Anggap saja 31 Alam Kehidupan sebagai sebuah hipotesa. Begitu juga dengan tumimbal lahir, hukum karma .
Dan dengan berbagai hipotesa ini, bisa dijelaskan banyak hal yang tampak aneh dan konyol, seperti orang yg sdh bekerja dengan tekun dan ulet, tetapi sial melulu, hidup susah. Ada yg hidupnya kacau seenaknya, tetapi mudah mendapatkan usaha dll.
Hipotesa ini lebih rasionil daripada hipotesa sederhana yg dipercayai tetangga sebelah yg memiliki hanya satu penguasa tunggal, serta teori black & white , baik adalah surga, jahat adalah neraka.
Mungkin karena dlm hipotesa ini banyak penguasa dalam setiap alam kehidupan, shg konsep demokrasi di alam dewa dan Brahma adalah hal biasa, maka sedikit sekali benturan antar umat Buddha dgn umat lain.
Bandingkan jika ada 2 kelompok yg masing masing punya Penguasa tunggal masing masing, tidak ada yang mau mengalah (umatnya) karena berpegang pada hipotesa masing masing.
Mengenai kepercayaan ataupun dogma tentang 31 Alam Kehidupan , umat Buddha punya jurus Pamungkas, namanya "Ehipassiko"
.
Seandainya Hipotesa 31 Alam Kehidupan, dianggap sebagai Kepercayaan Tidak Berdasar alias Tahayul, tetap saja ajaran 4 Kebenaran Arya bermanfaat bagi kita. Karena Ajaran Buddha tidak bertumpu pada kepercayaan sederhana.
Karena itu jika muncul orang yg memproklamirkan atau diproklamirkan sebagai Nabi Baru atau Buda baru, uji saja ajarannya dengan meniadakan hal hal yang bisa dianggap sebagai kepercayaan atau tahayul, adakah ajaran nya yg bernilai bagi manusia, yang memberikan "teori" yang bisa diterima ; yang jika dilaksanakan dapat menghasilkan kebahagiaan tidak saja bagi pelaksana tetapi juga kepada mereka yg berada disekitarnya. Bukan sekedar memberikan kebahagiaan semu pada pengikutnya yang telah mempersembahkan sapi, kambing , rollsroyce dan rolex.
Jika tidak ada, ya anggap saja sebagai dongeng atau .....badut.