Pekerjaan.
"sekarang kerja dimana?"
"nganggur."
"kok bisa? bukannya waktu itu udah kerja enak ya?"
"keluar."
"kenapa keluar? sayang-sayang gaji udah enak, posisi juga enak. bego lu."
hmmm.. bikin minder komennya..
kalau dilihat sepintas, memang iya saya terkesan bego.
tapi menurut saya ketika saya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan saya, karena saya merasa ada ketidakadilan yang terjadi disana dan saya tidak bisa merubahnya karena wewenang saya dibawah.
saya berpikir pendek ketika itu, karena saya sudah mencoba membantu yang lain tapi tidak ada hasil yang jelas *masih terjadi ketidakadilan tersebut*, maka saya memutuskan untuk keluar, karena saya merasa tidak baik untuk terus bekerja pada orang yang seperti itu.
*waktu saya merasa hanya menambah dosa saja kalau terus bekerja di suasana seperti itu.*
kemudian, ada yang mengatakan pada saya, jika ingin yang adil, bikin usaha sendiri saja, maka tidak akan bertemu atasan yang semena-mena.
karena katanya, selama kita masih bekerja untuk orang, ya wajar bertemu dengan atasan yang mempunyai atau membuat kebijakan tidak baik.
haduuhh..
sekarang ditanya menyesal atau tidak keluar dari pekerjaan?
tidak menyesal karena saya menjauhi hal yang negatif atau tidak baik..
agak menyesal karena langsung keluar begitu saja sebelum mendapat pekerjaan baru padhal cari kerja itu susah..
tapi ada poin yang cukup melegakan, dimana sebelum dan setelah keluar, saya merasa sudah sempat membantu teman-teman sekerja saya. disitu saya jadi merasa bahwa saya ada berguna/bermanfaat untuk orang lain.
saat ini, saya sudah mendapat pekerjaan baru. tapi masuknya masih nanti awal bulan.
ada rasa agak minder, karena pekerjaan baru saya ini membuat saya mesti mulai dari nol lagi, termasuk angka penghasilan yang jauh dibawah sebelumnya..
saya berpikir, jika saya ditanya "kerja dimana sekarang? jadi apa? berapa gajinya?"
pasti orang tersebut akan berkomentar "kok mau turun pangkat? kecil banget gajinya, bener-bener udah enak yang dulu"
iya, secara logika, komen orang itu benar..
tapi bagi saya, sebenarnya tidak terlalu berpengaruh jika harus memulai di bidang baru dan dari nol serta gaji kecil..
paling tidak, ilmu saya bertambah..
paling tidak, gaji kecil itu cukup untuk ongkos dan makan, dan berarti saya mesti hemat dan hidup sederhana yang dimana itu adalah hal baik toh..
kalau mau disadari, toh masih banyak orang-orang yang pekerjaan dan gajinya jauh dibawah saya..
ya kalau orang lain kerjaan dan gajinya baik, ya mungkin memang nasib baiknya seperti itu..
dan nasib baik saya seperti ini..
tapi kata orang, dibalik setiap hal yang terjadi, kita bisa mengambil manfaat dan nilai positif bagi diri kita dan orang lain..
*menyemangati diri sendiri*