Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Theravada => Sutta Vinaya => Topic started by: Indra on 13 February 2013, 11:12:50 AM

Title: AN 4: 79 Bisnis
Post by: Indra on 13 February 2013, 11:12:50 AM
AN 4: 79 Vaṇijjasuttaṃ (Bisnis)

Yang Mulia Sāriputta mendatangi Sang Bhagavā, bersujud kepada Beliau, duduk di satu sisi, dan berkata: “Bhante, (1) Mengapakah bagi seseorang di sini, bisnis yang ia lakukan berakhir dengan kegagalan? (2) Mengapakah bagi orang lainnya bisnis yang sama tidak memenuhi harapannya? (3) Mengapakah bagi orang lainnya lagi bisnis yang sama memenuhi harapannya? (4) Dan mengapakah bagi orang lainnya lagi bisnis yang sama melebihi harapannya?”

(1) “Di sini, Sāriputta, seseorang mendatangi seorang petapa atau seorang brahmana dan mengundangnya untuk menanyakan apa yang ia perlukan, [82] tetapi tidak memberikan apa yang diminta. Ketika ia meninggal dunia dari sana, jika ia kembali ke alam ini, apa pun bisnis yang ia lakukan akan berakhir dengan kegagalan.

(2) “Seorang lainnya mendatangi seorang petapa atau seorang brahmana dan mengundangnya untuk menanyakan apa yang ia perlukan. Ia memberikannya tetapi tidak memenuhi harapannya. Ketika ia meninggal dunia dari sana, jika ia kembali ke alam ini, apa pun bisnis yang ia lakukan akan tidak memenuhi harapannya.

(3) “Seorang lainnya lagi mendatangi seorang petapa atau seorang brahmana dan mengundangnya untuk menanyakan apa yang ia perlukan. Ia memberikannya dan memenuhi harapannya. Ketika ia meninggal dunia dari sana, jika ia kembali ke alam ini, apa pun bisnis yang ia lakukan akan memenuhi harapannya.

(4) “Seorang lainnya lagi mendatangi seorang petapa atau seorang brahmana dan mengundangnya untuk menanyakan apa yang ia perlukan. Ia memberikannya dan melebihi harapannya. Ketika ia meninggal dunia dari sana, jika ia kembali ke alam ini, apa pun bisnis yang ia lakukan akan melebihi harapannya.

“Ini, Sāriputta, adalah alasan mengapa bagi seseorang di sini bisnis yang ia lakukan berakhir dengan kegagalan, bagi orang lainnya bisnis yang sama tidak memenuhi harapannya, bagi orang lainnya lagi bisnis yang sama memenuhi harapannya, dan bagi orang lainnya lagi bisnis yang sama melebihi harapannya.”
Title: Re: AN 4: 79 Bisnis
Post by: stephen chow on 13 February 2013, 12:17:37 PM
mau tnya om..

(1) “Di sini, Sāriputta, seseorang mendatangi seorang petapa atau seorang brahmana dan mengundangnya untuk menanyakan apa yang ia perlukan, [82] tetapi tidak memberikan apa yang diminta. Ketika ia meninggal dunia dari sana, jika ia kembali ke alam ini, apa pun bisnis yang ia lakukan akan berakhir dengan kegagalan.

1. tidak memberikan apa ya di minta? ini yg minta petapa atau seseorang?
Title: Re: AN 4: 79 Bisnis
Post by: Indra on 13 February 2013, 12:23:48 PM
mau tnya om..

(1) “Di sini, Sāriputta, seseorang mendatangi seorang petapa atau seorang brahmana dan mengundangnya untuk menanyakan apa yang ia perlukan, [82] tetapi tidak memberikan apa yang diminta. Ketika ia meninggal dunia dari sana, jika ia kembali ke alam ini, apa pun bisnis yang ia lakukan akan berakhir dengan kegagalan.

1. tidak memberikan apa ya di minta? ini yg minta petapa atau seseorang?


umat mendatangi seorang petapa atau seorang brahmana dan mengundangnya untuk menanyakan apa yang ia perlukan: "Bhante, apakah bhante memerlukan sesuatu yg bisa saya persembahkan?"
bhikkhu: "ya terima kasih, saya memang memerlukan jubah."

Umatnya gak kasih.

Title: Re: AN 4: 79 Bisnis
Post by: tesla on 13 February 2013, 01:23:09 PM
ini cuma kiasan atau makna langsung yah? :D
Title: Re: AN 4: 79 Bisnis
Post by: Indra on 13 February 2013, 01:40:49 PM
ini cuma kiasan atau makna langsung yah? :D

saya kok melihatnya sebagai ajaran yg to the point, gak pake kiasan
Title: Re: AN 4: 79 Bisnis
Post by: tesla on 13 February 2013, 02:46:24 PM
kalau makna langsung seolah menjelaskan jalannya karma yg formulanya sudah baku begitu...

seorang penanya *YA Sariputta* datang,

1.kenapa ada orang yg bisnisnya gagal
2.kenapa ada orang yg bisnisnya di bawah harapan
3.kenapa ada orang yg bisnisnya sesuai harapan
4.kenapa ada orang yg bisnisnya di atas harapan

utk jawabannya Sang Buddha malah menjawab sebagai suatu formula baku karma, yaitu bersumber dari undangan dan persembahan kpd pertapa. dan ada pula kata apa pun bisnis yang ia lakukan akan berakhir dengan...
di hidup nyata sehari2 aja, ada kok orang yg bisnisnya yg pertama gagal, coba yg ke dua gagal, yg ketiga gagal, dst... ternyata yg kesekian sukses. justru sangat aneh kalau orang di dunia ini udah ada dalam DNA bisnisnya = gagal / berhasil apapun bisnisnya...

yah jujur saya... penekanan bahwa apapun yg ia lakukan akan berakhir dengan ... justru berkesan mengintimidasi pendengarnya utk melakukan dana kepada pertapa agar kehidupan mendatang bisnisnya apapun akan sukses. jgn sampai terbalik.
better safe than sorry
Title: Re: AN 4: 79 Bisnis
Post by: Indra on 13 February 2013, 03:09:53 PM
Bisnis pertama gagal, ke-2 gagal, ke-100 gagal, tapi ke sejuta sukses, seseorang memang tidak selalu menerima akibat buruk.

Ada banyak sutta yg mengajarkan tentang manfaat berdana kepada petapa dan brahmana, semoga banyak sutta itu bukan rekayasa yg bertujuan untuk memakmurkan kelompok tertentu.
Title: Re: AN 4: 79 Bisnis
Post by: tesla on 13 February 2013, 03:14:41 PM
point saya, ada di pembakuan hukum karmanya.

bagaimana perbuatan di kehidupan lampau selalu akan  berakibat demikian?

Title: Re: AN 4: 79 Bisnis
Post by: Indra on 13 February 2013, 03:39:11 PM
entah bagaimana saya juga tidak melihat adanya pembakuan kamma di sana, Sang Buddha hanya menjawab pertanyaan Sariputat, kenapa seseorang bisnis ini gagal, sedangkan yg lain bisnis yg sama kok bisa sukses?

sama spt misalnya kalau ada orang bertanya ke saya "kenapa seseorang makan gado2 bisa diare, sedangkan orang lain makan gado2 gak diare?" saya akan menjawab, "oh orang pertama memiliki pencernaan yg kurang baik, sedangkan orang ke dua pencernaannya baik" tapi ini juga tentu saja bukan pembakuan, karena bisa saja ada sebab2 lain. tapi jawaban gue pun tidak bisa disalahkan, karena faktanya setelah dibuktikan secara medis memang kondisi pencernaannya demikian.
Title: Re: AN 4: 79 Bisnis
Post by: tesla on 13 February 2013, 03:58:10 PM
oh beda...
yg contoh Indra emg tidak baku, cuma jg tidak menjawab pertanyaan...

jadi kalau menjawab itu gini:
orang pertama memiliki penceranaan kurang baik, makan gado2 apapun selalu diare.
orang kedua punya pencernaan baik, makan gado2 apapun selalu ga diare

kita ga bahas benar salahnya, tapi format jawabannya spt itu.

back to topic, langsung aja biar ga melebar
YA Sariputta datang menanyakan sebab,
dan Sang Buddha menjawab pertanyaan tsb dg jelas
tidak lupa juga ada penegasan kesimpulan:
“Ini, Sāriputta, adalah alasan mengapa bagi seseorang di sini bisnis yang ia lakukan berakhir dengan ...”

kita ambil 1 case saja...

(1) “Di sini, Sāriputta, seseorang mendatangi seorang petapa atau seorang brahmana dan mengundangnya untuk menanyakan apa yang ia perlukan, [82] tetapi tidak memberikan apa yang diminta. Ketika ia meninggal dunia dari sana, jika ia kembali ke alam ini, apa pun bisnis yang ia lakukan akan berakhir dengan kegagalan.

jadi sudah rumus baku, jika di kehidupan lampau ada kita tidak memberikan apa yg diminta pertapa / brahmana. dan kita masih terlahir di alam ini. bisnis apapun berakhir gagal.
Title: Re: AN 4: 79 Bisnis
Post by: Indra on 13 February 2013, 04:01:10 PM
setuju, tapi bahwa seseorang dalam jumlah kelahiran yg tidak terhitung banyaknya selalu tidak memberi kepada petapa/brahmana rasanya tidak mungkin. maka ada peluang bisnis ke-2, ke-3, dst bisa sukses walaupun bisnis pertama gagal
Title: Re: AN 4: 79 Bisnis
Post by: Kelana on 13 February 2013, 05:33:17 PM
IMO,
Pertama, saya melihat “bisnis apapun” di sini berarti jenis bisnisnya bukan berapa kali bisnis itu dilakukan, bukan pengulangannya.

Kedua, saya melihat kata “kegagalan” disini berarti tidak memenuhi apa yang diharapkan, bukan berarti bisnisnya tidak jalan sama sekali meskipun sudah berkali-kali mencoba. Mungkin bisnisnya turun naik, banyak gangguan, pendapatan tidak memenuhi target, dsb sehingga rasa puasnya tidak terpenuhi, tidak berkesesuaian dengan harapannya. Hal ini berhubungan dengan tidak terpenuhi , tidak sesuainya apa yang diberikan kepada para brahmana.

Jadi apapun jenis bisnis yang seseorang lakukan maka tidak akan memenuhi rasa puasnya, tidak berkesesuaian dengan harapannya, gagal memenuhi harapannya. 

Hanya itu pendapat saya.


Title: Re: AN 4: 79 Bisnis
Post by: tesla on 13 February 2013, 06:23:15 PM
Kedua, saya melihat kata “kegagalan” disini berarti tidak memenuhi apa yang diharapkan, bukan berarti bisnisnya tidak jalan sama sekali meskipun sudah berkali-kali mencoba. Mungkin bisnisnya turun naik, banyak gangguan, pendapatan tidak memenuhi target, dsb sehingga rasa puasnya tidak terpenuhi, tidak berkesesuaian dengan harapannya. Hal ini berhubungan dengan tidak terpenuhi , tidak sesuainya apa yang diberikan kepada para brahmana.

skenario pertama, murni "kegagalan"
yg tidak memenuhi harapannya itu skenario kedua.
Title: Re: AN 4: 79 Bisnis
Post by: tesla on 13 February 2013, 06:24:57 PM
setuju, tapi bahwa seseorang dalam jumlah kelahiran yg tidak terhitung banyaknya selalu tidak memberi kepada petapa/brahmana rasanya tidak mungkin. maka ada peluang bisnis ke-2, ke-3, dst bisa sukses walaupun bisnis pertama gagal

kalau liat formula nya berarti jaraknya 1 kehidupan pada alam yg sama.

jadi misal kehidupan lalu sudah undang tapi ga memberi pada pertapa, dan lahir di alam yg sama. maka bisnis apapun akan gagal.

jadi ga liat kehidupan lalu lalu lalu lagi...
parameternya kehidupan lalu di alam yg sama
Title: Re: AN 4: 79 Bisnis
Post by: adi lim on 13 February 2013, 06:59:24 PM
proses buahnya kamma sudah pasti hal yang tidak bisa di reka2
Title: Re: AN 4: 79 Bisnis
Post by: Kelana on 13 February 2013, 07:34:35 PM
skenario pertama, murni "kegagalan"
yg tidak memenuhi harapannya itu skenario kedua.

Jika demikian Sdr. Tesla, berarti kita tinggal menunggu bukti keberadaan orang yang memang tidak bisa berbisnis sama sekali. Pertanyaannya adalah: adakah orang seperti ini atau karena keterbatasan pengetahuan kita maka kita tidak mengetahui keberadaan orang seperti ini?
Karena keterbatasan pengetahuan saya, maka saya pribadi tidak bisa menjawab pertanyaan ini.

Thanks
Title: Re: AN 4: 79 Bisnis
Post by: Indra on 13 February 2013, 11:17:43 PM
kalau liat formula nya berarti jaraknya 1 kehidupan pada alam yg sama.

jadi misal kehidupan lalu sudah undang tapi ga memberi pada pertapa, dan lahir di alam yg sama. maka bisnis apapun akan gagal.

jadi ga liat kehidupan lalu lalu lalu lagi...
parameternya kehidupan lalu di alam yg sama

Jadi jika kehidupan lalunya bukan di alam manusia, maka berarti segala tindakan tidak berdana-nya itu sudah direhabilitasi aka direset?

menurut sutta lain, terlahir kembali jadi manusia adalah sulit sekali, dengan perumpamaan kura2 buta di tengah samudera, dan dengan perbandingan tanah seujung kuku dengan tanah di seluruh bumi ini. jadi dapatkah disimpulkan bahwa sutta ini hanya berlaku untuk sebagian kecil manusia saja? yg begitu kecilnya hingga bisa diabaikan.
Title: Re: AN 4: 79 Bisnis
Post by: tesla on 14 February 2013, 07:36:55 AM
Jika demikian Sdr. Tesla, berarti kita tinggal menunggu bukti keberadaan orang yang memang tidak bisa berbisnis sama sekali. Pertanyaannya adalah: adakah orang seperti ini atau karena keterbatasan pengetahuan kita maka kita tidak mengetahui keberadaan orang seperti ini?
Karena keterbatasan pengetahuan saya, maka saya pribadi tidak bisa menjawab pertanyaan ini.

Thanks


utk pembuktian tentu saja secara ilmiah (tanpa kesaktian) tidak bisa dibuktikan krn menyangkut 2 kehidupan

Jadi jika kehidupan lalunya bukan di alam manusia, maka berarti segala tindakan tidak berdana-nya itu sudah direhabilitasi aka direset?

menurut sutta lain, terlahir kembali jadi manusia adalah sulit sekali, dengan perumpamaan kura2 buta di tengah samudera, dan dengan perbandingan tanah seujung kuku dengan tanah di seluruh bumi ini. jadi dapatkah disimpulkan bahwa sutta ini hanya berlaku untuk sebagian kecil manusia saja? yg begitu kecilnya hingga bisa diabaikan.

terlepas dari formula tsb benar atau salah... jadi bro setuju itu sudah formula baku bukan?

a + b = c
a = pemberian thd pertapa
b = terlahir di alam yg sama

soal benar atau salah ga bisa dibuktikan, dan berujung pada kepercayaan masing2 pendengar (pembaca) nya saja :)
Title: Re: AN 4: 79 Bisnis
Post by: Indra on 14 February 2013, 08:03:40 AM

terlepas dari formula tsb benar atau salah... jadi bro setuju itu sudah formula baku bukan?

a + b = c
a = pemberian thd pertapa
b = terlahir di alam yg sama

soal benar atau salah ga bisa dibuktikan, dan berujung pada kepercayaan masing2 pendengar (pembaca) nya saja :)

bukan setuju, saya hanya mencoba untuk menunjukkan bahwa ada implikasi lain dari hipotesis Bro Tesla itu jika dilanjutkan lebih jauh lagi. posisi saya tetap spt semula bahwa tidak ada pembakuan di sana.