Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Mahayana => Pure Land / Tanah Suci => Topic started by: El Sol on 02 January 2009, 06:38:08 PM

Title: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: El Sol on 02 January 2009, 06:38:08 PM
anu...

untuk para Mahayanist...

ada sedikit pertanyaan dari newbie ini..;D

1. setelah seseorang yg dah dapet sertifikat masuk ke Sukhavati..apakah akan terlahir kembali lage?..<--menurut beberapa buku yg aye baca..jawapanne..a big NO!..so, biar lebih jelas..aku tanya langsung sama yg pro dalam makhluk2 amithaba..

2. kalo jawapan dari no.1 itu adalah a big NO!..bagaimana mungkin makhluk2 egois ini bisa digolongkan sebagai MAHA-YANA?...

;D

sekian terima kasih.. :))
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Jerry on 03 January 2009, 03:44:20 AM
Wah.. aye ngga berkompeten menjawap.. hehe..

Mari kita tunggu pencerahan dari sesepuh Mahayana di sini, Chingik dan Gandalf ^:)^

_/\_
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: El Sol on 03 January 2009, 10:30:37 PM
duh..

yg Mahayana mana neh?..lol..

Amithaba..~~
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: 7 Tails on 03 January 2009, 10:57:57 PM
^^NAMO MAHAYANA MAHA SUKHAVATI VYUHA AMITABHA SUTTA(comot sedikit)
Bodhisattva Mahasattva, Sang Pangeran Dharma Manjusri Bodhisattva Mahasattva, Ajita Bodhisattva Mahasattva, Gandhastin Bodhisattva Mahasattva, Nityodyukta Bodhisattva Mahasattva,dengan para Bodhisattva Mahasattva lainnya ; dan hadir pula Sakra Devanam Indra atau raja para dewata yang tak terhingga jumlahnya. Pada saat itu,Sang Buddha bersabda kepada sesepuh Sariputra. Sebelah Barat dari sini melewati ratusan ribu koti negeri Buddha, terdapat sebuah alam yang bernama Sukhavati. Ada seorang Tathagata yang bernama Amitabha. Kini beliau sedang mengajarkan Dharma. Sariputra,apakah sebabnya alam itu disebut Sukhavati? Dan lagi,oh,Sariputra! Di surga Sukhavati terdapat tujuh tingkat Veranda dengan tujuh tirai rajutan, tujuh baris jajaran pohon semua terbentuk dari empat macam mustika, karenanya negeri itu disebut kebahagiaan sempurna. Lagi pula Sariputra,di alam Sukhavati terdapat tujuh kolam permata berisi air yang memiliki delapan sifat kebaikan, dasar kolam penuh dengan hamparan pasir emas, keempat sisinya terdapat tangga yang terbuat dari : emas, perak, batu lazuardi dan batu kristal, diatas terdapat pagoda-pagoda yang terhias emas, perak, beryl, kristal, Musaragarbha batu-batu akik ,indung mutiara. Dikolam-kolam terdapat bunga teratai sebesar roda pedati, berwarna hijau dengan kemilau hijaunya, berwarna kuning dengan kemilau kuningnya, berwarna merah dengan kemilau merahnya dan berwarna putih dengan kemilau putihnya, lembut, menakjubkan, indah dan murni.
O Sariputra, demikianlah negeri Buddha itu dihiasi dengan pahala dan kebajikan yang indah, megah dan agung, lagi pula Sariputra,di negeri Buddha ini senantiasa terdengar musik surga dan tanahnya kuning emas. Dalam enam periode sehari semalam, turun hujan bunga-bunga Mandarawa. Tiap mahluk di negeri ini sepanjang pagi yang cerah dengan jubahnya mengumpulkan bunga dan mempersembahkannya kepada beratus ribu koti Buddha dari penjuru lain.


yang merah2
menurut Buddha gautama kebahagian sempurna?
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 04 January 2009, 01:48:24 PM
anu...

untuk para Mahayanist...

ada sedikit pertanyaan dari newbie ini..;D

1. setelah seseorang yg dah dapet sertifikat masuk ke Sukhavati..apakah akan terlahir kembali lage?..<--menurut beberapa buku yg aye baca..jawapanne..a big NO!..so, biar lebih jelas..aku tanya langsung sama yg pro dalam makhluk2 amithaba..

2. kalo jawapan dari no.1 itu adalah a big NO!..bagaimana mungkin makhluk2 egois ini bisa digolongkan sebagai MAHA-YANA?...

;D

sekian terima kasih.. :))
Setelah terlahir di Sukhavati, maka ada yang tidak terlahir kembali lagi, karena mencapai kesucian Arahat di sana.
Lagipula Sariputra, Buddha ini mempunyai siswa-siswa Sravaka yang tak terhingga dan tak terbatas jumlahnya. Semuanya adalah Arahat yang jumlahnya tidak dapat diketahui secara matematis, demikian pula dengan kumpulan Bodhisattva-nya.  (Amitabha Sutra)

Kemudian ada juga yang akan terlahir kembali karena mereka adalah orang yang akan mencapai Sammasambuddha di suatu lokadhatu tertentu (Sama seperti Maitreya yg pada satu kelahiran lagi mencapai Sammasambuddha), mereka disebut sebagai Ekajati pratibaddha. Ibarat Anagami yg 1 kelahiran lagi baru mencapai Arahat.
 
Kemudian o Sariputra, makhluk hidup yang terlahir di negeri Sukhavati ini semuanya adalah Avaivartika. Di antara mereka banyak yang merupakan Ekajati Pratibaddha, di mana jumlah mereka sangatlah banyak dan tidaklah dapat dihitung secara matematis namun hanya dapat disebut Asankhyeya kalpa yang tiada terbatas, tiada terhingga. (Amitabha Sutra)

 

Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: cunda on 04 January 2009, 02:28:34 PM
anu...

untuk para Mahayanist...

ada sedikit pertanyaan dari newbie ini..;D

1. setelah seseorang yg dah dapet sertifikat masuk ke Sukhavati..apakah akan terlahir kembali lage?..<--menurut beberapa buku yg aye baca..jawapanne..a big NO!..so, biar lebih jelas..aku tanya langsung sama yg pro dalam makhluk2 amithaba..

2. kalo jawapan dari no.1 itu adalah a big NO!..bagaimana mungkin makhluk2 egois ini bisa digolongkan sebagai MAHA-YANA?...

;D

sekian terima kasih.. :))

Namaste suvatthi hotu

Agar bisa masuk sukavatthi gmn caranya ya?

thuti
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: William_phang on 04 January 2009, 02:32:25 PM
anu...

untuk para Mahayanist...

ada sedikit pertanyaan dari newbie ini..;D

1. setelah seseorang yg dah dapet sertifikat masuk ke Sukhavati..apakah akan terlahir kembali lage?..<--menurut beberapa buku yg aye baca..jawapanne..a big NO!..so, biar lebih jelas..aku tanya langsung sama yg pro dalam makhluk2 amithaba..

2. kalo jawapan dari no.1 itu adalah a big NO!..bagaimana mungkin makhluk2 egois ini bisa digolongkan sebagai MAHA-YANA?...

;D

sekian terima kasih.. :))

Namaste suvatthi hotu

Agar bisa masuk sukavatthi gmn caranya ya?

thuti

Apakah benar dengan cara nien fo ( mengucapkan Amitofo )?
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 04 January 2009, 03:01:50 PM
Quote
Namaste suvatthi hotu

Agar bisa masuk sukavatthi gmn caranya ya?

thuti
Info yg saya dapat:

Ada tiga kunci utama:
Keyakinan, Tekad, dan Praktik

Keyakinan--> pd Triratna, hukum karma, dll, keyakinan pada keluhuran dan sifat2 mulia Buddha khususnya tertuju pd Buddha Amitabha.

Tekad--> kembangkan tekad utk dapat terlahir di alam Buddha Amitabha

Praktik---> Menjalani kebajikan dan mempraktikkan Nianfo (Buddhanussati). Nianfo terdapat berbagai jenis. Seperti yg umumnnya terlihat Nianfo dgn menguncar nama Buddha, ini hanya salah satu caranya.
Ada yg bilang gampang ada yg bilang susah. Menurut Upasaka LiBingNan (guru Master Chinkung) , walaupun banyak orang praktik Nianfo, tapi yg benar2 terlahir di Sukhavati sangat sedikit, karena mereka Nianfo tdk dgn metode yg benar.
Namun pd intinya, 3 kunci tsb diatas harus dijalankan scr seimbang dan kokoh.

Salah satu praktisi Nianfo yg layak dikagumi adalah murid Master Xuyun. Walaupun master Xuyun adalah seorang sesepuh Chan, beliau mengajar muridnya, bhiksu JuXing, utk praktik Nianfo scr intensif. Alhasil JuXing meninggal dgn tubuh terkremasi menjadi abu (namun tubuh tdk hancur) dan memancarkan cahaya cemerlang yg mengejutkan penduduk setempat. Master XuYun memastikan muridnya telah mencapai keberhasilan.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Nevada on 04 January 2009, 03:04:36 PM
Saya pernah membaca referensi yang mengatakan bila kita menyebut "Namo Amitabha" sampai seribu kali, maka kita bisa terlahir di alam yang tinggi...
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 04 January 2009, 03:08:45 PM
Quote
menurut Buddha gautama kebahagian sempurna?
Ini hanya masalah terjemahan. Ada yg menerjemahkan sbg  kebahagian terluhur. Namun konteks di sini bukan berarti paling tinggi. Karena kebahagiaan tertinggi tentu adalah kebahagiaan nibbana di mana praktisi Sukhavati juga berpegang pd pemahaman ini. Bgm hal ini dijelaskan? Terlahir di Sukhavati adalah bertujuan pd praktik yg lebih luhur saat berada di Sukhavati, yakni mencapai Kebudhaan. Jadi istilah Kebahagiaan Sempurna/Terluhur di sini hanya utk menjelaskan bhw di alam sini tidak terdapat alam penderitaan, hanya ada rasa kebahagiaan, karena selalu mendengar wejangan dharma. Demikian hal ini dijelaskan.  
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 04 January 2009, 03:12:21 PM
Saya pernah membaca referensi yang mengatakan bila kita menyebut "Namo Amitabha" sampai seribu kali, maka kita bisa terlahir di alam yang tinggi...

kalo 3 kunci utama tidak terpenuhi, menyebutkan sampai 1 milyar kali juga percuma.
Kalo memenuhi 3 kunci utama (keyakinan, tekad dan praktik), maka menyebutkan 10 kali dgn pikiran terpusat,  niscaya dpt terlahir di Tanah murni Sukhavati.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: N1AR on 04 January 2009, 03:21:32 PM
amitaba mengajarkan damma di Sukhavati..
orang yang maskuk sukhavati adalah orang yang meyebut Namo Amitabha" sampai seribu kali/ pun 3 kata kunci
sesudah di sukhavati baru belajar damma langsung dari Buddha Amitaba
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Nevada on 04 January 2009, 03:25:35 PM
Saya pernah membaca referensi yang mengatakan bila kita menyebut "Namo Amitabha" sampai seribu kali, maka kita bisa terlahir di alam yang tinggi...

kalo 3 kunci utama tidak terpenuhi, menyebutkan sampai 1 milyar kali juga percuma.
Kalo memenuhi 3 kunci utama (keyakinan, tekad dan praktik), maka menyebutkan 10 kali dgn pikiran terpusat,  niscaya dpt terlahir di Tanah murni Sukhavati.  

Tambahan :

Saya ingat kalau di referensi itu juga dinyatakan bahwa bila kita menyebut "Namo Amitabha" dengan konsentrasi, keyakinan, dan pengharapan baik, maka kita bisa menghindari petaka yang akan terjadi. Dan bahkan bila dilakukan saat menjelang ajal bisa 'mengantar' kita ke alam yang tinggi...

Apakah doktrin ini bersifat mutlak?
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 04 January 2009, 03:27:25 PM
amitaba mengajarkan damma di Sukhavati..
orang yang maskuk sukhavati adalah orang yang meyebut Namo Amitabha" sampai seribu kali/ pun 3 kata kunci
sesudah di sukhavati baru belajar damma langsung dari Buddha Amitaba
Belajar/praktik dhamma tetap dilakukan di sini, setiap saat. Bukan terlahir di sana baru praktik dhamma.
  Melafal Nama Buddha adalah salah satu praktik utk menjalin jodoh karma dgn Buddha Amitabha (karena Buddha ini telah pernah berikrar utk membimbing orang yg terlahir di sana), setelah terlahir, kita teruskan pembelajaran dharma hingga mencapai Kebuddhaan.
  
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: N1AR on 04 January 2009, 03:33:38 PM
Buddha bukannya uda nibbana. kok masih bisa mengajarkan dhamma
bukannya seharusnya sudah padam.

maaf saya banyak bertanya, soalnya memang masi sangat bodoh
mohon bimbingannya ^:)^
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: William_phang on 04 January 2009, 03:36:17 PM
Buddha bukannya uda nibbana. kok masih bisa mengajarkan dhamma
bukannya seharusnya sudah padam.

maaf saya banyak bertanya, soalnya memang masi sangat bodoh
mohon bimbingannya ^:)^

Buddha Amitabha masih hidup di alam sukhawati dan mengajarkan dhamma disana...
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 04 January 2009, 03:36:43 PM
Saya pernah membaca referensi yang mengatakan bila kita menyebut "Namo Amitabha" sampai seribu kali, maka kita bisa terlahir di alam yang tinggi...

kalo 3 kunci utama tidak terpenuhi, menyebutkan sampai 1 milyar kali juga percuma.
Kalo memenuhi 3 kunci utama (keyakinan, tekad dan praktik), maka menyebutkan 10 kali dgn pikiran terpusat,  niscaya dpt terlahir di Tanah murni Sukhavati.  

Tambahan :

Saya ingat kalau di referensi itu juga dinyatakan bahwa bila kita menyebut "Namo Amitabha" dengan konsentrasi, keyakinan, dan pengharapan baik, maka kita bisa menghindari petaka yang akan terjadi. Dan bahkan bila dilakukan saat menjelang ajal bisa 'mengantar' kita ke alam yang tinggi...

Apakah doktrin ini bersifat mutlak?

Relatif. Tergantung pada sikap batin. Sama saja dgn praktik dhamma dari tradisi manapun. Tidak ada doktrin yg bersifat mutlak. Semua tergantung pada konteksnya. Pada satu kesempatan Buddha hanya mengajarkan dhamma lokiya, pda ksemptan lain mengajarkan dhamma lokuttara. SEmua tergantung pada kondisi batin sang praktisi.

Melafal nama Buddha bisa terhindar dari malapetaka, tapi bila kekuatan karma buruk sangat dominan dan kekuatan pelafalan bersifat labil, bisa saja malapetaka tak terhindarkan. Jadi faktor lain juga berperan tergantung pd karma juga.

Kalo melafal di saat menjelang ajal, itu memang penting utk menjaga impuls batin kita pd kusalacitta. Dgn impuls batin ini, walaupun Tidak terlahir di alam Buddha, setidaknya masih tidak akan terjatuh ke alam rendah, karena impuls batin tertuju pd kusalacitta (batin kebajikan)
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: N1AR on 04 January 2009, 03:43:19 PM
jadi tidak semua Buddha nibbana
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Sukma Kemenyan on 04 January 2009, 03:54:01 PM
Berapakah perputaran umur di Alam Surga (Sukhavati)...?
Menilik dari "Buddha amitaba masih mengajar di sukhavati"

berarti... Buddha amitaba mencapai nibbana di alam surga...
dan masih belum parinibbana...
dengan lifetime yang panjang... dia masih terus mengajar...

sampai disini sich masih ga kontra dengan doktrin thera...
yg bikin kontra...
Apakah mungkin bisa mencapai kebuddhaan/arahat di alam surga ?
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 04 January 2009, 04:18:45 PM
Berapakah perputaran umur di Alam Surga (Sukhavati)...?
Menilik dari "Buddha amitaba masih mengajar di sukhavati"

berarti... Buddha amitaba mencapai nibbana di alam surga...
dan masih belum parinibbana...
dengan lifetime yang panjang... dia masih terus mengajar...

sampai disini sich masih ga kontra dengan doktrin thera...
yg bikin kontra...
Apakah mungkin bisa mencapai kebuddhaan/arahat di alam surga ?
Sebenarnya konteks alam surga utk Sukhavati itu bukan seperti alam surga di kamadhatu, rupadhatu atau arupa dhatu. Ini beda. Sukhavati adalah tanah Buddha, dalam arti itu adalah sebuah sistem dunia. Silakan baca thread ini. http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=2469.0

Quote
Apakah mungkin bisa mencapai kebuddhaan/arahat di alam surga ?
Karena kesalah pahaman ttg pengertian surga yg menyangkut sukhavati, maka pertanyaan ini menjadi tidak relevan. Tetapi masih bisa dijelaskan dari segi lain. Menurut saya bisa saja, karena Anagami toh mencapai Arahat di alam surga Sudavassa. ya kan?
Tapi untuk Buddha Amitabha, tidak dikatakan Beliau mencapai Kebuddhaan di alam surga kok. Cuma Tanah Buddha tempat Buddha Amitabha mengajar dharma adalah sebuah Tanah Buddha yg bersifat murni. Tanah murni bukan alam surga. Silakan baca lagi ttg Tanah Murni di thread atas tadi. 
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Umat Awam on 04 January 2009, 04:28:26 PM
Berapakah perputaran umur di Alam Surga (Sukhavati)...?
Menilik dari "Buddha amitaba masih mengajar di sukhavati"

berarti... Buddha amitaba mencapai nibbana di alam surga...
dan masih belum parinibbana...
dengan lifetime yang panjang... dia masih terus mengajar...

sampai disini sich masih ga kontra dengan doktrin thera...
yg bikin kontra...
Apakah mungkin bisa mencapai kebuddhaan/arahat di alam surga ?
Sebenarnya konteks alam surga utk Sukhavati itu bukan seperti alam surga di kamadhatu, rupadhatu atau arupa dhatu. Ini beda. Sukhavati adalah tanah Buddha, dalam arti itu adalah sebuah sistem dunia. Silakan baca thread ini. http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=2469.0

Quote
Apakah mungkin bisa mencapai kebuddhaan/arahat di alam surga ?
Karena kesalah pahaman ttg pengertian surga yg menyangkut sukhavati, maka pertanyaan ini menjadi tidak relevan. Tetapi masih bisa dijelaskan dari segi lain. Menurut saya bisa saja, karena Anagami toh mencapai Arahat di alam surga Sudavassa. ya kan?
Tapi untuk Buddha Amitabha, tidak dikatakan Beliau mencapai Kebuddhaan di alam surga kok. Cuma Tanah Buddha tempat Buddha Amitabha mengajar dharma adalah sebuah Tanah Buddha yg bersifat murni. Tanah murni bukan alam surga. Silakan baca lagi ttg Tanah Murni di thread atas tadi. 

Arti na diluar dr alam semesta kita ini dunkz? Artinya 31 alam kehidupan lain selain 31 alam kehidupan yg ada ditata surya kita ini yah?
Wah, jauh bener yah.. ;D
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 04 January 2009, 04:35:06 PM
Quote
Arti na diluar dr alam semesta kita ini dunkz? Artinya 31 alam kehidupan lain selain 31 alam kehidupan yg ada ditata surya kita ini yah?
Wah, jauh bener yah..
Nah..lebih kurang seperti itu.
Cuma sistem dunia di sana tidak memiliki alam-alam rendah. Makanya disebut tanah murni (Tanah Buddha yg murni--> Buddhanya adalah Buddha Amitabha, dunianya disebut Sukhavati.
Sedangkan dalam sistem dunia kita disini disebut sbg tanah yg tdk murni (Tanah Buddha yg tidak murni---> Buddhanya adalah Buddha Sakyamuni, dunianya disebut Saha.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Nevada on 04 January 2009, 04:38:25 PM
Quote
Arti na diluar dr alam semesta kita ini dunkz? Artinya 31 alam kehidupan lain selain 31 alam kehidupan yg ada ditata surya kita ini yah?
Wah, jauh bener yah..
Nah..lebih kurang seperti itu.
Cuma sistem dunia di sana tidak memiliki alam-alam rendah. Makanya disebut tanah murni (Tanah Buddha yg murni--> Buddhanya adalah Buddha Amitabha, dunianya disebut Sukhavati.
Sedangkan dalam sistem dunia kita disini disebut sbg tanah yg tdk murni (Tanah Buddha yg tidak murni---> Buddhanya adalah Buddha Sakyamuni, dunianya disebut Saha.

Maaf, pengetahuan saya mengenai Aliran Mahayana masih dangkal...  _/\_

Apakah Buddha Amitabbha dan dunia-Nya itu memang ada atau hanya sebatas iman?
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 04 January 2009, 04:46:32 PM
Quote
Arti na diluar dr alam semesta kita ini dunkz? Artinya 31 alam kehidupan lain selain 31 alam kehidupan yg ada ditata surya kita ini yah?
Wah, jauh bener yah..
Nah..lebih kurang seperti itu.
Cuma sistem dunia di sana tidak memiliki alam-alam rendah. Makanya disebut tanah murni (Tanah Buddha yg murni--> Buddhanya adalah Buddha Amitabha, dunianya disebut Sukhavati.
Sedangkan dalam sistem dunia kita disini disebut sbg tanah yg tdk murni (Tanah Buddha yg tidak murni---> Buddhanya adalah Buddha Sakyamuni, dunianya disebut Saha.

Maaf, pengetahuan saya mengenai Aliran Mahayana masih dangkal...  _/\_

Apakah Buddha Amitabbha dan dunia-Nya itu memang ada atau hanya sebatas iman?

Mahayana meyakini bahwa Buddha Amitabha dan duniaNya memang ada dan diperkenalkan oleh Sang Buddha Sakyamuni sendiri. Tanpa diperkenalkan oleh Buddha Sakyamuni, kita tidak akan pernah tau ada Buddha2 lain di sistem dunia lain. Selain Buddha Amitabha, Buddha Sakyamuni juga memperkenalkan banyak Buddha2 lain seperti Buddha Baisyajaguru, Buddha Aksobya, dan tak terhitung Buddha2 lain di semesta ini, karena jangkauan semesta itu tak terhingga luasnya. 
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Nevada on 04 January 2009, 04:57:59 PM
Quote from: chingik
Mahayana meyakini bahwa Buddha Amitabha dan duniaNya memang ada dan diperkenalkan oleh Sang Buddha Sakyamuni sendiri. Tanpa diperkenalkan oleh Buddha Sakyamuni, kita tidak akan pernah tau ada Buddha2 lain di sistem dunia lain. Selain Buddha Amitabha, Buddha Sakyamuni juga memperkenalkan banyak Buddha2 lain seperti Buddha Baisyajaguru, Buddha Aksobya, dan tak terhitung Buddha2 lain di semesta ini, karena jangkauan semesta itu tak terhingga luasnya. 

Apakah Anda punya referensinya?
Sekalian juga kalau ada referensi versi Pali Canon...  :)
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 04 January 2009, 05:01:36 PM
Quote from: chingik
Mahayana meyakini bahwa Buddha Amitabha dan duniaNya memang ada dan diperkenalkan oleh Sang Buddha Sakyamuni sendiri. Tanpa diperkenalkan oleh Buddha Sakyamuni, kita tidak akan pernah tau ada Buddha2 lain di sistem dunia lain. Selain Buddha Amitabha, Buddha Sakyamuni juga memperkenalkan banyak Buddha2 lain seperti Buddha Baisyajaguru, Buddha Aksobya, dan tak terhitung Buddha2 lain di semesta ini, karena jangkauan semesta itu tak terhingga luasnya. 

Apakah Anda punya referensinya?
Sekalian juga kalau ada referensi versi Pali Canon...  :)

Silakan lihat Amitabha Sutra (sudah diposting romo Cunda).
Dalam Versi Pali tidak ada. Cuma ada dalam versi Mahayana.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Umat Awam on 04 January 2009, 05:05:20 PM
Hanya ada 1 cara untuk mengetahuinya, mencapai jhana dan telusuri alam2 kehidupan yg ada disemesta ini dan semesta lain ;D
Krn itu meditasi dolo ahh..
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: cunda on 04 January 2009, 05:38:09 PM

Buddha Amitabha masih hidup di alam sukhawati dan mengajarkan dhamma disana...

namaste suvatthi hotu

Yang jadi masalah kesana nya gmn?

thuti
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: cunda on 04 January 2009, 05:42:18 PM
Berapakah perputaran umur di Alam Surga (Sukhavati)...?
Menilik dari "Buddha amitaba masih mengajar di sukhavati"

berarti... Buddha amitaba mencapai nibbana di alam surga...
dan masih belum parinibbana...
dengan lifetime yang panjang... dia masih terus mengajar...

sampai disini sich masih ga kontra dengan doktrin thera...
yg bikin kontra...
Apakah mungkin bisa mencapai kebuddhaan/arahat di alam surga ?


namaste suvatthi hotu

Para Anagami akan mencapai ke-arahat-an di alam surga Brahma Suddhavasa (Kediaman Murni), apakan Sukhavati sama dengan Suddhavasa?

thuti
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Sukma Kemenyan on 04 January 2009, 06:15:12 PM
Berarti... selaen dari pada ke 31 Alam yg ada...
masih ada alam ke 32 (barat), 33 (timur), 34 (utara), 35 (selatan), dan 36 (sentral) ?

entah lah... serasa jadi makin ribet....
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Sukma Kemenyan on 04 January 2009, 06:18:07 PM
Tapi untuk Buddha Amitabha, tidak dikatakan Beliau mencapai Kebuddhaan di alam surga kok.
Dimanakah Alam Manakah Buddha Amitabha mencapai Kebuddhaan ?
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: adi lim on 04 January 2009, 06:24:12 PM
Pendapat saya,

Sukhavati = Suddhavasa

Para Bhiksu Mahayana membuat versinya tersendiri, agar kelihatan punya 'nilai plus'.

 _/\_
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: adi lim on 04 January 2009, 06:33:41 PM
Berarti... selaen dari pada ke 31 Alam yg ada...
masih ada alam ke 32 (barat), 33 (timur), 34 (utara), 35 (selatan), dan 36 (sentral) ?

entah lah... serasa jadi makin ribet....

udah jangan pusingin yang ke 32, 33 dst.......
patokan kanon Pali aje, 31 alam kehidupan

 _/\_
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: cunda on 04 January 2009, 07:03:53 PM
Pendapat saya,

Sukhavati = Suddhavasa

Para Bhiksu Mahayana membuat versinya tersendiri, agar kelihatan punya 'nilai plus'.

 _/\_

namaste suvatthi hotu

Apabila benar sukhavati = suddhavasa, maka yang terlahir di sana harus Anagami semua, tul gak?

thuti

Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: cunda on 04 January 2009, 07:12:21 PM
Hanya ada 1 cara untuk mengetahuinya, mencapai jhana dan telusuri alam2 kehidupan yg ada disemesta ini dan semesta lain ;D
Krn itu meditasi dolo ahh..

namaste suvatthi hotu

memang setelah mencapai jhana kemudian bisa menelusiri alam2 kehidupan yang ada di semesta ini?

thuti
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Nevada on 04 January 2009, 08:17:52 PM
Quote from: chingik
Nah..lebih kurang seperti itu.
Cuma sistem dunia di sana tidak memiliki alam-alam rendah. Makanya disebut tanah murni (Tanah Buddha yg murni--> Buddhanya adalah Buddha Amitabha, dunianya disebut Sukhavati.
Sedangkan dalam sistem dunia kita disini disebut sbg tanah yg tdk murni (Tanah Buddha yg tidak murni---> Buddhanya adalah Buddha Sakyamuni, dunianya disebut Saha.

Apakah benar dunia itu berada di galaksi lain?
Jadi dalam konsep Mahayana ada sistem dunia yang tidak memiliki kelengkapan 31 Alam Kehidupan?

Quote from: chingik
Mahayana meyakini bahwa Buddha Amitabha dan duniaNya memang ada dan diperkenalkan oleh Sang Buddha Sakyamuni sendiri. Tanpa diperkenalkan oleh Buddha Sakyamuni, kita tidak akan pernah tau ada Buddha2 lain di sistem dunia lain. Selain Buddha Amitabha, Buddha Sakyamuni juga memperkenalkan banyak Buddha2 lain seperti Buddha Baisyajaguru, Buddha Aksobya, dan tak terhitung Buddha2 lain di semesta ini, karena jangkauan semesta itu tak terhingga luasnya.

Kalau boleh tahu, menurut konsep Mahayana, ada berapa Samyaksambuddha yang pernah dan atau masih eksis sampai sekarang?


Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: adi lim on 04 January 2009, 10:39:15 PM
Pendapat saya,

Sukhavati = Suddhavasa

Para Bhiksu Mahayana membuat versinya tersendiri, agar kelihatan punya 'nilai plus'.

 _/\_

namaste suvatthi hotu

Apabila benar sukhavati = suddhavasa, maka yang terlahir di sana harus Anagami semua, tul gak?

thuti



harusnya seperti itu Romo, kalau di lihat dari Kanon Pali, bahwa yang lahir di alam suddhavasa, harus yang mencapai kesucian tingkat 3 Anagami

 _/\_
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Nevada on 04 January 2009, 10:43:37 PM
Pendapat saya,

Sukhavati = Suddhavasa

Para Bhiksu Mahayana membuat versinya tersendiri, agar kelihatan punya 'nilai plus'.

 _/\_

namaste suvatthi hotu

Apabila benar sukhavati = suddhavasa, maka yang terlahir di sana harus Anagami semua, tul gak?

thuti



harusnya seperti itu Romo, kalau di lihat dari Kanon Pali, bahwa yang lahir di alam suddhavasa, harus yang mencapai kesucian tingkat 3 Anagami

 _/\_

Dan kalau benar begitu, seharusnya makhluk yang terlahir di Alam Sukhavati sudah menjadi (Sravaka) Buddha. Tidak ada lagi kesempatan untuk meningkatkan kualitas kebuddhaannya sampai pada taraf Samyaksambuddha.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Jerry on 05 January 2009, 12:23:34 AM
Argumennya kan pernah ada di thread laen bro.. Kalo di Mahayana, Sravaka Buddha (Arhat) masih bisa berikrar dan menyempurnakan pencapaian lagi menjadi Samyak Sambuddha. Jd slalu ada 'kesempatan' yg terbuka.

mettacittena
_/\_
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: nyanadhana on 05 January 2009, 08:33:55 AM
Sukhavati adalah sebuah land yang diciptakan oleh seorang Buddha, bisa dibilang alam pikiran seorang Buddha ketika ikrarnya masih berupa Bodhisatva dan ketika menjadi Buddha,ikrar itu menjadi purna dan terbentuk sebuah alam.
Bukan mustahil kok alam itu bisa terbentuk diluar dari sistem dunia karena kita diajarkan bahwa segala sesuatu adalah bentuk pikiran.
makhluk2 yang memiliki kesempatan terlahir disana sesuai ikarnya maka akan mendengarkan Dhamma dan mencapai kesucian. ini merupakah salah satu dari 33 tekad Amitabha ketika masi berupa Bhikkhu Dhammakara, Amitabha mencapai kesucian beberapa ribu milayar tahun yang lalu jauh melebih kalpa adanya kita sekarang. dan umur Amitabha adalah panjang itu dinamakan Buddha Cahaya Tanpa Batas. beliau tentu belum parinibbana karena ikrarnya sendiri.

ada comment?
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: dilbert on 05 January 2009, 08:47:56 AM
Bagaimana dengan cerita terbentuknya alam 33 dewa (Tavatimsa) dimana pada awalnya belum ada alam dewa ini, tetapi karena kebajikan dari sekelompok pria yang berjumlah 33 orang, setelah semuanya meninggal akhirnya terlahir di alam dewa tavatimsa.

Apakah ini berarti bahwa suatu alam bisa saja terbentuk dari kekuatan pikiran atau kekuatan karma sehingga tidak mustahil bahwa alam alam kehidupan itu bisa bertambah maupun berkurang.

any comment ?
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: N1AR on 05 January 2009, 09:11:57 AM
bukan cuma nibbana saja yang kekal ya
kalau buddha amitaba bisa kekal di sukhavati berarti yang lain juga bisa ya / memang tidak ada batas umur?
buddha dengan ikrar nya bisa menciptakan alam lain ( seperti benda2 yang ada didalamnya , gunung disana mungkin, dll )
gak jauh dengan tuhan dong cuma kurang menciptakan mahkluk hidup
thanks
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 05 January 2009, 09:24:50 AM
Pendapat saya,

Sukhavati = Suddhavasa

Para Bhiksu Mahayana membuat versinya tersendiri, agar kelihatan punya 'nilai plus'.

 _/\_

Pendapat ini tidak berdasar sama sekali. Banyak Sutra Mahayana yg rujukannya mengenai Tanah-Buddha Tanah-Buddha lain banyak sekali, bukan Sukhavati saja. Dan konsep tentag sistem dunia yg maha luas tak terbatas searah dengan eksistensi Tanah Buddha lain tersebut.   
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 05 January 2009, 09:38:33 AM
Bumi kita ini juga merupakan tanah Buddha loh.
Yang dimaksud Sukhavati itu merupakan perwujudan Dharmakaya, jadi suatu sistem alam sendiri, independen terhadap sistem alam yang kita tinggali sekarang.

Kemarin aye tanya di pusat Pureland Indonesia sama seorang Suhu Perempuan, cuma jawabannya jadi aneh. Ada 10 alam dan roh kita akan bereinkarnasi ke alam Sukhavati. Mungkin faktor bahasa kali. Beliau tidak biasa dengan istilah Sansekerta tapi biasa dengan istilah Mandarin.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: nyanadhana on 05 January 2009, 09:40:06 AM
bukan cuma nibbana saja yang kekal ya
kalau buddha amitaba bisa kekal di sukhavati berarti yang lain juga bisa ya / memang tidak ada batas umur?
buddha dengan ikrar nya bisa menciptakan alam lain ( seperti benda2 yang ada didalamnya , gunung disana mungkin, dll )
gak jauh dengan tuhan dong cuma kurang menciptakan mahkluk hidup
thanks

Nibbana is not a place,NIAR, Nibbana is total emptiness...seperti kamu dibawa ke lubang hitam dan semua ditelan,tidak ada lagi kamu,aku,dan tidak ada lagi kelahiran kembali,ibarat api padam,kamu tau kemana api pergi setelah padam? nah kek gitu kondisi penggambaran Nibbana

Sakyamuni Buddha bisa hidup lebih lama lagi kalau dia mau,namun karena dorongan Mara sampai 3 kali maka beliau memenuhi permintaan untuk parinibbana.
Buddha = Tuhan tentu tidak karena Buddha tidak mengontrol kamma dan mengontrol makhluk hidup dan tidak menciptakan mereka. alam yang terbentuk itu karena kondisi pikiran ibarat seorang ilmuwan dengan merenungkan formula Fisika lalu menciptakan teleskop,apakah ilmuwan itu Tuhan ?ketika kita berbicara lebih jauh lagi,masih ada faktor2 yang menciptakan sebuah alam.
Lalu apakah 33 Deva di tavatimsa sekarang adalah tuhan

Tuhan dalam agama Buddha adalah tidak ada.jangan campur aduk pengetahuan teologi dengan Dhamma.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: N1AR on 05 January 2009, 10:03:58 AM
kalau alam ashura dan neraka dari mana yah
siapa yang memulai nya terlebih dahulu?
apa seperti ikrar Buddha amitaba

bos karuna : maksud dari bumi tanah buddha gimana yah

mohon maaf saudara2 newbie.. ^:)^
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: nyanadhana on 05 January 2009, 10:24:12 AM
Ashura dan Niraya dibentuk dari dosa(amarah)makhluk. neraka terus berkembang seiring dengan pikiran manusia,maka kita tidak bisa menentukan neraka setiap orang adalah sama,surga seorang adalah sama.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Lily W on 05 January 2009, 10:27:55 AM
Pendapat saya,

Sukhavati = Suddhavasa

Para Bhiksu Mahayana membuat versinya tersendiri, agar kelihatan punya 'nilai plus'.

 _/\_

namaste suvatthi hotu

Apabila benar sukhavati = suddhavasa, maka yang terlahir di sana harus Anagami semua, tul gak?

thuti

Betul Romo... itu menurut abhidhamma juga.

Anagami yang terlahir di alam Suddhavasa 5 tidak akan kemana-mana lagi sampai mencapai kebuddhaan di situ. makanya oleh aliran lain di sebut alam para Buddha.

_/\_ :lotus:
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: adi lim on 05 January 2009, 10:42:11 AM
Ashura dan Niraya dibentuk dari dosa(amarah)makhluk. neraka terus berkembang seiring dengan pikiran manusia,maka kita tidak bisa menentukan neraka setiap orang adalah sama,surga seorang adalah sama.

betul, ashura & niraya ada tingkatan, memang udah jelas ada sesuai dengan Tipitaka.
tapi alam ke 32 Sukhavati, 33, dst ........
yang masih meragukan !!!!

 _/\_
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: nyanadhana on 05 January 2009, 10:45:17 AM
Ashura dan Niraya dibentuk dari dosa(amarah)makhluk. neraka terus berkembang seiring dengan pikiran manusia,maka kita tidak bisa menentukan neraka setiap orang adalah sama,surga seorang adalah sama.

betul, ashura & niraya ada tingkatan, memang udah jelas ada sesuai dengan Tipitaka.
tapi alam ke 32 Sukhavati, 33, dst ........
yang masih meragukan !!!!

 _/\_

maksud dari saya adalah alam2 ini berkembang sejalan dengan pikiran setiap makhluk,neraka yang terbagi tingkatannya itu akan terus bertambah atau berkurang,alam deva juga sama namun pengkategorian ini oleh Buddha dibikin karena kesesuaian dan nama yang membantu.
Berbicara Sukhavati tentu kita harus berbicara ala aliran sukhavati,jeruk ya berbicara jeruk kalo mangga mau diadukan rasanya dengan jeruk tentu akan berbeda.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Edward on 05 January 2009, 10:46:09 AM
 [at] Adi Lim
Menjustifikasi pemahaman Mahayana hanya dengan berpatokan pada Tipitaka?
Jangan berpikiran sempit please!

Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: adi lim on 05 January 2009, 10:49:58 AM
Pendapat saya,

Sukhavati = Suddhavasa

Para Bhiksu Mahayana membuat versinya tersendiri, agar kelihatan punya 'nilai plus'.

 _/\_

namaste suvatthi hotu

Apabila benar sukhavati = suddhavasa, maka yang terlahir di sana harus Anagami semua, tul gak?

thuti

Betul Romo... itu menurut abhidhamma juga.

Anagami yang terlahir di alam Suddhavasa 5 tidak akan kemana-mana lagi sampai mencapai kebuddhaan di situ. makanya oleh aliran lain di sebut alam para Buddha.

_/\_ :lotus:

at. Lily
Setuju sekali,

Tapi kalau ada aliran lain, dimana umatnya masih menterjemahkan kalau Sukhavati tidak sama dengan Suddhavasa, maksudnya 'alam tersendiri', diluar 31 alam kehidupan.
akhirnya jadi masalah !, bisa membingungkan bagi yang mau belajar Buddha Dhamma.

 _/\_
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: nyanadhana on 05 January 2009, 10:51:02 AM
Anagami yang terlahir di alam Suddhavasa 5 tidak akan kemana-mana lagi sampai mencapai kebuddhaan di situ. makanya oleh aliran lain di sebut alam para Buddha.

saya akan berkomentar sesuai kapabilitas saya mengenai aliran sukhavati.
Suddhavasa 5 dan sebuah Sukhavati tentunya adalah berbeda. Suddhavasa ditembus oleh para Anagami, Sukhavati ditembus oleh putthujana. sesuai dengan tarikan kammanya yang mengundang citta sebuah makhluk ke alam itu.
Beberapa praktisi yang yakin dalam Aliran sukhavati ada yang menembus Sotapanna ke atas ini dikarenakan menyebut nama Buddha membangkitkan konsentrasi menuju Samadhi.
Ingat tujuan dari meditasi adalah Samadhi dan Dhyana(Jhana). ketika sebuah tekad terlahir kembali di alam dimana terdapat Buddha tentu saja akan menghasilkan sebuah kamma baik.
Praktisi Mahayana selalu bertekad untuk terlahir dimanapun seorang buddha mengajarkan Dhamma.ini tentunya akan selaras dengan 33 tekad Amitabha ketika mencapai pencerahan.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 05 January 2009, 10:52:49 AM
Quote
[at] Adi Lim
Menjustifikasi pemahaman Mahayana hanya dengan berpatokan pada Tipitaka?
Jangan berpikiran sempit please!

Apalagi di sub forum Mahayana ;D
Untuk mengetahui Sukhavati menurut Mahayana, harus mengerti konsep Trikaya dalam Mahayana.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Lily W on 05 January 2009, 10:55:32 AM
at. Lily
Setuju sekali,

Tapi kalau ada aliran lain, dimana umatnya masih menterjemahkan kalau Sukhavati tidak sama dengan Suddhavasa, maksudnya 'alam tersendiri', diluar 31 alam kehidupan.
akhirnya jadi masalah !, bisa membingungkan bagi yang mau belajar Buddha Dhamma.

 _/\_

Lily mode on : Objek itu netral... ;D

Asal kita jangan cari masalah yaah.... :))

Bagi yang mau belajar Buddha Dhamma... mereka bisa pilih sendiri, mana yang cocok dengannya dan mana yang tidak... mereka punya pemikiran sendiri lho.... ;D

_/\_ :lotus:



Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: N1AR on 05 January 2009, 10:56:07 AM
Ashura dan Niraya dibentuk dari dosa(amarah)makhluk. neraka terus berkembang seiring dengan pikiran manusia,maka kita tidak bisa menentukan neraka setiap orang adalah sama,surga seorang adalah sama.

pengertian saya
istilah dunia mungin gak sama.. di afrika beda dengan orang yg hidup di eropah ( tapi bumi nya sama )
kalau neraka beda2 = alamnya beda2 ( tapi di satu alam neraka )
soalnya kalau terkembang dari dosa amarah berartikan menciptakan alam baru
yang satu alam ini lah perwujudan dari apa dan diciptakan dari mana?

maaf numpang T_T

kalau sudah dialam neraka apa kalau merapalkan buddha amitabah 1 miliyar kali masih bisa membawah kita ke alam Sukhavati
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: nyanadhana on 05 January 2009, 10:56:43 AM
Tapi kalau ada aliran lain, dimana umatnya masih menterjemahkan kalau Sukhavati tidak sama dengan Suddhavasa, maksudnya 'alam tersendiri', diluar 31 alam kehidupan.
akhirnya jadi masalah !, bisa membingungkan bagi yang mau belajar Buddha Dhamma.


tidak membingungkan, apabila seorang nenek2 kamu ajarin Dhamma mulai dari tipitaka,yang ada adalah mabok. sukhavati memiliki satu tujuan simpel terlahir di alam dimanapun terdapat Buddha dan ketika mendengarkan Dhamma dari Sang Buddha maka kesucian tercapai. Patokan 31 alam kehidupan hanyalah klasifikasi sebagai contoh.
kita katakan Buah, buah ada berapa macam?ada apel,jeruk,mangga,lalu apel ada berapa macam?ada apel malang,apel amerika,apel ini dan itu.lalua da tidak apel yang dihasilkan dari campuran?ada,berapa varietasnya?tak terhingga
lalu kita katakan alam,ada berapa macam 31 alam,ada neraka,dll, lalu neraka ada berapa macam ada neraka terdalam dengan nama ini dan itu.neraka ada yang dihasilkan dari campuran?ada,berapa jenisnya?tak terbatas.
Pikiran putthujana akan susah menembus logika seperti ini,karena lokiya Dhamma dengan lokuttara Dhamma masih ada.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: mushroom_kick on 05 January 2009, 11:00:31 AM
anu...

untuk para Mahayanist...

ada sedikit pertanyaan dari newbie ini..;D

1. setelah seseorang yg dah dapet sertifikat masuk ke Sukhavati..apakah akan terlahir kembali lage?..<--menurut beberapa buku yg aye baca..jawapanne..a big NO!..so, biar lebih jelas..aku tanya langsung sama yg pro dalam makhluk2 amithaba..

2. kalo jawapan dari no.1 itu adalah a big NO!..bagaimana mungkin makhluk2 egois ini bisa digolongkan sebagai MAHA-YANA?...

;D

sekian terima kasih.. :))

sedikasih tau na seh... stlh lahir disana akan kembali lg ...

Ashura dan Niraya dibentuk dari dosa(amarah)makhluk. neraka terus berkembang seiring dengan pikiran manusia,maka kita tidak bisa menentukan neraka setiap orang adalah sama,surga seorang adalah sama.

pengertian saya
istilah dunia mungin gak sama.. di afrika beda dengan orang yg hidup di eropah ( tapi bumi nya sama )
kalau neraka beda2 = alamnya beda2 ( tapi di satu alam neraka )
soalnya kalau terkembang dari dosa amarah berartikan menciptakan alam baru
yang satu alam ini lah perwujudan dari apa dan diciptakan dari mana?

maaf numpang T_T

kalau sudah dialam neraka apa kalau merapalkan buddha amitabah 1 miliyar kali masih bisa membawah kita ke alam Sukhavati

ya iya lah.... :D
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Lily W on 05 January 2009, 11:01:55 AM
Anagami yang terlahir di alam Suddhavasa 5 tidak akan kemana-mana lagi sampai mencapai kebuddhaan di situ. makanya oleh aliran lain di sebut alam para Buddha.

saya akan berkomentar sesuai kapabilitas saya mengenai aliran sukhavati.
Suddhavasa 5 dan sebuah Sukhavati tentunya adalah berbeda. Suddhavasa ditembus oleh para Anagami, Sukhavati ditembus oleh putthujana. sesuai dengan tarikan kammanya yang mengundang citta sebuah makhluk ke alam itu.
Beberapa praktisi yang yakin dalam Aliran sukhavati ada yang menembus Sotapanna ke atas ini dikarenakan menyebut nama Buddha membangkitkan konsentrasi menuju Samadhi.
Ingat tujuan dari meditasi adalah Samadhi dan Dhyana(Jhana). ketika sebuah tekad terlahir kembali di alam dimana terdapat Buddha tentu saja akan menghasilkan sebuah kamma baik.
Praktisi Mahayana selalu bertekad untuk terlahir dimanapun seorang buddha mengajarkan Dhamma.ini tentunya akan selaras dengan 33 tekad Amitabha ketika mencapai pencerahan.

DD...

Anumodana atas penjelasannya..._/\_

Yg DD jelaskan Itu kan berdasarkan aliran sukhavati.

Yg cici jelaskan itu berdasarkan abhidhamma pali... ;D

Jelas beda yaah? ;D

_/\_ :lotus:
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: nyanadhana on 05 January 2009, 11:02:52 AM
kalau sudah dialam neraka apa kalau merapalkan buddha amitabah 1 miliyar kali masih bisa membawah kita ke alam Sukhavati

di alam neraka,mengucapkan nama Buddhapun anda tidak akan sempat ,sama seperti terlahir di alam binatang,berpikir untuk mendengar Dhamma juga belum tentu ada.

istilah dunia mungin gak sama.. di afrika beda dengan orang yg hidup di eropah ( tapi bumi nya sama )
kalau neraka beda2 = alamnya beda2 ( tapi di satu alam neraka )
soalnya kalau terkembang dari dosa amarah berartikan menciptakan alam baru
yang satu alam ini lah perwujudan dari apa dan diciptakan dari mana?


jangna berpijak dari pemikiran manusia karena alam2 itu luas, kalo saya sebut manussa di planet MARS, bisa ada juga kan? yang kamu tahu mengenai alam manusia belum tentu memiliki tangan dan kaki yang sama dengan anda,ingat kata manussa adalah manu + satva, makhluk yang memiliki akal pikiran. kategori manusia anda di bumi Jambudhipa ini tentu akan berbeda lagi dengan manussa di bumi lain

Pikiran instan itu harus disertai dengan pengetahuan yang memadai mengenai seluk beluk alam di Buddhisme juga yah agar berimbang informasinya.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: nyanadhana on 05 January 2009, 11:05:17 AM
Yg cici jelaskan itu berdasarkan abhidhamma pali... Grin

Jelas beda yaah?


maka mau cari rasa jeruk di dalam rasa apel tentu akan susah,rasa manis atau asem tentu ada yang mirip rasanya namun kita sudah berbicara jeruk dan apel,tentunya berbeda yang berujung pada diskusi tanpa kesepakatan.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Lily W on 05 January 2009, 11:08:02 AM
Kalo jeruk dan apel di juice rasanya cemana yah? DD pernah minum juice itu? ;D

_/\_ :lotus:
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Lily W on 05 January 2009, 11:11:29 AM
Oce dech ...  :backtotopic:

Skrg bahas dari segi MAHAYANA aja (sesuai thread ini)... Mahayana dan aliran sukhavati sama ga sih?
;D

 [at]  bagi yang mau bahas dari segi Theravada bisa buat topik di thread Theravada atau Thread Abhidhamma juga boleh... :D

_/\_ :lotus:
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: nyanadhana on 05 January 2009, 11:12:24 AM
Kalo jeruk dan apel di juice rasanya cemana yah? DD pernah minum juice itu?
enak asem asem manis tapi ga bisa bedain jeruk atau apel lagi nih :))
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Lily W on 05 January 2009, 11:14:13 AM
Jadi rasa baru yaah.... berarti ada aliran baru donk? :))

:backtotopic:
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: N1AR on 05 January 2009, 11:17:44 AM
kalau tidak dimulai dari pertannyaan pertama, maka tidak akan ada pertannyaan ke dua
kalau tidak tahu bukan lebih baik bertanya. dari pada tidak mau tahu ;D

kalau seorang kesekolah dia di anggap lulus klau sudah ujian dan naik kelas biarpun gak tau apa yg dia belajar disana
dan yang lulus kan punyah ilmu masing2 yg didapat dari sekolah tersebut
instan atau pun angap saja pemikiran buddhist sejati sekalipun bukan kah sama.

bagaimana dia bisa lulus dari kolong jembatan biar pun sudah belajar kurikulum yang sama dengan sekolah itu
( kalau yang ini dibalikin )
apa dia tidak bisa di angap lulus kalau sudah belajar kurikulum yang sama

afika hitam
eropah putih
karena saya tau warna
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: nyanadhana on 05 January 2009, 11:35:21 AM
ini statusnya anda bertanya dalam diskusi atau anda memberikan statement pernyataan...beberapa pernyataan anda tampaknya bukan pertanyaan ingin tahu tapi mengekalkan apa yang anda pikirkan untuk menjadi pernyataan yang pada sisi benarnya belum berimbang.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: N1AR on 05 January 2009, 11:52:18 AM
^ bos nyana

kalau saya mengekalkan apa yang saya pikirkan. tentu saja saya gak akan tanya2 dan ketiksana ketik sini ;D
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: nyanadhana on 05 January 2009, 12:01:27 PM
ya anda ketik sana sini tetep aja maksain it to be true kan.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: N1AR on 05 January 2009, 12:07:57 PM
tidak
kalau memang ada penjelasan yang bisa dipahamai oleh otak saya yg bodoh yang dihasilkan oleh kamma saya sendiri

jangan bosan2 yah bos T_T ^:)^
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: nyanadhana on 05 January 2009, 12:51:47 PM
ga bosen bosen kok dan kamu bukan orang yang berotak bodoh...dengan semua tulisan kamu,kamu sadar sepenuhnya.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: adi lim on 05 January 2009, 01:01:23 PM
[at] Adi Lim
Menjustifikasi pemahaman Mahayana hanya dengan berpatokan pada Tipitaka?
Jangan berpikiran sempit please!



at. Bro Ed
Emang Mahayana tidak berpatokan Tipitaka ? jadi patokan Mahayana apa ?
kalau tidak berpatokan Tipitaka ya memang tidak sesuai, itu jelas.
Maaf Bro Ed, saya pikir patokan Mahayana itu Tipitaka.
 _/\_

Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: nyanadhana on 05 January 2009, 01:04:52 PM
[at] Adi Lim
Menjustifikasi pemahaman Mahayana hanya dengan berpatokan pada Tipitaka?
Jangan berpikiran sempit please!



at. Bro Ed
Emang Mahayana tidak berpatokan Tipitaka ? jadi patokan Mahayana apa ?
kalau tidak berpatokan Tipitaka ya memang tidak sesuai, itu jelas.
Maaf Bro Ed, saya pikir patokan Mahayana itu Tipitaka.
 _/\_



Kanon dalam Tipitaka Theravada berbeda dengan Tripitaka dalam Mahayana
Kanon Theravada dikelompokkan dalam Agama Sutra,lalu Mahayana mengelompokkan beberapa sesi ke dalam kategori PrajnaParamita dan beberapa section lain yang tidak ditemukan dalam Tipitaka Theravada. Mahayana berpatokan ya pada Tripitaka Mahayana yang tentunya berisi tulisan Sansekerta,kalo Theravada pakainya Pali
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: nyanadhana on 05 January 2009, 01:06:49 PM
anda punya Tripitaka Mahayana dan Tipitaka Theravada?...saya punya versi digitalnya,kalo anda tertarik mempelajari seluk beluk lebih dalam mengenai Buddha Dhamma.karena tanpa pengetahuan Sutta tentu akan susah mencari titik temu ketika berdebat karena sia2 semua hanya spekulasi indriya semata.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: adi lim on 05 January 2009, 01:11:35 PM
Quote
[at] Adi Lim
Menjustifikasi pemahaman Mahayana hanya dengan berpatokan pada Tipitaka?
Jangan berpikiran sempit please!

Apalagi di sub forum Mahayana ;D
Untuk mengetahui Sukhavati menurut Mahayana, harus mengerti konsep Trikaya dalam Mahayana.

at. Wolverine

waduh, tambah rumit nih !  :o

 _/\_
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Nevada on 05 January 2009, 01:14:20 PM
[at] Nyanadhana

Boleh dishare Tipitaka dan Tripitaka Digitalnya? Saya ingin lebih mendalaminya...
Terima kasih  _/\_
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: cunda on 05 January 2009, 01:35:38 PM

Lily mode on : Objek itu netral... ;D

Asal kita jangan cari masalah yaah.... :))

Bagi yang mau belajar Buddha Dhamma... mereka bisa pilih sendiri, mana yang cocok dengannya dan mana yang tidak... mereka punya pemikiran sendiri lho.... ;D

_/\_ :lotus:






namaste suvatthi hotu

Cc Lily sebagai objek seh emang netral
Apabila sebagai subjek........, maka jangan coba-coba cari masalah ama cc Lily.....

Buat pemula yg masih belum menemukan ajaran yang cocok silahkan gabung dengan kelasnya cc Lily.
lumayan...Ikut promosi........agar yang muda lebih ceriah dan dinamis

thuti
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Lily W on 05 January 2009, 01:39:38 PM
:jempol:

Bantu promosi dapat GRP... :))

Iya... sy punya banyak kelas... bisa pilih mau ikut yg mana? :))

_/\_ :lotus:
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: cunda on 05 January 2009, 01:48:26 PM
bukan cuma nibbana saja yang kekal ya
kalau buddha amitaba bisa kekal di sukhavati berarti yang lain juga bisa ya / memang tidak ada batas umur?
buddha dengan ikrar nya bisa menciptakan alam lain ( seperti benda2 yang ada didalamnya , gunung disana mungkin, dll )
gak jauh dengan tuhan dong cuma kurang menciptakan mahkluk hidup
thanks

Buddha Amitabha kekal?....umur Nya "tak terhingga" bukan "kekal"

aku kutipkan teks sutranya:


Tatkiṁ manyase śāriputra kena kāraṇena sa tathāgato'mitāyurnāmocyate ? tasya khalu punaḥ śāriputra tathāgatasya teṣāṁ ca manuṣyāṇāmaparimitamāyuḥpramāṇam | tena kāraṇena sa tathāgato'mitāyurnāmocyate | tasya ca śāriputra tathāgatasya daśa kalpā anuttarāṁ samyaksaṁbodhimabhisaṁbuddhasya


Bagaimana menurutmu o Śāriputra, dengan alasan apa maka Beliau disebut Tathāgata Āmitāyus (Umur Tak Terhingga)?.
Kemudian o Śāriputra, umur Tathāgata dan manusia di sana tak terbatas dan tak terhingga, oleh karena itu Beliau disebut Tathāgata Āmitāyus |
O Śāriputra, pencapaian Pencerahan Sempurna Yang Tanpa Banding Tathāgata tersebut telah berumur sepuluh kalpā.


Semoga aku juga bisa menciptakan alam kehidupanku sendiri

thuti
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: naviscope on 05 January 2009, 01:54:11 PM
:jempol:

Bantu promosi dapat GRP... :))

Iya... sy punya banyak kelas... bisa pilih mau ikut yg mana? :))

_/\_ :lotus:

saya mo mum

hehehe

GRP sent
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Lily W on 05 January 2009, 01:57:30 PM
bukan cuma nibbana saja yang kekal ya
kalau buddha amitaba bisa kekal di sukhavati berarti yang lain juga bisa ya / memang tidak ada batas umur?
buddha dengan ikrar nya bisa menciptakan alam lain ( seperti benda2 yang ada didalamnya , gunung disana mungkin, dll )
gak jauh dengan tuhan dong cuma kurang menciptakan mahkluk hidup
thanks

Buddha Amitabha kekal?....umur Nya "tak terhingga" bukan "kekal"
Semoga aku juga bisa menciptakan alam kehidupanku sendiri

thuti


Saya minta 1 kapling yaah... :))

_/\_ :lotus:
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: cunda on 05 January 2009, 03:32:53 PM
anda punya Tripitaka Mahayana dan Tipitaka Theravada?...saya punya versi digitalnya,kalo anda tertarik mempelajari seluk beluk lebih dalam mengenai Buddha Dhamma.karena tanpa pengetahuan Sutta tentu akan susah mencari titik temu ketika berdebat karena sia2 semua hanya spekulasi indriya semata.


namaste suvatthi hotu

Aku sangat bergembira apabila anda berkenan mengirimkan CD Tripitaka Mahayana, aku sangat membutuhkannya

trims ya sebelumnya, semoga jasa dan budi baik anda menuntun ke alam bahagia Sukhavati, aku sih tinggal di Sukasari Bogor

thuti
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: adi lim on 05 January 2009, 04:01:58 PM
bukan cuma nibbana saja yang kekal ya
kalau buddha amitaba bisa kekal di sukhavati berarti yang lain juga bisa ya / memang tidak ada batas umur?
buddha dengan ikrar nya bisa menciptakan alam lain ( seperti benda2 yang ada didalamnya , gunung disana mungkin, dll )
gak jauh dengan tuhan dong cuma kurang menciptakan mahkluk hidup
thanks

Buddha Amitabha kekal?....umur Nya "tak terhingga" bukan "kekal"
Semoga aku juga bisa menciptakan alam kehidupanku sendiri

thuti


Saya minta 1 kapling yaah... :))

_/\_ :lotus:

saya juga mai 1 kapling, sebelahan dengan ce Lily, kalau udah sebelahan kan saya bisa ce L
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 05 January 2009, 04:08:43 PM
 
bukan cuma nibbana saja yang kekal ya
kalau buddha amitaba bisa kekal di sukhavati berarti yang lain juga bisa ya / memang tidak ada batas umur?
buddha dengan ikrar nya bisa menciptakan alam lain ( seperti benda2 yang ada didalamnya , gunung disana mungkin, dll )
gak jauh dengan tuhan dong cuma kurang menciptakan mahkluk hidup
thanks

Buddha Amitabha kekal?....umur Nya "tak terhingga" bukan "kekal"

aku kutipkan teks sutranya:


Tatkiṁ manyase śāriputra kena kāraṇena sa tathāgato'mitāyurnāmocyate ? tasya khalu punaḥ śāriputra tathāgatasya teṣāṁ ca manuṣyāṇāmaparimitamāyuḥpramāṇam | tena kāraṇena sa tathāgato'mitāyurnāmocyate | tasya ca śāriputra tathāgatasya daśa kalpā anuttarāṁ samyaksaṁbodhimabhisaṁbuddhasya


Bagaimana menurutmu o Śāriputra, dengan alasan apa maka Beliau disebut Tathāgata Āmitāyus (Umur Tak Terhingga)?.
Kemudian o Śāriputra, umur Tathāgata dan manusia di sana tak terbatas dan tak terhingga, oleh karena itu Beliau disebut Tathāgata Āmitāyus |
O Śāriputra, pencapaian Pencerahan Sempurna Yang Tanpa Banding Tathāgata tersebut telah berumur sepuluh kalpā.


Semoga aku juga bisa menciptakan alam kehidupanku sendiri

thuti


 :jempol:
yap. ini yg sering disalah pahami. Tak terhingga memang berbeda dgn kekal. Rujukannya ada dalam Avatamsa Sutra.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Xzone on 05 January 2009, 04:14:17 PM
:jempol:

Bantu promosi dapat GRP... :))

Iya... sy punya banyak kelas... bisa pilih mau ikut yg mana? :))

_/\_ :lotus:

Ikuuuuuuut.....kelasnya apa aja nih ce....?  _/\_
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: adi lim on 05 January 2009, 04:16:45 PM
Aku sangat bergembira apabila anda berkenan mengirimkan CD Tripitaka Mahayana, aku sangat membutuhkannya

trims ya sebelumnya, semoga jasa dan budi baik anda menuntun ke alam bahagia Sukhavati, aku sih tinggal di Sukasari Bogor


at. Romo
Udah dekat ni Romo, Sukhavati dan Sukasari, udah sama2 ada kata 'Suka', yang satu ada di Bogor yang satu 'ndak tahu masih dicari'.
 :))
 _/\_
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: kiman on 05 January 2009, 04:18:35 PM
kalo di sukhavati ya belajar sama Amitabha...
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Lily W on 05 January 2009, 04:22:37 PM
Kalo di Sukasari ya belajar sama Romo Cunda.... ;D

_/\_ :lotus:
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Lily W on 05 January 2009, 04:24:56 PM
Ikuuuuuuut.....kelasnya apa aja nih ce....?  _/\_

Banyak... mau tentang dhamma, kesehatan, jodoh, curhat, kontrasepsi dll nya... ;D

_/\_ :lotus:
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: nyanadhana on 05 January 2009, 04:32:40 PM
Romo Cunda mengerti Mandarin? karena Tripitakanya dari Taisho... dan juga ada Sansekertanya.saya sih senang bisa memberikan copian cdnya,Romo dan bagi yang mau silahkan pm ke saya.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: cunda on 05 January 2009, 08:56:21 PM
Romo Cunda mengerti Mandarin? karena Tripitakanya dari Taisho... dan juga ada Sansekertanya.saya sih senang bisa memberikan copian cdnya,Romo dan bagi yang mau silahkan pm ke saya.

namaste suvatthi hotu

Maaf aku cuma bisa bilang "Wo Ai Ni", (soli becanda), aku gak bisa mandarin pu hui xie, pu hui shuo, thing pu tung

Apabila ada bahasa sanskrtanya walaupun gak lengkap aku mau deh.

Thuti
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: El Sol on 05 January 2009, 09:34:02 PM
 [at] Chingik

anu..

umur rata2 Makhluk Sukhavati berapa taon?...(Jangan jawab "tak terhingga" yak.. :hammer: )

dan apakah kamma lampau berlaku disana?..
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 06 January 2009, 09:21:57 AM
[at] Chingik

anu..

umur rata2 Makhluk Sukhavati berapa taon?...(Jangan jawab "tak terhingga" yak.. :hammer: )

dan apakah kamma lampau berlaku disana?..


kenapa jgn jawab tak terhingga? hehe..sy tau kalo saya bilang sekian kalpa, el sol akan menyanggah, "berarti itu terhingga 'khan?? " . Ya kalo sudah dibilang bukan kekal, berarti memang terhingga. Wong Buddha Amitahba suatu saat juga Mahaparinibbana , ini memang ada dalam Sutra. Istilah Tak terhingga itu adalah sebuah parameter belaka. Sama seperti istilah 84000 dalam tradisi India, tidak berarti memang harus pas 84000. Kebanyakan memaknai 84000 sebagai =sangat banyak. Istilah "Tak Terhingga" memang ada jumlahnya, kemudian ada lagi ukuran di atas tak terhingga, dan di atas atas tak terhingga, dan seterusnya.   Sebelumnya juga sudah pernah post buat bro el sol, tapi bro bilang ga make sense. hehe.. ya wes lah..mau gimana lagi. Saya juga ga bilang lu harus terima.
di sini: http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1638.15
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 06 January 2009, 09:50:56 AM
memang biasa dibilang tak terhingga..., karena susah dihitung
lah Sang Buddha aja bilang perjuangan beliau aja selama sekian kalpa yang tak terhitung, baik di tradisi manapun
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: El Sol on 09 January 2009, 10:38:28 PM
[at] Chingik

anu..

umur rata2 Makhluk Sukhavati berapa taon?...(Jangan jawab "tak terhingga" yak.. :hammer: )

dan apakah kamma lampau berlaku disana?..


kenapa jgn jawab tak terhingga? hehe..sy tau kalo saya bilang sekian kalpa, el sol akan menyanggah, "berarti itu terhingga 'khan?? " . Ya kalo sudah dibilang bukan kekal, berarti memang terhingga. Wong Buddha Amitahba suatu saat juga Mahaparinibbana , ini memang ada dalam Sutra. Istilah Tak terhingga itu adalah sebuah parameter belaka. Sama seperti istilah 84000 dalam tradisi India, tidak berarti memang harus pas 84000. Kebanyakan memaknai 84000 sebagai =sangat banyak. Istilah "Tak Terhingga" memang ada jumlahnya, kemudian ada lagi ukuran di atas tak terhingga, dan di atas atas tak terhingga, dan seterusnya.   Sebelumnya juga sudah pernah post buat bro el sol, tapi bro bilang ga make sense. hehe.. ya wes lah..mau gimana lagi. Saya juga ga bilang lu harus terima.
di sini: http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1638.15
yg kedua belum dijawab tuh...

APAKAH KAMMA LAMPAU BERLAKU DISANA?

gw nanya yg umur itu...karena gw rasa...di Mahayana sendiri juga gk tao sampe umur brapa..;D
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 10 January 2009, 01:05:40 PM
[at] Chingik

anu..

umur rata2 Makhluk Sukhavati berapa taon?...(Jangan jawab "tak terhingga" yak.. :hammer: )

dan apakah kamma lampau berlaku disana?..


kenapa jgn jawab tak terhingga? hehe..sy tau kalo saya bilang sekian kalpa, el sol akan menyanggah, "berarti itu terhingga 'khan?? " . Ya kalo sudah dibilang bukan kekal, berarti memang terhingga. Wong Buddha Amitahba suatu saat juga Mahaparinibbana , ini memang ada dalam Sutra. Istilah Tak terhingga itu adalah sebuah parameter belaka. Sama seperti istilah 84000 dalam tradisi India, tidak berarti memang harus pas 84000. Kebanyakan memaknai 84000 sebagai =sangat banyak. Istilah "Tak Terhingga" memang ada jumlahnya, kemudian ada lagi ukuran di atas tak terhingga, dan di atas atas tak terhingga, dan seterusnya.   Sebelumnya juga sudah pernah post buat bro el sol, tapi bro bilang ga make sense. hehe.. ya wes lah..mau gimana lagi. Saya juga ga bilang lu harus terima.
di sini: http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1638.15
yg kedua belum dijawab tuh...

APAKAH KAMMA LAMPAU BERLAKU DISANA?

gw nanya yg umur itu...karena gw rasa...di Mahayana sendiri juga gk tao sampe umur brapa..;D

Mahayana merujuk pada ucapan Sang Buddha, kalo Sang Buddha tidak memberi tahu sampe umur berapa, ya wajarlah berarti kita memang ga tau. Emang itu jadi masalah? 

Kamma lampau pada prinsipnya ya berlaku di sana, Mengapa? Karena terlahir di sana tidak serta merta menjadi Suci secara langsung, dengan kata lain noda batin masih ada, makanya mengapa disebut masih berlatih di sana. CUMA SAJA, kondisi kehidupan di sana membuat faktor-faktor kamma lampau tidak memiliki kekuatan cukup untuk berbuah, analoginya ya mirip seperti anagami yang tinggal di alam Sudavassa,  proses pembelajaran/pelatihan atau istilah lainnya proses Visuddhi magga terus berlangsung hingga mencapai Kearahatan maupun  Mahasatva.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: K.K. on 10 January 2009, 01:26:41 PM
Sedikit membingungkan.
Walaupun anggaplah sebuah alam ini diciptakan dengan pikiran, namun si pencipta ini tetap adalah penghuni salah satu alam samsara. Siapapun yang menghuni alam samsara adalah rentan terhadap perubahan dan kehancuran.
Jika alam Sukhavati ini ada tetapi tidak mengenal batas umur, berarti "sabbe sankhara anicca" tidak berlaku di sini.
Jika dikatakan itu adalah di luar Sankhara, maka secara logika, tidak akan dicapai oleh mereka yang belum Arahat.
Ada penjelasan?

Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 10 January 2009, 06:21:58 PM
Sedikit membingungkan.
Walaupun anggaplah sebuah alam ini diciptakan dengan pikiran, namun si pencipta ini tetap adalah penghuni salah satu alam samsara. Siapapun yang menghuni alam samsara adalah rentan terhadap perubahan dan kehancuran.
Jika alam Sukhavati ini ada tetapi tidak mengenal batas umur, berarti "sabbe sankhara anicca" tidak berlaku di sini.
Jika dikatakan itu adalah di luar Sankhara, maka secara logika, tidak akan dicapai oleh mereka yang belum Arahat.
Ada penjelasan?
Bukannya sudah dijelaskan bahwa bukan tidak mengenal batas waktu (kekal).  Jangka waktu yang begitu panjangnya lalu menggunakan istilah "tak terbatas/tak terhitung", itulah maksudnya. Dan bila merujuk pada Avatamsaka Sutra, lebih jelas lagi istilah tak terbatas memiliki angka definitifnya.   Silakan lihat sini http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1638.15
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: El Sol on 10 January 2009, 08:10:48 PM
[at] Chingik

anu..

umur rata2 Makhluk Sukhavati berapa taon?...(Jangan jawab "tak terhingga" yak.. :hammer: )

dan apakah kamma lampau berlaku disana?..


kenapa jgn jawab tak terhingga? hehe..sy tau kalo saya bilang sekian kalpa, el sol akan menyanggah, "berarti itu terhingga 'khan?? " . Ya kalo sudah dibilang bukan kekal, berarti memang terhingga. Wong Buddha Amitahba suatu saat juga Mahaparinibbana , ini memang ada dalam Sutra. Istilah Tak terhingga itu adalah sebuah parameter belaka. Sama seperti istilah 84000 dalam tradisi India, tidak berarti memang harus pas 84000. Kebanyakan memaknai 84000 sebagai =sangat banyak. Istilah "Tak Terhingga" memang ada jumlahnya, kemudian ada lagi ukuran di atas tak terhingga, dan di atas atas tak terhingga, dan seterusnya.   Sebelumnya juga sudah pernah post buat bro el sol, tapi bro bilang ga make sense. hehe.. ya wes lah..mau gimana lagi. Saya juga ga bilang lu harus terima.
di sini: http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1638.15
yg kedua belum dijawab tuh...

APAKAH KAMMA LAMPAU BERLAKU DISANA?

gw nanya yg umur itu...karena gw rasa...di Mahayana sendiri juga gk tao sampe umur brapa..;D

Mahayana merujuk pada ucapan Sang Buddha, kalo Sang Buddha tidak memberi tahu sampe umur berapa, ya wajarlah berarti kita memang ga tau. Emang itu jadi masalah? 

Kamma lampau pada prinsipnya ya berlaku di sana, Mengapa? Karena terlahir di sana tidak serta merta menjadi Suci secara langsung, dengan kata lain noda batin masih ada, makanya mengapa disebut masih berlatih di sana. CUMA SAJA, kondisi kehidupan di sana membuat faktor-faktor kamma lampau tidak memiliki kekuatan cukup untuk berbuah, analoginya ya mirip seperti anagami yang tinggal di alam Sudavassa,  proses pembelajaran/pelatihan atau istilah lainnya proses Visuddhi magga terus berlangsung hingga mencapai Kearahatan maupun  Mahasatva.

emankne yg masuk sono dah suci??...kenapa kamma lampau yg begitu begitu banyak bisa tidak berbuah disana?...

gk make sense donk..

gmana carane seorang Buddha bisa menciptakan sebuah tempat dan kondisi dimana makhluk2 yg tinggal disana itu bisa membuat kamma buruk tidak berbuah??..

kamu inget yg sang Buddha Gotama bilank?....(kira2 begitu yg dikatakan oleh sang Buddha)sang Buddha bilank bahwa beliau gk bisa menolong ato menghancurkan kamma buruk makhluk laen..hanya makhluk itu sendiri yg bisa MENYELAMATKAN diri mereka sendiri...

konsep Sukhavati itu seperti 80% kekuatan Amithaba dan 20% kekuatan si makhluk tersebut..ngerti?..

itu kayak nanam biji jagung(kamma buruk)..tapi karena ada bantuan dari Amithaba...jagungnya gk bakal tumbuh sama sekali biarpun dah diberi pupuk dan air..itu make sense??..

kenapa gw bilank gk bakal tumbuh sama sekale?..karena yg terlahir di Sukhavati TIDAK AKAN TERLAHIR KEMBALI..KECUALI YG  apa tuh namane...yg loe bilank itu..-_-"...

nah gk make sense khan CHingik???
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 10 January 2009, 10:25:10 PM
 

Quote
emankne yg masuk sono dah suci??...kenapa kamma lampau yg begitu begitu banyak bisa tidak berbuah disana?...

gk make sense donk..
Kamma buruk setiap makhluk kalo dikumpulkan dari masa kalpa tak terhitung banyaknya menurut kamu ada berapa banyak? Sangat banyak Sol, Sangat banyak sekali hingga tidak ada wadah yang dapat menampungnya. Apakah lantas kamma buruk tersebut harus dan pasti berbuah semuanya? Jika demikian maka tidak mungkin seorang yang berusaha sekuat tenaga utk berlatih dapat mencapai Arahat dalam waktu 7 hari. Mungkin kamu mengatakan bahwa seorang ARahat pun tetap akan menuai buah kamma buruk, namun bila kondisinya belum mendukung utk berbuah dan ARahat tersebut mencapai Parinibbana, bukankah sama saja bahwa buah kammanya tidak lagi sempat berbuah?
Saya sudah menganalogi seperti alam surga Sudavassa, para Anagami walaupun terlahir di Sudavassa namun tetap saja mereka pasti masih memiliki benih kamma buruk masa lampau, namun mengapa tidak berbuah di alam tersebut malahan tanpa kembali terlahir di alam manusia maka anagami tersebut mencapai nibbana di alam sudavassa?  Yang begitu make sense bagi kamu? 

Quote
gmana carane seorang Buddha bisa menciptakan sebuah tempat dan kondisi dimana makhluk2 yg tinggal disana itu bisa membuat kamma buruk tidak berbuah??..
Yang namanya alam itu tidak terbentuk atas satu faktor. BAnyak faktor dan kondisi yang saling mendukung hingga terbentuk alam tersebut.
Jika tdk ada makhluk yang berbuat jahat, maka mana mungkin ada alam neraka, hantu kelaparan, alam binatang dan alam asura. Semuanya ini berkaitan dengan kondisi batin para makhluk. Surga Tavatimsa jika bukan karena Sakka dan 32 rekannya melakukan kebajikan, maka tidak akan muncul yang namanya Tavatimsa (alam 33 dewa).
Begitu juga alam Sukhavati terbentuk dari berbagai faktor yang mana hanya akan terwujud dari hasil prekondisi yang dihasilkan Buddha Amitabha. Tanpa ada makhluk hidup, alam Sukhavati tidak akan mungkin terwujud. Sang Buddha mengtakan, "semua makhluk hidup merupakan tanah Buddha yang dicari oleh semua Bodhistva" Mengapa? Karena  seorang Bodhisatva memperoleh tanah Buddha sesuai dengan makhluk hidup yang dibimbingnya. Semua atribut dan faktor2 mental kusala adalah benih tanah suci, karena bila mencapai Kebuddhaan , makhluk hidup yang telah berbuat sesuai faktor2 kusala kamma itu akan dapat terlahir di alam Nya. 
Analogi yang lebih sederhana, mengapa orang bisa terlahir di neraka? karena faktor2 mentalnya (benci, dendam, dll) lah yang menghantarnya pada kondisi yang sesuai dengan atribut itu.
Oleh karena itu bila pikiran kita setiap saat sesuai dengan faktor2 mental kusala kamma, ibarat mencari frekwensi yg tepat utk mendapatkan sinyal radio yg sesuai, maka kita akan terhubung dgn kondisi yg ingin kita tuju. Dari prinsip seperti inilah maka Buddha pastilah sanggup mewujudkan satu kondisi yg demikian hingga para makhluk dapat terlahir di alam tersebut dan berlatih dimana sebelum buah kamma berbuah, dia sudah mencapai kesucian dan parinibbana di situ seperti halnya di alam sudavassa.
   

Quote
kamu inget yg sang Buddha Gotama bilank?....(kira2 begitu yg dikatakan oleh sang Buddha)sang Buddha bilank bahwa beliau gk bisa menolong ato menghancurkan kamma buruk makhluk laen..hanya makhluk itu sendiri yg bisa MENYELAMATKAN diri mereka sendiri...
Tentu saja ajaran Pureland tidak melenceng dari prinsip ini. Buddha Amitabha tidak sanggup mensucikan makhluk lain. Jika sanggup, dunia ini sudah tidak ada penderitaan lagi karena sejak dulu mungkin kita sudah disucikanNya. Yang Buddha Amitabha lakukan adalah membentuk satu kondisi yang memungkinkan kita utk berusaha dan berlatih di sana. Sedangkan syaratnya pun kita harus berusaha sendiri dari sini, jika tidak kita pun tidak akan dapat terlahir di sana, dan terlahir di sana pun tidak serta merta kita menjadi suci, kita masih harus berlatih.
 
Quote
konsep Sukhavati itu seperti 80% kekuatan Amithaba dan 20% kekuatan si makhluk tersebut..ngerti?..
Yang jelas saling berkaitan.
Sang Buddha bilang kita harus berusaha sendiri, Buddha hanya menunjukkan jalan, memang benar.  Namun mengapa ada orang yang hanya memiliki keyakinan pada Buddha (tanpa banyak berbuat kebajikan) bisa terlahir di alam surga?  Sekilas terlihat ada kaitan dgn Buddha, namun pastilah karena kekuatan kebajikan yg mengdorongnya terlahir di alam surga. Pada prinsipnya terlahir di alam Sukhavati juga demikian. Kekuatan kebajikan sangat menentukan, tanpa saddha yg diiriingi dgn kusala citta, bahkan harus ditambah dengan praktik , maka tidak akan mungkin kita dapt terlahir di Sukhavati. 

Quote
itu kayak nanam biji jagung(kamma buruk)..tapi karena ada bantuan dari Amithaba...jagungnya gk bakal tumbuh sama sekali biarpun dah diberi pupuk dan air..itu make sense??..
Mengapa tidak terpikirkan oleh kamu bahwa sebenarnya air dan pupuk itu bisa dikendalikan utk sampai tidak diterima oleh biji jagung. Benih kamma (biji jagung) tidak akan sempat berbuah jika tidak ada pupuk dan air dan faktor lainnya, begitu juga bila tidak ada kondisi yg tepat utk membuat kamma buruk berbuah, maka kamma buruk itu tidak akan berbuah sementara kita segera berlatih mencapai kesucian dan parinibbana.

Ga make sense kan? ya iyalah karena kamu memang tidak mau mengosongkan cangkir kamu yg sudah penuh oleh air. hehe.. _/\_
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: dilbert on 10 January 2009, 10:31:03 PM

Ga make sense kan? ya iyalah karena kamu memang tidak mau mengosongkan cangkir kamu yg sudah penuh oleh air. hehe.. _/\_

Apakah ada referensi guru BUDDHA GOTAMA menggunakan frase "mengosongkan cangkir yang sudah penuh" ketika menjelaskan berbagai pertanyaan dari aliran lain ?
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 10 January 2009, 10:51:30 PM

Ga make sense kan? ya iyalah karena kamu memang tidak mau mengosongkan cangkir kamu yg sudah penuh oleh air. hehe.. _/\_

Apakah ada referensi guru BUDDHA GOTAMA menggunakan frase "mengosongkan cangkir yang sudah penuh" ketika menjelaskan berbagai pertanyaan dari aliran lain ?
Sepertinya ga ada.
Itu cuma analogi dari tradisi Chan. Bro dilbert bukannya sangat menguasai tradisi ini, so tentu lebih paham dari saya dong.  ^-^
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: dilbert on 10 January 2009, 11:13:30 PM
Gelas siapa yang dikosongkan ?
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: marcedes on 10 January 2009, 11:20:48 PM
sayang postingan saya di pindahkan....

sy ulangi saja..

sy kembali ke topic sedikit.........ada rancu di pernyataan "tak-terhingga"
memang "tak-terhingga tidak sama dengan kekal"

jika ada pertanyaan..."berapa banyak kalpa yang telah kita lalui?".........jawabannya "terlalu banyak sampai tidak dapat di hitung = tak-terhingga"

jadi buddha itu mengajarkan 4 kesunyataan mulia dan jalan beruas 8 dalam kondisi umur demikian(tak-terhingga)?
bagaimana bisa menembus 4 kesunyataan mulia dengan kondisi itu................
1.dukkha --- umur saya saja sudah tidak bisa saya hitung...."tak-terhingga"....

berbicara masalah kekal?......disini belum 1 makhluk pun ada yang mengalami dukkha....bagaimana mau mengenal dukkha?
bisa dibilang ALAM ini lebih nikmat dari alam ternikmat dalam 31 alam kehidupan....

refrensi....setahu saya buddha tidak akan tumimbal lahir dari alam tusita apabila umur rata-rata 100.000 tahun ke-atas.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: dilbert on 10 January 2009, 11:28:31 PM

refrensi....setahu saya buddha tidak akan tumimbal lahir dari alam tusita apabila umur rata-rata 100.000 tahun ke-atas.


dan dibawah rata-rata umur manusia 100 tahun.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: K.K. on 11 January 2009, 10:56:27 AM
Bukannya sudah dijelaskan bahwa bukan tidak mengenal batas waktu (kekal).  Jangka waktu yang begitu panjangnya lalu menggunakan istilah "tak terbatas/tak terhitung", itulah maksudnya. Dan bila merujuk pada Avatamsaka Sutra, lebih jelas lagi istilah tak terbatas memiliki angka definitifnya.   Silakan lihat sini http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1638.15


OK, thanx penjelasannya, chingik. Jadi ini sepertinya "alam" eksklusive bagi para Buddhis yang mengenal buddha tertentu yah. Nanya lagi nih. Kalau kita belajar Buddha-dharma, dikatakan idealnya 'kan di alam manusia, karena di alam manusia itu kebahagiaan dan penderitaan ada. Juga waktu kehidupan mahluk-nya tidak lama-lama amat. Kalau di Sukhavati, setiap orang akan berbahagia terus, berusia sangat panjang, bukankah tidak kondusif untuk merenungkan tentang "sabbe sankhara dukkha"?  Ataukah karena umur mereka begitu panjangnya sehingga selalu cukup untuk mencapai ke-buddha-an di sana (walaupun istilahnya malas belajar)?

Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 11 January 2009, 02:50:34 PM
sayang postingan saya di pindahkan....

sy ulangi saja..

sy kembali ke topic sedikit.........ada rancu di pernyataan "tak-terhingga"
memang "tak-terhingga tidak sama dengan kekal"

jika ada pertanyaan..."berapa banyak kalpa yang telah kita lalui?".........jawabannya "terlalu banyak sampai tidak dapat di hitung = tak-terhingga"

jadi buddha itu mengajarkan 4 kesunyataan mulia dan jalan beruas 8 dalam kondisi umur demikian(tak-terhingga)?
bagaimana bisa menembus 4 kesunyataan mulia dengan kondisi itu................
1.dukkha --- umur saya saja sudah tidak bisa saya hitung...."tak-terhingga"....

berbicara masalah kekal?......disini belum 1 makhluk pun ada yang mengalami dukkha....bagaimana mau mengenal dukkha?
bisa dibilang ALAM ini lebih nikmat dari alam ternikmat dalam 31 alam kehidupan....

refrensi....setahu saya buddha tidak akan tumimbal lahir dari alam tusita apabila umur rata-rata 100.000 tahun ke-atas.

Menembus 4 kebenaran mulia tidak semata-mata diukur dari jangka waktu usia kehidupan, tetapi dari potensi yg dimiliki makhluk bersangkutan. Apalagi di alam Sukhavati, bukan hanya ditinjau dari setelah terlahir di sana. Tetapi faktor penentunya dilihat dari saat sebelum terlahir di sana (yakni di sini) apakah memiliki faktor dan kondisi yang sesuai (yakni potensi) agar bisa terlahir di sana. Dengan kata lain, Seandainya kita terlahir di sana, maka sudahlah pasti karena potensi kita sudah tepat utk bisa menembus 4 kebenaran mulia di sana. Jika belum , maka kita tidak akan terlahir di sana, karena faktor penentunya tidak matching.  Lebih-lebih lagi karena kondisi alam di sana berbeda (sebagai Tanah Murni tanpa alam buruk), maka dapat dianalogikan seperti alam Sudavassa di sini.
Pada sisi lain, ini ditentukan oleh janji dan kekuatan tekad dari Buddha Amitabha pada saat menyempurnakan Paramitanya. Janji dan tekad dari para Buddha saling berbeda, namun sekali mencapai Kebuddhaan maka faktor dan kondisi makhluk yg terlahir di alam tersebut akan sesuai dengan janji dan tekadnya. Sekali lagi, alam Sukhavati berbeda degnan kondis alam disini, jadi tentu tidak dapat disamakan dng alam sini. Tanah Buddha yang murni berbeda degnan Tanah Buddha yang tidak murni, sehingga faktor usia dan potensi makhluk yang berdiam di sana juga berbeda.

Jadi bukan karena kebahagiaan di sana lalu tidak mengenal dukkha. Tahapan praktik disana adalah berkesinambungan saling berkaitan degnan saat berada di sini. Bila kita berpikir bahwa kita hanya akan menikmati kebahagiaan saja tanpa perlu berlatih utk dapat terlahir di sana, maka tidak akan mungkin kita akan dapat terlahir, karena tidak matching dgn janji tekad Buddha Amitabha. Paling2 kita hanya terlahir di alam surga sini berkat kekuatan kebajikan dalam merenungkan sifat2 mulia Buddha Amitabha.


Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 11 January 2009, 03:29:22 PM

refrensi....setahu saya buddha tidak akan tumimbal lahir dari alam tusita apabila umur rata-rata 100.000 tahun ke-atas.


dan dibawah rata-rata umur manusia 100 tahun.

Ya, dalam konteks sistem dunia di sini memang demikian adanya, maksimal 100.000 tahun dan minimal 100 tahun. Namun harap dicatat, Alam Sukhavati adalah satu sistem dunia yg terpisah dari sini, yang tentu akan berbeda lagi kondisinya. Jadi tentu tidak bisa melakukan perbandingan secara satu sisi saja. Apalagi alam Sukhavati berkaitan erat dgn janji dan tekad Buddha Amitabha, maka tentu akan memliki faktor2 yang bersifat tidak umum. Lihat saja Buddha Mangala yang cahaya tubuhnya lebih gemilang dari Buddha-Buddha lain di sistem dunia sini, ini dikarena janji dan tekadnya dan kemudian disesuaikan dengan kondisi kematangan alam beserta makhluknya maka Beliau menjadi Buddha di kondsi sperti itu.
Jika sistem dunia sama semua , maka tidak mungkin Buddha hanya berbicara pada batas 10.000 alam semesta. Karena ada faktor2 yg berbeda, maka Buddha hanya membatasi berbicara pada batasan itu, dan bila sudah di luar dari batasan itu maka konteks pembicaraannya lain lagi, salah satunya ya tentang alam Sukhavati.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 11 January 2009, 03:57:42 PM
Bukannya sudah dijelaskan bahwa bukan tidak mengenal batas waktu (kekal).  Jangka waktu yang begitu panjangnya lalu menggunakan istilah "tak terbatas/tak terhitung", itulah maksudnya. Dan bila merujuk pada Avatamsaka Sutra, lebih jelas lagi istilah tak terbatas memiliki angka definitifnya.   Silakan lihat sini http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1638.15


OK, thanx penjelasannya, chingik. Jadi ini sepertinya "alam" eksklusive bagi para Buddhis yang mengenal buddha tertentu yah. Nanya lagi nih. Kalau kita belajar Buddha-dharma, dikatakan idealnya 'kan di alam manusia, karena di alam manusia itu kebahagiaan dan penderitaan ada. Juga waktu kehidupan mahluk-nya tidak lama-lama amat. Kalau di Sukhavati, setiap orang akan berbahagia terus, berusia sangat panjang, bukankah tidak kondusif untuk merenungkan tentang "sabbe sankhara dukkha"?  Ataukah karena umur mereka begitu panjangnya sehingga selalu cukup untuk mencapai ke-buddha-an di sana (walaupun istilahnya malas belajar)?
Sudah dijelaskan di halaman2 atas.  Namun akan saya tambahkan, bahwa alam Sukhavati tidak semata-mata dapat di samakan dengan kondisi alam dewa yg hanya menikmati kesenangan indriya, di sana terdapat para Mahasatva dan Maha Arahatta yang terus memberi kotbah dharma siang malam, bahkan dengan kekuatan iddhi Buddha Amitabha menciptakan makhluk2 ilusif (berwujud burung) yang terus mengumandangkan sifat2 luhur Buddha , Dharma dan Sangha. Semua ini, ditambah lagi dengan faktor keyakinan kita yang kuat pada Triratna saat berada di alam sini yang terus berkesinambungan hingga terlahir di sana, maka kesempatan utk memunculkan keinginan utk sekedar mencari kenikmatan indriya menjadi berkurang, karena didominasi oleh penyiaran dharma yg terus menerus di alam tersebut. Ini adalah ciri khusus yg sesuai dgn janji dan tekad Buddha Amitabha, maka sangat wajar bila Buddha Gotama (menurut keyakinan Mahayana) melihat hal ini dan memperkenalkannya kepada kita utk membangkitkan tekad terlahir di sana utk dapat berlatih secara baik.   

P.S:
Bagi praktisi yang memiliki kemampuan berlatih di sini utk mencapai kesucian , ini adalah potensi yg baik bagi sang praktisi. Namun bila ada makhluk yg tidak sanggup mencapai kesucian di sini sementara mereka sudah renta dan tidak sanggup memahami dhamma yg mendalam, maka sangat sulit berlatih dan resiko terlahir di alam rendah menjadi lebih besar. Maka wajarlah Buddha Sakyamuni memperkenalkan metode ini sebagai wujud welas asih agungnya pada mereka yang memiliki kecocokan dgn metode ini.   
Ada seseorang yg bertanya pada Nagarjuna bahwa apakah ada metode yang praktis utk dapat mencapai pencerahan (maksudnya cara yg sederhana), Nagarjuna mengkritik orang tersebut bahwa ini adalah cara berpikir orang yang ingin gampangan (tidak memiliki viriya yg kuat), menurut nagarjuna, sangat penting utk dapat berusaha sendiri dgn kekuatan tekad ygn besar agar dapat mencapai pencerahan disini, Namun Nagarjuna juga sadar bahwa tidak semua orang memiliki talenta seperti itu, maka Beliau lalu berkata bahwa memang ada metodenya, yakni praktik melafal nama Buddha dgn tekad terlahir di sana. Jika rekan-rekan di sini yang merasa memiliki potensi kuat utk berlatih dan mencapai keberhasilan di sini pd kehidupan ini juga, maka inipun sangat dipuji Nagarjuna, namun bila tidak sanggup dan tidak tahu apa yg harus dilakukan , maka Nagarjuna menasihati kita mengikuti anjuran Sang Buddha bhw sebaiknya kita melafal nama Buddha.   
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: marcedes on 11 January 2009, 05:33:32 PM

refrensi....setahu saya buddha tidak akan tumimbal lahir dari alam tusita apabila umur rata-rata 100.000 tahun ke-atas.


dan dibawah rata-rata umur manusia 100 tahun.

Ya, dalam konteks sistem dunia di sini memang demikian adanya, maksimal 100.000 tahun dan minimal 100 tahun. Namun harap dicatat, Alam Sukhavati adalah satu sistem dunia yg terpisah dari sini, yang tentu akan berbeda lagi kondisinya. Jadi tentu tidak bisa melakukan perbandingan secara satu sisi saja. Apalagi alam Sukhavati berkaitan erat dgn janji dan tekad Buddha Amitabha, maka tentu akan memliki faktor2 yang bersifat tidak umum. Lihat saja Buddha Mangala yang cahaya tubuhnya lebih gemilang dari Buddha-Buddha lain di sistem dunia sini, ini dikarena janji dan tekadnya dan kemudian disesuaikan dengan kondisi kematangan alam beserta makhluknya maka Beliau menjadi Buddha di kondsi sperti itu.
Jika sistem dunia sama semua , maka tidak mungkin Buddha hanya berbicara pada batas 10.000 alam semesta. Karena ada faktor2 yg berbeda, maka Buddha hanya membatasi berbicara pada batasan itu, dan bila sudah di luar dari batasan itu maka konteks pembicaraannya lain lagi, salah satunya ya tentang alam Sukhavati.
tapi semua buddha baik dari tanhankara sampai sakyamuni...semua nya bertumimbal lahir dengan kondisi tidak lebih 100.000 dan 100.....buddha mangala umur rata-rata waktu itu kan juga tidak sampai 100.000 dan 100.

disatu sisi (saya lupa) kiranya bunyi nya seperti ini.
tanah di sini adalah tanah suci buddha sakyamuni...disebelah barat tanah suci buddha amitabha,bysaguru dsb-nya........

sama seperti waktu buddha ambilah contoh buddha Mangala....menurut paham mahayana(yang saya tahu) jika pada zaman buddha mangala tentu masih ada sebelah barat buddha ini...itu

tapi kan 100.000 dan 100........ada limit _/\_

bagaimana jika saya balik...........
ditanah Byasaguru(contoh) jika seseorang memiliki tekad ingin lahir di tanah suci buddha sakyamuni?

posisi nya kan kalau disini tanah sakyamuni menuju barat(amitabha)
kalau di balik.....dari timur ke sini.
atau dari utara ke sini?............mengapa harus barat?
apakah 100.000 lebih atau 100.............orang bijak mengatakan kenyataan ada pada sekarang.

pikirkan. _/\_
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 11 January 2009, 09:35:47 PM

refrensi....setahu saya buddha tidak akan tumimbal lahir dari alam tusita apabila umur rata-rata 100.000 tahun ke-atas.


dan dibawah rata-rata umur manusia 100 tahun.

Ya, dalam konteks sistem dunia di sini memang demikian adanya, maksimal 100.000 tahun dan minimal 100 tahun. Namun harap dicatat, Alam Sukhavati adalah satu sistem dunia yg terpisah dari sini, yang tentu akan berbeda lagi kondisinya. Jadi tentu tidak bisa melakukan perbandingan secara satu sisi saja. Apalagi alam Sukhavati berkaitan erat dgn janji dan tekad Buddha Amitabha, maka tentu akan memliki faktor2 yang bersifat tidak umum. Lihat saja Buddha Mangala yang cahaya tubuhnya lebih gemilang dari Buddha-Buddha lain di sistem dunia sini, ini dikarena janji dan tekadnya dan kemudian disesuaikan dengan kondisi kematangan alam beserta makhluknya maka Beliau menjadi Buddha di kondsi sperti itu.
Jika sistem dunia sama semua , maka tidak mungkin Buddha hanya berbicara pada batas 10.000 alam semesta. Karena ada faktor2 yg berbeda, maka Buddha hanya membatasi berbicara pada batasan itu, dan bila sudah di luar dari batasan itu maka konteks pembicaraannya lain lagi, salah satunya ya tentang alam Sukhavati.
tapi semua buddha baik dari tanhankara sampai sakyamuni...semua nya bertumimbal lahir dengan kondisi tidak lebih 100.000 dan 100.....buddha mangala umur rata-rata waktu itu kan juga tidak sampai 100.000 dan 100.

disatu sisi (saya lupa) kiranya bunyi nya seperti ini.
tanah di sini adalah tanah suci buddha sakyamuni...disebelah barat tanah suci buddha amitabha,bysaguru dsb-nya........

sama seperti waktu buddha ambilah contoh buddha Mangala....menurut paham mahayana(yang saya tahu) jika pada zaman buddha mangala tentu masih ada sebelah barat buddha ini...itu

tapi kan 100.000 dan 100........ada limit _/\_

bagaimana jika saya balik...........
ditanah Byasaguru(contoh) jika seseorang memiliki tekad ingin lahir di tanah suci buddha sakyamuni?

posisi nya kan kalau disini tanah sakyamuni menuju barat(amitabha)
kalau di balik.....dari timur ke sini.
atau dari utara ke sini?............mengapa harus barat?
apakah 100.000 lebih atau 100.............orang bijak mengatakan kenyataan ada pada sekarang.

pikirkan. _/\_

Bro marcedes mohon dibaca sekali lagi penjelasan saya, bahwa sistem dunia sini dan sana berbeda. Buddha Dipankara Sampai pada Masa Buddha Metteya--> urutan dari semua Buddha ini hanya menyangkut Buddha dari sistem dunia sini.
Buddha Amitabha menempati sistem dunia yg tidak berkaitan dgn sistem dunia sini, jadi tentu saja kondisinya berbeda. Buddha Mangala yg saya maksudkan adlah mengenai janji dan tekadnya, bukan mengenai batas usianya. Karena janji dan tekadnya maka lingkaran cahaya tubuhnya dapat mencapai sepuluh ribu alam semesta melebihi semua Buddha-Buddha yang ada di sistem dunia sini. Jika dibandingkan dgn Buddha di sistem dunia lain, maka Buddha di sistem dunia lain jauh melampaui sekedar sepuluh ribu alam semesta. Jadi yg saya tekankan di sini adalah mengenai janji dan tekad saat menyempurnakan paramita.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Indra on 11 January 2009, 09:59:16 PM
Bro marcedes mohon dibaca sekali lagi penjelasan saya, bahwa sistem dunia sini dan sana berbeda. Buddha Dipankara Sampai pada Masa Buddha Metteya--> urutan dari semua Buddha ini hanya menyangkut Buddha dari sistem dunia sini.
Bro Chingik,
apakah "sistem dunia ini" maksudnya adalah "planet bumi" atau galaksi Bima Sakti ini?

Quote
Buddha Amitabha menempati sistem dunia yg tidak berkaitan dgn sistem dunia sini, jadi tentu saja kondisinya berbeda. Buddha Mangala yg saya maksudkan adlah mengenai janji dan tekadnya, bukan mengenai batas usianya. Karena janji dan tekadnya maka lingkaran cahaya tubuhnya dapat mencapai sepuluh ribu alam semesta melebihi semua Buddha-Buddha yang ada di sistem dunia sini. Jika dibandingkan dgn Buddha di sistem dunia lain, maka Buddha di sistem dunia lain jauh melampaui sekedar sepuluh ribu alam semesta. Jadi yg saya tekankan di sini adalah mengenai janji dan tekad saat menyempurnakan paramita.

dari penjelasan Bro Chingik di atas, saya menangkap kesan bahwa Buddha di sistem dunia lain lebih unggul daripada Buddha di sistem dunia sini. menurut yang saya ketahui, Semua Buddha memiliki kualitas Kebuddhaan yang sama.

dalam hal cahaya tubuh, semua Buddha dari Dipankara sampai Metteya. memiliki cahaya tubuh yang sama jangkauannya, Buddha Manggala memiliki keistimewaan karena tekad masa lampaunya sehingga cahaya tubuhnya dapat menjangkau sepuluh ribu alam semesta secara terus-menerus, tanpa harus mengerahkan kekuatan. Sedangkan para Buddha lainnya dapat membuat cahaya tubuhnya memancar hingga sepuluh ribu alam semesta hanya jika mereka menginginkannya. (sumber: RAPB)
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 11 January 2009, 10:37:31 PM
Quote
Bro Chingik,
apakah "sistem dunia ini" maksudnya adalah "planet bumi" atau galaksi Bima Sakti ini?
Sistem dunia merujuk pada Satu "Tisahassi Mahasahassi loka-dhatu" . Mungkin mirip dgn sebuah gugusan galaksi.
Jadi sistem dunia itu banyak sekali yg jumlahnya tak terbatas.

Quote
dari penjelasan Bro Chingik di atas, saya menangkap kesan bahwa Buddha di sistem dunia lain lebih unggul daripada Buddha di sistem dunia sini. menurut yang saya ketahui, Semua Buddha memiliki kualitas Kebuddhaan yang sama.

Berarti anda salah menangkap maksud saya.  ;D
Saya hanya ingin menjelaskan bahwa kondisi sistem dunia sini berbeda dgn sistem dunia Sukhavati karena  salah satu faktornya berhubungan dengan tekad masa lampau seorang Buddha. Kualitas Semua Buddha memang sama. Apakah saya pernah mengatakan sebaliknya?  :P


Quote
dalam hal cahaya tubuh, semua Buddha dari Dipankara sampai Metteya. memiliki cahaya tubuh yang sama jangkauannya, Buddha Manggala memiliki keistimewaan karena tekad masa lampaunya sehingga cahaya tubuhnya dapat menjangkau sepuluh ribu alam semesta secara terus-menerus, tanpa harus mengerahkan kekuatan. Sedangkan para Buddha lainnya dapat membuat cahaya tubuhnya memancar hingga sepuluh ribu alam semesta hanya jika mereka menginginkannya. (sumber: RAPB)
Saya bantu ralat ya, Cahaya tubuh Buddha dari Dipankara sampai Metteya memiliki cahaya tubuh yang berbeda-beda.
Cahaya tubuh Buddha Maïgala bersinar menembus sepuluh ribu alam semesta; cahaya tubuh Buddha Padumuttara bersinar sampai sejauh dua belas yojanà; cahaya tubuh Vipassã bersinar sejauh tujuh yojanà; cahaya Buddha Sikhã bersinar sejauh tiga yojanà; cahaya tubuh Buddha Kakusandha bersinar sejauh sepuluh yojanà; cahaya tubuh Buddha Gotama bersinar sejauh empat lengan; cahaya tubuh Buddha-Buddha lainnya tidak tetap; cahayanya bersinar sesuai keinginan.(RAPB)

Setiap Buddha memiliki kualitas yg sama.  Saya mengambil contoh Buddha Mangala berkenaan dgn cahaya tubuhnya bukan karena masalah Buddha mana yg lebih unggul, tapi saya menekankan ke hal-hal mengenai janji dan tekad masa lampaunya. Silakan dibaca ulang lagi secara seksama.
 _/\_


 
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Indra on 12 January 2009, 03:15:36 AM
Saya bantu ralat ya, Cahaya tubuh Buddha dari Dipankara sampai Metteya memiliki cahaya tubuh yang berbeda-beda.
Cahaya tubuh Buddha Maïgala bersinar menembus sepuluh ribu alam semesta; cahaya tubuh Buddha Padumuttara bersinar sampai sejauh dua belas yojanà; cahaya tubuh Vipassã bersinar sejauh tujuh yojanà; cahaya Buddha Sikhã bersinar sejauh tiga yojanà; cahaya tubuh Buddha Kakusandha bersinar sejauh sepuluh yojanà; cahaya tubuh Buddha Gotama bersinar sejauh empat lengan; cahaya tubuh Buddha-Buddha lainnya tidak tetap; cahayanya bersinar sesuai keinginan.(RAPB)

Setiap Buddha memiliki kualitas yg sama.  Saya mengambil contoh Buddha Mangala berkenaan dgn cahaya tubuhnya bukan karena masalah Buddha mana yg lebih unggul, tapi saya menekankan ke hal-hal mengenai janji dan tekad masa lampaunya. Silakan dibaca ulang lagi secara seksama.
 _/\_

Bro Chingik,
Karena anda juga mengambil sumber dari RAPB, saya tidak tahu apa alasan anda mengabaikan satu fakta ini.

dalam hal cahaya tubuh, semua Buddha dari Dipankara sampai Metteya. memiliki cahaya tubuh yang sama jangkauannya, Buddha Manggala memiliki keistimewaan karena tekad masa lampaunya sehingga cahaya tubuhnya dapat menjangkau sepuluh ribu alam semesta secara terus-menerus, tanpa harus mengerahkan kekuatan. Sedangkan para Buddha lainnya dapat membuat cahaya tubuhnya memancar hingga sepuluh ribu alam semesta hanya jika mereka menginginkannya. (sumber: RAPB)

RAPB buku 1, hal 231, paragraf 2

Yang menjadi pertanyaan: Apakah Buddha-Buddha lain kurang agung atau kurang mulia? Jawabannya adalah: Tidaklah demikian, sebenarnya Mereka juga memiliki kemampuan itu. Mereka dapat membuat sinarnya menembus sepuluh ribu alam semesta jika diinginkan.
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: Indra on 12 January 2009, 03:28:02 AM
Quote
Bro Chingik,
apakah "sistem dunia ini" maksudnya adalah "planet bumi" atau galaksi Bima Sakti ini?
Sistem dunia merujuk pada Satu "Tisahassi Mahasahassi loka-dhatu" . Mungkin mirip dgn sebuah gugusan galaksi.
Jadi sistem dunia itu banyak sekali yg jumlahnya tak terbatas.

Quote
dari penjelasan Bro Chingik di atas, saya menangkap kesan bahwa Buddha di sistem dunia lain lebih unggul daripada Buddha di sistem dunia sini. menurut yang saya ketahui, Semua Buddha memiliki kualitas Kebuddhaan yang sama.

Berarti anda salah menangkap maksud saya.  ;D
Saya hanya ingin menjelaskan bahwa kondisi sistem dunia sini berbeda dgn sistem dunia Sukhavati karena  salah satu faktornya berhubungan dengan tekad masa lampau seorang Buddha. Kualitas Semua Buddha memang sama. Apakah saya pernah mengatakan sebaliknya?  :P

Mengapa saya menangkap kesan yg saya maksud di atas adalah berhubungan dengan statement anda yg dibold berikut ini.

Bro marcedes mohon dibaca sekali lagi penjelasan saya, bahwa sistem dunia sini dan sana berbeda. Buddha Dipankara Sampai pada Masa Buddha Metteya--> urutan dari semua Buddha ini hanya menyangkut Buddha dari sistem dunia sini.
Buddha Amitabha menempati sistem dunia yg tidak berkaitan dgn sistem dunia sini, jadi tentu saja kondisinya berbeda. Buddha Mangala yg saya maksudkan adlah mengenai janji dan tekadnya, bukan mengenai batas usianya. Karena janji dan tekadnya maka lingkaran cahaya tubuhnya dapat mencapai sepuluh ribu alam semesta melebihi semua Buddha-Buddha yang ada di sistem dunia sini. Jika dibandingkan dgn Buddha di sistem dunia lain, maka Buddha di sistem dunia lain jauh melampaui sekedar sepuluh ribu alam semesta. Jadi yg saya tekankan di sini adalah mengenai janji dan tekad saat menyempurnakan paramita.

Apakah yang Bro maksudkan dengan melampaui adalah hanya pada kualitas cahaya tubuh atau ada kualitas yg lainnya juga?

_/\_
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: dilbert on 12 January 2009, 09:15:43 AM
Sukhavati = kondisi bathin ?

atau

Sukavati = alam ?
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: K.K. on 12 January 2009, 09:29:50 AM
Sudah dijelaskan di halaman2 atas.  Namun akan saya tambahkan, bahwa alam Sukhavati tidak semata-mata dapat di samakan dengan kondisi alam dewa yg hanya menikmati kesenangan indriya, di sana terdapat para Mahasatva dan Maha Arahatta yang terus memberi kotbah dharma siang malam, bahkan dengan kekuatan iddhi Buddha Amitabha menciptakan makhluk2 ilusif (berwujud burung) yang terus mengumandangkan sifat2 luhur Buddha , Dharma dan Sangha. Semua ini, ditambah lagi dengan faktor keyakinan kita yang kuat pada Triratna saat berada di alam sini yang terus berkesinambungan hingga terlahir di sana, maka kesempatan utk memunculkan keinginan utk sekedar mencari kenikmatan indriya menjadi berkurang, karena didominasi oleh penyiaran dharma yg terus menerus di alam tersebut. Ini adalah ciri khusus yg sesuai dgn janji dan tekad Buddha Amitabha, maka sangat wajar bila Buddha Gotama (menurut keyakinan Mahayana) melihat hal ini dan memperkenalkannya kepada kita utk membangkitkan tekad terlahir di sana utk dapat berlatih secara baik.   

P.S:
Bagi praktisi yang memiliki kemampuan berlatih di sini utk mencapai kesucian , ini adalah potensi yg baik bagi sang praktisi. Namun bila ada makhluk yg tidak sanggup mencapai kesucian di sini sementara mereka sudah renta dan tidak sanggup memahami dhamma yg mendalam, maka sangat sulit berlatih dan resiko terlahir di alam rendah menjadi lebih besar. Maka wajarlah Buddha Sakyamuni memperkenalkan metode ini sebagai wujud welas asih agungnya pada mereka yang memiliki kecocokan dgn metode ini.   
Ada seseorang yg bertanya pada Nagarjuna bahwa apakah ada metode yang praktis utk dapat mencapai pencerahan (maksudnya cara yg sederhana), Nagarjuna mengkritik orang tersebut bahwa ini adalah cara berpikir orang yang ingin gampangan (tidak memiliki viriya yg kuat), menurut nagarjuna, sangat penting utk dapat berusaha sendiri dgn kekuatan tekad ygn besar agar dapat mencapai pencerahan disini, Namun Nagarjuna juga sadar bahwa tidak semua orang memiliki talenta seperti itu, maka Beliau lalu berkata bahwa memang ada metodenya, yakni praktik melafal nama Buddha dgn tekad terlahir di sana. Jika rekan-rekan di sini yang merasa memiliki potensi kuat utk berlatih dan mencapai keberhasilan di sini pd kehidupan ini juga, maka inipun sangat dipuji Nagarjuna, namun bila tidak sanggup dan tidak tahu apa yg harus dilakukan , maka Nagarjuna menasihati kita mengikuti anjuran Sang Buddha bhw sebaiknya kita melafal nama Buddha.   

OK, berarti ini jadi seperti tempat di mana mahluk mendapat kesempatan untuk belajar dhamma secara intensif dan berada langsung di bawah bimbingan Buddha Amitabha.

Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: nyanadhana on 12 January 2009, 09:31:52 AM
Anggap saja seperti itu...
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 12 January 2009, 09:49:38 AM
Saya bantu ralat ya, Cahaya tubuh Buddha dari Dipankara sampai Metteya memiliki cahaya tubuh yang berbeda-beda.
Cahaya tubuh Buddha Maïgala bersinar menembus sepuluh ribu alam semesta; cahaya tubuh Buddha Padumuttara bersinar sampai sejauh dua belas yojanà; cahaya tubuh Vipassã bersinar sejauh tujuh yojanà; cahaya Buddha Sikhã bersinar sejauh tiga yojanà; cahaya tubuh Buddha Kakusandha bersinar sejauh sepuluh yojanà; cahaya tubuh Buddha Gotama bersinar sejauh empat lengan; cahaya tubuh Buddha-Buddha lainnya tidak tetap; cahayanya bersinar sesuai keinginan.(RAPB)

Setiap Buddha memiliki kualitas yg sama.  Saya mengambil contoh Buddha Mangala berkenaan dgn cahaya tubuhnya bukan karena masalah Buddha mana yg lebih unggul, tapi saya menekankan ke hal-hal mengenai janji dan tekad masa lampaunya. Silakan dibaca ulang lagi secara seksama.
 _/\_

Bro Chingik,
Karena anda juga mengambil sumber dari RAPB, saya tidak tahu apa alasan anda mengabaikan satu fakta ini.

dalam hal cahaya tubuh, semua Buddha dari Dipankara sampai Metteya. memiliki cahaya tubuh yang sama jangkauannya, Buddha Manggala memiliki keistimewaan karena tekad masa lampaunya sehingga cahaya tubuhnya dapat menjangkau sepuluh ribu alam semesta secara terus-menerus, tanpa harus mengerahkan kekuatan. Sedangkan para Buddha lainnya dapat membuat cahaya tubuhnya memancar hingga sepuluh ribu alam semesta hanya jika mereka menginginkannya. (sumber: RAPB)

RAPB buku 1, hal 231, paragraf 2

Yang menjadi pertanyaan: Apakah Buddha-Buddha lain kurang agung atau kurang mulia? Jawabannya adalah: Tidaklah demikian, sebenarnya Mereka juga memiliki kemampuan itu. Mereka dapat membuat sinarnya menembus sepuluh ribu alam semesta jika diinginkan.

Yg saya tekankan disini berkenaan dengan janji dan tekad. Buddha di sistem dunia lain yg memiliki cahaya tubuh yg jangkauannya lebih luas juga berkenaan dgn janji dan tekad, namun bukan maksudnya saya merendahkan Buddha ini atau itu. Ya, semua Buddha bisa membuat jangkauan cahaya tubuhnya sampai tak terbatas jika menginginkannya, tapi mengenai keinginan ini sudah masuk ke ranah iddhibala, bukan adhitana. Yang saya bahas adalah mengenai adhitananya, dan adhitana setiap Buddha berbeda-beda. Jadi tidak ada relevansi dgn masalah Cahaya mana yg lebih luas yg mengarah ke siapa yg lebih unggul atau tidak. Anda salah menangkap poin saya, dan tentu maaf juga bila penjelasan saya kurang memadai hingga timbul kesalah pahaman anda. :)
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: dilbert on 12 January 2009, 01:37:28 PM
Sudah dijelaskan di halaman2 atas.  Namun akan saya tambahkan, bahwa alam Sukhavati tidak semata-mata dapat di samakan dengan kondisi alam dewa yg hanya menikmati kesenangan indriya, di sana terdapat para Mahasatva dan Maha Arahatta yang terus memberi kotbah dharma siang malam, bahkan dengan kekuatan iddhi Buddha Amitabha menciptakan makhluk2 ilusif (berwujud burung) yang terus mengumandangkan sifat2 luhur Buddha , Dharma dan Sangha. Semua ini, ditambah lagi dengan faktor keyakinan kita yang kuat pada Triratna saat berada di alam sini yang terus berkesinambungan hingga terlahir di sana, maka kesempatan utk memunculkan keinginan utk sekedar mencari kenikmatan indriya menjadi berkurang, karena didominasi oleh penyiaran dharma yg terus menerus di alam tersebut. Ini adalah ciri khusus yg sesuai dgn janji dan tekad Buddha Amitabha, maka sangat wajar bila Buddha Gotama (menurut keyakinan Mahayana) melihat hal ini dan memperkenalkannya kepada kita utk membangkitkan tekad terlahir di sana utk dapat berlatih secara baik.   

P.S:
Bagi praktisi yang memiliki kemampuan berlatih di sini utk mencapai kesucian , ini adalah potensi yg baik bagi sang praktisi. Namun bila ada makhluk yg tidak sanggup mencapai kesucian di sini sementara mereka sudah renta dan tidak sanggup memahami dhamma yg mendalam, maka sangat sulit berlatih dan resiko terlahir di alam rendah menjadi lebih besar. Maka wajarlah Buddha Sakyamuni memperkenalkan metode ini sebagai wujud welas asih agungnya pada mereka yang memiliki kecocokan dgn metode ini.   
Ada seseorang yg bertanya pada Nagarjuna bahwa apakah ada metode yang praktis utk dapat mencapai pencerahan (maksudnya cara yg sederhana), Nagarjuna mengkritik orang tersebut bahwa ini adalah cara berpikir orang yang ingin gampangan (tidak memiliki viriya yg kuat), menurut nagarjuna, sangat penting utk dapat berusaha sendiri dgn kekuatan tekad ygn besar agar dapat mencapai pencerahan disini, Namun Nagarjuna juga sadar bahwa tidak semua orang memiliki talenta seperti itu, maka Beliau lalu berkata bahwa memang ada metodenya, yakni praktik melafal nama Buddha dgn tekad terlahir di sana. Jika rekan-rekan di sini yang merasa memiliki potensi kuat utk berlatih dan mencapai keberhasilan di sini pd kehidupan ini juga, maka inipun sangat dipuji Nagarjuna, namun bila tidak sanggup dan tidak tahu apa yg harus dilakukan , maka Nagarjuna menasihati kita mengikuti anjuran Sang Buddha bhw sebaiknya kita melafal nama Buddha.   

OK, berarti ini jadi seperti tempat  di mana mahluk mendapat kesempatan untuk belajar dhamma secara intensif dan berada langsung di bawah bimbingan Buddha Amitabha.



tempat = alam...
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: chingik on 12 January 2009, 02:49:34 PM
Quote
OK, berarti ini jadi seperti tempat di mana mahluk mendapat kesempatan untuk belajar dhamma secara intensif dan berada langsung di bawah bimbingan Buddha Amitabha.
Ya, betul boleh menganggapnya begitu kata bro Nyana.
Pada intinya ini adalah satu pokok pelatihan perenungan Buddha Amitabha. Meskipun tidak sanggup membayangkan ada satu entitas alam yang demikian, namun esensinya tetap memiliki nilai yang mendukung setiap pelatihan. Mengapa? Karena Perenungan pada sifat2 luhur Buddha dimiliki oleh semua tradisi agama Buddha. Bahkan praktisi Zen yg tidak peduli dgn entitas demikian , tetap menggunakannya sebagai bagian dari koan dalam meditasi mereka. Master Shengyen aktif mengajarkan Chan, namun tidak mengabaikan puja bakti melantunkan Sutra ttg Buddha Amitabha.
 Latihan penyebutan kata Buddho di Thailand juga adalah satu bagian dari esensi ini.
Meskipun prinsip ajaran Pureland lebih subjektif pada eksistensi sebuah alam (Sukhavati= alam), namun semua ini tidak terlepas dari produk batin. Karena batin yang baik maka muncul kondisi alam yg baik, karena batin yg buruk maka muncul kondisi alam yg buruk. Contohnya Neraka tidak akan ada jika semua makhluk hidup memiliki batin kusala.  
Title: Re: [ASK] Setelah masuk Sukhavati...
Post by: coedabgf on 31 January 2009, 11:26:22 AM
kutipan dari chingik :
P.S:
Bagi praktisi yang memiliki kemampuan berlatih di sini utk mencapai kesucian , ini adalah potensi yg baik bagi sang praktisi. Namun bila ada makhluk yg tidak sanggup mencapai kesucian di sini sementara mereka sudah renta dan tidak sanggup memahami dhamma yg mendalam, maka sangat sulit berlatih dan resiko terlahir di alam rendah menjadi lebih besar. Maka wajarlah Buddha Sakyamuni memperkenalkan metode ini sebagai wujud welas asih agungnya pada mereka yang memiliki kecocokan dgn metode ini.   
Ada seseorang yg bertanya pada Nagarjuna bahwa apakah ada metode yang praktis utk dapat mencapai pencerahan (maksudnya cara yg sederhana), Nagarjuna mengkritik orang tersebut bahwa ini adalah cara berpikir orang yang ingin gampangan (tidak memiliki viriya yg kuat), menurut nagarjuna, sangat penting utk dapat berusaha sendiri dgn kekuatan tekad ygn besar agar dapat mencapai pencerahan disini, Namun Nagarjuna juga sadar bahwa tidak semua orang memiliki talenta seperti itu, maka Beliau lalu berkata bahwa memang ada metodenya, yakni praktik melafal nama Buddha dgn tekad terlahir di sana. Jika rekan-rekan di sini yang merasa memiliki potensi kuat utk berlatih dan mencapai keberhasilan di sini pd kehidupan ini juga, maka inipun sangat dipuji Nagarjuna, namun bila tidak sanggup dan tidak tahu apa yg harus dilakukan , maka Nagarjuna menasihati kita mengikuti anjuran Sang Buddha bhw sebaiknya kita melafal nama Buddha.


tambahan atensi dari seorang teman.
apakah guru Buddha dapat tertipu oleh keegoisan hati manusia?
bahkan guru Buddhapun tunduk kepada kebenaran DHARMA
seperti sering meributkan (ada dan tiada) tentang yang Mutlak/keMutlakan, siapakah yang salah jika tidak menemukan/berjumpa?
pada akhirnya, yang merupakan dasar atau awal dari segala realitas pengalaman kebenaran adalah dibutuhkan kemurnian dan ketulusan dan tekad hati untuk menuju kehidupan yang benar syarat untuk masuk/lolos ke tanah suci dan baru dapat nyata mengalami.
menurut pemikiran keakuan daging manusia, siapakah yang menjadi kambing hitam (yang salah)?

good hope and love