Om Forte tanya dunk
1. Kenapa pada beberapa kasus tetap terjadi kehamilan walau suaminya dah vasektomi, seharusnya secara teori tak mungkin karena salurannya terputus??
2. Tentang sperma, kenapa ada beberapa sperma yang dari sononya itu sifatnya udah gag bisa membuahi sel telur karena oligosperma? Dan apakah ada faktor genetik atau eksternal yang lebih signifikan berpengaruh pada kondisi tersebut?
3. Bagaimana sih sebenarnya mekanismenya kalau orang ejakulasi itu, apakah cairan semen dan dikeluarkan sekaligus bersamaan atau cairan semen dulu mempersiapkan diri baru disusul sperma?
Trims b4.
Ada beberapa teknik vasektomi, ada yang diputus, nantinya kalau mau disambung, ya berarti harus dibuat channel baru, yang ini persentase pencegahan nya idealnya 100%. Kalau terjadi kehamilan, silakan gunakan cara om Indra
Tapi ada juga yang diikat, jadi vas deferens itu gak dipotong, hanya diikat dibendung agar tidak keluar, persentase tidak sebesar yang di atas, karena ada potensi juga sperma lolos.
Terlepas dari 2 jenis vasektomi di atas, kita juga jangan melupakan saluran uretra itu sendiri bisa saja mengandung sisa sperma.
Ilustrasinya : suami sebelum ke dokter untuk vasektomi, telah melakukan hubungan seksual / masturbasi, jadi ada kemungkinan ada sisa sperma yang terdapat dalam saluran, dan ketika berhubungan seksual pasca vasektomi, sisa sperma ini bisa turut memberikan andil jika kontrasepsi vasektomi gagal. Makanya disarankan untuk tetap menggunakan kondom selama berhubungan seksual pasca vasektomi, kira2 10-15 x ejakulasi demi mencegah kehamilan.
2. Kemungkinan tidak bisa membuahi sel ovum ada beberapa, tapi intinya adalah pada masalah kuantitas dan kualitas.
Ada yang sperma kualitas buruk seperti tidak gesit, lamban, jadi pembuahan pun sukar terjadi
Ada yang sperma bagus, tapi kuantitas kurang, jadi kalah perang karena jumlah prajurit sedikit. Kondisi ini yang disebut dengan oligosperma (oligo=sedikit)
Mengenai genetik / faktor lingkungannya saya kurang begitu menguasai, cuma kualitas sperma banyak faktor yang menentukan, bisa jadi mani encer padahal mani itu adalah makanan bagi sperma selama perjalanan jauh. Kurang nutrisi selama perjalanan bisa membuat sperma tidak gesit. Dan bisa jadi juga produksi spermanya memang tidak bagus, jadi dalam hal ini, ada baiknya juga melakukan masturbasi (tapi jangan terlalu sering) untuk membuang sperma yang tidak baik agar digantikan dengan sperma yang lebih baik.
Faktor2 lain seperti hindari sauna, memangku laptop, atau meletakkan barang2 panas di paha bagi lelaki karena akan memperburuk kualitas sperma. Termasuk juga menggunakan celana yang tidak terlalu ketat dan tidak panas.
3. Pada saat terjadi ejakulasi, yang dikeluarkan adalah air mani / semen yang di dalamnya sudah terdapat sperma. Kalau dilihat dari gambar di atas, bahwa pada bagian testis sebenar ada bagian yang disebut epididimis, bagian ini yang berfungsi dalam pematangan sperma. Biasanya sekitar 2 bulanan lebih sperma matang. Setelah itu sperma matang akan masuk bercampur dengan semen / air mani dan dikeluarkan melalui uretra. Pada pria berbeda dengan wanita, lubang pengeluaran hanya 1, jadi buang air seni dan ejakulasi pada tempat yang sama.