Tahu padanan Empat macam zat yang dimakan dan dapat menimbulkan
penyakit apabila berlebihan
1. Bahan kimia atau pengawet
2. Gula
3. Garam
4. Minyak
Pola makanan penduduk di kota-kota besar cepat berubah karena adanya
globalisasi.
"Cupak alah dituka urang manggaleh, jalan alah dialiah urang lalu,
salero
diganti oleh produsen makanan. "
Dahulu para ibu rumah tangga memasak daging ataupun sayur-sayuran
segar
yang dibeli dari pasar tradisional.
Daging segar tersebut merupakan hasil penyembelihan ternak yang
makanannya
tidak mengandung bahan obat-obatan, hormon, sehingga dagingnya bebas
dari
kandungan zat-zat yang tidak alami yang dimakannya.
Begitu pula sayur-sayuran dan buah-buahan bebas dari bahan-bahan
kimia-pestisida.
Keadaannya kini jauh berubah, baik daging, maupun sayuran dan buah-
buahan
sebagian besar merupakan hasil olahan pabrik atau industri bahan
makanan.
Sejak dari saat bahan tersebut ditanam, dipelihara, diolah untuk
dijadikan
bahan makanan, tidak terlepas dari pencampuran bahan-bahan kimia.
Karena dorongan ambisi mengejar karir, sebagian wanita melupakan
fungsi
utamanya mengatur rumah tangga.
Mengatur dan melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyiapkan
menu
makanan, bukan lagi menjadi fungsi utama sebagian wanita kota.
Dengan uang yang dimilikinya dan juga karena dianggap praktis,
mereka
membeli makanan cepat saji "fast food" yang rasanya enak-gurih.
Kini sebagian makanan penduduk kelas menengah ke atas merupakan
hasil
olahan pabrik
Makanan "fast food" pada hakekatnya mengandung 4 (empat) zat yang
disebutkan di atas yaitu gula, garam, minyak-lemak dan zat kimia
yang
sangat tidak alami.
Akibat pola hidup yang berubah ini, maka timbul pula empat macam
penyakit
yang merupakan penyebab utama kematian pada orang kota kelas
menengah ke
atas, yaitu penyakit jantung koroner-darah tinggi, kencing manis,
penyakit
ginjal dan kanker.
Si produsen tentu akan berusaha agar makanan yang dijualnya tidak
cepat
busuk.
Dalam kondisi beginilah terjadi penambahan bahan-bahan kimia
pengawet.
Meskipun makanan tersebut terasa enak, tapi sering kita lupa
memeriksa
manfaatnya bagi kesehatan.
Zat pengawet dan pewarna yang berlebihan ini dapat menimbulkan
kerusakan
ginjal, hati atau dapat pula menimbulkan penyakit kanker.
Untuk melakukan aktifitas sehari-hari tubuh membutuhkan kalori,
terutama
yang bersumber dari karbohidrat.
Tepung dan gula adalah karbohidrat, sumber dari kalori.
Permen, cokelat, roti, es krim, sirup, jelly, limun adalah makanan
tanpa
serat yang sangat mudah dicerna dan sangat mengurangi kerja usus.
Ibarat otot yang tidak pernah digerakkan untuk bekerja, begitulah
kondisi
usus apabila mengkonsumsi jenis makanan ini.
Usus menjadi lemah, kurang gerak yang dapat menjadi pra kondisi
kanker
usus.
Gula hasil olahan pabrik bila dimakan akan masuk secara cepat ke
dalam
aliran darah dan menjadi glukosa darah sehingga memberatkan kerja
kelenjar
pankreas.
Meskipun tepung biji-bijian dan buah-buahan yang kita makan juga
akan
berubah menjadi zat glukosa darah, tapi hal ini membutuhkan waktu
yang
lebih lama, sehingga tidak memberatkan kerja pankreas.
Perut juga terasa lebih lama kenyang apabila makan buah-buahan
dibanding
memakan sepotong cokelat-susu.
Ketidakmampuan kelenjar pankreas mengelola gula darah dalam jumlah
besar,
yang masuk melalui permen, coklat, kue dsb. akan menimbulkan
penyakit
kencing manis atau diabetes.
Penyakit diabetes merupakan penyakit sistemik yang dapat merusak
organ-organ lainnya seperti mata, ginjal, pembuluh darah sehingga
memperlemah daya tahan tubuh.
Meskipun tubuh tidak merasa sakit, sebaiknya kadar gula darah
diperiksa
secara berkala.
Seseorang dapat dikatakan sehat bila kadar gula darah sewaktu-waktu
< 180
mg./dl. atau kadar gula puasa antara 70 - 120 mg./dl.
Tekanan darah tinggi merupakan salah satu dari penyakit akibat
peradaban
baru.
Penyakit ini sekitar 10 % berkaitan dengan terganggunya fungsi
ginjal yang
dapat terjadi karena penyakit kencing manis atau keracunan zat
pengawet.
Penyebab hipertensi lainnya beragam faktor seperti tekanan hidup,
gangguan
hormon, kegemukan dsb.
Selain dari pada faktor-faktor tersebut di atas, maka salah satu zat
makanan penyebab tekanan darah tinggi ialah kelebihan mengkonsumsi
garam.
Meskipun garam sangat vital bagi kehidupan tubuh, kebutuhan tubuh
hanya
sebesar 0,2 gram/hari.
Orang Eskimo, orang Aborigin di Australia yang mengkonsumsi garam
kurang
dari 0,5 gram/hari tidak menderita penyakit hipertensi, sebaliknya
penduduk
lainnya yang mengkonsumsi garam berlebihan cenderung mengidap
penyakit
darah tinggi.
Penelitian menunjukkan suatu negari di Sumatera Barat memiliki
persentase
penyakit hipertensi yang tinggi karena menu makanan yang sangat
asin,
banyak mengandung garam.
Dengan mengkonsumsi garam secara berlebihan dalam menu sehari-hari,
berarti
kita cenderung mengundang datangnya penyakit tekanan darah tinggi.
Meskipun orang merasa sehat, tapi tekanan darahnya perlu diperiksa
dan
tidak boleh melebihi 160/90 mm.Hg.
Tekanan darah yang ideal adalah 120/80 mm.Hg. dengan denyut nadi 72
x per
menit untuk laki-laki dan 80 x per menit untuk perempuan saat
istirahat.
Faktor keempat yang membahayakan kesehatan disebabkan makanan
moderen ialah makanan yang banyak mengandung minyak.
Zat lemak atau minyak yang disebut LDL (Low Density Lipoprotein)
kolesterol
berbahaya bagi kesehatan, sedangkan HDL (High Density Lipoprotein)
kolesterol baik untuk sumber energi tubuh.
Makanan yang mengandung banyak kolesterol terutama yang berasal dari
lemak
binatang menyebabkan penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah.
Bila penyumbatan terjadi di pembuluh darah jantung maka jantung akan
berhenti denyutnya. Penyempitan pembuluh darah juga menimbulkan
tekanan
darah yang meninggi sehingga pembuluh darah mudah pecah terutama di
otak,
dan penderita menjadi lumpuh sebelah badan.
Meskipun tubuh tidak merasa sakit, tapi kadar kolesterol perlu
diperiksa.
HDL kolesterol normal 35-65 mg./dl. LDL.
Kolesterol normal 92-168 mg /dl. sedangkan kolesterol total < 200
mg./dl.