//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Choa

Pages: 1 [2] 3 4 5 6 7 8 9 ... 28
16
Banyak hasil diskusi dhmma yang menyatakan agama buddha hanyalah
agama faith,
apa? hanya agama keyakinan?

apa dasarnya, yaitu semua alur ke agamaan berdasarkan sutta
bukankah kalau ada yang mengaku dapat merealisasikan dhamma di benturkan
dengan "kalama sutta"

akan tetapi begitu juga sebaliknya para "suttawan" dengan bodohnya mengutip
sutta untuk menjawab pertanyaan, tentang dhamma
bukankah itu melangar kalama sutta juga?

ada yang extrem mengambil kalama sutta dengan bulat-bulat
ada yang kebalikan extrem kalama sutta tidak berlaku buat sutta-sutta yang ada di
TIPITAKA,

jika hal ini terjadi, maka buddha dhamma (agama buddha) adalah agama faith
tidak ada landasan ehipasiko atau tidak di akui lagi, maka god by agama praktek
welcome agama faith,

why?
karena pencapaian yang ada di sutta tidak mungkin terjadi.

17
Seremonial / Re: Peringatan 10th Parinirwana Sukong
« on: 22 April 2012, 11:12:18 AM »
bro Adi Lim dak perlu nanya2 definisi lah seolah2 bro saja yg paling mengerti arti parinirwana.
sepertinya Anda mengabaikan penjelasan saya mengenai penggunaan makna konotatif utk menghormati almarhum dan itu sdh lumrah dalam
tradisi mahayana tiongkok atau boleh dibilang sdh merupakan tradisi bangsa tiongkok memberi "kedudukan" lbh tinggi utk orang meninggal.
Toh itu pun dlm tradisi mahayana, lalu anda sbg penganut tradisi lain apa hak anda menyalahkan praktik tradisi sekte lain?

artinya tidak ada toleransi baik dari segi agama maupun segi tradisi
maaf saya OOT sedikit

saya ketemu dengan beberapa teman, lalu perbincangan masuk ke area orang tua
salah satu teman itu meningal, salah satu di antara kami dengan bangga mengatakan

saya tidak pegang-pegang hio lagi dan tidak membuthkan meja abu, dan segala
macam ceramah kebaikan agama k****n,
dan di bertanya pada saya, apa agamamu, saya jawab buddhis

dengan enteng dia bilang "oh..........masih buddhis", tidak dapat menahan tawa
saya tertawa kencang, dengan muka bingung dia bertanya pada saya, apa kata-kata
saya ada yang lucu???

degan malas saya menjelaskan, kamu berbicara tentang teologi kris***, saya tahu
kelakuan kamu sebenarnya, semua bertolak belakang

apakah itu bukan hal yang mengelikan,
teman ini diam ngeloyor pergi dengan muka bersungut-sungut.

18
Diskusi Umum / Re: Sekilas tentang Mahayana dan Theravada
« on: 22 April 2012, 10:53:22 AM »
sejak kapan anda merasa penting utk meneladani orang yg mempraktikkan sendiri apa yg mereka ucapkan? memangnya anda sendiri sudah mempraktikkan sendiri apa yg anda pelajari? saya jg merasa ndak ada yg perlu diteladani dari tulisan2 anda yg tidak mencerminkan anda sdh berpraktik sesuai dgn Dhamma. Saya jg tdk memaksa anda meneladani saya , setidaknya saya masih sadar mmg saya blm smpurna. :))
 
masalah cibiran ,saya bilang bukan substansi dari diskusi di atas ini menyambung dari diskusi dgn mas tidar. apa itu kurang jelas? memang saya tdk bermaksud mencibir, tapi hanya menyampaikan atas kesan yg terjadi dari rangkaian gaya diskusi di DC. tapi skali lagi, karena bukan substansi dari apa yg ingin saya sampaikan, maka saya tidak langsung menjawab.   
 

saya rasa cuma orang "bodoh" yang tidak dapat menangkap esensi tulisan anda
dan satu lagi karena kemelekatan akan kefanatikan yang membuat orang keras kepala

orang "bodoh" ada dimana-mana, sampai forum ini ditingalkan orang-orang yang
berkualitas secara tulisan

saya tidak tahu sampai kapan admin menyadari ini
atau malah tidak perduli, tetapi semoga admin tahu walau ini "hanya" forum
akan tetapi membabarkan dhamma

lihat saja kammanya sampai dimana,

(no hope)

19
Diskusi Umum / Re: Sekilas tentang Mahayana dan Theravada
« on: 22 April 2012, 10:48:47 AM »
dua catatan ini kedengarannya idealis.  tapi  DC di sini sepertinya tdk mengindahkannya. Tercermin dr kesukaan cara mereka mencari celah2 sekte lain dengan cibiran/sindiran. Singkatnya 2 catatan di atas , semangatnya sangat tercermin dari organisasi Buddhayana, World Fellowship of Buddhist,  sebaliknya terkesan Kering kelontang kalo di DC. Yah stidaknya ini kesan yg muncul dari cara mereka berdiskusi. haha

saya sangat setuju sekali

1-tidak ada kedewasaan spiritual
2-dhamma tidak di praktekan dengan benar dimana "buah" prakteknya adalah panna

seperti "panci", dia hanya menjadi tempat untuk memasak makanan lezat saja
dan si panci ini tidak dapat mencicipi rasa lezat makanan yang dimasak di dalam dirinya

sama seperti umat, yang tipa hari membahas dhamma berdiskusi dengan topik dhamma
menganalisa, memperdebatkan dhamma, tampa "dapat menikmati rasa lezat dhamma"
karena mereka tidak mempraktekan apa yang ada di dalam dhamma

20
Kaki Lima / Re: Special One Day Tour Singapore Hanya Rp 398.000
« on: 21 April 2012, 08:45:38 PM »
save as dulu

thanks for the info
 _/\_

21
Diskusi Umum / Re: Sekilas tentang Mahayana dan Theravada
« on: 21 April 2012, 08:43:49 PM »
Selama ini emang pihak Mahayana lebih memperjuangkan persamaan agar agama Buddha di Indonesia bisa bersatu.
sedangkan Theravada lebih mengedepankan perbedaan.
Cuma herannya kenapa Theravada ndak perjuangkan utk misahin diri membentuk Agama Buddha Theravada di Indonesia
seperti Protestan dan ka****k.
saya rasa ini terlalu jauh

kenapa?
karena buddha yang di kenal di indonesia adalah tradisi Mahayana dan Tantra
hampir tidak ada literatur sejarah buddhism theravada di indonesia
contoh Borobudur

Semoga generasi muda lebih bijaksana dari pendahulunya. Di jaman modern yg serba terbuka ini, jangan sampai umat Buddha malah terkukung dalam suatu kurungan atau batasan yg di sebut aliran/sekte. Semuanya dimulai dengan memperbesar persamaan dan memperkecil perbedaan, dan tidak saling menyalahkan. 
OOT: Walau saya bukan anggota Tzu Chi , namun saya menghormati Master Cheng Yen yg telah berbuat banyak hal kepada semua manusia tanpa memandang suku bangsa dan agama. Menurut saya Beliaulah Buddhist sejati, Beliau mempraktekkan Metta, Karuna, Mudita, dan ajaran tentang Tumimbal Lahir. Bukankah dalam kehidupan ini kita Buddhist, mungkin dalam kehidupan mendatang agama lain? Kita sekarang bangsa Indonesia dalam kehidupan lain bangsa Arab? _/\_

manusia berfikir "hanya" dalam satu rentang kehidupan saja susah
di ajak berfikir universal

22
Seremonial / Re: Peringatan 10th Parinirwana Sukong
« on: 21 April 2012, 08:36:42 PM »

menyebut bhiksu yg wafat sbg parinirwana adalah ucapan kebiasaan umum utk menghormati orang yg wafat bagi kalangan buddhis tiongkok. Semua orang tiongkok jg tau blm tentu orang itu benar2 parinirvana.  Ini adalah istilah yg bermakna konotatif ,bukan denotatif. Istilah lain utk menyebut orang meninggal di Tiongkok adalah "wangsheng" utk orang yg terlahir di alam bahagia, pdhal tidak semua orang dipercaya terlahir di alam bahagia.     
 Sama seperti menuliskan RIP di batu nisan , pdahal blm tentu semua orang mati dgn tenang.
RIP jg bermakna konotatif. Apa harus didebatin dulu orang yg mati itu sebenarnya tenang atau tidak tenang ?

semua adalah bentuk penghormatan belaka.

dan memang pantas bagi murid untuk mengatakan demikian

pujja ca pujja niyanam
etta mangalam muttamam

23
Seremonial / Re: Peringatan 10th Parinirwana Sukong
« on: 21 April 2012, 08:34:54 PM »
Menurut saya, jika tidak tahu alangkah bijaksananya jika kita tidak  menilai.  Apakah ada perbedaan antara orang yg mengatakan "Sudah Parinirwana dengan orang yang mengatakan, masih puthujana"?  Sama-sama menganggap / mengasumsikan. Cuma beda pada konotasi. Yang satu menghormati pendahulunya, yg lain tidak menghormati pendahulunya.  _/\_

orang bijaksana setelah mendengar dhamma
hanya sedikit, anda salah satu yang sedikit itu

anumodana

24
Diskusi Umum / Re: Sekilas tentang Mahayana dan Theravada
« on: 21 April 2012, 12:14:34 PM »
Mungkin dengan membesarkan persamaan dan memperkecil perbedaan dalam benak kita (dalam artian bukan membuat sama), akan membuat kita semakin bertoleransi dengan masing2 aliran.

ada yang termotivasi untuk membesar besarkan perbedaan
ada yang termotivasi untuk membesar-besarkan persamaan

katakanlah jika aga keyakinan lain yang menyerang tradisi salah satu ini
mereka toh saling bersatu untuk membela buddha dhamma

kefanatikan buta membuat manusia buta
jangan harapkan orang buta dapat melihat kenyataan
sesuatu yang mustahil

25
Seremonial / Re: Peringatan 10th Parinirwana Sukong
« on: 21 April 2012, 12:09:49 PM »
Peringatan Sepuluh Tahun Parinirwana Sukong (oleh Bhadra Ruci, biksu)   18 Apr '12
   

Namo Sanghyang Adi Buddhaya
Namo Buddhaya, Bodhisatwaya-Mahasatwaya.


Sepuluh tahun yang lalu ketika semua anggota Sangha Agung Indonesia mengadakan upacara doa demi kesembuhan Sukong di Jakarta, waktu itu kami diingatkan bahwa saat ini kita semua adalah memakan makanan sisa dari beliau. Betapa tidak , Beliau adalah peletak pondasi Buddhayana, sebuah wadah bagi aneka mazhab dan sekte di dalam kebhinnekaan budaya nusantara. Beliau adalah juga pelopor agama Buddha di Indonesia. Saat ini kita dapat melihat banyak orang yang berpraktek Dharma. Dapat kita temui banyak anggota Sangha dan pusat-pusat Dharma berdiri di mana-mana, vihara-vihara banyak berdiri sampai ke pelosok negeri. Semua itu adalah jasa besar Beliau.

Suatu sore sepuluh tahun yang lalu, ketika sedang belajar di India, saya ditelpon dari Bandung yang mengabarkan bahwa Sukong telah wafat. Seketika itu, saya mengabarkan berita ini ke Perancis. Dagpo Rinpoche menyarankan saya segera kembali ke Indonesia untuk mengikuti upacara perkabungan bagi Beliau. Beliau mengatakan bahwa Sukong adalah seorang tokoh besar yang menghidupkan Buddhadharma di Indonesia. Jasa Beliau sangat besar. Bagi Rinpoche, Sukong adalah salah satu orang yang sangat memberi kesan yang mendalam, karena kesahajaan dan ketokohan beliau.

Saat ini, Indonesia kembali merindukan kehadiran sosok Sukong yang menginspirasi semangat akan praktek Dharma yang murni. Banyaknya pusat dharma yang berkembang juga memberi dampak akan merosotnya keyakinan umat Buddha akan Hukum Karma dan Keyakinan pada Triratna. Kesibukan sehari-hari yang membuat kita semua lebih mementingkan kehidupan pada saat sekarang ini, kita melupakan praktek dharma yang murni.

Banyaknya pusat dharma yang berkembang tidak serta-merta menjadi parameter makin majunya batin seseorang. Banyak di antara kita yang mengenakan jubah upasaka atau anggota sangha hanya sekedar memenuhi kemelekatan akan status sosial dan kebanggaan akan kesibukan berorganisasi. Saya sangat yakin bahwa Sukong tidak menginginkan hal ini terjadi. Saya ingat dalam buku riwayat “Menabur Benih Dharma di Nusantara,” Beliau mengatakan bahwa Beliau ingin melihat banyak orang suci di mana-mana. Kita masih jauh dari sebutan orang suci.

Saat ini bertepatan dengan peringatan sepuluh tahun parinirwana Sukong. Bangsa Indonesia sangat merindukan sosok seorang Sukong yang memberikan inspirasi dalam praktek dharma dan memberikan semangat keharmonisan dalam keanekaragaman buddhadharma dalam aneka ragam budaya Indonesia. Semoga putra terbaik bangsa Indonesia dan tokoh besar jelmaan para guru leluhur bangsa Indonesia ini kembali hadir dalam jiwa setiap umat buddha Indonesia, terutama bagi segenap keluarga besar Buddhayana Indonesia.

Semoga benih benih buddhayana yang telah Beliau semai tidak surut tetapi dapat berkembang dengan pesat.

Sarwa Manggalam,
Bhadra Ruci
Maha Lekhanadikari Sagin

http://www.kadamchoeling.or.id/news.php?nav_id=1&lang=id&id=394&title=Peringatan%20Sepuluh%20Tahun%20Parinirwana%20Sukong%20%28oleh%20Bhadra%20Ruci,%20biksu%29

saya mengucakpan anumodana atas perbuatan beliau
semoga harapan murid-muridnya yang menghormati gurunya dapat tercapai

mettacetanna

26
Buddhisme untuk Pemula / Re: Kesombongan adalah kekotoran batin
« on: 20 April 2012, 09:17:02 PM »
===do post===

27
Buddhisme untuk Pemula / Re: Kesombongan adalah kekotoran batin
« on: 20 April 2012, 09:16:10 PM »
Menurut saya, cara untuk mengikis kekotoran batin yg lebih mudah dari perbandingan ketiga golongan itu adalah dimulai dengan perlahan-lahan mengubah sikap kita menjadi lebih rendah hati.
tetapi dasar dari mana, adalah moha
bagaimana mengurutinya karena dua hal ini saling berkaitan

mana bersumber dari moha
moha akibat dari mana

mana yang lebih dahulu di kikis?

28
Buddhisme untuk Pemula / Re: fanatik
« on: 19 April 2012, 07:08:48 PM »
bagi saya, fanatik itu selalu buta dan irasional.

kalo saya fanatik pada merk "toshiba", maka saya menutup mata pada keunggulan dan kekompetitifan merk2 lain. kefanatikan saya pada merk "toshiba" membuat "toshiba" selalu terlihat unggul di mata saya tanpa alasan yang jelas.

tidak ada fanatik tanpa irasionalitas.
fanatik dengan alasan yg jelas itu bukan fanatik namanya.

apabila saya membeli merk "toshiba" karena merk ini menawarkan feature yang lebih, kualitas yang lebih handal dan harga yang kompetitif maka itu artinya saya tidak fanatik, melainkan tahu merk ini memang lebih bagus. bedanya jelas, yang satu berdasarkan pengetahuan / penerangan, yg satu gelap. bagi saya, fanatik itu lahir dari kebodohan / kegelapan batin.


dijelaskan dengan baik
anumodana

29
Buddhisme untuk Pemula / Re: fanatik
« on: 19 April 2012, 04:33:25 PM »
menjelek-jelekan itu namanya bukanlah fanatik tapi sarkasme ;D.

bagaimana dengan para arahat yang sudah membuktikan kebenaran ajaran buddha, apakah keyakinan yang kuat (kefanatikan) para arahat kepada buddha adalah bentuk kekotoran batin? ;D
kalau keyakinan yang sudah dibuktikan (direalisasikan) tidak dapat dikatakan fanatik
tetapi yang lebih tepat sadda
dengan 3 landasan

30
sama kasusnya minta-minta pertolongan dengan "TUHAN"

karena mayoritas dan banyak yang melakukan jadi malah di angap wajib
padahal tau juga tidak tuhan itu ada atau tidak ada

logika manusia tentang hal-hal yang tidak di ketahuinya bisa bermacam-macam

Pages: 1 [2] 3 4 5 6 7 8 9 ... 28