//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda  (Read 66905 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #60 on: 18 January 2011, 09:56:40 AM »
dari judul thread udah jelas koq, "pertanyaan kritis mengenai zen menurut pandangan yg berbeda" klo tulisan sy yg telah mengkritisi praktisi zen, dianggap melukai praktisi zen, tutup aja thread ini bro... sy ga pernah ngajak diskus seseorang apa lg pake acara mengatakan tulisan saya debat bkn diskusi, itu terlalu childish bagi sy seperti yg dilakukan oleh pakar mmd, jd kenapa anda ngambek dan mengatakan ngakhiri diskusi dgn sy ? sy tidak pernah mengajak anda tuk berdiskusi secara langsung koq...

seingat sy di dunia maya, klo ga suka tulisan orang lain, di skip aja/ga usah ditanggapi... paling gampang lg report to moderator untuk ban sy, tu ada link nya dibawa tulisan sy, itu jauh lebih seru... dr pd mengatakan sy ini itu...
« Last Edit: 18 January 2011, 10:13:23 AM by dhanuttono »

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #61 on: 18 January 2011, 10:02:08 AM »
kalo kita ingin membandingkan kecap abc dengan kecap bango, tentu kita harus membandingkan kecap abc yg perfect dengan kecap bango yg perfect pula. masa mau membandingkan kecap abc yg perfect dengan kecap bango yg busuk, trus kasih testimoni "kecap bango payah, baunya busuk! kecap abc nomor satu!".

kalo begitu perbandingannya, ntar forum jadi perang banyak2an kecap abc busuk dengan kecap bango busuk...
gak objektif dan gak cerdas.

bukankah seharusnya ada rasa persaudaraan "sesama penggemar kecap" dan saling mengerti "rasa khas kecap bango dan abc"?


iya bro morpheus ,

gw lebih tertarik kenapa kecap tsb bisa menjadi busuk.
dan apa solusinya...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #62 on: 18 January 2011, 10:09:22 AM »
iya bro morpheus ,

gw lebih tertarik kenapa kecap tsb bisa menjadi busuk.
dan apa solusinya...

solusi nya, jangan dilakukan hal yg emang tidak perlu dilakukan, esensi meditasi bukan untuk membuat orang semakin jera/kapok dengan meditasi itu... oh hal buruk klo di hilangkan bs melukai ZEN... ya silakan klo mau terus memelihara kejelekan itu, maka hasil yg didapat tidak akan maksimal...

dr literatur yg ada, ada murid yg tidak dapat berkonsentrasi dalam meditasi, buddha hanya meminta murid tersebut untuk meletakkan kain putih didapan wajahnya ketika bermeditasi, apa yg bs ditangkap dr literatur ini ?

oh ini tradisi yg uda ratusan taon... ya silaken... itu hak anda... tanggapan sy tetap sama seperti awal, anak sekolah saja klo dipukul, pasti malu/takut/ngeri efek negatif nya besar sekali... klo mau diterapkan di meditasi, ya silaken aja, dr pd sy di kata ngajak debat... cape de...
« Last Edit: 18 January 2011, 10:19:36 AM by dhanuttono »

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #63 on: 18 January 2011, 10:17:52 AM »
Setahu saya pukulan waktu meditasi Zen itu hanya suaranya besar, tapi tidak mungkin melukai (kecuali memang sengaja dipukulkan sekencang-kencangnya, kurang tahu juga). Tujuannya bukan untuk bikin kapok atau malu, tapi sekadar menyadarkan saja. Sama seperti kita tampar pipi kalau ngantuk supaya lebih sadar.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #64 on: 18 January 2011, 10:19:26 AM »
dan apa solusinya...
solusinya: cerdaskan umat.

solusi nya, jangan dilakukan hal yg emang tidak perlu dilakukan, esensi meditasi bukan untuk membuat orang semakin jera/kapok dengan meditasi itu... oh hal buruk klo di hilangkan bs melukai ZEN... ya silakan klo mau terus memelihara kejelekan itu, maka hasil yg didapat tidak akan maksimal...

oh ini tradisi yg uda ratusan taon... ya silaken... itu hak anda... tanggapan sy tetap sama seperti awal, anak sekolah saja klo dipukul, pasti malu/takut/ngeri efek negatif nya besar sekali... klo mau diterapkan di meditasi, ya silaken aja, dr pd sy di kata ngajak debat... cape de...
ciri2 orang yg hanya tertarik untuk berdebat: tidak membaca reply lawan diskusinya.

dutiyampi: pukulan di zen itu bukan hukuman, tidak sakit dan merupakan pertolongan. praktisi zen teman saya itu justru ingin kebagian tepokan tongkat karena itu bisa membantunya mengusir kantuk, sama seperti teknik meditasi theravada yg juga memakai rasa takut jatuh untuk mengusir kantuk....
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #65 on: 18 January 2011, 12:17:14 PM »
solusinya: cerdaskan umat.
ciri2 orang yg hanya tertarik untuk berdebat: tidak membaca reply lawan diskusinya.

dutiyampi: pukulan di zen itu bukan hukuman, tidak sakit dan merupakan pertolongan. praktisi zen teman saya itu justru ingin kebagian tepokan tongkat karena itu bisa membantunya mengusir kantuk, sama seperti teknik meditasi theravada yg juga memakai rasa takut jatuh untuk mengusir kantuk....


Bagi saya, yang suka mukul-mukul di ZEN itu ikut-ikutan mukul ala KOAN Master ZEN yang mempopulerkan pukulan ataupun yang Teriakan keras... MEM-BEO...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #66 on: 18 January 2011, 12:33:43 PM »
Bagi saya, yang suka mukul-mukul di ZEN itu ikut-ikutan mukul ala KOAN Master ZEN yang mempopulerkan pukulan ataupun yang Teriakan keras... MEM-BEO...
betul, saya setuju secara parsial pada kata2 anda.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #67 on: 18 January 2011, 12:47:01 PM »
solusi nya, jangan dilakukan hal yg emang tidak perlu dilakukan, esensi meditasi bukan untuk membuat orang semakin jera/kapok dengan meditasi itu... oh hal buruk klo di hilangkan bs melukai ZEN... ya silakan klo mau terus memelihara kejelekan itu, maka hasil yg didapat tidak akan maksimal...

dr literatur yg ada, ada murid yg tidak dapat berkonsentrasi dalam meditasi, buddha hanya meminta murid tersebut untuk meletakkan kain putih didapan wajahnya ketika bermeditasi, apa yg bs ditangkap dr literatur ini ?

oh ini tradisi yg uda ratusan taon... ya silaken... itu hak anda... tanggapan sy tetap sama seperti awal, anak sekolah saja klo dipukul, pasti malu/takut/ngeri efek negatif nya besar sekali... klo mau diterapkan di meditasi, ya silaken aja, dr pd sy di kata ngajak debat... cape de...
betul, saya setuju secara parsial pada kata2 anda.

Mau-nya, sekali-kali Murid yang diketok kepala-nya itu balas ketok-in kepala guru-nya ? wakakakakakka
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #68 on: 18 January 2011, 12:58:42 PM »
Mau-nya, sekali-kali Murid yang diketok kepala-nya itu balas ketok-in kepala guru-nya ? wakakakakakka
saya blom pernah denger cerita ada guru zen yg beneran main hantam dan ketok kepala muridnya...
gak tau kalo om sutarman.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #69 on: 18 January 2011, 01:33:52 PM »
saya blom pernah denger cerita ada guru zen yg beneran main hantam dan ketok kepala muridnya...
gak tau kalo om sutarman.
Kalau di komik sih ada. Tapi saya setuju dengan guru itu (bukan dari sisi kekerasannya). Kisahnya si murid sedang berceramah tentang kekosongan, semua sunyata. Lalu kepalanya digetok dan murid itu marah ribut2. Gurunya tanya, "kalau semuanya kosong, terus marah itu asalnya dari mana?"

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #70 on: 18 January 2011, 01:36:53 PM »
Kalau di komik sih ada. Tapi saya setuju dengan guru itu (bukan dari sisi kekerasannya). Kisahnya si murid sedang berceramah tentang kekosongan, semua sunyata. Lalu kepalanya digetok dan murid itu marah ribut2. Gurunya tanya, "kalau semuanya kosong, terus marah itu asalnya dari mana?"
eh... btw soal koan ini, ada pertanyaan senada (tp lagu lama lagi)
kalau tidak ada diri, lantas dari mana penderitaan berasal atau siapa yg menderita? hehehe...

jawaban bro Kainyn bisa juga bisa menjadi argument utk si master lho
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #71 on: 18 January 2011, 01:42:14 PM »
iya bro morpheus ,

gw lebih tertarik kenapa kecap tsb bisa menjadi busuk.
dan apa solusinya...

solusinya gampang bro saceng
tambah 'zat pengawet' (natrium benzoat) banyakkan  =)) =))

 :backtotopic:
« Last Edit: 18 January 2011, 01:43:47 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #72 on: 18 January 2011, 01:55:44 PM »
eh... btw soal koan ini, ada pertanyaan senada (tp lagu lama lagi)
kalau tidak ada diri, lantas dari mana penderitaan berasal atau siapa yg menderita? hehehe...

jawaban bro Kainyn bisa juga bisa menjadi argument utk si master lho
Beda sih. :) Yang ini kisahnya si murid seperti menyatakan dirinya telah 'tercerahkan', tapi ternyata digetok masih marah juga.

Offline sutarman

  • Teman
  • **
  • Posts: 68
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #73 on: 18 January 2011, 02:20:22 PM »
Saya mau tanya, SEANDAINYA muncul kisah begini:
kisah dua orang Master Zen di Jepang. Yang satu mangkal di rumah bordil dan yang lain tidak. Padahal asusila 'dilarang' dalam Pancasila  Buddhist yang dipatuhi praktisi Zen sekalipun apalagi bhiksu/master Zen . Master/Guru Zen yang tidak ke rumah bordil menegur yang ke rumah bordil. Jawaban Guru Zen yang ke rumah bordil adalah: "Yang tidak ke rumah bordil BUKAN manusia.". Lalu Guru Zen yang tidak ke rumah bordil menjawab: "Oh ya, kalau bukan manusia lalu apa?". Guru Zen yang ke rumah bordil menjawab singkat: "Buddha".

Bagaimana menurut Bro Sutarman?
Bro Kainyn yang baik,

Pertama-tama saya bukan Guru Zen Tanzan yang minum sake tersebut, jadi saya tak tahu persis apa yang ada dalam pikiran Beliau. Tanzan ini juga Guru yang sama yang menggendong wanita menyebrangi sungai kalau saya tak salah ingat (maklum saya baca kisah Zen ini sudah lama sekali).

Saya hanya bisa menebak-nebak saja bahwa di Jepang, sake adalah hal yang terkait dengan tradisi setempat. Aslinya di China, bhiksu Chan khan minum teh.

Sake kalau dikonsumsi dalam jumlah kecil tak membuat mabuk. Mabuk sudah pasti nggak bisa konsentrasi pikiran. Ini mungkin yang ingin ditunjukkan Guru Zen Tanzan itu.

IMHO, hubungan seksual kemungkinan membuat konsentrasi pikiran buyar jauh lebih besar daripada minum sake. Gak tahu juga sih kalau ada yang bisa 'gak bocor'. Istilah 'miring' ini pernah saya dengar dalam diskusi mengenai Tantrayana. Tapi saya yakin dalam Tantrayana sekarang tidak ada lagi yang kayak gituan.

Sekali lagi, saya bukan Guru Zen Tanzan. Saya terpaksa menebak-nebak saja. Maafkan kalau saya ada kesalahan.

Tapi yang saya ingin tekankan adalah MINDFULNESS erat hubungannya dengan Sila dan Vinaya dalam tradisi Zen. Semua Sila dan Vinaya dibuat untuk mendukung Mindfulness dan bukan justru untuk memperlemah Mindfulness.
 
 _/\_

Offline sutarman

  • Teman
  • **
  • Posts: 68
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan Kritis Mengenai ZEN Menurut Pandangan yang Berbeda
« Reply #74 on: 18 January 2011, 02:37:31 PM »
saya blom pernah denger cerita ada guru zen yg beneran main hantam dan ketok kepala muridnya...
gak tau kalo om sutarman.

Bro Morpheus yang baik,

Benar nggak ada tabokan, ketokan di kepala atau teriakan yang bikin telinga sakit, minimal itu yang saya alami sendiri. Sekali lagi, beda Guru beda metode, tapi esensinya dari dulu sampai kini tetap sama: MINDFULNESS.

 _/\_