//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: The Vajracchedika Prajna Paramita Sutra ( Diamon Sutra) *SUTRA PALSU?*  (Read 126732 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: The Vajracchedika Prajna Paramita Sutra ( Diamon Sutra) *SUTRA PALSU?*
« Reply #45 on: 07 January 2008, 08:21:10 PM »
Quote
Padahal Theravada mengajarkan Mahayana (baca: Aspirasi agung), itulah sebabnya ada Kisah Jataka yang meluhurkan praktik 10 Parami, dan kisah Buddhavamsa yang meluhurkan silsilah para Buddha. SEmua ini adalah bagian dari aspirasi agung.

maksud kalimat di sini adalah bahwa dalam tradisi Theravada jg ada kisah yg sama dengan Mahayana, Sol. Dari yg saya baca jg tidak ada kesan bahwa sdr. Ching Ik men-claim bahwa 'Jataka' itu awalnya adalah milik Mahayana.

Terima kasih Tesla telah memahami point yang saya maksudkan.
Untuk Sol, maaf ya sol, saya tidak menganggap Jataka dan 10 parami milik Mahayana. Mohon dibaca tulisan saya dengan lebih teliti lagi. Atau anda dapat meminta pendapat dari semua pembaca forum ini untuk menilai apakah maksud tulisan saya seperti yang anda perkirakan..., dan jika pun ternyata pernyataan saya yang salah, maka saya mohon maaf atas kebodohan saya.  ^:)^




 

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: The Vajracchedika Prajna Paramita Sutra ( Diamon Sutra) *SUTRA PALSU?*
« Reply #46 on: 08 January 2008, 04:13:59 PM »
OOT nih
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Pitu Kecil

  • Sebelumnya Lotharguard
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.344
  • Reputasi: 217
  • Gender: Male
Re: The Vajracchedika Prajna Paramita Sutra ( Diamon Sutra) *SUTRA PALSU?*
« Reply #47 on: 08 January 2008, 05:06:20 PM »
udah benar OOT, bangsa2 virus berdatangan dimohon untuk di closed saja.
Smile Forever :)

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: The Vajracchedika Prajna Paramita Sutra ( Diamon Sutra) *SUTRA PALSU?*
« Reply #48 on: 15 January 2008, 10:57:28 AM »
saya kutip dari buku Keyakinan Umat Buddha:

Quote
Para pelajar secara universal menerima bahwa istilah Hinayana dan Mahayana merupakan temuan pada kemudian hari. Berbicara secara sejarah, Theravada telah ada lama sebelum istilah ini muncul. Theravada yg dianggap sebagai ajaran 'asli' Sang Buddha, diperkenalkan ke Sri Langka dan berdiri di sana pada abad ke-3 SM, selama masa Kaisar Asoka dari India. Pada masa itu tidak ada yg disebut Mahayana. Mahayana semacam itu muncul belakangan, sekitar awal era kr****n. Ajaran Buddha yang diperkenalkan di Sri Langka, dengan Tipitaka dan komentarnya, tetap ada di sana utuh sebagai Theravada dan tidak terlibat perbantahan Hinayana-Mahayana yg berkembang kemudian di India. Karena ini agaknya tidak sah untuk memasukkan Theravada ke dalam salah satu kategori ini.

kutipan ini saya post bukan bertujuan utk menjatuhkan salah satu aliran. saya berharap apabila dikemudian hari ada yg menemukan tulisan 'Hinayana' di manapun itu, janganlah diartikan dengan Theravada. Terutama umat Theravada sendiri, jgn sering merasa bahwa kata 'Hinayana' tsb merujuk ke Theravada.

Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: The Vajracchedika Prajna Paramita Sutra ( Diamon Sutra) *SUTRA PALSU?*
« Reply #49 on: 15 January 2008, 11:04:25 AM »
lanjutan...

Quote
Bagaimanapun, setelah pengukuhan Persahabatan Umat Buddha Sedunia pada tahun 1950, orang yg tahu baik, di Timur maupun di Barat, menggunakan istilah Theravada, bukan istilah Hinayana, untuk merujuk umat Buddha yg tinggal di negara-negara Asia Tenggara. ... Kenyataannya, Samadhi-Nirmorcana Sutra (suatu Sutta Mahayana) dengan jelas berkata bahwa 'Sravakayan-Theravada' dan Mahayana mengandung satu Yana dan bahwa mereka bukanlah dua kendaraan yg berbeda.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline asbak

  • Teman
  • **
  • Posts: 83
  • Reputasi: 2
  • asbak & rokok
Re: The Vajracchedika Prajna Paramita Sutra ( Diamon Sutra) *SUTRA PALSU?*
« Reply #50 on: 13 February 2008, 03:13:09 PM »
ayo diskusi utk mendapatkan pengetahuan bukan utk mencari kemenangan  ^:)^ ^:)^ ^:)^
Ashtray & Cigarrete differ Gun & Roses

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: The Vajracchedika Prajna Paramita Sutra ( Diamon Sutra) *SUTRA PALSU?*
« Reply #51 on: 14 February 2008, 10:08:51 AM »
Ajahn Brahm :
Q. Kalau ada Mahayana dan Hinayana, Theravada masuk aliran mana?
A. Hahayana
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: The Vajracchedika Prajna Paramita Sutra ( Diamon Sutra) *SUTRA PALSU?*
« Reply #52 on: 14 February 2008, 11:05:31 PM »
yg penting...

ketiga aliran besar akan hancur suatu hari ini... :))

dan...

selamat datang Sammasambuddha Metteya..

Namo tassa bhagavato arahato sammasambuddhasa...

 _/\_

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: The Vajracchedika Prajna Paramita Sutra ( Diamon Sutra) *SUTRA PALSU?*
« Reply #53 on: 15 February 2008, 12:29:24 AM »
yg penting...

ketiga aliran besar akan hancur suatu hari ini... :))

dan...

selamat datang Sammasambuddha Metteya..

Namo tassa bhagavato arahato sammasambuddhasa...

 _/\_
finally....
 _/\_

Offline whitepadma

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 32
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
lage di bas..gk ada kerjaan...kluarin 1 buku kecil yg isine Diamond Sutra dan Prajna Paramita Sutra...Iseng ajah pengen tao isine ape....trus bukane ngacak...kebuka halaman 13...liat sesuatu yg meng-kagetkan...

Inilah yg gw baca di Halaman Tersebut :

"Subhuti, To Sum up, the merits resulting from this Sutra are inconceivable, inestimable and without limit. The Tathagata expounds it to those initiated into the Mahayana and the Supreme Yana. If they are able to receive, hold (in mind), read and recite it and expound it widely to others, the Tathagata will know and will see that they will achieve inexpressible and inconceivable merits that are without measure or limit. They will bear (responsibility for) the Tathagata's supreme Enlightenment (Anuttara-samyak-sambodhi) Why? Because, Subhuti, those who take delight in the Hinayana and hold the view of an ego, a personality, a being and a life, cannot listen to, receive, hold (in mind), read and recite this Sutra and explain it to others."

dari halaman ke-13(my lucky number)

Liat yg di bold boss??? pada zaman sang Buddha jelas2 belum ada yg namanya perpecahan Sangha...

silahkan leave comments....^^

 

Jgn mudah mengatakan sutra ini palsu. Krn beberapa pengalaman bahasa tulisan implementasikan berbeda dengan maksud asli. Sumber yang anda maksud ada kemungkinan salah dalam menterjemahkan...
Karena itu Bodhidharma dalam menyebarkan Zen tidak mau menggunakan bahasa tulisan karena persesi tiap orang berbeda beda.
Namo A Mi Tuo Fo

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
ini terjemahan versi lainnya

chapter 15
Quote
"Subhuti, we can summarize by saying that the merit and virtue of this Sutra is inconceivable, incalculable and boundless. The Buddha has declared this teaching for the benefit of initiates on the path to Enlightenment; he has declared it for the benefit of initiates on the path to Nirvana. If there is someone capable of receiving, practicing, reciting, and sharing this Sutra with others, the Buddha will see and know that person, and he or she will receive immeasurable, incalculable, and boundless merit and virtue. Such a person is known to be carrying the Supreme Enlightenment attained by the Buddha. Why? Subhuti, if a person is satisfied with lesser teachings than those I present here, if he or she is still caught up in the idea of a self, a person, a living being, or a universal self, then that person would not be able to listen to, receive, recite, or explain this Sutra to others."

mungkin harus kita cek jg yg versi bahasa sanskrit utk melihat kata2x apa yg digunakan sebenarnya
There is no place like 127.0.0.1

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
yg penting...

ketiga aliran besar akan hancur suatu hari ini... :))

dan...

selamat datang Sammasambuddha Metteya..

Namo tassa bhagavato arahato sammasambuddhasa...

 _/\_
Saya rasa tidak butuh untuk menunggu munculnya Sammasambuddha Metteya untuk meruntuhkan ke3 aliran besar tsb...:)
Karena 3aliran besar tersebut muncul dari "aku" masing2...
Runtuhkan lah "aku" masing2 maka mereka juga akan runtuh dengan sendirinya :)

Salam,
Riky
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
lage di bas..gk ada kerjaan...kluarin 1 buku kecil yg isine Diamond Sutra dan Prajna Paramita Sutra...Iseng ajah pengen tao isine ape....trus bukane ngacak...kebuka halaman 13...liat sesuatu yg meng-kagetkan...

Inilah yg gw baca di Halaman Tersebut :

"Subhuti, To Sum up, the merits resulting from this Sutra are inconceivable, inestimable and without limit. The Tathagata expounds it to those initiated into the Mahayana and the Supreme Yana. If they are able to receive, hold (in mind), read and recite it and expound it widely to others, the Tathagata will know and will see that they will achieve inexpressible and inconceivable merits that are without measure or limit. They will bear (responsibility for) the Tathagata's supreme Enlightenment (Anuttara-samyak-sambodhi) Why? Because, Subhuti, those who take delight in the Hinayana and hold the view of an ego, a personality, a being and a life, cannot listen to, receive, hold (in mind), read and recite this Sutra and explain it to others."

dari halaman ke-13(my lucky number)

Liat yg di bold boss??? pada zaman sang Buddha jelas2 belum ada yg namanya perpecahan Sangha...

silahkan leave comments....^^

 

Pertanyaan pertama...

Apakah Vajracheddika PrajnaParamita Sutra disusun pada konsili Sangha I (karena ada anggapan bahwa apa yang dicatat sebagai pitaka dalam konsili Sangha I merupakan produk asli jaman Buddha Sakyamuni, kecuali bahwa Abhidharma baru disusun pada konsili Sangha III karena selama itu Abhidharma diingat secara luar kepala.) ???

Karena Vajracheddika PrajnaParamita Sutra kalau tidak salah merupakan produk dari Nagarjuna (salah satu guru besar MAhayana) yang "katanya" kitab kitab dan ajaran Mahayana diambil dari Alam Naga... CMIIW (Correct Me If Iam Wrong)
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: The Vajracchedika Prajna Paramita Sutra ( Diamon Sutra) *SUTRA PALSU?*
« Reply #58 on: 02 October 2008, 03:13:15 PM »
Dalam kajian teks kuno. Tidak heran jika suatu teks disalin berulang-ulang, karena pada masa lampau tidak ada yang namanya percetakan. Karena meliputi rentang waktu yang panjang, diwariskan dari satu generasi ke generasi selama berabad-abad, tidak jarang sebuah teks sudah mengalami salinan ulang berkali-kali. Dalam hal ini, jika ada sekelompok penyalin yang berkepentingan tertentu ia dapat saja menyelipkan satu dua kalimat atau beberapa bagian yang mewakili kepentingannya atau menghapus bagian-bagian yang dianggap tidak sesuai dengan pandangan pribadinya. Parahnya, di jaman lalu tidak ada yang namanya penyebutan nama penulis atau berapa kali suatu teks mengalami salin ulang.

Konon, nasib semua teks kuno tidak lah berbeda. Misalnya, untuk sutra yang usianya lebih muda dari Vajracheddika PrajnaParamita Sutra, seperti T'an Ching (Sutra Altar) ditemukan ada beberapa versi. Yang saya ingat ada dua versi. Versi pertama, adalah sutra altar yang disalin pada masa dinasti Song; dikenal dan beredar secara umum. Sedangkan versi kedua, ditemukan akhir-akhir ini di situs Tun Huang yang diperkirakan disalin pada jaman Dinasti Tang. Kedua versi tersebut menunjukkan ada beberapa perbedaan. Namun, hingga kini tidak ada yang tahu versi asli dari Sutra Altar, karena versi Tun Huang juga adalah versi salinan.

Nah, hal ini tidak berlaku untuk sutra-sutra Mahayana belaka. Beberapa ahli meyakini salinan versi Tipitaka yang tersimpan dalam Sri Lanka yang menjadi prototipe bagi teks Theravada modern tidak luput dari modifikasi. Tipitaka Sri Lanka disalin pada masa Raja Ashoka, yang berarti telah terjadi perpecahan sangha pula. Beberapa ahli memperkirakan bahwa penyalin Tipitaka Pali menghapus bagian-bagian yang berkaitan dengan Mahasanghika meski tidak terlalu berhasil. Misalnya seperti yang disebutkan di diskusi di atas, dalam Jataka muncul tentang 10 parami. Selain itu, istilah Bodhisatta juga dikenal dalam Theravada, meski ditafsir ulang dengan cara yang berbeda. 

Di luar semuanya, kondisi di mana semua teks kuno mengalami banyak perubahan akibat proses salin ulang bukan hanya pada teks-teks Buddhis belaka. Alkitab, Al Quran, Taoisme, bahkan hingga teks-teks lain yang kurang penting. Oleh karena itu, jika menemukan kejanggalan dalam teks kuno yang kita baca jangan tergesa-gesa mengasumsikan sebuah teks adalah palsu terlebih dahulu. Memang tidak tertutup kemungkinan terjadi pemalsuan sebuah teks dengan mengkreasi sebuah dokumen yang sama sekali baru untuk mencapai suatu tujuan, meski hal tersebut sangat sulit diungkap kebenarannya. Dengan demikian, dalam mempelajari suatu teks kuno setiap orang memang harus berhati-hati. Ia perlu mencari tahu beberapa hal untuk melengkapi pengetahuannya, antara lain:
1. Apakah teks yang ada di tangannya adalah Bahasa Asli atau terjemahan. Jika terjemahan, perlu ditanya lagi, sudah berapa kali teks tersebut mengalami penerjemahan?
2. Adakah versi lain dari teks yang ada di tangan Anda? Bagaimana sejarah penemuan teks kuno yang ada di tangan ada? Biasanya teks yang diterima sebagai model generik seringkali disalin berulang-ulang dan berpindah dari satu tangan ke tangan lain sehingga tingkat modifikasinya lebih tinggi ketimbang teks yang ditemukan dalam suatu reruntuhan kuno. Meski tidak ada jaminan mana teks yang lebih asli dari yang lain, adanya perbandingan  beberapa versi membantu kita mengenali bagian-bagian yang konsisten dan berubah dari teks dalam suatu periode.
3. Bersikap kritis dalam mengenali isi teks. Jika tidak isi yang menyimpang atau menyesatkan secara umum, meski ada beberapa bagian yang janggal atau tidak sesuai dengan jamannya, bukanlah alasan untuk mengganggap seluruh teks tidak bermanfaat. Dalam hal ini pembaca harus mampu memilah mana pesan yang benar dan mana pesan yang salah. Jika yang penting bagi bagi seseorang adalah mempelajari Buddha Dharma misalnya, yang penting adalah isi pesan yang ingin disampaikan oleh teks tersebut, bukan tingkat keasliannya.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline phrabuddha01

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 2
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: The Vajracchedika Prajna Paramita Sutra ( Diamon Sutra) *SUTRA PALSU?*
« Reply #59 on: 31 January 2011, 06:40:45 PM »
 _/\_mnurut saya,prajnaparamita itw mrupakan sutra palsu,apakah ada disebut nama Sang Buddha Gotama disitu???cek aja ndiri