//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Digha Nikaya 23 Payasi Sutta  (Read 43316 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Digha Nikaya 23 Payasi Sutta
« Reply #105 on: 28 February 2013, 06:01:29 PM »
ya sudah, ambil saja mana yg paling nyaman buat masing2.
tiap orang punya idealismenya sendiri, mana yg menurutnya layak belum tentu layak bagi orang lain.

---

bahasan baru saja, kita lepaskan dulu apa yg dibahas tentang sutta tsb tentang selisih berat dalam microNewton ataupun center of gravity.

---

sekilas tadi bro KK sudah bahas tentang unsur tanah, api, angin, air
saya jadi ingat2 kembali tentang pembahasan unsur, yg lebih ke karakteristik setiap materi (rupa)
jadi seperti yg dikatakan tadi, bahwa bola besi memiliki keempat unsur tadi hanya porsinya yg berbeda2.
demikian juga halnya benda2 (materi) lain. seperti mayat, juga masih punya temperature, bukan absolute zero.

jadi sebenarnya unsur api dan angin yg dibicarakan di sutta itu apa yah?
apakah unsur yg sama dengan yg dibicarakan di abhidhamma?


Dan seandainya setelah beberapa saat, ketika telah menjadi dingin dan padam, ia menimbangnya lagi. Pada saat yang manakah bola besi itu lebih ringan, lunak, dan lebih lentur: saat panas, terbakar, bersinar, atau saat dingin dan padam?’ ‘Yang Mulia, saat bola besi itu panas, terbakar, dan bersinar, ada unsur api dan angin, maka bola besi itu lebih ringan, lebih lunak dan lebih lentur. Ketika tanpa unsur-unsur ini?[9] Bola besi itu menjadi dingin dan padam.’
Untuk ini, silahkan kembali ke interpretasi masing-masing saja.


---
Saya hanya mau update post saya sebelumnya:

Setelah saya baca di Abhidhamma, Dhatukatha, saya tidak memperoleh informasi apa-apa kecuali pengelompokan-pengelompokan.

Spoiler: ShowHide
Seperti membaca "kucing dan anjing masuk kelompok mamalia, hiu dan salmon masuk kelompok ikan; kucing belang & kucing hitam adalah satu kelompok, namun kucing garong bukan kelompok sama; Ikan sardin, mackarel, dan tuna adalah triplet, tapi ikan asin tidak termasuk", tapi tidak ada penjelasan apa itu kucing, anjing, mamalia, hiu, salmon, ikan, belang, hitam, garong, sardin, mackarel, tuna, asin, dan mengapa yang ini adalah kelompok ini, mengapa bukan yang lain; mengapa ini berpasangan dan mengecualikan yang lain, dan seterusnya. Nihil.


IMHO, jika mau mencari definisi dan pengertian, ini adalah buku yang tidak berguna. Entah saya baca buku yang salah atau cara baca saya yang keliru.


Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Digha Nikaya 23 Payasi Sutta
« Reply #106 on: 28 February 2013, 08:35:39 PM »
ini baru di page 5, dan semuanya udah menyerah pada usia, forum ini semakin memprihatinkan. di masa lalu, diskusi sampai hampir 500 pages, dan peserta masih bersemangat

 ^-^
I'm an ordinary human only

Offline Top1

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 429
  • Reputasi: 10
  • Hanya Sebuah Fenomena
Re: Digha Nikaya 23 Payasi Sutta
« Reply #107 on: 28 February 2013, 09:38:09 PM »
Sekarang kita samakan persepsi dulu mengenai pemanasan bola besi itu

Ini bola besi itu dipanaskan sampe titik didih atau titik muai?

Sebab akan beda hasilnya

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Digha Nikaya 23 Payasi Sutta
« Reply #108 on: 28 February 2013, 09:41:29 PM »
Sekarang kita samakan persepsi dulu mengenai pemanasan bola besi itu

Ini bola besi itu dipanaskan sampe titik didih atau titik muai?

Sebab akan beda hasilnya

sutta tidak menyebutkan hal itu, tapi tolong dijelaskan perbedaannya

Offline Top1

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 429
  • Reputasi: 10
  • Hanya Sebuah Fenomena
Re: Digha Nikaya 23 Payasi Sutta
« Reply #109 on: 28 February 2013, 09:50:27 PM »
Jika dipanaskan sampai Titik Muai Besi bertambah panjang, tapi kalau dipanaskan terus sampe titik didih-nya Besi malah meleleh.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Digha Nikaya 23 Payasi Sutta
« Reply #110 on: 28 February 2013, 09:53:06 PM »
Jika dipanaskan sampai Titik Muai Besi bertambah panjang, tapi kalau dipanaskan terus sampe titik didih-nya Besi malah meleleh.

bentuk dan dimensi tidak dipermasalahkan di sini, melainkan beratnya

Offline Top1

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 429
  • Reputasi: 10
  • Hanya Sebuah Fenomena
Re: Digha Nikaya 23 Payasi Sutta
« Reply #111 on: 28 February 2013, 09:56:31 PM »
Kalau berat tergantung gravitasi.

Berat sebuah benda bisa berbeda2 di tempat yang berbeda.
Berat = Massa x gravitasi.

Massa besi yang dipanaskan sampe memuai dan terus dipanaskan sampe mendidih secara sains adalah sama.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Digha Nikaya 23 Payasi Sutta
« Reply #112 on: 28 February 2013, 10:04:19 PM »
Kalau berat tergantung gravitasi.

Berat sebuah benda bisa berbeda2 di tempat yang berbeda.
Berat = Massa x gravitasi.

Massa besi yang dipanaskan sampe memuai dan terus dipanaskan sampe mendidih secara sains adalah sama.

dengan demikian anda membantah penjelasan dari bro Erwin (reply #20) dan Bro Kainyn (reply#21), jadi bagaimana dengan perbedaan berat jenis akibat pemanasan itu?

Offline Top1

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 429
  • Reputasi: 10
  • Hanya Sebuah Fenomena
Re: Digha Nikaya 23 Payasi Sutta
« Reply #113 on: 28 February 2013, 10:11:32 PM »
dengan demikian anda membantah penjelasan dari bro Erwin (reply #20) dan Bro Kainyn (reply#21), jadi bagaimana dengan perbedaan berat jenis akibat pemanasan itu?

Sekarang berat yang di dalam Sutta itu satuan-nya apa dulu?
Kan tidak dinyatakan. Berat itu satuan-nya newton.

Dalam penggunaan bahasa Indonesia sehari-hari kata "berat" tetap untuk menyebut "massa" suatu obyek.
Menurut  saya sutta tersebut tidak bisa langsung dikomparasi dengan sains, karena tidak ada satuan ukuran yg jelas. Sutta ini lebih ke perumpamaan untuk menjelaskan sesuatu pandangan yang waktu itu diterima umum.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Digha Nikaya 23 Payasi Sutta
« Reply #114 on: 28 February 2013, 10:22:13 PM »
Sekarang berat yang di dalam Sutta itu satuan-nya apa dulu?
Kan tidak dinyatakan. Berat itu satuan-nya newton.


apakah sesuatu yg lebih ringan akan bisa jadi lebih berat jika menggunakan satuan yg berbeda?

Quote
Dalam penggunaan bahasa Indonesia sehari-hari kata "berat" tetap untuk menyebut "massa" suatu obyek.
Menurut  saya sutta tersebut tidak bisa langsung dikomparasi dengan sains, karena tidak ada satuan ukuran yg jelas. Sutta ini lebih ke perumpamaan untuk menjelaskan sesuatu pandangan yang waktu itu diterima umum.

tidak, bahkan dalam bahasa sehari2 pun berat tidak sama dengan massa. apakah anda mengatakan bahwa sebutir batu akan sama beratnya ketika diangkat di atas tanah dan ketika diangkat di dalam air?

Offline Top1

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 429
  • Reputasi: 10
  • Hanya Sebuah Fenomena
Re: Digha Nikaya 23 Payasi Sutta
« Reply #115 on: 01 March 2013, 12:07:30 PM »
apakah sesuatu yg lebih ringan akan bisa jadi lebih berat jika menggunakan satuan yg berbeda?

tidak, bahkan dalam bahasa sehari2 pun berat tidak sama dengan massa. apakah anda mengatakan bahwa sebutir batu akan sama beratnya ketika diangkat di atas tanah dan ketika diangkat di dalam air?

Berat di atas tanah dan di dalam air bisa berbeda karena pengaruh tekanan air, tapi kalau batu itu letaknya di dasar air dan diangkat yah sama beratnya juga.
Karena itu berat kemudian hari dinyatakan dengan newton.

Massa adalah suatu sifat intrinsik dari materi, sedangkan berat adalah suatu gaya yang merupakan hasil aksi gravitasi pada materi.
Dalam penggunaan bahasa Indonesia sehari-hari kata "berat" tetap untuk menyebut "massa" suatu obyek (terutama manusia), misalnya "Berat saya 70 kilogram", walaupun diketahui bahwa kilogram adalah suatu satuan massa.

Umumnya kita sering menyebut berat dengan satuan massa dalam bahasa sehari-hari, itu maksud saya.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Digha Nikaya 23 Payasi Sutta
« Reply #116 on: 01 March 2013, 12:11:49 PM »
Berat di atas tanah dan di dalam air bisa berbeda karena pengaruh tekanan air, tapi kalau batu itu letaknya di dasar air dan diangkat yah sama beratnya juga.
Karena itu berat kemudian hari dinyatakan dengan newton.
beneran nih?
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Top1

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 429
  • Reputasi: 10
  • Hanya Sebuah Fenomena
Re: Digha Nikaya 23 Payasi Sutta
« Reply #117 on: 01 March 2013, 12:17:34 PM »
beneran nih?

Contoh itu menjawab pertanyaan Indra untuk batu di dalam air. Coba saja kalau benda padat yang massa-nya sama angkat dari dasar air dan dari tanah, kecuali batu yang berongga dalamnya yah

Offline Top1

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 429
  • Reputasi: 10
  • Hanya Sebuah Fenomena
Re: Digha Nikaya 23 Payasi Sutta
« Reply #118 on: 01 March 2013, 12:21:59 PM »
Kok saya jadi ngajar hukum archimedes yah : (yang mau kursus mesti bayar neh hehe)

Quote
Pada saat ditimbang diudara benda mempunyai berat 4.000 kg pada skala pengukur berat, sedang setelah dimasukan kedalam air berat benda menjadi 3.000 kg. Padahal masa benda tidak berubah, berkurangnya berat benda tersebut diakibatkan adanya gaya tekan keatas dari air yang dipindahkan oleh bagian benda yang ada didalam air (force of buoyancy), dengan arah kerja gayanya mengarah keatas; sedang garis kerja gayanya segaris dengan garis kerja dari gaya berat benda. Titik tangkap garis kerja gaya buoyancy biasa disebut dengan titik buoyancy atau titik B. Didalam sistem bangunan terapung titik B ini disebut juga dengan titik berat dari volume benda yang ada dibawah garis air (gambar dibawah ini)

Hukum Archimedes mengatakan bahwa apabila sebuah benda sebagian atau seluruhnya terbenam kedalam air, maka benda tersebut akan mendapat gaya tekan yang mengarah keatas yang besarnya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh bagian benda yang terbenam tersebut. Telah sama-sama kita ketahui bahwa berat jenis air tawar adalah 1.000 kg/m3, apabila ada sebuah benda yang terbenam kedalam air tawar; maka berat benda tersebut seolah-olah akan berkurang sebesar 1.000 kg untuk setiap 1 m3 air yang dipindahkan. Konsep ini akan lebih jelas bila diterangkan dengan gambar dibawah ini.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Digha Nikaya 23 Payasi Sutta
« Reply #119 on: 01 March 2013, 12:23:23 PM »
Contoh itu menjawab pertanyaan Indra untuk batu di dalam air. Coba saja kalau benda padat yang massa-nya sama angkat dari dasar air dan dari tanah, kecuali batu yang berongga dalamnya yah

bagaimana jika anda bereksperimen dulu, gampang kok, ambil batu letakkan di dasar kolam renang, coba bandingkan ketika batu masih di dalam air, dan ketika sudah keluar dari air, mana yg lebih berat? jangan buru2 menjawab sebelum bereksperimen, karena saya sudah

 

anything