Membantu vihara Maitreya?

[seniya]

Menurut saya, aliran itu adalah aliran I kuan Tao bukan M i le Ta Tao ya..
Dan jiika anda merasa kasusnya sperti Devadatta, bilang aja aku tak bisa...

Thx atas infonya, saya pernah tanya nama alirannya, kalo gak salah "Fa li chu" gitu deh (gak ingat). Tapi dak masalah aliran yg mana, saya anggap sama....

Kisah Murid Yang Tinggal Bersama Mahakassapa Thera

Bala Vagga, 61

Ketika Mahakassapa Thera bersemayam dekat Rajagaha, beliau tinggal bersama dua orang bhikkhu muda. Salah satu bhikkhu tersebut sangat hormat, patuh, dan taat kepada Mahakassapa Thera. Tetapi bhikkhu yang satu lagi tidak seperti itu. Ketika Mahakassapa Thera mencela kekurang-taatan melaksanakan tugas-tugas murid yang belakangan, murid tersebut sangat kecewa.

        Pada suatu kesempatan, ia pergi ke salah satu rumah umat awam siswa Mahakassapa Thera, dan membohongi mereka bahwa Sang Thera sedang sakit. Ia mendapatkan beberapa makanan dari mereka untuk Mahakassapa Thera. Tetapi ia makan makanan tersebut di perjalanan. Ketika Sang Thera menasehati tentang kelakuannya itu, bhikkhu tersebut menjadi sangat marah.

        Keesokan harinya ketika Mahakassapa Thera pergi keluar untuk berpindapatta, bhikkhu muda yang bodoh ini tidak ikut. Ia memecahkan tempat air dan kuali, serta membakar vihara.

        Seorang bhikkhu dari Rajagaha menceriterakan peristiwa itu kepada Sang Buddha, Sang Buddha mengatakan lebih baik Mahakassapa Thera tinggal sendirian daripada tinggal bersama orang bodoh.

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 61 berikut:

Apabila dalam pengembaraan seseorang tak menemukan sahabat yang lebih baik atau sebanding dengan dirinya, maka hendaklah ia tetap melanjutkan pengembaraannya seorang diri. Janganlah bergaul dengan orang bodoh.

        Bhikkhu dari Rajagaha tersebut mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.

Sayangnya temanku tsb walaupun berbeda pandangan, tetapi memiliki sifat yg mulia, jadi tidak sepenuhnya orang yg "buruk"....

Pandangan netral :

kalo membantu itu boleh, di Tipitaka..kalo kita berdana kepada aliran/agama lain itu ok2 aja...kalo dalam sutta yg kamu baca itu, menurut gw yg gk boleh itu kalo kamu membantu mereka sebagai wakil dari agama Buddha, karena Bhikkhu khan pake jubah kuning, itu simbol agama Buddha..tapi kalo sebagai individu, it's ok...

Pandangan tidak netral:

jangan deh...mending pergi bantu vihara...ato panti2 lain...gk harus bantu mereka..

lagipula aliran mereka khan cuma nge-rusak Buddha Dhamma...

kalo masalah gk enak sama temen ato keluarga, sebenarnya tugas kamu sebagai Buddhist adalah menjelaskan Dhamma kepada mereka..pada saat yg tepat...

Hmmm... pikiranya jg mau menjelaskan Dhamma yg benar kpd mereka, tetapi tidak semudah itu, mereka sudah terdoktrinisasi sedemikian rupa shg sulit mengubah pandangan mereka. Lagipula saya sangat sulit menjelaskan Dhamma secara lisan, bisanya nulis doank...

 [at] others:

Makin ke bawah komennya makin OOT.... =_="

[Mas Tidar]

kami akui juga bahwa pendidikan budi pekerti mereka luar dan benar digembleng shg yang minus benar2 tertutupi

Sayangnya temanku tsb walaupun berbeda pandangan, tetapi memiliki sifat yg mulia, jadi tidak sepenuhnya orang yg "buruk"....

supaya DC Forum ini tetap punya pamor dan nggak kalah dari DC FB!!!

[at] others:

Makin ke bawah komennya makin OOT.... =_="

[Mr.Jhonz]

kalo anda membantu acara di vihara MLDD artinya anda membantu melestarikan MLDD yg mendompleng nama agama buddha,lebih baik anda membantu acara gereja yg banyak muda-mudinya...

[seniya]

Ok, semuanya rata2 menyarankan utk tidak ikut berpartisipasi dlm kegiatan tsb, tapi bagaimana menolaknya? Apakah dengan mengatakan yg sebenarnya: "Ajaran kalian gak cocok bagiku, jadi aku gak mau bantu deh" dst?

[will_i_am]

Ok, semuanya rata2 menyarankan utk tidak ikut berpartisipasi dlm kegiatan tsb, tapi bagaimana menolaknya? Apakah dengan mengatakan yg sebenarnya: "Ajaran kalian gak cocok bagiku, jadi aku gak mau bantu deh" dst?

pake cara itu juga boleh kalo ga takut resikonya.. 

tanyakan, tujuan utama ajaran maitreya itu apa??
kalau tujuannya berbeda dengan buddhisme "asli", yah dikasih pengertian pelan-pelan, meskipun sama-sama berlabel "buddhis", tetapi tujuan dari tiap-tiap aliran itu berbeda...
katakan anda lebih memilih jalan buddhisme theravada, karena anda anggap lebih cocok..

[Mas Tidar]

Ok, semuanya rata2 menyarankan utk tidak ikut berpartisipasi dlm kegiatan tsb, tapi bagaimana menolaknya? Apakah dengan mengatakan yg sebenarnya: "Ajaran kalian gak cocok bagiku, jadi aku gak mau bantu deh" dst?

mencari alasan yg sesuai:
1. ada kerjaaan
2. baru pdkt ce, mau ketemuan
3. baru ada acara keluarga
4. sibuk di forum DC bikin posting buat ngerame'in/naik'in traffic posting     

[adi lim]

Sayangnya temanku tsb walaupun berbeda pandangan, tetapi memiliki sifat yg mulia, jadi tidak sepenuhnya orang yg "buruk"....

didunia ini banyak mahluk yang punya sifat mulia

[cumi polos]

kebanyakan wihara maitrea itu megah2 lho,
bagunan maupun dlm nya mantep pool... lux 

[cumi polos]

pake cara itu juga boleh kalo ga takut resikonya.. 

tanyakan, tujuan utama ajaran maitreya itu apa??
kalau tujuannya berbeda dengan buddhisme "asli", yah dikasih pengertian pelan-pelan, meskipun sama-sama berlabel "buddhis", tetapi tujuan dari tiap-tiap aliran itu berbeda...
katakan anda lebih memilih jalan buddhisme theravada, karena anda anggap lebih cocok..

memasuki rana perdebatan adalah tidak baik... (spt pertanyaan diatas)

[ryu]

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=15307.30

[Rico Tsiau]

hmm.. makin banyak komen dari senior2 yang bermunculan.

tapi kalau dipikir2 lagi, jika memberikan bantuan rasanya kita tidak membeda-bedakan agama dan ras. apalagi ini hanya bantu kegiatan bazar, rasanya tidak melakukan sesuatu yang bertolak belakang dengan buddha dhamma.
namun jika tetap merasa tidak enak, ya hindari saja.

lain halnya jika memberikan bantuan dalam kegiatan khotbah atau acara ritual, ini mungkin perlu pertimbangan.

[bawel]

Ok, semuanya rata2 menyarankan utk tidak ikut berpartisipasi dlm kegiatan tsb, tapi bagaimana menolaknya? Apakah dengan mengatakan yg sebenarnya: "Ajaran kalian gak cocok bagiku, jadi aku gak mau bantu deh" dst?

saya salah satu yang tidak menyarankan untuk ikut berpartisipasi, karena itu cuma kan kegiatan organisasi saja .

saya punya kenalan, dia aktif di suatu tempat ibadah yang kecil bahkan ikut membangunnya dari awalnya . suatu ketika dia iming-imingi untuk bergabung dengan tempat ibadah yang lebih besar, tapi dengan tegas dia menolaknya, alasannya tentu saja bukan karena uang atau tidak enak dengan teman atau saudara, tapi karena pengabdiannya . menganggap apa yang sudah dia lakukan itu benar . dan yang perlu diingat, tanpa pengabdian segalanya akan semakin terkikis .

jadi alasan pengabdian bisa dipakai juga . asal memang om ariya benar-benar mau membangun komunitas om ariya yang sekarang . kalo cuma sebagai alasan sih terserah om ariya aja .

[seniya]

 [at] all:
Saya udh memutuskan utk membantu kegiatan tsb,tapi d masa yg akan dtg mungkin tdk akan bantu lg...

 [at] bawel:
Hmmm... Saya gak punya komunitas Buddhis sendiri, berkelana dr satu komunitas ke komunitas lain, jd lbh bebas dan tdk terikat. Pernah bantu kegiatan di vhr A trus vhr B, tetapi gak mau terlibat jauh dg mereka. Karena rasanya kalo berorganisasi sulit membagi waktu, apalagi udh kerja spt skrg. Maunya lbh konsen pd praktek Dhamma aja. Dan tentu saja membantu menyebarkan Dhamma di komunitas online spt DC & WDC....

[aryaputra]

Salut!!!!  Membantu bazaar sepertinya kegiatan netral, ya nggak apa2lah selama kita melakukannya dengan dengan ikhlas, tokh kita makhluk sosial, sikap saling tolong menolong itu baik. Jangan terbelenggu oleh kelompok aliran kita saja. Asal jangan membantu dalam menyebarkan agama yg bertentangan dengan keyakinan kita. Agama jangan sampai menghalangi persahabatan, tetapi persahabatan juga jangan sampai memaksa kita untuk mengikuti keyakinan mereka. Mau ke vihara Maitreya, mau ke vihara aliran LSY, mau ke gereja, mau ke kuil, mau ke mesjid  sah2 saja menurut saya, tetapi selama itu hanya untuk ingin tahu dan menambah wawasan. Kalo keterusan mah namanya pindah agama.

[bawel]

[at] bawel:
Hmmm... Saya gak punya komunitas Buddhis sendiri, berkelana dr satu komunitas ke komunitas lain, jd lbh bebas dan tdk terikat. Pernah bantu kegiatan di vhr A trus vhr B, tetapi gak mau terlibat jauh dg mereka. Karena rasanya kalo berorganisasi sulit membagi waktu, apalagi udh kerja spt skrg. Maunya lbh konsen pd praktek Dhamma aja. Dan tentu saja membantu menyebarkan Dhamma di komunitas online spt DC & WDC....

sedang berkelana kemana om?
memangnya masih ada yang dicari?
coba deh untuk berhenti berkelana, karena kalo kita masih terus mencari kita ngak bakalan bisa konsen pada praktek .
yah paling tidak difokuskan pada inti yang kita anggap paling benar dari hasil pencarian kita sebelumnya .