//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Asal Mula Aliran Mahasangika Menurut Teks Sarvastivada  (Read 28605 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Asal Mula Aliran Mahasangika Menurut Teks Sarvastivada
« Reply #45 on: 12 January 2013, 02:24:51 PM »
Sampai titik ini, ke dua versi cerita ini masih bisa dibilang similar:

Bhikkhu sepuh yg dimaksud disini dugaan kuat adalah Mahadeva di versi satunya. Jalan ceritanya sama, meski nama2 tidak disebutkan. Intinya ada seorang Bhikkhu Jagoan yg menambah2 sutta sehingga terjadilah perpecahan dua kubu atas keisengan si Bhikkhu Jagoan ini.

dan mulai berbeda dari sini:

perbedaannya adalah pada yg di Bold:

- versi Mahasanghika: bhikkhu mayoritas yg mempertahankan sutta-vinaya lama
- versi Sarvastivada: bhikkhu minoritas yg mempertahankan sutta-vinaya lama

Karena klaim ini bertolak belakang, maka untuk menganalisa, kita pake logika berdasarkan kecenderungan umum yg biasanya terjadi selama ini, bahwa:
- biasanya, kaum tua yg sulit menerima perubahan
- biasanya kelompok tua (senior/sepuh) yg jumlahnya lebih sedikit dibanding kelompok pemula
- diceritakan bahwa bhikkhu tsb menginginkan kemasyhuran, oleh krnnya mengutak-atik vinaya. Nah, Jadi posisinya sebelum mengutak-atik Vinaya berada diantara senior lain, dan setelah berhasil mengutak-atik Vinaya, ia menjadi menonjol, otomatis TIDAK LAGI diantara senior2 lain dan ia sudah membaur dengan fans-nya (yg pasti berjumlah banyak)

Seandainya ke 2 cerita ini benar dan hanya terdapat perbedaan di "kelompok mana yg mempertahankan vinaya lama", maka logikanya: 

~ yg mempertahankan sutta-vinaya lama adalah kelompok senior yang jumlahnya lebih sedikit

::

Setidaknya ada 3 versi kisah perpecahan yang umum dalam teks-teks Buddhis:

1. Versi Theravada (dalam komentar Vinaya Pitaka, Dipavamsa, dst):
    * Pelaku: Para bhikkhu Vajjiputtaka (suku Vajji)
    * Sebab: 10 aturan yang melanggar Vinaya (di antaranya penggunaan emas dan perak) [perbedaan Vinaya]
    * Tempat: Vesali
    * Waktu: 100 tahun setelah Parinibbana (masa pemerintahan Raja Kalasoka)
    * Keterangan: Para bhikkhu Vajjiputtaka dianggap melanggar dalam Konsili Kedua yang diadakan para Arahat. Kelompok Vajjiputtaka memisahkan diri dan membentuk konsili sendiri (Mahasanghiti) dan disebut Mahasanghika

2. Versi Sarvastivada (komentar Abhidharma Mahavibhasa, dst)
    * Pelaku : Bhikkhu Mahadeva
    * Sebab : 5 poin yang merendahkan Arahat [perbedaan Dhamma]
    * Tempat : Pataliputta
    * Waktu : masa pemerintahan Raja Asoka (100 tahun setelah Parinibbana menurut kronologi Sarvastivada atau 200 tahun setelah Parinibbana menurut kronologi Theravada)
    * Keterangan : Tidak disebutkan adanya konsili Buddhis, namun para Arahat (Sthavira) memisahkan diri dari kelompok Mahadeva (Mahasanghika) yang didukung raja dan melarikan diri ke daerah Mathura tempat berkembangnya aliran Sarvastivada (seperti yang dikisahkan dalam teks Mahavibhasa di atas)

3. Versi Mahasanghika (dalam Sariputrapariprccha)
    * Pelaku : Bhikkhu sesepuh yang tidak disebutkan namanya
    * Sebab : Penambahan Vinaya [perbedaan tekstual]
    * Tempat : tidak disebutkan
    * Waktu : jauh setelah masa raja Asoka (tidak ada angka tahun yang disebutkan)
    * Keterangan: Para bhikkhu sesepuh (Sthavira) menambah Vinaya, sedangkan para bhikkhu lain yang berjumlah besar (Mahasanghika) mempertahankan Vinaya. (Menurut Dipavamsa dan komentar Pali, aliran Mahasanghika menganggap Parivara dari Vinaya Pitaka Pali, Abhidhamma Pitaka, Patisambhidamagga, Niddesa, dan beberapa Jataka adalah penambahan dan tidak diakui oleh mereka sebagai Buddhavacana)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Asal Mula Aliran Mahasangika Menurut Teks Sarvastivada
« Reply #46 on: 12 January 2013, 03:49:31 PM »
Belum presumme guilty... karena tidak saya katakan pasti salah... justru saya hanya memberikan logika konsekuensi dari kisah tsb di atas. karena jika Kitab-Kitab Buddha bisa di-ungsi-kan ke alam dewa, berarti ntar kalau suatu waktu ajaran sudah "punah" di dunia manusia, bisa tuh di bawa turun oleh para dewa.

Walau tidak dinyatakan secara eksplisit, tapi dengan tertawa terhadap isi tulisan tersebut sudah menunjukkan sinisme dan kesan tidak percaya.

Anda toh tidak mungkin tertawa terhadap sebuah ajaran yang sesuai dengan keyakinan Anda 'kan?

Tentang pendapat Anda, saya kira tidak relevan ditanggapi, sebab sifatnya asumsi/dugaan.

Oke, salam bahagia untuk Anda.  _/\_

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Asal Mula Aliran Mahasangika Menurut Teks Sarvastivada
« Reply #47 on: 12 January 2013, 05:07:18 PM »
Walau tidak dinyatakan secara eksplisit, tapi dengan tertawa terhadap isi tulisan tersebut sudah menunjukkan sinisme dan kesan tidak percaya.

Anda toh tidak mungkin tertawa terhadap sebuah ajaran yang sesuai dengan keyakinan Anda 'kan?

Tentang pendapat Anda, saya kira tidak relevan ditanggapi, sebab sifatnya asumsi/dugaan.

Oke, salam bahagia untuk Anda.  _/\_

Anda lebih percaya mana ? Ajaran Buddha bakal lenyap (dari dunia samsara), kemudian ditemukan dan diajarkan kembali oleh sammasambuddha yang akan datang. atau anda percaya ada dokumentasi ajaran Buddha yang di-ungsi-kan ke alam tertentu ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Asal Mula Aliran Mahasangika Menurut Teks Sarvastivada
« Reply #48 on: 13 January 2013, 05:30:21 AM »
Anda lebih percaya mana ? Ajaran Buddha bakal lenyap (dari dunia samsara), kemudian ditemukan dan diajarkan kembali oleh sammasambuddha yang akan datang. atau anda percaya ada dokumentasi ajaran Buddha yang di-ungsi-kan ke alam tertentu ?

Sebentar, rekan Dilbert...

Sebelum melangkah lebih jauh, jadi Anda mengakui 'kan bahwa Anda sudah presume guilty?

Ini amat penting untuk mengetahui cara bersikap seseorang, sebab di satu sisi menekankan kita harus percaya pada hal tertentu secara positif (presume innocence), di sisi lain menerapkan presume guilty (prasangka negatif). Ini bahasa umumnya disebut standar ganda.

Kalau memang demikian (maaf), berarti Anda sedang menerapkan model keimanan agama lain (bukan Buddhisme), keimanan yang didasari atas percaya begitu saja (buta) terhadap sesuatu, dan menyingkirkan model pemahaman yang lain (yang dianggap tidak sejalan dengan yang diyakini).

Kalau saya, walau saya mungkin cenderung beraliran Mahayana daripada yang lain, tapi saya tetap menerapkan asas netral (tidak berprasangka, tapi menyelidiki dengan seksama) setiap konsep/doktrin/ajaran aliran lain.

Bagi kita (Buddhis), alangkah baiknya jika kita belajar sesuatu, kita mengosongkan "cangkir" kita dahulu, dalam arti tidak berprasangka macam-macam (positif dan negatif), serta tidak menghubungkan pengetahuan baru dengan keyakinan lama yang kita anut.

Bukan begitu?

Ini sekedar berbagi pandangan saya saja tentang pembelajaran dan metode pendekatan saya terhadap dharma.

Jika Anda punya pandangan (keimanan lain) tentu sah-sah saja. :)

Oke, terkait postingan Anda di atas, ini tanggapan saya:
Bagi saya bukan percaya atau tidak percaya (sebab percaya itu dilandasi oleh logika berpikir makhluk yang terbatas), tapi lebih pada pengkajian secara menyeluruh tentang dharma khususnya dan spiritual pada umumnya, untuk mengetahui posibilitas keterlibatan makhluk alam lain atau dimensi lain dalam perjalanan sebuah ajaran (dharma) maupun agama.

Sekedar info, rekan Dilbert... saya tahu bahwa agama tertentu di dunia (3 besar dari segi populasi) diturunkan oleh sosok makhluk tertentu, karena bisa dilacak (traced) via meditasi. Semua kelihatan jelas; sepak terjangnya, niat-Nya menurunkan, serta cara-cara yang digunakan.

Jadi jangan selalu (maaf) naif berpikiran bahwa seolah semua ajaran ini hanya melibatkan dunia manusia.

Tidak demikian, rekan Dilbert. :)

Salam.  _/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Asal Mula Aliran Mahasangika Menurut Teks Sarvastivada
« Reply #49 on: 13 January 2013, 05:35:35 AM »
Dan, omong-omong, setahu saya Bhikkhu Asanga dan Sudhana juga dalam uraian tertentu disebutkan berguru pada Maitreya di Tusita, lalu membawa ajaran tertentu ke dunia.

Bukan begitu?

Kalau saja hal-hal seperti ini dilihat sebagai kurang valid, maka banyak sekali sutra-sutra Mahayana yang tidak bisa diverifikasi keabsahannya.

Dunia supranatural itu ada, walau kita tidak bisa melihatnya secara awam.
Dunia spiritual itu juga ada, walau tidak bisa dilihat secara kasat mata.

Jika semua kehidupan di dunia ini hanya berjalan sendiri tanpa ada korelasinya dengan dunia (alam) lain, bukankah ini malah menyangkal konsep Paticcasamuppada itu sendiri (bahwa setiap hal di kehidupan ini saling berkorelasi satu dengan yang lain).

Begitu.

Jika ada kekeliruan pandangan mohon koreksi dan bimbingannya.

Salam.  _/\_

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Asal Mula Aliran Mahasangika Menurut Teks Sarvastivada
« Reply #50 on: 13 January 2013, 08:17:09 AM »
Sehubungan dengan kisah Maitreya menyelamatkan sutta2 ke surga dan mengambilnya kembali, dlm buku Sects and Sectarianism tidak banyak dibahas, hanya mengatakan:

Quote
Kisah Maitreya menyembunyikan teks di surga Tusita tidak tertahankan mengingatkan kita tentang kisah yang sama yang diceritakan atas sutra Mahāyāna. Ini pasti dimaksudkan untuk membangkitkan keyakinan dalam transmisi ini, tetapi bagi kita orang modern yang skeptis lebih mungkin untuk melakukan kebalikannya. Tampaknya bahwa lenyapnya dan kemunculan kembali teks-teks itu dimaksudkan oleh penulis Śāriputraparipṛcchā untuk menetapkan latar atas ketidaksepahaman terhadap teks-teks itu. Membacanya sebagai sejarah, teks ini menyatakan bahwa terdapat suatu masa kekacauan, dan ketika tradisi membangun dirinya kembali, terdapat suatu kebingungan tentang keadaan sebenarnya dari kitab suci. Ini mengingatkan kita situasi di Sri Lanka, di mana Tipitaka dituliskan kiranya disebabkan oleh ketidakpastian politik.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Asal Mula Aliran Mahasangika Menurut Teks Sarvastivada
« Reply #51 on: 14 January 2013, 06:12:57 PM »
Dan, omong-omong, setahu saya Bhikkhu Asanga dan Sudhana juga dalam uraian tertentu disebutkan berguru pada Maitreya di Tusita, lalu membawa ajaran tertentu ke dunia.

Bukan begitu?

Kalau saja hal-hal seperti ini dilihat sebagai kurang valid, maka banyak sekali sutra-sutra Mahayana yang tidak bisa diverifikasi keabsahannya.

Dunia supranatural itu ada, walau kita tidak bisa melihatnya secara awam.
Dunia spiritual itu juga ada, walau tidak bisa dilihat secara kasat mata.

Jika semua kehidupan di dunia ini hanya berjalan sendiri tanpa ada korelasinya dengan dunia (alam) lain, bukankah ini malah menyangkal konsep Paticcasamuppada itu sendiri (bahwa setiap hal di kehidupan ini saling berkorelasi satu dengan yang lain).

Begitu.

Jika ada kekeliruan pandangan mohon koreksi dan bimbingannya.

Salam.  _/\_

Itu kan kata di- kitab-kitab Mahayana...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Asal Mula Aliran Mahasangika Menurut Teks Sarvastivada
« Reply #52 on: 14 January 2013, 06:17:03 PM »
Sebentar, rekan Dilbert...

Sebelum melangkah lebih jauh, jadi Anda mengakui 'kan bahwa Anda sudah presume guilty?

Ini amat penting untuk mengetahui cara bersikap seseorang, sebab di satu sisi menekankan kita harus percaya pada hal tertentu secara positif (presume innocence), di sisi lain menerapkan presume guilty (prasangka negatif). Ini bahasa umumnya disebut standar ganda.

Kalau memang demikian (maaf), berarti Anda sedang menerapkan model keimanan agama lain (bukan Buddhisme), keimanan yang didasari atas percaya begitu saja (buta) terhadap sesuatu, dan menyingkirkan model pemahaman yang lain (yang dianggap tidak sejalan dengan yang diyakini).

Kalau saya, walau saya mungkin cenderung beraliran Mahayana daripada yang lain, tapi saya tetap menerapkan asas netral (tidak berprasangka, tapi menyelidiki dengan seksama) setiap konsep/doktrin/ajaran aliran lain.

Bagi kita (Buddhis), alangkah baiknya jika kita belajar sesuatu, kita mengosongkan "cangkir" kita dahulu, dalam arti tidak berprasangka macam-macam (positif dan negatif), serta tidak menghubungkan pengetahuan baru dengan keyakinan lama yang kita anut.

Bukan begitu?

Ini sekedar berbagi pandangan saya saja tentang pembelajaran dan metode pendekatan saya terhadap dharma.

Jika Anda punya pandangan (keimanan lain) tentu sah-sah saja. :)

Oke, terkait postingan Anda di atas, ini tanggapan saya:
Bagi saya bukan percaya atau tidak percaya (sebab percaya itu dilandasi oleh logika berpikir makhluk yang terbatas), tapi lebih pada pengkajian secara menyeluruh tentang dharma khususnya dan spiritual pada umumnya, untuk mengetahui posibilitas keterlibatan makhluk alam lain atau dimensi lain dalam perjalanan sebuah ajaran (dharma) maupun agama.

Sekedar info, rekan Dilbert... saya tahu bahwa agama tertentu di dunia (3 besar dari segi populasi) diturunkan oleh sosok makhluk tertentu, karena bisa dilacak (traced) via meditasi. Semua kelihatan jelas; sepak terjangnya, niat-Nya menurunkan, serta cara-cara yang digunakan.

Jadi jangan selalu (maaf) naif berpikiran bahwa seolah semua ajaran ini hanya melibatkan dunia manusia.

Tidak demikian, rekan Dilbert. :)

Salam.  _/\_

Justru saya tidak menerapkan pressume guilty... saya hanya memaparkan konsekuensi dasar argumentasi atas suatu konsep.
Di dalam Kitab Pali Kanon, Ajaran Buddha akan lenyap di 31 alam semesta untuk kemudian di temukan kembali dan di ajarkan kembali oleh seorang sammasambuddha, dan hal ini konsisten di dalam kisah 28 Sammasambuddha yang kita kenal.

Sedangkan di dalam Kisah2 di Kitab Mahayana kan berbeda, sampai ada kisah dokumentasi ajaran yang di-selamatkan dan di-ungsikan di Alam dewa Tusita. Dan jika memang ada kejadian seperti ini, maka tentu-nya yang saya sampaikan adalah sesuatu yang logis sesuai konsekuensi, bahwa jika ajaran bisa diselamatkan ke alam dewa, tentu saja, ajaran Buddha tidak akan punah. dan Memang ini sesuai dengan logis Mahayana, maka-nya bisa sampai sesepuh2 Mahayana belajar dan menurunkan ajaran Buddha dari para bodhisatva mis dari Bodhisatva Maitreya, dari Bodhisatva Manjustri dll. (byk kan kitab2 Mahayana yang tidak berasal dari Buddha Gautama/Sakyamuni).
« Last Edit: 14 January 2013, 06:18:37 PM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Asal Mula Aliran Mahasangika Menurut Teks Sarvastivada
« Reply #53 on: 14 January 2013, 07:34:44 PM »
Itu kan kata di- kitab-kitab Mahayana...

Memang Mahayana, 'kan sudah ditulis itu sutra Mahayana. Pertanyaannya, lalu kenapa kalau kitab Mahayana? Kurang valid atau bagaimana?

Salam.  _/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Asal Mula Aliran Mahasangika Menurut Teks Sarvastivada
« Reply #54 on: 14 January 2013, 07:45:32 PM »
Justru saya tidak menerapkan pressume guilty... saya hanya memaparkan konsekuensi dasar argumentasi atas suatu konsep.
Di dalam Kitab Pali Kanon, Ajaran Buddha akan lenyap di 31 alam semesta untuk kemudian di temukan kembali dan di ajarkan kembali oleh seorang sammasambuddha, dan hal ini konsisten di dalam kisah 28 Sammasambuddha yang kita kenal.

Sedangkan di dalam Kisah2 di Kitab Mahayana kan berbeda, sampai ada kisah dokumentasi ajaran yang di-selamatkan dan di-ungsikan di Alam dewa Tusita. Dan jika memang ada kejadian seperti ini, maka tentu-nya yang saya sampaikan adalah sesuatu yang logis sesuai konsekuensi, bahwa jika ajaran bisa diselamatkan ke alam dewa, tentu saja, ajaran Buddha tidak akan punah. dan Memang ini sesuai dengan logis Mahayana, maka-nya bisa sampai sesepuh2 Mahayana belajar dan menurunkan ajaran Buddha dari para bodhisatva mis dari Bodhisatva Maitreya, dari Bodhisatva Manjustri dll. (byk kan kitab2 Mahayana yang tidak berasal dari Buddha Gautama/Sakyamuni).

Saya kira yang Anda paparkan di atas cukup jelas presume guilty. Di satu sisi Anda menganggap Pali Kanon konsisten, sedangkan kitab Mahayana bukan berasal dari Buddha Gautama (padahal jika Anda presume innocence bisa saja Anda netral berpikir bahwa mungkin saja Sakyamuni menurunkannya belakangan, atau bisa juga tidak). Lagipula, jika Anda bisa tertawa terhadap konsep Mahayana, apa Anda juga tertawa saat mengkaji kitab Pali Kanon?

Saya kira kita harus jujur (minimal ke diri sendiri) sebab kejujuran merupakan salah satu fondasi dasar dalam menjalankan dharma.

Salam.  _/\_

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Asal Mula Aliran Mahasangika Menurut Teks Sarvastivada
« Reply #55 on: 15 January 2013, 10:11:49 AM »
Apa point positif-nya "kisah-kisah" di atas itu ?

Bahwa, ajaran buddha bisa diselamat-kan... sutta-vinaya bisa di-ungsi-kan ke alam surga tusita... wkwkwkwkwkwkwk

Bukan-kah ini konsekuensi logis-nya... bahwa ajaran buddha bisa diselamat-kan, karena sutta-vinaya bisa di-ungsi-kan ke alam surga tusita ? apakah ada pressume guilty dalam pernyataan ini ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Asal Mula Aliran Mahasangika Menurut Teks Sarvastivada
« Reply #56 on: 15 January 2013, 01:19:35 PM »
Ayat: "Bahwa, ajaran buddha bisa diselamat-kan... sutta-vinaya bisa di-ungsi-kan ke alam surga tusita... wkwkwkwkwkwkwk"

Tafsiran: "Di satu sisi Anda menganggap Pali Kanon konsisten, sedangkan kitab Mahayana bukan berasal dari Buddha Gautama (padahal jika Anda presume innocence bisa saja Anda netral berpikir bahwa mungkin saja Sakyamuni menurunkannya belakangan, atau bisa juga tidak). Lagipula, jika Anda bisa tertawa terhadap konsep Mahayana, apa Anda juga tertawa saat mengkaji kitab Pali Kanon?"

Wow...

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Asal Mula Aliran Mahasangika Menurut Teks Sarvastivada
« Reply #57 on: 15 January 2013, 05:39:56 PM »
Ayat: "Bahwa, ajaran buddha bisa diselamat-kan... sutta-vinaya bisa di-ungsi-kan ke alam surga tusita... wkwkwkwkwkwkwk"

Tafsiran: "Di satu sisi Anda menganggap Pali Kanon konsisten, sedangkan kitab Mahayana bukan berasal dari Buddha Gautama (padahal jika Anda presume innocence bisa saja Anda netral berpikir bahwa mungkin saja Sakyamuni menurunkannya belakangan, atau bisa juga tidak). Lagipula, jika Anda bisa tertawa terhadap konsep Mahayana, apa Anda juga tertawa saat mengkaji kitab Pali Kanon?"

Wow...

Maksud loe ?? wkwkwkwkwkw
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Asal Mula Aliran Mahasangika Menurut Teks Sarvastivada
« Reply #58 on: 15 January 2013, 05:52:47 PM »
Bukan-kah ini konsekuensi logis-nya... bahwa ajaran buddha bisa diselamat-kan, karena sutta-vinaya bisa di-ungsi-kan ke alam surga tusita ? apakah ada pressume guilty dalam pernyataan ini ?

Premis yang Anda sebutkan di depan memang relevan dan logis, itu tidak saya permasalahkan. Yang jadi pertanyaan saya, kenapa ada tawa di belakang kalimat tersebut.

Jika Anda menulis pernyataan seputar keyakinan Anda, apa Anda akan menertawakannya juga di akhir kalimat?

Sesuatu yang jelas jangan dibuat kabur, kita tahu isi pikiran kita apa saat menulis suatu kalimat. Kejujuran dan besar hati adalah sikap yang positif (terlepas dari yang menulis beragama dan berkeyakinan apa).

 _/\_

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Asal Mula Aliran Mahasangika Menurut Teks Sarvastivada
« Reply #59 on: 16 January 2013, 02:22:55 PM »
Premis yang Anda sebutkan di depan memang relevan dan logis, itu tidak saya permasalahkan. Yang jadi pertanyaan saya, kenapa ada tawa di belakang kalimat tersebut.

Jika Anda menulis pernyataan seputar keyakinan Anda, apa Anda akan menertawakannya juga di akhir kalimat?

Sesuatu yang jelas jangan dibuat kabur, kita tahu isi pikiran kita apa saat menulis suatu kalimat. Kejujuran dan besar hati adalah sikap yang positif (terlepas dari yang menulis beragama dan berkeyakinan apa).

 _/\_

saya tertawa karena gembira kalau seandai-nya (jika memang konsep-nya yang disana benar), maka ajaran Buddha tidak akan pernah berakhir, karena bisa di ungsi-kan kesana kemari... bukan-kah itu hal menggembirakan ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan