Menarik sekali thread ini, sayang barusan baca, jadi udah panjang sekali, Pikiran adalah pelopor. Ini adalah hal yang menarik sekali, dan telah dibuktikan tindakan langsung dalam kehidupan sehari2 oleh kaum Buddhist, dalam buku the secret itu jika diterapkan teori dengan praktek kadang beda, dalam bukunya Helena Blavastzky “the Isis Unvieled” udah sungguh2 dibuktikan langsung.
Buku ini saya baca juga wkt sy masih SMP sekitar th.1978 (sudah hampir 35 thn yl), sehingga sudah tidak sebegitu ingat secara detailnya, tapi saya masih ingat tentang ketika beliau menyeberangi daratan Rusia utk hijrah ke USA melalui pegunungan salju, seorang diri beliau berkelana. Dalam perjalanan menembus pegunungan salju ini suatu malam dirampok, untuk melawan para perampok yg semuanya pria maka beliau segera mengangkat jarinya dan “berpikir membawa pistol” seketika itu pula pistol ada ditangan beliau dan sungguh nyata sekali karena dapat meletuskan suara selayaknya pistol sungguhan, sehingga perampok kabur, beliau selamat. Setelah beliau berhasil sampai di USA kemudian bertemu dengan seorang pria Amerika dan menikah, kalo tidak salah bernama Yoseph (udah lupa2 ingat) lalu mereka inilah yg mendirikan Theosufi society. Dalam salah satu bab (lupa bab berapa, kalo ga salah bab 6 ato 7) tentang kekuatan mekanik. Disitu dijelaskan secara detil bagaimana menggerakkan kekuatan pikiran, jadi hanya berpikir “saya memadamkan lampu” seketika lampu padam, kemudian berpikir “saya mengangkat meja” seketika itu meja terangkat, dipikirkan lebih lanjut lebih tinggi lagi dan lagi, maka meja tsb menjadi sungguh2 terangkat tinggi2. Ternyata society Theosufi ini yang berdiri sejak th.1918 (lupa thn pastinya 1908 atau 1918 ya) masih tetap exist hingga saat ini, bahkan favorit saya bhikkhuni Ven.Jetsunma Tenzin Palmo berasal dari Inggris (satu2nya wanita yg mampu meditasi seorang diri selama 12 thn di puncak Himalaya) itupun dulunya berangkat dari sebagai anggota Theosufi di London, dlm buku “Cave in the snow” by : vicki mackenzie, edisi indonesianya “Gua gunung salju”, di halaman 17, menceritakan bahkan meja yang di duduki seorang wanita dg berat badan 115kg itupun mampu terangkat hanya dg kekuatan pikiran. Silahkan baca sendiri buku ini, sungguh2 terjadi. Saya yang masih SMP membaca buku2 spt ini tentu amat tertarik, karena “true story”, saya lebih menyukai hal2 demikian daripada “untrue story”. Sayang buku saya “Isis Unvieled” ini sudah dibakar kakak saya yg beragama “I” karena memandang buku ini adalah sebagai ajaran sesat (sungguh sangat disayangkan, saya tidak tahu dimana bisa mendapatkan buku ini lagi sbg pengganti yg dibakar kakak).
Juga buku karya Tuesday Lobsang Rampa (sory ini Tibetan bukan Theravada) yang berjudul “The third eye”, inipun menggunakan kekuatan pikiran dikala masih kecil beliau melihat gurunya menggunakan telepati ketika salah satu teman dekat gurunya kecelakaan di gunung, sedangkan lokasi amat sulit dijangkau, untuk menemukan lokasi kecelakaan berada dimana lantas gurunya berkomunikasi secara telepati dg korban (telepati adalah juga salah satu bentuk kekuatan pikiran), akhirnya bisa diketemukan, pdhal sejak diketemukan korban sudah dlm kondisi kritis terluka parah dg hitungan menit akan meninggal karena kepala tertusuk ranting pohon dg luka serius sekali, korban terjatuh ke jurang tersangkut pohon dan salah satu ranting nembus kepala (bisa dibayangkan jatuh dari ketinggian udah ditunggu ranting runcing bak dipaku aja layaknya). Sehingga harus dilakukan operasi darurat dilokasi saat itu juga. Beliaupun menggunakan kekuatan pikiran utk mengetahui kemungkinan masih bisa hidup atau tidak krn korban tdk sadar Tanpa alat2 foto X-Ray gurunya mampu “memandang tembus” sehingga mampu melakukan operasi dg benar. Nah disini kekuatan pikiran pula yg bekerja.
Setelah Lobsang Rampa remaja maka dia menjabat sebagai penasehat Dalai Lama ke-13, sedang yang sekarang adalah Dalai Lama ke-14. Beliau memiliki kemampuan “membaca pikiran” orang lain.
Kekuatan pikiran benar2 memiliki kekuatan juga selaras dg Buddhism sbg yang ditekankan oleh Sang Buddha juga, Pikiran adalah Pelopor, benar adanya, sehingga kammapun sudah langsung terbentuk walau hanya dari pikiran, inilah bukti adanya kekuatan pikiran, sehingga dg melatih pikiran, mengendalikan pikiran, maka pikiran kita mampu memiliki kekuatan tanpa batas yang diluar dugaan kita. Silahkan buktikan, kalo berminat Theosufi Indonesia kantor pusatnya di Solo dekatnya Vihara Sundoro. Saya lupa alamatnya, tanya Ibu Prof.Supangat, kalau tidak salah beliau juga salah satu ketuanya. (**demikian yang kudengar**)