//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui  (Read 53238 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #60 on: 19 February 2012, 03:29:27 PM »
nah, ini malah bukti yang lebih konkrit lagi kalau asal-usul brahmana itu adalah orang yang telah meninggalkan petapaannya dan menjadi umat awam kembali...

bro ariya, sekarang coba saya tanya, apakah para brahmana beristri dan berumah tangga??

no offense yah..  :)

Coba baca baik2 dulu, itu beberapa brahmana yg gak bisa meditasi dan tinggal di dekat desa/kota, tp tidak disebutkan apakah mereka berumah tangga atau tidak, hanya dikatakan mereka menyusun buku (yg menurut komentar menyusun kitab Veda). Tetapi sejatinya para brahmana itu tinggal di hutan dan bermeditasi.... :)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #61 on: 19 February 2012, 03:46:29 PM »
okelah, kita anggap masalah ini clear..
tetapi bagaimanapun, pada masa sang buddha, apakah brahmana masih tinggal di hutan atau berumah tangga??
lalu, kalau brahmana bukan umat awam, mengapa brahmana sonadanda dan brahmana lainnya menyatakan perlindungan menjadi siswa awam, bukannya bhikkhu??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #62 on: 19 February 2012, 04:13:03 PM »
okelah, kita anggap masalah ini clear..
tetapi bagaimanapun, pada masa sang buddha, apakah brahmana masih tinggal di hutan atau berumah tangga??
lalu, kalau brahmana bukan umat awam, mengapa brahmana sonadanda dan brahmana lainnya menyatakan perlindungan menjadi siswa awam, bukannya bhikkhu??

Tentu saja yg di zaman Sang Buddha para brahmana kan sudah "corrupted", jadi berumah tangga dia. Kalo ia mau jadi bhikkhu ya jadi bhikkhu, tetapi krn tidak mau menjadi bhikkhu ya tetap dg cara hidup yg lama tadi, yaitu berumah tangga. Tetapi, dlm pengertian tertinggi, kata "brahmana" tetap menunjuk pada cara hidup brahmana masa lalu yg bebas dari keduniawian, spt yg dikisahkan dlm Aganna Sutta dan Brahmanadhammika Sutta.

Misalkan seseorang menggunakan kata bhikkhu, maka yg dimaksud adalah bhikkhu yg menjalankan kehidupan monastik Buddhis dan menjalankan Vinaya. Sekarang kan banyak bhikkhu palsu dan ada bhikkhu pd tradisi aliran lain (spt di Jepang) yg menikah. Namun demikian, tetap saja kata "bhikkhu" itu menunjuk pada bhikkhu yg sesungguhnya, bukan bhikkhu dg cara hidup menyimpang.

Semoga jelas... _/\_
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #63 on: 19 February 2012, 04:30:55 PM »
wah, pembicaraannya sudah semakin melebar..  :)
nah, biar mudah, saya tanyakan saja, apakah pada zaman sang Buddha, para brahmana melakukan hal-hal seperti tertulis di sini atau tidak??
kalau tidak, lalu apa pekerjaan brahmana itu??


penghidupan salah seperti membaca garis tangan, meramal dari gambaran-gambaran, tanda-tanda, mimpi, tanda-tanda jasmani, gangguan tikus, pemujaan api, persembahan dari sesendok sekam, tepung beras, beras, ghee atau minyak, atau darah, dari mulut, membaca ujung jari, pengetahuan rumah dan kebun, ahli dalam jimat, pengetahuan setan, pengetahuan rumah tanah, pengetahuan ular, pengetahuan racun, pengetahuan tikus, pengetahuan burung, pengetahuan gagak, meramalkan usia kehidupan seseorang, jimat melawan anak panah, pengetahuan tentang suara-suara binatang,

meramalkan gerhana bulan, matahari, bintang; bahwa matahari dan bulan akan bergerak sesuai jalur yang benar – akan bergerak tidak menentu; bahwa bintang akan bergerak sesuai jalur yang benar – akan bergerak tidak menentu; bahwa akan terjadi hujan meteor, suatu kebakaran dahsyat di angkasa, gempa bumi, guruh; matahari, bulan, dan bintang yang terbit, terbenam, gelap dan terang; dan ‘demikianlah akibat dari benda-benda ini’,

meramalkan hujan yang baik atau buruk; panen yang baik atau buruk; keamanan, bahaya; penyakit, kesehatan, atau mencatat, menentukan, menghitung, komposisi syair, menjelaskan alasan-alasan, Petapa Gotama menjauhi keterampilan dan penghidupan salah demikian.

mengatur pemberian dan penerimaan dalam suatu pernikahan, pertunangan dan perceraian; [menyatakan waktu untuk] menabung dan belanja, membawa kebaikan dan keburukan, melakukan aborsi,31 menggunakan mantra untuk mengikat lidah, mengikat rahang, menyebabkan tangan gemetar, menyebabkan tuli, mencari jawaban dari cermin, menjadi gadis-medium, dewa; memuja matahari atau Mahà Brahmà, meniupkan api, memanggil dewi keberuntungan.
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #64 on: 19 February 2012, 07:52:11 PM »
wah, pembicaraannya sudah semakin melebar..  :)
nah, biar mudah, saya tanyakan saja, apakah pada zaman sang Buddha, para brahmana melakukan hal-hal seperti tertulis di sini atau tidak??
kalau tidak, lalu apa pekerjaan brahmana itu??


Gpp, kayaknya mods sedang tidak aktif... :)

IMHO, krn disebutkan Sang Buddha bhw beberapa pertapa dan brahmana melakukan hal2 tsb, maka dpt dipastikan hal tsb jg dilakukan para brahmana pd zaman Sang Buddha (mungkin gak semuanya, tapi pasti ada, hanya saja kita tidak tahu berapa banyak).

Soal pertanyaan apakah pekerjaan brahmana yg tidak melakukan penghidupan yg salah, bisa dibaca pd Brahmanadhammika Sutta sebelumnya.... :)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #65 on: 19 February 2012, 09:01:07 PM »
Gpp, kayaknya mods sedang tidak aktif... :)

IMHO, krn disebutkan Sang Buddha bhw beberapa pertapa dan brahmana melakukan hal2 tsb, maka dpt dipastikan hal tsb jg dilakukan para brahmana pd zaman Sang Buddha (mungkin gak semuanya, tapi pasti ada, hanya saja kita tidak tahu berapa banyak).

Soal pertanyaan apakah pekerjaan brahmana yg tidak melakukan penghidupan yg salah, bisa dibaca pd Brahmanadhammika Sutta sebelumnya.... :)
lalu, apakah bisa kita asumsikan kalau apa yang Sang Buddha katakan pada DN 1 juga ditujukan kepada para brahmana yang telah "corrupted" tersebut, yang telah menempuh kehidupan rumah tangga??

maaf, Brahmanadhammika Sutta saya gak tau dimana.. :hammer:
bisa tolong dikasih alamatnya (nikaya apa)??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #66 on: 19 February 2012, 09:21:02 PM »
lalu, apakah bisa kita asumsikan kalau apa yang Sang Buddha katakan pada DN 1 juga ditujukan kepada para brahmana yang telah "corrupted" tersebut, yang telah menempuh kehidupan rumah tangga??

Menurut saya, iya....

Quote
maaf, Brahmanadhammika Sutta saya gak tau dimana.. :hammer:
bisa tolong dikasih alamatnya (nikaya apa)??

Ketauan nih gak nyimak tulisan saya dr awal =_="
Coba liat halaman sebelumnya.... :)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #67 on: 19 February 2012, 09:27:57 PM »
Ini dari Wikipedia tentang kehidupan seorang brahmana (brahmin) dlm pandangan Hindu:

Quote
Brahmins, basically adhere to the principles of the Vedas, Manu Smriti, Sanatana Dharma, and can be found in any of the different religions of Hinduism, such as acceptance of the Vedas. By birth Brahmins are Vedic only,later they accept any other faith. Brāhmaṇas have six occupational duties, of which three are compulsory—namely, studying the Vedas, doing Vedic Sacrifices for God and giving charity. By teaching Veda, by inducing others to worship the God, and by accepting charity back, the brāhmaṇas receive the necessities of life. This is also confirmed in the Manu-saḿhitā:

ṣaṇṇāḿ tu karmaṇām asya

trīṇi karmāṇi jīvikā

yajanādhyāpane caiva

viśuddhāc ca pratigrahaḥ

A brāhmaṇa cannot take up any professional occupational duty for his livelihood. The śāstras especially stress this, if one claims to be a brāhmaṇa.[27] Brahmins believe in Sarvejanāssukhinobhavaṃtu—Let the entire society be happy and prosperous and Vasudhaiva kuṭuṃbakaṃ—the whole world is one family. Many Brahmins are reformers. Brahmins practice vegetarianism or lacto-vegetarianism which has been a custom since several centuries dating back to B.C. Following this custom is mandatory in Brahmin culture. However, some among the Brahmins inhabiting cold regions of Kashmir, Himachal Pradesh and Nepal, and coastal areas like Bengal etc., eat fish and other locally available non-vegetarian foods and hence are pesco-vegetarians.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #68 on: 19 February 2012, 10:32:26 PM »
Menurut saya, iya....
nah, kalau begitu, apa yang dilakukan juga berlaku bagi umat awam, dan bukan khusus ditujukan hanya kepada para bhikkhu bukan??

Quote
Ketauan nih gak nyimak tulisan saya dr awal =_="
Coba liat halaman sebelumnya.... :)
^:)^ ^:)^ ^:)^
menuju TKP.. ;D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #69 on: 20 February 2012, 05:25:11 PM »
Misalkan seseorang menggunakan kata bhikkhu, maka yg dimaksud adalah bhikkhu yg menjalankan kehidupan monastik Buddhis dan menjalankan Vinaya. Sekarang kan banyak bhikkhu palsu dan ada bhikkhu pd tradisi aliran lain (spt di Jepang) yg menikah. Namun demikian, tetap saja kata "bhikkhu" itu menunjuk pada bhikkhu yg sesungguhnya, bukan bhikkhu dg cara hidup menyimpang.

Semoga jelas... _/\_

yang demikian lebih afdol pakai istilah biksu
« Last Edit: 20 February 2012, 05:29:25 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #70 on: 20 February 2012, 05:29:00 PM »
IMO : bisa juga, umat awam yang punya keahlian klaim dirinya Brahmana.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #71 on: 20 February 2012, 06:43:25 PM »
nah, kalau begitu, apa yang dilakukan juga berlaku bagi umat awam, dan bukan khusus ditujukan hanya kepada para bhikkhu bukan??

Maksud saya Sang Buddha memang menunjukkan hal tsb kpd para brahmana secara umum (baik yg sejati maupun yg tidak). Kepada brahmana yg sejati, udah jelas; kpd brahmana yg "corrupted" tentunya spy mereka bisa kembali ke praktek yg benar, IMO.

Coba simak dulu baik2 uraian Sang Buddha dlm Brahmajala Sutta tsb dr awal bagian moralitas (culasila, majjhimasila, mahasila), menurut Anda, apakah Sang Buddha memaksudkan hal2 yg telah ditinggalkan-Nya tsb agar dipatuhi oleh umat awam? Toh Sang Buddha menunjuk pd dirinya sendiri yg adalah seorg pertapa, juga seorg brahmana sejati.

Menurut Aganna Sutta, masyarakat India pd masa Sang Buddha dibedakan atas 4 kasta (Brahmana, Ksatria, Vaisya, Sudra), tetapi Sang Buddha menambahkan satu lagi, yaitu kasta pertapa. Dg mengasumsikan bahwa brahmana termasuk perumah tangga, maka semua 4 kasta tsb termasuk umat awam. Jika pun benar bahwa pembahasan moralitas tsb ditujukan utk umat awam, maka tentunya bukan utk semua umat awam, tetapi hanya yg brahmana. Oleh sebab itu Sang Buddha mengatakan, "Sementara beberapa pertapa dan brahmana...."; jika dimaksudkan utk semua umat awam, maka Sang Buddha pastinya akan mengatakan: "Sementara beberapa pertapa, brahmana, ksatria, pedagang, dan pekerja...."

Mudah2an bisa diterima deh. Kalo memang tidak bisa diterima jg, ane menyerah  ^:)^

yang demikian lebih afdol pakai istilah biksu

Secara harfiah, bhikkhu (Pali) = bhikshu (Sanskerta). Krn ada terjemahan ajaran Buddha ke berbagai bahasa (Pali, Sanskerta, Mandarin, Tibet, Jepang, Indonesia, Inggris, dst), tidak tepat mengatakan bhw istilah2 yg menunjuk pada hal yg sama dlm bhs yg berbeda tdk sama makna, kecuali anda ingin mengatakan bhw bhikkhu dr tradisi non-Pali bukan bhikkhu sejati.... :)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #72 on: 20 February 2012, 08:43:10 PM »

Menurut Aganna Sutta, masyarakat India pd masa Sang Buddha dibedakan atas 4 kasta (Brahmana, Ksatria, Vaisya, Sudra), tetapi Sang Buddha menambahkan satu lagi, yaitu kasta pertapa. Dg mengasumsikan bahwa brahmana termasuk perumah tangga, maka semua 4 kasta tsb termasuk umat awam. Jika pun benar bahwa pembahasan moralitas tsb ditujukan utk umat awam, maka tentunya bukan utk semua umat awam, tetapi hanya yg brahmana. Oleh sebab itu Sang Buddha mengatakan, "Sementara beberapa pertapa dan brahmana...."; jika dimaksudkan utk semua umat awam, maka Sang Buddha pastinya akan mengatakan: "Sementara beberapa pertapa, brahmana, ksatria, pedagang, dan pekerja...."

Mudah2an bisa diterima deh. Kalo memang tidak bisa diterima jg, ane menyerah  ^:)^
maap kalo banyak protes, namanya diskusi yah beda pendapat donk.. ^-^ ^-^

bagian yang diatas sy udah setuju, hanya saja mau protes dikit di bagian yang di quote, cuma sekedar memberikan pengertian
gak nyimak tulisan sy juga neh.. :hammer:
mengapa sang buddha hanya menyebut brahmana dalam sutta tersebut??
karena pada masa itu yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang disebutkan diatas hanyalah para brahmana..
tidak ada ksatria, vessa, ataupun sudda yang melakukan hal tersebut..
pada masa sang buddha, nampaknya pembagian kasta juga berarti pembagian profesi..
karena di zaman modern ini tidak ada pembagian kasta lagi, maka bisa saja pernyataan itu ditujukan kepada umum..
seandainyapun sang buddha hidup pada masa ini dimana tidak ada kastanisasi lagi, maka mungkin pernyataannya diganti menjadi "sementara beberapa petapa dan umat awam" instead of brahmana..


Quote
Coba simak dulu baik2 uraian Sang Buddha dlm Brahmajala Sutta tsb dr awal bagian moralitas (culasila, majjhimasila, mahasila), menurut Anda, apakah Sang Buddha memaksudkan hal2 yg telah ditinggalkan-Nya tsb agar dipatuhi oleh umat awam? Toh Sang Buddha menunjuk pd dirinya sendiri yg adalah seorg pertapa, juga seorg brahmana sejati.
yang ini setuju deh, hanya eksklusif buat buddha..  ;D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #73 on: 20 February 2012, 09:52:38 PM »
Ok, we agree to disagree... :)

mengapa sang buddha hanya menyebut brahmana dalam sutta tersebut??
karena pada masa itu yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang disebutkan diatas hanyalah para brahmana..
tidak ada ksatria, vessa, ataupun sudda yang melakukan hal tersebut..

Bagian ini saya setuju, krn menyatakan bahwa hal2 yg disebutkan dlm bgn moralitas tsb memang hanya ditujukan utk para pertapa dan brahmana, bukan umat awam.

Quote
pada masa sang buddha, nampaknya pembagian kasta juga berarti pembagian profesi..
karena di zaman modern ini tidak ada pembagian kasta lagi, maka bisa saja pernyataan itu ditujukan kepada umum..
seandainyapun sang buddha hidup pada masa ini dimana tidak ada kastanisasi lagi, maka mungkin pernyataannya diganti menjadi "sementara beberapa petapa dan umat awam" instead of brahmana..

Nah yg ini gak setuju nih.... :)

Ada atau tidak pembedaan kasta tidak akan ada pengaruhnya, pernyataan tsb tetap akan ditujukan bagi para pertapa, bukan umat awam. Coba perhatikan bgn mahasila berikut:

Quote
‘“Menghindari pembunuhan, Petapa Gotama berdiam dengan menjauhi pembunuhan, tanpa tongkat atau pedang, cermat, penuh belas kasih, bergerak demi kesejahteraan semua makhluk hidup.” Demikianlah orang-orang biasa akan memuji Sang Tathàgata. “Menghindari mengambil apa yang tidak diberikan, Petapa Gotama berdiam dengan menjauhi mengambil apa yang tidak diberikan, hidup murni, menerima apa yang diberikan, menunggu apa yang diberikan, tanpa mencuri. Menghindari ketidaksucian, Petapa Gotama hidup jauh darinya, jauh dari praktik kehidupan sosial hubungan seksual. [9]”’

Catatan kaki:
[9] Brahmacariyà. adalah cara hidup suci yang tertinggi, yaitu hidup selibat. DA menunjukkan bahwa hal ini termasuk menjauhi segala bentuk perilaku erotis selain hubungan seksual.

Apakah akan ditujukan bagi umat awam jg? Walaupun tidak disebutkan spt pd bagian majjhimasila dan culasila (menggunakan frase "sementara para pertapa dan brahmana"), ini jelas ditujukan bg para pertapa (dan brahmana), bukan umat awam.

Lalu pada bagian majjhimasila berikut:

Quote
‘“Sementara beberapa petapa dan Brahmana memakan makanan pemberian mereka yang berkeyakinan, cenderung menikmati barang-barang simpanan seperti makanan, minuman, pakaian, alat transportasi, tempat tidur, pengharum, daging, Petapa Gotama menjauhi kenikmatan demikian.”’

Bukankah ini memang ditujukan bagi para pertapa (dan brahmana), bukan umat awam?
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #74 on: 20 February 2012, 10:08:40 PM »
oke..
agreed
yang bingung itu hanya, brahmana itu sebenarnya awam atau bukan sih??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_