//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui  (Read 53244 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« on: 26 April 2010, 01:30:53 PM »
 _/\_

Pendahuluan tentang Feng Shui

Di dalam hirarki pemerintahan kekaisaran Tiongkok terdahulu, orang nomor satu di pemerintahan atau paling berkuasa, tidak perlu diperdebatkan lagi Sang Kaisar sendiri.
Orang nomor dua, umum dikenal sebagai Guo Shi/Koksu/Tai Fu atau dikenal Guru Penasehat atau juga dikenal sebagai Perdana Menteri.

Siapakah atau latar belakang sang Guo Shi, ini Umumnya kebanyakan ditempati para ahli Di Li Shi (istilah populer sekarang master feng shui yang juga sebagai Fang Shi), lainnya para sastrawan yang menguasai ilmu pemerintahan (pemahaman ajaran Kong Fu Zi + Sejarahwan).

Pengetahuan Di Li Shi yang lengkap dikenal dengan istilah Otentik Praktisi Feng Shui : mencakup pengetahuan tentang Ilmu Geografi/feng Shui, Pengetahuan astronomi/Tian Wen (mencakup juga Perbintangan hari baik, faktor waktu feng shui), Pengetahuan Bahasa Dewa (mencakup ritual menghormati Tian/Dewa berupa tata cara upacara dan medium berupa mantra/Fu dan Doa-doa), Pengetahuan Sosiologi (mencakup aspek psikologi manusia, Budaya Tionghoa sehingga mampu membaca kecenderungan karakter manusia, pengetahuan ini biasanya dimanfaatkan untuk motivasi thinking klien), Pengetahuan morphologi bentuk (Mencakup pemahaman imaginasi dan struktur desain : pengetahuan ini adalah salah satu yang tersulit dan tingkat tertinggi untuk koreksi dan perbaikan nasib feng shui), dan pengetahuan unsur elemen dan tumbuh-tumbuhan (bagian lain pemanfaatan obyek-obyek feng shui untuk kias atau perbaikan nasib feng shui).


Pengetahuan ini adalah intisari yang diturunkan dari leluhur Tiongkok dari jaman Fu Xi (penyusun Ba Gua Langit Awal) sampai sekarang. Di Li Shi yang menguasai semua pengetahuan inilah yang dikenal sebagai Di Xian (Dewa Bumi) atau kita istilahkan super master feng shui yang semua prediksinya 98% akurat dan mampu bergaransi mengubah nasib orang.
Ini berita baiknya tentang ilmu feng shui yang benar-benar pasti potent, berita buruknya Sayangnya kelompok orang - orang ini jarang dikenal publik dan hanya melayani big company.

Timbul pertanyaan, bagaimana dengan para feng shui master yang terkenal baik sebagai pengajar internasional atau bahkan punya sekolah pencetak feng shui master.

Kalau diperbandingkan : para ahli feng shui yang kita dengar adalah ilmunya hanyalah berasal dari baca kitab-kitab feng shui, mereka tidak mendapat bimbingan Suhu yang asli, sehingga hasil praktek sesungguhnya hanya untung-untungan tergantung pada tingkat keberuntungan klien/orang yang meminta jasa mereka.

Bagaimana dengan para paranormal, Lo Thung/Lau Ya, kemampuan kinetik, penerawangan???

Dalam pandangan Otentik Di Li Shi, kemampuan tersebut tidak dianggap komprehensif, karena hanya mampu melihat yang orang lain tidak tampak, jadi belum tentu mampu memberikan solusi atau hanya salah satu bagian power dari ke 6 aspek ilmu memperbaiki nasib orang.



Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui


Karena Lu Sheng Yen banyak menulis buku-buku feng shui serta Mantra/Fu Zhou/Talisman, beliau dikategorikan juga sebagai seorang suhu feng shui. namun kemampuannya lebih ditonjolkan pemakaian Fu (Pemakaian bahasa Dewa) ketimbang menggunakan otak rasional.
Pada tingkatan ini dalam feng shui tidak dikategorikan sebagai super master, lebih dipandang kemampuan paranormalnya : Chanting + Fu Zhou nya.

Praktek feng shui demikian ini meskipun ada dasar teori-teori feng shui, namun kategorinya sama dengan intuitif feng shui, yang banyak dipraktekkan para ahli taoist yang lebih ke penekanan inisiasi obyek feng shui & penulisan Fu Zhou untuk ditaruh di depan pintu atau sektor tertentu rumah.

Jadi dalam feng shui, Lu Sheng Yen dipandang hanyalah sesama praktisi feng shui, dengan kemampuan paranormal.

Karena power dewa atau kekuatan spiritual nya, tingkat keberhasilannya dalam memperbaiki nasib orang cukup baik.

Karena Lu Sheng Yen lebih berorientasi ke kegiatan keagamaan, praktek feng shui nya tidak bertentangan dengan para Di Li Shi.

Namun ada seorang ahli tantric Budhism lain, yakni Rinpoche Thomas Lin Yun, yang konon juga punya kesaktian paranormal yang hebat. di Amerika menciptakan aliran Black Hat Feng Shui/Feng Shui Topi Hitam. aliran ini dianut juga di adopsi Lillian Too dan beberapa praktisi Feng Shui di Indonesia.

Karena Black Hat Feng Shui adalah ajaran yang mengada-ada dan menciptakan image buruk bagi ilmu feng shui yang telah diturunkan 5-6000 tahun yang lain. Thomas Lin Yun ditantang dan disuruh minta maaf lewat koran. Hasilnya jelas Lin Yun kalah.
Ini membuktikan bahwa kesaktian kecerdasan pengetahuan otak manusia lebih hebat dari paranormal :)

Berdasarkan pengalaman saya dengan teman yang tingkatnya sudah mencapai Di Xian, para maha guru, secara spiritualitas kebanyakan adalah mempercayai Tao dan Buddhisme.

Jadi para guru feng shui menghormati : Tai Shang Lao Jun adalah dewa yang tertinggi dalam komando Talisman/Fu Zhou, namun penghormatan tertinggi adalah tetap kepada para Sangha dan Budha.
Para Di Li Shi merasa demikian, karena pemahamannya yang sangat tinggi atas fenomena batin dan alam semesta, mempercayai bahwa para arahat apalagi Sang Budha, dengan pencapaian Jhananya sesungguhnya telah menembus lebih dalam  dari pengetahuan feng shui.

Salam,

Robert Yang




Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #1 on: 26 April 2010, 01:55:44 PM »
artikel yang bagus, bisa kasih tau lebih mendetail tentang black hat fengshui.? btw kalau gak salah lilian too itu menjadi penganut vajrayana aliran tibetan ya.?

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #2 on: 26 April 2010, 02:01:13 PM »
ditunggu tulisan tentang Buddha dan Lu Sheng Yen dimata para suhu Feng Shui
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #3 on: 26 April 2010, 06:38:12 PM »
artikel yang bagus, bisa kasih tau lebih mendetail tentang black hat fengshui.? btw kalau gak salah lilian too itu menjadi penganut vajrayana aliran tibetan ya.?

Black Hat Feng Shui (BTB) didefinisikan sebagai : It is a school of thought that uniquely combines the traditional principles of Feng Shui design with spirituality, psychology, modern science and the transcendental to reflect the needs of society today.

Memang definisinya agak mirip-mirip dengan otentik feng shui, hanya bedanya mengcopy paste penempatan obyek-obyek feng shui tradisional seperti Ba Gua, Hu Lu/Calabash, Qi Lin, Lukisan, Binatang lambang nasib baik lainnya sebagai subyek utama aplikasi feng shui rumah tanpa tahu makna, aktivasi, dan pemakaiannya dengan penempatan sesuai 8 arah Ba Gua keberuntungan dengan analisis logika subyektif linear

Sedangkan Otentik feng shui menggabungkan ke semua 6 aspek yang telah dijelaskan diatas, untuk menilai suatu problem feng shui, dan berusaha membalanskan Qi/energinya, bila terjadi kekurangan medium untuk balancingnya, barulah menggunakan aktivasi obyek feng shui dan penempatannya yang akurat (semua ada pengukuran dan timing nya) untuk menambalnya.


Ajaran Utama Black Hat Feng Shui adalah penyederhanaan Ba Gua menjadi 8 Sektor yang mewakili salah satu aspek kehidupan sebagai berikut :

- Utara sebagai sektor Karir
- Timur Laut sebagai sektor Pengetahuan
- Timur sebagai sektor keluarga dan Kesehatan
- Tenggara sebagai sektor Kekayaan
- Barat Daya sebagai sektor Asmara/Romans
- Barat sebagai sektor anak
- Barat Laut sebagai sektor mentor/Tuan penolong
- Selatan  sebagai sektor Ketenaran

menurut mereka bila seorang klien belum punya anak. maka sektor barat akan diaktifkan misalnya dengan menempatkan babi (lambang kesuburan), Bila belum punya pasangan aktifkan Barat Daya dengan menaruh bebek mandarin, bunga dan sebagainya.


Lillian Too sendiri menegaskan dalam 5 buku pertamanya tahun 1994 an menegaskan bahwa beliau tidak bisa praktek feng shui hanya sebagai penulis feng shui, salah satu buku tanya jawabnya juga menegaskan bahwa orang yang membeli 5 buku nya tersebut sudah pandai feng shui dan tidak perlu membayar mahal untuk konsultan feng shui.

Tahun 1999 bukunya menjadi 50 an, dan membuku kursus Master praktisioner courses.
Dalam kursusnya juga memadukan tantra Vajrayana, berupa ritual space clearing, mudra dll sehingga materi kursusnya menjadi sangat luas.

Dengan perbendaharaan materi campur aduk ini memberi keyakinan kepada murid-muridnya, bahwa ada banyak aspek yang bisa dipakai bila satu solusi gagal, masih ada solusi berikut, berikutnya, sampai .......

Karena beliau dapat banyak uang dari kursus dan bukunya, otomatis sukses finansial. Bagi kita sesungguhnya sukses ini adalah kecerdasan otaknya & keberuntungan lainnya mengkomersialkan feng shui.

Bagi murid dan pengikut yang lain menganggap ilmu keroyokan/gado-gado, karena banyak ragam dan masing-masing ada solusi, pasti ragam A tidak sukses, ragam lainnya setidak-tidaknya akan sukses.

Karena masyarakat pembeli bukunya juga banyak orang berduit (dibaca sebagai : orang punya rumah tinggal + mobil sebenarnya  feng shui nya sudah cukup baik), mengaplikasikan apa yang tertulis juga merasa sukses. Masalahnya orang selalu ingin lebih baik dan lebih baik.

Jadilah beliau  analogi sebagai Budha hidup dalam ilmu feng shui.

Miriplah dengan pandangan pengikut terhadap Lu Sheng Yen. 

Padahal berpikir sedikit logis saja untuk mencapai kesempurnaan cukup paham istilah :  satu tarikan pedang yang tajam sudah harus bisa menebas leher orang.

Artinya : tidak perlu berlatih banyak jurus, cukup 1 jurus dasar dilatih sampai sempurna, sudah mampu memecahkan solusi. Dari pada belajar macam-macam ilmu tidak ada satupun yang sempurna.

Salam,

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #4 on: 27 April 2010, 07:30:20 AM »
ada tulisan Buddha di sini, artinya buddha itu tukang fengshui yak? sejak kapan neh =)) =)) =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #5 on: 27 April 2010, 07:49:16 AM »
Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui

ini Budha2 an atau Buddha Gautama ? mohon klarifikasinya...

Quote
Jadi para guru feng shui menghormati : Tai Shang Lao Jun adalah dewa yang tertinggi dalam komando Talisman/Fu Zhou, namun penghormatan tertinggi adalah tetap kepada para Sangha dan Budha.
Para Di Li Shi merasa demikian, karena pemahamannya yang sangat tinggi atas fenomena batin dan alam semesta, mempercayai bahwa para arahat apalagi Sang Budha, dengan pencapaian Jhananya sesungguhnya telah menembus lebih dalam  dari pengetahuan feng shui.

Maksudnya mencapai arahat (dan tingkat kesucian sejenisnya) lebih manjur merubah nasib dari pada FengShui ?

Kelihatannya MATA para FUNGSUI dlm topik ini amat penting ya?

Bisa ceritakan apa yg statement permintaan maaf dari blackHat FengSui (sorry bukan hatRed lho) ? mohon info lengkapnya.

 _/\_ :))

Apakah benar Buddha Gautama tidak menganjurkan kalau murid2nya praktek FungSui  ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #6 on: 27 April 2010, 09:41:15 AM »
ada tulisan Buddha di sini, artinya buddha itu tukang fengshui yak? sejak kapan neh =)) =)) =))

Suhu yang mengaku ahli feng shui banyak jenisnya : ada pemegang murni pewaris lineage atau mengikuti kode etik budaya Tionghoa, yang dikenal sebagai otentik master, ada intuitif feng shui yakni mungkin saja juga menguasai dasar-dasar teori feng shui yang valid namun lebih mengedepankan penggunaan kekuatan paranormal, ada pedukunan feng shui yang menggunakan dunia roh/ilmu hitam, ada new age feng shui/black hat feng shui/western feng shui, ada neo otentik feng shui yang sangat menekankan scientific filosofis barat.

yang dimaksud dalam tulisan ini khusus otentik feng shui yang memang prakteknya adalah untuk memperbaiki nasib/duniawi namun praktisinya umumnya adalah sangat spiritual.
sebagian penganut taois, sebagian penganut buddhist. btw kedua-duanya menghormati Budha Sakyamuni dan para ariya Sang ha Budha.
Artinya karena tingkat spiritualitas dan pemahaman atas kebenaran universal alam semesta, mengakui keagungan ajaran Budha Dharma.

Maksud topik adalah : para suhu feng shui memandang Budha Gautama sama sebagai umat Budha yang Ehi Pasiko kepada ajaran Budha Dharma, namun berbeda pandangan terhadap Lu Sheng Yen yang hanya dianggap sebagai sesama awam praktisi apakah feng shui ataukah hanya seorang pendeta biasa. ???

Salam,


Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #7 on: 27 April 2010, 09:58:18 AM »
Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui

ini Budha2 an atau Buddha Gautama ? mohon klarifikasinya...

Quote
Jadi para guru feng shui menghormati : Tai Shang Lao Jun adalah dewa yang tertinggi dalam komando Talisman/Fu Zhou, namun penghormatan tertinggi adalah tetap kepada para Sangha dan Budha.
Para Di Li Shi merasa demikian, karena pemahamannya yang sangat tinggi atas fenomena batin dan alam semesta, mempercayai bahwa para arahat apalagi Sang Budha, dengan pencapaian Jhananya sesungguhnya telah menembus lebih dalam  dari pengetahuan feng shui.

Maksudnya mencapai arahat (dan tingkat kesucian sejenisnya) lebih manjur merubah nasib dari pada FengShui ?

Kelihatannya MATA para FUNGSUI dlm topik ini amat penting ya?

Bisa ceritakan apa yg statement permintaan maaf dari blackHat FengSui (sorry bukan hatRed lho) ? mohon info lengkapnya.

 _/\_ :))

Apakah benar Buddha Gautama tidak menganjurkan kalau murid2nya praktek FungSui  ?

Pak Johan tepat, tentu saja para suhu otentik feng shui bukan yang tipe feng shui marketer. benar-benar Budha Gautama. karena sebagian diantara otentik master adalah juga menjadi pengikut Budhist.

(Maksudnya mencapai arahat (dan tingkat kesucian sejenisnya) lebih manjur merubah nasib dari pada FengShui ?)

Tepat sekali, bila diukur kemampuan Abhinna, pencapaian Jhana 4 dalam meditasi, sudah mampu menyamai atau tingkat tertinggi level ilmu feng shui.

Nah problemnya, orang yang sudah mencapai Jhana kan kebanyakan ariya sangha sedikit sekali praktisi awam, bahkan praktisi awampun cenderung menjadi lebih spiritual.
Maka tidak pernah memakai kemampuan paranormalnya untuk menjadi sumber penghasilan.
Sedangkan Ilmu Feng shui adalah khusus untuk membantu orang memperbaiki kehidupan sehingga bebas problem finansial, rumah tangga, penyakit, bahkan membantu pengkondisian orang untuk berjodoh mencapai pencerahan hidup.

Sehingga pada tingkat atas, feng shui (yang otentik praktis), sarana membantu orang untuk mencapai pencerahan spiritual. logikanya begini : kalau manusia biasa bila setiap hari hanya disibukkan dengan mencari uang, kadang suami istri bertengkar, sakit dsbnya, apakah mungkin pikirannya tenang atau punya waktu untuk mengikuti meditasi ^-^


Apakah benar Buddha Gautama tidak menganjurkan kalau murid2nya praktek FungSui  ?
[/quote]

Pengertian ini saya pernah tanyakan kepada Guru saya, menurut penjelasan beliau, interpretasi dari saran sang Budha adalah sebagai berikut :

Pada jaman Sang Budha, kekotoran batin masyarakat tidak seperti jaman modern ini, dimana segala-galanya diukur dengan uang.

Bila pengikut Budha menjalankan sila dengan baik, otomatis karma baik, tidak perlu lagi memanfaatkan jasa feng shui, peramalan dan sebagainya.

Namun untuk jaman sekarang sangat sulit, segala sesuatu nya perlu uang, batin tidak tenang, sedikit sekali yang menjalankan sila, orang jujur yang justru dianiaya yang tidak jujur, lebih banyak orang berkarakter buruk dari yang suci, maka feng shui adalah salah satu alat bantu yang baik untuk mencapai penghidupan baik.  problemnya di jaman sekarang feng shui boleh populer, namun untuk mencari ahli feng shui yang baik, ibarat mencari jarum di jerami.

Moga-moga menjadi jelas.

Salam,



Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #8 on: 27 April 2010, 10:18:40 AM »

Quote

Bisa ceritakan apa yg statement permintaan maaf dari blackHat FengSui (sorry bukan hatRed lho) ? mohon info lengkapnya.

 _/\_ :))

Ini adalah info linknya : http://www.qi-whiz.com/category/feng-shui-news/confession-lin-yun
The Confession of Lin Yun
Transcribed from the Chinese Daily News, Issue No. 7110, July 8, 1997
BLACK SECT MASTER LIN YUN BREAKS HIS OWN HALO BY SAYING, “YOU’RE BETTER OFF BELIEVING YOURSELF INSTEAD OF BELIEVING ME.”
He Admits That 99.9% Of His Predictions Have Been Wrong. ..........

Detail ceritanya, maaf tak bisa di quote disini, intinya adalah Ilmu pengetahuan otak manusia lebih sakti dari kemampuan paranormal.
Ilmu feng shui adalah mengandalkan kemampuan rasional otak manusia, bukan logika subyektif yang masing-masing boleh membenarkan interpretasi sendiri-sendiri.
Ini juga sejalan dengan ajaran sang Budha yang berlandaskan pada pengetahuan benar.

Salam,

Salam,



Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #9 on: 11 May 2010, 05:39:34 PM »
_/\_

Karena Lu Sheng Yen banyak menulis buku-buku feng shui serta Mantra/Fu Zhou/Talisman, beliau dikategorikan juga sebagai seorang suhu feng shui. namun kemampuannya lebih ditonjolkan pemakaian Fu (Pemakaian bahasa Dewa) ketimbang menggunakan otak rasional.
Pada tingkatan ini dalam feng shui tidak dikategorikan sebagai super master, lebih dipandang kemampuan paranormalnya : Chanting + Fu Zhou nya.

Praktek feng shui demikian ini meskipun ada dasar teori-teori feng shui, namun kategorinya sama dengan intuitif feng shui, yang banyak dipraktekkan para ahli taoist yang lebih ke penekanan inisiasi obyek feng shui & penulisan Fu Zhou untuk ditaruh di depan pintu atau sektor tertentu rumah.


Dato' Dr Christopher Lau has more than 15 years of feng shui experience advising clients from the working class to the rich and wealthy as well as international financial institutions. Among his clients are Barclays, Macquarie, Hong Leong Group and many others.

What makes him one of the very distinguished feng shui master around is his ability to turn misfortune into fortune for corporations and personal individuals through his gifted feng shui knowledge and ability.

Since 2005, Dato' Dr Christopher Lau had been able to predict accurately a number of world events through his gifted abilities and powers which had also enabled him to cure the sick through his spiritual and psychic powers. Dato' Dr Christopher Lau has helped over thousands of people throughout the world and his clients spread across the globe to countries as far as Holland, Singapore, Australia, UK, Germany, Japan and US.

For the year 2006, so far Dato' Dr Christopher Lau had accurately predicted the stock market breaching record points, the unrest in Bangkok and the Philippines, the typhoon in China and many more events.

In the year 2007, Dato' Dr Christopher Lau once again has made accurate predictions such as the rise of the stock market breaking the record barrier, the rise of the Australian currency, the  bombings in Turkey and UK, the earthquakes in Japan, Taiwan and Indonesia and the bird flu in China, Vietnam, Indonesia and Cambodia. The flooding in India were accurately predicted too.

Dato' Dr Christopher Lau’s accuracy in predictions stems from his powers obtained from heaven.  He has received numerous nicknames from people around the world calling him the Living Buddha while the New Life Post magazine refer him as the Buddha’s representative as well as one of the world’s best feng shui master around.

It is very much easy for a feng shui master to make ba-zi comments after an incident has happened such as the death of a filmstar or the collapse of a building BUT it is never easy for a feng shui master to make  accurate predictions around the world.

In addition to the excellent pseudo-scientific knowledge of feng shui , Dato' Dr Christopher Lau is also endowed with spiritual powers to cure the sick.  Such incidents were witnessed by reporters of New Life Post magazine who specifically assign their reporters to witness Dato' Dr Christopher Lau’s spiritual healing powers during the recent Wesak Day Celebrations in May 2007.

Sumber detail http://drlaufengshui.com/about-dr-christopher-lau

Ini adalah contoh yang sangat umum,  membuat bio yang melegendakan dirinya .  Umumnya hampir 90% lebih praktisi non otentik feng shui, menonjolkan diri dengan cara demikian.
Meski tidak tertutup praktisi demikian ada isinya juga, bagi pandangan otentik praktisi feng shui penonjolan diri demikian bertentangan dengan prinsip etika yang berlandaskan pada ajaran Konfusius yang menekankan kerendahan hati, dan bukan termasuk tingkatan level praktisi top.
Padahal kalau diperbandingkan kemampuan para praktisi top otentik master mampu memprediksi dan mengubah nasib klien sampai tingkat 97% ,  sebaliknya secara spiritual berusaha mendalami tao dan buddhisme yang sejati, untuk pencerahan diri, agar tidak terjebak pada arogansi intelektual dan keserakahan akan godaan harta dan wanita.
Bedanya dengan Lu Sheng Yen, hanya mungkin master ini kalah beruntung dan tidak punya banyak pengikut saja??????, kemungkinan kemampuan tidak berselisih banyak.

Salam,

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #10 on: 11 May 2010, 11:12:56 PM »
ngomong-ngomong Master Fengshui Lilian Too juga pengikut Tibetan Budhism ya? konon kabarnya dia berguru dengan Lama Zopa.

Offline 4DMYN

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 428
  • Reputasi: -4
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #11 on: 11 May 2010, 11:14:26 PM »
btw, tentang Master Lu, kalau saja dia enggak pergi dari Taiwan ke Amerika dan berjodoh dengan guru-guru agama Buddha, hari ini dia masih menjadi ahli fengshui. bukan menjadi bhiksu yang menulis banyak buku-buku dharma berharga.



Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #12 on: 12 May 2010, 06:25:30 PM »
btw, tentang Master Lu, kalau saja dia enggak pergi dari Taiwan ke Amerika dan berjodoh dengan guru-guru agama Buddha, hari ini dia masih menjadi ahli fengshui. bukan menjadi bhiksu yang menulis banyak buku-buku dharma berharga.




Beberapa buku-bukunya tentang feng shui cukup dihargai, karena masih dalam kerangka memenuhi penjelasan logika teoritis feng shui, meskipun masih basic dan sulit dicerna awam khusus bagian mistikal, seperti  地靈探勝與玄理 (di ling tan sheng yu xuan li), 地理仙蹤(di li xian zong) , 神秘的地靈 (shen mi de di ling) , 陰宅地靈玄機 (yin zhai di ling xuan ji), 陽宅地靈探微 (yang zhai di ling tan wei), 陽宅玄秘譚 (yang zhai xuan mi tan).
Jadi agak beda dengan Lillian Too yang mengarah semau gue (baca menghalalkan logika subyektif dalam interpretasi penulisan dan pengajaran feng shuinya).

Sebaliknya dalam ajaran Budha kelakuannya mirip dengan Lillian Too dalam Feng Shui, banyak menggunakan dasar pendekatan subyektif pengalamannya, (baik yang benar dan tidak logis dicampur aduk dan membesar-besarkan kehebatannya), sehingga bagi awam yang tidak mengerti dianggap luar biasa (maaf itu pandangan subyektif pengalaman saya yang mungkin saja bisa keliru).

Karenanya saya ragu mendalami Budha, melihat banyak pemuka yang tidak sesuai antara perbuatan dengan aura kesuciannya yang tampak diluar.

Barulah tahun 2005 sejak mengenal teman saya yang juga ahli feng shui, serta suhu otentik lain yang juga Budhist, yang mengajarkan saya tentang pemahaman teravada  yang sejati, yang membuat saya percaya dengan Budha, dan seterusnya sampai berkenalan dengan DC ini.

Hanya sekadar gambaran, karena saya mengenal feng shui dan tradisi budaya Tiongkok, hati saya adalah percaya murni teravada, namun dalam praktek mencampuradukkan baik teravada, mahayana dalam kehidupan sehari-hari.

Salam,


Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #13 on: 12 May 2010, 06:52:11 PM »
ngomong-ngomong Master Fengshui Lilian Too juga pengikut Tibetan Budhism ya? konon kabarnya dia berguru dengan Lama Zopa.


Saya awalnya mengenal Lillian Too dari bukunya tahun 1993 sampai menjadi sangat mengaguminya setelah membaca buku biografinya tentang Dragon Magic termasuk mengangkat-angkat nama Yap Cheng Hai sebagai master feng shui yang sangat sukses.

Namun setelah tahun 1999, membaca begitu banyak buku barunya yang nonsense seperti feng shui love, feng shui children, feng shui music , etc-etc. apalagi tahun 2000 mulai membaca websitenya wofs.com, banyak beliau mengajar feng shui dalam waktu 1 minggu yang belajar sudah bisa menjadi master praktisi.

Sebagai seorang yang mendasarkan pada logika dan konsistensi, membaca ketidakkonsistenan beliau yang mengatakan tidak menjadi ahli feng shui, serta buku feng shuinya sudah cukup memberi pengetahuan dari salah satu buku tanya jawabnya, hilang rasa respek.

Memang benar dalam website nya juga memuat gambar Rinpoche Lama Zopa.

Sayangnya apakah benar murid atau memanfaatkan nama Lama Zopa,  meski penganut Tibetan Buddhism belum tentu menjadikan hatinya murni budhist  yang mempraktekkan Sila moralitas. LT tersebut tetap meneruskan bisnis feng shui marketingnya, dengan menjanjikan murid-murid yang belajar dengannya sudah punya kualifikasi menjadi ahli feng shui yang baik.
Hal ini dalam pandangan otentik feng shui sama dengan memberi janji surga bagi awam yang tidak mengerti, serta bukan suatu kode etik moral yang baik (karena sendiri tahu tidak betul 100% tapi tetap meneruskan tradisinya, salah satu buktinya adalah butik feng shui nya sendiri di ONE UTAMA   tidak beroperasi dalam kondisi menguntungkan dari kapling besar menjadi small kiosk, BTW diluar negeri sukses franchise, dan feng shui menjadi makin terkenal, but kebanyakan orang jadi ragu pada praktisinya :o :'()

Karena banyaknya faktor2 yang mempengaruhi keberuntungan manusia, serta peranan feng shui yang hanya sekitar 30%, banyak orang yang cukup mapan, menganggap nasib baik yang mendatangi setelah menjalankan petunjuk dalam buku2 feng shui, menjadi ter sugesti sukses karena faktor feng shui.

PADAHAL SEBENARNYA RAHASIA PENJELASANNYA ADALAH : ORANG YANG PUNYA UANG (RUMAH, DAN MOBIL MILIK SENDIRI SERTA TABUNGAN MINIMAL 1 TAHUN BIAYA HIDUP), ADALAH ORANG YANG SUDAH PUNYA FENG SHUI BAGUS SENDIRI KHUSUS ASPEK FINANSIAL.
Orang mencari ahli feng shui adalah lebih untuk psikologis aman dari bangkrut, penyakit, kecelakaan, ketidakharmonisan rumah tangga, akademis.
Karena, orang miskin yang tidak beruntung (70% lebih masyarakat hidup miskin) tidak punya uang untuk bayar ahli feng shui dan perbaikan advice feng shui.

Salam,



Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #14 on: 12 May 2010, 07:32:34 PM »
wow..nice inpoh...tambahan pengetahuan mengenai dunia peng sui...
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #15 on: 17 May 2010, 11:47:40 PM »
Quote
Jadi para guru feng shui menghormati : Tai Shang Lao Jun adalah dewa yang tertinggi dalam komando Talisman/Fu Zhou, namun penghormatan tertinggi adalah tetap kepada para Sangha dan Budha.
Para Di Li Shi merasa demikian, karena pemahamannya yang sangat tinggi atas fenomena batin dan alam semesta, mempercayai bahwa para arahat apalagi Sang Budha, dengan pencapaian Jhananya sesungguhnya telah menembus lebih dalam  dari pengetahuan feng shui.

hahaha, sejak kapan aliran taois mengakui buddha lebih tinggi dari pada mahadewa Tai shang lao qun nya...
ada ada saja karangan nya bro...mungkin bisa dapat nilai 9 di sekolah...hahahaha

menulis sesuatu harus jelas dan jangan asal campur aduk bro...
karena disisi lain tulisan anda itu jelas konyol bagi para taois...mau bukti?
silahkan anda post hal ini di forum taois...sy yakin artikel anda masuk ke thread "artikel sesat mereka" hahahaha

saling mawas diri dan jaga perasaan agama orang saja....
« Last Edit: 17 May 2010, 11:50:59 PM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #16 on: 18 May 2010, 11:05:49 PM »
Quote
Jadi para guru feng shui menghormati : Tai Shang Lao Jun adalah dewa yang tertinggi dalam komando Talisman/Fu Zhou, namun penghormatan tertinggi adalah tetap kepada para Sangha dan Budha.
Para Di Li Shi merasa demikian, karena pemahamannya yang sangat tinggi atas fenomena batin dan alam semesta, mempercayai bahwa para arahat apalagi Sang Budha, dengan pencapaian Jhananya sesungguhnya telah menembus lebih dalam  dari pengetahuan feng shui.

hahaha, sejak kapan aliran taois mengakui buddha lebih tinggi dari pada mahadewa Tai shang lao qun nya...
ada ada saja karangan nya bro...mungkin bisa dapat nilai 9 di sekolah...hahahaha

Ini suatu komentar yang aneh. Baiklah akan saya perjelas agar tidak terjadi fitnah atau timbul imajinasi berlebih-lebihan yang keluar dari konteks topic bahasan.
Sebagai orang yang berkultivasi memahami diri sendiri , terima kasih atas nilai dari bro.Namun Nilai 9, 10, 11 dst adalah nilai kosong, tulisan ini hanya sebagai sharing saja sebagai suatu pandangan dari kelompok pandangan dari dunia lain.
1. Perhatikan yang saya tulis adalah para maha guru, secara spiritualitas kebanyakan adalah mempercayai Tao dan Buddhisme.  Belum tentu sebagai agama Taoist ataupun agama Budha. Selain itu Suhu feng shui yang penganut Taoist atau Buddhism adalah kalangan yang sangat terbatas.  yakni praktisi otentik yang tidak/jarang dikenal umum, yang kehidupannya sangat low profile karena melatih spiritual sambil berpraktek feng shuinya bagi klien yang berjodoh).  Jumlah suhu-suhu demikian sangat terbatas, mungkin diseluruh dunia hanya antara 3.000 – 10.000 orang saja. Bedakan suhu2 feng shui yang mengklaim diri sendiri ataupun belajar dari buku/kursus yang mungkin sekarang statistiknya mencapai jutaan orang. By the way bagi mata orang awam pengelompokkannya semua sama.
2. Penganut Taoist adalah bisa saja diartikan orang yang mempraktekkan ajaran taoisme namun bukan agama Taoist. Sama juga dengan penganut agama kepercayaan lain yang mengikuti meditasi vipassana  namun bukan agama budha. Salah satu kelompok ini adalah orang-orang yang mendalami pengetahuan metafisika tiongkok kuno yang meliputi ilmu feng shui, pembacaan nasib, prediksi, meditasi/panjang umur, dan pengobatan (atau 5 ilmu tiongkok). Karena tanpa memahami tao de jing/I-Ching mustahil orang bisa sempurna menguasai ilmu metafisika tiongkok.
3. Siapakah penganut agama Taoist :
 Para Tao Shi (Tosu) yang mempraktekkan ritual Taoist, di inisiasi menjadi Taoist oleh para pendeta Taoist inilah yang ber KTP agama Taoist. Mempercayai Tai Shang Lao Jun sebagai dewa tertinggi, kelompok ini diluar konteks tulisan saya.
4. Siapakah penganut Taoist yang bukan agama Taoist
a. Para suhu feng shui, karena mempunyai kemampuan juga menginisiasi rupang dewa/Budha, setting altar dengan dasar pengetahuan taois dan budhism, upacara menghormati dewa/memohon rejeki untuk klien  (kemampuan sebagai fang shi), menulis Hu/talisman atas nama : Tai Shang Lao Jun taoist dewa yang tertinggi dalam komando Talisman/Fu Zhou
b. Para pembelajar pengetahuan metafisika tiongkok kuno lainnya, karena berdasarkan pada pengetahuan I-Ching, yang juga menjadi sumber ajaran Taoist
c. Para orang Barat penganut agama lain, karena mempraktekkan pengetahuan Taoist seperti feng shui, penulisan hu, filosofi Taoist dan lain-lain.

Quote
menulis sesuatu harus jelas dan jangan asal campur aduk bro...

Saya adalah seorang pembelajar, dengan senang hati silahkan beri petunjuk  atas tulisan saya yang tidak jelas dan dimana campur aduknya, agar  bisa mengoreksi pernyataan sebelumnya.

Bila saya sebutkan, spiritualitas  kebanyakan mempercayai Tao dan Buddhisme..
Pernyataan inipun beda dengan fakta :
Perhatikan saja, hampir semua kelenteng Tri Dharma adalah penganut Sam Kauw.

Dan umum di Kelenteng tersebut menempatkan Rupang Budha paling belakang.
kecuali beberapa kelenteng khusus yang asalnya memuja dewa tertentu, baru menempatkan rupang dewa paling belakang.....


Quote
karena disisi lain tulisan anda itu jelas konyol bagi para taois...mau bukti?
silahkan anda post hal ini di forum taois...sy yakin artikel anda masuk ke thread "artikel sesat mereka" hahahaha
SECARA EGO PIKIRAN, Iya betul-betul konyol, bila ada tulisan  yang menulis orang yang beragama Taoist memberikan penghormatan tertinggi terhadap Sang ha dan Buddha, bukan kepada mahadewa/Tuhan junjungannya. Orang yang syarafnya nggak nyambung kali, ya?, ha ha
(diluar konteks yang diatas), bro buktikan sendiri  SECARA OBYEKTIF PUN sebagian penganut agama Taoist sangat menghormati Budha dan Sangha. Sesuatu yang sangat wajar karena orang yang spiritual tinggi saling menghormati orang spiritual lainnya. Beda dengan peganut sebagian (tidak semua) agama samawi yang menganggap penganut agama lain memuja kuasa gelap.

Akhir kata, kalimat terakhir bro ini apakah justru tidak memprovokasi saya untuk berhantam dengan
Orang-orang di forum Taoist. Maaf sampai seumur hidup ini saya belum pernah sebagai inisiator men challenge orang.
demikian tidak ada niat saya menghina Tao, karena saya adalah juga seorang yang mempercayai Tao, juga seorang Buddhist.

Quote
saling mawas diri dan jaga perasaan agama orang saja....

SIAPA YANG TIDAK MAWAS DIRI, DAN MENJAGA PERASAAN AGAMA ORANG???, silahkan beri indikator-indikator sehingga saya tahu telah menghina agama orang.

Salam,

Salam,

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #17 on: 19 May 2010, 12:01:09 AM »
wah-wah saudara Robert anda sepertinya tidak bertanggung jawab akan kata anda sendiri....
belajar ilmu harus mengakui kesalahan, sudah jelas-jelas postingan anda tertulis

Quote
Jadi para guru feng shui menghormati : Tai Shang Lao Jun adalah dewa yang tertinggi dalam komando Talisman/Fu Zhou, namun penghormatan tertinggi adalah tetap kepada para Sangha dan Budha.

bagaimana mungkin seseorang belajar ilmu feng shui yang nyata-nyata sudah pasti dari guru Shifu nya notabane nya harus di TAO YING dulu..baru di ajar...
terus bunyi nya penghormatan tertinggi pada buddha?....hahahahaha....semakin jelas ketidak tahuan anda tapi anda ngotot mempertahankan kebenaran yg merupakan kesalahan.

Quote
silahkan beri indikator-indikator sehingga saya tahu telah menghina agama orang.
dari pada saya banyak bicara, silahkan posting ARTIKEL ini di forum TAOIS......nanti liat tanggapannya bagaimana...hahahaha.

Quote
4. Siapakah penganut Taoist yang bukan agama Taoist
a. Para suhu feng shui, karena mempunyai kemampuan juga menginisiasi rupang dewa/Budha, setting altar dengan dasar pengetahuan taois dan budhism, upacara menghormati dewa/memohon rejeki untuk klien  (kemampuan sebagai fang shi), menulis Hu/talisman atas nama : Tai Shang Lao Jun taoist dewa yang tertinggi dalam komando Talisman/Fu Zhou
b. Para pembelajar pengetahuan metafisika tiongkok kuno lainnya, karena berdasarkan pada pengetahuan I-Ching, yang juga menjadi sumber ajaran Taoist
c. Para orang Barat penganut agama lain, karena mempraktekkan pengetahuan Taoist seperti feng shui, penulisan hu, filosofi Taoist dan lain-lain.
a.hahaha...bisa bedakan Xianping dan Suhu? kalau bisa sebaiknya anda tidak campur aduk

b.jelas ilmu patkwa dan i cing itu merupakan ajaran taois dan untuk yg mau belajar "mesti di Tao yin"

c....hahaha silahkan post saja artikel yg anda anggap "benar" ini ke forum taois....mau d kasih link? ;D

justru artikel begini yg menyinggung agama-agama dan seolah-olah taois itu merupakan bagian dari buddhisme...kalau gw bilang penghormatan tertinggi para biksu adalah kepada yesus/tuhan/allah ...kira-kira bagaimana perasaan para buddhisme? ;D

sekali lagi dari pada banyak bicara, silahkan post artikel anda....

Quote
3. Siapakah penganut agama Taoist :
 Para Tao Shi (Tosu) yang mempraktekkan ritual Taoist, di inisiasi menjadi Taoist oleh para pendeta Taoist inilah yang ber KTP agama Taoist. Mempercayai Tai Shang Lao Jun sebagai dewa tertinggi, kelompok ini diluar konteks tulisan saya.
ow begitu... ;D

jadi anda mau bilang kalau para praktisi belajar asal-asalan(tidak di bimbing oleh shifu asli taois) pasti menganggap buddha paling tinggi?

belajar agama boleh saja belajar lebih dari 1 agama...tetapi mencampur adukkan konsep kemudian menyatakan "benar" mesti di pikir dulu ya...
saling menghormati memang sudah seharusnya..justru karena saling menghormati seharusnya saudara tidak asal campur aduk....
karena dari tulisan saudara sudah sangat jelas seolah-olah "Tai shan lao qun itu dibawahnya seorang Buddha"
masih tidak mau mengaku salah?... ;D

orang yg bijak tidak seharusnya mengeluarkan kata-kata merendahkan, karena pada dasar nya semua manusia ingin di hormati terutama kepercayaan mereka...walau anda tahu mereka itu salah !!!!
« Last Edit: 19 May 2010, 12:17:25 AM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #18 on: 19 May 2010, 12:14:08 PM »
Selamat siang,

(Quote Marcedes :wah-wah saudara Robert anda sepertinya tidak bertanggung jawab akan kata anda sendiri....
belajar ilmu harus mengakui kesalahan, sudah jelas-jelas postingan anda tertulis
Quote
Jadi para guru feng shui menghormati : Tai Shang Lao Jun adalah dewa yang tertinggi dalam komando Talisman/Fu Zhou, namun penghormatan tertinggi adalah tetap kepada para Sangha dan Budha.)

Terima kasih untuk vonis kata-kata tidak bertanggung jawab akan kata anda sendiri, yang anda berikan.
Untuk suatu diskusi yang sehat dan bukan berdasarkan ego menang kalah/bahasa pengacara, mengadu domba ataupun menginterpretasikan suatu pernyataan secara tidak sempurna sehingga menyebar kemana-mana, sebagai seorang yang mengaku dan memahami ajaran Buddhist, dengan Pemahaman Ariya attangika magga diantaranya : PEMAHAMAN PERKATAAN BENAR, PIKIRAN BENAR, , terlepas benar tidaknya statement saya,   hendaknya cara koreksinya bukan seperti cara ini.
Bila anda seorang ahli feng shui, ataupun fang shi dengan senang hati saya akan berdiskusi. Bila hanya pengamat bisa berarti anda paham secara garis besar,  tapi belum tentu memahami secara mendalam seluk beluk tentang dunia para suhu otentik. PERHATIKAN huruf tebal SUHU OTENTIK,bukan sembarang suhu lain yang gampang dicari orang, disini bila anda bisa kenalkan kesaya siapa2 saja suhu tersebut yang pengetahuannya lebih senior, saya akan sangat berterima kasih.

BALIK LAGI KE BALASAN ANDA


Quote Marcedes : (wah-wah saudara Robert anda sepertinya tidak bertanggung jawab akan kata anda sendiri....
belajar ilmu harus mengakui kesalahan, sudah jelas-jelas postingan anda tertulis

Quote
Jadi para guru feng shui menghormati : Tai Shang Lao Jun adalah dewa yang tertinggi dalam komando Talisman/Fu Zhou, namun penghormatan tertinggi adalah tetap kepada para Sangha dan Budha.)

Penjelasan : Jadi para guru feng shui menghormati : Tai Shang Lao Jun adalah dewa yang tertinggi dalam komando Talisman/Fu Zhou, : ini adalah dimaksudkan para suhu feng shui yang menguasai pengetahuan fang shi, menulis talisman Fu Zhou, khai guang, akan memohon blessing Tai Shang Lao Jun. agar doanya lancar, Fu Zhou nya manjur, dewa mau datng ke Jin Shen/Rupang Dewa. Karena setiap praktek feng shui yang melibatkan pengetahuan daoist mesti harus mendapat restu Tai Shang Lao Jun.

Penjelasan : namun penghormatan tertinggi adalah tetap kepada para Sangha dan Budha.)
Sudah dijelaskan sebagian juga dalam kalimat sebelumnya, Para suhu feng shui menguasai ilmu yang dahsyat, pemegang ilmu ini harus mampu mengontrol diri agar tidak terjebak dalam keserakahan, kejahatan/membantu orang jahat, mencelakakan orang, menghindari hawa nafsu (banyak kejadian suhu feng shui selingkuh dengan klien atau kawin lagi). Nah untuk mengontrol diri ini para suhu feng shui meminta murid-muridnya yang meskipun ahlaknya sudah sesuai aturan budaya tionghoa ada kemungkinan masih tergoda hal-hal duniawi demikian, makanya menganjurkan murid-muridnya mendalami ajaran sang Budha dan belajar dharma dari sangha..

Perhatikan : Quote ini hanya menyebutkan suhu feng shui, tidak menyebut penganut Taoist harus  memberikan penghormatan tertinggi…………

Inilah inti pesan yang ingin dIsampaikan disini.


Quote Marcedes(bagaimana mungkin seseorang belajar ilmu feng shui yang nyata-nyata sudah pasti dari guru Shifu nya notabane nya harus di TAO YING dulu..baru di ajar...
terus bunyi nya penghormatan tertinggi pada buddha?....hahahahaha....semakin jelas ketidak tahuan anda tapi anda ngotot mempertahankan kebenaran yg merupakan kesalahan.).


Penjelasan : Ini adalah syarat seorang suhu otentik belajar :
Kembali lagi, apakah orang itu belajar fu zhou/hu, feng shui, kung fu, atau mengangkat guru : sebagai salah satu syarat kesetiaan : HARUS MENGANGKAT SUMPAH DI HADAPAN ALTAR (ini adalah cara Taoist), namun DISESUAIKAN KEYAKINAN UTAMA sang suhu : kalau suhu punya altar Budha sumpah di depan altar Budha, atas nama Budha, Tai Shang Lao Jun, leluhur, dan keturunan.
Contoh Suhu saya seorang Budhist, saya juga disumpah secara budhist, namun juga memuat Tai Shang Lao Jun, leluhur, maha guru feng shui dll
Bila interpretasi anda lain, itu tergantung kepada praktek masing-masing, tidak bisa digeneralisasi kepada satu pengertian praktek saja.
Ingat saja diatas gunung tinggi masih ada gunung yang lebih tinggi, diatas gunung tertinggi masih ada langit, diatas langit masih ada langit yang lebih tinggi.
Tidak semua harus sama sesuai pemahaman dan persepsi seseorang.
Dari dasar ini: apakah saya yang salah atau anda yang salah. SAYA MENGANGGAP SAMA-SAMA BENAR, TIDAK MENYALAHKAN ANDA KARENA BEDA SUHU, BEDA KEMAMPUAN PENALARAN, BEDA KEPINTARAN, PENGALAMAN DSBNYA. HAL DEMIKIAN SUBYEKTIF SIFATNYA



Quote Marcedes : (dari pada saya banyak bicara, silahkan posting ARTIKEL ini di forum TAOIS......nanti liat tanggapannya bagaimana...hahahaha.).

SAYA CINTA DAMAI, HANYA MAU SHARE IDEA, PENGALAMAN, UNTUK MEMBUKA MATA PIKIRAN, JUGA BUKAN MENGKRITIK ORANG SALAH SAYA BENAR, LALU HARUS MEMINTA MAAF KEPADA SAYA, KENAPA HARUS CARI MASALAH DENGAN ORANG LAIN.
Bila mau cari masalah adalah tanggung jawab sendiri ataupun menuai karma sendiri, betul tidak?????


Quote Marcedes
(a.hahaha...bisa bedakan Xianping dan Suhu? kalau bisa sebaiknya anda tidak campur aduk)

ANDA YANG TIDAK MENGERTI ATAU SAYA YANG MEMANG MASIH BODOH
Saya tidak tahu benar atau salah : istilah Xianping anda adalah : Orang yang bisa berkomunikasi dengan Dewa atau ada Dewa tertentu yang sering mengunjungi dan membantu medium tersebut berkonsultasi memberi advice kepada orang yang dating meminta pertolongan.
Suhu : mandarinnya Shi Fu. DIDEFINISIKAN: orang yang mempunyai keahlian khusus yang diakui oleh khalayak : keahlian itu tidak terbatas pada feng shui saja, dalam ilmu silat juga suhu, memasak juga suhu, menggambar juga suhu.
Suhu : pengertian lain adalah orang yang mengaku dirinya sendiri SUHU, yang menguasai ilmu tertentu, namun sesungguhnya hanya penipu karena tidak memiliki keahlian apa-apa.

Xianming : Dewa yang dipuja atau dihormati sebagai leluhur oleh umat yang memujanya, misalnya adalah satu rumah memasang rupang Tai Shang Lao Jun : Tai Shang Lao Jun adalah Xianming, rupang Sungokong : Sungokong adalah Xianming, rupang Qi  Kung : Qi Kung adalah xian ming
Lo Thung/Lauya : Orang yang menjadi medium bagi roh dewa, biasanya dewa tingkat rendah, namun dewa tersebut mengatasnamakan dirinya Dewi Kuanyin, Guan Kong, Dewa Petir, Delapan Dewa dan sebagainya.
Asal tahu saja : tidak setiap hari yang mengaku Lo Thung itu dewanya datang, kadang hanya bersandiwara.

Moga definisi yang saya jelaskan bisa memberikan pemahaman lebih baik kepada para member.


Quote Marcedes (b.jelas ilmu patkwa dan i cing itu merupakan ajaran taois dan untuk yg mau belajar "mesti di Tao yin")

Apa itu ilmu patwa?? dalam feng shui tidak ada ilmu patkwa, dalam silat memang ada ilmu patkwa.
Dalam feng shui adalah pengetahuan tentang ba gua (baik susunan awal maupun susunan akhir), cara penggunaannya dalam aplikasi formula feng shui, prediksi kejadian di rumah dan lain-lain.
I-Ching secara teoritis adalah buku filosofi karangan Lao Zi yang menjadi Tai Shang Lao Jun.
I-Ching secara praktek adalah pengetahuan I-Ching untuk prediksi/peramalan nasib baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Belajar ini tidak perlu di Inisiasi atau istilah anda Tao Ying.
Kecuali belajar dengan otentik master, karena ilmu asli yang bila dilatih terus prakteknya bisa mencapai akurasi sampai 98%, oleh guru tersebut harus disumpah atau istilah Tao Ying anda.

untuk belajar penulisan HU : memang harus di inisiasi, supaya dapat power dari Tai Shang lao Jun sebagai pewaris Tai Shang lao Jun, namun orang yang belajar ilmu ini memang umumnya Taoist, namun tidak mesti semua Taoist.
MOGA-MOGA JELAS.


Quote Marcedes ;(c....hahaha silahkan post saja artikel yg anda anggap "benar" ini ke forum taois....mau d kasih link?  ).

Sesuai yang sudah dijelaskan panjang lebar diatas, apa maksud anda : mengadu domba saya dengan forum Taoist.
Sesuai prinsip yang sudah saya utarakan, saya orangnya suka damai, tidak suka challenge orang, namun juga HARUS MEMBELA DIRI, bukan bila dipojokkan ????



(Quote Marcedes
justru artikel begini yg menyinggung agama-agama dan seolah-olah taois itu merupakan bagian dari buddhisme...kalau gw bilang penghormatan tertinggi para biksu adalah kepada yesus/tuhan/allah ...kira-kira bagaimana perasaan para buddhisme?  )

INI ADALAH INTERPRETASI YANG SANGAT CERDAS DARI ANDA, TULISAN SAYA MEMANG SANGAT DALAM, DEMIKIAN PULA PRAKTEK OTENTIK FENG SHUI JARANG DIKENAL PUBLIK, BILA PIKIRAN DAN PEMAHAMAN ATAS KALIMAT TIDAK BENAR AKAN MENIMBULKAN INTERPRETASI YANG SALAH.
 HE HE HE, bila saya begini, duluan yang dikutuk leluhur dan para dewa.


(Quote Marcedes sekali lagi dari pada banyak bicara, silahkan post artikel anda....]

Bila setelah dengan penjelasan yang sudah saya clearkan istilah spiritualitas Taoist dan budhist, bukanlah menggeneralisasikan sebagai agama Taoist. Bila anda suka silahkan post sendiri, namun tentu saja anda juga harus siap konsekuensinya.

(Quote Marcedes) jadi anda mau bilang kalau para praktisi belajar asal-asalan(tidak di bimbing oleh shifu asli taois) pasti menganggap buddha paling tinggi?)

Apakah ada disebut praktisi belajar asal-asalan, dan ada yang diartikan seperti diatas, ini kembali lagi interpretasi imajinasi anda, baca kembali tulisan saya tidak mengatakan semua, tapi KEBANYAKAN ????
Refer kembali jawaban diatas. Sesungguhnya untuk belajar feng shui dengan praktisi otentik lebih sulit berlipat-lipat dari sekolah PHD, ha ha ha



Quote Marcedes (belajar agama boleh saja belajar lebih dari 1 agama...tetapi mencampur adukkan konsep kemudian menyatakan "benar" mesti di pikir dulu ya...
saling menghormati memang sudah seharusnya..justru karena saling menghormati seharusnya saudara tidak asal campur aduk....
karena dari tulisan saudara sudah sangat jelas seolah-olah "Tai shan lao qun itu dibawahnya seorang Buddha"
masih tidak mau mengaku salah?...  )

Terima kasih atas kritik anda. REFER kembali Tulisan saya menyatakan KEBANYAKAN PARA AHLI FENG SHUI SECARA SPIRITUALITAS KEBANYAKAN ADALAH MEMPERCAYAI TAO DAN BUDDHISME . Jadi interpretasinya SUBYEKTIF yang spiritualitas tinggi (JUGA GABUNGKAN DENGAN KATA KEBANYAKAN, BERARTI TIDAK SEMUA) yang mengakui Budha sebagai yang tertinggi. Ini meliputi saya, guru saya, serta kakek guru dll.
Jelas interpretasinya adalah TIDAK UNIVERSAL
Saya tidak mengerti maksud anda, setelah menginterpretasi sekehendak nya, terus memaksa saya MENGAKU SALAH.
Apakah anda seorang penyelidik, yang harus memaksakan orang mengaku salah” bukankah lebih baik anda berkata “ tidak kelirulah maksud anda yang demikian!


Quote Marcedes (orang yg bijak tidak seharusnya mengeluarkan kata-kata merendahkan, karena pada dasar nya semua manusia ingin di hormati terutama kepercayaan mereka...walau anda tahu mereka itu salah !!!!)


KATA-KATA YANG BIJAKSANA, SAYA SANGAT SETUJU.
NAMUN APAKAH YANG ANDA TULIS DIATAS SESUAI DENGAN PERBUATAN ANDA

Moga-moga klarifikasi saya diatas bisa dimengerti para member, tiada maksud penghinaan, dan jangan diinterpretasikan menyimpang dan mengganggu ketenteraman para umat.
Mohon maaf bila ada kata-kata saya yang tidak patut.


Salam,

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #19 on: 19 May 2010, 12:14:19 PM »
Rasanya udah pernah gw tanyain,
tapi... koq rasanya ga kliatan...


eniwei...
Bagaimana menurut anda,
Apakah Feng Shui termasuk melencengkan vipaka (akibat) daripada kamma (sebab) ?

Dengan kata lain,
Apakah Feng Shui merupakan sarana untuk mengacaukan hukum kamma.


Which sedikit bertentangan dengan
"namun penghormatan tertinggi adalah tetap kepada para Sangha dan Budha."

Yang mana anda sendiri katakan,
seorang master, besar kemungkinan mampu merubah arah kehidupan seseorang.
which sedikit sulit dicapai apabila tanpa perubahan feng shui.
« Last Edit: 19 May 2010, 12:17:16 PM by Kemenyan »

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #20 on: 19 May 2010, 12:23:24 PM »
Apakah bro Robert Yang pernah baca kitab Tao te cing ?
yaa... gitu deh

Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #21 on: 19 May 2010, 12:49:06 PM »
Rasanya udah pernah gw tanyain,
tapi... koq rasanya ga kliatan...

eniwei...
Bagaimana menurut anda,
Apakah Feng Shui termasuk melencengkan vipaka (akibat) daripada kamma (sebab) ?


Jawabannya katakan 30% ya, tidak bisa 100%.

Karenanya Karma tetap paling kuat.

Kita katakan karma adalah 100%, meliputi aspek kelahiran 40-50%, karma perbuatan/pengetahuan   20-25%, Karma tempat tinggal dimana aspek feng shui berperan 30-35%.

kalau bicara feng shui : ada faktor jodoh : kebetulan bertemu master feng shui yang baik yang bisa menolong, maka dikatakan master feng shui adalah tuan penolong.
Faktor pengetahuan : karena pola pikir orang tersebut menganggap feng shui adalah pengetahuan yang bisa melunakkan karma buruk atau menghapuskan karma yang ringan), maka dia akan mencari ahli feng shui, dan dengan mendapat pertolongan feng shui. katakan karma beratnya sakit jantung tersumbat 90%, dengan pengaturan feng shui untuk kesehatannya jantung tersumbatnya tinggal 50%, sehingga harapan hidup 50-50, demikian pula bila karma penyakit jantungnya hanya tersumbat 30%, kemungkinan bantuan feng shui yang baik bisa hilang menjadi 0%.

Untuk mencari ahli feng shui dia membayar mahal : bayarannya ini sebagian mengurangi karma buruk. bayaran ini juga dianggap sebagai donasi.

Disisi feng shui master : master feng shui mendapat bayaran, 10% didonasikan untuk kepentingan baik sang klien inilah aspek transfer karma, namun selain itu feng shui master menolong orang, mendapat imbas /exchange karma dengan kliennya. artinya sebagian karma buruk klien berpindah ke feng shui master.

Karenanya leluhur orang Tionghoa tidak banyak menganjurkan keturunannya berpraktek feng shui.
Bahkan banyak ahli feng shui (jodoh pekerjaannya), tidak mewariskan profesi praktisinya ke anaknya.
Karena pemahaman para otentik master yang demikian, menganjurkan murid-muridnya belajar meditasi budhisme ataupun taoisme untuk menetralisasikan sebagian karma buruk akibat membocorkan rahasia langit tadi. namun meditasi budhisme lebih adalah lebih dianjurkan.
itulah inti penjelasan saya, mengapa para suhu feng shui lebih menghormati budhisme.

Lebih buruk lagi : ORANG YANG MENGAKU AHLI FENG SHUI tidak PUNYA PENGETAHUAN FENG SHUI yang memadai : INI DIISTILAHKAN DIA MENIPU. MAKA KARMA NYA MASA DEPANNYA LEBIH BURUK LAGI DARIPADA TIDAK BERPROFESI SEBAGAI AHLI FENG SHUI.


Rasanya udah pernah gw tanyain,
tapi... koq rasanya ga kliatan...


Dengan kata lain,
Apakah Feng Shui merupakan sarana untuk mengacaukan hukum kamma.

Perkataan mengacaukan hukum kamma adalah tidak tepat.
mungkin lebih tepat adalah garis karma yang tidak beraturan, dibuat lebih lurus dan mulus ibarat garis trend analysis.

KEDUA : para pendahulu feng shui sama-sama sangat memahami hukum karma, karenanya para murid diseleksi sangat ketat ahlak, moral dan kepatuhan kepada guru. dan sangat dianjurkan tidak feng shui orang jahat.
Namun dalam praktek tentunya sulit membedakan mana orang jahat atau orang baik.

Maka para suhu feng shui yang otentik sering dianggap berwatak kukoay, kadang untuk mengetes apakah klien ini hormat atau tidak pada suhu. karena sudah umum lah orang berduit "kebanyakan" agak sombong, dan menganggap semua orang bisa dibeli dengan uang.

Ini adalah salah satu metode untuk mendapat klien yang berkarakter.
Aspek langsungnya : para master feng shui dalam aplikasinya mengaktifkan sektor dengan energi baik, sehingga klien bisa berusaha dengan penghidupan yang lebih benar (mengubah bisnis tricky kotor dengan yang lebih elegan), klien agar lebih spiritual seperti aktivasi sheng Qi, Yan Nian dll

Inilah maksimum yang dapat dilakukan suhu feng shui benar untuk menolong orang baik.

Rasanya udah pernah gw tanyain,
tapi... koq rasanya ga kliatan...


Which sedikit bertentangan dengan
"namun penghormatan tertinggi adalah tetap kepada para Sangha dan Budha."

Yang mana anda sendiri katakan,
seorang master, besar kemungkinan mampu merubah arah kehidupan seseorang.
which sedikit sulit dicapai apabila tanpa perubahan feng shui.

Benar. Namun umumnya master besar tidak feng shui orang rumahan, mereka hanya feng shui pabrik, hotel atau pengusaha besar.

Biasanya relung ini diisi oleh magang fengshui, murid-muridnya, maupun praktisi level non otentik dibawahnya.



Salam,


Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #22 on: 19 May 2010, 12:54:34 PM »
Apakah bro Robert Yang pernah baca kitab Tao te cing ?

Ya.

Penjabaran feng shui umumnya adalah berasal dari tao dari universal.

Dari tiada menjadi ada, ada menjadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan dstnya.
konsep yin yang, lima elemen, qi universal semuanya dari sana.

Karenanya ahli feng shui umumnya menguasai pengetahuan tao.
Awalnya memang dipraktekkan para taoist, namun sejak perburuan oleh Kaisar Zhu Goan Jiang dari dinasti Ming.

Praktisi mewarisi pengetahuan tao nya, namun tidak semua mengikuti ritual tao

Sejak jaman republiken Cina baru, banyak pewaris feng shui selain yang tersebar sebagai taoist, juga sebagiannya bikkhu.

Salam,

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #23 on: 19 May 2010, 12:59:39 PM »
kalau bicara feng shui :
ada faktor jodoh : kebetulan bertemu master feng shui yang baik yang bisa menolong, maka dikatakan master feng shui adalah tuan penolong.

Faktor pengetahuan : karena pola pikir orang tersebut menganggap feng shui adalah pengetahuan yang bisa melunakkan karma buruk atau menghapuskan karma yang ringan), maka dia akan mencari ahli feng shui, dan dengan mendapat pertolongan feng shui. katakan karma beratnya sakit jantung tersumbat 90%, dengan pengaturan feng shui untuk kesehatannya jantung tersumbatnya tinggal 50%, sehingga harapan hidup 50-50, demikian pula bila karma penyakit jantungnya hanya tersumbat 30%, kemungkinan bantuan feng shui yang baik bisa hilang menjadi 0%.

Untuk mencari ahli feng shui dia membayar mahal : bayarannya ini sebagian mengurangi karma buruk. bayaran ini juga dianggap sebagai donasi.
Tidak tidak,
Saya kira kamma-vipaka tidak memiliki rumus,
Yang seolah-olah membayar jasa service merupakan minus kamma buruk

Quote
artinya sebagian karma buruk klien berpindah ke feng shui master.
dan tidak lagi,
saya kira kammapatisarana (kammaku, olehku, untukku dan karenaku) tidak bisa di-transfer2x

Quote
Karma tempat tinggal dimana aspek feng shui berperan 30-35%.
Dengan tulisan ini,
Bolehkah saya mengambil kesimpulan,
Kalau feng-shui walaupun dilakukan oleh seorang master sejati,
chance paling gede'nya hanya 35% ?


dan dengan "Tidak tidak" diatas,
Cocokkah bila saya mengambil kesimpulan, bahwa teknik feng shui,
mampu mempercepat matang'nya kamma (walaupun chance'nya hanya 35%)
« Last Edit: 19 May 2010, 01:01:23 PM by Kemenyan »

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #24 on: 19 May 2010, 03:34:17 PM »
hahaha...dari tulisan anda sendiri itu anda sadar kalau anda juga tahu ketika konsekuensi artikel anda menyinggung para taois....dan sekarang anda cinta damai? lucu sekali....
sudah lempar batu mau sembunyi tangan pula...

kalau memang anda merasa tulisan anda benar tidak akan "membuat orang tersinggung" yah silahkan saja post...

ketika kita posting "jangan berbuat jahat" toh >>> mana ada pihak Taois atau buddha yg merasa EHMMM?
tapi ketika kita posting "ini lebih tinggi dari pada itu" sudah jelas !!!

anda benar-benar tebal muka dan tak tahu malu, mana itu kata "saling menghargai dan menghormati"?
api mulai timbul dari "ini lebih baik dari itu" dan "ini tidak sebanding dari itu"
semakin anda membela diri semakin jelas kualitas anda....hahahaha.

sy harap anda renungkan dulu kata "dia yang tahu, tidak berbicara"
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #25 on: 19 May 2010, 05:49:35 PM »
hahaha...dari tulisan anda sendiri itu anda sadar kalau anda juga tahu ketika konsekuensi artikel anda menyinggung para taois....dan sekarang anda cinta damai? lucu sekali....
sudah lempar batu mau sembunyi tangan pula...

kalau memang anda merasa tulisan anda benar tidak akan "membuat orang tersinggung" yah silahkan saja post...

ketika kita posting "jangan berbuat jahat" toh >>> mana ada pihak Taois atau buddha yg merasa EHMMM?
tapi ketika kita posting "ini lebih tinggi dari pada itu" sudah jelas !!!

anda benar-benar tebal muka dan tak tahu malu, mana itu kata "saling menghargai dan menghormati"?
api mulai timbul dari "ini lebih baik dari itu" dan "ini tidak sebanding dari itu"
semakin anda membela diri semakin jelas kualitas anda....hahahaha.

sy harap anda renungkan dulu kata "dia yang tahu, tidak berbicara"

Terima kasih, semuanya terserah kata-kata anda.

Saya sudah membaca  gaya bahasa postingan anda disini.
Jadi sudah mengerti siapa anda dan level anda.

Sekali lagi thanks atas pujian indahnya.

Salam,

Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #26 on: 19 May 2010, 05:59:04 PM »

Quote
Untuk mencari ahli feng shui dia membayar mahal : bayarannya ini sebagian mengurangi karma buruk. bayaran ini juga dianggap sebagai donasi.
Tidak tidak,
Saya kira kamma-vipaka tidak memiliki rumus,
Yang seolah-olah membayar jasa service merupakan minus kamma buruk

Quote
artinya sebagian karma buruk klien berpindah ke feng shui master.
dan tidak lagi,
saya kira kammapatisarana (kammaku, olehku, untukku dan karenaku) tidak bisa di-transfer2x

Memang penjelasan saya hanya salah satu alasan, bapak telah menambahkan lewat statement diatas, tentunya ada tambahan dari yang lain lebih jelas lagi.


Quote
Karma tempat tinggal dimana aspek feng shui berperan 30-35%.
Dengan tulisan ini,
Bolehkah saya mengambil kesimpulan,
Kalau feng-shui walaupun dilakukan oleh seorang master sejati,
chance paling gede'nya hanya 35% ?


dan dengan "Tidak tidak" diatas,
Cocokkah bila saya mengambil kesimpulan, bahwa teknik feng shui,
mampu mempercepat matang'nya kamma (walaupun chance'nya hanya 35%)

Benar sekali. kesimpulan yang sangat baik dan bermanfaat.

Sesungguhnya, lewat kamma nya, manusia yang mendapat pendidikan baik, selalu mendapat penolong, memiliki rumah. sudah dinilai mempunyai feng shui yang baik. (hanya tidak perfect semua aspek)

Dengan adanya feng shui master yang baik, menambah penyempurnaan aspek-aspek yang kurang.

Peranan feng shui master (pada tingkatan maksimal 35%), akan tampak sangat nyata pada saat total keberuntungan manusia berada diantara batas 40-50%.

Bila keberuntungan manusia diantara 60%, tidak terlalu signifikan.
Namun karena orang kaya/beruntung/mulia, meskipun sudah bagus, bila mendapat master feng shui yang baik, ibarat harimau tumbuh sayap.

Salam,

« Last Edit: 20 May 2010, 04:51:44 PM by Kemenyan »

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #27 on: 19 May 2010, 06:53:00 PM »
hihihihi...baca sendiri postingan seorang umat taois...di forum mereka...
sy tidak akan menegur anda lagi.....
Quote
xixixixixixixixixixixixixixixixi, ogut coba kasih petunjuk biru dech! .............. siu-tao berarti belajar ajaran agama TAO! ............ karena itu menurut ogut kalao mau siutao dengan benar, maka pertama-tama ya harus masuk sebagai umat agama TAO dulu, mau menjadi umat agama TAO maka langkah pertama dalam DSM ya harus di 'TAO YING' dahulu oleh sefu atau sesiong / se jie yg ditugaskan oleh sefu.............. dengan demikian kita tahu kalao 'siu-tao' sesungguhnya adalah istilah yg khusus dipakai dalam agama TAO!
sedangkan dalam agama lain, tentu ada istilah tersendiri bagi orang yg ingin mempelajari agama itu!!! hihihihihihihihihihihihi ................ hanya azaa ada oknum2 dari agama lain yg suka iri melihat kehebatan agama TAO kami, sehingga ikut2an dompleng memakai istilah siu-tao untuk mengelabuhi orang awam! dengan tujuan berebutan umat, begitulah!kekekekekekekekekek.............

Nah buktinya seperti buku yg sdr dapat itu, buku2 seperti itu banyak diedarkan oleh oknum2 agama tertentu untuk memfitnah agama TAO kami! .................. hihihihihihihihihihihihihihi .................. itu biasanya disebarkan oleh oknum2 dari agama impor di china sana! { OGUT HARAP SDR TAHU APAKAH AGAMA IMPOR DI CHINA SANA ITU! ...... HIHIHIHIHIHIHI!} ................... Jelas2 yg merupakan agama asli / domestik orang TIONGHOA ya cuma AGAMA TAO, mereka bilang bukan agama! malah menganggap oknum luar negeri sebagai bapaknya! KAN BISA DIBAYANGKAN TOH BAGAIMANA KESEHATAN JIWA OKNUM2 SEPERTI ITU!!!!!!!!! ..................kekekekekekekekek


Quote
xixixixixixixixixixixixixixi, iya memang ada aliran agama tao terutama aliran QZ pernah menggagas adanya penyatuan 3 agama di CHINA, tapi prakteknya ya tetap timpang dan tidak jelas, bahkan ada yg menggunakan kesempatan issue tersebut untuk membodohi orang awam! ......... coba bayangkan ada oknum yg menggunakan istilah deva / devi untuk merendahkan shen / xian agama tao kami, katanya shen / xian kami hanya berkedudukan dibawah sang buddha!!! ............ apa kagak gila tuh oknum yg mengatakan demikian itu??? itulah kelakuan politik busuk oknum2 tsb!.............xixixixixi
jadi jelas tidak mungkin yang namanya agama bisa disatukan, karena itu menyangkut KEYAKINAN, yaitu sebuah kepercayaan yg muncul dari bagian kejiwaan yg paling dalam! dan itu adalah HAM yg paling mendasar dan paling hakiki dari masing2 manusia! .............. kalo secara politis rukun dibawah satu organisasi, ya tidak ada salahnya, asalkan masing2 merdeka dan mandiri!
soal berkunjung ke taokwan, siapapun boleh berkunjung dengan bebas, jadi tidak perlu kuatir apa2!
mulut mu harimau mu...

jadi sy kira umat buddha yg baik tahu mana artikel yg benar benar menambah kemajuan batin...bukan yg mengaku agamawan sejati, theravada sejati...lantas berbuat sesuatu yang menjatuhkan nilai luhur buddhisme dengan menganggap Agama Buddha di atas AGAMA LAIN.....semoga anda paham dan intropeksi diri....
ini adalah forum yg dapat di baca oleh seluruh manusia...bukan cuma kalangan umat buddha saja.

yg tahu tidak berbicara...kalau anda memang paham benar , maka anda tidak akan mengeluarkan statment memalukan seperti itu !

may u be happy.
« Last Edit: 19 May 2010, 07:16:18 PM by marcedes »
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #28 on: 20 May 2010, 04:04:37 PM »

Untuk mencari ahli feng shui dia membayar mahal : bayarannya ini sebagian mengurangi karma buruk. bayaran ini juga dianggap sebagai donasi.
Tidak tidak,
Saya kira kamma-vipaka tidak memiliki rumus,
Yang seolah-olah membayar jasa service merupakan minus kamma buruk

Quote
artinya sebagian karma buruk klien berpindah ke feng shui master.
dan tidak lagi,
saya kira kammapatisarana (kammaku, olehku, untukku dan karenaku) tidak bisa di-transfer2x

Memang penjelasan saya hanya salah satu alasan, bapak telah menambahkan lewat statement diatas, tentunya ada tambahan dari yang lain lebih jelas lagi.


Saya ingin menambahkan sedikit penjelasan tentang karma feng shui, sebenarnya bagian yang tidak perlu terlalu saya paparkan.

Menurut penjelasan dari teman yang menjadi mentor Buddhist saya, beliau adalah pewaris Salah satu aliran tao tingkat supreme (salah satu tingkat tertinggi). Dua tahun lalu berjodoh bertemu dengan seorang bikkhu hutan di Thailand, yang sayang saya lupa namanya. Menurut teman saya sudah confirm arahant.
Demikian juga saat tahun lalu berkunjung ke Kamboja, salah satu Bikkhu yang juga sangat tinggi tingkatnya disana  (yang ini tidak jelas arahant atau belum) yang menjadi gurunya juga memberi penjelasan yang sama :
Meski seorang suhu feng shui, sudah mendonasikan sebagian fee konsultasinya, karena membocorkan rahasia langit ataupun switch keberuntungan kliennya. tetap berefek ke diri sang praktisi, khususnya tingkat kehidupan ekonominya paling banyak terpengaruh.

Karenanya kedua Bhante tersebut menyarankan jadi praktisi feng shui tetap boleh, namun hanya sebagai side income, tak boleh sebagai main source, otherwise tetap hidup standar saja.

Ternyata pandangan kedua bhante yang jelas2 tidak kenal tentang feng shui Tiongkok,  tersebut bisa selaras dengan kata-kata nasehat orang-orang tua kita, jangan jadikan profesi feng shui sebagai main job???

Memang selain contoh yang telah dijelaskan cara bekerjanya karma tetap misterious dan tidak bisa diselami oleh akal pikiran manusia. sebagai mana sang Buddha pernah menjelaskan bahwa ada 4 hal yang tak bisa dijelaskan oleh kemampuan pikiran manusia, salah satu diantaranya adalah bekerjanya KAMMA.

Salam,


Offline pipitsuryani

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 2
  • Reputasi: -1
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #29 on: 25 June 2010, 05:24:49 PM »
wah-wah saudara Robert anda sepertinya tidak bertanggung jawab akan kata anda sendiri....
belajar ilmu harus mengakui kesalahan, sudah jelas-jelas postingan anda tertulis

Quote
Jadi para guru feng shui menghormati : Tai Shang Lao Jun adalah dewa yang tertinggi dalam komando Talisman/Fu Zhou, namun penghormatan tertinggi adalah tetap kepada para Sangha dan Budha.

bagaimana mungkin seseorang belajar ilmu feng shui yang nyata-nyata sudah pasti dari guru Shifu nya notabane nya harus di TAO YING dulu..baru di ajar...
terus bunyi nya penghormatan tertinggi pada buddha?....hahahahaha....semakin jelas ketidak tahuan anda tapi anda ngotot mempertahankan kebenaran yg merupakan kesalahan.

Quote
silahkan beri indikator-indikator sehingga saya tahu telah menghina agama orang.
dari pada saya banyak bicara, silahkan posting ARTIKEL ini di forum TAOIS......nanti liat tanggapannya bagaimana...hahahaha.

 
orang yg bijak tidak seharusnya mengeluarkan kata-kata merendahkan, karena pada dasar nya semua manusia ingin di hormati terutama kepercayaan mereka...walau anda tahu mereka itu salah !!!!

Astaga, Pak Robert,  seorang lao shi feng shui yang disegani dikatakan seorang yang tak bertanggung jawab???.
Kenapa yah ada orang yang begitu kasar di forum ini sembarangan menuduh orang, meskipun seseorang berbuat kesalahan?????


Kalau aye, baca sih tidak ada yang aneh, memang dalam hal penulisan, suhu feng shui yang buat mantra taoist harus memohon blessing Tai Shang Lao Jun sebagai dewa tertinggi.

Namun tidak mesti semua suhu feng shui adalah beragama Taoist. =P~

Saran aye aja, sebagai seorang Buddhist gunakanlah bahasa yang sopan santun, jangan menyakiti hati orang. apalagi avatar anda penuh dengan kata-kata mutiara Buddhist :o

Ingatlah mulutmu adalah harimau mu, menyerang orang adalah akan menyerang diri sendiri ^:)^

Pipit,

 
« Last Edit: 25 June 2010, 05:27:42 PM by pipitsuryani »

Offline pipitsuryani

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 2
  • Reputasi: -1
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #30 on: 25 June 2010, 05:40:23 PM »
hihihihi...baca sendiri postingan seorang umat taois...di forum mereka...
sy tidak akan menegur anda lagi.....
Quote
xixixixixixixixixixixixixixixixi, ogut coba kasih petunjuk biru dech! .............. siu-tao berarti belajar ajaran agama TAO! ............ karena itu menurut ogut kalao mau siutao dengan benar, maka pertama-tama ya harus masuk sebagai umat agama TAO dulu, mau menjadi umat agama TAO maka langkah pertama dalam DSM ya harus di 'TAO YING' dahulu oleh sefu atau sesiong / se jie yg ditugaskan oleh sefu.............. dengan demikian kita tahu kalao 'siu-tao' sesungguhnya adalah istilah yg khusus dipakai dalam agama TAO!
sedangkan dalam agama lain, tentu ada istilah tersendiri bagi orang yg ingin mempelajari agama itu!!! hihihihihihihihihihihihi ................ hanya azaa ada oknum2 dari agama lain yg suka iri melihat kehebatan agama TAO kami, sehingga ikut2an dompleng memakai istilah siu-tao untuk mengelabuhi orang awam! dengan tujuan berebutan umat, begitulah!kekekekekekekekekek.............

Nah buktinya seperti buku yg sdr dapat itu, buku2 seperti itu banyak diedarkan oleh oknum2 agama tertentu untuk memfitnah agama TAO kami! .................. hihihihihihihihihihihihihihi .................. itu biasanya disebarkan oleh oknum2 dari agama impor di china sana! { OGUT HARAP SDR TAHU APAKAH AGAMA IMPOR DI CHINA SANA ITU! ...... HIHIHIHIHIHIHI!} ................... Jelas2 yg merupakan agama asli / domestik orang TIONGHOA ya cuma AGAMA TAO, mereka bilang bukan agama! malah menganggap oknum luar negeri sebagai bapaknya! KAN BISA DIBAYANGKAN TOH BAGAIMANA KESEHATAN JIWA OKNUM2 SEPERTI ITU!!!!!!!!! ..................kekekekekekekekek


Quote
xixixixixixixixixixixixixixi, iya memang ada aliran agama tao terutama aliran QZ pernah menggagas adanya penyatuan 3 agama di CHINA, tapi prakteknya ya tetap timpang dan tidak jelas, bahkan ada yg menggunakan kesempatan issue tersebut untuk membodohi orang awam! ......... coba bayangkan ada oknum yg menggunakan istilah deva / devi untuk merendahkan shen / xian agama tao kami, katanya shen / xian kami hanya berkedudukan dibawah sang buddha!!! ............ apa kagak gila tuh oknum yg mengatakan demikian itu??? itulah kelakuan politik busuk oknum2 tsb!.............xixixixixi
jadi jelas tidak mungkin yang namanya agama bisa disatukan, karena itu menyangkut KEYAKINAN, yaitu sebuah kepercayaan yg muncul dari bagian kejiwaan yg paling dalam! dan itu adalah HAM yg paling mendasar dan paling hakiki dari masing2 manusia! .............. kalo secara politis rukun dibawah satu organisasi, ya tidak ada salahnya, asalkan masing2 merdeka dan mandiri!
soal berkunjung ke taokwan, siapapun boleh berkunjung dengan bebas, jadi tidak perlu kuatir apa2!
mulut mu harimau mu...

jadi sy kira umat buddha yg baik tahu mana artikel yg benar benar menambah kemajuan batin...bukan yg mengaku agamawan sejati, theravada sejati...lantas berbuat sesuatu yang menjatuhkan nilai luhur buddhisme dengan menganggap Agama Buddha di atas AGAMA LAIN.....semoga anda paham dan intropeksi diri....
ini adalah forum yg dapat di baca oleh seluruh manusia...bukan cuma kalangan umat buddha saja.

yg tahu tidak berbicara...kalau anda memang paham benar , maka anda tidak akan mengeluarkan statment memalukan seperti itu !

may u be happy.

Saran aye, jangan memaksakan dari sumber yang tak jelas, dan umat yang macam M** L*****, aoakah itu seorang penganut agama Taoist.


Selain itu harus sadari apakah di Indonesia ada orang yang dalam KTP nya TAOIST.
Selidiki siapakah yang mengaku taoist, siapakah orangnya???

Anda menyuruh bro Robert  menulis ke forum tersebut, bukankah mengadu domba orang atas sesuatu skop tulisan yang menjangkau sedikit jumlah suhu feng shui, dengan membesar-besarkan masalah yang tidak ada relevansinya dengan banyak orang???


Ini aye kasih link buat baca dan pahami agar tambah wawasan.
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/198

Maaf, aye hanya penasaran mengapa Pak Robert begitu sabar dan mengalah diserang habis-habisan.
Aye hanyalah penggemar dan mengagumi tulisan beliau yang banyak bermanfaat menambah wawasan tentang feng shui dan metafisika Tiongkok.

Pipit

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #31 on: 25 June 2010, 06:01:25 PM »
Quote
robert : kalau bicara feng shui : ada faktor jodoh : kebetulan bertemu master feng shui yang baik yang bisa menolong, maka dikatakan master feng shui adalah tuan penolong.

se tau gw master feng shui kebanyakan minta bayaran mahal dan didepan pula............

kalau mau nolong orang ya buat aja DVD DIY (do it youself) feng shui...
supaya semoa orang bisa berbahagia tanpa embel2. duit2....

kalau rumah hadap ke Timur... ya pasti pagi panas... sore tidak...(basic feng shui gitu?)......

bagaimana dgn hadapan tempat tidur maupun tempat BAB (toilet) ? bolehkah di share dikit...
kalau rumah pojok.... yg dianggap depan yg mana? bagaimana tau mana yg depan rumah?

kalau dapur apakah lantainya boleh lebih turun supaya air mudah jatuh ke selokan?
gw pernah dengar malah disarankan feng shui harus lebih tinggi....gimana tuhhh...

pls pls jawaban feng shui yg gratis dehhhh  :'( :'( :'( :'( :'( :'(

adakah feng shui supaya ditaksir cewek ?.....

trims sebelumnya...
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #32 on: 26 June 2010, 12:15:34 AM »
 [at]  Robert Yang:
Ngomong-ngomong tentang Fengshui, saya pernah dengar mengenai bahwa Kitab I Ching diinterpretasikann secara khas oleh tiga golongan besar di Tiongkok: Konfusius, Taois, dan Buddhis. Kalau tidak salah, hasilnya adalah tiga buah kita I Ching dengan interpretasi yang berbeda. Saya sendiri pernah melihat versi cetakan I Ching yang dibawahnya diberi keterangan seperti: "Taoist' I Ching" atau ""Buddhist' I Ching".  Benarkah demikian? Mohon pencerahannya.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #33 on: 26 June 2010, 10:38:33 AM »
wah-wah saudara Robert anda sepertinya tidak bertanggung jawab akan kata anda sendiri....
belajar ilmu harus mengakui kesalahan, sudah jelas-jelas postingan anda tertulis

Quote
Jadi para guru feng shui menghormati : Tai Shang Lao Jun adalah dewa yang tertinggi dalam komando Talisman/Fu Zhou, namun penghormatan tertinggi adalah tetap kepada para Sangha dan Budha.

bagaimana mungkin seseorang belajar ilmu feng shui yang nyata-nyata sudah pasti dari guru Shifu nya notabane nya harus di TAO YING dulu..baru di ajar...
terus bunyi nya penghormatan tertinggi pada buddha?....hahahahaha....semakin jelas ketidak tahuan anda tapi anda ngotot mempertahankan kebenaran yg merupakan kesalahan.

Quote
silahkan beri indikator-indikator sehingga saya tahu telah menghina agama orang.
dari pada saya banyak bicara, silahkan posting ARTIKEL ini di forum TAOIS......nanti liat tanggapannya bagaimana...hahahaha.

 
orang yg bijak tidak seharusnya mengeluarkan kata-kata merendahkan, karena pada dasar nya semua manusia ingin di hormati terutama kepercayaan mereka...walau anda tahu mereka itu salah !!!!

Astaga, Pak Robert,  seorang lao shi feng shui yang disegani dikatakan seorang yang tak bertanggung jawab???.
Kenapa yah ada orang yang begitu kasar di forum ini sembarangan menuduh orang, meskipun seseorang berbuat kesalahan?????


Kalau aye, baca sih tidak ada yang aneh, memang dalam hal penulisan, suhu feng shui yang buat mantra taoist harus memohon blessing Tai Shang Lao Jun sebagai dewa tertinggi.

Namun tidak mesti semua suhu feng shui adalah beragama Taoist. =P~

 

Terima kasih atas pemahaman sis.

Ada kesalahpahaman pengertian, yang penting diluruskan saja.

Salam,

Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #34 on: 26 June 2010, 12:39:44 PM »
Quote

se tau gw master feng shui kebanyakan minta bayaran mahal dan didepan pula............


Ada banyak salah pemahaman masyarakat disini :

Saya akan rekap beberapa point agar mempunyai pandangan yang jelas tentang praktek feng shui untuk menambah wawasan :

1. Sejarah praktek feng shui di masyarakat luas

Awalnya pada jaman kekaisaran dinasti-dinasti di Tiongkok, praktek feng shui hanya diperuntukkan bagi keluarga kerajaan. masyarakat awam dilarang memanfaatkan jasa feng shui, karena para pembesar takut dari masyarakat awam muncul kekuatan baru yang berkemampuan mengeliminasi hak-hak istimewa golongan tersebut diatas.

Karena feng shui khususnya, yin zhai atau feng shui makam, bila di lokasi yang tepat (formasi kaisar/penguasa dunia) dan di tangan feng shui master yang tepat akan mampu menciptakan seorang Raja Baru.

Tahun 800 masehi, sehubungan pemberontakan di Dinasti Tang, salah satu Guo Shi/penasihat negara bernama Yang Yun Song, melarikan diri dari istana setelah membaca tanda langit nyawanya terancam oleh para pemberontak.

Dalam pelariannya sebagai orang biasa beliau banyak menolong desa-desa miskin sehingga mampu mandiri, sehingga beliau dijuluki Yang penolong orang miskin (Yang Qiu Pin), beliau juga menerima sekitar 7-8 murid pewaris awam yang akhirnya masing-masing membentuk aliran tersendiri, diluar satu murid pewaris alirannya.
Sejak itulah feng shui dinikmati orang awam, namun masih kebanyakan adalah para pembesar dan orang kaya.

Setiap feng shui satu keluarga, para ahli feng shui tersebut diperlakukan dengan sangat hormat, atau istilah sekarang diberi fasilitas hotel bintang 7, berbulan-bulan sampai mereka mendapatkan jantung naga (lokasi terbaik untuk pemakaman).

Praktek feng shui untuk awam sampai sekarang dimulai sejak jaman Dinasti Ming. namun saat itu juga mulai muncul praktisi feng shui yang tidak memiliki keahlian profesional, yang jumlahnya terus bertambah melampaui ahli feng shui yang benar-benar otentik.
 
2. Profesi praktek feng shui sebelum 1990 an

Seperti halnya di masa kerajaan Dinasti di Tiongkok, praktek feng shui masih tidak se komersial sekarang, karena umumnya para master feng shui memang spiritualnya tinggi (kebanyakan para Bikkhu dan taoist), serta hanya dianggap sebagai profesi sambilan, sehingga bagi umum kebanyakan hanya menerima ang pao suka rela saja. diluar yang profesional melayani para pembesar, dan hartawan kaya.

3. Profesi praktek feng shui sesudah 1990 sampai kini

Seiring dengan kemajuan jaman dan semakin komersialnya masyarakat. kebanyakan praktek feng shui juga ikut inflasi menjadi komersial, karena kebutuhan akan biaya hidup yang tinggi.

karena itu para ahli feng shui yang menjalani sebagai profesi, meminta bayaran yang mahal sebagai konsekuensi logis dari manfaat jasa feng shui yang diberikan. Namun bagi praktisi yang mengikuti kode etik tradisi leluhur tiongkok, yakni sangat bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan memastikan pengetahuannya memadai, lewat pembelajaran yang terus menerus mencari Suhu yang bagus.

Sampai disini, berikut adalah alasan mengapa para ahli feng shui menerapkan tarif yang "mahal" (relatif sifatnya) :

1. Alasan manfaat ekonomis : sebagai mana pepatah Inggris : anda bayar kacang dapat monyet, atau dalam bahasa Indonesia : untuk mancing teri atau sepat cukup cacing, namun untuk memancing ikan kakap perlu umpan ikan teri atau daging [-X
Penjelasannya : adalah tidak fair menginginkan manfaat 1000, hanya membayar 1 atau 10 saja.
2. Alasan modalitas : Praktek feng shui adalah suatu profesi pekerjaan, seperti halnya Akuntan, Dokter, Pengacara dll, karenanya para praktisinya perlu makan juga untuk membiayai kehidupan keluarga, serta untuk sembah bakti kepada Guru yang telah mengajarkan ilmunya (Etika : tidak boleh makan kacang lupa kulit, atau belajar ilmu sebagai suatu transaksional saja).
Seperti penjelasan diatas, cerita belajar ilmu dengan guru asal ada kemauan meski miskin seperti dalam film-film kungfu adalah fiktif belaka. untuk berguru perlu biaya yang sangat mahal, karena guru juga tahu ilmunya sangat berharga, bila sudah diajarkan adalah milik sang murid seumur hidup, tak mungkin guru mau mengajar dengan ongkos hanya biaya fee dari 10 - 50 klien saja.

Sebagai contoh saya sendiri, untuk investasi buku-buku referensi saja (tidak menjamin pandai feng shui), melebihi beli 2 unit toyota Avanza harga sekarang.

Karenanya sebagai profesi, ahli feng shui juga mengalami karma yang demikian!!!

3. Mengapa harus dibayar dimuka : karena alasan moralitas, kalau dibayar murah atau nanti bayarnya orang tidak akan respek dengan nasihat feng shui maupun sama masternya, karena kadang-kadang dapat terjadi advis feng shui hanya diminta membuat satu lubang tikus ukuran 20 x 20 cm, harus bayar sekian jt.... maka terkadang klien yang kurang konsekwen wanprestasi :'(


4. Praktek Feng Shui sebagai waktu senggang
Praktek ini yang banyak ditemui di masyarakat khususnya bagi yang suka konsultasi ke kelenteng, vihara, ke lauya, para normal dan sebagainya.
Bukan berarti mereka tidak hebat, namun umumnya kurang profesional.

artinya : nasihat feng shui cuma seperti memasang kaca Pa Kua, konsultasi denah rumah tanpa kelapangan, lewat penerawangan. pemberian hari baik hanya didasarkan hari baik di Tong Shu dan sebagainya.

5. Praktek feng shui yang profesional dan memiliki keahlian memadai
Praktek ini adalah sebagaimana tercermin dalam penjelasan point 2 diatas.

6. Praktek feng shui yang profesional dan tidak memiliki keahlian yang memadai
Bedanya adalah praktisi jenis ini hanya belajar dari membaca buku, buku DIY (do it yourself), belajar dari guru yang mengajar secara umum (tanpa harus di sumpah)
umumnya pengetahuan praktek hanya fundamental, meski secara teoritis sangat bagus
Praktisi ini tidak berjodoh, mendapat bimbingan langsung dari suhu yang kompeten. Namun karena PERCAYA DIRI NYA  tinggi, memberanikan diri praktek, dengan menulis BIO atau REFERENSI yang menonjolkan kesuksesannya, termasuk mengendarai mobil berkelas untuk show Impression efek.


7. Praktek feng shui yang tidak profesional
Praktisi ini berupa model pedukunan feng shui, lebih menonjolkan kemampuan paranormal, memakai bahasa bisa mengubah nasib anda menjadi kaya, anda bertemu ahli yang tepat, tetapi kemampuan mengenali masalah, saran solusi dan tanggungjawab pelayanannya kurang (istilahnya tidak ada after sales service ataupun ada bila mendapat keluhan tidak mengangkat telepon atau susah di temui dan sebagainya). praktisi ini umumnya hanya meminta bayaran ang pao suka rela, namun mensyarakat upacara ci swak (yang umumnya maharnya adalah mahal) agar dapat rejeki, berkah dan sebagainya

8. Pandangan Stereotip masyarakat terhadap praktisi feng shui
Karena mayoritas yang dikenal di masyarakat adalah point no 6 & 7, diatas, selain itu di Indonesia banyak alternatif paranormal, lau ya yang hanya meminta ang pao sukarela, banyak terjadi pandangan stereotip jasa feng shui tak perlu di hargai tinggi.

Pandangan yang demikian, serta banyaknya praktisi point no 6 & 7, yang membuat praktisi dengan idealitas tinggi dan otentik tidak banyak peminat, mereka lebih suka praktek untuk bisnis sendiri atau membantu teman/keluarga dekat.


9. manfaat terukur dari praktek feng shui
Meski sehebat atau seotentik apapun seorang ahli feng shui, tidak bisa menjamin prakteknya sukses untuk semua orang, karena faktor pengaruhnya yang hanya 35%. namun bagi orang yang hidupnya beruntung atau lagi jaya, umumnya akan mendapat manfaat yang terkadang eksponensial.

Sebagai ilustrasi  (khusus aspek keuangan saja) :
orang beruntung yang di fengshui benar : tadinya mobilnya Avanza, dalam 1-2 tahun ke depan mobilnya mungkin berubah menjadi Fortuner, rumah ukuran 200m, mungkin tambah satu rumah lagi atau 2 atau 3 rumah dalam 10 tahun ke depan

orang beruntung yang tidak di feng shui : punya mobil Avanza, mungkin saja menjadi Nissan Serena, rumah masih tetap sama, atau keberuntungannya bagus 10 tahun ke depan tambah 1 rumah, tapi ada kemungkinan anaknya meninggal (bila keberuntungan anak tidak bagus), meski kehidupan makmur

10. manfaat semu dari praktek feng shui
Sama dengan point 9, ilustrasi orang beruntung yang tidak di feng shui.


Quote

kalau mau nolong orang ya buat aja DVD DIY (do it youself) feng shui...
supaya semoa orang bisa berbahagia tanpa embel2. duit2....


Seperti penjelasan panjang diatas, moga-moga dapat dimengerti, contoh ilustrasi saya punya buku harga ratusan juta tidak menjamin pandai feng shui dengan baik tanpa bimbingan guru, bagaimana dengan satu -dua buku atau VCD bisa membuat orang mengubah nasibnya dengan baik.

BTW : saya sudah memulai proyek memperkenalkan web dan forum diskusi ke umum
juga sudah melemparkan Buku Tong Shu pribadi saya ke pasaran (ada orang ikut kursus sampai belasan juta untuk mendapatkan manfaat sama dengan isi buku ini, tentunya mereka tahu cara hitung, kalau buku hanya bisa pakai ;) : Bisa cek dengan judul :

Buku Pegangan Para Ahli Feng Shui almanak lengkap tahun 2010-2011, cover merah di toko buku Gramedia.

Bila dipraktekkan dengan baik, meski tidak terukur, ada memberi manfaat dalam banyak aspek.
Karena banyak awam tidak mengerti : bahwa feng shui betapapun baiknya, bila dilakukan tanpa pilih hari yang baik, kadang bisa mencelakakan.

Berikutnya : rencana saya akan menerbitkan beberapa buku feng shui : yang akan memberi pemahaman kepada masyarakat pengetahuan selevel para ahli point 6 & 7 diatas.
Dan bisa mengidentifikasi si ahli feng shui ini berpengetahuan atau tidak.



kalau rumah hadap ke Timur... ya pasti pagi panas... sore tidak...(basic feng shui gitu?)......


Ini logika saja, tidak terkait pandangan feng shui.
Pandangan basic feng shui adalah orang cenderung rumahnya menghadap arah Selatan.
(pada level lebih dalam tidak menjamin juga sukses, harus dilihat kontur tanah, orang yang tinggal, adanya sungai, gunung, faktor waktu, dan sebagainya, yang kalkulasinya sangat banyak) :P

bagaimana dgn hadapan tempat tidur maupun tempat BAB (toilet) ? bolehkah di share dikit...
kalau rumah pojok.... yg dianggap depan yg mana? bagaimana tau mana yg depan rumah?

Secara standar, apa yang dituliskan buku-buku basic feng shui di pasaran bisa diikuti seperti :
jangan kepala dibawah tiang belandar atau sesuatu yang menekan, kepala jangan membelakangi jendela, kepala ranjang harus rapat dinding, ranjang jangan berhadapan dengan pintu.

Tempat BAB adalah sangat tricky. Aturan feng shui tidak boleh banyak-banyak.
Orang jaman modern sangat senang banyak toilet karena alasan kenyamanan :o
karena Toilet adalah salah satu pencuri uang yang paling tak terlacak ;D tahu kan maksudnya : artinya banyak sumber kebocoran tak terduga.

kalau dapur apakah lantainya boleh lebih turun supaya air mudah jatuh ke selokan?
gw pernah dengar malah disarankan feng shui harus lebih tinggi....gimana tuhhh...


Tidak perlu, rata saja adalah pilihan paling sederhana dan praktis.

Quote

adakah feng shui supaya ditaksir cewek ?.....

trims sebelumnya...

Ada sih, namun sebagai komplementer saja, tidak terlalu penting.

yang penting pemahaman Buddha Dharma, dengan Anicca, Dukka, Anatta yang paling praktikal.

meski ditaksir cewek, setelah married, pemahaman Buddha Dharma hanya sebatas bicara saja, maka akan menyaksikan perang dunia di rumah ;D
Bila hanyamengandalkan tampang, aura kasih, wajah boleh cantik, suara boleh merdu, tetapi hati dan kelakuan setelah married baru ketahuan ha ha
Dalam Ba Zi bisa dihitung seorang wanita itu setia, penuh keibuan, atau pelawan suami, judes, suka ngelirik lelaki lain.  Jadi mau pilih mana 8)

Semoga tulisan panjang ini tidak membosankan, dan dapat memberi manfaat.

Salam,

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #35 on: 26 June 2010, 01:58:22 PM »
Quote
Robert :
Tempat BAB adalah sangat tricky. Aturan feng shui tidak boleh banyak-banyak.
Orang jaman modern sangat senang banyak toilet karena alasan kenyamanan :o
karena Toilet adalah salah satu pencuri uang yang paling tak terlacak ;D tahu kan maksudnya : artinya banyak sumber kebocoran tak terduga.

Nah kalau usaha kita Ponten Umum.... maka semangkin banyak tempat BAB dan tempat kencingnya dan juga ditempat ramai yg dibutuhkan, maka uang masuk akan bertambah banyak.

Quote
Toilet adalah salah satu pencuri uang yang paling tak terlacak
ini sudah lebih ke tahayul... bagaimana kalau Hotel ? yg disetiap  kamar ada toiletnya ?
utk Penthouse bisa2 satu kamar mandi toiletnya 2....lho mohon penjelasannya...

yg gampang jangan dibuat rumit2 ya...  ;D ;D ;D
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #36 on: 26 June 2010, 02:19:58 PM »
[at]  Robert Yang:
Ngomong-ngomong tentang Fengshui, saya pernah dengar mengenai bahwa Kitab I Ching diinterpretasikann secara khas oleh tiga golongan besar di Tiongkok: Konfusius, Taois, dan Buddhis. Kalau tidak salah, hasilnya adalah tiga buah kita I Ching dengan interpretasi yang berbeda. Saya sendiri pernah melihat versi cetakan I Ching yang dibawahnya diberi keterangan seperti: "Taoist' I Ching" atau ""Buddhist' I Ching".  Benarkah demikian? Mohon pencerahannya.

Sejujurnya pemahaman saya tentang I Ching sangat dangkal. hanya sebagai praktisi yang mengikuti kode etik budaya Tionghoa, dalam memahami segala sesuatu mesti melakukan riset dan kajian secara mendalam.

Secara sumber : saya tetap berpedoman pada I-Ching hasil rekapitulasi/karangan Lao Zi (saya katakan rekap karena Lao Zi mendasarkan juga pemahaman pada Ba Gua awal susunan Fu Xi, Ba Gua akhir susunan Wen Wang dan 64 hexagram susunan Wen Wang.

Karena isinya sangat dalam katanya mustahil dalam 1 kehidupan ini manusia memahami isi I-Ching.

saya lupa-lupa ingat, Kong Fu Zi sendiri mengatakan bila diberi 1 kali kehidupan sekalipun lagi, belum tentu memahami I-Ching sepenuhnya.

Pendapat pribadi saya, karena sebagai buku sumber pengetahuan alam semesta, maka meski asalnya adalah buku tipis. bagi yang mau membuat interpretasi bisa membuat buku hingga jutaan atau ratusan juta kata. Jadi judul Taoist I-Ching ataupun Buddhist I-Ching, atau judul-judul trendy lainnya, hanyalah sekadar judul dan interpretasi sang penulis atau sebagai simbol promosi saja dengan tambahan kalimat ataupun ilustrasi gambarnya, karena bila bukunya diberi judul I-Ching saja, tentu tidak akan laku, orang gampang cari di internet  :))

Bagi praktisi feng shui atau pengetahuan metafisika tiongkok lainnya, isi buku I-Ching pegangannya berupa :

- pengembang luasan pemahaman 5 elemen
- teori tanpa batas (Wu Qi), menjadi dualitas (Tai Chi), 4 musim, 8 penjuru, dan 64 hexagram
- Penjelasan dan gambaran image dari 8 Ba Gua, berupa kondisi alam semesta, manusia, karakter, binatang, tumbuhan, tempat, perbuatan, hubungan keluarga, organ tubuh, warna, angka dan lain-lain
Dari pemahaman atas point-point diatas akan menciptakan permutasi ratusan ribu hingga jutaan situasi yang menggambarkan kehidupan manusia, alam, kejadian dan lain-lain

permutasi inilah yang menjadi model kamus peramalan nasib manusia, kejadian alam semesta, buka usaha, keturunan, politik,  dan lain-lain yang memungkinkan para praktisinya mencapai akurasi hampir 98%.

Moga-moga memberikan gambaran.

Salam,


Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #37 on: 26 June 2010, 02:32:29 PM »

Nah kalau usaha kita Ponten Umum.... maka semangkin banyak tempat BAB dan tempat kencingnya dan juga ditempat ramai yg dibutuhkan, maka uang masuk akan bertambah banyak.


Ya, benar. harus ditempat yang strategis, bila tidak ya percuma :'(



Quote
Toilet adalah salah satu pencuri uang yang paling tak terlacak
ini sudah lebih ke tahayul... bagaimana kalau Hotel ? yg disetiap  kamar ada toiletnya ?
utk Penthouse bisa2 satu kamar mandi toiletnya 2....lho mohon penjelasannya...

yg gampang jangan dibuat rumit2 ya...  ;D ;D ;D


Takhyul dan non takhyul adalah bagai pisau bermata dua.

Sesuatu yang tidak dapat dijelaskan atau tidak dijelaskan maka dianggap takhyul

Sesuatu yang ada penjelasan, tidak dianggap takhyul.

Karena Bro Johan minta advis, saya kasih salah satu rahasia yang menjadi perhatian ahli feng shui waktu feng shui rumah.

Saat diminta rancangan denah kasar kebutuhan rumah, setting toilet ini yang paling bikin pusing kepala.

Lain halnya rumah sudah jadi, saat feng shui ya tak bisa berkata apa-apa, hanya cari solusi lain yang meringankan saja.
kenapa toilet adalah sesuatu yang kotor. meskipun jaman sekarang sanitasi sudah sangat bagus, bahkan ada orang toiletnya lebih bagus dari kamar tidur ^-^
Toilet dengan saluran kloset maupun pembuangannya adalah bagian air yang mengalir keluar.

Dalam teori feng shui air menahan Qi, karena ada air menahan Qi maka memudahkan mengumpulkan kekayaan. bila air mengalir keluar bayangkan saja.

karena teorinya sangat rumit tidak gampang dimengerti oleh ahli feng shui sekaliber pun, maka tidak masalah saya beberkan. Just teori tentang toilet saja mau dituliskan bukunya bisa 100 halaman ^-^

Jadi jangan anggap remeh masalah ini. be extra careful if not will cry, appreciate it :'(

Semoga bermanfaat.

Salam,

Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #38 on: 26 June 2010, 02:38:02 PM »

ini sudah lebih ke tahayul... bagaimana kalau Hotel ? yg disetiap  kamar ada toiletnya ?
utk Penthouse bisa2 satu kamar mandi toiletnya 2....lho mohon penjelasannya...

yg gampang jangan dibuat rumit2 ya...  ;D ;D ;D

Kalau hotel sudah masuk kategori Big project. otomatis setiap kamarnya adalah kamar mandi.

Fokus kamar hotel cukup kenyamanan sesuai standar bintang kelas hotelnya.

Yang membuat suatu hotel okupasi tinggi atau rendah adalah bagian front officenya dari jalanan masuk ke hotel, pintu hingga ke bagian reservasi. disitulah kunci untuk menarik orang singgah.

dan merasakan sirkulasi qi baik di lobbi, bagaimana karyawan resepsionis bisa melayani dengan ramah. itulah kunci yang membuat hotel ramai dan tamu akan senang kembali.

Bagian lain yang terkait adalah seksi-seksi profit center lainnya, itu harus diperhatikan.

Salam,

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #39 on: 26 June 2010, 02:40:32 PM »

Nah kalau usaha kita Ponten Umum.... maka semangkin banyak tempat BAB dan tempat kencingnya dan juga ditempat ramai yg dibutuhkan, maka uang masuk akan bertambah banyak.


Ya, benar. harus ditempat yang strategis, bila tidak ya percuma :'(



Quote
Toilet adalah salah satu pencuri uang yang paling tak terlacak
ini sudah lebih ke tahayul... bagaimana kalau Hotel ? yg disetiap  kamar ada toiletnya ?
utk Penthouse bisa2 satu kamar mandi toiletnya 2....lho mohon penjelasannya...

yg gampang jangan dibuat rumit2 ya...  ;D ;D ;D


Takhyul dan non takhyul adalah bagai pisau bermata dua.

Sesuatu yang tidak dapat dijelaskan atau tidak dijelaskan maka dianggap takhyul

Sesuatu yang ada penjelasan, tidak dianggap takhyul.

Karena Bro Johan minta advis, saya kasih salah satu rahasia yang menjadi perhatian ahli feng shui waktu feng shui rumah.

Saat diminta rancangan denah kasar kebutuhan rumah, setting toilet ini yang paling bikin pusing kepala.

Lain halnya rumah sudah jadi, saat feng shui ya tak bisa berkata apa-apa, hanya cari solusi lain yang meringankan saja.
kenapa toilet adalah sesuatu yang kotor. meskipun jaman sekarang sanitasi sudah sangat bagus, bahkan ada orang toiletnya lebih bagus dari kamar tidur ^-^
Toilet dengan saluran kloset maupun pembuangannya adalah bagian air yang mengalir keluar.

Dalam teori feng shui air menahan Qi, karena ada air menahan Qi maka memudahkan mengumpulkan kekayaan. bila air mengalir keluar bayangkan saja.

karena teorinya sangat rumit tidak gampang dimengerti oleh ahli feng shui sekaliber pun, maka tidak masalah saya beberkan. Just teori tentang toilet saja mau dituliskan bukunya bisa 100 halaman ^-^

Jadi jangan anggap remeh masalah ini. be extra careful if not will cry, appreciate it :'(

Semoga bermanfaat.

Salam,

iya bro kata master feng shui tempat BAB harus sejajar dgn jalan besar rumah...
nah rumah gw pojok...ada 3 toilet,... satu sejajar, sedang kan yg duanya tegak lurus...
 :'( :'( :'( :'( :'( :'(

kalau tau duit keluar terus... biar toiletnya bangunnya diluar rumah dekat lapangan toilet...
jadi malam2 mau kencing ya pakai botol aqua yg 1.5 liter aja... kalau bab terpaka keluar rumah dehh

apakah ada perumahan yg toiletnya diluar rumah... supaya yg tinggal didalammnya lebih bisa menyimpan duit. kan begitu bro... dan gw lihat di wihara Tuban...tuh toiletnya ada 100 biji gitu...
tapi koq yg nyumbang duit setiap tahun bertambah... gimana tuh?  :'( :'( :'(

trus kalau rumah gak ada toilet kan bagaikan manusia makan terus gak buang,...
kalau perutnya meletus gimana ?  :o :o
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #40 on: 26 June 2010, 06:48:37 PM »


iya bro kata master feng shui tempat BAB harus sejajar dgn jalan besar rumah...
nah rumah gw pojok...ada 3 toilet,... satu sejajar, sedang kan yg duanya tegak lurus...
 :'( :'( :'( :'( :'( :'(

kalau tau duit keluar terus... biar toiletnya bangunnya diluar rumah dekat lapangan toilet...
jadi malam2 mau kencing ya pakai botol aqua yg 1.5 liter aja... kalau bab terpaka keluar rumah dehh

apakah ada perumahan yg toiletnya diluar rumah... supaya yg tinggal didalammnya lebih bisa menyimpan duit. kan begitu bro... dan gw lihat di wihara Tuban...tuh toiletnya ada 100 biji gitu...
tapi koq yg nyumbang duit setiap tahun bertambah... gimana tuh?  :'( :'( :'(

trus kalau rumah gak ada toilet kan bagaikan manusia makan terus gak buang,...
kalau perutnya meletus gimana ?  :o :o
[/quote]

Ini kan ceritanya, sama feng shui master yang ngerti peranan toilet, efek buruk toilet di posisi mana dan sebagainya. Sehingga penempatan yang tepat didalam rumah, malah tambah nyimpan duit alias tambah kaya. tapi kalau ahli fengshuinya nggak ngerti cerita diatas yang akan terjadi, menjadi maling tak tampak.

Tentu saja di rumah boleh ada toilet, hanya tidak boleh banyak-banyak, misalnya toilet yang sering digunakan 2 buah cukup. sisanya kalau kamar utama harus ada toilet, harus ditempatkan lagi posisi yang pas. untuk kamar mandi pembantu biasanya di taruh di luar rumah.

Ini yang harus jadi common sense. tak bisa dipaksa mati.

Kalau rumah sudah banyak toilet, seperti yang telah saya jelaskan kan ada kebetulannya, tidak terkena posisi vital, khususnya yang menjadi kepala keluarga (karena kepala keluarga cari duit).

makanya orang tidak di feng shui juga tidak masalah, bila keberuntungan lagi bagus, semua kebetulan bagus, hanya nilai tidak sampai katakan 90, yang penting 50-70 sudah bagus.

lagian kalau meski di feng shui, kalau master nya tidak kualified kan tambah celaka.

Ini ibarat kita hidup di samudera kehidupan, inginnya kapal menuju Selatan adalah terbaik, bila master feng shui nya tidak ngerti, suruh terus ke Tenggara atau ke Timur kan pasti tidak ketemu.

Bila kita tidak di feng shui, kebetulan semua aspek (langit, manusia/logika, dan feng shui) cukup ok, tujuan ke Selatan, tapi kita arah ke Timur, karena suatu sebab ****, bisa salah kita balik lagi ke Selatan jadi arahnya cocok karena tidak tersistimatisasi sesuai sistim sang ahli feng shui.

Kalau tempat yang bukan orang tinggal tidak masalah, seperti hotel, rumah sakit, vihara, rumah ibadah, kost-kost dan sebagainya.
yang keluar duit kan yang tinggal di situ, yang menerima tamu/pemilik tempat kan yang untung :P
Kecuali : toilet untuk ruangan kerja staf mereka, ruang penting lainnya, ya berefek.

Moga-moga sudah menjadi jelas.

Salam,

Offline Lokasurya

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #41 on: 20 January 2012, 12:25:39 PM »
Dear Ko Robert, saya newbie n baru menemukan thread ini. Dari diskusi diatas kelihatannya Ko Robert banyak mengerti tentang feng shui, kalau boleh saya ingin konsultasi Ko, may i ?

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #42 on: 20 January 2012, 12:56:34 PM »
^
^
Robert Yang
Last Active:
27 November 2011
udah 2 bulan ngk masuk DC

Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #43 on: 22 January 2012, 10:15:48 AM »
Dear Ko Robert, saya newbie n baru menemukan thread ini. Dari diskusi diatas kelihatannya Ko Robert banyak mengerti tentang feng shui, kalau boleh saya ingin konsultasi Ko, may i ?

Dear Lokasurya,

Tentu saja boleh, namun sebelum mengambil keputusan, penting juga mempunyai pengetahuan tentang gambaran seberapa besar manfaat dari konsultasi : apakah problem harus diatasi : dari aspek feng shui / rumah tinggal,  aspek nasib langit / Ba Zi, ataukah usaha kemauan dan perilaku via meditasi, kesabaran, ketekunan, memahami proses anicca atau dalam padanan feng shui Yin-Yang (proses berjalannya waktu dari kaya menjadi miskin, dari kuat menjadi lemah, dari terurai menjadi terbentuk dsbnya), gambaran pengetahuan ini dapat di cek di forum qualife_****, atau pengetahuan aspek nasib karangan saya berjudul Pelajaran Ilmu Ba Zi. sehingga tahu dengan jelas apa kebutuhan kita.

Salam,

Offline Lokasurya

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #44 on: 25 January 2012, 12:39:40 PM »
Pelajaran ilmu ba zi karangan Ko Robert bisa saya baca di mana ? apakah berupa buku atau dlm bentuk e-book or yg lainnya ? Thx.

_/\_

Offline Lokasurya

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 6
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #45 on: 25 January 2012, 01:13:09 PM »
Saya sdh menemukan website Ko Robert, dan ternyata pelajaran ilmu ba zi itu dalam bentuk buku ya, ok akan saya cari. Xie xie

 _/\_


Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #46 on: 15 February 2012, 02:23:06 PM »

Tepat sekali, bila diukur kemampuan Abhinna, pencapaian Jhana 4 dalam meditasi, sudah mampu menyamai atau tingkat tertinggi level ilmu feng shui.

Nah problemnya, orang yang sudah mencapai Jhana kan kebanyakan ariya sangha sedikit sekali praktisi awam, bahkan praktisi awampun cenderung menjadi lebih spiritual.
Maka tidak pernah memakai kemampuan paranormalnya untuk menjadi sumber penghasilan.
Sedangkan Ilmu Feng shui adalah khusus untuk membantu orang memperbaiki kehidupan sehingga bebas problem finansial, rumah tangga, penyakit, bahkan membantu pengkondisian orang untuk berjodoh mencapai pencerahan hidup.

Sehingga pada tingkat atas, feng shui (yang otentik praktis), sarana membantu orang untuk mencapai pencerahan spiritual. logikanya begini : kalau manusia biasa bila setiap hari hanya disibukkan dengan mencari uang, kadang suami istri bertengkar, sakit dsbnya, apakah mungkin pikirannya tenang atau punya waktu untuk mengikuti meditasi ^-^



Maaf, ada koreksi sedikit. setelah mengikuti level yang lebih dalam pada tingkatan praktik Feng Shui , dan diskusi dengan senior yang mencapai tingkatan Jhana 8 sampai menembus rupa kalapa.
Beliau ternyata juga tidak mengerti pencapaian tingkat ilmu feng shui yang lebih dalam, bila tidak mendapat pelajaran lebih lanjut dari gurunya.

Ternyata tidak ada korelasi "langsung" tingkatan pencapaian Jhana dengan level tingkatan praktik feng shui master.
Karena ilmu feng shui meski juga mengadopsi kemampuan batin dll, fokus utama adalah pada kecerdasan inteligensia dalam mengaplikasi  berbagai varian determinan nasib keberuntungan, secara sangat-sangat akurat, baru memberikan manfaat yang tepat sasaran.

Robert Yang


 

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #47 on: 15 February 2012, 08:04:11 PM »
Dari Brahmajala Sutta, Digha Nikaya 1 dikatakan:

"Sementara beberapa petapa dan Brahmana memakan makanan pemberian mereka yang berkeyakinan, berpenghidupan dari keterampilan, penghidupan salah seperti membaca garis tangan, meramal dari gambaran-gambaran, tanda-tanda, mimpi, tanda-tanda jasmani, gangguan tikus, pemujaan api, persembahan dari sesendok sekam, tepung beras, beras, ghee atau minyak, atau darah, dari mulut, membaca ujung jari, pengetahuan rumah dan kebun, ahli dalam jimat, pengetahuan setan, pengetahuan rumah tanah, pengetahuan ular, pengetahuan racun, pengetahuan tikus, pengetahuan burung, pengetahuan gagak, meramalkan usia kehidupan seseorang, jimat melawan anak panah, pengetahuan tentang suara-suara binatang, Petapa Gotama menjauhi keterampilan dan penghidupan salah demikian.

Sementara beberapa petapa dan Brahmana berpenghidupan dengan keterampilan seperti meramalkan gerhana bulan, matahari, bintang; bahwa matahari dan bulan akan bergerak sesuai jalur yang benar – akan bergerak tidak menentu; bahwa bintang akan bergerak sesuai jalur yang benar – akan bergerak tidak menentu; bahwa akan terjadi hujan meteor, suatu kebakaran dahsyat di angkasa, gempa bumi, guruh; matahari, bulan, dan bintang yang terbit, terbenam, gelap dan terang; dan ‘demikianlah akibat dari benda-benda ini’, Petapa Gotama menjauhi keterampilan dan penghidupan salah demikian.

Sementara beberapa petapa dan Brahmana berpenghidupan dengan keterampilan seperti meramalkan hujan yang baik atau buruk; panen yang baik atau buruk; keamanan, bahaya; penyakit, kesehatan, atau mencatat, menentukan, menghitung, komposisi syair, menjelaskan alasan-alasan, Petapa Gotama menjauhi keterampilan dan penghidupan salah demikian.

‘“Sementara beberapa petapa dan Brahmana berpenghidupan dengan keterampilan seperti mengatur pemberian dan penerimaan dalam suatu pernikahan, pertunangan dan perceraian; [menyatakan waktu untuk] menabung dan belanja, membawa kebaikan dan keburukan, melakukan aborsi,31 menggunakan mantra untuk mengikat lidah, mengikat rahang, menyebabkan tangan gemetar, menyebabkan tuli, mencari jawaban dari cermin, menjadi gadis-medium, dewa; memuja matahari atau Mahà Brahmà, meniupkan api, memanggil dewi keberuntungan, Petapa Gotama menjauhi keterampilan dan penghidupan salah demikian."

"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #48 on: 18 February 2012, 03:43:18 PM »
Dari Brahmajala Sutta, Digha Nikaya 1 dikatakan:

"Sementara beberapa petapa dan Brahmana memakan makanan pemberian mereka yang berkeyakinan, berpenghidupan dari keterampilan, penghidupan salah seperti membaca garis tangan, meramal dari gambaran-gambaran, tanda-tanda, mimpi, tanda-tanda jasmani, gangguan tikus, pemujaan api, persembahan dari sesendok sekam, tepung beras, beras, ghee atau minyak, atau darah, dari mulut, membaca ujung jari, pengetahuan rumah dan kebun, ahli dalam jimat, pengetahuan setan, pengetahuan rumah tanah, pengetahuan ular, pengetahuan racun, pengetahuan tikus, pengetahuan burung, pengetahuan gagak, meramalkan usia kehidupan seseorang, jimat melawan anak panah, pengetahuan tentang suara-suara binatang, Petapa Gotama menjauhi keterampilan dan penghidupan salah demikian.

Sementara beberapa petapa dan Brahmana berpenghidupan dengan keterampilan seperti meramalkan gerhana bulan, matahari, bintang; bahwa matahari dan bulan akan bergerak sesuai jalur yang benar – akan bergerak tidak menentu; bahwa bintang akan bergerak sesuai jalur yang benar – akan bergerak tidak menentu; bahwa akan terjadi hujan meteor, suatu kebakaran dahsyat di angkasa, gempa bumi, guruh; matahari, bulan, dan bintang yang terbit, terbenam, gelap dan terang; dan ‘demikianlah akibat dari benda-benda ini’, Petapa Gotama menjauhi keterampilan dan penghidupan salah demikian.

Sementara beberapa petapa dan Brahmana berpenghidupan dengan keterampilan seperti meramalkan hujan yang baik atau buruk; panen yang baik atau buruk; keamanan, bahaya; penyakit, kesehatan, atau mencatat, menentukan, menghitung, komposisi syair, menjelaskan alasan-alasan, Petapa Gotama menjauhi keterampilan dan penghidupan salah demikian.

‘“Sementara beberapa petapa dan Brahmana berpenghidupan dengan keterampilan seperti mengatur pemberian dan penerimaan dalam suatu pernikahan, pertunangan dan perceraian; [menyatakan waktu untuk] menabung dan belanja, membawa kebaikan dan keburukan, melakukan aborsi,31 menggunakan mantra untuk mengikat lidah, mengikat rahang, menyebabkan tangan gemetar, menyebabkan tuli, mencari jawaban dari cermin, menjadi gadis-medium, dewa; memuja matahari atau Mahà Brahmà, meniupkan api, memanggil dewi keberuntungan, Petapa Gotama menjauhi keterampilan dan penghidupan salah demikian."



Ini adalah contoh umum yang tujuannya sebenarnya baik memberikan catatan/informasi/pengetahuan dharma yang baik, namun hanya dengan copy paste “petikan-petikan Sutta tertentu tanpa disertai penjelasan pengertian dan penerapan yang benar justru membuat bingung  orang lain, atau tidak nyambung antara jawaban dan pertanyaan, dan pada tingkatan ekstrim secara tidak langsung sama dengan nasihat yang buruk (kasus ini memang banyak terjadi pada orang yang meminta advis gratis kepada “master Feng Shui / Peramal Nasib” yang pengetahuannya juga model copy paste).
Ada beberapa point penting yang perlu diklarifikasi :

1.   Perbedaan Persepsi bagi pemberi dan penerima copy paste informasi pada tingkatan penafsiran Ajaran Buddha Dharma yang pengertiannya sangat 
        Dalam?

-   Bila jawaban atas informasi copy paste adalah tepat sutta yang dikehendaki, dan dapat dimengerti adalah bermanfaat

-   Bila jawaban atas informasi copy paste adalah tepat sutta yang dikehendaki, dan disertai penjelasan yang membuka pikiran, adalah sangat bermanfaat,
        dipersepsikan sangat membantu.

-   Bila memberikan informasi copy paste sutta yang diri sendiri kurang mengerti, dan tidak disertai penjelasan yang membuka pikiran,  tidaklah memberi
        manfaat.  Kemungkinan dipersepsikan tipe asal cuap saja.

-   Bila  tidak memahami pertanyaan  atau salah interpretasi atas topik yang didiskusikan, dan memberikan jawaban  copy paste sutta yang tidak cocok,
        tidaklah memberi manfaat,  apalagi tidak dimengerti secara mendalam penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, menjadi lebih tidak bermanfaat.  Si
        penerima informasi/pembaca akan mungkin mengambil berpersepsi  ini orang sok pintar dan pikirannya ceroboh benar menggampangkan jawaban atas
        permasalahannya.

2.   Pandangan Pekerjaan Rendah dalam Brahmajala Sutta ini berlaku untuk siapa? Apakah untuk Bikkhu ? atau umat Awam?
 
Pandangan ini bagi seorang Bikkhu adalah benar,  karena tidak bermanfaat untuk pencerahan batin, demikian seharusnya pula tidak dilakukan Para Pertapa dan Brahmana yang seharusnya sama sudah melepaskan ikatan keduniawian.

Bila ditakar-takar isi dalam Brahmajala Sutta, sangat sedikit pekerjaan yang bukan dikategorikan sebagai penghidupan salah/rendah seperti pekerjaan bercocok tanam, menjadi raja, guru, dokter, menteri, pegawai pemerintah, dll.
Tetapi bagi umat awam, semua jenis penghidupan yang membawa kebebasan finansial sepanjang tidak melanggar Pancasila, tidaklah dikategorikan penghidupan rendah.

Bahkan dijaman sekarang ini pengetahuan racun (antibiotik, kimiawi) justru telah menyelamatkan jutaan sampai milyaran nyawa manusia dari kematian yang tidak perlu.

Pekerjaan Aktor / perfilman, bukan hanya sebagai hiburan, juga memberikan pengetahuan,  pendidikan, dan informasi yang sangat bermanfaat.
Pekerjaan broker, lembaga perjodohan / biro jodoh / konsultan perkawinan, telah banyak membantu pasangan hidup berbahagia. Dan lain-lain.

Pandangan Budaya masyarakat Tiongkok tentang status sosial Profesi Ahli Feng Shui atau Di Li Shi adalah tingkatan level tertinggi kedua setelah kaisar.

Contoh umum urutan sosial tingkatan kemuliaan dalam hirarki masyarakat Tiongkok (secara kecenderungan umum) adalah : Kaisar – Pembantu Kiri (Golongan Akademisi : meliputi Penasehat Negara / Guo Shi / Koksu (Ahli Feng Shui ada di kelompok ini, berikutnya adalah menteri golongan cendekia ahli surat), Pembantu Kanan (Golongan Militer : meliputi panglima perang, jenderal, penguasa daerah dsb), Tuan tanah, dokter, Pengawal, Guru, Pedagang, pelukis,hingga petani. Yang dikategorikan tingkatan kemuliaan rendah (pekerjaan rendah) : pelayan, jongos, seniman / artis, penyanyi , nelayan dan sebagainya

Namun di jaman modern ini praktisi feng shui, reputasinya lebih dipandang rendah, sebab gembar-gembor kehebatannya mampu mengubah nasib orang tidak bisa dibuktikan, sebaliknya artis penyanyi, bintang film menjadi selebritis, menjadi dambaan orang banyak.

Ini dikarenakan orang-orang yang mengaku praktisi ini, mayoritas atau diatas 90% sebenarnya hanya pandai cuap-cuap atau merasa logika intelektualnya hebat dengan memahami isi buku-buku feng shui, mampu berargumen dengan sangat baik menurut buku klasik A, B, C dll,  namun sesungguhnya kemampuan aplikasi yang membawa hasil positif (tanpa dipengaruhi oleh aspek keberuntungan manusia dan langit), rendah atau salah sama sekali.

3.   Batasan Definisi  pengetahuan Ilmu Feng Shui ini?, Golongan Aliran Praktisi dan Level Pemahamannya? Siapa yang memakai? Manfaatnya?

a.   Pengetahuan Ilmu Feng Shui

-   Pengetahuan ini berakar sejarah 5.000 tahun lalu yang disempurnakan dari generasi ke generasi. Perkembangan sampai sebelum tahun 200 Masehi, atau
        jauh sesudah jaman Sang Buddha,  pengetahuan ini masih dalam bentuk sederhana, juga lebih umum dipakai untuk pemilihan lokasi untuk Pemakaman
        para kaisar dan Bangsawan (tidak untuk masyarakat umum). Pengembangan seperti bentuk sekarang dan terbuka untuk umum baru sekitar jaman dinasti
        Tang atau 1300 tahun yang lalu.

-   Silahkan juga merujuk pada definisi di awal thread. Secara umum memang pengetahuan ini dalam Pembagian Science modern dikelompokkan sebagai
        metafisika : satu famili dengan  paranormal, kesaktian, pengetahuan tentang fisika yang tampak (kongkrit) dan tidak tampak (abstrak).

-   Bedanya Pengetahuan Feng Shui pada tingkatan Otentik, mengadopsi semua aspek kehidupan yang mempengaruhi baik-buruknya kehidupan manusia :
        1. Topografi Gunung-Sungai-Perlindungan yang dikenal sebagai Luantou, dan formula untuk mengkuantifikasi baik buruk Luantou  dengan menggunakan
            Kompas Lo Pan; disertai kalkulasi aspek waktu dikenal sebagai Li Qi (mengambil Qi naga), 2. YIN-YANG; BA GUA; lima elemen; Pergerakan Musim;
            Pergerakan Planet dan hubungannya dengan Matahari/antariksa; Sistem-sistem pendekatan teori seperti San he, San Yuan; yang dikenal sebagai teori
            feng shui yang ilmiah untuk menilai Luan Tou dan Li Qi, 3. Aspek waktu perputaran Bumi dan Kosmis dikenal sebagai Bahasa Langit / Pilih Hari Baik,
           4. Aspek Hubungan Manusia dengan Dewa/Brahma dan Hubungan Manusia dengan Makhluk Peta / Asura atau agama samawi mengkonotasikan dengan
           Setan dikenal juga dengan pengaturan altar / sembahyang; aspek ini dikenal sebagai Mendapatkan Gui Ren / Penolong atau Xiao Ren / Pembawa Sial,
           5. Aspek Internal rumah, 6. Aspek Pengaturan dan Penempatan Obyek Rumah dikenal sebagai Distribusi Qi yang selaras, 7. Aspek Formasi dan Image,
           8. Aspek Kecocokan Manusia dan Rumah. 9. Aspek Psikologi Manusia / Motivasi / ekonomi dll, 10. Aspek Solusi / Pengobatan.   Kesemua aspek ini harus
           dikuasai dengan baik, di istilahkan kemampuan berpikir persamaan non linear (integrasi logika tampak dan tak tampak), kebalikan dari logika linear /
           logika aristiteles atau pendidikan modern yang hanya mempercayai logika yang tampak.

bersambung ..........

Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #49 on: 18 February 2012, 03:50:32 PM »
Sambungan ....

b.   Golongan Aliran Praktisi dan Level Pemahamannya.
-    Sebenarnya ada 6-7 golongan (meliputi aliran otentik, aliran otentik lineage, aliran neo otentik, aliran neo-age, aliran pedukunan / sihir / paranormal,
         aliran intuitif).
-   Dari 6-7 golongan ini hanya aliran otentik dan aliran otentik lineage, yang mempunyai kemampuan standar yang baik (Mengutamakan pengetahuan akal
        pikiran dalam analisisnya, bukan sepenuhnya mengandalkan kekuatan dewa atau paranormal, memegang kode etik yang teguh,  disertai mendapat
        bimbingan guru yang baik, sama dengan analogi para arahat mendapat bimbingan sang Buddha, dan para bikkhu sangha mendapat bimbingan para
        Pemenang arus / Sotapanna sampai Arahat). Diluar kedua aliran ini dianggap aliran non otentik karena pemahaman mereka hanya baca buku / copy paste
        buku atau melewati kursus kelas dari pengajar feng shui, atau bagi yang memiliki kemampuan paranormal lebih mengandalkan kesaktiannya, sehingga
        pada sebagian kasus hasilnya memuaskan klien, namun tidak all out mampu memecahkan semua permasalahan klien yang dihadapi.
-   Berdasarkan Jumlah Klien : aliran otentik ini dibagi menjadi 1. TINGKAT TINGGI / SUPER MASTER jumlah kliennya dalam 1 tahun rata-rata dibawah 20 orang.
        2. TINGKAT MENENGAH jumlah kliennya dalam 1 tahun rata-rata dibawah 50 orang. 3. TINGKAT BAWAH jumlah kliennya dalam 1 tahun rata-rata dibawah
        75  orang.
-   Berdasarkan Persentase jumlah Praktisi : Kemungkinan populasi jumlah Praktisi aliran Otentik hanya sekitar 5% dari total Praktisi yang mengaku ahli feng
        shui.
-   Berdasarkan Persentase Otentik Praktisi  yang Praktek untuk umum dan praktek untuk Bisnis sendiri : diperkirakan dari total populasi Otentik Praktisi yang
        memanfaatkan pengetahuannya sebagai praktisi hanya sekitar 20-30%, sisanya yang tidak berpraktek untuk umum sekitar 70-80%
-   Kenapa sebagian besar lebih senang praktek bisnis sendiri?  Karena praktek feng shui mengubah keseimbangan karma, yakni klien  yang umumnya lebih
        beruntung, sedangkan sang praktisi sebagian karma baiknya diserap oleh kliennya. Karenanya rata-rata praktisi Tingkatan Bawah kehidupannya tidak
        kaya, kecuali yang juga memiliki bisnis sendiri.

c.   Pengguna Jasa Pengetahuan ini
-   Pada tingkatan pandangan umum di masyarakat rata-rata banyak yang memanfaatkan pengetahuan feng shui.
-   Pada tingkatan spesifik yang mengenal atau berjodoh dengan master feng shui otentik jumlahnya sangat sedikit sekali dari populasi dunia.

d.   Manfaatnya.
-   Tingkatan Tinggi : mempengaruhi kemakmuran dan kesejahteraan suatu Negara. Contoh Dinasti-dinasti dalam sejarah Tiongkok : berkuasa rata-rata 300
        tahun dan menjadi Negara terkuat di dunia pada saat jaya-jayanya. Di Negara Jepang Tokugawa berkuasa hampir 700 an tahun. Contoh modern adalah
        kemajuan RRC sekarang ini, rata-rata investor yang membangun pabrik di sana menyewa ahli feng shui tingkat tinggi untuk pengaturannya, karena
        mereka ingin cepat investasi kembali, resiko kerugian lebih kecil, ketimbang hanya menggunakan jasa manjemen modern saja. Bagaimana tahun 1991 an
        pemerintah melibas kerusuhan Tian An Men, meski korban puluhan ribu nyawa mahasiswa, namun program pembangunan pemerintah berjalan stabil dan
        membantu nasib ratusan juta penduduk.
-   Tingkatan Menengah :  para Tai pan dan pabrikan Besar yang mampu mencapai return on investment / pengembalian modal dibawah 4 tahun, dan
        perusahaannya masih dapat survive belasan sampai puluhan tahun atau sampai 3 generasi, beberapa keluarga di Tiongkok  turun-temurun menjadi
        pejabat tinggi dari dinasti ke dinasti sampai pemerintahan RRC yang sekarang.  Tingkatan ini hanya dapat dilakukan Ahli Feng shui Tingkatan Guo Shi /
        Penasihat Presiden atau kaisar.
-   Tingkatan Bawah : Untuk para individu yang berjodoh dapat memanfaatkan jasa Ahli Feng shui Otentik. Sehingga dibandingkan orang dengan
        keberuntungan manusia dan keberuntungan langit pada kondisi yang sama: jangka panjangnya aspek keberuntungannya bisa selisih 2-3 kali lipat.
-   Bagi praktisi seperti saya, teman-teman yang mendalami ajaran Buddha dharma, pemanfaatan pengetahuan feng shui yang otentik ini sangat berguna
        untuk mempercepat pensiun dini (kebebasan finansial), mempercepat matangnya karma baik, sehingga lebih awal menjalani kehidupan sebagai meditator
        secara penuh.

4.   Kemungkinan pertanyaan yang ingin dikemukakan- Mengapa  seorang meditator (umat awam), sudah mencapai tingkatan Jhana 8, sudah pula mampu
        menembus rupa kalapa?  Dan dari pikiran Bhavanga sudah mampu menembus masa lampau kehidupan, kehidupan berikutnya akan terlahir di  mana, yang
        berarti SUDAH MEMAHAMI SEBAB AKIBAT TIMBUNAN KARMA KEHIDUPAN, yang seharusnya terus melanjutkan meditasi untuk mencapai penembusan   
        tingkatan Sotapanna;  masih harus menjalani kehidupan  duniawi, memperdalam dan memanfaatkan pengetahuan feng shui  dalam bisnis?

-   Alasan umum adalah kondisi  yang belum mendukung, seperti  masih ada tanggung jawab terhadap ayah-ibu, anak istri yang belum bisa mandiri, sehingga
        perlu sokongan dana (atau dalam Buddhist masih ada Karma lampau yang berbuah berupa kewajiban diatas yang masih harus dipenuhi). Sedangkan
        untuk mendapatkan penghasilan yang mencukupi dan tidak melanggar pantangan membunuh (seperti memelihara hewan peliharaan, berdagang senjata,
        memperdagangkan hewan dll) bukanlah sesuatu yang gampang, maka pemanfaatan pengetahuan Feng shui YANG TEPAT, sangat berguna membantu
       kelancaran usaha, agar mendapatkan keberuntungan yang lebih cepat.

-   Alasan lain, mungkin ada adittana membangun vihara, membangun vihara untuk bodhisatta, sekolah, rumah sakit dan lain sebagainya, yang tentunya
        memerlukan dana yang tidak sedikit. Untuk mendapatkan dana ini selain donasi, juga perlu menjalankan bisnis. Pengetahuan feng shui seperti halnya
        pengetahuan hukum, akunting, pemasaran dll adalah alat yang berguna untuk mencapai keberuntungan finansial.

-   Dan lain-lain alasan yang masuk akal, yang masih dalam lingkup pemenuhan Kamma, vipaka, yang belum terpikirkan oleh kita, karena belum pernah
        mengalaminya. Sampai tibanya kesempatan meneruskan kehidupan brahma wihara.

Moga-moga bisa menambah wawasan dalam memahami praktek dharma dalam kehidupan, tentang dimensi lain ilmu pengetahuan yang mungkin belum dipahami sepenuhnya,

Robert Yang

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #50 on: 18 February 2012, 05:11:07 PM »
 [at] Robert Yang
Saya kira kutipan dr Brahmajala Sutta di atas sudah jelas bhw Sang Buddha sendiri tidak menjalankan praktek2 yg semacam itu (termasuk ilmu ramal-meramal dan sejenisnya). Bagaimana mungkin para bhikkhu yg adl murid Sang Buddha melakukan praktek yg telah ditinggalkan gurunya?

Trus jika anda mengatakan mereka yg melakukan praktek tsb adl untuk alasan2 yg anda kemukakan di atas, bukankah ini mrpkan pencaharian salah menurut kutipan sutta di atas (saya gak tahu apakah di Vinaya ada melarang para bhikkhu melakukan praktek ini, jadi tidak saya bahas secara Vinaya) terlepas dari apa pun alasannya. Mana yg lebih baik menuruti kata2 Sang Buddha atau mengikuti alasan2 pembenaran spt yg anda kemukakan?
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Robert Yang

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 42
  • Reputasi: 3
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #51 on: 18 February 2012, 07:26:39 PM »
[at] Robert Yang
Saya kira kutipan dr Brahmajala Sutta di atas sudah jelas bhw Sang Buddha sendiri tidak menjalankan praktek2 yg semacam itu (termasuk ilmu ramal-meramal dan sejenisnya). Bagaimana mungkin para bhikkhu yg adl murid Sang Buddha melakukan praktek yg telah ditinggalkan gurunya?

Trus jika anda mengatakan mereka yg melakukan praktek tsb adl untuk alasan2 yg anda kemukakan di atas, bukankah ini mrpkan pencaharian salah menurut kutipan sutta di atas (saya gak tahu apakah di Vinaya ada melarang para bhikkhu melakukan praktek ini, jadi tidak saya bahas secara Vinaya) terlepas dari apa pun alasannya. Mana yg lebih baik menuruti kata2 Sang Buddha atau mengikuti alasan2 pembenaran spt yg anda kemukakan?

Hi Bro ariyakumara,

Pernyataanmu Tidak salah bagi Bikkhu yang menyucikan diri, pekerjaan tersebut adalah pekerjaan rendah. saya juga setuju Bikkhu yang melakukan pekerjaan sebagaimana termuat dalam Brahmajala Sutta melanggar vinaya.

Apalagi bagi Sang Buddha, beliau meninggalkan kehidupan mewah di istana, istri, bahkan potensi menjadi raja Dunia sekalipun ditinggalkan.

YANG SAYA MAKSUD adalah tidak berlaku BAGI UMAT AWAM, yang belum suci atau belum berkesempatan menyucikan diri atau yang paraminya belum  sampai untuk menjalani kehidupan brahmawihara. (saya kutipkan lagi quote penjelasan diatas)


Karena penghidupan sebagai master feng shui adalah penghidupan yang sulit (contoh bagi saya sendiri untuk melayani 1 orang klien perlu follow up antara 3-4 hari, dan belum tentu orang mau percaya, demikian pula pekerjaan ini secara duniawi meski level nya tinggi, kedepannya saya juga hanya menggunakan pengetahuan ini untuk kebutuhan bisnis sendiri, pelayanan kepada orang lain hanya klien lama saja), masih lebih banyak jenis pekerjaan yang secara finansial lebih menjanjikan dan   imbas karmanya lebih rendah.

Salam,

Quote

2.   Pandangan Pekerjaan Rendah dalam Brahmajala Sutta ini berlaku untuk siapa? Apakah untuk Bikkhu ? atau umat Awam?
 
Pandangan ini bagi seorang Bikkhu adalah benar,  karena tidak bermanfaat untuk pencerahan batin, demikian seharusnya pula tidak dilakukan Para Pertapa dan Brahmana yang seharusnya sama sudah melepaskan ikatan keduniawian.

Bila ditakar-takar isi dalam Brahmajala Sutta, sangat sedikit pekerjaan yang bukan dikategorikan sebagai penghidupan salah/rendah seperti pekerjaan bercocok tanam, menjadi raja, guru, dokter, menteri, pegawai pemerintah, dll.
Tetapi bagi umat awam, semua jenis penghidupan yang membawa kebebasan finansial sepanjang tidak melanggar Pancasila, tidaklah dikategorikan penghidupan rendah.


Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #52 on: 18 February 2012, 08:19:47 PM »
sedikit komentar...  :)
Dari Brahmajala Sutta, Digha Nikaya 1 dikatakan:

"Sementara beberapa petapa dan Brahmana memakan makanan pemberian mereka yang berkeyakinan, berpenghidupan dari keterampilan, penghidupan salah seperti membaca garis tangan, meramal dari gambaran-gambaran, tanda-tanda, mimpi, tanda-tanda jasmani, gangguan tikus, pemujaan api, persembahan dari sesendok sekam, tepung beras, beras, ghee atau minyak, atau darah, dari mulut, membaca ujung jari, pengetahuan rumah dan kebun, ahli dalam jimat, pengetahuan setan, pengetahuan rumah tanah, pengetahuan ular, pengetahuan racun, pengetahuan tikus, pengetahuan burung, pengetahuan gagak, meramalkan usia kehidupan seseorang, jimat melawan anak panah, pengetahuan tentang suara-suara binatang, Petapa Gotama menjauhi keterampilan dan penghidupan salah demikian.

disini terdapat kata brahmana, yang merupakan kaum awam pada masa kehidupan sang buddha..
jadi pernyataan tersebut juga ditujukan kepada para kaum awam, bukan hanya bhikkhu bhikkhuni saja..

lalu, mungkin akan muncul pertanyaan "mengapa hanya brahmana?"
ya, memang yang dikatakan hanya brahmana, karena pada masa sang buddha hanya brahmana yang melakukan pekerjaan-pekerjaan seperti yang disebutkan diatas..
tidak ada khattiya, vessa, ataupun sudda yang melakukan pekerjaan tersebut pada masa kehidupan sang buddha, tidak seperti zaman sekarang yang setiap orangnya bebas melakukan pekerjaan apapun..

jadi, jika pada masa sang buddha beliau mengatakan "para brahmana", itu artinya semua umat awam jika disamakan dengan zaman sekarang (karena siapapun sekarang boleh membuka praktik demikian, bukan hanya para brahmana)

hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #53 on: 18 February 2012, 10:53:03 PM »
Hi Bro ariyakumara,

Pernyataanmu Tidak salah bagi Bikkhu yang menyucikan diri, pekerjaan tersebut adalah pekerjaan rendah. saya juga setuju Bikkhu yang melakukan pekerjaan sebagaimana termuat dalam Brahmajala Sutta melanggar vinaya.

Apalagi bagi Sang Buddha, beliau meninggalkan kehidupan mewah di istana, istri, bahkan potensi menjadi raja Dunia sekalipun ditinggalkan.

YANG SAYA MAKSUD adalah tidak berlaku BAGI UMAT AWAM, yang belum suci atau belum berkesempatan menyucikan diri atau yang paraminya belum  sampai untuk menjalani kehidupan brahmawihara. (saya kutipkan lagi quote penjelasan diatas)


Karena penghidupan sebagai master feng shui adalah penghidupan yang sulit (contoh bagi saya sendiri untuk melayani 1 orang klien perlu follow up antara 3-4 hari, dan belum tentu orang mau percaya, demikian pula pekerjaan ini secara duniawi meski level nya tinggi, kedepannya saya juga hanya menggunakan pengetahuan ini untuk kebutuhan bisnis sendiri, pelayanan kepada orang lain hanya klien lama saja), masih lebih banyak jenis pekerjaan yang secara finansial lebih menjanjikan dan   imbas karmanya lebih rendah.

Salam,


Oh ya.... Kurang sate sih... :)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #54 on: 18 February 2012, 11:06:23 PM »
sedikit komentar...  :)disini terdapat kata brahmana, yang merupakan kaum awam pada masa kehidupan sang buddha..
jadi pernyataan tersebut juga ditujukan kepada para kaum awam, bukan hanya bhikkhu bhikkhuni saja..

lalu, mungkin akan muncul pertanyaan "mengapa hanya brahmana?"
ya, memang yang dikatakan hanya brahmana, karena pada masa sang buddha hanya brahmana yang melakukan pekerjaan-pekerjaan seperti yang disebutkan diatas..
tidak ada khattiya, vessa, ataupun sudda yang melakukan pekerjaan tersebut pada masa kehidupan sang buddha, tidak seperti zaman sekarang yang setiap orangnya bebas melakukan pekerjaan apapun..

jadi, jika pada masa sang buddha beliau mengatakan "para brahmana", itu artinya semua umat awam jika disamakan dengan zaman sekarang (karena siapapun sekarang boleh membuka praktik demikian, bukan hanya para brahmana)



Menurut Brahmanadhammika Sutta, Sutta Nipata, pada zaman dahulu para brahmana hidup meninggalkan keduniawian, tidak melakukan mata pencaharian yg salah. Jadi mereka benar2 seorg pertapa dan bukan umat awam. Setelah terjadi kemerosotan, mereka hidup spt umat awam yg melakukan berbagai mata pencaharian. Utk lebih jelas lihat di http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka/brahmanadhammika-sutta/
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #55 on: 18 February 2012, 11:48:27 PM »
Menurut Brahmanadhammika Sutta, Sutta Nipata, pada zaman dahulu para brahmana hidup meninggalkan keduniawian, tidak melakukan mata pencaharian yg salah. Jadi mereka benar2 seorg pertapa dan bukan umat awam. Setelah terjadi kemerosotan, mereka hidup spt umat awam yg melakukan berbagai mata pencaharian. Utk lebih jelas lihat di http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka/brahmanadhammika-sutta/
yah, memang kalau itu saya tahu, tetapi pada zaman sang buddha, para brahmana sudah menjalani hidup keduniawian, dan bahkan beristri dan berumah tangga, seperti yang tersirat pada ambattha sutta(DN 3)..
lagipula kalau memang mereka petapa, seharusnya sang buddha cukup mengatakan "sementara beberapa petapa dst..." tidak usah ditambah brahmana..
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #56 on: 19 February 2012, 06:52:10 AM »
yah, memang kalau itu saya tahu, tetapi pada zaman sang buddha, para brahmana sudah menjalani hidup keduniawian, dan bahkan beristri dan berumah tangga, seperti yang tersirat pada ambattha sutta(DN 3)..
lagipula kalau memang mereka petapa, seharusnya sang buddha cukup mengatakan "sementara beberapa petapa dst..." tidak usah ditambah brahmana..

Secara umum, dlm tradisi religius India, brahmana menunjuk pada para pertapa yg khusus mengikuti ajaran Veda, sedangkan pertapa (samana) menunjuk pd para non-Brahmanis yg tidak mengikuti ajaran Veda (seperti para pertapa pengikut 7 guru agama pada masa Sang Buddha dan juga para pertapa Buddhis). Jadi ada 2 tradisi pertapaan: tradisi Brahmana dan Samana. Dlm Dhammapada kata "brahmana" (spt dlm Brahmana Vagga) secara khusus menunjuk pada para pertapa yg telah bebas dari kemelekatan, yaitu para Arahat. Jadi tidak pernah dlm tradisi India Kuno, brahmana menunjuk pd umat awam.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #57 on: 19 February 2012, 11:53:41 AM »
Secara umum, dlm tradisi religius India, brahmana menunjuk pada para pertapa yg khusus mengikuti ajaran Veda, sedangkan pertapa (samana) menunjuk pd para non-Brahmanis yg tidak mengikuti ajaran Veda (seperti para pertapa pengikut 7 guru agama pada masa Sang Buddha dan juga para pertapa Buddhis). Jadi ada 2 tradisi pertapaan: tradisi Brahmana dan Samana. Dlm Dhammapada kata "brahmana" (spt dlm Brahmana Vagga) secara khusus menunjuk pada para pertapa yg telah bebas dari kemelekatan, yaitu para Arahat. Jadi tidak pernah dlm tradisi India Kuno, brahmana menunjuk pd umat awam.
lalu, mengapa dalam DN 3 dan 4 terdapat brahmana yang menyatakan diri sebagai umat awam(upasaka) di hadapan sang Buddha??
Quote from: DN 3  2.22
semoga Yang Mulia Gotama menerimaku sebagai siswa awam yang telah menerima perlindungan sejak hari ini hingga akhir hidupku!

ini pernyataan brahmana pokkharasati dalam DN 3..
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #58 on: 19 February 2012, 03:04:20 PM »
lalu, mengapa dalam DN 3 dan 4 terdapat brahmana yang menyatakan diri sebagai umat awam(upasaka) di hadapan sang Buddha??
ini pernyataan brahmana pokkharasati dalam DN 3..

Dlm Aganna Sutta (DN 27) dikisahkan asal-usul kasta brahmana sbb:

Kemudian beberapa makhluk ini berpikir: “Hal-hal jahat telah muncul di tengah-tengah para makhluk, seperti mengambil apa yang tidak diberikan, dan mencela, dan berbohong, hukuman, dan pengusiran. Kita harus menyingkirkan hal-hal jahat dan tidak bermanfaat.” Dan mereka melakukan hal itu. “Mereka menyingkirkan hal-hal jahat dan tidak bermanfaat” adalah arti dari Brahmana, yang merupakan gelar pertama yang diperkenalkan untuk orang-orang demikian. Mereka mendirikan gubuk-gubuk daun di tempat-tempat di dalam hutan dan bermeditasi di dalamnya. Dengan api dipadamkan, dengan penumbuk padi disingkirkan, mengumpulkan makanan untuk makan pagi dan malam mereka, mereka pergi ke desa, kota, atau ibu kota untuk mencari makanan, dan kemudian kembali ke gubuk daun mereka untuk bermeditasi. Orang-orang melihat hal ini dan memerhatikan bagaimana mereka bermeditasi. “Mereka bermeditasi” adalah arti dari Jhàyaka, yang adalah gelar ke dua yang diperkenalkan.’

‘Akan tetapi, beberapa makhluk, tidak mampu bermeditasi di gubuk daun, mereka bertempat tinggal di dekat desa dan kota dan menyusun buku. Orang-orang melihat mereka melihat hal ini dan tidak bermeditasi. “Sekarang orang-orang ini tidak bermeditasi” adalah arti dari Ajjhàyaka, yang adalah gelar ke tiga yang diperkenalkan. Pada masa itu, ini dianggap sebutan yang rendah, tetapi sekarang sebutan ini menjadi lebih tinggi. Inilah kemudian, Vàsettha, yang menjadi asal-usul dari kasta Brahmana, sesuai dengan gelar masa lampau yang diperkenalkan untuk menyebut mereka.


Sesuai dg Brahmanadhammika Sutta, lama-kelamaan kehidupan para brahmana ini menyimpang dari yg seharusnya (yg idealnya). Kasta Brahmana pada zaman Sang Buddha memiliki kehidupan spt umat awam, tidak lagi hanya menyepi di hutan, tetapi memiliki istri dan mempunyai anak, melakukan berbagai pekerjaan. Brahmana Pokkharasati adalah salah satu brahmana yg mengikuti tradisi yg telah menyimpang ini. Krn ia setelah mendengarkan kotbah Sang Buddha menjadi seorang Sotapanna yg telah menghancurkan belenggu keraguan thd Sang Tiratana, ia menyatakan perlindungan kpd Sang Buddha, tetapi tidak menjadi pertapa Buddhis (bhikkhu), melainkan tetap dlm cara hidupnya sbg umat awam spt yg ia lakukan selama ini.

Namun demikian, krn awalnya brahmana menunjuk pada kehidupan yg meninggalkan keduniawian dari para brahmana masa lampau, maka yg dimaksud Sang Buddha dlm Brahmajala Sutta tetap menunjuk pada mereka yg meninggalkan kehidupan duniawi.

Btw dlm Mahaparinibbana Sutta, Sang Buddha mengelompokan 8 perkumpulan makhluk sbb:
"Ananda, delapan [jenis] kelompok ini. Apakah delapan ini? Kelompok Khattiya, kelompok Brahmana, kelompok perumah tangga, kelompok petapa, kelompok para dewa dari alam Empat Raja Dewa, kelompok para dewa dari alam Tiga-Puluh-Tiga Dewa, kelompok màra, kelompok Brahmà.’
Jika Sang Buddha bermaksud memasukkan penjelasan ttg moralitas yg telah ditinggalkan-Nya termasuk utk umat awam, maka seharusnya Beliau mengatakan: "Sementara beberapa pertapa, Brahmana, dan perumah tangga...."

 [at] mods: Kayaknya pembahasan ttg brahmana dlm Brahmajala Sutta ini telah menyimpang dari topik (OOT), jadi mohon dibuat menjadi thread baru saja. Thx....
« Last Edit: 19 February 2012, 03:06:17 PM by ariyakumara »
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #59 on: 19 February 2012, 03:08:58 PM »

‘Akan tetapi, beberapa makhluk, tidak mampu bermeditasi di gubuk daun, mereka bertempat tinggal di dekat desa dan kota dan menyusun buku. Orang-orang melihat mereka melihat hal ini dan tidak bermeditasi. “Sekarang orang-orang ini tidak bermeditasi” adalah arti dari Ajjhàyaka, yang adalah gelar ke tiga yang diperkenalkan. Pada masa itu, ini dianggap sebutan yang rendah, tetapi sekarang sebutan ini menjadi lebih tinggi. Inilah kemudian, Vàsettha, yang menjadi asal-usul dari kasta Brahmana, sesuai dengan gelar masa lampau yang diperkenalkan untuk menyebut mereka.[/i]

nah, ini malah bukti yang lebih konkrit lagi kalau asal-usul brahmana itu adalah orang yang telah meninggalkan petapaannya dan menjadi umat awam kembali...

bro ariya, sekarang coba saya tanya, apakah para brahmana beristri dan berumah tangga??

no offense yah..  :)
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #60 on: 19 February 2012, 03:29:27 PM »
nah, ini malah bukti yang lebih konkrit lagi kalau asal-usul brahmana itu adalah orang yang telah meninggalkan petapaannya dan menjadi umat awam kembali...

bro ariya, sekarang coba saya tanya, apakah para brahmana beristri dan berumah tangga??

no offense yah..  :)

Coba baca baik2 dulu, itu beberapa brahmana yg gak bisa meditasi dan tinggal di dekat desa/kota, tp tidak disebutkan apakah mereka berumah tangga atau tidak, hanya dikatakan mereka menyusun buku (yg menurut komentar menyusun kitab Veda). Tetapi sejatinya para brahmana itu tinggal di hutan dan bermeditasi.... :)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #61 on: 19 February 2012, 03:46:29 PM »
okelah, kita anggap masalah ini clear..
tetapi bagaimanapun, pada masa sang buddha, apakah brahmana masih tinggal di hutan atau berumah tangga??
lalu, kalau brahmana bukan umat awam, mengapa brahmana sonadanda dan brahmana lainnya menyatakan perlindungan menjadi siswa awam, bukannya bhikkhu??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #62 on: 19 February 2012, 04:13:03 PM »
okelah, kita anggap masalah ini clear..
tetapi bagaimanapun, pada masa sang buddha, apakah brahmana masih tinggal di hutan atau berumah tangga??
lalu, kalau brahmana bukan umat awam, mengapa brahmana sonadanda dan brahmana lainnya menyatakan perlindungan menjadi siswa awam, bukannya bhikkhu??

Tentu saja yg di zaman Sang Buddha para brahmana kan sudah "corrupted", jadi berumah tangga dia. Kalo ia mau jadi bhikkhu ya jadi bhikkhu, tetapi krn tidak mau menjadi bhikkhu ya tetap dg cara hidup yg lama tadi, yaitu berumah tangga. Tetapi, dlm pengertian tertinggi, kata "brahmana" tetap menunjuk pada cara hidup brahmana masa lalu yg bebas dari keduniawian, spt yg dikisahkan dlm Aganna Sutta dan Brahmanadhammika Sutta.

Misalkan seseorang menggunakan kata bhikkhu, maka yg dimaksud adalah bhikkhu yg menjalankan kehidupan monastik Buddhis dan menjalankan Vinaya. Sekarang kan banyak bhikkhu palsu dan ada bhikkhu pd tradisi aliran lain (spt di Jepang) yg menikah. Namun demikian, tetap saja kata "bhikkhu" itu menunjuk pada bhikkhu yg sesungguhnya, bukan bhikkhu dg cara hidup menyimpang.

Semoga jelas... _/\_
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #63 on: 19 February 2012, 04:30:55 PM »
wah, pembicaraannya sudah semakin melebar..  :)
nah, biar mudah, saya tanyakan saja, apakah pada zaman sang Buddha, para brahmana melakukan hal-hal seperti tertulis di sini atau tidak??
kalau tidak, lalu apa pekerjaan brahmana itu??


penghidupan salah seperti membaca garis tangan, meramal dari gambaran-gambaran, tanda-tanda, mimpi, tanda-tanda jasmani, gangguan tikus, pemujaan api, persembahan dari sesendok sekam, tepung beras, beras, ghee atau minyak, atau darah, dari mulut, membaca ujung jari, pengetahuan rumah dan kebun, ahli dalam jimat, pengetahuan setan, pengetahuan rumah tanah, pengetahuan ular, pengetahuan racun, pengetahuan tikus, pengetahuan burung, pengetahuan gagak, meramalkan usia kehidupan seseorang, jimat melawan anak panah, pengetahuan tentang suara-suara binatang,

meramalkan gerhana bulan, matahari, bintang; bahwa matahari dan bulan akan bergerak sesuai jalur yang benar – akan bergerak tidak menentu; bahwa bintang akan bergerak sesuai jalur yang benar – akan bergerak tidak menentu; bahwa akan terjadi hujan meteor, suatu kebakaran dahsyat di angkasa, gempa bumi, guruh; matahari, bulan, dan bintang yang terbit, terbenam, gelap dan terang; dan ‘demikianlah akibat dari benda-benda ini’,

meramalkan hujan yang baik atau buruk; panen yang baik atau buruk; keamanan, bahaya; penyakit, kesehatan, atau mencatat, menentukan, menghitung, komposisi syair, menjelaskan alasan-alasan, Petapa Gotama menjauhi keterampilan dan penghidupan salah demikian.

mengatur pemberian dan penerimaan dalam suatu pernikahan, pertunangan dan perceraian; [menyatakan waktu untuk] menabung dan belanja, membawa kebaikan dan keburukan, melakukan aborsi,31 menggunakan mantra untuk mengikat lidah, mengikat rahang, menyebabkan tangan gemetar, menyebabkan tuli, mencari jawaban dari cermin, menjadi gadis-medium, dewa; memuja matahari atau Mahà Brahmà, meniupkan api, memanggil dewi keberuntungan.
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #64 on: 19 February 2012, 07:52:11 PM »
wah, pembicaraannya sudah semakin melebar..  :)
nah, biar mudah, saya tanyakan saja, apakah pada zaman sang Buddha, para brahmana melakukan hal-hal seperti tertulis di sini atau tidak??
kalau tidak, lalu apa pekerjaan brahmana itu??


Gpp, kayaknya mods sedang tidak aktif... :)

IMHO, krn disebutkan Sang Buddha bhw beberapa pertapa dan brahmana melakukan hal2 tsb, maka dpt dipastikan hal tsb jg dilakukan para brahmana pd zaman Sang Buddha (mungkin gak semuanya, tapi pasti ada, hanya saja kita tidak tahu berapa banyak).

Soal pertanyaan apakah pekerjaan brahmana yg tidak melakukan penghidupan yg salah, bisa dibaca pd Brahmanadhammika Sutta sebelumnya.... :)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #65 on: 19 February 2012, 09:01:07 PM »
Gpp, kayaknya mods sedang tidak aktif... :)

IMHO, krn disebutkan Sang Buddha bhw beberapa pertapa dan brahmana melakukan hal2 tsb, maka dpt dipastikan hal tsb jg dilakukan para brahmana pd zaman Sang Buddha (mungkin gak semuanya, tapi pasti ada, hanya saja kita tidak tahu berapa banyak).

Soal pertanyaan apakah pekerjaan brahmana yg tidak melakukan penghidupan yg salah, bisa dibaca pd Brahmanadhammika Sutta sebelumnya.... :)
lalu, apakah bisa kita asumsikan kalau apa yang Sang Buddha katakan pada DN 1 juga ditujukan kepada para brahmana yang telah "corrupted" tersebut, yang telah menempuh kehidupan rumah tangga??

maaf, Brahmanadhammika Sutta saya gak tau dimana.. :hammer:
bisa tolong dikasih alamatnya (nikaya apa)??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #66 on: 19 February 2012, 09:21:02 PM »
lalu, apakah bisa kita asumsikan kalau apa yang Sang Buddha katakan pada DN 1 juga ditujukan kepada para brahmana yang telah "corrupted" tersebut, yang telah menempuh kehidupan rumah tangga??

Menurut saya, iya....

Quote
maaf, Brahmanadhammika Sutta saya gak tau dimana.. :hammer:
bisa tolong dikasih alamatnya (nikaya apa)??

Ketauan nih gak nyimak tulisan saya dr awal =_="
Coba liat halaman sebelumnya.... :)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #67 on: 19 February 2012, 09:27:57 PM »
Ini dari Wikipedia tentang kehidupan seorang brahmana (brahmin) dlm pandangan Hindu:

Quote
Brahmins, basically adhere to the principles of the Vedas, Manu Smriti, Sanatana Dharma, and can be found in any of the different religions of Hinduism, such as acceptance of the Vedas. By birth Brahmins are Vedic only,later they accept any other faith. Brāhmaṇas have six occupational duties, of which three are compulsory—namely, studying the Vedas, doing Vedic Sacrifices for God and giving charity. By teaching Veda, by inducing others to worship the God, and by accepting charity back, the brāhmaṇas receive the necessities of life. This is also confirmed in the Manu-saḿhitā:

ṣaṇṇāḿ tu karmaṇām asya

trīṇi karmāṇi jīvikā

yajanādhyāpane caiva

viśuddhāc ca pratigrahaḥ

A brāhmaṇa cannot take up any professional occupational duty for his livelihood. The śāstras especially stress this, if one claims to be a brāhmaṇa.[27] Brahmins believe in Sarvejanāssukhinobhavaṃtu—Let the entire society be happy and prosperous and Vasudhaiva kuṭuṃbakaṃ—the whole world is one family. Many Brahmins are reformers. Brahmins practice vegetarianism or lacto-vegetarianism which has been a custom since several centuries dating back to B.C. Following this custom is mandatory in Brahmin culture. However, some among the Brahmins inhabiting cold regions of Kashmir, Himachal Pradesh and Nepal, and coastal areas like Bengal etc., eat fish and other locally available non-vegetarian foods and hence are pesco-vegetarians.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #68 on: 19 February 2012, 10:32:26 PM »
Menurut saya, iya....
nah, kalau begitu, apa yang dilakukan juga berlaku bagi umat awam, dan bukan khusus ditujukan hanya kepada para bhikkhu bukan??

Quote
Ketauan nih gak nyimak tulisan saya dr awal =_="
Coba liat halaman sebelumnya.... :)
^:)^ ^:)^ ^:)^
menuju TKP.. ;D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #69 on: 20 February 2012, 05:25:11 PM »
Misalkan seseorang menggunakan kata bhikkhu, maka yg dimaksud adalah bhikkhu yg menjalankan kehidupan monastik Buddhis dan menjalankan Vinaya. Sekarang kan banyak bhikkhu palsu dan ada bhikkhu pd tradisi aliran lain (spt di Jepang) yg menikah. Namun demikian, tetap saja kata "bhikkhu" itu menunjuk pada bhikkhu yg sesungguhnya, bukan bhikkhu dg cara hidup menyimpang.

Semoga jelas... _/\_

yang demikian lebih afdol pakai istilah biksu
« Last Edit: 20 February 2012, 05:29:25 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #70 on: 20 February 2012, 05:29:00 PM »
IMO : bisa juga, umat awam yang punya keahlian klaim dirinya Brahmana.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #71 on: 20 February 2012, 06:43:25 PM »
nah, kalau begitu, apa yang dilakukan juga berlaku bagi umat awam, dan bukan khusus ditujukan hanya kepada para bhikkhu bukan??

Maksud saya Sang Buddha memang menunjukkan hal tsb kpd para brahmana secara umum (baik yg sejati maupun yg tidak). Kepada brahmana yg sejati, udah jelas; kpd brahmana yg "corrupted" tentunya spy mereka bisa kembali ke praktek yg benar, IMO.

Coba simak dulu baik2 uraian Sang Buddha dlm Brahmajala Sutta tsb dr awal bagian moralitas (culasila, majjhimasila, mahasila), menurut Anda, apakah Sang Buddha memaksudkan hal2 yg telah ditinggalkan-Nya tsb agar dipatuhi oleh umat awam? Toh Sang Buddha menunjuk pd dirinya sendiri yg adalah seorg pertapa, juga seorg brahmana sejati.

Menurut Aganna Sutta, masyarakat India pd masa Sang Buddha dibedakan atas 4 kasta (Brahmana, Ksatria, Vaisya, Sudra), tetapi Sang Buddha menambahkan satu lagi, yaitu kasta pertapa. Dg mengasumsikan bahwa brahmana termasuk perumah tangga, maka semua 4 kasta tsb termasuk umat awam. Jika pun benar bahwa pembahasan moralitas tsb ditujukan utk umat awam, maka tentunya bukan utk semua umat awam, tetapi hanya yg brahmana. Oleh sebab itu Sang Buddha mengatakan, "Sementara beberapa pertapa dan brahmana...."; jika dimaksudkan utk semua umat awam, maka Sang Buddha pastinya akan mengatakan: "Sementara beberapa pertapa, brahmana, ksatria, pedagang, dan pekerja...."

Mudah2an bisa diterima deh. Kalo memang tidak bisa diterima jg, ane menyerah  ^:)^

yang demikian lebih afdol pakai istilah biksu

Secara harfiah, bhikkhu (Pali) = bhikshu (Sanskerta). Krn ada terjemahan ajaran Buddha ke berbagai bahasa (Pali, Sanskerta, Mandarin, Tibet, Jepang, Indonesia, Inggris, dst), tidak tepat mengatakan bhw istilah2 yg menunjuk pada hal yg sama dlm bhs yg berbeda tdk sama makna, kecuali anda ingin mengatakan bhw bhikkhu dr tradisi non-Pali bukan bhikkhu sejati.... :)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #72 on: 20 February 2012, 08:43:10 PM »

Menurut Aganna Sutta, masyarakat India pd masa Sang Buddha dibedakan atas 4 kasta (Brahmana, Ksatria, Vaisya, Sudra), tetapi Sang Buddha menambahkan satu lagi, yaitu kasta pertapa. Dg mengasumsikan bahwa brahmana termasuk perumah tangga, maka semua 4 kasta tsb termasuk umat awam. Jika pun benar bahwa pembahasan moralitas tsb ditujukan utk umat awam, maka tentunya bukan utk semua umat awam, tetapi hanya yg brahmana. Oleh sebab itu Sang Buddha mengatakan, "Sementara beberapa pertapa dan brahmana...."; jika dimaksudkan utk semua umat awam, maka Sang Buddha pastinya akan mengatakan: "Sementara beberapa pertapa, brahmana, ksatria, pedagang, dan pekerja...."

Mudah2an bisa diterima deh. Kalo memang tidak bisa diterima jg, ane menyerah  ^:)^
maap kalo banyak protes, namanya diskusi yah beda pendapat donk.. ^-^ ^-^

bagian yang diatas sy udah setuju, hanya saja mau protes dikit di bagian yang di quote, cuma sekedar memberikan pengertian
gak nyimak tulisan sy juga neh.. :hammer:
mengapa sang buddha hanya menyebut brahmana dalam sutta tersebut??
karena pada masa itu yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang disebutkan diatas hanyalah para brahmana..
tidak ada ksatria, vessa, ataupun sudda yang melakukan hal tersebut..
pada masa sang buddha, nampaknya pembagian kasta juga berarti pembagian profesi..
karena di zaman modern ini tidak ada pembagian kasta lagi, maka bisa saja pernyataan itu ditujukan kepada umum..
seandainyapun sang buddha hidup pada masa ini dimana tidak ada kastanisasi lagi, maka mungkin pernyataannya diganti menjadi "sementara beberapa petapa dan umat awam" instead of brahmana..


Quote
Coba simak dulu baik2 uraian Sang Buddha dlm Brahmajala Sutta tsb dr awal bagian moralitas (culasila, majjhimasila, mahasila), menurut Anda, apakah Sang Buddha memaksudkan hal2 yg telah ditinggalkan-Nya tsb agar dipatuhi oleh umat awam? Toh Sang Buddha menunjuk pd dirinya sendiri yg adalah seorg pertapa, juga seorg brahmana sejati.
yang ini setuju deh, hanya eksklusif buat buddha..  ;D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #73 on: 20 February 2012, 09:52:38 PM »
Ok, we agree to disagree... :)

mengapa sang buddha hanya menyebut brahmana dalam sutta tersebut??
karena pada masa itu yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang disebutkan diatas hanyalah para brahmana..
tidak ada ksatria, vessa, ataupun sudda yang melakukan hal tersebut..

Bagian ini saya setuju, krn menyatakan bahwa hal2 yg disebutkan dlm bgn moralitas tsb memang hanya ditujukan utk para pertapa dan brahmana, bukan umat awam.

Quote
pada masa sang buddha, nampaknya pembagian kasta juga berarti pembagian profesi..
karena di zaman modern ini tidak ada pembagian kasta lagi, maka bisa saja pernyataan itu ditujukan kepada umum..
seandainyapun sang buddha hidup pada masa ini dimana tidak ada kastanisasi lagi, maka mungkin pernyataannya diganti menjadi "sementara beberapa petapa dan umat awam" instead of brahmana..

Nah yg ini gak setuju nih.... :)

Ada atau tidak pembedaan kasta tidak akan ada pengaruhnya, pernyataan tsb tetap akan ditujukan bagi para pertapa, bukan umat awam. Coba perhatikan bgn mahasila berikut:

Quote
‘“Menghindari pembunuhan, Petapa Gotama berdiam dengan menjauhi pembunuhan, tanpa tongkat atau pedang, cermat, penuh belas kasih, bergerak demi kesejahteraan semua makhluk hidup.” Demikianlah orang-orang biasa akan memuji Sang Tathàgata. “Menghindari mengambil apa yang tidak diberikan, Petapa Gotama berdiam dengan menjauhi mengambil apa yang tidak diberikan, hidup murni, menerima apa yang diberikan, menunggu apa yang diberikan, tanpa mencuri. Menghindari ketidaksucian, Petapa Gotama hidup jauh darinya, jauh dari praktik kehidupan sosial hubungan seksual. [9]”’

Catatan kaki:
[9] Brahmacariyà. adalah cara hidup suci yang tertinggi, yaitu hidup selibat. DA menunjukkan bahwa hal ini termasuk menjauhi segala bentuk perilaku erotis selain hubungan seksual.

Apakah akan ditujukan bagi umat awam jg? Walaupun tidak disebutkan spt pd bagian majjhimasila dan culasila (menggunakan frase "sementara para pertapa dan brahmana"), ini jelas ditujukan bg para pertapa (dan brahmana), bukan umat awam.

Lalu pada bagian majjhimasila berikut:

Quote
‘“Sementara beberapa petapa dan Brahmana memakan makanan pemberian mereka yang berkeyakinan, cenderung menikmati barang-barang simpanan seperti makanan, minuman, pakaian, alat transportasi, tempat tidur, pengharum, daging, Petapa Gotama menjauhi kenikmatan demikian.”’

Bukankah ini memang ditujukan bagi para pertapa (dan brahmana), bukan umat awam?
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #74 on: 20 February 2012, 10:08:40 PM »
oke..
agreed
yang bingung itu hanya, brahmana itu sebenarnya awam atau bukan sih??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #75 on: 21 February 2012, 07:03:53 PM »
oke..
agreed
yang bingung itu hanya, brahmana itu sebenarnya awam atau bukan sih??

Udah baca Brahmanadhammika Sutta?

Quote
Sebelumnya, para brahmana mempraktekkan kehidupan selibat di masa muda sampai usia empat puluh delapan. Mereka sibuk mencari pengetahuan dan berperilaku baik.    (289)

Para brahmana tidak hidup bersama istri orang lain, dan mereka tidak pula membeli istri. Disatukan oleh kasih sayang untuk saling mencintai, mereka puas satu sama lain.    (290)

Para brahmana tidak hidup bersama kecuali dengan seorang istri yang telah berhenti haid, dan hanya pada waktu yang tepat.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #76 on: 21 February 2012, 07:48:31 PM »
kemarin udah saya baca, dan dari hasil pengamatan, brahmana itu menurut saya awam..
Quote
Para brahmana tidak hidup bersama kecuali dengan seorang istri yang telah berhenti haid, dan hanya pada waktu yang tepat.
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #77 on: 21 February 2012, 08:03:14 PM »
kemarin udah saya baca, dan dari hasil pengamatan, brahmana itu menurut saya awam..

Mungkin lebih tepatnya 1/2 awam 1/2 selibat... :)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Buddha, Lu Sheng Yen di Mata Para Suhu Feng Shui
« Reply #78 on: 21 February 2012, 08:09:02 PM »
Mungkin lebih tepatnya 1/2 awam 1/2 selibat... :)
oh, oke... ;D

hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

 

anything