Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: ryu on 06 June 2009, 07:30:18 AM

Title: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: ryu on 06 June 2009, 07:30:18 AM
MENJAGA BUKU DHARMA

Buku Dharma berisi ajaran-ajaran Sang Buddha; mereka memiliki kekuatan untuk melindungi kita dari kelahiran di alam rendah dan menunjukkan jalan kepada pembebasan. Oleh karenanya, buku Dharma harus diperlakukan dengan penuh hormat jauhkan dari lantai dan tempat orang duduk dan berjalan dan jangan dilangkahi. Buku Dharma harus ditutupi dan dilindungi jika akan dipindahkan ke tempat lain, dan disimpan di tempat yang tinggi, dan bersih, terpisah dari benda-benda yang lebih ‘duniawi’. Benda lain jangan ditempatkan di atas buku maupun materi Dharma lainnya.

Menjilat jari untuk membalik halaman juga dianggap sebagai bentuk karma yang buruk dan negatif. Jika memang harus membuang benda-benda Dharma, janganlah dicampakkan begitu saja ke tempat sampah, lebih baik dibakar. Jika mau membakar naskah Dharma, akan dianggap terampil jika diawali dengan membaca doa atau mantra, seperti OM AH HUNG. Lalu Anda bisa memvisualisasikan huruf-huruf dari naskah Dharma tersebut (yang akan dibakar) terserap ke dalam AH, dan AH terserap ke dalam diri Anda. Setelah itu, Anda boleh membakar naskah tersebut.

Pertimbangan seperti ini juga harus diingat untuk untuk benda-benda seni yang ada kaitannya dengan Dharma, dan naskah maupun hasil seni dari agama lain.

===========================================================

Manfaat mencetak ajaran Buddha dan Imaji Buddha
1.   Karma buruk ringan akan lenyap, yang berat akan diringankan.
2.   Orang akan dilindungi para dewa, dan tidak akan celaka akibat bencana alam maupun kecelakaan akibat perbuatan manusia.
3.   Orang akan selalu terbebas dari penderitaan akibat kebencian dan dendam.
4.   Orang tidak akan bisa disakiti oleh yaksa, makhluk halus, dan binatang buas.
5.   Pikiran akan menjadi tenang, terbebas dari gangguan dan mimpi buruk.
6.   Air muka akan berseri-seri dan bercahaya.
7.   Orang akan penuh dengan energi yang mulia.
8.   Orang yang mempraktikkan Dharma dengan sepenuh hati akan memperoleh kebutuhan hidup yang cukup.
9.   Keluarga akan harmonis dan diberkati dengan nasib baik dan kebijaksanaan.
10.   Orang yang mempraktikkan apa yang dia babarkan akan dihormati dan disayangi semua orang.
11.   Orang yang bodoh akan mendapatkan kebijakan.
12.   Yang sakit akan sembuh.
13.   Yang miskin akan mendapatkan kemakmuran.
14.   Orang akan terbebas dari kelahiran kembali di alam-alam negatif.
15.   Orang akan memiliki kemampuan untuk membantu orang lain tumbuh di dalam kebijaksanaan dan memperoleh pahala karena berbuat seperti itu.
16.   Orang akan selalu mampu mempelajari Dharma, hingga kebijaksanaan dan penembusan spiritualnya tumbuh sempurna dan menjadi Buddha.

================================================================

Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: Hendra Susanto on 06 June 2009, 08:27:37 AM
klo menurut gw sich... buku itu bagusan dijaga, disampul biar rapi... trus tarok dilemari biar nanti jadi perpus pribadi...

terutama buku terbitan DC Press, musti dijaga baik2... karena bikinnya pake darahhhh...  :P :P
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: Indra on 06 June 2009, 08:41:29 AM
Manakah yang lebih bermanfaat:
1. seorang yang sangat menghormati buku Dharma, tapi tidak pernah membaca bukunya apalagi berperilaku sesuai Dharma sebagaimana dijelaskan dalam bukunya, atau
2. Seorang menggunakan buku Dharma sebagai pengganjal meja setelah membacanya, dan sehari2nya berperilaku sesuai Dharma.

Ayo, mana lebih baik?
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: hatRed on 06 June 2009, 08:50:42 AM
keknya... tulisan ini masih nyambung sama sutra bakti itu nyakk ;D

kalo diliat2, yg ngasih janji2 itu sapa ya ??? bisa tau gak........

entar i mo coba perbanyak tuh buku :-? kalo misalnya gak ada yg didapat..... g mo tuntut ganti rugi sama yg tuh buat janji >:D

sekalian i buat tempeye tuh orang, bikin cape orang aja....
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: ryu on 06 June 2009, 08:52:11 AM
Kenapa ada acara di bakar2 segala?
Kenapa, kenapa, kenapa?
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: marcedes on 06 June 2009, 08:52:28 AM
yang lebih baik adalah mencetak buku tersebut untuk di sebarluaskan dan mempratekkannya isi dalam buku tersebut.hehehe

salam metta.
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: hatRed on 06 June 2009, 08:55:02 AM
ahhhhh....... gak usah berpaling dari kotoran deh.........

kalo emang ada kotorannya ya lebih baik dibersihin......

masa kalo rumah e ada kotorannya, dengan sekenanya bilang ke tamu yg dateng,

"yg lebih baik adalah lewati saja jalan yg bersih, kotorannya tidak usah dipikirin"
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: CKRA on 06 June 2009, 08:58:05 AM
Saya sependapat dengan rekan Pocoyo di atas. Buku Dhamma kita perlakukan dengan baik karena nilai pengetahuan yang ada di dalam buku tersebut, bukan karena nilai keramat atau hal-hal lain semacam itu.

Dan kalau karena suatu hal. Misalnya buku Dhamma terendam banjir dan harus dibuang, ya dibuang saja tanpa perlu ritual macam-macam. Yang ada dalam pikiran kita saat itu adalah membuang nuku rusak bukan membuang Dhamma.
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: Hendra Susanto on 06 June 2009, 08:59:03 AM
ahhhhh....... gak usah berpaling dari kotoran deh.........

kalo emang ada kotorannya ya lebih baik dibersihin......

masa kalo rumah e ada kotorannya, dengan sekenanya bilang ke tamu yg dateng,

"yg lebih baik adalah lewati saja jalan yg bersih, kotorannya tidak usah dipikirin"

maksudnya??
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: hatRed on 06 June 2009, 09:07:24 AM
Saya sependapat dengan rekan Pocoyo di atas. Buku Dhamma kita perlakukan dengan baik karena nilai pengetahuan yang ada di dalam buku tersebut, bukan karena nilai keramat atau hal-hal lain semacam itu.

Dan kalau karena suatu hal. Misalnya buku Dhamma terendam banjir dan harus dibuang, ya dibuang saja tanpa perlu ritual macam-macam. Yang ada dalam pikiran kita saat itu adalah membuang nuku rusak bukan membuang Dhamma.

dihargai dalam arti kate... dirawat, kalo bisa disebarluaskan INFORMASINYA dengan kesadaran sendiri, bukannya gara2 ada "embel2"nya.

dan juga bukan untuk dilekati.....

ahhhhh....... gak usah berpaling dari kotoran deh.........

kalo emang ada kotorannya ya lebih baik dibersihin......

masa kalo rumah e ada kotorannya, dengan sekenanya bilang ke tamu yg dateng,

"yg lebih baik adalah lewati saja jalan yg bersih, kotorannya tidak usah dipikirin"

maksudnya??

maksudnya ya itu tuh..... yg pake tulisan2 yg suruh memperbanyak dan ancaman2 segala macem.., isi bukunya bagus, namun ditempelin semacam kek gituan...

itukan namanya bikin kotor aja....
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: Indra on 06 June 2009, 09:09:38 AM
Saya sependapat dengan rekan Pocoyo di atas. Buku Dhamma kita perlakukan dengan baik karena nilai pengetahuan yang ada di dalam buku tersebut, bukan karena nilai keramat atau hal-hal lain semacam itu.

Dan kalau karena suatu hal. Misalnya buku Dhamma terendam banjir dan harus dibuang, ya dibuang saja tanpa perlu ritual macam-macam. Yang ada dalam pikiran kita saat itu adalah membuang nuku rusak bukan membuang Dhamma.

Mana postingannya si Pocoyo?
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: ryu on 06 June 2009, 09:13:48 AM
Perumpamaan ini bisa jadi patokan ga untuk pencetakan buku :
Sekali waktu, seluruh penduduk dari suatu kecamatan meninggalkan wilayahnya. Lalu ada seorang berkata pada kawannya: "Mari, kita kembali ke sana lagi; mungkin kita masih menemukan sesuatu yang berharga." Kawannya menyetujui, dan ketika mereka sampai di sana, mereka menemukan setumpuk tali ramin yang dibuang di jalanan desa. "Mari kita mengikat dan membawanya, orang itu berkata pada kawannya, yang segera menyetujui, dan merekapun melakukannya. Tidak lama, mereka pun sampai di desa lain, di sana mereka menemukan setumpuk kain ramin, dari tali ramin yang telah ditenun, orang itu lalu berkata pada kawannya: "Demi kain ramin inilah, sehingga kita mengumpulkan tali ramin tadi. Buang saja tali ramin itu, mari kita bawa saja kain ramin ini." Tetapi kawannya berkata: "Saya telah membawa tali ramin ini sepanjang jalan tadi, lagi pula ini telah terikat rapih. Saya akan tetap membawa tali ramin ini saja. Lakukan saja kehendakmu sendiri." Lalu, orang pertama tadi membuang tali raminnya dan membawa kain ramin tersebut. Tak lama dalam perjalanan selanjutnya, mereka menemukan benang linen, kain linen, kapas, benang katun, kain katun, besi, tembaga, kaleng, timah dan perak; dan setiap kali menemukan yang lebih berharga, orang tadi mengganti bawaannya, sedang si kawannya tetap membawa tali raminnya. Tak lama kemudian, mereka sampai di suatu desa yang lain, di sana mereka menemukan setumpuk emas, dan orang tadi berseru kepada kawannya: "Emas ini adalah yang paling kita inginkan dari segalanya. Buanglah tali raminmu, saya juga akan membuang perakku, lalu kita bawa emas ini." Tetapi kawannya berkata: "Saya telah membawa tali ramin ini sepanjang perjalanan, lagi pula ini telah terikat rapih. Saya tetap akan membawanya. Lakukan saja olehmu sendiri." Dengan demikian, orang tadi membuang perak tersebut, lalu membawa emas itu. Ketika mereka akhirnya tiba kembali di rumahnya masing-masing, orang yang membawa tali ramin tidaklah membawa kegembiraan pada keluarganya, juga tidak pada dirinya sendiri; sedangkan orang yang membawa emas telah pula membawa banyak kegembiraan baik pada keluarganya, maupun pada dirinya sendiri.


Atau juga perumpamaan orang buta yang menuntun orang buta ;D
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: ryu on 06 June 2009, 09:14:50 AM
Saya sependapat dengan rekan Pocoyo di atas. Buku Dhamma kita perlakukan dengan baik karena nilai pengetahuan yang ada di dalam buku tersebut, bukan karena nilai keramat atau hal-hal lain semacam itu.

Dan kalau karena suatu hal. Misalnya buku Dhamma terendam banjir dan harus dibuang, ya dibuang saja tanpa perlu ritual macam-macam. Yang ada dalam pikiran kita saat itu adalah membuang nuku rusak bukan membuang Dhamma.

Mana postingannya si Pocoyo?
Om haa... tuh Pocoyo =))
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: F.T on 06 June 2009, 09:24:48 AM
3 D :

Di sampul

Di baca

Di praktekkan

Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: hatRed on 06 June 2009, 09:27:57 AM
^

  Di wartakan ;D
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: F.T on 06 June 2009, 09:33:02 AM
Revisi 3D

Di baca

Di praktekkan

Di wartakan

:))
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: nyanadhana on 06 June 2009, 10:12:03 AM
Apakah hal2 ini dalam Buddhis adalah kebenaran? koreksi : kebetulan.....huehehehe
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: ryu on 06 June 2009, 10:44:12 AM
Apakah hal2 ini dalam Buddhis adalah kebenaran? koreksi : kebetulan.....huehehehe
Kebetulan ada di Indonesia =)) =))  kakakakak
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: tula on 06 June 2009, 01:10:03 PM
Revisi 3D

Di baca

Di praktekkan

Di wartakan

:))

Di revisi ?  :-?

Quote
Perumpamaan ini bisa jadi patokan ga untuk pencetakan buku :
Sekali waktu, seluruh penduduk dari suatu kecamatan meninggalkan wilayahnya. Lalu ada seorang berkata pada kawannya: "Mari, kita kembali ke sana lagi; mungkin kita masih menemukan sesuatu yang berharga." Kawannya menyetujui, dan ketika mereka sampai di sana, mereka menemukan setumpuk tali ramin yang dibuang di jalanan desa. "Mari kita mengikat dan membawanya, orang itu berkata pada kawannya, yang segera menyetujui, dan merekapun melakukannya. Tidak lama, mereka pun sampai di desa lain, di sana mereka menemukan setumpuk kain ramin, dari tali ramin yang telah ditenun, orang itu lalu berkata pada kawannya: "Demi kain ramin inilah, sehingga kita mengumpulkan tali ramin tadi. Buang saja tali ramin itu, mari kita bawa saja kain ramin ini." Tetapi kawannya berkata: "Saya telah membawa tali ramin ini sepanjang jalan tadi, lagi pula ini telah terikat rapih. Saya akan tetap membawa tali ramin ini saja. Lakukan saja kehendakmu sendiri." Lalu, orang pertama tadi membuang tali raminnya dan membawa kain ramin tersebut. Tak lama dalam perjalanan selanjutnya, mereka menemukan benang linen, kain linen, kapas, benang katun, kain katun, besi, tembaga, kaleng, timah dan perak; dan setiap kali menemukan yang lebih berharga, orang tadi mengganti bawaannya, sedang si kawannya tetap membawa tali raminnya. Tak lama kemudian, mereka sampai di suatu desa yang lain, di sana mereka menemukan setumpuk emas, dan orang tadi berseru kepada kawannya: "Emas ini adalah yang paling kita inginkan dari segalanya. Buanglah tali raminmu, saya juga akan membuang perakku, lalu kita bawa emas ini." Tetapi kawannya berkata: "Saya telah membawa tali ramin ini sepanjang perjalanan, lagi pula ini telah terikat rapih. Saya tetap akan membawanya. Lakukan saja olehmu sendiri." Dengan demikian, orang tadi membuang perak tersebut, lalu membawa emas itu. Ketika mereka akhirnya tiba kembali di rumahnya masing-masing, orang yang membawa tali ramin tidaklah membawa kegembiraan pada keluarganya, juga tidak pada dirinya sendiri; sedangkan orang yang membawa emas telah pula membawa banyak kegembiraan baik pada keluarganya, maupun pada dirinya sendiri.

acara ngeles ahhh ... ;D

belon tentu lo .. kalo ternyata setelah sampe di kluarga .. ternyata 1 kluarga ga punya baju (bugil smua ...) ... yg bawa kain ramin itu lah yg paling bahagia .. yg bawa emas mesti ke kota lagi utk beli kain ... semalam bugil .. masup angin deh ... besok nya ga isa ke kota malah utk jual emas ... xixixixi .. ngeles mode on ... kabooooooooooooooooooooooooorrrr  ^-^
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: Jerry on 06 June 2009, 03:20:06 PM
 [at]  tula
ngga juga dong.. krn bentuknya masih 'tali ramin' jadi masih perlu waktu utk dibentuk jd 'kain ramin' ya sama aja keburu masuk angin juga ;D
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: ryu on 06 June 2009, 03:38:10 PM
Revisi 3D

Di baca

Di praktekkan

Di wartakan

:))

Di revisi ?  :-?

Quote
Perumpamaan ini bisa jadi patokan ga untuk pencetakan buku :
Sekali waktu, seluruh penduduk dari suatu kecamatan meninggalkan wilayahnya. Lalu ada seorang berkata pada kawannya: "Mari, kita kembali ke sana lagi; mungkin kita masih menemukan sesuatu yang berharga." Kawannya menyetujui, dan ketika mereka sampai di sana, mereka menemukan setumpuk tali ramin yang dibuang di jalanan desa. "Mari kita mengikat dan membawanya, orang itu berkata pada kawannya, yang segera menyetujui, dan merekapun melakukannya. Tidak lama, mereka pun sampai di desa lain, di sana mereka menemukan setumpuk kain ramin, dari tali ramin yang telah ditenun, orang itu lalu berkata pada kawannya: "Demi kain ramin inilah, sehingga kita mengumpulkan tali ramin tadi. Buang saja tali ramin itu, mari kita bawa saja kain ramin ini." Tetapi kawannya berkata: "Saya telah membawa tali ramin ini sepanjang jalan tadi, lagi pula ini telah terikat rapih. Saya akan tetap membawa tali ramin ini saja. Lakukan saja kehendakmu sendiri." Lalu, orang pertama tadi membuang tali raminnya dan membawa kain ramin tersebut. Tak lama dalam perjalanan selanjutnya, mereka menemukan benang linen, kain linen, kapas, benang katun, kain katun, besi, tembaga, kaleng, timah dan perak; dan setiap kali menemukan yang lebih berharga, orang tadi mengganti bawaannya, sedang si kawannya tetap membawa tali raminnya. Tak lama kemudian, mereka sampai di suatu desa yang lain, di sana mereka menemukan setumpuk emas, dan orang tadi berseru kepada kawannya: "Emas ini adalah yang paling kita inginkan dari segalanya. Buanglah tali raminmu, saya juga akan membuang perakku, lalu kita bawa emas ini." Tetapi kawannya berkata: "Saya telah membawa tali ramin ini sepanjang perjalanan, lagi pula ini telah terikat rapih. Saya tetap akan membawanya. Lakukan saja olehmu sendiri." Dengan demikian, orang tadi membuang perak tersebut, lalu membawa emas itu. Ketika mereka akhirnya tiba kembali di rumahnya masing-masing, orang yang membawa tali ramin tidaklah membawa kegembiraan pada keluarganya, juga tidak pada dirinya sendiri; sedangkan orang yang membawa emas telah pula membawa banyak kegembiraan baik pada keluarganya, maupun pada dirinya sendiri.

acara ngeles ahhh ... ;D

belon tentu lo .. kalo ternyata setelah sampe di kluarga .. ternyata 1 kluarga ga punya baju (bugil smua ...) ... yg bawa kain ramin itu lah yg paling bahagia .. yg bawa emas mesti ke kota lagi utk beli kain ... semalam bugil .. masup angin deh ... besok nya ga isa ke kota malah utk jual emas ... xixixixi .. ngeles mode on ... kabooooooooooooooooooooooooorrrr  ^-^
Kalau mau ngeles mah gampang, bagimu berharga bagiku belum tentu berharga :))
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: tula on 06 June 2009, 08:02:29 PM
[at]  tula
ngga juga dong.. krn bentuknya masih 'tali ramin' jadi masih perlu waktu utk dibentuk jd 'kain ramin' ya sama aja keburu masuk angin juga ;D


maksud ngeles nye ... kebutuhan seseorang ga tentu gitu lo .... xixixixi .. uda ah .. oot nya .. tar di bogem mod mod ... gepeng dah tula ...
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: Mr.Jhonz on 06 June 2009, 08:51:44 PM
Astaga..
Selama ini gw banyak ngelangkahin buku dhamma,parahnya dhammapada..
Sering gw baca sambil tiduran...
Kadang cuma main lempar aja...

Apakah itu termasuk karma buruk?
Dan itu gw lakukan dgn sadarrr..
Kalo menurut gw..itu bukan masalah serius ;D
Karna gw lakukan itu semua dgn alasan EFENSIENSI waktu dan tenaga..
Soalnya kata orang "waktu adalah uang"

yg penting isi buku gw renungin truz pratekin..

Ingat buku dhamma hanya ibarat PETA penunjuk jalan,boleh kita rawat..tapi peta itu bukanlah tujuan kita..

Dan parahnya..dulu pernah baca kitab suci..tentang hukum karma....
Salah satu Isinya "sebab,membaca kitab suci sambil berbaring
akibatnya dikehidupan mendatang terlahir cebol/bantet/pendek"
benar ga? Sutta tersebut?
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: Indra on 06 June 2009, 08:53:55 PM
yah siap2 deh Mr.Jhonz, turut berdukacita ya
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: ryu on 06 June 2009, 09:02:03 PM
Astaga..
Selama ini gw banyak ngelangkahin buku dhamma,parahnya dhammapada..
Sering gw baca sambil tiduran...
Kadang cuma main lempar aja...

Apakah itu termasuk karma buruk?
Dan itu gw lakukan dgn sadarrr..
Kalo menurut gw..itu bukan masalah serius ;D
Karna gw lakukan itu semua dgn alasan EFENSIENSI waktu dan tenaga..
Soalnya kata orang "waktu adalah uang"

yg penting isi buku gw renungin truz pratekin..

Ingat buku dhamma hanya ibarat PETA penunjuk jalan,boleh kita rawat..tapi peta itu bukanlah tujuan kita..

Dan parahnya..dulu pernah baca kitab suci..tentang hukum karma....
Salah satu Isinya "sebab,membaca kitab suci sambil berbaring
akibatnya dikehidupan mendatang terlahir cebol/bantet/pendek"
benar ga? Sutta tersebut?
Jangankan melangkahi buku niup lilin aja bahaya tuh :
Meniup Lilin altar, O bhikkhu, menganjurkan, melakukan sendiri, dan sering diperbuat, akan membawa orang ke neraka, ke alam binatang, atau ke alam setan. Bahkan sekurang-kurangnya, akibat dari "tidak mengenal rasa hormat dan dengan sengaja meniup Lilin atau lampu altar Hyang Buddha" membuat mulutnya menjadi cacat.

Wah segera bertobat dan salin sutra ini nih :
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,991.0.html

Oh iya, harus percaya hukum karma Buddha lho, Bagi orang yang tidak percaya pada ajaran Karma, akan jatuh terlahir di alam rendah.

Semoga segera bertobat =)) =))

Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: Shining Moon on 06 June 2009, 10:45:40 PM
.
.
.
Diberikan lagi ke orang lain yang lebih butuh atau perpus buddhis kalau udah kelar baca (mengurangi kemelekatan)
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: Hendra Susanto on 07 June 2009, 07:04:19 AM
mengenai tiup lilin altar... iseng banget ya...
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: Mr.Jhonz on 07 June 2009, 07:37:51 AM
mengenai tiup lilin altar... iseng banget ya...
maksudnya siapa yg iseng?? ;D
iseng dalam bentuk apa ya?
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: ryu on 07 June 2009, 07:50:24 AM
Ok lah soal itu semua sudah di bahas, ternyata banyak sutra palsu beredar, dan ternyata sekarang saya baru tahu riwayat hidup buddha pun ada beberapa versi dimana kalau di bandingkan sangat berbanding jauh, kalau yang satu benar maka yang satu pasti salah.
Ternyata oh ternyata dalam agama buddha pun ada penyesatan kitab sucinya dan sepertinya agama buddha lebih parah deh di banding agama lain.
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: Shining Moon on 07 June 2009, 09:47:52 AM
Jadi binun..kalau memperbanyak sutra (yang tak jelas asal usulnya), memperbanyak karma apa ya?..
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: ryu on 07 June 2009, 10:18:32 AM
Jadi binun..kalau memperbanyak sutra (yang tak jelas asal usulnya), memperbanyak karma apa ya?..
Pemusnahan akan efektif dalam :

   1. Orang lain kejam; kita tidak akan kejam.
   2. Orang lain membunuh; kita menghindar dari membunuh.
   3. Orang lain mengambil barang yang tak diberikan, kita tidak mengambil barang yang tidak diberikan.
   4. Orang lain tidak mau hidup brahmacari, kita hidup brahmacari.
   5. Orang lain bicara bohong, kita menghindarkan diri untuk bohong.
   6. Orang lain memfitnah, kita menghindarkan diri untuk memfitnah.
   7. Orang lain bicara kasar, kita menghindarkan diri untuk bicara kasar.
   8. Orang lain melakukan gosip, kita menghindarkan diri untuk melakukan gosip.
   9. Orang lain serakah, kita tidak serakah.
  10. Orang lain iri hati, kita tidak iri hati.
  11. Orang lain berpandangan salah, kita berpandangan benar.
  12. Orang lain berpikir salah, kita berpikir benar.
  13. Orang lain berucap salah, kita berucap benar.
  14. Orang lain berperbuatan salah, kita berperbuatan benar.
  15. Orang lain bermata pencaharian salah, kita bermata pencaharian benar.
  16. Orang lain berusaha salah, kita berusaha benar.
  17. Orang lain berperhatian salah, kita berperhatian benar ...
  18. Orang lain bermeditasi salah, kita bermeditasi benar ...
  19. Orang lain berpengetahuan salah, kita berpengetahuan benar...
  20. Orang lain berpembebasan salah, kita berpembebasan benar ...
  21. Orang lain dikuasai ngantuk dan tidur, kita tidak dikuasi ngantuk dan tidur ...
  22. Orang lain kacau, kita tidak kacau ...
  23. Orang lain tak tentu, kita pasti ...
  24. Orang lain marah, kita tidak marah...
  25. Orang lain bermusuhan, kita bersahabat ...
  26. Orang lain menghina, kita tidak menghina ...
  27. Orang lain menguasai, kita tidak menguasai ...
  28. Orang lain cemburu, kita tidak cemburu ...
  29. Orang lain kikir, kita tidak kikir ...
  30. Orang lain penipu, kita tidak menipu ...
  31. Orang lain pembohong, kita tidak membohong...
  32. Orang lain keras kepala (bandel), kita tidak keras kepala...
  33. Orang lain angkuh, kita tidak angkuh ...
  34. Orang lain sulit dinasehati, kita mudah dinasehati ...
  35. Orang lain berkawan dengan orang jahat, kita berkawan dengan orang baik ...
  36. Orang lain lalai, kita rajin ...
  37. Orang lain tak berkeyakinan, kita berkeyakinan ...
  38. Orang lain tidak hati-hati, kita hati-hati ...
  39. Orang lain tidak tahu malu, kita tahu malu ...
  40. Orang lain belajar sedikit, kita belajar banyak ...
  41. Orang lain malas, kita bersemangat ...
  42. Orang lain tak waspada, kita waspada ...
  43. Orang lain berpengertian kurang, kita berpengertian ...
  44. Orang lain salah mengerti sesuai dengan pandangan-pandangan pribadinya, ngotot, mempertahankan pandangan seperti itu dan sulit memusnahkan pandangan itu; kita tidak akan salah mengerti pada pandangan-pandangan pribadi itu dan akan mudah memusnahkan pandangan-pandangan itu; ...


Bukannya malah mendukung terus kesalahan2 pencetakana buku itu.
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: ryu on 07 June 2009, 10:19:52 AM
CULASIHANADA SUTTA (11)

Sumber : Kumpulan Sutta Majjhima Nikaya I
Oleh : Tim Penterjemah Kitab Suci Agama Buddha
Penerbit : Proyek Sarana Keagamaan Buddha Departemen Agama RI, 1993

Demikian yang saya dengar.
    Pada suatu ketika Sang Bhagava berada di Jetavana, Anathapindika Arama, Savatthi. Kemudian Sang Bhagava berkata : "Para bhikkhu."
    "Ya, Bhante," jawab mereka. Selanjutnya Sang Bhagava berkata: "Para bhikkhu, hanya di sini ada samana, hanya di sini ada samana kedua, hanya di sini ada samana ketiga dan hanya di sini ada samana keempat. Dalam ajaran yang lain tidak ada samana; beginilah hal itu harus diraungkan (sihanada).
    (Dalam hal ini, kata samana = sotapanna, samana kedua = sakadagami, samana ketiga = anagami, samana keempat = arahat)
    Mungkin para pertapa dari sekte lain bertanya: 'Apakah sebabnya maka anda mengatakan demikian?' Pertanyaan itu harus dijawab: 'Saudara, empat dhamma telah dinyatakan oleh Sang Bhagava, yaitu:

   1. Kami yakin pada guru (Sang Buddha).
   2. Kami yakin kepada Dhamma.
   3. Kami memiliki sila yang sempurna.
   4. Kami mencintai saudara-saudara pelaksana dhamma (sahadhammika) apakah mereka umat awam atau pabbaja.

Berdasarkan hal-hal itu kami menyatakan begitu.'
    Namun, para pertapa dari sekte yang lain dapat berkata: 'Kami juga yakin kepada guru, yaitu guru kami; kepada dhamma yaitu dhamma kami; sila kami sempurna, sesuai dengan sila kami dan kami mencintai saudara-saudara pelaksana dhamma yang hidup sebagai umat awam atau pabbaja. Apakah perbedaannya?'
    Hal itu harus dijawab dengan bertanya: 'Apakah tujuannya hanya satu atau banyak?' Mereka akan menjawab dengan benar: 'Tujuan hanya satu.'
    'Apakah tujuan itu bebas nafsu, kebencian, kebodohan, keinginan dan kemelekatan?'
    'Ya, tujuan itu bebas dari nafsu ... kemelekatan.'
    'Apakah tujuan itu disertai penglihatan, tanpa pro dan kontra, maupun perbedaan?'
    'Ya, tujuan itu disertai penglihatan, tanpa pro dan kontra, maupun perbedaan,' jawab mereka dengan benar.
    Ada dua ditthi (pandangan) yaitu bhava ditthi (pandangan tentang ada makhluk) dan vibhava ditthi (pandangan tanpa ada mahluk).

   1. Para samana atau brahmana yang berpaham bhava ditthi menentang paham vibhava ditthi.
   2. Para samana atau brahmana yang berpaham vibhava ditthi menentang paham bhava ditthi.

    Para samana dan brahmana yang tidak mengerti sebagaimana apa adanya tentang asal mula, lenyapnya, kesenangan, bahaya dan jalan keluar dari dua ditthi (pandangan) itu adalah diliputi oleh nafsu, kebencian, kebodohan, keinginan, kemelekatan, tanpa penglihatan, terlibat dalam pro dan kontra, menyenangi dan menikmati perbedaan. Mereka tidak dapat bebas dari kelahiran, usia tua, kematian, kesedihan, ratap-tangis, kesakitan, duka-cita dan putus asa. Mereka tidak dapat terbebas dari dukkha (penderitaan).
    Para samana dan brahmana yang mengerti sebagaimana apa adanya tentang asal mula ... tidak diliputi oleh nafsu ... berpenglihatan, tidak terlibat dalam pro dan kontra, tidak menyenangi dan tidak menikmati perbedaan. Mereka dapat bebas dari kelahiran ... dan putus asa. Mereka dapat terbebas dari dukkha.
    Ada empat macam kemelekatan (upadana):

   1. Kemelekatan pada nafsu indera (kama-upadana).
   2. Kemelekatan pada pandangan salah (ditthi-upadana).
   3. Kemelekatan pada upacara dan ritual (silabbata-upadana).
   4. Kemelekatan pada pandangan adanya jiwa yang kekal (Artavada-upadana).

    Ada samana dan brahmana yang menyatakan berpengetahuan jelas tentang semua kemelekatan, tetapi tidak rinci menerangkan 'pengetahuan jelas tentang semua kemelekatan' itu. Mereka menerangkan pengetahuan jelas tentang kemelekatan pada nafsu indera, tetapi tanpa menerangkan tentang kemelekatan pada pandangan salah, kemelekatan pada upacara dan ritual, maupun kemelekatan pada pandangan adanya jiwa yang kekal. Karena mereka itu tidak mengerti dengan jelas sebagaimana apa adanya tentang tiga kemelekatan itu. Akibatnya mereka itu menyatakan berpengetahuan jelas tentang semua kemelekatan, tetapi mereka hanya menerangkan tentang pengetahuan jelas yang berkenaan dengan nafsu indera, tanpa menerangkan tiga kemelekatan yang lain.
    Ada pertapa dan brahmana yang menyatakan berpengetahuan jelas tentang semua kemelekatan, ... Mereka menerangkan dengan pengetahuan jelas tentang kemelekatan pada nafsu indera dan kemelekatan pada pandangan salah, tetapi tanpa menerangkan tentang kemelekatan pada upacara dan ritual serta kemelekatan apa pandangan adanya jiwa yang kekal. Karena mereka tidak mengerti ....

    Ada pertapa dan brahmana yang menyatakan berpengetahuan jelas tentang semua kemelekatan, ... Mereka menerangkan dengan pengetahuan jelas tentang kemelekatan pada nafsu indera, kemelekatan pada pandangan salah dan kemelekatan pada upacara serta ritual, tetapi tanpa menerangkan tentang kemelekatan pada pandangan adanya jiwa yang kekal. Karena mereka tidak mengerti ....
    Dalam 'dhammavinaya' seperti itu adalah biasa menyatakan keyakinan kepada guru dan dhamma, namun tidak terarah dengan benar; pelaksanaan sila sempurna tidak terarah dengan benar; mencintai saudara-saudara pelaksana dhamma yang hidup sebagai umat awam atau pabbaja juga tidak terarah dengan benar. Mengapa demikian? Karena dhammavinaya itu salah diuraikan, salah dinyatakan, tanpa tujuan, tidak mengarah ke kedamaian dan dibabarkan oleh bukan Samma Sambuddha. Ketika Tathagata, Arahat Samma Sambuddha membabarkan pengetahuan jelas tentang semua macam kemelekatan, ia dengan sempurna menguraikan semua macam kemelekatan, yaitu: kemelekatan pada nafsu indera, pada pandangan salah, pada upacara dan ritual serta adanya jiwa yang kekal.
    Dalam 'dhammavinaya' seperti itu adalah biasa menyatakan keyakinan kepada guru dan dhamma yang terarah dengan benar, pelaksanaan sila sempurna yang terarah dengan benar, mencintai saudara-saudara pelaksana dhamma yang hidup sebagai umat awam atau pabbaja yang terarah dengan benar. Mengapa demikian? Karena 'dhammavinaya' itu benar diuraikan, benar dinyatakan, bertujuan, mengarah ke kedamaian dan dibabarkan oleh Samma Sambuddha.

    Apakah sumber, asal mula, tempat kelahiran dan yang memproduksi empat kemelekatan?
    Empat kemelekatan ini bersumber pada keinginan (tanha), berasal mula dari keinginan, lahir dari keinginan dan diproduksi oleh keinginan.

    Apakah sumber keinginan?
    Keinginan bersumber dari perasaan (vedana) ... diproduksi oleh perasaan.

    Apakah sumber perasaan?
    Perasaan bersumber mula dari kontak (phassa) ... diproduksi oleh kontak.

    Apakah sumber kontak?
    Kontak bersumber dari enam indera (salayatana) ... diproduksi oleh enam indera.

    Apakah sumber enam indera?
    Enam indera bersumber dari batin dan jasmani (nama-rupa), berasal mula dari batin dan jasmani, dilahirkan oleh batin dan jasmani, serta diproduksi oleh batin dan jasmani.

    Apakah sumber batin dan jasmani?
    Batin dan jasmani bersumber dari kesadaran (vinnana) ... diproduksi oleh kesadaran.

    Apakah sumber kesadaran?
    Kesadaran bersumber dari bentuk-bentuk kamma (sankhara) ... diproduksi oleh fenomena.

    Apakah sumber bentuk-bentuk kamma?
    Bentuk-bentuk kamma bersumber dari kebodohan (avijja), ... diproduksi oleh kebodohan.

    Segera setelah kebodohan (avijja) dilenyapkan dan pengetahuan (vijja) muncul, maka ia tidak lagi melekat pada nafsu indera, pandangan salah, pada upacara dan ritual serta pandangan tentang adanya jiwa yang kekal. Ketika tidak ada kemelekatan, maka ia tidak menderita. Ketika ia tidak menderita maka ia mencapai nibbana: kelahiran telah lenyap, kehidupan suci telah dicapai, apa yang harus dikerjakan telah dilaksanakan, tidak ada sesuatu melebihi ini.
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: ryu on 07 June 2009, 10:23:08 AM
10. "Bagaimana pendapatmu, warga suku Kalama? Apabila seseorang telah terbebas dari keserakahan (lobha), apakah hal ini merupakan keuntungan atau kerugian?"
"Keuntungan, Yang Mulia."
"Bukankah orang ini, yang telah terbebas dari keserakahan dan tidak lagi dicengkeram oleh keserakahan, dan oleh karena ia dapat mengendalikan dirinya dengan baik, akan berhenti membunuh makhluk hidup, berhenti mengambil sesuatu yang tidak diberikan (mencuri), berhenti melakukan perzinahan berhenti mengucapkan kata-kata yang tidak benar, berhenti menjadi penyebab yang menyesatkan orang lain, tidak akan mendapatkan kerugian dan penderitaan untuk waktu yang lama?"
"Memang demikian halnya, Yang Mulia."

11. "Sekarang, bagaimana pendapatmu, warga suku Kalama? Apabila seseorang telah terbebas dari kebencian (dosa), apakah hal ini merupakan keuntungan atau kerugian?"
"Keuntungan, Yang Mulia."
"Bukankah orang ini, yang telah terbebas dari kebencian tidak lagi dicengkeram oleh kebencian….., berhenti menjadi penyebab yang menyesatkan orang lain, tidak akan mendapatkan kerugian dan penderitaan untuk waktu yang lama?"
"Memang demikian halnya, Yang Mulia."

12. "Sekarang, bagaimana pendapatmu, warga suku Kalama? Apabila seseorang telah terbebas dari kegelapan batin (moha), apakah hal ini merupakan keuntungan atau kerugian?"
"Keuntungan, Yang Mulia."
"Bukankah orang ini, yang telah terbebas dari kegelapan batin dan tidak lagi dicengkeram oleh kegelapan batin ….., berhenti menjadi penyebab yang menyesatkan orang lain, tidak akan mendapat kerugian dan penderitaan untuk waktu yang lama?"
"Memang demikian halnya, Yang Mulia."

13. "Kalau begitu, warga suku Kalama, bagaimana pendapatmu? Apakah hal-hal tersebut menguntungkan atau tidak menguntungkan?"
"Menguntungkan, Yang Mulia."
"Apakah hal-hal tersebut tercela atau tidak tercela?"
"Tidak tercela, Yang Mulia."
"Apakah hal-hal tersebut dibenarkan atau tidak dibenarkan oleh para Bijaksana?"
"Dibenarkan, Yang Mulia."
"Kalau terus dilakukan, apakah akan membawa kebahagiaan atau tidak?"
"Tentu akan membawa kebahagiaan. Demikianlah pendapat kami."
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: Mr.Jhonz on 07 June 2009, 11:07:12 AM
Jadi menurut akong ryu,kesimpulannya apa ni,yg singkat aja ;D
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: ryu on 07 June 2009, 12:40:28 PM
sejauh ini perkembangan suatu ajaran semakin lama sepertinya berbelok dari tujuan semula, apakah dari pihak pemeluk ajaran itu mau atau tidak untuk meluruskan ajaran itu atau meneruskan penyimpangan2 sehingga generasi kedepan entah akan seperti apa perkembangan ajaran itu.
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: savana_zhang on 08 June 2009, 10:06:19 AM
Manakah yang lebih bermanfaat:
1. seorang yang sangat menghormati buku Dharma, tapi tidak pernah membaca bukunya apalagi berperilaku sesuai Dharma sebagaimana dijelaskan dalam bukunya, atau
2. Seorang menggunakan buku Dharma sebagai pengganjal meja setelah membacanya, dan sehari2nya berperilaku sesuai Dharma.

Ayo, mana lebih baik?
        berperilaku sesuai dg dhammaadalah lbh bermanfaat so pasti
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: savana_zhang on 08 June 2009, 10:08:16 AM
Kenapa ada acara di bakar2 segala?
Kenapa, kenapa, kenapa?
      bakar2 adalah dimaksudkan untuk melimpahkan jasa
dan sebenarnya berasal dari tradisi setempat bukan agama buddha,agama buddha menggunakan cara lain dalam pelimpahan jasa.n emang benda yg dibakar akan timbul padanannya dalamalam halus
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: savana_zhang on 08 June 2009, 10:18:50 AM

Menjilat jari untuk membalik halaman juga dianggap sebagai bentuk karma yang buruk dan negatif. Jika memang harus membuang benda-benda Dharma, janganlah dicampakkan begitu saja ke tempat sampah, lebih baik dibakar. Jika mau membakar naskah Dharma, akan dianggap terampil jika diawali dengan membaca doa atau mantra, seperti OM AH HUNG. Lalu Anda bisa memvisualisasikan huruf-huruf dari naskah Dharma tersebut (yang akan dibakar) terserap ke dalam AH, dan AH terserap ke dalam diri Anda. Setelah itu, Anda boleh membakar naskah tersebut.


ini tahayul man!
buku ya buku
dhamma ya dhamma
buku adalah fasilitas
praktekkan dhammanya
tinggalkan bukunya untuk orang lain

semua itu tergantung pikiran kita,klo waktu buang pikiran kita tertuju pada menghina dhamma itu tidak bagus klo emang terpaksa karena misallnya kita kedinginan ditengah hujan salju dan dirumah cuman ada kitab suci ya bakar aja untuk menghangatkan diri.mantra om ah hum ditujukan klo ingin memberi buku itu pada mahkluk halus.namun alangkah baiknya klo buku dhamma itu disumbangkan klo kita sudah tak butuh,bukan hanya buku dhamma melainkan semua buku pengetahuan lain,ini karena supaya tidak wasting.

terlalu bersikap berlebihan berarti melekat pada buku
ingat tidak ada subtansi inti yg kekal dari segala sesuatu yg berkondisi
buku hanyalah buku
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: Jerry on 13 June 2009, 09:38:48 PM
n emang benda yg dibakar akan timbul padanannya dalam alam halus

nimbrung nanya yah.. brarti diacara2 tertentu spt Ceng Beng membakar uang kertas yg katanya dikeluarkan oleh 'bank neraka' beneran jadi uang dong di dunia sana? emang butuh buat apa ya?
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: savana_zhang on 18 June 2009, 10:28:16 AM
 
n emang benda yg dibakar akan timbul padanannya dalam alam halus

nimbrung nanya yah.. brarti diacara2 tertentu spt Ceng Beng membakar uang kertas yg katanya dikeluarkan oleh 'bank neraka' beneran jadi uang dong di dunia sana? emang butuh buat apa ya?
           bakar uang kertas akan timbul padanannya sebagai uang kertas
masalahnya bergunakah uang kertas itu disana?klo iya bakar pom bensin aja biar jd raja minyak ha ha ha
dan uang itu khan dikeluarkan kita bukan bank neraka.agama buddha tidak menganjurkan membakar2 karena bisa meingkatkan kemelekatan mereka akan keduniawian sehingga menyulitkan proses tumimbal lahir,agama buddha menganjurkan melimpahkan jasa saja.
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: Jerry on 18 June 2009, 04:45:44 PM
 [at]  savana :)
kalo nga berguna tus buat apa dibakar? brarti tradisi 'Kong tek' membakar perahu kertas beserta perabot itu bakal muncul padanan di dunia sono jg dong?
Gmn dg boneka pembantu yg dibakar jg? jadi 'mahluk' jg kah di sana? ???
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: savana_zhang on 21 June 2009, 12:25:34 PM
[at]  savana :)
kalo nga berguna tus buat apa dibakar? brarti tradisi 'Kong tek' membakar perahu kertas beserta perabot itu bakal muncul padanan di dunia sono jg dong?
Gmn dg boneka pembantu yg dibakar jg? jadi 'mahluk' jg kah di sana? ???

itu emang lucu n kurang masuk akal,n saya juga kurang setuju hal itu
gimana ya klo pembantunya tau klo dia dijadikan kertas lalu dibakar pasti kecewa ya ha ha ha
dalam masyarakat ada orang yg bijak n tak bijak kadang yg tak bijak ini mengajarkan yg keliru2 juga sampai sekarang
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: savana_zhang on 21 June 2009, 12:26:16 PM
[at]  savana :)
kalo nga berguna tus buat apa dibakar? brarti tradisi 'Kong tek' membakar perahu kertas beserta perabot itu bakal muncul padanan di dunia sono jg dong?
Gmn dg boneka pembantu yg dibakar jg? jadi 'mahluk' jg kah di sana? ???
mereka tetap kertas\
itu kata pendeta tao
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: J.W on 21 June 2009, 02:50:26 PM
Quote
Menjilat jari untuk membalik halaman juga dianggap sebagai bentuk karma yang buruk dan negatif. Jika memang harus membuang benda-benda Dharma, janganlah dicampakkan begitu saja ke tempat sampah, lebih baik dibakar. Jika mau membakar naskah Dharma, akan dianggap terampil jika diawali dengan membaca doa atau mantra, seperti OM AH HUNG. Lalu Anda bisa memvisualisasikan huruf-huruf dari naskah Dharma tersebut (yang akan dibakar) terserap ke dalam AH, dan AH terserap ke dalam diri Anda. Setelah itu, Anda boleh membakar naskah tersebut.

Yg ini beneran pernah dilakukan lohh..
Title: Re: Apakah hal2 ini dalam buddhis adalah kebenaran :D
Post by: ryu on 24 September 2010, 01:47:09 PM
baru nemu di site dian dharma juga ada :
http://www.diandharma.com/pages/info.php