Inilah pencerahan yang telah dicapai oleh J.Krishnamurti, kutipan ini diambil dari Wikipedia...
It was in Ojai, in August 1922, that Krishnamurti went through an intense, "life-changing" experience.[39][40] It has been simultaneously, and invariably, characterised as a spiritual awakening, a psychological transformation, and a physical conditioning. Krishnamurti and those around him would refer to it as "the process", and it continued, at very frequent intervals and varying forms of intensity, until his death.
[41][42] According to witnesses, it started on the 17th, with Krishnamurti complaining of extraordinary pain at the nape of his neck, and a hard, ball-like swelling. Over the next couple of days, the symptoms worsened, with increasing pain, extreme physical discomfort and sensitivity, total loss of appetite and occasional delirious ramblings. Then, he seemed to lapse into unconsciousness; actually, he recounted that he was very much aware of his surroundings and while in that state, he had an experience of mystical union.[43] The following day the symptoms, and the experience, intensified, climaxing with a sense of "immense peace".[44]
"...I was supremely happy, for I had seen. Nothing could ever be the same. I have drunk at the clear and pure waters and my thirst was appeased. ...I have seen the Light. I have touched compassion which heals all sorrow and suffering; it is not for myself, but for the world. ...Love in all its glory has intoxicated my heart; my heart can never be closed. I have drunk at the fountain of Joy and eternal Beauty. I am God-intoxicated."[45]
Similar incidents continued with short intermissions until October, and later eventually resumed regularly, always involving varying degrees of physical pain to mark the start of "the process", accompanied by what is variably described as "presence", "benediction", "immensity", and "sacredness", which was reportedly often felt by others present.
terjemahannya kira-kira demikian:
Di Ojai, Agustus 1922, Krishnamurti melalui pengalaman intense “pengubah hidup”. Terjadi secara simultan, dan secara bervariasi suatu ciri pencerahan spiritual, transformasi psikologis, dan kondisi fisik yang disebut Krishnamurti dan orang orang yang ada disekitarnya sebagai “prosesnya”. Dan itu berkelanjutan pada interval yang sering dan berbagai bentuk intensitas, hingga kematiannya.
Menurut saksi mata, hal itu dimulai pada tanggal 17, ketika Krishnamurti mengeluh rasa sakit luar biasa di bagian belakang lehernya, dan bengkak yang keras seperti bola selama beberapa hari, gejalanya memburuk dengan meningkatnya rasa sakit, rasa tidak enak badan yang luar biasa dan juga rasa sensitif, kehilangan selera makan, mengigau mengucapkan kata-kata yang tak keruan. Lalu ia nampaknya kehilangan kesadaran.
Sebenarnya menurut penuturannya ia sangat sadar akan sekelilingnya dan sewaktu dalam keadaan itu, ia mengalami pengalaman mistik manunggal. Hari berikutnya gejalanya dan pengalamannya, bertambah kuat, akhir klimaksnya adalah “perasaan damai yang dalam”
Saya merasa gembira luar biasa, karena saya telah melihat bahwa segala sesuatunya tak akan sama lagi. Saya telah meminum air yang jernih dan murni dan dahagaku terlampiaskan.. Saya telah melihat cahaya. Saya telah menyentuh cinta kasih yang menyembuhkan semua kesedihan dan penderitaan; bukan untukku, tetapi untuk dunia... Cinta dengan semua kemegahannya telah merasuki hatiku, hatiku tak akan pernah tertutup.
Saya telah meminum air mancur kenikmatan dan keindahan abadi. Saya telah dirasuki Tuhan.
Kejadian serupa telah berlanjut dengan jeda pendek hingga October, dan belakangan akhirnya berlanjut secara tetap, selalu melibatkan berbagai tingkat kesakitan fisik untuk menandai dimulainya “ sang proses”, diikuti oleh apa yang diterangkan sebagai “kehadiran”, “wahyu”, “kedalaman” dan “kesucian”, yang seringkali dirasakan oleh mereka yang hadir.
Pertanyaan: inikah pencerahan Krishnamurti? Jadi beginikah seharusnya pencerahan yang benar? didahului rasa sakit setiap kali mengalami? kehilangan selera makan bahkan mengigau...?