Saya jadi merasa prihatin bila sekarang ini semangat untuk memikirkan, mengucap dan berbuat kebaikan seakan-akan merupakan sesuatu yang mustahil untuk dilakukan, seperti kata-kata jawa: saiki jamane jaman edan, yen ora melu edan, ora keduman.
Bagaimana kadar debu dimata tidak dikikis, malah ditumpuk-tumpuk mengendap mengerak, sehingga niatan baik dari suatu usaha / pekerjaan sudah tidak terlihat lagi. Semua yang ada di pikiran sudah hanyut terseret komunitas karma kelompok yang pekat akan lobha, dosa dan moha.
Cukup menyedihkan mendengar ucapan apatis bahwa pekerjaan apapun hanya akal2an bila dikatakan demi kebaikan dan kemajuan dunia. Semoga bukan seorang Buddhist yang mengucapkannya.
Saya sendiri “jatuh cinta” pada Buddhism salah satunya karena semangat / viriya untuk mencapai tujuan luhur, bagaimanapun kerasnya tantangan yang akan dihadapi. Tidak ada sedikitpun teladan absurd mernyerah berputus asa dari Guru Agung meski dalam satuan waktu sekian asankya kalpa untuk menyempurnakan paramita.Tetapi menurut saya, ajaran kebaikan manapun tentunya tidaklah senista seperti statement itu.
Tentunya mereka2 yang sungguh2 berdaya upaya,memberikan yang terbaik yang dimiliki, mendedikasikan hidupnya benar2 untuk kebaikan akan merasa terluka hatinya dikatakan bahwa niatan luhurnya hanyalah akal2an untuk ketamakan dan kebencian.
Semoga pemikiran seperti itu cukup hanya segelintir orang saja yang meyakininya. Dan semoga suatu saat lentera nuraninya kembali bersinar.
Sebetulnya bahasan Forex & Index Online ini masihlah panjang, tetapi maaf mungkin nanti saja, saya masih kehilangan selera untuk mambahasanya.
seringkali sesuatu yg ideal sulit diperoleh.termasuk pekerjaan.
pekerjaan baik dan legal, jadi kurang baik dimata masyarakat.
ciri kelompok ini adalah to the point, open mind, flexibility.
yg kedua adalah plus, yg terakhir minus minus minus.istilah dijava
Esuk Tempe Sore Dele, pagi warnanya hijau, sore pada merah semua, shg mengundang sentimen kpd brokernya.
satu, dua, tiga, dst hingga 30 tahun kali sekian broker kali sekian indeks jatuh menyebabkan kecurigaan sibroker adalah salah satu sebab dari sekian banyak sebab yg disampaikan.
krn itu karma kelompoknya juga relatif, sjg kepala keluarga yg 'jualan' disini mesti pandai menjelaskan, tdk hanya seluk beluk indeks, namun sebelum semua dimulai , ia bisa menjelaskan ada kejadian kejadian diluar kemampuan broker dimana nasabah yg menanggung resiko.
masalah serakah atau tdk, semua pekerjaan jika tidak giat dan tekun bagaimana mendapat hasil yg sesuai.
yg malas, cepat puas, pasti tertinggal.
leave it and not repeated
dilakukan secara berkala, based by time, mulai dari memindahkan sebagian telur disana ke tempat lain yg lebih dingin,misalnya saham lq45 yg stabil, emas, tanah, kos kosan dsb.
mesti berkala, krn pekerjaan itu mesti dihargai sbg bagian rintisan hidup dimasa lalu.ingat saat membuka jalan, pasti rdk rela dilepas begitu saja.
karma kelompok bukan mata pencarian benar ada, namun pekerjaan yg lain yg tdk benar jauh lebih banyak.
jatuhnya kepalakeluarga di karma kelompok ini adalah ucapan benar, kadang terpaksa merayu sedemikian rupa agar calon nasabah merasa aman menaruh uangnya .
jika kepala keluarga jatuh, jatuhlah semua karma anggota keluarga yg lain.merosot.tergelincir.
jika sudah jatuh, jadilah spt goberbebek, berenang di gudanguang, semuanya uang koin saja.