Untuk yang tertarik dengan ANTM ada sedikit sharing informasi nih.
Saat ini valuasi ANTM kelihatan menarik karena ditransaksikan pada PER 3.97 dengan EPS annualized 307. Data tersebut berdasarkan laporan keuangan kuartal II (Juni 2008). Harga rata-rata penjualan ferronickel selama Jan-Jun adalah USD 12.5/lb. Dan nickel merupakan 90% dari produksi ANTM, bukan emas seperti yang dikira banyak orang.
Saat ini harga nickel hanya USD 5.0/lb. Saya perkirakan average selling price untuk nickel untuk full year 2008 adalah di kisaran harga USD 10/lb. Silahkan simulasikan ke bottom line EPS tahun 2008. Kalikan dengan PER yang wajar.
Untuk yang punya horizon long term kalkulasi ulang entry price anda walau untuk tahun 2009 dividen yield masih cukup baik.
Untuk yang mau trading short term manfaatkan isu buy back. Kondisi keuangan ANTM yang memiliki cash 4T memang sangat memungkinkan.
Perolehan laba bersih PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) selama Januari-September 2008 anjlok 57 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya menjadi Rp1,624 triliun.
Turunnya laba bersih ini menyebabkan laba bersih per saham juga turun dari Rp401,69 menjadi Rp170,3 per saham.
"Saat ini kami tengah menghadapi perubahan yang signifikan di industri pertambangan serta dalam lingkungan kompetisi global," ujar Direktur Utama Antam Alwin Syah Loebis, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta, Jumat (31/10/2008).
Menurutnya, hal ini dapat menjadikan Antam untuk mencari alternatif tambahan, sehingga bisa tetap kompetitif dengan menurunkan tingkat biaya.
"Kami berencana untuk mengoptimalkan pabrik FeNi III dengan melakukan redesain pabrik tahun depan. Rencana ini sejalan dengan kondisi pasar saat ini yang kemungkinan mengharuskan kami untuk menurunkan tingkat produksi feronikel tahun depan," jelasnya.
Tingkat penjualan Antam juga mengalamai penurunan delapan persen menjadi Rp7,576 triliun dibandingkan Rp8,270 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2007.
Meski Antam membukukan kenaikan volume penjualan feronikel sebesar 36 persen menjadi 12.616 ton nikel pada sembilan bulan pertama tahun 2008, namun penurunan harga nikel telah menjadikan pendapatan dari segmen nikel turun sebesar 24 persen menjadi Rp5,560 triliun.
"Kenaikan volume penjualan feronikel ini seiring dengan kenaikan produksi dari pabrik FeNi III disamping pabrik FeNi I dan FeNi II yang kesemuanya saat ini beroperasi dengan stabil dan aman," ujarnya.
Meskipun demikian, Antam mencatat kenaikan volume penjualan, pendapatan dari feronikel turun 14 persen menjadi Rp2,898 triliun seiring dengan menurunnya harga jual feronikel sebesar 38 persen menjadi USD11,29 per lb.
Menyusul penurunan permintaan bijih nikel pada kuartal ketiga tahun 2008, volume penjualan bijih nikel kadar tinggi tercatat hanya naik dua persen dibandingkan sembilan bulan pertama tahun 2007 menjadi 2.791.664 wet matric ton (wmt). Penurunan permintaan juga menyebabkan volume penjualan bijih nikel kadar rendah turun 29 persen menjadi 1.744.893 wmt.
"Dengan adanya penurunan harga jual rata-rata bijih nikel sebesar 23 persen menjadi USD63,48 per wmt, total penjualan bijih nikel Antam turun 31 persen menjadi Rp2,662 triliun, jika dibandingkan dengan pencapaian sembilan bulan pertama tahun 2007," ungkapnya.
Menyusul penurunan produksi feronikel tahun depan, Antam berharap terdapat penghematan dari pengurangan konsumsibahan bakar dan energi pada fasilitas pabrik dan pembangkit listrik, serta pengurangan bahan baku dan bahan pembantu pabrik.
Terkait dengan inisiatif penghematan biaya jangka panjang, Antam saat ini tengah mengkaji kemungkinan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berbiaya lebih efisien dengan menggunakan batu bara.
Antam akan mengundang pihak ketiga untuk dapat mengembangkan PLTU tersebut. Tenaga listrik akan dipasok oleh Independent Power Producer atau menggunakan konsep sewa, dengan harga listrik yang telah disepakati sebelumnya.
Source