8. adakah bukti dlm keseharian tentang keberadaan KIIK ?
9. konklusi tentang penulisan/pencarian anda, dan apa manfaat mengetahui KIIK utk umat awam atau Buddhist ?
8. Ada, contoh yang saya berikan (Ayah Cumi adalah sunya karena dipersepsi secara berbeda oleh Anda dan karyawan Ayah Anda) sudah membuktikan bahwa "KIIK" terjadi dalam segala aspek kehidupan/keberadaan.
Contoh lain:
Cantik/ganteng relatif, buruk/jelek juga relatif (akan banyak yang akan mendebat, silakan), sifat relatif partikel (persamaan fisika Heisenberg) terhadap subyek, pandangan kita terhadap sesuatu (anicca dan anatta), suka dan tidak suka kita terhadap sesuatu/seseorang, jati diri kita yang ditunjang sebab/pengalaman sebelumnya, kita bisa berubah jadi apapun yang kita mau sesuai potensi dan keinginan kita, dan banyak lagi (menurut saya lebih baik Anda berikan satu contoh yang "bukan sunya", lalu saya beri sanggahan/komentar tentang contoh yang Anda beri).
Paham ya, jika ada sesuatu hal (fenomena) yang bukan sunya, terlepas dari yang lain, dan independen, silakan Anda bawa dan sertakan disini, kita bahas/diskusikan bersama-sama.
Sunya disini bukan tidak ada ya, silakan baca dulu definisinya dengan benar, agar tidak ada miskonsepsi dan misinterpretasi (kesalahpahaman).
9. Setiap makhluk, tanpa kecuali, tentu ingin mengetahui: "Apa sih hidup ini", "Untuk apa saya disini?", "Kemana saya akan pergi?", "Saya asalnya darimana?", "Tentang apa semua ini (
what this is all about)?". Betul? Dan hal-hal seperti itu, menjadi salah satu alasan seseorang belajar dharma (kebenaran hidup) 'kan? Untuk mengetahui apa hidup dan kehidupan itu, sifat dan tujuannya, serta akhirnya mencapai gol/tujuan dari hidup itu sendiri. Betul?
Dan bagi saya pribadi (setelah penelusuran dan analisa mendalam, serta menjalankan/praktek apa yang kita ketahui/pahami), maka hidup serasa lebih mudah dan ringan, hidup terasa bermanfaat, serta tentunya (yang paling penting) hidup terasa lebih bahagia dan berkecukupan (tanpa terikat dengan jumlah/nominal materi tertentu, tapi bahagia terpancar dari dalam). Bagi saya, penting untuk mengetahui sebab mengapa kita (harus) melakukan hal tertentu (yang dijelaskan dalam sutra/sutta/teks-book), tanpa membabi buta menjalankan tanpa mengetahui manfaat.
Itu tentu saja, saya. Berbeda lagi Anda dan yang lain.
Intinya, jalankan apa yang kita ketahui dan yakini, dan terus membuka diri untuk segala hal (mendengar/membaca dan mencermati) tanpa harus buru-buru percaya, maka kita akan terus berkembang. Itu menurut saya.
Salam. Semoga bahagia dan sukses dalam hidup.