Login with username, password and session length
0 Members and 1 Guest are viewing this topic.
Ngomongin tentang menariknya atmosfer diskusi di Siripada ini. Kalo di forum, kita hanya lihat tulisan dan kita balas tulisan juga, kalau diskusi langsung, ada ekspresi tubuh, ada intonasi, dan lain-lain, jadi sangat menarik. Saya masih kurang puas dan masih mau lanjut di sini. Jadi dalam diskusi kemarin dimulai dengan topik 'menghindari infiltrasi' yang intinya adalah jangan suka ubah2 dhamma seenak udel. Misalnya tentang "Lagu Buddhis", apakah itu sesuai dengan dhamma. Ada yang bilang sesuai, dan setuju agar vihara menyediakan 'kenikmatan indriah bernuansa Buddhisme' di vihara. Bang Indra bilang seharusnya kalau mau nyanyi mah jangan di vihara, tapi di karaoke saja. Tentu saja saya tidak setuju dengan pandangan yang kolot begini, seharusnya vihara menyediakan semua kenikmatan indriah yang dikemas dengan label Buddhisme agar para Buddhis yang lagi penat, jangan pergi ke tempat hiburan, tapi pergi ke vihara. Jadi saya menganjurkan untuk meninggalkan pandangan kaku, dan mengusulkan dugem untuk menjaring muda-mudi Buddhis. Ini sangat efektif. Selain itu, juga saya anjurkan ada sesi perenungan 32 organ tubuh yang diperagakan oleh strippers plus layar rontgen, biar kita semua bisa merenungkan dengan cara yang menyegarkan. Nah, tapi sungguh diskriminasi, ide brilian yang akan menarik sejuta umat ini malah hanya difasilitasi tempat sangat kecil, yaitu WC. Karena itulah perlu saya perjuangkan renovasi WC agar makin banyak orang yang bermeditasi perenungan tubuh ini. Bagi yang patah hati juga kalau pergi ke bar, akan mudah terjerumus minuman keras atau narkoba, maka vihara sudah sepantasnya membuat ruang bahagia tanpa surameraya-majjapamadatthana, yaitu ruang kedap yang diisi dengan dinitrogen monoksida (atawa gas ketawa). Juga untuk para Buddhis yang masih suka berjudi, seharusnya ada Casino-Buddhis yang langsung mengajarkan 'segala sesuatu adalah tidak pasti', dan bisa praktik langsung bahwa judi itu adalah manifestasi langsung dari ketidakpastian itu. Kesimpulannya adalah vihara harus dikembangkan dengan memfasilitasi kenikmatan indriah yang bisa sekaligus mengajarkan dhamma. Saya kurang paham dengan sikap setengah2 dari vihara yang mendukung ide lagu Buddhis tapi menolak ide super-brilian dari saya ini.Ayo, silahkan didiskusikan, dan mohon dukungannya untuk misi mulia saya ini, sedikitnya bisa dimulai dari renovasi WC dulu.
[at] ryuWah... itu Wahana Meditasi Atthika Asubha (wujud tengkorak).
dengan gambar seperti itu apa yogi bisa konsen?
aye baru tahu ada diskusi siang hari,setelah whatsapp tuhan..yg ikut share dong..siapa aja pesertanya?
Kali ini ga ada pemberitahuan ada diskusi...biasanya diemail ato diumumkan di thread ini.. jd ga ikut juga kirain ga jadi...hehehe