//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean  (Read 16052 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline johkie

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 2
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« on: 26 June 2012, 08:21:01 PM »
Namo Buddhaya,

Cetiya Dhamma Manggala mengundang umat sekalian untuk hadir mengikuti :

Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean.
Yang akan di adakan pada pada Tgl 01 Juli 2012
Pada Jam 09.00 - 11.00 WIB lalu dilanjutkan pada Jam 13.00 - 15.00
dengan topik Empat Dasar (Pondasi) dalam perhatian penuh dan Jalan Mulia berunsur delapan

dan jika ada yang ingin berdana makan siang, dapat di hantarkan sebelum jam 10.30
untuk info lebih lanjut dapat menghubungi langsung ke 021-36533099

Demikian dan Terima kasih...

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #1 on: 26 June 2012, 08:59:00 PM »

???


Namo Buddhaya,

Cetiya Dhamma Manggala mengundang umat sekalian untuk hadir mengikuti :

Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean.
Yang akan di adakan pada pada Tgl 01 Juli 2012
Pada Jam 09.00 - 11.00 WIB lalu dilanjutkan pada Jam 13.00 - 15.00
dengan topik Empat Dasar (Pondasi) dalam perhatian penuh dan Jalan Mulia berunsur delapan

dan jika ada yang ingin berdana makan siang, dapat di hantarkan sebelum jam 10.30
untuk info lebih lanjut dapat menghubungi langsung ke 021-36533099

Demikian dan Terima kasih...
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #2 on: 26 June 2012, 10:39:20 PM »





Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #3 on: 27 June 2012, 05:31:00 AM »
kasihan Luangpornya 'terikat' dengan alat perlengkapan dan amulet  :'(
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline khiong

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 478
  • Reputasi: 29
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #4 on: 27 June 2012, 05:45:37 AM »
kasihan Luangpornya 'terikat' dengan alat perlengkapan dan amulet  :'(
kok gitu ya??itu ciri khasnya.??apa hanya bepergian saja..??

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #5 on: 27 June 2012, 01:04:02 PM »
Oh yang jendral perang yak. Pantesan hapal namanya.
Sama pembantu vihara diketawain, Luangpor koq kayak tentara.
Terus kepala viharanya malah kabur ke tempat umat :D
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline johkie

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 2
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #6 on: 27 June 2012, 01:05:22 PM »
kasihan Luangpornya 'terikat' dengan alat perlengkapan dan amulet  :'(

Maksudnya??
blessing dalam hal apa?? disitu saya ga tulis blessing amulet loh..
Manusia jg bisa di blessing...

Setiap saya ke Wihara, ketemua sama Bhante, terkadang bhante mem-blessing saya...
mgkn saat itu bhante tau ada pergumulan dan beban berat yg saya hadapi...

Ya kita memang tidak bole berharap dan bersandar penuh pada bhante.. namun bhante mem-blessing umat atas nama Sang Budha.
bukan atas keinginan dan kemauannya..

jd BLESSING tidak selalu dan tidak harus AMULET...

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #7 on: 27 June 2012, 02:09:10 PM »
ini blessing yang bener:

BRAHMAVIHĀRA PHARAṆĀ (Peresapan Brahma-Vihāra)

(CINTA KASIH) :
Semoga aku berbahagia
Bebas dari penderitaan
Bebas dari kebencian
Bebas dari penyakit
Bebas dari kesukaran
Semoga aku dapat mempertahankan kebahagiaanku sendiri.
Semoga semua makhluk berbahagia Bebas dari penderitaan
Bebas dari kebencian
Bebas dari kesakitan
Bebas dari kesukaran
Semoga mereka dapat mempertahankan kebahagiaan mereka sendiri.

(BELAS KASIH) :
Semoga semua makhluk bebas dari penderitaan.

(TURUT BAHAGIA) :
Semoga semua makhluk tidak kehilangan kesejahteraan yang telah mereka peroleh.

(KESEIMBANGAN BATIN) :
Semua makhluk
Memiliki karmanya sendiri
Mewarisi karmanya sendiri
Lahir dari karmanya sendiri Berhubungan dengan karmanya sendiri Terlindung oleh karmanya sendiri.
Apa pun karma yang diperbuatnya, baik atau buruk, itulah yang akan diwarisinya.



seperti tetangga, pake acara blessing unt melepas beban (hiburan batin)
sekalian tanya, apa blessing-nya manjoer ?

bhikkhu mem-belessing atas nama Sang Buddha
Sang Buddha mem-blessing atas nama siapa om ?


Maksudnya??
blessing dalam hal apa?? disitu saya ga tulis blessing amulet loh..
Manusia jg bisa di blessing...

Setiap saya ke Wihara, ketemua sama Bhante, terkadang bhante mem-blessing saya...
mgkn saat itu bhante tau ada pergumulan dan beban berat yg saya hadapi...


Ya kita memang tidak bole berharap dan bersandar penuh pada bhante.. namun bhante mem-blessing umat atas nama Sang Budha.
bukan atas keinginan dan kemauannya..

jd BLESSING tidak selalu dan tidak harus AMULET...
« Last Edit: 27 June 2012, 02:18:19 PM by Mas Tidar »
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #8 on: 27 June 2012, 03:20:43 PM »
Setiap saya ke Wihara, ketemua sama Bhante, terkadang bhante mem-blessing saya...
mgkn saat itu bhante tau ada pergumulan dan beban berat yg saya hadapi...

Ya kita memang tidak bole berharap dan bersandar penuh pada bhante.. namun bhante mem-blessing umat atas nama Sang Budha.
di Sutta Pali Pitaka, tidak pernah menceritakan Buddha Gotama 'blessing' orang/umat
jadi ilmu dari mana seorang Bhante bisa blessing umat/orang ?

Quote
jd BLESSING tidak selalu dan tidak harus AMULET...

emank kegunaan amulet apa ya ? dan apa yang sudah di buktikan dengan Amulet

kalau mau dapat berkah prakteklah isi  Mangala Sutta
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #9 on: 27 June 2012, 03:32:52 PM »
Quote
Ya kita memang tidak bole berharap dan bersandar penuh pada bhante.. namun bhante mem-blessing umat atas nama Sang Budha

mungkin dari sini lah cikal bakal munculnya istilah 'Buddha Bless You'

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #10 on: 27 June 2012, 05:46:42 PM »
mungkin dari sini lah cikal bakal munculnya istilah 'Buddha Bhikkhu Bless You'
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #11 on: 27 June 2012, 10:04:30 PM »
ini yg bikin umat jadi mengkultuskan bhikku ... jadi melekat  :)
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #12 on: 28 June 2012, 08:43:43 AM »

mungkin dari sini lah cikal bakal munculnya istilah 'Buddha Bhikkhu Bless You'



gak salah lagi, saya yakin

mungkin dari sini lah cikal bakal munculnya istilah 'Buddha Bhikkhu Bless You'


dulu waktu masih suka update2 status di fesbuk saya sering jumpa orang yang komennya diakhiri dengan BBU, waktu saya tanya apa itu BBU dijawab : 'buddha bless you' (mungkin plesetan dari GBU-nya tetangga, pikir saya)
juga sering dapat sms yang diakhiri dengan GBU dan BBU

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #13 on: 28 June 2012, 11:24:26 AM »
Bbu saya pikir bobo yukkk :-?
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #14 on: 04 July 2012, 05:45:38 AM »
baberkiu yu:))
« Last Edit: 04 July 2012, 05:47:47 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #15 on: 04 July 2012, 03:36:34 PM »
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #16 on: 04 July 2012, 04:18:58 PM »
di Sutta Pali Pitaka, tidak pernah menceritakan Buddha Gotama 'blessing' orang/umat
jadi ilmu dari mana seorang Bhante bisa blessing umat/orang ?

emank kegunaan amulet apa ya ? dan apa yang sudah di buktikan dengan Amulet

kalau mau dapat berkah prakteklah isi  Mangala Sutta
Terlepas dari acara blessing2an bhikkhu di atas, bagaimana dengan cerita (sorry lupa adanya di mana) tentang Sang Buddha yg bertemu satu keluarga, si suami diberkati, si istri diberkati, pas giliran si anak Sang Buddha hanya diam saja.  Akhirnya diketahui bahwa si anak akan mati dalam 7 hari karena sudah diincar oleh mahkluk halus / raksasa.

Setelah memohon kepada Sang Buddha bagaimana cara mengatasinya akhirnya si anak dengan dikelilingi para bhikkhu yg membacakan paritta selama 7 hari hingga mahkluk yang mau membunuh anak itu pergi.

So... ?   ::)
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #17 on: 04 July 2012, 05:14:13 PM »
Terlepas dari acara blessing2an bhikkhu di atas, bagaimana dengan cerita (sorry lupa adanya di mana) tentang Sang Buddha yg bertemu satu keluarga, si suami diberkati, si istri diberkati, pas giliran si anak Sang Buddha hanya diam saja.  Akhirnya diketahui bahwa si anak akan mati dalam 7 hari karena sudah diincar oleh mahkluk halus / raksasa.

Setelah memohon kepada Sang Buddha bagaimana cara mengatasinya akhirnya si anak dengan dikelilingi para bhikkhu yg membacakan paritta selama 7 hari hingga mahkluk yang mau membunuh anak itu pergi.

So... ?   ::)

sayang sudah lupa sumbernya yag?
kalau ada referensi suttanya baru seru nig,
kalau tidak, jadi sulit percaya jalur ceritanya
« Last Edit: 04 July 2012, 05:16:38 PM by bluppy »

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #18 on: 04 July 2012, 05:43:04 PM »
Kisah Ayuvaddhanakumara

Suatu waktu terdapat dua orang pertapa yang tinggal bersama, mempraktekkan pertapaan yang keras (tapacaranam) selama bertahun-tahun lamanya. Kemudian, satu di antara dua pertapa itu meninggalkan kehidupan bertapa dan menikah. Setelah seorang anak laki-lakinya lahir, keluarga tersebut mengunjungi pertapa tua temannya dan memberi hormat kepadanya.

        Kepada kedua orang tua anak itu sang pertapa berkata, "Semoga kalian panjang umur", tetapi dia tidak berkata apa-apa kepada si anak.

        Kedua orang tua tersebut bingung dan menanyakan kepada pertapa, apakah alasannya ia tidak berkata apa-apa kepada anak itu. Sang pertapa berkata kepada mereka bahwa anak tersebut hanya akan hidup tujuh hari lagi dan ia tidak tahu bagaimana untuk mencegah kematiannya, tetapi Buddha Gotama mungkin tahu bagaimana cara mencegahnya.

        Kemudian orang tua tersebut membawa anaknya menghadap Sang Buddha; ketika mereka memberi hormat kepada Sang Buddha, Beliau juga berkata "Semoga kalian panjang umur" hanya kepada kedua orang tua itu dan tidak kepada anaknya.

        Sang Buddha juga memperkirakan kematian akan datang pada anak itu. Untuk mencegah kematiannya, Sang Buddha berkata kepada orang tua itu agar mereka membangun pavillium di depan pintu masuk rumahnya dan meletakkan anak tersebut pada dipan di dalam pavillium. Kemudian beberapa bhikkhu diundang ke sana untuk membaca paritta selama tujuh hari. Pada hari ketujuh Sang Buddha sendiri datang ke pavillium itu. Para dewa dari seluruh alam semesta juga datang. Pada waktu itu raksasa Avaruddhaka berada di pintu masuk, menunggu kesempatan untuk membawa anak itu pergi. Tetapi kedatangan para dewa menyebabkan raksasa tersebut hanya dapat menunggu di suatu tempat yang jauhnya 2 yojana dari anak tersebut. Sepanjang malam, pembacaan paritta dilaksanakan tanpa henti, sehingga melindungi anak tersebut. Hari berikutnya, anak tersebut diambil dari dipan dan melakukan penghormatan kepada Sang Buddha.

        Pada kesempatan itu, Sang Buddha berkata "Semoga kamu panjang umur" kepada anak tersebut. Ketika ditanya berapa lama anak tersebut akan hidup, Sang Buddha menjawab bahwa ia akan hidup selama seratus dua puluh tahun. Kemudian anak itu diberi nama Ayuvaddhana.

        Ketika anak tersebut remaja, ia pergi berkeliling negeri dengan disertai lima ratus orang pengikut. Suatu hari, mereka datang ke Vihara Jetavana, para bhikkhu mengenalinya, dan bertanya kepada Sang Buddha:

        "Dengan melaksanakan apa seseorang bisa berumur panjang?"

        Sang Buddha menjawab, "Dengan menghormati dan menghargai yang lebih tua, yang memiliki kebijaksanaan serta kesucian, niscaya seseorang akan memperoleh tidak hanya umur panjang, tetapi juga keindahan, kebahagiaan, dan kekuatan".

        Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 109 berikut:

Ia yang selalu menghormati dan menghargai orang yang lebih tua, kelak akan memperoleh empat hal, yaitu: umur panjang, kecantikan, kebahagiaan, dan kekuatan.



Ref: DHAMMAPADA VIII, 10
http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka/kisah-ayuvaddhanakumara/


cuplikannya telah kami berikan diatas, mohon ditunjukan dibagian mana kisah sang Buddha memberikan pemberkatan.


Terlepas dari acara blessing2an bhikkhu di atas, bagaimana dengan cerita (sorry lupa adanya di mana) tentang Sang Buddha yg bertemu satu keluarga, si suami diberkati, si istri diberkati, pas giliran si anak Sang Buddha hanya diam saja.  Akhirnya diketahui bahwa si anak akan mati dalam 7 hari karena sudah diincar oleh mahkluk halus / raksasa.

Setelah memohon kepada Sang Buddha bagaimana cara mengatasinya akhirnya si anak dengan dikelilingi para bhikkhu yg membacakan paritta selama 7 hari hingga mahkluk yang mau membunuh anak itu pergi.

So... ?   ::)
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #19 on: 04 July 2012, 07:33:58 PM »
Kisah Ayuvaddhanakumara

        Kemudian orang tua tersebut membawa anaknya menghadap Sang Buddha; ketika mereka memberi hormat kepada Sang Buddha, Beliau juga berkata "Semoga kalian panjang umur" hanya kepada kedua orang tua itu dan tidak kepada anaknya.

        Sang Buddha juga memperkirakan kematian akan datang pada anak itu. Untuk mencegah kematiannya, Sang Buddha berkata kepada orang tua itu agar mereka membangun pavillium di depan pintu masuk rumahnya dan meletakkan anak tersebut pada dipan di dalam pavillium. Kemudian beberapa bhikkhu diundang ke sana untuk membaca paritta selama tujuh hari. Pada hari ketujuh Sang Buddha sendiri datang ke pavillium itu. Para dewa dari seluruh alam semesta juga datang. Pada waktu itu raksasa Avaruddhaka berada di pintu masuk, menunggu kesempatan untuk membawa anak itu pergi. Tetapi kedatangan para dewa menyebabkan raksasa tersebut hanya dapat menunggu di suatu tempat yang jauhnya 2 yojana dari anak tersebut. Sepanjang malam, pembacaan paritta dilaksanakan tanpa henti, sehingga melindungi anak tersebut. Hari berikutnya, anak tersebut diambil dari dipan dan melakukan penghormatan kepada Sang Buddha.

        Pada kesempatan itu, Sang Buddha berkata "Semoga kamu panjang umur" kepada anak tersebut. Ketika ditanya berapa lama anak tersebut akan hidup, Sang Buddha menjawab bahwa ia akan hidup selama seratus dua puluh tahun. Kemudian anak itu diberi nama Ayuvaddhana.


cuplikannya telah kami berikan diatas, mohon ditunjukan dibagian mana kisah sang Buddha memberikan pemberkatan.

Yg di bold di atas.

Bedanya, Sang Buddha tahu persis akan seperti apa 'nasib' orang yang diberkatinya di masa y.a.d, kalau bhante yah paling2 menguncarkan "... Ayuvaddhako, dhanavaddhako,... dst" yg artinya "...semoga semua penyakit, dll menjadi lenyap adanya, semoga anda senantiasa berumur panjang, .... dst. (Culamangalacakkavala Gatha).  Manjur atau tidaknya, waktu yg akan membuktikan  ;)
« Last Edit: 04 July 2012, 07:43:39 PM by sanjiva »
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #20 on: 05 July 2012, 04:44:53 PM »
menurut kami, sejalan dengan yang Anda tulis :
"Bedanya, Sang Buddha tahu persis akan seperti apa 'nasib' orang yang diberkatinya di masa y.a.d, ..."

dengan pengertian bahwa si suami istri tersebut memiliki kemampuan hidup untuk jangka panjang ditinjau dari "kemampuan" pengelihatan sang buddha
dan pada saat mengucapkan "Semoga kalian panjang umur" sang buddha lebih melihat bahwa kamma pendukung untuk suami istri itu memang mendukung untuk berumur panjang.

sedangkan pada saat, si anak memberi hormat sang buddha berdiam diri tanpa memberikan "pemberkatan",
sang buddha dengan "kemampuan" pengelihatannya melihat adanya kamma penghancur yang kuat dari si Anak sehingga si anak tidak akan berumur lebih dari tujuh hari semenjak bertemu dengan sang Buddha.

ketika sang buddha menganjurkan untuk  membangun paviliun dst, pendapat kami, bahwa sang buddha masih memiliki solusi untuk menetralisir dan dengan "pengelihatan"-nya kamma pendukung setelah tujuh hari tersebut akan berbuah lebih baik, berumur panjang.


jadi kami memiliki pandangan bahwa dalam cerita tsb tidak ada "pemberkatan" sama sekali yang dilakukan oleh sang buddha
melainkan sang buddha melakukan "tugas"-nya menunjukan kamma sebagai pelindung masing2, bukan sebagai "pemberkatan" pemberian.
« Last Edit: 05 July 2012, 04:49:56 PM by Mas Tidar »
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #21 on: 05 July 2012, 07:31:16 PM »
menurut kami, sejalan dengan yang Anda tulis :
"Bedanya, Sang Buddha tahu persis akan seperti apa 'nasib' orang yang diberkatinya di masa y.a.d, ..."

dengan pengertian bahwa si suami istri tersebut memiliki kemampuan hidup untuk jangka panjang ditinjau dari "kemampuan" pengelihatan sang buddha
dan pada saat mengucapkan "Semoga kalian panjang umur" sang buddha lebih melihat bahwa kamma pendukung untuk suami istri itu memang mendukung untuk berumur panjang.

sedangkan pada saat, si anak memberi hormat sang buddha berdiam diri tanpa memberikan "pemberkatan",
sang buddha dengan "kemampuan" pengelihatannya melihat adanya kamma penghancur yang kuat dari si Anak sehingga si anak tidak akan berumur lebih dari tujuh hari semenjak bertemu dengan sang Buddha.

ketika sang buddha menganjurkan untuk  membangun paviliun dst, pendapat kami, bahwa sang buddha masih memiliki solusi untuk menetralisir dan dengan "pengelihatan"-nya kamma pendukung setelah tujuh hari tersebut akan berbuah lebih baik, berumur panjang.


jadi kami memiliki pandangan bahwa dalam cerita tsb tidak ada "pemberkatan" sama sekali yang dilakukan oleh sang buddha
melainkan sang buddha melakukan "tugas"-nya menunjukan kamma sebagai pelindung masing2, bukan sebagai "pemberkatan" pemberian.

Sebetulnya saya diskusi dengan seseorang atau sekelompok orang sehingga anda memakai istilah "kami" ?

Atau anda seorang bhikkhu / pejabat yg menggunakan kata kami untuk kata ganti diri sendiri?  :-??

Saya tidak ingin berpanjang2 lebar karena menurut saya beberapa kali penjelasan saya di atas sudah cukup.  Sang Buddha memberkati orang tersebut. titik. period.

Kalau sekedar menunjukkan karma orang, ngapain Sang Buddha mengucapkan "Semoga ....... ", mending langsung aja bilang "Kau panjang umur!" sakleg seperti Buddha Dipankara berujar kepada petapa Sumedha. 

Tradisi para petapa di India termasuk Sang Buddha yg dianggap suci oleh masyarakat saat itu yah memberkati umat yg memberikan hormat, sama aja kalau umat bernamaskara kepada bhikkhu, biasa pasti bhantenya bilang "semoga sehat, semoga ...."  Kenapa sih antipati sekali dengan pemberkatan? Apa karena TS menulis ada bhikkhu blessing dengan pakai jimat di badan lantas menganggap hal "memberkati" sebagai kata yg berarti negatif, tak pantas dilakukan sammasambuddha?  ???
« Last Edit: 05 July 2012, 07:33:34 PM by sanjiva »
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #22 on: 05 July 2012, 08:11:11 PM »
kok om sanjiva juga ngotot. ;D
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #23 on: 05 July 2012, 09:10:44 PM »
Tradisi para petapa di India termasuk Sang Buddha yg dianggap suci oleh masyarakat saat itu yah memberkati umat yg memberikan hormat, sama aja kalau umat bernamaskara kepada bhikkhu, biasa pasti bhantenya bilang "semoga sehat, semoga ...."  Kenapa sih antipati sekali dengan pemberkatan?
dengan mengucapkan kata 'semoga' berarti memberi pemberkatan, begitukah !
mungkin terinspirasi umat 'tetangga' kale

di Buddhis lebih cocok pakai kata Berkah, kalau mau mendapat Berkah, praktek dan latih sesuai bait Mangala Sutta. Dijamin dapat BERKAH UTAMA

Quote
Apa karena TS menulis ada bhikkhu blessing dengan pakai jimat di badan lantas menganggap hal "memberkati" sebagai kata yg berarti negatif,

persepsi ada negatif atau tidak negatif tergantung masing2 batin dan pengetahuan pribadi.

ada yang menganggap baik dan benar, dan bahkan bhikkhu tsb punya mujizat dan bisa menolong atau membantu dari hal2 negatif/tolak bala.

ada yang menganggap pandangan salah karena melakukan praktek tidak benar kayak dukun, begitu lho

Quote
tak pantas dilakukan sammasambuddha?  ???
Dan Sang Buddha tidak pernah melakukan kok !
bahkan di Sutta tidak pernah menceritakan bahwa Buddha Gotama membawa amulet dan membaginya kepada umat awam.
« Last Edit: 05 July 2012, 09:15:38 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Wolvie

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 805
  • Reputasi: 25
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #24 on: 05 July 2012, 09:37:40 PM »
ada yang antipati banget sama amulet.

padahal sama seperti halnya benda lain, mau dipakai boleh ngga juga ga papa.
soal memberkahi ato tidaknya, sudahlah kembali ke pilihan masing2, cuma bahasa saja kok.

ada tudingan yang make amulet melekat, padahal bagi beberapa orang, kadang2 amulet itu hanya ditaro aja, ga dipakai. Yah, sama dengan benda lain, klo lagi perlu dipergunakan, klo ngga ya ga dipakai, itu pun ga selalu

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #25 on: 05 July 2012, 09:38:56 PM »
kami hanya mengungkapkan pendapat pribadi, berwarna biru underscore  :>-



menurut kami, sejalan dengan yang Anda tulis :
"Bedanya, Sang Buddha tahu persis akan seperti apa 'nasib' orang yang diberkatinya di masa y.a.d, ..."

dengan pengertian bahwa si suami istri tersebut memiliki kemampuan hidup untuk jangka panjang ditinjau dari "kemampuan" pengelihatan sang buddha
dan pada saat mengucapkan "Semoga kalian panjang umur" sang buddha lebih melihat bahwa kamma pendukung untuk suami istri itu memang mendukung untuk berumur panjang.

sedangkan pada saat, si anak memberi hormat sang buddha berdiam diri tanpa memberikan "pemberkatan",
sang buddha dengan "kemampuan" pengelihatannya melihat adanya kamma penghancur yang kuat dari si Anak sehingga si anak tidak akan berumur lebih dari tujuh hari semenjak bertemu dengan sang Buddha.

ketika sang buddha menganjurkan untuk  membangun paviliun dst, pendapat kami, bahwa sang buddha masih memiliki solusi untuk menetralisir dan dengan "pengelihatan"-nya kamma pendukung setelah tujuh hari tersebut akan berbuah lebih baik, berumur panjang.


jadi kami memiliki pandangan bahwa dalam cerita tsb tidak ada "pemberkatan" sama sekali yang dilakukan oleh sang buddha
melainkan sang buddha melakukan "tugas"-nya menunjukan kamma sebagai pelindung masing2, bukan sebagai "pemberkatan" pemberian.

Sebetulnya saya diskusi dengan seseorang atau sekelompok orang sehingga anda memakai istilah "kami" ?

Atau anda seorang bhikkhu / pejabat yg menggunakan kata kami untuk kata ganti diri sendiri?  :-??

Saya tidak ingin berpanjang2 lebar karena menurut saya beberapa kali penjelasan saya di atas sudah cukup.  Sang Buddha memberkati orang tersebut. titik. period.

Kalau sekedar menunjukkan karma orang, ngapain Sang Buddha mengucapkan "Semoga ....... ", mending langsung aja bilang "Kau panjang umur!" sakleg seperti Buddha Dipankara berujar kepada petapa Sumedha. 

Tradisi para petapa di India termasuk Sang Buddha yg dianggap suci oleh masyarakat saat itu yah memberkati umat yg memberikan hormat, sama aja kalau umat bernamaskara kepada bhikkhu, biasa pasti bhantenya bilang "semoga sehat, semoga ...."  Kenapa sih antipati sekali dengan pemberkatan? Apa karena TS menulis ada bhikkhu blessing dengan pakai jimat di badan lantas menganggap hal "memberkati" sebagai kata yg berarti negatif, tak pantas dilakukan sammasambuddha?  ???
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #26 on: 05 July 2012, 10:27:19 PM »
kok om sanjiva juga ngotot. ;D
Ah... enggak kok tante, nih pada udahan.  ;D    Karena ditanya makanya gw jawab, but it's over.
 _/\_ _/\_ _/\_
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #27 on: 06 July 2012, 09:19:08 AM »
O iya ketinggalan satu lagi...

Trims buat yg sudah bata'in reputasi gw, dari semula score 1 menjadi 0 (nol) kembali    ^:)^ ^-^ ^:)^
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #28 on: 06 July 2012, 10:17:36 AM »
O iya ketinggalan satu lagi...

Trims buat yg sudah bata'in reputasi gw, dari semula score 1 menjadi 0 (nol) kembali    ^:)^ ^-^ ^:)^
yang tabah ya om. ;D
anicca.
itu udah jadi 1 lagi. :))
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #29 on: 06 July 2012, 10:51:34 AM »
mau di jadiin 0 lagi ? >:D =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #30 on: 06 July 2012, 10:58:12 AM »
yang tabah ya om. ;D
anicca.
itu udah jadi 1 lagi. :))
Iya, betul2 anicca  ;D  trims sis Hema   :x

Pas baca2 topik lain malah ketemu ginian : 8)
Brahmayu Sutta (91)
Brahmayu
Sumber : Majjhima Nikaya 5
Diterjemahkan dari Bahasa Inggris
Oleh : Dra. Wena Cintiawati, Dra. Lanny Anggawati
Penerbit : Vihara Bodhivamsa, Wisma Dhammaguna, 2008

.............17. “Setelah makan, Beliau duduk diam selama beberapa saat, tetapi Beliau tidak melewatkan  waktu pemberkahan.859 Setelah makan dan memberikan pemberkahan, Beliau tidak mengkritik makanan itu atau mengharapkan makanan yang lain; Beliau  memberikan instruksi, mendesak, membangkitkan, dan mendorong para pendengar dengan pembicaraan yang murni tentang Dhamma. Setelah selesai melakukannya, Beliau bangkit dari tempat duduk dan pergi....

sumber :  http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,17611.0/message,283837.html
paragraf no.17

but... ini bukan mau nyambung lagi ya, buat tambahan referensi gw, sis Hema atau yg lain aja supaya punya dasar acuan.  :whistle:

kaput.  period lagi.
« Last Edit: 06 July 2012, 11:04:50 AM by sanjiva »
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #31 on: 06 July 2012, 11:09:13 AM »
mau di jadiin 0 lagi ? >:D =))
ampun om Ryu...   ^:)^ :P ^:)^

satu aja pikiran benci sudah kebanyakan, apalagi kalau ditambah satu lagi...   ;D
daripada dilempar bata mending cendol, aus gan kebanyakan ngomong  hehehe....

 _/\_ _/\_ _/\_
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #32 on: 06 July 2012, 11:20:23 AM »
ampun om Ryu...   ^:)^ :P ^:)^

satu aja pikiran benci sudah kebanyakan, apalagi kalau ditambah satu lagi...   ;D
daripada dilempar bata mending cendol, aus gan kebanyakan ngomong  hehehe....

 _/\_ _/\_ _/\_

nol lagi tuh, padahal tadi sudah dikasih +1 sama hemayanti yang cantik

ckckckck....

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #33 on: 06 July 2012, 11:27:03 AM »
nol lagi tuh, padahal tadi sudah dikasih +1 sama hemayanti yang cantik

ckckckck....
ta jadiin 1 lagi kasihan dah =))

:backtotopic:
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #34 on: 06 July 2012, 11:30:54 AM »
ta jadiin 1 lagi kasihan dah =))

:backtotopic:

masa sih, kok masih 24?
oh, sori yang dimaksud bukan saya ya?


lugu mode : ON
nodong mode : ON

 :D

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #35 on: 06 July 2012, 11:32:00 AM »
masa sih, kok masih 24?
oh, sori yang dimaksud bukan saya ya?


lugu mode : ON
nodong mode : ON

 :D
:hammer:

+1 dah
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #37 on: 06 July 2012, 12:00:56 PM »
wah saya juga dapat +1 yah. ;D
begitu cepat kamma berbuah.. :))
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #38 on: 06 July 2012, 01:06:37 PM »
aye gak bisa yak? belon 30 hari?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #39 on: 06 July 2012, 01:31:18 PM »
aye gak bisa yak? belon 30 hari?
arrrggghh dengan terpaksa aye klik.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #40 on: 06 July 2012, 02:40:55 PM »

ckckck..... luar biasa dinamika yg terjadi sementara gw tinggal jum'atan   :o

nol lagi tuh, padahal tadi sudah dikasih +1 sama hemayanti yang cantik

ckckckck....
Wow... dendam kusumat   ;D   ^:)^

ta jadiin 1 lagi kasihan dah =))

;)

wah saya juga dapat +1 yah. ;D
begitu cepat kamma berbuah.. :))
si penanam akan memetik buahnya   _/\_

aye gak bisa yak? belon 30 hari?
Berapa batas waktu dan jumlah pemberian BRP / GRP ?
Berapa post minimum sebelum bisa melempar bata eh brp ?   ::)

Kelihatannya paling lambat besok hari akan terulang lagi nih kasus pelemparan.....      :-?

-------------------------------


Andai Sang Buddha masih ada dan gw minta pemberkahan dari brp, kira2 apa ya jawaban Buddha?   :-?
- Apakah seperti menjawab ortu si anak : "Semoga kau terhindar dari brp"
        ataukah
- Seperti menjawab kepada si anak :  Buddhanya diam saja   :)) :))

 _/\_
« Last Edit: 06 July 2012, 02:47:29 PM by sanjiva »
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #41 on: 06 July 2012, 07:47:26 PM »
kalo g salah inget, setelah 1000 posting om.
Quote
Sorry, you can't repeat a karma action without waiting 720 hours.
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #42 on: 06 July 2012, 09:22:06 PM »
Terlepas dari acara blessing2an bhikkhu di atas, bagaimana dengan cerita (sorry lupa adanya di mana) tentang Sang Buddha yg bertemu satu keluarga, si suami diberkati, si istri diberkati,
cara berkati gimana ya ! simsalabim ! atau bret langsung berubah ! begitukah  ???
kayak main sulap aja  :o
selidiki dulu yang benar ah.

Quote
pas giliran si anak Sang Buddha hanya diam saja.  Akhirnya diketahui bahwa si anak akan mati dalam 7 hari karena sudah diincar oleh mahkluk halus / raksasa.
penasaran juga ama cerita ini, boleh minta referensinya !

Quote
Setelah memohon kepada Sang Buddha bagaimana cara mengatasinya akhirnya si anak dengan dikelilingi para bhikkhu yg membacakan paritta selama 7 hari hingga mahkluk yang mau membunuh anak itu pergi.

So... ?   ::)

hebat benar anak itu, sampai dilindungi, demikian pentingkah ?
wong suku Sakya mau dibantai aja, Sang Buddha tidak bisa melindungi dengan cara simsalabim !
« Last Edit: 06 July 2012, 09:25:07 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #43 on: 06 July 2012, 09:46:10 PM »
cara berkati gimana ya ! simsalabim ! atau bret langsung berubah ! begitukah  ???
kayak main sulap aja  :o
selidiki dulu yang benar ah.
penasaran juga ama cerita ini, boleh minta referensinya !

hebat benar anak itu, sampai dilindungi, demikian pentingkah ?
wong suku Sakya mau dibantai aja, Sang Buddha tidak bisa melindungi dengan cara simsalabim !
bila ingatan saya masih dapat diandalkan
ortu dari anak tsb mendatangi Buddha Gotama, untuk di mintakan nama
tentu saja harapan semua orang tua, dengan nama yg baik dan bagus kelak jalan hidup anak akan baik dan bagus.
namun Buddha Gotama (atau lewat salah seorang murid-saya lupa lagi), memberitahukan agar datang kembali setelah 7 hari .
dan selama 7 hari tersebut lakukanlah dana makanan kepada (jumlahnya lupa) bikkhu...
dan limpahkanlah jasa perbuatan baik tsb untuk anak tsb

CMIIW
Samma Vayama

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #44 on: 07 July 2012, 05:59:02 AM »
cara berkati gimana ya ! simsalabim ! atau bret langsung berubah ! begitukah  ???
kayak main sulap aja  :o
selidiki dulu yang benar ah.
penasaran juga ama cerita ini, boleh minta referensinya !

hebat benar anak itu, sampai dilindungi, demikian pentingkah ?
wong suku Sakya mau dibantai aja, Sang Buddha tidak bisa melindungi dengan cara simsalabim !

kalau menyimak thread ini dari awal kayaknya semua pertanyaan di atas udah terjawab semua tuh   ::)

coba dibaca satu-satu jangan ada yg kelewat  [-X
« Last Edit: 07 July 2012, 06:00:42 AM by sanjiva »
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Dhammadesana dan Blessing oleh YM Luangpor Jamnean
« Reply #45 on: 07 July 2012, 07:35:19 AM »
kalau mau mengerti detail tentang berkah dari Sang Buddha ada di kalimat berikutnya:
Beliau  memberikan instruksi, mendesak, membangkitkan, dan mendorong para pendengar dengan pembicaraan yang murni tentang Dhamma

yang sering dikenal dikenal dengan istilah samvega, semangat keterdesakkan.

hal ini tidak semata2 tentang memberi berkah kepada umat saja tetapi lebih cenderung untuk keuntungan "perealisasian" si umat awam sebagai pendana dan pendengar. hendaknya kita sebagai umat buddhist melihat peristiwa ini dari sudut pandang yang menguntungkan sebagai jalan perealisasian

seperti yang diungkapkan pada mangala sutta, sang buddha hanya melakukan pemberkahan berupa nasehat dan dilakukan secara berjenjang tahap demi tahap.

Mangala Sutta (Berkah utama) with Big Picture: ShowHide

yang diakhiri dengan kalimat: Setelah melaksanakan hal-hal seperti itu para dewa dan manusia tak terkalahkan dimanapun, mencapai kebahagiaan dimanapun berada, inilah berkah utama bagi para dewa dan manusia. Ini menandakan sang buddha bukan sarana penentu tentang berkah melainkan lebih mengarahkan si pendengar untuk melaksanakannya.


semoga bisa dimengerti
ref:Sinar Padumuttara 04 – Januari 2009, hal 20-21


Brahmayu Sutta (91)
Brahmayu
Sumber : Majjhima Nikaya 5
Diterjemahkan dari Bahasa Inggris
Oleh : Dra. Wena Cintiawati, Dra. Lanny Anggawati
Penerbit : Vihara Bodhivamsa, Wisma Dhammaguna, 2008

.............17. “Setelah makan, Beliau duduk diam selama beberapa saat, tetapi Beliau tidak melewatkan  waktu pemberkahan.859 Setelah makan dan memberikan pemberkahan, Beliau tidak mengkritik makanan itu atau mengharapkan makanan yang lain; Beliau  memberikan instruksi, mendesak, membangkitkan, dan mendorong para pendengar dengan pembicaraan yang murni tentang Dhamma. Setelah selesai melakukannya, Beliau bangkit dari tempat duduk dan pergi....

sumber :  http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,17611.0/message,283837.html
paragraf no.17

Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

 

anything