Jika kita menerima fakta2 di atas, bahkan seorang sotapanna yang berada pada pencapaian nibbāna pertama kalinya yaitu pada pencapaian sotapattiphala atau pada tahap gotrabhuñāna, ia pun tidak mengenali pañcakkhandhanya.
Gotrabhunana bukankah lokuttara citta dan citta walaupun lokuttara masih sankhata dhamma, walaupun objeknya adalah nibbana? Kalau lokuttara citta yang merupakan sankhata dhamma masih muncul artinya pancakkhandha dalam hal ini vinnana masih ada.
Ini juga telah menjadi pemikiran saya sejak dulu. Dalam sutta2, dengan jelas Sang Buddha mengatakan bahwa nibbāna adalah lenyapnya vinññāna. Bahkan menurut guru2 meditasi nibbāna bisa direalisasi ketika viññāna tidak memperoleh tempat bersandar pada nāmarūpa. Analisanya, ketika citta / viññāna melihat nāmarūpa dalam kondisi selalu berubah, viññāna secara natural, tidak akan memperoleh tempat bersandar atau tempat di mana viññāna tersebut melekat. Karena viññana selalu muncul tergantung pada obyek, maka ketika viññana tersebut tidak memperoleh obyek, secara alami, viññāna itu akan lenyap. Dengan lenyapnya viññāna, secara otomatis, nāmarūpa juga lenyap. Nibbāna dikatakan sebagai lenyapnya viññāna dan nāmarūpa.Lenyapnya viññāna dan nāmarūpa juga telah dinyatakan oleh Sang Buddha dalam Ajitamanavapuccha dari Suttanipāta. Hal ini juga telah dibahas oleh seorang guru meditasi di Sri Lanka bernama Katukurunde Ñānananda dalam bukunya "The Magic of the Mind". Namun di lain pihak, Abhidhamma menjelaskan bahwa dalam magga dan phala bahkan magga dan phala seorang arahant juga masih ada citta.
Jika kita menerima fakta2 di atas, bahkan seorang sotapanna yang berada pada pencapaian nibbāna pertama kalinya yaitu pada pencapaian sotapattiphala atau pada tahap gotrabhuñāna, ia pun tidak mengenali pañcakkhandhanya.
pencapaian nibbāna pertama kali itu pada sotapatti phala? so confusing...
Gak usah confused
. Anda bisa lihat Visuddhimagga, XXII, 124-127.
"...amatogadhaṃ nibbānaṃ passanto sacchikarotīti.... Paṭhamamaggakkhaṇe pana nibbānadassanaṃ dassanasacchikiriyā - Seseorang yang melihat nibbāna dan terbenam (merges) ke dalam Tanpa Kematian, telah merealisasinya (nibbāna). Melihat nibbāna di saat Jalan Pertama (sotapanna) adalah perealisasian sebagai melihat".
Sebagai saran, jika ada kesempatan, sebaiknya kita tanyakn kepada guru2 meditasi yang dipercaya telah mencapai kesucian. Pendapat mereka akan menjadi sumber yang sangat berguna..
Be happy.