1. Apakah anda benar-benar tertarik untuk mencapai nibbāna?
Jawab: Yup, tertarik
2. Jika tertarik, apa yang menjadi penyebabnya?
Jawab: No choice ... cuma itu satu2nya jalan untuk mengakhiri Dukkha
Sedikit komentar aja, memang rasanya "janggal" kalau mendengar umat Buddha tidak tertarik untuk mencapai nibbāna ... seakan2 nibbāna bukan tujuan akhir mereka
Tapi menurut saya, sebenarnya mereka tertarik untuk mencapai nibbāna, hanya saja mereka tidak yakin bisa mencapainya dalam waktu dekat (dalam kehidupan ini, ataupun dalam rentang waktu beberapa kehidupan ke depan). Oleh karena itu, mereka menganggap nibbāna sebagai suatu "tujuan" jangka panjaaaaaaaaaaaang yang entah perlu berapa kehidupan lagi untuk mencapainya... makanya mereka bilang tidak tertarik pada nibbāna dan LDM yang masih tebal jadi "biangnya".
Tetapi kalau boleh saya kasih analogi, misalnya aja kita mau pergi ke tempat jauh, misalnya Amerika. Tentu saja tidak mungkin mencapai Amerika dalam waktu 1 jam saja ... perlu waktu dan usaha yang benar untuk mencapainya, dan juga perlu jalur yang benar untuk mencapainya (dalam hal nibbāna, perlu Jalan Ariya Beruas
. Tetapi walaupun bukan ditempuh dalam waktu yang dekat, dan kita tahu butuh waktu lama (misalnya 24 jam penerbangan) untuk mencapainya, tetap saja kita sebenarnya tertarik untuk mencapainya, oleh karena itulah kita berusaha menapaki jalur untuk mencapainya.
Hanya ada satu jalan ke nibbāna (Jalan Ariya Beruas
, tetapi ada banyak planning yang bisa kita rangkai untuk mencapainya
kalau tidak memiliki kondisi yang matang untuk lewat jalan tol ke sana (yang bisa saja dalam 1 kehidupan sampai ke sana), tidak ada salahnya mengambil jalur lambat asalkan berada pada orientasi dan arah yang benar. Banyak para murid Sang Buddha yang masih menikmati kesenangan duniawi sebagai layperson, berhasil memasuki arus dalam kehidupannya saat itu ... dan kalau sudah begitu, di kehidupan selanjutnya tinggal "lanjutkan!" maksimal 7 kehidupan lagi
Segitu aja pendapat saya. Semoga semua makhluk berbahagia.
Mettacittena,
Luis