saya tertarik membebaskan diri dari kondisi penyebab dukha ini. saya tdk bisa mengatakan tertarik mencapai Nibbana karena saya tdk mengetahui Nibbana itu seperti apa
Jika seseorang tertarik untuk membebaskan diri dari kondisi penyebab dukkha, di sana pasti ada kecenderungan batin untuk terbebas dari dukkha. Sekarang, Nibbāna atau lenyapnya penderitaan sendiri juga sering diartikan sebagai lenyapnya penyebab dukkha. Katamo ca, bhikkhave, dukkhanirodho? Yo tassāyeva taṇhaya asesavirāganirodho cāgo paṭinissaggo mutti anālayo, ayaṃ vuccati, bhikkhave, dukkhanirodho- O, para bhikkhu, apa lenyapnya penderitaan? Detasemen dan pelenyapan nafsu keinginan ini tanpa sisa, pelepasan, pembuangan, terbebasnya dan tanpa adanya kemelekatan adalah apa yang disebut sebagai lenyapnya penderitaan.
Jadi menurut hemat saya, ingin membebaskan diri dari sebab penderitaan tidak berbeda dari ketertarikan untuk mencapai nibbāna. Hanya yang menjadi salah kaprah bagi banyak orang adalah bahwa nibbāna sering dianggap sebagai 'sesuatu' yang berada di luar manusia. Padahal secara sederhana, seperti yang kita lihat dalam sutta-sutta, nibbāna adalah lenyapnya penderitaan dan sebab2nya. Kalau kita berpikir nibbāna adalah 'sesuatu' yang berada di luar manusia, memang akan terasa ganjil mengapa kita tertarik untuk mencapai 'sesuatu' yang belum pernah kita alami. Namun jika kita mengetahui bahwa nibbāna tidak lain adalh lenyapnya penderitaan dan sebab2nya, kita tidak akan terlalu jauh berimaginasi karena setidaknya kita tahu bahwa sekarang kita menderita dan juga tahu bahwa ada penyebab2 kenapa kita menderita.
Be happy.