Buddhisme dan Kehidupan > Lingkungan

Buddhist' answer

<< < (2/17) > >>

Muten Roshi:

--- Quote ---But it was not meant to be. That deep void in my life? It was what has often been described as a “God-shaped vacuum”—the emptiness that only God can fill. We are His creation, made in His image. He intends for us to have a relationship with Him and, when we are without Him, we feel empty and alone. No matter how long I meditated or what teachings I read, I could not fill this emptiness in my life. For in Buddhism, there is no sovereign, loving Creator.
--- End quote ---
kurangnya "perlindungan dari Tangan Tuhan", dalam kenyataannya semua manusia memerlukan perlindungan... .  bagaimana umat Buddha belindung ??? pada siapakah Buddha berlindung ??? Karma? Leluhur? Tu Ti Kung? Dewa Brahma?
Jambala? Jimat-Jimat/Hu ? ..dll...

point ini yang memecah belah agama buddha menjadi banyak aliran dimana konsep dan pemahaman terhadap perlindungan ini berbeda-beda untuk tiap aliran.....
 

Kokuzo:

--- Quote ---bagaimana umat Buddha belindung  pada siapakah Buddha berlindung  Karma? Leluhur? Tu Ti Kung? Dewa Brahma?
Jambala? Jimat-Jimat/Hu ? ..dll...
--- End quote ---

menunjukkan ketidaktahuan anda terhadap agam Buddha, pantas saja Anda terus"an menekankan iman, iman, dan iman...

dipasena:

--- Quote from: Dharmakara on 15 August 2007, 07:19:12 PM ---kurangnya "perlindungan dari Tangan Tuhan", dalam kenyataannya semua manusia memerlukan perlindungan... .  bagaimana umat Buddha belindung ??? pada siapakah Buddha berlindung ??? Karma? Leluhur? Tu Ti Kung? Dewa Brahma?
Jambala? Jimat-Jimat/Hu ? ..dll...

point ini yang memecah belah agama buddha menjadi banyak aliran dimana konsep dan pemahaman terhadap perlindungan ini berbeda-beda untuk tiap aliran.....

--- End quote ---

Intermezzo dikit ya :
aa rasa bukan itu penyebab terpecahnya Buddhism menjadi banyak aliran... btw anda benar" seorang Buddhist ? ato cuma mengaku" sebagai seorang Buddhist ? [berbohong itu dosa loh kata nenek..................................:whistle:] maaf bukan bermaksud mencurigai anda macam" tp cuma minta klarifikasi yg jujur aja dari anda ;D boleh donk...

bro Dharmakara, jujur deh... apakah anda tau dan mengerti Buddhism ? ato apakah anda baru belajar Buddhism ? ato apakah anda cuma join" biasa aja disini ? maaf, tidak ada maksud apa", tidak mencurigai anda juga, cm saya binun aja dengan model dan gaya tulisan anda [tulisan itu bisa menyatakan apa yg kita pikirkan dan ketahui loh] yg lebih mengarah ke konsep agama Samawi dan beberapa pernyataan anda justru menjatuhkan konsep Buddhism [saya rasa tidak perlu saya uraikan yg mana saja] TAPI koq berani berbicara Buddhism  :-?


jawaban aa terhadap pertanyaan Dharmakara :
kepada siapa saya, umat Buddha itu berlindung ? ya kepada diri sendiri, gw jamin disitu lah kenyamanan yg luar biasa yg akan ditemukan oleh manusia, sayangnya hanya sedikit orang yg menyadari.

umat Buddha, tidak memerlukan perlindungan seperti "Karma? Leluhur? Tu Ti Kung? Dewa Brahma?
Jambala? Jimat-Jimat/Hu ? ..dll..." karena itu bukan solusi dari permasalahan, anda sendiri tau apa yg dimaksudkan Karma, leluhur, tu ti kung, dewa brahma, jambala, jimat"/hu, dewa-dewi ? dan apa fungsi dari itu semua ? apakah anda selama ini menganggap bahwa itulah perlindungan umat Buddha ? [mohon sharingnya]

jika mengalami penderitaan, lari memohon-mohon dan katanya meminta perlindungan dari Mr.T, curhat ma Mr. Y, emangnya masalahnya langsung clear/selese ? ada bukti ? tunjukkan ke saya.

itu bisa menjadi tempat pelarian ketika kita tidak sanggup untuk menyelesaikan persoalan yg kita hadapi pada awalnya, melampiaskan keluh kesah emang diperlukan orang lain [karena emang kita saat itu tidak bisa berpikir jernih], tapi itu bukan solusi dari permasalahan tapi cuma kepuasan karena bisa mengurangi sedikit beban pikiran yg selama ini dipendam/dipikirkan sendiri...

pada akhirnya tetap jg dibutuhkan analisa, pemikiran" dari diri sendiri untuk menemukan dan menentukan solusi yg terbaik yg akan kita ambil ketika mengalami suatu permasalahan... ini jg yg sering dikatakan orang, Mr. T berbicara/berbisik pada kita untuk memberikan solusi, tapi kaga menyadari ketika itu pikiran dia sendiri lah yg bekerja... Mr. T hanya kambing putih yg digunakan untuk menutupi ketidaktahuannya ketika ia mendapatkan kebahagiaan setelah itu, tapi kebalikkannya iblis/setan bakal menjadi kambing hitam ketika ia mendapatkan penderitaan setelah itu [permasalahan semakin runyam dan tidak selesai"] sehingga bisa dikatakan bahwa Mr. T dan iblis/setan hanya sosok yg dimunculkan oleh pikiran kita sendiri...



Kokuzo:

--- Quote ---anda sendiri tau apa yg dimaksudkan Karma, leluhur, tu ti kung, dewa brahma, jambala, jimat"/hu, dewa-dewi ? dan apa fungsi dari itu semua ?
--- End quote ---

gw ga yakin deh... kalo tau bener, pola pikirnya ga kan jadi seperti ini, bener ga bro kara?  ;D
just a spy? jujur aja deh... gpp kok, kalo emank dari agama pengen nanya" ngaku aja... ga usah nyamar"... silahkan, gw yakin senior" disini pasti mau ngejawab dengan baek dan bener.... (nyari kambing item)  :whistle:

Gun@saro:
Cuma wacana berpikir saja...
Dalam iman Kristiani
~ semua berdosa...
~ dosa turunan...
~ upah dosa maut...
~ maut setelah mati: api neraka abadi...

*

Sekarang Yesus ada di mana? Surga yah... Jika beliau menanggung semua dosa umat manusia, jika menurut analogi di atas, artinya beliau sekarang ada di domain yg keliru bukan?
Jika menanggung dosa milyaran umat manusia sekadar dgn karya ± 35 thn, jalan salib, mahkota duri, disalib, dll... Sejarah banyak senulis sosok yg pendertiaannya yg bisa saja lebih dr dramatika tsb...
Siapa yg tdk mau (mampu), menjadi pahlawan yg menanggung dosa milyaran umat manusia, menanggungnya dgn duduk di sisi kanan Tuhan di Kerajaan Surga yg abadi (bukan di neraka)...

*

Gimana jika dibandingkan dgn dedikasi (dana) Buddha Gotama... 100,000 kappa plus 4 asankheyya kappa... Selama inilah Beliau menyempurnakan 10 value Parami...
Apakah hidup ± 35 thn dgn klimaks sekali disalib bisa dibanding dgn dedikasi di atas?
Kalo mau bedah literatur masing² (studi literatur) & menentukan siapa sosok pilihan; maka akan lebih nyata & tegas, kita pilih siapa?

*

Sebelum mencapai Sammasambodhi, Pertapa Gotama dgn kekuatan jhana mampu melihat rentetan kehidupan Beliau yg lampau (masa² itu, bahkan ada kaum Brahmana yg mampu melihat kehidupan lampau smp 40,000 kappa). Beliau bisa melihat makhluk lain yg "sliweran" di 26 dr 31 alam samsara... Yesus gak pernah dituliskan melanglang-buana ke surga ato neraka yg cuma 2 alam...

*

Di dalam Brahmajala Sutta, Beliau memaparkan ttg 62 pandangan yg telah dikuasai & ternyata tdk membawa diri "keluar" dr samsara... Salah satunya adalah ajaran theisme (kausa prima), persis seperti ajaran Kristus...
Yesus sendiri, lahir ratusan thn setelah Buddha Gotama mangkat; bahkan tdk menyatakan pernah dgr namanya Buddhisme, Taoisme, Konghucuisme, yg mendahului pahamnya... Sang Buddha, menyatakan puluhan ajaran, yg malah, ada beberapa yg tdk ada dalam sejarah peradaban kita (mungkin munculnya nanti-natinya)... jauh sebelum ajaran² tsb ngetrend...

*

Joni boleh menetapkan pilihannya dgn bebas plus alasan², sama halnya dgn saya juga bebas memilih dgn seabrek² alasan saya. Demikian juga dgn kita semuanya di sini...
Saya jadi ingat dgn Pertapa Telanjang yg sdh lama ada sebelum Pangeran Siddhattha lahir. Kaum mereka menjadi saksi kejayaan Buddha Dhamma & sirnanya juga... Hingga detik ini, praktik ini masih banyak ditemukan di India...
Mereka berhak mempertahankan ajaran yg sdh terbukti sdh ribuan thn lalu, secara "face to face" kalah prinsip kehakikian dr Buddha Dhamma... Di India, bahkan muncul duluan...
Jadi, wajarlah bagi yg bersikukuh dgn ajarannya, muncul ratusan thn kemudian, beda daerah, & gak pernah "duel" face to face...

*

Semoga bisa menjadi bahan renungan bermanfaat...

Navigation

[0] Message Index

[#] Next page

[*] Previous page

Go to full version