Kutipan dari ceramah Sujin Boriharnwanaket di hadapan para Bhikkhu di
Thailand :
*Konsep dan Sesungguhnya/ Realita*
Lobha mula citta tanpa pandangan salah dalam kehidupan sehari-hari tidak
saja melekat pada objek yang nampak, suara, bebauan dan konsep, namun juga
melekat pada miccha samadhi (konsentrasi yang salah).
Misalnya seseorang yang melakukan praktek yoga dengan konsentrasi
pernapasan, untuk meningkatkan kesehatannya
Orang harus mempunyai pandangan benar untuk memulai samadhi dimana dia akan
segera menyadari mengenai nama dan rupa, lebih cepat mengerti mengenai nama
dan rupa sehingga dapat merealisasi Kebenaran Sejati.
Namun jika seseorang sudah mempunyai pandangan yang salah, maka dia tidak
akan mengetahui mengenai perhatian benar (samma sati), sehingga dia tidak
akan tahu bahwa sati itu sendiri adalah anatta/tidak kekal.
Jadi tidak benar jika seseorang memulai miccha samadhi atau meditasi yang
salah, akan membantu timbulnya panna/kebijaksanaan mengenai nama dan rupa.
Jadi samma sati ( salah satu faktor dari jalan utama berunsur 8 ), harus
didampingi oleh samma ditthi (pengertian benar) yang mengerti mengenai
karakteristik dari kenyataan yang timbul.
Kenyataan yang timbul harus direnungkan dengan cara yang benar sehingga
pengertian benar akan semakin jelas. Pengertian benar mengenai nama dan rupa
berakumulasi menjadi sankharakhanda dan mengembangkan kondisi untuk lebih
mengerti mengenai kenyataan yang sesungguhnya terjadi.
Jika ada sesuatu yang muncul, maka seseorang sudah dapat membedakan apakah
ini pannati ataukah paramattha. Hal yang sama juga terjadi pada proses
mendengar, mencium, merasakan, mengalami objek yang tampak serta mengalami
objek melalui pintu pikiran
maaf jika terjemahan saya kurang memadai, berikut tulisan aslinya dalam
bahasa inggris:
Realities and Concepts Part III
Lobha-mula-citta (consciousness with attachment) without wrong
view,27 ditthivippayutta, which arises in our daily life, is not only
attached to visible object, sound , odour, flavour, tangible object and
concepts, it is also attached to miccha samadhi, wrong concentration.
Someone may, for example, apply himself to yoga exercises such as
concentration on breath in order to improve his bodily health. Then there is
a kind of samadhi.
When the citta is not kusala at such moments there is
lobha-mula-citta with miccha-samadhi, wrong concentration. There may only be
attachment to samadhi with the aim of improving one's bodily health. Someone
may not necessarily have the wrong view that he should apply himself first
to samadhi in order that he afterwards can consider nama and rupa and have
right understanding of them more quickly, and that this is the way to
realize the noble Truths. If he has such wrong understanding he does not
know the characteristic of right mindfulness, samma-sati, he does not know
that sati is not self, anatta. It is not true that when someone applies
himself first to miccha-samadhi it will help panna to know the
characteristics of nama and rupa. In order that sati is samma-sati, a factor
of the Eightfold Path,28 it must accompany samma-ditthi, right
understanding, which understands the characteristics of the realities that
are appearing. These are the objects sati should consider in the right way,
it should be mindful of them so that right understanding can become more and
more refined. Right understanding of nama and rupa is accumulated as
sankharakkhandha29 and thus conditions are being developed for the arising
of direct awareness of the realities which are appearing. When there is
seeing one should know when the object is a pannatti, a concept, and when a
paramattha dhamma. It is the same in the case of hearing, smelling, tasting,
the experience of tangible object and the experience of an object through
the mind-door.
Markos Prawira