//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Lagu Buddhis Indonesia, Sudahkah Memasyarakat ?  (Read 40052 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Equator

  • Sebelumnya: Herdiboy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.271
  • Reputasi: 41
  • Gender: Male
Lagu Buddhis Indonesia, Sudahkah Memasyarakat ?
« on: 30 November 2008, 06:36:33 AM »
 _/\_ Saya sengaja menangkat forum ini adalah untuk mengetahui seberapa besar minat rekan2 disini terhadap perkembangan lagu2 Buddhis
Sedari kecil saya sangat menyukai lagu2 Buddhis, dan sampai sekarang saya adalah pemerhati lagu2 Buddhis
Dan sepanjang pengetahuan saya, lagu2 buddhis telah sangat banyak diciptakan oleh para pencipta lagu, baik dari kalangan buddhis sendiri, maupun non buddhis yang memberanikan diri menciptakan lagu buddhis
Selain itu saya menjadi pemandu lagu di vihara tempat saya
Tetapi setiap kali saya memandu nyanyi, saya mempunyai kendala (catatan: saya memandu lagu di vihara tempat saya telah 8 tahun berjalan) dikarenakan para umat yang menurut saya tidak ada semangat untuk menyanyikan lagu2 buddhis, bahkan ekspresi wajah mereka seperti orang yang baru kali ini mendengar lagu buddhis
Dengan berbagai macam cara saya mencoba membangkitkan semangat mereka, tetap juga belum berhasil, padahal sudah ada petikan gitar atau pemain piano, tetap saja mereka lihat kita tanpa semangat, entah mereka tidak tau lagunya, ataukah memang mereka malas menyanyikannya

Pertanyaan saya adalah;
1. Apakah masih ada pro dan kontra terhadap keberadaan lagu2 buddhis di tanah air ? Sebab ajaran kita mengutamakan perenungan, meditasi, cenderung melihat ke dalam, bukan harus memuji lewat nyanyian, jadi lagu buddhis tidaklah terlalu perlu untuk menguatkan Saddha (keyakinan kita)
2. Apakah lagu buddhis indonesia sudah memasyarakat ? sebab setau pengalaman saya sendiri yang menanyakan kepada teman2 saya, rata2 mereka masih merasa 'asing' dengan lagu buddhis, bahkan mereka selalu kaget dan berkata "ohh.. lagu buddhis ternyata ada juga ya?" tapi cuma stop sampai disitu, ga ada lanjutan pertanyaan lagi, tidak seperti di non buddhis yang begitu berapi2 dan bersemangat dalam menyanyikan lagu rohani mereka
Bahkan di mall2 sekarang ini kalo sudah dekat dengan hari raya mereka, lagu2 rohani sudah mulai diputar, sedangkan saat bulan waisak ? tak satupun saya dengar di mall2, lagu2 buddhis kita diputarkan, apalagi di tivi, toh sangat2 langka
3. Apakah emang lagu buddhis kita masih kurang berkualitas di mata umat buddha sendiri? Alias adem ayem ? Mati enggak, hiduppun juga enggak

NB : Tetangga saya dulu sudah lama buddhis, kemudian pindah keyakikan ke 'K'
Dulu waktu jadi Buddhis mah boro2 mau nyanyi, namun sudah jadi 'K' wahh langsung aja deh, rumahnya seolah2 jadi tempat karaoke kalo grup rohaninya yang sekarang lagi pada ngumpul.. dana nyanyinya semangat banget

Duuhh.. kapan yah vihara kalo lagi ada acara nyanyi bisa begitu ?

Mohon tanggapan rekan2  ^:)^
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Offline herry d.

  • Teman
  • **
  • Posts: 55
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • Ehipassiko
Re: Lagu Buddhis Indonesia, Sudahkah Memasyarakat ?
« Reply #1 on: 30 November 2008, 09:09:10 AM »
Senang sekali topik ini diangkat sama bro Herdy, sekedar searing, sejauh yang saya tahu memang sepertinya dalam Buddhis,  lagu belum merupakan sarana untuk membangkitkan semangat dalam mendalami Buddha Dharma. Karena mungkin dalam agama kita lagu tidak termasuk dalam sarana dalam berdoa, selain itu mungkin jenis lagu kita yang kurang berkenan untuk umat kita , sejauh yang  saya tahu jenis lagu Buddhis memang tidak banyak. demikian juga dengan penciptanya, pencipta lagu-lagu Buddhis yang saya kenal, sejauh yang saya tahu cuma Joky yang eksis, walaupun sebenarnya ada Yan Hien, Dharmadi dll. dulu saya adalah pencipta lagu-lagu pop, ada beberapa penyanyi schuler pernah menyanyikan lagu saya, semisal Ratna listy, Utha Likumahua dll, saya pernah menciptakan lagu rohani Kr****n, karena kebetulan sang Producer kenal saya dan suka lagu saya, di Kr****n, lagu saya diterima dengan cukup baik, walupun saya hanya membuat melodinya liriknya orang lain, padahal saya bukan kr****n, terakhir saya mencoba membuat lagu Buddhis beberapa tahun lalu , album pertama saya adalah NEW ONE, dan yang terakhir album You’re Not Alone yang dinyanyikan EBRC walaupun ada yang suka tapi ada juga yang mengkritik, menurut mereka lagu saya kurang Buddhis dan sebagainya, sesungguhnya membuat lagu itu adalah seperti membangun Rumah, harus punya konsep, sejauh yang saya tahu lagu itu tidak lebih dari lirik yang dikasih notasi , jadi seandainya ada yang mengatakan lagu ini Buddhis ataupun lagu ini tidak/kurang  Buddhis, berarti sesungguhnya dia tidak mengerti lagu, lagu itu sifatnya universal bukan punya ini ataupun punya itu, sebagian orang mengidentikan jenis musik sama dengan satu kaum atau golongan, itu ada benar ada tidaknya, benar apa bila kaum itu yang mempopulerkan jenis musik itu dengan alat musik tertentu yang berasal dari kaum itu, tapi salah bila seandainya jenis musik yang sama sudah di campuradukan dengan alat musik lain dan dimainkan dengan gaya dan cara yang beda walaupun kedengarannya sama, contoh katanya dangdut itu lagu khas Indonesia katanya, padahal dulunya dangdut itu jiplakan dari musik India, trus bila kita dengar lagunya Maribath dengan judul Denpasarmoon, kita mengatakan itu lagu pop. Padahal itu adalah lagu dangdut yang dibuat oleh prosuser jepang, dengan versi jepang, jadi dangdut milik siapa? tidak ada yang bisa yang menghak patenkan lagu kecuali notasinya saja tentunya itupun ada aturannya, kalau kita Tanya sebetulnya lagu Buddhis itu bagaimana? Saya tentu saja tak bisa menjawab, pendapat saya mungkin lirik, tapi kalau notasi dan jenis musik sudah pasti tidak, Cuma untuk sebagian orang karena yang mempulerkan suatu jenis musik dikira musik yang seperti itu milik kaum itu, padahal itu salah besar,  kembali lagi ke lagu Buddhis , sebetulnya bagaimana lagu Buddhis itu, apa mesti musiknya seperti musik India, seperti musik Cina, entahlah sayapun tak tahu, untuk itulah saya lagi belajar memahaminya. Dalam membuat lagu saya berusaha untuk keluar dari pakem yang dibuat oleh pendahulu saya, saya ingin anak anak muda, yang merasa muda-mudi Buddhis ayo berbuat, jangan terpaku dengan alur yang sudah ada, dalam lagu kita bebas berekspresi, seperti seni yang lain , tidak ada pakem ataupun aturan, ini Buddhis atau kurang Buddhis, mau itu jadi pop, rock, jazz menurut saya sah-sah saja ,selama yang kita buat lagu Buddhis maka Buddhislah itu. Selama lagu itu kita suka dan disukai kenapa tidak? Pengalaman saya lagu You’re not alone malah disukai dikalangan tetangga, walaupun mereka tahu bahwa lagu itu saya buat untuk Buddhis, liriknya memang saya gunakan kalimat  “He /His” sepertinya otentik milik tetangga, siapapun bisa menaksir “Him” dalam kalimat itu bebas saja, tapi sesungguhnya maksud saya ya “Him”nya sang Bhagava Sidharta. Pandangan saya biarpun Sang Bhagava telah menjadi Buddha dan telah Parinibana  kenirvana, tapi Spiritnya tetap bersama kita. Makanya sesungguhnya “We are not alone” karena ada Spirit dari Him selalu mengikuti kita selama kita tepat dijalur Dhamma yang begitu indah, Kalau musiknya ya emang musik Pop R&B. Ya begitulah jadinya. Kebetulan tetangga kita lebih kaya dalam jenis lagu dan bermusik bukan berarti kita mencontoh mereka, itu salah kaprah..oleh karena itulah kita juga dituntut untuk lebih giat dan maju lagi dalam bermusik dan membuat lagu, kalau bukan kita siapa lagi??? Mari tetap semangat…. ;D ;)

Sang Buddha bukanlah merupakan milik umat Buddha saja. Beliau adalah milik semua umat manusia. AjaranNya adalah umum untuk setiap orang. Setiap agama yang muncul sesudah masa Sang Buddha, telah meminjam banyak ide-ide bijak dari Beliau.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Lagu Buddhis Indonesia, Sudahkah Memasyarakat ?
« Reply #2 on: 30 November 2008, 09:48:57 AM »
Sekedar nimbrung tanpa diundang,

Saya agak kurang setuju dengan pendapat Bro herry d. Saya setuju bahwa lagu adalah universal jika kita melihat dari sudut Genre lagu tsb, ie. Jazz, Rock, dsb. tapi begitu kita memberikan label Buddhis, ini sudah tidak universal lagi. Contohnya, kata "Anatta" tidak mungkin ada dalam lagu kr****n atau I***m. tapi kata "Anatta" adalah normal dalam lagu Buddhis. Contoh lain, maaf saya mengutip dari lagu anda sendiri yang saya dengar dari perpustakaan DC, terdapat kata2, "Hidup hanya sekali", ini jelas bukan ajaran Buddhis; namun kata2 tsb wajar jika terdapat dalam lagu kr****n/I***m.

Jadi untuk Lagu Buddhis, menurut saya kita harus memahami apa tujuan lagu Buddhis itu diciptakan. sebagian besar compposer akan memberikan jawaban, "membabarkan Dhamma lewat lagu". Tapi Dhamma apa yg dibabarkan jika dalam lagu tsb tidak mengandung ajaran sama sekali? pernyataan anda bahwa "lagu adalah lirik yang dikasih notasi", ini juga saya setuju, tapi terbatas untuk lagu2 pop umum, bukan untuk lagu buddhis. lagu buddhis bukan sekedar konsumsi telinga, tapi harus menjadi konsumsi batin.

Dilema yang dihadapi oleh Bro Herdiboy sptnya disebabkan oleh ketidak-tertarikan umat terhadap lagu buddhis. jadi perlu diselidiki mengapa umat tidak tertarik? dugaan saya mungkin karena lagunya tidak menarik. dan khusus untuk Lagu yang diberi label Buddhis, sebaiknya memenuhi syarat: 1. Mengandung pesan Dhamma. 2. lemak di talingo.

_/\_

« Last Edit: 30 November 2008, 09:51:42 AM by Indra »

Offline herry d.

  • Teman
  • **
  • Posts: 55
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • Ehipassiko
Re: Lagu Buddhis Indonesia, Sudahkah Memasyarakat ?
« Reply #3 on: 30 November 2008, 10:08:02 AM »
Sekedar nimbrung tanpa diundang,

Saya agak kurang setuju dengan pendapat Bro herry d. Saya setuju bahwa lagu adalah universal jika kita melihat dari sudut Genre lagu tsb, ie. Jazz, Rock, dsb. tapi begitu kita memberikan label Buddhis, ini sudah tidak universal lagi. Contohnya, kata "Anatta" tidak mungkin ada dalam lagu kr****n atau I***m. tapi kata "Anatta" adalah normal dalam lagu Buddhis. Contoh lain, maaf saya mengutip dari lagu anda sendiri yang saya dengar dari perpustakaan DC, terdapat kata2, "Hidup hanya sekali", ini jelas bukan ajaran Buddhis; namun kata2 tsb wajar jika terdapat dalam lagu kr****n/I***m.

Jadi untuk Lagu Buddhis, menurut saya kita harus memahami apa tujuan lagu Buddhis itu diciptakan. sebagian besar compposer akan memberikan jawaban, "membabarkan Dhamma lewat lagu". Tapi Dhamma apa yg dibabarkan jika dalam lagu tsb tidak mengandung ajaran sama sekali? pernyataan anda bahwa "lagu adalah lirik yang dikasih notasi", ini juga saya setuju, tapi terbatas untuk lagu2 pop umum, bukan untuk lagu buddhis. lagu buddhis bukan sekedar konsumsi telinga, tapi harus menjadi konsumsi batin.

Dilema yang dihadapi oleh Bro Herdiboy sptnya disebabkan oleh ketidak-tertarikan umat terhadap lagu buddhis. jadi perlu diselidiki mengapa umat tidak tertarik? dugaan saya mungkin karena lagunya tidak menarik. dan khusus untuk Lagu yang diberi label Buddhis, sebaiknya memenuhi syarat: 1. Mengandung pesan Dhamma. 2. lemak di talingo.

_/\_



salam kenal Bro Indra, terima kasih atas koreksinya.seperti yang saya tuliskan diatas semua itu adalah pandangan saya. memang kalau namanya pandangan bisa benar bisa salah, tergantung dari sudut mana kita memandang, makanya seperti yang saya tulis, sekali lagi saya lagi belajar dan mengamati bagaimana cara menulis lagu untuk Buddhis dalam contect Buddhis. mengenai lagu saya yang dimaksud mungkin yang judulnya Ilusi, disitu memang saya tuliskan hidup hanya sekali dan jangan disia-siakan , dalam arti sesungguhnya hidup sekali ini, di pergunakan dengan sebaik-baiknya dalam menjalankan Buddha Dhamma , saya memang memandangnya dalam arti yang sempit saja dan ditulis dalam bahasa umat awam pada umumnya, saya mengerti diBuddhisme itu hidup bisa berkali-kali dalam berbagai alam, selama kita belum mencapai Nirvana. dan masukan seperti bung Indra inilah yang saya harapkan. di masa depan jika karma saya bagus dan punya kesempatan untuk memperbaiki akan saya lakukan. tapi sayangnya lagu jenis apa yang disukai oleh umat Buddhispun belum saya ketahui. apa ada masukankah?  :)
Sang Buddha bukanlah merupakan milik umat Buddha saja. Beliau adalah milik semua umat manusia. AjaranNya adalah umum untuk setiap orang. Setiap agama yang muncul sesudah masa Sang Buddha, telah meminjam banyak ide-ide bijak dari Beliau.

Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: Lagu Buddhis Indonesia, Sudahkah Memasyarakat ?
« Reply #4 on: 30 November 2008, 10:24:55 AM »

ini ada lagu buddhis, penyanyinya menjadi kontroversi, karena dia seorang rinpoche yang beda penampilannya dengan rinpoche pada umumnya... 



 _/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Lagu Buddhis Indonesia, Sudahkah Memasyarakat ?
« Reply #5 on: 30 November 2008, 10:30:51 AM »
Masukan? hmmm....

Umat Buddha memang kurang terpelajar dalam hal musik, karena sesungguhnya dalam agama Buddha, musik tidak compatible dengan Dhamma. ini jelas tercantum dalam Sila. tapi saya setuju dengan pendapat bbrp bhikkhu bahwa Lagu bisa digunakan sebagai sarana yang efektif untuk membabarkan Dhamma.

Berangkat dari situasi ini, sepertinya yang diinginkan umat Buddha lebih ke liriknya daripada lagunya. lagunya boleh berjenis apapun sepanjang enak didengar, pasti disukai. namun yang paling penting adalah liriknya yang memang benar2 mengandung pesan Dhamma. contohnya lagu2 karya Alm. Girirakhito Maha Thera, lagu2 Beliau selain memiliki kualitas seni tinggi juga liriknya memuat ajaran Dhamma yang indah dan dalam.

_/\_

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Re: Lagu Buddhis Indonesia, Sudahkah Memasyarakat ?
« Reply #6 on: 30 November 2008, 11:04:31 AM »
andrew: wah keren.... cuma gak ngerti. kalo mau download aslinya dimana?

thanks

Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: Lagu Buddhis Indonesia, Sudahkah Memasyarakat ?
« Reply #7 on: 30 November 2008, 11:15:22 AM »
andrew: wah keren.... cuma gak ngerti. kalo mau download aslinya dimana?

thanks


wah saya juga ngga tau nih... search aja singa rinpoche... tapi kontroversi karena penampilannya ...

saya nemuin dua lagunya lagi ... kayaknya bagus-bagus lagunya...

starting to realize
http://www.imeem.com/maoxi/music/SsoBvL0O/starting_to_realize/

i want you to be happy



 _/\_

Offline Equator

  • Sebelumnya: Herdiboy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.271
  • Reputasi: 41
  • Gender: Male
Re: Lagu Buddhis Indonesia, Sudahkah Memasyarakat ?
« Reply #8 on: 30 November 2008, 03:11:46 PM »
 _/\_ buat bro Herry & Indra
Terima kasih atas tanggapannya, bro berdua ada benarnya koq, pada dasarnya nada2 itu sifatnya universal dan netral, kitalah yang menentukan akan jadi apa lagu itu, karena pencipta lagu yang memberi tema
Memang kadang kita harus berhati2 dalam memilih tema Buddhis yang kita ingin angkat, terutama pengetahuan Dhamma kita harus tepat dalam mengapresiasikan syair ke dalam lagu
Tampaknya bro Indra cukup jeli mengamati lirik2 lagu yang ada, terima kasih karena itu adalah kata2 yang membangun, jika maksud pencipta lagu berbeda dengan persepsi pendengar inilah yang repot
Mungkin ke depannya kita juga harus memperhatikan dampak bagi yang mendengar dalam menulis syair tsb
Ada yang mau berpendapat lain tentang tema lagu buddhis yang ada, sebaiknya harus seperti apa ya ?
Perenungan? Pujian? Tentang Alam & Dhamma?  Atau Pengalaman Pribadi menjadi Buddhis ?
Mohon saran dan komentarnya.. lagu Buddhis kita akan kita bawa kemana ?
Di tunggu lohh..  ;D

Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Lagu Buddhis Indonesia, Sudahkah Memasyarakat ?
« Reply #9 on: 30 November 2008, 03:19:20 PM »
kalo saya sih usul, buat para pencipta maupun aransemen lagu2 Buddhis biar ada yang nge Rock gitu loh.

soale bagi saya Lagu Rock memberikan semangat, saya kira dapat diterapkan di Lagu Buddhis agar bisa menimbulkan semangat. walau semangat ini adalah bentuk kemelekatan.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Equator

  • Sebelumnya: Herdiboy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.271
  • Reputasi: 41
  • Gender: Male
Re: Lagu Buddhis Indonesia, Sudahkah Memasyarakat ?
« Reply #10 on: 30 November 2008, 03:29:13 PM »
kalo saya sih usul, buat para pencipta maupun aransemen lagu2 Buddhis biar ada yang nge Rock gitu loh.

soale bagi saya Lagu Rock memberikan semangat, saya kira dapat diterapkan di Lagu Buddhis agar bisa menimbulkan semangat. walau semangat ini adalah bentuk kemelekatan.

Kalo nada rock, biasa masih mentok di produser deh bro..
Kecuali kalo kamu yang sendiri jadi produsernya, pasti bisa di publish..
Rock masih banyak kontranya ketimbang pronya
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Lagu Buddhis Indonesia, Sudahkah Memasyarakat ?
« Reply #11 on: 30 November 2008, 03:40:45 PM »
yaa.......
kok gitcyuu sih.

mank knapa ya produsernya gak mo? takut gak laku ya?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Equator

  • Sebelumnya: Herdiboy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.271
  • Reputasi: 41
  • Gender: Male
Re: Lagu Buddhis Indonesia, Sudahkah Memasyarakat ?
« Reply #12 on: 30 November 2008, 03:44:43 PM »
yaa.......
kok gitcyuu sih.

mank knapa ya produsernya gak mo? takut gak laku ya?

bisa jadi begitu, karena pencinta musik rock yang Buddhis masih minim
selain itu dengan pertimbangan khalayak pendengarnya yang sudah manula tak mungkin tertarik, makin kecillah scope kita

bisa2 udah buat capek2 dengan budget besar, tau2 ga profit deh
jual ginjal dah !
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Offline herry d.

  • Teman
  • **
  • Posts: 55
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • Ehipassiko
Re: Lagu Buddhis Indonesia, Sudahkah Memasyarakat ?
« Reply #13 on: 30 November 2008, 04:07:57 PM »
yaa.......
kok gitcyuu sih.

mank knapa ya produsernya gak mo? takut gak laku ya?

bisa jadi begitu, karena pencinta musik rock yang Buddhis masih minim
selain itu dengan pertimbangan khalayak pendengarnya yang sudah manula tak mungkin tertarik, makin kecillah scope kita

bisa2 udah buat capek2 dengan budget besar, tau2 ga profit deh
jual ginjal dah !

lagu rock... ^-^ kedengaran menarik juga ya, tapi bener juga kata bro Herdy yang beli sopo :P , di tempat tetangga lagu itu ada dua macam , berbentuk puji-pujian atau berbentuk saat teduh. musik rock,pop rock, slow rock  di mereka banyak terdapat dalam puji-pujian sedangkan yang mellow itu di saat teduh, sedangkan dikita nyayian ataupun lagukan dilarang sebetulnya. saya pernah diskusi sama seorang Bhante , bahwa saya mau membuat paritta menjadi lagu tapi musiknya mendekati musik Reep, pandangan saya bila orang mendengar lagu itu bagi sebagian orang mungkin suka musik dan notasinya, sehingga tanpa disadari ia melantunkan paritta itu ide awalnya, cuma waktu itu sang Bhante bilang mendingan jangan, kalau di Thailand mungkin tidak masalah tapi disini itu takut jadi masalah. bagi saya membuat lagu Buddhis tadinya berpikiran hanya bagaimana caranya supaya orang yang tadinya tidak suka lagu Buddhis menjadi suka. tanpa berusaha untuk menggurui. btw. memang lebih gampang jadi komentator dari pada jadi pemain hehehehe....
Sang Buddha bukanlah merupakan milik umat Buddha saja. Beliau adalah milik semua umat manusia. AjaranNya adalah umum untuk setiap orang. Setiap agama yang muncul sesudah masa Sang Buddha, telah meminjam banyak ide-ide bijak dari Beliau.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Lagu Buddhis Indonesia, Sudahkah Memasyarakat ?
« Reply #14 on: 30 November 2008, 05:46:26 PM »
Apakah lagu Buddhis Indonesia sudah memasyarakat ? Jika yang dimaksud masyarakat ini adalah masyarakat Indonesia secara keseluruhan, jelas belum.

Nah, berlandaskan pada pertanyaan ini juga, menurut saya kita perlu mengaji ulang, apa sih tujuan dari keberadaan lagu Buddhis di Indonesia ini? Apa yang ingin dicapai? Apakah hanya sekedar ikut-ikutan agama tetangga? Apakah untuk penyebaran Dhamma? Atau apa? Pertanyaan ini perlu kita sendiri menjawabnya termasuk perlu dijawab oleh para pencipta lagu Buddhis. Jika hanya sekedar untuk mengisi waktu luang, maka jangan berharap jauh dapat memasyarakat.

Jika kita sudah tahu tujuannya apa, maka kita bisa menentukan langkah apa yang perlu diambil. Jika ingin mempopulerkan lagu Buddhis, menurut saya agak sukar karena masyarakatnya sendiri kurang mendukung. Tapi bukan berarti tidak mungkin. Keindahan lagu (termasuk mudah didengar dan umum) dan promosi (termasuk kepopuleran sang penyanyinya) merupakan hal yang mutlak. Adalah sukar jika tiba-tiba langsung memunculkan lagu Buddhis dengan nuansa Buddhis yang kental, jadi harus dari bawah, dari lagu yang bernuansa umum yang dinyanyikan oleh penyanyi Buddhis berkaliber nasional.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

 

anything