9. Pikiran yang mengawasi, mengamati apa saja yang Anda alami. Ketika Anda sadar Anda sedang mengamati, Anda menyadari adanya pikiran yang sedang mengamati.
10. Anda hanya dapat menyadari pikiran itu dengan adanya kegiatan aktifitas atau perasaan. Ketika Anda sadar sedang berpikir, atau ada kemarahan, perasaan kecewa, keinginan dan sebagainya, anda menyadari pikiran itu. Anda harus mengenalinya sebagai pikiran yang sedang merasakan hal-hal tersebut.
11. Ketika Anda bercampur dengan pikiran yang sedang mengamati itu, pencerahan tidak dapat muncul. Belajarlah untuk mengamati secara objektif, hanya dengan perhatian murni.
3 poin ini maksudnya apakah masih ada "sati' lagi yang mengamati sati?
bukankah yang mengamati atau menyadari itu adalah fungsi sati?
atau berbeda ya antara fungsi mengamati vs fungsi menyadari?
kalau tidak salah ada istilah "sampajanna" ya?
apakah ini yang dimaksud dalam ketiga poin di atas?
Penjelasan sebelumnya kan dikatakan bahwa kita harus menyadari semua keadaan batin kita dengan menggunakan sati (perhatian penuh) tapi pada penjelasan tiga poin di atas seolah-olah ada perbedaan penjelasan, sepertinya ada "sati" lagi yang bisa menyadari proses menyadari bentukan pikiran dan fungsi indera?
apa saya salah menangkap artinya?
Tapi kalau dicoba/diperhatikan prosesnya, sepertinya memang berlaku demikian, proses pengamatan/perhatian ini masih "ada" yang bisa menyadarinya?
benarkah demikian, apa saya salah ya?