Salut deh sama jawabnya Lily.....
Mau suap saya? ati-ati di sini ada Tuhan Medho.... nanti kita di sadap & tangkap lho... kan agi musim...
Ok deh, saya suapnya hati-hati.... biar Tuhan Medho terpuaskan.... kalau ditangkap, berarti krupuk ku sangat diminatin... (semua itu tergantung pemikiran masing2....bukankah begitu?)
Dengan lebih mengerti lagi gejala-gejala Nama (batin) dan Rupa dan menyadarinya dalam kehidupan sehari-hari, maka kebijaksanaan akan dapat meningkat. Melalui Kebijaksanaan ini, maka perbuatan-perbuatan baik akan bertambah dan perbuatan-perbuatan jahat akan berkurang.
Katakan teman sekelas saya cewek mungil dan biasanya bila mau presentasi maju ke depan kelas...
katanya selalu sangat "stress"... tangan nya dingin... dan dia langsung menempel ke tanganku (utk membuktikan bahwa tangannya dingin)...
Jadi apa yg bisa kita pelajarain dari Abhidhamma utk kejadiaan diatas?? Apa yg harus kita lakukan menurut Abhidamma? (mohon jawaban pakai kata sehari2 saja...)....
Boleh tau kapan terakhir kali Lily... marah (ngambek).... kenapa? Apakah seorang guru Abhidamma masih bisa marah? ataupun cemburu?
trims!
Imo...
Kalo
stress itu enak ga? Pasti ga enak kan? buktinya tangannya dingin dan pasti saat itu batinnya timbul kecenderungan (hatinya berdebar-debar). Kalo berdasarkan Abhidhamma.... itu adalah
Akusala Citta ( Pikiran/Kesadaran yang tidak bermanfaat ) yaitu Moha Mula Citta (Pikiran/kesadaran yang tidak bermanfaat yang berakar pada Moha/kegelapan/kebodohan batin) jenis Upekkhasahagatam, uddhaccasampayuttam (kesadaran yang disertai perasaan netral dan bersekutu dengan kegelisahan). Faktor-faktor batinnya (bentuk-bentuk Pikirannya) yang muncul adalah faktor-faktor batin netral di tambah (+) dengan 4 Faktor batin tidak bermanfaat yang kelompok MOHA ( MOCATUKA ). Nah, kalo kita mengerti tentang itu ato Citta & Cetasika itu (Kesadaran & Faktor-faktor batin ) seperti contoh di atas adalah akusala citta (kesadaran yang tidak bermanfaat) dan akusala cetasika (faktor-faktor batin tidak bermanfaat) jadi kita tidak akan mau stress, karena stress itu tidak bermanfaat bagi batin kita. Maka itu kita akan menjalaninya sebagaimana adanya.
Kapan terakhir Lily marah? sori..saya lupa itu. Btw...Kemarin pagi suami saya antar saya ke pasar dan suami saya tunggu di luar pasar. Karena saya lama di dalam pasar, suami saya marah2 pas saya keluar dari pasar. Saya liat mukanya n tahu dia agi marah (dosa mula citta) dan saya senyum-senyum dengan dia dan berkata di dalam batin : "Semoga suami saya bahagia".
Dia marah saya itu adalah merupakan ujian bagi batin saya, apakah saya harus meresponnya dengan marah (dosa/kebencian/menolak objek) juga ato saya meresponnya dengan adosa (cinta kasih). Karena saya mengerti dia marah itu tidak bermanfaat bagi batinnya sendiri dan kalo saya ikut marah juga tidak bermanfaat juga bagi batin saya. Maka itu saya pilih yang Adosa itu.
Praktek gini sederhana tapi bukan berarti gampang ( coba dech ). Terus terang kadang-kadang saya juga tidak sadar saat di marahi suami dan saya juga merespon dengan kemarahan, yang akhirnya muncul banyak akusala citta. Dengan belajar & praktek Abhidhamma agar kita bisa sadar setiap saat dalam menghadapi kehidupan sehari-hari dan inilah yang dinamakan Vipassana dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus mengamati muncul padamnya citta & cetasika itu.... tapi ini butuh usaha yang keras....
Marilah kita mulai praktekkan Dhamma itu.... Dhamma itu Indah....Seorang guru Abhidhamma masih bisa marah karena dia masih puthujjana dan seperti kita-kita ini agi praktek Dhamma juga. Kalo Dia sudah arahat maka dia tak akan marah lagi karena kesadarannya adalah fungsional (Kiriya Citta).
Btw...Bro Johan.... mau alamat sy untuk pengiriman krupuknya?