Halo semua,
Saya sudah sempat berdiskusi kepada orang yang cukup paham mengenai hal ini. Dan masih menunggu balasan surat dari penterjemah dari versi pertama, butuh beberapa saat untuk menunggu balasannya dari beliau.
Sejauh ini, dikatakan mengenai versi pertama adalah itu berkaitan dengan Vinaya, sila bertujuan untuk pelatihan diri untuk tahap yang lebih lanjut. Sehingga, walaupun tidak ada yang mengerti akan kebohongan, itu melanggar dari sudut pandang Vinaya, ini berkaitan dengan pikiran si pelaku. Dan untuk tidak menciptakan kebiasan buruk. Namun versi kedua, lebih ditujukan untuk umat publik awam. Di samping itu, karena orang lain mengerti akan kebohongan ini maka kamma yang diperbuat lebih berat dampaknya.
Semoga ini juga bisa menjadi masukan untuk teman2 semua.