..... Memang benar saya masih melakukan pembunuhan mahluk hidup, tetapi ada yang berubah dalam pembunuhan-pembunuhan itu dibandingkan dengan pembunuhan-pembunuhan sebelumnya, pada pembunuhan setelah mengenal Dhamma ada rasa penyesalan dan takut ketika melakukan pembunuhan, karena tahu bahwa hal itu salah, sebelumnya saya melakukan hal itu tanpa rasa takut. Lama kelamaan rasa takut dan penyesalan semakin dominan sehingga saya mulai meninggalkan pembunuhan mahluk hidup, bahkan terhadap nyamuk sekalipun berusaha tidak membunuh.....
Menilik dari postingan Bro Fabian, saya ingin menanyakan juga suatu hal, yaitu rasa penyesalan dan takut, hal ini selalu dialami oleh kita sebagai makhluk setelah berbuat yang tidak benar sesuai hati nurani kita yang terdalam
Setelah kita mengenal Dhamma, kita menjadi takut akan akibat dan jatuh dalam rasa penyesalan yang mendalam, beberapa orang yang batinnya masih belum kuat, akan merasakan Dukkha yang mendalam sampai hanyut dalam kemurungan
Apakah dengan demikian batin seseorang yang baru mengenal Dhamma dan mulai berusaha menerapkan ajaran akan lebih rentan, dibanding orang yang belum mengenal Dhamma dan masih asyik dalam perbuatan2 buruknya?
Dengan catatan orang yang tidak mengenal Dhamma, rasa malu dan takutnya (hiri & otapa) sudah tak berlaku bagi dirinya, tapi bagi orang yang mulai mengenal Dhamma, dia akan merasa maluuu terus dan takut ini takut itu.. mohon penjelasannya dari saudara-saudari seDhamma.. terima kasih