//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?  (Read 27665 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Endangered_Mind

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 20
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #90 on: 22 December 2012, 09:03:44 PM »
silakan tunjukkan di mana saya memelintir kata anda, yg saya tanyakan adalah kata2 anda sendiri. apakah anda tidak menyarankan agar menggunakan kata "Atheist" ketika saya mempertanyakan itu? apakah anda membantah memberikan definisi agama adalah "bertuhan"?

anda memang tidak mengatakan bahwa atheist adalah orang beragama, tetapi anda menyarankan atheist dicantumkan dalam field agama dan ini bermakna bahwa atheist memenuhi syarat sebagai agama, dan dengan demikian juga bermakna bawah atheist bertuhan. apakah salah salah menyimpulkan hal ini? kalau salah tolong ditunjukkan kesalahan saya.

Kita sedang berbicara dalam lingkup konteks, bila Buddha itu tidak sepantasnya dicantum ke dalam kolom agama, maka kata apa yang semestinya, atau paling dekat. Kata atheist dikolom agama itu untuk MENGAKOMODASI kata Buddha, bukan mengakomodasi kata AGAMA.


sewaktu dulu ada perdebatan mengenai ketuhanan dalam Buddhisme, ternyata para pendahulu kita yg bijaksana mampu membuktikan adanya ketuhanan dalam Buddhisme, dan saya bisa menerima hal itu.

Siapa Tuhan yang disembah pengikut Buddha?

di mana saya mengatakan bahwa Oxymoron adalah kata umpatan/ejekan? tapi terima kasih atas penjelasan anda atas definisi oxymoron itu, dan tampaknya kata itu lebih tepat ditujukan pada pernyataan anda sendiri.
http://grammar.about.com/od/mo/g/oxymoronterm.htm

we're not using voice here, but think carefully before clicking "post". That probably would save you from losing your ass.

Baca saja kalimatmu sendiri.



tapi anda benar, pertanyaan dan jawaban ini jadi tampak seperti pertanyaan moron dengan jawaban idiot

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #91 on: 22 December 2012, 09:08:42 PM »
Kita sedang berbicara dalam lingkup konteks, bila Buddha itu tidak sepantasnya dicantum ke dalam kolom agama, maka kata apa yang semestinya, atau paling dekat. Kata atheist dikolom agama itu untuk MENGAKOMODASI kata Buddha, bukan mengakomodasi kata AGAMA.


tapi bukankah konteksnya adalah tulisan "BUDHA" dalam KTP yg terletak pada field AGAMA? dan bukankah ketika saya bertanya kata apa yg seharusnya tertulis jika tidak menggunakan kata "BUDHA", anda menjawab "ATHEIST"? jadi apakah ketika menjawab "ATHEIST" itu anda tidak sedang menjawab pertanyaan saya? lalu kenapa meng-quote postingan saya?

Quote
Siapa Tuhan yang disembah pengikut Buddha?

saya tidak mengatakan ada Tuhan yg disembah pengikut Buddha, silakan baca kembali baik2 dan pelan2 saja.

Quote
Baca saja kalimatmu sendiri.


kalimat saya itu mengatakan persis apa yg ingin saya katakan, dan saya tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa  Oxymoron adalah kata umpatan/ejekan spt yg anda tuduhkan

Offline Endangered_Mind

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 20
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #92 on: 22 December 2012, 09:44:17 PM »
jadi menurut anda, kisah Jataka itu menceritakan kisah bohong tentang kehidupan masa lampau Sang Bodhisatta?

pernahkah anda mempelajari ajaran agama lain? bagaimana ajaran penciptaan menurut agama lain itu?

Buddha tidak menciptakan peraturan, tidak membuat larangan? pernahkah anda membaca Vinaya Pitaka atau Patimokkha?

Apa pengertian anda tentang MENCIPTAKAN? Apa beda menciptakan dan menjabarkan?

Menciptakan itu membuat dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Tuhan menciptakan peraturan, membuat batasan, apa yang boleh dan apa yang tidak. Tuhan tidak perlu memberi alasan mengapa ini boleh mengapa tidak, karena Tuhan tidak mematuhi kompas moral apapun, Tuhan adalah kompas moral itu sendiri. Nah, apa yang dikatakan Tuhan sebagai boleh dan tidak boleh, itulah DOKTRIN. Doktrin itu ada oknum pencetus atau penciptanya, ada oknum penegaknya, dan ada sistem punishment dan reward yang diinisasi dan berkorelasi langsung dengan pencipta dan penegaknya.

Buddha tidak menciptakan sistem, tidak menciptakan alam2 kehidupan, tidak membuat peraturan mengapa karma harus membuat orang menderita dan sebagainya. Manusia hidup menjadi tua dan sakit bukan karena Buddha menghendakinya begitu. Peraturan itu sudah ada dan tetap akan ada. Buddha adalah oknum yang mencapai penerangan sejati, memahami segala sesuatu tentang system itu dan membuat sebuah manual bagaimana semestinya orang harus menjalani kehidupannya didalam system tersebut.

Contoh yang lebih sederhana lagi.

Doktrin: Seorang ayah berkata kepada anaknya. Budi, kalau kamu mau makan, terlepas itu sarapan, makan siang atau makan malam. Kamu harus lebih dulu berganti pakaian bersih, lalu cuci tangan sampai bersih pakai sabun, sampai kesela kuku. Kalau tidak, maka kamu akan saya hukum. Ada peraturan yang dibuat, ada ancaman sanksi yang diinisiasi langsung oleh oknum penegak doktrin.

Ajaran/ Pengajaran: Budi, udara dan benda penuh dengan bakteri dan kuman, bila termakan akan menimbulkan penyakit. Oleh karena itu, sebelum makan, cucilah tangan bersih2, gantilah pakaian bersih. Dengan begitu kamu bisa terhindar dari sakit penyakit. Dalam pengajaran tidak ada sanksi hukuman, tetapi penjabaran konsekwensi dari sebuah tindakan. Disini tidak ada larangan, tetapi pemberitahuan apa yang semestinya dihindari. Larangan selalu datang dengan sanksi. Ingat itu.

Hukuman/ sanksi: Budi ketahuan oleh ayahnya makan tanpa cuci tangan, lalu dia dijewer dan dihukum berdiri menghadap tembok.

Konsekwensi: Budi makan tanpa cuci tangan, lalu besoknya mencret.

Apakah seorang kr****n atau Muslim bisa menjalankan ajaran Buddha? Sangat bisa, tidak peduli siapa dia, ketika dia berbuat welas asih, menghindari pembunuhan atau perbuatan keji, atau begitu dia mengorbankan keegoisannya demi orang lain, begitu dia memberi makan orang kelaparan yang dia tidak kenal, dia sudah menjalankan ajaran Buddha tanpa meninggalkan identitas agamanya. Apakah Buddha pernah mengatakan kamu tidak boleh punya Tuhan kalau mau menjalankan ajaran Nya? Buddha bukan agama, tetapi sebuah ajaran universal, yang bisa lintas agama dan golongan. Saya tidak mengerti mengapa sebagai seorang Buddhist anda begitu sulit menerima ini.

sebagai referensi, saya berikan definisi doktrin versi KBBI:

dok·trin n 1 ajaran (tt asas suatu aliran politik, keagamaan; 2 pendirian segolongan ahli ilmu pengetahuan, keagamaan, ketatanegaraan) secara bersistem, khususnya dl penyusunan kebijakan negara: dl sejarah Amerika kita kenal -- Monroe

Apakah tidak ada ajaran dalam Buddhisme yang memenuhi definisi di atas? bagaimana dengan ajaran Empat Kebenaran Mulia, Ajaran Paticcasamuppada, dll apakah itu juga bukan doktrin?

Buddhism bukan agama, bukan partai politik, tidak mengatur ketata negaraan dan tidak menyusun sistem. Jadi tidak bisa masuk kedalam kategori Doktrin.


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #93 on: 22 December 2012, 09:53:44 PM »
Apa pengertian anda tentang MENCIPTAKAN? Apa beda menciptakan dan menjabarkan?

Menciptakan itu membuat dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Tuhan menciptakan peraturan, membuat batasan, apa yang boleh dan apa yang tidak. Tuhan tidak perlu memberi alasan mengapa ini boleh mengapa tidak, karena Tuhan tidak mematuhi kompas moral apapun, Tuhan adalah kompas moral itu sendiri. Nah, apa yang dikatakan Tuhan sebagai boleh dan tidak boleh, itulah DOKTRIN. Doktrin itu ada oknum pencetus atau penciptanya, ada oknum penegaknya, dan ada sistem punishment dan reward yang diinisasi dan berkorelasi langsung dengan pencipta dan penegaknya.

Buddha tidak menciptakan sistem, tidak menciptakan alam2 kehidupan, tidak membuat peraturan mengapa karma harus membuat orang menderita dan sebagainya. Manusia hidup menjadi tua dan sakit bukan karena Buddha menghendakinya begitu. Peraturan itu sudah ada dan tetap akan ada. Buddha adalah oknum yang mencapai penerangan sejati, memahami segala sesuatu tentang system itu dan membuat sebuah manual bagaimana semestinya orang harus menjalani kehidupannya didalam system tersebut.

Contoh yang lebih sederhana lagi.

Doktrin: Seorang ayah berkata kepada anaknya. Budi, kalau kamu mau makan, terlepas itu sarapan, makan siang atau makan malam. Kamu harus lebih dulu berganti pakaian bersih, lalu cuci tangan sampai bersih pakai sabun, sampai kesela kuku. Kalau tidak, maka kamu akan saya hukum. Ada peraturan yang dibuat, ada ancaman sanksi yang diinisiasi langsung oleh oknum penegak doktrin.

Ajaran/ Pengajaran: Budi, udara dan benda penuh dengan bakteri dan kuman, bila termakan akan menimbulkan penyakit. Oleh karena itu, sebelum makan, cucilah tangan bersih2, gantilah pakaian bersih. Dengan begitu kamu bisa terhindar dari sakit penyakit. Dalam pengajaran tidak ada sanksi hukuman, tetapi penjabaran konsekwensi dari sebuah tindakan. Disini tidak ada larangan, tetapi pemberitahuan apa yang semestinya dihindari. Larangan selalu datang dengan sanksi. Ingat itu.

Hukuman/ sanksi: Budi ketahuan oleh ayahnya makan tanpa cuci tangan, lalu dia dijewer dan dihukum berdiri menghadap tembok.

Konsekwensi: Budi makan tanpa cuci tangan, lalu besoknya mencret.

Apakah seorang kr****n atau Muslim bisa menjalankan ajaran Buddha? Sangat bisa, tidak peduli siapa dia, ketika dia berbuat welas asih, menghindari pembunuhan atau perbuatan keji, atau begitu dia mengorbankan keegoisannya demi orang lain, begitu dia memberi makan orang kelaparan yang dia tidak kenal, dia sudah menjalankan ajaran Buddha tanpa meninggalkan identitas agamanya. Apakah Buddha pernah mengatakan kamu tidak boleh punya Tuhan kalau mau menjalankan ajaran Nya? Buddha bukan agama, tetapi sebuah ajaran universal, yang bisa lintas agama dan golongan. Saya tidak mengerti mengapa sebagai seorang Buddhist anda begitu sulit menerima ini.

Buddhism bukan agama, bukan partai politik, tidak mengatur ketata negaraan dan tidak menyusun sistem. Jadi tidak bisa masuk kedalam kategori Doktrin.



ya sekali lagi sepertinya anda memang punya kegemaran membuat definisi sendiri dari suatu bahasa yg sudah disepakati secara umum, definisi doktrin yg dipahami secara luas adalah spt apa yg dijelaskan dalam lema KBBI yg saya kutipkan di atas, bukan seperti apa yg anda anut itu. tapi silakan anda dengan definisi anda, dan saya lebih memilih definisi yg berlaku secara umum saja.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #94 on: 22 December 2012, 10:03:42 PM »

Contoh yang lebih sederhana lagi.


saya akan menanggapi bagian yg sederhana ini, karena otak moron saya tidak mampu memikirkan hal-hal rumit.

Quote
Doktrin: Seorang ayah berkata kepada anaknya. Budi, kalau kamu mau makan, terlepas itu sarapan, makan siang atau makan malam. Kamu harus lebih dulu berganti pakaian bersih, lalu cuci tangan sampai bersih pakai sabun, sampai kesela kuku. Kalau tidak, maka kamu akan saya hukum. Ada peraturan yang dibuat, ada ancaman sanksi yang diinisiasi langsung oleh oknum penegak doktrin.

Ajaran/ Pengajaran: Budi, udara dan benda penuh dengan bakteri dan kuman, bila termakan akan menimbulkan penyakit. Oleh karena itu, sebelum makan, cucilah tangan bersih2, gantilah pakaian bersih. Dengan begitu kamu bisa terhindar dari sakit penyakit. Dalam pengajaran tidak ada sanksi hukuman, tetapi penjabaran konsekwensi dari sebuah tindakan. Disini tidak ada larangan, tetapi pemberitahuan apa yang semestinya dihindari. Larangan selalu datang dengan sanksi. Ingat itu.

Hukuman/ sanksi: Budi ketahuan oleh ayahnya makan tanpa cuci tangan, lalu dia dijewer dan dihukum berdiri menghadap tembok.

Konsekwensi: Budi makan tanpa cuci tangan, lalu besoknya mencret.

jika anda membaca Vinaya Pitaka, di sana anda akan menemukan bahwa Sang Buddha juga menetapkan larangan2 yg jika dilanggar akan ada sanksi/hukumannya.


Quote
Apakah seorang kr****n atau Muslim bisa menjalankan ajaran Buddha? Sangat bisa, tidak peduli siapa dia, ketika dia berbuat welas asih, menghindari pembunuhan atau perbuatan keji, atau begitu dia mengorbankan keegoisannya demi orang lain, begitu dia memberi makan orang kelaparan yang dia tidak kenal, dia sudah menjalankan ajaran Buddha tanpa meninggalkan identitas agamanya. Apakah Buddha pernah mengatakan kamu tidak boleh punya Tuhan kalau mau menjalankan ajaran Nya? Buddha bukan agama, tetapi sebuah ajaran universal, yang bisa lintas agama dan golongan. Saya tidak mengerti mengapa sebagai seorang Buddhist anda begitu sulit menerima ini.

Seorang yg berbuat welas asih, tidak membunuh, dll, itu tidak otomatis sudah menjalankan ajaran Buddha, agama2 lain juga ada mengajarkan hal yg sama. Ajaran Buddha berkisar seputar dukkha dan lenyapnya dukkha, dan praktik Buddhis yg dikenal dengan Jalan Mulia Berunsur Delapan dimulai dari pandangan benar, seorang yg menganut ajaran lain, apakah dapat dikatakan memiliki pandangan benar?

Quote
Buddhism bukan agama, bukan partai politik, tidak mengatur ketata negaraan dan tidak menyusun sistem. Jadi tidak bisa masuk kedalam kategori Doktrin.

itu adalah definisi anda, tapi IMO, ajaran Buddha adalah ajaran yg sistematis yg lengkap dengan aturan2 yg tertuang dalam Vinaya, ini adalah fakta terlepas apakah anda setuju atau tidak.

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #95 on: 23 December 2012, 11:54:24 AM »
banyak sekali pengikut aliran new age 'buddhism' sekarang,  mendefinisikan kembali ajaran buddha sesuai dengan pemahamannya sendiri.  ::)

Kalau bisa sedikit sulap dan 'mukjizat' mungkin akan mengikuti jejak LSY dan bikin sekte baru.  :whistle:
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #96 on: 23 December 2012, 03:42:36 PM »
banyak sekali pengikut aliran new age 'buddhism' sekarang,  mendefinisikan kembali ajaran buddha sesuai dengan pemahamannya sendiri.  ::)

Kalau bisa sedikit sulap dan 'mukjizat' mungkin akan mengikuti jejak LSY dan bikin sekte baru.  :whistle:

setuju !
bahkan benih2 sudah banyak, tinggal waktunya aja tumbuh.
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #97 on: 23 December 2012, 03:48:55 PM »

Buddhism bukan agama, bukan partai politik, tidak mengatur ketata negaraan dan tidak menyusun sistem. Jadi tidak bisa masuk kedalam kategori Doktrin.


bold,
1. ajaran (tt asas suatu aliran politik, keagamaan; source: kbbi3
2. pendirian segolongan ahli ilmu pengetahuan, keagamaan, ketatanegaraan) secara bersistem, khususnya dl penyusunan kebijakan negara: source: kbbi2


« Last Edit: 23 December 2012, 03:52:42 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline lukas_osterhagen

  • Teman
  • **
  • Posts: 62
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #98 on: 23 December 2012, 05:21:13 PM »
Bro Adi
anda tau mengenai Tzu Chi?
apakah itu sekte sendiri lagi?

teman sy bilang penghormatannya bukan kepada
Buddha tapi kepada gurunya  ???
[pada kondisi tertentu]
entah apa kah ini benar apa tidak
mohon penjelasan teman teman disini
yang tau mengenai hal ini.

thank you
Bukan hanya karena pandai bicara dan bukan pula karena memiliki penampilan yang baik; seseorang dapat menyebut dirinya sebagai “orang yang baik”, apabila ia
[Dhammatthavaggo 262]

http://4.bp.blogspot.com/-r2yMqc3px7g/UmLHqJGhJmI/AAAAAAAABY4/Fg94t5bpg_U/s1600/1-Buddha%27s-utterance-websie.png

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #99 on: 24 December 2012, 05:47:46 AM »
Bro Adi
anda tau mengenai Tzu Chi?
apakah itu sekte sendiri lagi?

teman sy bilang penghormatannya bukan kepada
Buddha tapi kepada gurunya  ???
[pada kondisi tertentu]
entah apa kah ini benar apa tidak
mohon penjelasan teman teman disini
yang tau mengenai hal ini.

thank you

saya tidak tahu dan tidak mengenal Tzu Chi pusatnya Taiwan.
tapi sekilas mengetahui bahwa memang pedoman ajaran cinta kasih dari Buddha, tapi saya tidak memastikan bahwa itu konsep dari Buddha Gotama atau Buddha lainnya atau Bodhisatva.

Tapi mengenai penghormatan terhadap guru nya*, saya tidak mengerti karena memang saya tidak pernah berkecimpung didalam yayasan tsb,
Mungkin member DC yang pernah atau masih bertugas disana boleh menjelaskan.
* tapi saya yakin gurunya juga belajar sifat cinta kasih dari ajaran Buddha

kalau di Indonesia, semua orang juga tahu Tzu Chi terkesan berorganisasi di Yayasan bantuan kemanusiaan, bahkan sekarang mendirikan sekolah Elite dengan biaya yang cukup mahal dibandingkan dengan standar sekolah umum.
« Last Edit: 24 December 2012, 05:53:48 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline cumi polos

  • Sebelumnya: Teko
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.130
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
  • mohon transparansinya
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #100 on: 30 December 2012, 04:51:34 AM »
Bro Adi
anda tau mengenai Tzu Chi?
apakah itu sekte sendiri lagi?

teman sy bilang penghormatannya bukan kepada
Buddha tapi kepada gurunya  ???
[pada kondisi tertentu]
entah apa kah ini benar apa tidak
mohon penjelasan teman teman disini
yang tau mengenai hal ini.

thank you

dengar cuma sepotong, maka tulisannya juga sepotong... itu anda broo...

apa artinya penghormatan pada guru dlm kondisi tertentu ?

1. apakah syujud pada guru tidak pantas ?
2. apakah mengatakan guru lebih tinggi/hebat dari buddha Gautama ?
3  sebelum ini benar atau tidak, mohon kejelasan apa yg terjadi...
4  biasakanlah teliti sebelum membeli di akhir tahun 2012 ini....

jangan kebanyakan makan gorenga,
terutama gorengan cumi,.... sebab korestrol tinggi...

thx atas masukannya.... salam damai sejahtera dimuka bumi...
merryXmas n happyNewYYYY 2018

Offline drop of dew

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 3
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #101 on: 05 February 2013, 04:24:33 PM »
saya membaca banyak pendapat dalam forum ini. saya juga belum mendalami agama buddha . saya cuma mengerti kulit nya . untuk teman2 yang sudah mendalami nya harap memberikan pencerahan yang baik kepada teman2 yang belum mendalaminya . dengan demikian meminimalisir salah paham yang berkepanjangan. _/\_ bagi saya pribadi budha merupakan panutan . sya pernah di berikan dhamma desana mengenai ajaran sang budha , dan saya pernah bertanya ttg pengertian pencerahan yang di capai oleh sang buddha gautama, dengan mencapai pencerahan maka otomatis sang buddha gautama mengetahui semuanya. saya langsung bertanya knp beliau tidak menceritakan asal muasal manusia . asal muasal alam semesta . saya tanya adakah kitab yang menyatakan hal hal tersebut . waktu itu pemberi dhamma desana menjawab . sudahkah anda mempelajari budhist dengan benar ? sudah anda melaksanakan sila semedhi dan panya . kalau sudah maka semua akan terjawab sendiri :) jadi untuk kawan2 sambil sharing harap kita juga jgn lupa untuk menjalankan sila samadhi dan panna  :) saya jujur aja belum banget . masih bnyk duniawi nya  :)) just an oppinion

Offline thodi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 124
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #102 on: 14 March 2013, 12:44:18 PM »
Membaca topik thread ini saya jadi teringat dengan kata-kata Bhante Uttamo yang menyikapi pertanyaan mengapa beragama Buddha adalah bahwa seseorang memeluk suatu agama sebagai agama adalah karena masalah kecocokan, bukan masalah benar atau salah.. dengan sikap seperti itu maka akan bisa mudah toleransi terhadap umat beragama lain tanpa perlu meributkan benar atau salah yang selama ini terjadi..


Biarpun seseorang banyak membaca kitab suci, tetapi tidak berbuat sesuai dengan ajaran, maka orang lengah itu sama seperti gembala sapi yang menghitung sapi milik orang lain; ia tak akan memperoleh manfaat kehidupan suci.

Biarpun seseorang sedikit membaca kitab suci, tetapi berbuat sesuai dengan ajaran, menyingkirkan nafsu indria, kebencian dan ketidak-tahuan, memiliki pengetahuan benar dan batin yang bebas dari nafsu, tidak melekat pada apapun baik di sini maupun di sana; maka ia akan memperoleh manfaat kehidupan suci.


 _/\_
Janganlah karena marah dan benci mengharapkan orang lain celaka..

Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #103 on: 14 March 2013, 12:49:41 PM »
Baik sperti apa dulu??

Trz apakah dgn tidak menyakiti makhluk lain itu bebas dr kamma buruk ??

Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya

Offline gryn tea

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.203
  • Reputasi: 34
  • Gender: Female
  • SABBE SANKHARA ANICCA
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #104 on: 14 March 2013, 12:50:50 PM »
Dan tidak pena jaat gmn dulu ??
Apakah tidak pena jaat menrt mu apa mnrt org lain ???
Bagaikan sekuntum bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tdk b'manfaat kata-kata mutiara yg diucapkan oleh org yg tdk melaksanakannya