//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?  (Read 27408 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #75 on: 02 October 2012, 06:17:01 AM »
nampaknya ada percekcokan.
ya kah? apa mungkin karena saya masih terlampau hijau untuk memahami kawan2

Welcome to DC bro  :)) :))
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #76 on: 02 October 2012, 07:57:33 AM »
tulisan bold, siapapun tahu ini bukan Dhamma, hanya permainan kata2 yang ditujukan untuk anda
karena 'kegigihan' anda yang tak tertolong muncul lagi sanggahan anda. ^-^

apa iya gua gigih? koq orang2 deket gua bilang gua gampang cincay

Offline Endangered_Mind

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 20
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #77 on: 21 December 2012, 06:16:56 PM »
Menurut ku, Buddhism bukan agama, tetapi pengajaran. Ajaran sang Buddha itu bersifat universal, sehingga terbuka bagi siapapun untuk mengikuti dan menjalankannya. Buddhist adalah orang2 yang mengikuti ajaran sang Buddha, bukan orang2 yang menyembah Buddha sebagai Tuhan.  Setahu saya, Buddha toh tidak pernah mengajar atau menyuruh kita menyembah. Dalam 5 sila yang diungkapkan oleh salah seorang saudara di awal thread, tidak ada satupun sila yang menyuruh orang menyembah. Tanpa sesembahan, tanpa tuhan maka tidak ada agama.

Buddhism is a way of Life, not a religion. Orang beragama apapun bisa menjalankan ajaran sang Buddha, kalau orangnya mau.
« Last Edit: 21 December 2012, 06:19:06 PM by Endangered_Mind »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #78 on: 21 December 2012, 09:31:00 PM »
Menurut ku, Buddhism bukan agama, tetapi pengajaran. Ajaran sang Buddha itu bersifat universal, sehingga terbuka bagi siapapun untuk mengikuti dan menjalankannya. Buddhist adalah orang2 yang mengikuti ajaran sang Buddha, bukan orang2 yang menyembah Buddha sebagai Tuhan.  Setahu saya, Buddha toh tidak pernah mengajar atau menyuruh kita menyembah. Dalam 5 sila yang diungkapkan oleh salah seorang saudara di awal thread, tidak ada satupun sila yang menyuruh orang menyembah. Tanpa sesembahan, tanpa tuhan maka tidak ada agama.

Buddhism is a way of Life, not a religion. Orang beragama apapun bisa menjalankan ajaran sang Buddha, kalau orangnya mau.

menurut anda, kata apa yg seharusnya dicantumkan oleh penganut Buddhism pada field "Agama" di KTP? mengingat menurut anda Buddhisme bukan agama.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #79 on: 22 December 2012, 06:44:32 AM »
menurut anda, kata apa yg seharusnya dicantumkan oleh penganut Buddhism pada field "Agama" di KTP? mengingat menurut anda Buddhisme bukan agama.

Ada perbedaan antara kepercayaan/keyakinan dan undang-undang (konstitusi/peraturan). Kita hidup di negara Indonesia yang memiliki peraturan salah satunya tentang statistik kependudukan. Bila di kolom KTP harus diisikan agama sebagai salah satu identitas penduduk, tentu siapa pun dia harus menaati peraturan tersebut (termasuk penganut Buddhisme tentunya). Demikian semoga menjadi jelas (dapat dibedakan). Salam dan terima kasih. :)

Offline Endangered_Mind

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 20
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #80 on: 22 December 2012, 06:57:35 PM »
menurut anda, kata apa yg seharusnya dicantumkan oleh penganut Buddhism pada field "Agama" di KTP? mengingat menurut anda Buddhisme bukan agama.

Perihal mengapa Buddha dicantumkan sebagai agama diKTP sebenarnya adalah sebuah paradox, Buddhism tidak memenuhi kriteria sebagai sebuah agama. Buddhism itu unik, dia berada diranah spiritual sebagaimana agama2 berada, tetapi dia bukan agama. Tetapi secara umum saya setuju dengan saudara Sunya, pencantuman Buddha sebagai Agama di KTP adalah formalitas untuk memenuhi peraturan perundang2an.

Tapi yang pasti integritas dan identitas dari Buddhism tidak ditentukan oleh sebuah perundangan2 yang bersifat partial. Tidak hanya karena dia dicantumkan dikolom agama KTP Indonesia, maka terlepas dari apa sejatinya, Buddhism lantas harus berubah jadi agama.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #81 on: 22 December 2012, 08:03:43 PM »
Perihal mengapa Buddha dicantumkan sebagai agama diKTP sebenarnya adalah sebuah paradox, Buddhism tidak memenuhi kriteria sebagai sebuah agama. Buddhism itu unik, dia berada diranah spiritual sebagaimana agama2 berada, tetapi dia bukan agama. Tetapi secara umum saya setuju dengan saudara Sunya, pencantuman Buddha sebagai Agama di KTP adalah formalitas untuk memenuhi peraturan perundang2an.

Tapi yang pasti integritas dan identitas dari Buddhism tidak ditentukan oleh sebuah perundangan2 yang bersifat partial. Tidak hanya karena dia dicantumkan dikolom agama KTP Indonesia, maka terlepas dari apa sejatinya, Buddhism lantas harus berubah jadi agama.

menurut anda, kata apa yg seharusnya dicantumkan oleh penganut Buddhism pada field "Agama" di KTP? mengingat menurut anda Buddhisme bukan agama.

Offline Endangered_Mind

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 20
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #82 on: 22 December 2012, 08:10:29 PM »
menurut anda, kata apa yg seharusnya dicantumkan oleh penganut Buddhism pada field "Agama" di KTP? mengingat menurut anda Buddhisme bukan agama.

Semestinya adalah ATHEIST. Pada dasarnya seorang Buddhist adalah seorang atheist. Tapi perundang2an di NKRI tidak memperbolehkan seseorang menjadi atheist.

Offline Endangered_Mind

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 20
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #83 on: 22 December 2012, 08:14:28 PM »
Seseorang yg percaya bahwa manusia diciptakan oleh superman tidak mungkin lagi percaya bahwa semua makhluk itu terlahir kembali berulang2 karena nafsunya.

Dalam kepercayaan Buddhism, tidak ada mahluk yang dilahirkan berulang2. Semua mahluk hanya lahir sekali, ketika dia mati maka raganya, jiwanya, rohnya hancur. Yang tersisa adalah sebuah karma yang harus diteruskan, dilanjutkan oleh mahluk yang sama sekali baru secara raga, jiwa dan roh.

Anatta, segala sesuatu adalah tanpa adanya “roh”/”jiwa”/batin yang kekal.


dan sebaliknya seorang yg percaya bahwa makhluk2 tu terlahir berulang2 karena nafsunya tidak mungkin lagi percaya bahwa manusia muncul karena diciptakan oleh superman. Jadi doktrin Buddhisme bertolak belakang dengan doktrin agama lain, seseorang tidak mungkin menganut kedua ajaran ini pada waktu yg sama.

Seandainya mahluk itu bisa lahir berulang2, apa itu secara langsung membuktikan tidak ada pencipta? Darimana kesimpulan ini datang? Seseorang yang pekerjaannya adalah merakit dipabrik, setiap hari mengulang2 pekerjaan yang sama juga punya hari pertama dan hari terakhir dia bekerja. Sesuatu yang repetisi tidak serta merta membuktikan dia tidak punya awal dan akhir, tidak punya pencipta, pemrakarsa dan sebagainya. Logika anda kacau.

Dan dalam Buddhism tidak ada doktrin, Buddha tidak menciptakan peraturan, tidak membuat larangan. Doktrin itu hanya bisa ada ketika ada satu set peraturan dan larangan dibuat untuk diikuti sampai ke titik koma bahkan kalau perlu enforce dengan paksaan. Buddhism adalah sebuah pengajaran, penjabaran tentang bagaimana sebuah sistem yang mengikat dan berlaku disemesta bekerja. Buddhism adalah sebuah walkthrough bagi orang, bagaimana untuk menjalani kehidupannya didalam system tersebut dengan lebih baik. Tidak ada hukuman bagi orang yang tidak mau mengikuti, yang ada hanyalah konsekwensi.

Saya berani katakan seseorang beragama apapun atau tidak beragama sama sekali bisa menjalankan ajaran Buddha, bahkan tidak perlu mempercayai adanya KARMA dan tidak mempercayai Tumimbal Lahir seseorang bisa menjalankan ajaran Buddha dan mencapai keabadian sama baik atau sama sulitnya dengan yang percaya.


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #84 on: 22 December 2012, 08:16:05 PM »
Semestinya adalah ATHEIST. Pada dasarnya seorang Buddhist adalah seorang atheist. Tapi perundang2an di NKRI tidak memperbolehkan seseorang menjadi atheist.

di atas anda menjelaskan tentang agama sbb:

Tanpa sesembahan, tanpa tuhan maka tidak ada agama.

Kalau begitu, tuhan apakah yg disembah oleh ATHEIST? jika penganut Buddhisme seharusnya beragama ATHEIST di KTP mereka.

Offline Endangered_Mind

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 20
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #85 on: 22 December 2012, 08:19:43 PM »
di atas anda menjelaskan tentang agama sbb:

Kalau begitu, tuhan apakah yg disembah oleh ATHEIST? jika penganut Buddhisme seharusnya beragama ATHEIST di KTP mereka.

ATHEIST = A-Theist, Tidak bertuhan. Pertanyaan anda itu bisa disebut sebagai pertanyaan Oxymoron.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #86 on: 22 December 2012, 08:21:57 PM »
Dalam kepercayaan Buddhism, tidak ada mahluk yang dilahirkan berulang2. Semua mahluk hanya lahir sekali, ketika dia mati maka raganya, jiwanya, rohnya hancur. Yang tersisa adalah sebuah karma yang harus diteruskan, dilanjutkan oleh mahluk yang sama sekali baru secara raga, jiwa dan roh.

jadi menurut anda, kisah Jataka itu menceritakan kisah bohong tentang kehidupan masa lampau Sang Bodhisatta?

Quote
Anatta, segala sesuatu adalah tanpa adanya “roh”/”jiwa”/batin yang kekal.


Seandainya mahluk itu bisa lahir berulang2, apa itu secara langsung membuktikan tidak ada pencipta? Darimana kesimpulan ini datang? Seseorang yang pekerjaannya adalah merakit dipabrik, setiap hari mengulang2 pekerjaan yang sama juga punya hari pertama dan hari terakhir dia bekerja. Sesuatu yang repetisi tidak serta merta membuktikan dia tidak punya awal dan akhir, tidak punya pencipta, pemrakarsa dan sebagainya. Logika anda kacau.


pernahkah anda mempelajari ajaran agama lain? bagaimana ajaran penciptaan menurut agama lain itu?

Quote
Dan dalam Buddhism tidak ada doktrin, Buddha tidak menciptakan peraturan, tidak membuat larangan. Doktrin itu hanya bisa ada ketika ada satu set peraturan dan larangan dibuat untuk diikuti sampai ke titik koma bahkan kalau perlu enforce dengan paksaan. Buddhism adalah sebuah pengajaran, penjabaran tentang bagaimana sebuah sistem yang mengikat dan berlaku disemesta bekerja. Buddhism adalah sebuah walkthrough bagi orang, bagaimana untuk menjalani kehidupannya didalam system tersebut dengan lebih baik. Tidak ada hukuman bagi orang yang tidak mau mengikuti, yang ada hanyalah konsekwensi.

Buddha tidak menciptakan peraturan, tidak membuat larangan? pernahkah anda membaca Vinaya Pitaka atau Patimokkha?

sebagai referensi, saya berikan definisi doktrin versi KBBI:

dok·trin n 1 ajaran (tt asas suatu aliran politik, keagamaan; 2 pendirian segolongan ahli ilmu pengetahuan, keagamaan, ketatanegaraan) secara bersistem, khususnya dl penyusunan kebijakan negara: dl sejarah Amerika kita kenal -- Monroe

Apakah tidak ada ajaran dalam Buddhisme yang memenuhi definisi di atas? bagaimana dengan ajaran Empat Kebenaran Mulia, Ajaran Paticcasamuppada, dll apakah itu juga bukan doktrin?

Quote
Saya berani katakan seseorang beragama apapun atau tidak beragama sama sekali bisa menjalankan ajaran Buddha, bahkan tidak perlu mempercayai adanya KARMA dan tidak mempercayai Tumimbal Lahir seseorang bisa menjalankan ajaran Buddha dan mencapai keabadian sama baik atau sama sulitnya dengan yang percaya.

kalau mengenai apa yg anda berani katakan, saya tidak akan membantahnya, itu terserah anda sendiri, tapi apa yg berani anda katakan tidak berartii bahwa itu adalah kebenaran, bukan?
« Last Edit: 22 December 2012, 08:23:47 PM by Indra »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #87 on: 22 December 2012, 08:28:08 PM »
ATHEIST = A-Theist, Tidak bertuhan. Pertanyaan anda itu bisa disebut sebagai pertanyaan Oxymoron.

mari kita telusuri, pertama anda menyatakan bahwa Buddhisme tidak memenuhi syarat sebagai agama karena tidak bertuhan, lalu anda menyarankan agar field agama dalam KTP ditulis Atheist, yg menyiratkan bahwa Atehist memenuhi syarat sebagai agama. pertanyaan saya adalah tuhan apa, kalau begitu, yg disembah oleh para atheist?

tapi anda benar, pertanyaan dan jawaban ini jadi tampak seperti pertanyaan moron dengan jawaban idiot

Offline Endangered_Mind

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 20
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #88 on: 22 December 2012, 08:45:35 PM »
mari kita telusuri, pertama anda menyatakan bahwa Buddhisme tidak memenuhi syarat sebagai agama karena tidak bertuhan, lalu anda menyarankan agar field agama dalam KTP ditulis Atheist, yg menyiratkan bahwa Atehist memenuhi syarat sebagai agama. pertanyaan saya adalah tuhan apa, kalau begitu, yg disembah oleh para atheist?



Sepertinya anda orang yang gemar memelintir fakta. Bila saya mengisyaratkan Atheist sebagai agama, mungkin kah saya berpendapat kata itu cocok mewakili Buddhist yang JELAS2 saya sebut bukan bagian dari agama?


Saya tidak pernah menyarankan, atau menganjurkan Atheist itu ditulis sebagai identitas agama. Itu saya katakan karena anda bertanya apa yang semestinya ditulis disana bila Buddhism bukan agama. Dan itu tidak berarti saya mengatakan Atheist adalah orang beragama, atheist adalah orang yang berada diluar dari ranah agama.

Sekarang saya bertanya, menurut anda apakah Buddhism itu agama? Pantaskah Buddha itu dituliskan dikolom agama?


tapi anda benar, pertanyaan dan jawaban ini jadi tampak seperti pertanyaan moron dengan jawaban idiot

Anda sepertinya merasa kata Oxymoron adalah kata umpatan/ ejekan seperti moron dan idiot. Saya katakan kepada anda, kata Oxymoron itu bukan ejekan tetapi sebuah kondisi dimana sebuah kalimat kontradiksi dengan dirinya sendiri. Misalnya, siapa Tuhan dari seorang Atheist.

http://grammar.about.com/od/mo/g/oxymoronterm.htm

Don't raise your voice, improve your argument. That probably would save you from the bad light.  :)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: apakah memilih agama lain menyebabkan karma buruk?
« Reply #89 on: 22 December 2012, 08:54:40 PM »


Sepertinya anda orang yang gemar memelintir fakta. Bila saya mengisyaratkan Atheist sebagai agama, mungkin kah saya berpendapat kata itu cocok mewakili Buddhist yang JELAS2 saya sebut bukan bagian dari agama?


silakan tunjukkan di mana saya memelintir kata anda, yg saya tanyakan adalah kata2 anda sendiri. apakah anda tidak menyarankan agar menggunakan kata "Atheist" ketika saya mempertanyakan itu? apakah anda membantah memberikan definisi agama adalah "bertuhan"?

Quote
Saya tidak pernah menyarankan, atau menganjurkan Atheist itu ditulis sebagai identitas agama. Itu saya katakan karena anda bertanya apa yang semestinya ditulis disana bila Buddhism bukan agama. Dan itu tidak berarti saya mengatakan Atheist adalah orang beragama, atheist adalah orang yang berada diluar dari ranah agama.

anda memang tidak mengatakan bahwa atheist adalah orang beragama, tetapi anda menyarankan atheist dicantumkan dalam field agama dan ini bermakna bahwa atheist memenuhi syarat sebagai agama, dan dengan demikian juga bermakna bawah atheist bertuhan. apakah salah salah menyimpulkan hal ini? kalau salah tolong ditunjukkan kesalahan saya.

Quote
Sekarang saya bertanya, menurut anda apakah Buddhism itu agama? Pantaskah Buddha itu dituliskan dikolom agama?
sewaktu dulu ada perdebatan mengenai ketuhanan dalam Buddhisme, ternyata para pendahulu kita yg bijaksana mampu membuktikan adanya ketuhanan dalam Buddhisme, dan saya bisa menerima hal itu.

Quote
Anda sepertinya merasa kata Oxymoron adalah kata umpatan/ ejekan seperti moron dan idiot. Saya katakan kepada anda, kata Oxymoron itu bukan ejekan tetapi sebuah kondisi dimana sebuah kalimat kontradiksi dengan dirinya sendiri. Misalnya, siapa Tuhan dari seorang Atheist.


di mana saya mengatakan bahwa Oxymoron adalah kata umpatan/ejekan? tapi terima kasih atas penjelasan anda atas definisi oxymoron itu, dan tampaknya kata itu lebih tepat ditujukan pada pernyataan anda sendiri.
http://grammar.about.com/od/mo/g/oxymoronterm.htm

Quote
Don't raise your voice, improve your argument. That probably would save you from the bad light.  :)


we're not using voice here, but think carefully before clicking "post". That probably would save you from losing your ass.