Betul, bagi umat berkeluarga yg berlatih meditasi bisa merasakan, sehabis berhubungan badan akan merasakan kehilangan energi dan agak sulit untuk berkonsentrasi masuk ke keheningan kembali.
Kalau YA Ananda malah hampir kehilangan semua energinya (kelelahan, ngantuk, hampir tertidur) baru menemukan pencerahannya. Saat itu tentu Beliau tidak mengandalkan konsentrasi.
Bro hasan yang baik, seseorang yang berbaring atau akan berbaring bukan berarti tak konsentrasi. Beliau mungkin lelah, mungkin mengantuk, tetapi beliau
tidak hampir tertidur.
Beliau saat itu melepas obsesi Beliau untuk mencapai tingkat kesucian Arahat (pada waktu itu beliau sudah anagami) itulah halangan terakhir beliau, obsesi apapun akan menghalangi seseorang untuk mencapai tingkat kesucian Arahat.
Dengan melepas obsesi tersebut maka lenyaplah penghalang terakhir.
Di aliran Buddhist lain, hubungan sex malah untuk mencapai pencerahan.
Mana yang benar ?
Yah begitulah kompleksitas Buddhism bro...
Bukankah inti ajaran Buddha cuman beberapa baris saja. Jadi apa / siapa yang menciptakan ke-kompleksitasnya ?
Ya, memang ajaran Sang Buddha intinya hanya beberapa baris saja, tetapi ajaran Sang Buddha bukan hanya beberapa baris bro....