//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Buddha Bar, kok bisa ya?  (Read 62718 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #75 on: 28 November 2008, 10:05:02 AM »
biarlah orang lain mau bertindak kekerasan seperti apa kepada Buddha Bar yang baru buka ini,yang penting,kita tidak menodai batin kita dengan kebencian dan amarah yang belum tentu kita jelas,kenapa kita harus marah kepada Buddha Bar ini?
PAdamkan kebencian dengan cinta kasih karena lihatlah dunia yang penuh warna. urus diri anda sendiri,apakah sudah cukup beres?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #76 on: 28 November 2008, 10:07:01 AM »
[at] nyana

saya rasa, buddhism tidak mengajarkan keegoisan diri sendiri,

saat sang Buddha enggan mengajarkan Dhammanya, karena beliau merasa mereka tidak dapat memahaminya, tetapi Dewa memohon beliau, dan mengingatkan bahwa ada sebagian orang yang bisa diajarkan, karena debu di mata mereka tidak terlalu tebal.

sang Buddha melihat hal ini demikian adanya, dan pertama2 mengajarkan kepada lima pertapa.

"Kalau saja saat itu sang Buddha tidak mempunyai tanggung jawab sosial, saya rasa walau sang Buddha mengetahui ada manusia yg bisa diajarkan dhamma, beliau tidak akan sudi mengajarkan"

saat itu sang Buddha mendengar,
saat itu sang Buddha melihat,

baiklah,bagaimana tanggung jawab sosial Buddhist lakukan terhadap Buddha bar ini,mohon pencerahannya?
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #77 on: 28 November 2008, 10:10:31 AM »
Gini ajah. Kita kopi darat selanjutnya di Buddha Bar. Terus kita puja bakti di sana?

Gimana? kan Buddha ada di mana-mana.

Tentunya pemilik dan manajemennya gak keberatan dong.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #78 on: 28 November 2008, 10:12:29 AM »
 [at] karuna_murti

heheh... boleh aja =)) tapi nanti disangkain disko jenis baru lagi =))
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #79 on: 28 November 2008, 10:13:36 AM »
 [at] nyana

menyingkapi Buddha bar, bukan berarti menindak dengan kekerasan, dengan cinta kasih dan kebijaksanaan, hal ini bisa kita selesaikan.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #80 on: 28 November 2008, 10:17:14 AM »
Gini ajah. Kita kopi darat selanjutnya di Buddha Bar. Terus kita puja bakti di sana?

Gimana? kan Buddha ada di mana-mana.

Tentunya pemilik dan manajemennya gak keberatan dong.

puja bakti = Buddhisme?orang yang mengerti puja bakti = mengerti Buddhisme?
Maaf function Buddha Bar = executive lounge bukan Dhammasala.saya sudah jelaskan di awal.

[at] nyana

menyingkapi Buddha bar, bukan berarti menindak dengan kekerasan, dengan cinta kasih dan kebijaksanaan, hal ini bisa kita selesaikan.


Apakah cinta kasih dan kebijaksanaan yang akan digunakan untuk Buddha Bar,jangan mengambang,berikan contoh aktual.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline iwakbelido

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 251
  • Reputasi: 7
  • Gender: Male
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #81 on: 28 November 2008, 10:22:04 AM »
[at] nyana

menyingkapi Buddha bar, bukan berarti menindak dengan kekerasan, dengan cinta kasih dan kebijaksanaan, hal ini bisa kita selesaikan.

caranya konkretnya?
Sabbe satta bhavantu sukhitatta

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #82 on: 28 November 2008, 10:22:16 AM »
 [at] nyana

mungkin saya bisa mengusulkan pihak manajemen untuk, menklarifikasi (bagaimana caranya saya tidak tahu)

ya... semacam seperti peringatan yang ada di bungkus rokok gitu.

IMHO


mungkin om nyana, memiliki jalan yang lain?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #83 on: 28 November 2008, 10:22:38 AM »
Daripada pusing bener ato kagak, mending dateng kopi darat dan puja bakti.
Emangnya harus di Dhammasala aja? Di executive lounge ato tempat yang artistik ada larangan orang mau namaskara?

Kalo lama-lama banyak yang dateng dan kebaktian di sana kan ok. :jempol: Siapa tau nanti pemilik/manajemen tergugah dan bener-bener dijadiin Dhammasala. Emang kagak boleh yak?
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #84 on: 28 November 2008, 10:32:53 AM »
[at] nyana

mungkin saya bisa mengusulkan pihak manajemen untuk, menklarifikasi (bagaimana caranya saya tidak tahu)

ya... semacam seperti peringatan yang ada di bungkus rokok gitu.

IMHO


mungkin om nyana, memiliki jalan yang lain?

Klarifikasi sudah ada cuman batinyang bebal masih ingin mencari pertentangan,iya bukan hatred?

Daripada pusing bener ato kagak, mending dateng kopi darat dan puja bakti.
Emangnya harus di Dhammasala aja? Di executive lounge ato tempat yang artistik ada larangan orang mau namaskara?

Kalo lama-lama banyak yang dateng dan kebaktian di sana kan ok. :jempol: Siapa tau nanti pemilik/manajemen tergugah dan bener-bener dijadiin Dhammasala. Emang kagak boleh yak?

bagus juga idenya bisa nambah cetiya Buddha Bar.ntar khusus tamu DC disediakan tempat namaskara dan bakar dupa,trus boleh juga donk nanti kalo manajemen Buddha Bar ke Vihara dan ajep2 disana,boleh donk
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #85 on: 28 November 2008, 10:34:46 AM »
 [at] Karuna_murti

saya rasa pihak manajemen bakal setuju, asal para umatnya beli makanan ma minuman terus disono.

trus masuk aja bayar gak ya? :))
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #86 on: 28 November 2008, 10:37:29 AM »
Klarifikasi sudah ada

maksudnya pihak manajemen Buddha bar sudah menerbitkan klarifikasi?
dalam bentuk apa? seperti apa ya?

Quote
cuman batinyang bebal masih ingin mencari pertentangan,iya bukan hatred?
maksud nya apa ya?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #87 on: 28 November 2008, 10:41:55 AM »
kata Bar merupakan klarifikasi bahwa itu adalah Bar,function = executive lounge.penggunaan patung Buddha tidak lebih darinilai artisitik,kalau anda ingin menerjemahkan sebagai agama,it's your own business.and satu hal ,we only accept executive people yang tentunya memiliki pendidikan dan tahu bertindak ala eksekutif.

maksud nya apa ya?

maksud saya ya kamu,dari tadi panjang lebar dijelasin soal executive bar ini,tapi kamu masih mau mencari pertentangan dan celah dengan menggunakan idiologi agama.toh tempat itu bukan tempat beragama.saya pikir tidak akan cocok dengna anda yang beragama apalagi berani bayar mahal untuk masuk ke lounge itu.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline chocoedd

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 44
  • Reputasi: 3
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #88 on: 28 November 2008, 10:46:19 AM »
gua rasa banyak yang sepakat kalau nama agama tidak layak dipakai untuk nama executive lounge/bar.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #89 on: 28 November 2008, 10:51:59 AM »
kata Bar merupakan klarifikasi bahwa itu adalah Bar,function = executive lounge.penggunaan patung Buddha tidak lebih darinilai artisitik,kalau anda ingin menerjemahkan sebagai agama,it's your own business.and satu hal ,we only accept executive people yang tentunya memiliki pendidikan dan tahu bertindak ala eksekutif.
Apakah anda yakin 100%, dapat menilai pandangan para eksekutif tersebut sama dengan anda?
Apakah orang yang berpendidikan juga orang yg mempunyai pandangan benar?


Quote from: nyanadhana
maksud nya apa ya?

maksud saya ya kamu,dari tadi panjang lebar dijelasin soal executive bar ini,tapi kamu masih mau mencari pertentangan dan celah dengan menggunakan idiologi agama.toh tempat itu bukan tempat beragama.saya pikir tidak akan cocok dengna anda yang beragama apalagi berani bayar mahal untuk masuk ke lounge itu.

Buddha bar, tidak hanya dinikmati, dilihat, juga didengar.

Apakah mereka yang menikmati, melihat dan juga mendengar sudah pasti 100% tidak menggunakan "celah dengan menggunakan idiologi agama". ?
i'm just a mammal with troubled soul