//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Buddha Bar, kok bisa ya?  (Read 62727 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Edward

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.968
  • Reputasi: 85
  • Gender: Male
  • Akulah yang memulai penderitaan ini.....
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #45 on: 28 November 2008, 08:48:09 AM »
Buddha Bar ada di menteng? Harus dateng nih!
“Hanya dengan kesabaran aku dapat menyelamatkan mereka....."

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #46 on: 28 November 2008, 08:52:08 AM »
 [at] andrew

kalau dari Buddhism yang mengerti, pasti tidak menjadi masalah.

Tetapi kan tidak semua orang berpendapat seperti on Andrew, bahkan saya rasa tidak semua Buddhism mengerti hal itu,

Parahnya lagi kalau sudah menasionalisasi seperti ini

Nah, JIKA Buddha Bar justru bertolak belakang, ini akan memberikan citra buruk dan dampak buruk. Jika tidak ada teguran atau penegasan dari umat Buddha sendiri, ini memberikan citra bahwa umat Buddha memperbolehkan hal-hal yang melanggar. Apalagi jika nanti bersinggungan dengan tatanan sosial lainnya, misalnya Buddha Bar melanggar aturan jam malam di bulan Puasa, maka umat agama lain akan protes, dan bisa-bisa hal-hal yang berbau Buddhis lainnya ikut diprotes. Ini hanya skenario terburuk, semoga tidak terjadi.


Buddhism sendiri, tentu tidak bisa lepas dari lingkungan sekitar.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #47 on: 28 November 2008, 08:52:52 AM »


Mereka yang belum memahami biasanya melihat segala sesuatu dari luar (kemasan, image/citra). Jika di luar tidak merasa nyaman, maka mereka akan mundur untuk mempelajari lebih dalam. Contoh: ketika ada seseorang yang ingin mempelajari agama Buddha tetapi melihat atau mendengar ada tempat yang bernuansa Buddhis menyuguhkan hal-hal yang menyimpang dari kemoralan, tentunya ia akan mundur untuk belajar.




bisa juga... karena buddha bar seseorang yang tidak tertarik tentang agama buddha menjadi tertarik dan ingin tau tentang agama buddha... setelah dia melihat patung buddha besar di buddha bar...


nih yaa... ada kejadian...

ada seseorang yang sama sekali ngga tau tentang agama buddha, dia bukan beragama buddha..
sama sekali ngga tau, ngga tertarik, dan tidak mau tau... dia sudah punya agama...

suatu waktu dia pergi ke suatu daerah... untuk liburan...

nah disana ada vihara yang bangunannya berbentuk unik bagi dia...
dia tidak tau itu tempat apa...

karena liat bangunannya yang unik bagi dia... dia datangi tempat tersebut... kemudian dia masuk  ketempat itu...

didalam dia lihat patung buddha besar...
kemudian dia jadi ingin tau...

keingin tahuannya berlanjut... sampai kemudian dia mengikuti pabajja samanera sementara...
dalam pabajja dia terharu sampai menitikan air mata...
dia menemukan bentuk kehidupan yang sama sekali berbeda dengan kehidupannya selama ini...

ini kejadian nyata...

jadi belum tentu  memasang patung buddha besar di dalam bar merupakan hal yang buruk...

 _/\_

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #48 on: 28 November 2008, 08:53:59 AM »
yaph betul ini semua kembali lagi ke Hukum Kamma dan bagaimana batin anda merespon,sebenarnya saat anda merasa sebal dengan patung Buddha di club,anda sudah menanam bibit kemarahan dalam pikiran. jadi sekarang yang untung dan rugi siapa?ngapain nambah kamma pikiran sendiri? urus sendiri belum tentu bisa ngapain urus orang lain.
patung Buddha hanyalah bentuk artistik,kalau anda buka mata dan lihat patung Mahavira pendiri Jainisme,sama aja dengan patung Buddha ga ada bedanya,kalo anda kesana marah2 juga donk bilang Buddhisme mengiyakan Jainisme.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #49 on: 28 November 2008, 08:56:27 AM »
betul Bro Andrew,
jodoh Buddha Dhamma itu ada dimana2,kita tidak bisa berspekulasi apakah ini negatif atau positif karena kita sendiri dalam lingkungan dualisme yang tiada henti. Datang dan buktikan,bila itu tidak sesuai dengan batin kamu,tinggalkan,bila sesuai dengan batin kamu,tanggapi dengan bijaksana.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #50 on: 28 November 2008, 08:58:33 AM »
 [at] nyana

kalau begitu kita meniggalkan tanggung jawab sosial donk?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #51 on: 28 November 2008, 09:05:27 AM »
[at] nyana

kalau begitu kita meniggalkan tanggung jawab sosial donk?


karena tanggung jawab sosial makanya patung buddha dipasang di bar...

didalam kegelapan ada setitik cahaya...

nah loh...

nih bodhisatva ksitigarba memilih tinggal di neraka... apa itu berarti dia melecehkan agama buddha?

bukankah malah dia punya tanggung jawab sosial... makanya dia berada di neraka ... dimana ajaran atau simbol-simbol kebajikan sangat di butuhkan...

untuk membuat orang menjadi lebih baik...

 _/\_

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #52 on: 28 November 2008, 09:06:52 AM »
 [at] andrew

kalau yang ini

[at] andrew

kalau dari Buddhism yang mengerti, pasti tidak menjadi masalah.

Tetapi kan tidak semua orang berpendapat seperti on Andrew, bahkan saya rasa tidak semua Buddhism mengerti hal itu,

Parahnya lagi kalau sudah menasionalisasi seperti ini

Nah, JIKA Buddha Bar justru bertolak belakang, ini akan memberikan citra buruk dan dampak buruk. Jika tidak ada teguran atau penegasan dari umat Buddha sendiri, ini memberikan citra bahwa umat Buddha memperbolehkan hal-hal yang melanggar. Apalagi jika nanti bersinggungan dengan tatanan sosial lainnya, misalnya Buddha Bar melanggar aturan jam malam di bulan Puasa, maka umat agama lain akan protes, dan bisa-bisa hal-hal yang berbau Buddhis lainnya ikut diprotes. Ini hanya skenario terburuk, semoga tidak terjadi.


Buddhism sendiri, tentu tidak bisa lepas dari lingkungan sekitar.
i'm just a mammal with troubled soul



Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #53 on: 28 November 2008, 09:07:05 AM »
tanggung jawab sosial itu apa yah?mohon penjelasannya
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #54 on: 28 November 2008, 09:08:41 AM »
[at] andrew

kalau yang ini

[at] andrew

kalau dari Buddhism yang mengerti, pasti tidak menjadi masalah.

Tetapi kan tidak semua orang berpendapat seperti on Andrew, bahkan saya rasa tidak semua Buddhism mengerti hal itu,

Parahnya lagi kalau sudah menasionalisasi seperti ini

Nah, JIKA Buddha Bar justru bertolak belakang, ini akan memberikan citra buruk dan dampak buruk. Jika tidak ada teguran atau penegasan dari umat Buddha sendiri, ini memberikan citra bahwa umat Buddha memperbolehkan hal-hal yang melanggar. Apalagi jika nanti bersinggungan dengan tatanan sosial lainnya, misalnya Buddha Bar melanggar aturan jam malam di bulan Puasa, maka umat agama lain akan protes, dan bisa-bisa hal-hal yang berbau Buddhis lainnya ikut diprotes. Ini hanya skenario terburuk, semoga tidak terjadi.


Buddhism sendiri, tentu tidak bisa lepas dari lingkungan sekitar.

ini baru spekulasi dan wanti wanti saja kan? Biarlah mereka yang membuat kamma menuai hasilnya sendiri dan kita mengurus kamma kita sendiri. sesuatu yang tidak baik akan lenyap oleh waktu kok.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #55 on: 28 November 2008, 09:11:11 AM »
 [at] nyana

penjelasan mungkin agak beribet, saya kasih contoh yg mengena saja

"Saat sang Buddha berjalan2 keluar istana, beliau melihat rakyatnya tidaklah sebahagia beliau sendiri, justru banyak penderitaan yang terlihat, ada yang sakit, ada yang tua, dan juga beliau melihat kematian"

"Hal ini membuat beliau gelisah, karena beliau memiliki cinta kasih yang besar maka beliau menyadari tanggung jawab sosial beliau, maka beliau memutuskan mencari obat(jalan keluar) dari penderitaan rakyat beliau"
i'm just a mammal with troubled soul



Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #56 on: 28 November 2008, 09:12:21 AM »
Biarlah mereka yang membuat kamma menuai hasilnya sendiri dan kita mengurus kamma kita sendiri. sesuatu yang tidak baik akan lenyap oleh waktu kok.

kalau saat itu Siddharta berpikir seperti ini, apakah beliau akan pergi dari istana untuk mencapai nibbana?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #57 on: 28 November 2008, 09:16:07 AM »

Buddha Bar adalah executive lounge.saya tidak percaya anda bisa masuk ke sana tanpa memakai attire yang benar2 formal. dan satu hal,saya tidak melihatnya sebagai sebuah Dhammasala.namun sebagai artistik. Manajemen sadar sepenuhnya bisa memancing kemarahan orang Buddhist tapi kita bukanlah FPI,FBR yang belum pernah menginjak kesana malah berkoak2 negatif.Datang dulu kesana,kalau anda selalu menganggap tempat club adalah tempat negatif.maka silahkan anda ke vihara saja.tidak perlu menyatakan menolong umat manusia tapi tolonglah dirimu sendiri untuk belajar Dhamma lagi.

Seperti yang saya sampaikan di awal Sdr. Nyana, bahwa harus ada penyelidikan lebih lanjut, dan posisi saya adalah belum bisa mengatakan Buddha Bar itu menyimpang karena belum mengunjungi. Oleh karena itu dalam bahasan di atas saya selalu mengunakan kata JIKA (seharusnya anda menyadari keberadaan  dan arti kata JIKA, dan saya tidak perlu toh menjelaskan kepada anda arti dan fungsi kata JIKA)

Selain itu Sdr. Nyana, saya hanya menyuguhkan sudut pandang lain yaitu sudut pandang mereka yang belum memahami Dhamma. Dengan melihat sudut pandang yang lain maka kita bisa memahami bahkan memaklumi mengapa seseorang melakukan sesuatu yang nantinya akan memberikan pelajaran bagi diri kita sendiri. Jadi di sini bukan saja melihat dan memahami orang lain tetapi juga membantu diri sendiri. Seperti yang anda katakan bahwa Buddha Dhamma mengejawantah dimana-mana, ini berarti melihat dari sudut pandang lain juga merupakan usaha memahami Dhamma dan akan membantu diri sendiri. Sudahkah anda menolong diri sendiri dengan memahami sudut pandang yang berbeda?

Terakhir, seperti kutipan syair lagu berjudul Bodhicitta: melayani untuk sempurna, sempurna untuk melayani.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline andrew

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 568
  • Reputasi: 22
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #58 on: 28 November 2008, 09:16:59 AM »
[at] andrew

kalau yang ini

[at] andrew

kalau dari Buddhism yang mengerti, pasti tidak menjadi masalah.

Tetapi kan tidak semua orang berpendapat seperti on Andrew, bahkan saya rasa tidak semua Buddhism mengerti hal itu,

Parahnya lagi kalau sudah menasionalisasi seperti ini

Nah, JIKA Buddha Bar justru bertolak belakang, ini akan memberikan citra buruk dan dampak buruk. Jika tidak ada teguran atau penegasan dari umat Buddha sendiri, ini memberikan citra bahwa umat Buddha memperbolehkan hal-hal yang melanggar. Apalagi jika nanti bersinggungan dengan tatanan sosial lainnya, misalnya Buddha Bar melanggar aturan jam malam di bulan Puasa, maka umat agama lain akan protes, dan bisa-bisa hal-hal yang berbau Buddhis lainnya ikut diprotes. Ini hanya skenario terburuk, semoga tidak terjadi.


Buddhism sendiri, tentu tidak bisa lepas dari lingkungan sekitar.


kalo yang itu terlalu berlebihan...

dengan berjalannya waktu ... orang juga bisa membedakan mana agama buddha , mana buddha bar...

misal melanggar aturan jam malam saat puasa... ya yang di demo cuma buddha bar...
lagian kejadian seperti itu kan masih berandai -andai...

lagi pula yang mendemo juga bisa membedakan mana agama buddha mana buddha bar...

coba deh dipikir... warga jakarta tuh lebih banyak mana sih antara yang tau buddha bar, dengan yang tau Tzu chi atau DAAI TV ? mereka jelas bisa bedain lah mana buddha bar mana agama buddha...

apa mungkin kalo buddha bar melanggar jam malam, tau -tau Tzu chi di demo ? ga mungkin kan?
mereka juga tau lah mana sih yang mewakili nilai nilai buddhis, buddha bar atau tzu chi...




 _/\_

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Buddha Bar, kok bisa ya?
« Reply #59 on: 28 November 2008, 09:17:39 AM »
[at] nyana

penjelasan mungkin agak beribet, saya kasih contoh yg mengena saja

"Saat sang Buddha berjalan2 keluar istana, beliau melihat rakyatnya tidaklah sebahagia beliau sendiri, justru banyak penderitaan yang terlihat, ada yang sakit, ada yang tua, dan juga beliau melihat kematian"

"Hal ini membuat beliau gelisah, karena beliau memiliki cinta kasih yang besar maka beliau menyadari tanggung jawab sosial beliau, maka beliau memutuskan mencari obat(jalan keluar) dari penderitaan rakyat beliau"

Biarlah mereka yang membuat kamma menuai hasilnya sendiri dan kita mengurus kamma kita sendiri. sesuatu yang tidak baik akan lenyap oleh waktu kok.

kalau saat itu Siddharta berpikir seperti ini, apakah beliau akan pergi dari istana untuk mencapai nibbana?

Justru dari beliau lah menemukan bahwa ada kamma yang berjalan untuk setiap pribadi orang maka kita tahu saat ini dari beliau,kita adalah hasil dari kamma kita sendiri. kalau saat itu Siddhatta sudah tahu ada teori begini berarti dia sudah menjadi Buddha.

saya masih kurang mengerti soal tanggung jawab sosial dari gambaran anda,mohon lebih detail,sedikit mengambang untuk saya jawab ,nanti jawaban saya ikutan mengambang.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

 

anything