//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bagaimana Bumi Tercipta?  (Read 18887 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline JackDaniel

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 824
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Bagaimana Bumi Tercipta?
« on: 10 September 2007, 08:59:12 PM »
Hy Tman2..
saya mau nanya neh...
Bagaimana Bumi ini tercipta menurut konsep Agama Buddha?
kalo yang kr****n dan Islam kan di ciptakan oleh Tuhan
"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Bagaimana Bumi Tercipta?
« Reply #1 on: 10 September 2007, 09:10:37 PM »
Kalau menurut yang saya ketahui, Bumi juga diciptakan oleh "Tuhan".
Hanya saja konsep Tuhan-nya yang berbeda dengan keyakinan lain.
Tuhan di dalam Buddhisme itu non-personifikasi.

Btw, kok masuk ke dalam thread "pengalaman pribadi" ya?  :-?
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline JackDaniel

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 824
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
Re: Bagaimana Bumi Tercipta?
« Reply #2 on: 10 September 2007, 09:15:17 PM »
Wah...salah Post...
maunya di diskusi...
"Karena pandangan yang salah orang bodoh menghina ajaran mulia, orang suci dan orang bijak. Ia akan menerima akibatnya yang buruk, seperti rumput kastha yang berbuah hanya untuk menghancurkan dirinya sendiri".

DHAMMAPADA, syair 164

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Bagaimana Bumi Tercipta?
« Reply #3 on: 10 September 2007, 10:16:47 PM »
Jack, pernah belajar fisika kan?  8)

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Bagaimana Bumi Tercipta?
« Reply #4 on: 10 September 2007, 10:20:36 PM »
bumi ini apakah terciptakan ? nurut aa ga ada yg nyiptain tuh, semua itu cuma proses (berevolusi) yg terjadi dalam waktu yg lama. apakah suatu proses itu bisa dikatakan ciptaan tuhan ?

jika demikian tiap detik kulit kita yg mengalami proses perubahan berarti karena diciptakan oleh Mr. T ya ? itu konyol... proses ketika kita menuang air panas di gelas, trus kita masukkan sesendok gula, trus kita aduk, sehingga air itu menjadi manis, apakah itu karena kita menciptakan air itu manis ?

didalam Buddhism seh ga diuraikan lebih jauh tentang penciptaan alam semesta karena tidak berguna bagi kemajuan bathin malah cuma menyebabkan manusia menjadi "Gila" dan pandai dalam berspekulasi tentang apa pun yg diluar jangkauan dia.

didalam Buddhism sendiri di nyatakan bahwa terjadinya alam semesta termasuk planet" (bumi) telah berkali" mengalami "proses pembentukan dan penghancuran kembali" yg terjadi dalam waktu yg sangat lama, sehingga sangat susah untuk kita dapat menyaksikan dan melihatnya secara langsung.

cukup perhatikan garis bilangan, dibagian tengah ada angka 0 (Nol), disebelah kanan terdapat bilangan positif (dari angka > 1 sampe tak terhingga) dan disebelah kiri terdapat biangan negatif (dari angka < 1 sampe tak terhingga) nah masa lalu itu ibarat angka negatif yg telah lewat, apakah ada batasannya ? tidak ada, karena tak terhingga, so untuk apa kita berpusing ria untuk memikirkan ? ya ga  :D


Offline sefung

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 189
  • Reputasi: 4
  • ajaran ini sangat sederhana tp sulit dipahami
Re: Bagaimana Bumi Tercipta?
« Reply #5 on: 10 September 2007, 10:39:22 PM »
karena rasa ingin tahu maka ada timbul pertanayaan
namanya juga manusia  ^:)^
memuliakan agama sendiri dengan merendahkan agama yg lain, justru mencoreng agamanya sendiri

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Bagaimana Bumi Tercipta?
« Reply #6 on: 10 September 2007, 11:04:54 PM »
Sang Buddha pernah kok kasi tao kita gmana bumi ini tercipta...dan ingin tahu tentang metafisika itu gk salah...sapa bilank kalo gk ada kemajuan batin dengan mengetahui hal2 metafisika? kalo kita mengetahui tentang metafisika..khan gk gampang diboongin..dan kita bakal lebih menghormati sang Buddha...


ALAM SEMESTA
Dapat dikatakan, hampir setiap agama memiliki mitos yang mencoba menerangkan asal dan segi-segi alami dari alam semesta. Mesir kuno mempercayai bahwa Dewa Khnumm menciptakan alam-semesta kemudian membuat manusia dari tanah liat, lalu Dewi Hathor meniupkan hidup kepada mereka. Yunani kuno mempercayai, bahwa segala sesuatu dibuat oleh Oceanus, air yang pertama. Yahudi kuno serta kaum kr****n memiliki dua legenda penciptaan, keduanya tercatat di kitab Bible. Yang pertama mengatakan, bahwa Hebrew menciptakan alam semesta serta terang dan gelap pada hari pertama, air dan daratan kering pada hari ke dua, semua tumbuhan pada hari ke tiga, matahari dan bulan serta bintang-bintang pada hari ke empat, semua burung dan hewan pada hari ke lima, lalu laki-laki dan wanita pertama pada hari ke enam.*1 Legenda penciptaan yang ke dua menyebutkan bahwa Tuhan membuat bumi, lalu laki-laki pertama, lalu tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang, lalu terakhir seorang wanita.*2 Cina kuno mempercayai P'an Ku memahat alam-semesta yang sebelumnya berantakan, setelah mati tulangnya berubah menjadi bukit, dagingnya menjadi tanah, giginya menjadi kandungan logam dan seterusnya, keseluruhan kejadian itu berjalan selama 18.000 tahun. Pula, setiap agama mempunyai pemahaman yang berbeda menyangkut umur dan luas alam semesta, tapi kebanyakan masih dalam jangkauan manusia. Kitab Bible, misalnya menunjukkan bahwa alam semesta berumur beberapa ribu tahun. Sesuai pergantian zaman lalu mitos dan legenda, kemudian terganti oleh penelitian alam semesta ilmiah yang moderen.


Perkembangan dari Ilmu Fisika moderen saat ini telah sampai pada kesimpulan bahwa alam semesta tidak berawal secara serentak. Alam semesta secara berkesinambungan berubah dari suatu keadaan ke keadaan yang lain, terbentuk dan hancur, suatu proses tanpa awal dan akhir. Dengan sendirinya, bila dinyatakan, bahwa bila alam semesta berawal secara serentak, maka diperlukan energi awal yang terjadi dari sesuatu yang tidak ada, dan hal ini jelas bertentangan dengan kaidah ilmu pengetahuan.
Sang Buddha berpendapat, bahwa alam semesta, yang disebut Beliau sebagai Samsara, adalah tanpa awal. Beliau bersabda:

Tidak dapat ditentukan awal dari alam semesta. Titik terjauh dari kehidupan, berpindah dari kelahiran ke kelahiran, terikat oleh ketidaktahuan dan keinginan, tidaklah dapat diketahui.
Para pakar ilmu pengetahuan sekarang meyakini, bahwa alam semesta adalah suatu sistim yang berdenyut, yang setelah mengembang secara maksimal, lalu menciut dengan segala energi yang ditekan pada suatu bentukan masa; sedemikan besar sehingga menyebabkan ledakan, yang disebut sebagai "big bang", yang berakibat pelepasan energi. Pengembangan dan penciutan alam semesta berlangsung dalam kurun waktu milyaran tahun. Sekali, lagi, Sang Buddha telah memaklumi pengembangan dan penciutan alam semesta. Beliau bersabda:

Lebih awal atau lebih lambat, ada suatu waktu, sesudah masa waktu yang sangat panjang sekali alam semesta menciut ....... Tetapi lebih awal atau lebih lambat, sesudah masa yang lama sekali, alam semesta mulai mengembang lagi.

Penemuan teleskop konvensional dan teleskop radio belakangan kemudian, telah memungkinkan para ahli astronomi untuk mengetahui tidak saja asal dan sifat alami dari alam semesta, tapi juga susunannya. Diketahui sekarang, bahwa alam semesta terdiri dari sekian milyar bintang, planet, asteroid dan komet. Semua benda langit tersebut berkelompok dalam bentuk cakram atau spiral yang disebut galaksi. Planet bumi kita hanya satu titik kecil yang terdapat pada suatu galaksi yang diberi nama Bimasakti (Inggeris: Milky Way). Bimasakti atau Milky Way terdiri atas kurang lebih 100 milyar bintang dengan jarak dari ujung ke ujung 60.000 tahun cahaya. Telah diketahui pula bahwa galaksi-galaksi di alam semesta ini tersusun berkelompok. Kelompok galaksi dimana Bimasakti kita berada terdiri dari dua lusin galaksi; kelompok lain, kelompok Virgo misalnya terdiri dari ribuan galaksi.
Dibalik kenyataan; bahwa tata surya, galaksi, dan kelompok galaksi baru diketahui di dunia Barat setelah penemuan peralatan canggih; maka ternyata kitab suci Agama Buddha telah banyak menyebutkan hal tersebut ribuan tahun sebelumnya. Penganut agama Buddha sejak zaman dahulu telah menggambarkan galaksi sebagai berbentuk spiral. Istilah dalam bahasa Pali untuk galaksi adalah "cakkavala"; yang berasal dari kata "cakka", yang berarti cakram / roda. Sang Buddha secara sangat jelas dan tepat menggambarkan kelompok-kelompok galaksi, yang oleh para ilmuwan baru ditemukan. Beliau menyebutnya sebagai sistim dunia (lokadhatu) dan menambahkan perbedaan dalam ukurannya: sistim dunia ribuan-lipat, sistim dunia puluhan ribu-lipat, sistim dunia besar, dan seterusnya. Beliau menyebutkan sistim dunia terdiri dari ribuan matahari dan planet, walau sebenarnya oleh para ahli astronomi menyebutnya sebagai jutaan.

Sejauh matahari-matahari dan bulan-bulan berputar, bersinar dan memancarkan sinarnya ke angkasa, sejauh itu pula sistim dunia ribuan-lipat. Didalamnya terdapat ribuan matahari, ribuan bulan.

Dahulu, dalam waktu yang sangat lama, manusia tidak dapat membayangkan luas alam-semesta baik dalam satuan waktu maupun ruang untuk dapat memahami asal dan luas alam-semesta. Pemikiran saat itu terbatas serta terikat ke pemahaman dunia semata. Didalam Bible misalnya, dipahami bahwa seluruh alam-semesta diciptakan dalam enam hari dan penciptaan itu terjadi barulah beberapa ribu tahun lalu.
Saat ini, para ahli astronomi menghitung bintang dalam satuan ribuan-milyar dan mengukur jarak alam semesta dalam satuan tahun cahaya; satu tahun cahaya adalah jarak yang dapat ditempuh oleh cahaya dalam waktu satu tahun. Manusia zaman dulu jelas tidak dapat membayangkan dimensi seperti itu. Sang Buddha, adalah pengecualian. Kebijaksanaan-Nya, yang tak terbatas, dapat memahami konsep dari alam semesta yang tak terbatas. Beliau menyebut adanya "daerah gelap, hitam, kelam diantara sistim-sistim dunia, sedemikian rupa hingga cahaya matahari dan bulan sekalipun tak dapat mencapainya ......."6. Waktu yang diperlukan untuk terbentuk dan hancurnya sistim dunia sangatlah panjang; diperlukan sangat banyak 'kappa' (sebagai satuan waktu) untuk itu. Sewaktu Sang Buddha ditanya tentang panjang kurun waktu satu kappa, Beliau menjawab:

"Sangat panjang kurun waktu satu kappa. Tak dapat diperhitungkan dengan tahun, abad ataupun ribuan abad". "Bila demikian, Guru, dapatkah dengan menggunakan perumpamaan?"
"Dapat. Bayangkan bongkahan suatu gunung besar, tanpa retak, tanpa celah, padat, berukuran panjang 1 mil, lebar 1 mil dan tingginya juga 1 mil. Lalu bayangkan setiap seratus tahun ada seorang datang menggosoknya dengan sepotong sutra Benares. Maka, akan lebih cepat bukit itu habis tergosok dari pada suatu kappa berlalu. Pula ketahuilah, lebih dari satu, lebih dari ribuan, lebih dari ratusan ribu kappa, sebenarnya telah berlalu"

Disini terlihat, betapa Sang Buddha menggunakan perumpamaan seperti diuraikan diatas untuk memberi gambaran tentang "jarak ruang dalam satuan waktu"; sama halnya para ahli astronomi saat ini menggambarkan "jarak-jarak di angkasa luar dengan menggunakan satuan tahun cahaya".

Namun, Sang Buddha menyebut tentang asal dan perluasan alam semesta hanya sepintas lalu. Beliau tidak menganggap, bahwa berteori dan berspekulasi tentang hal tersebut, adalah lebih penting dibanding masalah utama kita, yakni mengakhiri penderitaan dan mencapai kebahagiaan Nibbana (Sansekerta: Nirwana). Ketika seorang sekali waktu mendesak Sang Buddha untuk menjawab pertanyaan tentang luasnya alam semesta, Sang Buddha membandingkan keadaan orang tersebut sebagai seorang yang terkena panah beracun, namun menolak diobati dan dicabuti anak panah tersebut, sebelum orang tersebut mengetahui secara jelas siapa yang melepaskan anak panah tersebut. Sang Buddha, lalu bersabda:

Menjalani hidup yang suci tak dikatakan tergantung apakah alam semesta ini terbatas atau tidak, atau keduanya atau tidak keduanya. Sebab apakah alam semesta ini, terbatas atau tidak; tetaplah ada kelahiran, tetap ada usia-lanjut, tetap ada kematian, kesedihan, penyesalan, penderitaan, keperihan dan keputusasaan; dan untuk mengatasi semua itulah semua yang Saya ajarkan.


Sangat jelas, dengan hanya berbekal pengetahuan tentang bagaimana alam-semesta terjadi, kita tidak akan dapat mengatasi penderitaan, pula tidak akan dapat mengembangkan kemurahan hati, kebajikan dan cinta kasih. Buat Sang Buddha pertanyaan menyangkut hal-hal ini adalah jauh lebih penting dari pada spekulasi tentang asal-mula alam semesta.

Walau demikian, konsep Sang Buddha tentang alam-semesta yang sangat tepat dan maju, menyebabkan kita bertanya dalam diri; bagaimana bisa Beliau mengetahui semua ini. Bagaimana mungkin seorang mengetahui tentang berkelompoknya Bimasakti dan bahwa Bimasakti itu berbentuk spiral, jauh sebelum penemuan teleskop? Bagaimana Dia, yang hidup di zaman lampau demikian menghayati ke-takterbatasan waktu dan ruang? Jawaban satu-satunya yang mungkin ialah karena, Beliau, sebagai yang disebut oleh Beliau sendiri, adalah Buddha yang telah mencapai Pencerahan (Inggeris: enlightenment). Batin-Nya demikian sempurna, bebas dari prasangka dan kekhayalan yang biasanya mengabuti batin orang biasa, pengetahuannya telah berkembang diluar kemampuan manusia biasa. Sang Buddha menyatakan diri-Nya sebagai "pengenal alam-semesta" (lokavidu), dan pernyataan Beliau memang terbukti kebenarannya.

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Bagaimana Bumi Tercipta?
« Reply #7 on: 11 September 2007, 06:22:21 AM »
Sang Buddha pernah kok kasi tao kita gmana bumi ini tercipta...dan ingin tahu tentang metafisika itu gk salah...sapa bilank kalo gk ada kemajuan batin dengan mengetahui hal2 metafisika? kalo kita mengetahui tentang metafisika..khan gk gampang diboongin..dan kita bakal lebih menghormati sang Buddha...

jadi iseng nih mau tanya si el sol, mang kalo mengetahui hal itu kemajuan bathin apa yg el sol dapat ?

atokah el sol mendapat kekaguman, merasa puas dan merasa tambah yakin (meningkatkan saddha didalam Buddhism) ?

jika el sol mendapatkan yg kedua, apakah el sol memperoleh kemajuan bathin ? jika el sol mengatakan itu adalah kemajuan bathin, jika ada yg ngomong tentang aliran I Kuan Tao itu lebih hebat dari Buddha, el sol seharusnya ga boleh marah" itu tandanya masih punya rasa kebencian dan ketidaksukaan terhadap aliran itu, apakah itu kemajuan bathin yg dimaksudkan ? maaf, sekedar nanya  :whistle:

oh ya di postingan el sol yg comot di SP, jg ada menguraikan hal yg sama [jangan" el sol belum baca jg tapi asal comot tulisan aje], eh ini tulisan seorang Bhikkhu yg senior loh sol... berani protes tulisan beliau ?  :D
Quote
Sangat jelas, dengan hanya berbekal pengetahuan tentang bagaimana alam-semesta terjadi, kita tidak akan dapat mengatasi penderitaan, pula tidak akan dapat mengembangkan kemurahan hati, kebajikan dan cinta kasih. Buat Sang Buddha pertanyaan menyangkut hal-hal ini adalah jauh lebih penting dari pada spekulasi tentang asal-mula alam semesta.

ingin mengatahui metafisika emang ga ada yg salah, jg diperbolehkan oleh Buddha, tapi itu tetap saja kurang bermanfaat bagi kemajuan bathin. mengapa Buddha selalu menguraikan hal yg berhubungan dengan latihan untuk mengembangkan bathin yg nyata setiap saat jika dipraktekan ? [contoh meditasi, 4 kesunyataan mulia] tapi kenapa Buddha tidak menguraikan lebih jauh dan detail, bagaimana manusia itu terciptakan, bagaimana muncul alam binatang, bagaimana muncul alam" kehidupan [padahal diawal dikatakan cuma ada mahluk dari alam Brahma Abasara], bagaimana terbentuk matahari dan bulan serta planet" (alam semesta), apakah ada kehidupan lain selain di bumi ini dan lainnya yg berhubungan dengan metafisika yg disebut el sol

tapi itu semua pilihan, jika el sol merasa nyaman silakan dengan teori metafisika tersebut, yg ada jg berspekulasi atas teori tersebut, bagi aa tetap saja hal itu menjadi pengetahuan, belom menjadi kebenaran dan itu tidak memberikan kemajuan bathin (silakan aja analisa jika memang itu memberikan kemajuan bathin)



« Last Edit: 11 September 2007, 06:31:32 AM by dhanuttono »

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Bagaimana Bumi Tercipta?
« Reply #8 on: 11 September 2007, 06:57:23 AM »
jadi iseng nih mau tanya si el sol, mang kalo mengetahui hal itu kemajuan bathin apa yg el sol dapat ?

atokah el sol mendapat kekaguman, merasa puas dan merasa tambah yakin (meningkatkan saddha didalam Buddhism) ?

jika el sol mendapatkan yg kedua, apakah el sol memperoleh kemajuan bathin ? jika el sol mengatakan itu adalah kemajuan bathin, jika ada yg ngomong tentang aliran I Kuan Tao itu lebih hebat dari Buddha, el sol seharusnya ga boleh marah" itu tandanya masih punya rasa kebencian dan ketidaksukaan terhadap aliran itu, apakah itu kemajuan bathin yg dimaksudkan ? maaf, sekedar nanya  :whistle:

oh ya di postingan el sol yg comot di SP, jg ada menguraikan hal yg sama [jangan" el sol belum baca jg tapi asal comot tulisan aje], eh ini tulisan seorang Bhikkhu yg senior loh sol... berani protes tulisan beliau ?  :D
menurut gw seh yg kedua...but gw gk pernah bilank kalo Batin gw itu tinggi...gk pernah ngaku2 kalo batin gw dah 70% lepas dari dosa, lobha dan moha...mungkin itu yak kemajuan dalam batin gw... ;D kesimpulanne...menurut gw..dengan mengetahui sedikit/banyak metafisika..benefitnya bagi yg baru ingin mengenal Buddhisme..dampaknya sangat besar..in positive way of course...misalne..waktu loe kenalin si A ke Buddhism..dan dia nanya "gmana bumi ini tercipta menurut agama Buddha?" langsung deh loe dengan semangat berapi2 bilank"oooohhhhhh....Buddha bilank kalo pengen tao hal2 gituan gk ada perkembangan ke batin..jade mending gk usah tao"<--apa bedanya ama negara tetangga waktu ditanyain tentang teori2 yg dia orang gk bisa jawb? apakah menurut loe cara gini bener?

tentang yg comot...gw gk asal comot kok..gw tao disono ada tulis...(waktu loe bilank...kakaka)
Quote
Namun, Sang Buddha menyebut tentang asal dan perluasan alam semesta hanya sepintas lalu. Beliau tidak menganggap, bahwa berteori dan berspekulasi tentang hal tersebut, adalah lebih penting dibanding masalah utama kita, yakni mengakhiri penderitaan dan mencapai kebahagiaan Nibbana

liat yg bold..itu artinye..Metafisika itu penting juga...but of course lebih penting lage kalo kta bisa mengerti metafisika + cara2 merealisasikan Nibbana....tul gk?  :))
Quote
ingin mengatahui metafisika emang ga ada yg salah, jg diperbolehkan oleh Buddha, tapi itu tetap saja kurang bermanfaat bagi kemajuan bathin. mengapa Buddha selalu menguraikan hal yg berhubungan dengan latihan untuk mengembangkan bathin yg nyata setiap saat jika dipraktekan ? [contoh meditasi, 4 kesunyataan mulia] tapi kenapa Buddha tidak menguraikan lebih jauh dan detail, bagaimana manusia itu terciptakan, bagaimana muncul alam binatang, bagaimana muncul alam" kehidupan [padahal diawal dikatakan cuma ada mahluk dari alam Brahma Abasara], bagaimana terbentuk matahari dan bulan serta planet" (alam semesta), apakah ada kehidupan lain selain di bumi ini dan lainnya yg berhubungan dengan metafisika yg disebut el sol

tapi itu semua pilihan, jika el sol merasa nyaman silakan dengan teori metafisika tersebut, yg ada jg berspekulasi atas teori tersebut, bagi aa tetap saja hal itu menjadi pengetahuan, belom menjadi kebenaran dan itu tidak memberikan kemajuan bathin (silakan aja analisa jika memang itu memberikan kemajuan bathin)




tentang bermanfaat ato gk...gw dah tulis diatas...Metafisika..rule!... ;D <--buat pemula...

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Bagaimana Bumi Tercipta?
« Reply #9 on: 12 September 2007, 07:58:00 AM »
menurut gw seh yg kedua...but gw gk pernah bilank kalo Batin gw itu tinggi...gk pernah ngaku2 kalo batin gw dah 70% lepas dari dosa, lobha dan moha...mungkin itu yak kemajuan dalam batin gw... ;D kesimpulanne...menurut gw..dengan mengetahui sedikit/banyak metafisika..benefitnya bagi yg baru ingin mengenal Buddhisme..dampaknya sangat besar..in positive way of course...misalne..waktu loe kenalin si A ke Buddhism..dan dia nanya "gmana bumi ini tercipta menurut agama Buddha?" langsung deh loe dengan semangat berapi2 bilank"oooohhhhhh....Buddha bilank kalo pengen tao hal2 gituan gk ada perkembangan ke batin..jade mending gk usah tao"<--apa bedanya ama negara tetangga waktu ditanyain tentang teori2 yg dia orang gk bisa jawb? apakah menurut loe cara gini bener?


sol, apakah saya pernah mengukur kualitas bathin anda ? saya bertanya apakah dengan mempelajari hal yg berhubungan dengan metafisika itu memberikan kemajuan bathin bagi anda ato tidak ? ehm...  :-? jangan" pemahaman anda untuk membaca sedikit kurang ?

yg kedua, apakah setiap kali anda mengenal kan Buddhism ke orang lain yg non-Buddhist harus dengan menjelaskan metafisika ?

pertanyaan nya, mana yg lebih penting, menjelaskan Dhamma yg berhubungan dengan kehidupan manusia untuk memperoleh kebahagiaan atokah menjelaskan hal yg berhubungan dengan metafisika seperti di agama tetangga yg membanggakan hal yg berhubungan dengan metafisika terlebih dahulu agar memunculkan kekaguman ? [perhatikan sifatnya yg sementara, perasaan kagum walau kebenarannya tak pernah terbukti]

mengenai pertanyaan, jika ada umat dari agama lain yg bertanya tentang metafisika didalam Buddhism, saya akan menjawab seperlu nya, di postingan saya pertama, jg ada jawaban singkat, dimana alam semesta ini terbentuk karena proses bukan diciptakan/ada yg membuat.

Quote
bumi ini apakah terciptakan ? nurut aa ga ada yg nyiptain tuh, semua itu cuma proses (berevolusi) yg terjadi dalam waktu yg lama. apakah suatu proses itu bisa dikatakan ciptaan tuhan ?

jika demikian tiap detik kulit kita yg mengalami proses perubahan berarti karena diciptakan oleh Mr. T ya ? itu konyol... proses ketika kita menuang air panas di gelas, trus kita masukkan sesendok gula, trus kita aduk, sehingga air itu menjadi manis, apakah itu karena kita menciptakan air itu manis ?



tentang yg comot...gw gk asal comot kok..gw tao disono ada tulis...(waktu loe bilank...kakaka)

Quote
Namun, Sang Buddha menyebut tentang asal dan perluasan alam semesta hanya sepintas lalu. Beliau tidak menganggap, bahwa berteori dan berspekulasi tentang hal tersebut, adalah lebih penting dibanding masalah utama kita, yakni mengakhiri penderitaan dan mencapai kebahagiaan Nibbana

liat yg bold..itu artinye..Metafisika itu penting juga...but of course lebih penting lage kalo kta bisa mengerti metafisika + cara2 merealisasikan Nibbana....tul gk?  :))


gak tuh, siapa yg membenarkan pernyataan anda ? jika demikian tuh para sangha akan sibuk mengurus Dhamma sekaligus hal yg berhubungan dengan metafisika sehari-harinya, tapi kenyataannya, para Bhikkhu saja tidak memfokuskan diri di sana, kenapa ? karena itu tidak memberikan kemajuan bathin apapun, kecuali dibenarkan secara pribadi seperti pernyataan anda diatas, yg ada cuma menghasilkan kualitas pikiran seseorang yg jago berspekulasi mengenai alam semesta, walau sebenarnya ia tidak mengetahui secara langsung, terus apa bedanya dengan dogma diagama samawi ? juga apakah pernah dijelaskan didalam literatur Buddhism jika ada manusia yg mencapai tingkat kesucian dengan metode utak atik gatuk anda "but of course lebih penting lage kalo kta bisa mengerti metafisika + cara2 merealisasikan Nibbana" mungkin el sol bisa menjadi pencetusnya  :whistle:

sebenarnya paragraf diatas menjelaskan bahwa lebih penting mengakhiri penderitaan dan mencapai kebahagiaan Nibbana, daripada mengurusi hal metafisika, disitu tidak ada mana yg penting, mana yg lebih penting, tapi manfaatnya, apakah el sol memperoleh manfaat kemajuan bathin dengan mempelajari hal yg berhubungan dengan metafisika ? [kembali ke pertanyaan awal saya]  :-?



Quote
ingin mengatahui metafisika emang ga ada yg salah, jg diperbolehkan oleh Buddha, tapi itu tetap saja kurang bermanfaat bagi kemajuan bathin. mengapa Buddha selalu menguraikan hal yg berhubungan dengan latihan untuk mengembangkan bathin yg nyata setiap saat jika dipraktekan ? [contoh meditasi, 4 kesunyataan mulia] tapi kenapa Buddha tidak menguraikan lebih jauh dan detail, bagaimana manusia itu terciptakan, bagaimana muncul alam binatang, bagaimana muncul alam" kehidupan [padahal diawal dikatakan cuma ada mahluk dari alam Brahma Abasara], bagaimana terbentuk matahari dan bulan serta planet" (alam semesta), apakah ada kehidupan lain selain di bumi ini dan lainnya yg berhubungan dengan metafisika yg disebut el sol

tapi itu semua pilihan, jika el sol merasa nyaman silakan dengan teori metafisika tersebut, yg ada jg berspekulasi atas teori tersebut, bagi aa tetap saja hal itu menjadi pengetahuan, belom menjadi kebenaran dan itu tidak memberikan kemajuan bathin (silakan aja analisa jika memang itu memberikan kemajuan bathin)

tentang bermanfaat ato gk...gw dah tulis diatas...Metafisika..rule!... ;D <--buat pemula...


apakah seorang Buddhist cuma pandai untuk menyanggah tanpa bisa memberikan argument yg tepat dan benar ?  :-?

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Bagaimana Bumi Tercipta?
« Reply #10 on: 13 September 2007, 10:00:36 PM »
Quote from: bawel
sol, apakah saya pernah mengukur kualitas bathin anda ? saya bertanya apakah dengan mempelajari hal yg berhubungan dengan metafisika itu memberikan kemajuan bathin bagi anda ato tidak ? ehm...   jangan" pemahaman anda untuk membaca sedikit kurang ?
bukan pemahaman baca gw yg kurang..tapi cara anda menulis itu mengelirukan!
Quote from: bawel
yg kedua, apakah setiap kali anda mengenal kan Buddhism ke orang lain yg non-Buddhist harus dengan menjelaskan metafisika ?
tentu aja metafisika itu penting buat menjelaskan Buddhisme kepada yg ingin mengenal Buddhisme...kalo orang Atheist nanya kenapa bisa terjadi gempa dll..kita perlu penjelasan metafisika..dan bukannya penjelasan tentang batin..gmana seh mikirne?!
Quote from: bawel
pertanyaan nya, mana yg lebih penting, menjelaskan Dhamma yg berhubungan dengan kehidupan manusia untuk memperoleh kebahagiaan atokah menjelaskan hal yg berhubungan dengan metafisika seperti di agama tetangga yg membanggakan hal yg berhubungan dengan metafisika terlebih dahulu agar memunculkan kekaguman ? [perhatikan sifatnya yg sementara, perasaan kagum walau kebenarannya tak pernah terbukti]
kalo misalne ada agama B yg ngajarin kalo tidak membunuh itu benar..dan kita gk boleh membunuh..apakah loe yg bukan agama B akan percaya ama bullshit agama B begitu ajah?? tapi kalo ada penjelasan metafisika dari pendiri agama B, maka tentu ajah lebih gampang bagi orang2 untuk mempercayai teori2 yg diberikan oleh agama B...

contohnya gini :

G, pendiri agama B bilank kalo bumi terciptanya bla bla bla..dan ternyata cocok ama logika dan science..maka muncul kepercayaan bahwa mungkin G ini ajarannya bener..muncullah niat untuk mempelajari ajaran G lebih dalam...dan teori2 sampingan dan penting seperti "tidak membunuh " jadi gampang dicerna...
Quote from: bawel
mengenai pertanyaan, jika ada umat dari agama lain yg bertanya tentang metafisika didalam Buddhism, saya akan menjawab seperlu nya, di postingan saya pertama, jg ada jawaban singkat, dimana alam semesta ini terbentuk karena proses bukan diciptakan/ada yg membuat.
itu karena loe gk ngerti...bah...


Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Bagaimana Bumi Tercipta?
« Reply #11 on: 13 September 2007, 10:16:35 PM »
Quote from: el sol
Quote
sol, apakah saya pernah mengukur kualitas bathin anda ? saya bertanya apakah dengan mempelajari hal yg berhubungan dengan metafisika itu memberikan kemajuan bathin bagi anda ato tidak ? ehm...   jangan" pemahaman anda untuk membaca sedikit kurang ?

bukan pemahaman baca gw yg kurang..tapi cara anda menulis itu mengelirukan!

dimana yg mengelirukan itu ? bisa di jelaskan ? apakah seseorang Buddhist cuma pandai mengalihkan pembicaraan dan menyanggah tanpa bisa memberikan argument yg tepat ?



Quote from: elsol
Quote
yg kedua, apakah setiap kali anda mengenal kan Buddhism ke orang lain yg non-Buddhist harus dengan menjelaskan metafisika ?
tentu aja metafisika itu penting buat menjelaskan Buddhisme kepada yg ingin mengenal Buddhisme...kalo orang Atheist nanya kenapa bisa terjadi gempa dll..kita perlu penjelasan metafisika..dan bukannya penjelasan tentang batin..gmana seh mikirne?!

apakah mengenal Buddhism itu cuma untuk mengetahui hal yg berhubungan dengan metafisika tersebut ?

pertanyaan saya "apakah setiap kali anda mengenal kan Buddhism ke orang lain yg non-Buddhist harus dengan menjelaskan metafisika ?"

jawaban anda "kalo orang Atheist nanya kenapa bisa terjadi gempa dll..kita perlu penjelasan metafisika"

apa hubungan mengenal kan Buddhism dengan menjawab pertanyaan dari orang Atheis ?

apakah saya ada mengatakan bahwa jika di tanya A maka jawab B ? begitu jg sebaliknya, jika ditanya B maka jawab A ? mohon tunjukkan bagian mana tulisan saya yg menyatakan hal tersebut ?



Quote from: el sol
Quote
pertanyaan nya, mana yg lebih penting, menjelaskan Dhamma yg berhubungan dengan kehidupan manusia untuk memperoleh kebahagiaan atokah menjelaskan hal yg berhubungan dengan metafisika seperti di agama tetangga yg membanggakan hal yg berhubungan dengan metafisika terlebih dahulu agar memunculkan kekaguman ? [perhatikan sifatnya yg sementara, perasaan kagum walau kebenarannya tak pernah terbukti]
kalo misalne ada agama B yg ngajarin kalo tidak membunuh itu benar..dan kita gk boleh membunuh..apakah loe yg bukan agama B akan percaya ama bullshit agama B begitu ajah?? tapi kalo ada penjelasan metafisika dari pendiri agama B, maka tentu ajah lebih gampang bagi orang2 untuk mempercayai teori2 yg diberikan oleh agama B...

hehe... siapa yg mengatakan bahwa hal metafisika dari suatu agama itu lebih gampang diterima orang" untuk mempercayai dogma ompong dari suatu agama ? jika itu terjadi, Buddhism sudah lama akan ditinggalkan bung, karena Buddhism paling males jelaskan tentang metafisika itu.

kenapa mudah PERCAYA dengan teori" itu ? apakah ga perlu analisa lebih jauh untuk mengetahui hal itu ? apa bedanya dengan dogma ? apa yg menjadi dasar anda PERCAYA dengan teori itu ?


Quote from: elsol
contohnya gini :

G, pendiri agama B bilank kalo bumi terciptanya bla bla bla..dan ternyata cocok ama logika dan science..maka muncul kepercayaan bahwa mungkin G ini ajarannya bener..muncullah niat untuk mempelajari ajaran G lebih dalam...dan teori2 sampingan dan penting seperti "tidak membunuh " jadi gampang dicerna...

apakah kecocokan dengan logika anda sendiri dan science itu berlaku untuk semua orang ? jika demikian, tentu sudah banyak yg memeluk agama yg anda maksudkan... dan saya rasa setiap agama akan mencari-cari kecocokan yg anda maksudkan, begitu pula dengan kecocokan nya pada science

menurut lu, metafisika tentang alam semesta dari agama mana yg cocok dengan logika dan science itu ?



Quote from: elsol
Quote
mengenai pertanyaan, jika ada umat dari agama lain yg bertanya tentang metafisika didalam Buddhism, saya akan menjawab seperlu nya, di postingan saya pertama, jg ada jawaban singkat, dimana alam semesta ini terbentuk karena proses bukan diciptakan/ada yg membuat.

itu karena loe gk ngerti...bah...

mungkin el sol yang sudah mengerti bisa menjelaskan disini... kita analisa, bagaimana ?
« Last Edit: 13 September 2007, 10:24:30 PM by dhanuttono »

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
Re: Bagaimana Bumi Tercipta?
« Reply #12 on: 13 September 2007, 10:33:28 PM »
Quote from: bawel
dimana yg mengelirukan itu ? bisa di jelaskan ? apakah seseorang Buddhist cuma pandai mengalihkan pembicaraan dan menyanggah tanpa bisa memberikan argument yg tepat ?
cari sendiri lar...masa suruh gw cariin..

Quote from: bawel
apakah mengenal Buddhism itu cuma untuk mengetahui hal yg berhubungan dengan metafisika tersebut ?

pertanyaan saya "apakah setiap kali anda mengenal kan Buddhism ke orang lain yg non-Buddhist harus dengan menjelaskan metafisika ?"

jawaban anda "kalo orang Atheist nanya kenapa bisa terjadi gempa dll..kita perlu penjelasan metafisika"

apa hubungan mengenal kan Buddhism dengan menjawab pertanyaan dari orang Atheis ?

apakah saya ada mengatakan bahwa jika di tanya A maka jawab B ? begitu jg sebaliknya, jika ditanya B maka jawab A ? mohon tunjukkan bagian mana tulisan saya yg menyatakan hal tersebut ?
jawapan tentang pertanyaan loe yah gw kasi contoh pake case jelasin ke orang Atheist...jawapannya yah "YA, SETIAP KALI MENGENALKAN BUDDHISME KE ORANG LAEN YG NON BUDDHIST ITU HARUS DENGAN MENJELASKAN METAFISIKA KALO PERLU!!!!"

Quote from: bawel
hehe... siapa yg mengatakan bahwa hal metafisika dari suatu agama itu lebih gampang diterima orang" untuk mempercayai dogma ompong dari suatu agama ? jika itu terjadi, Buddhism sudah lama akan ditinggalkan bung, karena Buddhism paling males jelaskan tentang metafisika itu.

kenapa mudah PERCAYA dengan teori" itu ? apakah ga perlu analisa lebih jauh untuk mengetahui hal itu ? apa bedanya dengan dogma ? apa yg menjadi dasar anda PERCAYA dengan teori itu ?
kata sapa Buddhisme paleink males jelasin metafisika?!! liat seminar pak wor wor ato Bhante Uttamo..metafisika juga kok! di samaggi phala aja ada yg metafisika..liat gk betapa pentingnya metafisika terhadap kemajuan agama Buddha?! Dulu Buddhisme itu dah ditinggalkan banyak orang terutama kalo ada agama yg bertuhan seperti selam dan karesten..lebih gampang dia orang narek Buddhisme..karena pada waktu itu Metafisika Buddhisme masih belum bisa dibuktikan..tapi skarang dah bisa dibuktikan..dan loe liat sendiri di western countries..Buddhisme maju dengan pesat!

Metafisika Buddhisme itu 99.99% mengambil asas dari SCIENCE..dan SCIENCE itu 99.99% accurate! apakah percaya terhadap akurasi itu bukan ehipassiko? apakah percaya terhadap akurasi itu tindakan gk bener? apakah percaya pada akurasi itu bisa memundurkan kemajuan batin? kalo jawapan loe iyah semuane..loe mulai sekarang tinggal di gua ajah..

Quote from: bawel
apakah cocok dengan logika anda sendiri dan science itu berlaku untuk semua orang ? jika demikian, tentu sudah banyak yg memeluk agama yg anda maksudkan... dan saya rasa setiap agama akan mencari" kecocokan yg anda maksudkan, begitu pula dengan kecocokan nya pada science

menurut lu, metafisika tentang alam semesta dari agama mana yg cocok dengan logika dan science itu ?
komputer loe..internet loe...rumah loe..semuane darimana? darimana gw tanya?! ilmu gaib apa yg bisa buat malem jadi terang? ilmu gaib apa yg bisa buat manusia terbang? ilmu gaib apa yg bisa buat otak seseorang mampet? semuane SCIENCE! dan agama Buddha satu2nya agama yg tidak bertentangan dengan SCIENCE...jangan2 loe selama ini cuma beriman yak? gitu ajah kok gk tao..

Quote from: bawel
mungkin el sol yang sudah mengerti bisa menjelaskan disini... kita analisa, bagaimana ?
gw dah kasi copy paste yg diatas tentang terciptanya bumi..loe analisa sono!

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Bagaimana Bumi Tercipta?
« Reply #13 on: 13 September 2007, 10:49:36 PM »
Intermezo dikit....
Menurut Brother Wiki...

Metafisika (Bahasa Yunani: μετά (meta) = "setelah atau di balik", φύσικα (phúsika) = "hal-hal di alam") adalah cabang filsafat yang mempelajari penjelasan asal atau hakekat objek (fisik) di dunia. Metafisika adalah studi keberadaan atau realitas. Metafisika mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: Apakah sumber dari suatu realitas? Apakah Tuhan ada? Apa tempat manusia di dalam semesta?

Cabang utama metafisika adalah ontologi, studi mengenai kategorisasi benda-benda di alam dan hubungan antara satu dan lainnya. Ahli metafisika juga berupaya memperjelas pemikiran-pemikiran manusia mengenai dunia, termasuk keberadaan, kebendaan, sifat, ruang, waktu, hubungan sebab akibat, dan kemungkinan.

Penggunaan istilah "metafisika" telah berkembang untuk merujuk pada "hal-hal yang di luar dunia fisik". "Toko buku metafisika", sebagai contoh, bukanlah menjual buku mengenai ontologi, melainkan lebih kepada buku-buku mengenai ilmu gaib, pengobatan alternatif, dan hal-hal sejenisnya.

Lanjuttt......
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Bagaimana Bumi Tercipta?
« Reply #14 on: 13 September 2007, 10:50:01 PM »
Quote from: elsol
Quote
dimana yg mengelirukan itu ? bisa di jelaskan ? apakah seseorang Buddhist cuma pandai mengalihkan pembicaraan dan menyanggah tanpa bisa memberikan argument yg tepat ?

cari sendiri lar...masa suruh gw cariin..

bukankah anda yg mengatakan ? seharusnya anda bisa membuktikan, saya rasa anda bukan seorang yg bermulut besar yg cuma bisa memvonis orang tanpa bisa memberikan jawaban yg tepat dan benar bukan ?

apakah ini cara anda berdiskusi ? wah... berani menyatakan pernyataan, harus berani mempertanggung jawabkan, bukan lari...


Quote from: elsol
Quote
apakah mengenal Buddhism itu cuma untuk mengetahui hal yg berhubungan dengan metafisika tersebut ?

pertanyaan saya "apakah setiap kali anda mengenal kan Buddhism ke orang lain yg non-Buddhist harus dengan menjelaskan metafisika ?"

jawaban anda "kalo orang Atheist nanya kenapa bisa terjadi gempa dll..kita perlu penjelasan metafisika"

apa hubungan mengenal kan Buddhism dengan menjawab pertanyaan dari orang Atheis ?

apakah saya ada mengatakan bahwa jika di tanya A maka jawab B ? begitu jg sebaliknya, jika ditanya B maka jawab A ? mohon tunjukkan bagian mana tulisan saya yg menyatakan hal tersebut ?

jawapan tentang pertanyaan loe yah gw kasi contoh pake case jelasin ke orang Atheist...jawapannya yah "YA, SETIAP KALI MENGENALKAN BUDDHISME KE ORANG LAEN YG NON BUDDHIST ITU HARUS DENGAN MENJELASKAN METAFISIKA KALO PERLU!!!!"

kalo anda mau jelaskan setiap kali, itu ga perlu pake kata KALO PERLU, karena kata setiap kali menyatakan kepastian, koq dibagian akhir kalimat masih ada keragu-raguan ?



Quote from: elsol
Quote from: bawel
hehe... siapa yg mengatakan bahwa hal metafisika dari suatu agama itu lebih gampang diterima orang" untuk mempercayai dogma ompong dari suatu agama ? jika itu terjadi, Buddhism sudah lama akan ditinggalkan bung, karena Buddhism paling males jelaskan tentang metafisika itu.

kenapa mudah PERCAYA dengan teori" itu ? apakah ga perlu analisa lebih jauh untuk mengetahui hal itu ? apa bedanya dengan dogma ? apa yg menjadi dasar anda PERCAYA dengan teori itu ?

kata sapa Buddhisme paleink males jelasin metafisika?!! liat seminar pak wor wor ato Bhante Uttamo..metafisika juga kok! di samaggi phala aja ada yg metafisika..liat gk betapa pentingnya metafisika terhadap kemajuan agama Buddha?!


dimana pentingnya metafisika terhadap kemajuan agama Buddha, apakah anda seorang pemerhati kemajuan Buddhism ? penjelasan pak Wowor dan Bhante Uttamo apakah mendetail untuk permasalahan yg berhubungan dengan metafisika ? ato kah penjelasan singkat saja ?

hati" jika anda mengklaim bahwa hal metafisika itu yg mempengaruhi Buddhism.



Quote from: elsol
Dulu Buddhisme itu dah ditinggalkan banyak orang terutama kalo ada agama yg bertuhan seperti selam dan karesten..lebih gampang dia orang narek Buddhisme..karena pada waktu itu Metafisika Buddhisme masih belum bisa dibuktikan..tapi skarang dah bisa dibuktikan..dan loe liat sendiri di western countries..Buddhisme maju dengan pesat!

seberapa pesat ? berapa persen dari masyarakat western countries yg memeluk Buddhism ? apakah faktor metafisika yg mempengaruhi nya ? anda tau dari mane ? metafisika tentang penciptaan alam semesta dari Buddhism bisa dibuktikan ? anda bisa memberikan bukti ? anda sudah melakukan penelitian ? jujur deh....



Quote from: elsol
Metafisika Buddhisme itu 99.99% mengambil asas dari SCIENCE..dan SCIENCE itu 99.99% accurate! apakah percaya terhadap akurasi itu bukan ehipassiko?

wah hati" kalo ngomong tuh angka 99.99% itu dapet dari mana ? anda sudah musavada tuh, ada jurnal penelitian tentang hal itu yg memberikan angka 99.99% tersebut ? anda bisa menguraikan lebih detail ? apa contohnya ?




Quote from: elsol
apakah percaya terhadap akurasi itu tindakan gk bener? apakah percaya pada akurasi itu bisa memundurkan kemajuan batin? kalo jawapan loe iyah semuane..loe mulai sekarang tinggal di gua ajah..

bisa, kemajuan bathin itu tidak di peroleh dari pengetahuan tersebut, kemajuan bathin diperoleh dengan latihan ke dalam, bukan dengan mengetahui pengetahuan tersebut terlebih cuma sekedar tau tidak ada latihan ke dalam.



Quote from: elsol
Quote
apakah cocok dengan logika anda sendiri dan science itu berlaku untuk semua orang ? jika demikian, tentu sudah banyak yg memeluk agama yg anda maksudkan... dan saya rasa setiap agama akan mencari" kecocokan yg anda maksudkan, begitu pula dengan kecocokan nya pada science

menurut lu, metafisika tentang alam semesta dari agama mana yg cocok dengan logika dan science itu ?
komputer loe..internet loe...rumah loe..semuane darimana? darimana gw tanya?!

bung coba fokus, jangan melebar dulu [itu pembahasan terpisah] anda membahas tentang apa nih ? metafisika penciptaan alam semesta !


Quote from: elsol
ilmu gaib apa yg bisa buat malem jadi terang? ilmu gaib apa yg bisa buat manusia terbang? ilmu gaib apa yg bisa buat otak seseorang mampet? semuane SCIENCE! dan agama Buddha satu2nya agama yg tidak bertentangan dengan SCIENCE...jangan2 loe selama ini cuma beriman yak? gitu ajah kok gk tao..

trus apa hubungan dengan ke sok tau an anda itu dengan permasalahan yg anda bahas ? baca pertanyaan saya...



Quote from: elsol
Quote
mungkin el sol yang sudah mengerti bisa menjelaskan disini... kita analisa, bagaimana ?
gw dah kasi copy paste yg diatas tentang terciptanya bumi..loe analisa sono!

hahaha... biasakan jelaskan sendiri, bukan main comot tulisan orang tuh... apakah anda tukang comot ? mungkin kali ya... so jadi mau bahas ? ato mau kabur ?  :))


 

anything