//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: dari ajaran buda - apa yang dilakukan apa yang tidak dilakukan oleh umat buda?  (Read 60412 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
nah soal maitreya, apa saja yang ajaran buda yang tidak dilakukan oleh maitreya ;D

5 kata rahasia, tidak di katakan oleh buda.

ciu tao tidak dikatakan buda

dll
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Apakah yang boleh dan tidak boleh? Ini masing-masing harus kembali mengembangkan kebijaksanaan untuk menilai. Bikin patung, bolehkah? Apa manfaatnya? Dari orang dewasa sampai anak sekolah Minggu mungkin bisa jawab: "perenungan akan Buddha."
Yang pernah saya dengar adalah sebagai alat perenungan akan Buddha.

Quote
Katanya perenungan Buddha, mengapakah kemudian ada yang, karena lihat patung ditaruh di bar, bathinnya bergejolak? Sariputta mengatakan bahwa seharusnya bhikkhu merenung: ‘Adalah kerugian bagiku, bukan keberuntungan, adalah keburukan bagiku, bukan kebaikan, bahwa ketika aku merenungkan Buddha, Dhamma, dan Sangha, keseimbangan yang didukung oleh hal-hal yang bermanfaat tidak terbentuk dalam diriku.

Ada atau tidak adakah kemungkinan, Sdr. Kainyn,  mereka yang batinnya bergolak adalah mereka yang memang belum melakukan perenungan terhadap Buddha secara utuh, sehingga mereka menuntut agar “alat perenungan”nya tidak ter/diganggu sehingga mereka bisa melanjutkan perenungan mereka sehingga penuh dan kemudian menjadi seimbang?
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Yang pernah saya dengar adalah sebagai alat perenungan akan Buddha.

Ada atau tidak adakah kemungkinan, Sdr. Kainyn,  mereka yang batinnya bergolak adalah mereka yang memang belum melakukan perenungan terhadap Buddha secara utuh, sehingga mereka menuntut agar “alat perenungan”nya tidak ter/diganggu sehingga mereka bisa melanjutkan perenungan mereka sehingga penuh dan kemudian menjadi seimbang?

kenapa objek perenungan itu pada patung om kelana?

bukankah yang terbaik perenungan itu pada diri sendiri?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
kenapa objek perenungan itu pada patung om kelana?

Kemungkinan, Mr. Ryu, adanya pandangan bahwa patung tersebut adalah perwakilan/simbol dari Sang Buddha yang kemudian dikaitkan dengan sifat-sifatNya  yang dipergunakan untuk perenungan .

Quote
bukankah yang terbaik perenungan itu pada diri sendiri?

Ya saya rasa saya sependapat bahwa yang terbaik adalah perenungan pada diri sendiri, Mr. Ryu, namun saya belum bisa memukul rata bahwa semua orang dapat secara langsung melakukan perenungan terhadap dirinya sendiri. Menurut saya, kemungkinan ada orang yang perlu melakukan perenungan akan hal lain terlebih dulu baru kemudian bisa masuk ke perenungan diri sendiri. Oleh karena itulah mungkin, mengapa adanya Buddhanusati, Dhammanusati, dan Sanghanusati.

cmiiw
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
kalo umat maitreya merayakan waisak.....sedangkan mereka tidak mengakui Buddha Gotama dan dikatakan ajarannya sudah expired (kadaluarsa)Jd waisaknya mengenang pencerahan agung buddha mana ya?......heheh

kurang tahu vihara maitreya waktu merayakan waisak kegiatannya kaya apa, karena ngk ikut acaranya. Tapi waktu liat sekilas jadwal acaranya, kayanya ada pemandian rupang Buddha juga.
ada di berita http://medan.tribunnews.com/2011/05/16/sucikan-jiwa-di-malam-waisak

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Kemungkinan, Mr. Ryu, adanya pandangan bahwa patung tersebut adalah perwakilan/simbol dari Sang Buddha yang kemudian dikaitkan dengan sifat-sifatNya  yang dipergunakan untuk perenungan .
bukankah patung itu bukan gambaran buda yang sebenarnya? tanpa patungpun seseorang bisa saja merenungkan sifat2 buda untuk direnungkan, sedangkan rasanya kebanyakan orang bukan merenungkan sifat buda deh, sepertinya malah meminta2 pada patung itu.
Quote
Ya saya rasa saya sependapat bahwa yang terbaik adalah perenungan pada diri sendiri, Mr. Ryu, namun saya belum bisa memukul rata bahwa semua orang dapat secara langsung melakukan perenungan terhadap dirinya sendiri. Menurut saya, kemungkinan ada orang yang perlu melakukan perenungan akan hal lain terlebih dulu baru kemudian bisa masuk ke perenungan diri sendiri. Oleh karena itulah mungkin, mengapa adanya Buddhanusati, Dhammanusati, dan Sanghanusati.

cmiiw
pai2 sama patung apakah benar demikian yang diajarkan buda ?
atau hanya untuk mempertahankan tradisi saja?
sedangkan pemberitahuan untuk merenungkan sifat2 buda apakah umat2 tahu sifat buda?
apa sajakah sifat buda yang perlu direnungkan?
dan apakah umat buda tahu semua sifat buda?
tahu darimanakah sifat buda sedangkan umat belum tentu tahu dan pernah membaca tipitaka/tripitaka yang menerangkan sifat2 buda yang perlu di renungkan?

maaf jadi banyak pertanyaan nih om kelana ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Yang pernah saya dengar adalah sebagai alat perenungan akan Buddha.

Ada atau tidak adakah kemungkinan, Sdr. Kainyn,  mereka yang batinnya bergolak adalah mereka yang memang belum melakukan perenungan terhadap Buddha secara utuh, sehingga mereka menuntut agar “alat perenungan”nya tidak ter/diganggu sehingga mereka bisa melanjutkan perenungan mereka sehingga penuh dan kemudian menjadi seimbang?
Menurut saya memang mungkin ada yang berpandangan demikian.
Ada 2 hal di sini. Yang pertama adalah bahwa mereka memang melakukan perenungan terhadap Buddha, namun dengan pandangan salah, sehingga alih-alih merenungkan kualitas seorang Bhagava, malah melekat pada "Buddha milikku", "simbol Buddhis adalah milikku", yang akibatnya adalah menambah penderitaan baru. Saya lihat di sini kenyataan bahwa seorang Atheis adalah lebih bahagia daripada Buddhis yang malah melekat pada Agama Buddhanya, sebab sementara sama-sama masih dikuasai dukkha, tapi si Atheis tidak punya hal religius yang perlu diratapi, sementara si Buddhis yang melekat bisa uring-uringan hanya karena patung ditaruh di bar.

Hal yang ke dua adalah orang demikian melakukan perenungan dengan cara yang salah. Sementara Buddhanussati dilakukan dengan mengingat kualitas Buddha dengan/tanpa bantuan objek seperti patung, orang tersebut malah merenungkan patung tersebut adalah/seperti Buddha. Misalnya seseorang mau menangkap luwak, maka masuk hutan dan mencari jejak luwak dari kotorannya. Tapi ada orang-orang lucu tertentu yang mengira kotorannya itu sendiri adalah luwaknya. Maka sama seperti orang mencari gambaran kualitas Buddha dengan bantuan patung, orang-orang lucu tertentu melihat patungnya sebagai/seperti (kualitas) Buddha.
Menurut saya begitu.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
bukankah patung itu bukan gambaran buda yang sebenarnya? tanpa patungpun seseorang bisa saja merenungkan sifat2 buda untuk direnungkan, sedangkan rasanya kebanyakan orang bukan merenungkan sifat buda deh, 

Benar, Mr. Ryu, patung itu bukan gambaran Buddha yang sebenarnya, oleh karenanya ada yang beranggapan sebagai simbol. Dan selayaknya simbol, ia tidak harus sama dengan yang disimbolkannya.

Benar tanpa patungpun seseorang bisa merenungkan sifat-sifat Buddha, tapi lagi, saya pribadi belum bisa memukul rata semua orang bisa melakukannya secara langsung.

Quote
sepertinya malah meminta2 pada patung itu.pai2 sama patung apakah benar demikian yang diajarkan buda ?
Ya, memang ada yang demikian, oleh karena itu tugas mereka yang telah memahami untuk memberitahukan kepada yang belum memahami.

Quote
pai2 sama patung apakah benar demikian yang diajarkan buda ?
atau hanya untuk mempertahankan tradisi saja?

Jika mengacu pada literatur, saya belum pernah membaca Sang Buddha mengajarkan untuk pai-pai kepada patung dalam sutta, tetapi dalam sutra sepertinya pernah (saya tidak terlalu ingat di sutra mana, dan istilahnya bukan pai-pai).

Terlepas kontroversi di atas,  saya pernah membaca Sang Buddha pernah menghormati “benda mati” dengan alasan tertentu. Hal ini tercantum dalam kisah setelah Pencerahan Sang Buddha (di RAPB), Ia menantap tanpa berkedip pohon Bodhi sebagai penghormatan, penghargaan atas manfaat yang diberikannya.

Dan menurut saya, pai-pai adalah salah satu bentuk cara seseorang memberikan penghormatan, penghargaan kepada sesuatu atas manfaat ataupun jasa, baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun saya pribadi tidak bisa menilai secara langsung alasan seseorang yang pai-pai kepada patung, apakah berdasarkan alasan penghormatan atau penghargaan atas manfaat, atau justru minta-minta hoki.

Dengan alasan di atas maka saya berpendapat bahwa ada kaitan nilai antara kisah Sang Buddha menatap pohon Bodhi sebagai penghargaan, dengan penghargaan seseorang terhadap sesuatu yang memang memberikan manfaat bagi dirinya dengan cara penghargaan yang berbeda-beda.

Quote
sedangkan pemberitahuan untuk merenungkan sifat2 buda apakah umat2 tahu sifat buda?
Ada yang tahu, ada yang tidak tau, ada juga yang lupa-lupa ingat

Quote
apa sajakah sifat buda yang perlu direnungkan?
Berdasarkan Buddhanusati, (saya copy paste): Bhagava, Yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai penerangan Sempurna : Sempurna pengetahuan serta tindak-tanduk-Nya. Sempurna menempuh Sang Jalan (ke Nibbana). Pengenal segenap alam. Pembimbing manusia yang tiada taranya. Guru para dewa dan manusia. Yang Sadar (Bangun), Yang patut Dimuliakan.

Quote
dan apakah umat buda tahu semua sifat buda?
Ada yang tahu, ada yang tidak tau, ada juga yang lupa-lupa ingat (di atas saya copas karena lupa-lupa ingat susunannya  ^-^)

Quote
tahu darimanakah sifat buda sedangkan umat belum tentu tahu dan pernah membaca tipitaka/tripitaka yang menerangkan sifat2 buda yang perlu di renungkan?

Kalau memang itu terjadi, mungkin berasal dari mendengar ceramah, baca buku paritta, atau bertanya.

Quote
maaf jadi banyak pertanyaan nih om kelana

No problem, Mr. Ryu, asal tidak teori yang berat-berat, maklum sikon-nya tidak seperti dulu.

 

GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline kuswanto

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 399
  • Reputasi: 16
  • kematian bisa saja menghampiriku hari ini..

Terlepas kontroversi di atas,  saya pernah membaca Sang Buddha pernah menghormati “benda mati” dengan alasan tertentu. Hal ini tercantum dalam kisah setelah Pencerahan Sang Buddha (di RAPB), Ia menantap tanpa berkedip pohon Bodhi sebagai penghormatan, penghargaan atas manfaat yang diberikannya.


bukannya pohon bodhi termasuk makhluk hidup yah? cuma tanpa perasaan,pencerapan,bentukan batin n kesadaran, hanya memiliki jasmani.


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
bukannya pohon bodhi termasuk makhluk hidup yah? cuma tanpa perasaan,pencerapan,bentukan batin n kesadaran, hanya memiliki jasmani.



dalam 31 kelompok alam kehidupan, pohon bodhi termasuk alam apa ya?

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
dalam 31 kelompok alam kehidupan, pohon bodhi termasuk alam apa ya?

Flora Kingdom...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
bukannya pohon bodhi termasuk makhluk hidup yah? cuma tanpa perasaan,pencerapan,bentukan batin n kesadaran, hanya memiliki jasmani.

Sepemahaman saya selama ini sih, bukan Sdr. Kuswanto.
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline kuswanto

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 399
  • Reputasi: 16
  • kematian bisa saja menghampiriku hari ini..
dalam 31 kelompok alam kehidupan, pohon bodhi termasuk alam apa ya?

wkwkwk gak termasuk salah satunya, karena gak memiliki 5 unsur komplit,

di sini yang jadi masalah mungkin penulisan "makhluk hidup" dalam pengertian sehari2. jika di sebut benda mati rasanya tidak tepat juga toh dari kecil jelas bisa di lihat tumbuhan bertumbuh.
sama halnya "VIRUS" dalam kedokteran virus di anggap hidup karena bisa reproduksi (dengan cara nya sendiri tentunya), tetapi virus bisa di kristalisasi(dibekukan melalui suhu/temperatur yang amat dingin) dan hidup kembali setelah berasa di suhu yang sesuai lagi untuk hidup. maka kl gak salah terakhir kl pas jaman aku sekolah, virus tidak masuk kingdom2an, gak tau deh kl skrg.

 nah secara buddhis ini yang juga saya bingung, pendapat saya sementara sih.. karena tumbuh2an dan mungkin juga virus hehe6 tidak memiliki bentuk lain seperti perasaan, pencerapan, bentukan batin dan kesadaran maka itu tidak termasuk "makhluk hidup" dalam pengertian Buddhisme.
kalau pengertian sehari2 tentang makhluk hidup ya tumbuhan(pohon bodhi) bisa di anggap hidup,.



Offline kuswanto

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 399
  • Reputasi: 16
  • kematian bisa saja menghampiriku hari ini..
Sepemahaman saya selama ini sih, bukan Sdr. Kuswanto.

dari awal lupa pencantuman "secara buddhism" dan "pandangan orang awam"  ^:)^ sorry dah..

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
wkwkwk gak termasuk salah satunya, karena gak memiliki 5 unsur komplit,
makhluk brahma di alam tertentu juga tidak memiliki 5 unsur komplit, ada yg hanya punya rupa(jasmani) tanpa nama(batin), atau sebaliknya, namun demikian, mereka termasuk makhluk hidup.

Quote
di sini yang jadi masalah mungkin penulisan "makhluk hidup" dalam pengertian sehari2. jika di sebut benda mati rasanya tidak tepat juga toh dari kecil jelas bisa di lihat tumbuhan bertumbuh.
sama halnya "VIRUS" dalam kedokteran virus di anggap hidup karena bisa reproduksi (dengan cara nya sendiri tentunya), tetapi virus bisa di kristalisasi(dibekukan melalui suhu/temperatur yang amat dingin) dan hidup kembali setelah berasa di suhu yang sesuai lagi untuk hidup. maka kl gak salah terakhir kl pas jaman aku sekolah, virus tidak masuk kingdom2an, gak tau deh kl skrg.

 nah secara buddhis ini yang juga saya bingung, pendapat saya sementara sih.. karena tumbuh2an dan mungkin juga virus hehe6 tidak memiliki bentuk lain seperti perasaan, pencerapan, bentukan batin dan kesadaran maka itu tidak termasuk "makhluk hidup" dalam pengertian Buddhisme.
kalau pengertian sehari2 tentang makhluk hidup ya tumbuhan(pohon bodhi) bisa di anggap hidup,.




anda mencampur-adukkan "benda hidup" dan "makhluk hidup"