//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm  (Read 75864 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #90 on: 06 January 2008, 11:22:29 PM »
diambil dari wiki: http://en.wikipedia.org/wiki/Twelve_Nidanas

Quote
Ignorance conditions creations, activities

Activities condition consciousness

Consciousness conditions body and mind

Body and mind condition the twelve domains
    During rebirth, the four psychic aggregates condition the sixth domain as simultaneity, reciprocity, support, association, result, existence and non-disparition.

Twelve domains condition contact
    The five physical domains condition the five physical contacts as support, anteriority, faculty, dissociation, existence and non-disparition. The mental domain conditions the mental contact as simultaneity, reciprocity, support, result, intake, faculty, association, existence and non-disparition. The visible domain conditions contact with the eye as object, anteriority, existence and non-disparition. The other exterior domains represent the same conditions : for example sound for the contact with the ear.

Contact conditions sensation
    This description considers only the 32 sensations associated to resulting states. Contact with the eye, the nose, the ear, the mouth or the body conditions the sensations which are supported by the associated sensibilities as simultaneity, reciprocity, support, result, intake, association, existence and non-disparition. Contact with the eye, nose, ear, mouth and body also conditions the other sensations as strong support.

Sensation conditions lust
    The only case is the resulting and nice-to-have sensation conditioning craving as a strong support.

Desire conditions attachment
    Sensorial lust conditions as strong support sensorial attachment. Sensorial lust conditions other attachments as simultaneity, reciprocity, support, association, existence, non-disparition and causal conditions.

Attachment condition becoming
    Every attachment conditions every becoming. The four attachments condition pure physical becoming and non-physical becoming ( see dhyana and arupajhanas ) as strong support. Attachment conditions beneficial physical becoming as strong support. Attachment conditions pernicious becomings as simultaneity, reciprocity, support, association, existence, non-disparition and causal conditions.

Becoming conditions birth
    Becoming conditions the birth as a karma and strong support condition.

And birth conditions sickness, old age and death
    Birth conditions both old age, sickness, death, sorrow as an extreme strong support condition.

yg dimaksud perasaan mungkin adalah sensation, kemudian dari perasaaan ini muncul attachment, menurut saya mulai dari attachment itu sudah mengacu ke pikiran.
"pikiran" yg saya maksud adalah kemampuan berpikir, analisa, persepsi.

kalau "pikiran" dalam konteks seperti yg dijelaskan oleh bro gunasaro, maka lebih cocok diartikan sebagai Consciousness (yg ke3).
« Last Edit: 06 January 2008, 11:26:39 PM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #91 on: 07 January 2008, 05:42:26 AM »
ada perbedaan pemaknaan kata perasaan nih

kalo vedana ada yg mengartikan "sensation" atau "feeling"

dan sepertinya kata itu tidak mengacu untuk menjelaskan kata2x "perasaan" dalam bahasa indonesia. rasa iri, rasa benci, rasa lain2xnya yang kompleks.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #92 on: 07 January 2008, 07:00:26 AM »
Perasaan (vedana) adalah faktor mental yang merasakan suatu obyek. Suatu mode afektif dimana obyek dialamin (experienced). Kata Pali "vedana" tidak merujuk pada suatu emosi (suatu yang muncul sebagai suatu fenomena kompleks yang tersusun dari berbagai faktor mental), tetapi suatu perasaan yang muncul dari pengalaman mentah (bare quality), yang mana adalah suka, tidak suka dan netral.
Bilamana faktor mental lain mengalami obyek secara tidak langsung, vedana mengalami obyek secara langsung.

(Source : Abhidhammatha Sangaha "Comprehensive Manual of Abhidhamma", Bikkhu Bodhi)
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #93 on: 07 January 2008, 07:08:28 AM »
231. Oleh karena itu, apa yang disebut "perasaan muncul dari kontak" "
Perasaan muncul dari kontak dgn indera mata, kontak dgn indera telinga, kontak dgn indera hidung, kontak dengan indera lidah, kontak dengan indera tubuh, kontak dengan indera pikiran (mind).

(The Book of Analysis (Vibhanga), Pali Text Society)

Jadi,
vedana adalah suatu perasaan yang muncul dari persentuhan dengan indera, termasuk indera pikiran. Indera pikiran yang dimaksud disini sebetulnya adalah Mind (consciousness, citta), bukan thoughts (mano). Proses ini terjadinya secara mikro, bukan seperti yang kita alami sehari-hari. Apa yang kita alami sehari-hari sudah menjadi suatu proses kompleks berupa bentukan konglomerat dan ilusif.
Dalam pencerapan sehari-hari pada saat kita berpikir dan kemudian merasakan adanya perasaan, proses itu dimulai dari banyak rangkaian mental yang terdiri dari banyak moment2 pikiran (mind moment, cittavitthi) yang berbeda2.

Memang harus diakui, bahwa penjelasan dengan bahasa Indonesia sangat tidak memadai dan membingungkan. Misal, banyak perbedaan makna dalam menjelaskan proses mind, thoughts, consciousness, awareness tapi dalam bahasa Indonesia cuma muncul dalam satu kata "pikiran". Tentu saja ambigu.
« Last Edit: 07 January 2008, 07:19:42 AM by Suchamda »
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #94 on: 07 January 2008, 07:33:55 AM »
thanks all...
saya mulai bisa membedakan sedikit apa itu pikiran dan perasaa.
ini saya sadari ketika saya meditasi...
tadi pagi saya meditasi mencoba untuk sambil buka musik...
dan hasilnya saya susah untuk konsentrasi...
231. Oleh karena itu, apa yang disebut "perasaan muncul dari kontak" "
Perasaan muncul dari kontak dgn indera mata, kontak dgn indera telinga, kontak dgn indera hidung, kontak dengan indera lidah, kontak dengan indera tubuh, kontak dengan indera pikiran (mind).

(The Book of Analysis (Vibhanga), Pali Text Society)

dari tidak konsentrasi itu timbul perasaan tidak enak...dan cd saya matikan.
dan saya lanjut lagi meditasi.fokus pada obyek dan rasa tidak enak telah berganti dgn rasa tenang.
sepertinya saya bisa mengamati ternyata perasaan kita terpengaruh dari indra kita.dari indra memberi renspon pada pikiran dan timbullah rasa(senang/tidak senang)
diantara indra-pikiran dan rasa itu ada semacam kesadaran yg mengatur indra-pikiran dan perasaan itu.
benar engak kira-kira pemahaman saya ini ???


tapi ada kala nya tampa berpikir tampa melihat tiba-tiba ada perasaan tdk nyaman...nah yang ini saya belum memahami :)

 

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #95 on: 07 January 2008, 08:50:50 AM »
Quote
Perasaan (vedana) adalah faktor mental yang merasakan suatu obyek. Suatu mode afektif dimana obyek dialamin (experienced). Kata Pali "vedana" tidak merujuk pada suatu emosi (suatu yang muncul sebagai suatu fenomena kompleks yang tersusun dari berbagai faktor mental), tetapi suatu perasaan yang muncul dari pengalaman mentah (bare quality), yang mana adalah suka, tidak suka dan netral.
Bilamana faktor mental lain mengalami obyek secara tidak langsung, vedana mengalami obyek secara langsung.

(Source : Abhidhammatha Sangaha "Comprehensive Manual of Abhidhamma", Bikkhu Bodhi)

231. Oleh karena itu, apa yang disebut "perasaan muncul dari kontak" "
Perasaan muncul dari kontak dgn indera mata, kontak dgn indera telinga, kontak dgn indera hidung, kontak dengan indera lidah, kontak dengan indera tubuh, kontak dengan indera pikiran (mind).

(The Book of Analysis (Vibhanga), Pali Text Society)

Jadi,
vedana adalah suatu perasaan yang muncul dari persentuhan dengan indera, termasuk indera pikiran. Indera pikiran yang dimaksud disini sebetulnya adalah Mind (consciousness, citta), bukan thoughts (mano). Proses ini terjadinya secara mikro, bukan seperti yang kita alami sehari-hari. Apa yang kita alami sehari-hari sudah menjadi suatu proses kompleks berupa bentukan konglomerat dan ilusif.
Dalam pencerapan sehari-hari pada saat kita berpikir dan kemudian merasakan adanya perasaan, proses itu dimulai dari banyak rangkaian mental yang terdiri dari banyak moment2 pikiran (mind moment, cittavitthi) yang berbeda2.

Memang harus diakui, bahwa penjelasan dengan bahasa Indonesia sangat tidak memadai dan membingungkan. Misal, banyak perbedaan makna dalam menjelaskan proses mind, thoughts, consciousness, awareness tapi dalam bahasa Indonesia cuma muncul dalam satu kata "pikiran". Tentu saja ambigu.

Anumodana, Bro Suchamda...
Penjelasan ini sangat membantu.
Karna "perasaan" dan juga "pikiran" yg kita gunakan dalam bahasa sehari2 sedikit banyak berbeda dengan "perasaan" dan "pikiran" yg dijelaskan dalam kitab Pali. Jadi untuk mendiskusikan "perasaan" dan "pikiran" harus dibuat dulu kesepakatan: "perasaan " macam apa yg ingin didiskusikan, dan juga "pikiran" jenis apa yg ingin didiskusikan.

Apa yg disampaikan Sdr. Suchamda diatas sudah sangat menjelaskan definisi Vedana (perasaan) dan untuk pikiran, seperti yg juga sy jelaskan pd postingan sebelumnya, sangat banyak artinya, hampir seluruh pengalaman batin bisa saja diterjemahkan sebagai pikiran, sedangkan di Indonesia semuanya dijadikan satu, yaitu: pikiran saja.

 _/\_
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #96 on: 07 January 2008, 09:29:56 AM »
Quote
Dan secara tidak sadar pula pikiran saya bekerja (saya tidak tahu secara jelas how) dan sepertinya “mengusik” memori pikiran dan dar! muncul perasaan.

kalau dalam 1 rangkaian, perasaaan lah yg lebih dulu muncul.

kita tunggu bro suchamda utk menjelaskan saja... ;D
saya tidak bijaksana dalam memilih kalimat seperti bro suchamda


Coba bro latihan duduk dan amati objek pikiran dan perasaan 3 hari saja dalam meditasi metode vipasana. 1 jam saja latihannyapada pagi hari dan sore hari, nanti anda akan tau.

Sebenarnya yg membuat bingung adalah karena kemunculan dari kontak indria,kesadaran indria(kesadaran mata,telinga dll),munculnya pikiran dan perasaan itu dalam kecepatan yg tinggi dan hampir bersamaan jadi terlihat seakan2 bersamaan atau perasaan terlebih dahulu, nah dengan vipasana anda bisa melihat mana yg dulu.
 Hal ini ada di Milinda panha juga ,bahwa pikiran muncul terlebih dahulu baru perasaan.

Pengalaman batin adalah perasaan.Perasaan= Yg dialami.





 _/\_Anumodana
« Last Edit: 07 January 2008, 09:48:27 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #97 on: 07 January 2008, 10:02:24 AM »
Quote
Hal ini ada di Milinda panha juga ,bahwa pikiran muncul terlebih dahulu baru perasaan.

Pengalaman batin adalah perasaan.Perasaan= Yg dialami.

sekali lagi seperti yg bro sumedho, bro suchamda & bro willi (dkk, yg tak disebut jgn marah :P ) katakan, sebaiknya kita harus memperjelas terlebih dahulu mana yg 'perasaan' ataupun mana yg 'pikiran'. dalam konteks bahasa indonesia sangatlah membinggungkan.

Quote
Pengalaman batin adalah perasaan.Perasaan= Yg dialami.
perasaan yg dibahas sebelumnya adalah vedana dalam bahasa Pali, penjelasan bro bond, pengalaman bathin dalam bahasa Palinya apa?
« Last Edit: 07 January 2008, 10:04:21 AM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #98 on: 07 January 2008, 12:52:36 PM »
.

Apa yg disampaikan Sdr. Suchamda diatas sudah sangat menjelaskan definisi Vedana (perasaan) dan untuk pikiran, seperti yg juga sy jelaskan pd postingan sebelumnya, sangat banyak artinya, hampir seluruh pengalaman batin bisa saja diterjemahkan sebagai pikiran, sedangkan di Indonesia semuanya dijadikan satu, yaitu: pikiran saja.

 _/\_

Kalo pengalaman bathin saya kutip dari tulisan Bro Wili,kalo bahasa palinya ngak tau. ;D. Mungkin disini ada yg atau bahasa palinya. Tapi yg pasti semua bentuk pengalaman adalah "merasakan" yg kemudian membentuk persepsi, nah dari persepsi ini kemudian masuk ke bawah sadar(bhavanga). Ini cuma garis besarnya.
Contoh : Anda melihat bunga, terjadi kontak mata, dan muncul pikiran ttg ciri2 bunga, dan anda merasakan kagum, tidak suka dan lain2 yg kemudian membentuk persepsi ini indah atau tidak, nah persepsi yg muncul akan masuk /atau terekam dalam bawah sadar(bhavanga), ketika melihat bunga lagi, maka apa yg telah membentuk persepsi dalam bhavangga akan muncul ke dalam pikiran kita(citta)dan yg mungkin berseteru dengan citta yg baru mengenai bunga alin yg dilihat, dan muncul perasaan ttg bunga dan kemudian muncul persepsi lagi.dst. Yg pasti Citta mendahului vedana.

Sebenarnya yg dimaksud disini adalah Pikiran(Citta) dan Perasaan (vedana).
 _/\_ :P
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #99 on: 07 January 2008, 01:53:12 PM »
.

Apa yg disampaikan Sdr. Suchamda diatas sudah sangat menjelaskan definisi Vedana (perasaan) dan untuk pikiran, seperti yg juga sy jelaskan pd postingan sebelumnya, sangat banyak artinya, hampir seluruh pengalaman batin bisa saja diterjemahkan sebagai pikiran, sedangkan di Indonesia semuanya dijadikan satu, yaitu: pikiran saja.

 _/\_

Kalo pengalaman bathin saya kutip dari tulisan Bro Wili,kalo bahasa palinya ngak tau. ;D. Mungkin disini ada yg atau bahasa palinya. Tapi yg pasti semua bentuk pengalaman adalah "merasakan" yg kemudian membentuk persepsi, nah dari persepsi ini kemudian masuk ke bawah sadar(bhavanga). Ini cuma garis besarnya.
Contoh : Anda melihat bunga, terjadi kontak mata, dan muncul pikiran ttg ciri2 bunga, dan anda merasakan kagum, tidak suka dan lain2 yg kemudian membentuk persepsi ini indah atau tidak, nah persepsi yg muncul akan masuk /atau terekam dalam bawah sadar(bhavanga), ketika melihat bunga lagi, maka apa yg telah membentuk persepsi dalam bhavangga akan muncul ke dalam pikiran kita(citta)dan yg mungkin berseteru dengan citta yg baru mengenai bunga alin yg dilihat, dan muncul perasaan ttg bunga dan kemudian muncul persepsi lagi.dst. Yg pasti Citta mendahului vedana.

Sebenarnya yg dimaksud disini adalah Pikiran(Citta) dan Perasaan (vedana).
 _/\_ :P

maksudnya pengalaman bathin=Nanna (dibaca nyana) kah ??
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #100 on: 07 January 2008, 02:02:27 PM »
Quote
Sebenarnya yg dimaksud disini adalah Pikiran(Citta) dan Perasaan (vedana).

yg ini lebih rumit lagi... ^:)^

kalau dalam pikiran = citta, maka perasaan (vedana) adalah salah satu bentuk dari cetasika, dimana: citta + cetasika = nama.

jadi citta & cetasika selalu muncul bersama-sama...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #101 on: 07 January 2008, 02:43:33 PM »
Quote
Tapi yg pasti semua bentuk pengalaman adalah "merasakan" yg kemudian membentuk persepsi, nah dari persepsi ini kemudian masuk ke bawah sadar(bhavanga).

Bhavanga bukan bawah sadar.
Bawah sadar adalah bagian dari teori psikoanalisa Freud, bukan Buddhism.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #102 on: 07 January 2008, 02:48:34 PM »
Quote
maksudnya pengalaman bathin=Nanna (dibaca nyana) kah


Nyana (ñana) adalah pengetahuan pandangan terang, atau wisdom.
Pengalaman batin tidak bisa serta merta disebut nyana.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #103 on: 07 January 2008, 03:09:26 PM »
Quote
Tapi yg pasti semua bentuk pengalaman adalah "merasakan" yg kemudian membentuk persepsi, nah dari persepsi ini kemudian masuk ke bawah sadar(bhavanga).

Bhavanga bukan bawah sadar.
Bawah sadar adalah bagian dari teori psikoanalisa Freud, bukan Buddhism.

Jadi bhavanga apa bro?Mungkin saya salah artiin( apa yg saya dengar dari Sayalay Dipankara artinya ya itu (bawah sadar)atau coba lihat http://www.palikanon.com/english/wtb/b_f/bhavanga_sota.htm

 _/\_
« Last Edit: 07 January 2008, 03:21:20 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #104 on: 07 January 2008, 03:13:19 PM »
Quote
Sebenarnya yg dimaksud disini adalah Pikiran(Citta) dan Perasaan (vedana).

yg ini lebih rumit lagi... ^:)^

kalau dalam pikiran = citta, maka perasaan (vedana) adalah salah satu bentuk dari cetasika, dimana: citta + cetasika = nama.

jadi citta & cetasika selalu muncul bersama-sama...


Perasaan bukan salah satu bentuk dari cetasika(bentuk2 pikiran) tetapi merupakan suatu rangkaian. _/\_
« Last Edit: 07 January 2008, 03:26:07 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

 

anything