//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm  (Read 75862 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #105 on: 07 January 2008, 03:15:47 PM »
Quote
Perasaan bukan salah satu bentuk dari cetasika(bentuk2 pikiran).

No.
Vedana is cetasika.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #106 on: 07 January 2008, 03:36:37 PM »
Yes u are right, I'm wrong, vedana part of cetasika :-[. _/\_

Coba liat http://www.angelfire.com/nb/kmbb/tutorialAD4.htm (sudah saya copy dibawah)bandingkan dengan milinda panha dan pengalaman sendiri, bahwa pikiran lebih dahulu dari perasaan.Perumpamaan: Kalo kita nyalain lampu dan muncul cahaya, pencet saklar= kontak, arus listrik =pikiran, cahaya =perasaan, nah mana yg lebih dulu arus listrik apa cahaya atau bersamaan?



Pengertian Cetasika

Faktor batin, penyerta,komponen, elemen batin.
Analogi : bilangan 6 -> faktor-faktornya berapa (6,3,2,1) , Roti , Mobil
Sifat Cetasika
1. Munculnya bersamaan dengan Citta
2. Padamnya bersamaan dengan Citta
3. Objeknya sama dengan Citta
4. Landasannya sama dengan Citta
Faktor-faktor tersebut punya kegunaan khusus sehingga mencerminkan perilaku, tetapi munculnya bareng, dan disini di terangkan satu persatu hanya untuk kepentingan 'penerangan'.
Pembagian Cetasika
Lihat skema
Hubungan antara Citta dan Cetasika dengan Pancakkhandha
Pancakkhandha
1. Vinnanakkhandha : kel. perpaduan kesadaran ( Citta 89/121 )
2. Vedanakkhandha : kel. perpaduan perasaan ( Vedana Cetasika 1 )
3. Sannakkhandha : kel. perpaduan pencerapan ( Sanna Cetasika 1)
4. Sankharakkhandha : kel. perpaduan bentuk-bentuk batin ( Cetasika 50 )
5. Rupakkhandha : kel. perpaduan materi ( Rupa 28 )
Arahat -> masih Pancakkhandha ,tetapi terbebas dari panca-upadanakkhandha (jadi ,cara menanggapi pancakkhandha berbeda dengan kita). Yang terbebas dari pancakkhandha adalah Nibbana.
Hubungan antara Citta dan Cetasika dengan Sacca 4
Sacca 4
1. Tentang Dukkha : Lokiya Citta 81, Cetasika 51, Rupa 28
2. Sebab Dukkha : Lobha Cetasika 1
3. Terhentinya Dukkha : Nibbana
4. Jalan menuju terhentinya Dukkha : Magga Citta 4 s/d 20
Hubungan antara Citta dan Cetasika dengan Tilakkhana
Tilakkhana
1. Sabbe Sankhara Anicca : Citta 89, Cetasika 52, Rupa 28
2. Sabbe Sankhara Dukkha : Citta 89, Cetasika 52, Rupa 28
3. Sabbe Dhamma Anatta : Citta 89, Cetasika 52, Rupa 28, Nibbana
Deskripsi Cetasika dan pengertiannnya
Cetasika terdapat 52 jenis, dan dikelompokkan menjadi 3 bagian :
1. Annasamana Cetasika 13 (13 Cetasika umum)
a) Sabbacittasadharana cetasika 7 , yaitu 7 cetasika yang terdapat di semua jenis citta
" Phassa : Kontak. Istilah kontak ini bukan berarti kontak secara fisik. Kontak merupakan faktor batin yang pekerjaannya seperti sebuah pilar yang bertindak sebagai pendukung yang kuat untuk struktur gedung secara keseluruhan. Manifestasinya bersamaan dengan landasan, objek dan kesadaran. Walaupun disebutkan pertama kali, bukan berarti kontak ini adalah yang pertama. Pembahasan kontak pertama kali ini hanya untuk kepentingan pengajaran, tidak ada hubungannya dengan urutan kemunculannya.
" Vedana : Perasaan. Perasaan merupakan padanan kata yang lebih tepat untuk vedana dibandingkan dengan sensasi seperti yang sering dijumpai. Seperti halnya kontak, perasaan merupakan sebuah kekayaan penting bagi setiap kesadaran. Perasaan dapat berwujud menyenangkan, tidak menyenangkan, netral (bukan menyenangkan juga bukan tidak menyenangkan) Perasaan merupakan faktor batin yang merasakan objek ketika objek itu 'kontak' dengan indera.
" Sanna : Pencerapan / persepsi, Arti kata sanna sangat bervariasi tergantung konteks pembahasannya. Untuk menghindari kebingungan, sebaiknya digunakan istilah khusus yang digunakan di dalam hubungan ini sebagai faktor batin yang universal. Karakteristik utama dari sanna ini adalah kognisi atas objek dengan cara menandai, seperti biru, hitam, dan sebagainya. Proseduralnya mirip rekognisi seorang tukang kayu terhadap jenis kayu tertentu dengan tanda-tanda yang dibuatnya , mirip seorang ahli batuan yang dapat membedakan berbagai jenis permata dengan tanda-tandanya. Antara sanna, vinnana dan panna dapat diumpamakan dengan seorang anak kecil, seorang dewasa, dan seorang dewasa ahli kimia di dalam melihat uang logam. Bagi seorang anak kecil ia hanya berpersepsi sebuah uang logam. Orang dewasa melihatnya dengan mengetahui nilai uang itu, dan bagi ahli kimia , ia melihat bahwa uang itu terdiri dari bahan kimia logam-logam tertentu.
" Cetana : Kehendak, merupakan faktor batin yang berfungsi di dalam koordinasi dan akumulasi. Cetana mengkoordinasikan faktor-faktor batin yang berhubungan dengannya dalam berespon terhadap objek. Seperti seorang koordinator yang memenuhi tugasnya dan mengatur pekerjaan orang lainnya, demikian pula, cetana memenuhi fungsinya dan mengatur fungsi faktor batin lain yang berhubungan dengannya .Cetana memegang peranan penting di dalam semua jenis aksi . Baik moral, maupun immoral. Di dalam kondisi lokiya, cetana merupakan faktor batin yang signifikan sedangkan di lokuttara, panna yang signifikan.
" Ekaggata : Konsentrasi terhadap satu objek, merupakan faktor batin yang mengkosentrasikan batin terhadap satu objek . Faktor batin ini membuat kokoh batin di dalam mengalami objek.
" Jivitindriya : Penghidup batin, merupakan faktor batin yang melebur kehidupan ke dalam faktor-faktor batin yang berhubungan dengannya , Walaupun cetana menentukan aktivitas dari semua faktor batin , jivitindriya yang meng-infusi kehidupan ke dalam cetana dan faktor batin lainnya.
" Manasikara : Perhatian, adalah faktor batin yang mengarahkan faktor batin lainnya kepada objek secara spontan, (memberi arahan , ibarat provokator)
b) Pakinnaka cetasika 6 , adalah 6 cetasika yang muncul di sebagian besar citta, faktor batin khusus
" Vitakka : Pengarahan kepada objek, merupakan faktor batin yang memiliki ciri khusus mengarahkan faktor batin kepada objek, (pengerahan faktor-faktor batin ke arah objek mengerahkan, menggerakan)
" Vicara : Perenungan kepada objek, merupakan faktor batin yang memiliki ciri khusus merenungkan objek , (menambatkan , memantapkan)
" Adhimokkha : Keputusan, faktor batin yang memutuskan atau memilih.
" Viriya : Semangat ~ effort , faktor batin yang membangkitkan, menggugah semangat (energi batin) , dalam jangka panjang dapat menimbulkan daya tahan batin ( injurent ), yaitu ulet, tekun
" Piti : Kegiuran, faktor batin yang tergiur kepada objek
" Chanda : Harapan untuk melakukan, (bukan kehendak untuk berbuat) ; ada 3 jenis
- Kamacchanda -> harapan untuk nafsu-nafsu indera (immoral)
- Kattukamyatta -> harapan untuk berbuat (unmoral)
- Dhammachanda -> harapan untuk mencapai suatu pencapaian dhamma (moral)
Perbedaan antara cetana dengan chanda , chanda tidak ada sifat mengkoordinir
Tambahan :
1. 13 cetasika umum ini dapat dianalogikan sebagai pengacara.
2. sebagai pengacara dapat memihak siapa saja ~ [viriya,chanda] netral
3. fungsi cetana hanya mengkoordinirkan (bukan menggerakkan, bukan menyerang)
4. semua cetasika 7 umum bekerja bebarengan
5. ibarat pasukan tempur (tapi untuk hal mengalami objek) vitakka[menyerang], vicara[mengepung], adhimokkha[memutuskan], dst (juga lebah)
6. cetasika-cetasika yang muncul kelihatannya 'sama' , tetapi hakekat yang sesungguhnya sudah berbeda [analogi susu -> keju] oleh sebab itu , menjadi arahat tidak bisa secara 'instant' co: Bhikkhu Ananda yang paling dekat dengan S.B. saat itu masih tetap sotapana, mengapa ? karena kualitas batin berbeda (pemupukannya).
7. Semua harus ditempuh secara bertahap ,tapi dimana di pupuknya ?
8. penjelasan tentang vedana ada lima.
9. jadi perasaan menyenangkan bisa kusala maupun akusala, bukan hanya kusala.
2) Akusala Cetasika 14
" Mocatuka cetasika : 4 cetasika kelompok Moha:
¢ Moha cetasika: kebodohan batin/kegelapan batin, faktor batin yang menyebabkan batin tidak dapat melihat objek secara jelas dan membutakan batin sehingga tidak dapat melihat jelas kusala maupun akusala.
¢ Ahirika cetasika: tidak malu akan kejahatan, faktor batin yang menyebabkan batin tidak malu berbuat jahat. Anottappa cetasika: tidak takut akibat perbuatan jahat, faktor batin yang menyebabkan batin tidak menyadari akibat perbuatan jahat. Anottappa harus dibedakan dari tidak takut dalam pengertian umum. Buddha tidak menganjurkan untuk menakuti individu apa pun termasuk "God".
¢ Uddhacca cetasika: kegelisahan/ ketidaktenangan batin, faktor batin yang tidak dapat memegang objek dengan baik.
" Lotika cetasika : 3 cetasika kelompok Lobha
¢ Lobha cetasika: keserakahan, faktor batin yang menyebabkan terikat terhadap objek
¢ Ditthi cetasika: pandangan. Di dalam Buddha Dhamma, ditthi apabila berdiri sendiri, maka diartikan miccha ditthi, pandangan keliru. Moha dan ditthi seyogyanya dibedakan. Moha seperti awan yang menutupi objek, sehingga tidak dapat melihat jelas, sedangkan ditthi tidak menutupi objek, ditthi dapat melihat objek, namun memegang objek secara salah. Ditthi adalah lawan dari Nana, kebijaksanaan. Ditthi menolak sifat alamiah dan memandang secara salah, sedangkan Nana memandang objek sebagaimana sifat sesungguhnya.
¢ Mana cetasika: membandingkan dengan pihak lain
" Docatuka cetasika: 4 cetasika kelompok Dosa
¢ Dosa cetasika: kebencian, faktor batin yang menolak objek.
¢ Issa cetasika: faktor batin yang menyebabkan iri / cemburu terhadap objek (bersifat objektif)
¢ Macchariya cetasika: kekikiran faktor batin yang menyebabkan kikir atas sesuatu yang dimiliki (bersifat subjektif)
¢ Kukkucca cetasika: kekhawatiran, faktor batin yang menyebabkan menyesal terhadap perbuatan yang telah dilakukan, yaitu menyesal atas kejahatan yang telah dilakukan atau menyesal atas perbuatan baik yang tidak dilakukan. Kekhawatiran ini adalah kekhawatiran terhadap sesuatu yang telah lewat (lampau).
" Thina-Middha cetasika 2:
¢ Thina cetasika: kemalasan, kesakitan batin, faktor batin yang merupakan lawan dari Viriya, faktor batin ini sering disebut citta-gelanna bertentangan dengan cittakammannata, daya penyesuaian batin.
¢ Middha cetasika: kelambanan, tidak aktif, inert, faktor batin yang merupakan lawan dari viriya, faktor batin ini sering disebut kaya-gelanna yang bertentangan dengan kayakammannata, daya penyesuaian tubuh batin. Di dalam hal ini, tubuh batin yang dimaksud bukanlah tubuh fisik, melainkan faktor-faktor batin yang terdiri dari vedana, sanna dan faktor-faktor batin lainnya).
Vicikiccha cetasika: keraguan, skeptis, faktor batin yang menimbulkan keraguan. Sebagai satu dari rintangan batin (nivarana), vicikiccha bukan berarti ragu terhadap Buddha, Dhamma, Sangha dan seterusnya, tetapi merupakan sikap batin yang tidak mampu untuk memutuskan
3) Sobhana cetasika 25 (25 faktor batin yang indah):
" Sobhanasadharana cetasika 19 (19 faktor batin indah yang terdapat di semua jenis kusala citta)
" Virati cetasika 3 (3 faktor batin yang bertanggung jawab di dalam 3 jenis pantangan)
" Appamanna cetasika 2 (2 faktor batin tanpa batas)
" Pannindria cetasika 1 (satu factor batin kebijaksanaan)
19 Jenis faktor batin indah yang terdapat di semua jenis kusala citta, terdiri dari:
" Saddha = factor batin keyakinan berdasarkan pengetahuan.
" Sati = perhatian terhadap objek sesuai kondisi yang sesungguhnya.
" Hiri = kebalikan dari Ahirika (lihat ahirika)
" Ottappa = kebalikan dari anottappa (lihat anottappa)
" Alobha = kebalikan dari lobha (lihat lobha cetasika). Alobha merupakan factor batin yang bertanggung jawab di dalam sikap murah hati.
" Adosa = kebalikan dari dosa (lihat dosa cetasika). Adosa merupakan factor batin yang bertanggung jawab terhadap sikap batin cinta kasih terhadap semua mahluk (metta di dalam brahma vihara / appamanna 4)
" Tatramajjhattata = factor batin yang bertanggung jawab dalam sikap seimbang di dalam menghadapi kondisi yang bergejolak (upekkha di dalam brahma vihara /appamanna 4).
" Kayapassaddhi dan cittapassaddhi = factor batin yang bertanggung jawab di dalam ketenangan factor-faktor batin (kaya) dan kesadaran (citta). Faktor batin ini lawan dari kegelisahan dan kekhawatiran.
" Kayalahuta dan cittalahuta = factor batin yang bertanggung jawab di dalam keringanan / kecepatan factor-faktor batin dan kesadaran di dalam memanggapi objek. Faktor batin ini merupakan lawan dari thina-middha yang menyebabkan sikap berat batin di dalam menanggapi objek.
" Kayamuduta dan cittamuduta = factor batin yang bertanggung jawab di dalam menyingkirkan rigiditas (thambha) dalam factor-faktor batin dan kesadaran ketika menanggapi objek. Faktor batin ini merupakan lawan dari miccha-ditthi dan mana yang menimbulkan rigiditas.
" Kayakammannata dan cittakammannata = factor batin yang bertanggung jawab di dalam adaptabilitas / penyesuaian factor-faktor batin dan kesadaran terhadap objek yang dialami. Faktor batin ini merupakan lawan dari sisa rintangan batin lainnya.
" Kayapagunnata dan cittapagunnata = factor batin yang bertanggung jawab di dalam keahlian factor batin dan kesadaran di dalam memperlakukan objek. Faktor batin ini merupakan lawan dari sikap batin yang tidak yakin dan seterusnya. Faktor batin ini menekan kesakitan factor batin dan kesadaran.
" Kayujukata dan cittujukata = factor batin yang bertanggung jawab di dalam keterusterangan factor batin dan kesadaran di dalam menanggapi objek. Faktor batin ini merupakan lawan dari sikap munafik dan ketidakterusterangan.
Virati cetasika 3 = 3 faktor batin pantangan
" Samma vaca cetasika = factor batin yang bertanggung jawab di dalam berpantangnya batin terhadap tindakan ucapan yang salah, fitnah, kasar, sia-sia.
" Samma kammanta cetasika = factor batin yang bertanggung jawab di dalam berpantangnya batin terhadap tindakan perbuatan jasmani yang keliru seperti membunuh, mencuri, berprilaku seksual yang salah.
" Samma ajiva cetasika = factor batin yang bertanggung jawab di dalam berpantangnya batin terhadap tindakan penghidupan yang salah seperti menjual senjata, makanan/minuman yang melemahkan kewaspadaan, racun, mahluk hidup.
Appamanna cetasika 2 = factor batin tanpa batas. Faktor batin ini disebut juga sebagai brahma vihara.
" Karuna cetasika = factor batin yang bertanggung jawab terhadap sikap belas kasihan terhadap semua mahluk yang menderita.
" Mudita cetasika = factor batin yang bertanggung jawab terhadap sikap 'appreciate' akan kusala kamma / kusala vipaka yang terjadi pada mahluk lain.
Pannindriya cetasika = factor batin bijaksana di dalam memandang hakekat sesungguhnya segala sesuatu




« Last Edit: 07 January 2008, 04:12:53 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #107 on: 07 January 2008, 04:20:52 PM »
Quote
Sebenarnya yg dimaksud disini adalah Pikiran(Citta) dan Perasaan (vedana).

yg ini lebih rumit lagi... ^:)^

kalau dalam pikiran = citta, maka perasaan (vedana) adalah salah satu bentuk dari cetasika, dimana: citta + cetasika = nama.

jadi citta & cetasika selalu muncul bersama-sama...


Perasaan bukan salah satu bentuk dari cetasika(bentuk2 pikiran) tetapi merupakan suatu rangkaian. _/\_

kembali lagi, 'perasaan' seperti apa yg bro maksud.
kalau 'marah' itu dah kombinasi complex, yg saya maksud adalah hanya vedana.

Begini bro, Marah =jenis vedana yg terdiri dari kombinasi yg complex.
Jenis2 perasaan adalah bagian dari vedana.

 _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #108 on: 07 January 2008, 04:25:01 PM »
Selain citta ada  ngak bahasa pali yg sering dipakai untuk pikiran?Kalo ngomongin bahasa sedikit rumit. Tapi setidaknya kita harus bisa menangkap arti pikiran itu sendiri.Lalu direnungkan dgn mendalam.
 _/\_
« Last Edit: 07 January 2008, 04:27:30 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #109 on: 07 January 2008, 04:25:59 PM »
ooops... saya udah delete reply saya... saya ga baca postingan page 8 tadi... jadi ga nyambung...  ^:)^ ^:)^ ^:)^

btw:
Quote
Jenis2 perasaan adalah bagian dari vedana.
??? sorry ga ngerti...

maksud bro 'marah, sedih, senang' kondisi emosi adalah bagian vedana? setahu saya tidak deh... vedana hanya sukha, dukkha, upekkha. kalau disuruh menjabarkan marah, terus terang saya masih jauh dari keadaan sanggup dalam menjabarkannya. ^:)^
« Last Edit: 07 January 2008, 04:34:23 PM by tesla »
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #110 on: 07 January 2008, 04:29:19 PM »
Selain citta ada  ngak bahasa pali yg sering dipakai untuk pikiran?Kalo ngomongin bahasa sedikit rumit. Tapi setidaknya kita harus bisa menangkap arti pikiran itu sendiri.Lalu direnungkan dgn mendalam.
 _/\_

rasanya pertanyaannya terbalik deh... selain "pikiran" adakah yg lebih cocok untuk mendeskripsikan citta?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #111 on: 07 January 2008, 04:30:40 PM »
 :)). ngak apa bro paling pada bingung, justru belajar dhamma harus dimulai dari rasa ingin tahu-->bingung-->cari terus---> dapet deh jawabannya _/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #112 on: 07 January 2008, 04:35:57 PM »
Selain citta ada  ngak bahasa pali yg sering dipakai untuk pikiran?Kalo ngomongin bahasa sedikit rumit. Tapi setidaknya kita harus bisa menangkap arti pikiran itu sendiri.Lalu direnungkan dgn mendalam.
 _/\_

rasanya pertanyaannya terbalik deh... selain "pikiran" adakah yg lebih cocok untuk mendeskripsikan citta?

http://www.buddhanet.net/e-learning/history/glossary_ae.htm
Citta: Consciousness or knowing.

Yg dibahaskan pikiran dan perasaan(pertama kali), dan padanan yg saya pakai citta,nah pikiran yg dimaksud palinya apa. Koq jadi terbalik bro?


 :))
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #113 on: 07 January 2008, 05:04:17 PM »
Begini bro, Marah =jenis vedana yg terdiri dari kombinasi yg complex.
Jenis2 perasaan adalah bagian dari vedana.

IMO:
Marah bukanlah perasaan (vedana) saja.
Marah atau kemarahan, sudah masuk pada tahap SANKARA atau juga kamma yg berakar pada dosa-mula-citta, artinya suatu tindakan yg dilakukan didasari penolakan terhadap objek.

Citta (kesadaran/pikiran) selalu muncul disertai oleh cetasika (faktor batin). Dengan kata lain, kapanpun cetasika muncul, pasti ada citta.

Cetasika jumlahnya ada 52. Dari 52 ini, dua diantaranya adalah vedana (perasaan) dan sanna (pencerapan), selebihnya 50 yg lain disebut faktor batin (Sankara).

Jadi dalam KEMARAHAN kita telah terdapat dosa -mula-citta dan juga citta yg umum (termasuk dalam ini vedana).

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #114 on: 07 January 2008, 05:13:07 PM »
Yg dibahaskan pikiran dan perasaan(pertama kali), dan padanan yg saya pakai citta,nah pikiran yg dimaksud palinya apa. Koq jadi terbalik bro?

 :))

Citta = pikiran / kesadaran, terdiri atas:
Vedana = perasaan
Sanna = pencerapan, pengenalan, persepsi
Sankhara = bentuk / faktor batin
Vinnana = kesadaran (kesadaran ini muncul bersamaan dengan vedana, sanna dan sankhara)

Nah, dengan begini mungkin agak jelas, yg mo dibahas yg mana.... tinggal pilih  ;D

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #115 on: 07 January 2008, 06:11:42 PM »
Quote
Tapi yg pasti semua bentuk pengalaman adalah "merasakan" yg kemudian membentuk persepsi, nah dari persepsi ini kemudian masuk ke bawah sadar(bhavanga).

Bhavanga bukan bawah sadar.
Bawah sadar adalah bagian dari teori psikoanalisa Freud, bukan Buddhism.

Jadi bhavanga apa bro?Mungkin saya salah artiin( apa yg saya dengar dari Sayalay Dipankara artinya ya itu (bawah sadar)atau coba lihat http://www.palikanon.com/english/wtb/b_f/bhavanga_sota.htm
 _/\_

Bhavanga = Kesadaran yang berfungsi menyambung antar kehidupan atau di sebut adalah rangkaian kehidupan 5 Pintu Indera

 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #116 on: 07 January 2008, 06:48:42 PM »
Quote
Jadi bhavanga apa bro?Mungkin saya salah artiin( apa yg saya dengar dari Sayalay Dipankara artinya ya itu (bawah sadar)atau coba lihat http://www.palikanon.com/english/wtb/b_f/bhavanga_sota.htm

Perhatikan kutipan di link yang anda berikan tsb:
The first term may tentatively be rendered as the 'undercurrent forming the condition of being, or existence', and the second as 'subconsciousness', though, as will be evident from the following, it differs in several respects from the usage of that term in Western psychology.

Bhavanga tidak tepat bila diterjemahkan sebagai 'subconsciousness', lebih tepat bila diterjemahkan sebagai 'life-continuum'.
Di Buddhism tidak mengenal konsep 'bawah sadar' seperti dalam psikologi barat. Orang sering salah mengerti dan kacau dalam hal ini, akhirnya menghasilkan teori 'Buddhism' yang bukan Buddhism.
« Last Edit: 07 January 2008, 06:50:17 PM by Suchamda »
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #117 on: 07 January 2008, 09:48:22 PM »
Quote
Jadi bhavanga apa bro?Mungkin saya salah artiin( apa yg saya dengar dari Sayalay Dipankara artinya ya itu (bawah sadar)atau coba lihat http://www.palikanon.com/english/wtb/b_f/bhavanga_sota.htm

Perhatikan kutipan di link yang anda berikan tsb:
The first term may tentatively be rendered as the 'undercurrent forming the condition of being, or existence', and the second as 'subconsciousness', though, as will be evident from the following, it differs in several respects from the usage of that term in Western psychology.

Bhavanga tidak tepat bila diterjemahkan sebagai 'subconsciousness', lebih tepat bila diterjemahkan sebagai 'life-continuum'.
Di Buddhism tidak mengenal konsep 'bawah sadar' seperti dalam psikologi barat. Orang sering salah mengerti dan kacau dalam hal ini, akhirnya menghasilkan teori 'Buddhism' yang bukan Buddhism.

Ok Saya jelas mengenai bhavanga, pertanyaan berikutnya bawah sadar ada apa tidak?, ingatan muncul dari mana? Kalau bukan teori buddhism, lalu teori buddhism mengenai apa2 yg kita alami dan terekam , itu disimpan dimana?
« Last Edit: 07 January 2008, 09:52:03 PM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #118 on: 07 January 2008, 10:15:03 PM »
Yg dibahaskan pikiran dan perasaan(pertama kali), dan padanan yg saya pakai citta,nah pikiran yg dimaksud palinya apa. Koq jadi terbalik bro?

 :))

Citta = pikiran / kesadaran, terdiri atas:[b/]
Vedana = perasaan
Sanna = pencerapan, pengenalan, persepsi
Sankhara = bentuk / faktor batin
Vinnana = kesadaran (kesadaran ini muncul bersamaan dengan vedana, sanna dan sankhara)

Nah, dengan begini mungkin agak jelas, yg mo dibahas yg mana.... tinggal pilih  ;D

::



Mari kita lihat objek2 meditasi vipasana:

Kayanupasana, vedananupasana,cittanupasana, dan dhammanupasana.

Jadi  citta/kesadaran terdiri atas:
1.vedana 2...

Jadi apakah vedana bagian dari citta,jika ya kenapa terjadi pemisahan objek dalam vipasana?

Setau saya citta ada banyak jenisnya, demikian pula vedana ada banyak jenisnya. dan mereka saling bersekutu

_/\_
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Suchamda

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 556
  • Reputasi: 14
Re: PIKIRAN dan PERASAAN HMMMmmmm
« Reply #119 on: 07 January 2008, 10:46:49 PM »
Quote
Jadi bhavanga apa bro?Mungkin saya salah artiin( apa yg saya dengar dari Sayalay Dipankara artinya ya itu (bawah sadar)atau coba lihat http://www.palikanon.com/english/wtb/b_f/bhavanga_sota.htm

Perhatikan kutipan di link yang anda berikan tsb:
The first term may tentatively be rendered as the 'undercurrent forming the condition of being, or existence', and the second as 'subconsciousness', though, as will be evident from the following, it differs in several respects from the usage of that term in Western psychology.

Bhavanga tidak tepat bila diterjemahkan sebagai 'subconsciousness', lebih tepat bila diterjemahkan sebagai 'life-continuum'.
Di Buddhism tidak mengenal konsep 'bawah sadar' seperti dalam psikologi barat. Orang sering salah mengerti dan kacau dalam hal ini, akhirnya menghasilkan teori 'Buddhism' yang bukan Buddhism.

Ok Saya jelas mengenai bhavanga, pertanyaan berikutnya bawah sadar ada apa tidak?

Jangan campur adukkan teori. Disini saat anda belajar, oleh karena itu kita bicara murni dan saklek. Dilain kesempatan, silakan gunakan kata 'bawah sadar' sebagai bahasa awam.

Quote
ingatan muncul dari mana?

Sanna.

Quote
Kalau bukan teori buddhism, lalu teori buddhism mengenai apa2 yg kita alami dan terekam , itu disimpan dimana?
[/quote]

Ingat no-self?
No container.
Wrong question.
"We don't use the Pali Canon as a basis for orthodoxy, we use the Pali Canon to investigate our experience." -- Ajahn Sumedho