//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Musik Rohani Buddhis  (Read 59229 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #105 on: 30 April 2009, 05:35:16 PM »
Berarti secara Dhamma sendiri, tidak ada yang namanya musik rohani dan musik duniawi, yang ada hanyalah suara yang kemudian direspon oleh persepsi. Begitu maksudnya atau bukan?

betul om


Quote
Memang subjektifitas tidak dapat dihindari. Dalam konteks lagu (label) religus hendaknya tidak urakan dan dombreng2 ngak karuan(hip2 hura2) . Dan dalam hal ini kalau sukanya demikian dikembalikan kepada individu masing2 yg merupakan cerminan pribadi orang itu.

contoh: lagu yg diciptakan Bhante Girirakhito , grup musik dhammagosa, memiliki nilai religiusitas,kreatifitas dan ada pesan yg disampaikan. Berbeda dengan musik yg katanya religius tapi jingkrak2, teriak2, nangis, yg gila kalau sampai jumpalitan seperti sirkus  :)).

Yg pasti apa yg mau kita capai dalam menjalankan Dhamma. Sebatas kulit atau sampai sum-sum tulang. ;)


Jika satu musik menyampaikan satu pesan moral seperti lagu ciptaan Bhante Girirakhito tersebut, namun tidak dalam format bahasa Buddhisme, tidak urakan bikin orang histeris, apakah bisa dikatakan itu lagu religius?



Bisa saja, namanya juga persepsi or labeling .
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Elin

  • DhammaCitta Press
  • KalyanaMitta
  • *
  • Posts: 4.377
  • Reputasi: 222
  • Gender: Female
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #106 on: 30 April 2009, 11:37:53 PM »
I choose second statement..

Musik Buddhis/duniawi bs mengikis LDM..

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #107 on: 01 May 2009, 05:38:46 AM »
I choose second statement..

Musik Buddhis/duniawi bs mengikis LDM..
mungkin bisa dibagi menjadi 2 opini ya..
1. jika kita terlena dengan alunan musiknya maka LDM
2. jika kita menyadari arti dari lirikan lagunya dan jadikan itu sebagai bahan perenungan bisa mengikis (tapi tidak berbeda dengan membaca cerita / sutta )
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Equator

  • Sebelumnya: Herdiboy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.271
  • Reputasi: 41
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #108 on: 01 May 2009, 08:21:39 AM »
yg berbobot itu misalnya lagu2 ciptaan YM Girirakkhito yang memasukkan inti ajaran Buddha dalam lagunya misalnya lagu Anicca, Dukkha, Anatta. sampai saat ini saya menilai tidak ada lagu Buddhis lain yang bisa menyamai lagu2 B. Giri. lagu2 Buddhis sekarang ini menurut saya menyedihkan. ;D

Memang saya pribadi mengakui kalo lagu Alm B.Giri memang berkualitas, tapi saya ingin mengetahui sejauh mana anda telah melakukan penelitian kalo lagu2 buddhis sekarang ini demikian menyedihkan ? Sudah berapa album baru Buddhis yang update saat ini telah anda dengar ?
Saya kenal beberapa musisi lagu, bahkan ada yang mantan agama lain pindah ke Buddhis, dan mereka telah berupaya susah payah untuk menciptakan lagu Buddhis, meskipun dengan pengetahuan Dhamma yang terbatas
Saya juga tahu kalau mereka jatuh bangun dalam hal permodalan untuk memproduksi album Buddhis yang notabene masih direspon pesimis bagi masyarakat Buddhis, belum lagi sudah banyak kasus mereka merugi dalam pemasaran, bahkan balik modalpun masih jauh dari angan2
Sekali2 bolehlah anda mengunjungi studio dan kegiatan didalamnya, barulah anda tahu betapa keras perjuangan mereka untuk menghasilkan album, bahkan malampun bisa berubah menjadi siang bagi mereka2 itu


Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #109 on: 01 May 2009, 08:24:32 AM »
Jadi ingat Candani Ku nich :D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #110 on: 01 May 2009, 08:36:20 AM »
I choose second statement..

Musik Buddhis/duniawi bs mengikis LDM..
mungkin bisa dibagi menjadi 2 opini ya..
1. jika kita terlena dengan alunan musiknya maka LDM
2. jika kita menyadari arti dari lirikan lagunya dan jadikan itu sebagai bahan perenungan bisa mengikis (tapi tidak berbeda dengan membaca cerita / sutta )


Ini sebenernya emang kelanjutannya, Forte. ;D
1. "Hanya lagu duniawi yang memupuk LDM (lagu rohani tidak bisa memupuk LDM)."
2. "Baik lagu duniawi atau rohani, tetap bisa memupuk LDM."
Tapi rasanya bagi yang di awal milih statement 2, cenderung akan memilih statement 2 lagi.


Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #111 on: 01 May 2009, 08:48:09 AM »
Quote from: Kainyn_Kutho
Jadi terlepas dari bermanfaat atau tidak (yang adalah tergantung dari pendengar), kriteria musik itu sendiri (apakah "religius" atau "duniawi") tidak menentukan apa pun juga, bukan?

Ya. Tapi setidaknya musik rohani diciptakan dan dimainkan dengan tujuan untuk mengkondisikan 'siraman rohani' kepada para pendengarnya.


Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #112 on: 01 May 2009, 08:48:57 AM »
Contoh, lagu Imagine bagi agama tertentu sesat, padahal kata2nya ada yang bagus khan :) ini lagu duniawi ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #113 on: 01 May 2009, 09:23:37 AM »
Quote from: Kainyn_Kutho
Jadi terlepas dari bermanfaat atau tidak (yang adalah tergantung dari pendengar), kriteria musik itu sendiri (apakah "religius" atau "duniawi") tidak menentukan apa pun juga, bukan?

Ya. Tapi setidaknya musik rohani diciptakan dan dimainkan dengan tujuan untuk mengkondisikan 'siraman rohani' kepada para pendengarnya.

Ya, kalau dilihat dari maksud dan tujuannya, pasti berbeda.

Nah, mengenai 'siraman rohani' ini, sebetulnya sama saja dengan ceramah dhamma. Berikut ini saya ada 3 statement (yang saya beri nomor), dan kalau ada tidak setuju, bisa ditunjuk yang nomor berapa. Kalau setuju yah ga apa, tentunya. (Ga harus ga setuju) ;D

Pengetahuan akan dhamma itu memang diberikan, tetapi pemahaman akan dhamma itu sendiri tidak bisa diberikan, karena bagaimana pun, harus diri sendiri yang menyadarinya. (1)
Dengan begitu, maka apakah sebuah objek itu berupa "siraman rohani" atau bukan, adalah murni tergantung pada objek. (2) Bagi orang yang tidak paham, khotbah Buddha pun seandainya direkam, tidak lebih dari serangkaian kata-kata saja, tidak ada "kebenaran" sama sekali. Tetapi bagi orang-orang tertentu (dalam kisah di Kitab Pali, misalnya Bhikkhu muda yang jatuh cinta pada Sirima), bahkan mayat yang sudah membengkak adalah "siraman dhamma".
Oleh karena itu, kalau menurut dhamma, objek tidak bisa dibedakan sebagai "siraman rohani/dhamma" atau tidak, tetapi semua adalah pikiran seseorang yang timbul ketika persepsi terhadap objek terjadi. (3)


Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #114 on: 01 May 2009, 09:30:17 AM »
Contoh, lagu Imagine bagi agama tertentu sesat, padahal kata2nya ada yang bagus khan :) ini lagu duniawi ;D

Karena bagi kalangan tertentu, memang ada "ego" yang memiliki sesuatu dan juga ada kemutlakan dalam agama, sehingga orang itu hidup untuk agama dan untuk kepemilikan.
Maka membayang-bayangkan "no possession" dan "no religion" sudah pasti lagunya orang "sesat". ;D


Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #115 on: 01 May 2009, 09:40:18 AM »
Ya, kalau dilihat dari maksud dan tujuannya, pasti berbeda.

Nah, mengenai 'siraman rohani' ini, sebetulnya sama saja dengan ceramah dhamma. Berikut ini saya ada 3 statement (yang saya beri nomor), dan kalau ada tidak setuju, bisa ditunjuk yang nomor berapa. Kalau setuju yah ga apa, tentunya. (Ga harus ga setuju) ;D

Pengetahuan akan dhamma itu memang diberikan, tetapi pemahaman akan dhamma itu sendiri tidak bisa diberikan, karena bagaimana pun, harus diri sendiri yang menyadarinya. (1)
Dengan begitu, maka apakah sebuah objek itu berupa "siraman rohani" atau bukan, adalah murni tergantung pada objek. (2) Bagi orang yang tidak paham, khotbah Buddha pun seandainya direkam, tidak lebih dari serangkaian kata-kata saja, tidak ada "kebenaran" sama sekali. Tetapi bagi orang-orang tertentu (dalam kisah di Kitab Pali, misalnya Bhikkhu muda yang jatuh cinta pada Sirima), bahkan mayat yang sudah membengkak adalah "siraman dhamma".
Oleh karena itu, kalau menurut dhamma, objek tidak bisa dibedakan sebagai "siraman rohani/dhamma" atau tidak, tetapi semua adalah pikiran seseorang yang timbul ketika persepsi terhadap objek terjadi. (3)

Ketiga poin di atas benar, tapi saya ingin memberi sedikit tambahan...

Musik rohani dan mayat yang membengkak adalah objek netral. Keduanya memungkinkan untuk memberi muatan renungan agama kepada umat. Namun bedanya :

- Musik rohani bisa ada karena salah satunya untuk mengemas wejangan agama lewat musik.
- Mayat membengkak bisa ada karena proses alamiah.

Mungkin banyak orang yang langsung bisa menangkap 'siraman rohani' dari musik. Tapi jarang orang yang langsung bisa menangkap kebijaksanaan dari melihat mayat membengkak. Karena hanya sedikit orang yang memiliki debu di matanya. ;D

Kesimpulannya :
- Musik rohani menyuguhkan langsung wejangan agama. Bagi orang awam, mungkin mereka bisa banyak belajar dan mendalami agama dari musik-musik rohani ini.
- Mayat membengkak tidak menyuguhkan wejangan agama. Perlu kebijaksanaan dasar yang kuat bagi seseorang untuk meresapi hakikat kehidupan dengan mayat membengkak itu.


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #116 on: 01 May 2009, 11:24:08 AM »
Memang saya pribadi mengakui kalo lagu Alm B.Giri memang berkualitas, tapi saya ingin mengetahui sejauh mana anda telah melakukan penelitian kalo lagu2 buddhis sekarang ini demikian menyedihkan ? Sudah berapa album baru Buddhis yang update saat ini telah anda dengar ?
Saya kenal beberapa musisi lagu, bahkan ada yang mantan agama lain pindah ke Buddhis, dan mereka telah berupaya susah payah untuk menciptakan lagu Buddhis, meskipun dengan pengetahuan Dhamma yang terbatas
Saya juga tahu kalau mereka jatuh bangun dalam hal permodalan untuk memproduksi album Buddhis yang notabene masih direspon pesimis bagi masyarakat Buddhis, belum lagi sudah banyak kasus mereka merugi dalam pemasaran, bahkan balik modalpun masih jauh dari angan2
Sekali2 bolehlah anda mengunjungi studio dan kegiatan didalamnya, barulah anda tahu betapa keras perjuangan mereka untuk menghasilkan album, bahkan malampun bisa berubah menjadi siang bagi mereka2 itu

bagian yg di BOLD, bagaimana jadinya si pendengar yg ingin mempelajari dhamma lewat lagu, tapi yg bikin lagu pengetahuannya terbatas? bagaimanakah para pencipta lagu mengantisipasi resiko kesalahan pengajaran ini? saya bahkan pernah mendengar lagu buddhist yg isinya bertolak belakang dengan buddhism, mungkin lagu itu hasil proses konversi dari lagu rohani agama lain.

kalau urusan modal, ini sudah menyentuh bisnis, ya untuk bisnis memang perlu modal, sedikit kebisaan bermusik bukanlah modal, justru yg paling penting adalah pengetahuan Dhamma.
dan juga perjuangan yg keras itu juga adalah bagian dari mencari nafkah, tentu semua orang harus bekerja keras.

« Last Edit: 01 May 2009, 11:30:45 AM by Indra »

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #117 on: 01 May 2009, 11:28:55 AM »
I choose second statement..

Musik Buddhis/duniawi bs mengikis LDM..
mungkin bisa dibagi menjadi 2 opini ya..
1. jika kita terlena dengan alunan musiknya maka LDM
2. jika kita menyadari arti dari lirikan lagunya dan jadikan itu sebagai bahan perenungan bisa mengikis (tapi tidak berbeda dengan membaca cerita / sutta )


Ini sebenernya emang kelanjutannya, Forte. ;D
1. "Hanya lagu duniawi yang memupuk LDM (lagu rohani tidak bisa memupuk LDM)."
2. "Baik lagu duniawi atau rohani, tetap bisa memupuk LDM."
Tapi rasanya bagi yang di awal milih statement 2, cenderung akan memilih statement 2 lagi.


ya.. saya pun memilih ke 2.. ketika mendengar lagu pun.. kerasa.. bahwa menjadi terlena..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Equator

  • Sebelumnya: Herdiboy
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.271
  • Reputasi: 41
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #118 on: 01 May 2009, 11:37:38 AM »
Memang saya pribadi mengakui kalo lagu Alm B.Giri memang berkualitas, tapi saya ingin mengetahui sejauh mana anda telah melakukan penelitian kalo lagu2 buddhis sekarang ini demikian menyedihkan ? Sudah berapa album baru Buddhis yang update saat ini telah anda dengar ?
Saya kenal beberapa musisi lagu, bahkan ada yang mantan agama lain pindah ke Buddhis, dan mereka telah berupaya susah payah untuk menciptakan lagu Buddhis, meskipun dengan pengetahuan Dhamma yang terbatas
Saya juga tahu kalau mereka jatuh bangun dalam hal permodalan untuk memproduksi album Buddhis yang notabene masih direspon pesimis bagi masyarakat Buddhis, belum lagi sudah banyak kasus mereka merugi dalam pemasaran, bahkan balik modalpun masih jauh dari angan2
Sekali2 bolehlah anda mengunjungi studio dan kegiatan didalamnya, barulah anda tahu betapa keras perjuangan mereka untuk menghasilkan album, bahkan malampun bisa berubah menjadi siang bagi mereka2 itu

bagian yg di BOLD, bagaimana jadinya si pendengar yg ingin mempelajari dhamma lewat lagu, tapi yg bikin lagu pengetahuannya terbatas? bagaimanakah para pencipta lagu mengantisipasi resiko kesalahan pengajaran ini? saya bahkan pernah mendengar lagu buddhist yg isinya bertolak belakang dengan buddhism, mungkin lagu itu hasil proses konversi dari lagu rohani agama lain.

kalau urusan modal, ini sudah menyentuh bisnis, ya untuk bisnis memang perlu modal, sedikit kebisaan bermusik bukanlah modal, justru yg paling penting adalah pengetahuan Dhamma.
dan juga perjuangan yg keras itu juga adalah bagian dari mencari nafkah, tentu semua orang harus bekerja keras.

Pengetahuan Dhamma yang terbatas disini adalah tidak sampai Dhamma tingkat tinggi, apalagi sampai ke Abhidhamma, juga bukan berarti minim, apalagi asal2an, namun lebih difokuskan kepada pengenalan nilai2 luhur ajaran Buddha, bahkan banyak ditemui temanya malah puji2an kepada Buddha
Boleh di share contoh lagu tersebut apa, dan dimanakah letak kesalahannya ?
Biasanya kami selaku pencipta saling share lagu, serta syair2nya, jika dirasa sudah pas maknanya, barulah diangkat
Kita hanya berusaha sebaik mungkin, tapi menyangkut antisipasi yang semurni2nya dari ajaran Buddha, saya tidak dapat berkomentar banyak, sebagai contoh kecil saja; apakah anda berani menjamin bahwa buku2 buddhis yang beredar saat dulu sampai sekarang itu adalah benar2 semua murni ajaran Buddha ?
 
« Last Edit: 01 May 2009, 11:52:25 AM by Equator »
Hanya padaMu Buddha, Kubaktikan diriku selamanya
Hanya untukMu Buddha, Kupersembahkan hati dan jiwaku seutuhnya..

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Musik Rohani Buddhis
« Reply #119 on: 01 May 2009, 12:24:25 PM »
Pengetahuan Dhamma yang terbatas disini adalah tidak sampai Dhamma tingkat tinggi, apalagi sampai ke Abhidhamma, juga bukan berarti minim, apalagi asal2an, namun lebih difokuskan kepada pengenalan nilai2 luhur ajaran Buddha, bahkan banyak ditemui temanya malah puji2an kepada Buddha
Boleh di share contoh lagu tersebut apa, dan dimanakah letak kesalahannya ?
Biasanya kami selaku pencipta saling share lagu, serta syair2nya, jika dirasa sudah pas maknanya, barulah diangkat
Kita hanya berusaha sebaik mungkin, tapi menyangkut antisipasi yang semurni2nya dari ajaran Buddha, saya tidak dapat berkomentar banyak, sebagai contoh kecil saja; apakah anda berani menjamin bahwa buku2 buddhis yang beredar saat dulu sampai sekarang itu adalah benar2 semua murni ajaran Buddha ?
 

Saya tidak bisa menjamin kemurnian buku2 buddhis, siapalah saya ini? namun seperti yg bro katakan mengenai BUKAN DHAMMA TINGKAT TINGGI, nah yang saya maksudkan memang yang tingkat basic saja.

contohnya seperti yg saya quote dari postingan saya di masa lalu

Saya agak kurang setuju dengan pendapat Bro herry d. Saya setuju bahwa lagu adalah universal jika kita melihat dari sudut Genre lagu tsb, ie. Jazz, Rock, dsb. tapi begitu kita memberikan label Buddhis, ini sudah tidak universal lagi. Contohnya, kata "Anatta" tidak mungkin ada dalam lagu kr****n atau I***m. tapi kata "Anatta" adalah normal dalam lagu Buddhis. Contoh lain, maaf saya mengutip dari lagu anda sendiri yang saya dengar dari perpustakaan DC, terdapat kata2, "Hidup hanya sekali", ini jelas bukan ajaran Buddhis; namun kata2 tsb wajar jika terdapat dalam lagu kr****n/I***m.

Jadi untuk Lagu Buddhis, menurut saya kita harus memahami apa tujuan lagu Buddhis itu diciptakan. sebagian besar compposer akan memberikan jawaban, "membabarkan Dhamma lewat lagu". Tapi Dhamma apa yg dibabarkan jika dalam lagu tsb tidak mengandung ajaran sama sekali? pernyataan anda bahwa "lagu adalah lirik yang dikasih notasi", ini juga saya setuju, tapi terbatas untuk lagu2 pop umum, bukan untuk lagu buddhis. lagu buddhis bukan sekedar konsumsi telinga, tapi harus menjadi konsumsi batin.

Dilema yang dihadapi oleh Bro Herdiboy sptnya disebabkan oleh ketidak-tertarikan umat terhadap lagu buddhis. jadi perlu diselidiki mengapa umat tidak tertarik? dugaan saya mungkin karena lagunya tidak menarik. dan khusus untuk Lagu yang diberi label Buddhis, sebaiknya memenuhi syarat: 1. Mengandung pesan Dhamma. 2. lemak di talingo.

_/\_



nah dari lagu yg saya rujuk pada quote di atas, tentunya basic dalam Buddhism adalah ajaran tentang Kelahiran kembali dan hukum kamma, kalau HIDUP HANYA SEKALI ini jelas berlawanan dengan buddhism, bukan? pencipta mungkin punya alasan mengapa menggunakan kata-kata seperti itu, namun alasan itu sayangnya tidak termuat dalam lagu, dan menurut saya ini bisa menciptakan pemahaman keliru bagi pendengar.

 

anything