Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: Suchamda on 13 September 2007, 02:32:47 PM
-
Apakah tubuh Arahat masih menghasilkan sel-sel sperma?
Menurut biologi, tubuh seorang lelaki sehat menghasilkan sperma setiap detiknya dan ditampung dalam kantong sperma yang menjadi penuh dalam waktu 7 hari (cmiiw) dan bila tak disalurkan akan keluar dengan sendirinya melalui mimpi.
Bagaimanakah menjelaskan hal ini?
-
Menarik, sekalian saya mau tanya (memastikan) juga. Apakah dianggap terjadi pelanggaran vinaya jika terjadi mimpi basah tersebut, mengingat hal ini tidak timbul dari niat tetapi sebagai sesuatu yang alami?
-
[at] suchamda, keknya lebih dari 7 hari, mungkin 1 bulan. Tergantung hormon. Kalau 7 hari penuh mah artinya hormonnya kenceng atau tenki-nya kecil :D
Ada kemungkinan lain juga, mungkin produksi sperma akan berhenti sendirinya. Ada pengalaman juga dahulu, ada saat2x dimana ketika lagi 'hi' dalam meditasi setiap hari, nafsu juga hilang. Storage tidak penuh penuh dalam jangka waktu lama (berbulan2x). Mungkin hormon pemicu produksi sperma tidak muncul, jadinya tutup pabrik sementara.
[at] Kelana: keknya itu tidak melanggar vinaya. Pernah baca dimana gitu. CMIIW
-
Untuk memastikan produksi sperma pada tubuh para arahat, mungkin diperlukan suatu penelitian khusus dan serius; seperti penelitian meditasi, yang melibatkan beberapa meditator ahli untuk dipasangi alat2 khusus. Masalahnya, gimana mo ngumpulin beberapa arahat? ;D Lagipula, apakah para arahat ini mau mengakui dirinya dan memunculkan diri?
Produksi sperma pada tubuh kita, saya rasa tidak murni bioligis alami. Pabrik akan menyesuaikan diri dengan permintaan pasar. Sekedar sharing, saya pernah tidak mengacuhkannya selama tiga bulan, tidak juga keluar melalui mimpi. :D Tapi pernah juga sih gila2an, hampir tiap hari :whistle:
Jadi berdasarkan kenyataan tersebut, dapat disimpulkan produksi sperma akan menyesuaikan diri dengan kebiasaan (dan faktor citta juga berperan).
Saya pikir tubuh seorang arahat berkemungkinan telah tidak memproduksi sperma lagi.
-
Hahaha, seru juga topiknya Bro Suchamda.
Betul Bro Willy, apakah arahat masih mengeluarkan sperma, harus dilakukan penelitian terhadap para arahat.
Karena belum arahat, saya jawab mengenai sperma yg keluar dari mimpi apabila tidak disalurkan..
Menurut bacaan dan dari pengalaman, sperma TIDAK HARUS keluar sendiri melalui mimpi kalau tidak tersalurkan.
Saya bahas lebih lebar sedikit ya...
Dari buku Kungfu Seks, ala Taoisme. Di jelaskan sperma bisa keluar melalui mimpi karena kurang "terorganisasi". Sperma yg diproduksi tubuh jangan dibuang2, sangat berharga. Sperma yg tidak dikeluarkan mampu diserap kembali oleh tubuh. Tetapi utk lebih efektifnya, bisa dengan pemusatan pikiran / berkonsentrasi dan membayangkan sperma terserap kedalam darah disertai dengan irama nafas (ada aturan aliran energi yg harus diikuti oleh pikiran saat berkonsentrasi, lupa, saya harus baca bukunya lagi).
Sperma yg terserap kembali mengandung gizi yg tinggi, sehingga tubuh menjadi sehat dan awet muda. Kalau dibuang, justru kita fisik akan cepat aus karena kehilangan energi dan gizi tersedot utk memproduksi sperma kembali. Ini rahasia raja cina yg punya 1000 selir kata Man Tak Chia.
Disini motto daur ulang sampah kering dipakai juga:
1. Reduce ; Kurangi pemborosan,
2. Reuse ; Dipakai kembali (tidak harus ejakulasi utk orgasme) dan
3. Recycle ; Diserap kembali oleh tubuh.
Bagi yg percaya bakal menjadi kanker prostat kalau sperma tidak dikeluarkan, pengetahuan ini bisa menjadi pertimbangan lain. Sebaliknya banyak bukti bahwa hidup tanpa "menyalurkan sperma" membawa usia panjang. Boleh percaya boleh tidak.
Wah masih banyak sih ceritanya, tapi takut kepanjangan.
-
gw ude ngalemin nech walaupun gak tersalurkan tetep kantong kgk penuh2 atau luber alias mimpi basah ;D *ini beneran loh jd kgk usah ampe tingkat arahat pun eloe bs mengalihkan energi/napsu sex ke meditasi *minjem u punya istilah ya sumedho
-
Sperma adalah bagian dari tubuh.
Arahat adalah bagian dari pikiran.
Proses tubuh masi seperti biasa, walaupun pikiran sudah merealisasi Dhamma. Ini yang aku dengar.
-
Jadi kesimpulannya................? :-?
-
Jadi kesimpulannya................? :-?
Langsung tanya kepada arahat saja... ;D