eh tapi kok terjemahannya sama yah antara yang nidukkho homi dan nidukkha hontu??
saya kurang paham ttg bahasa pali,
tapi dari dasar2 grammar bahasa pali,
ada "kata dasar" yg bisa berubah ekornya, dengan keadaan tertentu
misal past, present, future tense.
atau ketika tertuju untuk female, male, jamak, tunggal dll
seperti dalam inggris,
go - went - gone (arti katanya hampir sama, tapi bentuk tulisan berbeda)
kalau kita sedang mencari pekerjaan, kita kan berusaha mencari kerjaan yang baik..
tapi belum dapat, lalu kemudian tawaran atau panggilan yang datang pada kita adalah tempat dmana kerjaan tersebut kurang baik menurut dhamma.. misal di resto seafood (walaupun bukan jd koki/yg motong2 hewan), di bar (walaupun bukan jadi bartendernya)..
nah, apakah mesti kita tolak? tapi sama saja dengan menolak rejeki bukan?
atau kita tolak karena memang itu kurang baik dan yakin saja bahwa saat mencari lagi, kita akan menemukan yg baik nantinya??
kalau saran saya, kalau memang sedang meperlukan pekerjaan itu, diterima saja.
dan sembari bekerja, jika menemukan pekerjaan yg lebih ideal lagi, baru berganti ke pekerjaan yg lebih baik lagi.
Jika, masih banyak tabungan, dan masih menanti pekerjaan lagi, yag terserah juga.
Tapi semua tergantung kondisi, dan pilihan tetap di tangan anda.
mengenai garuka kamma.. apakah kita bisa tahu jika di kehidupan sebelum ini apakah kita pernah melakukan garuka kamma??
kita tidak bisa tahu, kecuali kita sudah mencapai kemampuan melihat kehidupan lampau.
saya teringat novelnya Dee Lestari, disitu tokoh Bodhi digambarkan tidak bisa mati, dan sering bisa roh/jiwa nya terbang atau mengalami kejadian dimana dia merasakan apa yg hewan rasakan ketika dia menatap mata hewan tersebut? atau seperti melayang meninggalkan badan/jasadnya secara tiba2? dan kata gurunya mungkin karena dikehidupan sebelumnya dia pernah melakukan garuka kamma? tapi anehnya dia selalu selamat dari peristiwa yg dapat membahayakan nyawa nya??
apa iya, garuka kamma tidak langsung berbuah di kehidupan berikutnya sehingga dia terlahir kembali di alam manusia??
untuk novel ttg Bodhi. intinya itu hanya novel, dan novel intinya fiksi. jadi ini tidak cocok dijadikan acuan, karena ini ranah kreativitas penulis.
kalo tidak salah ingat, garuka kamma akan langsung terlahir di neraka avici, dan setelah buah kammanya berlalu, baru bisa terlahir di alam lainnya
atau apakah orang yg pernah melakukan garuka kamma, setelah masuk avici, dapat terlahir menjadi manusia lagi tapi masih ada sisa2 garuka kamma nya yang membuatnya mengalami sensasi dukkha yg lebih dari biasa??
mungkin saja. tapi kita hanya bisa menebak2
lagian masa lalu tidak dapat dirubah lagi.
hanya "saat ini" yg bisa dihadapi,
jadi lebih penting, bagaimana kita belajar menerima "saat ini" dengan lebih tenang seimbang