//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tanya ? Jawab untuk Pemula  (Read 627362 times)

0 Members and 3 Guests are viewing this topic.

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #975 on: 30 November 2010, 01:15:08 PM »
Tak bisa di ketahui.. Klo tidak salah, aku pernah baca.. Saat boddhisatta mempunyai keinginan menjadi Buddha, dan saat itu belum mendapat ramalan pasti.. Saat itu sampai saat ini.. Sudah ada 100ribu buddha lebih, ( jika tak salah)
Nah ramalan pasti itu di mulai saat Buddha Dipankara,..yaitu 24 Buddha sebelum.. Buddha Gotama
...

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #976 on: 30 November 2010, 07:21:48 PM »
jika dihitung dari pertama x munculnya buddha?

Rangkaian Buddha yang tidak terhitung banyaknya telah muncul di masa lampau dan tak terhitung banyaknya para Buddha yang akan muncul pada masa yang akan datang. Dengan demikian, jumlah para Buddha ada tak terhitung dan tidak dikenal adanya Buddha pertama/Buddha awal mula (primordial Buddha) dalam rangkaian tak terhingga Buddha seperti ini. Hal ini bisa diibaratkan seperti sistem bilangan real di mana tidak ada bilangan pertama dan terakhir yang bisa diketahui, kecuali bilangan positif tak terhingga dan negatif tidak terhingga (tetapi tidak ada orang yang bisa mengatakan bilangan tak terhingga itu berapa nilainya).
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline vifa

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 5
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #977 on: 01 December 2010, 09:42:44 PM »
Bro...numpang nanya..masih awam... _/\_
klo dalam ajaran agama budha tuh sebenernya ada Tuhan tidak sih?
apakah kita menyembah Budha?

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #978 on: 02 December 2010, 05:43:24 AM »
tidak ada, dan tidak menyembah melainkan menghormati..
...

Offline Asia

  • Teman
  • **
  • Posts: 74
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #979 on: 02 December 2010, 08:16:58 AM »
Bro...numpang nanya..masih awam... _/\_
klo dalam ajaran agama budha tuh sebenernya ada Tuhan tidak sih?
apakah kita menyembah Budha?

Tentang Tuhan sudah cukup sering dibahas, coba disearching dulu. Bahkan saking seringnya dibahas, akan terlihat banyak sudut pandang yang berbeda. Ada yang bilang tidak ada, ada yang bilang ada (dalam pengertian tertentu tentang Tuhan). Jadi, kalau ada yang tanya tentang Tuhan, coba tanyakan dulu pengertian Tuhan menurut dia. Setelah tau definisi Tuhan menurut dia, baru bisa kita jawab, apakah Tuhan versi dia, ada atau tidak ada dalam agama Buddha.

Apakah kita menyembah Buddha? Apa itu “menyembah”? IMO, jangan pake kata “kita”. Sekalipun kita sama-sama beragama Buddha, tapi perlakuan kita terhadap BuddhaDhamma bisa jauh berbeda, entah menyembah, percaya buta, ikut-ikutan, memuji, menguji, acuh tak acuh, dst. Jadi pertanyaan ini dijawab secara personal saja.

Offline choroqie

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 21
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #980 on: 03 December 2010, 12:07:00 AM »
Tentang Tuhan sudah cukup sering dibahas, coba disearching dulu. Bahkan saking seringnya dibahas, akan terlihat banyak sudut pandang yang berbeda. Ada yang bilang tidak ada, ada yang bilang ada (dalam pengertian tertentu tentang Tuhan). Jadi, kalau ada yang tanya tentang Tuhan, coba tanyakan dulu pengertian Tuhan menurut dia. Setelah tau definisi Tuhan menurut dia, baru bisa kita jawab, apakah Tuhan versi dia, ada atau tidak ada dalam agama Buddha.

Apakah kita menyembah Buddha? Apa itu “menyembah”? IMO, jangan pake kata “kita”. Sekalipun kita sama-sama beragama Buddha, tapi perlakuan kita terhadap BuddhaDhamma bisa jauh berbeda, entah menyembah, percaya buta, ikut-ikutan, memuji, menguji, acuh tak acuh, dst. Jadi pertanyaan ini dijawab secara personal saja.

 _/\_
kalo saya pribadi lebih suka menggunakan kata "menghormat" daripada "menyembah" dan untuk ini saya melakukannya secara harfiah dengan namakara/bersujud atau anjali depan rupangnya sebagai tanda hormat dan terima kasih layaknya ungkapan terima kasih seorang murid terhadap jasa gurunya serta menghormat dengan cara berusaha melatih diri menjalankan Dhamma yg ditemukan Sang Buddha

Offline choroqie

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 21
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #981 on: 05 December 2010, 01:31:26 AM »
 _/\_
berkenaan dengan 31 alam kehidupan kita mengenal adanya banyak 31 alam kehidupan di luar dari yg kita "tinggali" saat ini,yg berarti ada banyak alam manusia-alam manusia lainnya,pertanyaan saya apakah di alam manusia "tetangga" itu juga mengenal Buddha-Dhamma?? apakah Sang Buddha juga membabarkan Dhamma disana?? lalu adakah "kriteria"/aturan/hukum tertentu mengenai mengapa Bodhisatta terlahir sebagai manusia(Siddharta) di alam manusia yg kita tempati sekarang dibanding alam manusia "tetangga" , terima kasih  :)

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #982 on: 06 December 2010, 09:36:38 AM »
helow setahu saya memang benar tidak menutup bahwa ada alam manusia lain di alam semesta ini....
tetapi yg saya tahu 1 Buddha mewakili 10rb tatasurya...jadi dalam 10rb tatasurya tersebut tidak ada Sammasambuddha.

semua berhak menjadi Buddha....bahkan di alam manusia tetangga tersebut.

dan mengapa Buddha Gotama terlahir di bumi kita?
itu disebabkan karena ikatan kamma/karma kita.....entahlah di kehidupan beberapa yg tak terhitung, mungkin saja anda pernah bersosialisasi dengan beliau entah dalam bentuk apa.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline choroqie

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 21
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #983 on: 06 December 2010, 02:45:28 PM »
helow setahu saya memang benar tidak menutup bahwa ada alam manusia lain di alam semesta ini....
tetapi yg saya tahu 1 Buddha mewakili 10rb tatasurya...jadi dalam 10rb tatasurya tersebut tidak ada Sammasambuddha.

semua berhak menjadi Buddha....bahkan di alam manusia tetangga tersebut.

dan mengapa Buddha Gotama terlahir di bumi kita?
itu disebabkan karena ikatan kamma/karma kita.....entahlah di kehidupan beberapa yg tak terhitung, mungkin saja anda pernah bersosialisasi dengan beliau entah dalam bentuk apa.

terima kasih bro marcedes ats jawabannya _/\_
jika dalam tiap 10ribu tatasurya memang diwakili oleh 1 sammasambuddha,berarti dalam 9999 alam manusia pada tatasurya lain itu juga terdapat Dhamma?atau mungkinkah setiap Sang Buddha membabarkan Dhamma di alam manusia kita ini, 9999 alam manusia lainnya juga ikut mendengarkan???

Offline lovianettesherry

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 21
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
  • appamadena sampadetha
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #984 on: 07 December 2010, 09:43:15 AM »
numpang mau tanya lagi dong,temen-temen :o

aku ditanyain sama papaku yang sering dengerin ceramahnya Master Chin Kung, jadi kental pengetahuan tentang aliran Pure Land dan fasih Mandarin :hammer: trus aku ditanyain begini :
Sakyamuni punya alam tersendiri ga, kayak Amitabha bermukim di alam Sukhavati?
menurut papaku, ada katanya So Pho Se Cie (ga tau artinya apa)
menurutku, ga ada soalnya Buddha Sakyamuni udah Nibbana (Nibbana bahasa mandarinnya apa sih?)

kalau memang ada misalnya, trus kenapa Sakyamuni juga menganjurkan untuk menyebut nama Amitabha dan terlahir di alam Sukhavati?
klo yang ini aku ga jawab,tapi aku berpendapat ajaran-ajaran Pure Land itu bertujuan supaya terlahir di alam Sukhavati dan baru belajar Dhamma di sana dengan Budha Amitabha sampai mencapai Nibbana. Pure Land cuma salah satu cara mencapai Nibbana. (pendapatku bener atau salah?klo salah tolong diberi pengertian?) Kenapa aku ga jawab pertanyaan papaku, soalnya papaku nganggep agama Buddha semuanya menujunya ke Sukhavati (Ci Le Se Cie) padahal temenku pernah bilang dari ceramah Master Chin Kung juga, mencapai Kebudhaan/Nibbana itu banyak caranya, salah satunya Nien Fo seperti tradisi Pure Land.

trus ini pertanyaanku sendiri :
arahat itu tingkat kesucian seperti apa sih?apakah sama dengan tingkat kesucian Buddha, jadi begitu meninggal langsung mencapai Nibbana?
aku baca di suatu thread di DC ini klo theravada tujuannya mencapai arahat trus mahayana mencapai bodhisatva, betul kah?

sekian pertanyaanku :hammer: xie xie _/\_
Anekajatisamsaram sandhavissam anibbisam
Gahakaram gavesanto dukkha jati punappunam
Gahakaraka ditthosi! Puna geham na kahasi
Sabba te phasuka bhagga, gahakutam visankhatam
Visankharagatam cittam, tanhanam khaya majjhaga

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #985 on: 07 December 2010, 10:53:36 AM »
 [at] lovianettesherry:

Menurut Mahayana, sistem dunia (lokadhatu) yang kita tempati sekarang merupakan tanah Buddha Sakyamuni yang disebut dunia Saha (mungkin itu arti dari "So Pho Se Cie" yang dikatakan ayah anda). Bedanya dengan tanah Buddha Amitabha di Sukhavati adalah tanah Buddha kita tidak murni, sedangkan tanah Buddha Amitabha merupakan tanah murni.

Tentang ketidakmurnian tanah Buddha Sakyamuni ini, dalam buku Mahayana Buddhism: The Doctrinal Foundation dikatakan:

Quote
Tetapi di mana ini menyisakan tempat untuk Sakyamuni yang malang? Tanah Buddha Beliau tidak murni, oleh sebabnya Sakyamuni dan aktivitas pemurnian-Nya sebagai seorang Bodhisattva jelas sekali tidak efektif. Mengutip dari pernyataan Sariputra dalam Vimalakirtinirdesa Sutra:
“Jika Tanah Buddha murni hanya karena tingkat pikiran dari para Bodhisattva yang murni, maka ketika Buddha Sakyamuni menjalankan karir Bodhisattva, pikiran-Nya pasti tidak murni. Kalau tidak, bagaimana mungkin Tanah Buddha ini sangat tidak murni?”

Lebih jauh lagi, Sakyamuni sekarang sudah wafat, sementara masih banyak makhluk di sini di dunia ini yang harus diselamatkan. Oleh sebab itu, mahakaruna Beliau pasti tidak sempurna.

Terdapat sejumlah cara di mana seseorang dapat menjawab pertanyaan ini. Pertama, seseorang dapat dengan mudah mengatakan bahwa semua Buddha kenyataannya identik. Sakyamuni telah muncul untuk menolong para makhluk pada waktu dan tempat tertentu. Walaupun Beliau telah wafat, masih ada banyak Buddha lainnya, dan juga Tanah Murni di luar sana. Para Buddha ini sedang melanjutkan menolong para makhluk di dunia Saha ini. Seseorang dapat menggabungkan jawaban ini dengan konsep tubuh Buddha [Trikaya], Sakyamuni merupakan Tubuh Perubahan [Nirmalakaya], sebuah perwujudan dari Buddha lain, yang berdiam di Tanah Buddha yang murni, masih aktif dalam semua cara demi kepentingan semua makhluk di dunia ini. Dengan kata lain, Tanah Buddha yang tidak murni bukan Tanah Buddha yang utama, tetapi merupakan upaya kausalya seorang Buddha yang tentunya, sebagai seorang Buddha, sesungguhnya memiliki Tanah Buddha yang murni. Kemungkinan Buddha di luar dunia ini tak lain adalah Sakyamuni sendiri (seperti dalam Sutra Teratai).

Strategi lain adalah melihat Tanah Buddha sebagai jangkauan aktivitas seorang Buddha, tetapi tidak mesti dimurnikan melalui aktivitas-Nya yang sebelumnya. Karena Beliau berbelas kasih, seorang Buddha membuat Tanah Buddha-Nya sebagai tempat yang paling sesuai untuk para makhluk tertentu yang akan ditolong. Strategi ini dipakai dalam Karunapundarika Sutra, sebuah sutra yang bertujuan memulihkan Sakyamuni kembali ke keunggulan dalam menghadapi kultus Tanah Murni yang dipusatkan pada Amitayus dan Aksobhya. Para Buddha lainnya mengajar para makhluk yang dapat sampai di Tanah Buddha mereka. Namun yang teragung di antara para Bodhisattva, Bodhisattva yang sejati, berikrar untuk muncul sebagai seorang Buddha di dunia yang tidak murni, Tanah Buddha yang bernoda, semata-mata karena mahakaruna-Nya (Yamada 1968: I, 78). Kenyataan bahwa Sakyamuni muncul di dunia Saha, tempat yang tidak menguntungkan, menunjukkan mahakaruna Beliau yang luar biasa.

Namun pemecahan atas dilema Sariputra [di atas] yang paling umum dan paling penting dalam Buddhisme di Asia Timur diberikan oleh Vimalakirtinirdesa itu sendiri. Tanah Buddha yang tidak murni ini sesungguhnya Tanah Murni. Ia hanya kelihatannya tidak murni karena pikiran para makhluk yang berdiam di dalamnya. Jika terdapat gunung di dunia ini, dan semuanya rata di Tanah Murni, itu karena terdapat gunung dalam pikiran. Sakyamuni bukan Buddha yang tidak sempurna. Bagi Beliau semuanya adalah murni. Ketidakmurnian yang kita lihat adalah hasil kesadaran yang tidak murni, dan juga belas kasih Buddha dalam membuat sebuah dunia yang di dalamnya para makhluk yang tidak murni dapat berkembang (Thurman 1976: 18–19; cf. Rowell 1937: 142 ff.). Dengan demikian jalan sejati untuk mencapai Tanah Murni adalah dengan memurnikan pikiran kita. Dengan kata lain, kita telah berada dalam Tanah Murni jika kita mengetahuinya. Apa pun dunianya, jika ia dihuni oleh orang-orang dengan pikiran murni yang tercerahkan maka itulah Tanah Murni. Ini sangat mirip dengan konsep sifat Kebuddhaan/Tathagatagarbha bahwa kita sudah menjadi Buddha yang telah mencapai pencerahan sempurna jika kita menyadari kenyataannya, dan ini bukan hanya langkah [mencapai pencerahan] singkat dari gagasan Chan (Zen) bahwa Tanah Murni sesungguhnya hanya pikiran yang tenang, jernih, cerah, dan murni. Oleh sebab itu, Tanah Murni sesungguhnya bukan ‘kediaman surgawi’ namun di-demitologi-kan sebagai pencerahan itu sendiri.

Sumber: http://www.wi ha ra.com/forum/mahayana/6589-tanah-buddha-buddhaksetra.html

Untuk pertanyaan tentang mengapa Buddha Sakyamuni mengajarkan agar terlahir kembali di tanah Sukhavati, menurut Mahayana, itu merupakan salah satu metode jitu (upaya kausalya) yang digunakan Buddha Sakyamuni untuk menolong para makhluk mencapai Pencerahan. Tidak semua makhluk memiliki watak dan pembawaan yang sama; oleh sebab itu tidak semua makhluk cocok dengan satu metode pencapaian pencerahan melalui meditasi (dengan objek pernapasan misalnya), tetapi nien-fo (membaca nama Buddha) dapat dilakukan oleh semua orang yang bahkan tidak berbakat meditasi sekali pun. Sesungguhnya metode nien-fo menurut Mahayana adalah tak lain dari meditasi Buddhanusmrti (Pali: Buddhanussati), yaitu perenungan terhadap Buddha. Silahkan lihat di http://www.wi ha ra.com/forum/mahayana/6587-buddhanusmrti-perenungan-terhadap-buddha.html untuk lebih jelasnya.

Untuk pertanyaan tentang Arahat, menurut Buddhisme awal (dan Theravada saat ini), kesucian seorang Arahat dan seorang Buddha adalah sama; menurut Mahayana, tidak sama. Benar bahwa Mahayana menganjurkan agar meninggalkan cita-cita menjadi Arahat dan lebih fokus bercita-cita menjadi Samma Sambuddha (seperti kita baca dalam sutra-sutra Mahayana); tetapi dalam Buddhisme awal, dalam sutta-sutta Nikaya (atau Agama dalam bahasa Sanskerta) Sang Buddha lebih memfokuskan pada realisasi Empat Kesunyataan Mulia sebagai jalan mencapai Nibbana, sedangkan cita-cita menjadi Samma Sambuddha sangat sedikit dibahas (terbatas pada teks-teks tertentu seperti Buddhavamsa, Cariyapitaka, dst).
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline kamala

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 592
  • Reputasi: 44
  • Gender: Female
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #986 on: 23 December 2010, 11:28:37 AM »
saya sedang membaca buku "Pancasila Buddhis dan Uposatha Sila"
yang disusun oleh Bhikkhu Thitayanno Thera

didalam buku itu tertulis upaya untuk terjadinya pembunuhan tertulis ada 6 upaya yaitu melalui :
1. tangan sendiri (sahatthika)
2. perintah atau suruhan (anattika)
3. pelontaran (nissaggiya)
4. berdiri diam (thavara)
5. jampi jampi (vijjamaya) dan
6. ilmu gaib (iddhimaya)

apa maksud dari upaya yang dilakukan melalui pelontaran (nissaggiya) dan berdiri diam (thavara) ?
jika ada senior yang bisa menjelaskan please sharing  ^:)^  ^:)^
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #987 on: 23 December 2010, 05:55:40 PM »
pelontaran -> lempar

berdiam diri -> misalnya membiarkan mati, atau nunggu abis pasang jebakan

cmiiw
There is no place like 127.0.0.1

Offline No Pain No Gain

  • Sebelumnya: Doggie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.796
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
  • ..............????
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #988 on: 23 December 2010, 07:27:05 PM »
pelontaran menurut gw kayak gini...

A:"ahh..gw ga mau bunuh ayam itu..kalo mau, u aja yang bunuh.."
B: (langsung gorok leher ayam)

berdiri diam

A: (lagi gorok leher ayam)...
B: (mengamati..masa bodoh akhh)

No matter how dirty my past is,my future is still spotless

Offline kamala

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 592
  • Reputasi: 44
  • Gender: Female
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #989 on: 24 December 2010, 08:24:51 AM »
pelontaran menurut gw kayak gini...

A:"ahh..gw ga mau bunuh ayam itu..kalo mau, u aja yang bunuh.."
B: (langsung gorok leher ayam)

keknya contoh yang ini masuk di "perintah atau suruhan"

berdiri diam

A: (lagi gorok leher ayam)...
B: (mengamati..masa bodoh akhh)

ada terpikir juga mungkin seperti itu


pelontaran -> lempar

diambil dr kata dasarnya gitu guru medho
pelontaran ~> lontar = lempar


berdiam diri -> misalnya membiarkan mati, atau nunggu abis pasang jebakan

mungkin juga ??


cmiiw
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

 

anything