//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tanya ? Jawab untuk Pemula  (Read 627347 times)

0 Members and 4 Guests are viewing this topic.

Offline chen83

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 41
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #615 on: 23 March 2010, 12:12:12 PM »
Mau tanya neh..
1. Karma kan dari niat pikiran, ucapan, perbuatan, MISALnya anak umur 2 tahun bermain dengan pisau dan menusuk ibunya  yg sedang tidur terus mati ibuny, apakah ada karma buruk? Kan anak itu tidak ada niat.
2. Misalnya juga orang gila lempar orang lain dengan batu, apakah ada karma buruk? Kan juga tidak ada niat, karena sudah gila..
3. Misalnya saya sebagai pimpiman sebuah perusahaan, saya ada 1 orang pengurus dan 1 orang supir mobil truk, tiba2 suatu hari supir mobil truk menabrak orang di jalan dan mati karena remnya bermasalah karena setiap pergi tidak selalu di cek, adakah yg melakukan karma buruk? Apakah saya pimpinan perusahaan karena tidak memerintahkan pengurus buat cek mobik truk tiap saat sebelum pergi, kalau tiap saat di cek pasti tidak ada kecelakaan itu? Atau supirnya yg menabrak?
Thanx..

1. salah ibunya (atau yang nanya), koq piso bisa di tangan anak kecil.
2. tidak.
3. tidak ada yang karma membunuh (berat), tapi kalau kejadian lagi jadi karma kebiasaan.  ;D
« Last Edit: 23 March 2010, 12:14:33 PM by chen83 »

Offline chen83

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 41
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #616 on: 23 March 2010, 12:16:31 PM »
Namo Buddhaya

karena ini topic Q&A

ane jg mau tanya dikit2 ya gan.. hehe

tp pertama2 ni maap dulu kalo pertanyaan terkesan konyol/lucu.. maklum pngetahuan ane masi blom ad apa2ntya jadi tolong minta bantuan guru2 dsini ya  ^:)^

1. bagaimanakah pandangan umat Buddha mengenai kematian ? Apakah seseorang yang telah meninggal harus didoakan terus menerus ATAU dibiarkan  dengan anggapan itu adalah efek dari kamma mereka?

2. saya belum ikut trisarana (tiap taun tertunda mulu gara2 ada halangan, mulai dari ujian ampe ada retret sekola), apakah itu suatu kewajiban untuk ikut trisarana & apakah ada batas umurnya ?

3. kalo vegetarian itu wajib ga ya ? apakah sabda Sang Buddha mengenai hal ini ? ane ga ngerti soalnya tripitaka itu saking banyaknya dan ane ga perna sekolah agama Buddha ni.. Ampe skrng SMP - SMA sekolah di sekolah agama tetangga yg super fanatik..

pertama2 ini dolo ya.. mohon maaf kalo ada kesalahan pengucapan.. ane cmn pngen bertanya & i mean no offence tq !! ^-^
1. doakan lha.
2. wajib.  makin cepat makin baik. jodoh jgn sampai hilang.
3. wajib ceit capgo buat latihan. lumayan bersihin usus.

Offline chen83

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 41
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #617 on: 23 March 2010, 12:19:32 PM »
_/\_  mau nanya nih
1. mengenai pelimpahan jasa
    dalam Brahma Vihara Pharana (betul gak tulisannya?) pada bagian Upekkha ada dijelaskan tentang kamma kita , tetapi dalam pelimpahan jasa , jasa2 perbuatan baik itu kita limpahkan / salurkan kepada makhluk2 lain
dalam pikiran saya ini bertentangan jadi mohon penjelasannya para senior

2. dana
    ini kejadian nyata sseorang melarikan uang dana pelita yang dikumpulkannya (dia ini anggota vihara jadi kita percaya padanya mungkin keadaan yang memaksanya melakukan demikian)
yang ingin saya tanyakan jika kita menitipkan dana kita kepada orang tersebut yang kemudian dilarikan apa yg harus kita perbuat apakah kita harus berdana ulang ataukah kita berprinsip bahwa kita sudah berdana dengan tekad yg baik dan apa yg terjadi dengan uang itu jangan kita pikirkan lagi

terima kasih :)
1. jadi Anda pelit gitu bagi karma baik Anda?
2. kejar dananya! bisa gawat karma dia (yang nyuri) nantinya.

Offline AvolutionZ

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 1
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Tentang paritta
« Reply #618 on: 28 March 2010, 12:19:09 AM »
Namo buddhaya..
nich saya mau nanya bagaimana membaca paritta yang benar?
contoh yang dhammanussati yang isinya svakkhato bhagavata dhammo

sanditthiko pikaliko ehipassiko

opanayiko paccatam veditabbo vinnuhi'ti

saya kurang mengerti tentang kata o yang terdapat dibelakang kata kata ini"svakhato sanditthiko pikaliko"karena saya tidak tau kapan kalimat tersebut dibaca oa seperti sanditthikoa pikalikoa(itu yang saya tau) tapi ehipassiko saya masih ragu apakah dibaca ehipassiko atau ehipassikoa. mohon petunjuknya. thanks...

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #619 on: 28 March 2010, 12:29:11 AM »
bukan pikaliko, tapi akaliko
akhiran o di belakang memang banyak variasi pengucapannya, tergantung budaya daerahnya biasanya.
saran saya, ikuti aja kebiasaan di vihara.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #620 on: 28 March 2010, 07:57:34 AM »
Mau tanya neh..
2. Misalnya juga orang gila lempar orang lain dengan batu, apakah ada karma buruk? Kan juga tidak ada niat, karena sudah gila..
Thanx..

2. kalau orang gila saya percaya tidak ada niat.


sori kalau mo ralat dikit, bahwa yg disebut dengan niat/cetana itu adalah salah satu dari 7 faktor batin yg selalu ada dalam setiap citta/pikiran

dengan itu, bisa disimpulkan bahwa dalam setiap tindakan apapun yg dilakukan, apakah itu org gila, atau org koma, tetap ada niat/cetana

kembali pada kata "org gila", apa sih org gila itu? ....... secara batin, yg "salah" dari org gila adalah fungsi "Sanna" atau persepsinya dimana persepsi pada org itu, berbeda dengan persepsi pada org awam kebanyakan
Ini membuat dia tidak merasa salah dengan "gila" dan apa yg dia lakukan "wajar" menurut persepsinya

semoga bermanfaat

Mau tanya lagi neh. Hehehe
1. Jika saya membuka restoran seafood apakah melakukan karma buruk?
2. Koki saya pemotong ikan, ayam, kepiting dan lain2 pasti melakukan karma buruk, apakah saya mendapat karma buruk karena koki tersebut membunuh karena saya?
Thanx.

1. karma buruk apa dulu nih? karma buruk dari hasil membunuh tidak, tapi yg jelas usaha anda membuat banyak kehidupan hilang.... sedangkan buddhism mengajarkan utk mnghargai setiap bentuk kehidupan

misal dengan memberikan cinta kasih kepada semua mahluk, dengan berharap kebahagiaan utk semua mahluk, merasa kasihan terhadap mahluk yg menderita, dsbnya

2. karma buruk membunuh koki tidak "menular" kepada anda, tapi dalam kondisi itu, semuanya "terpengaruh", misal karena anda punya restoran, tentu akan undang sanak saudara, trus anda minta utk bunuh ikan, kepiting, dsbnya..... jadi karma buruk ada di tiap individu, tapi lingkungan yg sama, bertedensi utk membuat semua yang ada di dalamnya berpotensi membuat karma buruk yg mirip........

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #621 on: 28 March 2010, 08:07:04 AM »
_/\_  mau nanya nih
1. mengenai pelimpahan jasa
    dalam Brahma Vihara Pharana (betul gak tulisannya?) pada bagian Upekkha ada dijelaskan tentang kamma kita , tetapi dalam pelimpahan jasa , jasa2 perbuatan baik itu kita limpahkan / salurkan kepada makhluk2 lain
dalam pikiran saya ini bertentangan jadi mohon penjelasannya para senior

2. dana
    ini kejadian nyata sseorang melarikan uang dana pelita yang dikumpulkannya (dia ini anggota vihara jadi kita percaya padanya mungkin keadaan yang memaksanya melakukan demikian)
yang ingin saya tanyakan jika kita menitipkan dana kita kepada orang tersebut yang kemudian dilarikan apa yg harus kita perbuat apakah kita harus berdana ulang ataukah kita berprinsip bahwa kita sudah berdana dengan tekad yg baik dan apa yg terjadi dengan uang itu jangan kita pikirkan lagi

terima kasih :)


1. prinsip pelimpahan jasa adalah menanamkan pikiran baik bagi makhluk-makhluk lain.
misalnya kita berbuat baik, maka orang lain turut berpikiran baik juga. dalam kasus tertentu ada makhluk-makhluk di alam peta tertentu yang bila kita mempersembahkan dana, maka mereka turut berpikiran baik dan karena perbuatan mereka sendiri (pikiran) maka mereka bisa menerima buah yang baik juga. jadi kita tetap menerima buah yang baik, makhluk-makhluk tersebut juga menerima buah yang baik akibat pikiran mereka sendiri.

2. prinsipnya dana adalah berbuat baik, dan belajar untuk melepas atau mengurangi kemelekatan. tentu saja yang penting adalah niat ketika kita berdana. pikiran yang timbul setelah kita berdana juga akan mempengaruhi dana tersebut. misalnya kita berdana dengan niat yang baik, kemudian setelah tahu dana yang kita berikan rusak karena bencana, maka timbul penyesalan (pikiran buruk), maka tentu saja buahnya berkurang. lebih lengkap tentang dana bisa dibaca di sini:
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,15307.0.html


cuma mo menambahi sedikit :

1. konsep yg salah adalah pada pengertian "pelimpahan jasa" itu sendiri, seolah2 ada transfer karma baik, yg diberikan ke para "leluhur".....

kesalahan persepsi ini juga bisa terjadi karena isi dari paritta yg dibaca "persembahan jasa"... padahal yg dimaksud adalah bhw dengan para leluhur yg melihat bhw keturunannya berbuat baik, mengkondisikan mereka utk jadi "berbahagia"

jadi bagi saya sendiri, lebih baik menggunakan istilah aslinya yaitu "pattidana" agar tidak menimbulkan kesalah pahaman

2. konsep berdana sudah dijelaskan dengan baik sekali, saya hanya ingin menambahkan sedikit.

Berdanalah dengan bijak
Saat ada kesempatan berdana, lakukan dengan segera. Ini akan membuat batin anda terbiasa berbuat baik
Tapi jika anda tahu bhw org yg dipercaya ternyata menipu, atau objek yg didanakan ternyata menggunakan utk kepentingan yg tidak baik, alihkan dana itu kepada objek lain

semoga bermanfaat

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #622 on: 01 April 2010, 08:41:37 PM »
Tanya dunk om,
Ada beberapa pedagang yg tidak menetapkan harga dagangnya secara multak,*lihat costumer dulu..kalo costumernya tampilannya berduit di jual sekian,kalo costumernya tampang melarat di jual harga sekian..
Nah,contoh pedagang begini termasuk mata pencarian salah ga om?
Thank ;D
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #623 on: 01 April 2010, 08:45:46 PM »
kalo di jual murah ke yang tidak berduit tidak salah.
yang salah kalo liat tampang berduit jual rada mahalan ( mau untung gede an) itu salah karena terlalu serakah.

yang bener tidak lihat tampang berduit tidak berduit tetap sama harganya.( termasuk uphekka tidak terguncang karena kaya atau miskin)
« Last Edit: 01 April 2010, 08:49:05 PM by daimond »

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #624 on: 01 April 2010, 08:55:20 PM »
bagaimana pandangan buddhism mengenai "berhutang budi kepada orang lain"??
Begini,sy kadang merasa takut berhutang budi kepada orang lain..*takut ga sanggup balasnya..
Apa sebaiknya menghindari berhutang budi kepada orang lain?

*cukup jelas pertanyaannya om?
Thank
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline Dae Hyun

  • Teman
  • **
  • Posts: 81
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #625 on: 01 April 2010, 08:55:44 PM »
Tanya dunk om,
Ada beberapa pedagang yg tidak menetapkan harga dagangnya secara multak,*lihat costumer dulu..kalo costumernya tampilannya berduit di jual sekian,kalo costumernya tampang melarat di jual harga sekian..
Nah,contoh pedagang begini termasuk mata pencarian salah ga om?
Thank ;D

Tidak lah. Itu namanya subsidi silang. Misal wa jual celana wanita. Yang beli wanita kaya saya jual 10.000  kalo yang miskin 8000  harga jual sebenarnya 9000. Yang penting masih cuan
« Last Edit: 01 April 2010, 08:57:23 PM by Dae Hyun »

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #626 on: 01 April 2010, 08:58:55 PM »
kalo di jual murah ke yang tidak berduit tidak salah.
yang salah kalo liat tampang berduit jual rada mahalan ( mau untung gede an) itu salah karena terlalu serakah.

yang bener tidak lihat tampang berduit tidak berduit tetap sama harganya.( termasuk uphekka tidak terguncang karena kaya atau miskin)
Masa si? ;D
Tapi cara dagang begini mah termasuk pandangan salah dalam marketing :) *joke

Thank berlian & dha yhun,kita tunggu pandangan teman2 laennya.._/\_
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #627 on: 01 April 2010, 08:59:59 PM »
Tidak lah. Itu namanya subsidi silang. Misal wa jual celana wanita. Yang beli wanita kaya saya jual 10.000  kalo yang miskin 8000  harga jual sebenarnya 9000. Yang penting masih cuan

wakaka tidak bakal jalan tuh, kalo yang beli kaya cuma satu orang sehari sedang yang beli murah 50 orang sehari bagaimana?
« Last Edit: 01 April 2010, 09:02:52 PM by daimond »

Offline Dae Hyun

  • Teman
  • **
  • Posts: 81
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #628 on: 01 April 2010, 09:08:31 PM »
Tidak lah. Itu namanya subsidi silang. Misal wa jual celana wanita. Yang beli wanita kaya saya jual 10.000  kalo yang miskin 8000  harga jual sebenarnya 9000. Yang penting masih cuan

wakaka tidak bakal jalan tuh, kalo yang beli kaya cuma satu orang sehari sedang yang beli murah 50 orang sehari bagaimana?

Tidak apa-apa jual 8000 nya masih tetap cuan 60 % :))

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #629 on: 01 April 2010, 11:25:09 PM »
Tanya dunk om,
Ada beberapa pedagang yg tidak menetapkan harga dagangnya secara multak,*lihat costumer dulu..kalo costumernya tampilannya berduit di jual sekian,kalo costumernya tampang melarat di jual harga sekian..
Nah,contoh pedagang begini termasuk mata pencarian salah ga om?
Thank ;D


Itu bisa saja termasuk mata pencaharian salah, yakni "ketidak-jujuran" atau "penipuan". Dalam skala yang lebih dasar, sikap berbisnis seperti itu sudah menunjukkan sikap "licik" yang didominasi oleh dorongan lobha.

Sebagai penjual, sebaiknya kita mempunya standar harga tetap terhadap suatu produk. Standar harga ini harus berlaku untuk semua kalangan. Namun kita perlu fleksibel dalam berbisnis. Salah satu cara bersikap fleksibel adalah dengan cara menetapkan range discount pada suatu produk. Dengan adanya range discount ini, kita bisa menetukan harga jual kita yang bisa dicocokkan dengan kondisi tiap customer (pembeli).

Misalnya, kita menetapkan standar harga untuk produk A senilai Rp 100.000,-. Kita memiliki range discount sebesar 5%. Jadi seumpamanya jika kita bertemu dengan "orang kaya", kita masih bisa menawarkan harga produk A senilai Rp 100.000,-. Atau kita pun bisa memakai discount seadanya saja. Namun bila kita bertemu dengan "orang sederhana", kita bisa "membantu" mereka dengan memberikan discount lebih besar - namun batasnya hanya sampai 5%.

Menentukan harga standar sendiri memiliki nilai positif dalam sisi intern berbisnis. Selain itu, dengan menetapkan range discount, kita bisa membatasi diri dari dorongan untuk meraup keuntungan banyak lewat cara "menipu". Dalam konteks ini, range discount berfungsi sebagai batasan yang mengendalikan keserakahan kita. Sistem ini bisa diterapkan di awal terlebih dahulu. Jika sudah mapan dan teguh dalam prinsip etika bisnis yang baik, sistem seperti ini tidak perlu dijadikan pedoman tetap. Sebab kelak kesadaran untuk meredam keserakahan akan timbul dengan sendirinya.

bagaimana pandangan buddhism mengenai "berhutang budi kepada orang lain"??
Begini,sy kadang merasa takut berhutang budi kepada orang lain..*takut ga sanggup balasnya..
Apa sebaiknya menghindari berhutang budi kepada orang lain?

*cukup jelas pertanyaannya om?
Thank

Saya mungkin kurang pantas untuk mengemukakan pandangan dari sisi Buddhisme... Tapi saya akan coba memberikan pendapat dari pandangan saya...

Terima atau tidak terima, tidak ada orang di dunia ini yang bisa sukses tanpa mendapat bantuan dari orang lain. Bahkan seorang otodidak sejati pun pasti mendapat "bantuan" dari orang lain, entah sadar atau tidak. Oleh karena itu, sebenarnya dalam setiap keberhasilan dan kebaikan yang kita dapatkan, kita memiliki "hutang budi" kepada orang lain. Maka dari itu, keberhasilan kita akan jauh lebih bermanfaat jika dapat kita bagikan untuk kebaikan banyak orang. Untuk menjadi orang yang baik dan sukses, yang perlu kita lakukan adalah menjadi orang yang berarti dan memberi manfaat bagi orang lain. Semakin banyak orang yang mendapat manfaat dari kebaikan kita, maka kita akan semakin sukses. Namun kenyataannya, bila kita mampu memberikan manfaat yang besar bagi banyak orang, kita pun sebenarnya sudah menerima manfaat dari orang-orang lain.

Hutang budi sebenarnya adalah salah satu produk pikiran yang menganggap bahwa suatu kebaikan harus ada balasannya. Produk pikiran ini menciptakan perasaan semangat karena mendapat motivasi darinya. Namun bisa juga menciptakan perasaan bersalah bila kenyataan berbicara sebaliknya. Oleh sebab itu, hutang budi bukanlah suatu keharusan dalam wujud harga mati. Menumbuhkan perasaan berhutang budi adalah menciptakan satu tuntutan baru di dalam batin. Padahal tidak semua orang menuntut balas jasa, namun diri kita sendiri yang cenderung manuntut untuk bisa membalas jasa pada orang lain.

Namun bukan berarti kita menjadi "kacang lupa kulitnya". Kita tetap harus mengingat jasa dari orang lain. Ketika kita duduk di pohon yang rindang di sebuah taman, renungkanlah hal ini berkat jasa dari orang yang merawatnya. Ingatlah segala kebaikan dan jasa orang lain, namun jangan jadikan hal itu sebagai beban yang harus kita lunasi.

Di paragraf sebelumnya saya sudah menyatakan bahwa alangkah baiknya jika kita bisa berbagi kebaikan dengan orang lain. Oleh karena itu, jika kita meraih satu keberhasilan, "rayakanlah" dengan berbagi bersama orang-orang yang telah berjasa atas keberhasilan ini. Setiap kita mendapat kebaikan, bagikanlah kebaikan ini bersama dengan orang lain. Tidak ada "neraca rugi-laba" yang menghitung seberapa banyak hutang-piutang kita. Yang perlu kita lakukan adalah menjadi orang yang bermanfaat, karena kita memberikan kebaikan kepada orang lain dari kebaikan yang sudah kita dapat dari orang lain.

:)
« Last Edit: 01 April 2010, 11:32:03 PM by upasaka »

 

anything