//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Tanya ? Jawab untuk Pemula  (Read 627284 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #330 on: 06 August 2009, 04:19:47 PM »
Kalo sis kamala ingin membuat org tua bahagia, sebenarnya banyak yg lebih penting misal dgn menjaga nama baik ortu, hormat kepada ortu, dsbnya sebagaimana ada dalam sigalovada sutta

mengenai berbuat baik, hendaknya bukan INGIN namun BERHARAP
misal contoh INGIN adalah :saya ingin dengan perbuatan ini, org tua saya jadi bahagia
Tapi kalau berharap : semoga dgn perbuatan baik ini, bisa mengkondisikan org tua saya menjadi lebih bahagia

Dari 2 contoh diatas, bisa dilihat bhw dengan INGIN, ada kemelekatan yg kalau tidak tercapai, membuat kita jadi kecewa (dosa mula citta). Misal org tua kita yg tadinya sering bertengkar, lalu kita bnyk berbuat baik dengan tujuan agar mereka jadi damai
Tapi ternyata org tua tetap ribut, kita kecewa krn merasa percuma aja berbuat baik sehingga kita berhenti berbuat baik

Tapi kalau kita berharap "semoga", misal ga kesampean, kita tidak kecewa (setidaknya tidak terlalu kecewa) krn memang secara dasar, kita sudah tahu bhw itu hanya harapan

Dalam contoh anda diatas "semoga keinginan saya bisa tercapai" disitu jelas ada kemelekatan pada keinginan diri sendiri
Berbeda dengan berharap semoga ortu bahagia

Itu kenapa buddha mengajarkan untuk sabbe satta bhavantu sukhittatta (semoga semua mahluk berbahagia) dan metta disebut sebagai cintakasih yg universal

Perbuatan baik yg anda lakukan, hendaknya bisa anda rasakan "kebahagiaannya"....... jika anda bahagia dgn berbuat baik, anda akan lebih banyak berbuat baik lagi (tentunya dgn kebijaksanaan) dimana ini akan membantu saat anda ingin melatih metta bhavana

semoga bermanfaat

metta

Offline kamala

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 592
  • Reputasi: 44
  • Gender: Female
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #331 on: 06 August 2009, 04:31:14 PM »
terima kasih atas penjelasannya yang begitu mendetail saya akan lebih banyak belajar dan berlatih lagi
:lotus: anumodana
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #332 on: 06 August 2009, 05:38:00 PM »
demikian juga saya, yang masih perlu banyak berlatih

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #333 on: 06 August 2009, 05:42:10 PM »
Quote
bro Upasaka,

Dalam kisah itu, Bhikkhu Culapanthaka mengikuti intruksi Sang Buddha untuk menggosok kain bersih berulang kali sambil mengucapkan kata "rajoharanam". Kata rajoharanam (artinya = kotor) itu diucapkan dengan maksud agar Bhikkhu Culapanthaka memiliki gambaran yang akan terjadi pada kain bersih itu bila berulang kali digosokan. Karena Bhikkhu Culapanthaka pada saat itu adalah orang yang kurang memiliki kualitas intelektual yang baik, maka fenomena di mana kain itu berubah menjadi kotor pun terlihat begitu 'menakjubkan' bagi beliau. Sang Buddha rupanya sangat memahami metode yang tepat untuk membimbing Bhikkhu Culapanthaka ini. Alhasil dari pengalaman melihat karekteristik anicca ini, Bhikkhu Culapanthaka seolah mendapat satu tamparan keras akan realita dunia.

Saya yakin di forum ini rata2 kita memiliki intelektual yg lebih baik dari Bhikku Culapanthaka, dan
juga mengerti kain bersih digosokan terus menerus akan menjadi kotor.

1. Apakah anicca sesuatu yg sangat mudah dimengerti ?
2. Bagaimana bisa tau kalau seseorang sudah mengerti anicca ? (adakah sejenis test kelulusan ?)
3. seberapa sulit/mudah mendidik/mengajarkan pada umat Buddhist tentang pengertian dhukka, anicca, anatta ?

trims sebelumnya.

1) Anicca sangat mudah dimengerti secara intelektual. Tapi bukan perkara mudah untuk kita selami. Memahami bahwa kain bisa kotor tidak menjamin bahwa kita sudah mengenal karekteristik anicca. Kita perlu mengkajinya secara meditatif, untuk melihat dan menyelami sendiri kebenaran anicca; bahwa semua fenomena batin dan pikiran itu adalah anicca.

2) Orang yang sudah mengerti benar anicca adalah orang yang sudah menyelami kebenaran anicca. Anicca-dukkha-anatta saling berkaitan. Karenanya, orang yang sudah menyelami Kebenaran sebenarnya adalah orang yang sudah menyelami kebenaran anicca-dukkha-anatta sekaligus. Kita bisa tahu apakah seseorang sudah menyelami anicca dari tindak-tanduknya sebagai orang yang sudah tercerahkan.

3) Memberikan pendidikan akan konsep anicca-dukkha-anatta secara intelektual sebenarnya tidak terlalu sulit. Karena karekteristik ini bisa langsung dilihat dari contoh-contoh sederhana. Namun tingkat kesulitan dalam memberi pengajaran ini pun bergantung pada tingkat intelektual dari orang yang diajarkan. Dan juga anicca-dukkha-anatta jangan hanya direntangkan sampai titik pendidikan semata. Kita sebaiknya berusaha untuk melangkah sampai pada penyelaman akan tiga karekteristik ini.

tHanks bro Upasaka atas pejelasan yg detail dan menyeluruh...

penyelaman, menyelam maksudnya mempraktekan dan melihat sendiri
dalam meditasi begitu ? atau gimana ya ?

mohon bimbingannya
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #334 on: 06 August 2009, 11:36:06 PM »
tHanks bro Upasaka atas pejelasan yg detail dan menyeluruh...

penyelaman, menyelam maksudnya mempraktekan dan melihat sendiri
dalam meditasi begitu ? atau gimana ya ?

mohon bimbingannya

Menyelami kebenaran itu berarti membuktikan dan melihatnya sendiri. Fokus dari Ajaran Sang Buddha adalah mengenali dan mengendalikan pikiran, agar bisa mencabut semua kekotoran batin. Untuk menyelami kebenaran, kita harus melakukan perenungan meditatif guna menyadari gejolak batin. Perenungan meditatif ini tentunya lebih optimal jika diterapkan dalam praktik bermeditasi. Metode ini bisa membawa kita untuk melihat sesuatu sebagaimana adanya, yaitu melihat realitas / kebenaran.

Jika digambarkan dalam sebuah perumpamaan:

"Ada seseorang yang berada dalam sebuah kamar gelap. Dia mendapatkan informasi bahwa di dalam kamar itu ada seekor burung yang berkicau, ada kursi dari bahan plastik, dindingnya berwarna putih, ada bunga melati yang diletakkan di suatu sudut kamar, ada segelas air putih, dsb. Orang itupun mencoba mengenali seisi kamar itu; dengan memperhatikan suara kicauan burung itu, meraba bahan plastik dari kursi itu, mencoba sebisa mungkin melihat warna cat dinding kamar itu, mencium aroma bunga melati itu, mengecap rasa air putih itu, dsb. Demikian pula seperti pemahaman intelektual kita saat ini tentang anicca-dukkha-anatta. Kita hanya menganalisanya lewat pemikiran intelektual, yaitu dengan mencoba mengenalinya lewat kesan-kesan indria. Dan karenanya kita hanya mengenali anicca-dukkha-anatta dalam tataran awam, belum sampai melihat jelas dan menembus kesan indria.

Namun orang itu sekarang mencari sumber cahaya untuk bisa membantunya melihat seisi kamar dengan jelas. Angga saja ia menggunakan senter untuk membantunya melihat seisi kamar itu. Dengan menggunakan senter, ia sekarang bisa melihat dengan lebih jelas tentang seisi kamar itu. Hingga suatu saat, ia menemukan saklar lampu di dalam kamar itu. Dan setelah ia menyalakan saklar lampu, seisi kamar pun menjadi terang. Akhirnya orang itu pun bisa melihat dengan jelas seisi kamar itu, termasuk benda-benda lain yang tidak ia ketahui informasi sebelumnya. Demikian pula seperti perenungan meditatif tentang anicca-dukkha-anatta. Melalui metode ini, apalagi jika kita memakai metode praktik bermeditasi yang lebih kondusif, yaitu dengan mencari jalan yang bisa membantu kita melihat lebih jelas tentang fakta dunia. Dalam perenungan meditatif, kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas akan anicca-dukkha-anatta. Hingga ketika kita mampu merealisasi Pencerahan, kita akan mampu melihat segala sesuatu dengan terang dan jelas. Kita akan menyelami realitas dunia, jauh melampaui apa yang kita capai melalui pemaham intelektual semata. Kita pun berhasil menyelami anicca-dukkha-anatta, atau dengan kata lain berhasil menjadi Yang Tercerahkan."
« Last Edit: 06 August 2009, 11:38:32 PM by upasaka »

Offline kittynando

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 3
  • Reputasi: 0
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #335 on: 07 August 2009, 11:20:32 AM »
thanks tas jawaban rekan sedhamma, juga ciita devi. tapi masih ad sedikiiiit lagi ganjalannya, sebagai manusia kadang kita dihadapkan pada suatu keadaan katakanlah kita ingin mengadu, menyampaikan keinginan(not materi) dan tentu juga berbuat kebajikan dan kebaikan jalan terus. kadang klo liat satu keluarga naik motor trus sianakduduk dibagian depan dalam keadan tidur, maka muncullah doa " ya TUHAN lindungilah anak itu somoga tidak terjadi hal2 yang tak diinginkan  atau ada lubang besar dijalan maka muncul doa atau permintaan " ya TUHAN semoga tidak ada pengendara motor yang jatuh karna lubang ini. terkabul ga ya doa ini?     Namo Buddhaya.                                                                                                                                                                                                                                     

Offline indera_9

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 206
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
  • ......
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #336 on: 07 August 2009, 11:34:43 AM »
thanks tas jawaban rekan sedhamma, juga ciita devi. tapi masih ad sedikiiiit lagi ganjalannya, sebagai manusia kadang kita dihadapkan pada suatu keadaan katakanlah kita ingin mengadu, menyampaikan keinginan(not materi) dan tentu juga berbuat kebajikan dan kebaikan jalan terus. kadang klo liat satu keluarga naik motor trus sianakduduk dibagian depan dalam keadan tidur, maka muncullah doa " ya TUHAN lindungilah anak itu somoga tidak terjadi hal2 yang tak diinginkan  atau ada lubang besar dijalan maka muncul doa atau permintaan " ya TUHAN semoga tidak ada pengendara motor yang jatuh karna lubang ini. terkabul ga ya doa ini?     Namo Buddhaya.                                                                                                                                                                                                                                     

Jika anda melihat hal yang demikian, apabila anda bisa menegurnya, tegur lah; apabila tidak bisa, pancarkanlah pikiran cinta kasih anda, dan ucapkanlah "semoga semua makhluk hidup berbahagia".

Sebenarnya kalo kita analisa secara logis, sebanyak-banyaknya kita berdoa, pasti akan jatuh korban jiwa selama lubang itu tidak di perbaiki.  ;D
Hatred doesn't cease through hatred at anytime. Hatred ceases through love. This is the unalterable law

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #337 on: 07 August 2009, 12:44:19 PM »
thanks tas jawaban rekan sedhamma, juga ciita devi. tapi masih ad sedikiiiit lagi ganjalannya, sebagai manusia kadang kita dihadapkan pada suatu keadaan katakanlah kita ingin mengadu, menyampaikan keinginan(not materi) dan tentu juga berbuat kebajikan dan kebaikan jalan terus. kadang klo liat satu keluarga naik motor trus sianakduduk dibagian depan dalam keadan tidur, maka muncullah doa " ya TUHAN lindungilah anak itu somoga tidak terjadi hal2 yang tak diinginkan  atau ada lubang besar dijalan maka muncul doa atau permintaan " ya TUHAN semoga tidak ada pengendara motor yang jatuh karna lubang ini. terkabul ga ya doa ini?     Namo Buddhaya.                                                                                                                                                                                                                                     

Kenapa tidak mengucapkan :
- semoga tidak terjadi hal2 yang tak diinginkan pada anak itu?
- Lubang ini berbahaya, semoga tidak ada pengendara motor yang jatuh karena lubang ini

Kenapa harus menyebut Tuhan? itu menandakan bhw pikiran kita masih terkooptasi dengan konsep adanya Tuhan sebagai Pencipta, Penguasa

Padahal Buddha sudah dengan jelas menyatakan tidak adanya maha brahma yang menjadi pencipta

Tidak perlulah kita mencocok2an istilah paham lain untuk dimasukkan ke dalam Buddhism... justru sebaliknya kita harus bisa mengimplementasi buddhism dalam keseharian kita, bukan sebaliknya dengan memasukkan paham lain ke buddhism

semoga bermanfaat

metta

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #338 on: 08 August 2009, 08:51:23 AM »
Apakah setiap anggota Sangha adalah Bhikkhu?

dan apakah kalau Setiap Bhikkhu itu pasti anggota Sangha?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #339 on: 08 August 2009, 09:09:07 AM »
Apakah setiap anggota Sangha adalah Bhikkhu?

dan apakah kalau Setiap Bhikkhu itu pasti anggota Sangha?

Tidak semua anggota Sangha adalah bhikkhu. Anggota Sangha juga terdiri dari bhikkhuni* atau bhiksuni.

Tidak semua bhikkhu merupakan anggota Sangha. Karena ada bhikkhu yang menjalani hidupnya di hutan (tidak masuk komunitas bhikkhu).


*Di Aliran Theravada, Sangha Bhikkhuni sudah tidak lagi eksis.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #340 on: 08 August 2009, 09:18:05 AM »
Apakah setiap anggota Sangha adalah Bhikkhu?

dan apakah kalau Setiap Bhikkhu itu pasti anggota Sangha?

Tidak semua anggota Sangha adalah bhikkhu. Anggota Sangha juga terdiri dari bhikkhuni* atau bhiksuni.

Tidak semua bhikkhu merupakan anggota Sangha. Karena ada bhikkhu yang menjalani hidupnya di hutan (tidak masuk komunitas bhikkhu).


*Di Aliran Theravada, Sangha Bhikkhuni sudah tidak lagi eksis.

Seorang bhikkhu, yang artinya telah menerima penahbisan yang sah, sudah pasti anggota Sangha, meskipun tidak wajib tergabung dalam organisasi kebhikkhuan spt STI, SMI , etc.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #341 on: 08 August 2009, 09:25:36 AM »
hmm... apakah bhikkhu yg tidak masuk organisasi tertentu itu masih terkontrol baik oleh dewan sangha?

dewan utama sangha ada gak ya ???

atau struktur sangha itu seperti apa ya :-?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline kamala

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 592
  • Reputasi: 44
  • Gender: Female
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #342 on: 08 August 2009, 09:28:42 AM »
Apakah setiap anggota Sangha adalah Bhikkhu?

dan apakah kalau Setiap Bhikkhu itu pasti anggota Sangha?

Tidak semua anggota Sangha adalah bhikkhu. Anggota Sangha juga terdiri dari bhikkhuni* atau bhiksuni.

Tidak semua bhikkhu merupakan anggota Sangha. Karena ada bhikkhu yang menjalani hidupnya di hutan (tidak masuk komunitas bhikkhu).


*Di Aliran Theravada, Sangha Bhikkhuni sudah tidak lagi eksis.
di Indonesia apakah semua anggota Sangha baik Theravada maupun Mahayana memiliki organisasi yang mengatur para anggota Sangha jadi bila ada yang melenceng dari vinaya bisa di tegur dan diarahkan ke jalan yang benar
saya mengetahui ada beberapa anggota Sangha yang melenceng dari vinaya biasanya kebanyakan mengenai uang (memberi patokan harga jika diminta bantuan oleh umat)
di Medan sudah beberapa kali saya bertemu dengan oknum yang memakai jubah Mahayana meminta minta dana kepada umat biasanya di perkampungan Tionghoa dan dimall juga pernah saya temui ngakunya suhu dari Cina
bisakah kita mengadukannya ke suatu lembaga agar oknum tersebut dibawa/tangkap untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya karena ini juga merugikan Buddha Dhamma
*Di Aliran Theravada, Sangha Bhikkhuni sudah tidak lagi eksis.
bagaimana dengan Aya Santini dan rekan2nya _/\_
Daripada seribu kata yang tak berarti,
adalah lebih baik sepatah kata yang bermanfaat,
yang dapat memberi kedamaian kepada pendengarnya.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #343 on: 08 August 2009, 10:04:11 AM »
Seorang bhikkhu, yang artinya telah menerima penahbisan yang sah, sudah pasti anggota Sangha, meskipun tidak wajib tergabung dalam organisasi kebhikkhuan spt STI, SMI , etc.

Iya. Maksud saya bhikkhu hutan itu tidak bergabung dalam SMI atau STI. Tapi namanya bhikkhu, tentu saja termasuk sebagai anggota Sangha di Buddha Sasana.


hmm... apakah bhikkhu yg tidak masuk organisasi tertentu itu masih terkontrol baik oleh dewan sangha?

dewan utama sangha ada gak ya ???

atau struktur sangha itu seperti apa ya :-?

Bhikkhu yang tidak bergabung dalam STI atau SMI tentu tidak terkontrol langsung dengan Sangha di mana ia ditahbiskan sebelumnya. Tapi bila bhikkhu yang bersangkutan berperilaku menyimpang, mungkin saja Sangha di mana ia ditahbiskan akan mengambil tindakan tegas.

Di dalam Sangha ada bhikkhu yang menjadi kepala bagian vinaya. Beliaulah yang berwewenang untuk menganalisa dan mengambil keputusan atas suatu perilaku dari seorang bhikkhu, apakah melanggar vinaya atau tidak.


di Indonesia apakah semua anggota Sangha baik Theravada maupun Mahayana memiliki organisasi yang mengatur para anggota Sangha jadi bila ada yang melenceng dari vinaya bisa di tegur dan diarahkan ke jalan yang benar
saya mengetahui ada beberapa anggota Sangha yang melenceng dari vinaya biasanya kebanyakan mengenai uang (memberi patokan harga jika diminta bantuan oleh umat)
di Medan sudah beberapa kali saya bertemu dengan oknum yang memakai jubah Mahayana meminta minta dana kepada umat biasanya di perkampungan Tionghoa dan dimall juga pernah saya temui ngakunya suhu dari Cina
bisakah kita mengadukannya ke suatu lembaga agar oknum tersebut dibawa/tangkap untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya karena ini juga merugikan Buddha Dhamma
*Di Aliran Theravada, Sangha Bhikkhuni sudah tidak lagi eksis.
bagaimana dengan Aya Santini dan rekan2nya _/\_

Tentu saja di STI dan SMI punya kepala bagian vinaya (peraturan kebhikkuan). Tapi Sangha tetap butuh bantuan dan dukungan dari umat awam untuk melaporkan bila ada pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Sangha.

Ayya Santini dan rekan-rekan beliau adalah seorang Atthasilani.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
« Reply #344 on: 08 August 2009, 07:34:29 PM »
Koreksi:
Sebelumnya Ayya bukan Atthasilani melainkan Anagarini. Dan Ayya Santini sudah menerima upasampada sebaga bhikkhuni tahun 2000. ngutipin dikit yah dari tulisan orang..

Sebelumnya Ayya Santini seorang Anagarini. Prosesnya diupasampada menjadi anagarini di Bali, 29 September 1990 oleh Bhikkhu Girirakhito. Anagarini adalah orang yang menjalankan Upasaka Atthasila, ditambah 75 sekkhiya (bagian dari vinaya yang dijalankan bhikkhu/bhikkhuni).

....

Peristiwa berlangsung pada pertengahan April 2000.  “Kami diupasampada pada 15 April di Fo Guang San, Taiwan dalam suatu upacara upasampada bhikkhuni internasional yang diikuti oleh peserta dari 19 negara.  Kebetulan tahun ini pas lagi ada programnya, “ kata Ayya Santini.  Upacara penahbisannya sendiri berlangsung tiga kali.  Yang pertama oleh para Bhiksuni Mahayana.  “Pada pukul 11.00 siang upasampada dilakukan oleh para bhikkhu Theravada dan bhiksu Mahayana.  Sedangkan yang terakhir oleh para bhikkhu Theravada saja,” tutur Ayya Santini yang diupasampada bersama ketiga rekannya dari Indonesia, Ayya Silavati, Ayya Dhammakumari, dan Ayya Dhirasirini.

“Kenapa saya mesti pakai cara tiga kali?  Supaya afdol.  Mau kemana saja tetap sah.  Itu bukan karena garis sejarah bhikkhuni sudah putus,” ujar Ayya Santini.  Seperti kita ketahui, bhikkhuni tradisi Theravada telah lama hilang sehingga garisnya dianggap sudah putus.

Menurutnya, dalam Cullavaga Sutta 10, Buddha bersabda, “Para bhikkhu diizinkan untuk mengupasampada menjadi bhikkhu dan wanita menjadi bhikkhuni.”  Sutta berikutya turun lagi, kemudian setelah Sangha Bhikkhuni ini layak untuk mengupasampada bhikkhuni, seseorang yang hendak menjadi bhikkhuni harus melalui Sangha Bhikkhuni baru melalui Sangha Bhikkhu.  Harus dua.  Ia menambahkan, sutta yang pertama nggak pernah dihapus, berarti sutta itu berlaku.

......
appamadena sampadetha

 

anything