Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Topik Buddhisme => Buddhisme untuk Pemula => Topic started by: Nevada on 14 March 2009, 08:01:22 PM

Title: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 14 March 2009, 08:01:22 PM
Salam sejahtera semua teman-teman...  _/\_

Thread ini dibuat karena saya melihat antusias dari rekan-rekan yang cukup besar pada Board Buddhisme untuk Pemula ini. Saya bermaksud untuk menjadikan thread ini sebagai forum tanya-jawab seputar Buddhisme, khususnya untuk rekan-rekan yang ingin menggali pemahaman lebih lanjut tentang Buddhisme. Topik pertanyaannya bebas, asal masih berada dalam jalur sudut pandang Ajaran Sang Buddha. Saya harap thread ini dapat memfasilitasi rekan-rekan yang masih pemula, dan juga sebagai media bacaan yang ringkas, menyenangkan dan mencerahkan.

Untuk menjaga kenyamanan di thread ini, ada beberapa ketentuan yang saya buat, yaitu :
1) Thread ini adalah dari, oleh dan untuk kita bersama. Oleh karena itu, semua rekan boleh memberikan pertanyaan atau menyampaikan jawabannya masing-masing.
2) Thread ini adalah kolom tanya-jawab seputar Buddisme untuk pemula. Oleh karena itu, semua rekan diharapkan untuk tetap menjaga format Q&A ini.
3) Postingan yang hanya berisikan pernyataan Out of Topic, akan saya tindak-lanjuti dengan tegas; dengan atau tanpa pemberitahuan sebelumnya.
4) Semua pertanyaan, jawaban maupun pernyataan harus disampaikan dengan bahasa yang sopan.

Semoga semua berbahagia.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: aitristina on 14 March 2009, 11:34:06 PM
Mods U....

ayeeeeeeeeee mau tanyaaaaaaaaaaaaaaaa.....

apa maksudnya " akan saya tindak-lanjuti dengan tegas; dengan atau tanpa pemberitahuan sebelumnya"? apakah itu artinya tiba2 thread dilock?atau dicuekin? bagaimana jika itu dilakukan tanpa sengaja, apakah baik jka tdk mmeberikan penjelasan apapun, yang dgn mksd agar lain kali tidak terulang?

dgn bahasa yg sopan....bagaimana kejelasan definisinya? apakah hrs dgn subjek sopan, "saya", "kamu" atau dgn ejaan bahasa EYD yang berlaku?

apakah tidak terkesan kaku?

mhn dpt ditanggapi

Thanks


Salam sejahtera semua teman-teman...  _/\_

Thread ini dibuat karena saya melihat antusias dari rekan-rekan yang cukup besar pada Board Buddhisme untuk Pemula ini. Saya bermaksud untuk menjadikan thread ini sebagai forum tanya-jawab seputar Buddhisme, khususnya untuk rekan-rekan yang ingin menggali pemahaman lebih lanjut tentang Buddhisme. Topik pertanyaannya bebas, asal masih berada dalam jalur sudut pandang Ajaran Sang Buddha. Saya harap thread ini dapat memfasilitasi rekan-rekan yang masih pemula, dan juga sebagai media bacaan yang ringkas, menyenangkan dan mencerahkan.

Untuk menjaga kenyamanan di thread ini, ada beberapa ketentuan yang saya buat, yaitu :
1) Thread ini adalah dari, oleh dan untuk kita bersama. Oleh karena itu, semua rekan boleh memberikan pertanyaan atau menyampaikan jawabannya masing-masing.
2) Thread ini adalah kolom tanya-jawab seputar Buddisme untuk pemula. Oleh karena itu, semua rekan diharapkan untuk tetap menjaga format Q&A ini.
3) Postingan yang hanya berisikan pernyataan Out of Topic, akan saya tindak-lanjuti dengan tegas; dengan atau tanpa pemberitahuan sebelumnya.
4) Semua pertanyaan, jawaban maupun pernyataan harus disampaikan dengan bahasa yang sopan.

Semoga semua berbahagia.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 15 March 2009, 06:25:08 AM
[at] aitristina

"Postingan yang hanya berisikan pernyataan Out of Topic, akan saya tindak-lanjuti dengan tegas; dengan atau tanpa pemberitahuan sebelumnya."
-> Maksudnya : Jika postingan hanya berisikan pernyataan OOT, flame, maupun ngejunk semata; saya akan mengambil tindakan tegas dengan atau tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada rekan yang bersangkutan. Saya mungkin akan mengambil tindakan menegur, mensensor, ataupun menghapus postingan yang dirasa tidak berada dalam jalurnya. Ini demi kepentingan bersama, agar thread ini menjadi topik dan bacaan yang rapi serta mencerahkan.

"Semua pertanyaan, jawaban maupun pernyataan harus disampaikan dengan bahasa yang sopan."
-> Maksudnya : Bahasa yang digunakan sebaiknya tidak kasar, pedas, maupun berupa umpatan. Saya tidak mengharuskan setiap kata diketik dengan Bahasa Indonesia yang baku atau sesuai EYD. Tapi saya mengharapkan agar semua postingan tidak bersifat intimidasi ataupun kurang etis. Perlu kita sadari, kalau Forum DhammaCitta tercinta ini adalah forum publik. Di mana semua pengguna layanan internet di seluruh dunia bisa mengaksesnya. Oleh karena itu, untuk menjadi thread yang baik dan rapi, alangkah bijaknya kalau kita mulai membiasakan diri memberikan pernyataan-pernyataan yang sopan.

Semoga keterangan ini dapat dipahami.
:)

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lophenk on 15 March 2009, 11:13:09 AM
tanya donk ..

Dlm pancasila Buddhist sila ke5 .. menghindari makanan/minuman yg menghilangkan kesadaran.
kalo kita mengkonsumsinya tp tdk sampai kehilangan kesadaran/mabuk,  apakah kt udh melanggar sila ini n udh termasuk karma burukkah ..?

Dlm atthasila ada sila yg melarang mendengarkan musik.
kalo mendengarkan chanting nama Buddha .. atw alunan parita/keng yg versi musik ,
apakah udh melanggar sila ini ..?

thanks..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Hendra Susanto on 15 March 2009, 11:34:15 AM
 [at]  4kupak,

anda tinggal didaerah berhawa dingin atau minum minuman berakohol untuk kepentingan kesehatan??

sifat mendgr itu sama dengan memanjakan indria pendengaran yang akan membawa kita terhanyut pada kenikmatan indria, hal tersebut sebaiknya dihindari walaupun itu alunan paritta/keng versi musik, akan tetapi kembali ke diri kita sendiri apakah hal tersebut bermanfaat atau tidak bagi kita sendiri...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: 7 Tails on 15 March 2009, 11:40:41 AM
coba baca ini dulu ;D
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=418.0

objek netral oiii :whistle:
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lophenk on 15 March 2009, 12:24:23 PM
 [at]  Hendra susanto,

Sy tdk mengkonsumsinya boss haa , hnya skdar bertanya tuk nambah wawasan .

kalo chanting nama Buddha yg nienfo .. sejauh itu terasa bermanfaat ktk mendengarnya , berarti tdk menjadi masalah walau sdg menjalankan atthasila ..?

thanks
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Hendra Susanto on 15 March 2009, 02:02:00 PM
coba baca ini dulu ;D
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=418.0

objek netral oiii :whistle:

:)) objek netral klo sudah bs mengendalikan indria... kenyataannya 6 indria kita (dalam bbrp kasus misalnya musik, gw jd terlena ;D ) sulit untuk dijaga/dikendalikan.

 [at]  siku...

prinsipnya adalah pengendalian indria bro... bukan malah memanjakan indria. salah satu bentuk pemanjaan indria dalam kasus ini adalah mendengar alunan musik...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: chubby on 15 March 2009, 04:13:47 PM
numpang tanya tadi aku baru baca buku dari vihara tentang cara memperbaiki nasib yaitu dengan memperbanayk karma baik. nah di situ dikasi contoh kalo orang yang selama hidupnya jahat kalo mati bakal masuk neraka terus di siksa dan lahir lagi di kehidupan berikutnya dengan nasib yang jelek karena nanggung karma buruk.. nah yang aku mau tanyain emangnya ada neraka dalam ajran Buddha???  mohon petunjuknya soalnya aku masi dalam tahap belajar... _/\_ _/\_ _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 15 March 2009, 08:50:26 PM
numpang tanya tadi aku baru baca buku dari vihara tentang cara memperbaiki nasib yaitu dengan memperbanayk karma baik. nah di situ dikasi contoh kalo orang yang selama hidupnya jahat kalo mati bakal masuk neraka terus di siksa dan lahir lagi di kehidupan berikutnya dengan nasib yang jelek karena nanggung karma buruk.. nah yang aku mau tanyain emangnya ada neraka dalam ajran Buddha???  mohon petunjuknya soalnya aku masi dalam tahap belajar... _/\_ _/\_ _/\_

Tidak semua orang jahat akan terlahir kembali (pergi) ke neraka. Neraka merupakan salah satu dari alam-alam rendah, yang terdapat penderitaan hebat di sana. Penderitaan yang dirasakan para penghuni neraka bukan datang dari penyiksaan para algojo atau juru siksa. Makhluk-makhluk penghuni neraka merasakan penderitaan, karena memang kondisi alam neraka yang amat sengsara dan menyedihkan. Coba Anda bayangkan hidup di istana dengan hidup di daerah kumuh. Perbedaan kontras seperti itu adalah sebagai simbolisasi perbedaan alam kehidupan manusia dengan kehidupan para penghuni neraka.

Niraya
Niraya biasa sering disebut sebagai “neraka”. Alam Niraya adalah alam kehidupan yang penuh dengan penderitaan hebat. Makhluk-makhluk yang berada di alam ini akan selalu merasa dirinya tersiksa, menderita, kesakitan, kepanasan, dan berbagai penderitaan lainnya yang tanpa henti. Terdapat delapan Maha Niraya (Neraka Besar), yang masing-masingnya terbagi lagi sehingga keseluruhannya terdapat 136 Neraka. Delapan Maha Niraya itu antara lain :

<1> Sanjiva Niraya
      Makhluk yang berada di alam ini akan merasakan penderitaan tubuhnya terpotong-potong menjadi kepingan-kepingan tiada putusnya. Makhluk di alam ini akan mati dan bertumimbal lahir lagi di alam ini lagi, sampai berkali-kali hingga kamma buruknya telah habis. Kata “Sanjiva” itu berarti “hidup lagi dan hidup lagi”.
<2> Kalasuta Niraya
      “Kalasuta” berarti “benang hitam”. Penghuni alam ini akan merasakan seluruh tubuhnya terjerat oleh benang hitam dan selalu merasakan hantaman dan pukulan ke arah tubuh mereka.
<3> Sanghata Niraya
      Sanghata Niraya (Neraka Penghancur) adalah neraka yang penghuninya merasakan dirinya dihantam dan dihancurkan oleh batu karang raksasa yang menyala-nyala.
<4> Roruva Niraya
      Penghuni Neraka Roruva (daerah Tartarus) merasakan nyala api dan asap memasuki tubuh mereka melalui sembilan lubang seperti telinga, hidung, mulut, mata, dan sebagainya.
<5> Maha Roruva Niraya
      Sementara itu di Neraka Maha Roruva (Roruva Besar), penghuninya merasakan dipanggang dalam nyala api yang besar sekali.
<6> Tapana Niraya
      Makhluk yang menghuni alam ini akan berada dalam satu keadaan dimana mereka terikat dan melekat pada batang yang menyala, dan di seluruh lantai dan sekelilingnya pun menyala kobaran api yang luar biasa.
<7> Patapa Niraya
      Sementara itu di Patapa Niraya (pembakaran yang hebat), penghuninya merasa dipaksa oleh pukulan “senjata otomatis” dan menyala-nyala, untuk mendaki gunung yang diliputi api, dan api itu menyerangnya kembali dengan kuat sehingga mereka terjatuh ke bawah dan kembali terikat pada `batang besi menyala, dan menderita demikian serta tidak dapat bergerak.
<8> Avici Niraya
      Neraka Avici (yang berarti tanpa penghentian), yang merupakan neraka terbesar dan neraka yang paling menakutkan dan amat sengsara. Penghuni neraka ini akan merasakan semua penderitaan yang ada di 7 neraka lainnya, dan dengan frekuensi dan kualitas yang lebih dashyat.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: ChangAn on 15 March 2009, 08:52:25 PM
Nanya

Akhr2 ini wa bermasalah terus sama org Karesten.. Td sore, ada kk yg ngajak saya ke vihara tuh, dia ternyata temennya temen saya, emg udh direncanain mau ngajak saya ke viharanya  :)) lg debat ma 1 org Karesten. Awalnya sh pengen ajak dia ke vihara juga, ternyata stlh ngmng2 panjang lebar eh br tau dia Karesten.

Ada bbrp pertanyaan yg masih menjangal nih.. Temen2 bantuin yah..
Dia nanyanya banyak, gw tulis yg seingetnya aja ya

T : Di dalam agama Budha itu yg paling tinggi posisinya siapa sih? Saya bingung, banyak sekali Budha di dalam agama Budha.
J : Semua ajaran sama, menuju ke 1 titik yaitu Tuhan.
T : Kalo yg paling tinggi itu Tuhan, kenapa ga berdoa langsung ke Tuhannya saja?

T : Inti semua ajaran kan sama. Cuma jalannya aja yg beda kan? Tapi masalahnya bisa sampe ga?

T : Pernah denger 10 ajaran ga? Lupa*
Yg saya inget salah satunya tuh ada yg blg gini "ga boleh sembah patung2" krg lebih gt
J : Kk yg ngajak saya itu da jelasin kalo itu cuma simbol doank bkn sembah berhala bla2..

T : Ok, saya ngerti. Sekarang kalo mis saya pecahin patung Budhanya di depan kamu, kamu marah ga?
J : Ya pasti marah lah.
T : Knp marah? Itu kan cuma benda mati? Kalo kamu patahin salib depan saya, saya ga marah. Kalo kamu bakar alkitab depan saya, saya juga ga marah. Knp? Soalnya itu cuma benda mati. Yg hidup itu adalah firman kita bla2..

Kk saya yg ajak itu : ...............................................

Ada yg bisa bantu isiin ga?  :'( :'( :'(
Jujur temen2 sekalian disini, kalo ada yg nanya gitu gmn? Kalo ada yg pecahin patung Budha di depan kalian gmn? Kalo gw sih pasti ga rela lah.. Tapi.. *censored* tuh agama Karesten. Punya kepercayaan sendiri ya sendiri lah, parah banget sih. Wa br tau ternyata pandangan agama Budha di depan dia gitu tuh? Knp sih banyak yg mojokin agama Budha......
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 15 March 2009, 09:13:13 PM
[at] ChangAn

Buddhisme tidak membicarakan Tuhan. Tuhan adalah konsep spiritual dari Timur Tengah. Mungkin thread ini : http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=9560.0 bisa memberikan sedikit pemahaman untuk Anda.

Umat Buddha tidak menggantungkan nasib sendiri di tangan pribadi lain. Adalah kesalahan apabila Umat Buddha berdoa dan memohon kepada Patung Sang Buddha. Buddhisme bukanlah suatu ajaran dogmatisme yang harus diterima secara bulat-bulat. Sang Buddha, selaku Guru Junjungan Umat Buddha, pun pernah menyatakan bahwa janganlah langsung percaya pada kata-kata dan ajaran-Nya sendiri. Coba tegaskan pernyataan ini. Tunjukkan bahwa dalam Buddhisme, tidak ada unsur paksaan dan rayuan untuk menerima ajaran ini.

Mengenai Patung Sang Buddha, mungkin thread ini : http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=8901.0 juga bisa memberikan pemahaman untuk Anda.

Umat Non-Buddhis cenderung memandang Buddhisme dengan kaca mata agamanya, bukan sebagai pemikir bebas. Jadi apapun yang Anda jelaskan bahwa menghormat patung bukanlah menyembah berhala, kebanyakan mereka tetap tidak bergeming. Di titik ini, Anda tidak perlu lagi memaksakan kehendak. Anda sudah menjalankan tugas, mengklarisifikasinya dan meluruskan pandangan.

Lebih baik Anda menjalankan Dhamma dengan bijaksana. Dengan bertindak bijak, kita menunjukkan bahwa para penyembah berhala seperti kita ini bisa berbuat lebih banyak kebajikan untuk semua makhluk hidup.


*NB : Lain kali jangan diulangi lagi yah... :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: ChangAn on 15 March 2009, 09:24:31 PM
Ah dr dolo post dikasih link teruz..
Ketahuan deh saya jarang buka2 forum..  :)) Abis males sih banyak bgt.. Ada yg suruh saya buka tuh halamannya da sampe 50 apa 80 tuh.. Buset kejam amat suruh baca dr awal lg, lom lg ada topik2 yg OOT. Ga bisa ditulis disini aja  :))

Wkkkkkkkkkkk
Anyway thx yah
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 15 March 2009, 10:46:14 PM
Nanya

Akhr2 ini wa bermasalah terus sama org Karesten.. Td sore, ada kk yg ngajak saya ke vihara tuh, dia ternyata temennya temen saya, emg udh direncanain mau ngajak saya ke viharanya  :)) lg debat ma 1 org Karesten. Awalnya sh pengen ajak dia ke vihara juga, ternyata stlh ngmng2 panjang lebar eh br tau dia Karesten.

Ada bbrp pertanyaan yg masih menjangal nih.. Temen2 bantuin yah..
Dia nanyanya banyak, gw tulis yg seingetnya aja ya

T : Di dalam agama Buddha itu yg paling tinggi posisinya siapa sih? Saya bingung, banyak sekali Buddha di dalam agama Buddha.
J : Semua ajaran sama, menuju ke 1 titik yaitu Tuhan.
T : Kalo yg paling tinggi itu Tuhan, kenapa ga berdoa langsung ke Tuhannya saja?
Untuk apa persoalkan sapa yang paling tinggi?membanding2kan hanya akan menimbulkan kesombongan saja... :)
Lagian mengandalkan diri sendiri lebih baik... janganlah terlalu berharap kepada orang lain... :) :) Karena orang lain belum tentu dapat membantu diri kita... hanya diri sendirilah yang dapat menolong diri sendiri...

T : Inti semua ajaran kan sama. Cuma jalannya aja yg beda kan? Tapi masalahnya bisa sampe ga?

T : Pernah denger 10 ajaran ga? Lupa*
Yg saya inget salah satunya tuh ada yg blg gini "ga boleh sembah patung2" krg lebih gt
J : Kk yg ngajak saya itu da jelasin kalo itu cuma simbol doank bkn sembah berhala bla2..

T : Ok, saya ngerti. Sekarang kalo mis saya pecahin patung Buddhanya di depan kamu, kamu marah ga?
J : Ya pasti marah lah.
saya gak akan marah... :) :) :)
silahkan aja... ;D ;D ;D
guru pengganti guru agama w sementara juga pernah bilang seperti ini:
ketika dia sedang ceramah di suatu vihara, ia membelakangi patung Buddha,
lalu, ada salah seorang yang ikut kebaktian menegurnya, lalu ia pun menjelaskannya,
bahwa bukannya dirinya membelakangi patung tersebut tidaklah salah, karena hal tersebut hanyalah patung... kalaupun yang dibelakangnya itu adalah Sang Buddha sendiri, toh Sang Buddha sendiri tidak akan marah, karena dirinya bermaksud baik(membantu Sang Buddha membabarkan Dhamma), jadi Sang Buddha pun tidaklah akan marah ataupun yang lain...
Sang Buddha saja tidak akan marah kalau patungnya dihancurkan, napa kita harus marah? :D :D :D :D ;D ;D ;D
Kita sebaiknya tidak perlu marah kalau patung Buddha diapa2kan(ataupun kalau Sang Buddha dihina, kita tak perlu marah juga... ;D ;D ;D ;D ;D , ketika Sang Buddha difitnah aja Sang Buddha tidaklah marah ataupun apapun... :) :) :) , Sang Buddha bersikap bijaksana... :) :) :)
Jadi kitapun seharusnya mencontoh sikap Sang Tathagatha dalam menghadapi berbagai hal tersebut ;D ;D ;D ;D  ;D )
tak perlu marah\<^0^>/ karena Buddha saja tidak marah(padahal itu patungNya sendiri lho... ^-^ ) napa juga kita harus marah?
Klo itu patung kitapun, kita tidak perlu marah... ;D ;D ;D , soalnya bukankah segala sesuatu itu sifatnya anicca? toh nanti suatu saat patung tersebut akan rusak juga... jadi janganlah melekat akannya... hanya akan menimbulkan penderitaan saja... ;D ;D ;D ;D

T : Knp marah? Itu kan cuma benda mati? Kalo kamu patahin salib depan saya, saya ga marah. Kalo kamu bakar alkitab depan saya, saya juga ga marah. Knp? Soalnya itu cuma benda mati. Yg hidup itu adalah firman kita bla2..

Kk saya yg ajak itu : ...............................................

Ada yg bisa bantu isiin ga?  :'( :'( :'(
Jujur temen2 sekalian disini, kalo ada yg nanya gitu gmn? Kalo ada yg pecahin patung Budha di depan kalian gmn? Kalo gw sih pasti ga rela lah.. Tapi.. *censored* tuh agama Karesten. Punya kepercayaan sendiri ya sendiri lah, parah banget sih. Wa br tau ternyata pandangan agama Buddha di depan dia gitu tuh? Knp sih banyak yg mojokin agama Buddha......
byk yg mojokin agama Buddha...<= only your perseption... :)
Patung Buddha itu hanyalah simbol, klo vihara dibakar juga tak masalah..., klo Tipitaka dihancurin juga tak masalah..., Klo Sangha dibunuh juga gak masalah...
TAPI, Kalau Dhamma dicemari, kita haruslah bertindak ;D ,  jangan hanya berdiam diri, Lestarikanlah Buddha Dhamma\<^0^>/

Klo dia berpandangan begitu tentang agama Buddha, luruskan bro... jangan biarkan dirinya salah paham tentang Dhamma itu... ;D ;D ;D ;D


Klo ada yang tidak berkenan atau ada yang salah mohon diluruskan dan mohon maafnya juga ;D ;D ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^


Metta Cittena,
Citta _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 15 March 2009, 11:33:18 PM
Dari pada berdebat...

bilang aja kalau berani...
minggu ini bersama-sama ke gereja..
   minggu berikutnya ke wihara (dan seterusnya)..

supaya sama2 bisa memahamin lebih mendalam..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Yoko on 15 March 2009, 11:41:07 PM
Yah klo mecahin patung buddha ga marah....Yah tergantung pikiran masing2 az..

Contoh :
Wkt ada pertandingan sepak bola di stadion, coba suruh dia ke tengah lapangan...
Trus bakar bendera merah putih...bagaimana reaksi yang akan ditimbulkan ??
heboh lgs 1 stadion :)) :)) dan mungkin akan masuk TV  ^-^ ^-^

Emang bendera hanya benda mati..tapi didalam pikiran kita masing2 benda tersebut memiliki makna tersendiri


Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: g.citra on 16 March 2009, 12:26:47 AM
Quote
T : Ok, saya ngerti. Sekarang kalo mis saya pecahin patung Budhanya di depan kamu, kamu marah ga?
J : Ya pasti marah lah.
T : Knp marah? Itu kan cuma benda mati? Kalo kamu patahin salib depan saya, saya ga marah. Kalo kamu bakar alkitab depan saya, saya juga ga marah. Knp? Soalnya itu cuma benda mati. Yg hidup itu adalah firman kita bla2..

J : oke deh... bawa aja alkitab kamu trus saya minta buat ganjelan meja saya... :))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: tula on 16 March 2009, 02:56:59 PM
 [at] chang an ...
kamu harus lebih rajin keliling2 utk baca2 ... seperti kemaren pas dengerin rekaman ceramah ajahn bramn di medan .... beliau ada bilang sesuatu yg menarik .. kalo gaslah isinya kira2 begini ...

zaman skrg ini bener2 enak .. kalo kita ga ngerti kita bisa tanya ke temen2 di vihara, kalo gada temen bisa nanya ke pandita2 divihara, kalo gada pandita di vihara, kita bisa nanya ke ajahn bramn, kalo gada ajahn bramn .... kita bisa nanya ke ajahn internet ;D, zaman dahulu ... kalo mau belajar dhamma kita harus ke vihara .. zaman skrg .. (seolah) vihara yg datang ke kita (lewat internet), ini sudah sangat mempermudah kita, dan utk itu kita HARUS membaca ....

ayo ayo ayo .. membaca ;D

Quote
Jujur temen2 sekalian disini, kalo ada yg nanya gitu gmn? Kalo ada yg pecahin patung Budha di depan kalian gmn? Kalo gw sih pasti ga rela lah.. Tapi.. *censored* tuh agama Karesten. Punya kepercayaan sendiri ya sendiri lah, parah banget sih. Wa br tau ternyata pandangan agama Budha di depan dia gitu tuh? Knp sih banyak yg mojokin agama Budha......

kalo ada yg pecahin patung Buddha sih gamasalah lah .. asal bayar aja, terus kan tinggal bikin yg baru yg lebih bagus, plus cuan nya jgn lupa ;D (ada pepatah .. mecahin berarti membeli gile ! ;D)
kenapa pandangan agama Buddha beginu ... karena yg mengaku ber Agama Buddha pun banyak yg emang tau nya memang beginu lo ... (ini realitas lo), so kalo yg ngaku Buddha aja banyak yg pandangannya jg sprt itu, gmn dengan yg lain ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hatRed on 16 March 2009, 03:16:30 PM
Gantian i mo tanya,

Bhikkhu2 itu kerjaannya ngapain aja ya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 16 March 2009, 03:19:19 PM
di Tipitaka sih ada dua, berlatih (praktek / meditasi) dan belajar (teori).

bunyinya sih mirip-mirip gitu. ada yang tahu suttanya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Hendra Susanto on 16 March 2009, 03:19:56 PM
nanya nya ama yg berkepentingan bleh... klo nanya nya disini jd nya ngegosipin :))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hatRed on 16 March 2009, 03:42:15 PM
jah.... masa ngegosip :hammer:

maksudnya, mank gak ada jadwal baku ya?

misal jam 5 bangun pagi

dari jam5-sekian meditasi

trius misal makan siang

trus membaca sutta2 dari jam berapa- berapa gitu....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Equator on 16 March 2009, 04:25:51 PM
Bagaimana yah cara menjelaskan Nibbana kepada anak2 sekolah minggu ?
Sebab Nibbana terasa sulit untuk dicerna
Tidak seperti Surga yang indah ataupun Neraka yang menyedihkan
Bagaimana memberi penjelasan agar anak2 tertarik ?

Lalu darimanakah cerita jataka berasal ?
Mengapa hewan2 dapat berbicara pada cerita itu ?
Apakah memang demikian adanya ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hatRed on 16 March 2009, 04:31:25 PM
 [at] om Equasi

Menurut i malah gak usah dijelasin dulu.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 16 March 2009, 04:33:09 PM
tergantung om.

seringkali kita mau langsung to the point, tapi... jangan lupa Sang Buddha sendiri menyesuaikan ajaran dengan kemampuan batin orang-orang yang diajar. Ada murid yang seumur-umur cuma diajar sila dan moralitas, dan pada penghujung hidup ketika batinnya siap baru diajar meditasi.

kalau menurut saya, untuk anak kecil yang belum matang lebih baik diajar hal-hal yang sederhana saja. kalaupun kita membicarakan konsep-konsep yang agak sulit, lebih baik cari upaya cerdik untuk mengatasinya, misalnya

kita bicarakan penderitaan yang sederhana kepada anak kecil, rasa sakit, rasa kehilangan, kemudian kita bilang nibanna adalah penderitaan tidak akan muncul lagi.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: aitristina on 16 March 2009, 06:03:37 PM
ada!

bahkan banyak tingkatannya...

mau yg mana hehehe

numpang tanya tadi aku baru baca buku dari vihara tentang cara memperbaiki nasib yaitu dengan memperbanayk karma baik. nah di situ dikasi contoh kalo orang yang selama hidupnya jahat kalo mati bakal masuk neraka terus di siksa dan lahir lagi di kehidupan berikutnya dengan nasib yang jelek karena nanggung karma buruk.. nah yang aku mau tanyain emangnya ada neraka dalam ajran Buddha???  mohon petunjuknya soalnya aku masi dalam tahap belajar... _/\_ _/\_ _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Kelana on 16 March 2009, 08:03:57 PM
Bagaimana yah cara menjelaskan Nibbana kepada anak2 sekolah minggu ?
Sebab Nibbana terasa sulit untuk dicerna
Tidak seperti Surga yang indah ataupun Neraka yang menyedihkan
Bagaimana memberi penjelasan agar anak2 tertarik ?

Menurut saya, untuk anak-anak gunakan saja perumpamaan sebagai pantai seberang yang terlalu indah untuk diceritakan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Pitu Kecil on 16 March 2009, 08:08:22 PM
Bro Upasaka, saya ingin mengajukan pertanyaan :

1. Kenapa Sang BUddha Mengajarkan kita 5 sila? dan jalan tengah? apa manfaatnya?
2. Hidup ini penuh dengan godaan, kekotoran, kesusahan, jalan apakah yang harus diambil?
3. Apa manfaat dari menjalankan Sila?

sementara ini dulu :) _/\_ :lotus:
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 16 March 2009, 10:25:03 PM
[at] Bro Jendral LotharGuard

1) Sang Buddha menyarankan bagi gharavasa (perumah tangga) untuk menjalankan 5 sila karena merupakan fondasi dasar menuju Pembebasan. Setidaknya, menjalankan 5 sila merupakan standarisasi yang menyokong kita untuk dapat terlahir kembali menjadi manusia. Jalan Tengah merupakan jalan yang tepat; karena sesuatu yang berlebihan (ekstrim) adalah tidak baik. Menjalankan hidup sesuai dengan Jalan Mulia Beruas 8 (Jalan Tengah) akan membuat kita berbahagia di saat kini dan nanti.

2) Kebahagiaan dan kesuksesan dapat diraih dengan 2 jalan. Jalan yang pertama adalah jalan keburukan; yang akan memberikan kebahagiaan semu serta mengakibatkan penderitaan kelak. Jalan yang ke dua adalah jalan kebajikan; yang akan memberikan kedamaian di masa kini serta kebahagiaan di masa depan. Kalau Anda cermat, Anda akan sadar bahwa jalan keburukan merupakan jalan instan menuju pemuasan inderawi. Sedangkan jalan kebajikan merupakan jalan yang sulit, namun pada hakikatnya adalah kebahagiaan yang sesungguhnya. Sebagai Umat Buddha, kita seharusnya mengambil jalan kebaikan dalam penghidupan ini. Jadilah teratai yang tumbuh menjulang indah dan bersih meski hidup di lingkungan yang kotor.

3) Menjalankan sila (moralitas) akan memberikan kita kebahagiaan, karena kita hidup dengan benar. Dalam menjalankan sila, kita harus memiliki pemahaman yang benar, bahwa ; kita berbuat kebaikan karena kita mencintai kehidupan, dan kita menghindari keburukan karena kita menghargai kehidupan. Dalam sutta juga dijelaskan, jika umat manusia mengembangkan moralitas maka dunia akan menjadi indah, semua makhluk hidup berbahagia, usia meningkat, kesejahteraan berkembang pesat, dan semua makhluk merasakan kedamaian jasmani dan batin.

:)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Pitu Kecil on 16 March 2009, 11:42:11 PM
Thanks bro upasaka, semoga dengan jawaban ini akan memberikan pencerahan bagi umat awan yang pemula selalu menanyakan untuk apa sila? jalan tengah? apa manfaatnya. _/\_ :lotus: :) GRP bulan depan udah gak bisa kasih :))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 16 March 2009, 11:54:20 PM
Gantian i mo tanya,

Bhikkhu2 itu kerjaannya ngapain aja ya?

Hanya ingin menambahkan...


Karaniya Metta Sutta merupakan sutta yang menggambarkan cinta kasih dan belas kasihan kepada semua makhluk. Sutta ini pertama kali diucapkan oleh Sang Buddha kepada lima ratus orang bhikkhu yang diganggu oleh makhluk halus ketika sedang melatih diri di hutan. Untuk membantu para siswa-Nya, Sang Buddha kemudian mengucapkan syair yang kemudian kita kenal dengan "Karaniya Metta Sutta".

” Inilah yang harus dilaksanakan oleh mereka yang tekun dalam kebaikan dan telah mencapai ketenangan bathin.

Ia harus pandai, jujur, sangat jujur. Rendah hati, lemah lembut, tiada sombong.

Merasa puas, mudah dirawat, tiada sibuk, sederhana hidupnya, tenang inderanya, selalu waspada, tahu malu, tidak melekat pada keluarga.

Tak berbuat kesalahan, walaupun kecil yang dapat dicela oleh Para Bijaksana. Hendaklah ia selalu berpikir: “Semoga semua makhluk sejahtera dan damai, semoga semua makhluk berbahagia”

Makhluk apapun juga, baik yang lemah atau yang kuat, tanpa kecuali yang kecil atau yang besar, yang sedang, pendek, kurus atau gemuk, yang terlihat atau tidak terlihat, yang jauh maupun yang dekat, yang telah terlahir atau yang akan dilahirkan; semoga semuanya berbahagia.

Jangan menipu orang lain atau menghina siapa saja. Janganlah karena marah dan benci, mengharapkan orang lain mendapat celaka.

Bagaikan seorang ibu mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi anaknya yang tunggal. Demikianlah terhadap semua makhluk, dipancarkannya pikiran kasih sayang tanpa batas. Hendaknya pikiran kasih sayang dipancarkannya ke seluruh penjuru alam, ke atas, ke bawah, dan ke sekeliling tanpa rintangan, tanpa benci atau permusuhan.

Sewaktu berdiri, berjalan, atau duduk, atau berbaring sesaat sebelum tidur. Ia tekun mengembangkan kesadaran ini yang dinamakan “Berdiam dalam Brahma”.

Tidak berpegang pada pandangan yang salah. Tekun dalam sila dan memiliki kebijaksanaan. Hingga batinnya bersih dari segala nafsu indera. Maka ia tak akan terlahir lagi di rahim manapun juga “



Kalau jadwal aktivitas bhikkhu (Theravada), pada umumnya meneladani aktivitas Sang Buddha semasa hidup-Nya. Secara garis besar aktivitasnya adalah makan sebelum tengah hari, giat bermeditasi, berpindapata, memberi pelayanan bagi umat, mempelajari Dhamma (baca Tipitaka atau Buku Dhamma), dll.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: chubby on 17 March 2009, 12:01:50 AM
thanks bgt bro upasaka atas penjelasaannya
mau tanya lagi dibuku yang say baca selain menjelaskan kalo merubah nasib dengan berbuat baik juga kita musti baca paritta katanya itu bisa bantu kita buat baik..pertanyaanya masa c baca paritta bisa bikin karma baik?
bukanya karma baik itu dilakukan dengan tndakan? kalo baca paritta bisa buat karma baik mah bearti kita gak perlu dunk bebuat baiK?? mohon petunjuknya _/\_ _/\_ _/\_ _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 17 March 2009, 12:12:10 AM
thanks bgt bro upasaka atas penjelasaannya
mau tanya lagi dibuku yang say baca selain menjelaskan kalo merubah nasib dengan berbuat baik juga kita musti baca paritta katanya itu bisa bantu kita buat baik..pertanyaanya masa c baca paritta bisa bikin karma baik?
bukanya karma baik itu dilakukan dengan tndakan? kalo baca paritta bisa buat karma baik mah bearti kita gak perlu dunk bebuat baiK?? mohon petunjuknya _/\_ _/\_ _/\_ _/\_

Paritta bukanlah kalimat-kalimat sakti bin mukjizat. Paritta adalah syair-syair perenungan. Adalah lebih baik jika kita membaca paritta dengan perenungan dan pengertian yang benar terhadap semua syairnya. Paritta adalah syair-syair yang penuh inspirasi kebijaksanaan. Ketika kita membacanya dengan benar, pikiran kita seharusnya terarahkan untuk menjadi baik dan arif. Setelah merenungkannya, kita sebaiknya terus menjaga pikiran agar tetap terarah. Sehingga kita bisa mempraktekkan apa yang kita baca dalam paritta itu.

Membaca paritta disertai dengan konsentrasi dan perenungan, akan membuat pikiran lebih tenang. Karena itu, diharapkan agar kita mampu menjaga kondisi batin itu di setiap pikiran, ucapan dan perbuatan kita. :)

_/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: chubby on 17 March 2009, 12:18:01 AM
ohh begitu yah... jadi kita musti tau arti dari paritta tesebut yah kalo gak ga ada artinya buat di baca???
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 17 March 2009, 12:21:44 AM
ohh begitu yah... jadi kita musti tau arti dari paritta tesebut yah kalo gak ga ada artinya buat di baca???

Lebih baik jika Anda tahu juga makna dari syair-syairnya. Kalau tidak tahu pun tidak apa-apa. Hanya manfaatnya kurang optimal.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: chubby on 17 March 2009, 12:29:35 AM
oh begitu jadi tidak tau artinya juga tetep ada manfaatnya??
hmm aku cuman tau paritta tei pe cou itu pun gak tau cara bacanya n artinya
hehehe tapi bakal kupelajari lagi kok
thanks ya bro atas jawabanya
Title: Tanya Jawab Untuk Pemula
Post by: hengki on 17 March 2009, 10:06:20 AM
Ta Pei Cou itu Mantra KWAN IM PO SAT. Jadi kita baca Mantra itu, sebaiknya kita jg meneladani KWAN IM PO SAT yaitu Welas Asih dgn cara setiap hbs Liam Keng kita Limpahkan Jasa pd semua makhluk, juga kita menolong orang2 yg tdk mampu atau org yg sedang dalam kesulitan, Orang sakit, orang jompo, gelandangan, dll. Menolong menyelamatkan nyawa2 hewan yg tadinya akan di bunuh dgn melepaskan mereka ke alam bebas seperti ikan lele, belut, kepiting, kelabang, dll. Jadi selain Baca Ta Pei Cou kita jg berusaha mengembangkan Welas Asih sehingga Manfaatnya jd lbh maksimal.
Semoga kita semua semakin Maju dalam PRAKTEK DHARMA.
Title: Tanya Jawab Untuk Pemula
Post by: hengki on 17 March 2009, 10:42:03 AM
Baca Ta Pei Cou itu biasa aja tidak perlu pakai Irama. Yg penting kita membacanya dgn HATI YG TULUS DAN PENUH HORMAT. Itu yg penting. Juga kita mendengarkan Suara yg kita Ucapkan, jadi bukan asal baca aja.
Selamat Berlatih.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Hendi Wijaya on 17 March 2009, 11:18:57 AM
kutipan dari Karaniya Metta Sutta

Quote
Merasa puas, mudah dirawat, tiada sibuk, sederhana hidupnya, tenang inderanya, selalu waspada, tahu malu, tidak melekat pada keluarga.

om upasaka...disitu tertulis tidak melekat pada keluarga,sperti yg kita tahu pada zaman Sang Buddha para pertapa harus melepaskan diri dari keluarga mereka dan mencari pencerahan (seperti Siddharta Gautama pada saat hidupnya)

ai mau tanya,kalo dalam kehidupan sekarang ini bagaimana cara mengaplikasian kata tidak melekat pada keluarga itu ya?  :)


1 more...
menanggapi post chubby bisa tolong dibantu sedikit...ai juga baca Ta Pei Cou,tapi sama sekali tidak tahu artinya...bisa tolong kasih tau arti setiap kata" dalam paritta tsb?ato kasih link situsnya jg blh,nnt ai ambil sndr...

Thx.
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Equator on 17 March 2009, 11:36:12 AM
ai mau tanya,kalo dalam kehidupan sekarang ini bagaimana cara mengaplikasian kata tidak melekat pada keluarga itu ya?  :)

Tidak melekat pada keluarga semisalnya dengan anak sendiri
Kita tidak mungkin memaksakan pemikiran kita terhadap anak agar sesuai dengan maunya kita
Karena anak itu makhluk hidup lain, mempunyai batin dan jasmani berbeda
Dan diapun punya pemikiran tersendiri
Banyak ortu terlalu memaksakan anaknya harus begini harus begitu dengan mengabaikan keinginan anak sendiri, hobbynya, bahkan bakatnya

Dan pengaplikasian tidak melekat pada keluarga yang paling sulit untuk dilakukan adalah ketika kita harus kehilangan salah satu anggota keluarga karena kematian, entah itu istri, anak maupun orang tua

Semoga bisa sedikit menjelaskan pertanyaan bro hen
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: chubby on 17 March 2009, 11:56:38 AM
ohhh begitu yah bro hengki
thanks buat penjelasanya:) _/\_ _/\_ _/\_ _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Hendi Wijaya on 17 March 2009, 12:23:01 PM
oh gitu ya bro eQu...
ok lah klo masalah hobi,bakat,dll...tapi kalo masalah agama/keyakinan
jadi kalo anak gk mau ikut agama orang tua (buddhis) gimana?(skrg ini pada banyak pindah ke karesten  ;D) dalam pengertian bahwa mereka terlalu sering dicekoki agama lain tsb,tidak pernah mempelajari agama sendiri ...
itu bagaimana ya? :)

btw,mumpung masih muda nanya" buat bekal hari tua  ^-^

Thx.
 _/\_

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Equator on 17 March 2009, 12:52:33 PM
At Hendi W.
Meskipun orang tua tidak dapat memaksakan si anak harus begini dan begitu ,namun orangtua dapat menciptakan peluang bagi anaknya dengan melaksanakan pancasila Buddhis secara baik dan benar dan patut, serta memberi contoh dalam perilaku sehari2 sehingga si anak dapat tertarik mengikuti perilaku orangtuanya yang sesuai dengan Dhamma
Orangtua juga harus perlu terbekali oleh ajaran Dhamma yang suatu saat dapat menjawab setiap pertanyaan anak mengenai ajaran Buddha itu sendiri

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Hendi Wijaya on 17 March 2009, 01:07:49 PM
iya....iya..bener ko equator...
bener kata ko eQu,soalnya temen" saya pada pindah ke karesten ya karena itu dia masalahnya,hanya Buddha KTP sebelumnya...sama sekali tidak tahu ajaran buddha yg sebenarnya,hanya buddha tradisi...ibarat tidak ada tiang yg kokoh yg bisa dijadikan tumpuan...

makannya lg belajar dhamma skrg nih  ;D
Bagus penjelasannya...
Thanks atas pencerahannya ko eQu... GRP sent  :)

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: chubby on 17 March 2009, 01:53:58 PM
hooh minta tolong dunk arti paritta ta pei counya thanks
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lophenk on 17 March 2009, 02:12:59 PM
Tapeicou = Maha Karuna Dharani ... mantra maha welas asih dr bodhisattva Avalokitesvara.
Tdk mengetahui maknanya pun gpp, tp tentunya akan lebih baik kalo tahu maknanya.
Sedikit saran .. dari pengalaman ..
Sblum membacanya sebaiknya besihkan diri dulu .. pake pakaian yg sopan.
Ktk membacanya coba rasakan kalo diri ini penuh dgn cinta kasih , lalu sambil membacanya pancarkanlah cinta kasih ini kesekelilingmu ... metta .


 
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Hendi Wijaya on 17 March 2009, 02:28:50 PM
bagong...maksudnya lebih spesifik untuk setiap penggalan kata" dalam paritta Ta Pei Cou artinya apa...
gw juga gk tau tuh..padahal selama ini baca Ta Pei Cou  :(

mengetahui maknanya lebih baik sehingga dapat mempraktekkan setiap apa yg kita baca dalam paritta tsb (kata om upasaka n gw rasa hal itu betul)

gimana?temen" DC ada yg bisa translate bahasa dalam paritta kedalam bahasa indo gk?biar ngerti gt lo  :D

ditunggu lho...

Thx.
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: iwakbelido on 17 March 2009, 02:32:13 PM
keknya perna ada yg share deh coba liat di:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=8068.0
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=3644.0  --> ada artinya

_/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Hendi Wijaya on 17 March 2009, 02:50:47 PM
wah..thanks infonya bro iwak...

 _/\_
Title: Tanya Jawab Untuk Pemula
Post by: hengki on 17 March 2009, 03:22:36 PM
Ta Pei Cou kalah gak salah itu Nama2 Bodhisattva. Yg penting kita meneladani Figur KWAN IM PO SAT terutama WELAS ASIH. Bhiksu Wu Thung pernah bilang gak perlu tahu artinya yg penting baca dgn TULUS dan PENUH HORMAT. Baca Keng jg gak usah byk macam. Baca aja TA PEI COU terus tiap hari nanti kamu akan merasakan manfaatnya. Semua Sutra, Keng sama2 bermanfaat
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hatRed on 18 March 2009, 09:02:03 PM
Mo tanya lagi....

1. Apakah Buddhisme itu suatu Agama?

2. Apakah dikenal Tuhan dalam Buddhisme?

3. Apakah itu Tiga Corak Umum?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 18 March 2009, 09:28:04 PM
Mo tanya lagi....

1. Apakah Buddhisme itu suatu Agama?

2. Apakah dikenal Tuhan dalam Buddhisme?

3. Apakah itu Tiga Corak Umum?

1) Buddhisme lebih menekankan filsafat dan pendalaman kebijaksanaan untuk menjalani hidup ini. Karenanya, Buddhisme lebih pantas dikategorikan sebagai sebuah pandangan, jalan hidup, ataupun filsafat. Kata "agama" berasal dari Bahasa Sansekerta; yaitu "a" = tidak, dan "gama" = kacau. Artinya "agama" = tidak kacau. Secara harfiah, berarti agama adalah satu sarana yang membuat hidup menjadi teratur dan tidak kacau. Jika menilik makna kata agama ini, maka Buddhisme juga termasuk agama.

2) Tuhan adalah konsep spiritual dari Timur Tengah. Di mana dinyatakan bahwa Tuhan adalah sosok pribadi yang menciptakan segala isi Alam Semesta. Kata "Tuhan" juga diadopsi dari kata "tuan", yang secara implisit mengandung artian bahwa Tuhan adalah sosok pribadi yang berkuasa atas Alam Semesta. Karena itu, Tuhan maupun konsep ketuhanan adalah paradigma yang tidak relevan untuk dibahas dalam Buddhisme. Karena paradigma ini tidak sejalan dengan Hukum Paticcasamuppada dan Hukum Sebab-Akibat di Buddhisme.

3) Tiga Corak Umum (Tilakkhana) adalah tiga sifat universal yang selalu eksis di jagad raya ini. Tiga corak ini merupakan tiga karateristik dunia dan kehidupan. Orang yang mencapai Pencerahan adalah orang yang sudah melihat dengan jelas tentang tiga karateristik (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6525.msg159487#msg159487) ini.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hatRed on 18 March 2009, 09:46:57 PM
lagi....... lagi...

Apakah itu Dukkha?

Saya juga mendapat bahagia, kenapa di dalam Corak Umum tidak terdapat Bahagia?

Apakah itu Empat Kesunyataan Mulia ?

Saya tertarik dengan kisah Sang Guru Buddha Gotama, dimana saya bisa mencari tahu kisah beliau?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 18 March 2009, 09:55:18 PM
lagi....... lagi...

Apakah itu Dukkha?

Saya juga mendapat bahagia, kenapa di dalam Corak Umum tidak terdapat Bahagia?

Apakah itu Empat Kesunyataan Mulia ?

Saya tertarik dengan kisah Sang Guru Buddha Gotama, dimana saya bisa mencari tahu kisah beliau?

Dalam pengertian dangkalnya, "dukkha" itu artinya "penderitaan". Namun pengertian "dukkha" tidaklah sesempit itu. Dukkha juga berarti "kehampaan", "fatamorgana", "tidak memuaskan". Misalnya :

- kehampaan -> untuk apa hidup kalau pada akhirnya mati, untuk apa makan kalau pada akhirnya lapar lagi, untuk apa menarik nafas kalau pada akhirnya dikeluarkan lagi.
- ilusi -> wanita cantik yang kita lihat ternyata hanyalah seonggok tulang-belulang yang terusun rapi beserta kotoran lainnya yang dibungkus kulit indah, kekayaan yang kita miliki ternyata hanya bisa membeli materi dan bukan kebahagiaan, kejadian di hidup ini terus berlalu bagaikan mimpi di waktu tidur.
- tidak memuaskan -> kita ingin mencari agama untuk memuaskan sisi spiritual kita, kita ingin mencari teman agar dapat bersosialisasi dan bahagia, kita ingin terhindar dari malapetaka.


Empat Kebenaran Mulia adalah empat fakta dunia ini; bahwa :
1) Dunia ini adalah dukkha
2) Asal-mula dukkha
3) Berakhirnya dukkha
4) Jalan untuk mengakhiri dukkha


Kisah Sang Buddha (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6525.msg107812#msg107812) banyak disajikan di berbagai referensi. Salah satunya adalah Riwayat Agung Para Buddha.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Brado on 20 March 2009, 09:44:07 AM
Q : Bisa tula mohon nanya ttg yg d. kamma yg tidak berbuah karna tertimbun kamma yg lainnya (ahosi kamma) ? ini contohnya seperti apa ya ?
A : Ahosi Kamma adalah kamma (perbuatan) yang tidak memunculkan vipaka (akibat), karena tertimbun oleh kamma lain (Upaghataka Kamma). Setiap kamma cenderung akan menimbulkan vipaka, baik segera ataupun kelak. Vipaka akan muncul apabila semua syarat-syaratnya terpenuhi. Seperti benih yang ditanam, dapat tumbuh apabila syarat-syarat seperti tanah yang subur, air, temperatur, dll. menyokong pertumbuhannya. Bila tidak ada unsur-unsur pendukung; dan justru ada Upaghataka Kamma yang muncul, maka kamma itu tidak akan berbuah (menjadi Ahosi Kamma).

Sebagai contoh : Angulimala yang sudah banyak membunuh orang akan menerima vipaka buruknya, yaitu berupa kelahiran di alam rendah. Namun karena Angulimala menjalani kehidupan suci, banyak vipaka buruk yang menjadi ahosi. Salah satunya adalah Angulimala tidak terlahir di alam rendah, karena sudah merealisasi Nibbana.


Dapatkah vipaka yang baik menjadi ahosi pula ?
Ahosi apakah berlaku bagi umat awam ? Atau hanya berlaku bagi para orang suci saja ?
Upaghataka kamma itu contohnya seperti apa ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 20 March 2009, 10:58:45 AM
upaghataka kamma itu kayak begini : orang terlahir dengan buah kamma punya indera penglihatan yang baik, tetapi karena ada kamma buruk yang dilakukan di kehidupan lampau, maka matanya jadi buta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 20 March 2009, 01:25:40 PM
Q : Bisa tula mohon nanya ttg yg d. kamma yg tidak berbuah karna tertimbun kamma yg lainnya (ahosi kamma) ? ini contohnya seperti apa ya ?
A : Ahosi Kamma adalah kamma (perbuatan) yang tidak memunculkan vipaka (akibat), karena tertimbun oleh kamma lain (Upaghataka Kamma). Setiap kamma cenderung akan menimbulkan vipaka, baik segera ataupun kelak. Vipaka akan muncul apabila semua syarat-syaratnya terpenuhi. Seperti benih yang ditanam, dapat tumbuh apabila syarat-syarat seperti tanah yang subur, air, temperatur, dll. menyokong pertumbuhannya. Bila tidak ada unsur-unsur pendukung; dan justru ada Upaghataka Kamma yang muncul, maka kamma itu tidak akan berbuah (menjadi Ahosi Kamma).

Sebagai contoh : Angulimala yang sudah banyak membunuh orang akan menerima vipaka buruknya, yaitu berupa kelahiran di alam rendah. Namun karena Angulimala menjalani kehidupan suci, banyak vipaka buruk yang menjadi ahosi. Salah satunya adalah Angulimala tidak terlahir di alam rendah, karena sudah merealisasi Nibbana.


Dapatkah vipaka yang baik menjadi ahosi pula ?
Ahosi apakah berlaku bagi umat awam ? Atau hanya berlaku bagi para orang suci saja ?
Upaghataka kamma itu contohnya seperti apa ?


dear Lokkhi,

bisa... bisa sekali vipaka kusala kamma jadi ahosi juga....

dalam buddhism, tingkatan kamma itu muncul dari Javana 7 di dalam proses citta yg ada 17 proses
Javana pertama kl ga salah akan berbuah pada kehidupan saat ini, Javana ke-7 pada kehidupan selanjutnya dan 5 javana sisanya akan berbuah sewaktu2 selama masih dalam lingkaran samsara
misal bnyk melakukan kusala kamma tapi berbuat akusala garuka kamma
maka pada kehidupan mendatang, PASTI masuk neraka avici

Pada umat awam sangat sulit terjadi ahosi karena 5 Javana yg saya sebut diatas itu, terjadi sewaktu2 jika kondisinya memungkinkan....

itu kenapa hanya pada Ariya sajalah, kebanyakan kamma menjadi ahosi terkecuali kamma yg berat juga dimana ini terjadi pada kaki buddha yg terluka

Upaghataka Kamma adalah Kamma yg meniadakan kekuatan dan akibat dari 1 sebab yg sudah terjadi (Janaka Kamma) dan sebaliknya menyuburkan berkembangnya kamma baru
Pemotongannya terjadi dengan 2 cara yaitu :
1. Memotong janaka kamma supaya tidak ada waktu menimbulkan hasil/akibat utk selamanya (Kammantara Upaghataka)
2. Memotong NAma-Rupa yg dilahirkan oleh JAnaka Kamma sampai rusak (contoh dari bro Wolverine)

semoga bermanfaat

metta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 20 March 2009, 01:28:59 PM
lagi....... lagi...

Apakah itu Dukkha?

Saya juga mendapat bahagia, kenapa di dalam Corak Umum tidak terdapat Bahagia?

Apakah itu Empat Kesunyataan Mulia ?

Saya tertarik dengan kisah Sang Guru Buddha Gotama, dimana saya bisa mencari tahu kisah beliau?

Tapi bahagianya anda itu PASTI akan berakhir bro...... tidak ada kebahagiaan lokiya yg bisa bertahan terus menerus

berbeda dengan nibbana yg merupakan kebahagiaan yg tertinggi, kebahagiaan yg bebas dari kemelekatan

memang tidak bisa dibayangkan tapi hendaknya itu bisa menjadi tujuan kita semua

semoga bermanfaat

metta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lophenk on 20 March 2009, 04:48:11 PM
tanya .. apa arti dari kata " Tathagata " ..?

apa beda Buddha & Tathagata ..?  thanks ..



 
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lophenk on 21 March 2009, 09:18:05 AM
tanya lagi ..

Hyang Buddha biasa melipat jubahnya lalu diselendangkan dibahu sebelah kiri .

Kenapa tdk di bahu sebelah kanan atw di leher mungkin ,

apa ada artinya ..?  thanks
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 21 March 2009, 11:57:08 PM
[at] 4kupak

Buddha artinya adalah "Yang Tersadarkan".
Tathagata artinya adalah "Yang Telah Pergi, Yang Telah Datang".

Siddhattha Gotama sering disebut sebagai Sang Buddha oleh banyak orang setelah mencapai Pencerahan Sempurna. Sedangkan para pengikut-Nya sering memanggil Beliau dengan panggilan Sang Bhagava (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6525.msg143130#msg143130). Sedangkan Beliau sendiri sering menyebut diri-Nya dengan panggilan Sang Tathagata.

Dalam nilai-nilai moralitas manusia (setidaknya di zaman ini), sisi kanan identik dengan nilai-nilai kesopanan dan kepantasan. Karena itu, sisi bahu kanan merupakan sisi yang cenderung lebih 'terbuka'. Ini karena disesuaikan pula dengan norma kesopanan dalam berpakaian di India dulu. Sama seperti kita yang sering menggunakan tangan kanan untuk bersalaman, memberikan barang atau makan.


Selalu makan dengan tangan kanan,
upasaka
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 22 March 2009, 12:58:36 AM
Dalam menjalankan hidup sehari-hari, sebagai umat Buddhis yg bertekad melatih diri dalam Pancasila
kita sering berhadapan pada posisi yg dilematis (ciieee bhsnya keren yeeeh  :P ;D)
artinya kita dihadapankan pada pilihan .... ya ato tidak

misalnya :
- Sejak ayee mengenal Buddhis, ayee gak lagi makan pecel lele, kepiting, kerang, ikan (yg masih hidup),
   itu bisa dilaksanakan jika ayee makan sendiri. Bagaimana jika suatu saat ada teman yg Ultah ato yg ingin
   traktur teman dan makan rame2 di Res sea Food?
   DiRes Sea food rata2 pilihan makanan yg masih hidup bukan?? ....

- Apa syarat2 yg disebut sebahgai pencuri?? ...... contohnya sederhana, baru2 ini musim hujan kebetulan
  kamar mandi dirumah suka mampet, jadi kalo mandi suka numpang di rumah sodara.
  segala peralatan sudah lengkap tapi ada yg kelupaan odol, dikamar mandi sodara ada odol tapi karena belum
  minta izin minta ....yaaah akhirnya gak jadi .... padahal kalo mintapun pasti dikasih
  utk berlatih tidak mencuri .... ayee praktek seperti ini, apakah sikap ayee berlebihan?? ....

- Berlatih tidak meminum yg memabukan ...... di pesta perkawinan,perpisahan,ultah kita tidak bisa  
  menghindari dari minuman beralcohol. misalnya ada teman Ultah dan rayain Ultah di Dugem  :hammer:
  demi teman .... datang ... minum sedikit demi menghormati teman ( asal gak mabuk)  ::)
  Bagaimana sikap kita bila berhadapan seperti ini ?? .....  



Thanks ......  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 22 March 2009, 07:52:03 AM
[at] Virya

- Kalau ingin mentraktir teman, hindari saja tempat makan yang menyediakan 'hewan segar' untuk disantap. Kalau ditraktir teman, asalkan Anda tidak berniat membunuh hewan untuk dimakan, maka Anda tidak melanggar sila ke-1.

- Syarat-syarat yang melandasi satu tindakan pencurian adalah (i)adanya sesuatu yang merupakan milik makhluk lain (objek), (ii) kesadaran makhluk yang bersangkutan (subjek) akan hal ini, (iii) niat untuk mencuri, (iv) langkah-langkah perbuatan, dan (v) peralihan benda ke makhluk yang bertindak sebagai akibatnya. Tindakan Anda benar. Jadi lain kali minta izin saja, supaya lebih sopan, halal dan syah. ;D

- Sila ke-5 itu yang ditekankan adalah 'tidak meminum'. Objeknya adalah 'minuman yang dapat melemahkan kesadaran'. Jadi bukan masalah 'mabuknya'. Ketika Anda meminumnya, meski tidak sampai mabuk, Anda tetap sudah melanggar sila ke-5. Kalau Anda ingin teguh dalam menjalankan sila, Anda dapat menolak ajakan ini. Tolaklah tawaran yang baik itu dengan ramah dan tegas.


Pernah dipaksa 'minum' sama Boss,
upasaka
Title: Tanya Jawab Untuk Pemula
Post by: hengki on 22 March 2009, 09:36:33 AM
Oh bagus bro Virya. Justru sebaiknya kita memang harus seperti itu, selalu menyadari apa yg kita lakukan sehingga kita tdk melanggar Sila. Kalau kita terbiasa bersikap sembrono dan menganggap sepele pelanggaran Sila maka lama2 kita akan melakukan kesalahan yg lbh fatal.
Seperti lampu merah dilanggar, motor jalan di atas trotoar, di jalur burway, melawan arah, dsbnya itu jg tdk boleh dilakukan walaupun tdk melanggar Sila
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lophenk on 22 March 2009, 10:06:26 AM
nice virya , emang walaupun pasti dikasih , akan lebih baik kalo kita minta ijin dulu pd pemiliknya.
dulu g srg metik bunga tuk altar Buddha dirmh , dipinggir2 jln n kdg dipekarangan rmh org .
yg dipekarangan rmh org ini yg susah , kdg pintu rmh ditutup .. g mo ketok minta ijin petik bunganya takut ganggu orngnya ,.. ya g petik aja , g pikir masa sih nggak dikasih .
tp lama2 hati g gak enak , abis ini sama aja dgn mencuri walaupun keliatannya sepele .
jadi walaupun keliatannya sepele .. ya jgn dilakukan .

kalo diajak temen ketempet dugem , ya pesen aja minuman yg lain ... softdrink   :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Equator on 23 March 2009, 07:44:56 AM
4kupak
karena itu pekarangan orang lain yang mana masih menjadi jajaran wilayah kepemilikannya, anda tetap melanggar sila tentang mengambil barang orang lain tanpa seijin pemiliknya
semoga kita semua bisa mengurangi kejahatan baik dalam pikiran, ucapan maupun perbuatan
sadhu
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 23 March 2009, 09:05:14 AM
Dalam menjalankan hidup sehari-hari, sebagai umat Buddhis yg bertekad melatih diri dalam Pancasila
kita sering berhadapan pada posisi yg dilematis (ciieee bhsnya keren yeeeh  :P ;D)
artinya kita dihadapankan pada pilihan .... ya ato tidak

misalnya :
- Sejak ayee mengenal Buddhis, ayee gak lagi makan pecel lele, kepiting, kerang, ikan (yg masih hidup),
   itu bisa dilaksanakan jika ayee makan sendiri. Bagaimana jika suatu saat ada teman yg Ultah ato yg ingin
   traktur teman dan makan rame2 di Res sea Food?
   DiRes Sea food rata2 pilihan makanan yg masih hidup bukan?? ....

- Apa syarat2 yg disebut sebahgai pencuri?? ...... contohnya sederhana, baru2 ini musim hujan kebetulan
  kamar mandi dirumah suka mampet, jadi kalo mandi suka numpang di rumah sodara.
  segala peralatan sudah lengkap tapi ada yg kelupaan odol, dikamar mandi sodara ada odol tapi karena belum
  minta izin minta ....yaaah akhirnya gak jadi .... padahal kalo mintapun pasti dikasih
  utk berlatih tidak mencuri .... ayee praktek seperti ini, apakah sikap ayee berlebihan?? ....

- Berlatih tidak meminum yg memabukan ...... di pesta perkawinan,perpisahan,ultah kita tidak bisa  
  menghindari dari minuman beralcohol. misalnya ada teman Ultah dan rayain Ultah di Dugem  :hammer:
  demi teman .... datang ... minum sedikit demi menghormati teman ( asal gak mabuk)  ::)
  Bagaimana sikap kita bila berhadapan seperti ini ?? .....  



Thanks ......  _/\_


dear Virya,

sedikit menambahi apa yg sudah dijelaskan oleh bro upasaka.

1. Untuk mentraktir, sepertinya anda lebih baik menghindari resto seafood yah. Tapi jika ditraktir, mgkn anda bisa "menghindar" atau lihat resto seafoodnya kaya apa karena ada bbrp resto seafood biasanya sudah beku.
Jika anda sudah "kecemplung" dan terpaksa makanan sea food, ambillah ikan yg paling besar atau cumi. Ikan yg besar rata2 sudah mati, ketimbang yg kecil2 seperti udang, kerang

2. Inti dari mencuri adalah mengambil barang yg tidak diberikan.
Jadi mengambil bunga di depan rumah org lain -> itu mencuri.
Mengambil buah mangga yg tergantung ke jalan -> itu mencuri
Mengambil uang yg jatuh di jalan -> itu mencuri

3. Di pesta pernikahan sih, saya ga pernah dipaksa utk minum yg beralkohol tuh, kecuali atas kemauan sendiri. Jika memang "dipaksa", bisa anda akali dgn pura2 minum khan?  :D
Sebaiknya tidak memulai "perbuatan yg buruk" walau sekecil apapun karena lambat laun akan jadi kebiasaan

semoga bermanfaat

metta  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Brado on 23 March 2009, 09:08:58 AM
Mengkonsumsi alkohol kalau hanya untuk menghangatkan badan (biasa berlaku di dunia barat) yang mempunyai musim salju
Apakah itu termasuk pelanggaran sila kelima atau bukan ?
Ataukah hanya mencari2 pembenaran semata ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 23 March 2009, 09:57:33 AM
Mengkonsumsi alkohol kalau hanya untuk menghangatkan badan (biasa berlaku di dunia barat) yang mempunyai musim salju
Apakah itu termasuk pelanggaran sila kelima atau bukan ?
Ataukah hanya mencari2 pembenaran semata ?

ada rekan saya buddhis bule bilang, dia pernah terjebak di mobil dalam keadaan bersalju semalaman. tapi kagak butuh minuman beralkohol. secara nalar kita, apakah orang tidak bisa menghangatkan diri dengan cara lain?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hatRed on 23 March 2009, 10:25:12 AM
Mo nanya..

lagee... ;D

Apa manfaat menjadi Bhikkhu ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 23 March 2009, 10:28:23 AM
Mo nanya..

lagee... ;D

Apa manfaat menjadi Bhikkhu ?

Menjadi bhikkhu merupakan sarana yang lebih kondusif untuk mencapai Pembebasan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: tula on 23 March 2009, 03:54:40 PM
Mengkonsumsi alkohol kalau hanya untuk menghangatkan badan (biasa berlaku di dunia barat) yang mempunyai musim salju
Apakah itu termasuk pelanggaran sila kelima atau bukan ?
Ataukah hanya mencari2 pembenaran semata ?

ada rekan saya buddhis bule bilang, dia pernah terjebak di mobil dalam keadaan bersalju semalaman. tapi kagak butuh minuman beralkohol. secara nalar kita, apakah orang tidak bisa menghangatkan diri dengan cara lain?

WEDANG JAHE ?  ;D .... (bhs indo nya apa ya ini ?)

mengenai mencuri .. ada yg lebih halus lagi .. seperti .. men dl lagu or pelem dari internet .. or sharing2 an lagu or pelem ama temen (tentunya pelem or musik yg berhak cipta) ... tula sering nih  :'(

terus memaki software2 bajakan ... kena jg nih ... pakai lah open saus :hammer: (open source)

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 23 March 2009, 04:37:08 PM
Mengkonsumsi alkohol kalau hanya untuk menghangatkan badan (biasa berlaku di dunia barat) yang mempunyai musim salju
Apakah itu termasuk pelanggaran sila kelima atau bukan ?
Ataukah hanya mencari2 pembenaran semata ?

Kuncinya ada pada ketagihan dan menyebabkan lemahnya kesadaran........

jadi sebenarnya kembali ke batinnya...... misal makan makanan enak pun seperti soto, kalau menyebabkan ketagihan, hendaknya itu harus dikendalikan

semoga bermanfaat
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 23 March 2009, 04:41:55 PM

WEDANG JAHE ?  ;D .... (bhs indo nya apa ya ini ?)

mengenai mencuri .. ada yg lebih halus lagi .. seperti .. men dl lagu or pelem dari internet .. or sharing2 an lagu or pelem ama temen (tentunya pelem or musik yg berhak cipta) ... tula sering nih  :'(

terus memaki software2 bajakan ... kena jg nih ... pakai lah open saus :hammer: (open source)

salut utk bro tula...... memang sulit dan dilematis bagi kita utk tidak menggunakan produk bajakan

namun semoga bs menjadi latihan bagi kita semua utk meminimalisir akusala kamma itu

metta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Brado on 23 March 2009, 04:45:25 PM
[At] Markos
Makasih penjelasannya
Pengen tanya lagi tentang produk bajakan, kita sebagai konsumennya apakah juga terkena pelanggaran silakah ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 23 March 2009, 04:53:16 PM
[At] Markos
Makasih penjelasannya
Pengen tanya lagi tentang produk bajakan, kita sebagai konsumennya apakah juga terkena pelanggaran silakah ?

dear Lokkhi,

kembali pada prinsip dari sila itu.
Untuk sila Adinadana ini, prinsip utamanya adalah "mengambil barang yg tidak diberikan"

Dengan pengertian ini, kita memang membeli dari toko penjual
Namun secara sadar, kita tahu bhw ini adalah produk yg tidak memiliki ijin dari pemilik hak cipta.
Dengan kata lain, sebenarnya kita tahu bhw kita sudah melanggar sila kedua namun tetap dilakukan

Jadi Pancasila buddhis hendaknya jangan dilihat secara harafiah saja bro namun lebih ke bagaimana batinnya karena jika hanya secara harafiah, bnyk yg berkelit misal dalam sila ke-5, ada yg menyebut merokok tidak termasuk pelanggaran

semoga bermanfaat

metta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 23 March 2009, 10:17:28 PM
Dalam menjalankan hidup sehari-hari, sebagai umat Buddhis yg bertekad melatih diri dalam Pancasila
kita sering berhadapan pada posisi yg dilematis (ciieee bhsnya keren yeeeh  :P ;D)
artinya kita dihadapankan pada pilihan .... ya ato tidak

misalnya :
- Sejak ayee mengenal Buddhis, ayee gak lagi makan pecel lele, kepiting, kerang, ikan (yg masih hidup),
   itu bisa dilaksanakan jika ayee makan sendiri. Bagaimana jika suatu saat ada teman yg Ultah ato yg ingin
   traktir teman dan makan rame2 di Res sea Food?
   DiRes Sea food rata2 pilihan makanan yg masih hidup bukan?? ....
caranya gampangg ;D ;D ;D , di Resto seafood kan ada juga hidangan sayur2nya, pesan saja hidangan sayur2an saja\ ;D /klo ada yang taruh udang kecil2 gitu, klo mau menghindarinya, bilang saja sayur yang tumis bawang polos\ ;D /<=otomatis dah menghindari bukan? :D :D :D ,
Klo makan rame2 sama teman, teman yang nraktir, dan teman pada pesan hidangan2 begituan, kan bisa pesan setidaknya satu jenis sayurann\ ;D /, sayur sehat lhooo :D :D :D ;D ;D ;D ,
makan dengan satu jenis sayur saja, sudah cukup bukan? :D :D :D , klo gak suka sayur, sayurnya  makan campur sambal kecap aja lhoo, enak juga lhoo :D :D :D
no gengsi gengsi 8) 8) 8) :P
Quote
- Apa syarat2 yg disebut sebagai pencuri?? ...... contohnya sederhana, baru2 ini musim hujan kebetulan
  kamar mandi dirumah suka mampet, jadi kalo mandi suka numpang di rumah sodara.
  segala peralatan sudah lengkap tapi ada yg kelupaan odol, dikamar mandi sodara ada odol tapi karena belum
  minta izin minta ....yaaah akhirnya gak jadi .... padahal kalo mintapun pasti dikasih
  utk berlatih tidak mencuri .... ayee praktek seperti ini, apakah sikap ayee berlebihan?? ....
nggak, sama sekali gak berlebihan kok :yes: :yes: :yes:
syarat seseorang dikatakan melanggar sila ke 2:
a. Ada barang milik orang lain (paraparigahittam)
b. Mengetahui bahwa barang tersebut ada pemiliknya (parapariggahitasannita)
c. Berniat utk mencuri (theyyacittam)
d. Melakukan usaha untuk mengambilnya upakammo
e. Berhasil mengambil melalui usaha itu (tena haranam)

Jadi sebaiknya barang apapun juga yang diketahui ada pemiliknya, maupun tidak, sebaiknya jangan diambil tanpa seizin pemilik terlebih dahulu, walaupun kita sudah mengetahui pemiliknya pasti tetap akan meminjamkannya(demi tidak melanggar sila, sebaiknya dihindari, walaupun hal sekecil apapun). Dan juga walaupun misalnya nemu uang di jalanan gitu...
sebaiknya jangan diambil, karena itu bukan hak kita, kita tak berhak atas uang yang tercecer tersebut...(walaupun dalam jumlah yang sangat kecil uang yang tercecer tsb)
Bagaimana kalau yang kehilangan itu uang kita? pasti kita akan merasa sangat sedih, karena uang yang sudah susah payah didapat tersebut...(apalagi kalau misalnya yang kehilangan tersebut orang yang darurat kondisi keuangannya, yang baru saja mendapatkan rejeki). pasti ia akan sangat kehilangan, dan seharusnya kita berpikir, kita yang tidak dalam keadaan darurat, malah mengambil uang tersebut(<=yang tdk berhak sama sekali atas uang tercecer tersebut), dan apalagi memfoya2kannya :hammer:

Jadi, hal sekecil apapun yang kira2 dirasa dapat membuat terlanggarnya sila, sebaiknya kita hindari...
Quote
- Berlatih tidak meminum yg memabukan ...... di pesta perkawinan,perpisahan,ultah kita tidak bisa   
  menghindari dari minuman beralcohol. misalnya ada teman Ultah dan rayain Ultah di Dugem  :hammer:
  demi teman .... datang ... minum sedikit demi menghormati teman ( asal gak mabuk)  ::)
  Bagaimana sikap kita bila berhadapan seperti ini ?? .....   

Thanks ......  _/\_

syarat2 seseorang dikatakan telah melanggar sila ke 5:
a. Ada sesuatu yang merupakan sura(zat yang membuat mabuk), meraya(minuman keras yang didapat dari bahan yang diragikan), atau majja(sesuatu yang menyebabkan orang tidak sadarkan diri) (suramerayamajjabhavo)
b. Ada niat untuk meminum atau menggunakannya (pivitukamata)<<= berhati-hatilah ^-^ ^-^ ^-^ , bisa saja niat utk mengkonsumsinya ada, tetapi sangatt kecil, dan kurang disadari lhoo... ^-^ ^-^ ^-^ , sehingga dapat mengakibatkan kita utk menjadikan berbagai hal sebagai alasan utk menengguknya lhoo ^-^ ^-^ ^-^ ^-^
c. Meminum atau menggunakannya (pivanam)
d. Timbulnya gejala-gejala mabuk (maddanam)<<= gejala2 mabuk gak timbul pun, musti dihindarii>.<, musti hati2\>0</, sekali saja menengguknya, bisa fatal akibatnya lhoo>.<!!!, sekali ketagihan gawat lhooo>.<!!, jgn termakan alasan: tak apalah... seteguk saja kokk... gak bakalan mabuk kok...<<= :no: :no: :no: setidaknya mewaspadainya demi kelancaran pelaksanaan sila\ ;D /

Mengkonsumsi alkohol kalau hanya untuk menghangatkan badan (biasa berlaku di dunia barat) yang mempunyai musim salju
Apakah itu termasuk pelanggaran sila kelima atau bukan ?
Ataukah hanya mencari2 pembenaran semata ?
bisa saja hanyalah alasan diri kita semata, toh di zaman sekarang ini, utk mengahangatkan badan  dapat juga dilakukan berbagai cara lainnya. Lagian alkohol itu dapat merusak hati kita lhoo...
lebih baik menggunakan cara lain, daripada meminum alkohol? bisa dikatakan menghangatkan badan itu hanyalah alasan kita untuk dapat meminum alkohol tersebut(mungkin ada keinginan kita jugaa, yg sangatttt kecilll>.< jadinya gak begitu disadari bahwa kita punya niat utk meminumnya), tapi zaman modern begini, yang sudah canggih, dah ketinggalan jaman mencari alasan yang begituann :whistle: :whistle: :whistle: , sebaiknya kita waspadai ketika akan meminumnyaa, krn bisa saja dibalik menghangatkan badan ada alasan lain yang tersembunyi ^-^ ^-^ ^-^ , demi kelancaran sila sebaiknya dihindarii apapun itu, yang dapat membuat kita menengguknya\>0</
klo temen ngajak, kan bisa menggunakan cara lain menghindarinyaa>0<, pastinya ada jalan keluar tuk menghindarinyaa\>0</, bukanlah alasan yang tepat utk menghormati/menghargai teman dengan cara seperti itu :no:<<= klo temen bilang:ayolah, minum seteguk saja, demi persahabatan kita<<= :no: :no: :no:klo seperti itu, bukannya namanya sudah akalyanamitta?(sahabat palsu)<bersahabat dengan kita hanya karena kita menyerah pada minuman keras :no: >
Dan juga hal ini merupakan salah satu penyebab hilangnya kekayaan kita, yakni:
berasahabat dengan orang yang berwatak buruk:
Bahaya yg dapat ditimbulkan dari bersahabat dengan sahabat yang berwatak buruk adalah:
- setiap penjudi adalah temannya
- setiap orang yang kurang hajar adalah temannya
- setiap pemabuk adalah temannya<<=klo kita suka mabuk2an ia baru akan mau menjadi teman kita :no: :no: :no:
- setiap penipu adalah temannya
- setiap pengecoh adalah temannya
- setiap orang yang suka berkelahi adalah temannya
dalam Sigalovada sutta
Kalau tidak salah bergaul dengan pemabuk juga merupakan sebab2 kemerosotan, di dunia ini masih banyak kok org yg dapat dijadikan sebagai kalyanamitta, dan kita mo jadi kalyanamitta juga bisa\ ;D / nasehati secara halus saja kepada teman kita tersebut, klo tidak bisa, ya sudahlah...
(jangan terlalu ngotot, hati2 ntar kita pula yg terpengaruh jadinya, bukan kita yang mempengaruhi mereka jadinya :)) )
Dan juga klo kita suka mabuk, orang yang bijaksana bisa menjauhi kita lho... ^-^ ^-^ ^-^ , jadi hindarilah minuman kerass\ :D / agar dapat melaksanakan sila kita dengan sempurna\ ;D /
Mengkonsumsi alkohol kalau hanya untuk menghangatkan badan (biasa berlaku di dunia barat) yang mempunyai musim salju
Apakah itu termasuk pelanggaran sila kelima atau bukan ?
Ataukah hanya mencari2 pembenaran semata ?

ada rekan saya buddhis bule bilang, dia pernah terjebak di mobil dalam keadaan bersalju semalaman. tapi kagak butuh minuman beralkohol. secara nalar kita, apakah orang tidak bisa menghangatkan diri dengan cara lain?
bisa bisa\ :yes: /\ :yes: /\ :yes: /
Mo nanya..

lagee... ;D

Apa manfaat menjadi Bhikkhu ?
mungkin seseorang ingin menjadi Bhikkhu karena bisa saja ia ingin mengabdi pada Buddha Dhamma,
Dan juga bisa saja, menurut orang tersebut dengan menjadi Bhikkhu(meninggalkan kehidupan berumah tangga), akan lebih memudahkan dirinya untuk mencapai tingkat kesucian...
alasannya: karena baginya mungkin dengan meninggalkan kehidupan berumah tangga, akan lebih mudah mengikis kemelekatannya akan kehidupan berumah tangga....
Klo salah mohon maaf dan dikoreksi yaa ^:)^

Bro topi merah.... w curiga nih... :-? :-? :-? , jangan2 topi merah berniat utk menjadi Bhikkhu ya? :D :D :D
Mengkonsumsi alkohol kalau hanya untuk menghangatkan badan (biasa berlaku di dunia barat) yang mempunyai musim salju
Apakah itu termasuk pelanggaran sila kelima atau bukan ?
Ataukah hanya mencari2 pembenaran semata ?

ada rekan saya buddhis bule bilang, dia pernah terjebak di mobil dalam keadaan bersalju semalaman. tapi kagak butuh minuman beralkohol. secara nalar kita, apakah orang tidak bisa menghangatkan diri dengan cara lain?

WEDANG JAHE ?  ;D .... (bhs indo nya apa ya ini ?)

mengenai mencuri .. ada yg lebih halus lagi .. seperti .. men dl lagu or pelem dari internet .. or sharing2 an lagu or pelem ama temen (tentunya pelem or musik yg berhak cipta) ... tula sering nih  :'(

terus memakai software2 bajakan ... kena jg nih ... pakai lah open saus :hammer: (open source)


tulalit, tulalit, wedang jahe itu minum air jahe ya :D :D :D <=ada dijual dalam bentuk kemasannya lhoo :D :D :D (sales mode:ON :)) )
w pernah minum juga lho.... bisa juga ya dijadiin pengganti alkohol yaa :yes: :yes: :yes:
waktu minum dengan air hangat, rasanya hangat2 lhoo\ ;D /, waktu itu w dikasih minum waktu sesak... jadinya hangat lhoo, dan rasanya lega dikit gituu... ;D ;D ;D
bagusan ini aja pengganti alkohol, jahe juga hangat lhooo :D :D :D

mo nanya nih....
Klo anjing orang lain masuk ke rumah kita, tanpa seizin pemiliknya, hal tersebut termasuk mencuri gak ya :-? :-? :-?

trus, klo kita mendownload lagu dari website seperti esnips gitu, termasuk mencuri gak ya?
bukannya website tersebut memang sudah dikhususkan utk mendownload2 lagu gitu, dan kalau termasuk mengedarkan lagu tanpa seizin penerbit(<=termasuk melanggar sila gak ya?), napa si penerbit gak melaporkan website tersebut kepada pihak yg berwajib? kan websitenya dah mengedarkan hak cipta tanpa izin? apakah artinya tidak dilaporkan itu berarti pencipta mengizinkan utk didownloadnya lagu2 tersebut? :-? :-? :-? :-?
\ ;D /\ ;D /\ ;D /\ ;D /Yokkk, kita diskusiin yukkk\ ;D /\ ;D /\ ;D /\  ;D /\ ;D /


[move] ;D beberapa sumber: buku pelajaran agama Buddha klas 2 SMA  ;D
[/move]
movenya klo ditambah kok gak makin cepat ya jalannya? :-? lagi kurang kerjaan nih :)) :P
trim's,
metta cittena,
Citta _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 24 March 2009, 12:44:04 AM
[at] ii,suk suk Citta .....  ;D

ii Citta yg masih muda (masih 17 thn khan :))) udah Hebat pengetahuan Dhammanya  :jempol:
bisa jadi calon Upasaka ato markosprawira  ;) ;D
cuma ada yg kurang .....  ::) keterangan/penjelasan jangan terlalu panjang dan banyak memakai icon
jadi pucing bacanya  :hammer: ... lama2 baca mata bisa jereng  :))
diringkasin aja , padat, yg penting intisarinya ......  :)

 _/\_

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 24 March 2009, 01:38:23 AM
Ok .... Lanjut lagi
Sekarang tentang Pandangan Salah yg berhubungan dengan Buddhisme

- Pernah mendengar ato mengalami ..... Surat berantai yg isinya kita harus mengirim kembali isi surat tersebut kepada teman ato sodara sebanyak 10 orang  dan di kasih waktu seminggu(kalo gak salah)
Jika kita tidak mengirim ato lalai ..... maka malapetaka akan datang
yang membuat kita milis, .... dalam surat itu memakai nama Avalokitesvara, yang se-olah2 akan menghukum bagi yg lalai dgn tidak mengirim isi surat tersebut kpd 10 orang .....

- Seorang Penceramah pernah bercerita : suatu saat ditetangganya yg beragama Buddha ingin memindahkan
  Patung Buddha, Avalokitesvara dll ketempat yg baru. Sebelum memindahkan tetangga itu bertanya kepada peramal ato yg bisa kerasukan ..... dan jawabanya adalah Patung2/dewa2 tidak ingin dipindahkan,jika dilanggar maka siempunya rumah bisa sakit keras, celaka dll.
kemudian Penceramah ini memberi pengertian yg benar, bahwa gak mungkin Buddha. Avalokistesvara yg penuh welas -asih yg sempurna menghukum/mencelakakan orang, tetapi tetap saja tetangganya itu takut memindahkan. ....... Akhirnya penceramah itu menawarkan diri utk memindahkan patung2 tersebut ketempat yg baru .....

Penceramah itu mengatakan sangat prihatin atas segala pandangan salah didalam lingkungan Buddhis itu sendiri ......

Ayee mao kumpulin tentang pandangan salah yg pernah dengar dan mengalami sendiri dan tentunya ada jawaban yg benar menurut Buddhis (contoh 2 hal diatas bisa dijawab  :))

Yang tentu paling berpengalaman Yaitu Romo Cunda   :)
karena beliau sering menjawab di radio cakrawala .......
Romo Cunda bisa share juga disini ..... yah seingat romo, yg bisa memberi contoh2 pandangan salah dalam lingkungan Buddhis ......
 _/\_


 
 

 
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Brado on 24 March 2009, 08:14:25 AM
At Virya
meskipun saya bukan Romo Cunda
mo sharing dikit..
saya pernah mendapatkan surat berantai itu juga, itukan cerita udah lama, karena waktu itu masih belum mengenal Dhamma, cuma bisanya pegang dupa/hio, jadi deh saya kepikiran sampe ga bisa tidur, benar2 bikin shock surat kaleng model gitu  :ngomel:
namun kini saya sudah tak takut lagi, ketika berikutnya dapat lagi, saya langsung mengakhirinya di tong sampah rumah saya  >:D bahkan kini sudah berlembang via sms juga dan media lainnya  :-&
kasus kedua juga saya pernah dulu punya pandangan kayak gitu juga, namun kini sudah tidak lagi, perlahan2 saya write off dari pikiran saya..  #-o
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 24 March 2009, 06:00:50 PM
w juga mo share nih... ;D

Dulu juga w pernah dapat surat berantai gitu, tapi gak w peduliin :P , katanya klo gak dilakuin perintah spt yg surat bilang, ntar masa remaja wnya gak mulus :P ,( gak percaya :P )
Meski wnya juga bukan rocun, wnya juga mo share nih...
Bukankan kita semua pemilik kamma kita sendiri (kammasaka)?
aku adalah pemilik kammaku sendiri (kammasaka)
pewaris kammaku sendiri (kamma dayada),
terlahir dari kamma kita sendiri (kamma yoni),
berhubungan dengan kamma kita sendiri (kamma bandhu)
terlindung oleh kamma kita sendiri (kamma patisarana)
 apapun kamma yang kita perbuat(yam kamma karissanti)
baik atau buruk (kalyanam va papakam va)
itulah kelak yang akan diwarisinya (tassa dayada bhavissanti)
Jadi, apa yang perlu dikhawatirkan? :D :D :D :D

Waktu itu juga pernah, w dapat sms lulus UAN punya :))
katanya klo gak dikirim berantai ntar w bisa gak lulus UN :)) :)) :))
tapi gak w kirim... :P :P :P dan wnya tetep aja luluss\ ;D /\ ;D /\ ;D /
Jadi, kesimpulannya:Jangan mudah percaya pada hal begituan, toh kita adalah pemilik dari kamma kita sendiri, tak perlu cemas akan hal seperti itu

Kalau misalnya pun, saya tidak lulus ujian UN waktu itu misalnya, sungguh bodoh kalau saya menyesal tidak menuruti sms itu, krn buktinya aja sekarang w lulus gak nuruti sms itu 8)
Klo w gak lulus toh bukan karena sms itu... hal itu krn kesalahanku sendiri...

Jadi, kita tidak boleh mudah percaya begitu saja pada sms ataupun surat berantai seperti itu...
Buktinya saya sendiri lhoo :D , wnya gak nuruti sms itu bisa lulus :D :D :D

Jangan mudah percaya pada hal apapun itu, kuncinya ehipassiko dulu(<<= spt yang dijelaskan dalam kalama sutta), tak perlu menyesalinya klo memang hal tersebut sudah terjadi\ ;D /

Quote from: Virya link=topic=9554.msg162503#msg162503 date=1237830244
[at
ii,suk suk Citta .....  ;D

ii Citta yg masih muda (masih 17 thn<= :no: khan :))) udah Hebat pengetahuan Dhammanya  :jempol: <= masih dangkal kok cek virr, wnya juga masih dalam tahap mendalami kok\ ;D /
bisa jadi calon Upasaka ato markosprawira  ;) ;D
cuma ada yg kurang .....  ::) keterangan/penjelasan jangan terlalu panjang dan banyak memakai icon
jadi pucing bacanya  :hammer: ... lama2 baca mata bisa jereng  :))
diringkasin aja , padat, yg penting intisarinya ......  :)

 _/\_



cek virrT_T, dari dulu w paling gak suka tugas meringkas sesuatuu :)) :)) :))
penjelasannya panjang, soalnya ada lari juga ke yang lain :)) :)) :)) :P :P :P
w juga tau, pasti bacanya pada pusing klo panjang2, jadi biar gak bosan w buat warna warni aja yaa lain kali :-? :-? :-? biar gak bosan...
iya deh, iconnya w kurangi.... :P :P :P (iconnya kan bisa ngeramein juga sih... ^-^  :P )


Metta cittena,
Citta _/\_






Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lophenk on 24 March 2009, 06:20:37 PM
citta mang hebat ..  :jempol:  , tp jd sakit mata nih  :-&

surat berantai gitu , dicuekin aja ..  masa sih seorang Bodhisattva yg penuh dgn welas asih

bisa mencelakai org kalo gak diterusin surat berantainya ... lain kali kalo terima lagi , dibakar aja .  :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lophenk on 26 March 2009, 12:23:16 PM
dlm atthasila ada sila yg melarang untuk makan setelah lwt tengah hari.

apakah ini berarti makan hnya sekali atw boleh 2x asal tidak lwt dr tengah hari ?

kalo makan yg ringan2 aja spt buah atw sereal walau lwt tengah hari , boleh gak ?

thanks  :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 26 March 2009, 10:45:57 PM
dlm atthasila ada sila yg melarang untuk makan setelah lwt tengah hari.

apakah ini berarti makan hnya sekali atw boleh 2x asal tidak lwt dr tengah hari ?

kalo makan yg ringan2 aja spt buah atw sereal walau lwt tengah hari , boleh gak ?

thanks  :)

Setelah lewat tengah hari, masih boleh untuk makan lagi.
Yang tidak diperbolehkan adalah memakan makanan berat seperti nasi, mentega, roti, dsb.

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Gunawan on 26 March 2009, 11:35:00 PM
dlm atthasila ada sila yg melarang untuk makan setelah lwt tengah hari.

apakah ini berarti makan hnya sekali atw boleh 2x asal tidak lwt dr tengah hari ?

kalo makan yg ringan2 aja spt buah atw sereal walau lwt tengah hari , boleh gak ?

thanks  :)

Setelah lewat tengah hari, masih boleh untuk makan lagi.
Yang tidak diperbolehkan adalah memakan makanan berat seperti nasi, mentega, roti, dsb.



Apakah anda ada spesifikasi antara makanan Berat dengan makanan ringan yang boleh dimakan setelah tengah hari?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 27 March 2009, 12:05:42 AM
dlm atthasila ada sila yg melarang untuk makan setelah lwt tengah hari.

apakah ini berarti makan hnya sekali atw boleh 2x asal tidak lwt dr tengah hari ?

kalo makan yg ringan2 aja spt buah atw sereal walau lwt tengah hari , boleh gak ?

thanks  :)

Setelah lewat tengah hari, masih boleh untuk makan lagi.
Yang tidak diperbolehkan adalah memakan makanan berat seperti nasi, mentega, roti, dsb.



Apakah anda ada spesifikasi antara makanan Berat dengan makanan ringan yang boleh dimakan setelah tengah hari?

Makanan berat itu cenderung makanan yang kasar dan bersifat mengenyangkan.
Makanan yang boleh dimakan para bhikkhu setelah lewat tengah hari pun biasanya lebih sering berupa jus buah.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: bond on 27 March 2009, 01:54:08 PM
dlm atthasila ada sila yg melarang untuk makan setelah lwt tengah hari.

apakah ini berarti makan hnya sekali atw boleh 2x asal tidak lwt dr tengah hari ?

kalo makan yg ringan2 aja spt buah atw sereal walau lwt tengah hari , boleh gak ?

thanks  :)


Setelah lewat tengah hari, masih boleh untuk makan lagi.
Yang tidak diperbolehkan adalah memakan makanan berat seperti nasi, mentega, roti, dsb.



Apakah anda ada spesifikasi antara makanan Berat dengan makanan ringan yang boleh dimakan setelah tengah hari?

Makanan berat itu cenderung makanan yang kasar dan bersifat mengenyangkan.
Makanan yang boleh dimakan para bhikkhu setelah lewat tengah hari pun biasanya lebih sering berupa jus buah.

Dalam hal Attha sila maksimal makan 2 x sebelum lewat tengah hari (jam 12 siang) 1 x juga boleh.

Setelah itu tidak boleh makan makanan apapun. Kalaupun harus minum jus buah maka itu harus disaring.  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Brado on 29 March 2009, 09:32:18 PM
Juga ukuran buahnya tidak boleh lebih dari sekepalan tangan
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Hendra Susanto on 29 March 2009, 09:37:13 PM
prinsipnya adalah tidak memanjakan indria kita dengan segala kenikmatan indria, silahkan ditafsirkan sendiri apa itu indria, dan apa itu kenikmatan indria ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 30 March 2009, 09:28:55 AM
prinsipnya adalah tidak memanjakan indria kita dengan segala kenikmatan indria, silahkan ditafsirkan sendiri apa itu indria, dan apa itu kenikmatan indria ;D

kalau boleh saya tambahkan, bro....

Baik secara jasmani maupun pikiran (6 indera)
- Hendaknya tidak melekati apa yg menyenangkan kita
- dan tidak menolak apa yang tidak menyenangkan kita
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 01 April 2009, 10:42:13 AM
Banyak guru2 Buddhist yg menyarankan hidup pada masa kini..(sekarang),

Quote
In rivers, the water that you touch is the last of what has passed and
the first of that which comes; so with present time.
Leonardo da Vinci
Quote
Who sows virtue reaps honor.
Leonardo da Vinci

Apakah penjelasan Leonardo da Vinci memiliki kaitannya dgn pemikiran Buddhist?

Quote
Leonardo da Vinci disebut sebagai manusia serba bisa : seniman, pencipta, dan kedokteran.

thanks sebelumnya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 01 April 2009, 02:50:19 PM
Banyak guru2 Buddhist yg menyarankan hidup pada masa kini..(sekarang),

Quote
In rivers, the water that you touch is the last of what has passed and
the first of that which comes; so with present time.
Leonardo da Vinci
Quote
Who sows virtue reaps honor.
Leonardo da Vinci

Apakah penjelasan Leonardo da Vinci memiliki kaitannya dgn pemikiran Buddhist?

Quote
Leonardo da Vinci disebut sebagai manusia serba bisa : seniman, pencipta, dan kedokteran.

thanks sebelumnya.

Banyak sekali falsafah Sang Buddha yang mengandung kebijaksanaan yang tinggi. Tidak sedikit orang-orang besar lainnya turut menyetujui falsafah-falsafah Sang Buddha itu. Hal ini bisa saja dikarenakan 2 hal :

- Orang besar lainnya (Mis : Leonardo da Vinci) membaca falsafah Buddhisme, dan juga memakainya sebagai pedoman hidup.
- Orang besar lainnya (Mis : Leonardo da Vinci) memiliki pandangan kebijaksanaan yang sejalan dengan falsafah Sang Buddha.

Dalam berbagai komentar di penjuru dunia ini, banyak orang yang mencium adanya benang merah antara pola pikir Leonardo da Vinci dengan Buddhisme.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 03 April 2009, 01:04:46 AM
Lanjut lagi .........  ;D

Sekarang kita terlahir mengenal Buddha Dhamma (umat Buddhis)
Apakah kelahiran kita selanjutnya tetap Buddhis ?
 
Bagaimana kelahiran kita selanjutnya agar tetap mengenal Buddha Dhamma?
Adakah diterangkan di-Sutta2 mengenai ini ?

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 03 April 2009, 08:31:30 AM
Lanjut lagi .........  ;D

Sekarang kita terlahir mengenal Buddha Dhamma (umat Buddhis)
Apakah kelahiran kita selanjutnya tetap Buddhis ?
 
Bagaimana kelahiran kita selanjutnya agar tetap mengenal Buddha Dhamma?
Adakah diterangkan di-Sutta2 mengenai ini ?

 _/\_


Di kehidupan ini kita bisa mengenal Buddhadhamma. Itu karena kita hidup di zaman yang kondusif, zaman dimana Ajaran Sang Buddha masih ada dan mampu menjangkau sampai domisili Anda. Kesempatan seperti ini adalah sangat sulit untuk didapat.

Kita bisa berjodoh dengan Buddhadhamma jika kita memang mempunyai tekad (addhitana) untuk terus mendalami Buddhadhamma. Ada keselarasan hukum kamma yang menyebabkan kita mampu terlahir di tempat dan zaman dimana Buddhadhamma tumbuh.

Dengan memiliki tekad kuat dan terus berbuat kebajikan di dalam Dhamma serta terus mendalami Buddhadhamma, besar kemungkinan kelak di kehidupan kita selanjutnya untuk masih bisa mengenal Buddhadhamma.

_/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 03 April 2009, 09:11:55 AM
Lanjut lagi .........  ;D

Sekarang kita terlahir mengenal Buddha Dhamma (umat Buddhis)
Apakah kelahiran kita selanjutnya tetap Buddhis ?
 
Bagaimana kelahiran kita selanjutnya agar tetap mengenal Buddha Dhamma?
Adakah diterangkan di-Sutta2 mengenai ini ?

 _/\_


Di kehidupan ini kita bisa mengenal Buddhadhamma. Itu karena kita hidup di zaman yang kondusif, zaman dimana Ajaran Sang Buddha masih ada dan mampu menjangkau sampai domisili Anda. Kesempatan seperti ini adalah sangat sulit untuk didapat.

Kita bisa berjodoh dengan Buddhadhamma jika kita memang mempunyai tekad (addhitana) untuk terus mendalami Buddhadhamma. Ada keselarasan hukum kamma yang menyebabkan kita mampu terlahir di tempat dan zaman dimana Buddhadhamma tumbuh.

Dengan memiliki tekad kuat dan terus berbuat kebajikan di dalam Dhamma serta terus mendalami Buddhadhamma, besar kemungkinan kelak di kehidupan kita selanjutnya untuk masih bisa mengenal Buddhadhamma.

_/\_

Dear Virya,

ingin sedikit menambahi...... Jadi sebenarnya apa yg disebut oleh bro upasaka adalah bagaimana menjaga trend batin agar tetap selaras dengan buddha dhamma

Banyak org yg berpikir mengenai kehidupan pada kelahiran mendatang.... Padahal secara buddhis, itu hanya salah satu jenis kelahiran saja

Kelahiran kita yg lainnya adalah bahwa kita sebenarnya lahir dan mati setiap saat seiring dengan timbul dan padamnya Citta, cetasika dan rupa kita

Secara mudahnya, kita pun dalam kehidupan ini bisa saja menjadi jauh dari buddha dhamma misal dengan tidak menjalankan sila dalam keseharian, bergaul dengan org2 yg adhamma, mendekat pada hal2 yg adhamma, dsbnya....

Jadi singkatnya bagaimana agar selalu mengenal buddha dhamma, yah dengan mengkondisikan diri utk selalu berada dalam kondisi Buddha Dhamma
sesuai pepatah "Tidak kenal maka tidak sayang" he3

semoga bermanfaat

metta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Brado on 06 April 2009, 04:01:01 PM
Apa beda Dhamma Duta, Upacarika dan Pandita ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 06 April 2009, 10:19:48 PM
Lanjut lagi .........  ;D

Sekarang kita terlahir mengenal Buddha Dhamma (umat Buddhis)
Apakah kelahiran kita selanjutnya tetap Buddhis ?
 
Bagaimana kelahiran kita selanjutnya agar tetap mengenal Buddha Dhamma?
Adakah diterangkan di-Sutta2 mengenai ini ?

 _/\_

pernah baca, tapi dah lupa ntah di mana.... ::) ::) ::)
klo gak salah, dengan melaksanakan sila, lalu kayaknya klo gak salah ketika mendapat kesempatan utk mendengarkan Dhamma, jangan menyia-nyiakannya klo gak salah...
juga dengan melaksanakan Dhamma itu, klo gak salah tidak hanya dipelajari tetapi juga harus melaksanakannya, klo gak salah, jangan menyia-nyiakan kesempatan utk belajar Dhamma, klo gak salah^^""
ntah di sutta atau di buku lain nih.. pernah bacanya...^^""
klo kesempatan utk hidup pada zaman yang sama dengan Buddha kayak mana yaw? klo gak salah di RAPB ada ttg pertanyaan wnya itu ya...^^"""

Apa beda Dhamma Duta, Upacarika dan Pandita ?
Lokkhi lokkhi
menurut wnya orang yang sering aktif dalam kegiatan Dhamma gitu(misalnya Dhammadesana gitu), dapat disebut sebagai Dhamma duta kyknya\;D/
klo Upacarika gak tau :P
klo Pandita ya romo gitu...\;D/
jadi Dhamma duta dengan Pandita beda kayaknya...
ataupun Pandita dapat juga termasuk Dhamma duta ya? :-?
ato Dhamma duta itu khusus utk umat awam yg aktif dalam membabarkan Buddha Dhamma ya? :-?
sori jawabannya gak jelas gini...^^"" ^:)^ ^:)^ ^:)^


Metta Cittena,
Citta _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 07 April 2009, 03:29:44 PM
Apa beda Dhamma Duta, Upacarika dan Pandita ?

Dhammaduta adalah orang yang dipercaya untuk memberi wejangan Dhamma (upasaka-upasika).

Pandita (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=8521.msg141977#msg141977) adalah Dhammaduta yang diangkat khusus oleh majelis / lembaga yang bersangkutan dengan ketentuan-ketentuan yang sudah disepakati. Tentunya Pandita mengemban tugas yang lebih dari Upacarika.

Upacarika adalah orang yang mumpuni untuk memimpin upacara (tata ibadah / puja bakti). Secara struktur keorganisasian, posisi Upacarika berada di bawah Pandita (Romo-Ramani).
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jhana78 on 08 April 2009, 05:50:30 PM
sahabat,

apakah pengertian dari sati?
apakah sati itu mengingat sesuatu?
jika kita ingat terhadap sesuatu, maka apakah itu bisa disebut sati?
apakah perbedaan sati dengan perhatian murni?
mengapa sati diterjemahkan sebagai perhatian murni?
apa bedanya sati dengan perhatian? atau apa perbedaan perhatian dengan perhatian murni?
saya memperhatikan nafas keluar masuk. dengan perhatian yang sederhana seperti itu, apakah berarti saya sudah melakukan sati?
saya memperhatikan awam yang berarak dilangit. apakah dengan demikian saya melakukan sati?

meditasi perlu di dukung oleh lima komponen, yaitu atapi, sati, konsentrasi, sampajana dan sadha. dari lima komponen tersebut, satu-satunya hal yang tidak dapat saya mengerti artinya adalah sati.

jadi, mohon bantuan sahabat untuk memberikan pengertian yang jelas tentang sati, sehingga saya dapat melihat artinya di dalam diri saya sendiri. kalau bisa, saya minta penjelasannya di kirim via PM. terima kasih sebelumnya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 09 April 2009, 03:00:46 PM
[at] Jhana78

Sahabat,

Sati (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,8622.0.html) adalah perhatian yang murni. Sati bukanlah aktivitas perbuatan / kamma. Sati hadir dalam perhatian penuh pada perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran dan kesadaran. Sati di sini adalah kondisi batin yang digenangi oleh perhatian murni, melihat realitas dan diliputi upekkha. Sati hanyalah "just watching, full of mind, and see the details of the nama's activities". Karena itu, mustahil sati menyokong perbuatan akusala.

Sati bukanlah aktivitas perbuatan. Karena itu, sati tidak sama dengan mengingat sesuatu. Namun jika setelah mengingat sesuatu, maka kita 'melihat' ingatan terhadap sesuatu itu dengan sadar secara penuh, itu merupakan sati (perhatian murni).

Sati disebut sebagai perhatian murni, karena sati merupakan suatu property batin yang melihat dengan jelas segala perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran dan kesadaran sebagai objeknya. Sati menempatkan seseorang untuk berada di segi terpisah sehingga bisa melihat perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran dan kesadaran dengan objektif. Hal ini yang membedakan sati (perhatian murni) dengan perhatian (awam).

Memperhatikan keluar-masuknya nafas (anapanasati) dengan konsentrasi yang benar merupakan salah satu bentuk sati (eling / mindful). Memperhatikan pergerakan awan dengan konsentrasi benar merupakan salah satu bentuk fokus. Sati berbicara mengenai perhatian penuh pada gejolak batin diri sendiri, bukan pergerakan objek di luar batin.


NB : Jika selama ini kita selalu terhanyut dalam arus gejolak batin; seperti perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran dan kesadaran, itu karena kita tidak mengembangkan sati. Sati membuat kita dapat melepaskan diri dari arus gejolak batin, sehingga kita melihat dengan jelas segala perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran dan kesadaran, tanpa terpengaruh dan ikut terhanyut olehnya. Namun sati bukanlah aktivitas batin (perbuatan). Sati bukanlah kamma. Karenanya sati hanya sampai di titik itu saja. Sati hanya kondisi yang melihat realitas dari gejolak batin, dan tidak akan membuahkan vipaka (akibat perbuatan).
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 09 April 2009, 07:14:40 PM
opa, opa, i mo nanya, opa... ;D ;D ;D
dosa dengan avera sama arti gak opaa?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 09 April 2009, 08:09:05 PM
[at] Citta Devi

Dosa artinya adalah "kebencian". Dalam arti kontekstualnya, kebencian identik dengan makna membenci. Namun lebih luas daripada itu, kata "dosa" ini turut mencakup segala bentuk penolakan batin terhadap objek. Dosa itu mencakup segala bentuk penolakan / ketidaksukaan terhadap objek. Contohnya : membenci musuh, marah ketika dikecewakan, bahkan termasuk pula ketidaksukaan pada makanan.

Avera artinya adalah "mendengki". Avera berarti aktivitas batin berupa membenci, mendengki dan mendendam terhadap objek. Contohnya : membenci nyamuk, mendengki tim sepakbola musuh, bahkan termasuk pula mendendam orang lain.

Sabbe satta avera hontu (http://www.imeem.com/people/GF5-hA/music/evJh-JOs/the-chant-of-metta/)  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 09 April 2009, 10:15:51 PM
[at] Citta Devi

Dosa artinya adalah "kebencian". Dalam arti kontekstualnya, kebencian identik dengan makna membenci. Namun lebih luas daripada itu, kata "dosa" ini turut mencakup segala bentuk penolakan batin terhadap objek. Dosa itu mencakup segala bentuk penolakan / ketidaksukaan terhadap objek. Contohnya : membenci musuh, marah ketika dikecewakan, bahkan termasuk pula ketidaksukaan pada makanan.

Avera artinya adalah "mendengki". Avera berarti aktivitas batin berupa membenci, mendengki dan mendendam terhadap objek. Contohnya : membenci nyamuk, mendengki tim sepakbola musuh, bahkan termasuk pula mendendam orang lain.

Sabbe satta avera hontu (http://www.imeem.com/people/GF5-hA/music/evJh-JOs/the-chant-of-metta/)  _/\_
Opaa, anumodana penjelasannya opaa.... ;D ;D ;D
musik the chant of metta memang damai yoo opaa^^/
w juga suka dengerinnya opaa \;D/\;D/\;D/
damai yoo opa... ;D ;D ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jhana78 on 10 April 2009, 12:42:20 AM
 [at]  upasaka

terima kasih ya...

anda adalah yang terbaik.

dan saya ingin bertanya lagi...

menurut anda, sati bukanlah perbuatan melainkan sesuatu yang hadir dalam perhatian penuh.

Quote from: upasaka
Sati hadir dalam perhatian penuh

jadi, sati bukan perhatian penuh itu sendiri?

jika sati bukan perhatian penuh, maka apakah perhatian penuh merupakan kamma?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 10 April 2009, 12:50:18 AM
dan saya ingin bertanya lagi...

menurut anda, sati bukanlah perbuatan melainkan sesuatu yang hadir dalam perhatian penuh.

Quote from: upasaka
Sati hadir dalam perhatian penuh

jadi, sati bukan perhatian penuh itu sendiri?

jika sati bukan perhatian penuh, maka apakah perhatian penuh merupakan kamma?

[at] Jhana78

Perhatian penuh ini maksudnya adalah perhatian yang terfokus pada objek. Dalam konteks kali ini, objeknya adalah perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran dan kesadaran. Perhatian dengan fokus dan konsentrasi yang kuat ini adalah sati.

Perhatian penuh ini biasanya sering kita lakukan, seperti ketika kita fokus saat mengemudi kendaraan, fokus saat membaca, fokus saat menonton acara pertunjukan, dsb. Yang membedakan 'perhatian penuh' (awam) dengan 'sati' adalah objeknya. Objek sati adalah perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran dan kesadaran.


Perhatian adalah property batin, bukan activity batin. Perhatian tidak merupakan kamma (perbuatan kehendak).

...

...

Sati (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,8622.0.html) adalah perhatian yang murni. Sati bukanlah aktivitas perbuatan / kamma. Sati hadir dalam perhatian penuh pada perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran dan kesadaran. Sati di sini adalah kondisi batin yang digenangi oleh perhatian murni, melihat realitas dan diliputi upekkha. Sati hanyalah "just watching, full of mind, and see the details of the nama's activities". Karena itu, mustahil sati menyokong perbuatan akusala.

...

:)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jhana78 on 10 April 2009, 01:17:24 PM
 [at]  upasaka

mungkin anda telah mengerti kebenarannya, tapi mungkin anda belum menjelaskannya dengan jelas, atau saya belum dapat memahaminya. maka, saya ingin bertanya lagi?

apakah sati itu sesuatu yang dilakukan ataukah sesuatu yang hadir?

jika sati itu merupakan sesuatu yang dilakukan, maka bukankah itu berarti kamma?

bukankah setiap perilaku itu didahului oleh kamma?

saya bingung dengan pernyataan berikut :
Quote from: upasaka
Perhatian penuh ini biasanya sering kita lakukan

jika perhatian penuh adalah sesuatu yang dilakukan, maka seharusnya perhatian penuh itu berbeda dengan perhatian murni. sati hadir dalam pehatian penuh. artinya perhatian murni hadir dalam perhatian penuh.

dan apa yang membedakan antara perhatian penuh dengan perhatian murni?

Quote from: upasaka
Sati hadir dalam perhatian penuh

Quote from: upasaka
Perhatian adalah property batin, bukan activity batin. Perhatian tidak merupakan kamma (perbuatan kehendak)

jika perhatian bukan kamma, apakah ia bukan merupakan sesuatu yang dilakukan? jika perhatian merupakan sesuatu yang dilakukan, maka bukankah kamma yang mendorong seseorang melakukannya?

Quote from: upasaka
Yang membedakan 'perhatian penuh' (awam) dengan 'sati' adalah objeknya. Objek sati adalah perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran dan kesadaran.

artinya, faktor-faktor dari perhatian penuh itu sama dengan sati. salah satu faktor yang menjadi pembeda adalah objeknya. kalau begitu berarti perhatian penuh terhadap objek perasaan hadir dalam perhatian penuh terhadap objek (umum). mengingat pernyataan berikut :

 
Quote from: upasaka
Sati hadir dalam perhatian penuh

sati = perhatian penuh terhadap objek perasaan, kesadaran, pencerapan dan bentuk-bentuk pikiran.

jadi, perhatian penuh terhadap objek-objek external tidak dapat disebut sati.



Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 10 April 2009, 03:33:00 PM
Quote from: Jhana78
[at]  upasaka

mungkin anda telah mengerti kebenarannya, tapi mungkin anda belum menjelaskannya dengan jelas, atau saya belum dapat memahaminya. maka, saya ingin bertanya lagi?

apakah sati itu sesuatu yang dilakukan ataukah sesuatu yang hadir?

jika sati itu merupakan sesuatu yang dilakukan, maka bukankah itu berarti kamma?

bukankah setiap perilaku itu didahului oleh kamma?

Sati itu perhatian terhadap gejolak batin. Sati itu bukan perbuatan. Sati itu kondisi batin yang membuat kita mampu melihat gejolak batin secara terpisah, tanpa ikut terhanyut dalam gejolak batin itu. Contohnya : saat Anda melihat pemandangan yang mengharukan, Anda eling (sati) dan melihat bahwa bagaimana gejolak di batin Anda berespon terhadap pemandangan itu. Dan saat Anda menyadarinya, Anda akan berkata, "Oh, inilah perasaan terharu. Rupanya karena aku ikut terhanyut dalam keakuan". Di taraf ini, Anda melihat gejolak batin Anda. Anda tidak menjadi terharu, namun Anda melihat bagaimana perasaan terharu bisa menghanyutkan pikiran Anda.


Quote from: Jhana78
saya bingung dengan pernyataan berikut :
Quote from: upasaka
Perhatian penuh ini biasanya sering kita lakukan

jika perhatian penuh adalah sesuatu yang dilakukan, maka seharusnya perhatian penuh itu berbeda dengan perhatian murni. sati hadir dalam pehatian penuh. artinya perhatian murni hadir dalam perhatian penuh.

dan apa yang membedakan antara perhatian penuh dengan perhatian murni?

Quote from: upasaka
Sati hadir dalam perhatian penuh

Inilah keterbatasan padanan kata. Maksud saya bahwa "perhatian penuh ini biasanya sering kita lakukan", yakni kalau batin kita sebenarnya sering berada dalam kondisi perhatian yang penuh - alias fokus. Sati itu hadir dalam perhatian penuh pada perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran dan kesadaran. Objek sati adalah gejolak batin diri sendiri. Jika ditinjau dalam penyataan logika :
- sati = perhatian murni
- perhatian penuh = fokus
-> perhatian murni adalah fokus pada perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran dan kesadaran

Perhatian penuh artinya fokus. Perhatian murni maksudnya perhatian yang jelas, dan tidak dicemari oleh ide, konsepsi maupun gagasan. Perhatian murni itu ibarat lensa mikroskop yang menjadi mediator bagi kita untuk dapat melihat perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran dan kesadaran sebagai objek pengamatannya.


Quote from: Jhana78
Quote from: upasaka
Perhatian adalah property batin, bukan activity batin. Perhatian tidak merupakan kamma (perbuatan kehendak)

jika perhatian bukan kamma, apakah ia bukan merupakan sesuatu yang dilakukan? jika perhatian merupakan sesuatu yang dilakukan, maka bukankah kamma yang mendorong seseorang melakukannya?

Perhatian bukan termasuk perbuatan, karena perhatian merupakan salah satu komponen properti batin. Sati merupakan salah satu dari 7 faktor pengembangan kesadaran. 7 faktor itu adalah :
- sati (perhatian murni)
- dhamma-vicaya (penyelidikan / evaluasi)
- viriya (semangat / kepercayaan diri)
- piti (kegiuran)
- passaddhi (kedamaian)
- samadhi (konsentrasi)
- upekkha (keseimbangan batin)

7 faktor ini saling bergantungan satu sama lain. Dan kesemuanya bukanlah aktivitas batin. Tapi merupakan kunci-kunci dalam pengembangan kesadaran. 7 faktor ini sudah ada dalam batin kita. Ketika kita mengembangkan kesadaran, maka semua properti ini secara otomatis akan dikembangkan juga.


Quote from: Jhana78
Quote from: upasaka
Yang membedakan 'perhatian penuh' (awam) dengan 'sati' adalah objeknya. Objek sati adalah perasaan, pencerapan, bentuk-bentuk pikiran dan kesadaran.

artinya, faktor-faktor dari perhatian penuh itu sama dengan sati. salah satu faktor yang menjadi pembeda adalah objeknya. kalau begitu berarti perhatian penuh terhadap objek perasaan hadir dalam perhatian penuh terhadap objek (umum). mengingat pernyataan berikut :

 
Quote from: upasaka
Sati hadir dalam perhatian penuh

sati = perhatian penuh terhadap objek perasaan, kesadaran, pencerapan dan bentuk-bentuk pikiran.

jadi, perhatian penuh terhadap objek-objek external tidak dapat disebut sati.

Sati berbicara dalam track pengembangan kesadaran. Artinya, sati berbicara mengenai perhatian penuh pada gejolak batin diri sendiri. Seperti yang sudah saya jelaskan di atas tadi, sati (perhatian murni) adalah perhatian penuh (fokus) pada gejolak batin.

-> Perhatian murni adalah fokus pada gejolak batin diri sendiri.

Fokus pada objek di luar batin bukan termasuk sati. Fokus pada saat mengemudikan kendaraan, fokus saat membaca, dan fokus saat menonton acara pertunjukkan adalah pengamatan inderawi. Karena itu, perhatian penuh pada objek eksternal bukan termasuk sati.


_/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jhana78 on 10 April 2009, 04:15:39 PM
 [at]  upasaka

terima kasih.

saya rasa sudah jelas.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lophenk on 13 April 2009, 11:50:37 AM
apa itu nibbana ... suatu tempatkah atw kondisikah ?

mohon pencerahannya ... _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 13 April 2009, 11:19:17 PM
apa itu nibbana ... suatu tempatkah atw kondisikah ?

mohon pencerahannya ... _/\_

Nibbana adalah keadaan yang tidak lagi terikat oleh dualisme duniawi. Nibbana adalah kondisi yang tak bersyarat. Nibbana adalah kebahagiaan tertinggi; tidak akan ada lagi suka-duka, tidak akan ada lagi hidup-mati, tidak akan ada lagi mengalami proses penerusan kehidupan.

Nibbana bukanlah tempat ataupun alam kehidupan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dipasena on 13 April 2009, 11:30:50 PM
apa itu nibbana ... suatu tempatkah atw kondisikah ?

mohon pencerahannya ... _/\_

bagi saya nibbana adalah suatu kata dan artinya hanya lah teori, jujur karena saya belum bs menembus, mencapai dan merasakan nibbana... jd apa itu nibbana, ya suatu tujuan yg sy berusaha cari tau... apakah nibbana itu ada ? ehm... tergantung mau percaya atau ga dengan catatan sejarah yg ada didalam cerita buddhism, yg lebih terpenting buktikan hal itu...

ga bs buktikan ? mau berusaha ? ga sempat/ga punya waktu/susah, ya kembali lg ke teori...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 22 April 2009, 10:46:26 PM
Papask mau nanya..
Dalam karaniyametta
ada syair yg sy binggung,
   "....
  Merasa puas,mudah disokong,tidak sibuk,sederhana hidupnya,tenang inderanya,berhati-hati,tahu malu,tak melekat pada keluarga.
 Tiada berbuat kesalahan walaupun kecil yang dapat dicela oleh para bijaksana,...

Trus,
...
selagi berdiri atau duduk
atau berbaring selagi tiada lelap
ia tekun mengembangkan kesadaran ini
yang dikatakan:berdiam dalam brahma

1.kata 'mencela' yg sy binggung..
yg sy tahu kata mencela-kan maknanya negatif.
Apa makna 'dicela oleh para bijaksana' di karaniyametta

2.'berdiam dalam brahama' maknanya apa?
Apakah brahma penghuni alam brahma?

Mohon bantuannya,

btw,hadiahnya gagal dikirim karna belom 720 jam,nt sy coba lg
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 22 April 2009, 11:27:40 PM
[at] Mr.Jhonz

1) Kata 'dicela' sebenarnya kurang tepat. Arti "dicela" itu maksudnya adalah "ditegur".
   -> "Tiada berbuat kesalahan walaupun kecil yang dapat ditegur oleh para bijaksana,"
   Jadi maksudnya, janganlah berbuat keburukan meskipun sepele. Karena keburukan, baik yang sepele maupun yang besar, adalah tidak disetujui oleh para bijaksana.

2) Berdiam dalam Brahma maksudnya adalah Brahmavihara (Empat Kediaman Luhur), yaitu :
    - metta (cinta-kasih universal)
    - karuna (belas-kasih)
    - mudita (simpati)
    - upekkha (keseimbangan batin)


_/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Hendra Susanto on 23 April 2009, 08:27:54 AM
papasaka nanya donk :D

kan ditopik perkenalan sering tuch pada bilang mohon bimbingan dhammanya... gmn cara yang baik utk membimbingnya...

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 23 April 2009, 11:00:10 AM
papasaka nanya donk :D

kan ditopik perkenalan sering tuch pada bilang mohon bimbingan dhammanya... gmn cara yang baik utk membimbingnya...



Ada beberapa langkah, yaitu :
- Yang pertama, sebaiknya ucapkan : "welcome. sering2x diskusi yah." :P
- Yang kedua, kita harus ramah dan santun terhadap member baru. ;D
- Yang ketiga, menyarankannya untuk membaca thread-thread di Board Buddhisme untuk Pemula. Jika member baru masih sangat awam dengan Buddhisme, sebaiknya pertama kali membaca thread ini (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,6525.msg107812.html#msg107812). :D
- Yang keempat, memberi referensi-referensi Dhamma / Dharma.
- Yang kelima, bila member baru bertanya, maka kita sebaiknya memberi pengertian dan penjelasan lanjut.

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lian on 23 April 2009, 05:34:47 PM
salam kenal,
mau nanya tentang nibbana, saya pernah baca, mencapai nibbana itu seperti api liln yang sudah padam, tak ada api, lilin dan sumbu lagi, berarti pemadaman total, apa itu tak ada apa apa lagi, jadi kita membina dalam kehidupan ini untuk mencapai pencerahan(nibbana) dalam arti hilang(tiada)kah?
mohon bimbingannya, trim's

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: bond on 23 April 2009, 05:49:22 PM
salam kenal,
mau nanya tentang nibbana, saya pernah baca, mencapai nibbana itu seperti api liln yang sudah padam, tak ada api, lilin dan sumbu lagi, berarti pemadaman total, apa itu tak ada apa apa lagi, jadi kita membina dalam kehidupan ini untuk mencapai pencerahan(nibbana) dalam arti hilang(tiada)kah?
mohon bimbingannya, trim's



Nibbana bukan lah tidak ada apa2 lagi ataupun ada apa2 lagi tetapi lebih kepada berhentinya semua sebab yg menyebabkan akibat. Dan penjelasan mengenai tepatnya nibbana adalah dengan merealisasikannya.

Dengan contoh api lilin yg padam, adalah karena tidak ada sebab lagi sehingga api itu tidak menyala, tetapi bukan berarti api itu tidak ada.

Mudah2an tidak pusing ya  ;D. Nah kalo lian mau tau nibbana, cara yg paling awal adalah sembari belajar teori dhamma langsung praktek meditasi yg diajarkan Sang Buddha dan bertekad untuk merealisasikan nibbana itu sendiri. Karena apapun yg tertulis ttg nibbana hanyalah konsep , yg kemudian akan memunculkan pertanyaan yg beranak pinak. Jadi yg benar2 jawaban nibbana adalah praktek hingga merealisasikannya ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lian on 24 April 2009, 11:41:29 AM
yah agak pusing nih, dan merealisasikan nibbana sangat2 tdk gampang...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: marcedes on 24 April 2009, 03:08:34 PM
salam kenal,
mau nanya tentang nibbana, saya pernah baca, mencapai nibbana itu seperti api liln yang sudah padam, tak ada api, lilin dan sumbu lagi, berarti pemadaman total, apa itu tak ada apa apa lagi, jadi kita membina dalam kehidupan ini untuk mencapai pencerahan(nibbana) dalam arti hilang(tiada)kah?
mohon bimbingannya, trim's
nibbana memang bisa dibilang lenyap, kalau dalam bahasa sehari-hari disebut hilang. ^^

masalah nya apabila kita berpikir bahwa nibbana itu hilang, dan anda mencari jalan menuju hilang, maka tidak ada akhirnya..
memang seperti kata saudara bond, pratek langsung, nanti mengerti sendiri.

karena tidak ada kata-kata apapun yang dapat mewakilkan "nibbana" seperti apa persis - nya.
istilah keren-nya "bahasa batin" ^^

mudah-mudahan kutipan milinda panha memberikan sedikit anda gambaran.^^

M = raja milinda
N = Bhante Nagasena

65. Yang Tanpa Sebab
M :"Bhante Nagasena, terdapat hal-hal di dunia ini yang menjadi ada karena
kamma, ada yang merupakan hasil dari suatu sebab, dan ada yang dihasilkan
oleh musim. Beritahukan padaku, apakah ada yang tidak masuk di dalam tiga
kategori itu?"

N:"Ada dua hal, O Baginda; ruang dan nibbana."

M:"Bhante Nagasena, janganlah mengubah kata-kata Sang Penakluk, atau menjawab
pertanyaan tanpa mengetahui apa yang Bhante katakan!"

N:"Apa yang telah saya katakan, O Baginda, sehingga Baginda berkata demikian?"

M: "Yang Mulia, memang betul apa yang Bhante katakan tentang ruang. Tetapi
dengan ratusan alasan Sang Buddha menyatakan pada muridnya cara menuju
perwujudan nibbana. Dan Bhante mengatakan bahwa nibbana bukanlah hasil dari
suatu sebab.

N:"Memang benar, O raja, dengan banyak cara Sang Buddha
menunjukkan jalan bagi perwujudan nibbana, tetapi Beliau tidak menunjukkan
sebab bagi timbulnya nibbana."

M:"Di sini, Bhante Nagasena, kami melangkah dari kegelapan menuju ke kegelapan
yang lebih besar; dari ketidakpastian menuju ke kebingungan total.
Jika ada ayah dari seorang anak, maka kami akan mengharapkan
dapat menemukan ayah dari sang ayah. Demikian juga, jika ada penyebab bagi
perwujudan nibbana maka kami mengharapkan dapat menemukan penyebab bagi
timbulnya nibbana itu."

N: "Nibbana, O Raja, tidak dibangun, dan karenanya tidak ada sebab yang dapat
ditunjuk bagi pembuatannya. Tidak dapat dikatakan bahwa nibbana itu telah
timbul atau dapat timbul; bahwa nibbana itu adalah masa lalu, masa kini atau
masa depan; atau dapat dikenali dengan mata, telinga, hidung, lidah atau
tubuh."

M:"Kalau begitu, Yang Mulia Nagasena, nibbana adalah kondisi yang tidak ada!"

N:"Nibbana itu ada, O Baginda, dan dapat dikenali lewat pikiran.
Seorang siswa Arya yang pikirannya murni, mulia, tulus, tidak terhalang, dan
bebas dari kemelekatan dapat mencapai nibbana."

M:"Kalau begitu, jelaskanlah dengan perumpamaan apa nibbana itu."

N: "Apakah ada sesuatu yang disebut angin?"

M: "Ya, ada."

N: "Kalau begitu, jelaskanlah dengan perumpamaan apa angin itu."

M:"Tidaklah mungkin dapat menjelaskan apa angin itu dengan menggunakan
perumpamaan. Tetapi angin itu ada."

N:"Demikian juga, O Baginda, nibbana itu ada tetapi tidak mungkin digambarkan."

semoga bermanfaat
salam metta.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 24 April 2009, 03:36:50 PM
[at] lophenk dan lian

Saya ingin menambahkan sedikit penjelasan mengenai Nibbana (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,6525.msg135577.html#msg135577)...

Di dunia ini ada yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta, tidak muncul dari sebab yang lalu, tidak terbentuk; yang mutlak. Dan itu adalah Nibbana.

Menyatakan bahwa Nibbana adalah keberadaan selamanya adalah kesalahan. Karena tidak ada 'sesuatu' yang eksis di dalam kondisi Nibbana itu.

Menyatakan bahwa Nibbana adalah kelenyapan selamanya adalah kesalahan. Karena tidak ada 'sesuatu' yang lenyap di dalam kondisi Nibbana itu.

Eksis maupun lenyap adalah pandangan yang berasal dari keakuan. Pandangan ini lahir dari persepsi bahwa kita (manusia) memiliki substansi inti yang disebut "aku" (jiwa atau roh). Nibbana adalah perealisasian mutlak dengan menyelami hakikat karekteristik duniawi, yaitu anicca, dukkha dan anatta. Oleh karena itu, Nibbana bukanlah menjadi ada maupun lenyap.


Yang tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak tercipta, tidak muncul dari sebab yang lalu, tidak terbentuk; yang mutlak.
-> Sesuatu yang tidak dilahirkan, ... itu bukan ada (eksis).
-> Sesuatu yang tidak dilahirkan, ... itu bukan tidak ada (lenyap).

Nibbana adalah keadaan yang di luar ada maupun tiada.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 24 April 2009, 05:25:16 PM
salam kenal,
mau nanya tentang nibbana, saya pernah baca, mencapai nibbana itu seperti api liln yang sudah padam, tak ada api, lilin dan sumbu lagi, berarti pemadaman total, apa itu tak ada apa apa lagi, jadi kita membina dalam kehidupan ini untuk mencapai pencerahan(nibbana) dalam arti hilang(tiada)kah?
mohon bimbingannya, trim's



dear lian,

sekedar info aja mengenai Nibbana, bisa dibaca di  : http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,8515.0.html

semoga bermanfaat

metta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 24 April 2009, 10:23:57 PM
Pak..mau nanya lagi..

Sy sering mengalami diskusi batin/diskusi dalam hati...
Ilustrasinya,dikiri ada setan,di kanan ada malaikat..
Paling sering ketika mengalami kondisi tidak menyenangkan,
selalu rasanya ada setan yg membisikan untuk keluar dari kondisi itu dgn cara nekad/memberontak dan juga selalu ada malaikat juga yg mengingatkan untuk sabar+sati,jadinya diskusi dalam hati dhe.

Masalah sy juga sering dirasakan semua orang.
Di dekripsikan,disisi kanan peri/malaikat dgn jubah putih+sayap+tongkat sihir.disisi kiri,setan serba merah dgn tanduk+tombak

nah..di agama tetangga kan dekripsi itu ditelan mentah2,
*bagaimana pandangan buddhis?
*apa yang sedang terjadi?
*bagaimana cara agar tidak diskusi batin?

Thank
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Hendra Susanto on 24 April 2009, 10:42:11 PM
menurut ku itu pikiran yang berganti2...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: marcedes on 24 April 2009, 11:11:59 PM
Pak..mau nanya lagi..

Sy sering mengalami diskusi batin/diskusi dalam hati...
Ilustrasinya,dikiri ada setan,di kanan ada malaikat..
Paling sering ketika mengalami kondisi tidak menyenangkan,
selalu rasanya ada setan yg membisikan untuk keluar dari kondisi itu dgn cara nekad/memberontak dan juga selalu ada malaikat juga yg mengingatkan untuk sabar+sati,jadinya diskusi dalam hati dhe.

Masalah sy juga sering dirasakan semua orang.
Di dekripsikan,disisi kanan peri/malaikat dgn jubah putih+sayap+tongkat sihir.disisi kiri,setan serba merah dgn tanduk+tombak

nah..di agama tetangga kan dekripsi itu ditelan mentah2,
*bagaimana pandangan buddhis?
*apa yang sedang terjadi?
*bagaimana cara agar tidak diskusi batin?

Thank

cuma pikiran saja yang bergerak disitu.
caranya sudah diajarkan kakek guru yaitu kembangkan sati.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: N1AR on 25 April 2009, 12:13:55 AM
aye juga mau nanya, kenapa buddha disetiap gambaranya selalu tersenyum ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: N1AR on 25 April 2009, 12:15:57 AM
Pak..mau nanya lagi..

Sy sering mengalami diskusi batin/diskusi dalam hati...
Ilustrasinya,dikiri ada setan,di kanan ada malaikat..
Paling sering ketika mengalami kondisi tidak menyenangkan,
selalu rasanya ada setan yg membisikan untuk keluar dari kondisi itu dgn cara nekad/memberontak dan juga selalu ada malaikat juga yg mengingatkan untuk sabar+sati,jadinya diskusi dalam hati dhe.

Masalah sy juga sering dirasakan semua orang.
Di dekripsikan,disisi kanan peri/malaikat dgn jubah putih+sayap+tongkat sihir.disisi kiri,setan serba merah dgn tanduk+tombak

nah..di agama tetangga kan dekripsi itu ditelan mentah2,
*bagaimana pandangan buddhis?
*apa yang sedang terjadi?
*bagaimana cara agar tidak diskusi batin?

Thank


aye rasa gak usa diskusi2 an dalam hati
cukup melihat dengan jelas dalam hati ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 25 April 2009, 10:49:08 AM
Pak..mau nanya lagi..

Sy sering mengalami diskusi batin/diskusi dalam hati...
Ilustrasinya,dikiri ada setan,di kanan ada malaikat..
Paling sering ketika mengalami kondisi tidak menyenangkan,
selalu rasanya ada setan yg membisikan untuk keluar dari kondisi itu dgn cara nekad/memberontak dan juga selalu ada malaikat juga yg mengingatkan untuk sabar+sati,jadinya diskusi dalam hati dhe.

Masalah sy juga sering dirasakan semua orang.
Di dekripsikan,disisi kanan peri/malaikat dgn jubah putih+sayap+tongkat sihir.disisi kiri,setan serba merah dgn tanduk+tombak

nah..di agama tetangga kan dekripsi itu ditelan mentah2,
*bagaimana pandangan buddhis?
*apa yang sedang terjadi?
*bagaimana cara agar tidak diskusi batin?

Thank


[at] Mr.Jhonz

Itu terjadi karena Anda (dan juga semua orang) memiliki sifat baik dan buruk. Yang sedang terjadi adalah Anda bimbang memilih untuk menuruti kehendak yang buruk atau kehendak yang baik. Kenapa bimbang? Karena pandangan Anda masih penuh keraguan dan terorientasi pada keakuan. Jadi dalam pertimbangan itu, Anda memilah keputusan mana yang lebih menguntungkan "aku".

"Diskusi batin" itu sebenarnya wajar dan dapat bermanfaat positif. Namun tergantung dari cara Anda menerapkannya. Dengan meniadakan pandangan tentang keberadaan "aku", dengan menyelami sendiri kebenaran Dhamma, Anda tidak akan dicengkram oleh keraguan atau dilema lagi.

:)


aye juga mau nanya, kenapa buddha disetiap gambaranya selalu tersenyum ;D

[at] N1AR

Karena Sang Buddha itu penuh metta-karuna-mudita-upekkha. Jadi itu adalah ekspresi wajah yang penuh dengan kedamaian.

:)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hatRed on 25 April 2009, 10:53:17 AM
mo tanya....

banyak Vihara2 yg berada di belakang kelenteng......

sebenarnya.... Vihara2 tersebut... berdiri sendiri atau satu kepengurusan dengan kelenteng?

dan bagaimana membedakan vihara Theravada dan Mahayana?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 25 April 2009, 12:26:30 PM
mo tanya....

banyak Vihara2 yg berada di belakang kelenteng......

sebenarnya.... Vihara2 tersebut... berdiri sendiri atau satu kepengurusan dengan kelenteng?

dan bagaimana membedakan vihara Theravada dan Mahayana?

[at] hatRed

Seyogyanya vihara dan klenteng itu tidak berdiri atas satu organisasi kepengurusan. Apakah berdiri atas satu organisasi kepengurusan atau tidak, itu harus ditanyakan langsung pada orang yang berkaitan.


Secara garis besar, perbedaan Vihara versi Mahayana dengan Vihara versi Theravada adalah :

1) Vihara versi Mahayana :
    - terlihat penuh dengan ornamen dan dekorasi yang melimpah
    - nilai artistik kebudayaan masyarakat cukup kental (mis : lekat dengan unsur dari Chinese)
2) Vihara versi Theravada :
    - dekorasi bangunan terkesan sederhana
    - nilai artistik cenderung bernafaskan relif-relif seperti candi dan stupa
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hatRed on 25 April 2009, 12:34:13 PM
jadi Vihara2 itu gak ada perbedaan tertulis ya?

misall di plangnya tertulis "Vihara aliran Theravada"... gitu.....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 25 April 2009, 08:04:43 PM
Pak..mau nanya lagi..

Sy sering mengalami diskusi batin/diskusi dalam hati...
Ilustrasinya,dikiri ada setan,di kanan ada malaikat..
Paling sering ketika mengalami kondisi tidak menyenangkan,
selalu rasanya ada setan yg membisikan untuk keluar dari kondisi itu dgn cara nekad/memberontak dan juga selalu ada malaikat juga yg mengingatkan untuk sabar+sati,jadinya diskusi dalam hati dhe.

Masalah sy juga sering dirasakan semua orang.
Di dekripsikan,disisi kanan peri/malaikat dgn jubah putih+sayap+tongkat sihir.disisi kiri,setan serba merah dgn tanduk+tombak

nah..di agama tetangga kan dekripsi itu ditelan mentah2,
*bagaimana pandangan buddhis?
*apa yang sedang terjadi?
*bagaimana cara agar tidak diskusi batin?

Thank


[at] Mr.Jhonz

Itu terjadi karena Anda (dan juga semua orang) memiliki sifat baik dan buruk. Yang sedang terjadi adalah Anda bimbang memilih untuk menuruti kehendak yang buruk atau kehendak yang baik. Kenapa bimbang? Karena pandangan Anda masih penuh keraguan dan terorientasi pada keakuan. Jadi dalam pertimbangan itu, Anda memilah keputusan mana yang lebih menguntungkan "aku".

"Diskusi batin" itu sebenarnya wajar dan dapat bermanfaat positif. Namun tergantung dari cara Anda menerapkannya. Dengan meniadakan pandangan tentang keberadaan "aku", dengan menyelami sendiri kebenaran Dhamma, Anda tidak akan dicengkram oleh keraguan atau dilema lagi.

anumodana pak.
Efek samping dari diskusi batinku adalah tidak konsenstrasi.

Manfaat dari diskusi batinku adalah sy dapat melihat bagaimana ego sy bekerja,

tapi ego ini kadang mengatakan "jangan terlalu baik,nanti di tindas melulu"
sehingga sy jadi bimbang dlm bersikap.
Alhasil ketika tengah menghadapi kondisi tidak menyenangkan,sy tetap menjalankan sila.tapi dengan TERPAKSA

apakah baik menjalankan sila dengan terpaksa??

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hatRed on 25 April 2009, 08:28:14 PM
baik........... kalo lama2 kelamaan menjadi sadar.... dan menyadari kalau menjalani sila sebenarna gak usah dipaksa lagi.............
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 26 April 2009, 03:35:05 AM
mo nanya mo nanyaa....

klo baca Paritta, Apakah tangan kita wajib/diharuskan bersikap anjali ?
Anjali artinya memberi hormat, jadi klo kita baca Paritta gak bersikap Anjali, jadi persoalan atau tidak, opaa? kadang baca paritta gak bersikap anjali...^^""""

dah ngantukk nih....-_-"""


Metta Cittena,
Citta _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 26 April 2009, 11:32:29 AM
jadi Vihara2 itu gak ada perbedaan tertulis ya?

misall di plangnya tertulis "Vihara aliran Theravada"... gitu.....

[at] hatRed

Biasa dari namanya juga kita bisa melihat apakah vihara tersebut berfondasikan aliran apa...


Quote from: Mr.Jhonz
anumodana pak.
Efek samping dari diskusi batinku adalah tidak konsenstrasi.

Manfaat dari diskusi batinku adalah sy dapat melihat bagaimana ego sy bekerja,

tapi ego ini kadang mengatakan "jangan terlalu baik,nanti di tindas melulu"
sehingga sy jadi bimbang dlm bersikap.
Alhasil ketika tengah menghadapi kondisi tidak menyenangkan,sy tetap menjalankan sila.tapi dengan TERPAKSA

apakah baik menjalankan sila dengan terpaksa??

[at] Mr.Jhonz

Sang Buddha mengajarkan kita untuk menjadi orang bijaksana yang baik hati.

Saat ini ada pandangan yang menganggap bahwa orang jahat / licik adalah orang pintar, sedangkan orang baik / jujur adalah orang bodoh. Orang jahat diceritakan mudah meraih kesuksesan duniawi, sedangkan orang baik hidup dalam tekanan dunia. Dan ini semua benar bisa terjadi, apabila kita salah langkah.

1) Menjadi orang jahat / licik, adalah memanfaatkan kecerdasan untuk merugikan orang lain; dan mengambil keuntungan secara instan.
-> Siapa berbuat keburukan, kelak dia akan memetik akibat buruknya.
2) Menjadi orang baik / jujur, adalah mengembangkan nilai-nilai kebaikan untuk mensejahterakan diri sendiri, orang lain dan alam sekitar.
-> Siapa berbuat kebaikan, kelak dia akan memetik akibat baiknya.

Yang sering menjadi kesalahan langkah kita adalah menjadi orang baik hati yang bodoh. Menjadi orang baik bukanlah menjadi orang polos seperti Si Bawang Putih atau tokoh-tokoh utama dalam sinetron di TV. Orang baik seperti itu hanya akan menjadi korban dari orang jahat. Itu karena karakter mereka adalah sebagai orang baik yang tidak bijaksana. Karena itulah penting bagi kita untuk mengembangkan kebijaksanaan. Oang yang bijaksana dapat berbuat kebaikan, dan tidak mungkin ia merasa tertindas ketika melakukannya.

Sang Buddha mengajarkan bahwa kita harus menjadi pulau pelindung bagi diri sendiri. Artinya Sang Buddha mengajarkan bahwa kita harus menjadi pemimpin bagi diri sendiri. Pertanyaannya, apakah Anda sudah mengembangkan leadership Anda...? Untuk menjadi orang baik, Anda harus memiliki sikap kepemimpinan yang kuat.

Sang Buddha mengajarkan bahwa kita adalah perancang nasib kita sendiri. Kita mewarisi kamma kita, berhubungan dengan kamma kita, terlindung oleh kamma kita, dsb. Artinya Sang Buddha menanamkan pengertian benar, bahwa kita sendiri yang menjadi arsitek nasib kita. Jadi kita seharusnya menjalani hidup ini dengan percaya diri. Kepercayaan diri adalah salah satu modal berharga dalam menghadapi dunia. Pertanyaannya, apakah Anda sudah memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi...? Untuk menjadi orang baik, Anda harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

Selama perjalanan hidup Sang Buddha, Beliau terus melakukan inovasi dan perbuatan yang tidak terpikirkan oleh orang lain. Sang Buddha adalah teladan utama bagi kita semua. Maksudnya adalah kita harus menjadi orang yang inovatif dan tak terduga. Kita harus membuat hidup kita tidak terlihat monoton. Pertanyaannya, apakah Anda sudah membuat hidup Anda dinamis dan tak dapat ditebak oleh orang lain...? Untuk menjadi orang baik, Anda harus memiliki kemampuan memberikan pengaruh secara tak terduga / surprised.


Menjadi orang baik adalah satu keberhasilan. Menjadi orang bijaksana adalah satu keberhasilan. Menjadi orang bijak yang baik hati adalah keberhasilan terbesar. Oleh karena itu, bijaksanalah sebelum berbuat kebaikan. :)


mo nanya mo nanyaa....

klo baca Paritta, Apakah tangan kita wajib/diharuskan bersikap anjali ?
Anjali artinya memberi hormat, jadi klo kita baca Paritta gak bersikap Anjali, jadi persoalan atau tidak, opaa? kadang baca paritta gak bersikap anjali...^^""""

dah ngantukk nih....-_-"""


Metta Cittena,
Citta _/\_

[at] Citta Devi

Tidak ada keharusan untuk beranjali saat membaca paritta. Sikap anjali ini dapat dilakukan, dengan maksud sebagai sikap hormat pada Tiratana (Buddha, Dhamma dan Sangha), serta untuk meningkatkan saddha (keyakinan) dan kesungguhan kita saat membacakan paritta.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: coedabgf on 26 April 2009, 12:03:34 PM
lebih baik mana cit..., sikap hati kamu atau posisi postur kamu yang sesungguhnya yang lebih bernilai? klo sikap posisi/postur sih kan... hanya karena untuk menunjukan kebutuhan tatacara sikap untuk penilaian yang dapat dilihat manusianya saja (tahap upacara saja).
tetapi klo (dari) hati kamu pasti membawa sikap kepada sungguh-sungguh pengormatan (pasti) yang sewajarnya terekspresikan keluar, bukan tahap upacara, tetapi kesatuan/penyatuan hubungan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 26 April 2009, 04:25:06 PM
 [at]  upasaka
anumodana

mulai sekarang.sy akan belajar menjadi orang yg bijaksana

 
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 28 April 2009, 04:19:18 PM
mo nanya mo nanyaa....

klo baca Paritta, Apakah tangan kita wajib/diharuskan bersikap anjali ?
Anjali artinya memberi hormat, jadi klo kita baca Paritta gak bersikap Anjali, jadi persoalan atau tidak, opaa? kadang baca paritta gak bersikap anjali...^^""""

dah ngantukk nih....-_-"""


Metta Cittena,
Citta _/\_

[at] Citta Devi

Tidak ada keharusan untuk beranjali saat membaca paritta. Sikap anjali ini dapat dilakukan, dengan maksud sebagai sikap hormat pada Tiratana (Buddha, Dhamma dan Sangha), serta untuk meningkatkan saddha (keyakinan) dan kesungguhan kita saat membacakan paritta.
opaa, thanks yoo\;D/\;D/\;D/
lebih baik mana cit..., sikap hati kamu atau posisi postur kamu yang sesungguhnya yang lebih bernilai? klo sikap posisi/postur sih kan... hanya karena untuk menunjukan kebutuhan tatacara sikap untuk penilaian yang dapat dilihat manusianya saja (tahap upacara saja).
tetapi klo (dari) hati kamu pasti membawa sikap kepada sungguh-sungguh penghormatan (pasti) yang sewajarnya terekspresikan keluar, bukan tahap upacara, tetapi kesatuan/penyatuan hubungan.
w pilih sikap hatii\;D/\;D/\;D/
thanks too coeee ;D ;D ;D

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: coedabgf on 28 April 2009, 04:21:02 PM
wa tahu cit baik/polos hatinya....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 01 May 2009, 11:39:56 AM
Akong mau nanya lg,
sy masih binggung soal 'mara'
1.apa pengertian mara sebenarnya?
Dalam 8 syair kemenangan sang buddha
disebutkan "mara bersama pasukannya..."

apakah mara adalah makhluk=personal??

Lalu ada yang mengatakan mara adalah sisi buruk dari dalam diri kita yg belum tercerahkan..

Mana yg benar??
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 01 May 2009, 12:24:37 PM
Coba lihat pembahasan Mara -> http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,1468.0.html
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 01 May 2009, 05:57:44 PM
Dari pembahasan thread diatas^^

mara=makhluk=persoanal
lalu hampir sama dunk pengertian mara pengoda di ag.buddha sama setan pengoda di agama samawi??

Guru sma sy pernah bertanya,
"apakah di dalam agama buddha ada/mengakui adanya setan pengoda  yg sama di agama samawi?"
sy waktu itu ga bisa jawab..
Kira2 Jawaban yg tepat apa ya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: bond on 01 May 2009, 06:01:27 PM
Anda cukup menjawab "ada" namanya kebodohan , keserakahan dan kebencian. Itu nama setan penggodanya yg benar2 setan.

Kalau mereka tanya apakah mara adalah si setan penggoda sama dengan lucifer ? tidak, mara adalah teman berlatih bukan si setan penggoda, demikian juga si lucifer. Mereka kakak adik  lain bapak, yg satu bapaknya orang bule dan yg satunya bapaknya orang india ;D _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 02 May 2009, 12:09:46 AM
[at] Mr.Jhonz

Mara artinya adalah "rintangan". Dalam Buddhisme, dikenal 5 macam rintangan (Mara), yaitu :
1. Pancakkhanda -> lima kelompok kehidupan
2. Kilesa ->  kekotoran batin
3. Abhisankhara -> pencipta-pencipta besar
4. Maccu -> kematian
5. Devaputta -> makhluk-makhluk yang tidak terlihat

Poin 1-4 adalah Mara dalam wujud rintangan di dalam diri sendiri.
Yang dimaksud Mara dalam wujud personal adalah pada poin ke-5.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Johsun on 02 May 2009, 08:42:35 AM
Maaf mau tanya,
Apakah seekor bebek mmiliki karma sbgai "pemilik karma"nya sendiri?
Sejak kapan bebek itu sebgai "pemilik" dari karmanya sndiri?
Apakah ia sebgai "pemilik" karma itu ada dngan sendirinya, muncul sndiri? Sbgai pemilik krma itu sudah memang dri sononya? Pemilik krma yg tak pernah terlahirkan, tak terciptakan, dan memang muncul sendiri  pemilik krma ini??

Apakah alam 31 alam kehdupan itu ada sendirinya dari sejak dulu?? Brarti apakah 31 alam itu = tak terlahirkan, tak tercipta, dan ada dngan sendiri?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Johsun on 02 May 2009, 08:53:27 AM
sejak kapan entitas kesadaran dan 'pemilik karmanya" semua makhluk itu ada?
Apakah entitas kesadaran / bhavanga sbgai 'pemilik karma' itu tak terciptakan, tak terlahirkan, dan memang nongol dngan sendirinya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lophenk on 02 May 2009, 02:34:23 PM
apa yg dimaksud dgn sopatana , sakradagamin & anagamin ?
mohon penjelasannya , thanks :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 03 May 2009, 07:33:03 AM
Nanya lg,
bagaimana caranya agar kelahiran mendatang terlahir sebagai buddhist lg??
Rada takutni terlahir  ga bisa ngumpulin parami lg...

Papasaka minta rangkungam 10 parami dunk,
thank
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Johsun on 03 May 2009, 06:44:47 PM
Semua makhluk sbgai 'pemilik karma' dan sbgai 'pemilik bhavanga citta'nya masing2 yg berjumlah sbanyak 'x' itu apakah muncul sendiri, tak terlahirkan, tak tercipta dan muncul sendiri ??
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dipasena on 03 May 2009, 10:58:10 PM
Nanya lg,
bagaimana caranya agar kelahiran mendatang terlahir sebagai buddhist lg??
Rada takutni terlahir  ga bisa ngumpulin parami lg...

Papasaka minta rangkungam 10 parami dunk,
thank


anda pernah membaca cerita buddhism mengenai tekat ? jika pernah coba lah bertekat hari ini dan selanjutnya, dengan tekat yg sungguh2 dan kuat jika terlahir dialam manusia lagi, maka saya harus mengenal dhamma buddha, sehingga saya dapat mempelajari dhamma dan mempraktekan dhamma dalam kehidupan saya sehari-hari...

apa itu bisa ? dicoba aja... klo benar... ya bagus... klo ga... ya setidaknya udah mencoba bukan ?? :D


[dibawah ini uraian mengenai 10 paramita yg sy ambil dari salah satu forum]

Menaklukkan Mara (dengan Paramita)

Dengan seribu tangan, yang masing-masing memegang senjata
Dengan menunggang gajah Girimekkhala,
Mara bersama pasukannya meraung menakutkan
Raja Para Bijaksana menaklukkannya dengan dana dan paramita yang lainnya
Dengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sempurna.

Di dalam perjuanganNya yang luar biasa untuk mencapai Penerangan Sempurna, Bodhisatva Siddhartha yang sedang duduk bermeditasi di bawah pohon Bodhi di Bodhgaya, dengan tekad yang amat kuat, untuk tidak akan bangun dari tempat dudukNya sebelum memperoleh Penerangan Sempurna dan mencapai Nibbana, datanglah Mara.

Mara adalah mahluk halus atau penggoda, yang bermaksud menghalang-halangi Bodhisatva memperoleh Penerangan Sempurna. Mara muncul dengan disertai oleh bala tentaranya yang amat besar, bermaksud menyerang Bodhisatva Siddhartha.

Balatentara Mara yang amat mengerikan ini mengelilingi Bodhisatva, dari depan sejauh dua belas yojana 1), dari belakang sejauh dua belas yojana, dari kiri dan kanan selebar sembilan yojana.

Mara sendiri membawa seribu senjata yang amat berbahaya dan duduk menunggangi Gajah Girimekhala, yang amat besar dengan tinggi seratus lima puluh yojana. Diikuti dengan bala tentaranya yang berwajah amat menyeramkan, mereka semuanya membawa senjata dengan meraung menakutkan, siap menyerang Bodhisatva Siddhartha.

Pada saat Mara mendatangi Bodhisatva dengan bala tentara yang begitu besar, maka para dewa, seperti Maha Brahma, Sakka, Rajanaga Mahakala dan para dewa lainnya, menyingkir dari tempat itu. Bodhisatva menghadapi sendiri Mara beserta bala tentaranya dengan berlindung kepada sepuluh Paramita yang telah sejak lama dilatihnya.

Sepuluh Paramita itu adalah :

1. Dana Paramita (Kesempurnaan Kerelaan Hati)
2. Sila Paramita (Kesempurnaan Kemoralan)
3. Nekkhama Paramita (Kesempurnaan Pelepasan Keduniawian)
4. Panna Paramita (Kesempurnaan Kebijaksanaan)
5. Viriya Paramita (Kesempurnaan Semangat)
6. Khanti Paramita (Kesempurnaan Kesabaran)
7. Sacca Paramita (Kesempurnaan Kebenaran)
8. Adhitthana Paramita (Kesempurnaan Tekad)
9. Metta Paramita (Kesempurnaan Cinta Kasih)
10. Upekkha Paramita (Kesempurnaan Keseimbangan Batin)

Dengan berlindung kepada sepuluh Paramita inilah, maka semua usaha Mara beserta bala tentaranya untuk menakut-nakuti Bodhisatva, dengan hujan besar yang disertai angin kencang dan halilintar yang menggelegar terus-menerus, juga diikuti dengan pemandangan-pemandangan lain yang amat mengerikan ternyata gagal semua. Akhirnya Mara dengan penuh kemarahan menyambit Bodhisatva dengan senjatanya yang terakhir yaitu Cakkavudha 2). Tetapi senjata ini berubah menjadi payung yang amat indah, yang dengan tenang bergantung dan memayungi Bodhisatva.

Bumi telah menjadi saksi, bahwa Bodhisatva Siddhartha telah lulus dari semua kesulitan dan layak untuk menjadi seorang Buddha.

Sang Bodhisatva berkata :
"Dengan melihat bala tentara pada semua sisi berbaris dengan Mara yang mengatur di atas Gajah Girimekhala. Aku maju ke depan untuk berperang, Mara tidak akan dapat mendorongKu dari posisiKu. Bala tentaramu dengan dunia beserta dewa-dewa tak terkalahkan. Dengan KebijaksanaanKu, Aku terus menghancurkan mereka, bagaikan Aku menghancurkan mangkok yang belum dibakar. Dengan mengawasi pikiranKu, dan dengan kesadaran yang kuat, Aku akan mengembara dari negara ke negara, sambil melatih banyak murid. Dengan rajin dan bersungguh-sungguh, dalam mempraktekkan AjaranKu, mereka tidak akan memperdulikanmu dan akan pergi ke tempat yang tidak ada lagi penderitaan."

Gajah Girimekhala lalu berlutut di hadapan Bodhisatva dan Mara menghilang, lari tunggang langgang bersama dengan bala tentaranya. Para dewa yang menyingkir ketika Mara datang menyerang, datang kembali menghampiri Bodhisatva. Mereka semua amat bahagia dengan keberhasilan Bodhisatva Siddhartha menaklukkan Mara.

Keterangan :

Yojana : Ukuran panjang yang digunakan di India, 1 yojana kurang lebih 7 mil.
Cakkavudha : Senjata Mara yang amat sakti
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 03 May 2009, 11:07:46 PM
Maaf mau tanya,
Apakah seekor bebek mmiliki karma sbgai "pemilik karma"nya sendiri?
Sejak kapan bebek itu sebgai "pemilik" dari karmanya sndiri?
Apakah ia sebgai "pemilik" karma itu ada dngan sendirinya, muncul sndiri? Sbgai pemilik krma itu sudah memang dri sononya? Pemilik krma yg tak pernah terlahirkan, tak terciptakan, dan memang muncul sendiri  pemilik krma ini??

Apakah alam 31 alam kehdupan itu ada sendirinya dari sejak dulu?? Brarti apakah 31 alam itu = tak terlahirkan, tak tercipta, dan ada dngan sendiri?
bebek-chan punya kammanya sendirii...\;D/\;D/\;D/
si bebek punya kamma sejak ianya punya kehendakk\;D/\;D/\;D/\;D/
bro matahari...
mangnya yg bro matahari maksud pemilik kamma itu sapa?
pemilik kamma itu ya org tsb sendiri... \;D/\;D/\;D/\;D/
pemilik kammaku itu ya saya sendiri...
pemilik kamma bro matahari, ya bro matahari sendiri....
bukan sapa2...
tapi itu diri kita sendiri... \;D/\;D/\;D/
yg membuat adanya kamma itu kita sendiri...


Semua makhluk sbgai 'pemilik karma' dan sbgai 'pemilik bhavanga citta'nya masing2 yg berjumlah sbanyak 'x' itu apakah muncul sendiri, tak terlahirkan, tak tercipta dan muncul sendiri ??

i only bisa jawab, kita muncul karena adanya kehendak...

apa yg dimaksud dgn sotapanna , sakadagami & anagami ?
mohon penjelasannya , thanks :)
pak sikuu, pak sikuu...
i bantu jawab yaaa\;D/\;D/\;D/
opa lagi sibuk kali... ;D ;D ;D
sotapanna=org yg telah memasuki arus Nibbana, yg telah memusnahkan 3 belenggu pertama : kepercayaan ttg adanya roh yg kekal(sakkaya-ditthi), keragu2an(Vicikiccha), kepercayaan ttg upacara sembahyang dapat melenyapkan perbuatan2 buruk yg pernah dilakukan(silabataparamasa(sptnya cara penulisannya salah..^^")), dan org yg sudah mencapai sotapanna, ia hanya akan terlahir 7 kali lagi sebelum mencapai Nibbana...

sakadagami= seseorang yg telah memasuki arus Nibbana yg akan dilahirkan sekali lagi sebelum mencapai nibbana. Seorang sakadagami telah melenyapkan 3 belenggu pertama, dan melemahkan belenggu ke 4(terikat pada nafsu Indriya<kamaraga>) dan 5(kemarahan, kemauan jahat, kebencian<patigha>)

Anagami= seseorang yg telah memasuki arus Nibbana yg tdka kan dilahirkan ke dunia ini lagi, ia akan mencapai Nibbana di alam Brahma. Seorang sakadagami telah memusnahkan belenggu 1 hingga belenggu ke5. ;D ;D ;D
Spoiler: ShowHide
mengenai dasa samyojana(10 belenggu):
1. Kepercayaan ttg adanya jiwa/roh yg kekal (Sakkaya-ditthi)
2. Keragu-raguan (Vicikiccha)
3. Kepercayaan bahwa upacara sembahyang dapat melenyapkan/membebaskan seseorang dari kesalahan2nya...
4. Nafsu Indriya(Kamaraga)
5. Kemarahan, kebencian, kemauan jahat(Patigha)
6. Keinginan hidup di alam yg berbentuk(Ruparaga)
7. Keinginan hidup di alam tanpa bentuk(Aruparaga)
8. Ketinggian hati, keangkuhan(Mana)
9. Keguncangan, kegelisahan(Uddhaca)
10. Kegelapan batin, kebodohan(Avijja)


Nanya lg,
bagaimana caranya agar kelahiran mendatang terlahir sebagai buddhist lg??
Rada takutni terlahir  ga bisa ngumpulin parami lg...

Papasaka minta rangkungam 10 parami dunk,
thank

sptnya opa sedang sibuk, i bantuin yaa ;D ;D ;D
10 parami:
 1. Dana parami= kesempurnaan dalam kemurahan hati
 2. Sila parami= kesempurnaan dalam latihan moral
 3. Nekkhama parami= kesempurnaan dalam pelepasan
 4. Panna parami= Kesempurnaan dalam kebijaksanaan
 5. Viriya parami=kesempurnaan dalam semangat/usaha
 6. Khanti parami= Kesempurnaan dalam kesabaran
 7. Sacca parami= Kesempurnaan dalam Kejujuran
 8. Adhitthana parami= Kesempurnaan dalam Keteguhan hati/tekad
 9. Metta parami= Kesempurnaan dalam cinta kasih
10. Upekkha parami= kesempurnaan dalam keseimbangan batin

dah dulu...

Metta Cittena,
Citta _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 04 May 2009, 07:26:01 PM
Nanya lg,
bagaimana caranya agar kelahiran mendatang terlahir sebagai buddhist lg??
Rada takutni terlahir  ga bisa ngumpulin parami lg...

Papasaka minta rangkungam 10 parami dunk,
thank

lanjut lagi... ;D ;D ;D
kemarin kk mo make komp, jadi sudah dulu... ;D ;D ;D
i ngasih saran yaa koyamm ;D ;D ;D
agar kelahiran mendatang terlahir sebagai Buddhist lagi, ketika kita mendapatkan kesempatan mendengarkan Dhamma, jangan disia2kan ;D ;D ;D
dengan melaksanakan Dhamma tsb, setelah mempelajari Dhamma tsb, seusaha mungkin mencoba utk melaksanakannya/mempraktikkannya ;D ;D ;D
just only my IMO koyamm ;D ;D ;D

wa tahu cit baik/polos hatinya....
i baik me coee? :-[ :-[ :-[ :P :P :P :P
thanks coee, dah bilang i baikk ;D ;D ;D
coe juga baik klo gituu \;D/\;D/\;D/
oh iya, coe, coecoe kok dah gak panggil wnya ci dev lagii? :D :D :D
byk juga yg awal2nya manggil wnya dgn cc lhoo... ^-^ ^-^ ^-^ :P :P :P
sempat jadi yg dituakan nihh... 8) 8) 8) :P :P :P


Metta Cittena,
Citta _/\_

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lophenk on 05 May 2009, 09:49:56 AM
apa yg dimaksud dgn sotapanna , sakadagami & anagami ?
mohon penjelasannya , thanks :)
pak sikuu, pak sikuu...
i bantu jawab yaaa\;D/\;D/\;D/
opa lagi sibuk kali... ;D ;D ;D
sotapanna=org yg telah memasuki arus Nibbana, yg telah memusnahkan 3 belenggu pertama : kepercayaan ttg adanya roh yg kekal(sakkaya-ditthi), keragu2an(Vicikiccha), kepercayaan ttg upacara sembahyang dapat melenyapkan perbuatan2 buruk yg pernah dilakukan(silabataparamasa(sptnya cara penulisannya salah..^^")), dan org yg sudah mencapai sotapanna, ia hanya akan terlahir 7 kali lagi sebelum mencapai Nibbana...
sakadagami= seseorang yg telah memasuki arus Nibbana yg akan dilahirkan sekali lagi sebelum mencapai nibbana. Seorang sakadagami telah melenyapkan 3 belenggu pertama, dan melemahkan belenggu ke 4(terikat pada nafsu Indriya<kamaraga>) dan 5(kemarahan, kemauan jahat, kebencian<patigha>)
Anagami= seseorang yg telah memasuki arus Nibbana yg tdka kan dilahirkan ke dunia ini lagi, ia akan mencapai Nibbana di alam Brahma. Seorang sakadagami telah memusnahkan belenggu 1 hingga belenggu ke5. ;D ;D ;D
Spoiler: ShowHide
mengenai dasa samyojana(10 belenggu):
1. Kepercayaan ttg adanya jiwa/roh yg kekal (Sakkaya-ditthi)
2. Keragu-raguan (Vicikiccha)
3. Kepercayaan bahwa upacara sembahyang dapat melenyapkan/membebaskan seseorang dari kesalahan2nya...
4. Nafsu Indriya(Kamaraga)
5. Kemarahan, kebencian, kemauan jahat(Patigha)
6. Keinginan hidup di alam yg berbentuk(Ruparaga)
7. Keinginan hidup di alam tanpa bentuk(Aruparaga)
8. Ketinggian hati, keangkuhan(Mana)
9. Keguncangan, kegelisahan(Uddhaca)
10. Kegelapan batin, kebodohan(Avijja)


Metta Cittena,
Citta _/\_

sakadagami = seseorang yg telah memasuki arus Nibbana yg akan dilahirkan sekali lagi sebelum mencapai nibbana.
anagami = seseorang yg telah memasuki arus Nibbana yg tdk akan dilahirkan ke dunia ini lagi, ia akan mencapai Nibbana di alam Brahma.

apakah seorg anagami akan terlahir dulu sbg seorg dewa di alam Brahma lalu berlatih n barulah
mencapai nibbana atw bgt terlahir langsung mencapai nibbana atw gmn ?
mohon penjelasannya , thanks :)

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 05 May 2009, 10:01:40 AM
Dalam Sangiti Sutta (DN 33) dijelaskan ada 5 jenis Anagami
(1) Kurang dari setengah perjalanan (dari umur kehidupannya)
(2) Lebih dari setengah perjalanan
(3) Mencapai Tertinggi (Arahat) tanpa usaha
(4) Mencapai Tertinggi dengan usaha
(5) Langsung naik ke atas menuju Yang Tertinggi
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nondi on 14 May 2009, 06:25:39 PM
Kakak senior semua,
Saya lg membaca satu buku tentang dana,
Saya agak bingung, apakah yg di maksud "Sangahavatthu" atau empat dasar kemurahan hati?
Apakah keempat unsurnya?

Mohon bimbingannya..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 14 May 2009, 09:02:49 PM
Kemurahan hati, Pembicaraan yang baik, pelayanan, dan partisipasi.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nondi on 14 May 2009, 09:33:43 PM
Kemurahan hati, Pembicaraan yang baik, pelayanan, dan partisipasi.

pelayanan = maksudnya apa? (Jadi pelayan ?)  :P
partisipasi = maksudnya apa, dlm hal apa? (pemilu? )  ;D

Maaf agak geblek dalam Dhamma.. Mohon bantuan dan kesabarannya.. ^:)^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lophenk on 19 May 2009, 08:49:00 AM
apa bedanya nibbana dgn parinibbana ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 19 May 2009, 10:11:02 AM
nibanna biasa dipakai untuk istilah mereka yang telah mencapai pencerahan, tapi masih hidup.
parinibanna, biasa dipakai untuk menunjukkan bahwa yang tercerahkan telah mati.

anupadisesa nibanna = nibanna tanpa sisa, parinibanna, diumpamakan seperti api yang sudah tidak ada bahan bakarnya lagi
saupadisesa nibanna = nibanna masih ada sisa, arahat hidup
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Johsun on 22 May 2009, 01:28:12 PM
Sejak kapan pemujaan pada rupang dilakukan?

Mau tanya, semasa hdup sang Buddha, apakah yg dilakukan oleh para bhikkhu dalam khdupan sehari2, apakah slain brmeditasi, mereka juga ada melakukan pemujaan pd rupang? atau melakukan pembacaan paritta?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Johsun on 22 May 2009, 01:33:25 PM
Pelayanan itu kan seperti mereka yg ikut organisasi yayasan tzu chi atau lainnya, yg memberi pelynan ksehatan gratis, pengobatan gratis, kasih buku2 gratis,dsb.
Partisipasi artinya mereka turut ikut cmpur kedalam bgian perbuatan baik, cntohnya memberi beras gratis, membangun fasilitas gratis,dsb.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 22 May 2009, 05:55:46 PM
nibanna biasa dipakai untuk istilah mereka yang telah mencapai pencerahan, tapi masih hidup.
parinibanna, biasa dipakai untuk menunjukkan bahwa yang tercerahkan telah mati.

anupadisesa nibanna = nibanna tanpa sisa, parinibanna, diumpamakan seperti api yang sudah tidak ada bahan bakarnya lagi
saupadisesa nibanna = nibanna masih ada sisa, arahat hidup
w tambahin yoo... ;D ;D ;D
Nibbana juga dibagi 3:
1. Kilesa Nibbana<= dicapai Pangeran Siddharta ketika mencapai penerangan sempurna, Kilesa Nibbana ini dapat disebut juga Saupadisesa Nibbana
2. Khanda NIbbana<= dicapai Sang Buddha ketika Maha Parinibbana thn 543 SM, Khanda Nibbana ini dapat disebut juga Anupadisesa Nibbana
3. Dhatu Nibbana<= dicapai ketika dunia ini mengalami kekosongan Dhamma/ manusia tidak mengenal Dhamma lagi, ketika dunia sudah mengalami kekosongan Dhamma, maka pada saat itu relik Sang Buddha akan berkumpul di tempat Sang Buddha mencapai penerangan Sang Buddha, kemudian membentuk jasad Sang Buddha, lalu terbakar dengan sendirinya...


Kemurahan hati, Pembicaraan yang baik, pelayanan, dan partisipasi.

pelayanan = maksudnya apa? (Jadi pelayan ?)  :P
partisipasi = maksudnya apa, dlm hal apa? (pemilu? )  ;D

Maaf agak geblek dalam Dhamma.. Mohon bantuan dan kesabarannya.. ^:)^
gak ada yg jawab wnya coba jawab yaa... ;D ;D ;D
pelayanan itu maksudnya memberikan dana dengan cara melayani...
misalnya melayani anggota Sangha, ataupun melayani orang tua, ataupun juga melayani masyarakat, melayani umat juga...
berdana dalam bentuk penyaluran pelayanan gitu... ;D ;D ;D

gak lha... bukan hanya dalam pemilu... ;D ;D ;D
partisipasi dalam bentuk misalnya partisipasi dalam acara Dhamma gitu...
sudah itu, :-? :-? :-?
berpartisipasi dalam baksos gitu jugaa... ;D ;D ;D
Pelayanan itu kan seperti mereka yg ikut organisasi yayasan tzu chi atau lainnya, yg memberi pelynan ksehatan gratis, pengobatan gratis, kasih buku2 gratis,dsb.
Partisipasi artinya mereka turut ikut campur kedalam bgian perbuatan baik, cntohnya memberi beras gratis, membangun fasilitas gratis,dsb.
bro matahari juga dah jawab rupanya... :P :P :P
ini juga bisaa contohnyaa.... :yes: :yes: :yes:

klo ada yg salah, harap dikoreksi yaa... ^:)^ ^:)^ ^:)^
Sejak kapan pemujaan pada rupang dilakukan?

Mau tanya, semasa hidup sang Buddha, apakah yg dilakukan oleh para bhikkhu dalam kehidupan sehari2, apakah selain bermeditasi, mereka juga ada melakukan pemujaan pd rupang? atau melakukan pembacaan paritta?
pemujaan pada rupang Buddha dilakukan sejak kapan wnya kurang tau bro... ;D ;D ;D

yang saya tahu, selain bermeditasi seorang Bhikkhu juga melakukan pembabaran Dhamma, baca paritta jugaa... ;D ;D ;D , klo pemujaan pada Buddha rupang, wnya kurang tauu... ;D ;D ;D
tetapi saya rasa adaa... ;D ;D ;D
soalnya, ketika wnya ikut acara Kathina, ketika Anggota Sangha memasuki ruangan, ada melakukan namaskara di depan Buddha rupang... serta ada menyalakan lilin, klo gak salah hio jugaa... ;D ;D ;D
setelah w baca dgn jelas, ternyata yg dipertanyakan itu semasa hidup Sang Buddha rupanya... :-[ :-[ :-[
klo semasa hidup Sang Buddha, Para Bhikkhu ada melakukan penghormatan pada Sang Buddha...\;D/\;D/\;D/ membantu Sang Buddha membabarkan Dhamma..\;D/\;D/\;D/
pada Buddha rupang sepertinya belum... ;D ;D ;D pembacaan paritta juga adaa...\;D/\;D/\;D/
Klo umat, ketika Sang Buddha tidak ada di tempat, para umat dapat juga melakukan pemujaan pada pohon Bodhi...
Dalam Kisah Kalinga Bodhi Jataka, Anathapindika penah mempertanyakan pada YM Bhikkhu Ananda:
"Vihara ini, Yang Mulia, ditinggalkan tanpa apapun sementara Sang Tathagata pergi, dan tidak ada tempat di sini untuk mereka yang ingin melakukan penghormatan dan mempersembahkan karangan bunga. Apakah Yang Mulia bersedia memberitahu Sang Tathagata mengenai masalah ini, dan sudi kiranya menyanyakan apakah yang mungkin atau tidak untuk membuat tempat yang cocok untuk tujuan ini."
Kemudian Yang Mulia Ananda pun mengunjungi Sang Tathagata dan kemudian menanyakannya:
"Ada berapakah bangunan suci di sini?"
"Ada tiga, Ananda."
"Apa saja?'
"Kuil untuk relik sisa jasmani, kuil untuk relik benda-benda yang dipakai, dan kuil untuk peringatan."
"Apakah kuil dapat dibangun, Bhante, semasa  hidup Sang Bhagava?"
"Tidak, Ananda, bukan kuil untuk relik sisa jasmani, kuil itu dibuat ketika Buddha memasuki Parinibbana. Kuil untuk peringatan tidak patut dibuat karena hubungannya hanya tergantung pada imajinasi. Tetapi pohon Bodhi yang agung yang digunakan oleh Buddha cocok sebagai benda penghormatan, baik masih hidup ataupun sudah mati."

Oh iya, yang pasti pemujaan Buddha Rupang tidak dilakukan semasa Sang Buddha hidup... ;D ;D ;D
dan Buddha rupang itu dibuat, sebagai pengganti Sang Buddha... sebagai obyek utk merenungi sifat2 Sang Buddha... \;D/\;D/\;D/

Klo ada yang salah ataupun lainnya, mohon dikoreksi dan dimaafkan yoo...>/\< ^:)^ ^:)^ ^:)^

Metta Cittena,
Citta _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Johsun on 23 May 2009, 02:22:00 PM
Thnks citta, jadi pohon bodhi juga diberi sujudan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: j0t1_k3r3n on 23 May 2009, 05:22:55 PM
tanya Donk ^:)^

walubi t apa?

http://[glow=red,2,300][center][color=teal]siapa yg pertama kali membentuk walubi?[/color][/center][/glow]
 :o
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: vivianisun on 23 May 2009, 05:41:56 PM
tanya Donk ^:)^

walubi t apa?


WALUBI ( Perwakilan Umat Buddha Indonesia) adalah wadah kebersamaan organisasi umat Buddha Indonesia yang terdiri dari Majelis-Majelis Agama Buddha, Lembaga Keagamaan Buddha, Dewan Sangha, Badan Kehormatan dan Wadah Kemasyarakatan yang bernapaskan Agama Buddha.

WALUBI didirikan di DKI Jakarta berdasarkan Konsensus Nasional Umat Buddha Indonesia pada tanggal 20 Agustus 1998 untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya. WALUBI berkedudukan dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan Dewan Pengurus Pusat berkedudukan di Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 :) :) :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 28 May 2009, 08:49:38 AM
Seseorang yg bukan lulusan Sarjana komputer tetapi
punya MINAT, dan autodidak malah bisa membuat program
serta ENJOY dgn hal tsb!...

Bagi orang2 yg belum pernah Mengenal Buddha Dharma,
MINAT tsb dapat diberikan,
sehingga dia juga akan menjadi seorang Buddhist yg selain sukses,
serta ENJOY dgn hal tsb.

(Atau lebih tepat, bagaimana Buddhism seharusnya pertama
 kali diperkenalkan pada newbi sehingga mereka BERMINAT ?)

thanks sebelumnya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 29 May 2009, 07:52:39 PM
Mau tanya..kong
Apakah makhluk yg terlahir di alam dewa,mampu mengingat kelahirannya yg lampau..
Contoh,budi meninggal,dan terlahir di alam dewa,
apakah budi yg di alam dewa masih menginggat kehidupan lampaunya sebagai manusia??
Thank
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 29 May 2009, 11:01:24 PM
Seseorang yg bukan lulusan Sarjana komputer tetapi
punya MINAT, dan autodidak malah bisa membuat program
serta ENJOY dgn hal tsb!...

Bagi orang2 yg belum pernah Mengenal Buddha Dharma,
MINAT tsb dapat diberikan,
sehingga dia juga akan menjadi seorang Buddhist yg selain sukses,
serta ENJOY dgn hal tsb.

(Atau lebih tepat, bagaimana Buddhism seharusnya pertama
 kali diperkenalkan pada newbi sehingga mereka BERMINAT ?)

thanks sebelumnya

Buddhisme adalah ajaran yang tidak pernah bersifat memaksakan.
Buddhisme penuh dengan nilai demokratis dan menjunjung tinggi hak asasi semua makhluk.

Karena itu, keputusan untuk memeluk dan atau menjalankan Buddhisme adalah kebebasan berkehendak yang dimiliki oleh tiap orang. Maka sebab itu, sudah seharusnya setiap orang yang memeluk dan atau menjalankan Buddhisme didasari oleh pengertian benar; bahwa minatnya ada pada Buddhisme.

Minat seseorang pada Buddhisme dipengaruhi oleh kematangan batin, cara pandang yang sejalan dengan Buddhisme dan tentu saja adanya kesempatan untuk bertemu dengan Buddhadhamma. Namun menjadi tanggung jawab moral bagi kita selaku Umat Buddha, untuk turut menumbuhkan minat orang lain pada Buddhisme. Beberapa yang dapat kita lakukan adalah :
- Bersikap sesuai Dhamma, agar orang lain melihat keindahan Dhamma.
- Mengembangkan dan melestarikan Dhamma agar dapat menjangkau banyak orang (mis: DhammaCitta Press ;D).
- Menunjukkan indahnya Dhamma dalam banyak kesempatan (mis : seminar).
- dll.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 29 May 2009, 11:06:25 PM
Mau tanya..kong
Apakah makhluk yg terlahir di alam dewa,mampu mengingat kelahirannya yg lampau..
Contoh,budi meninggal,dan terlahir di alam dewa,
apakah budi yg di alam dewa masih menginggat kehidupan lampaunya sebagai manusia??
Thank


AFAIK...

Ada beberapa makhluk deva yang masih mengingat kehidupan lampaunya, dan ada juga beberapa makhluk deva yang tidak lagi bisa mengingat kehidupan lampaunya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: aitristina on 30 May 2009, 09:20:06 PM
hmmmm...kalo misalkan 1 org umat budis punya 2 aliran agama misal tao en buddhis thera...malah dh dibaptis segala.....

setelah koit, msk mana kah dia...mengikuti yg sistem budis thera atau tao?

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Hendra Susanto on 30 May 2009, 10:03:36 PM
koit kan nanti... bukan satu hal yang harus dipusingin bukk... yang penting saat ini mana yang cocok untuk anda...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 31 May 2009, 07:45:54 AM
hmmmm...kalo misalkan 1 org umat budis punya 2 aliran agama misal tao en buddhis thera...malah dh dibaptis segala.....

setelah koit, msk mana kah dia...mengikuti yg sistem budis thera atau tao?


aye coba jawab ;D

setelah koit, msk mana kah dia...mengikuti yg sistem budis thera atau tao?

ga masuk mana2 bu...

Yg ada langsung bertumimbal lahir ke salah satu alam sesuai dgn karmanya semasa hidup...
Dan di dalam ajaran buddha tidak mengenal adanya pengadilan di akhirat sono...

Mengenai aliran,itu cuma masalah kecocokan duang.

Semua makhluk memiliki karmanya sendiri
merawisi karmanya sendiri
berhubungan dengan karmanya sendiri
terlindung dari karmanya sendiri
terlahir dari karmanya sendiri
apapun yang dilakukannya,baik atau buruk
itulah yg diwarisinya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cristiano on 01 June 2009, 03:23:54 PM
Hello.Salam sejahtera.Thread ini dibuat karena saya melihat antusias dari rekan-rekan yang cukup besar pada Board Buddhisme untuk Pemula ini. Saya bermaksud untuk menjadikan thread ini sebagai forum tanya-jawab seputar Buddhisme, khususnya untuk rekan-rekan yang ingin menggali pemahaman lebih lanjut tentang Buddhisme. Topik pertanyaannya bebas, asal masih berada dalam jalur sudut pandang Ajaran Sang Buddha. Saya harap thread ini dapat memfasilitasi rekan-rekan yang masih pemula, dan juga sebagai media bacaan yang ringkas, menyenangkan dan mencerahkan.terima kasih.
_____________________________
**** edited
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 01 June 2009, 04:14:36 PM
Seseorang yg bukan lulusan Sarjana komputer tetapi
punya MINAT, dan autodidak malah bisa membuat program
serta ENJOY dgn hal tsb!...

Bagi orang2 yg belum pernah Mengenal Buddha Dharma,
MINAT tsb dapat diberikan,
sehingga dia juga akan menjadi seorang Buddhist yg selain sukses,
serta ENJOY dgn hal tsb.

(Atau lebih tepat, bagaimana Buddhism seharusnya pertama
 kali diperkenalkan pada newbi sehingga mereka BERMINAT ?)

thanks sebelumnya

Buddhisme adalah ajaran yang tidak pernah bersifat memaksakan.
Buddhisme penuh dengan nilai demokratis dan menjunjung tinggi hak asasi semua makhluk.

Karena itu, keputusan untuk memeluk dan atau menjalankan Buddhisme adalah kebebasan berkehendak yang dimiliki oleh tiap orang. Maka sebab itu, sudah seharusnya setiap orang yang memeluk dan atau menjalankan Buddhisme didasari oleh pengertian benar; bahwa minatnya ada pada Buddhisme.

Minat seseorang pada Buddhisme dipengaruhi oleh kematangan batin, cara pandang yang sejalan dengan Buddhisme dan tentu saja adanya kesempatan untuk bertemu dengan Buddhadhamma. Namun menjadi tanggung jawab moral bagi kita selaku Umat Buddha, untuk turut menumbuhkan minat orang lain pada Buddhisme. Beberapa yang dapat kita lakukan adalah :
- Bersikap sesuai Dhamma, agar orang lain melihat keindahan Dhamma.
- Mengembangkan dan melestarikan Dhamma agar dapat menjangkau banyak orang (mis: DhammaCitta Press ;D).
- Menunjukkan indahnya Dhamma dalam banyak kesempatan (mis : seminar).
- dll.


Thanks atas jawabannya bro Upasaka..

Lagi pikir,.... pertunjukan kesaktian, peSUGIHAN (cepat kaya)... , HU...(kalau tabrakan gak lecet),
panggilan utk mengusir setan, dll

pasti banyak yg minat deh... tapi rasanya gak boleh ya...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 04 June 2009, 04:36:31 PM
Akong..
Mau nanya lg,

apakah bisa dikatakan praktek KESABARAN,jika mr.x selalu mengeluh+ngomel2 di dalam hati(pikiran),tapi tidak pernah diungkapkan melalui ucapan maupun tindakan,malah kadang tuturkatanya begitu lembut..

Thank
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 04 June 2009, 11:38:35 PM
Akong..
Mau nanya lg,

apakah bisa dikatakan praktek KESABARAN,jika mr.x selalu mengeluh+ngomel2 di dalam hati(pikiran),tapi tidak pernah diungkapkan melalui ucapan maupun tindakan,malah kadang tuturkatanya begitu lembut..

Thank

Kesabaran adalah kemampuan untuk menahan diri agar tidak hanyut dalam gejolak lobha-dosa-moha. Kesabaran tentu aspeknya luas, mencakup kesabaran dalam bertindak, kesabaran dalam berucap dan kesabaran dalam berpikir.

Anda sudah cukup bisa menumbuhkan kesabaran dalam bertindak dan berucap. Dan akan lebih baik lagi jika Anda turut menumbuhkan kesabaran dalam berpikir; agar pikiran tidak lagi hanyut dalam arus lobha-dosa-moha.

_/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 05 June 2009, 06:12:52 AM
Thank a lot kong,
akan sy sampaikan ke penanya sebenarnya..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lophenk on 05 June 2009, 10:19:10 AM
di sutta2 pali atw sutra2 sanskrit selalu dimulai dgn kata " Demikianlah yg kudengar "

siapakah yg mendengar ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 05 June 2009, 11:39:36 AM
Yang Mulia Ananda, Sang Penjaga Dhamma.
Yang Mulia Ananda mengulang Sutta Pitaka pada konsili pertama, tiga bulan setelah Sang Buddha Parinibanna.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lophenk on 05 June 2009, 01:13:10 PM
sutra2 Buddha itu bnyk sekali , berarti Ananda memiliki ingatan yg sangat luar biasa .
apakah ktk Ananda mendampingi Hyang Buddha , beliau sdh mencapai tingkat arahat ? krn yg sy bc kalo tdk salah , Ananda menangis ktk Buddha akan parinibbana .. betul tdk ?
jika Ananda blm mencapai tingkat arahat , berarti batinnya masih diliputi oleh L D M ktk mendengarkan dharma dr Hyang buddha , ada kemungkinan tdk jika Ananda lalu salah menafsirkan ajaran Buddha spt kemudian yg tertera di sutra2 saat ini ?

mohon pencerahannya , thanks _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 05 June 2009, 01:28:52 PM
Ananda belum mencapai tingkat kesucian Arahat sampai 3 bulan setelah Sang Buddha parinibanna.
Untuk mengetahui riwayat hidup Ananda, silahkan baca http://dhammacitta.org/perpustakaan/ebook/umum/ananda-penjaga-dhamma (http://dhammacitta.org/perpustakaan/ebook/umum/ananda-penjaga-dhamma)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 05 June 2009, 04:27:47 PM
hmmmm...kalo misalkan 1 org umat budis punya 2 aliran agama misal tao en buddhis thera...malah dh dibaptis segala.....

setelah koit, msk mana kah dia...mengikuti yg sistem budis thera atau tao?

dear sis,

perlu diketahui bhw buddhism bukanlah suatu ajaran yg dibuat namun ajaran yg menggambarkan mengenai kenyataan yg sesungguhnya.

Apakah orang itu buddhist, tao, kr****n, muslim atau apapun agamanya, selama masih belum mencapai nibbana, tetap akan terus berputar di 31 alam kelahiran

jadi hendaknya tidak usah dipusingkan dengan "merk" namun lihat apakah ajaran itu bermanfaat atau tidak terhadap batin, seperti yg ada dalam Kalama Sutta : Ambillah ajaran yg bermanfaat bagi batin, yang ditunjukkan dengan keberuntungan dan kebahagiaan serta dibenarkan oleh Para Bijaksana

semoga bermanfaat

metta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rainier on 06 June 2009, 12:03:37 AM
Namo Buddhaya,

Ikut tanya dg. kalau menurut teman2 judi dalam agama Buddha seperti apa sih?
apakah bermain saham, forex dsb termasuk judi dan dilarang dalam agama Buddha?

Thx
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: tula on 06 June 2009, 01:15:28 PM
dalam hal judi menjudi itu .. ada 2 pihak yg akan di rugikan or mengalami ke sedihan .. pihak lawan dan pihak diri sendiri, menurut rainier .. nyaham, morex dsb itu merugikan or membuat pihak2 mengalami kesedihan or kerugian kaga ?

kan smuga smua makluk berbahagia ? kalo kita ingin bahagia tp dengan mengorbankan kebahagiaan  pihak lain .. moto nya jadi ganti dunkz .. cmiiw
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 07 June 2009, 09:30:39 PM
Yang pertama-tama lihat ke dalam batin sendiri om. Jangan terlalu serakah. Kita orang biasa masih ada keinginan dan keserakahan, tapi dikendalikan. Kalau bisa motifnya diganti, bukan uang yang pertama, tapi untuk keluarga, untuk terus hidup agar bisa terus berlatih.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: tula on 09 June 2009, 12:39:32 PM
mao nambahin dikit ttg pertanyaan rainer ..

kalo mau main saham jadilah type investor ... jgn jadi type spekulator

be investor, posisikan dirimu sebagai "pemilik" perusahaan yg sahamnya anda beli ... (pemilik dan calon pemilik)

be spekulator, hit n run, ga peduli mau naik turun yg penting gue untung ...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 09 June 2009, 01:06:09 PM
Namo Buddhaya,

Ikut tanya dg. kalau menurut teman2 judi dalam agama Buddha seperti apa sih?
apakah bermain saham, forex dsb termasuk judi dan dilarang dalam agama Buddha?

Thx

Buddhism mengajarkan utk mengikis lobha, dosa dan moha, bro....

Betul selama kita masih sebagai putthujhana, kita tidak bisa lepas dari LDM secara total tapi akan lebih baik jika kita bisa mencari hal yg paling sedikit menambah LDM

Jadi bukan obyek/pekerjaan yg akusala, melainkan dari bagaimana batin menanggapinya.

Jika anda di forex, saham tapi spt kata tula utk jadi investor, penambahan lobha akan lebih  sedikit dibanding bermain ODT (One Day Transaction)

tapi saya pribadi, udah meninggalkan forex, saham sejak tahun 1997.....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rainier on 09 June 2009, 11:40:03 PM

Betul selama kita masih sebagai putthujhana, kita tidak bisa lepas dari LDM secara total tapi akan lebih baik jika kita bisa mencari hal yg paling sedikit menambah LDM


Putthujhana apa ya? maaf gak tau  ;D  ;D

Kalau boleh tau kenapa meninggalkan forex, saham? apa karena itu merupakan LDM?

Tapi kan katanya bagaimana batin kita menilai?kalau batin menilai tdk apa2 berarti kan gak ada masalah dg?

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Shining Moon on 10 June 2009, 12:13:36 AM
Mau nambahin ya menurut saya pribadi, saham ga melanggar apa pun dalam buddhis. Tapi kita ngomongnya sebagai investor ya. Bukan spekulator, trader, dll. Kalau kita sebagai investor (misalnya punya saham untuk jangka waktu lama) apa bedanya dengan punya usaha sendiri? Saya gak setuju tuh kalau ada pendapat main saham bisa memupuk lobha. Kalau semua digeneralisasikan seperti itu, nggak usah berusaha, nggak usah dapet gaji, gak usah nulis buku, dll karena semuanya ujung2nya memupuk lobha.
tapiii...walaupun investor saham, mesti liat dulu jenis perusahannya. usaha perusahaan itu melanggar sila atau tidak?
pemain saham kan banyak tipe. Ada juga tipe trader. Menurut saya sih kebanyakan orang indo ada di tipe ini. Jaraaaang banget kan, ada yang megang saham sampai sepuluh tahun?
Lanjut...misalnya ada teman yang suka trading saham...menurut saya masih jauuuh lebih baik daripada orang yang sengaja melambungkan harga saham lalu membanting sampai ke dasar jurang hanya untuk keuntungan pribadi/kelompok semata (biasa disebut bandar)...
Moga bisa membantu ya.
Menjawab rasa penasaran rainier, dan sok2 tahu sedikit, tahun 1997 krisis di indo sudah mulai terasa. Dollar melambung tinggi dan sepertinya sebagian saham jatuh. Tapi untunglah bro markos berhentinya bukan di 1998 saat posisi ancur...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Shining Moon on 10 June 2009, 12:20:57 AM
Oya, trader yang saya maksud ga terbatas sama 1-day-trade aja ya. Menurut opa buffet, pemain saham yang melakukan transaksi saham hanya untuk mendapat keuntungan harga jual-beli adalah trader..jadi, misal beli saham ABCD di harga 100, jual seminggu/sebulan lagi saat sudah merasa untung adalah trader..sedangkan investor adalah pemain yang mendapat keuntungan dari deviden semata (karena sahamnya tetap dimiliki)..


btw, saya mau nanya juga boleh??
bendera buddhis sejak kapan yah mulai digunakan? Sejak jaman Sang Buddha (disabdakan oleh sang Buddha) atau...?
Thank you..
.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 10 June 2009, 12:51:15 AM
btw, saya mau nanya juga boleh??
bendera buddhis sejak kapan yah mulai digunakan? Sejak jaman Sang Buddha (disabdakan oleh sang Buddha) atau...?
Thank you..
.

[at] Yuri-chan

Bendera Buddhis itu pertama kali dikibarkan secara resmi pada Hari Waisak tahun 1885 secara serentak di hampir seluruh wilayah Sri Lanka.

Bendera Buddhis: ShowHide
(http://cetiyamahasampatti.files.wordpress.com/2008/08/bendera_vertical.jpg?w=300&h=250)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Shining Moon on 10 June 2009, 01:12:36 AM
Ooo...
Jadi penggunaannya baru beberapa ratus tahun doang ya dimulai di sri lanka? Terus gimana ceritanya tuh sampai diterima menjadi bendera buddhis? Siapa yang ngusulin? Kalau ada infonya, share ya
hehehe nanya ngelunjak...thanks anyway.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 10 June 2009, 08:16:20 AM
Ooo...
Jadi penggunaannya baru beberapa ratus tahun doang ya dimulai di sri lanka? Terus gimana ceritanya tuh sampai diterima menjadi bendera buddhis? Siapa yang ngusulin? Kalau ada infonya, share ya
hehehe nanya ngelunjak...thanks anyway.

Ok. Begini ceritanya.... :D

Di tahun 1885, Komite Panitia Pertahan Buddhis Sri Lanka menggagaskan sebuah bendera yang bisa menjadi simbol pemersatu bagi seluruh Umat Buddha di dunia; apapun sektenya. Salah satu orang yang paling berjasa dalam penggagasan dan pendukung pengibaran Bendera Buddhis itu adalah Colonel Henry Steel Olcott; yakni salah seorang pendiri Perhimpunan Theosofi dan sekaligus Presiden Internasional pertama dari perhimpunan tersebut.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 10 June 2009, 08:29:01 AM
Lihat di sini sis : http://en.wikipedia.org/wiki/Buddhist_flag (http://en.wikipedia.org/wiki/Buddhist_flag)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 10 June 2009, 09:26:28 AM

Betul selama kita masih sebagai putthujhana, kita tidak bisa lepas dari LDM secara total tapi akan lebih baik jika kita bisa mencari hal yg paling sedikit menambah LDM


Putthujhana apa ya? maaf gak tau  ;D  ;D

Kalau boleh tau kenapa meninggalkan forex, saham? apa karena itu merupakan LDM?

Tapi kan katanya bagaimana batin kita menilai?kalau batin menilai tdk apa2 berarti kan gak ada masalah dg?

 _/\_

Putthujhana adalah orang biasa, yang belum mencapai tingkat kesucian, yang batinnya masih diliputi oleh Lobha, Dosa dan Moha

Kalau saya perjelas bro, coba lihat bagaimana kondisi batin anda wkt main itu deh..... kalo harga naik, ada debar2... makin tinggi, rasanya makin berdebar2..... mo dijual, sayang (krn mikir akan naik lagi), tapi ga dijual, takut turun.....

apalagi kalo maen forex, setiap saat harga naek turun... batin sangat cepat berfluktuasi antara dosa/benci kalo turun, dan lobha jika harga naek.....

Itu sharing pengalaman saya wkt maen saham dan forex..... ini akan sangat terasa jika anda sudah bisa memperhatikan gejolak batin anda

Nah batin kita yg putthujhana, yang masih diliputi LDM akan senang dengan kondisi lobha dan dosa, sesuatu yang wajar krn batinnya masih diliputi LDM

Sementara Guru Buddha mengajarkan utk mengikis LDM, agar kita bisa mencapai tujuan yaitu Nibbana

Nah kalo dilogika, gimana mo mencapai nibbana kalau kegiatan kita di forex atau saham yang justru memperbanyak Lobha dan Dosa?  ;D

Tapi bukan berarti dilarang loh bro..... cuma memberitahu aja, pun masih banyak kegiatan lain yg lebih bermanfaat ketimbang saham atau forex kok

Bahkan salah satu pemain saham di luar negeri yg kaya raya (sori lupa namanya), tidak membolehkan anak2nya utk main saham krn itu bukan bisnis
Bisnis adl dimana anda beli dan anda jual dgn untung, tidak ada yg rugi
Tapi di saham/forex, jika anda jual untung, di sisi lain ada orang yg rugi (opportunity loss).
Atau jika anda beli rendah, berarti ada org yg jual hrg rendah.
Yang untung sebenarnya adalah broker (komisi), pemerintah (pajak), bukan di pemainnya itu sendiri

semoga bs bermanfaat

metta  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: marcedes on 10 June 2009, 06:08:41 PM

Betul selama kita masih sebagai putthujhana, kita tidak bisa lepas dari LDM secara total tapi akan lebih baik jika kita bisa mencari hal yg paling sedikit menambah LDM


Putthujhana apa ya? maaf gak tau  ;D  ;D

Kalau boleh tau kenapa meninggalkan forex, saham? apa karena itu merupakan LDM?

Tapi kan katanya bagaimana batin kita menilai?kalau batin menilai tdk apa2 berarti kan gak ada masalah dg?

 _/\_

Putthujhana adalah orang biasa, yang belum mencapai tingkat kesucian, yang batinnya masih diliputi oleh Lobha, Dosa dan Moha

Kalau saya perjelas bro, coba lihat bagaimana kondisi batin anda wkt main itu deh..... kalo harga naik, ada debar2... makin tinggi, rasanya makin berdebar2..... mo dijual, sayang (krn mikir akan naik lagi), tapi ga dijual, takut turun.....

apalagi kalo maen forex, setiap saat harga naek turun... batin sangat cepat berfluktuasi antara dosa/benci kalo turun, dan lobha jika harga naek.....

Itu sharing pengalaman saya wkt maen saham dan forex..... ini akan sangat terasa jika anda sudah bisa memperhatikan gejolak batin anda

Nah batin kita yg putthujhana, yang masih diliputi LDM akan senang dengan kondisi lobha dan dosa, sesuatu yang wajar krn batinnya masih diliputi LDM

Sementara Guru Buddha mengajarkan utk mengikis LDM, agar kita bisa mencapai tujuan yaitu Nibbana

Nah kalo dilogika, gimana mo mencapai nibbana kalau kegiatan kita di forex atau saham yang justru memperbanyak Lobha dan Dosa?  ;D

Tapi bukan berarti dilarang loh bro..... cuma memberitahu aja, pun masih banyak kegiatan lain yg lebih bermanfaat ketimbang saham atau forex kok

Bahkan salah satu pemain saham di luar negeri yg kaya raya (sori lupa namanya), tidak membolehkan anak2nya utk main saham krn itu bukan bisnis
Bisnis adl dimana anda beli dan anda jual dgn untung, tidak ada yg rugi
Tapi di saham/forex, jika anda jual untung, di sisi lain ada orang yg rugi (opportunity loss).
Atau jika anda beli rendah, berarti ada org yg jual hrg rendah.
Yang untung sebenarnya adalah broker (komisi), pemerintah (pajak), bukan di pemainnya itu sendiri

semoga bs bermanfaat

metta  _/\_
wah, saya jadi teringat berita tentang sekeluarga yang meninggal akibat bangkrut main saham...
kalau dari harga 7.000++ menjadi 600. mantap dah...

teman saya juga mengalami kerugian besar ketika terjadi krisis ekonomi global sewaktu index lesu..kalau tidak salah ingat yah sekitar rugi sekitar 300++

seperti nya kita berbeda pandangan dalam sisi bisnis saudara markos,
apakah anda kira bisnis tidak ada yang rugi?

kalau dalam saham, jika kita membeli murah, disitu pasti ada yang menjual murah...
atau kalau kita untung, di sisi satu ada yg rugi...
sebenarnya jika dikatakan rugi tidak juga....hanya saja mereka mengeluarkan uang untuk mengubah uang menjadi sesuatu lain.

saya kasih contoh anda dan saya saja..
saya membeli saham PT.ABC seharga 1000. kemudian dipasaran harga berkisar 1.000-1.050.
saya menjual seharga 950...kemudian anda yg beli 950...lalu anda jual 1.050. ( karena kalau anda tidak jual dihitung tetap ga untung secara real )

disitu sekilas terlihat saya rugi 100. tetapi who know? saya bisa saja memilih lebih cepat mengubah investasi saya dari PT.ABC menjadi PT.CBA.

contoh 2.
masalah harga yang tidak stabil
jikalau kita membeli saham PT.ABC seharga 1000. kemudian dipasaran turun menjadi 950.
apakah anda dikatakan rugi? yah tentu rugi...ketika kita telah melepas...kalau belum yah belum rugi secara real.

terus apa bedanya dengan dagang barang..
saya membeli paku putih 5 kg, seharga 10.000 kemudian bahan materil besi turun, harga dari supplier kemudian menjadi 5 kg seharga 9000. bukankah saya juga tetap rugi?

semua barang tergantung harga dari bahan materil di pasar modal....
kalau besi turun yah mau tidak mau turun harga....
dan celaka lah pabrik yang menyimpan stock besi banyak....karena mau tidak mau pasti telah kalah dari pasar apa bila ada pabrik yang mempunyai stok lama telah habis dan diganti stok besi baru...

hanya beda nya 1. ketika kita tetap bersikukuh menjual 11.000 ( untung 1.000 )
dan ada yang membeli katakanlah yang membeli ini tidak tau harga...bukankah sama saja yang membeli ini dikatakan rugi....ini namanya juga bahwa ada yang di rugikan..

sedangkan kalau main saham forex / index semua itu hanya melewati 1 penjual...yakni lembaga berwenang...
dan tidak mungkin calon pembeli itu tidak tahu harga....

kalau anda bilang rugi, saya kira semua itu relatif baik bisnis barang/jasa maupun bermain pasar modal...semua sama saja..
hanya di pasar modal, ji kalau kita mau untung 100 juta....itu bisa,dan rugi 100 juta sekaligus juga bisa...karena daya beli disitu tidak terbatas...dalam arti berapapun anda mau memutar uang dalam pasar modal semua bisa..

sedangkan barang, andai anda punya 100 kg paku, tidak mungkin anda mendapatkan pembeli dalam 1 hari yang bisa membeli 100 kg paku....

dalam arti pasar modal lebih cepat perputaran ketimbang dagang....

(nb : salah satu nasehat dagang, jangan pernah melakukan stok barang dalam jumlah besar, kecuali anda agen tunggal
kondisi ini berbeda dari tahun 1995-2007 dulu, dimana harga barang tidak pernah menurun, selalu bergerak naik
kalau turun paling turun sedikit 5% paling banyak, kalau naik wah 30 sampai 100 %
makanya motto orang dulu-dulu simpan stok barang tidak ada rugi nya....
berbeda dengan sekarang, krisis tahun 1998 bisa dikatakan anak buah yang bangkrut dimana krisis global dirasakan pada negara berkembang saja, sekarang tahun 2008-2009 big boss kita amerika yang bangkrut...
bayangkan amerika rata-rata membeli cokelat saja diharga 27,500 per/kg, sekarang menjadi 17,500per/kg dan dulu mungkin 20-30% amerika mampu menyerap seluruh produksi dunia,sekarang butik indonesia saja kurang pembeli....
pabrik di cina saja yang memproduksi mainan, seluruh hasil produk nya di beli oleh amerika...
sekarang amerika stop membeli mainan, pabrik tersebut langsung tutup. karena di produksi pun malahan tidak ada pembeli..)

 _/\_
salam metta.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Shining Moon on 10 June 2009, 07:41:26 PM
Setuju sama mercy...kalau dalam saham, tidak berarti kita untung lantas orang lain rugi karna kita menjual barang kepadanya. Orang itu kan bisa juga menjual lagi sahamnya di harga yang lebih tinggi, who knows the limit??
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 11 June 2009, 09:16:56 AM
dear marcedes & yuri,

Kayanya ada salah pengertian nih, coba baca lagi pernyataan saya diatas secara lengkap yah, saya tidak menyatakan bhw saham &/ forex lebih jelek ketimbang dagang namun lebih ke bagaimana kita bisa mengelola batin dgn lebih baik

Ini sebenarnya sudah disebutkan oleh bro marcedes dengan jelas :

Quote
dalam arti pasar modal lebih cepat perputaran ketimbang dagang


dimana diatas saya juga udah sebutkan :

Quote
Kalau saya perjelas bro, coba lihat bagaimana kondisi batin anda wkt main itu deh..... kalo harga naik, ada debar2... makin tinggi, rasanya makin berdebar2..... mo dijual, sayang (krn mikir akan naik lagi), tapi ga dijual, takut turun.....

apalagi kalo maen forex, setiap saat harga naek turun... batin sangat cepat berfluktuasi antara dosa/benci kalo turun, dan lobha jika harga naek.....

Itu sharing pengalaman saya wkt maen saham dan forex..... ini akan sangat terasa jika anda sudah bisa memperhatikan gejolak batin anda

Nah batin kita yg putthujhana, yang masih diliputi LDM akan senang dengan kondisi lobha dan dosa, sesuatu yang wajar krn batinnya masih diliputi LDM

Sementara Guru Buddha mengajarkan utk mengikis LDM, agar kita bisa mencapai tujuan yaitu Nibbana

Nah kalo dilogika, gimana mo mencapai nibbana kalau kegiatan kita di forex atau saham yang justru memperbanyak Lobha dan Dosa? 

Jadi dgn main saham dan valas, berkesempatan menumpuk LDM lebih banyak ketimbang dagang..... karena di dagang, mau seberapa cepat berfluktuasi pun, paling hanya beberapa kali saja dalam 1 hari
sementara di saham, apalagi forex...... fluktuasinya jauh lebih cepat......batin terus menerus melakukan lobha - dosa

Dengan melakukan kegiatan yg lebih tenang, kita yg masih putthujhana akan lebih bisa melihat kondisi batin kita, ketimbang kegiatan yg lebih berfluktuasi
Itu kenapa sebaiknya jika ingin bervipassana, kita ke tempat yg tenang, ponsel semua dinonaktifkan, dan fokus pada vipassana

Tapi jika memang sudah ahli mengelola batin, yah silahkan saja jika memang melakukan kegiatan yg berfluktuasi

Semoga poin disini bisa dimengerti bhw Buddhism tidak melihat pada obyeknya tapi ke bagaimana kondisi batinnya, ok?

semoga bermanfaat

metta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rainier on 12 June 2009, 02:16:20 AM
wah thx ya teman2 atas sharingnya

sekarang sedikit mengerti hehe..

jadi menurut bro markosprawira forex dan saham dapat memupuk LDB karena kita bisa dapat untung sangat cepat bahkan dalam hitungan menit (terutama forex),jadi kita akan berusaha untuk untung terus. berbeda dengan dagang yang hanya sedikit berfluktasi.

benar begitu bro marcos? kalau salah mohon di koreksi hehe...

Salam Metta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 12 June 2009, 09:07:26 AM
Ga hanya lobha krn untung, tapi juga dosa wkt turun

Kalo emg bro rainier mau tahu, cobalah maen saham dan/atau forex dan silahkan lihat bagaimana batin anda wkt maen itu......  ;D

itu udah saya sebut diatas :

Quote
apalagi kalo maen forex, setiap saat harga naek turun... batin sangat cepat berfluktuasi antara dosa/benci kalo turun, dan lobha jika harga naek.....

Demikianlah Buddhism, bukan melihat obyek dari sudut pandang kita tapi dari bagaimana batin kita saat itu.... itulah praktek keseharian Buddhism, bukan hanya sekedar baca sutta atau paritta saja

sekedar info : dari karyawan di kantor saya yg totalnya 300 org, sekitar 50%nya maen saham dan sangat jelas melihat fluktuasi batin mereka spt yg dulu saya alami......

Pilihan ada di masing2 individu

metta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: marcedes on 12 June 2009, 11:10:21 AM
wah thx ya teman2 atas sharingnya

sekarang sedikit mengerti hehe..

jadi menurut bro markosprawira forex dan saham dapat memupuk LDB karena kita bisa dapat untung sangat cepat bahkan dalam hitungan menit (terutama forex),jadi kita akan berusaha untuk untung terus. berbeda dengan dagang yang hanya sedikit berfluktasi.

benar begitu bro marcos? kalau salah mohon di koreksi hehe...

Salam Metta
masalah jantung.....^^

coba lihat batin orang2 di cafe se-waktu taruhan bola saja, begitu posisi kalah atau lawan buat goal...aduh sialan pemain ! [at] #!$! [at] #
padahal kalau ada orang mencetak harus nya bermudita ^^...
disitulah permasalahannya....

makanya baik bisnis apa saja, pasti ada seperti ini jika batin masih pemula.
makanya bikkhu dalam peraturan vinaya dilarang berbisnis.^^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Shining Moon on 12 June 2009, 11:15:04 AM
Kalau saya sih main untuk jangka panjang...jadi batin tidak berfluktuasi setiap hari. Kalau perlu malah tak usah melihat harga penutupan...Tapi, setiap orang kan beda ya. Salut deh sama bro markus...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: drexman on 12 June 2009, 11:45:02 AM
sori br masuk,kalo2 uda ada yang jawab...tolong diulang lagi, dalam buddhis,definisi judi ada ga??
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 12 June 2009, 01:43:40 PM
Kalau saya sih main untuk jangka panjang...jadi batin tidak berfluktuasi setiap hari. Kalau perlu malah tak usah melihat harga penutupan...Tapi, setiap orang kan beda ya. Salut deh sama bro markus...

nah itu udah beda kasusnya sis..... soalnya yg saya bilang adalah mereka yang bukan ivestor, itu kenapa saya sebut

Quote
apalagi kalo maen forex, setiap saat harga naek turun... batin sangat cepat berfluktuasi antara dosa/benci kalo turun, dan lobha jika harga naek.....

tapi kalo ga diperhatiin alias untuk long term, yah silahkan aja...... krn efek ke fluktuasi batin akan jauh lebih sedikit

sebenarnya hal sama juga akan makin bnyk terjadi, apalagi dengan masuknya jenis2 baru seperti future, index, commodity, dsbnya.....

makin lama akan makin sulit utk mengendalikan batin krn makin bnyknya "godaan" dari lingkungan.....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 12 June 2009, 01:44:41 PM
sori br masuk,kalo2 uda ada yang jawab...tolong diulang lagi, dalam buddhis,definisi judi ada ga??

sejauh yg saya tahu : ga ada......
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: budi_west on 12 June 2009, 02:24:36 PM
Menurut hati dan pikiran masing2 aja lah...
kalo merugikan yah jangan..
:)
Terdapat enam bahaya, anak muda, bagi orang yang gemar berjudi
1. jika menang, ia akan dibenci orang
2. jika kalah, ia hanya dapat meratapi hartanya yang hilang
3. ia menghambur2kan hartanya
4. di pengadilan, ucapannya dianggap tidak berharga
5. ia dipandang rendah oleh kawan dan lawan
6. ia tidak disukai oleh orang yang mencari menantu, karena seorang penjudi tidak bisa memelihara keluarganya dengan baik

dikutip dari sigalovada suttanta buku riwayat hidup buddha gotama

nah, jika anda termasuk salah satunya...
berhati2lah..


sori br masuk,kalo2 uda ada yang jawab...tolong diulang lagi, dalam buddhis,definisi judi ada ga??

sejauh yg saya tahu : ga ada......
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: tula on 12 June 2009, 06:14:04 PM


Buddhism mengajarkan utk mengikis lobha, dosa dan moha, bro....

Betul selama kita masih sebagai putthujhana, kita tidak bisa lepas dari LDM secara total tapi akan lebih baik jika kita bisa mencari hal yg paling sedikit menambah LDM

Jadi bukan obyek/pekerjaan yg akusala, melainkan dari bagaimana batin menanggapinya.

Jika anda di forex, saham tapi spt kata tula utk jadi investor, penambahan lobha akan lebih  sedikit dibanding bermain ODT (One Day Transaction)

tapi saya pribadi, udah meninggalkan forex, saham sejak tahun 1997.....

wah begini ya cara berpikir yg bener ... berarti tula salah selama ini  :-?, makaci om markos utk pembetulannya ....  :x

grp tuk om deh  :x
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 12 June 2009, 06:43:55 PM


Buddhism mengajarkan utk mengikis lobha, dosa dan moha, bro....

Betul selama kita masih sebagai putthujhana, kita tidak bisa lepas dari LDM secara total tapi akan lebih baik jika kita bisa mencari hal yg paling sedikit menambah LDM

Jadi bukan obyek/pekerjaan yg akusala, melainkan dari bagaimana batin menanggapinya.

Jika anda di forex, saham tapi spt kata tula utk jadi investor, penambahan lobha akan lebih  sedikit dibanding bermain ODT (One Day Transaction)

tapi saya pribadi, udah meninggalkan forex, saham sejak tahun 1997.....

wah begini ya cara berpikir yg bener ... berarti tula salah selama ini  :-?, makaci om markos utk pembetulannya ....  :x

grp tuk om deh  :x

jika berkenan, tolong bro tula share bagaimana pemikiran selama ini

mungkin bs bermanfaat utk rekan2 DC lainnya

metta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rainier on 13 June 2009, 09:25:38 AM
Wah thx ya bro marcos dan teman2 yang lain. betul2 mencerahkan   ;D  ;D
 _/\_

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: tula on 13 June 2009, 06:23:39 PM


Buddhism mengajarkan utk mengikis lobha, dosa dan moha, bro....

Betul selama kita masih sebagai putthujhana, kita tidak bisa lepas dari LDM secara total tapi akan lebih baik jika kita bisa mencari hal yg paling sedikit menambah LDM

Jadi bukan obyek/pekerjaan yg akusala, melainkan dari bagaimana batin menanggapinya.

Jika anda di forex, saham tapi spt kata tula utk jadi investor, penambahan lobha akan lebih  sedikit dibanding bermain ODT (One Day Transaction)

tapi saya pribadi, udah meninggalkan forex, saham sejak tahun 1997.....

wah begini ya cara berpikir yg bener ... berarti tula salah selama ini  :-?, makaci om markos utk pembetulannya ....  :x

grp tuk om deh  :x

jika berkenan, tolong bro tula share bagaimana pemikiran selama ini

mungkin bs bermanfaat utk rekan2 DC lainnya

metta

kalo saya sih mikir nya seperti ini

"kan smuga smua makluk berbahagia ? kalo kita ingin bahagia tp dengan mengorbankan kebahagiaan  pihak lain .. moto nya jadi ganti dunkz .. cmiiw"
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 18 June 2009, 06:49:24 AM
Butuh bantuannya
req dunk,
samyyuta nikaya sutta ketika sang buddha mengambil segengam daun untuk membandingkan dengan banyak daun dihutan..
Versi lengkap ya..

Thank,nt dapat hadiah...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Kelana on 18 June 2009, 07:02:57 AM
Butuh bantuannya
req dunk,
samyyuta nikaya sutta ketika sang buddha mengambil segengam daun untuk membandingkan dengan banyak daun dihutan..
Versi lengkap ya..

Thank,nt dapat hadiah...

http://dhammacitta.org/tipitaka/sn/sn56/sn56.031.than.html (http://dhammacitta.org/tipitaka/sn/sn56/sn56.031.than.html)


Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 18 June 2009, 10:05:22 AM
Butuh bantuannya
req dunk,
samyyuta nikaya sutta ketika sang buddha mengambil segengam daun untuk membandingkan dengan banyak daun dihutan..
Versi lengkap ya..

Thank,nt dapat hadiah...

http://dhammacitta.org/tipitaka/sn/sn56/sn56.031.than.html (http://dhammacitta.org/tipitaka/sn/sn56/sn56.031.than.html)



kamsia..kamsia..kamsia
samita mode;on

grp +1 sent
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Lifa on 21 June 2009, 10:05:16 PM
Namo budhaya
Lifa mau nanya dunk!
Bedanya Bhante ama suhu apaan ?  ???
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: ryu on 21 June 2009, 10:10:52 PM
Namo budhaya
Lifa mau nanya dunk!
Bedanya Bhante ama suhu apaan ?  ???

panggilan Bhante itu dari theravada, kalo suhu dari mahayana
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dipasena on 21 June 2009, 10:11:35 PM
Namo budhaya
Lifa mau nanya dunk!
Bedanya Bhante ama suhu apaan ?  ???


bhante/bhikkhu itu panggilan untuk murid buddha yg meninggalkan kehidupan duniawi... dan biasa nya digunakan oleh aliran theravada

suhu itu panggilan kalo lifa belajar kung fu :))

suhu artinnya guru, sehingga digunakan pula tuk memanggil bhikkhu/bhante aliran mahayana yg dianggap sebagai guru... jd jangan heran jika bhikkhu/bhante mahayana dipanggil suhu... misalkan suhu dhanuttono
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 21 June 2009, 10:16:11 PM
Bhante, biasanya diidentikkan dengan Pali, Theravada. Artinya kurang lebih yang mulia.
Suhu, biasa diidentikkan dengan Mandarin, Mahayana. Artinya kurang lebih guru.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Lifa on 21 June 2009, 10:18:02 PM
Thanks ya jawabannya! :P
Lifa pikir suhu sama bhante beda tingkatan :-[
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: drexman on 22 June 2009, 07:20:03 AM
sori br masuk,kalo2 uda ada yang jawab...tolong diulang lagi, dalam buddhis,definisi judi ada ga??

sejauh yg saya tahu : ga ada......
ga ada ya??brati buddhis ga bs dong menanggapi kasus judi..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: epicentrum on 22 June 2009, 09:50:14 AM
suhu bukannya yg suka diatur2 itu yah ^-^

itu mah temperatur kaleeee......tape deh...hahaha...

sori br masuk,kalo2 uda ada yang jawab...tolong diulang lagi, dalam buddhis,definisi judi ada ga??

sejauh yg saya tahu : ga ada......
ga ada ya??brati buddhis ga bs dong menanggapi kasus judi..

mungkin lebih bagus kasih contoh kasusnya seperti apa, jadi bisa qta liat dr berbagai pengalaman dan pengetahuan yg dimiliki qta masing2 :)

mungkin definisi judi kalo diterangkan secara langsung dalam sutta dsbnya memang tidak ada, seperti hal nya mengenai rokok (yg sempat dipertanyakan sebenarnya merokok itu termasuk melanggar sila ke-5 atau tidak) maupun seperti apakah bhikkhu boleh memegang laptop, karena pada jaman tersebut hal tersebut belum muncul. namun qta bisa meninjaunya dari sisi lain, misal spt merokok, memang tidak dibuat dr bahan fermentasi sehingga tidak menimbulkan hilangnya kesadaran, namun yg dilihat dr merokok adalah kemelekatan qta terhadap rokok tersebut, dimana kalo qta tidak merokok rasanya tidak tenang, nah hal inilah yg perlu qta hindari
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 22 June 2009, 10:20:00 AM
Thanks ya jawabannya! :P
Lifa pikir suhu sama bhante beda tingkatan :-[


Sekedar menambahkan...

Bhante itu merupakan panggilan sopan bagi umat awam kepada petapa / bhikkhu; juga merupakan panggilan hormat kepada petapa / bhikkhu yang lebih senior.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Raya Ditthi on 22 June 2009, 12:45:02 PM
 _/\_

Salam sejahtera buat rekan-rekan semua

Saya adalah seorang pemula di agama Budha ,(KTP Doang)  :) :) :)

Anak saya sering menanyakan bagaimana bumi,langit ,manusia dll yg ada didunia ini tercipta..????
Darimana kita tau kalau kita ini dapat ber-reinkarnasi....?
Mengapa di agama Budha tidak ada Tuhan...?
Mengapa di agama Budha tidak ada kata berdoa....?
Mengapa kita harus pergi ke klenteng (Cap Go/Ce IT) dan sembahyang kepada Dewa..?
Bagaimana cara memutuskan  tali reinkarnasi selain  menjadi Budha..?
Mengapa Budha juga dapat ber-reinkarnasi..?
Apa ada rekan -rekan yang bisa menjabarkannya secara detail........!!!!!!

karena sy sama sekali nga ngerti.....!!!!!!! :o :o :o

kalau bisa sich dalam bahasa yg sangat sederhana,biar gampang dimengerti...!!!!

TQ sebelumnya _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 22 June 2009, 01:33:06 PM
sori br masuk,kalo2 uda ada yang jawab...tolong diulang lagi, dalam buddhis,definisi judi ada ga??

sejauh yg saya tahu : ga ada......
ga ada ya??brati buddhis ga bs dong menanggapi kasus judi..

Ga ada definisi, bukan berarti ga bisa menanggapi.

Yang jelas adalah bhw Buddhism itu bertujuan untuk pengikisan Lobha, Dosa dan Moha
Nah apakah Judi itu mengikis, ataukah justru menambah Lobha/melekat/serakah?

Setahu saya, judi itu menambah lobha, jadi udah jelas itu adalah perbuatan yang a-dhamma (tidak selaras dengan kebenaran)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 22 June 2009, 01:43:56 PM
_/\_

Salam sejahtera buat rekan-rekan semua

Saya adalah seorang pemula di agama Budha ,(KTP Doang)  :) :) :)

Anak saya sering menanyakan bagaimana bumi,langit ,manusia dll yg ada didunia ini tercipta..????
Darimana kita tau kalau kita ini dapat ber-reinkarnasi....?
Mengapa di agama Budha tidak ada Tuhan...?
Mengapa di agama Budha tidak ada kata berdoa....?
Mengapa kita harus pergi ke klenteng (Cap Go/Ce IT) dan sembahyang kepada Dewa..?
Bagaimana cara memutuskan  tali reinkarnasi selain  menjadi Budha..?
Mengapa Budha juga dapat ber-reinkarnasi..?
Apa ada rekan -rekan yang bisa menjabarkannya secara detail........!!!!!!

karena sy sama sekali nga ngerti.....!!!!!!! :o :o :o

kalau bisa sich dalam bahasa yg sangat sederhana,biar gampang dimengerti...!!!!

TQ sebelumnya _/\_

1. Mengenai reinkarnasi : sebenarnya dalam Buddhis, tidak ada reinkarnasi. Yang ada adalah Rebecoming, bukan Reincanated krn reinkarnasi merujuk ke fisik yg berbeda dengan ROH (batin) yg sama.
Sedangkan berdasar buddhis, rebecoming merujuk ke fisik yg berbeda dengan kondisi batin yg berbeda pula

2. Mengenai Tuhan dan asal mula alam semesta

Bisa dilihat dari contoh pelajaran:
- anak TK diajari bhw hujan adl ciptaan Tuhan
- di SD, mulai diajari bhw hujan berasal dari awan
- di SMP, makin dalam dimana diterangkan proses dari mulai menguap, mengembun, jadi hujan, menguap lagi, dstnya.......

Jadi kenapa tidak ada Tuhan? krn Tuhan hanya ciptaan oleh org2 yg ga ngerti mengenai Alam yg sesungguhnya, yg karena keterbatasan pikiran mereka lalu menciptakan sosok yg disebut "Tuhan"

Sama seperti alur pikiran anak TK yg masih sederhana, lalu dibuat mudah jadi muncul pernyataan "Hujan adl ciptaan Tuhan"

Hal yg sama terjadi pada asal mula alam semesta. Krn pikirannya ga sampe, lalu dipermudah dgn bilang "Tuhan menciptakan alam semesta"

3. Berdoa : ada istilahnya kok yaitu Puja Bakti
Tapi isinya adalah kebaktian, bukan utk memuja2 mahluk adikuasa tertentu

4. HARUS ke kelenteng : siapa yg mengharuskan yah? emang ada peraturan yg mengharuskan?

5. Memutus rantai "rebecoming" (sori, saya ralat pernyataan "reinkarnasi") : Mungkin bukan mesti jadi Buddha yah tetapi menjadi Arahat
Kenapa demikian? karena Arahat adl org yg sudah membersihkan batin dari kondisi2 yg akan membuat kelahiran kembali

6. Buddha lahir kembali (kembali sy ralat dari kata reinkarnasi) : ehm, di theravada sih ga ada pernyataan itu yah

semoga jadi jelas

metta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: William_phang on 22 June 2009, 01:49:53 PM
_/\_

Salam sejahtera buat rekan-rekan semua

Saya adalah seorang pemula di agama Budha ,(KTP Doang)  :) :) :)

Anak saya sering menanyakan bagaimana bumi,langit ,manusia dll yg ada didunia ini tercipta..????
Darimana kita tau kalau kita ini dapat ber-reinkarnasi....?
Mengapa di agama Budha tidak ada Tuhan...?
Mengapa di agama Budha tidak ada kata berdoa....?
Mengapa kita harus pergi ke klenteng (Cap Go/Ce IT) dan sembahyang kepada Dewa..?
Bagaimana cara memutuskan  tali reinkarnasi selain  menjadi Budha..?
Mengapa Budha juga dapat ber-reinkarnasi..?
Apa ada rekan -rekan yang bisa menjabarkannya secara detail........!!!!!!

karena sy sama sekali nga ngerti.....!!!!!!! :o :o :o

kalau bisa sich dalam bahasa yg sangat sederhana,biar gampang dimengerti...!!!!

TQ sebelumnya _/\_

Saya mencoba menjawabnya ya.....semoga jawaban saya sesuai dengan yang diinginkan:

1. Bagaimana Bumi, langit, dan manusia itu tercipta?. Kita tahu bahwa alam semesta ini luas sekali dan bukan hanya cuma 1 planet bumi saja....kan didalam fisika alam semesta ini bisa mengalami kemunculan bintang dan planet baru serta adanya bintang yang mati....  Bumi ini juga timbul karena proses alami alam ini yang muncul dan lenyap... suatu saat Bumi ini pun akan lenyap dan akan muncul lagi bumi yang baru... Langit itu sebenarnya adalah ruang kosong diantara planet-planet... jd pada prinsipnya langit itu hanya persepsi kita keterbatasan indra penglihatan kita saja...

Setelah alam Bumi ini hancur, maka makhluk-makhluk akan terlahir di alam Abhasara (alam cahaya)... ini saya copy dari blog ratnakumara (yaitu Agganna-sutta, yang merupakan Sutta ke-27 dari Digha Nikaya.):

(a). Masa Setelah Kiamat / Hancurnya Bumi

“Vasetha, terdapat suatu saat, cepat atau lambat, setelah suatu masa yang lama sekali, ketika dunia ini hancur ( kiamat ). Dan ketika hal ini terjadi, umumnya makhluk-makhluk terlahir kembali di Abhassara ( alam cahaya, surga ke-12 dalam kosmologi Buddhis ); disana mereka hidup dari ciptaan batin ( mano maya ), diliputi kegiuran batin, memiliki tubuh yang bercahaya, melayang-layang di angkasa, hidup dalam kemegahan.

Mereka hidup demikian dalam masa yang lama sekali.

(b). Kondisi Bumi setelah berlalunya masa Kiamat / Hancurnya Bumi ( pembentukan awal )

“ Pada waktu itu ( bumi kita ini ) semuanya terdiri dari air, gelap gulita. Tidak ada matahari atau bulan yang nampak, tidak ada bintang-bintang maupun konstelasi-konstelasi yang kelihatan, siang maupun malam belum ada, laki-laki maupun wanita belum ada. Makhluk-makhluk hanya dikenal sebagai makhluk-makhluk saja. “

Khotbah Sang Buddha tersebut ternyata senada dengan pendapat para ilmuwan modern, bahwa pada awal-mulanya, permukaan bumi ini tertutup oleh air. Merujuk pada khotbah tersebut, Sang Buddha tidak menyatakan bahwa matahari dan bintang-bintang belum ada atau tercipta setelah bumi. Yang dinyatakan Sang Buddha adalah, bahwa matahari dan bintang-bintang belumlah nampak, atau dengan kata lain ada sesuatu yang lain yang menghalangi penampakan mereka. Bisa diartikan, yang menghalangi terlihatnya cahaya matahari dan bintang-bintang adalah karena makhluk-makhluk yang ada waktu itu semuanya adalah makhluk cahaya, yang memancarkan sinar kemilau yang megah, yang karenanya menutupi sinar matahari, bulan dan bintang. Makhluk hidup yang ada pertama kali adalah “aseksual”, tidak berjenis kelamin, tidak ada laki-laki, tidak ada perempuan. Hal ini senada dengan temuan para ilmuwan modern.

(c). Makanan yang Muncul Pertama Kali

“ Vasetha, cepat atau lambat setelah masa yang lama sekali bagi makhluk-makhluk tersebut, tanah dengan sarinya muncul keluar dari dalam air. Sama seperti bentuk-bentuk buih ( busa ) di permukaan nasi susu masak yang mendingin, demikianlah munculnya tanah itu.

Tanah itu memiliki warna, bau dan rasa. Sama seperti dadih susu atau mentega murni, demikianlah warna tanah itu; sama seperti madu tawon murni, demikianlah manis tanah itu. “

(d). “Dosa” Asal Para Makhluk : Keserakahan

“ Kemudian Vasetha, diantara makhluk-makhluk yang memiliki sifat serakah ( lolojatiko ) berkata : “O apakah ini ? “, dan mencicipi sari tanah itu dengan jarinya. Dengan mencicipinya, maka ia diliputi oleh sari itu, nafsu keinginan masuk dalam dirinya.

Makhluk-makhluk lainnya mengikuti contoh perbuatannya, mencicipi sari tanah itu, dengan jari-jari…makhluk-makhluk itu mulai makan sari tanah, memecahkan gumpalan-gumpalan sari tanah tersebut dengan tangan mereka.”

(e). Lenyapnya Cahaya dari Para Makhluk Cahaya dan Terlihatnya Sinar Matahari dan Bintang-bintang

“ Dan dengan melakukan hal ini, cahaya tubuh makhluk-makhluk itu lenyap. Dengan lenyapnya cahaya tubuh mereka, maka matahari, bulan, bintang-bintang dan konstelasi-konstelasi nampak… siang dan malam terjadi.”

(f). Bermulanya Pembentukan Bumi Kembali ( Evolusi )

“ Demikianlah Vasetha, sejauh itu bumi terbentuk kembali. Vasetha, selanjutnya makhluk-makhluk itu menikmati sari tanah, memakannya, hidup dengannya, dan berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali.”

(g).Terbentuknya Tubuh Para Makhluk Dunia

“ Berdasarkan atas takaran yang mereka makan itu, maka tubuh mereka menjadi padat, dan terwujudlah berbagai macam bentuk tubuh. Sebagian makhluk memiliki bentuk tubuh yang indah dan sebagian makhluk memiliki bentuk tubuh yang buruk.”

(h). Munculnya Tumbuhan Pertama Kali ( Tumbuhan Serupa Cendawan )

“ Dan karena keadaan ini, maka mereka yang memiliki bentuk tubuh yang indah memandang rendah mereka yang memiliki bentuk tubuh yang buruk…maka sari tanah itupun lenyap…ketika sari tanah lenyap…muncullah tumbuhan dari tanah ( bhumipappatiko ).

Cara tumbuhnya seperti cendawan…mereka menikmati, mendapatkan makanan, hidup dengan tumbuhan yang muncul dari tanah tersebut, dan hal ini berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali…( seperti diatas )…”

Sementara mereka bangga akan keindahan diri mereka, mereka menjadi sombong dan congkak, maka tumbuhan yang muncul dari tanah itupun lenyap.

(i). Munculnya Tumbuhan Selanjutnya ( Tumbuhan Menjalar )

“ Selanjutnya tumbuhan menjalar ( badalata ) muncul…warnanya seperti dadih susu atau mentega murni, manisnya seperti madu tawon murni. Mereka menikmati, mendapatkan makanan dan hidup dengan tumbuhan menjalar itu…maka tubuh mereka menjadi lebih padat; dan perbedaan tubuh mereka nampak lebih jelas, sebagian nampak indah dan sebagian nampak buruk.

Dan karena keadaan ini, maka mereka yang memiliki bentuk tubuh indah memandang rendah mereka yang memiliki bentuk tubuh buruk…

Sementara mereka bangga akan keindahan tubuh mereka sehingga menjadi sombong dan congkak, maka tumbuhan menjalar itupun lenyap. “

(j). Munculnya Padi

“ Kemudian Vasetha, ketika tumbuhan menjalar lenyap…muncullah tumbuhan padi ( Sali ) yang masak di alam terbuka, tanpa dedak dan sekam, harum, dengan bulir-bulir yang bersih. Pada sore hari, mereka mengumpulkan dan membawanya untuk makan pada waktu malam, pada keesokan paginya padi itu telah tumbuh dan masak kembali. Bila pada pagi hari mereka mengumpulkan dan membawanya untuk makan siang, maka pada sore hari padi tersebut telah tumbuh dan masak kembali, demikian terus menerus padi itu muncul.

Vasetha, selanjutnya makhluk-makhluk itu menikmati padi ( masak ) dari alam terbuka, mendapatkan makanan itu dan hidup dengan tumbuhan padi tersebut, dan hal ini berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali.”

(k). Terbentuknya Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan

“ Berdasarkan atas takaran yang mereka nikmati dan makan itu, maka tubuh mereka tumbuh lebih padat, dan perbedaan bentuk tubuh mereka nampak lebih jelas. Bagi wanita nampak jelas kewanitaannya ( itthilinga ) dan bagi laki-laki nampak jelas kelaki-lakiannya ( purisalinga ).”

(l).Terjadinya Hubungan Sexual

“ Kemudian wanita sangat memperhatikan tentang keadaan laki-laki, dan laki-lakipun sangat memperhatikan keadaan wanita. Karena mereka saling memperhatikan keadaan diri satu sama lain terlalu banyak, maka timbullah nafsu indria yang membakar tubuh mereka. Dan sebagai akibat adanya nafsu indria tersebut, mereka melakukan hubungan kelamin.

Vasetha, ketika makhluk-makhluk lain melihat mereka melakukan hubungan kelamin…dst…dst… “.

Menurut Sang Buddha, alam semesta ini tidak berawal ; tidak ada awal yang benar-benar awal, karena daur-hidup semesta ini, dari awal-mula terjadi hingga kiamat, dan mulai dari awal evolusi lagi, telah berlangsung sangat lama, tidak hanya sekali saja.

Keberadaan dan berlangsungnya alam-semesta itu ditunjang oleh hukum alam semata. Hukum alam itu sendiri, sesungguhnya bersifat relatif, hanya berlaku di alam fenomena, dan muncul “secara khayal” / “delusif” dari dalam tathagatagarbha ( “rahim Tathagata” ).

Sang Buddha juga mengajarkan bahwa ada banyak planet lain yang juga dihuni makhluk hidup, jauh sebelum tata-surya kita terbentuk. Mungkin inilah yang saat ini oleh ilmuwan dan masyarakat modern dikenal dengan “alien”. Tidak mengherankan bila makhluk luar angkasa ini mempunyai teknologi dan peradaban yang jutaan tahun lebih maju daripada manusia, karena ternyata menurut Sang Buddha sendiri, sebelum tata-surya kita terbentuk, diluar sana telah ada tata-surya yang juga telah dihuni oleh makhluk-makhluk hidup.

2. Pembuktian re-inkarnasi?.. Mgkn lebih cocok sebutnya tumimbal lahir bukan re-inkarnasi....ini yang agak sulit untuk dibuktikan.... pembuktian biasanya cuma bersifat pribadi... ada beberapa ilmuwan sudah melakukan research hal ini seperti Dr.Stevenson... coba search di google hasil research stevenson biasanya banyak keluar... atau cara yang lebih gampang dengan menggunakan Hipnotis (past life regression) mgkn bisa contact nathali sunaidi untuk hal ini...

3. Masalah Tuhan?... orang selalu mempermasalahkan Tuhan karena terpengaruh oleh ajaran Samawi kalo menurut saya... Buddha mengatakan:

para mahluk adalah pemilik karmanya sendiri, pewaris karmanya sendiri, memiliki karmanya sebagai penyebab kelahiran kembali, karma merupakan sanak keluarganya, dan karma sebagai pelindungnya. Karma yang menyebabkan makhluk yang memiliki keadaan hina atau Mulia (Majjima Nikaya III.203)

Diri kita sendirilah yang bertanggung-jawab atas diri kita sehingga kehadarin sosok makhluk yang namanya Tuhan itu tidak mempunyai peran lagi....kalo kita lihat Tuhan seperti yang dikenal oleh Ajaran samawi...

4. Masalah Doa?.. Ajaran Buddha mengajarkan untuk mengurangi keserakahan (lobha) , kebencian (dosa)), dan kegelapan bathin (moha).. nah kalo kita kaitkan dalam doa seperti yang dikenal di masyarakat luas di sekitar kita...contoh doa yang seperti ini misalkan.. 'ya tuhan berkatilah saya supaya saya menang undian"... dengan otomatis kalo kita lihat kedalam bathin kita ini akan menambah keserakahan kita, tetapi tidak semua doa seperti ini...ini contoh yang extreme.... karena kita adalah bertanggung-jawab atas diri kita sendiri jd doa yang memohon itu tidak pada tempatnya... didalam Ajaran Buddha harusnya kita membagi misalkan mengembangkan cinta kasih dengan mengucapkan "semoga semua makhluk berbahagia"... ini juga bisa di consider sebagai doa cuma berpusat pd diri kita dan diarahkan ke makhluk yang lain.

5.pergi ke kelenteng dan sembayang dewa?...ini sebenarnya adalah tradisi Tionghoa dalam tridharma.. jd perlu dibedakan antara praktek ajaran Buddha dengan praktek tradisi.

6. Bagaimana memutuskan Tali reinkarnasi.?... mgkn lebih cocok sebutnya tumimbal-lahir krn re-inkarnasi punya arti yang berbeda kl menurut ajaran Buddha... untuk bisa memutuskan lingkaran ini ya tentu harus bisa menumbus Anicca, Dukka, Anatta.... dan katanya ini bisa dicapai dengan meditasi Vipassana. Krn saya juga masih puthujana dan saya blm bisa menembus hal ini maka saya menggunakan katanya..

7. Buddha dapat ber-reinkarnasi?... Buddha sudah memutuskan semua faktor pendukung untuk tumibal-lahir.... jd Buddha sudah tidak akan ber tumimbal-lahir lagi...



Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Lifa on 22 June 2009, 01:51:42 PM
Yang Lifa tau :-?
Judi tuch awalnya nggak Dosa, tapi lama-kelamaan jadinya dosa.
Berawal dari iseng2 trus ketagihan yang menyebabkan Lobha.
Karena ketagihan jadi kepengen lagi sampe taruhannya abis,
udah nggak punya apa2 lagi jadinya ngambil barang milik orang lain tanpa izin (mencuri).
Jadi dari Judi tuch menyebabkan Lobha n melanggar pancasila budhist yang ke-2
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 22 June 2009, 01:54:54 PM
_/\_

Salam sejahtera buat rekan-rekan semua

Saya adalah seorang pemula di agama Budha ,(KTP Doang)  :) :) :)

Anak saya sering menanyakan bagaimana bumi,langit ,manusia dll yg ada didunia ini tercipta..????
Darimana kita tau kalau kita ini dapat ber-reinkarnasi....?
Mengapa di agama Budha tidak ada Tuhan...?
Mengapa di agama Budha tidak ada kata berdoa....?
Mengapa kita harus pergi ke klenteng (Cap Go/Ce IT) dan sembahyang kepada Dewa..?
Bagaimana cara memutuskan  tali reinkarnasi selain  menjadi Budha..?
Mengapa Budha juga dapat ber-reinkarnasi..?
Apa ada rekan -rekan yang bisa menjabarkannya secara detail........!!!!!!

karena sy sama sekali nga ngerti.....!!!!!!! :o :o :o

kalau bisa sich dalam bahasa yg sangat sederhana,biar gampang dimengerti...!!!!

TQ sebelumnya _/\_

1) Asal mula dari Alam Semesta dan makhluk-makhluk tidak bisa dijangkau oleh pikiran manusia biasa.

2) Kita mengetahuinya dari Agama Buddha. Dan juga fakta-fakta di luar sana yang membuktikannya. Beberapa kasus adanya reincarnation sudah didokumentasikan oleh Discovery Channel.

3) Di Agama Buddha tidak ada Tuhan dalam bentuk pribadi, karena pribadi adalah hakikat dari makhluk hidup. Dan tidak ada makhluk yang menjadi Tuan Semesta Alam.

4) Karena Agama Buddha mengajarkan hukum sebab-akibat, sehingga semua yang sudah dan akan terjadi merupakan hasil dari perbuatan kita sendiri. Sehingga kita tidak perlu berdoa (meminta / memohon) pada pribadi yang lain.

5) Tradisi sembahyang pada Ce It dan Cap go adalah tradisi dari Bangsa tionghoa, dan lebih condong pada Ajaran Kong Hu Chu (bukan Agama Buddha). Tapi hal ini tidak bertentangan dengan Agama Buddha.

6) Menjadi Buddha adalah mencapai Pembebasan. Pembebasan inilah yang merupakan terhentinya roda kehidupan berulang (tumimbal lahir). Konsep kelahiran berulang dalam Agama Buddha bukan reinkarnasi, tetapi tumimbal lahir.

7) Buddha tidak lagi mengalami kehidupan berulang (bertumimbal lahir).



Semoga jawabannya cukup sederhana. Ada beberapa jawaban yang mungkin masih menggantung dalam benak Anda, karena jawaban itu sebenarnya membutuhkan penjelasan lebih lanjut yang tidak cukup sederhana. Kalau Anda belum mengerti, silakan bertanya kembali.

_/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: epicentrum on 22 June 2009, 10:21:16 PM
Judi tuch awalnya nggak Dosa, tapi lama-kelamaan jadinya dosa.
Berawal dari iseng2 trus ketagihan yang menyebabkan Lobha.
Karena ketagihan jadi kepengen lagi sampe taruhannya abis,
udah nggak punya apa2 lagi jadinya ngambil barang milik orang lain tanpa izin (mencuri).
Jadi dari Judi tuch menyebabkan Lobha n melanggar pancasila budhist yang ke-2

dosa itu segala sesuatu yg qta 'tolak', sedangkan lobha adalah kerakusan (ingin lagi, lagi n lagi). jadi pernyataan td kyknya ga nyambung deh hehe...., awalnya dosa trus jd lobha... yg sebenarnya awalnya ada lobha n dosa. cuma mo memperjelas aja. sebenarnya dr awal berjudi, sudah muncul lobha, dosa n moha. qta coba point pada pertama kali berjudi yah...pada saat pertama kali berjudi, muncul moha krn tidak mengetahui bahwa berjudi itu dapat menimbulkan hal2 yg tdk baik (pliz refer to sabda Sang Buddha ttg akibat dr suka berjudi), muncul dosa karena di awal merasa bahwa judi kayaknya ga baik deh (ada penolakan dan juga muncul vicikhicca/keragu2an) tapi iseng ah nyobain, juga muncul lobha karena kalo misalnya menang asyik neh bisa maen lagi n mana tau bisa menang lagi n menang lagi....
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Raya Ditthi on 23 June 2009, 11:12:17 AM
1) Asal mula dari Alam Semesta dan makhluk-makhluk tidak bisa dijangkau oleh pikiran manusia biasa.

jawaban No.1 ini masih kurang penjelasannya tolong dijabarkan lagi soalnya kalau 1/2-1/2 jawabnya ank sy + penasaran...! karena disekolahnya ini skrg bnyk yg beragama kr****n dan dia selalu mengatakan kpd sy dan menanyakan kpd sy klu kita ini sebenarnya terbuat dari tanah/debu dan tercipta mahluk pertama Adam & Hawa (Itu sy tau krn basic sy jg dulu bersekolah dan pernah belajar agama tersebut) dan terus terang saja, saya jadi sangat kerepotan untuk menjawabnya..!

4) Karena Agama Buddha mengajarkan hukum sebab-akibat, sehingga semua yang sudah dan akan terjadi merupakan hasil dari perbuatan kita sendiri. Sehingga kita tidak perlu berdoa (meminta / memohon) pada pribadi yang lain.

Kalau ada yg sembahyang ke klenteng dan membaca paritta ke wihara jadi disebutnya apa...? dan bagaimana sy harus menjelaskannya kalau kita ke cetya u/bc paritta bukan untuk meminta/memohon...? (karena sy sendiri yg mengajarkan agar ank2 sy klu pergi ke klenteng/wihara/cetya itu untuk berdoa (agar supaya.......) berarti selama ini sy salah yach.............gimana donk.......!!!
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 23 June 2009, 11:50:58 AM
1) Asal mula dari Alam Semesta dan makhluk-makhluk tidak bisa dijangkau oleh pikiran manusia biasa.

jawaban No.1 ini masih kurang penjelasannya tolong dijabarkan lagi soalnya kalau 1/2-1/2 jawabnya ank sy + penasaran...! karena disekolahnya ini skrg bnyk yg beragama kr****n dan dia selalu mengatakan kpd sy dan menanyakan kpd sy klu kita ini sebenarnya terbuat dari tanah/debu dan tercipta mahluk pertama Adam & Hawa (Itu sy tau krn basic sy jg dulu bersekolah dan pernah belajar agama tersebut) dan terus terang saja, saya jadi sangat kerepotan untuk menjawabnya..!

Dalam konsep Buddhisme, segala sesuatu yang ada di dunia ini bisa ada dikarenakan paduan dari berbagai faktor. Ada sebab-sebab yang menghasilkan sesuatu. Misalnya : Nasi goreng bisa ada karena adanya beras dan bumbu-bumbu serta sang juru masak. Beras itu sendiri bisa ada karena adanya tumbuhan padi yang tumbuh di sawah, dengan pengairan yang cukup, mendapat sinar matahari secukupnya, dsb. Dari contoh sederhana ini saja terlihat jelas bahwa "nasi goreng" bisa ada dikarenakan banyak sebab. Apalagi untuk perihal Alam Semesta dan semua makhluk.

Adalah terlalu luas untuk dijabarkan segala penyebab yang mengakibatkan adanya Alam Semesta dan semua makhluk ini. Dan perlu diketahui lagi, dalam konsep Buddhisme ini, segala sebab adalah saling mengkondisikan dan berhubungan. Misalnya : tanpa kondisi tanah yang baik, tumbuhan padi tidak mungkin dapat tumbuh meski mendapat sokongan air dan penyinaran matahari yang cukup. Dari hal ini kita bisa menarik kesimpulan, bahwa sebenarnya tidak ada sebab pertama di dunia ini. Artinya tidak ada sebab tunggal yang menjadi pencipta segala hal di dunia ini. Tidak adanya sebab tunggal, dengan kata lain tidak ada Tuhan.


4) Karena Agama Buddha mengajarkan hukum sebab-akibat, sehingga semua yang sudah dan akan terjadi merupakan hasil dari perbuatan kita sendiri. Sehingga kita tidak perlu berdoa (meminta / memohon) pada pribadi yang lain.

Kalau ada yg sembahyang ke klenteng dan membaca paritta ke wihara jadi disebutnya apa...? dan bagaimana sy harus menjelaskannya kalau kita ke cetya u/bc paritta bukan untuk meminta/memohon...? (karena sy sendiri yg mengajarkan agar ank2 sy klu pergi ke klenteng/wihara/cetya itu untuk berdoa (agar supaya.......) berarti selama ini sy salah yach.............gimana donk.......!!!

Berdoa kepada para Dewa di Klenteng dan membaca Paritta itu tidaklah sama. Dalam tradisi Tionghoa, bersembahyang dan berdoa kepada para Dewa memang menjadi salah satu ritual yang khas. Dalam kepercayaan Orang Tionghoa, para Dewa diyakini bisa menjadi penolong atau Kui Ren bagi orang-orang yang kesusahan. Oleh karena itulah, tradisi berdoa (memohon / meminta) kepada para Dewa terus berlangsung sampai saat ini.

Sang Buddha tidak menentang hal ini. Dalam Sigalovada Sutta, Sang Buddha menganjurkan agar para perumah tangga menghormati orang-orang yang mulia dan patut dihormati. Salah satunya yang disebutkan oleh Sang Buddha adalah memberikan persembahan dan penghormatan kepada para Dewa. Para Dewa adalah makhluk mulia yang terlahir di alamnya karena perbuatan-perbuatan jasanya. Oleh karena itu mereka patut dihormati. Pengutaraan / permohonan yang kita sampaikan dalam doa kepada mereka pun tidak salah. Karena jika kita memiliki kesesuaian kamma, mungkin saja bahwa para Dewa mampu menolong kita.

Sedangkan Paritta adalah pelafalan syair-syair Buddhadhamma sebagai perenungan. Tujuannya adalah untuk mengkondisikan keadaan batin yang sehat. Di samping itu, dengan merenungkan makna dari syair-syair itu, diharapkan agar kita lebih termotivasi dan mempraktikkan Dhamma dengan lebih baik.

:)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Raya Ditthi on 23 June 2009, 12:57:17 PM
at_ Upasaka

BTW ,TQ banget atas jawabannya, mudah-mudahan sy bisa menjabarkannya kepada ank sy dengan baik...!! tanpa kesulitan,tapi kalau blom ngerti tanya lagi  yach...??   :) :)mumpung gratis ;D ;D

 _/\_ _/\_ _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: J.W on 23 June 2009, 03:26:45 PM
at_ Upasaka

BTW ,TQ banget atas jawabannya, mudah-mudahan sy bisa menjabarkannya kepada ank sy dengan baik...!! tanpa kesulitan,tapi kalau blom ngerti tanya lagi  yach...??   :) :)mumpung gratis ;D ;D

 _/\_ _/\_ _/\_

"Mengapa mama beragama buddha ?"


Jika anak sis lia bertanya demikian, apa yg akan sis jawab ?  :P
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Raya Ditthi on 24 June 2009, 12:15:55 PM
"Mengapa mama beragama buddha ?"

At_JW Jinaraga

Makanye aye nanya...!!!!
karena sy baru masuk agama Budha disuruh ortu saat mo menikah...!
dan basic sy dr agama.K. (Sama sekali tdk mengerti dgn agama Budha) :o :o
(ORTU jg orang Zadul yg bsnya srh sy  sembahyang ke klenteng aza...!)
(ORTU melarang dgn segala macam alasan -spt pny ank pere satu2nya gitu loch ntar dia tkt nda diurusin klu  saat dia meningggal dsb.....!!)
makanya aye hny tau dasar ajaran agama Budha dari buku  doang..!
and klu disuruh bc paritta  jg msh blom hafal.....cemua!!! ;D ;D
(jng di :)) :)) oc...)

Jika anak sis lia bertanya demikian, apa yg akan sis jawab ?  Tongue

yach ...................jwbnya seperti yg dijelasin diatas oleh (Upasaka) :-[ :-[
mudah-mudahan nga ada kesulitan...!!!
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 24 June 2009, 02:48:46 PM
sori br masuk,kalo2 uda ada yang jawab...tolong diulang lagi, dalam buddhis,definisi judi ada ga??

sejauh yg saya tahu : ga ada......
ga ada ya??brati buddhis ga bs dong menanggapi kasus judi..
ada ato nggak ada, wnya juga kurang tauu... :P :P :P soalnya masih tau dikit lhee.... ;D ;D ;D
maksudnya nanggapi kasus judi, itu maksudnya apaa? :-? :-? :-?

klo dalam sigalovada sutta ada disebutkan spt ini:
6 penyebab habisnya kekayaan :
salah satunya, orang yg gemar berjudi,
bahaya yg ditimbulkan oleh org yg gemar berjudi :
-jika menang, ia akan dibenci
-jika kalah, ia akan menyesal/rugi/sedih
-kekayaannya terhambur2kan
-ucapannya tidak dipercaya
-dipandang rendah oleh masyarakat
-tidak ada yg bersedia menikahkan anak perempuannya dengannya

trus ada bersahabat dgn org yg berwatak buruk,
bahaya yg ditimbulkan:
-setiap penjudi adalah kawannya <<=
-setiap org yg berbicara kasar adalah kawannya
-setiap pemabuk adalah kawannya
-setiap penipu adalah kawannya
-setiap pengecoh adalah kawannya
-setiap org yg suka berkelahi adalah kawannya
                                                                                               
trus ada lagi, ttg sahabat palsu(akalyanamitta)... ;D ;D ;D
ciri2 akalyanamitta :
salah satunya, seorang pemboros (apayasahayo),
ciri2nya:
- Menyerah pada minuman keras
- suka berkeluyuran pada waktu yg tdk tepat
- sering pergi ke tempat pelesiran
- Menggemari judi <<= \;D/\;D/\;D/

dalam Parabhava sutta juga ada,
16. senang bermain perempuan, mabuk2an, berjudi(<<=\;D/\;D/\;D/), dan menghambur2kan apa yg telah diperolehnya, inilah penyebab keruntuhan seseorang

dari sini, kita buat aja definisi sendiri coba yaa...\;D/\;D/\;D/
judi itu berarti adalah.... :-? :-? :-? :-?
judi adalah perbuatan yg akan membuat habisnya kekayaan/boros, yang dapat meruntuhkan seseorangg...\;D/\;D/\;D/ dan merupakan penghamburan kekayaan yg tidak ada gunanyaa\;D/\;D/\;D/

jadiii, klo mo berjudii, harus ingat2 dulu  ma parabhava sutta \;D/\;D/\;D/
berjudi bisa buat kita runtuhhh, jgn bejudiii jgn berjudii....>_</\;D/\;D/\;D/
org bijaksana gak mau berteman dgnnyaa, soalnya ia termasuk akalyanamitta lhee...>_</""
klo mo judii, harus berpikirr:
klo aku kalah, uangku sayangg... \;D/\;D/\;D/
bagusan uang taruhan judinya w gunain tuk danaa pada merekaa yg tepatt, utk menambah jasa2  baikkuu\:yes:/\:yes:/\:yes:/ , bisa kulimpahkan pada sanak keluarga lagii... \:yes:/\:yes:/\:yes:/
bisa buat yg terima dana senangg lagii...
bisa nambah temenn lagii... \:yes:/\:yes:/\:yes:/
bagusan w gunain uang taruhan utk berjudinya buat danaa... lebih untung lagii... klo judi... lbh byk ruginyaa.... dan lagi gak pasti menanggg...\;D/\;D/\;D/ klo menang nambah musuh aja nihh...
bisa2 dibunuhh gara2 gak ikhlas atas kekalahan org tsb... :SS :SS :SS
gak usahh dehh.... bagusan buat didanainn... lbh byk keuntungannyaa...\;D/\;D/\;D/

_/\_

Salam sejahtera buat rekan-rekan semua

Saya adalah seorang pemula di agama Budha ,(KTP Doang)  :) :) :)

Anak saya sering menanyakan bagaimana bumi,langit ,manusia dll yg ada didunia ini tercipta..????
klo terciptanya manusia ada dalam aggana sutta.... spt yg dah dijelasin bro phangphangg... ;D ;D ;D , 
Darimana kita tau kalau kita ini dapat ber-reinkarnasi....?
dalam Buddhis tidak mengenal reinkarnasi, tetapi yg ada tumimbal lahir (Punabhavo)....
bedanya itu, Reinkarnasi itu terlahir kembali dgn jasmani yg sama , sementara Punabhavo itu, kelahiran kembali dgn wajah atopun jasmani yg sudah berbeda...(hanya teori... :P :P :P dulu waktu klas 3 smp keluar ujian... :P )
kalau saya taunya dari pengetahuan yg didapat dari buku2 atopun pelajaran agama Buddha ;D ;D ;D , tetapi hal itu blum bisa saya buktiin... :P tapi suatu saat nanti pasti bisa w buktikan sendirii..\8)/\8)/\8)/
untuk membuktikan kebenaran Punabhavo itu, bisa dengan pencapain meditasi\;D/\;D/\;D/ ,
tapi klo secara logika, wnya logikain spt ini :
mengapa kita ada yg terlahir cantik atopun jelek? kaya atopun miskin? terlahir dgn penuh kebahagiaan atopun kesedihan? tinggi atopun pendek? di keluarga yg mulia atopun tidak, ada yg hidupnya penuh kegembiraan ada yg tidak, mengapa?
pasti sptnya ada kamma dari kehidupan lampau kita, sehingga kita bisa jadi spt saat ini... ;D ;D ;D (hanya teori... :P , blum wnya buktiin... :P :P :P )
Mengapa di agama Budha tidak ada Tuhan...?
dalam agama Buddha bukannya tidak mengakui Tuhan (klo tdk ada Tuhan, dah atheis namanya... ;D ;D ;D ), hanya saja konsep Buddhism ttg Tuhan itu berbeda...
Tuhan itu adalah sesuatu yang mutlak, jadi bukannya tidak mengakui adanya Tuhan... ;D ;D ;D
Mengapa di agama Budha tidak ada kata berdoa....?
sapa bilang gak adaa? \;D/\;D/\;D/ wnya ada berdoa kokk... doa sebelum makan, sesudah makan, sebelum tidur dan sesudah tidur.... cuman sekarang dah jarang berdoaa... :P :P :P dipikir2 bener jugaa... doa yg wnya buat itu kepanjangann... :)) :)) :)) :P , tapi ngomong2 sptnya bisa melatih kesabaran lhoo... :)) :)) :)) sabar ketika mo makan... :P :P :P dah lapar banget, musti sabar, sampe siap berdoa duluu... :P :P :P
(klo mau contoh doa wnya itu, ntar yoo... threadnya w kasihh... ;D ;D ;D )
wnya juga waktu itu ada berdoa, berdoa pada diri sendiri.... ;D ;D ;D :P :P :P
w berdoa kepada diri wnya sendiri, semoga LDMku(Lobha Dosa Moha) mengikis... semoga LDMku tdk bertambah banyak... :) semoga dalam diriku hadir sifat Brahma Vihara (Metta Karuna Mudita Upekkha)

Mengapa kita harus pergi ke klenteng (Cap Go/Ce IT) dan sembahyang kepada Dewa..?
haruskah itu?
menurut wnya sih gak haruss.... ;D ;D ;D
mungkin itu pengaruh tradisi sepertinya yaa... ;D ;D ;D
tapi, walaupun hanya tradisi, kita juga boleh menghormati para dewa atas jasa2 baik yg telah mereka perbuat... (saling menghormati \;D/\;D/\;D/ )
Bagaimana cara memutuskan  tali Punabhava selain  menjadi Buddha..?
cara memutuskan lingkaran kehidupan dengan cara mengikis LDM yang ada dalam diri kita... melenyapkan tanha(nafsu keinginan) (karena asal mula dari penderitaan ini karena adanya tanha dan avijja(kegelapan batin), akhir dari Dukkha artinya tercapainya Nibbana disebut juga tanhakayya(padamnya nafsu keinginan), Nibbana itu keadaan yang mana Lobha(keserakahan), Dosa(kebencian), Moha(kebodohan) sudah dipadamkan/dilenyapkan atau dengan kata lain suatu keadaan yg sudah terbebas dari LDM,]
mematahkan kesepuluh belenggu...
Spoiler: ShowHide
mengenai dasa samyojana(10 belenggu):
1. Kepercayaan ttg adanya jiwa/roh yg kekal (Sakkaya-ditthi)
2. Keragu-raguan (Vicikiccha)
3. Kepercayaan bahwa upacara sembahyang dapat melenyapkan/membebaskan seseorang dari kesalahan2nya...
4. Nafsu Indriya(Kamaraga)
5. Kemarahan, kebencian, kemauan jahat(Patigha)
6. Keinginan hidup di alam yg berbentuk(Ruparaga)
7. Keinginan hidup di alam tanpa bentuk(Aruparaga)
8. Ketinggian hati, keangkuhan(Mana)
9. Keguncangan, kegelisahan(Uddhaca)
10. Kegelapan batin, kebodohan(Avijja)
,
bagaimana caranya? Sang Buddha sudah mengajarkannya dalam 4 kesunyataan mulia, dalam jalan menuju  lenyapnya Dukkha (Dukkha Nirodha Gaminipatipada Ariyasacca), yaitu jalan berunsur delapan(ariya atthangika magga) atau disebut juga jalan tengah : 1.pandangan benar , 2.pikiran benar, 3.ucapan benar, 4. perbuatan benar, 5. mata pencaharian benar, 6.daya upaya benar, 7. perhatian benar, 8. konsentrasi benar
Yang ini mo dijabarin gak yaa? :-? :-? :-?
ya udaa, ntar klo mo dijabarin, ntar bilangi yoo \;D/\;D/\;D/
Nah, sekarang pertanyaannya Nibbana itu ada ato nggak?
klo mo tau Nibbana itu ada ato nggak, kita coba mencoba mencapainyaa... \;D/\;D/\;D/ :P :P :P
walau gak prof jawabannya, tapi gak ada salahnya kann? \:D/\:D/\:D/ toh, gak ada ruginyaa...\:D/\:D/\:D/
Mengapa Buddha juga dapat ber-reinkarnasi..?
Buddha sudah memotong lingkaran kehidupan itu, oleh karenanya Sang Buddha tdk akan dilahirkan kembali, karena Beliau telah mencapai Nibbana itu...\;D/\;D/\;D/
Apa ada rekan -rekan yang bisa menjabarkannya secara detail........!!!!!!

karena sy sama sekali nga ngerti.....!!!!!!! :o :o :o

kalau bisa sich dalam bahasa yg sangat sederhana,biar gampang dimengerti...!!!!
moga bahasa wnya mudah dimengerti yoo...\;D/\;D/\;D/
TQ sebelumnya _/\_
Metta Cittena,
Citta _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 24 June 2009, 03:22:27 PM
Thnks citta, jadi pohon bodhi juga diberi sujudan?
samaa2...\;D/\;D/\;D/
iyaa\:yes:/\:yes:/\:yes:/ pohon Bodhi diberi sujudan sebagai tanda penghormatan ;D ,
karena di pohon Bodhi ini, merupakan tempat Buddha Gotama mencapai penerangan sempurna/ tempat dimana Sang Buddha menundukkan semua nafsu dunia...\;D/\;D/\;D/
sori yoo broo... dah satu bulan 1 hari baru dijawab.... ^:)^ ^:)^ ^:)^ , soalnya baru nampak....^^""

"Mengapa mama beragama buddha ?"

At_JW Jinaraga

Makanye aye nanya...!!!!
karena sy baru masuk agama Budha disuruh ortu saat mo menikah...!
dan basic sy dr agama.K. (Sama sekali tdk mengerti dgn agama Budha) :o :o
(ORTU jg orang Zadul yg bsnya srh sy  sembahyang ke klenteng aza...!)
(ORTU melarang dgn segala macam alasan -spt pny ank pere satu2nya gitu loch ntar dia tkt nda diurusin klu  saat dia meningggal dsb.....!!)
makanya aye hny tau dasar ajaran agama Buddha dari buku  doang..!
and klu disuruh bc paritta  jg msh blom hafal.....cemua!!! ;D ;D
(jng di :)) :)) oc...)

Jika anak sis lia bertanya demikian, apa yg akan sis jawab ?  Tongue

yach ...................jwbnya seperti yg dijelasin diatas oleh (Upasaka) :-[ :-[
mudah-mudahan nga ada kesulitan...!!!

cliaa, anaknyaa umur brapa mangnyaa? :D :D :D
baca paritta yang penting dimengerti dan direnungii, tak perlu dihapal pun tak apa kokk...\;D/\;D/\;D/
klo dipahami, ntar bisa terhapal dengan sendirinya kokk\;D/\;D/\;D/

Metta Cittena,
Citta _/\_

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 27 June 2009, 10:25:05 PM
Akong nanya dunk,pertanyaan chicken ni.
Istilah dibaptis dalam buddhis di sebut apa?
Apa makna dari pembaptisan itu?
Kalo upasampada apaan ya?

Thank
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 27 June 2009, 11:46:55 PM
Akong nanya dunk,pertanyaan chicken ni.
Istilah dibaptis dalam buddhis di sebut apa?
Apa makna dari pembaptisan itu?
Kalo upasampada apaan ya?

Thank
w jawabin, w jawabin yammm....\;D/\;D/\;D/
walau w bukan akongmu, w coba jawabin ya yamm.... \;D/\;D/\;D/
klo upasampada itu istilah utk pentahbisan Bhikkhu/Bhikkhuni
klo dhiksa klo gak salah utk upasaka upasika :-? :-? :-?
klo visudhi utk apa tuh namanya... utk mensahkan menjadi umat Buddha gituu...^^/"

Metta cittena,
Citta _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 28 June 2009, 07:09:55 AM
Lebih jelas lg dunk citt,pengertian dhiksa apa?pengertian visudhi apa?

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 28 June 2009, 03:54:52 PM
Lebih jelas lg dunk citt,pengertian dhiksa apa?pengertian visudhi apa?


yaa... ;D ;D
dhiksa adalah istilah yg digunakan untuk mereka yg ditahbiskan sbg upasaka/upasika klo gak salah...^^""
klo visudhi adalah istilah pembaptisan untuk mengambil perlindungan pada Tiratana(dgn kata lain memeluk agama Buddha secara resmi gitu..^^/"", biasanya ketika divisudhi akan diberi satu kartu yg mirip kartu atm gituu...\;D/ trus ada dikasih nama Buddhisnya ;D/ ;D/ ;D/), dan pengambilan 5 sila
ada juga Pabbajja, istilah yg digunakan untuk pembaptisan samanera/samaneri gituu...

moga jelas yamm... ;D ;D ;D
klo ada yg salah, mohon dikoreksi yaa... ^:)^ ^:)^ ^:)^

Metta Cittena,
Citta _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 03 July 2009, 10:36:32 PM
Akong mau nanya lagi..
Apah raja yama=raja neraka=giam lu oong??
Bukannya buddhisme tidak mengenal penggadilan di akhirat?cmiiw

Soalnya di dhammapada
"pada saat akhir kehidupan telah mendekat,sebentar lagi menghadap raja kematian(YAMA),tiada tempat untuk beristirahat di perjalanan,anda tampaknya tidak memiliki bekal apapun".dhammapada XVIII.237

"janganlah tidur dengan istri orang lain,karena kenimaktan yang diperoleh hanya sekejap akibat diliputi oleh ketakutan.setelah mengalami nasib sial dan kelak akan terlahir dialam neraka,rajapun akan menjatuhkan hukuman yang berat sekali".dhammapada XXII.310
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 04 July 2009, 11:51:03 AM
Akong mau nanya lagi..
Apah raja yama=raja neraka=giam lu oong??
Bukannya buddhisme tidak mengenal penggadilan di akhirat?cmiiw

Soalnya di dhammapada
"pada saat akhir kehidupan telah mendekat,sebentar lagi menghadap raja kematian(YAMA),tiada tempat untuk beristirahat di perjalanan,anda tampaknya tidak memiliki bekal apapun".dhammapada XVIII.237

"janganlah tidur dengan istri orang lain,karena kenimaktan yang diperoleh hanya sekejap akibat diliputi oleh ketakutan.setelah mengalami nasib sial dan kelak akan terlahir dialam neraka,rajapun akan menjatuhkan hukuman yang berat sekali".dhammapada XXII.310

Yama adalah deva yang hidup di Alam Surga Yama. Raja Yama yang dideskripsikan sebagai Raja Neraka hanyalah sebuah gambaran metafora. Dalam banyak kesempatan, tulisan di Tipitaka memang sering memakai gaya bahasa narasi-deskripsi yang bermajaskan metafora maupun personifikasi. Maksudnya... Uraian mengenai Raja Yama yang akan menghukum di neraka itu hanyalah sebuah perumpamaan.

Tidak ada sosok yang menghukum di neraka, dan tidak ada susunan pengadilan neraka di Buddhisme. Penjelasan mengenai Raja Yama itu dituliskan dengan maksud untuk memberi gambaran yang lebih nyata tentang penderitaan yang ada di neraka.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Lifa on 09 July 2009, 08:34:31 PM
 _/\_
Nanya donk!!!!
Kalo di agama Budha tumbuhan termasuk mahluk hidup bukan?
Khan kalo dalam bidang biologi tumbuhan itu termasuk dalam mahluk hidup.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 09 July 2009, 09:31:02 PM
_/\_
Nanya donk!!!!
Kalo di agama Budha tumbuhan termasuk mahluk hidup bukan?
Khan kalo dalam bidang biologi tumbuhan itu termasuk dalam mahluk hidup.
klo dlm biologi, tumbuhan termasuk makhluk hidup dikarenakan ia punya ciri2 yg dpt dikatakan makhluk hidup, salah satunya dapat bergerak
klo tumbuhan itu sptnya benda hidupp... ;D ;D ;D

 di sini ada dijelaskan dalam2 =>>http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,5629.0.html (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,5629.0.html)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 10 July 2009, 02:40:58 PM
1. Pingin tau kalau seseorang patah hati,
trus curhat sama biksu,
kira2 biksu cuma mendengarin atau
memberikan nasehat. Dan spt apakah nasehat itu ?

2. Apakah tugas seorang biksu mendengarkan/(menyediakan waktu)
   utk
   umat yg ingin curhat, mengeluh, dan menceritakan permasalahan2nya?

thanks sebelumnya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dauphine on 10 July 2009, 05:40:12 PM
saya boleh tanya tidak??  ;D

 _/\_ = Namaste tuh artinya apa ya??? dan digunakan pada saat apa???  :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 10 July 2009, 08:14:03 PM
saya boleh tanya tidak??  ;D

 _/\_ = Namaste tuh artinya apa ya??? dan digunakan pada saat apa???  :)

artinya bakal tidak jauh dari icon/smily tsb..

sekalian :
amitofo
om mane pakme hum
dst?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jerry on 10 July 2009, 09:15:36 PM
_/\_ = hormat pada Anda. :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dauphine on 11 July 2009, 10:27:18 AM
saya boleh tanya tidak??  ;D

 _/\_ = Namaste tuh artinya apa ya??? dan digunakan pada saat apa???  :)

artinya bakal tidak jauh dari icon/smily tsb..

sekalian :
amitofo
om mane pakme hum
dst?

_/\_ = hormat pada Anda. :)

oh... thx...  ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 13 July 2009, 03:05:42 PM
Utk suta2 yg telah diterjemahkan dlm bahasa Indonesia,
siapakah yg bertanggung jawab atas kebenaran penterjemahan tsb?
siapakah yg boleh dan berkapasitas utk menterjemahkannya?
dan setelah diterjemahkan apakah itu milik bersama atau milik
  org yg menterjemahkan?

adakah perbedaan penterjemah dan penafsiran (agama lain) ?


trims sebelumnya!
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Gash on 13 July 2009, 03:33:03 PM
 _/\_

Allow,

Mau tanya kalau judi itu melanggar sila buddhis ga?
Kalau melangar sila keberapa?

Thx

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: san on 13 July 2009, 04:32:05 PM
_/\_

Allow,

Mau tanya kalau judi itu melanggar sila buddhis ga?
Kalau melangar sila keberapa?

Thx

 _/\_

Judi itu mungkin ga melanggar sila...
Tp pesan sang Buddha itu hiduplah sesuai Dhamma DAN Vinaya.
Vinaya itu aturan kemoralan (sila).
Tidak melanggar sila tp tidak hidup sesuai dgn Dhamma itu juga kurang bagus bro.
Krn judi itu menurut sy sih ga sesuai dgn dhamma, hanya dengan usaha kecil berharap/ bermimpi utk mendapatkan hal besar. 

Jadi saran sy, kata DAN nya jangan dihilangkan.

_/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: san on 13 July 2009, 04:48:41 PM
Utk suta2 yg telah diterjemahkan dlm bahasa Indonesia,
siapakah yg bertanggung jawab atas kebenaran penterjemahan tsb? --> penterjemah, penerbit beserta tim editor, klo mereka ga mau bertanggung jawab ya jangan dipublikasikan donkk.. :P

siapakah yg boleh dan berkapasitas utk menterjemahkannya? --> siapa saja yg merasa mampu untuk menterjemahkan isi suta tersebut secara apa adanya tanpa menimbulkan pandangan salah bagi si pembaca, biasanya klo ada kesalahan akan ada koreksi dari penerbit kepada pembeli buku tersebut.

dan setelah diterjemahkan apakah itu milik bersama atau milik
  org yg menterjemahkan? --> maksudnya sutta tersebut milik siapa or hak penerbitan serta pertanggung jawaban milik siapa? klo sutta milik siapa ya sy rasa bukan milik siapa2... hak penerbitan dan tanggung jawab sutta setelah diterjemahkan adalah milik penerbit dan penterjemah yg menterjemahkan donk...

adakah perbedaan penterjemah dan penafsiran (agama lain)? menterjemahkan berarti tidak mengubah isi, hanya diterjemahkan agar pembaca dpt membaca dengan bahasa yg ia mengerti dan tidak ada maksud utk mempengaruhi pembaca dengan pendapat2 pribadi mengenai isi terjemahan, tp klo tafsiran ya berdasarkan persepsi atau pendapat pribadi yg dpt mempengaruhi pembaca..

it's just opinion... :D

trims sebelumnya!
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 13 July 2009, 04:55:10 PM
_/\_

Allow,

Mau tanya kalau judi itu melanggar sila buddhis ga?
Kalau melangar sila keberapa?

Thx

 _/\_

Judi itu mungkin ga melanggar sila...
Tp pesan sang Buddha itu hiduplah sesuai Dhamma DAN Vinaya.
Vinaya itu aturan kemoralan (sila).
Tidak melanggar sila tp tidak hidup sesuai dgn Dhamma itu juga kurang bagus bro.
Krn judi itu menurut sy sih ga sesuai dgn dhamma, hanya dengan usaha kecil berharap/ bermimpi utk mendapatkan hal besar. 

Jadi saran sy, kata DAN nya jangan dihilangkan.

_/\_

Kalau saya boleh perjelas : tidak melanggar sila tapi tidak selaras dengan Buddha Dhamma

Buddha Dhamma menunjukkan jalan utk mencapai nibbana dengan mengikis Lobha, Dosa dan Moha
Dan Judi tidak sesuai dengan mengikis Lobha, malahan justru memperbanyak

KAlau saya boleh saran, hendaknya kita jgn semata melihat apa yg diatur dan apa yg tidak diatur krn itu hanya akan membuat kita mencari2 celah atau peluang utk menghindar
Tapi hendaknya kita bisa mulai jujur dengan mulai mempraktekkan apa yg ada, yg diajarkan dalam Buddha Dhamma

semoga bermanfaat

metta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: K.K. on 13 July 2009, 04:55:49 PM
Berjudi memang tidak melanggar Pancasila, tetapi dikatakan dalam Sigalovada Sutta (Digha Nikaya 31) bahwa berjudi merupakan salah satu hal tidak bermanfaat yang menyebabkan orang kehilangan harta.



7. ‘Dan apakah enam cara membuang-buang harta seseorang yang tidak boleh diikuti?
Ketagihan pada minuman keras dan obat-obatan yang menyebabkan kelambanan adalah cara pertama menghabiskan harta,
berkeliaran di jalanan pada waktu yang tidak tepat adalah cara ke dua,
mengunjungi tempat hiburan adalah cara ke tiga,
ketagihan berjudi adalah cara ke empat,
bergaul dengan teman-teman jahat adalah cara ke lima,
kemalasan yang menjadi kebiasaan adalah cara ke enam.’
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 13 July 2009, 05:08:28 PM
_/\_
Nanya donk!!!!
Kalo di agama Budha tumbuhan termasuk mahluk hidup bukan?
Khan kalo dalam bidang biologi tumbuhan itu termasuk dalam mahluk hidup.
klo dlm biologi, tumbuhan termasuk makhluk hidup dikarenakan ia punya ciri2 yg dpt dikatakan makhluk hidup, salah satunya dapat bergerak
klo tumbuhan itu sptnya benda hidupp... ;D ;D ;D

 di sini ada dijelaskan dalam2 =>>http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,5629.0.html (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,5629.0.html)

Yup, saya rasa di biologi juga sudah jelas bhw Tumbuhan bukan mahluk hidup karena tidak mempunyai akal budi

demikian juga dlaam buddhism dimana mahluk hidup itu terdiri dari nama/batin dan rupa/fisik
dan tumbuhan hanya mempunyai fisik saja
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Gash on 14 July 2009, 09:19:45 AM
_/\_

Allow,

Mau tanya kalau judi itu melanggar sila buddhis ga?
Kalau melangar sila keberapa?

Thx

 _/\_

Judi itu mungkin ga melanggar sila...
Tp pesan sang Buddha itu hiduplah sesuai Dhamma DAN Vinaya.
Vinaya itu aturan kemoralan (sila).
Tidak melanggar sila tp tidak hidup sesuai dgn Dhamma itu juga kurang bagus bro.
Krn judi itu menurut sy sih ga sesuai dgn dhamma, hanya dengan usaha kecil berharap/ bermimpi utk mendapatkan hal besar. 

Jadi saran sy, kata DAN nya jangan dihilangkan.

_/\_

Kalau saya boleh perjelas : tidak melanggar sila tapi tidak selaras dengan Buddha Dhamma

Buddha Dhamma menunjukkan jalan utk mencapai nibbana dengan mengikis Lobha, Dosa dan Moha
Dan Judi tidak sesuai dengan mengikis Lobha, malahan justru memperbanyak

KAlau saya boleh saran, hendaknya kita jgn semata melihat apa yg diatur dan apa yg tidak diatur krn itu hanya akan membuat kita mencari2 celah atau peluang utk menghindar
Tapi hendaknya kita bisa mulai jujur dengan mulai mempraktekkan apa yg ada, yg diajarkan dalam Buddha Dhamma

semoga bermanfaat

metta

Thanks atas infonya.

salam Metta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 14 July 2009, 10:10:41 AM
Quote
bro san :
siapa saja yg merasa mampu untuk menterjemahkan isi suta tersebut secara apa adanya tanpa menimbulkan pandangan salah bagi si pembaca, biasanya klo ada kesalahan akan ada koreksi dari penerbit kepada pembeli buku tersebut.

mungkin perlu pengawasan atau system yg lebih baik ya...
karna bagaimana kalau orang membaca sutta yg belum benar?

kalau ada 3 penerbit mengeluarkan suta xyz
nah bagaimana pembeli tau mana yg lebih benar diantara 3 tsb?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 14 July 2009, 01:02:47 PM
Tergantung kecocokan kamma masing2 deh bro........ misal kalo orgnya telaten, dia akan bandingkan isinya ama yg laen
juga tanya ama yg ahli bahasa misal ke romo cunda

banyak hal yg sebenarnya bisa dilakukan dari diri kita secara aktif ketimbang mempermasalahkan mana yg benar atau salah
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Kelana on 14 July 2009, 05:31:28 PM
Benar yang disampaikan Sdr. Markos. Sebaiknya membaca tidak hanya 1 sutta tetapi lebih dari 1 agar bisa diperbandingkan. Selain itu, jika dianggap sebagai terjemahan sebaiknya cari juga terjemahan dari orang yang berbeda-beda ataupun lain bahasa, jika bisa sampai ke bahasa induknya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 15 July 2009, 04:23:52 PM
Pun kalau saya boleh tambahkan, hendaknya selaras dengan isi dari Kalama Sutta bhw segala ajaran itu dipraktekkan kembali dalam hidup kita

Ajaran yg benar, akan membimbing ke arah peningkatan kualitas batin, yang dipuji oleh para bijaksana

sedangkan ajaran yg tidak benar, tidak membimbing ke arah peningkatan kualitas batin, tidak dipuji oleh para bijaksana


Selaras juga dengan Simsappa sutta dimana disebutkan bhw Dhamma yg diajarkan oleh Buddha memang hanya seperti segenggam daun dibanding keseluruhan daun di hutan Simsappa
Namun Dhamma itulah yg membimbing utk mencapai nibbana


semoga bs bermanfaat bagi kita semua

metta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 19 July 2009, 09:37:57 PM
Quote
"Orang Bijaksana tidak akan menceritakan keburukan orang lain sekalipun beliau ditanya, orang bijak akan senantiasa menceritakan kebaikan orang lain walaupun dia tidak ditanya"

bagaimana kalau kesalahan orang2 pada sebuah perusahaan,
bagaimana kalau kebiasaan jelek org2 pd perusahaan....

apakah tinggal diam? bagaimana cara mengutarakannya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: andry on 19 July 2009, 09:56:50 PM
Quote
"Orang Bijaksana tidak akan menceritakan keburukan orang lain sekalipun beliau ditanya, orang bijak akan senantiasa menceritakan kebaikan orang lain walaupun dia tidak ditanya"

bagaimana kalau kesalahan orang2 pada sebuah perusahaan,
bagaimana kalau kebiasaan jelek org2 pd perusahaan....

apakah tinggal diam? bagaimana cara mengutarakannya?

caranya adalah....
dengan anda menjadi pribadi yang lebih baik
dengan anda menjadi tauladan bagi mereka...
dan itu membutuh kan proses agar mereka berubah...


cara mengutarakannya adalah, lakukan kebalikan dari mereka
jika A malas, anda harus rajin
jika B suka gosip, anda harus menjaga ucapan anda..
 itu semua akan berubah, tapi gak bisa instant loh..

setelah suka ada duka, begitu pula setelah duka ada suka
so setelah jelek-pasti baik, dan setelah baik-pasti jelek
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 20 July 2009, 07:07:18 PM
Quote
"Orang Bijaksana tidak akan menceritakan keburukan orang lain sekalipun beliau ditanya, orang bijak akan senantiasa menceritakan kebaikan orang lain walaupun dia tidak ditanya"

bagaimana kalau kesalahan orang2 pada sebuah perusahaan,
bagaimana kalau kebiasaan jelek org2 pd perusahaan....

apakah tinggal diam? bagaimana cara mengutarakannya?


Pertama-tama, kita harus mengenali posisi kita dalam penghidupan ini. Jika kita memang hidup sebagai seorang perumah-tangga, bekerja dalam suatu naungan perusahaan, mengemban hak dan kewajiban dalam pekerjaan; kita tidak perlu terlalu berusaha menyamakan tindak-tanduk kita sesuai dengan posisi Para Bijaksana.

Para Bijaksana jelas tidak akan membuka keburukan orang lain, karena mereka tidak lagi memiliki ikatan untuk mencari kenyamanan hidup duniawi. Namun berbeda dengan para perumah-tangga yang memang menjalani penghidupan duniawi.

Jika kita mengetahui kesalahan ataupun keburukan orang lain (rekan kerja) di tempat kerja, tidak salah bila kita menegur / mengutarakan hal itu. Kita bisa menegur kepada orang yang bersangkutan apabila kondisinya memang sesuai. Kita juga bisa mengutarakan hal itu kepada atasan, jika memang kita tidak berwewenang untuk hal itu. Sebaiknya kita menegur / mengutarakannya dengan sopan dan baik. Namun dalam melakukannya, kita harus berangkat dari pandangan untuk kebaikan bersama. Karena masalah yang dilakukan orang lain di tempat kerja, cenderung akan mengganggu kenyamanan dalam suasana bekerja.

Kita harus menimbang dengan jelas, apakah bila kita menegur / mengutarakan hal itu akan memberi manfaat positif bagi bersama? Jika apa yang kita lakukan dapat membuat hal positif yang baru, maka kita sebaiknya mengambil tindakan itu.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 20 July 2009, 07:13:18 PM
bro Upasaka boleh dikatakan hampir selalu
memberikan jawaban yg mantep (realitas nyata),
disamping itu juga mengisi muatan dhamma yg kental.

2 tumbs up deh utk bro!

semoga suasana bebas berpendapatan dpt juga tumbh dgn baik!...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 24 July 2009, 08:30:09 AM
Quote
1. Hui Neng mendapat kepastian pencerahan sepenuhnya dari Master Hong Ren, ketika pada tengah malam mendapat ulasan dan penjelasan Sutra Intan (Diamond Sutra) selengkapnya.

2. Kecepatan pencerahan (nibbana) dari Hui Neng, sebenarnya masih kalah dari Arahat Bahiya, yang mencapai kesucian Arahat, ketika BUDDHA selesai memberikan khotbah kepada BAHIYA sebagaimana yang disebutkan di dalam BAHIYA SUTTA. Sehingga BUDDHA memberikan gelar ETTAGATTA sebagai YANG TERBAIK (ETTAGATTA) di DALAM KECEPATAN PENCAPAIAN KESUCIAN ARAHAT.

Kenapa saya dan (mungkin termasuk yg lain) walaupun udah memdengarkan Sutra Intan
dan Bahiya tetap tidak tercerahkan ?

apakah ada masalah dgn kemampuan tertentu untuk mencapai pencerahan ?,
apa lagi kalau dipikir Hui Neng itu buta huruf..  kenapa koq bisa begitu ?
atau ada masalah dgn otaknya saya ?

thanks sebelumnya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 24 July 2009, 09:16:16 AM
soalnya paraminya lom cukup bro.......

sama ky anak TK, lom jalanin SD, SMP, SMA tapi mau ngerti aljabar........
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Hendra Susanto on 24 July 2009, 10:04:02 AM
salah satunya parami, tetapi yang jelas adalah batin n pikiran belum siap menerima, klo bahasa gw sich pikiran belum empuk menerima, klo pikiran empuk atau sedikit empuk sangat mudah menyerap ajaran Sang Buddha
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 24 July 2009, 12:36:55 PM
 _/\_ Alo wa mo nanya kalo minuman fregmentasi buah anggur dan lainnya (PHUTOCIU) itu termasuk alkohol gak ya kan ada ditulis 0% alkohol mohon jawabannya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 24 July 2009, 12:46:33 PM
soalnya paraminya lom cukup bro.......

sama ky anak TK, lom jalanin SD, SMP, SMA tapi mau ngerti aljabar........

maksudnya pendidikan di sekolah (s1, s2, s3)
lulusan psikolog sekalianpun tidak membantu dalam hal pencerahan ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 24 July 2009, 01:43:34 PM
soalnya paraminya lom cukup bro.......

sama ky anak TK, lom jalanin SD, SMP, SMA tapi mau ngerti aljabar........

maksudnya pendidikan di sekolah (s1, s2, s3)
lulusan psikolog sekalianpun tidak membantu dalam hal pencerahan ?

bedakan antara IQ dengan EQ bro......

yg dibutuhkan adalah kematangan dari sisi emotional, bukan intelektual

Intelektual bisa dilatih dengan belajar ilmu pengetahuan, sains tp kebanyakan sifatnya keluar/outside

sedangkan emotional justru sifatnya ke inside, ke dalam diri sendiri, bagaimana manage batinnya.

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 24 July 2009, 01:47:58 PM
_/\_ Alo wa mo nanya kalo minuman fregmentasi buah anggur dan lainnya (PHUTOCIU) itu termasuk alkohol gak ya kan ada ditulis 0% alkohol mohon jawabannya

Itu fermentasi kali bro?

minum apapun juga, kembali pada niat diri anda sendiri....... objek itu sifatnya netral, misal minum alkohol 40% utk menghangatkan badan
Tapi bisa juga minum alkohol 0% tapi dgn niat mabuk2an. Nah biar ga mabuk jadi mengakali dgn minum yg 0%

makanya Guru Buddha bilang bhw "Kehendak/cetana itulah yg kusebut kamma"... bukan objeknya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 24 July 2009, 01:51:45 PM
salah satunya parami, tetapi yang jelas adalah batin n pikiran belum siap menerima, klo bahasa gw sich pikiran belum empuk menerima, klo pikiran empuk atau sedikit empuk sangat mudah menyerap ajaran Sang Buddha

parami itu adalah proses pengempukan itu bro......

makanya itu kenapa parami disebut dengan penyempurnaan/perfection dimana kalo kita lihat, isinya adalah pelatihan agar batin kita selalu dalam kondisi sobhana
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Hendra Susanto on 24 July 2009, 02:41:36 PM
salah satunya parami, tetapi yang jelas adalah batin n pikiran belum siap menerima, klo bahasa gw sich pikiran belum empuk menerima, klo pikiran empuk atau sedikit empuk sangat mudah menyerap ajaran Sang Buddha

parami itu adalah proses pengempukan itu bro......

makanya itu kenapa parami disebut dengan penyempurnaan/perfection dimana kalo kita lihat, isinya adalah pelatihan agar batin kita selalu dalam kondisi sobhana

:jempol:
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 24 July 2009, 03:43:37 PM
_/\_ Alo wa mo nanya kalo minuman fregmentasi buah anggur dan lainnya (PHUTOCIU) itu termasuk alkohol gak ya kan ada ditulis 0% alkohol mohon jawabannya

Itu fermentasi kali bro?

minum apapun juga, kembali pada niat diri anda sendiri....... objek itu sifatnya netral, misal minum alkohol 40% utk menghangatkan badan
Tapi bisa juga minum alkohol 0% tapi dgn niat mabuk2an. Nah biar ga mabuk jadi mengakali dgn minum yg 0%

makanya Guru Buddha bilang bhw "Kehendak/cetana itulah yg kusebut kamma"... bukan objeknya
cetena untuk mabuk sih gak ada cuman kadang pas ikut pesta kan ada minum2 dkt dari semua jenis yg ada wa pilih yg 0% thanxs buat informasinya  ngomong2 wa "sis" bukan bro   ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 24 July 2009, 03:57:24 PM
ok, sis.........

kalo saya sih, mendingan ambil air putih aja, atau coke  ^-^

dulu penah minum macem2 minuman keras, jadi udah tahu efeknya terhadap kesadaran  ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 24 July 2009, 08:14:41 PM
Om mau minta pendapatnya..
Tadi melintas di pikiranku kalimat ini..
"jangan jadi umat buddha,tapi jadilah siswa sang buddha"
gimana om?menyesatkan ga?

Untuk menarik perhatian umat awam(buddhis ktp),gmn kalo diganti..
"jangan jadi umat buddha,tapi jadilah siswa tahtagata.." ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 24 July 2009, 10:10:27 PM
soalnya paraminya lom cukup bro.......

sama ky anak TK, lom jalanin SD, SMP, SMA tapi mau ngerti aljabar........

maksudnya pendidikan di sekolah (s1, s2, s3)
lulusan psikolog sekalianpun tidak membantu dalam hal pencerahan ?
Jika patokan seorang yg amat pinter "otaknya" yg hanya dapat segera mencapai pencerahan
maka pencerahan hanya bisa dicapai oleh orang2 jenius saja ......

Ingat kisah seorang Bhikkhu yg tidak bisa menghapal 4 bait syair??
walau sudah berbulan-bulan menghapal, tetap saja Bhikkhu itu tidak mampu ....
Tetapi Bhikkhu itu bisa mencapai tingkat Arahat, karena Beliau bisa memahami Anicca, hanya dengan sebuah kain bersih yg digosok-gosok .......

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jerry on 24 July 2009, 10:59:51 PM
Patokannya liat aja ke 6 Dhamma Guna. Apa aja itu?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 25 July 2009, 01:19:06 AM
soalnya paraminya lom cukup bro.......

sama ky anak TK, lom jalanin SD, SMP, SMA tapi mau ngerti aljabar........

maksudnya pendidikan di sekolah (s1, s2, s3)
lulusan psikolog sekalianpun tidak membantu dalam hal pencerahan ?
Jika patokan seorang yg amat pinter "otaknya" yg hanya dapat segera mencapai pencerahan
maka pencerahan hanya bisa dicapai oleh orang2 jenius saja ......

Ingat kisah seorang Bhikkhu yg tidak bisa menghapal 4 bait syair??
walau sudah berbulan-bulan menghapal, tetap saja Bhikkhu itu tidak mampu ....
Tetapi Bhikkhu itu bisa mencapai tingkat Arahat, karena Beliau bisa memahami Anicca, hanya dengan sebuah kain bersih yg digosok-gosok .......


ya kenapa ya Bhante Culapanthaka yg sulit menghafal syair 4 baris kalimat
bisa mencapai pencerahan..

Jadi tekat apa yg dibutuhkan utk mencapai pencerahan ya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 25 July 2009, 08:29:09 AM

Jika patokan seorang yg amat pinter "otaknya" yg hanya dapat segera mencapai pencerahan
maka pencerahan hanya bisa dicapai oleh orang2 jenius saja ......

Ingat kisah seorang Bhikkhu yg tidak bisa menghapal 4 bait syair??
walau sudah berbulan-bulan menghapal, tetap saja Bhikkhu itu tidak mampu ....
Tetapi Bhikkhu itu bisa mencapai tingkat Arahat, karena Beliau bisa memahami Anicca, hanya dengan sebuah kain bersih yg digosok-gosok .......


ya kenapa ya Bhante Culapanthaka yg sulit menghafal syair 4 baris kalimat
bisa mencapai pencerahan..

Jadi tekat apa yg dibutuhkan utk mencapai pencerahan ya?
[/quote]  _/\_ ada yang bisa bantu gak naskah tentang ini bisa dibaca dimana ya wa tertarik soalnya berarti orang yang memiliki ingatan yang kurang tajam juga bisa mencapai pencerahan sadhu 3x
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: K.K. on 25 July 2009, 08:35:44 AM
ada yang bisa bantu gak naskah tentang ini bisa dibaca dimana ya wa tertarik soalnya berarti orang yang memiliki ingatan yang kurang tajam juga bisa mencapai pencerahan sadhu 3x

Dhammapada Atthakatha, Appamada Vagga, Syair 25.

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 25 July 2009, 10:03:32 AM
ada yang bisa bantu gak naskah tentang ini bisa dibaca dimana ya wa tertarik soalnya berarti orang yang memiliki ingatan yang kurang tajam juga bisa mencapai pencerahan sadhu 3x

Dhammapada Atthakatha, Appamada Vagga, Syair 25.


anumodana to bro/sis Kainyn_Kutho _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: K.K. on 25 July 2009, 10:08:00 AM
ada yang bisa bantu gak naskah tentang ini bisa dibaca dimana ya wa tertarik soalnya berarti orang yang memiliki ingatan yang kurang tajam juga bisa mencapai pencerahan sadhu 3x

Dhammapada Atthakatha, Appamada Vagga, Syair 25.


anumodana to bro/sis Kainyn_Kutho _/\_

Sama2.  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 25 July 2009, 10:37:22 AM
 _/\_ mo nanya nih di sutta sutta banyak kita temui kewajiban kita sebagai anak kepada orang tua tapi wa belum pernah baca kewajiban kita kepada saudara secara mendetail kalo gak salah di mangala sutta ada disinggung sedikit :
berdana,melakukan kebajikan,
menyokong sanak saudara,
dan tidak melakukan pekerjaan tercela,
itulah berkah utama

ada yang bisa membantu , anumodana sebelumnya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: K.K. on 25 July 2009, 10:56:46 AM
_/\_ mo nanya nih di sutta sutta banyak kita temui kewajiban kita sebagai anak kepada orang tua tapi wa belum pernah baca kewajiban kita kepada saudara secara mendetail kalo gak salah di mangala sutta ada disinggung sedikit :
berdana,melakukan kebajikan,
menyokong sanak saudara,
dan tidak melakukan pekerjaan tercela,
itulah berkah utama

ada yang bisa membantu , anumodana sebelumnya

Dalam Digha Nikaya, Sigalovada Sutta, dijelaskan ada 6 golongan dan bagaimana kita bersikap pada mereka. Enam golongan itu adalah orang tua, guru (pendidikan), suami/istri, guru spiritual, teman/kerabat, bawahan. Saya rasa saudara bisa digolongkan pada teman/kerabat. Ini isinya:

‘Ada lima cara bagi seseorang untuk melayani teman dan rekan mereka sebagai arah utara: dengan pemberian, dengan kata-kata yang baik, dengan menjaga kesejahteraan mereka, dengan memperlakukan mereka seperti diri sendiri, dengan menepati janjinya.

Dan ada lima cara bagi teman dan rekan, yang dilayani demikian sebagai arah utara, dapat membalas: dengan menjaganya saat ia lengah, dengan menjaga hartanya saat ia lengah, dengan menjadi pelindung baginya saat ia ketakutan, dengan tidak meninggalkannya saat ia berada dalam masalah, dan dengan menunjukkan perhatian terhadap anak-anaknya.

Dengan demikian, arah utara telah dicakup, memberikan kedamaian dan bebas dari ketakutan di arah itu.’
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 25 July 2009, 11:14:30 AM

Dalam Digha Nikaya, Sigalovada Sutta, dijelaskan ada 6 golongan dan bagaimana kita bersikap pada mereka. Enam golongan itu adalah orang tua, guru (pendidikan), suami/istri, guru spiritual, teman/kerabat, bawahan. Saya rasa saudara bisa digolongkan pada teman/kerabat. Ini isinya:

‘Ada lima cara bagi seseorang untuk melayani teman dan rekan mereka sebagai arah utara: dengan pemberian, dengan kata-kata yang baik, dengan menjaga kesejahteraan mereka, dengan memperlakukan mereka seperti diri sendiri, dengan menepati janjinya.

Dan ada lima cara bagi teman dan rekan, yang dilayani demikian sebagai arah utara, dapat membalas: dengan menjaganya saat ia lengah, dengan menjaga hartanya saat ia lengah, dengan menjadi pelindung baginya saat ia ketakutan, dengan tidak meninggalkannya saat ia berada dalam masalah, dan dengan menunjukkan perhatian terhadap anak-anaknya.

Dengan demikian, arah utara telah dicakup, memberikan kedamaian dan bebas dari ketakutan di arah itu.’

Dan ada lima cara bagi teman dan rekan, yang dilayani demikian sebagai arah utara, dapat membalas: dengan menjaganya saat ia lengah, dengan menjaga hartanya saat ia lengah, dengan menjadi pelindung baginya saat ia ketakutan, dengan tidak meninggalkannya saat ia berada dalam masalah  hal ini telah saya lakukan sampai sekarang dan saya melihat kesulitan2 yang dilakukannya semakin lama semakin besar dan hampir menghancurkan saya setiap ada masalah saya membantu menyelesaikannya dan sekarang saya berpikir apakah kesalahan saya juga yang menyebabkan ia tidak bisa mandiri dengan berpikiran jika ada masalah saudaraku akan membantuku melepaskan/menyelesaikannya soory jadi kyk konsultasi nih _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: K.K. on 25 July 2009, 11:44:03 AM
hal ini telah saya lakukan sampai sekarang dan saya melihat kesulitan2 yang dilakukannya semakin lama semakin besar dan hampir menghancurkan saya setiap ada masalah saya membantu menyelesaikannya dan sekarang saya berpikir apakah kesalahan saya juga yang menyebabkan ia tidak bisa mandiri dengan berpikiran jika ada masalah saudaraku akan membantuku melepaskan/menyelesaikannya soory jadi kyk konsultasi nih _/\_

Jika masalah itu memang seharusnya bisa diselesaikan sendiri olehnya, anda bimbing sambil sedikit-sedikit membiarkannya mandiri. Seperti pertama anda kasih ikan ->  mengajak melihat anda memancing -> menyuruhnya mencoba memancing sendiri sementara anda bimbing, sampai akhirnya dia bisa memancing sendiri. Dengan begitu, tidak perlu setiap saat memberikan "ikan" yang nantinya menyusahkan anda sendiri juga.

Jika kemudian masalah yang timbul semakin besar/banyak, maka selain cara menyelesaikan masalah yang anda ajarkan, jangan lupa pula mengajarkan cara-cara untuk menghindari timbulnya masalah. Kadang kita bisa menyelesaikan masalah, tetapi tidak menyadari potensi terjadinya masalah. Kalau menyadarinya, maka masalah tidak perlu timbul, dan dengan demikian tidak perlu diselesaikan pula.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 25 July 2009, 11:55:02 AM
thanx berat buat Kainyn_Khuto akan wa coba  :lotus:ini buat anda  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: K.K. on 25 July 2009, 12:16:56 PM
thanx berat buat Kainyn_Khuto akan wa coba  :lotus: ini buat anda  _/\_
:)
Sama2. _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 25 July 2009, 12:40:07 PM
apakah tepat/dan boleh umat wanita
mengagumin Biksu/Bante,
trus mengatakan :

"Bante kamu genteng lho"

Banyakkah hal2 pujian yg mungkin diberikan orang umum OK,
tapi tidak pas utk Biksu/Bante/Bikuni ?

trims sebelumnya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: K.K. on 25 July 2009, 01:42:45 PM
Kembali lagi Buddhisme bukan soal boleh/tidak, tetapi melihat manfaat dari satu perbuatan.
Apakah manfaatnya mengatakan hal kegantengan kepada seseorang yang menjalani hidup suci untuk meninggalkan konsep duniawi, termasuk kegantengan? Jika seseorang merasa ada manfaatnya, silahkan lakukan. Jika tidak, sebaiknya jangan.

Dan sebetulnya yang seharusnya dikagumi dari seorang bhikkhu adalah sila yang dijalaninya, bukan fisiknya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 25 July 2009, 02:03:23 PM
Kembali lagi Buddhisme bukan soal boleh/tidak, tetapi melihat manfaat dari satu perbuatan.
Apakah manfaatnya mengatakan hal kegantengan kepada seseorang yang menjalani hidup suci untuk meninggalkan konsep duniawi, termasuk kegantengan? Jika seseorang merasa ada manfaatnya, silahkan lakukan. Jika tidak, sebaiknya jangan.

Dan sebetulnya yang seharusnya dikagumi dari seorang bhikkhu adalah sila yang dijalaninya, bukan fisiknya.


bro Kainyn_Kutho,
terlalu gw sering sih mendengarkan statement tsb oleh umat...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hatRed on 25 July 2009, 02:06:19 PM
menurut aye sah sah aja kok, bilang eh bhante loe ganteng deh..
kalo gak bilang "eh botak, cerewet amat sih loe"

boleh2 aja kok...

kalo bhantenya seneng di puji yah.... kan bhantenya juga jadi senyum .. coba pake contoh yg kedua... digetok palanya tau rasa deh....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: K.K. on 25 July 2009, 04:04:54 PM
bro Kainyn_Kutho,
terlalu gw sering sih mendengarkan statement tsb oleh umat...

Lalu kenapa?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sumana on 25 July 2009, 10:21:00 PM
Om mau minta pendapatnya..
Tadi melintas di pikiranku kalimat ini..
"jangan jadi umat buddha,tapi jadilah siswa sang buddha"
gimana om?menyesatkan ga?

Untuk menarik perhatian umat awam(buddhis ktp),gmn kalo diganti..
"jangan jadi umat buddha,tapi jadilah siswa tahtagata.." ;D
ada yg bisa membantu? ;D

jadi umat yah itu tadi bisa umat ktp, umat-2an dlsb.
tp, kalo siswa sang buddha. bhikkhu, bhikkhuni, upasaka dan upasika
 _/\_  :lotus:
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 25 July 2009, 11:58:04 PM
^
^ thank atas perhatiannya..
Menjadi siswa buddha ga harus terikat lebel upasaka/upasika kali?cmiiw
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 26 July 2009, 10:12:34 AM
bro Kainyn_Kutho,
terlalu gw sering sih mendengarkan statement tsb oleh umat...

Lalu kenapa?

kalau terlalu sering di bicarakan,
assumsi saya banyak yg setuju menggunakan pujian tsb
(Bante itu ganteng lho.....
ya terutama umat wanita lah yg  senang memuji dgn begitu..)

kalau saya sih lebih cocok dgn wajah yg cerah begitu...atau bahagia...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 26 July 2009, 01:09:01 PM
bro Kainyn_Kutho,
terlalu gw sering sih mendengarkan statement tsb oleh umat...

Lalu kenapa?

kalau terlalu sering di bicarakan,
assumsi saya banyak yg setuju menggunakan pujian tsb
(Bante itu ganteng lho.....
ya terutama umat wanita lah yg  senang memuji dgn begitu..)

kalau saya sih lebih cocok dgn wajah yg cerah begitu...atau bahagia...


Nah kalau sehari,
umat cewek bilang bante itu ganteng sampai 3 kali...

trus itu maksudnya apa?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jerry on 26 July 2009, 08:46:45 PM
meneketehe.. tanya aja umatnya langsung, "neng apa maksud u ngmg 'bhante ganteng' ampe 3x?"
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Kelana on 26 July 2009, 10:06:18 PM
apakah tepat/dan boleh umat wanita
mengagumin Biksu/Bante,
trus mengatakan :

"Bante kamu genteng lho"

Banyakkah hal2 pujian yg mungkin diberikan orang umum OK,
tapi tidak pas utk Biksu/Bante/Bikuni ?

trims sebelumnya.

Menimbang kita umat awam tidak pernah tahu kondisi batin seorang bhante, apakah batinnya masih tergoyahkan atau tidak, maka tidaklah tepat bagi kita untuk sengaja melakukan hal-hal yang menggoncangkan batin mereka yang sedang berlatih kemoralan.

Jika kita menghormati mereka yang sedang berlatih, jagalah sikap kita agar tidak mengganggu latihan mereka. Dan kurangilah tuntutan kita yang tidak-tidak terhadap mereka yang akhirnya mengganggu kualitas maupun kuantitas latihan mereka.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 26 July 2009, 10:33:43 PM
apakah tepat/dan boleh umat wanita
mengagumin Biksu/Bante,
trus mengatakan :

"Bante kamu genteng lho"

Banyakkah hal2 pujian yg mungkin diberikan orang umum OK,
tapi tidak pas utk Biksu/Bante/Bikuni ?

trims sebelumnya.

Menimbang kita umat awam tidak pernah tahu kondisi batin seorang bhante, apakah batinnya masih tergoyahkan atau tidak, maka tidaklah tepat bagi kita untuk sengaja melakukan hal-hal yang menggoncangkan batin mereka yang sedang berlatih kemoralan.

Jika kita menghormati mereka yang sedang berlatih, jagalah sikap kita agar tidak mengganggu latihan mereka. Dan kurangilah tuntutan kita yang tidak-tidak terhadap mereka yang akhirnya mengganggu kualitas maupun kuantitas latihan mereka.

mao menambahkan saja .....  ;D
Jika suatu saat ... bro sacheng ingin berdana makanan dan langsung bertemu dengan Bhante
anda juga tidak bole mengatakan ..... Bhante " ini saya bawakan makanan yg paling enak, silakan dinikmati
makanan apapun yg dihidangkan ...... kita tidak layak mengatakan ini enak ato tidak enak ......
karna seorang Bhante selalu melatih diri untuk tidak serakah (lobha) termasuk pada makanan .....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 27 July 2009, 07:54:32 AM
apakah tepat/dan boleh umat wanita
mengagumin Biksu/Bante,
trus mengatakan :

"Bante kamu genteng lho"

Banyakkah hal2 pujian yg mungkin diberikan orang umum OK,
tapi tidak pas utk Biksu/Bante/Bikuni ?

trims sebelumnya.

Menimbang kita umat awam tidak pernah tahu kondisi batin seorang bhante, apakah batinnya masih tergoyahkan atau tidak, maka tidaklah tepat bagi kita untuk sengaja melakukan hal-hal yang menggoncangkan batin mereka yang sedang berlatih kemoralan.

Jika kita menghormati mereka yang sedang berlatih, jagalah sikap kita agar tidak mengganggu latihan mereka. Dan kurangilah tuntutan kita yang tidak-tidak terhadap mereka yang akhirnya mengganggu kualitas maupun kuantitas latihan mereka.

mao menambahkan saja .....  ;D
Jika suatu saat ... bro sacheng ingin berdana makanan dan langsung bertemu dengan Bhante
anda juga tidak bole mengatakan ..... Bhante " ini saya bawakan makanan yg paling enak, silakan dinikmati
makanan apapun yg dihidangkan ...... kita tidak layak mengatakan ini enak ato tidak enak ......
karna seorang Bhante selalu melatih diri untuk tidak serakah (lobha) termasuk pada makanan .....


Maklum deh, umat memang kurang tau (termasuk saya deh),
biasanya mereka bilang mau masakin makanan kesukaan bante....

Jadi berdana makanan spt : permen2, coklat (spt silverQ) dan
  manisan2 sejenisnya juga kurang tepat ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: K.K. on 27 July 2009, 08:59:27 AM
kalau terlalu sering di bicarakan,
assumsi saya banyak yg setuju menggunakan pujian tsb
(Bante itu ganteng lho.....
ya terutama umat wanita lah yg  senang memuji dgn begitu..)

kalau saya sih lebih cocok dgn wajah yg cerah begitu...atau bahagia...


Kalau ada kesempatan, berilah masukan pada mereka. Tetapi bagaimanapun juga kita tidak bisa memaksa orang mengikuti pola pikir kita, jadi kalaupun tidak diindahkan, biarkan saja.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 27 July 2009, 09:02:52 AM
Om mau minta pendapatnya..
Tadi melintas di pikiranku kalimat ini..
"jangan jadi umat buddha,tapi jadilah siswa sang buddha"
gimana om?menyesatkan ga?

Untuk menarik perhatian umat awam(buddhis ktp),gmn kalo diganti..
"jangan jadi umat buddha,tapi jadilah siswa tahtagata.." ;D

Mau ditujukan untuk siapa, bro? buddhist KTP, non buddhist, buddhist yg mau belajar, buddhist yg udah pengalaman, atau siapa?

krn utk setiap kalangan yg berbeda, kita juga hendaknya bisa menyesuaikan sehingga bisa diterima dengan baik
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 27 July 2009, 09:13:27 AM
Maklum deh, umat memang kurang tau (termasuk saya deh),
biasanya mereka bilang mau masakin makanan kesukaan bante....

Jadi berdana makanan spt : permen2, coklat (spt silverQ) dan
  manisan2 sejenisnya juga kurang tepat ?


dear bro

kebutuhan bhante hanyalah 4 (catupaccaya) yaitu :
- jubah
- pangan
- tempat tinggal
- obat2an

dalam memberikan 4 objek diatas, hendaknya kita berpegang pada tujuan menjadi Bhante yaitu agar ia dapat menjalankan ajaran Buddha secara lebih maksimal dibandingkan menjadi umat awam

itu kenapa, untuk makanan hendaknya diberikan yg bermanfaat dalam menunjang kebutuhan fisiknya, bukan yg enak tp kolesterol tinggi, atau camilan2 seperti biskuit, coklat

demikian juga dalam pemberian objek lainnya misal tempat tinggal jgn yg mewah, melainkan utk bernaung dr panas, dingin, hujan

semoga bermanfaat

metta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 27 July 2009, 10:33:41 AM
Om mau minta pendapatnya..
Tadi melintas di pikiranku kalimat ini..
"jangan jadi umat buddha,tapi jadilah siswa sang buddha"
gimana om?menyesatkan ga?

Untuk menarik perhatian umat awam(buddhis ktp),gmn kalo diganti..
"jangan jadi umat buddha,tapi jadilah siswa tahtagata.." ;D

Mau ditujukan untuk siapa, bro? buddhist KTP, non buddhist, buddhist yg mau belajar, buddhist yg udah pengalaman, atau siapa?

krn utk setiap kalangan yg berbeda, kita juga hendaknya bisa menyesuaikan sehingga bisa diterima dengan baik
niatnya mau ditujukan untuk buddhis ktp dan orang yg menganggap umat buddha penyembah berhala..
Soalnya kalo sy lihat kondisi umat buddha ktp semakin memprihatinkan..masa mengatakan agama buddha berasal dari china..dan menganggap buddha sebagai dewa..
Dan parahnya!menyampaikannya kepada umat kr****n 
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 27 July 2009, 12:51:21 PM
Om mau minta pendapatnya..
Tadi melintas di pikiranku kalimat ini..
"jangan jadi umat buddha,tapi jadilah siswa sang buddha"
gimana om?menyesatkan ga?

Untuk menarik perhatian umat awam(buddhis ktp),gmn kalo diganti..
"jangan jadi umat buddha,tapi jadilah siswa tahtagata.." ;D

Mau ditujukan untuk siapa, bro? buddhist KTP, non buddhist, buddhist yg mau belajar, buddhist yg udah pengalaman, atau siapa?

krn utk setiap kalangan yg berbeda, kita juga hendaknya bisa menyesuaikan sehingga bisa diterima dengan baik
niatnya mau ditujukan untuk buddhis ktp dan orang yg menganggap umat buddha penyembah berhala..
Soalnya kalo sy lihat kondisi umat buddha ktp semakin memprihatinkan..masa mengatakan agama buddha berasal dari china..dan menganggap buddha sebagai dewa..
Dan parahnya!menyampaikannya kepada umat kr****n 

dear bro

sebenarnya keprihatinan sama terjadi pada banyak pihak, termasuk ada rekan di kelas abhidhamma yg saat ini sedang email2an dgn saya

kalo saya boleh rekomendasi, yang penting utk kita lakukan adalah pendekatan logis, tidak memaksa misal :
- menanyakan terlebih dahulu,apa dasar dia menyamakan buddha dengan dewa? bisa minta sutra atau dokumen tertulis lain.... disini bro udah mulai mengajari dia utk berpikir kritis, utk menganalisis konsep2 buddhism

- kalau dia ga bisa nunjukin (spt yg biasanya terjadi pada kebanyakan org), kita harus lihat, bagaimana "value" kita didepan dia? apakah kita sudah dianggap memadai utk "menasehati", ataukah kita masih sebagai org luar/anak kecil
kalau sudah bisa menasehati, bisa masukkan konsep bhw dewa itu sebenarnya sama aja ama alam manusia, hanya saja karena silanya lebih baik, maka terlahir di alam dewa
tapi kalau masih dianggap anak kecil, silahkan bro bawa buku yg menggambarkan posisi 31 alam kehidupan, yang bahkan menunjukkan bhw brahma yg di paham tertentu dianggap penguasa, ternyata ga beda banget juga ama manusia, hanya dia mempunyai konsentrasi yg lebih terpusat sehingga bisa masuk ke jhana

- kalau dia udah mulai ngeh, mulai lagi konsep mengenai inti ajaran buddha yang ada di ovada patimokkha yaitu kurangi akusala, perbanyak kusala dan sucikan batin
terangin juga mengapa akusala dan kusala, bukan jahat dan baik spt yg bnyk beredar....

- masukkan juga dhammapada ayat 1 dan 2 krn itu selaras dengan bunyi ovada diatas

- dst...dst.....

Dimana semakin lama kita akan memberikan buddhism yg "benar", yg membuat dia akan makin tahu yg selaras dan yang tidak selaras dengan buddhism

hal2 spt ini yg bisa kita lakukan sedikit demi sedikit krn sebagai putthujhana, kita tidak punya kemampuan spt sammasambuddha yg tahu mana yg cocok dan yg tidak cocok utk org tertentu

kecenderungan yg terjadi selama ini adl muncul dosa mula citta sehingga kita malahan ikutan "jengkel", ikut marah sehingga berbicara cukup keras dgn dia
krn marah dan memaksa, dia juga ikutan marah dan makin menjelekkan bhw "anda katanya buddhis, tp marah2 melulu"

nah semoga kondisi diatas tidak terjadi dan mari kita mulai dengan pendekatan yg "logis" dan terstruktur sehingga bisa sedikit membersihkan miccha ditthi pada org itu pun sekaligus tidak menambah akusala pada diri kita  ;D

semoga bermanfaat

metta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 30 July 2009, 09:36:42 AM
Menurut cerita akhirnya Bhante Culapanthaka yg hanya sanggup
menghafal 4 bair syair mencapai pencerahan......

Nah apakah Bhante Culpanthaka juga boleh berkata :
bukan saja yg ini :
   1. jmb 8 dan 4 km tidak perlu
begitu juga yg ini :
   2. bahiya sutta yg sering dibicarakan oleh Master MMD
juga tidak perlu.

1. Bagaimana kebenaran dari statement tsb diatas ?
2. Bagaimana perasaan umat awam Buddhist yg
   mendengarkan statement spt ini ?

thanks sebelumnya.



soalnya paraminya lom cukup bro.......

sama ky anak TK, lom jalanin SD, SMP, SMA tapi mau ngerti aljabar........

maksudnya pendidikan di sekolah (s1, s2, s3)
lulusan psikolog sekalianpun tidak membantu dalam hal pencerahan ?
Jika patokan seorang yg amat pinter "otaknya" yg hanya dapat segera mencapai pencerahan
maka pencerahan hanya bisa dicapai oleh orang2 jenius saja ......

Ingat kisah seorang Bhikkhu yg tidak bisa menghapal 4 bait syair??
walau sudah berbulan-bulan menghapal, tetap saja Bhikkhu itu tidak mampu ....
Tetapi Bhikkhu itu bisa mencapai tingkat Arahat, karena Beliau bisa memahami Anicca, hanya dengan sebuah kain bersih yg digosok-gosok .......


ya kenapa ya Bhante Culapanthaka yg sulit menghafal syair 4 baris kalimat
bisa mencapai pencerahan..

Jadi tekat apa yg dibutuhkan utk mencapai pencerahan ya?

Dhammapada Atthakatha, Appamada Vagga, Syair 25.
(Bhikkhu yg tidak bisa menghapal 4 bait syair)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 30 July 2009, 10:31:22 AM
kalau pada agama lain ada DOA dan komunikasi dgn yg diatas,
dalam versi Buddhism, bagaimana aktivitas tsb dilakukan ?

Bagaimana perbuatan baik yg diinginkan tsb,
diingatkan (didoakan), serta beriklar (berkomunikasi yg diatas)
utk mencapai hasil yg baik ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 31 July 2009, 01:11:42 AM
Menurut cerita akhirnya Bhante Culapanthaka yg hanya sanggup
menghafal 4 bair syair mencapai pencerahan......

Nah apakah Bhante Culpanthaka juga boleh berkata :
bukan saja yg ini :
   1. jmb 8 dan 4 km tidak perlu
begitu juga yg ini :
   2. bahiya sutta yg sering dibicarakan oleh Master MMD
juga tidak perlu.

1. Bagaimana kebenaran dari statement tsb diatas ?
2. Bagaimana perasaan umat awam Buddhist yg
   mendengarkan statement spt ini ?

thanks sebelumnya.

[at] Bro johan3000

Syair 25 (II-3. Kisah Culapanthaka): ShowHide
Bendahara Kerajaan di Rajagaha mempunyai dua orang cucu laki-laki bernama Mahapanthaka dan Culapanthaka. Mahapanthaka, yang tertua, selalu menemani kakeknya mendengarkan khotbah Dhamma. Kemudian Mahapanthaka bergabung menjadi murid Sang Buddha.

Culapanthaka mengikuti jejak kakaknya menjadi bhikkhu pula. Tetapi, karena pada kehidupannya yang lampau pada masa keberadaan Buddha Kassapa, Culapanthaka telah menggoda seorang bhikkhu yang sangat bodoh, maka dia dilahirkan sebagai orang dungu pada kehidupannya saat ini. Dia tidak mampu mengingat meskipun hanya satu syair dalam empat bulan. Mahapanthaka sangat kecewa dengan adiknya dan mengatakan bahwa adiknya tidak berguna.

Suatu waktu, Jivaka datang ke vihara mengundang Sang Buddha dan para bhikkhu yang ada, untuk berkunjung makan siang di rumahnya. Mahapanthaka, yang diberi tugas untuk memberitahu para bhikkhu tentang undangan akan siang tersebut, mencoret Culapanthaka dari daftar undangan. Ketika Culapanthaka mengetahui hal itu dia merasa sangat kecewa dan memutuskan untuk kembali hidup sebagai seorang perumah tangga.

Mengetahui keinginan tersebut, Sang Buddha membawanya dan menyuruhnya duduk di depan Gandhakuti. Kemudian Beliau memberikan selembar kain bersih kepada Culapanthaka dan menyuruhnya untuk duduk menghadap ke timur dan menggosok-gosok kain itu. Pada waktu bersamaan dia harus mengulang kata "Rajoharanam", yang berarti "kotor". Sang Buddha kemudian pergi ke tempat kediaman Jivaka, menemani para bhikkhu.

Culapanthaka mulai menggosok selembar kain tersebut, sambil mengucapkan "Rajoharanam". Berulang kali kain itu digosok dan berulang kali pula kata-kata rajoharanam meluncur dari mulutnya.

Berulang dan berulang kali.

Karena terus menerus digosok, kain tersebut menjadi kotor. Melihat perubahan yang terjadi pada kain tersebut, Culapanthaka tercenung. Ia segera menyadari ketidakkekalan segala sesuatu yang berkondisi.

Dari rumah Jivaka, Sang Buddha dengan kekuatan supranaturalnya mengetahui kemajuan Culapanthaka. Beliau dengan kekuatan supranaturalnya menemui Culapanthaka, sehingga seolah-olah Beliau tampak duduk di depan Culapanthaka, dan berkata :

"Tidak hanya selembar kain yang dikotori oleh debu; dalam diri seseorang ada debu hawa nafsu (raga), debu keinginan jahat (dosa), dan debu ketidaktahuan (moha), seperti ketidaktahuan akan Empat Kebenaran Mulia. Hanya dengan menghapuskan hal-hal tersebut seseorang dapat mencapai tujuannya dan mencapai arahat."

Culapanthaka mendengarkan pesan tersebut dan meneruskan bermeditasi. Dalam waktu yang singkat mata batinnya tebuka dan ia mencapai tingkat kesucian arahat, bersamaan dengan memiliki ‘Pandangan Terang Analitis? Maka Culapanthaka tidak lagi menjadi orang dungu.

Di rumah Jivaka, para umat akan menuang air sebagai tanda telah melakukan perbuatan dana; tetapi Sang Buddha menutup mangkoknya dengan tangan dan berkata bahwa masih ada bhikkhu yang ada di vihara. Semuanya mengatakan bahwa tidak ada bhikkhu yang tertinggal. Sang Buddha menjawab bahwa masih ada satu orang bhikkhu yang tertinggal dan memerintahkan untuk menjemput Culapanthaka di vihara.

Ketika pembawa pesan dari rumah Jivaka tiba di vihara, dia menemukan tidak hanya satu orang, tetapi ada seribu orang bhikkhu yang serupa. Mereka semua diciptakan oleh Culapanthaka, yang sekarang telah memiliki kekuatan supranatural. Utusan tersebut kagum dan dia pulang kembali dan melaporkan hal ini kepada Jivaka.

Utusan itu kembali diutus ke vihara untuk kedua kalinya dan diperintahkan untuk mengatakan bahwa Sang Buddha mengundang bhikkhu yang bernama Culapanthaka. Tetapi ketika dia menyampaikan pesan tersebut, seribu suara menjawab, " Saya adalah Culapanthaka." Dengan bingung, dia kembali ke rumah Jivaka untuk kedua kalinya.

Untuk ketiga kalinya dia disuruh kembali ke vihara. Kali ini, dia diperintahkan untuk menarik bhikkhu yang dilihatnya pertama kali mengatakan bahwa dia adalah Culapanthaka. Dengan cepat dia memegangnya dan semua bhikkhu yang lain menghilang, dan Culapanthaka menemani utusan tersebut ke rumah Jivaka.

Setelah makan siang, seperti yang diperintahkan oleh Sang Buddha, Culapanthaka menyampaikan khotbah Dhamma, khotbah tentang keyakinan dan keberanian, mengaum bagaikan raungan seekor singa muda. Ketika masalah Culapanthaka dibicarakan di antara para bhikkhu, Sang Buddha berkata bahwa seseorang yang rajin dan tetap pada perjuangannya akan mencapai tingkat kesucian arahat.

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair berikut ini :

Dengan usaha yang tekun, semangat, disiplin, dan pengendalian diri, hendaklah orang bijaksana membuat pulau bagi dirinya sendiri yang tidak dapat ditenggelamkan oleh banjir.


Dalam kisah itu, Bhikkhu Culapanthaka mengikuti intruksi Sang Buddha untuk menggosok kain bersih berulang kali sambil mengucapkan kata "rajoharanam". Kata rajoharanam (artinya = kotor) itu diucapkan dengan maksud agar Bhikkhu Culapanthaka memiliki gambaran yang akan terjadi pada kain bersih itu bila berulang kali digosokan. Karena Bhikkhu Culapanthaka pada saat itu adalah orang yang kurang memiliki kualitas intelektual yang baik, maka fenomena di mana kain itu berubah menjadi kotor pun terlihat begitu 'menakjubkan' bagi beliau. Sang Buddha rupanya sangat memahami metode yang tepat untuk membimbing Bhikkhu Culapanthaka ini. Alhasil dari pengalaman melihat karekteristik anicca ini, Bhikkhu Culapanthaka seolah mendapat satu tamparan keras akan realita dunia.

Sekali lagi mendapatkan bimbingan lanjut dari Sang Buddha, Bhikkhu Culapanthaka pun dengan sungguh-sungguh bermeditasi untuk menyelami hakikat dunia. Ini menunjukkan bahwa Bhikkhu Culapanthaka sudah memiliki saddha yang kuat pada Tiratana. Dan pada akhirnya, Bhikkhu Culapanthaka pun berhasil mencapai tataran kesucian Arahat. Dari kisah ini, kita mendapat gambaran jelas bahwa perealisasian tingkat Arahat tidaklah menjadi 'jatah' bagi orang-orang berintelektual tinggi.


Kalau kita jeli, di kisah itu sebenarnya secara implisit dideskripsikan bahwa dahulu Bhikkhu Culapanthaka adalah seorang dungu penurut yang baik hati. Di sini bisa kita tarik kesimpulan bahwa Bhikkhu Culapanthaka seharusnya menuruti nasihat dan Ajaran Sang Buddha; yang secara ringkas mencakup pengembangan moralitas, konsentrasi dan kebijaksanaan. Bahkan pada syair tersebut, Sang Buddha sendiri menyatakan bahwa ketidaktahuan (moha) akan Empat Kebenaran Mulia harus dihapuskan agar dapat merealisasi tingkat Arahat. Dan pada syair penutup, Sang Buddha sendiri menyatakan bahwa pengendalian diri juga merupakan salah satu faktor yang menyokong seseorang dalam usahanya membuat pulau perlindungan bagi dirinya sendiri.

Jadi, dalam kisah ini pun sebenarnya Empat Kebenaran Mulia dan Jalan Mulia Berunsur Delapan turut serta mengambil peran dalam perealisasian tingkat Arahat bagi Bhikkhu Culapanthaka.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 31 July 2009, 01:11:55 AM
kalau pada agama lain ada DOA dan komunikasi dgn yg diatas,
dalam versi Buddhism, bagaimana aktivitas tsb dilakukan ?

Bagaimana perbuatan baik yg diinginkan tsb,
diingatkan (didoakan), serta beriklar (berkomunikasi yg diatas)
utk mencapai hasil yg baik ?


Dalam Buddhisme, tentunya tidak relevan apabila kita membicarakan konteks "berkomunikasi dengan yang di atas". Sebagai Umat Buddha, kita tentunya dibekali wejangan akan Hukum Kamma dan Tilakkhana (anicca, dukkha dan anatta). Oleh karena itu, sudah sewajarnya kita tumbuh menjadi orang-orang yang berjiwa besar untuk berani menghadapi dunia ini. Kita tidak memunculkan kebutuhan primer untuk berkomunikasi, curhat, memohon ataupun berterima kasih pada 'sosok' penyusun nasib kita sendiri.

Bila kita ingin berbuat kebaikan, kita bisa menanamkan tekad itu agar lebih kuat dengan beradhitana. Biasanya Umat Buddha beradhitana di depan Patung Sang Buddha. Tekad ini sebaiknya didasari atas pemahaman benar, bukan menjadi kaul ataupun 'sok berbakti' pada Tiratana.

Untuk mencapai hasil yang lebih baik, tentu kita harus berusaha lebih baik lagi. Kita perlu tekad yang kuat, kematangan rencana, kondisi fisik yang menunjang, dan belajar dari pengalaman. Kita sebaiknya menetapkan target-target pencapaian yang realistis. Terhadap target ini, kita tidak boleh lembek atau memanjakan diri. Karena sering kali kita cenderung lebih menyepelekan target yang kita buat sendiri. Seperti: "Nanti saya kerjakan... kalau sudah siang... setelah bangun tidur... kalau sudah tidak terlalu dingin... dsb". Kemalasan dan penundaan seperti inilah yang menjadi rintangan dalam mencapai hasil yang lebih baik. Oleh karena itu, orang yang bijak akan membuat target yang lebih spesifik dalam usahanya. Seperti: "Hari ini saya harus bisa menyelesaikan ini... saya siap mengambil konsekuensi dari langkah ini... saya harus memastikan saat ini satu target telah tercapai... dsb".
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Shining Moon on 01 August 2009, 01:58:19 AM
Tak tau nanya di sini tepat atau nggak ya, gini loh. Kalau atthasila kan sebaiknya cewek tidak bersentuhan dengan cowok. Oke, make sense banget. Tapi gimana kalau hubungannya anak-ortu. Apakah tidak boleh bersentuhan juga?
Apa om upasaka yang bijak bisa bahas? Xiexie
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 01 August 2009, 03:07:51 AM
Tak tau nanya di sini tepat atau nggak ya, gini loh. Kalau atthasila kan sebaiknya cewek tidak bersentuhan dengan cowok. Oke, make sense banget. Tapi gimana kalau hubungannya anak-ortu. Apakah tidak boleh bersentuhan juga?
Apa om upasaka yang bijak bisa bahas? Xiexie

Sila ke berapa tuh?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Shining Moon on 01 August 2009, 08:19:07 AM
Ah  dewa sakka ngetes ya :))
abrahmacariya veramani sikkhapadam samadiyami
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 01 August 2009, 11:05:31 PM
Tak tau nanya di sini tepat atau nggak ya, gini loh. Kalau atthasila kan sebaiknya cewek tidak bersentuhan dengan cowok. Oke, make sense banget. Tapi gimana kalau hubungannya anak-ortu. Apakah tidak boleh bersentuhan juga?
Apa om upasaka yang bijak bisa bahas? Xiexie

Ah  dewa sakka ngetes ya :))
abrahmacariya veramani sikkhapadam samadiyami

[at] Sis Yuri-chan

Sila ketiga dalam atthangasila: "abrahmacariya veramani sikkhapadam samadiyami"
...berarti "aku bertekad melatih diri untuk tidak melakukan hubungan seksual".

Abrahmacariya terdiri dari kata-kata dasar: "a" (tidak) + "brahma" (luhur atau mulia) + "cariya" (praktik; maknanya lebih spesifik pada suatu tindakan yang dilakukan untuk menguntungkan diri sendiri dan orang lain).
Secara general, dapat diartikan sebagai "praktik / tindakan yang tidak luhur". Dan dalam konteks ini adalah "latihan pengendalian diri untuk tidak melakukan segala bentuk jenis hubungan seksual".

Tidak ada larangan ataupun latihan untuk tidak bersentuhan dengan lawan jenis di sila ketiga ini. Atthangasila dijalankan oleh para perumah-tangga. Maka tidak ada ketentuan yang mengharuskan seseorang untuk tidak boleh bersentuhan dengan lawan jenis. Perumah-tangga (gharavasa) tidak perlu menjalankan sila seketat para petapa (pabbajita).

Karena demikian, adalah lebih baik menjaga batin untuk tidak tercemar dari pikiran-pikiran kotor (dalam hal ini adalah pemikiran tentang aktivitas seksual). Karena latihan ini bisa menjadi bermanfaat apabila kita terus menjaga semua pikiran, ucapan dan perbuatan; bukan hanya sekedar menjaga ucapan dan perbuatan saja. Dengan terus melatih ketiganya, hal ini cenderung mengkondisikan batin menjadi lebih lunak untuk diasah lebih dalam lagi. Praktik atthangasila ini sangat bagus dijadikan sebagai batu loncatan bagi seseorang, sebelum ia mengikuti program samanera ataupun meninggalkan keduniawian.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jerry on 02 August 2009, 12:44:00 AM
Pelaksanaan sila ke-3 dalam Atthanga sila dijalankannya sesuai kapasitas orang masing-masing saja. Kalau sebagai bhikkhu/samanera ya memang bisa diartiin tidak bersentuhan dengan lawan jenis, sesuai dengan vinayanya. Tapi kalau sebagai orang biasa ya bersentuhan gpp tapi mengendalikan diri dari melakukan hubungan seksual saja. :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Shining Moon on 02 August 2009, 02:39:03 AM
Bro upasaka n xuvie, kamsiah..kamsiah..
Selama ini tak berani atthasila karena dilanda pikiran salah dan sesat. Terima kasih ya sudah membuka batin dan pikiran saya yang bodoh ini:
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kittynando on 03 August 2009, 10:46:24 PM
mau tanya dalam agama Budha ada mengenal TUHAN ga ya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 03 August 2009, 10:53:56 PM
mau tanya dalam agama Budha ada mengenal TUHAN ga ya?

dalam buddhism tidak ada tuhan yang personal...tetapi mengenal adanya Ketuhanan..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 04 August 2009, 07:45:16 AM
Quote
bro Upasaka,

Dalam kisah itu, Bhikkhu Culapanthaka mengikuti intruksi Sang Buddha untuk menggosok kain bersih berulang kali sambil mengucapkan kata "rajoharanam". Kata rajoharanam (artinya = kotor) itu diucapkan dengan maksud agar Bhikkhu Culapanthaka memiliki gambaran yang akan terjadi pada kain bersih itu bila berulang kali digosokan. Karena Bhikkhu Culapanthaka pada saat itu adalah orang yang kurang memiliki kualitas intelektual yang baik, maka fenomena di mana kain itu berubah menjadi kotor pun terlihat begitu 'menakjubkan' bagi beliau. Sang Buddha rupanya sangat memahami metode yang tepat untuk membimbing Bhikkhu Culapanthaka ini. Alhasil dari pengalaman melihat karekteristik anicca ini, Bhikkhu Culapanthaka seolah mendapat satu tamparan keras akan realita dunia.

Saya yakin di forum ini rata2 kita memiliki intelektual yg lebih baik dari Bhikku Culapanthaka, dan
juga mengerti kain bersih digosokan terus menerus akan menjadi kotor.

1. Apakah anicca sesuatu yg sangat mudah dimengerti ?
2. Bagaimana bisa tau kalau seseorang sudah mengerti anicca ? (adakah sejenis test kelulusan ?)
3. seberapa sulit/mudah mendidik/mengajarkan pada umat Buddhist tentang pengertian dhukka, anicca, anatta ?

trims sebelumnya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 04 August 2009, 07:56:20 AM
Tak tau nanya di sini tepat atau nggak ya, gini loh. Kalau atthasila kan sebaiknya cewek tidak bersentuhan dengan cowok. Oke, make sense banget. Tapi gimana kalau hubungannya anak-ortu. Apakah tidak boleh bersentuhan juga?
Apa om upasaka yang bijak bisa bahas? Xiexie

Selama pikirannya bisa bersih siihh ok2 aja ya,
kalau meragukan lebih baik tidak melakukan kotak dgn orang lain.

begitu juga dlm atthasila.... sebagiknya pandangan mata kita selalu dijaga..
(soalnya aturan gak boleh melirik-lirik toh tidak ada)

:)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hatRed on 04 August 2009, 09:00:01 AM
mau tanya dalam agama Budha ada mengenal TUHAN ga ya?

dalam buddhism tidak ada tuhan yang personal...tetapi mengenal adanya Ketuhanan..

Ke Tuhanan itu luas loh..........

tidak semua Ke-Tuhan-an ada di Buddhisme deh :-?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 04 August 2009, 09:07:01 AM
mau tanya dalam agama Budha ada mengenal TUHAN ga ya?

dalam buddhism tidak ada tuhan yang personal...tetapi mengenal adanya Ketuhanan..

Ke Tuhanan itu luas loh..........

tidak semua Ke-Tuhan-an ada di Buddhisme deh :-?

mungkin bro hatred bisa jelasin ke kita2 nih? ^^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 05 August 2009, 01:13:10 AM
Quote
bro Upasaka,

Dalam kisah itu, Bhikkhu Culapanthaka mengikuti intruksi Sang Buddha untuk menggosok kain bersih berulang kali sambil mengucapkan kata "rajoharanam". Kata rajoharanam (artinya = kotor) itu diucapkan dengan maksud agar Bhikkhu Culapanthaka memiliki gambaran yang akan terjadi pada kain bersih itu bila berulang kali digosokan. Karena Bhikkhu Culapanthaka pada saat itu adalah orang yang kurang memiliki kualitas intelektual yang baik, maka fenomena di mana kain itu berubah menjadi kotor pun terlihat begitu 'menakjubkan' bagi beliau. Sang Buddha rupanya sangat memahami metode yang tepat untuk membimbing Bhikkhu Culapanthaka ini. Alhasil dari pengalaman melihat karekteristik anicca ini, Bhikkhu Culapanthaka seolah mendapat satu tamparan keras akan realita dunia.

Saya yakin di forum ini rata2 kita memiliki intelektual yg lebih baik dari Bhikku Culapanthaka, dan
juga mengerti kain bersih digosokan terus menerus akan menjadi kotor.

1. Apakah anicca sesuatu yg sangat mudah dimengerti ?
2. Bagaimana bisa tau kalau seseorang sudah mengerti anicca ? (adakah sejenis test kelulusan ?)
3. seberapa sulit/mudah mendidik/mengajarkan pada umat Buddhist tentang pengertian dhukka, anicca, anatta ?

trims sebelumnya.

1) Anicca sangat mudah dimengerti secara intelektual. Tapi bukan perkara mudah untuk kita selami. Memahami bahwa kain bisa kotor tidak menjamin bahwa kita sudah mengenal karekteristik anicca. Kita perlu mengkajinya secara meditatif, untuk melihat dan menyelami sendiri kebenaran anicca; bahwa semua fenomena batin dan pikiran itu adalah anicca.

2) Orang yang sudah mengerti benar anicca adalah orang yang sudah menyelami kebenaran anicca. Anicca-dukkha-anatta saling berkaitan. Karenanya, orang yang sudah menyelami Kebenaran sebenarnya adalah orang yang sudah menyelami kebenaran anicca-dukkha-anatta sekaligus. Kita bisa tahu apakah seseorang sudah menyelami anicca dari tindak-tanduknya sebagai orang yang sudah tercerahkan.

3) Memberikan pendidikan akan konsep anicca-dukkha-anatta secara intelektual sebenarnya tidak terlalu sulit. Karena karekteristik ini bisa langsung dilihat dari contoh-contoh sederhana. Namun tingkat kesulitan dalam memberi pengajaran ini pun bergantung pada tingkat intelektual dari orang yang diajarkan. Dan juga anicca-dukkha-anatta jangan hanya direntangkan sampai titik pendidikan semata. Kita sebaiknya berusaha untuk melangkah sampai pada penyelaman akan tiga karekteristik ini.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kittynando on 05 August 2009, 11:42:32 PM
terima kasih to:doggie and hatred tapi bisa jelaskan lebih detil ga ya, mash belum paham betul. kalau kita berdoa atau "minta sesuatu" kita ke sang Guru Agung Kita atau Ke TUHAN.                   
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 06 August 2009, 12:53:23 AM
terima kasih to:doggie and hatred tapi bisa jelaskan lebih detil ga ya, mash belum paham betul. kalau kita berdoa atau "minta sesuatu" kita ke sang Guru Agung Kita atau Ke TUHAN.                   
Hello kitty ;D ;D ;D
klo mo mendapatkan sesuatu, kita harus kerja keras\;D/ berjuangg,dan berjuangg!!!\8)/
dan berusaha \;D/\;D/\;D/
klo minta pada Sang Guru ataupun Tuhan, klo tdk terkabul kita bisa kecewa pula lho...
dan bisa2 kita malah pula menjadi menyalahkan Mereka ^-^ ^-^ ^-^
dan lagi mereka bukan tempat kita minta2 lhoo... ^-^ ^-^ ^-^ :P :P
klo berdoa atau minta sesuatu, mintalah kepada diri kita, terwujud atau tdknya, tergantung pada kitaa\;D/\;D/\;D/ ;)
bukan orang lain, melainkan kita sendiri\;D/




Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Agama Buddha

Oleh : Corneles Wowor, M.A.

Ketahuilah para Bhikkhu bahwa ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Duhai para Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.

Ungkapan di atas adalah pernyataan dari Sang Buddha yang terdapat dalam Sutta Pitaka, Udana VIII : 3, yang merupakan konsep Ketuhanan Yang Maha esa dalam agama Buddha. Ketuhanan Yang Mahaesa dalam bahasa Pali adalah "Atthi Ajatang Abhutang Akatang Asamkhatang" yang artinya "Suatu Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Dijelmakan, Tidak Diciptakan dan Yang Mutlak". Dalam hal ini, Ketuhanan Yang Mahaesa adalah suatu yang tanpa aku (anatta), yang tidak dapat dipersonifikasikan dan yang tidak dapat digambarkan dalam bentuk apa pun. Tetapi dengan adanya Yang Mutlak, yang tidak berkondisi (asamkhata) maka manusia yang berkondisi (samkhata) dapat mencapai kebebasan dari lingkaran kehidupan (samsara) dengan cara bermeditasi.

Dengan membaca konsep Ketuhanan Yang Mahaesa ini, kita dapat melihat bahwa konsep Ketuhanan dalam agama Buddha adalah berlainan dengan konsep Ketuhanan yang diyakini oleh agama-agama lain. Perbedaan konsep tentang Ketuhanan ini perlu ditekankan di sini, sebab masih banyak umat Buddha yang mencampur-adukkan konsep Ketuhanan menurut agama Buddha dengan konsep Ketuhanan menurut agama-agama lain. Sehingga banyak umat Buddha yang menganggap bahwa konsep Ketuhanan dalam agama Buddha adalah sama dengan konsep Ketuhanan dalam agama-agama lain. Hal inilah yang menjadi dasar penulisan ini.

Bila kita mempelajari ajaran agama Buddha seperti yang terdapat dalam kitab suci Tripitaka, maka bukan hanya konsep Ketuhanan yang berbeda dengan konsep Ketuhanan dalam agama lain, tetapi banyak konsep lain yang tidak sama pula. Konsep-konsep agama Buddha yang berlainan dengan konsep-konsep dari agama lain antara lain adalah konsep-konsep tentang : Alam Semesta, Kejadian Bumi dan Manusia, Kehidupan Manusia di Alam Semesta, Kiamat dan Keselamatan atau Kebebasan.

Namo Buddhaya,

met kenal Hello kitty \;D/\;D/\;D/_/\_ _/\_ _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hatRed on 06 August 2009, 09:37:41 AM
^
  anak ilang telah kembali...

mau tanya dalam agama Budha ada mengenal TUHAN ga ya?

dalam buddhism tidak ada tuhan yang personal...tetapi mengenal adanya Ketuhanan..

Ke Tuhanan itu luas loh..........

tidak semua Ke-Tuhan-an ada di Buddhisme deh :-?

mungkin bro hatred bisa jelasin ke kita2 nih? ^^

Kekekalan tidak sesuai dengan konsep Anicca

Roh dan Jiwa tidak sesuai dengan konsep Anatta

Adanya Kebahagiaan kekal (Surga)/Kembali ke Tuhan/ apa lah mereka sebutnya itu, tidak sesuai dengan konsep Dukkha.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 06 August 2009, 12:39:37 PM
terima kasih to:doggie and hatred tapi bisa jelaskan lebih detil ga ya, mash belum paham betul. kalau kita berdoa atau "minta sesuatu" kita ke sang Guru Agung Kita atau Ke TUHAN.                   

konsep berdoa dalam buddhism berbeda dengan paham lain.

Kalau paham lain, berdoa itu identik dengan meminta, memohon, minta perlindungan dsbnya yang sifatnya Outside In

Berbeda dengan buddhism, berdoa dalam buddhism adalah utk perenungan misal sifat2 buddha, perenungan mengenai hakekat sesungguhnya, perenungan perasaan bahagia sewkt berbuat kusala

Hasil dari berdoa secara buddhism/perenungan adalah saddha/keyakinan yg tambah kuat karena kita semakin yakin akan ajaran guru Buddha

Semoga perbedaan ini bisa dilihat yah

metta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 06 August 2009, 12:57:45 PM
 _/\_ sebagai manusia saya rasa wajar kalo kita masih menginginkan hal hal keduniawian
misalnya kita ingin kita dan ortu kita sehat2 selalu hidup kita bahagia atau ada hal2 lain yang kita inginkan jadi setiap setelah berbuat baik saya akan berpikir (setelah patidana) semoga keinginan saya bisa terealisasi
pertanyaan wa :
cara yang saya lakukan ini sama gak dengan berdoa atau ada cara yang lain yang bisa kita lakuin agar keinginan kita bisa terkabul sesuai keinginan kita
mohon jawabannya     ^:)^   ^:)^   anumodana.. :lotus:
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 06 August 2009, 01:17:03 PM
Memang keinginan keduniawian adl wajar tapi sebaiknya diusahakan untuk dikurangi, sis........... biasanya bedakan antara WANT dan NEED (KEINGINAN dan KEBUTUHAN)
Saat muncul INGIN, biasanya disertai dengan lobha.... ingin ortu bahagia, ingin saya bahagia
tapi berbeda dengan kebutuhan dimana semata hanya untuk memenuhi kebutuhan saja


Kalo saya boleh bilang, hukum kamma itu sangat adil, kalo anda berbuat baik dengan tulus, tanpa anda minta pun, hal2 yang baik akan datang.... percaya atau tidak.
demikian juga, kalau anda berbuat yg buruk, yah berarti hal2 yg buruk akan mendekat juga
Kalau anda berbuat baik yg cacat (disertai pamrih), yah hasilnya juga begitu, buah baik, tapi ada rasa buruknya  ;D

Hal ini dalam buku The Secret disebut dengan Law of Attraction (Hukum Ketertarikan), jadi yang baik akan menarik yang baik sedangkan yang buruk akan menarik yg buruk juga

Jadi sesungguhnya KEINGINAN supaya KEINGINAN terkabul, itu adalah kemelekatan yg dilekati lagi. Padahal guru buddha justru mengajarkan untuk mengikis kemelekatan

Dan jika berdasar hukum LoA diatas, karena anda memperbanyak kemelekatan yg berarti hal yg buruk, sesungguhnya anda sudah "mengundang" / mengkondisikan terjadinya hal2 yg buruk juga

Terlihat lucu tetapi nyata... he3
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 06 August 2009, 03:54:21 PM
waduh cilaka gimana nih berarti kemelekatan wa udah tebal banget dong gimana mengikisnya untuk mengharapkan ortu and kita sendiri bahagia aja dah KEMELEKATAN jadi apa yang mesti dilakuin tambah bingung nih  :(
apa kita berbuat baik aja terus jasanya kita limpahkan tanpa ada mengharapkan apapun yang paling sederhana sekalipun
kalo gitu uda bener gak mohon pencerahannya  Ko Markosprawira _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 06 August 2009, 04:19:47 PM
Kalo sis kamala ingin membuat org tua bahagia, sebenarnya banyak yg lebih penting misal dgn menjaga nama baik ortu, hormat kepada ortu, dsbnya sebagaimana ada dalam sigalovada sutta

mengenai berbuat baik, hendaknya bukan INGIN namun BERHARAP
misal contoh INGIN adalah :saya ingin dengan perbuatan ini, org tua saya jadi bahagia
Tapi kalau berharap : semoga dgn perbuatan baik ini, bisa mengkondisikan org tua saya menjadi lebih bahagia

Dari 2 contoh diatas, bisa dilihat bhw dengan INGIN, ada kemelekatan yg kalau tidak tercapai, membuat kita jadi kecewa (dosa mula citta). Misal org tua kita yg tadinya sering bertengkar, lalu kita bnyk berbuat baik dengan tujuan agar mereka jadi damai
Tapi ternyata org tua tetap ribut, kita kecewa krn merasa percuma aja berbuat baik sehingga kita berhenti berbuat baik

Tapi kalau kita berharap "semoga", misal ga kesampean, kita tidak kecewa (setidaknya tidak terlalu kecewa) krn memang secara dasar, kita sudah tahu bhw itu hanya harapan

Dalam contoh anda diatas "semoga keinginan saya bisa tercapai" disitu jelas ada kemelekatan pada keinginan diri sendiri
Berbeda dengan berharap semoga ortu bahagia

Itu kenapa buddha mengajarkan untuk sabbe satta bhavantu sukhittatta (semoga semua mahluk berbahagia) dan metta disebut sebagai cintakasih yg universal

Perbuatan baik yg anda lakukan, hendaknya bisa anda rasakan "kebahagiaannya"....... jika anda bahagia dgn berbuat baik, anda akan lebih banyak berbuat baik lagi (tentunya dgn kebijaksanaan) dimana ini akan membantu saat anda ingin melatih metta bhavana

semoga bermanfaat

metta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 06 August 2009, 04:31:14 PM
terima kasih atas penjelasannya yang begitu mendetail saya akan lebih banyak belajar dan berlatih lagi
:lotus: anumodana
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 06 August 2009, 05:38:00 PM
demikian juga saya, yang masih perlu banyak berlatih
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 06 August 2009, 05:42:10 PM
Quote
bro Upasaka,

Dalam kisah itu, Bhikkhu Culapanthaka mengikuti intruksi Sang Buddha untuk menggosok kain bersih berulang kali sambil mengucapkan kata "rajoharanam". Kata rajoharanam (artinya = kotor) itu diucapkan dengan maksud agar Bhikkhu Culapanthaka memiliki gambaran yang akan terjadi pada kain bersih itu bila berulang kali digosokan. Karena Bhikkhu Culapanthaka pada saat itu adalah orang yang kurang memiliki kualitas intelektual yang baik, maka fenomena di mana kain itu berubah menjadi kotor pun terlihat begitu 'menakjubkan' bagi beliau. Sang Buddha rupanya sangat memahami metode yang tepat untuk membimbing Bhikkhu Culapanthaka ini. Alhasil dari pengalaman melihat karekteristik anicca ini, Bhikkhu Culapanthaka seolah mendapat satu tamparan keras akan realita dunia.

Saya yakin di forum ini rata2 kita memiliki intelektual yg lebih baik dari Bhikku Culapanthaka, dan
juga mengerti kain bersih digosokan terus menerus akan menjadi kotor.

1. Apakah anicca sesuatu yg sangat mudah dimengerti ?
2. Bagaimana bisa tau kalau seseorang sudah mengerti anicca ? (adakah sejenis test kelulusan ?)
3. seberapa sulit/mudah mendidik/mengajarkan pada umat Buddhist tentang pengertian dhukka, anicca, anatta ?

trims sebelumnya.

1) Anicca sangat mudah dimengerti secara intelektual. Tapi bukan perkara mudah untuk kita selami. Memahami bahwa kain bisa kotor tidak menjamin bahwa kita sudah mengenal karekteristik anicca. Kita perlu mengkajinya secara meditatif, untuk melihat dan menyelami sendiri kebenaran anicca; bahwa semua fenomena batin dan pikiran itu adalah anicca.

2) Orang yang sudah mengerti benar anicca adalah orang yang sudah menyelami kebenaran anicca. Anicca-dukkha-anatta saling berkaitan. Karenanya, orang yang sudah menyelami Kebenaran sebenarnya adalah orang yang sudah menyelami kebenaran anicca-dukkha-anatta sekaligus. Kita bisa tahu apakah seseorang sudah menyelami anicca dari tindak-tanduknya sebagai orang yang sudah tercerahkan.

3) Memberikan pendidikan akan konsep anicca-dukkha-anatta secara intelektual sebenarnya tidak terlalu sulit. Karena karekteristik ini bisa langsung dilihat dari contoh-contoh sederhana. Namun tingkat kesulitan dalam memberi pengajaran ini pun bergantung pada tingkat intelektual dari orang yang diajarkan. Dan juga anicca-dukkha-anatta jangan hanya direntangkan sampai titik pendidikan semata. Kita sebaiknya berusaha untuk melangkah sampai pada penyelaman akan tiga karekteristik ini.

tHanks bro Upasaka atas pejelasan yg detail dan menyeluruh...

penyelaman, menyelam maksudnya mempraktekan dan melihat sendiri
dalam meditasi begitu ? atau gimana ya ?

mohon bimbingannya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 06 August 2009, 11:36:06 PM
tHanks bro Upasaka atas pejelasan yg detail dan menyeluruh...

penyelaman, menyelam maksudnya mempraktekan dan melihat sendiri
dalam meditasi begitu ? atau gimana ya ?

mohon bimbingannya

Menyelami kebenaran itu berarti membuktikan dan melihatnya sendiri. Fokus dari Ajaran Sang Buddha adalah mengenali dan mengendalikan pikiran, agar bisa mencabut semua kekotoran batin. Untuk menyelami kebenaran, kita harus melakukan perenungan meditatif guna menyadari gejolak batin. Perenungan meditatif ini tentunya lebih optimal jika diterapkan dalam praktik bermeditasi. Metode ini bisa membawa kita untuk melihat sesuatu sebagaimana adanya, yaitu melihat realitas / kebenaran.

Jika digambarkan dalam sebuah perumpamaan:

"Ada seseorang yang berada dalam sebuah kamar gelap. Dia mendapatkan informasi bahwa di dalam kamar itu ada seekor burung yang berkicau, ada kursi dari bahan plastik, dindingnya berwarna putih, ada bunga melati yang diletakkan di suatu sudut kamar, ada segelas air putih, dsb. Orang itupun mencoba mengenali seisi kamar itu; dengan memperhatikan suara kicauan burung itu, meraba bahan plastik dari kursi itu, mencoba sebisa mungkin melihat warna cat dinding kamar itu, mencium aroma bunga melati itu, mengecap rasa air putih itu, dsb. Demikian pula seperti pemahaman intelektual kita saat ini tentang anicca-dukkha-anatta. Kita hanya menganalisanya lewat pemikiran intelektual, yaitu dengan mencoba mengenalinya lewat kesan-kesan indria. Dan karenanya kita hanya mengenali anicca-dukkha-anatta dalam tataran awam, belum sampai melihat jelas dan menembus kesan indria.

Namun orang itu sekarang mencari sumber cahaya untuk bisa membantunya melihat seisi kamar dengan jelas. Angga saja ia menggunakan senter untuk membantunya melihat seisi kamar itu. Dengan menggunakan senter, ia sekarang bisa melihat dengan lebih jelas tentang seisi kamar itu. Hingga suatu saat, ia menemukan saklar lampu di dalam kamar itu. Dan setelah ia menyalakan saklar lampu, seisi kamar pun menjadi terang. Akhirnya orang itu pun bisa melihat dengan jelas seisi kamar itu, termasuk benda-benda lain yang tidak ia ketahui informasi sebelumnya. Demikian pula seperti perenungan meditatif tentang anicca-dukkha-anatta. Melalui metode ini, apalagi jika kita memakai metode praktik bermeditasi yang lebih kondusif, yaitu dengan mencari jalan yang bisa membantu kita melihat lebih jelas tentang fakta dunia. Dalam perenungan meditatif, kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas akan anicca-dukkha-anatta. Hingga ketika kita mampu merealisasi Pencerahan, kita akan mampu melihat segala sesuatu dengan terang dan jelas. Kita akan menyelami realitas dunia, jauh melampaui apa yang kita capai melalui pemaham intelektual semata. Kita pun berhasil menyelami anicca-dukkha-anatta, atau dengan kata lain berhasil menjadi Yang Tercerahkan."
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kittynando on 07 August 2009, 11:20:32 AM
thanks tas jawaban rekan sedhamma, juga ciita devi. tapi masih ad sedikiiiit lagi ganjalannya, sebagai manusia kadang kita dihadapkan pada suatu keadaan katakanlah kita ingin mengadu, menyampaikan keinginan(not materi) dan tentu juga berbuat kebajikan dan kebaikan jalan terus. kadang klo liat satu keluarga naik motor trus sianakduduk dibagian depan dalam keadan tidur, maka muncullah doa " ya TUHAN lindungilah anak itu somoga tidak terjadi hal2 yang tak diinginkan  atau ada lubang besar dijalan maka muncul doa atau permintaan " ya TUHAN semoga tidak ada pengendara motor yang jatuh karna lubang ini. terkabul ga ya doa ini?     Namo Buddhaya.                                                                                                                                                                                                                                     
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: indera_9 on 07 August 2009, 11:34:43 AM
thanks tas jawaban rekan sedhamma, juga ciita devi. tapi masih ad sedikiiiit lagi ganjalannya, sebagai manusia kadang kita dihadapkan pada suatu keadaan katakanlah kita ingin mengadu, menyampaikan keinginan(not materi) dan tentu juga berbuat kebajikan dan kebaikan jalan terus. kadang klo liat satu keluarga naik motor trus sianakduduk dibagian depan dalam keadan tidur, maka muncullah doa " ya TUHAN lindungilah anak itu somoga tidak terjadi hal2 yang tak diinginkan  atau ada lubang besar dijalan maka muncul doa atau permintaan " ya TUHAN semoga tidak ada pengendara motor yang jatuh karna lubang ini. terkabul ga ya doa ini?     Namo Buddhaya.                                                                                                                                                                                                                                     

Jika anda melihat hal yang demikian, apabila anda bisa menegurnya, tegur lah; apabila tidak bisa, pancarkanlah pikiran cinta kasih anda, dan ucapkanlah "semoga semua makhluk hidup berbahagia".

Sebenarnya kalo kita analisa secara logis, sebanyak-banyaknya kita berdoa, pasti akan jatuh korban jiwa selama lubang itu tidak di perbaiki.  ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 07 August 2009, 12:44:19 PM
thanks tas jawaban rekan sedhamma, juga ciita devi. tapi masih ad sedikiiiit lagi ganjalannya, sebagai manusia kadang kita dihadapkan pada suatu keadaan katakanlah kita ingin mengadu, menyampaikan keinginan(not materi) dan tentu juga berbuat kebajikan dan kebaikan jalan terus. kadang klo liat satu keluarga naik motor trus sianakduduk dibagian depan dalam keadan tidur, maka muncullah doa " ya TUHAN lindungilah anak itu somoga tidak terjadi hal2 yang tak diinginkan  atau ada lubang besar dijalan maka muncul doa atau permintaan " ya TUHAN semoga tidak ada pengendara motor yang jatuh karna lubang ini. terkabul ga ya doa ini?     Namo Buddhaya.                                                                                                                                                                                                                                     

Kenapa tidak mengucapkan :
- semoga tidak terjadi hal2 yang tak diinginkan pada anak itu?
- Lubang ini berbahaya, semoga tidak ada pengendara motor yang jatuh karena lubang ini

Kenapa harus menyebut Tuhan? itu menandakan bhw pikiran kita masih terkooptasi dengan konsep adanya Tuhan sebagai Pencipta, Penguasa

Padahal Buddha sudah dengan jelas menyatakan tidak adanya maha brahma yang menjadi pencipta

Tidak perlulah kita mencocok2an istilah paham lain untuk dimasukkan ke dalam Buddhism... justru sebaliknya kita harus bisa mengimplementasi buddhism dalam keseharian kita, bukan sebaliknya dengan memasukkan paham lain ke buddhism

semoga bermanfaat

metta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hatRed on 08 August 2009, 08:51:23 AM
Apakah setiap anggota Sangha adalah Bhikkhu?

dan apakah kalau Setiap Bhikkhu itu pasti anggota Sangha?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 08 August 2009, 09:09:07 AM
Apakah setiap anggota Sangha adalah Bhikkhu?

dan apakah kalau Setiap Bhikkhu itu pasti anggota Sangha?

Tidak semua anggota Sangha adalah bhikkhu. Anggota Sangha juga terdiri dari bhikkhuni* atau bhiksuni.

Tidak semua bhikkhu merupakan anggota Sangha. Karena ada bhikkhu yang menjalani hidupnya di hutan (tidak masuk komunitas bhikkhu).


*Di Aliran Theravada, Sangha Bhikkhuni sudah tidak lagi eksis.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 08 August 2009, 09:18:05 AM
Apakah setiap anggota Sangha adalah Bhikkhu?

dan apakah kalau Setiap Bhikkhu itu pasti anggota Sangha?

Tidak semua anggota Sangha adalah bhikkhu. Anggota Sangha juga terdiri dari bhikkhuni* atau bhiksuni.

Tidak semua bhikkhu merupakan anggota Sangha. Karena ada bhikkhu yang menjalani hidupnya di hutan (tidak masuk komunitas bhikkhu).


*Di Aliran Theravada, Sangha Bhikkhuni sudah tidak lagi eksis.

Seorang bhikkhu, yang artinya telah menerima penahbisan yang sah, sudah pasti anggota Sangha, meskipun tidak wajib tergabung dalam organisasi kebhikkhuan spt STI, SMI , etc.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hatRed on 08 August 2009, 09:25:36 AM
hmm... apakah bhikkhu yg tidak masuk organisasi tertentu itu masih terkontrol baik oleh dewan sangha?

dewan utama sangha ada gak ya ???

atau struktur sangha itu seperti apa ya :-?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 08 August 2009, 09:28:42 AM
Apakah setiap anggota Sangha adalah Bhikkhu?

dan apakah kalau Setiap Bhikkhu itu pasti anggota Sangha?

Tidak semua anggota Sangha adalah bhikkhu. Anggota Sangha juga terdiri dari bhikkhuni* atau bhiksuni.

Tidak semua bhikkhu merupakan anggota Sangha. Karena ada bhikkhu yang menjalani hidupnya di hutan (tidak masuk komunitas bhikkhu).


*Di Aliran Theravada, Sangha Bhikkhuni sudah tidak lagi eksis.
di Indonesia apakah semua anggota Sangha baik Theravada maupun Mahayana memiliki organisasi yang mengatur para anggota Sangha jadi bila ada yang melenceng dari vinaya bisa di tegur dan diarahkan ke jalan yang benar
saya mengetahui ada beberapa anggota Sangha yang melenceng dari vinaya biasanya kebanyakan mengenai uang (memberi patokan harga jika diminta bantuan oleh umat)
di Medan sudah beberapa kali saya bertemu dengan oknum yang memakai jubah Mahayana meminta minta dana kepada umat biasanya di perkampungan Tionghoa dan dimall juga pernah saya temui ngakunya suhu dari Cina
bisakah kita mengadukannya ke suatu lembaga agar oknum tersebut dibawa/tangkap untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya karena ini juga merugikan Buddha Dhamma
*Di Aliran Theravada, Sangha Bhikkhuni sudah tidak lagi eksis.
bagaimana dengan Aya Santini dan rekan2nya _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 08 August 2009, 10:04:11 AM
Seorang bhikkhu, yang artinya telah menerima penahbisan yang sah, sudah pasti anggota Sangha, meskipun tidak wajib tergabung dalam organisasi kebhikkhuan spt STI, SMI , etc.

Iya. Maksud saya bhikkhu hutan itu tidak bergabung dalam SMI atau STI. Tapi namanya bhikkhu, tentu saja termasuk sebagai anggota Sangha di Buddha Sasana.


hmm... apakah bhikkhu yg tidak masuk organisasi tertentu itu masih terkontrol baik oleh dewan sangha?

dewan utama sangha ada gak ya ???

atau struktur sangha itu seperti apa ya :-?

Bhikkhu yang tidak bergabung dalam STI atau SMI tentu tidak terkontrol langsung dengan Sangha di mana ia ditahbiskan sebelumnya. Tapi bila bhikkhu yang bersangkutan berperilaku menyimpang, mungkin saja Sangha di mana ia ditahbiskan akan mengambil tindakan tegas.

Di dalam Sangha ada bhikkhu yang menjadi kepala bagian vinaya. Beliaulah yang berwewenang untuk menganalisa dan mengambil keputusan atas suatu perilaku dari seorang bhikkhu, apakah melanggar vinaya atau tidak.


di Indonesia apakah semua anggota Sangha baik Theravada maupun Mahayana memiliki organisasi yang mengatur para anggota Sangha jadi bila ada yang melenceng dari vinaya bisa di tegur dan diarahkan ke jalan yang benar
saya mengetahui ada beberapa anggota Sangha yang melenceng dari vinaya biasanya kebanyakan mengenai uang (memberi patokan harga jika diminta bantuan oleh umat)
di Medan sudah beberapa kali saya bertemu dengan oknum yang memakai jubah Mahayana meminta minta dana kepada umat biasanya di perkampungan Tionghoa dan dimall juga pernah saya temui ngakunya suhu dari Cina
bisakah kita mengadukannya ke suatu lembaga agar oknum tersebut dibawa/tangkap untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya karena ini juga merugikan Buddha Dhamma
*Di Aliran Theravada, Sangha Bhikkhuni sudah tidak lagi eksis.
bagaimana dengan Aya Santini dan rekan2nya _/\_

Tentu saja di STI dan SMI punya kepala bagian vinaya (peraturan kebhikkuan). Tapi Sangha tetap butuh bantuan dan dukungan dari umat awam untuk melaporkan bila ada pelanggaran yang dilakukan oleh anggota Sangha.

Ayya Santini dan rekan-rekan beliau adalah seorang Atthasilani.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jerry on 08 August 2009, 07:34:29 PM
Koreksi:
Sebelumnya Ayya bukan Atthasilani melainkan Anagarini. Dan Ayya Santini sudah menerima upasampada sebaga bhikkhuni tahun 2000. ngutipin dikit yah dari tulisan orang..

Sebelumnya Ayya Santini seorang Anagarini. Prosesnya diupasampada menjadi anagarini di Bali, 29 September 1990 oleh Bhikkhu Girirakhito. Anagarini adalah orang yang menjalankan Upasaka Atthasila, ditambah 75 sekkhiya (bagian dari vinaya yang dijalankan bhikkhu/bhikkhuni).

....

Peristiwa berlangsung pada pertengahan April 2000.  “Kami diupasampada pada 15 April di Fo Guang San, Taiwan dalam suatu upacara upasampada bhikkhuni internasional yang diikuti oleh peserta dari 19 negara.  Kebetulan tahun ini pas lagi ada programnya, “ kata Ayya Santini.  Upacara penahbisannya sendiri berlangsung tiga kali.  Yang pertama oleh para Bhiksuni Mahayana.  “Pada pukul 11.00 siang upasampada dilakukan oleh para bhikkhu Theravada dan bhiksu Mahayana.  Sedangkan yang terakhir oleh para bhikkhu Theravada saja,” tutur Ayya Santini yang diupasampada bersama ketiga rekannya dari Indonesia, Ayya Silavati, Ayya Dhammakumari, dan Ayya Dhirasirini.

“Kenapa saya mesti pakai cara tiga kali?  Supaya afdol.  Mau kemana saja tetap sah.  Itu bukan karena garis sejarah bhikkhuni sudah putus,” ujar Ayya Santini.  Seperti kita ketahui, bhikkhuni tradisi Theravada telah lama hilang sehingga garisnya dianggap sudah putus.

Menurutnya, dalam Cullavaga Sutta 10, Buddha bersabda, “Para bhikkhu diizinkan untuk mengupasampada menjadi bhikkhu dan wanita menjadi bhikkhuni.”  Sutta berikutya turun lagi, kemudian setelah Sangha Bhikkhuni ini layak untuk mengupasampada bhikkhuni, seseorang yang hendak menjadi bhikkhuni harus melalui Sangha Bhikkhuni baru melalui Sangha Bhikkhu.  Harus dua.  Ia menambahkan, sutta yang pertama nggak pernah dihapus, berarti sutta itu berlaku.

......
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 08 August 2009, 11:26:24 PM
Mau tanya,
manakah jawaban yg lebih tepat,
jika umat ditanya 'apa tujuan umat buddha?'

A.merealisasikan nibbana
B.memusnahkan kotoran batin(kebodohan,keserakahan,dan kebencian)

menurut pandangan sy, jawaban A terlalu 'diatas awan' karena nibbana sendiri masih bersifat teori <= *salah ga di bilang 'teori'? Cmiiw
sedangkan jawaban B terkesan lebih 'membumi',jadi sy pribadi lebih nyaman memilih jawaban B.

*mohon maap jika salah memilih kata2,maklum bos aye capek berat ;D

Salam takkk gendoonnggg
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 09 August 2009, 01:48:23 AM
umat buddha adalah bentuk jamak, jadi terdiri dari banyak individu, adalah mustahil mengatakan tujuan banyak orang dalam satu tujuan tunggal.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 09 August 2009, 07:55:41 PM
Thank jawabannya bos indra.. _/\_
ada yg mau menambahkan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: indera_9 on 10 August 2009, 06:53:18 AM
Mau tanya,
manakah jawaban yg lebih tepat,
jika umat ditanya 'apa tujuan umat buddha?'

A.merealisasikan nibbana
B.memusnahkan kotoran batin(kebodohan,keserakahan,dan kebencian)

menurut pandangan sy, jawaban A terlalu 'diatas awan' karena nibbana sendiri masih bersifat teori <= *salah ga di bilang 'teori'? Cmiiw
sedangkan jawaban B terkesan lebih 'membumi',jadi sy pribadi lebih nyaman memilih jawaban B.

*mohon maap jika salah memilih kata2,maklum bos aye capek berat ;D

Salam takkk gendoonnggg


Sebenarnya kedua pilihan di atas adalah memang benar tujuan umat Buddha dan keduanya saling berkaitan. Namun, saya juga lebih setuju dengan pendapat Mr. Jhonz yang memilih pilihan B dengan alasan lebih membumi  :-?. Saya lihat pilihan B itu lebih bersifat universal (semua orang tahu apa itu keserakahan, kebencian, dan kebodohan) daripada pilihan A (yang terkesan sulit dimengerti karena kita belum merealisasinya / kita harus merealisasinya baru mengetahui apakah nibbana itu sebenarnya). Dengan mengatakan tujuan umat Buddha adalah melenyapkan 3 akar kejahatan, maka umat lainpun bisa meneladani hal tersebut dalam kehidupan mereka sehari-hari. Namun, hal itu juga harus diimbangi dengan contoh nyata dari umat Buddhist itu sendiri. Tidak hanya mengatakan ini lah tujuan kami, tapi mencontohkannya dengan perbuatan dan ucapan yang kita lakukan sehari-hari yang memang jauh dari 3 akar tersebut. Dan yang penting, umat Buddhist itu sendiri harus memiliki pengendalian diri yang baik.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 10 August 2009, 10:11:06 AM
Mau tanya,
manakah jawaban yg lebih tepat,
jika umat ditanya 'apa tujuan umat buddha?'

A.merealisasikan nibbana
B.memusnahkan kotoran batin(kebodohan,keserakahan,dan kebencian)

menurut pandangan sy, jawaban A terlalu 'diatas awan' karena nibbana sendiri masih bersifat teori <= *salah ga di bilang 'teori'? Cmiiw
sedangkan jawaban B terkesan lebih 'membumi',jadi sy pribadi lebih nyaman memilih jawaban B.

*mohon maap jika salah memilih kata2,maklum bos aye capek berat ;D

Salam takkk gendoonnggg

Hola bro Johnz,


bisa juga jawab KAIZEN (continuous improvement)
setiap hari, setiap saat memperbaiki utk menjadi lebih baik

tetap tujuannya bisa A dan B.

pertanyaannya bukanlah apakah akan mencapai,
tetapi apakah TELAH BERUSAHA MAKSIMAL utk mencapainya.
karna kemampuan tiap orang adalah beda!

kira2 begitulah.

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: indera_9 on 10 August 2009, 03:05:06 PM
Quote
Hola bro Johnz,


bisa juga jawab KAIZEN (continuous improvement)
setiap hari, setiap saat memperbaiki utk menjadi lebih baik

tetap tujuannya bisa A dan B.

pertanyaannya bukanlah apakah akan mencapai,
tetapi apakah TELAH BERUSAHA MAKSIMAL utk mencapainya.
karna kemampuan tiap orang adalah beda!

kira2 begitulah.

Wah, bro Johan semakin bijaksana  ;D Good
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 13 August 2009, 12:08:11 AM
Koreksi:
Sebelumnya Ayya bukan Atthasilani melainkan Anagarini. Dan Ayya Santini sudah menerima upasampada sebaga bhikkhuni tahun 2000. ngutipin dikit yah dari tulisan orang..

Sebelumnya Ayya Santini seorang Anagarini. Prosesnya diupasampada menjadi anagarini di Bali, 29 September 1990 oleh Bhikkhu Girirakhito. Anagarini adalah orang yang menjalankan Upasaka Atthasila, ditambah 75 sekkhiya (bagian dari vinaya yang dijalankan bhikkhu/bhikkhuni).

....

Peristiwa berlangsung pada pertengahan April 2000.  “Kami diupasampada pada 15 April di Fo Guang San, Taiwan dalam suatu upacara upasampada bhikkhuni internasional yang diikuti oleh peserta dari 19 negara.  Kebetulan tahun ini pas lagi ada programnya, “ kata Ayya Santini.  Upacara penahbisannya sendiri berlangsung tiga kali.  Yang pertama oleh para Bhiksuni Mahayana.  “Pada pukul 11.00 siang upasampada dilakukan oleh para bhikkhu Theravada dan bhiksu Mahayana.  Sedangkan yang terakhir oleh para bhikkhu Theravada saja,” tutur Ayya Santini yang diupasampada bersama ketiga rekannya dari Indonesia, Ayya Silavati, Ayya Dhammakumari, dan Ayya Dhirasirini.

“Kenapa saya mesti pakai cara tiga kali?  Supaya afdol.  Mau kemana saja tetap sah.  Itu bukan karena garis sejarah bhikkhuni sudah putus,” ujar Ayya Santini.  Seperti kita ketahui, bhikkhuni tradisi Theravada telah lama hilang sehingga garisnya dianggap sudah putus.

Menurutnya, dalam Cullavaga Sutta 10, Buddha bersabda, “Para bhikkhu diizinkan untuk mengupasampada menjadi bhikkhu dan wanita menjadi bhikkhuni.”  Sutta berikutya turun lagi, kemudian setelah Sangha Bhikkhuni ini layak untuk mengupasampada bhikkhuni, seseorang yang hendak menjadi bhikkhuni harus melalui Sangha Bhikkhuni baru melalui Sangha Bhikkhu.  Harus dua.  Ia menambahkan, sutta yang pertama nggak pernah dihapus, berarti sutta itu berlaku.

......

[at] xuvie

Terima kasih atas koreksinya.


Mau tanya,
manakah jawaban yg lebih tepat,
jika umat ditanya 'apa tujuan umat buddha?'

A.merealisasikan nibbana
B.memusnahkan kotoran batin(kebodohan,keserakahan,dan kebencian)

menurut pandangan sy, jawaban A terlalu 'diatas awan' karena nibbana sendiri masih bersifat teori <= *salah ga di bilang 'teori'? Cmiiw
sedangkan jawaban B terkesan lebih 'membumi',jadi sy pribadi lebih nyaman memilih jawaban B.

*mohon maap jika salah memilih kata2,maklum bos aye capek berat ;D

Salam takkk gendoonnggg


[at] Mr.Jhonz

Bro bisa juga menjawab: "ingin menjadi orang yang baik pada semua makhluk, alam sekitar dan diri sendiri".
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 15 August 2009, 08:28:23 AM
 _/\_ mo nanya nih ketika kita Visudhi Tri Sarana/Pancasila kita kan diberi nama Buddhis adakah maksudnya/artinya nama buddhis itu
setau wa nama yang diberikan kepada kita itu bisa untuk memotivasi kita contohnya nama metta agar kita lebih memupuk perasaan cinta kasih dll
tapi kalo namanya lucu gimana soalnya wa baru dapat nama baru nih nama buddhis baru wa itu Tantidhara Taruni tertulis artinya gadis pembawa tradisi
wa tau sebenarnya nama buddhis itu mungkin hanya nama yang penting itu praktek kita sebagai siswa Sang Buddha lah yang terpenting kita lakukan tapi ini hanya rasa penasaran aja TQ
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 15 August 2009, 07:56:13 PM
_/\_ mo nanya nih ketika kita Visudhi Tri Sarana/Pancasila kita kan diberi nama Buddhis adakah maksudnya/artinya nama buddhis itu
setau wa nama yang diberikan kepada kita itu bisa untuk memotivasi kita contohnya nama metta agar kita lebih memupuk perasaan cinta kasih dll
tapi kalo namanya lucu gimana soalnya wa baru dapat nama baru nih nama buddhis baru wa itu Tantidhara Taruni tertulis artinya gadis pembawa tradisi
wa tau sebenarnya nama buddhis itu mungkin hanya nama yang penting itu praktek kita sebagai siswa Sang Buddha lah yang terpenting kita lakukan tapi ini hanya rasa penasaran aja TQ

Memang dalam Buddhisme saat ini ada tradisi pemberian nama Buddhis setelah prosesi penahbisan. Maksud dari pemberian nama ini hanya untuk memotivasi. Ini juga perlu direnungkan, bahwa setelah mempunyai nama Buddhis, maka itu berarti kita sudah membulatkan tekad dan saddha yang kuat pada Buddhadhamma.

Nama Buddhis yang Anda miliki sebaiknya dilihat sebagai 'teguran', bahwa Anda kini sudah menyatakan perlindungan pada Tiratana. Karena itu, Anda harus menjaga setiap pikiran, ucapan dan perbuatan yang selaras dengan Dhamma.

Semoga berbahagia, Gadis Pembawa Tradisi! _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hatRed on 15 August 2009, 08:58:35 PM
kita boleh mesen gak namanya?

hatRed nama buddhis bukan?  :-?  jadi 'dosa' donk
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jerry on 15 August 2009, 09:39:05 PM
Apalah artinya sebuah nama? Meski kadang nama itu juga penting. ;D

 [at] Upa
Sama2 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Xcript on 17 August 2009, 11:17:59 PM
Mau tanya,
manakah jawaban yg lebih tepat,
jika umat ditanya 'apa tujuan umat buddha?'

A.merealisasikan nibbana
B.memusnahkan kotoran batin(kebodohan,keserakahan,dan kebencian)

menurut pandangan sy, jawaban A terlalu 'diatas awan' karena nibbana sendiri masih bersifat teori <= *salah ga di bilang 'teori'? Cmiiw
sedangkan jawaban B terkesan lebih 'membumi',jadi sy pribadi lebih nyaman memilih jawaban B.

*mohon maap jika salah memilih kata2,maklum bos aye capek berat ;D

Salam takkk gendoonnggg


Teori ?
Ga salah kog... Nibbana memang masih
hanya sebatas wacana dan teori belaka.
Untuk itu, praktek diperlukan untuk
perealisasiannya...

aku juga milih B kog... :D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 18 August 2009, 08:14:53 AM
[at] Upasaka
 :lotus:
Sukhi Hontu
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 25 August 2009, 08:06:24 AM
dlm Buddhism, kan diajarkan ehipasiko (teliti sebelum membeli),
nah selain Buddhist, agama2 lainnya (5 agama di Indonesia), juga
memiliki kitabnya masing2. dalam kitabpun terdpt ucapan dari "pendiri" agama tsb.
yg biasanya menjanjikan, mengatakan bahwa ajaran/sistemnya lah yg paling benar, dan satu2nya jalan utk mencapai hasil.

Bila bertolak dari ehipasiko,
Bagaimana seorang pemula melihat/meneliti ajaran2 dlm kitab Buddhist?
Apakah sebaiknya dalam posisi netral (bukan dimulai dari iman maupun percaya dulu?)
Kalau menurut Buddha, pencapaian pencerahan, kira2 ada berapa cara ya ? Adakah cara2 lain yg mungkin lebih inovatif yg belum ditemukan ?

trims sebelumnya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 25 August 2009, 09:29:40 AM
dlm Buddhism, kan diajarkan ehipasiko (teliti sebelum membeli),
nah selain Buddhist, agama2 lainnya (5 agama di Indonesia), juga
memiliki kitabnya masing2. dalam kitabpun terdpt ucapan dari "pendiri" agama tsb.
yg biasanya menjanjikan, mengatakan bahwa ajaran/sistemnya lah yg paling benar, dan satu2nya jalan utk mencapai hasil.

Bila bertolak dari ehipasiko,
Bagaimana seorang pemula melihat/meneliti ajaran2 dlm kitab Buddhist?
Apakah sebaiknya dalam posisi netral (bukan dimulai dari iman maupun percaya dulu?)
Kalau menurut Buddha, pencapaian pencerahan, kira2 ada berapa cara ya ? Adakah cara2 lain yg mungkin lebih inovatif yg belum ditemukan ?

trims sebelumnya.

Tentu saja seorang pemula sebaiknya melihat ajaran yang terkandung dalam Buddhisme dengan posisi netral. Seorang pemula baiknya mempelajari Buddhisme secara teoritis dan juga mempraktikkannya dengan benar. Dari penalaran teori dan hasil praktik ini, seorang pemula bisa menilai sejauh manakah keabsahan Buddhisme. Dari pengalaman inilah, maka keyakinan akan tumbuh. Keyakinan akan semakin berkembang seiring banyaknya pengalaman yang sesuai antara penalaran teori dengan hasil praktik di dalam Buddhisme.

Dalam berbagai kisah di Sutta, ada pengikut Sang Buddha yang mencapai Pembebasan melalui kebijaksanaan, perenungan, keyakinan, dll. Sejauh ini tidak ada cara lain yang lebih inovatif.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 25 August 2009, 08:06:39 PM
Om minta Url(link) anattalahkanasutta

thank sebelumnya ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Hendra Susanto on 25 August 2009, 10:16:42 PM
yang komentarnya oleh YM. Mahasi Sayadaw?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 26 August 2009, 06:00:00 AM
^
^ mana aja,kalo bisa produk dlm negeri.. ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 26 August 2009, 04:26:38 PM
dlm Buddhism, kan diajarkan ehipasiko (teliti sebelum membeli),
nah selain Buddhist, agama2 lainnya (5 agama di Indonesia), juga
memiliki kitabnya masing2. dalam kitabpun terdpt ucapan dari "pendiri" agama tsb.
yg biasanya menjanjikan, mengatakan bahwa ajaran/sistemnya lah yg paling benar, dan satu2nya jalan utk mencapai hasil.

Bila bertolak dari ehipasiko,
Bagaimana seorang pemula melihat/meneliti ajaran2 dlm kitab Buddhist?
Apakah sebaiknya dalam posisi netral (bukan dimulai dari iman maupun percaya dulu?)
Kalau menurut Buddha, pencapaian pencerahan, kira2 ada berapa cara ya ? Adakah cara2 lain yg mungkin lebih inovatif yg belum ditemukan ?

trims sebelumnya.

sangat jelas sekali yg dimaksud oleh bro upasaka

kalau saya boleh tambahkan, bro... sesungguhnya dalam dhammanussati, hendaknya jgn dilihat ehipassiko-nya aja, tapi juga sifat2 dhamma yg lainnya yaitu :
- telah sempurna dibabarkan : ga perlu tambahan dari luar, ga perlu revisi apapun, buddha dhamma sudah  cukup utk membimbing kita menuju kesucian
- nyata dalam kehidupan : bisa diimplementasikan dalam hidup keseharian kita. JAdi kalau ada ajaran yg ga bisa dipake dalam hidup keseharian, berarti jelas dong artinya?
- tak lapuk oleh waktu : ga kaya di paham laen yg pake revisi, tafsir2an yg berubah2 terus
- mengundang untuk dibuktikan : mempersilahkan untuk dibuktikan
- menuntun ke dalam batin : bisa memberitahu mengenai bagaimana kondisi sesungguhnya batin kita
- dapat diselami oleh para bijaksana dalam batin masing2 : ini berarti dhamma yg diajarkan oleh buddha, selaras dengan apa yg didapat oleh para bijaksana
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 26 August 2009, 04:29:36 PM
yang komentarnya oleh YM. Mahasi Sayadaw?

^
^ mana aja,kalo bisa produk dlm negeri.. ;D

Minta yg komentarnya om Haa aja, bro.....  :whistle:
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 26 August 2009, 11:59:34 PM
Om minta Url(link) anattalahkanasutta

thank sebelumnya ;D

Coba download di sini saja, Bro.
http://dhammacitta.org/perpustakaan/ebook/theravada/komentar-anattalakkhana-sutta-dan-malukyaputta-sutta (http://dhammacitta.org/perpustakaan/ebook/theravada/komentar-anattalakkhana-sutta-dan-malukyaputta-sutta)
Jangan lupa ucapkan mantra "terima kasih" 3x kepada Tuhan DC. ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 27 August 2009, 06:05:09 AM
^
^Terima kasih kepada seluruh staf kerja Dhammacitta.org yang telah...*isi sendiri ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 28 August 2009, 10:45:17 PM
opaa, opaa, long time no see ;D ;D ;D
mo nanyaa mo nanyaa..... ;D ;D ;D
segala sesuatu itu kan, sulit dipertahankan kan? lalu bagaimana dgn metta/ sifat 4 brahma vihara? apakah juga sulit dipertahankan?

klo menurut wnya, krn metta itu cinta kasih yg tak bersyarat/universal, maka keadaannya dapat dipertahankan, tapi sptnya tdk juga yaa.... :-? :-? :-?
soalnya klo gak salah segala sesuatu yg bersyarat maupun tak bersyarat adalah tdk kekal, tdk dpt dipertahankan<<= ngomong2 di sutta mana yaw ini yaa? ^^?""
sudah itu ajaa... \;D/\;D/


thanks yoo yg dah mo jwb... ;D/
metta cittena,
Citta _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sumedho on 28 August 2009, 11:00:25 PM
utk Suttanya disini

Anattalakkhana Sutta -> http://dhammacitta.org/tipitaka/sn/sn22/sn22.059.than.html (http://dhammacitta.org/tipitaka/sn/sn22/sn22.059.than.html)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 28 August 2009, 11:55:04 PM
utk Suttanya disini

Anattalakkhana Sutta -> http://dhammacitta.org/tipitaka/sn/sn22/sn22.059.than.html (http://dhammacitta.org/tipitaka/sn/sn22/sn22.059.than.html)
hoo, iya anattalakkhanasutta yoo... ;D ;D ;D thanks yoo hann.... \;D/\;D/\;D/

hmm... jadi bagaimana dgn metta yaaa? :-? :-? :-? apakah dapat dipertahankan gak yaa? :-? :-? :-?
ayoo... ayooo pada share2\;D/\;D/\;D/
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 29 August 2009, 12:46:44 PM
dlm Buddhism, kan diajarkan ehipasiko (teliti sebelum membeli),
nah selain Buddhist, agama2 lainnya (5 agama di Indonesia), juga
memiliki kitabnya masing2. dalam kitabpun terdpt ucapan dari "pendiri" agama tsb.
yg biasanya menjanjikan, mengatakan bahwa ajaran/sistemnya lah yg paling benar, dan satu2nya jalan utk mencapai hasil.

Bila bertolak dari ehipasiko,
Bagaimana seorang pemula melihat/meneliti ajaran2 dlm kitab Buddhist?
Apakah sebaiknya dalam posisi netral (bukan dimulai dari iman maupun percaya dulu?)
Kalau menurut Buddha, pencapaian pencerahan, kira2 ada berapa cara ya ? Adakah cara2 lain yg mungkin lebih inovatif yg belum ditemukan ?

trims sebelumnya.

sangat jelas sekali yg dimaksud oleh bro upasaka

kalau saya boleh tambahkan, bro... sesungguhnya dalam dhammanussati, hendaknya jgn dilihat ehipassiko-nya aja, tapi juga sifat2 dhamma yg lainnya yaitu :
- telah sempurna dibabarkan : ga perlu tambahan dari luar, ga perlu revisi apapun, buddha dhamma sudah  cukup utk membimbing kita menuju kesucian
- nyata dalam kehidupan : bisa diimplementasikan dalam hidup keseharian kita. JAdi kalau ada ajaran yg ga bisa dipake dalam hidup keseharian, berarti jelas dong artinya?
- tak lapuk oleh waktu : ga kaya di paham laen yg pake revisi, tafsir2an yg berubah2 terus
- mengundang untuk dibuktikan : mempersilahkan untuk dibuktikan
- menuntun ke dalam batin : bisa memberitahu mengenai bagaimana kondisi sesungguhnya batin kita
- dapat diselami oleh para bijaksana dalam batin masing2 : ini berarti dhamma yg diajarkan oleh buddha, selaras dengan apa yg didapat oleh para bijaksana


Mantep bro markosprawira atas jawabannya.
apalagi selaras dgn yg diajarkan para bijaksana.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 29 August 2009, 12:50:45 PM
Apakah Buddha pernah menghukum orang lain ?
Bagaimanakah hukuman yg layak/adil/sepantasnya?
Bagaimanakah contoh2 hukuman tsb?

soalnya baru2 ini ada berita tentang :

Quote
cambuk dg rotan 6 kali, dan denda 5.000 ringgit (rp 13jt) bagi yg minum beberapa gelas bir (bukan vodka atau wisky lho).

apa hukuman bagi orang Buddhist kalau mabuk ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hatRed on 29 August 2009, 12:55:03 PM
Quote
apa hukuman bagi orang Buddhist kalau mabuk ?

kehilangan kesadaran sementara...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 29 August 2009, 01:15:44 PM
Quote
apa hukuman bagi orang Buddhist kalau mabuk ?

kehilangan kesadaran sementara...

Saya pernah kumpul orang2 dari Taiwan, dan malam minggu mereka sering
mengkabiskan 1 krat (peti) bir. Dan kalau ditanya mereka apakah mabuk?
jawaban mereka selalu... ahhh seperti minum air aja. Mana mungkin minum
bir bisa mabuk!.......

jadi masalah mabuk juga tergantung orangnya!
Kalau selama bir tidak mempengaruhin kesadaran seseorang,
  apakah merupakan kegiatan yg boleh dilakukan ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hatRed on 29 August 2009, 01:18:17 PM
kalo seperti minum air, kok beli bir.. kan bir lebih mahal daripada air putih?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: F.T on 29 August 2009, 04:57:11 PM
Di china , harga bir sedikit saja lbh mahal dari air putih , kalo gk salah 3 RMB per kaleng. Dulu ke guang zhou malah sering minum bir soale cuaca dingin. >:D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jerry on 29 August 2009, 09:50:07 PM
Quote
apa hukuman bagi orang Buddhist kalau mabuk ?

kehilangan kesadaran sementara...

Saya pernah kumpul orang2 dari Taiwan, dan malam minggu mereka sering
mengkabiskan 1 krat (peti) bir. Dan kalau ditanya mereka apakah mabuk?
jawaban mereka selalu... ahhh seperti minum air aja. Mana mungkin minum
bir bisa mabuk!.......

jadi masalah mabuk juga tergantung orangnya!
Kalau selama bir tidak mempengaruhin kesadaran seseorang,
  apakah merupakan kegiatan yg boleh dilakukan ?
kalo contoh kasarnya seperti hewan bisa bicara dan kita nanya ke babi, "bi, gpp tuh loe makan tai? kan jorok?"
jawabnya, "ah gpp atuh.. namanya juga keluar dr produksi perut sendiri. bebas dr formalin dan terjamin lagi. ntar klo dah masuk perut jg sama aja. ntar juga keluarnya gitu2 lagi. mana joroknya?" ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 29 August 2009, 11:10:05 PM
opaa, opaa, long time no see ;D ;D ;D
mo nanyaa mo nanyaa..... ;D ;D ;D
segala sesuatu itu kan, sulit dipertahankan kan? lalu bagaimana dgn metta/ sifat 4 brahma vihara? apakah juga sulit dipertahankan?

klo menurut wnya, krn metta itu cinta kasih yg tak bersyarat/universal, maka keadaannya dapat dipertahankan, tapi sptnya tdk juga yaa.... :-? :-? :-?
soalnya klo gak salah segala sesuatu yg bersyarat maupun tak bersyarat adalah tdk kekal, tdk dpt dipertahankan<<= ngomong2 di sutta mana yaw ini yaa? ^^?""
sudah itu ajaa... \;D/\;D/


thanks yoo yg dah mo jwb... ;D/
metta cittena,
Citta _/\_

Halo juga, Citta. Welcome back. :)

Pertama... segala sesuatu itu tidak semuanya sulit dipertahankan. Ada beberapa hal yang mudah dipertahankan, tapi juga ada beberapa hal yang memang sulit dipertahankan. Tidak peduli gampang atau sulit, yang jelas segala sesuatu memang tidak akan bertahan selamanya. Karena segala sesuatu yang bersyarat itu pastilah tidak kekal.

Metta adalah cinta-kasih universal, yaitu cinta kasih yang tanpa pamrih kepada segala sesuatu. Metta merupakan salah satu kriteria dari Brahmavihara (sifat-sifat batin yang luhur). Maka... metta akan tetap bertahan selama batin itu ada.

Nah, kembali lagi pada soal masalah relatif. Bagi orang yang belum mencapai kesucian tertinggi, metta masih belum bisa dipertahankan dalam jangka waktu yang lama. Misalnya saja seseorang bisa saja penuh metta pada suatu momen, tapi di suatu waktu dia marah-marah ketika mendapat masalah. Ini menunjukkan bahwa orang tersebut gagal mempertahankan metta pada setiap momen. Sedangkan bagi orang yang sudah mencapai kesucian tertinggi, metta selalu meliputi kondisi batinnya. Orang itu mampu mempertahankan metta pada setiap momen, bahkan pada momen memasuki kematiannya (Parinibbana).

Ketika ia meninggal dunia dengan kewaspadaan dan tanpa nafsu-kemelekatan; setelah jasmani dan batin terurai, ia tidak akan lagi mengalami proses penerusan kehidupan. Ia sudah terbebas dari lingkaran kehidupan kembali. Metta tidak lenyap, namun metta juga bukan abadi. Metta adalah salah satu kondisi batin yang murni; yang bertahan di dalam batin yang tidak lagi ditutupi kilesa (kekotoran batin).
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 29 August 2009, 11:11:04 PM
Apakah Buddha pernah menghukum orang lain ?
Bagaimanakah hukuman yg layak/adil/sepantasnya?
Bagaimanakah contoh2 hukuman tsb?

soalnya baru2 ini ada berita tentang :

Quote
cambuk dg rotan 6 kali, dan denda 5.000 ringgit (rp 13jt) bagi yg minum beberapa gelas bir (bukan vodka atau wisky lho).

apa hukuman bagi orang Buddhist kalau mabuk ?


Quote
apa hukuman bagi orang Buddhist kalau mabuk ?

kehilangan kesadaran sementara...

Saya pernah kumpul orang2 dari Taiwan, dan malam minggu mereka sering
mengkabiskan 1 krat (peti) bir. Dan kalau ditanya mereka apakah mabuk?
jawaban mereka selalu... ahhh seperti minum air aja. Mana mungkin minum
bir bisa mabuk!.......

jadi masalah mabuk juga tergantung orangnya!
Kalau selama bir tidak mempengaruhin kesadaran seseorang,
  apakah merupakan kegiatan yg boleh dilakukan ?

Ya, Sang Buddha pernah memberi hukuman kepada murid-Nya. Salah satu hukuman yang terkenal adalah hukuman kepada Bhikkhu Channa. Bhikkhu Channa dahulunya adalah teman main sekaligus kusir dari Pangeran Siddhattha Gotama. Channa berkontribusi besar dalam usaha Pangeran Siddhattha meninggalkan istana untuk pergi betapa. Setelah Pangeran Siddhattha mencapai Pencerahan dan menjadi Sang Buddha, Beliau banyak menahbiskan orang-orang untuk memasuki persamuhan bhikkhu. Salah satunya adalah Channa. Bhikkhu Channa berpikir bahwa ia turut berjasa, karena berkat beliaulah maka Pangeran Siddhattha bisa menjadi Sang Buddha dan mengajarkan Dhamma untuk kebahagiaan banyak makhluk. Karena itulah Bhikkhu Channa menjadi congkak dan sulit dinasihati. Melihat hal itu, sebelum Sang Buddha memasuki Parinibbana, Beliau memberi hukuman kepada Bhikkhu Channa. Bhikkhu Channa dipersilakan untuk berkata apapun kepada semua bhikkhu, namun semua bhikkhu yang lain dilarang untuk berbicara maupun berkomunikasi dalam bentuk apapun dengan Bhikkhu Channa. Hal ini membuat Bhikkhu Channa menyadari kesombongannya karena selama ini beliau telah sering menyepelekan perkataan bhikkhu lain. Sehingga ketika Sang Buddha sudah Parinibbana (mangkat), tidak ada seorang pun yang mau diajak berkomunikasi dan bertukar pikiran. Menyadari hal itu, Bhikkhu Channa pun giat berlatih seorang diri hingga akhirnya beliau mampu mencapai tingkat kesucian Arahat.

Hukuman yang layak adalah hukuman yang tidak bertentangan dengan moralitas, dan dapat mendorong orang yang dihukum itu untuk menyadari kesalahannya. Sebuah hukuman dibuat untuk menyadarkan kesalahan, bukannya sebagai pembalasan dendam maupun pelunasan hutang.


Orang mabuk akan memberi dua dampak:
- mengganggu kesehatan dan keselamatan diri sendiri
- mengganggu kenyamanan dan keselamatan orang lain

Dalam Ajaran Sang Buddha, tidak ada hukuman untuk seorang perumah-tangga yang mabuk. Tapi ada hukuman yang dijatuhkan untuk seorang bhikkhu yang mabuk. Hukuman yang dijatuhkan akan diputuskan sesuai dengan vinaya setelah sebelumnya kasus tersebut dianalisa dengan jelas. Namun bukan berarti seorang perumah-tangga bisa mabuk-mabukan seenaknya. Seorang perumah-tangga seharusnya melihat bahwa mabuk lebih banyak membawa penderitaan daripada kebahagiaan berhalusinasi. Dengan pengertian benar akan hal ini, ia seharusnya mencegah dirinya untuk mabuk-mabukan, sebelum ia mengganggu kehidupan orang lain yang bisa mengakibatkannya dihukum sesuai dengan peraturan dan norma setempat.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Shining Moon on 29 August 2009, 11:34:16 PM
Apakah udara dingin/bergaul bersama teman di weekend menjadi suatu pembenaran untuk melanggar sila? Menurut saya sih tidak perlu begitu. Misalkan dingin, kan bisa pakai sweater lebih tebal n pesan teh panas..atau ngumpet di kamar yang ada pemanas :D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 01 September 2009, 10:52:06 PM
opaa, opaa, long time no see ;D ;D ;D
mo nanyaa mo nanyaa..... ;D ;D ;D
segala sesuatu itu kan, sulit dipertahankan kan? lalu bagaimana dgn metta/ sifat 4 brahma vihara? apakah juga sulit dipertahankan?

klo menurut wnya, krn metta itu cinta kasih yg tak bersyarat/universal, maka keadaannya dapat dipertahankan, tapi sptnya tdk juga yaa.... :-? :-? :-?
soalnya klo gak salah segala sesuatu yg bersyarat maupun tak bersyarat adalah tdk kekal, tdk dpt dipertahankan<<= ngomong2 di sutta mana yaw ini yaa? ^^?""
sudah itu ajaa... \;D/\;D/


thanks yoo yg dah mo jwb... ;D/
metta cittena,
Citta _/\_

Halo juga, Citta. Welcome back. :)

Pertama... segala sesuatu itu tidak semuanya sulit dipertahankan. Ada beberapa hal yang mudah dipertahankan, tapi juga ada beberapa hal yang memang sulit dipertahankan. Tidak peduli gampang atau sulit, yang jelas segala sesuatu memang tidak akan bertahan selamanya. Karena segala sesuatu yang bersyarat itu pastilah tidak kekal.

Metta adalah cinta-kasih universal, yaitu cinta kasih yang tanpa pamrih kepada segala sesuatu. Metta merupakan salah satu kriteria dari Brahmavihara (sifat-sifat batin yang luhur). Maka... metta akan tetap bertahan selama batin itu ada.
hoo, berarti tergantung juga pada kita2nya yaa.... :yes:
Quote
Nah, kembali lagi pada soal masalah relatif. Bagi orang yang belum mencapai kesucian tertinggi, metta masih belum bisa dipertahankan dalam jangka waktu yang lama. Misalnya saja seseorang bisa saja penuh metta pada suatu momen, tapi di suatu waktu dia marah-marah ketika mendapat masalah. Ini menunjukkan bahwa orang tersebut gagal mempertahankan metta pada setiap momen. Sedangkan bagi orang yang sudah mencapai kesucian tertinggi, metta selalu meliputi kondisi batinnya. Orang itu mampu mempertahankan metta pada setiap momen, bahkan pada momen memasuki kematiannya (Parinibbana).
iya juga nihh.... wnya waktu itu pikiran wnya lagi penuh metta, jadinya penuh semangat sekali, pikiran penuh metta sungguh senang lhoo...\;D/\;D/\;D/ jadi bisa bikin diri lbh kuatt...\;D/\;D/\;D/ , kepikiran, metta yg wnya miliki bisa dipertahankan ato nggak, pas waktu dhamma class lagi dibahas ttg 4 kesunyataan mulia, kedenger Bhante bilang segala sesuatunya sulit dipertahankan, jadinya kepikiran....
tapi, stlh beberapa harinya, perasaan itu kembali spt semula...^^""
Quote
Ketika ia meninggal dunia dengan kewaspadaan dan tanpa nafsu-kemelekatan; setelah jasmani dan batin terurai, ia tidak akan lagi mengalami proses penerusan kehidupan. Ia sudah terbebas dari lingkaran kehidupan kembali. Metta tidak lenyap, namun metta juga bukan abadi. Metta adalah salah satu kondisi batin yang murni; yang bertahan di dalam batin yang tidak lagi ditutupi kilesa (kekotoran batin).
mungkin dlm mempertahankan metta juga memang perlu kewaspadaan yaa...\:yes:/\:yes:/\:yes:/
thanks yoo atas jwbnnyaa, opaa.... \;D/\;D/\;D/

metta cittena,
Citta _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 02 September 2009, 10:02:50 AM
thanks bro Upasaka atas jawaban yg mantep2...

rupanya Buddha tidak menghukum orang dgn KEKERASAN.


Utk minuman keraspun sebenarnya relatif... ada org yg luar biasa jago minum.

dulu sekali pernah ngunjung ke tempat famili. nah hari itu dia lagi pesta ulang tahun
yg ke 70th. Kakek ini memiliki kemampuan minum yg luar biasa. Dia sanggup
meminum 1 botol JhonnyWalker (kira2  900ml) begitu ya... memang sih saat itu
dia sedikit mabuk dan memanggil saya sebagai cucunya.....

Nah kalau orang begitu diberi satu sloki minuman keras, pasti deh gak terasa.

Begitu juga orang2 Taiwan tsb yg minum bir berbotol2 dan gak bakal mabuk.

thanks _/\_

Apakah Buddha pernah menghukum orang lain ?
Bagaimanakah hukuman yg layak/adil/sepantasnya?
Bagaimanakah contoh2 hukuman tsb?

soalnya baru2 ini ada berita tentang :

Quote
cambuk dg rotan 6 kali, dan denda 5.000 ringgit (rp 13jt) bagi yg minum beberapa gelas bir (bukan vodka atau wisky lho).

apa hukuman bagi orang Buddhist kalau mabuk ?


Quote
apa hukuman bagi orang Buddhist kalau mabuk ?

kehilangan kesadaran sementara...

Saya pernah kumpul orang2 dari Taiwan, dan malam minggu mereka sering
mengkabiskan 1 krat (peti) bir. Dan kalau ditanya mereka apakah mabuk?
jawaban mereka selalu... ahhh seperti minum air aja. Mana mungkin minum
bir bisa mabuk!.......

jadi masalah mabuk juga tergantung orangnya!
Kalau selama bir tidak mempengaruhin kesadaran seseorang,
  apakah merupakan kegiatan yg boleh dilakukan ?

Ya, Sang Buddha pernah memberi hukuman kepada murid-Nya. Salah satu hukuman yang terkenal adalah hukuman kepada Bhikkhu Channa. Bhikkhu Channa dahulunya adalah teman main sekaligus kusir dari Pangeran Siddhattha Gotama. Channa berkontribusi besar dalam usaha Pangeran Siddhattha meninggalkan istana untuk pergi betapa. Setelah Pangeran Siddhattha mencapai Pencerahan dan menjadi Sang Buddha, Beliau banyak menahbiskan orang-orang untuk memasuki persamuhan bhikkhu. Salah satunya adalah Channa. Bhikkhu Channa berpikir bahwa ia turut berjasa, karena berkat beliaulah maka Pangeran Siddhattha bisa menjadi Sang Buddha dan mengajarkan Dhamma untuk kebahagiaan banyak makhluk. Karena itulah Bhikkhu Channa menjadi congkak dan sulit dinasihati. Melihat hal itu, sebelum Sang Buddha memasuki Parinibbana, Beliau memberi hukuman kepada Bhikkhu Channa. Bhikkhu Channa dipersilakan untuk berkata apapun kepada semua bhikkhu, namun semua bhikkhu yang lain dilarang untuk berbicara maupun berkomunikasi dalam bentuk apapun dengan Bhikkhu Channa. Hal ini membuat Bhikkhu Channa menyadari kesombongannya karena selama ini beliau telah sering menyepelekan perkataan bhikkhu lain. Sehingga ketika Sang Buddha sudah Parinibbana (mangkat), tidak ada seorang pun yang mau diajak berkomunikasi dan bertukar pikiran. Menyadari hal itu, Bhikkhu Channa pun giat berlatih seorang diri hingga akhirnya beliau mampu mencapai tingkat kesucian Arahat.

Hukuman yang layak adalah hukuman yang tidak bertentangan dengan moralitas, dan dapat mendorong orang yang dihukum itu untuk menyadari kesalahannya. Sebuah hukuman dibuat untuk menyadarkan kesalahan, bukannya sebagai pembalasan dendam maupun pelunasan hutang.


Orang mabuk akan memberi dua dampak:
- mengganggu kesehatan dan keselamatan diri sendiri
- mengganggu kenyamanan dan keselamatan orang lain

Dalam Ajaran Sang Buddha, tidak ada hukuman untuk seorang perumah-tangga yang mabuk. Tapi ada hukuman yang dijatuhkan untuk seorang bhikkhu yang mabuk. Hukuman yang dijatuhkan akan diputuskan sesuai dengan vinaya setelah sebelumnya kasus tersebut dianalisa dengan jelas. Namun bukan berarti seorang perumah-tangga bisa mabuk-mabukan seenaknya. Seorang perumah-tangga seharusnya melihat bahwa mabuk lebih banyak membawa penderitaan daripada kebahagiaan berhalusinasi. Dengan pengertian benar akan hal ini, ia seharusnya mencegah dirinya untuk mabuk-mabukan, sebelum ia mengganggu kehidupan orang lain yang bisa mengakibatkannya dihukum sesuai dengan peraturan dan norma setempat.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: TheSecret on 02 September 2009, 12:22:24 PM
bro/sist,

Gimana caranya supaya bisa peroleh kitab suci tripitaka yg complete + ada translate dalam bahasa indo?

Thanks
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 04 September 2009, 03:02:28 PM
bro/sist,

Gimana caranya supaya bisa peroleh kitab suci tripitaka yg complete + ada translate dalam bahasa indo?

Thanks

Sampai saat ini, semua isi Tipitaka dan Tripitaka belum sepenuhnya diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Semoga saja kelak seluruh isi Tipitaka dan Tripitaka bisa diterjemahkan ke semua bahasa di dunia.

:)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jerry on 04 September 2009, 08:33:55 PM
Sadhu Sadhu Sadhu [-o<
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 04 September 2009, 10:59:30 PM
bro/sist,

Gimana caranya supaya bisa peroleh kitab suci tripitaka yg complete + ada translate dalam bahasa indo?

Thanks

Sampai saat ini, semua isi Tipitaka dan Tripitaka belum sepenuhnya diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Semoga saja kelak seluruh isi Tipitaka dan Tripitaka bisa diterjemahkan ke semua bahasa di dunia.

:)
Kalo dalam Bahasa Inggris, ...... Gimana?
denger2 juga belum sepenuhnya diterjemahin .....
yang sudah benar2 diterjemahin seluruhnya dari Tipitaka Pali ke Bahasa Thailand

Benar yaaah???
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: TheSecret on 07 September 2009, 01:07:22 AM
thanks atas info nya gan...

ada yg tau gak ya...ada buku tuk petunjuk gimana cara meditasi yg benar...

mohon pencerahan-nya dimana tuk dapatkan...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 07 September 2009, 04:03:05 AM
thanks atas info nya gan...

ada yg tau gak ya...ada buku tuk petunjuk gimana cara meditasi yg benar...

mohon pencerahan-nya dimana tuk dapatkan...
di mana juga yaa... :-? :-? :-?
klo bro di jkt datang aja ke ekayana... ;D
klo di medan datang ke ITC, BBCID, ato perpus Buddhis gitu... ;D
tapi mungkin bisa juga dijelasin secara langsung oleh para sesepuh di sini....\;D/\;D/\;D/
hooo, iya.... wnya teringat buku Wide awake, kayaknya di sana ada diajarin cara meditasi... (soalnya blum baca sampe habis, tapi sptnya ada petunjuknya...)\;D/\;D/\;D/
di Gramedia gitu ada dijual juga kok... waktu itu wnya nampak...\;D/\;D/\;D/

Metta cittena,
Citta _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 07 September 2009, 09:16:24 PM
thanks atas info nya gan...

ada yg tau gak ya...ada buku tuk petunjuk gimana cara meditasi yg benar...

mohon pencerahan-nya dimana tuk dapatkan...
Coba baca disini http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,12663.new.html#new

Semoga bermanfaat  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dery on 08 September 2009, 07:00:17 AM
ini ada pertanyaan titipan dari teman, klo gak salah kan cewek gak bisa mencapai tinggkat kesucian Arahat....
pertanyaannya kok cewek gak bisa jadi Arahat, kok hanya cowok yang bisa ?

_/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Kelana on 08 September 2009, 08:38:38 AM
ini ada pertanyaan titipan dari teman, klo gak salah kan cewek gak bisa mencapai tinggkat kesucian Arahat....
pertanyaannya kok cewek gak bisa jadi Arahat, kok hanya cowok yang bisa ?

_/\_
Ah, kata siapa wanita tidak bisa mencapai tingkat kesucian Arahat??
Contohnya Ratu Khema dan Kisa Gotami keduanya mencapai Arahat.
Jadi pertanyaan  "kok cewek gak bisa jadi Arahat, kok hanya cowok yang bisa ?', tidak berlaku lagi
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dery on 08 September 2009, 08:55:18 AM
ini ada pertanyaan titipan dari teman, klo gak salah kan cewek gak bisa mencapai tinggkat kesucian Arahat....
pertanyaannya kok cewek gak bisa jadi Arahat, kok hanya cowok yang bisa ?

_/\_
Ah, kata siapa wanita tidak bisa mencapai tingkat kesucian Arahat??
Contohnya Ratu Khema dan Kisa Gotami keduanya mencapai Arahat.
Jadi pertanyaan  "kok cewek gak bisa jadi Arahat, kok hanya cowok yang bisa ?', tidak berlaku lagi
thank suhu
pernah baca si.... cuman udh lupa.... mungkin dapat dr sumber yang salah kali.

oyaa minta linknya donk suhu mengenai Ratu Khema dan Kisa Gotami
grp u/suhu
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dery on 08 September 2009, 09:02:22 AM
oyaa lupa.... ternyata itu didapat setelah membaca 32 ciri Agung. salah satu syaratnya harus laki2. kemarin habis kasih link keteman yg tertarik belajar Buddha Dhamma.
32 ciri Agung kan gak berlaku untuk Arahat
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 08 September 2009, 11:35:09 AM
Dlm ceramah Maha Thera Pannavaro,

Berbuat baik aja tidak cukup, tetapi seharusnya TIDAK MELEKAT pada ego sehingga tidak menderita.

Apakah selain itu manusia menderita karena MEMBANDING-BANDING kan ?

spt halnya rumput tetangga lebih hijau?

Wuiiiiiiiiih weenak ya sabtu lalu tetangga kita berlibur di PUNCAK sekeluarga.
Wuuuuuiih tetangga beli mobil baru lagi.
wuiiiih rumah mereka dingin, karna menghadap ke Selatan,

dst, dst...

Apakah selain itu manusia menderita karena MEMBANDING-BANDING kan ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Lily W on 08 September 2009, 11:52:36 AM
^Bro Sacheng...

Selama manusia mempunyai Pancakkhandha dan Pancakkhandha itu menimbulkan kemelekatan maka selama itulah dia akan menderita. ;D

Mana (Kesombongan) : faktor batin yang membanding2kan itu adalah termasuk kelompok LOBHA (kemelekatan pada obyek).

_/\_ :lotus:
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 08 September 2009, 12:23:57 PM
[at] Bro johan3000

Saya akan menambahkan sedikit dari penjelasan Ci Lily...

Mana (kesombongan) adalah salah satu belenggu yang masih akan eksis dalam batin kita, selama kita belum bisa mencapai tingkat Arahat. Mana ini adalah usaha untuk membanding-bandingkan antara subjek dengan objek.

Misalnya, bila kita membandingkan tentang status ekonomi kita dengan orang lain yang status ekonominya lebih baik, maka kita akan bersedih atau iri terhadapnya. Misalnya juga, bila kita membandingkan bentuk fisik kita dengan bentuk fisik orang lain yang kurang baik, kita cenderung akan sombong. Misalnya juga bila kita membandingkan perilaku Si A yang lebih sopan daripada perilaku Si B terhadap kita.

Usaha membanding-bandingkan ini menunjukkan masih adanya keakuan / egoisme dalam diri kita. Sehingga semua bentuk mana itu adalah membawa penderitaan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Kelana on 08 September 2009, 08:16:37 PM
oyaa lupa.... ternyata itu didapat setelah membaca 32 ciri Agung. salah satu syaratnya harus laki2. kemarin habis kasih link keteman yg tertarik belajar Buddha Dhamma.
32 ciri Agung kan gak berlaku untuk Arahat
Dapat anda baca di http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_lst.php?kat_id=237&endlev=Y&hmid=207
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dery on 08 September 2009, 08:25:27 PM
anumodana bro kelana
sudah saya baca, ternyata ada di DC juga

_/|\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 08 September 2009, 10:42:30 PM
ini ada pertanyaan titipan dari teman, klo gak salah kan cewek gak bisa mencapai tinggkat kesucian Arahat....
pertanyaannya kok cewek gak bisa jadi Arahat, kok hanya cowok yang bisa ?

_/\_
Ah, kata siapa wanita tidak bisa mencapai tingkat kesucian Arahat??
Contohnya Ratu Khema dan Kisa Gotami keduanya mencapai Arahat.
Jadi pertanyaan  "kok cewek gak bisa jadi Arahat, kok hanya cowok yang bisa ?', tidak berlaku lagi
thank suhu
pernah baca si.... cuman udh lupa.... mungkin dapat dr sumber yang salah kali.

oyaa minta linknya donk suhu mengenai Ratu Khema dan Kisa Gotami
grp u/suhu
Kisa Gotami

Tepat pada waktunya Kisā Gotamī hamil, dan sudah sepuluh bulan, lahirlah seorang anak lelaki. Tetapi anak itu meninggal dunia segera setelah ia dapat berjalan. Kisā Gotamī tidak pernah mengalami peristiwa kematian sebelumnya, dan ketika orang-orang datang untuk membawa mayat anak itu untuk dikremasi, ia menghalangi mereka untuk berbuat demikian, dengan mengatakan pada dirinya sendiri, “Aku akan mendapatkan obat bagi anakku.” Dengan memondong anak yang telah meninggal itu dipinggulnya, ia pergi dari rumah ke rumah, bertanya “Apakah engkau bisa menyembuhkan anakku?” setiap orang mengatakan kepadanya, “Nyonya engkau benar-benar gila dengan mencari obat untuk anakmu,” tetapi ia berlalu begitu saja sambil berpikir, “Sesungguhnyalah, aku akan menemukan seseorang yang mengetahui obat yang tepat untuk anakku.” Sekarang, seorang bijaksana melihatnya dan berpikir pada dirinya sendiri, “Aku harus menolongnya.” Maka ia berkata, “Nyonya, aku tidak mengetahui apakah anakmu bisa sembuh, tetapi ada seseorang yang akan mengetahuinya, dan aku mengenal orang itu.”

“Tuan, siapakah yang akan mengetahuinya?”

“Nyonya, Sang Bhagavā yang akan mengetahuinya; pergilah dan bertanyalah kepada Beliau.”

Maka, ia pergi kepada Sang Bhagavā, memberi hormat kepada Beliau, berdiri pada salah satu sisi, dan bertanya, “Guru yang patut dimuliakan, apakah benar sebagaimana orang-orang katakana bahwa engkau mengetahui suatu obat bagi anakku?”

“Ya, Aku mengetahuinya.”

“Lalu, apakah yang kuperlukan?”

“Beberapa biji mostar.”

“Aku akan mendapatkanya, Guru yang patut dimuliakan, tetapi dari rumah siapakah?”

“Dapatkan hal ini dari sebuah rumah yang tidak pernah ada anak lelaki, anak perempuan, atau siapa saja yang meninggal.”

“Baik, Guru,” jawab Kisā Gotamī, dan setelah membari hormat kepada Sang Bhagavā, dan sesudah memondong anak yang meninggal itu dipinggulnya, ia pergi kedesa dan berhenti pada rumah yang pertama kali dijumpainya.

“Apakah engkau mempunyai biji mostar? Mereka mengatakan bahwa itu dapat mengobati anakku.” Mereka memberinya biji tersebut, dan kemudian ia bertanya, “Kawan, pernahkan ada anak lelaki atau anak perempuan yang meninggal dalam rumah ini?”

“Apakah yang engkau tanyakan, Nyonya? Yang hidup hanya sedikit dan yang mati banyak.”

“Kalau begitu, ambilah kembali biji-bijimu, karena itu tidak akan dapat mengobati anakku,” ia berkata sambil mengembalikan biji-biji yang telah mereka berikan kepadanya.

Dengan cara itu, ia pergi dari rumah ke rumah tetapi tidak pernah menemukan seseorang pun yang memiliki biji mostar yang diperlukannya, dan ia berpikir, “Oh! Ini adalah suatu tugas sulit bagiku. Kupikir hanya aku seorang yang kehilangan seorang anak, namun dalam setiap desa, kematian ternyata lebih banyak daripada kehidupan.” Ketika ia merenung, pikirannya yang telah goyah sekarang menjadi tenang.
[Dhammapada Atthakatā 273]

(http://photos-f.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc1/hs175.snc1/6580_1133640259385_1178643001_30367157_2514984_a.jpg)

sumber : Facebook Catatan Hindharta Wirawan  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dery on 09 September 2009, 07:30:27 AM
anumodana bro virya
grp+
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 09 September 2009, 07:57:21 AM
[at] Bro johan3000

Saya akan menambahkan sedikit dari penjelasan Ci Lily...

Mana (kesombongan) adalah salah satu belenggu yang masih akan eksis dalam batin kita, selama kita belum bisa mencapai tingkat Arahat. Mana ini adalah usaha untuk membanding-bandingkan antara subjek dengan objek.

Misalnya, bila kita membandingkan tentang status ekonomi kita dengan orang lain yang status ekonominya lebih baik, maka kita akan bersedih atau iri terhadapnya. Misalnya juga, bila kita membandingkan bentuk fisik kita dengan bentuk fisik orang lain yang kurang baik, kita cenderung akan sombong. Misalnya juga bila kita membandingkan perilaku Si A yang lebih sopan daripada perilaku Si B terhadap kita.

Usaha membanding-bandingkan ini menunjukkan masih adanya keakuan / egoisme dalam diri kita. Sehingga semua bentuk mana itu adalah membawa penderitaan.

Thanks sis Lily & bro Upasaka,
Quote
Usaha membanding-bandingkan ini menunjukkan masih adanya keakuan

Kalau kita membandingkan rumah org lain yg lebih bagus, terasa rumah kita jelek.
tetapi kalau dibandingkan yg lebih jelek, rumah kita terasa bagus.

Bukankah kesalahan juga terdapat pada CARA MEMBANDINGKANnya ?

Pernahkah cerita/suta2 yg menceritakan masalah MEMBANDINGKAN milik2 seseorang dgn yg lain?

Keakuan yg menyebabkan penderitaan? Bukankah cara membandingkannya yg tidak FAIR menimbulkan penderitaan?

mohon masukannya  _/\_ :x
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 09 September 2009, 12:44:07 PM
[at] Bro johan3000

Saya akan menambahkan sedikit dari penjelasan Ci Lily...

Mana (kesombongan) adalah salah satu belenggu yang masih akan eksis dalam batin kita, selama kita belum bisa mencapai tingkat Arahat. Mana ini adalah usaha untuk membanding-bandingkan antara subjek dengan objek.

Misalnya, bila kita membandingkan tentang status ekonomi kita dengan orang lain yang status ekonominya lebih baik, maka kita akan bersedih atau iri terhadapnya. Misalnya juga, bila kita membandingkan bentuk fisik kita dengan bentuk fisik orang lain yang kurang baik, kita cenderung akan sombong. Misalnya juga bila kita membandingkan perilaku Si A yang lebih sopan daripada perilaku Si B terhadap kita.

Usaha membanding-bandingkan ini menunjukkan masih adanya keakuan / egoisme dalam diri kita. Sehingga semua bentuk mana itu adalah membawa penderitaan.

Thanks sis Lily & bro Upasaka,
Quote
Usaha membanding-bandingkan ini menunjukkan masih adanya keakuan

Kalau kita membandingkan rumah org lain yg lebih bagus, terasa rumah kita jelek.
tetapi kalau dibandingkan yg lebih jelek, rumah kita terasa bagus.

Bukankah kesalahan juga terdapat pada CARA MEMBANDINGKANnya ?

Pernahkah cerita/suta2 yg menceritakan masalah MEMBANDINGKAN milik2 seseorang dgn yg lain?

Keakuan yg menyebabkan penderitaan? Bukankah cara membandingkannya yg tidak FAIR menimbulkan penderitaan?

mohon masukannya  _/\_ :x

saat membandingkan itu berarti masih ada persepsi mengenai AKU, bro....... AKU lebih tinggi dari si A, AKU lebih rendah dari si B
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 09 September 2009, 10:26:35 PM
[at] Bro johan3000
 
Bila kita masih membanding-bandingkan sesuatu, itu berarti kita masih diliputi ego.
 
Bila kita membandingkan keunggulan kita, maka kita cenderung menjadi sombong. Ketika kita sombong, kita tidak lagi waspada pada sifat penghidupan. Kita cenderung tidak siaga pada sifat anicca, dukkha dan anatta. Kita cenderung melekat pada keunggulan kita. Dan kesombongan juga bisa menularkan perbuatan buruk lewat pikiran, ucapan dan perbuatan.
 
Sebaliknya bila kita membandingkan kekurangan kita, maka kita cenderung menjadi sedih. Ketika kita bersedih, kita cenderung tidak waspada pada sifat penghidupan. Kita cenderung tidak siaga pada sifat anicca, dukkha dan anatta. Kita cenderung melekat pada kesedihan kita. Dan kesedihan juga bisa menularkan perbuatan buruk lewat pikiran, ucapan dan perbuatan.
 
Dari pemahaman ini, kita bisa melihat bahwa usaha membanding-bandingkan sebenarnya adalah belenggu penderitaan. Maka untuk dapat berbahagia, kita harus menanggalkan sifat membanding-bandingkan ini.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 10 September 2009, 08:39:31 AM
Thanks bro Upasaka dan bro Markosprawira

untuk jawaban yg mantep2, dan perlu waktu utk direnungin dulu....


UMR Santa Fe, California, USA sejak january 1, 2009 adalah US$9.92
itu adalah bayaran minimum PER SATU JAM
(baca : satu jam hampir diabayar 100ribu)

Quote
Out of the entire country, states or cities, Santa Fe has the highest minimum wage at $9.92 as of January 1, 2009

Kadang kala kita bukan saja membandingkan dgn AKUnya, tetapi juga pada tempat maupun negara. Spt contoh diatas, wuuuihhh kota, negara tsb membayar jauh lebih banyak. Kanapa saya lahir di sini ? hahahahahah
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 10 September 2009, 05:48:19 PM
Thanks bro Upasaka dan bro Markosprawira

untuk jawaban yg mantep2, dan perlu waktu utk direnungin dulu....


UMR Santa Fe, California, USA sejak january 1, 2009 adalah US$9.92
itu adalah bayaran minimum PER SATU JAM
(baca : satu jam hampir diabayar 100ribu)

Quote
Out of the entire country, states or cities, Santa Fe has the highest minimum wage at $9.92 as of January 1, 2009

Kadang kala kita bukan saja membandingkan dgn AKUnya, tetapi juga pada tempat maupun negara. Spt contoh diatas, wuuuihhh kota, negara tsb membayar jauh lebih banyak. Kanapa saya lahir di sini ? hahahahahah

Membandingkan kekurangan diri kita berarti mengeluh. Mengeluh artinya tidak merasa puas. Tidak merasa puas adalah menolak kenyataan (dosa). Karena menolak kenyataan, maka batin cenderung akan mencari pemuasan dan menjadi serakah (lobha).

Membandingkan kelebihan diri kita berarti menyombongkan diri. Menyombongkan diri artinya memuaskan kesenangan duniawi. Memuaskan kesenangan duniawi adalah keserakahan (lobha).

Usaha membanding-bandingkan sesuatu, seberapa halusnya pun pada akhirnya akan berujung pada penderitaan. Lobha dan dosa akan menarik kita dalam penderitaan yang lebih jauh lagi. Karena itu, Jalan Tengah yang menghindari dua pinggiran ekstrim inilah yang dapat mengakhiri penderitaan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Deva19 on 10 September 2009, 06:22:16 PM
bro upasaka sangat hebat. seandainya bisa menjawab beberapa pertanyaanku, pastilah aku akan sangat ingin berguru padanya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Lita on 10 September 2009, 11:28:53 PM
Permisi.. mo nebenk pertanyaan donk.. >.<

Dari sudut pandang Buddhis, bagaimana kita mengatasi kepahitan saat orang yang kita sayangi meninggal? dan bila kita berharap suatu hari ia dilahirkan kembali sebagai manusia lagi, bagaimana cara kita membantunya?

Sebelumnya makasih untuk jawabannya :-[ :-[
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 11 September 2009, 08:52:55 AM
bro upasaka sangat hebat. seandainya bisa menjawab beberapa pertanyaanku, pastilah aku akan sangat ingin berguru padanya.
Beliau adalah seorang pemikir yg terkemuka, luas, tinggi, dalam, dan lebar. Serta kesibukan yg amat padat. Belum tentu punya waktu utk menerima murid.

Jadi seperti apakah pertanyaan itu ?


ps. Thanks atas jawaban "tidak membandingkan" tsb....(jawaban lagi renungkan)


Apakah orang yg kita cintain (bisa isteri, pacar, saudara, ataupun anak) kalau udah meninggal, kita sering menangisin, mengingatin secara sedih, ataupun menyalakan DUPA setiap hari? Apakah perbuatan tsb benar menurut Buddhism?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Deva19 on 11 September 2009, 03:07:02 PM
 [at] johan

Quote
Belum tentu punya waktu utk menerima murid.

itu artinya belum tentu pula dia tidak punya waktu untuk menerima murid. hanya bro upasaka saja yang lebih tahu.

Quote
Jadi seperti apakah pertanyaan itu ?

aku tidak akan menanyakan sesuatu kepada yang bukan ahlinya, untuk menghindari salah faham.

aku akan mencari jawaban itu, tanpa aku menanyakannya. aku berharap, secara sengaja atau kebetulan aku temukan jawaban itu siapapun yang mengemukakannya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Deva19 on 11 September 2009, 03:10:30 PM
Quote
Apakah orang yg kita cintain (bisa isteri, pacar, saudara, ataupun anak) kalau udah meninggal, kita sering menangisin, mengingatin secara sedih, ataupun menyalakan DUPA setiap hari? Apakah perbuatan tsb benar menurut Buddhism?

doktrin budhism yang menganggap menangis merupakan perbuatan tercela merupakan doktrin yang salah dan bukan ajaran sidharta. kau tidak akan menemukan di dalam sutta-sutta mana saja dalam mazhab theravada, dimana yang budha menyatakan bahwa menangis adalah perbuatan tercela.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 11 September 2009, 03:39:53 PM
bro upasaka sangat hebat. seandainya bisa menjawab beberapa pertanyaanku, pastilah aku akan sangat ingin berguru padanya.

[at] johan

Quote
Belum tentu punya waktu utk menerima murid.

itu artinya belum tentu pula dia tidak punya waktu untuk menerima murid. hanya bro upasaka saja yang lebih tahu.

Quote
Jadi seperti apakah pertanyaan itu ?

aku tidak akan menanyakan sesuatu kepada yang bukan ahlinya, untuk menghindari salah faham.

aku akan mencari jawaban itu, tanpa aku menanyakannya. aku berharap, secara sengaja atau kebetulan aku temukan jawaban itu siapapun yang mengemukakannya.

Kita semua di sini saling belajar. Jadi kalau memang ada pertanyaan, maka tanyakanlah agar dapat kita diskusikan bersama. Tapi karena thread ini adalah "Tanya-Jawab untuk Pemula", maka pembahasan di sini mungkin tidak terlalu mendalam. Untuk mendiskusikan suatu pertanyaan, Bro Deva19 bisa membuat thread baru di luar thread ini, sesuai dengan board yang tepat.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 11 September 2009, 03:40:15 PM
Permisi.. mo nebenk pertanyaan donk.. >.<

Dari sudut pandang Buddhis, bagaimana kita mengatasi kepahitan saat orang yang kita sayangi meninggal? dan bila kita berharap suatu hari ia dilahirkan kembali sebagai manusia lagi, bagaimana cara kita membantunya?

Sebelumnya makasih untuk jawabannya :-[ :-[

[at] Lita

Perpisahan dengan orang yang kita sayangi adalah hal menyakitkan, selama kita masih melekat pada dunia ini. Bila Anda belum bisa mencapai Pencerahan, maka mulailah dengan meminimalisasi kesedihan dalam pikiran Anda. Caranya adalah dengan menyadari bahwa setiap ada pertemuan, maka selalu akan ada perpisahan. Cepat atau lambat pasti akan terjadi. Karena itu, pola pikir seperti ini harus sudah ditanam dalam-dalam ketika kita bertemu dengan orang yang kita sayangi.

Ketika kita bertemu dengan orang yang disayangi, sadarilah bahwa "kini aku senang bertemu dengannya, tapi aku harus siap menerima kenyataan bahwa kelak aku akan berpisah dengannya".

Banyak orang yang menangis ketika ditinggalkan orang disayanginya. Seharusnya kita menangis dari awal sejak kita bertemu dengannya. Karena kelak kita pasti akan berpisah dengannya.

Tanamkan kesadaran ini. Dan biarkan kedewasaan dan kebijaksanaan tumbuh dalam batin Anda.

Semoga Anda bisa menyadari bahwa segala fenomena adalah timbul-tenggelam, muncul-lenyap, hadir-musnah, dan semuanya ini hanyalah sebuah proses.

_/\_


Quote from: johan3000
Apakah orang yg kita cintain (bisa isteri, pacar, saudara, ataupun anak) kalau udah meninggal, kita sering menangisin, mengingatin secara sedih, ataupun menyalakan DUPA setiap hari? Apakah perbuatan tsb benar menurut Buddhism?

doktrin budhism yang menganggap menangis merupakan perbuatan tercela merupakan doktrin yang salah dan bukan ajaran sidharta. kau tidak akan menemukan di dalam sutta-sutta mana saja dalam mazhab theravada, dimana yang budha menyatakan bahwa menangis adalah perbuatan tercela.

Memberi penghormatan kepada mendiang (orang yang sudah meninggal) adalah hal baik. Arahkan pikiran ke hal yang positif seperti mengenang jasa kebaikan sang mendiang saat memberi penghormatan itu. Dan itu adalah selaras dengan Ajaran Sang Buddha.

Menangis bukanlah perbuatan tercela. Tapi menangis adalah perbuatan tak bermanfaat. Menangis saat ditinggalkan orang yang disayangi adalah ekspresi kesedihan dan penolakan terhadap kenyataan. Menangis adalah ekspresi ketakutan dan kesedihan akibat dari saru peristiwa perpisahan. Menangis adalah bentuk kemelekatan, dan menangis bukan wujud dari Brahmavihara (metta, karuna, mudita dan upekkha).

Karena itu, bila kita masih bisa menangis, itu bukanlah perbuatan tercela. Tapi sadarilah kalau kita masih melekat pada dunia. Dan akhirilah tangisan itu. Karena selama kita mengarungi samsara ini, jumlah air mata yang telah kita cucurkan sudah lebih banyak dari air di empat penjuru samudra.

_/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 11 September 2009, 04:15:30 PM
Thanks bro Upasaka dan bro Markosprawira

untuk jawaban yg mantep2, dan perlu waktu utk direnungin dulu....


UMR Santa Fe, California, USA sejak january 1, 2009 adalah US$9.92
itu adalah bayaran minimum PER SATU JAM
(baca : satu jam hampir diabayar 100ribu)

Quote
Out of the entire country, states or cities, Santa Fe has the highest minimum wage at $9.92 as of January 1, 2009

Kadang kala kita bukan saja membandingkan dgn AKUnya, tetapi juga pada tempat maupun negara. Spt contoh diatas, wuuuihhh kota, negara tsb membayar jauh lebih banyak. Kanapa saya lahir di sini ? hahahahahah

loh itu masih ada "SAYA"-nya loh  ;D

itulah bro, kenapa dibilang bhw saat membandingkan, saat itu berarti masih ada AKU  :))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 11 September 2009, 04:19:24 PM
Quote
Apakah orang yg kita cintain (bisa isteri, pacar, saudara, ataupun anak) kalau udah meninggal, kita sering menangisin, mengingatin secara sedih, ataupun menyalakan DUPA setiap hari? Apakah perbuatan tsb benar menurut Buddhism?

doktrin budhism yang menganggap menangis merupakan perbuatan tercela merupakan doktrin yang salah dan bukan ajaran sidharta. kau tidak akan menemukan di dalam sutta-sutta mana saja dalam mazhab theravada, dimana yang budha menyatakan bahwa menangis adalah perbuatan tercela.

Menangis memang bukan perbuatan yg tercela namun itu adalah perbuatan yg tidak bermanfaat bagi perkembangan batin (baca: akusala)

dan buddhism mengajarkan agar kita mengikis akusala dan memperbanyak kusala

itu bukan doktrin melainkan kenyataan dalam keseharian bahwa jika dalam diri makin banyak akusala, akan mengkondisikan berbuahnya akusala juga
demikian juga, jika kita bisa menjaga batin dalam kondisi kusala, itu mengkondisikan berbuahnya kusala vipaka.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: J.W on 11 September 2009, 04:20:30 PM
Perpisahan dengan orang yang kita sayangi adalah hal menyakitkan, selama kita masih melekat pada dunia ini. Bila Anda belum bisa mencapai Pencerahan, maka mulailah dengan meminimalisasi kesedihan dalam pikiran Anda. Caranya adalah dengan menyadari bahwa setiap ada pertemuan, maka selalu akan ada perpisahan. Cepat atau lambat pasti akan terjadi. Karena itu, pola pikir seperti ini harus sudah ditanam dalam-dalam ketika kita bertemu dengan orang yang kita sayangi.

Ketika kita bertemu dengan orang yang disayangi, sadarilah bahwa "kini aku senang bertemu dengannya, tapi aku harus siap menerima kenyataan bahwa kelak aku akan berpisah dengannya".

Banyak orang yang menangis ketika ditinggalkan orang disayanginya. Seharusnya kita menangis dari awal sejak kita bertemu dengannya. Karena kelak kita pasti akan berpisah dengannya.

Tanamkan kesadaran ini. Dan biarkan kedewasaan dan kebijaksanaan tumbuh dalam batin Anda.

Semoga Anda bisa menyadari bahwa segala fenomena adalah timbul-tenggelam, muncul-lenyap, hadir-musnah, dan semuanya ini hanyalah sebuah proses.

_/\_

sulit dilakukannnnnnn  :'( :'( :'( :'(
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Chandra Rasmi on 11 September 2009, 04:30:53 PM
Perpisahan dengan orang yang kita sayangi adalah hal menyakitkan, selama kita masih melekat pada dunia ini. Bila Anda belum bisa mencapai Pencerahan, maka mulailah dengan meminimalisasi kesedihan dalam pikiran Anda. Caranya adalah dengan menyadari bahwa setiap ada pertemuan, maka selalu akan ada perpisahan. Cepat atau lambat pasti akan terjadi. Karena itu, pola pikir seperti ini harus sudah ditanam dalam-dalam ketika kita bertemu dengan orang yang kita sayangi.

Ketika kita bertemu dengan orang yang disayangi, sadarilah bahwa "kini aku senang bertemu dengannya, tapi aku harus siap menerima kenyataan bahwa kelak aku akan berpisah dengannya".

Banyak orang yang menangis ketika ditinggalkan orang disayanginya. Seharusnya kita menangis dari awal sejak kita bertemu dengannya. Karena kelak kita pasti akan berpisah dengannya.

Tanamkan kesadaran ini. Dan biarkan kedewasaan dan kebijaksanaan tumbuh dalam batin Anda.

Semoga Anda bisa menyadari bahwa segala fenomena adalah timbul-tenggelam, muncul-lenyap, hadir-musnah, dan semuanya ini hanyalah sebuah proses.

_/\_

kadang bisa dilakukan.. kadang tidak bisa dilakukan... hehehhee
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 11 September 2009, 06:02:14 PM
Perpisahan dengan orang yang kita sayangi adalah hal menyakitkan, selama kita masih melekat pada dunia ini. Bila Anda belum bisa mencapai Pencerahan, maka mulailah dengan meminimalisasi kesedihan dalam pikiran Anda. Caranya adalah dengan menyadari bahwa setiap ada pertemuan, maka selalu akan ada perpisahan. Cepat atau lambat pasti akan terjadi. Karena itu, pola pikir seperti ini harus sudah ditanam dalam-dalam ketika kita bertemu dengan orang yang kita sayangi.

Ketika kita bertemu dengan orang yang disayangi, sadarilah bahwa "kini aku senang bertemu dengannya, tapi aku harus siap menerima kenyataan bahwa kelak aku akan berpisah dengannya".

Banyak orang yang menangis ketika ditinggalkan orang disayanginya. Seharusnya kita menangis dari awal sejak kita bertemu dengannya. Karena kelak kita pasti akan berpisah dengannya.

Tanamkan kesadaran ini. Dan biarkan kedewasaan dan kebijaksanaan tumbuh dalam batin Anda.

Semoga Anda bisa menyadari bahwa segala fenomena adalah timbul-tenggelam, muncul-lenyap, hadir-musnah, dan semuanya ini hanyalah sebuah proses.

_/\_

sulit dilakukannnnnnn  :'( :'( :'( :'(

kadang bisa dilakukan.. kadang tidak bisa dilakukan... hehehhee

Makanya kita semua saling belajar di sini. Salah satu tujuannya adalah sebagai sarana untuk mendapatkan pengetahuan guna melatih diri. :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: J.W on 11 September 2009, 10:40:00 PM
sulit dilakukannnnnnn  :'( :'( :'( :'(

kadang bisa dilakukan.. kadang tidak bisa dilakukan... hehehhee

Makanya kita semua saling belajar di sini. Salah satu tujuannya adalah sebagai sarana untuk mendapatkan pengetahuan guna melatih diri. :)

Dulunya JW sering menasehati teman2 laennya..tp ketika sendiri yg mengalami hal itu... baru menyadari ternyata diri ini hny jago teori  :'(
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: bond on 12 September 2009, 05:23:50 PM
Kalau menangis pas ngulek bawang merah atau putih, atau buat bumbu pakai cabe dan lada....bagaimana? kusala atau akusala? Kan juga keluar air mata  ;D

Ketika seseorang melakukan perbuatan baik, misalnya berdana makanan kepada bhikkhu lalu melakukan perbuatan itu dengan suka cita hingga piti muncul dan karena kebahagiaan akan perbuatan baik itu dia meneteskan air mata. apakah itu kusala atau akusala?

Ketika seorang berlatih meditasi dan dia melihat Dhamma dan muncul pengertian dan melihatnya dengan kebahagiaan, dan mengamati kebahagiaan internal itu dengan kesadaran yg utuh dan tiba2 saja meneteskan airmata dan itu pun ia sadari, apakah itu kusala atau akusala?

Dan dari ketiga contoh diatas dapatkah dikategorikan menangis yg ditandai keluar airmata?

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hatRed on 12 September 2009, 06:16:10 PM
"inipun akan berlalu"

by anonimus... :))  itu kata2 sapa ya?

jadi resepnya... pas ketemu kebahagiaan di awal2 sudah wanti2 "inipun akan berlalu"

dan juga pas nemu kesedihan di awal2 udah wanti2 "inipun akan berlalu"

jadi entar lagaknya gak terlalu norak.... kek girang sembarangan, atau nangis guling2an...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Lita on 12 September 2009, 09:50:09 PM
sulit dilakukannnnnnn  :'( :'( :'( :'(

kadang bisa dilakukan.. kadang tidak bisa dilakukan... hehehhee

Makanya kita semua saling belajar di sini. Salah satu tujuannya adalah sebagai sarana untuk mendapatkan pengetahuan guna melatih diri. :)

Dulunya JW sering menasehati teman2 laennya..tp ketika sendiri yg mengalami hal itu... baru menyadari ternyata diri ini hny jago teori  :'(

Yup,, saya mengerti dengan jawaban sdr upasaka, pinginnya sih bisa mempraktekan apa yang sdr upasaka bilang, tapi bagaimana kalau hal itu akan memunculkan pemikiran baru seperti misalnya kegelisahan dalam hati, ada kalanya inseden2 kecil akan mengingatkan kita pada orang yang telah tiada, lalu bagaimana cara mengatasi kegelisahan yang muncul akibat rasa takut itu??
Seperti kt sdr JW, sulit dilakukan ketika kita mengalaminya sendiri. Ada kalanya kita hanyut dalam teori dan konsep dan menghabiskan banyak waktu berintelek-ria tentang pengetahuan dan dharma lalu bagaimanakah caranya kita menerapkan teori itu dalam hidup ini??

duhh. . . dah kya curhat aja ;D. . . gpp deh, sekalian aja lah. . .  :))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 13 September 2009, 01:45:31 AM
Kalau menangis pas ngulek bawang merah atau putih, atau buat bumbu pakai cabe dan lada....bagaimana? kusala atau akusala? Kan juga keluar air mata  ;D

Ketika seseorang melakukan perbuatan baik, misalnya berdana makanan kepada bhikkhu lalu melakukan perbuatan itu dengan suka cita hingga piti muncul dan karena kebahagiaan akan perbuatan baik itu dia meneteskan air mata. apakah itu kusala atau akusala?

Ketika seorang berlatih meditasi dan dia melihat Dhamma dan muncul pengertian dan melihatnya dengan kebahagiaan, dan mengamati kebahagiaan internal itu dengan kesadaran yg utuh dan tiba2 saja meneteskan airmata dan itu pun ia sadari, apakah itu kusala atau akusala?

Dan dari ketiga contoh diatas dapatkah dikategorikan menangis yg ditandai keluar airmata?

 _/\_

- Kalau air mata mengucur pada saat mengiris bawang itu karena sifat biologis. Lebih tepatnya adalah akusala vipaka.

- Setahu saya, dalam keadaan piti tidak mungkin muncul perasaan terharu apalagi sampai berlinang air mata karena bahagia. Tapi jika memang seseorang amat bahagia sampai berlinang air mata, maka itu merupakan salah satu wujud kemelekatan; yakni melekat pada kebahagiaan.

- Kalau seseorang sudah mencapai titik konsentrasi yang kuat, bahkan turut menyadari air mata mengalir keluar, menurut saya ini baik. Karena ia mampu menyadari gejolak batin dan gejolak jasmani (sifat biologis).


Tapi sekali lagi menurut saya, jika seseorang meneteskan air mata, hanya ada dua jenis faktor penyebabnya, yaitu:
1) Terhanyut oleh perasaan (karena kemelekatan); melekat pada kebahagiaan maupun pada kesedihan.
   Misalnya => menangis terharu maupun menangis karena sedih atau takut.
2) Sifat biologis (karena faktor luar maupun karena faktor dalam).
   Misalnya => kelilipan atau masuknya zat yang dapat membuat mata pedih, maupun karena mengantuk dan terjadinya pembasahan bola mata oleh kelenjar air mata.

:)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 13 September 2009, 01:46:27 AM
sulit dilakukannnnnnn  :'( :'( :'( :'(

kadang bisa dilakukan.. kadang tidak bisa dilakukan... hehehhee

Makanya kita semua saling belajar di sini. Salah satu tujuannya adalah sebagai sarana untuk mendapatkan pengetahuan guna melatih diri. :)

Dulunya JW sering menasehati teman2 laennya..tp ketika sendiri yg mengalami hal itu... baru menyadari ternyata diri ini hny jago teori  :'(

Yup,, saya mengerti dengan jawaban sdr upasaka, pinginnya sih bisa mempraktekan apa yang sdr upasaka bilang, tapi bagaimana kalau hal itu akan memunculkan pemikiran baru seperti misalnya kegelisahan dalam hati, ada kalanya inseden2 kecil akan mengingatkan kita pada orang yang telah tiada, lalu bagaimana cara mengatasi kegelisahan yang muncul akibat rasa takut itu??
Seperti kt sdr JW, sulit dilakukan ketika kita mengalaminya sendiri. Ada kalanya kita hanyut dalam teori dan konsep dan menghabiskan banyak waktu berintelek-ria tentang pengetahuan dan dharma lalu bagaimanakah caranya kita menerapkan teori itu dalam hidup ini??

duhh. . . dah kya curhat aja ;D. . . gpp deh, sekalian aja lah. . .  :))

[at] JW. Jinaraga dan Lita

Perpisahan sudah terjadi, pertemuan juga sudah terjadi. Kelak bila ada kesempatan untuk bertemu lagi, maka gunakanlah kesempatan itu. Tapi kalau memang sudah tidak ada kesempatan lagi, maka lepaskanlah hal itu.

Saya tidak tahu seperti apa kasus kalian. Tapi sekilas kalau saya melihat kata-kata kalian, sepertinya kalian berdiri dalam posisi orang yang ditinggalkan. Memang perasaan sedih akan lebih terasa sakit ketika kalian adalah orang yang ditinggalkan. Tapi jangan terlalu lama larut dalam perasaan itu. Hendaknya ini dijadikan pengalaman bahwa karena semua perbuatan kalian dahulu, sehingga mengkondisikan dia untuk meninggalkan kalian. :)

Tidak perlu banyak membaca Buku Dhamma untuk melepaskan kesedihan ini. Kalian hanya cukup menyadari bahwa ini hanyalah sebagian kecil dari perjalanan hidup Anda. Ini hanyalah garam sebanyak satu sendok makan. Tapi karena kalian tidak mengantisipasinya dengan kebijaksanaan, maka garam ini terasa asin sekali. Garam yang asin ini adalah rasa sedih kalian. Kebijaksanaan adalah segelas air putih. Kelak kalau kalian sudah menyiapkan segelas air putih dari awal, perpisahan dengan orang yang kalian sayangi tidak akan terasa begitu pedih.

Tidak perlu kalian menyalahkan perbuatan masa lalu. Yang terpenting saat ini adalah bangkit dari kesedihan. Kalian sudah jatuh. Sampai kapan kalian ingin berbaring di tanah? Sampai kapan kalian ingin memanggil teman-teman kalian untuk melihat bahwa kalian sedang tersungkur di atas tanah?

Ada pepatah bijak yang berbunyi: "Kalau suatu masalah bisa diselesaikan dengan memikirkannya, maka pikirkanlah. Tapi kalau suatu masalah memang tidak bisa diselesaikan, maka tidak ada guna untuk memikirkannya. Karena jika terus memikirkannya, maka kita justru menciptakan masalah yang baru."

Ketika kalian bersedih pada perpisahan, secara tidak sadar (mungkin) kalian sedang mengasihani diri sendiri. Kalian menganggap bahwa penderitaan ini teramat besar. Cobalah melihat dunia di luar sana. Ada jutaan orang yang pernah, sedang dan akan menghadapi masalah yang lebih berat dari masalah Anda. Karena itu, janganlah berpikir bahwa kalian sungguh bernasib malang.

Salah satu hal yang membuat kalian melekat pada seseorang, adalah karena kalian menganggap orang itu sebagai orang penting. Cobalah saat ini untuk melihat dia sebagai orang yang sama dengan orang lain. Jangan biarkan persepsi menguasai pikiran kalian. Karena kalau Anda tidak lagi terikat oleh persepsi, semua orang adalah sama.

Ini semua hanyalah permainan pikiran. Pikiran kalian begitu lincah membuat ilusi-ilusi kesedihan. Padahal realitas yang terjadi hanyalah muncul-tenggelam; bertemu-berpisah. Hanya sesederhana itu saja.

Ada satu cerita yang sangat klise. Beberapa wanita yang suka membaca novel mungkin kenal dengan cerita ini. Tetapi cerita ini memang ada benarnya juga. Secara garis besar, ceritanya adalah seperti ini:

"Si A berpisah dengan si B. Meskipun si A tidak ingin berpisah, tetapi kenyataannya perpisahan tidak bisa dielakkan. Maka si A bertekad: 'untuk membuktikan kalau aku memang menyayangi si B, aku harus lebih tegar dan lebih kuat dalam menjalani hidup ini'."

Ketika kalian berpisah dengan orang yang kalian sayangi, ada dua cara untuk menunjukkan kualitas kalian. Yaitu:
1) Tunjukkanlah bahwa kalian lebih kuat dari sebelumnya, agar dia benar-benar tahu kalau kalian memang orang yang baik.
2) Tunjukkanlah bahwa kalian lebih kuat dari sebelumnya, agar dia menyadari kesalahannya karena telah meninggalkan kalian.


Semoga segera berbahagia. _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: J.W on 13 September 2009, 09:11:03 AM
Yup,, saya mengerti dengan jawaban sdr upasaka, pinginnya sih bisa mempraktekan apa yang sdr upasaka bilang, tapi bagaimana kalau hal itu akan memunculkan pemikiran baru seperti misalnya kegelisahan dalam hati, ada kalanya inseden2 kecil akan mengingatkan kita pada orang yang telah tiada, lalu bagaimana cara mengatasi kegelisahan yang muncul akibat rasa takut itu??
Seperti kt sdr JW, sulit dilakukan ketika kita mengalaminya sendiri. Ada kalanya kita hanyut dalam teori dan konsep dan menghabiskan banyak waktu berintelek-ria tentang pengetahuan dan dharma lalu bagaimanakah caranya kita menerapkan teori itu dalam hidup ini??

duhh. . . dah kya curhat aja ;D. . . gpp deh, sekalian aja lah. . .  :))

Yang dibutuhkah sebenarnya hanya waktu aja sihh....

Sebenarnya udah lama tidak merasakan perasaan yang demikian...sekalian 'reunian' aja..haha...  :))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: J.W on 13 September 2009, 09:14:10 AM
 [at]  upasaka

 :jempol: :jempol: :jempol:

Perfects... two thumbs...

yesss.... (http://i630.photobucket.com/albums/uu22/jinaraga/yes.gif)

this too will pass....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Yohan on 14 September 2009, 01:25:01 AM
Mohon maaf sebelumnya
saya sudah melihat tred
   Diskusi soal Tuhan seperti yang tercatat dalam Pitaka,

tp karena sy takut salah tempat bertanya dan terjadi perdebatan maka sy coba post disini saja.

===========

Saya bergaul di lingkungan sahabat sahabat yang mayoritas muslim....98% muslim.

Minta pendapat dari saudara Upasaka,
Jika ada sahabat sahabat muslim saya bertanya siapakah/adakah Tuhan di Agama Buddha,

Jawaban apa yang bisa sy berikan ke mereka tanpa memicu perdebatan yang panjang, bisa menghormati/meghargai keyakinan yang  sahabat sahabat muslim saya anut.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Forte on 14 September 2009, 02:16:52 AM
Jawaban simpel aja. Ada perbedaan pola pandang Islam n Buddha. Di mana Islam merupakan agama theosentris, sedangkan Buddha Humanosentris.
Dari perbedaan pandangan ini, tidak ada jawaban memuaskan dari menjawab pertanyaan agama humanosentris dgn menggunakan kacamata theosentris.

Contoh : ada matematika dan biologi. Sangat sulit menjawab apa itu manusia dari kacamata matematika, dan apa itu integral dari kacamata biologi.

Jika teman Anda, tetep bersikukuh lah koq gak ada Tuhan, atheis donk blablabla, berarti dia ngotot memandang agama itu harus ada Tuhan dan hentikan diskusinya. Karena cangkir diskusinya sudah keburu penuh, dan anda menuang kopi pun akan tumpah n mubazir

dan kasus yg pernah saya alami. Saya jg pernah ditanya ama agama I. Saya menjawab begitu. N dibalas koq aneh ya gak ada Tuhan. Gak ada yg ciptain. Dan gw balas, kenapa harus ada Tuhan? Dia balas, sebagai sumber kebaikan. Gw balas lg. Silakan cari di sejarah. Ada tidak peperangan yg terjadi dgn menggunakam bendera Buddhist? Dan kita sudah tahu banyak perang salib yg terjadi menggunakan bendera agama samawi. Jadi coba renungkan.
Teman gw langsung diam.

Itu kartu as agama Buddha seh.. Hehehe.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Yohan on 14 September 2009, 02:37:10 AM
 [at] Sdr Forte :
Semua teman2 sy bisa dipastikan 100% cangkirnya penuh semua/ luber.

terimakasih

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Forte on 14 September 2009, 02:45:48 AM
Kalau begitu memang susah seh. Bagusnya gak perlu diskusi jg. cari yg mau diskusi aja kalau ada. Matematika tetep ada walau gak bs digunakan buat menjawab apa itu manusia. Demikian pula dgn Buddha n Islam. Tetep ada walau jalan di rel yg berbeda
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Yohan on 14 September 2009, 03:05:32 AM
^
^
itulah langkah yang selama ini sy ambil Sdr. forte menghindari diskusi dengan sahabat - sahabat muslim sy tiap diajak berbincang agama sebelum menyinggung ke masalah Tuhan, sy udah ambil langkah aman,
dengan mengatakan jangan bertanya atau mengajak sy debat tentang agama Buddha karena ilmu agama saya masih amat dangkal, takut ada salah pengertian / penafsiran.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 14 September 2009, 08:10:43 AM
Mohon maaf sebelumnya
saya sudah melihat tred
   Diskusi soal Tuhan seperti yang tercatat dalam Pitaka,

tp karena sy takut salah tempat bertanya dan terjadi perdebatan maka sy coba post disini saja.

===========

Saya bergaul di lingkungan sahabat sahabat yang mayoritas muslim....98% muslim.

Minta pendapat dari saudara Upasaka,
Jika ada sahabat sahabat muslim saya bertanya siapakah/adakah Tuhan di Agama Buddha,

Jawaban apa yang bisa sy berikan ke mereka tanpa memicu perdebatan yang panjang, bisa menghormati/meghargai keyakinan yang  sahabat sahabat muslim saya anut.

Asal anaknya berpikir, bertindak, berbicara baik (utk kebaikan),
tidak terlalu masalah apakah ortunya Hitam, Putih, Kuning, Biru (mata biru).

Nah malah kalau anaknya TIDAK berpikir, bertindak dan berbicara BAIK,
perlu dipertanyakan siapakah ORTUNYA !

Anak dan ORTU, manakah yg lebih penting diperbincangkan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Yohan on 14 September 2009, 08:40:23 AM
^
^
yang dimaksud anak dan ortu apa ya masih belom cakap  sy hehe
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: bond on 14 September 2009, 11:24:45 AM
Kalau menangis pas ngulek bawang merah atau putih, atau buat bumbu pakai cabe dan lada....bagaimana? kusala atau akusala? Kan juga keluar air mata  ;D

Ketika seseorang melakukan perbuatan baik, misalnya berdana makanan kepada bhikkhu lalu melakukan perbuatan itu dengan suka cita hingga piti muncul dan karena kebahagiaan akan perbuatan baik itu dia meneteskan air mata. apakah itu kusala atau akusala?

Ketika seorang berlatih meditasi dan dia melihat Dhamma dan muncul pengertian dan melihatnya dengan kebahagiaan, dan mengamati kebahagiaan internal itu dengan kesadaran yg utuh dan tiba2 saja meneteskan airmata dan itu pun ia sadari, apakah itu kusala atau akusala?

Dan dari ketiga contoh diatas dapatkah dikategorikan menangis yg ditandai keluar airmata?

 _/\_

- Kalau air mata mengucur pada saat mengiris bawang itu karena sifat biologis. Lebih tepatnya adalah akusala vipaka.---> bukankah sifat biologis sifatnya alami, mengapa bisa disebut akusala vipaka? Bagaimana dengan, buang air besar, berkeringat, apakah juga termasuk akusala vipaka?

-

:)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Shining Moon on 14 September 2009, 11:33:36 AM
Disebut akusala vipaka karena terpaksa ngiris bawang, nggak ada orang lain untuk disuruh2 :))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 14 September 2009, 12:17:20 PM
Kalau menangis pas ngulek bawang merah atau putih, atau buat bumbu pakai cabe dan lada....bagaimana? kusala atau akusala? Kan juga keluar air mata  ;D

Ketika seseorang melakukan perbuatan baik, misalnya berdana makanan kepada bhikkhu lalu melakukan perbuatan itu dengan suka cita hingga piti muncul dan karena kebahagiaan akan perbuatan baik itu dia meneteskan air mata. apakah itu kusala atau akusala?

Ketika seorang berlatih meditasi dan dia melihat Dhamma dan muncul pengertian dan melihatnya dengan kebahagiaan, dan mengamati kebahagiaan internal itu dengan kesadaran yg utuh dan tiba2 saja meneteskan airmata dan itu pun ia sadari, apakah itu kusala atau akusala?

Dan dari ketiga contoh diatas dapatkah dikategorikan menangis yg ditandai keluar airmata?

 _/\_

- Kalau air mata mengucur pada saat mengiris bawang itu karena sifat biologis. Lebih tepatnya adalah akusala vipaka.

- Setahu saya, dalam keadaan piti tidak mungkin muncul perasaan terharu apalagi sampai berlinang air mata karena bahagia. Tapi jika memang seseorang amat bahagia sampai berlinang air mata, maka itu merupakan salah satu wujud kemelekatan; yakni melekat pada kebahagiaan.

- Kalau seseorang sudah mencapai titik konsentrasi yang kuat, bahkan turut menyadari air mata mengalir keluar, menurut saya ini baik. Karena ia mampu menyadari gejolak batin dan gejolak jasmani (sifat biologis).


Tapi sekali lagi menurut saya, jika seseorang meneteskan air mata, hanya ada dua jenis faktor penyebabnya, yaitu:
1) Terhanyut oleh perasaan (karena kemelekatan); melekat pada kebahagiaan maupun pada kesedihan.
   Misalnya => menangis terharu maupun menangis karena sedih atau takut.
2) Sifat biologis (karena faktor luar maupun karena faktor dalam).
   Misalnya => kelilipan atau masuknya zat yang dapat membuat mata pedih, maupun karena mengantuk dan terjadinya pembasahan bola mata oleh kelenjar air mata.

:)

yup, singkat kata sebenarnya saat menangis, ga mungkin itu kondisi kusala

saat piti, rasa membungah itu akan terasa sangat bahagia, yg timbul justru "rekan" kusala lainnya seperti viriya, sati, dsbnya.........

jadi kalo dibilang hasil dari konsentrasi jadi menangis, itu sesungguhnya udah menuju meditasi yg keliru (micca samadhi), bukan samma samadhi
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 14 September 2009, 12:24:28 PM
Kalau menangis pas ngulek bawang merah atau putih, atau buat bumbu pakai cabe dan lada....bagaimana? kusala atau akusala? Kan juga keluar air mata  ;D

Ketika seseorang melakukan perbuatan baik, misalnya berdana makanan kepada bhikkhu lalu melakukan perbuatan itu dengan suka cita hingga piti muncul dan karena kebahagiaan akan perbuatan baik itu dia meneteskan air mata. apakah itu kusala atau akusala?

Ketika seorang berlatih meditasi dan dia melihat Dhamma dan muncul pengertian dan melihatnya dengan kebahagiaan, dan mengamati kebahagiaan internal itu dengan kesadaran yg utuh dan tiba2 saja meneteskan airmata dan itu pun ia sadari, apakah itu kusala atau akusala?

Dan dari ketiga contoh diatas dapatkah dikategorikan menangis yg ditandai keluar airmata?

 _/\_

- Kalau air mata mengucur pada saat mengiris bawang itu karena sifat biologis. Lebih tepatnya adalah akusala vipaka.---> bukankah sifat biologis sifatnya alami, mengapa bisa disebut akusala vipaka? Bagaimana dengan, buang air besar, berkeringat, apakah juga termasuk akusala vipaka?

-

:)


dear bond,

kalau saya boleh bilang, sesungguhnya saat ngupas bawang, memang sifat biologis dari tubuh utk menangis

namun akusala vipaka sesungguhnya mengacu pada situasi/kondisi yg ada saat itu, dimana kondisi itu tidak menyenangkan.
Karena kita masih putthujhana, respons kita biasanya adalah menangis, yg di batinnya disertai dengan akusala juga krn merasa sakit (dosa) terhadap mata yg teriritasi, jengkel kenapa kita harus mengupas bawang (dosa), dsbnya

demikian juga sesungguhnya dengan kondisi tubuh lainnya.

semoga bermanfaat
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 14 September 2009, 12:30:32 PM
Mohon maaf sebelumnya
saya sudah melihat tred
   Diskusi soal Tuhan seperti yang tercatat dalam Pitaka,

tp karena sy takut salah tempat bertanya dan terjadi perdebatan maka sy coba post disini saja.

===========

Saya bergaul di lingkungan sahabat sahabat yang mayoritas muslim....98% muslim.

Minta pendapat dari saudara Upasaka,
Jika ada sahabat sahabat muslim saya bertanya siapakah/adakah Tuhan di Agama Buddha,

Jawaban apa yang bisa sy berikan ke mereka tanpa memicu perdebatan yang panjang, bisa menghormati/meghargai keyakinan yang  sahabat sahabat muslim saya anut.

Anda harus pandai melihat situasi dan karakter dari lawan bicara Anda. Ada beberapa tips untuk Anda:

1) Jelaskan secara panjang lebar tentang konsep Tuhan dan ketuhanan dalam Buddhisme. Tidak masalah kalau dia mempertentangkan atau menyetujuinya. Yang perlu ditekankan adalah Anda sudah menguraikan pandangan Buddhisme tentang hal ini; berdasarkan apa yang Anda ketahui.

2) Jawab secara singkat: "ya" atau "tidak". Ini jawaban yang dapat Anda kemukakan ketika ada orang lain yang ingin bertanya apakah Buddhisme mengakui adanya Tuhan ataupun konsep ketuhanan. Jawaban ya atau tidak ini fleksibel. Anda bisa memakainya untuk kasus-kasus tertentu. Tujuannya untuk mencegah konflik pendapat atau meminimalisasi prasangka buruk di awal terhadap Buddhisme.

3) Anda bisa balik bertanya kepadanya tentang keyakinan orang itu akan Tuhan dan konsep ketuhanan. Ajukan pertanyaan yang sederhana namun bisa menggerakkan pikirannya untuk kembali mengevaluasi pandangan keyakinannya. Setelah itu, Anda bisa melanjutkan dengan menguraikan pandangan Buddhisme, setelah berangkat dari pemahaman-pemahaman hal yang Anda tanyakan tadi.

4) Anda tidak perlu menjawab ataupun menguraikan konsep ketuhanan dalam Buddhisme. Anda bisa mengatakan kalau Anda tidak ingin membahas masalah ini. Biarlah semua orang hidup dalam hak untuk memeluk agama dan keyakinannya masing-masing.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 14 September 2009, 12:31:29 PM
Quote from: Bond
- Kalau air mata mengucur pada saat mengiris bawang itu karena sifat biologis. Lebih tepatnya adalah akusala vipaka.---> bukankah sifat biologis sifatnya alami, mengapa bisa disebut akusala vipaka? Bagaimana dengan, buang air besar, berkeringat, apakah juga termasuk akusala vipaka?

-

:)

Sama seperti darah yang mengalir dari luka. Sama seperti keringat yang bercucuran setelah berolah-raga. Air mata yang menetes pada seseorang saat mengiris bawang adalah reaksi biologis, yang menunjukkan kalau hal ini diebabkan oleh perbuatan.

Kejadian di hidup ini terlalu kompleks untuk dikategorikan sebagai kusala vipaka ataupun akusala vipaka. Namun apapun kejadiannya; berdarah, mata berair, berkeringat, itu semua adalah dukkha.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: bond on 14 September 2009, 12:35:57 PM
Kalau menangis pas ngulek bawang merah atau putih, atau buat bumbu pakai cabe dan lada....bagaimana? kusala atau akusala? Kan juga keluar air mata  ;D

Ketika seseorang melakukan perbuatan baik, misalnya berdana makanan kepada bhikkhu lalu melakukan perbuatan itu dengan suka cita hingga piti muncul dan karena kebahagiaan akan perbuatan baik itu dia meneteskan air mata. apakah itu kusala atau akusala?

Ketika seorang berlatih meditasi dan dia melihat Dhamma dan muncul pengertian dan melihatnya dengan kebahagiaan, dan mengamati kebahagiaan internal itu dengan kesadaran yg utuh dan tiba2 saja meneteskan airmata dan itu pun ia sadari, apakah itu kusala atau akusala?

Dan dari ketiga contoh diatas dapatkah dikategorikan menangis yg ditandai keluar airmata?

 _/\_

- Kalau air mata mengucur pada saat mengiris bawang itu karena sifat biologis. Lebih tepatnya adalah akusala vipaka.---> bukankah sifat biologis sifatnya alami, mengapa bisa disebut akusala vipaka? Bagaimana dengan, buang air besar, berkeringat, apakah juga termasuk akusala vipaka?

-

:)


dear bond,

kalau saya boleh bilang, sesungguhnya saat ngupas bawang, memang sifat biologis dari tubuh utk menangis

namun akusala vipaka sesungguhnya mengacu pada situasi/kondisi yg ada saat itu, dimana kondisi itu tidak menyenangkan.
Karena kita masih putthujhana, respons kita biasanya adalah menangis, yg di batinnya disertai dengan akusala juga krn merasa sakit (dosa) terhadap mata yg teriritasi, jengkel kenapa kita harus mengupas bawang (dosa), dsbnya

demikian juga sesungguhnya dengan kondisi tubuh lainnya.

semoga bermanfaat

Kalo kita berbicara putthujana tentu selalu ada kusala dan akusala....

Bagaimana jika ada umat awam memasak memakai bawang dsb yg menyebabkan orang sekitarnya bisa ha...chiii lalu keluar airmata, dan kebetulan arahat ada yg lewat juga ha...chi dan keluar airmata....

Bagaimana dengan buang air besar, yg satu uh...bau sekali....yg satu lagi 'akh lega....'  jadi ...?


Pertanyaan saya adalah apakah sifat alami yg biologis itu adalah akusala dan kusala, atau respon batin kita terhadap sifat alami tubuh yg akusala atau kusala? seperti contoh yg saya berikan diatas...

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: bond on 14 September 2009, 12:49:14 PM
Quote from: Bond
- Kalau air mata mengucur pada saat mengiris bawang itu karena sifat biologis. Lebih tepatnya adalah akusala vipaka.---> bukankah sifat biologis sifatnya alami, mengapa bisa disebut akusala vipaka? Bagaimana dengan, buang air besar, berkeringat, apakah juga termasuk akusala vipaka?

-

:)

Sama seperti darah yang mengalir dari luka. Sama seperti keringat yang bercucuran setelah berolah-raga. Air mata yang menetes pada seseorang saat mengiris bawang adalah reaksi biologis, yang menunjukkan kalau hal ini diebabkan oleh perbuatan.

Kejadian di hidup ini terlalu kompleks untuk dikategorikan sebagai kusala vipaka ataupun akusala vipaka. Namun apapun kejadiannya; berdarah, mata berair, berkeringat, itu semua adalah dukkha.

Jika demikian apakah arahat masih berkeringat? jika ya maka dia belum menaklukan dukkha..
Kembali pada pertanyaan saya kepada bro markos diatas...mungkin bro bisa juga membantu untuk menjawabnya...sehingga nanti kita bisa melihat jawaban dari berbagai sudut pandang.

Xie-xie  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 14 September 2009, 12:52:43 PM
dear bro,

kalau saya boleh pilah pilah:

1. Kondisi saat itu yang kusala atau akusala bro.....

2. Respons batin adalah kamma phala/kamma yg dilakukan setelah terjadi kamma vipaka

3. Sifat biologis hanyalah tanggapan rupa/fisik terhadap kondisi saat itu. Itu adalah alami. Yang tidak alami adalah saat kondisi alami itu, ditambah dengan efek dari respons batin via mekanisme cittajarupa

misal sewkt ada pemeriksaan gula darah pake jarum kecil
ada beberapa cewe yg dari awal udah gemetar, takut pada jarum, begitu ditusuk, sampe menjerit2, dan dia bilang terasa sangat menyakitkan
tapi pada org2 yg sudah terbiasa, jarum kecil itu rasanya seperti digigit semua aja

rasa digigit semut -> akusala vipaka
terasa sangat menyakitkan -> plus respons batin

semoga jadi jelas yah bro.........


Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 14 September 2009, 01:04:42 PM
Quote from: Bond
- Kalau air mata mengucur pada saat mengiris bawang itu karena sifat biologis. Lebih tepatnya adalah akusala vipaka.---> bukankah sifat biologis sifatnya alami, mengapa bisa disebut akusala vipaka? Bagaimana dengan, buang air besar, berkeringat, apakah juga termasuk akusala vipaka?

-

:)

Sama seperti darah yang mengalir dari luka. Sama seperti keringat yang bercucuran setelah berolah-raga. Air mata yang menetes pada seseorang saat mengiris bawang adalah reaksi biologis, yang menunjukkan kalau hal ini diebabkan oleh perbuatan.

Kejadian di hidup ini terlalu kompleks untuk dikategorikan sebagai kusala vipaka ataupun akusala vipaka. Namun apapun kejadiannya; berdarah, mata berair, berkeringat, itu semua adalah dukkha.

Jika demikian apakah arahat masih berkeringat? jika ya maka dia belum menaklukan dukkha..
Kembali pada pertanyaan saya kepada bro markos diatas...mungkin bro bisa juga membantu untuk menjawabnya...sehingga nanti kita bisa melihat jawaban dari berbagai sudut pandang.

Xie-xie  _/\_

gini loh bro......

yang dimaksud dengan menaklukkan dukkha adalah saat dia bisa melihat fenomena itu sebagaimana  apa adanya

apakah buddha sendiri mengalami dukkha sebagai vipaka? tentu.....  itu kenapa dia mengalami sakit perut yg amat sangat setelah makan makanan yg terakhir
Itu kenapa ujung kakinya bisa terluka saat terkena pecahan batu yg dilempar oleh devadatta

tapi respons batinnya sudah kiriya, sudah tidak melekati fenomena akusala vipaka itu

demikianlah bedanya antara kiriya pada arahat, dengan netral dalam putthujhana yang sesungguhnya merupakan pikiran yg dinetral2kan saja (intinya pada vedana netral, bukan kiriya)

perbedaan yg tipis namun signifikan dalam praktek batin
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: bond on 14 September 2009, 01:28:14 PM
Ok kedua jawaban Bro , itu yg saya maksud....yaitu perbedaan sifat alami jasmani dan respon batin adalah dua hal yg berbeda tetapi saling berkaitan, dan kita berada pada pilihan untuk merespon kondisi alami tersebut seperti apa..entah itu disadari atau tidak disadari respon yg kita berikan terhadap kondisi itu.

Anumodana  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 14 September 2009, 01:43:17 PM
senang juga bisa bermanfaat bro  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 14 September 2009, 02:22:04 PM
Quote from: Bond
- Kalau air mata mengucur pada saat mengiris bawang itu karena sifat biologis. Lebih tepatnya adalah akusala vipaka.---> bukankah sifat biologis sifatnya alami, mengapa bisa disebut akusala vipaka? Bagaimana dengan, buang air besar, berkeringat, apakah juga termasuk akusala vipaka?

-

:)

Sama seperti darah yang mengalir dari luka. Sama seperti keringat yang bercucuran setelah berolah-raga. Air mata yang menetes pada seseorang saat mengiris bawang adalah reaksi biologis, yang menunjukkan kalau hal ini diebabkan oleh perbuatan.

Kejadian di hidup ini terlalu kompleks untuk dikategorikan sebagai kusala vipaka ataupun akusala vipaka. Namun apapun kejadiannya; berdarah, mata berair, berkeringat, itu semua adalah dukkha.

Jika demikian apakah arahat masih berkeringat? jika ya maka dia belum menaklukan dukkha..
Kembali pada pertanyaan saya kepada bro markos diatas...mungkin bro bisa juga membantu untuk menjawabnya...sehingga nanti kita bisa melihat jawaban dari berbagai sudut pandang.

Xie-xie  _/\_

Saya ingin menambahkan sedikit...

Seorang Arahanta juga masih mengalami dukkha dalam hidupnya. Seorang Arahanta juga masih bisa mengalami sakit, tua dan mati. Bedanya adalah batin seorang Arahanta tidak lagi diliputi dukkha. Sakit, tua dan mati tetap mengitarinya, tapi seorang Arahanta tidak terhanyut di dalamnya.

Perbedaan kontras antara seorang Yang Tercerahkan dengan seorang putthujana terlihat dari reaksinya menghadapi dunia. Seorang Arahanta akan selalu bereaksi anggun terhadap semua kejadian di penghidupan ini.

_/\_ Anumodana Bro Markosprawira dan Bro Bond
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Elin on 16 September 2009, 05:40:18 PM
Perpisahan sudah terjadi, pertemuan juga sudah terjadi. Kelak bila ada kesempatan untuk bertemu lagi, maka gunakanlah kesempatan itu. Tapi kalau memang sudah tidak ada kesempatan lagi, maka lepaskanlah hal itu.
.......
Hendaknya ini dijadikan pengalaman bahwa karena semua perbuatan kalian dahulu, sehingga mengkondisikan dia untuk meninggalkan kalian. :)
.......
Sampai kapan kalian ingin berbaring di tanah? Sampai kapan kalian ingin memanggil teman-teman kalian untuk melihat bahwa kalian sedang tersungkur di atas tanah?
.......
Maka si A bertekad: 'untuk membuktikan kalau aku memang menyayangi si B, aku harus lebih tegar dan lebih kuat dalam menjalani hidup ini'."
.....
1) Tunjukkanlah bahwa kalian lebih kuat dari sebelumnya, agar dia benar-benar tahu kalau kalian memang orang yang baik.
2) Tunjukkanlah bahwa kalian lebih kuat dari sebelumnya, agar dia menyadari kesalahannya karena telah meninggalkan kalian.

I like this quote :jempol:
it's time to STAND UP

Yesterday is the last day & last night I cried because of him..
There's no tears will fall down upon my face because of him..



wakakakak.. mantep nih bahasa nya..
makanya kemarin malam Elin uda merencanakan utk ganti signature profile menjadi :
JUST NEW REBORN . . .
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: reborn on 16 September 2009, 05:57:54 PM
Perpisahan sudah terjadi, pertemuan juga sudah terjadi. Kelak bila ada kesempatan untuk bertemu lagi, maka gunakanlah kesempatan itu. Tapi kalau memang sudah tidak ada kesempatan lagi, maka lepaskanlah hal itu.
.......
Hendaknya ini dijadikan pengalaman bahwa karena semua perbuatan kalian dahulu, sehingga mengkondisikan dia untuk meninggalkan kalian. :)
.......
Sampai kapan kalian ingin berbaring di tanah? Sampai kapan kalian ingin memanggil teman-teman kalian untuk melihat bahwa kalian sedang tersungkur di atas tanah?
.......
Maka si A bertekad: 'untuk membuktikan kalau aku memang menyayangi si B, aku harus lebih tegar dan lebih kuat dalam menjalani hidup ini'."
.....
1) Tunjukkanlah bahwa kalian lebih kuat dari sebelumnya, agar dia benar-benar tahu kalau kalian memang orang yang baik.
2) Tunjukkanlah bahwa kalian lebih kuat dari sebelumnya, agar dia menyadari kesalahannya karena telah meninggalkan kalian.

I like this quote :jempol:
it's time to STAND UP

Yesterday is the last day & last night I cried because of him..
There's no tears will fall down upon my face because of him..



wakakakak.. mantep nih bahasa nya..
makanya kemarin malam Elin uda merencanakan utk ganti signature profile menjadi :
JUST NEW REBORN . . .

kukira ada nick saya yg baru :)

Saya ingin bertanya, bagaimanakah sikap anjali dan namaskara yg benar
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Yohan on 16 September 2009, 09:49:03 PM

Anda harus pandai melihat situasi dan karakter dari lawan bicara Anda. Ada beberapa tips untuk Anda:

1) Jelaskan secara panjang lebar tentang konsep Tuhan dan ketuhanan dalam Buddhisme. Tidak masalah kalau dia mempertentangkan atau menyetujuinya. Yang perlu ditekankan adalah Anda sudah menguraikan pandangan Buddhisme tentang hal ini; berdasarkan apa yang Anda ketahui.

2) Jawab secara singkat: "ya" atau "tidak". Ini jawaban yang dapat Anda kemukakan ketika ada orang lain yang ingin bertanya apakah Buddhisme mengakui adanya Tuhan ataupun konsep ketuhanan. Jawaban ya atau tidak ini fleksibel. Anda bisa memakainya untuk kasus-kasus tertentu. Tujuannya untuk mencegah konflik pendapat atau meminimalisasi prasangka buruk di awal terhadap Buddhisme.

3) Anda bisa balik bertanya kepadanya tentang keyakinan orang itu akan Tuhan dan konsep ketuhanan. Ajukan pertanyaan yang sederhana namun bisa menggerakkan pikirannya untuk kembali mengevaluasi pandangan keyakinannya. Setelah itu, Anda bisa melanjutkan dengan menguraikan pandangan Buddhisme, setelah berangkat dari pemahaman-pemahaman hal yang Anda tanyakan tadi.

4) Anda tidak perlu menjawab ataupun menguraikan konsep ketuhanan dalam Buddhisme. Anda bisa mengatakan kalau Anda tidak ingin membahas masalah ini. Biarlah semua orang hidup dalam hak untuk memeluk agama dan keyakinannya masing-masing.

Terimakasih atas penjelasannya Sdr. Upasaka, benar kiranya sy harus melihat karakter person/kelompok yang bertanya.
mungkin sebaiknya sy tidak menjelaskan secara frontal jika mereka berniat hanya untuk menyudutkan.

Anumodana
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 16 September 2009, 10:47:47 PM
kukira ada nick saya yg baru :)

Saya ingin bertanya, bagaimanakah sikap anjali dan namaskara yg benar

Anjali adalah sikap hormat dengan cara merangkapkan kedua telapak tangan di depan dada ataupun lebih tinggi. Merangkapkan tangan di depan dada biasanya dilakukan sebagai salam penghormatan. Merangkapkan tangan di atas dada dan sekitar di depan dagu wajah, biasanya dilakukan sebagai salam penghormatan yang lebih sopan. Sedangkan merangkapkan kedua tangan di atas kepala atau di sekitar dahi kepala, dilakukan untuk memberi salam penghormatan kepada Sang Buddha. Sikap anjali yang ini khusus ditujukan kepada Sang Buddha, karena Beliau adalah orang yang paling mulia.

Namakara adalah sikap hormat dengan cara bersujud. Namakara yang benar dimulai dengan sikap duduk berlutut dan kedua tangan berada dalam sikap anjali. Kemudian kedua rangkap tangan diangkat ke atas (ke depan dagu wajah atau atas kepala; tergantung objek yang dihormati). Setelah itu dilanjutkan dengan membungkukkan kepala bersama dengan punggung, lengan dan telapak tangan menyentuh lantai. Hingga dahi juga menyentuh lantai, kedua telapak tangan berada di samping kepala, serta siku lengan menyentuh lutut. Ada 5 titik penting di tubuh kita yang harus menyentuh lantai; yaitu dahi, telapak tangan, siku lengan, lutut, dan pangkal telapak kaki.

Saya tambahkan satu lagi...

Padakkhina adalah sikap hormat dengan cara merangkapkan kedua tangan di depan dada (bersikap anjali), tanpa memakai alas kaki, dan berjalan mengelilingi orang, bangunan ataupun tempat yang dihormati sebanyak tiga kali putaran, searah jarum jam; dan objek harus berada di sebelah kanan. Sikap penghormatan ini adalah sikap penghormatan yang lebih tinggi daripada anjali maupun namakara.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 17 September 2009, 10:06:45 AM
Sebelum guru2 DC berlibur,

bisa jelasin lagi

1. Pandangan Benar
2. Pikiran Benar

Dalam hal, kenapa Pikiran Benar aja belum cukup ? dan juga sebaliknya Pandangan aja belum cukup? Bolehkah sedikit dikaitkan dgn suatu perusahaan dgn MISI, VISI, dan AKSI ? Atau juga

Apakah seseorang yg udah Pandangan Benar, tapi belum tentu Pikirannya benar!
Contohnya seperti apa ya ?

Apakah seseorang yg pikirannya udah benar, tapi belum tentu Pandangannya benar!
Contohnya seperti apa ya ?

Apakah pandangan dan visi memiliki kesamaan ? Bagaimana juga dgn GOAL (cita2) ?

thanks sebelumnya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sumedho on 17 September 2009, 01:36:42 PM
Quote from: SN 45.8: Magga-vibhanga Sutta
http://dhammacitta.org/tipitaka/sn/sn45/sn45.008.than.html

"Dan apakah, para bhikkhu, pandangan benar? Pengetahuan tentang Dukkha, pengetahuan tentang asal mula Dukkha, pengetahuan tentang berhentinya Dukkha, pengetahuan tentang cara berlatih yang membawa pada berhentinya dukkha: Inilah, para bhikkhu, yang dikatakan pandangan benar.

"Dan apakah tekad benar? Bertekad untuk melepas, untuk bebas dari keinginan buruk, untuk tidak melukai: Inilah yang disebut tekad yang benar.


dalam terjemahan ini, samma sankappa itu diterjemahkan menjadi tekad, bukan pikiran. Yah seprtinya lebih cocok demikian.

nah.... gimana?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 17 September 2009, 04:48:09 PM
Dasar untuk memulai menjalankan jalan utama berunsur 8 adalah pengertian benar.....

hasil dari pelaksanaan jalan mulia berunsur 8 adalah pengertian benar juga.....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 17 September 2009, 04:53:31 PM
Quote from: SN 45.8: Magga-vibhanga Sutta
http://dhammacitta.org/tipitaka/sn/sn45/sn45.008.than.html

"Dan apakah, para bhikkhu, pandangan benar? Pengetahuan tentang Dukkha, pengetahuan tentang asal mula Dukkha, pengetahuan tentang berhentinya Dukkha, pengetahuan tentang cara berlatih yang membawa pada berhentinya dukkha: Inilah, para bhikkhu, yang dikatakan pandangan benar.

"Dan apakah tekad benar? Bertekad untuk melepas, untuk bebas dari keinginan buruk, untuk tidak melukai: Inilah yang disebut tekad yang benar.


dalam terjemahan ini, samma sankappa itu diterjemahkan menjadi tekad, bukan pikiran. Yah seprtinya lebih cocok demikian.

nah.... gimana?


kurang sreg bro......... tekad itu dalam cetasika namanya viriya..... sedangkan samma sankappa itu mengacu ke vitakka cetasika

demikian kalau kita liat ke cetasika di batin
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sumedho on 18 September 2009, 09:35:15 AM
dalam englishnya itu resolve terjemahan lainnya itu intention atau aspiration artiininya tekad sudah pas.

tekad ini bukan berarti viriya/semangat. kalau diterjemahkan pikiran, ini lebih bias lagi.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 27 September 2009, 04:03:14 PM
kalo gw sih patokan utamanya ke pali, bro......

kalo ke inggris, apalagi ke indo, akan makin bias.... contoh untuk citta aja, seyogyanya lebih tepat diterjemahkan sebagai awareness
tapi sering dan banyak yg menterjemahkan sebagai conciousness yg notabene merupakan sadar dalam artian tidak pingsan, tidak tidur

Perbedaan ini akan lebih jelas saat masuk ke jenis2 citta dan cetasika jadi jelas mana yg dimaksud
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Deva19 on 03 October 2009, 12:50:37 PM
tanya :

memperhatikan gerak gerik tubuh, misalnya berjalan, mengangkat, menarik, mengulur, maju, mundur, berbalik, dll, apakah termasuk kepada memperhatikan tubuh atau dhamma?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jerry on 03 October 2009, 05:08:22 PM
mksdnya memperhatikan dhamma? dhammanupassana pada pembagian Satipatthana? atau yg lain? coba definisikan dulu pengertian Anda.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Deva19 on 04 October 2009, 09:14:53 AM
mksdnya memperhatikan dhamma? dhammanupassana pada pembagian Satipatthana? atau yg lain? coba definisikan dulu pengertian Anda.

maksudku, memperhatikan gerak-gerik tubuh itu termasuk kepada kategori apa?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 04 October 2009, 03:05:12 PM
tergantung dari memperhatikan itu bro.......

kalo anda memperhatikan langkahnya dengan konsentrasi, itu jadinya ke samatha

tapi kalau anda memperhatikan langkah sebagai proses timbul berlangsung padam, itu akan jadi vipassana


jadi arahnya udah beda, yg satu melatih konsentrasi/ekagatta, yg satu lagi melatih kebijaksanaan/panna
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: andry on 04 October 2009, 03:09:39 PM
mksdnya memperhatikan dhamma? dhammanupassana pada pembagian Satipatthana? atau yg lain? coba definisikan dulu pengertian Anda.

maksudku, memperhatikan gerak-gerik tubuh itu termasuk kepada kategori apa?
Dalam perhatian benar...
salah satu faktor ariyasacatani (maap klo salah tulis)

KAYAGATASATI SUTTA

(Sumber : Kumpulan Sutta Majjhima Nikaya I,
Oleh : Tim Penerjemah Tripitaka,
Penerbit : Yayasan Pancaran Dharma, Jakarta, 1992)

1. Demikian telah saya dengar:
Pada suatu ketika Sang Bhagava sedang berdiam di Jetavana, Anathapindikarama, kota Savatthi.

2. Ketika itu beberapa bhikkhu sedang duduk di upatthana sala, tempat mereka bertemu setelah berkeliling pindapatta dan makan. Ketika itu di antara mereka terlontar ucapan: "Teman, sangat menakjubkan dan mengagumkan, betapa perhatian seksama tentang jasmani telah dikatakan oleh Sang Bhagava yang tahu dan melihat, Arahat Samma Sambuddha, apabila dikembangkan dan sering dipraktikkan akan menghasilkan pahala dan manfaat besar."
Pada waktu sore pembicaraan mereka terhenti karena Sang Bhagava telah selesai bermeditasi, memasuki sala dan duduk di tempat yang telah disediakan. Setelah duduk, Beliau berkata: "Para bhikkhu, apakah yang menjadi pokok pembicaraan kalian di sini? Apakah pembicaraan yang baru terhenti tadi?"
"Bhante, ketika kami sedang duduk di upatthana sala ini, tempat kami bertemu setelah berkeliling pindapatta dan makan, di antara kami terlontar ucapan: 'Avuso, sangat menakjubkan dan mengagumkan, telah dikatakan oleh Sang Bhagava, yang tahu dan melihat, Arahat Samma Sambuddha, betapa perhatian seksama pada jasmani apabila dikembangkan dan sering dipraktikkan akan menghasilkan pahala dan manfaat besar.' Inilah pembicaraan kami yang terhenti ketika Sang Bhagava tiba."

3. "Para bhikkhu, bagaimana perhatian seksama pada jasmani dikembangkan dan sering dipraktikkan akan menghasilkan pahala dan manfaat besar?
Para bhikkhu, begini, setelah seorang bhikkhu pergi ke hutan, ke bawah sebuah pohon atau ke sebuah gubuk kosong dan duduk di sana; setelah duduk bersila dengan posisi tubuh tegak, ia memusatkan perhatiannya dan dengan penuh perhatian ia menarik napas dan mengeluarkan napas.
Ketika menarik napas panjang, ia mengerti: 'Saya bernapas panjang'; Ketika mengeluarkan napas panjang ia mengerti: 'Saya mengeluarkan napas panjang'. Ketika menarik napas pendek ia mengerti: 'Saya menarik napas pendek'. Ketika mengeluarkan napas pendek ia mengerti: 'Saya mengeluarkan napas pendek'. Ia melatih diri sebagai berikut: 'Saya akan menarik napas sambil menyelami jasmani secara keseluruhan'. Ia melatih diri sebagai berikut: 'Saya akan mengeluarkan napas sambil menyelami jasmani secara keseluruhan'. Ia melatih diri sebagai berikut: 'Saya akan menarik napas sambil menenangkan proses jasmani'. Ia melatih diri sebagai berikut: 'Saya akan mengeluarkan napas sambil menenangkan proses jasmani.'
Bagaikan seorang kusir atau pembantunya, ketika membuat belokan panjang ia mengerti: 'Saya membuat belokan panjang', atau ketika membuat belokan pendek ia mengerti: 'Saya membuat belokan pendek', demikian juga pada saat menarik napas panjang, ia mengerti: 'Saya menarik napas panjang', ... ia melatih diri sebagai berikut: 'Saya akan mengeluarkan napas sambil menenangkan proses jasmani'.

4. Karena ia tekun berlatih, rajin, bersungguh-sungguh dan penuh disiplin diri maka semua ingatan dan keinginannya yang didasarkan pada kehidupan berkeluarga disingkirkan; dengan menyingkirkan hal-hal itu pikirannya menjadi terpusat pada dirinya sendiri, tenang, bersatu dan terkonsentrasi. Dengan cara seperti itu, seorang bhikkhu mengembangkan perhatian seksama pada jasmani.

5. Para bhikkhu, demikian pula ketika seorang bhikkhu berjalan ia mengerti: 'Saya berjalan', ketika sedang berdiri, ia mengerti: 'Saya berdiri', ketika sedang duduk ia mengerti: 'Saya sedang duduk', ketika sedang berbaring ia mengerti: 'Saya sedang berbaring', atau ia mengerti semua aktivitas tubuhnya.

6. Karena ia tekun berlatih, rajin .... Dengan cara seperti itu, seorang bhikkhu mengembangkan perhatian seksama pada jasmani.

7. Para bhikkhu, demikian pula bhikkhu adalah seorang yang bertindak dengan penuh kesadaran ketika bergerak kian kemari, bertindak dengan penuh kesadaran ketika melihat ke sini dan ke sana, bertindak dengan penuh kesadaran ketika mengeraskan dan melemaskan otot, bertindak dengan penuh kesadaran ketika mengenakan jubah, jubah sanghati dan membawa patta, bertindak penuh kesadaran ketika makan, minum dan menghirup, bertindak penuh kesadaran ketika sedang berjalan, berdiri, duduk, berbaring, bangun, berbicara dan berdiam diri.

8. Karena ia tekun berlatih, rajin .... Dengan cara seperti itu, seorang bhikkhu mengembangkan perhatian seksama pada jasmani.

9. Para bhikkhu, demikian pula seorang bhikkhu memperhatikan dengan seksama tubuh ini, dari telapak kaki ke atas dan dari ujung rambut ke bawah, yang penuh dengan berbagai macam kotoran, yaitu: 'Dalam tubuh ini ada rambut kepala, bulu roma, kuku, gigi, kulit, daging, otot, tulang, sumsum tulang, ginjal, jantung, hati, sekat ronga badan, limpa, paru-paru, usus, isi perut, ..., kotoran, empedu, dahak, nanah, darah, keringat, lemak, air mata, minyak (gemuk), ludah, upil, cairan persendian dan air kencing.
Bagaikan sebuah kantung yang terbuka pada kedua ujungnya yang berisi penuh dengan biji-bijian seperti beras, beras merah, kacang, kacang polong, padi-padian dan beras putih, lalu seseorang dengan mata terang membuka kantung itu dan memperhatikan dengan seksama isinya: 'Ini adalah beras, beras merah, kacang, kacang polong, padi-padian dan beras putih'. Demikian pula bhikkhu memperhatikan dengan seksama tubuh ini dari telapak kaki ke atas dan dari ujung rambut ke bawah, yang penuh dengan berbagai macam kotoran, yaitu ... dan air kencing.

10. Karena ia tekun berlatih, rajin .... Dengan cara seperti itu, seorang bhikkhu mengembangkan perhatian seksama pada jasmani.

11. Para bhikkhu, demikian pula seorang bhikkhu memperhatikan dengan seksama tubuh ini yang terdiri dari beberapa unsur, yaitu: 'Dalam tubuh ini terdapat unsur tanah, air, api dan udara.
Bagaikan seorang tukang jagal berpengalaman atau muridnya, setelah menyembelih seekor sapi kemudian menjual daging sapi itu dalam bentuk irisan-irisan kecil di persimpangan jalan; demikian juga, seorang bhikkhu memperhatikan dengan seksama tubuh ini yang terdiri dari baberapa unsur, yaitu: 'Dalam tubuh ini terdapat unsur tanah, air, api dan udara.'

12. Karena ia tekun berlatih, rajin .... Dengan cara seperti itu, seorang bhikkhu mengembangkan perhatian seksama pada jasmani.

13. Para bhikkhu, demikian pula seorang bhikkhu bagaikan ia sedang memperhatikan mayat-mayat yang berusia satu hari, dua hari, tiga hari yang telah membengkak, lebam dan mengeluarkan cairan, yang berada di atas tanah kuburan: 'Demikian pula sifat dari tubuh ini, tubuh ini akan menjadi seperti itu, tubuh ini pasti jadi seperti itu.'

14. Karena ia tekun berlatih, rajin .... Dengan cara seperti itu, seorang bhikkhu mengembangkan perhatian seksama pada jasmani.

15. Para bhikkhu, demikian pula seorang bhikkhu menilai tubuh ini bagaikan ia sedang memperhatikan mayat-mayat yang sedang dimakan oleh burung-burung gagak, elang, burung nasar, anjing, serigala dan bermacam-macam kelompok cacing, yang berada di atas tanah kuburan: 'Tubuh ini pun bersifat seperti itu, tubuh ini akan menjadi seperti itu, tubuh ini pasti jadi seperti itu.'

16. Karena ia tekun berlatih, rajin .... Dengan cara seperti itu, seorang bhikkhu mengembangkan perhatian seksama pada jasmani.

17. Para bhikkhu, demikian pula seorang bhikkhu menilai tubuh ini bagaikan ia sedang memperhatikan bagian-bagian mayat, seperti kerangka yang dilekati daging dan darah dipersatukan oleh urat-urat, yang ada di atas tanah kuburan: 'Tubuh ini pun bersifat seperti itu,... jadi seperti itu.'

18. Karena ia tekun berlatih, rajin .... Dengan cara seperti itu, seorang bhikkhu mengembangkan perhatian seksama pada jasmani.

19. Para bhikkhu, demikian pula seorang bhikkhu menilai tubuh ini bagaikan ia sedang memperhatikan bagian-bagian mayat, seperti kerangka yang tanpa daging dan lumuran darah yang dipersatukan oleh urat-urat, yang ada di atas tanah kuburan: 'Tubuh inipun bersifat seperti itu, ... jadi seperti itu.'

20. Karena ia tekun berlatih, rajin .... Dengan cara seperti itu, seorang bhikkhu mengembangkan perhatian seksama pada jasmani.

21. Para bhikkhu, demikian pula seorang bhikkhu menilai tubuh ini bagaikan ia sedang memperhatikan bagian-bagian mayat, seperti kerangka yang tanpa daging dengan darah yang dipersatukan oleh urat-urat, yang ada di atas tanah kuburan: 'Tubuh inipun bersifat seperti itu, ... jadi seperti itu.'

22. Karena ia tekun berlatih, rajin .... Dengan cara seperti itu, seorang bhikkhu mengembangkan perhatian seksama pada jasmani.

23. Para bhikkhu, demikian pula seorang bhikkhu menilai tubuh ini bagaikan ia sedang memperhatikan bagian-bagian mayat, seperti tulang-tulang tanpa urat-urat yang berserakkan: tulang tangan di sini, di sana ada tulang kaki, tulang kering, tulang paha, tulang pinggul, tulang punggung, tulang rusuk, tulang dada, tulang tangan, tulang bahu, tulang leher, tulang iga, tulang rahang, tulang gigi, dan tengkorak, yang ada di atas tanah kuburan: 'Tubuh ini pun bersifat seperti itu, ... jadi seperti itu.'

24. Karena ia tekun berlatih, rajin .... Dengan cara seperti itu, seorang bhikkhu mengembangkan perhatian seksama pada jasmani.

25. Para bhikkhu, demikian pula seorang bhikkhu menilai tubuh ini bagaikan ia sedang memperhatikan bagian-bagian mayat, seperti tulang belulang yang telah berwarna putih, bagaikan warna kulit kerang, yang ada di atas tanah kuburan: 'Tubuh ini pun bersifat seperti itu, ... jadi seperti itu.'

26. Karena ia tekun berlatih, rajin .... Dengan cara seperti itu, seorang bhikkhu mengembangkan perhatian seksama pada jasmani.

27. Para bhikkhu, demikian pula seorang bhikkhu menilai tubuh ini bagaikan ia sedang memperhatikan bagian-bagian mayat, seperti tumpukan tulang yang telah lebih dari setahun, yang ada di atas tanah kuburan: 'Tubuh ini pun bersifat seperti itu, ... jadi seperti itu.'

28. Karena ia tekun berlatih, rajin .... Dengan cara seperti itu, seorang bhikkhu mengembangkan perhatian seksama pada jasmani.

29. Para bhikkhu, demikian pula seorang bhikkhu menilai tubuh ini bagaikan ia sedang memperhatikan bagian-bagian mayat, seperti tulang belulang yang membusuk rapuh menjadi debu, yang ada di atas tanah kuburan: 'Tubuh ini pun bersifat seperti itu, ... jadi seperti itu.'

30. Karena ia tekun berlatih, rajin .... Dengan cara seperti itu, seorang bhikkhu mengembangkan perhatian seksama pada jasmani.

31. Para bhikkhu, demikian pula seorang bhikkhu agak bebas dari nafsu indera, bebas dari hal-hal (dhamma) yang tak berguna, ia mencapai dan berada dalam Jhana I yang disertai oleh vitakka (usaha pikiran untuk menangkap obyek), vicara (obyek telah tertangkap oleh pikiran), piti (kegiuran) dan sukha (kebahagian) yang dihasilkan oleh viveka (ketenangan).

32. Ia membuat piti dan sukha yang dihasilkan oleh viveka meresapi, merendami, mengisi dan meliputi seluruh tubuhnya, sehingga tidak ada bagian tubuhnya yang tidak diliputi oleh piti dan sukha yang dihasilkan oleh viveka. Bagaikan seorang pencuci atau pembantunya penumpahkan bubuk pencuci (sabun) ke dalam sebuah baskom logam, sedikit demi sedikit memercikinya dengan air, mengaduknya sehingga air membasahi butir-butir bubuk sabun, merendamnya dan meliputi seluruh bagian luar dan dalam, tetapi bubuk itu tidak menjadi air. Demikian pula, seorang bhikkhu membuat piti dan sukha yang dihasilkan oleh viveka meresapi, meredami, mengisi dan meliputi seluruh tubuhnya, sehingga tidak ada bagian tubuhnya yang tidak diliputi oleh piti dan sukha yang dihasilkan oleh viveka.

33. Karena ia tekun berlatih, rajin .... Dengan cara seperti itu, seorang bhikkhu mengembangkan perhatian seksama pada jasmani.

34. Para bhikkhu, demikian pula seorang bhikkhu dengan menghilangkan vitakka dan vicara, ia mencapai dan berada dalam Jhana II disertai kegiuran, kebahagiaan, keyakinan yang kuat dan pikiran terpusat, tanpa vitakka dan vicara.

35. .....

36. Karena ia tekun berlatih, rajin .... Dengan cara seperti ini, seorang bhikkhu mengembangkan perhatian seksama pada jasmani.

37. Para bhikkhu, demikian pula seorang bhikkhu dengan melenyapkan piti, ia diliputi upekha (keseimbangan), penuh sati (perhatian) dan sampajana (pengertian), ia menikmati sukha jasmaniah, ia mencapai dan berada dalam Jhana III, seperti yang dinyatakan oleh para ariya: Ia menikmati sukha yang disertai upekha dan sati.

38. Ia membuat sukha meresapi, merendami, mengisi dan memenuhi seluruh tubuhnya, sehingga tidak ada bagian tubuh yang tidak dipenuhi sukha. Bagaikan sebuah kolam bunga bakung air, kolam bunga teratai putih atau merah, ada beberapa bakung, teratai putih atau merah yang bertunas, bertumbuh, berkembang di bawah permukaan dan tidak muncul di permukaan air, semuanya dari ujung hingga keakar-akarnya diresapi, direndami, diisi dan dipenuhi oleh air dingin, sehingga tidak ada bunga bakung, teratai putih atau merah yang tidak dipenuhi oleh air dingin. Demikian pula, seorang bhikkhu membuat sukha meresapi, merendam, mengisi dan memenuhi seluruh tubuhnya, sehingga tidak ada bagian tubuhnya yang tidak dipenuhi sukha.

39. Karena ia tekun berlatih, rajin, ... Dengan cara seperti itu, seorang bhikkhu mengembangkan perhatian seksama pada jasmani.

40. Para bhikkhu, demikian pula seorang bhikkhu dengan melenyapkan sukha (kebahagiaan) dan dukkha (penderitaan) jasmaniah, yang didahului oleh lenyapnya somanassa (kesenangan batin) dan domanassa (penderitaan batin), ia mencapai dan berada dalam Jhana IV, dengan kondisi bukan menderita maupun bukan menyenangkan, disertai sati dan upekha yang suci.

41. Ia duduk dengan pikiran terang dan suci yang meliputi seluruh tubuhnya, sehingga tidak ada bagian tubuhnya yang tidak diliputi oleh pikiran terang dan suci. Bagaikan seorang yang duduk dibungkus dengan kain putih dari kepalanya sampai ke kakinya, sehingga tidak ada bagian tubuhnya yang tidak tertutup oleh kain putih tersebut. Demikian pula, seorang bhikkhu duduk dengan pikiran yang terang dan suci meliputi seluruh tubuhnya, sehingga tidak ada bagian tubuhnya yang tidak diliputi oleh pikiran terang dan suci.

42. Karena ia tekun berlatih, rajin .... Dengan cara seperti itu, seorang bhikkhu mengembangkan perhatian seksama pada jasmani.

43. Bilamana seorang telah mengembangkan dan terus menerus mempraktikkan kayagata sati (perhatian seksama pada jasmani), berarti ia telah mensertakan kusala dhamma (dhamma baik atau berguna) dan pengetahuan benar. Bagaikan seorang yang mengarahkan pikirannya pada samudra besar yang mencakup sungai apapun yang bermuara pada samudra tersebut. Demikian pula, seorang bhikkhu yang telah mengembangkan dan terus menerus mempraktikkan kayagata sati, berarti ia telah mensertakan kusala dhamma dan pengetahuan benar.

44. Bilamana seseorang tidak mengembangkan dan tidak terus-menerus mempraktikkan kayagata sati, maka Mara mendapat kesempatan dan obyek pada orang itu.

45 ..........
Inilah yang dibabarkan oleh Sang Bhagava. Para bhikkhu merasa puas dan gembira dengan apa yang diuraikan Sang Bhagava.
sumber samaggi-phala
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Deva19 on 06 October 2009, 11:33:35 AM
tanks bro Andry. akhirnya saya tahu, itu kategorinya Memperhatikan Jasmani
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 07 October 2009, 12:13:39 PM
Memperhatikan jasmani dengan mengembangkan batin yg kusala
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 13 October 2009, 04:41:55 PM
untuk pemula mana yang kudu dilakuin samantha atau vipassana 
mohon bantuannya _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jerry on 14 October 2009, 12:09:27 AM
Thanks Bro Andry dan Om Markus. Yup memerhatikan gerak gerik tubuh dan langkah itu termasuk Kayanupassana. :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 14 October 2009, 12:10:02 AM
untuk pemula mana yang kudu dilakuin samantha atau vipassana  
mohon bantuannya _/\_

Samatha maupun vipassana sama baiknya. Untuk permulaan, silakan pilih metode yang lebih bisa membuat batin Anda lebih tenang dan terkonsentrasi. Untuk tahap selanjutnya, saya menyarankan Anda mengembangkan batin melalui metode vipassana. Karena vipassana merupakan metode yang lebih kondusif untuk membuka tabir pencerahan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jerry on 14 October 2009, 08:36:56 PM
Dalam metode vipassana sendiri pun diperlukan membangun kekuatan konsentrasi yg 'cukup' untuk melihat ke dalam proses yg berlangsung.
Utk pemula yang mana pun ngga masalah, baik samatha atau pun vipassana. Lihat saja kecocokannya ke mana. Karena Sang Buddha mengajarkan ke-2 2 nya, jadi halal buat umat buddha utk mempelajari ke-2nya. :D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 20 October 2009, 11:03:08 AM
Bro Upasaka & Xuvie

Anumodana atas jawabannya  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 27 October 2009, 09:26:14 PM
opung,mau tanya!
di parinibbana sutta dikatakan setelah sang bhagavã mangkat jenazahnya dikremasi..
Tapi,bagaimana bisa meninggalkan relik,berupa; rambut,gigi,tulang punggung,bahkan relik alis mata..
Yg aye tahu orang(jenazah) jika dikremasikan hanya meningalkan sisa berupa abu..

Mohon dijelaskan yoo!
Kamsia ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 28 October 2009, 02:18:44 PM
opung,mau tanya!
di parinibbana sutta dikatakan setelah sang bhagavã mangkat jenazahnya dikremasi..
Tapi,bagaimana bisa meninggalkan relik,berupa; rambut,gigi,tulang punggung,bahkan relik alis mata..
Yg aye tahu orang(jenazah) jika dikremasikan hanya meningalkan sisa berupa abu..

Mohon dijelaskan yoo!
Kamsia ;D

Sejauh ini, relik hanya berasal dari pembakaran jenazah Buddha Gotama, para bhikkhu (bhiksu) dan beberapa umat Buddha. Menurut mitologi Buddhisme, seseorang yang mengembangkan moralitas, konsentrasi dan kebijaksanaan, akan membuat hidupnya bahagia dan damai. Beberapa orang yang sudah mengembangkan tiga hal ini, setelah meninggal dan dikremasi, maka akan meninggalkan relik. Secara ilmiah belum ditemukan penjelasan logis tentang penyebab terbentuknya relik-relik ini. Tapi yang sudah dipastikan secara ilmiah, bahwa relik bukanlah batu ginjal ataupun benda parasit yang tumbuh di dalam tubuh manusia.

Bahkan kabarnya, potongan rambut dari seorang Arahanta yang masih hidup, jika dibiarkan beberapa saat bisa menjadi relik.

Sepertinya... pembentukan relik ini ada kaitannya dengan kualitas batin dan mekanisme hukum fisiologi. :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: char101 on 28 October 2009, 03:10:29 PM
Ada bukunya tentang relic Sang Buddha

http://www.archive.org/details/dathvansaorhis00mutuuoft

Dathavamsa The history of the tooth-relic of Gotama Buddha (terjemahan 1874) karangan Dharmakirti abad 14
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 28 October 2009, 06:56:47 PM
Lalu bagaiamana bisa mengetahui bahwa itu relik dari gigi,relik dari tulang punggung,relik dari rambut,dsb..setahu aye relik yg selama ini dipamerkan berupa kristal2 beraneka bentuk..

Mohon dijelaskan yoo
kamsia ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 29 October 2009, 12:19:29 AM
Lalu bagaiamana bisa mengetahui bahwa itu relik dari gigi,relik dari tulang punggung,relik dari rambut,dsb..setahu aye relik yg selama ini dipamerkan berupa kristal2 beraneka bentuk..

Mohon dijelaskan yoo
kamsia ;D

Mungkin ada penelitian terhadap relik-relik itu, dan ditemukan bahwa komponen penyusunnya mirip dengan komponen penyusun pada rambut, gigi, tulang belakang, dsb.

;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jerry on 29 October 2009, 02:42:13 AM
Jaman dulu belom ada penelitian. Kemungkinan dipastikan demikian karena ada bbrp bagian tubuh yg belum terbakar scr sempurna sehingga masih bisa diperkirakan berdasar letaknya atau bentuknya. Misal kalo ada kristal relik yg nempel ditulang rahang, kira2 itu relik apa? Ga perlu pinter ngejawabnya. :P

Kalo soal jadi kristal, udah dibahas di thread sebelah, akibat suhu dg panas dan tekanan yg pas, benda2 berbahan dasar karbon dapat berubah menjadi relik. Nah yg saya lom tau, denger2 dari kabar (dari Wangsatpala tepatnya) kalo relik bisa bertambah banyak atau berkurang tergantung perbuatan/kebajikan kita. Ini belom dpt dimengerti scr logika. ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 29 October 2009, 09:58:08 AM
relik darah yg paling jelas : warnanya merah darah... he3
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 29 October 2009, 01:07:39 PM
Coffin: ShowHide
(http://www.enjoythaimovies.com/media/blogs/thaimovies/coffin_3.jpg)
   
Banyak orang percaya bahwa Thailand berbaring di dalam peti mati adalah bagian dari kematian-sebelum-mati ritual untuk memperpanjang hidup seseorang dengan bermain mati. Chris (Ananda Everingham), seorang arsitek yang sangat sesak tapi dengan harapan untuk memperpanjang pacarnya (Aki Shibuya) kehidupan, Chris memutuskan untuk mengatasi rasa takutnya dengan berada di dalam peti mati. Zoe (Karen Mok), seorang ahli gizi, menjaga kesehatan-nya religius. Namun, hanya 2 minggu sebelum menikah dengan tunangannya (Andrew Lin), Zoe menemukan bahwa dia dalam tahap akhir kanker paru-paru. Zoe kemudian melarikan diri ke Thailand dan menemukan peti mati upacara dan memutuskan untuk berpartisipasi dalam rangka untuk menyelamatkan hidupnya sendiri. Chris dan Zoe dihadapkan dengan serangkaian insiden paranormal dan mengerikan. Keduanya mungkin harus mengorbankan nyawa mereka kebenaran terungkap.


Apakah benar di Thailand yg konon mayoritas beragama Buddhist,
masih saja membuat Coffin ceremony (upacara org hidup yg masuk dlm peti
mati akan mendapatkan berkah) ?

Apakah film COFFIN mencerminkan org Thailand ?
Bagaimana tanggapan Bhiddhist mengenai hal tsb ?
Title: Re:
Post by: Elin on 29 October 2009, 01:52:20 PM
Iya, itu tradisi warga Thailand.. Upacara dilakukan scr bersama2, ada puluhan peti mati nya..

Jadi inget film The Coffin.. ( film nya serem :-SS )
Konon upacara dilakukan utk kias nasib jelek..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 29 October 2009, 04:53:24 PM
tradisi berbeda dengan agama........ ga usah heran juga kalo di thailand banyak mistik2....

itu sering dipake utk mendiskreditkan seolah2 negara buddhis tapi banyak mistiknya....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jerry on 29 October 2009, 07:31:02 PM
Awalnya mungkin untuk marananussati tapi ya gitu jadinya kalo berkembang di luar jalur yah...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 30 October 2009, 09:11:54 AM
kalo saya bilang sih, itu trend batin dari individunya yg demen ama mistik2an aja..... yg bisa mewujudkan apa yg diinginkan, bukan justru memperhatikan bhw keinginan spt itulah yg membuat dia terus ada dalam lingkaran samsara

eniwei kalo ke thailand tuh gw ngerasa enak banget.... tiap ke wat, ada aja org yg chanting dari pagi sampe malem..... rasanya nyaman....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jerry on 30 October 2009, 09:48:08 PM
Kalo denger orang baca quran dr pagi ampe malem Om? ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Elin on 31 October 2009, 05:23:49 PM
 [at]  bro Jerry :

apa hubungan nya??

P.D.A
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Hendra Susanto on 31 October 2009, 10:18:08 PM
sama2 alunan suara ;D klo cenderung memilih enak atau tidak maka akan terjadi pilihan satu diantara dua tsb.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lia on 03 November 2009, 10:31:32 AM
mu tanya ni..
kenapa yah manusia selalu mengulangi kesalahan yang sama berkali2?
dan kenapa manusia memiliki sisi egois masing2?
apa dengan meditasi semuanya bisa di atasin y?


_/\_ Thx
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 03 November 2009, 11:05:11 AM
manusia berulang-ulang salah karena masih ada penyebab awalnya: kebodohan, keserakahan, kebencian. karena manusia biasa masih melekat sama banyak hal.
misalnya: melekat sama orang yang dicintai, melekat pada makanan, pakaian, harta.
demikian pula egois, karena manusia masih melekat pada yang enak-enak, makanya egois.

meditasi merupakan cara yang diajarkan Sang Buddha agar mengatasi kemelekatan, sehingga mencapai kebahagiaan sejati.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 03 November 2009, 11:19:23 AM
Saya ingin menambahkan sedikit...

1) Manusia mengulangi kesalahan yang sama berkali-kali, karena manusia masih memegang pandangan yang salah berkali-kali.

2) Manusia memiliki sifat egois masing-masing, karena banyak manusia ingin bahagia dan mencari pemuasan eksternal. Jadi untuk mewujudkan kebahagiaan, banyak orang yang merugikan orang lain. Kadar egois tiap orang berbeda, tergantung sifat toleransi dari orang itu.

3) Meditasi bisa membuat kita menyadari proses timbul-tenggelamnya sifat kehidupan. Ketika bisa melihat hal ini, kita bisa lebih mengerti bagaimana cara yang benar dalam menjalani hidup.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: ajan on 05 November 2009, 11:42:37 AM
Mengkonsumsi alkohol kalau hanya untuk menghangatkan badan (biasa berlaku di dunia barat) yang mempunyai musim salju
Apakah itu termasuk pelanggaran sila kelima atau bukan ?
Ataukah hanya mencari2 pembenaran semata ?

ada rekan saya buddhis bule bilang, dia pernah terjebak di mobil dalam keadaan bersalju semalaman. tapi kagak butuh minuman beralkohol. secara nalar kita, apakah orang tidak bisa menghangatkan diri dengan cara lain?

minum teh jahe aja, hangatnya mantap, alkohol lewat.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 06 November 2009, 12:57:41 AM
Nanya aahkk, udah lama gak nanya Rugi kalo gak nanya Mod bisa nganggur  :P ;D

Di Kappa kita ada 5 SammSamBuddha, sekarang baru 4
maksudnya Kappa sekarang yg kita tinggal?(Bumi ini), Jika benar
kalo di hitung-hitung umur bumi yg kita tempatin laaaamaaaaaaa bangeetttt .....

Diantara SammsamBuddha ..... Buddha Gotama dalam mengumpulkan parami empat asaïkhyeyya dan seratus ribu kappa .... termasuk paling cepat dan sedikit
Mengapa demikian ......

 _/\_



Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jerry on 06 November 2009, 01:38:48 AM
Karena .. uh.. kasi mod ngejawab aja biar ga nganggur mulu :P

yg ke-2 krn kendaraannya kebijaksanaan. :D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 06 November 2009, 08:26:23 AM
mod yunior coba jawab dulu bhw secara ilmiah aja, umur bumi kalo ga salah udah berkisar sekitar 5 milyar tahun (matahari sekitar 7 milyar tahun).... jadi secara sains aja udah amat sangat lama

pertanyaan no 2 udah dijawab ama jerry....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 07 November 2009, 01:50:28 AM
mod yunior coba jawab dulu bhw secara ilmiah aja, umur bumi kalo ga salah udah berkisar sekitar 5 milyar tahun (matahari sekitar 7 milyar tahun).... jadi secara sains aja udah amat sangat lama

pertanyaan no 2 udah dijawab ama jerry....
Pertanyaan n0 1 lom dijawab  ::)
Apa Bumi yg kita tempatin sekarang masih utuh (belum Kiamat)
Dari SammsamBuddha ke I ( sapa yaaah namanya  ???) sampe nanti kedatangan Maitreya

Gitooo lohhh .....  _/\_ ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 07 November 2009, 10:06:53 AM
mod yunior coba jawab dulu bhw secara ilmiah aja, umur bumi kalo ga salah udah berkisar sekitar 5 milyar tahun (matahari sekitar 7 milyar tahun).... jadi secara sains aja udah amat sangat lama

pertanyaan no 2 udah dijawab ama jerry....
Pertanyaan n0 1 lom dijawab  ::)
Apa Bumi yg kita tempatin sekarang masih utuh (belum Kiamat)
Dari SammsamBuddha ke I ( sapa yaaah namanya  ???) sampe nanti kedatangan Maitreya

Gitooo lohhh .....  _/\_ ;D

Sesuai versi Tipitaka Pali, Planet Bumi yang kita tempati adalah planet yang kondusif bagi berkembangnya Buddhadhamma. Untuk lebih memahami berapa lama usia Planet Bumi ini, bagaimana proses terbentuk-musnahnya kehidupan di Planet Bumi ini, dan masa-masa kekosongan dan kemunculan Sammasambuddha; mari kita pelajari uraian singkat berikut ini:

Dalam konsep Buddhisme, ada satuan waktu yang dinamakan dengan "kappa". Ada tiga jenis kappa, yaitu Antara Kappa, Asankheyya Kappa dan Maha Kappa.

- 1 Antara Kappa ->  lamanya proses perubahan batasan umur manusia dari rata-rata 10 tahun lalu naik hingga rata-rata 84.000 tahun, lalu turun lagi hingga rata-rata 10 tahun
- 1 Asankheyya Kappa -> lamanya proses siklus 20 kali Antara Kappa
- 1 Maha Kappa -> lamanya proses siklus 4 kali Asankheyya Kappa

1 Maha Kappa = 4 Asankheyya Kappa
1 Asankheyya Kappa = 20 Antara Kappa
1 Maha Kappa = 80 Antara Kappa

Maha Kappa adalah waktu satu masa dunia. Artinya setiap belangsung 1 Maha Kappa, maka dunia akan mengalami kiamat. Dunia ini akan mengalami siklus 64 Maha Kappa, jadi akan ada 64 kali kiamat. Dunia masih akan tetap bertahan (utuh) sampai pada 63 kiamat yang awal. Pada kiamat yang ke-64, dunia (Bumi) dan seluruh benda langit di sekitarnya yang termasuk dalam satu gugusan galaksi akan mengalami kehancuran. Jadi kiamat yang ke-64 adalah kiamat yang meliputi keseluruhan galaksi di mana Planet Bumi berada (Galaksi Bimasakti). Ada tiga macam proses kiamat pada dunia, yaitu kiamat yang disebabkan oleh api, air dan angin.

Kiamat karena api berarti dunia akan terbakar oleh suhu yang panas karena kehadiran 6 bintang lain secara satu per satu dalam sistem Tata Surya, sehingga ada 7 matahari yang berada dalam radius orbit dunia (Planet Bumi).

Kiamat karena air berarti akan ada awan kaustik yang maha besar (kharudaka) yang akan menyirami seratus milyar tata surya sehingga semuanya terbenam oleh air kaustik.

Kiamat karena angin berarti akan ada awan yang muncul karena unsur gerak (zat gas di luar angkasa) yang mampu mengangkat benda-benda langit dan memporak-pondakan dunia hingga hancur berkeping-keping.

Sekuen penghancurannya...

"1 sampai 7 oleh api, 8 oleh air, 9 hingga 15 oleh api, 16 oleh air, 17 hingga 23 oleh api, dan seterusnya... 56 oleh air, 57 hingga 63 oleh api, dan 64 oleh angin"


Planet Bumi ini akan mengalami 64 kali kiamat. Waktu yang diperlukan dari terbentuknya kehidupan hingga kiamat sangat lama. Bisa kita bayangkan berapa lama waktunya jika Planet Bumi ini akan mengalami kiamat sebanyak 64 kali. Dalam masa yang sangat lama itu, sangat banyak jenis kehidupan yang pernah terbentuk dan musnah kembali. Misalnya kehidupan di zaman dinosaurus, yang akhirnya punah (kiamat) karena hantaman meteor. Mungkin saja tidak semua masa kehidupan terdapat populasi manusia. Dalam beberapa peradaban manusia, juga tidak semuanya terdapat Sammasambuddha. Jadi ada banyak masa kekosongan dari Buddhadhamma di Planet Bumi ini.

Planet Bumi di aeon saat ini disebut sebagai masa yang beruntung (Kappa Bhadda). Karena akan ada 5 orang Sammasambuddha yang muncul di Planet Bumi ini sebelum kiamat ke-64. Sampai saat ini, ada 4 orang Sammasambuddha yang sudah muncul, yaitu:
- Sammasambuddha Kakusandha
- Sammasambuddha Konagamana
- Sammasambuddha Kassapa
- Sammasambuddha Gotama

Dan setelah era Sammasambuddha Gotama lenyap, Planet Bumi akan mengalami kiamat. Kemudian peradaban kehidupan yang baru akan terbentuk kembali. Setelah di suatu masa yang tepat, akan ada seseorang yang terlahir dan kelak akan menjadi Sammsambuddha. Beliau akan dikenal dengan nama Sammasambuddha Metteya, dan menjadi Sammasambuddha ke-5 dan yang terakhir di Planet Bumi ini.


Semoga bisa memperjelas.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 08 November 2009, 01:29:58 AM
Anumodana  _/\_

aline terakhir masih bingung  ;D
Dan setelah era Sammasambuddha Gotama lenyap, Planet Bumi akan mengalami kiamat. Kemudian peradaban kehidupan yang baru akan terbentuk kembali. Setelah di suatu masa yang tepat, akan ada seseorang yang terlahir dan kelak akan menjadi Sammsambuddha. Beliau akan dikenal dengan nama Sammasambuddha Metteya, dan menjadi Sammasambuddha ke-5 dan yang terakhir di Planet Bumi ini.


kesimpulan Bumi ini akan kiamat (hancur lebur) di Era ini?? (Buddha Gotama)
kemudian terbentuk bumi yg "baru" di bumi baru ini kelak Bodhisatva Metteya lahir dan menjadi SammsamBuddha ......  ::)
Mungkin agak rancu  ??? ...... bumi kiamat yg dimaksud bukan hancur lebur??
ato sekrang yg terjadi sudah merupakan kiamat yg ke 63?? tapi bumi ini tidak hancur lebur
 baru Kiamat yg ke 64 akan hancur lebur  .......
Benar gak begitu?? ........
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 08 November 2009, 08:44:57 AM
bukan kiamat dalam arti bumi pecah, tetapi perang besar...
hanya segelintir orang yang selamat
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: J.W on 08 November 2009, 09:49:17 AM
Maybe disaat badai matahari, itu adlh kiamat bagi bumi..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DragonHung on 08 November 2009, 02:08:16 PM
Mau numpang nanya juga yah.

Jika seseorang mencapai tingkat sotapanna, maka paling banyak terlahir 7 kali lagi
Misal, seseorang pada kehidupan ini, rajin berlatih sehingga mencapai tingkat sotapanna, kemudian dia meninggal. Terus bertumibal lahir lagi menjadi seorang manusia.

Pertanyaannya : Apakah pada kehidupan ini dia mengetahui bahwa pada kehidupannya yg lampau dia telah mencapai sotapanna?

Apakah ada yg pernah mengetahui atau membaca sesuatu yg berhubungan dengan kasus seperti ini?

Thanks
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: marcedes on 09 November 2009, 12:01:45 AM
Mau numpang nanya juga yah.

Jika seseorang mencapai tingkat sotapanna, maka paling banyak terlahir 7 kali lagi
Misal, seseorang pada kehidupan ini, rajin berlatih sehingga mencapai tingkat sotapanna, kemudian dia meninggal. Terus bertumibal lahir lagi menjadi seorang manusia.

Pertanyaannya : Apakah pada kehidupan ini dia mengetahui bahwa pada kehidupannya yg lampau dia telah mencapai sotapanna?

Apakah ada yg pernah mengetahui atau membaca sesuatu yg berhubungan dengan kasus seperti ini?

Thanks

waduh kemarin juga kepikiran ini, tapi lupa di post, thx bro...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 09 November 2009, 12:16:12 AM
Mau numpang nanya juga yah.

Jika seseorang mencapai tingkat sotapanna, maka paling banyak terlahir 7 kali lagi
Misal, seseorang pada kehidupan ini, rajin berlatih sehingga mencapai tingkat sotapanna, kemudian dia meninggal. Terus bertumibal lahir lagi menjadi seorang manusia.

Pertanyaannya : Apakah pada kehidupan ini dia mengetahui bahwa pada kehidupannya yg lampau dia telah mencapai sotapanna?

Apakah ada yg pernah mengetahui atau membaca sesuatu yg berhubungan dengan kasus seperti ini?

Thanks

Mungkin ...... tidak tau, jika orang yg telah mencapai Sotapanna tidak memiliki Jhana
tetapi yg pasti orang yg telah mencapai Sotapanna .... praktek murni Pancasila Buddhis
 _/\_

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jerry on 09 November 2009, 01:11:43 AM
Ini spt yg pernah disinggung, dikatakan seorg Sotapanna pastinya Silanya tlh sempurna, tp bkn Panca Sila Buddhis. Sila scr universal tepatnya, tentu saja Panca Sila Buddhis include di dlmnya. Selain itu mereka jg org2 yg memiliki keyakinan dan rasa hormat thdp Buddha Dhamma Sangha. Kalo ngakunya Sotapanna tp ngga memiliki keyakinan dan respek ya.. manakucai lah..  :?? keyakinan di sini bukan berarti harus KTPnya buddhis :P
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 09 November 2009, 01:16:23 AM
^
^
Sila scr universal poinnya apa dulu donk  ???
PancaSila Buddhis khan jelas poin2nya
tidak membunuh, tdk mencuri,tdk berzinah,tidak berbohong,tdk bermabuk2an ......
Kalo-pun Pancasila Buddhis ini tidak dikenalin lagi, tapi prilakunya seperti poin diatas .... pasti Sotapanna  ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 09 November 2009, 01:25:01 AM
Anumodana  _/\_

aline terakhir masih bingung  ;D
Dan setelah era Sammasambuddha Gotama lenyap, Planet Bumi akan mengalami kiamat. Kemudian peradaban kehidupan yang baru akan terbentuk kembali. Setelah di suatu masa yang tepat, akan ada seseorang yang terlahir dan kelak akan menjadi Sammsambuddha. Beliau akan dikenal dengan nama Sammasambuddha Metteya, dan menjadi Sammasambuddha ke-5 dan yang terakhir di Planet Bumi ini.


kesimpulan Bumi ini akan kiamat (hancur lebur) di Era ini?? (Buddha Gotama)
kemudian terbentuk bumi yg "baru" di bumi baru ini kelak Bodhisatva Metteya lahir dan menjadi SammsamBuddha ......  ::)
Mungkin agak rancu  ??? ...... bumi kiamat yg dimaksud bukan hancur lebur??
ato sekrang yg terjadi sudah merupakan kiamat yg ke 63?? tapi bumi ini tidak hancur lebur
 baru Kiamat yg ke 64 akan hancur lebur  .......
Benar gak begitu?? ........


Maaf. Setelah meninjau ulang referensi saya, ada beberapa hal yang perlu saya ralat…


1 Maha Kappa adalah waktu satu masa dunia. 1 Maha Kappa terdiri dari 4 Asankheyya Kappa. Artinya, dalam satu masa dunia terdapat 4 Asankheyya Kappa. 4 Asankheyya Kappa ini masing-masing berlangsung selama 20 Antara Kappa. Dalam periode selama 4 Asankheyya Kappa ini, ada 4 proses besar yang berlangsung di setiap Asankheyya Kappa, yaitu:
- Masa pembentukan dunia
- Masa pengembangan dunia
- Masa penghancuran dunia
- Masa kekosongan dunia

Kehidupan di Planet Bumi yang kita tempati ini sudah berkali-kali mengalami kepunahan. Beragam jenis peradaban kehidupan pernah terbentuk dan musnah kembali seiring berjalannya waktu. Dalam perjalanan yang panjang ini, sudah ada 4 Sammasambuddha yang muncul. Saat ini kita hidup di masa Sammasambuddha Gotama. Meskipun Beliau sudah mangkat sejak 2,5 millenium yang lalu, namun Ajaran-Nya masih tetap eksis sampai saat ini.

Kelak di masa yang akan datang, era Sammasambuddha Gotama ini akan lenyap; yang ditandai dengan lenyapnya pencapaian tingkat kesucian, lenyapnya Ajaran, lenyapnya pelaksanaan Dhamma, lenyapnya simbol eksternal Buddhisme, dan lenyapnya relik. Tingkat moralitas umat manusia akan merosot jauh sehingga kehidupan tidak lagi nyaman. Perlahan tapi pasti, usia rata-rata manusia akan semakin menurun hingga ke titik rata-rata usia 10 tahun. Pada masa ini, sebagian manusia akan pergi berkelompok dan mengasingkan diri dari kebisingan dunia. Mereka akan hidup dengan mengembangkan moralitas dan kebijaksanaan. Mereka menata kembali peradaban kehidupan manusia, sehingga keturunan-keturunan mereka kelak memiliki usia yang lebih panjang. Mereka terus mengembangkan kehidupan yang baik ini hingga usia rata-rata manusia saat itu tidak terhitung (panjang sekali).

Kemudian moralitas dan kebijaksanaan umat manusia pun kembali meluntur, sehingga usia rata-rata manusia saat itu terus menurun. Di satu masa saat usia rata-rata manusia adalah 84.000 tahun, lahirlah seorang bayi yang memiliki 32 Mahapurisa Lakkhana. Kelak Beliau akan menjadi Sammasambuddha Metteya, yakni Sammasambuddha ke-5 sekaligus yang terakhir di Planet Bumi ini. Sammasambuddha Metteya akan membabarkan Dhamma selama ribuan tahun dan kemudian memasuki Mahaparinibbana dan meninggalkan warisan-Nya, yaitu Dhamma dan Vinaya. Perlahan tapi pasti, usia manusia pun kembali menurun seiring dengan merosotnya tingkat moralitas dan kebijaksanaan. Dalam waktu yang sangat panjang kemudian, era Sammasambuddha Metteya ini juga akan lenyap; yang juga ditandai dengan lenyapnya pencapaian tingkat kesucian, lenyapnya Ajaran, lenyapnya pelaksanaan Dhamma, lenyapnya simbol eksternal Buddhisme, dan lenyapnya relik. Usia rata-rata manusia akan jatuh kembali di rata-rata usia 10 tahun.

Di masa itulah Planet Bumi akan menghadapi kiamat yang sesungguhnya. Dalam Satta Suriya Sutta, Sang Buddha menjelaskan bahwa pada masa itu akan ada masanya ketika tidak ada hujan yang turun. Karena tidak ada hujan yang turun, maka kekeringan dan tumbuhan-tumbuhan akan mati. Karena kekeringan dan tumbuhan-tumbuhan mati, maka perlahan hewan-hewan dan manusia juga mati. Lalu di suatu masa muncullah matahari kedua di sistem Tata Surya, sehingga membuat Planet Bumi makin panas. Perlahan dan secara bertahap, muncullah matahari-matahari selanjutnya sehingga ada 7 buah matahari yang nampak dari Planet Bumi. Pada momen ini, Planet Bumi pada akhirnya akan habis terbakar karena panas yang luar biasa. Tidak hanya Planet Bumi yang lenyap, Tata Surya di mana Planet Bumi beredar dan seisi Galaksi Bimasakti juga mengalami kehancuran.

Dari uraian Sang Buddha di Satta Suriya Sutta, kita bisa menyimpulkan bahwa kiamat yang kelak terjadi pada Planet Bumi adalah kiamat karena api. Waktu yang berlangsung sejak punahnya kehidupan di Planet Bumi, munculnya 6 buah matahari secara berurutan, meleburnya Planet Bumi, dan hancurnya keseluruhan Galaksi Bimasakti; ini berlangsung selama 1 Asankheyya Kappa. Periode Asankheyya Kappa ini disebut dengan masa penghancuran dunia. Setelah dunia mengalami kehancuran, muncullah masa kekosongan dunia. Masa kekosongan ini berlangsung selama 1 Asankheyya Kappa juga. Setelah melewati masa kekosongan dunia, maka tibalah masa pembentukan dunia. Masa pembentukan ini juga berlangsung selama 1 Asankheyya Kappa. Setelah masa pembentukan dunia sudah sempurna, maka berlanjutlah ke masa pengembangan dunia. Masa pengembangan dunia ini juga berlangsung selama 1 Asankheyya Kappa. Setelah masa pengembangan dunia berakhir, maka muncullah masa penghancuran dunia… dan seterusnya.

Dalam serangkaian masa penghancuran dunia ini, ada 3 jenis kehancuran yang terjadi secara bergiliran. Ada 64 kali kehancuran dunia dalam satu siklus, yaitu: “1 sampai 7 oleh api, 8 oleh air, 9 hingga 15 oleh api, 16 oleh air, 17 hingga 23 oleh api, dan seterusnya... 56 oleh air, 57 hingga 63 oleh api, dan 64 oleh angin”.

Jadi kiamat yang sudah berulang-kali terjadi di Planet Bumi adalah punahnya kehidupan di Planet Bumi. Namun karena Planet Bumi masih kondusif, maka kehidupan masih bisa berlangsung di planet ini. Kehidupan di Planet Bumi ini akan mengalami perjalanan selama 20 Antara Kappa. Artinya, akan ada 20 kali proses naik-turunnya usia manusia; dari usia rata-rata manusia 10 tahun, beranjak ke usia yang tak terhitung (panjang sekali), dan kemudian kembali merosot ke usia 10 tahun. Jika ada 5 Sammasambuddha yang muncul di Planet Bumi ini, maka berarti secara garis besar akan muncul seorang Sammasambuddha di Planet Bumi ini di setiap 4 Antara Kappa.


Semoga bisa membuat lebih jelas.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 09 November 2009, 10:38:12 AM
Mau numpang nanya juga yah.

Jika seseorang mencapai tingkat sotapanna, maka paling banyak terlahir 7 kali lagi
Misal, seseorang pada kehidupan ini, rajin berlatih sehingga mencapai tingkat sotapanna, kemudian dia meninggal. Terus bertumibal lahir lagi menjadi seorang manusia.

Pertanyaannya : Apakah pada kehidupan ini dia mengetahui bahwa pada kehidupannya yg lampau dia telah mencapai sotapanna?

Apakah ada yg pernah mengetahui atau membaca sesuatu yg berhubungan dengan kasus seperti ini?

Thanks


Menurut pendapat saya...

Pencapaian tingkat Sotapanna tidak berbanding lurus dengan kemampuan mengingat kehidupan lampau. Seorang Sotapanna yang terlahir kembali menjadi manusia, belum tentu dapat mengingat kehidupan lampaunya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 10 November 2009, 01:11:58 PM
Mau numpang nanya juga yah.

Jika seseorang mencapai tingkat sotapanna, maka paling banyak terlahir 7 kali lagi
Misal, seseorang pada kehidupan ini, rajin berlatih sehingga mencapai tingkat sotapanna, kemudian dia meninggal. Terus bertumibal lahir lagi menjadi seorang manusia.

Pertanyaannya : Apakah pada kehidupan ini dia mengetahui bahwa pada kehidupannya yg lampau dia telah mencapai sotapanna?

Apakah ada yg pernah mengetahui atau membaca sesuatu yg berhubungan dengan kasus seperti ini?

Thanks


Menurut pendapat saya...

Pencapaian tingkat Sotapanna tidak berbanding lurus dengan kemampuan mengingat kehidupan lampau. Seorang Sotapanna yang terlahir kembali menjadi manusia, belum tentu dapat mengingat kehidupan lampaunya.

Kesucian tidak perlu tahu atau tidak dulu apakah dia seorang sotapanna atau bukan melainkan dari aliran batinnya yang sudah menuju ke suatu yang "pasti" yaitu maksimal 7 kali kelahiran saja

berbeda dengan batin kita semua yg masih diliputi moha yg tebal, sehingga kita tidak tahu arah mana yg kita tuju

Singkat kata tidak perlu ada kemampuan mengingat kehidupan lampau
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Johsun on 10 November 2009, 01:19:16 PM
 [at] markos, bermiliar2 mahakappa yg lampau, aku sdah mengumpul parami...Canda mode on.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 10 November 2009, 01:22:10 PM
hasil dari parami udah jelas bro........
kalo bro masih disini, berarti entah parami apa yg dikumpulin selama miliaran mahakappa  :))

canda mode : ON juga
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Johsun on 10 November 2009, 10:11:17 PM
 [at] mrks, tlg jlazin y apa hasil ngumpulin parami slma mliaran mahakappa?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 10 November 2009, 10:16:22 PM
[at] mrks, tlg jlazin y apa hasil ngumpulin parami slma mliaran mahakappa?
tolong kasih tau gw juga .......
apa pemikiran loe ...... selalu ngumpulin parami tanpa cela (tidak berbuat kejahatan)   8)
kalo parami udah gak keitung ...... loe udah kagak disini  ;)
udah bersatu dengan Ibu  ???  ibu sapa tuch namanya  ::)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Johsun on 10 November 2009, 11:50:56 PM
Pemikiran sy bgini, Sng Buddha sndiri mengumpulkan 4 asamkheya seratus ribu kappa, sblum jdi sang Buddha toh kelahiran2 sblumnya masih tetap sbgai manusia,spti perumah tangga, pangeran,dsb, tapi sy blm tahu kapan pastinya yg trtulis dlm sutta, moga ada yg jelazin,tq.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Johsun on 11 November 2009, 12:19:21 AM
Simpelny bgini mgkin waktu itu Sng Bodhisatta sdah ngumpulin parami sdah selama 4 asamkheyya seratus ribu kappa ( mahakppa mahakappa yg jumlahnya tak trhitung) , ya bleh dibilang miliaran mk). Jdi anggaplah ia sdh ngumpulin 4 asamkheyya 80.000 mahakappa, tak mgkin ia tidak pernah trlahir sbgai manusia slama itu, bukan??
Jdi sy jg bs katakan, mgkin saja mas markosprawira atau peacemind atau anda atau aku, bisa sja sdah ngumpulin parami dri kehdupan2 dulunya.
Mgkin saja bsa gitu, betul?


Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Johsun on 11 November 2009, 12:21:32 AM
Toh sang bodhisatta sndiri dalam perjalanan ngumpulin parami jg pernah tuh trlahir sbgai hewan brulang2 kali, btol??
Jdi apa yg saya simpulkan dri pemikiran saya benar atau tidak scra logika, betul??
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Johsun on 11 November 2009, 12:58:23 AM
 [at] virya, jdi bgaimana tanggapanmu trhdp pmikiran gw pd post diatas???
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 11 November 2009, 01:34:45 AM
[at] Joshun
Quote
Jdi sy jg bs katakan, mgkin saja mas markosprawira atau peacemind atau anda atau aku, bisa sja sdah ngumpulin parami dri kehdupan2 dulunya.
Mgkin saja bsa gitu, betul?
mungkin...

Quote
Toh sang bodhisatta sndiri dalam perjalanan ngumpulin parami jg pernah tuh trlahir sbgai hewan brulang2 kali, btol??
betul, tp hewan dgn banyak ++ nya, bentuk tubuh yang bagus, kekuatan dll

bohisatta terlahir sebagai hewan itu karena hasil perbuatannya juga, yg jelas bukan hasil dari parami
tak terhitung banyaknya bhodisatta menjadi Dewa, Maha Brahma, manusia, dan hewan
tp tetap saja, belum mendapat penerangan sempurna, sampai akhirnya menjadi Buddha
saat menjadi Sakka, bodhisatta sempat tidak sengaja membunuh garuda, dan sempat berperang melawan para yaksa
itu saat menjadi Raja para Dewa, saat menjadi Raja, dan manusia biasa, ada saja kesalahan2 kecil yg dapat terjadi

menurut ku sih gitu
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 11 November 2009, 06:12:42 PM
[at] mrks, tlg jlazin y apa hasil ngumpulin parami slma mliaran mahakappa?

Pemikiran sy bgini, Sng Buddha sndiri mengumpulkan 4 asamkheya seratus ribu kappa, sblum jdi sang Buddha toh kelahiran2 sblumnya masih tetap sbgai manusia,spti perumah tangga, pangeran,dsb, tapi sy blm tahu kapan pastinya yg trtulis dlm sutta, moga ada yg jelazin,tq.

Simpelny bgini mgkin waktu itu Sng Bodhisatta sdah ngumpulin parami sdah selama 4 asamkheyya seratus ribu kappa ( mahakppa mahakappa yg jumlahnya tak trhitung) , ya bleh dibilang miliaran mk). Jdi anggaplah ia sdh ngumpulin 4 asamkheyya 80.000 mahakappa, tak mgkin ia tidak pernah trlahir sbgai manusia slama itu, bukan??
Jdi sy jg bs katakan, mgkin saja mas markosprawira atau peacemind atau anda atau aku, bisa sja sdah ngumpulin parami dri kehdupan2 dulunya.
Mgkin saja bsa gitu, betul?

Toh sang bodhisatta sndiri dalam perjalanan ngumpulin parami jg pernah tuh trlahir sbgai hewan brulang2 kali, btol??
Jdi apa yg saya simpulkan dri pemikiran saya benar atau tidak scra logika, betul??

Ada perbedaan peran ketika kita memutuskan untuk mengumpulkan Parami...

Sebagai contoh... Petapa Sumedha kala itu bertekad untuk menjadi Sammasambuddha. Dan ketika beliau memiliki 8 faktor yang sempurna, maka beliau mengucapkan tekadnya untuk menjadi seorang Sammasambuddha di hadapan Buddha Dipankara. Sejak mengucapkan tekad itu, dalam kehidupan saat itu dan kehidupan-kehidupan selanjutnya, beliau terus mengumpulkan Parami. Tidak ada satu kehidupan pun yang beliau lewati dengan sia-sia. Selama masa mengumpulkan Parami ini, Beliau sengaja memotong kehidupannya di alam dewa. Dan justru memilih menjalani kehidupan sebagai manusia dan hewan untuk mengumpulkan Parami.

Bakal Buddha Gotama, karena memakai kebijaksanaan sebagai usaha-Nya, bisa merealisasi cita-cita-Nya untuk menjadi seorang Sammasambuddha dalam waktu 4 Asankheyya Kappa dan seratus ribu Antara Kappa. Dalam jumlah kelahiran yang tak terhitung banyaknya itu, beliau tidak pernah lalai sedikitpun untuk mengumpulkan Parami. Ini merupakan satu tekad yang sangat luhur, sehingga di setiap kehidupan dan di setiap saat, beliau tidak pernah lengah untuk terus mengumpulkan Parami. Orang lain mungkin juga bertekad untuk mengumpulkan Parami sejak kehidupan lampau. Tapi kualitas, kuantitas dan konsistensinya tidak sebanding dengan seorang Bakal Buddha (Bodhisatta - Calon Sammasambuddha).
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 11 November 2009, 06:32:12 PM
Anumodana  _/\_

aline terakhir masih bingung  ;D
Dan setelah era Sammasambuddha Gotama lenyap, Planet Bumi akan mengalami kiamat. Kemudian peradaban kehidupan yang baru akan terbentuk kembali. Setelah di suatu masa yang tepat, akan ada seseorang yang terlahir dan kelak akan menjadi Sammsambuddha. Beliau akan dikenal dengan nama Sammasambuddha Metteya, dan menjadi Sammasambuddha ke-5 dan yang terakhir di Planet Bumi ini.


kesimpulan Bumi ini akan kiamat (hancur lebur) di Era ini?? (Buddha Gotama)
kemudian terbentuk bumi yg "baru" di bumi baru ini kelak Bodhisatva Metteya lahir dan menjadi SammsamBuddha ......  ::)
Mungkin agak rancu  ??? ...... bumi kiamat yg dimaksud bukan hancur lebur??
ato sekrang yg terjadi sudah merupakan kiamat yg ke 63?? tapi bumi ini tidak hancur lebur
 baru Kiamat yg ke 64 akan hancur lebur  .......
Benar gak begitu?? ........


Maaf. Setelah meninjau ulang referensi saya, ada beberapa hal yang perlu saya ralat…


1 Maha Kappa adalah waktu satu masa dunia. 1 Maha Kappa terdiri dari 4 Asankheyya Kappa. Artinya, dalam satu masa dunia terdapat 4 Asankheyya Kappa. 4 Asankheyya Kappa ini masing-masing berlangsung selama 20 Antara Kappa. Dalam periode selama 4 Asankheyya Kappa ini, ada 4 proses besar yang berlangsung di setiap Asankheyya Kappa, yaitu:
- Masa pembentukan dunia
- Masa pengembangan dunia
- Masa penghancuran dunia
- Masa kekosongan dunia

Kehidupan di Planet Bumi yang kita tempati ini sudah berkali-kali mengalami kepunahan. Beragam jenis peradaban kehidupan pernah terbentuk dan musnah kembali seiring berjalannya waktu. Dalam perjalanan yang panjang ini, sudah ada 4 Sammasambuddha yang muncul. Saat ini kita hidup di masa Sammasambuddha Gotama. Meskipun Beliau sudah mangkat sejak 2,5 millenium yang lalu, namun Ajaran-Nya masih tetap eksis sampai saat ini.

Kelak di masa yang akan datang, era Sammasambuddha Gotama ini akan lenyap; yang ditandai dengan lenyapnya pencapaian tingkat kesucian, lenyapnya Ajaran, lenyapnya pelaksanaan Dhamma, lenyapnya simbol eksternal Buddhisme, dan lenyapnya relik. Tingkat moralitas umat manusia akan merosot jauh sehingga kehidupan tidak lagi nyaman. Perlahan tapi pasti, usia rata-rata manusia akan semakin menurun hingga ke titik rata-rata usia 10 tahun. Pada masa ini, sebagian manusia akan pergi berkelompok dan mengasingkan diri dari kebisingan dunia. Mereka akan hidup dengan mengembangkan moralitas dan kebijaksanaan. Mereka menata kembali peradaban kehidupan manusia, sehingga keturunan-keturunan mereka kelak memiliki usia yang lebih panjang. Mereka terus mengembangkan kehidupan yang baik ini hingga usia rata-rata manusia saat itu tidak terhitung (panjang sekali).

Kemudian moralitas dan kebijaksanaan umat manusia pun kembali meluntur, sehingga usia rata-rata manusia saat itu terus menurun. Di satu masa saat usia rata-rata manusia adalah 84.000 tahun, lahirlah seorang bayi yang memiliki 32 Mahapurisa Lakkhana. Kelak Beliau akan menjadi Sammasambuddha Metteya, yakni Sammasambuddha ke-5 sekaligus yang terakhir di Planet Bumi ini. Sammasambuddha Metteya akan membabarkan Dhamma selama ribuan tahun dan kemudian memasuki Mahaparinibbana dan meninggalkan warisan-Nya, yaitu Dhamma dan Vinaya. Perlahan tapi pasti, usia manusia pun kembali menurun seiring dengan merosotnya tingkat moralitas dan kebijaksanaan. Dalam waktu yang sangat panjang kemudian, era Sammasambuddha Metteya ini juga akan lenyap; yang juga ditandai dengan lenyapnya pencapaian tingkat kesucian, lenyapnya Ajaran, lenyapnya pelaksanaan Dhamma, lenyapnya simbol eksternal Buddhisme, dan lenyapnya relik. Usia rata-rata manusia akan jatuh kembali di rata-rata usia 10 tahun.

Di masa itulah Planet Bumi akan menghadapi kiamat yang sesungguhnya. Dalam Satta Suriya Sutta, Sang Buddha menjelaskan bahwa pada masa itu akan ada masanya ketika tidak ada hujan yang turun. Karena tidak ada hujan yang turun, maka kekeringan dan tumbuhan-tumbuhan akan mati. Karena kekeringan dan tumbuhan-tumbuhan mati, maka perlahan hewan-hewan dan manusia juga mati. Lalu di suatu masa muncullah matahari kedua di sistem Tata Surya, sehingga membuat Planet Bumi makin panas. Perlahan dan secara bertahap, muncullah matahari-matahari selanjutnya sehingga ada 7 buah matahari yang nampak dari Planet Bumi. Pada momen ini, Planet Bumi pada akhirnya akan habis terbakar karena panas yang luar biasa. Tidak hanya Planet Bumi yang lenyap, Tata Surya di mana Planet Bumi beredar dan seisi Galaksi Bimasakti juga mengalami kehancuran.

Dari uraian Sang Buddha di Satta Suriya Sutta, kita bisa menyimpulkan bahwa kiamat yang kelak terjadi pada Planet Bumi adalah kiamat karena api. Waktu yang berlangsung sejak punahnya kehidupan di Planet Bumi, munculnya 6 buah matahari secara berurutan, meleburnya Planet Bumi, dan hancurnya keseluruhan Galaksi Bimasakti; ini berlangsung selama 1 Asankheyya Kappa. Periode Asankheyya Kappa ini disebut dengan masa penghancuran dunia. Setelah dunia mengalami kehancuran, muncullah masa kekosongan dunia. Masa kekosongan ini berlangsung selama 1 Asankheyya Kappa juga. Setelah melewati masa kekosongan dunia, maka tibalah masa pembentukan dunia. Masa pembentukan ini juga berlangsung selama 1 Asankheyya Kappa. Setelah masa pembentukan dunia sudah sempurna, maka berlanjutlah ke masa pengembangan dunia. Masa pengembangan dunia ini juga berlangsung selama 1 Asankheyya Kappa. Setelah masa pengembangan dunia berakhir, maka muncullah masa penghancuran dunia… dan seterusnya.

Dalam serangkaian masa penghancuran dunia ini, ada 3 jenis kehancuran yang terjadi secara bergiliran. Ada 64 kali kehancuran dunia dalam satu siklus, yaitu: “1 sampai 7 oleh api, 8 oleh air, 9 hingga 15 oleh api, 16 oleh air, 17 hingga 23 oleh api, dan seterusnya... 56 oleh air, 57 hingga 63 oleh api, dan 64 oleh angin”.

Jadi kiamat yang sudah berulang-kali terjadi di Planet Bumi adalah punahnya kehidupan di Planet Bumi. Namun karena Planet Bumi masih kondusif, maka kehidupan masih bisa berlangsung di planet ini. Kehidupan di Planet Bumi ini akan mengalami perjalanan selama 20 Antara Kappa. Artinya, akan ada 20 kali proses naik-turunnya usia manusia; dari usia rata-rata manusia 10 tahun, beranjak ke usia yang tak terhitung (panjang sekali), dan kemudian kembali merosot ke usia 10 tahun. Jika ada 5 Sammasambuddha yang muncul di Planet Bumi ini, maka berarti secara garis besar akan muncul seorang Sammasambuddha di Planet Bumi ini di setiap 4 Antara Kappa.


Semoga bisa membuat lebih jelas.

opaa, i want to ask questionn ;D ;D ;D
ketika dunia ini hancur, apa alam2 yg lainnya juga ikut hancur? ato hanya alam manusia aja yg hancurr?

thanks yoo ;D ;D ;D

Mettacittena,
Citta _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: char101 on 11 November 2009, 06:51:47 PM
ketika dunia ini hancur, apa alam2 yg lainnya juga ikut hancur? ato hanya alam manusia aja yg hancurr?

Cuma bumi aja karena kalau gak salah katanya sebelum bumi hancur kebanyakan orang akan lahir di alam jhana ke-empat.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 11 November 2009, 07:36:31 PM
hmm...yg aku ingat, ketika semuanya hancur, semuanya akan kembali ke mahluk cahaya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Johsun on 11 November 2009, 07:56:12 PM
 [at] mod. Upasaka,
begini, mengapa pd slh st kelahiran dalam perjalanannya ngumpulin parami, diantaranya ada yg sbgai seorang brahmana yg menghina
seorang Buddha kassapa???
Bhkan juga diantara perjalanan ngumpulin paraminya, ia pernah trlahr sbgai pemuda yg tergila2 ama seorang putri, shngga sampai melakukan ritual pengorbanan ratusan binatang???
Apakah sng bodhisatta pd stiap kelhirannya bisa ingat bhwa dia sedang ngumpulin parami???Tq.
 
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 11 November 2009, 08:20:08 PM
ketika dunia ini hancur, apa alam2 yg lainnya juga ikut hancur? ato hanya alam manusia aja yg hancurr?

Cuma bumi aja karena kalau gak salah katanya sebelum bumi hancur kebanyakan orang akan lahir di alam jhana ke-empat.
bukannya alam jhana itu hanya bisa dicapai dengan latihan meditasii (ato ada juga cara lain mencapai jhana selain meditasi yg w blum ketahui)? jadi, klo org2 pada akan lahir di jhana ke 4, berarti kita2 gak usah susah2 berusaha meditasi hingga capai jhana ke 4 dong? kan toh nantinya akan lahir di jhana ke 4 juga kann?\;D/\;D/\;D/
hmm...yg aku ingat, ketika semuanya hancur, semuanya akan kembali ke mahluk cahaya

kok bisa tauu? taunya darimana bro berduaa? ;D ;D ;D

thanks atas jwbnnyaa bro berduaa \;D/\;D/\;D/

Mettacittena,
Citta _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: char101 on 11 November 2009, 08:56:07 PM
Alam akanittha (cahaya tanpa batas?) itu salah satu alam brahma jhana ke-4. Memang benar yang dituliskan Citta, kalau lahir kembali di alam brahma, tentunya harus mencapai jhana ke-4 dalam meditasi. Jhana itu bukan unik ajaran Buddha, jadi tanpa ajaran Buddha dikenal orang tetap bisa mencapai jhana. Mungkin karena tahu bumi sudah mau hancur, orang-orangnya jadi tidak melekat pada materialise dan mengembangkan mental mereka.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 11 November 2009, 09:12:27 PM
seingat saya, bukan hanya bumi saja.
alam dewa-dewa juga akan hancur, sampai alam brahma tertentu juga hancur.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 11 November 2009, 09:57:02 PM
[at] mod. Upasaka,
begini, mengapa pd slh st kelahiran dalam perjalanannya ngumpulin parami, diantaranya ada yg sbgai seorang brahmana yg menghina
seorang Buddha kassapa???
Bhkan juga diantara perjalanan ngumpulin paraminya, ia pernah trlahr sbgai pemuda yg tergila2 ama seorang putri, shngga sampai melakukan ritual pengorbanan ratusan binatang???
Apakah sng bodhisatta pd stiap kelhirannya bisa ingat bhwa dia sedang ngumpulin parami???Tq.

ttg menghina buddha kassapa aku belum tau..
iya... itu salah satu perjalanannya, karena dia tidak mengingat/ selalu ingat  bahwa dia sedang mengumpulkan parami

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 11 November 2009, 10:22:08 PM
konon sih kappa yang gak ada Sammasambuddhanya memang kappa yang paling suram, makhluk-makhluknya moralitasnya lebih rendah daripada kappa yang Sammasambuddhanya 1,2,3,4, atau 5.

Bodhisatta lebih sering terlahir di alam binatang, melakukan perbuatan yang tidak layak di kappa ini.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Johsun on 11 November 2009, 11:21:46 PM
 [at] G.Mod.Gachapin, cntoh prbuatan tidak lyak tuh apa?
 [at] ronat, oke lah, kita tnggu sj pnjlzn mod upasaka.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 11 November 2009, 11:30:07 PM
Bodhisatta konon pernah melanggar semua sila kecuali musavada...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Johsun on 11 November 2009, 11:38:29 PM
Oh, ada suttanya gak sdr.Gachapin???
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 11 November 2009, 11:41:53 PM
baca aja di jataka
http://www.sacred-texts.com/bud/j1/index.htm (http://www.sacred-texts.com/bud/j1/index.htm)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Johsun on 11 November 2009, 11:46:04 PM
Owh english yo? Pyah jg ya dikit2 ngertinya,heheehee.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 12 November 2009, 01:00:56 AM
ketika dunia ini hancur, apa alam2 yg lainnya juga ikut hancur? ato hanya alam manusia aja yg hancurr?

Cuma bumi aja karena kalau gak salah katanya sebelum bumi hancur kebanyakan orang akan lahir di alam jhana ke-empat.
bukannya alam jhana itu hanya bisa dicapai dengan latihan meditasii (ato ada juga cara lain mencapai jhana selain meditasi yg w blum ketahui)? jadi, klo org2 pada akan lahir di jhana ke 4, berarti kita2 gak usah susah2 berusaha meditasi hingga capai jhana ke 4 dong? kan toh nantinya akan lahir di jhana ke 4 juga kann?\;D/\;D/\;D/
hmm...yg aku ingat, ketika semuanya hancur, semuanya akan kembali ke mahluk cahaya

kok bisa tauu? taunya darimana bro berduaa? ;D ;D ;D

thanks atas jwbnnyaa bro berduaa \;D/\;D/\;D/

Mettacittena,
Citta _/\_

Alam akanittha (cahaya tanpa batas?) itu salah satu alam brahma jhana ke-4. Memang benar yang dituliskan Citta, kalau lahir kembali di alam brahma, tentunya harus mencapai jhana ke-4 dalam meditasi. Jhana itu bukan unik ajaran Buddha, jadi tanpa ajaran Buddha dikenal orang tetap bisa mencapai jhana. Mungkin karena tahu bumi sudah mau hancur, orang-orangnya jadi tidak melekat pada materialise dan mengembangkan mental mereka.

seingat saya, bukan hanya bumi saja.
alam dewa-dewa juga akan hancur, sampai alam brahma tertentu juga hancur.

Sejauh yang saya pahami...

Kiamat yang akan terjadi pada Planet Bumi berlangsung secara bertahap. Sesuai rujukan di Satta Suriya Sutta, Sang Buddha menyatakan bahwa kiamat yang akan terjadi kelak disebabkan oleh munculnya 6 matahari lain secara satu per satu.

Kiamat yang akan terjadi kelak, setelah menghancurkan alam kehidupan manusia dan hewan, juga akan menghancurkan alam kehidupan dewa. Alam Dewa Catumaharajika kelak akan ikut terbakar, demikian pula Alam Dewa Tavatimsa, Yama, Tusita, Nimmanaran, dan Paranimmitavasavattu. Api juga akan membakar habis Alam Brahma Jhana Pertama dan Jhana Kedua; namun tidak sampai membakar Alam Abhassara.

Sebagian besar orang yang meninggal ketika gejala kiamat ini berlangsung, akan terlahir di Alam Abhassara. Mereka bisa terlahir di sana karena mereka sudah mengembangkan meditasi sampai pada tingkat jhana kedua. Di saat kondisi Planet Bumi yang menjelang kiamat, banyak orang yang menerapkan disiplin moralitas dan pengembangan konsentrasi (samadhi). Sebagian dari mereka yang meninggal juga terlahir di Alam Dewa. Setelah terlahir di Alam Dewa, mereka kemudian melanjutkan pengembangan konsentrasi hingga mencapai tingkatan-tingkatan jhana.

Ketika kiamat, banyak kamma dari makhluk-makhluk yang menjadi ahosi (tidak berbuah) ataupun tertunda. Oleh karena itu, sangat mungkin bagi banyak makhluk dari alam menderita yang dapat terlahir di alam kehidupan yang lebih baik. Dan pada akhirnya tibalah masa 'demam meditasi'* yang melanda bagi sebagian besar manusia dan dewa; akibat dari tuntutan alam.


*Demam meditasi -> adalah istilah yang saya pakai untuk menggambarkan suatu keadaan di mana meditasi menjadi prioritas hidup; karena banyak orang yang ingin mencapai tingkat jhana dan ketenangan spiritual dalam menghadapi kiamat. Demam meditasi ini ibarat Demam Piala Dunia, yang mewabah di seluruh penjuru dunia.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 12 November 2009, 01:01:05 AM
[at] mod. Upasaka,
begini, mengapa pd slh st kelahiran dalam perjalanannya ngumpulin parami, diantaranya ada yg sbgai seorang brahmana yg menghina
seorang Buddha kassapa???
Bhkan juga diantara perjalanan ngumpulin paraminya, ia pernah trlahr sbgai pemuda yg tergila2 ama seorang putri, shngga sampai melakukan ritual pengorbanan ratusan binatang???
Apakah sng bodhisatta pd stiap kelhirannya bisa ingat bhwa dia sedang ngumpulin parami???Tq.

ttg menghina buddha kassapa aku belum tau..
iya... itu salah satu perjalanannya, karena dia tidak mengingat/ selalu ingat  bahwa dia sedang mengumpulkan parami

konon sih kappa yang gak ada Sammasambuddhanya memang kappa yang paling suram, makhluk-makhluknya moralitasnya lebih rendah daripada kappa yang Sammasambuddhanya 1,2,3,4, atau 5.

Bodhisatta lebih sering terlahir di alam binatang, melakukan perbuatan yang tidak layak di kappa ini.

[at] G.Mod.Gachapin, cntoh prbuatan tidak lyak tuh apa?
 [at] ronat, oke lah, kita tnggu sj pnjlzn mod upasaka.

Bodhisatta konon pernah melanggar semua sila kecuali musavada...

Oh, ada suttanya gak sdr.Gachapin???

baca aja di jataka
http://www.sacred-texts.com/bud/j1/index.htm (http://www.sacred-texts.com/bud/j1/index.htm)

Owh english yo? Pyah jg ya dikit2 ngertinya,heheehee.

Bodhisatta Gotama memang masih seringkali berbuat kesalahan di kehidupan lalunya. Menurut Tradisi Theravada, seorang Bodhisatta masih bisa melakukan pelanggaran moralitas ataupun kesalahan lainnya, kecuali berbohong. Berkata kasar dan menghina pun masih bisa dilakukan oleh seorang Bodhisatta.

Jangan melihat bahwa Bodhisatta adalah seorang manusia sempurna yang sudah tercerahkan dengan sempurna. Bodhisatta hanyalah makhluk yang masih melatih diri, dan karenanya ia masih bisa melakukan kesalahan. Meski Bodhisatta pernah melakukan kesalahan, tapi ia tidak pernah menjadi orang jahat. Sejak bertekad untuk menjadi Sammasambuddha, Bodhisatta Gotama selalu mengisi hidupnya dengan timbunan Parami. Terkadang ia memang melakukan kesalahan, namun ia tidak pernah hidup sebagai makhluk jahat.

Sepertinya Sang Bodhisatta tidak selalu bisa mengingat kehidupan lampaunya saat itu. Tugas seorang Bodhisatta adalah mengumpulkan Parami. Karena Bodhisatta Gotama memakai kebijaksanaan sebagai usahanya, maka beliau paling cepat bisa menjadi Sammasambuddha setelah mengumpulkan Parami selama 4 Asankheyya Kappa dan seratus ribu Kappa.

Dari satu kehidupan ke kehidupan lain, Bodhisatta Gotama terus menanam investasi non-materi yang bernama Parami. Ibarat seorang yang bekerja di satu hari, pergi tidur, bangun pada hari esok dan kembali bekerja. Demikianlah Bodhisatta Gotama terus mengumpulkan Parami di setiap kehidupan. Butuh konsistensi yang sangat kuat untuk menjalani tugas ini.

Jadi maklum saja kalau Bodhisatta masih bisa berbuat 'khilaf'. Tindak-tanduk yang sempurna hanya dimiliki oleh Sammasambuddha.

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 12 November 2009, 09:49:14 AM
seingat saya, bukan hanya bumi saja.
alam dewa-dewa juga akan hancur, sampai alam brahma tertentu juga hancur.

sampe alam rupa brahma..... arupa brahma-nya lolos....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 12 November 2009, 09:52:05 AM
ada arupa brahma juga?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 12 November 2009, 02:15:44 PM
Menurut mitologi Buddhisme (Theravada), terdapat 31 alam kehidupan yang dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu:

1) Arupa Loka (Alam Tanpa Bentuk)
    a. N’eva Sanna N’asannayatana
    b. Akincannayatana
    c. Vinnanancayatana
    d. Akasanancayatana
2) Rupa Loka (Alam Berbentuk)
    A. Catutha Jhana Bhumi (Alam Jhana Keempat)
         a. Akamittha
         b. Sudassi
         c. Sudassa
         d. Atappa
         e. Aviha
         f. Asannasatta
         g. Vehapphala
    B. Tatiya Jhana Bhumi (Alam Jhana Ketiga)
         a. Subbakinha
         b. Appamanasubha
         c. Parittasubha
    C. Dutiya Jhana Bhumi (Alam Jhana Kedua)
         a. Abhassara
         b. Appamanabha
         c. Parittabha
    D. Pathama Jhana Bhumi (Alam Jhana Pertama)
         a. Maha Brahma
         b. Brahma Purohita
         c. Brahma Parisajja
3) Kama Loka (Alam Nafsu / Keinginan)
    A. Sugati (Alam Bahagia)
        ● Devaloka (Alam Dewa)
            a. Paranimmitavasavattu
            b. Nimmanaran
            c. Tusita
            d. Yama
            e. Tavatimsa
            f. Catummaharajika
        ● Manussa (Alam Manusia)
    B. Dugati (Alam Sengsara)
         a. Asurayoni
         b. Petayoni
         c. Tiracchanayoni
         d. Niraya

Sumber (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,6525.msg159483.html#msg159483)


Kiamat akan menghancurkan seluruh Kama Loka, dan juga mengahancurkan Pathama Jhana Bhumi; kemudian juga menghancurkan Alam Brahma Parittabha dan Alam Brahma Appamanabha di Dutiya Jhana Bhumi. Alam Brahma Abhassara, seluruh Tatiya Jhana Bhumi, seluruh Catutha Jhana Bhumi dan seluruh Arupa Loka tidak ikut mengalami kehancuran.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Johsun on 12 November 2009, 02:51:50 PM
Dlm Mahayana, surga tusita luar hancur, tapi surga Tusita dalam tidak terkena dampak.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 12 November 2009, 04:47:22 PM
Alam akanittha (cahaya tanpa batas?) itu salah satu alam brahma jhana ke-4. Memang benar yang dituliskan Citta, kalau lahir kembali di alam brahma, tentunya harus mencapai jhana ke-4 dalam meditasi. Jhana itu bukan unik ajaran Buddha, jadi tanpa ajaran Buddha dikenal orang tetap bisa mencapai jhana. Mungkin karena tahu bumi sudah mau hancur, orang-orangnya jadi tidak melekat pada materialise dan mengembangkan mental mereka.
seingat saya, bukan hanya bumi saja.
alam dewa-dewa juga akan hancur, sampai alam brahma tertentu juga hancur.
ketika dunia ini hancur, apa alam2 yg lainnya juga ikut hancur? ato hanya alam manusia aja yg hancurr?

Cuma bumi aja karena kalau gak salah katanya sebelum bumi hancur kebanyakan orang akan lahir di alam jhana ke-empat.
bukannya alam jhana itu hanya bisa dicapai dengan latihan meditasii (ato ada juga cara lain mencapai jhana selain meditasi yg w blum ketahui)? jadi, klo org2 pada akan lahir di jhana ke 4, berarti kita2 gak usah susah2 berusaha meditasi hingga capai jhana ke 4 dong? kan toh nantinya akan lahir di jhana ke 4 juga kann?\;D/\;D/\;D/
hmm...yg aku ingat, ketika semuanya hancur, semuanya akan kembali ke mahluk cahaya

kok bisa tauu? taunya darimana bro berduaa? ;D ;D ;D

thanks atas jwbnnyaa bro berduaa \;D/\;D/\;D/

Mettacittena,
Citta _/\_

Alam akanittha (cahaya tanpa batas?) itu salah satu alam brahma jhana ke-4. Memang benar yang dituliskan Citta, kalau lahir kembali di alam brahma, tentunya harus mencapai jhana ke-4 dalam meditasi. Jhana itu bukan unik ajaran Buddha, jadi tanpa ajaran Buddha dikenal orang tetap bisa mencapai jhana. Mungkin karena tahu bumi sudah mau hancur, orang-orangnya jadi tidak melekat pada materialise dan mengembangkan mental mereka.

seingat saya, bukan hanya bumi saja.
alam dewa-dewa juga akan hancur, sampai alam brahma tertentu juga hancur.

Sejauh yang saya pahami...

Kiamat yang akan terjadi pada Planet Bumi berlangsung secara bertahap. Sesuai rujukan di Satta Suriya Sutta, Sang Buddha menyatakan bahwa kiamat yang akan terjadi kelak disebabkan oleh munculnya 6 matahari lain secara satu per satu.

Kiamat yang akan terjadi kelak, setelah menghancurkan alam kehidupan manusia dan hewan, juga akan menghancurkan alam kehidupan dewa. Alam Dewa Catumaharajika kelak akan ikut terbakar, demikian pula Alam Dewa Tavatimsa, Yama, Tusita, Nimmanaran, dan Paranimmitavasavattu. Api juga akan membakar habis Alam Brahma Jhana Pertama dan Jhana Kedua; namun tidak sampai membakar Alam Abhassara.

Sebagian besar orang yang meninggal ketika gejala kiamat ini berlangsung, akan terlahir di Alam Abhassara. Mereka bisa terlahir di sana karena mereka sudah mengembangkan meditasi sampai pada tingkat jhana kedua. Di saat kondisi Planet Bumi yang menjelang kiamat, banyak orang yang menerapkan disiplin moralitas dan pengembangan konsentrasi (samadhi). Sebagian dari mereka yang meninggal juga terlahir di Alam Dewa. Setelah terlahir di Alam Dewa, mereka kemudian melanjutkan pengembangan konsentrasi hingga mencapai tingkatan-tingkatan jhana.

Ketika kiamat, banyak kamma dari makhluk-makhluk yang menjadi ahosi (tidak berbuah) ataupun tertunda. Oleh karena itu, sangat mungkin bagi banyak makhluk dari alam menderita yang dapat terlahir di alam kehidupan yang lebih baik. Dan pada akhirnya tibalah masa 'demam meditasi'* yang melanda bagi sebagian besar manusia dan dewa; akibat dari tuntutan alam.


*Demam meditasi -> adalah istilah yang saya pakai untuk menggambarkan suatu keadaan di mana meditasi menjadi prioritas hidup; karena banyak orang yang ingin mencapai tingkat jhana dan ketenangan spiritual dalam menghadapi kiamat. Demam meditasi ini ibarat Demam Piala Dunia, yang mewabah di seluruh penjuru dunia.
seingat saya, bukan hanya bumi saja.
alam dewa-dewa juga akan hancur, sampai alam brahma tertentu juga hancur.

sampe alam rupa brahma..... arupa brahma-nya lolos....
hoo gitu tohh ;D ;D ;D ;D
thanks yoo alll atas jawabannyaa \;D/\;D/\;D/ _/\_ _/\_ _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jerry on 12 November 2009, 08:32:02 PM
Dlm Mahayana, surga tusita luar hancur, tapi surga Tusita dalam tidak terkena dampak.
Ini harus dikonfirmasi oleh setidaknya Bro Gandalf atau Chingik atau Sobat-dharma. ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 12 November 2009, 08:55:39 PM
Dlm Mahayana, surga tusita luar hancur, tapi surga Tusita dalam tidak terkena dampak.
Ini harus dikonfirmasi oleh setidaknya Bro Gandalf atau Chingik atau Sobat-dharma. ;D
maksudnya untuk cluster mewah aman karena konstruksi istananya lebih kokoh
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: marcedes on 13 November 2009, 08:40:56 AM
jelas saja alam arupa tidak hancur, pernahkah anda lihat sebuah "cahaya" bisa di panaskan oleh api, air , angin?
mungkin seperti itulah alam Arupa mirip cahaya yang tanpa bentuk tetapi ada.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 13 November 2009, 08:53:18 AM
tp dalam fisika... Black hole bisa menghisap cahaya... dan cahaya tersebut lenyap... dan kalo dia makin besar, benda pembuat cahaya juga bisa di hisap
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: marcedes on 13 November 2009, 04:46:35 PM
masa cahaya bisa di hisap?....baru tahu gw...

lagian black hole yg mana dulu, dalam buddhis tidak ada kiamat black hole...
lagian teori black hole belum ada kepastian resminya, sama halnya teori big bang....semua masih perkiraan
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 13 November 2009, 05:11:13 PM
setau ku black hole yg di maksud ini yg di tegah2 bima sakti...
pernah dgn teory gravitasi? dan hubungannya dgn massa benda

nah, klo ga salah ingat...
makin besar massa suatu planet makin besar pula gaya gravitasinya

masalahnya timbul.. sebesar apa planet yg bisa mempunyai gravitasi maximum
terus apa yg effectnya jika gravitasi mencapai titik maksimum

yup, dalam buddhis ga ada kiamat black hole, makanya..aku bilang.. dalam fisika, lagian bukan ttg kiamat koq, ttg cahaya ...

klo di kasih perupamaan cahaya mana yg bisa di panaskan dgn api, air angin.. kurasa kurang cocok
soalnya :

cahaya api bisa dipanaskan dgn api
cahaya matahari..juga panas.. karena matahari
cahaya lampu juga panas.. karena listrik...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 13 November 2009, 08:41:25 PM
jelas saja alam arupa tidak hancur, pernahkah anda lihat sebuah "cahaya" bisa di panaskan oleh api, air , angin?
mungkin seperti itulah alam Arupa mirip cahaya yang tanpa bentuk tetapi ada.

tp dalam fisika... Black hole bisa menghisap cahaya... dan cahaya tersebut lenyap... dan kalo dia makin besar, benda pembuat cahaya juga bisa di hisap


masa cahaya bisa di hisap?....baru tahu gw...

lagian black hole yg mana dulu, dalam buddhis tidak ada kiamat black hole...
lagian teori black hole belum ada kepastian resminya, sama halnya teori big bang....semua masih perkiraan

setau ku black hole yg di maksud ini yg di tegah2 bima sakti...
pernah dgn teory gravitasi? dan hubungannya dgn massa benda

nah, klo ga salah ingat...
makin besar massa suatu planet makin besar pula gaya gravitasinya

masalahnya timbul.. sebesar apa planet yg bisa mempunyai gravitasi maximum
terus apa yg effectnya jika gravitasi mencapai titik maksimum

yup, dalam buddhis ga ada kiamat black hole, makanya..aku bilang.. dalam fisika, lagian bukan ttg kiamat koq, ttg cahaya ...

klo di kasih perupamaan cahaya mana yg bisa di panaskan dgn api, air angin.. kurasa kurang cocok
soalnya :

cahaya api bisa dipanaskan dgn api
cahaya matahari..juga panas.. karena matahari
cahaya lampu juga panas.. karena listrik...

Arupa loka adalah alam tanpa bentuk. Makhluk-makhluk di sana tidak memiliki fisik jasmani; tanpa bentuk. Lingkungan alamnya juga tanpa bentuk. Dalam Tipitaka sendiri tidak dijelaskan di mana lokasi alam ini. Jika Seluruh Kama Loka hingga Alam Brahma Appamanabha ikut hancur ketika galaksi (Bimasakti) kiamat, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa lokasi dari semua alam ini berkaitan dengan lokasi galaksi. Karena itu jika Alam Brahma Abhassara hingga seluruh Arupa Loka tidak ikut hancur ketika galaksi (Bimasakti) kiamat, maka juga bisa ditarik kesimpulan bahwa lokasi dari semua alam ini tidak berkaitan dengan lokasi galaksi.

Black Hole atau Lubang Hitam adalah benda di luar angkasa yang mempunyai gravitasi sangat besar, sehingga bisa menghisap benda-benda di sekitarnya. Lubang Hitam adalah bintang yang sudah mengalami kiamat. Seperti yang kita ketahui, wujud bintang adalah benda angkasa berbentuk bulat yang terbakar oleh gas hidrogen sehingga bisa bercahaya. Ketika satu bintang mengalami kiamat, maka ia akan berubah menjadi Lubang Hitam. Lubang Hitam ini akan menghisap semua benda angkasa di dekatnya, hingga suatu saat nanti akan berevolusi menjadi bintang muda. Bintang muda ini kelak akan membakar dirinya dengan gas hidrogen sehingga menjadi bintang yang bersinar terang lagi.

Lubang Hitam memiliki gravitasi yang sangat besar di pusatnya. Semua benda angkasa yang terhisap akan bergerak memutar dengan sangat cepat menuju pusaran tengahnya. Karena sangat cepat, maka semua benda yang terhisap akan hancur lebur sebelum sampai ke pusatnya. Tidak hanya zat padat, zat lainnya juga akan terberai ketika ditarik oleh gravitasi itu. Cahaya adalah gelombang yang kasat mata, karena ada media perantaranya, yakni zat udara. Ketika benda yang juga merupakan sumber cahaya terhisap oleh Lubang Hitam, maka benda itu akan hancur karena gravitasi Lubang Hitam. Cahaya yang dihasilkan oleh benda itu juga akan lenyap, karena sumber cahayanya sudah lenyap, dan cahaya juga tidak memiliki media perantaranya; sebab zat udara yang menyokong cahaya juga ikut lenyap.

Sedikit info, sebenarnya warna putih yang kita lihat dengan mata, itu merupakan efek dari pemantulan seluruh cahaya oleh benda yang kita lihat. Misalkan kita melihat kertas berwarna putih. Kertas itu terlihat berwarna putih, karena kertas itu memantulkan semua cahaya yang diterimanya. Sehingga kita melihat kertas itu berwarna putih. Sebaliknya, jika kita melihat warna hitam, itu merupakan efek dari penyerapan seluruh cahaya oleh benda yang kita lihat. Misalkan kita melihat baju berwarna hitam. Baju itu berwarna hitam, karena baju itu menyerap semua cahaya yang diterimanya. Oleh karena itu, jika kita memakai baju warna putih pada siang hari, maka kita tidak terlalu merasa kepanasan. Sedangkan jika kita memakai baju berwarna hitam pada siang hari, maka kita akan merasa lebih panas. Singkatnya, benda yang mampu memantulkan semua cahaya yang diterimanya akan terlihat berwarna putih oleh mata kita. Sedangkan benda yang mampu menyerap semua cahaya yang diterimanya akan terlihat berwarna hitam oleh mata kita.

Kembali ke Lubang Hitam. Lubang Hitam hanyalah salah satu fenomena dari kiamatnya sebuah bintang. Lubang hitam sendiri tidak kekal. Ia bisa saja hancur atau justru kembali membentuk diri sebagai bintang baru. Kiamat yang dijelaskan oleh Sang Buddha di Satta Suriya Sutta adalah kiamat yang terjadi pada seluruh Galaksi Bimasakti, galaksi dimana Planet Bumi kita berada.

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jerry on 13 November 2009, 09:38:33 PM
masa cahaya bisa di hisap?....baru tahu gw...

lagian black hole yg mana dulu, dalam buddhis tidak ada kiamat black hole...
lagian teori black hole belum ada kepastian resminya, sama halnya teori big bang....semua masih perkiraan
krn cahaya adl partikel, dan partikel terkena dampak gravitasi. ya, cahaya bisa dihisap black hole :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: marcedes on 15 November 2009, 12:08:27 AM
jadi andai saya pegang senter lampu, terus nyorot ke BH, bisa cahaya lampu nya di sedot?
sy bodoh fisika, tapi belom pernah melihat fenomena cahaya di isap...lantas kenapa cahaya matahari tidak boleh di sedot?

masa cahaya bisa di hisap?....baru tahu gw...

lagian black hole yg mana dulu, dalam buddhis tidak ada kiamat black hole...
lagian teori black hole belum ada kepastian resminya, sama halnya teori big bang....semua masih perkiraan
krn cahaya adl partikel, dan partikel terkena dampak gravitasi. ya, cahaya bisa dihisap black hole :)
masa sih, cahaya terkena dampak gravitasi, memang cahaya punya massa?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 15 November 2009, 12:23:28 AM
aku coba jelasin yah
senterkan cahayanya di biaskan
aku ambil contoh pointer
sinar dari pointerkan lurus tuh

nah seandainya dia mo ke suatu titik.., di perjalanan  dia melewati black hole.. (dan masuk dalam gaya tariknya black hole), sinarnya akan berbelok dan masuk ke black hole, dan ...lenyap


Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jerry on 15 November 2009, 04:02:40 AM
jadi andai saya pegang senter lampu, terus nyorot ke BH, bisa cahaya lampu nya di sedot?
sy bodoh fisika, tapi belom pernah melihat fenomena cahaya di isap...lantas kenapa cahaya matahari tidak boleh di sedot?

masa cahaya bisa di hisap?....baru tahu gw...

lagian black hole yg mana dulu, dalam buddhis tidak ada kiamat black hole...
lagian teori black hole belum ada kepastian resminya, sama halnya teori big bang....semua masih perkiraan
krn cahaya adl partikel, dan partikel terkena dampak gravitasi. ya, cahaya bisa dihisap black hole :)
masa sih, cahaya terkena dampak gravitasi, memang cahaya punya massa?
Karena ini berbicara tentang gravitasi dari Black Hole yg sangat2 kuat. Jangan memakai nalar gravitasi Bumi yg ada skrg sbg acuan. ;D
Bahkan katanya ruang juga terbelokkan oleh kekuatan gravitasi alam semesta, dan di dalamnya black hole juga membelokkan ruang, sehingga muncul ide tentang wormhole, perjalanan ke tempat lain di ruang semesta melalui black hole seperti yg ada di cerita2 fiksi ilmiah. ;)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: chubby on 16 November 2009, 04:35:34 PM
Quote

Sebagian besar orang yang meninggal ketika gejala kiamat ini berlangsung, akan terlahir di Alam Abhassara. Mereka bisa terlahir di sana karena mereka sudah mengembangkan meditasi sampai pada tingkat jhana kedua. Di saat kondisi Planet Bumi yang menjelang kiamat, banyak orang yang menerapkan disiplin moralitas dan pengembangan konsentrasi (samadhi). Sebagian dari mereka yang meninggal juga terlahir di Alam Dewa. Setelah terlahir di Alam Dewa, mereka kemudian melanjutkan pengembangan konsentrasi hingga mencapai tingkatan-tingkatan jhana.

Ketika kiamat, banyak kamma dari makhluk-makhluk yang menjadi ahosi (tidak berbuah) ataupun tertunda. Oleh karena itu, sangat mungkin bagi banyak makhluk dari alam menderita yang dapat terlahir di alam kehidupan yang lebih baik. Dan pada akhirnya tibalah masa 'demam meditasi'* yang melanda bagi sebagian besar manusia dan dewa; akibat dari tuntutan alam.


jadi mahkluk yang ada dialam menderita saat kiamat terjadi terlahir minimal dialam abbassara???
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 16 November 2009, 04:44:07 PM
iya, betul, saat itu karma buruknya tertunda (karena tidak ada kondisi untuk berbuah), atau juga Ahosi (tidak bebuah), ntar kalau alam2nya udah terbentuk kembali, dan kondisi memungkinkan, maka buah karma akan muncul
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: chubby on 16 November 2009, 07:24:59 PM
oh begitu jadi lahir dialam abassara seperti tempat sementara sambil menunggu alam2 terbentuk kembali...
kalo yang karmanya ahosi bagaimana? tetep menetap di alam abassara?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 16 November 2009, 07:50:24 PM
oh begitu jadi lahir dialam abassara seperti tempat sementara sambil menunggu alam2 terbentuk kembali...
kalo yang karmanya ahosi bagaimana? tetep menetap di alam abassara?

Untuk bisa terlahir di Alam Abhassara, seseorang harus sudah mencapai tingkat jhana kedua dalam meditasi. Makhluk-makhluk dari alam menderita yang meninggal, akan beranjak terlahir ke alam-alam yang lebih baik. Ketika mereka terlahir di alam yang baik, mereka bisa mengembangkan jhana dalam meditasi. Dalam latihan pengembangan ini, mereka bisa mengembangkan tingkat jhana, sehingga kelak mereka bisa terlahir kembali di Alam Abhassara atau alam brahma yang lebih tinggi lainnya. Tidak ada yang secara gratis bisa terlahir di Alam Abhassara.

Butuh perjuangan keras untuk bisa terlahir kembali di Alam Abhassara, apalagi untuk merealisasi Nibbana.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 16 November 2009, 09:14:04 PM
[at] upasaka
bro upassaka, ini mengenai kehancuran alam..

[at] chubby
untuk karma yg Ahosi, sepengetahuan saya... itu karena betul2 tidak terdapat landasan untuk karma bekerja sama sekali
untuk karma akibat perbuatan jahat yg katagori kecil mungkin lebih mudah terjadi, tp tidak berarti seluruh karma buruk bisa Ahosi, agar semuanya Ahosi, caranya merelealisasi Nibanna, setelah Parinibanna, tidak ada lagi karma yg bisa bekerja, dan ada kemungkinan hal ini terjadi, yaitu :

mengenai posisinya di alam Abassara, jika dia merupakan sopattana yg kelahiran ke 7 nya di Abassara, jika dia merupakan Anagami atau Sakadagami yg kelahiran terakhirnya di Abassara, maka selesai masa hidupnya di abassara, dia akan meraih Nibanna...

yah, begitu menurutku, btw, keknya gak ada mahluk yg berdiam selamanya di 1 alam, semua alam ada masa waktunya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: chubby on 16 November 2009, 10:38:40 PM
oh begitu jadi lahir dialam abassara seperti tempat sementara sambil menunggu alam2 terbentuk kembali...
kalo yang karmanya ahosi bagaimana? tetep menetap di alam abassara?

Untuk bisa terlahir di Alam Abhassara, seseorang harus sudah mencapai tingkat jhana kedua dalam meditasi. Makhluk-makhluk dari alam menderita yang meninggal, akan beranjak terlahir ke alam-alam yang lebih baik. Ketika mereka terlahir di alam yang baik, mereka bisa mengembangkan jhana dalam meditasi. Dalam latihan pengembangan ini, mereka bisa mengembangkan tingkat jhana, sehingga kelak mereka bisa terlahir kembali di Alam Abhassara atau alam brahma yang lebih tinggi lainnya. Tidak ada yang secara gratis bisa terlahir di Alam Abhassara.

Butuh perjuangan keras untuk bisa terlahir kembali di Alam Abhassara, apalagi untuk merealisasi Nibbana.

loh? tapi kalo dah deket kiamat apa masi sempet mahkluk2 dialam menderita melakukan kebaikan terus meninggal lahir dialam yang lebih baik n mengembangkan jhana, keknya yang terjadi dah keburu kiamat deh. pertanyaanku apa yang terjadi ama mahkluk dialam menderita kalo kiamat? bearti minimal mereka lahir dialam abassara kan? klo gak mereka semua kemana saat kiamat??

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: chubby on 16 November 2009, 10:40:40 PM
 [at]  ronald: satopanna itu dicapai saat jadi manusia kan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 17 November 2009, 12:37:28 AM
[at] Chubby
yah yg di tulis bro upasaka, keknya dalam kondisi real

sopatanna, mematahkan 3 belenggu, nah di alam mana mecapainya? aku sendiri kurang tau jelasnya, yg pasti lebih mudah di alam manusia.. karena di alam manusia lebih mudah melihat sesuatu tidak kekal, muncul dan tengelamnya kebahagian, ketidak bahagiaan dll
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 17 November 2009, 11:11:54 PM
[at] Chubby
oh at last, bisa di jawab juga
tingkat kesucian sotapanna itu bisa di peroleh di alam selain manusia, setelah mematahkan 3 belengu
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 17 November 2009, 11:29:48 PM
Neraka?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 17 November 2009, 11:47:28 PM
hmm.. Guru Para Dewa dan Manusia :)
menurut anda? neraka termasuk gak?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 18 November 2009, 12:01:57 AM
Quote
tingkat kesucian sotapanna itu bisa di peroleh di alam selain manusia
makanya aye tanya...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 18 November 2009, 12:13:52 AM
hehehe, iya :)
emang sengaja di bikin pernyataan seperti itu ..
karena yg baru aku tahu, ttg hal tsb , yaitu hasil pembabaran Dhamma di surga Tavatimsa, dimana Para Dewa dan Bramana, mencapai tingkat sotapanna.
berarti tidak harus di alam manusia :)
untuk hal2 lain belum aku ketahui, jd sementara pernyataan ku, masih begitu
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 18 November 2009, 09:05:04 AM
[at] upasaka
bro upassaka, ini mengenai kehancuran alam..

[at] chubby
untuk karma yg Ahosi, sepengetahuan saya... itu karena betul2 tidak terdapat landasan untuk karma bekerja sama sekali
untuk karma akibat perbuatan jahat yg katagori kecil mungkin lebih mudah terjadi, tp tidak berarti seluruh karma buruk bisa Ahosi, agar semuanya Ahosi, caranya merelealisasi Nibanna, setelah Parinibanna, tidak ada lagi karma yg bisa bekerja, dan ada kemungkinan hal ini terjadi, yaitu :

mengenai posisinya di alam Abassara, jika dia merupakan sopattana yg kelahiran ke 7 nya di Abassara, jika dia merupakan Anagami atau Sakadagami yg kelahiran terakhirnya di Abassara, maka selesai masa hidupnya di abassara, dia akan meraih Nibanna...

yah, begitu menurutku, btw, keknya gak ada mahluk yg berdiam selamanya di 1 alam, semua alam ada masa waktunya


saat mencapai kesucian, ga semua kamma lampau PASTI ahosi, bro.... bisa dilihat pada kasus buddha gautama aja yg masih difitnah, ujung kakinya luka, dsbnya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 18 November 2009, 09:24:04 AM
[at] upasaka
bro upassaka, ini mengenai kehancuran alam..

[at] chubby
untuk karma yg Ahosi, sepengetahuan saya... itu karena betul2 tidak terdapat landasan untuk karma bekerja sama sekali
untuk karma akibat perbuatan jahat yg katagori kecil mungkin lebih mudah terjadi, tp tidak berarti seluruh karma buruk bisa Ahosi, agar semuanya Ahosi, caranya merelealisasi Nibanna, setelah Parinibanna, tidak ada lagi karma yg bisa bekerja, dan ada kemungkinan hal ini terjadi, yaitu :

mengenai posisinya di alam Abassara, jika dia merupakan sopattana yg kelahiran ke 7 nya di Abassara, jika dia merupakan Anagami atau Sakadagami yg kelahiran terakhirnya di Abassara, maka selesai masa hidupnya di abassara, dia akan meraih Nibanna...

yah, begitu menurutku, btw, keknya gak ada mahluk yg berdiam selamanya di 1 alam, semua alam ada masa waktunya


saat mencapai kesucian, ga semua kamma lampau PASTI ahosi, bro.... bisa dilihat pada kasus buddha gautama aja yg masih difitnah, ujung kakinya luka, dsbnya

thanks untuk koreksi nya :P, jd PASTI ahosinya saat dia mencapai Parinibanna :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 18 November 2009, 09:42:50 AM
hehehe, iya :)
emang sengaja di bikin pernyataan seperti itu ..
karena yg baru aku tahu, ttg hal tsb , yaitu hasil pembabaran Dhamma di surga Tavatimsa, dimana Para Dewa dan Bramana, mencapai tingkat sotapanna.
berarti tidak harus di alam manusia :)
untuk hal2 lain belum aku ketahui, jd sementara pernyataan ku, masih begitu


kalo masih belum mencapai kesucian, yg bisa mencapai di alam itu hanya dari alam manusia sampe rupa brahma aja bro.....

kenapa arupa ga bisa? karena utk mencapai kesucian, harus melalui perenungan nama dan rupa sedangkan arupa tidak punya rupa

kenapa alam apaya ga bisa? jgnkan utk meditasi, hidup tenang aja udah susah... he3...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 18 November 2009, 09:51:28 AM
[at] upasaka
bro upassaka, ini mengenai kehancuran alam..

[at] chubby
untuk karma yg Ahosi, sepengetahuan saya... itu karena betul2 tidak terdapat landasan untuk karma bekerja sama sekali
untuk karma akibat perbuatan jahat yg katagori kecil mungkin lebih mudah terjadi, tp tidak berarti seluruh karma buruk bisa Ahosi, agar semuanya Ahosi, caranya merelealisasi Nibanna, setelah Parinibanna, tidak ada lagi karma yg bisa bekerja, dan ada kemungkinan hal ini terjadi, yaitu :

mengenai posisinya di alam Abassara, jika dia merupakan sopattana yg kelahiran ke 7 nya di Abassara, jika dia merupakan Anagami atau Sakadagami yg kelahiran terakhirnya di Abassara, maka selesai masa hidupnya di abassara, dia akan meraih Nibanna...

yah, begitu menurutku, btw, keknya gak ada mahluk yg berdiam selamanya di 1 alam, semua alam ada masa waktunya


saat mencapai kesucian, ga semua kamma lampau PASTI ahosi, bro.... bisa dilihat pada kasus buddha gautama aja yg masih difitnah, ujung kakinya luka, dsbnya

thanks untuk koreksi nya :P, jd PASTI ahosinya saat dia mencapai Parinibanna :)

tepatnya anupadisesa nibbana (saat panca khandha sudah tidak ada)...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Ario_botax on 22 November 2009, 07:36:54 PM
yup.. stuju dengan pernyataan di atas..
kamma pemotong.. pada saat parinibbana.. ^^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Forte on 20 December 2009, 07:58:12 PM
mau tanya neh..

bisakah pernikahan ala buddhism dilakukan untuk pasangan yang cowoknya belum tisarana dan ceweknya katholik..
mohon input donk..

apa2 aja yang perlu dipersiapkan ?
 
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Elin on 20 December 2009, 08:15:55 PM
Setau Elin, sebelum menikah kedua calon harus visudhi dulu deh..
Entah Tisarana sdh cukup / harus Pancasila..

cmiiw
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 20 December 2009, 09:26:03 PM
mau tanya neh..

bisakah pernikahan ala buddhism dilakukan untuk pasangan yang cowoknya belum tisarana dan ceweknya katholik..
mohon input donk..

apa2 aja yang perlu dipersiapkan ?
 

Bisa saja. Agama Buddha bukan agama yang terikat mati pada ritualisme.

Saudari sepupu saya sendiri yang seorang Kristiani, 2 tahun lalu sudah menikah dengan seorang pria baik beragama "Budha" di Vihara Buddha Sasana. Mereka melangsungkan pernikahan secara Agama Buddha (Theravada) dan disahkan sebagai pasangan suami-istri.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Yi FanG on 03 January 2010, 05:53:54 PM
Mw tny nih..Pandangan bnr tu ap y??
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: J.W on 03 January 2010, 06:25:25 PM
mau tanya neh..

bisakah pernikahan ala buddhism dilakukan untuk pasangan yang cowoknya belum tisarana dan ceweknya katholik..
mohon input donk..

apa2 aja yang perlu dipersiapkan ?
 
Bisa ajee..setau saya, di vihara siantar, tidak meminta bukti visudhi dari calon pengantin..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Virion Gunasena on 03 January 2010, 08:43:53 PM
Mw tny nih..Pandangan bnr tu ap y??

menurut jalan mulia beruas 8:
Pengetahuan tentang Dukkha, pengetahuan tentang asal usul Dukkha, pengetahuan tentang berhentinya Dukkha,
pengetahuan tentang cara berlatih yang membawa pada berhentinya Dukkha.:
Inilah, para bhikkhu, yang dikatakan pandangan benar.

sumber:
http://wapedia.mobi/id/Delapan_Jalan_Utama
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 05 January 2010, 05:29:44 AM
[at] upasaka
bro upassaka, ini mengenai kehancuran alam..

[at] chubby
untuk karma yg Ahosi, sepengetahuan saya... itu karena betul2 tidak terdapat landasan untuk karma bekerja sama sekali
untuk karma akibat perbuatan jahat yg katagori kecil mungkin lebih mudah terjadi, tp tidak berarti seluruh karma buruk bisa Ahosi, agar semuanya Ahosi, caranya merelealisasi Nibanna, setelah Parinibanna, tidak ada lagi karma yg bisa bekerja, dan ada kemungkinan hal ini terjadi, yaitu :

mengenai posisinya di alam Abassara, jika dia merupakan sopattana yg kelahiran ke 7 nya di Abassara, jika dia merupakan Anagami atau Sakadagami yg kelahiran terakhirnya di Abassara, maka selesai masa hidupnya di abassara, dia akan meraih Nibanna...

yah, begitu menurutku, btw, keknya gak ada mahluk yg berdiam selamanya di 1 alam, semua alam ada masa waktunya


saat mencapai kesucian, ga semua kamma lampau PASTI ahosi, bro.... bisa dilihat pada kasus buddha gautama aja yg masih difitnah, ujung kakinya luka, dsbnya

termasuk ada Arahat sewaktu pindapata tidak mendapat makanan sehingga mengalami kelaparan.
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: darwin hua on 05 January 2010, 03:55:16 PM

Bagi yang pemula..yang terpenting dengan semangat belajar,akan cepat mengerti
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Yi FanG on 05 January 2010, 07:09:33 PM
W g nGerti Dukkha tu ap..
TlG jLasIn..

Klo mnrUt aGaMa buDDha G mnGeNaL Tuhan,jd mNuSiA trciPtA Dr mNa??
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 05 January 2010, 08:33:46 PM
W g nGerti Dukkha tu ap..
TlG jLasIn..

Klo mnrUt aGaMa buDDha G mnGeNaL Tuhan,jd mNuSiA trciPtA Dr mNa??
waduh..jgn make tulisan alay dunk

jawaban ttg Dukkha.. http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,6525.15.html , mohon di baca.. bagus tuh..
asal usul manusia... klo di bahas pajang...
jd kalo pembahasannya di batasi dari tahun 5000SM, manusia jaman itu ..ada karena manusia jaman sebelumnya bereproduksi (walau di agama samawi..adam dan hawa tercipta sekitar tahun 5000SM)
nah..klo pembahasannya di batasi saat bumi masih muda... manusia ada..karena ada mahkluk2 (saat itu belum bisa di sebut manusia)..berkembang (di sains di sebut evolusi ...)
nah klo pembahasannya di batasi saat bumi belum ada, manusia itu berasal dari mahluk cahaya
sebelum ada mahluk cahaya.. mahluk cahaya berasal dari.. manusia2 dari planet lain/tata surya lain/galaxy lain yg telah hancur
gitu berputar2 terus.. . . . . (sekedar ilutrasi singkat..)

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 10 January 2010, 07:34:21 PM
Parami itu apa yah?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 11 January 2010, 07:02:11 AM
mengutip  buku Riwayat Agung Para Buddha

Quote
Apakah Pàrami ?
Jawaban pertanyaan ini adalah: kebajikan-kebajikan mulia seperti dàna, sila, dan lain-lain, tidak melibatkan kemelekatan, kesombongan maupun pandangan salah, namun dibangun dengan dasar welas asih yang mulia dan kebijaksanaan yang terampil dalam mengumpulkan jasa, inilah yang disebut Pàrami.
Penjelasan lebih lanjut: Sewaktu memberi dàna, jika dinodai oleh kemelekatan, dengan berpikir “ini adalah danaku”; jika dinodai oleh kesombongan, dengan berpikir “dàna ini adalah milikku”; jika dinodai oleh pandangan salah, “dàna ini adalah aku,” dàna semacam ini disebut telah dinodai oleh kemelekatan, kesombongan, dan pandangan salah. Hanya dàna yang tidak dinodai oleh kemelekatan, kesombongan, dan pandangan salah yang dapat disebut Kesempurnaan. (penjelasan yang sama berlaku untuk sila)
Lebih jauh lagi, untuk dapat disebut Pàrami, tindakan kebajikan seperti dàna, sãla, dan lain-lain, tidak hanya harus bebas dari kemelekatan, kesombongan, dan pandangan salah, akan tetapi juga harus dibangun atas dasar welas asih yang mulia (Mahàkarunà) dan kebijaksanaan yang terampil dalam mengumpulkan kebajikan ).
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 12 January 2010, 12:51:49 AM
mengutip  buku Riwayat Agung Para Buddha

Quote
Apakah Pàrami ?
Jawaban pertanyaan ini adalah: kebajikan-kebajikan mulia seperti dàna, sila, dan lain-lain, tidak melibatkan kemelekatan, kesombongan maupun pandangan salah, namun dibangun dengan dasar welas asih yang mulia dan kebijaksanaan yang terampil dalam mengumpulkan jasa, inilah yang disebut Pàrami.
Penjelasan lebih lanjut: Sewaktu memberi dàna, jika dinodai oleh kemelekatan, dengan berpikir “ini adalah danaku”; jika dinodai oleh kesombongan, dengan berpikir “dàna ini adalah milikku”; jika dinodai oleh pandangan salah, “dàna ini adalah aku,” dàna semacam ini disebut telah dinodai oleh kemelekatan, kesombongan, dan pandangan salah. Hanya dàna yang tidak dinodai oleh kemelekatan, kesombongan, dan pandangan salah yang dapat disebut Kesempurnaan. (penjelasan yang sama berlaku untuk sila)
Lebih jauh lagi, untuk dapat disebut Pàrami, tindakan kebajikan seperti dàna, sãla, dan lain-lain, tidak hanya harus bebas dari kemelekatan, kesombongan, dan pandangan salah, akan tetapi juga harus dibangun atas dasar welas asih yang mulia (Mahàkarunà) dan kebijaksanaan yang terampil dalam mengumpulkan kebajikan ).

hmm...bisakah tolong berikan saya contoh dalam kehidupan kita sehari-hari yang mencerminkan sikap berdasarkan welas asih yang mulia (Mahàkarunà) dan kebijaksanaan yang terampil dalam mengumpulkan kebajikan.kalau bisa dengan suatu kejadian.karena saya lebih mudah memahami dengan kejadian/cerita.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 12 January 2010, 10:39:17 AM
contoh paramita dalam sehari2... wew.. susah keknya, aku saja mungkin belum bisa berbuat seperti itu, perbuatan yg luar biasa itu, biasanya di buat oleh para boddhisata (calon Buddha)
dalam cariya pitaka, ada kisah2 ketika boddhisata melakukan parami
 ini adalah 10 kisah parami ... di antara 35 kisah dalam cariya pitaka

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=13149.  (walau ceritanya tidak cukup lengkap..jika ingin lengkap, coba cari vessantara jataka )

sulit menemukan org yg berbuat demikian... terutama jaman skrg

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 12 January 2010, 06:48:36 PM
ok...thx
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 14 January 2010, 03:12:21 AM
saya ingin mengetahui cara-cara meditasi untuk pemula.adakah yang bisa bantu memberi tahu.tapi jangan rumit-rumit kali menerangkannya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 14 January 2010, 03:14:01 AM
benarkah melalui meditasi kita bisa lihat kehidupan yang lalu?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Elin on 14 January 2010, 09:36:38 AM
saya ingin mengetahui cara-cara meditasi untuk pemula.adakah yang bisa bantu memberi tahu.tapi jangan rumit-rumit kali menerangkannya.
benarkah melalui meditasi kita bisa lihat kehidupan yang lalu?

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,11573.0.html (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,11573.0.html)
rajin2 baca thread2 DC yaaah...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dipasena on 14 January 2010, 09:40:55 AM
benarkah melalui meditasi kita bisa lihat kehidupan yang lalu?

sapa yg bilang ?? klo mau liat kehidupan masa lalu, capai jhana... bkn cm meditasi :D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Juice_alpukat on 14 January 2010, 09:57:30 AM
pkai hypnosys bs jg lhat ms lampau.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: stephen chow on 14 January 2010, 10:35:49 AM
pkai hypnosys bs jg lhat ms lampau.
Mngkn maksd bro Dhanuttono diri sendri tdk bs lihat kehdpn masa lampau.. Klo hypnosys kan lewat perantara bukn diri sendri.. Nah klo hypnosys bnr ato tdk bs liht masa lampau?

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 14 January 2010, 03:54:53 PM
saya ingin mengetahui cara-cara meditasi untuk pemula.adakah yang bisa bantu memberi tahu.tapi jangan rumit-rumit kali menerangkannya.


link nya kurang jelas buat saya
benarkah melalui meditasi kita bisa lihat kehidupan yang lalu?

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,11573.0.html (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,11573.0.html)
rajin2 baca thread2 DC yaaah...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 14 January 2010, 05:27:13 PM
meditasi bisa membuat anda mengigat kehidupan yang lalu.. TAPI, tidak semua.. tergantung objek yang anda pakai, jenis meditasinya, dll
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 14 January 2010, 05:29:58 PM
pkai hypnosys bs jg lhat ms lampau.

tapi dari semua testimoni hasil hypnosys, kok saya belum pernah baca kisah pengalaman di alam neraka atau alam deva/brahma ya? apakah hypnosys hanya terbatas di alam manusia? menurut gue sih hypnosys masih tidak bisa dijadikan rujukan pasti dalam hal kehidupan lampau
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 14 January 2010, 05:48:13 PM
jhana itu apa?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Juice_alpukat on 14 January 2010, 06:04:26 PM
Jhana bs lhat disini:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=157.0
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Juice_alpukat on 14 January 2010, 06:07:08 PM
pkai hypnosys bs jg lhat ms lampau.

tapi dari semua testimoni hasil hypnosys, kok saya belum pernah baca kisah pengalaman di alam neraka atau alam deva/brahma ya? apakah hypnosys hanya terbatas di alam manusia? menurut gue sih hypnosys masih tidak bisa dijadikan rujukan pasti dalam hal kehidupan lampau

coba broW tanya si tukangnya,kenapa tak bs lhat neraka dan surga?

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 14 January 2010, 08:34:34 PM
thx
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 18 February 2010, 01:05:08 PM
tanya;apakah pada saat mendekati ajal dgn kondisi batin sedang panik(cth;mati akibat terpanggang bara api di rumah yg kebakaran)         apakah dgn kondisi batin panik, setelah meninggal akan terlahir di alam rendah?                                       thank
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 18 February 2010, 01:11:21 PM
tanya;apakah pada saat mendekati ajal kondisi batin sedang panik(cth;mati akibat terpanggang bara api di rumah yg kebakaran)         apakah dgn kondisi batin panik, setelah meninggal akan terlahir di alam rendah?                                       thank

bro Johnz, pertanyaan seharusnya spt...

1. cara terbaik menghadapin jalan buntu di rumah yg kebakaran secara Buddhist ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 18 February 2010, 01:22:33 PM
tanya;apakah pada saat mendekati ajal kondisi batin sedang panik(cth;mati akibat terpanggang bara api di rumah yg kebakaran)         apakah dgn kondisi batin panik, setelah meninggal akan terlahir di alam rendah?                                       thank

Dalam pandangan Buddhisme, gejolak emosi negatif (seperti marah, benci, panik, takut, dsb.) yang muncul dalam pikiran seseorang sesaat sebelum dia meninggal dunia; sangat riskan membuatnya untuk terlahir kembali di alam-alam menderita.

Hukum kamma adalah hukum yang sangat berkontribusi dalam siklus kelahiran kembali. Jika seseorang pernah menimbun garuka kamma, maka setelah kematiannya ia akan terlahir kembali di alam berikutnya karena dorongan kamma ini. Namun jika dia tidak menimbun garuka kamma, maka pikiran (gejolak batin) sesaat sebelum meninggal ini yang akan lebih dominan mempengaruhi kelahiran kembali orang tersebut. Gerakan pikiran dan gejolak batin serta perbuatan-perbuatan terakhir di masa hidupnya ini disebut dengan asanna kamma. Jika tidak ada asanna kamma, maka yang lebih dominan adalah acinna kamma, yaitu perbuatan-perbuatan dan kebiasaan yang pernah dilakukan orang tersebut semasa hidupnya. Dan bila acinna kamma tidak dominan, maka yang akan bersifat lebih dominan adalah kattata kamma, yaitu perbuatan-perbuatan dan kebiasaan yang pernah dilakukan orang tersebut di kehidupan-kehidupan sebelumnya.

Kondisi batin yang panik menjelang kematian adalah termasuk dalam asanna kamma. Dan seseorang yang meninggal dunia dalam kondisi seperti itu sangat riskan untuk terlahir ke alam menderita. Dalam bahasa sehari-hari, orang-orang menyebut kematian seperti itu dengan istilah "mati penasaran". Kita tidak bisa memastikan bahwa semua orang yang mati dalam keadaan panik pasti akan terlahir di alam menderita. Sebab semuanya juga bergantung pada kamma yang pernah dilakukan.

:)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 18 February 2010, 01:40:57 PM
tanya;apakah pada saat mendekati ajal kondisi batin sedang panik(cth;mati akibat terpanggang bara api di rumah yg kebakaran)         apakah dgn kondisi batin panik, setelah meninggal akan terlahir di alam rendah?                                       thank

bro Johnz, pertanyaan seharusnya spt...

1. cara terbaik menghadapin jalan buntu di rumah yg kebakaran secara Buddhist ?

Suatu ketika, Ratu Samavati bersama dengan 500 orang pelayan wanitanya dibakar di dalam istana oleh Magandiya. Dalam keadaan terdesak seperti itu, Ratu Samavati dan seluruh pelayan wanita menghadapi amukan si jago merah dengan mempraktikkan meditasi. Beberapa dari mereka mencapai tingkatan kesucian Sakadagami, dan yang lainnya mencapai tingkatan Anagami. Dan benar, si jago merah melahap habis istana dan membakar Ratu Samavati beserta 500 orang pelayan wanita. Mereka semua meninggal, namun mereka berhasil merealisasi tingkat-tingkat kesucian sebelum ajal tiba.

Bagaimana cara terbaik menghadapi jalan buntu di rumah yang terbakar menurut pandangan Buddhisme? Kalau masih bisa keluar dari rumah yang terbakar itu, maka berusahalah untuk keluar secepatnya. Kalau memang sudah tidak bisa, maka bersiaplah untuk menghadapi ajal. Lepaskan semua pikiran buruk dan kemelekatan. Jika perlu, segera bermeditasi dan sadarilah detik-detik menegangkan dalam satu peristiwa yang disebut "kematian".
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 18 February 2010, 04:51:13 PM
Apa itu garuka kamma??
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 18 February 2010, 05:09:16 PM
garuka kamma artinya adalah kamma yang berat, yaitu kamma yang buahnya sangat besar.
garuka kamma ada 2 macam, akusala dan kusala, atau buruk dan baik.
akusala kamma ada 5, membunuh ayah, ibu, arahat, melukai Sang Buddha, memecah belah sangha. akubatnya terlahir di neraka avici, neraka yang paling menderita.
kusala kamma adalah mencapai 4 rupa jhana dan 4 arupa jhana. akibatnya adalah terlahir di alam brahma.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 18 February 2010, 11:01:03 PM
tanya;apakah pada saat mendekati ajal kondisi batin sedang panik(cth;mati akibat terpanggang bara api di rumah yg kebakaran)         apakah dgn kondisi batin panik, setelah meninggal akan terlahir di alam rendah?                                       thank

Dalam pandangan Buddhisme, gejolak emosi negatif (seperti marah, benci, panik, takut, dsb.) yang muncul dalam pikiran seseorang sesaat sebelum dia meninggal dunia; sangat riskan membuatnya untuk terlahir kembali di alam-alam menderita.

Hukum kamma adalah hukum yang sangat berkontribusi dalam siklus kelahiran kembali. Jika seseorang pernah menimbun garuka kamma, maka setelah kematiannya ia akan terlahir kembali di alam berikutnya karena dorongan kamma ini. Namun jika dia tidak menimbun garuka kamma, maka pikiran (gejolak batin) sesaat sebelum meninggal ini yang akan lebih dominan mempengaruhi kelahiran kembali orang tersebut. Gerakan pikiran dan gejolak batin serta perbuatan-perbuatan terakhir di masa hidupnya ini disebut dengan asanna kamma. Jika tidak ada asanna kamma, maka yang lebih dominan adalah acinna kamma, yaitu perbuatan-perbuatan dan kebiasaan yang pernah dilakukan orang tersebut semasa hidupnya. Dan bila acinna kamma tidak dominan, maka yang akan bersifat lebih dominan adalah kattata kamma, yaitu perbuatan-perbuatan dan kebiasaan yang pernah dilakukan orang tersebut di kehidupan-kehidupan sebelumnya.

Kondisi batin yang panik menjelang kematian adalah termasuk dalam asanna kamma. Dan seseorang yang meninggal dunia dalam kondisi seperti itu sangat riskan untuk terlahir ke alam menderita. Dalam bahasa sehari-hari, orang-orang menyebut kematian seperti itu dengan istilah "mati penasaran". Kita tidak bisa memastikan bahwa semua orang yang mati dalam keadaan panik pasti akan terlahir di alam menderita. Sebab semuanya juga bergantung pada kamma yang pernah dilakukan.

:)

saya coba kasih kira2 gimana wkt kebakaran :

1. biasanya saat sebelum meninggal terbakar, rasanya menyakitkan... itu adl dosa mula citta dan akibatnya akan membuat lahir di alam niraya

2. bisa juga sakit tapi tepat sebelum meninggal, dia ingat harta bendanya yg ikut terbakar, itu akan membuat dia lahir di alam peta

3. bisa juga walau sakit tapi dia sedih memikirkan anak2nya yg kehilangan dia, itu dosa mula citta juga dan mendorong dia lahir niraya

amat sangat bnyk kemungkinan yg bs terjadi saat kebakaran bro..... namun yg penting adl seperti yg sudah disebutkan, lebih baik kita menjaga keseharian kita.... lakukan sila yg baik, banyak meditasi, lakukan bnyk kebaikan... itu akan membuat anda jauh dari pemutusan kehidupan seperti kebakaran...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 18 February 2010, 11:02:47 PM
garuka kamma artinya adalah kamma yang berat, yaitu kamma yang buahnya sangat besar.
garuka kamma ada 2 macam, akusala dan kusala, atau buruk dan baik.
akusala kamma ada 5, membunuh ayah, ibu, arahat, melukai Sang Buddha, memecah belah sangha. akubatnya terlahir di neraka avici, neraka yang paling menderita.
kusala kamma adalah mencapai 4 rupa jhana dan 4 arupa jhana. akibatnya adalah terlahir di alam brahma.

ikut nambahin aja bhw walau seseorg sudah mencapai jhana (melakukan kusala garuka kamma) namun dia juga melakukan salah satu/beberapa akusala garuka kamma.... maka yang akan berbuah adalah hasil dari akusala garuka kamma
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 19 February 2010, 12:57:32 PM
tanya;apakah pada saat mendekati ajal kondisi batin sedang panik(cth;mati akibat terpanggang bara api di rumah yg kebakaran)         apakah dgn kondisi batin panik, setelah meninggal akan terlahir di alam rendah?                                       thank

bro Johnz, pertanyaan seharusnya spt...

1. cara terbaik menghadapin jalan buntu di rumah yg kebakaran secara Buddhist ?
Ok,pertanyaan sy ganti, ;D
Katakanlah si A terjebak di rumah yg di lalap si jago merah,ketika mau keluar dr rumah ternyata pintu rumahnya terkunci dgn gembok,
apakah yg patut di lakukan si A;
A. berusaha keluar dari rumah,dgn segala cara,*tentunya andrenalin akan berpacu kencang(baca;panik)
B. Pasrah,mencoba untuk menerima keadaan

Thank ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 19 February 2010, 01:05:08 PM
tanya;apakah pada saat mendekati ajal kondisi batin sedang panik(cth;mati akibat terpanggang bara api di rumah yg kebakaran)         apakah dgn kondisi batin panik, setelah meninggal akan terlahir di alam rendah?                                       thank

bro Johnz, pertanyaan seharusnya spt...

1. cara terbaik menghadapin jalan buntu di rumah yg kebakaran secara Buddhist ?
Ok,pertanyaan sy ganti, ;D
Katakanlah si A terjebak di rumah yg di lalap si jago merah,ketika mau keluar dr rumah ternyata pintu rumahnya terkunci dgn gembok,
apakah yg patut di lakukan si A;
A. berusaha keluar dari rumah,dgn segala cara,*tentunya andrenalin akan berpacu kencang(baca;panik)
B. Pasrah,mencoba untuk menerima keadaan
Thank ;D

Kalau setelah melakukan option A maka orang tersebut bisa keluar, maka keputusan itu baik. Tapi kalau tidak bisa keluar, maka coba cari jalan lain; misalnya berusaha keluar lewat jendela atau minta tolong. Kalau memang tidak bisa keluar, tidak ada yang bisa dilakukan selain menerima keadaan itu. Karena kematian sudah dekat, maka persiapkanlah diri untuk mengalami kematian dengan tenang.

Bagaimana bisa tenang dalam keadaan seperti itu? Mungkin sulit untuk menghadapi kematian dengan tenang, tapi setidaknya adalah lebih baik daripada meronta-ronta dan membuang-buang energi sehingga akhirnya pun mati penasaran.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr. Wei on 19 February 2010, 01:21:46 PM
pkai hypnosys bs jg lhat ms lampau.

tapi dari semua testimoni hasil hypnosys, kok saya belum pernah baca kisah pengalaman di alam neraka atau alam deva/brahma ya? apakah hypnosys hanya terbatas di alam manusia? menurut gue sih hypnosys masih tidak bisa dijadikan rujukan pasti dalam hal kehidupan lampau


Kalau menurut Brenda I McRae, hipnoterapis, ia pernah memiliki pengalaman pasien yang masa lampaunya berasal dari alam deva.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 19 February 2010, 02:40:32 PM
tanya;apakah pada saat mendekati ajal kondisi batin sedang panik(cth;mati akibat terpanggang bara api di rumah yg kebakaran)         apakah dgn kondisi batin panik, setelah meninggal akan terlahir di alam rendah?                                       thank

bro Johnz, pertanyaan seharusnya spt...

1. cara terbaik menghadapin jalan buntu di rumah yg kebakaran secara Buddhist ?
Ok,pertanyaan sy ganti, ;D
Katakanlah si A terjebak di rumah yg di lalap si jago merah,ketika mau keluar dr rumah ternyata pintu rumahnya terkunci dgn gembok,
apakah yg patut di lakukan si A;
A. berusaha keluar dari rumah,dgn segala cara,*tentunya andrenalin akan berpacu kencang(baca;panik)
B. Pasrah,mencoba untuk menerima keadaan
Thank ;D

Kalau setelah melakukan option A maka orang tersebut bisa keluar, maka keputusan itu baik. Tapi kalau tidak bisa keluar, maka coba cari jalan lain; misalnya berusaha keluar lewat jendela atau minta tolong. Kalau memang tidak bisa keluar, tidak ada yang bisa dilakukan selain menerima keadaan itu. Karena kematian sudah dekat, maka persiapkanlah diri untuk mengalami kematian dengan tenang.

Bagaimana bisa tenang dalam keadaan seperti itu? Mungkin sulit untuk menghadapi kematian dengan tenang, tapi setidaknya adalah lebih baik daripada meronta-ronta dan membuang-buang energi sehingga akhirnya pun mati penasaran.

adrenalin itu kalau saya liat terbentuk dari dosa mula citta (takut, panik, dsbnya)...... dan hasil dari panik biasanya pikiran ga jernih

dalam semua situasi hendaknya kita bs tetap berusaha utk kusala

memang terlihat sulit namun kalau kita sering latihan manage batin, kita akan bisa menggunakan ketrampilan itu pada setiap saat
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: eew on 04 March 2010, 06:36:08 PM
Namo Buddhaya

karena ini topic Q&A

ane jg mau tanya dikit2 ya gan.. hehe

tp pertama2 ni maap dulu kalo pertanyaan terkesan konyol/lucu.. maklum pngetahuan ane masi blom ad apa2ntya jadi tolong minta bantuan guru2 dsini ya  ^:)^

1. bagaimanakah pandangan umat Buddha mengenai kematian ? Apakah seseorang yang telah meninggal harus didoakan terus menerus ATAU dibiarkan  dengan anggapan itu adalah efek dari kamma mereka?

2. saya belum ikut trisarana (tiap taun tertunda mulu gara2 ada halangan, mulai dari ujian ampe ada retret sekola), apakah itu suatu kewajiban untuk ikut trisarana & apakah ada batas umurnya ?

3. kalo vegetarian itu wajib ga ya ? apakah sabda Sang Buddha mengenai hal ini ? ane ga ngerti soalnya tripitaka itu saking banyaknya dan ane ga perna sekolah agama Buddha ni.. Ampe skrng SMP - SMA sekolah di sekolah agama tetangga yg super fanatik..

pertama2 ini dolo ya.. mohon maaf kalo ada kesalahan pengucapan.. ane cmn pngen bertanya & i mean no offence tq !! ^-^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 05 March 2010, 10:50:02 AM
Namo Buddhaya

karena ini topic Q&A

ane jg mau tanya dikit2 ya gan.. hehe

tp pertama2 ni maap dulu kalo pertanyaan terkesan konyol/lucu.. maklum pngetahuan ane masi blom ad apa2ntya jadi tolong minta bantuan guru2 dsini ya  ^:)^

1. bagaimanakah pandangan umat Buddha mengenai kematian ? Apakah seseorang yang telah meninggal harus didoakan terus menerus ATAU dibiarkan  dengan anggapan itu adalah efek dari kamma mereka?

2. saya belum ikut trisarana (tiap taun tertunda mulu gara2 ada halangan, mulai dari ujian ampe ada retret sekola), apakah itu suatu kewajiban untuk ikut trisarana & apakah ada batas umurnya ?

3. kalo vegetarian itu wajib ga ya ? apakah sabda Sang Buddha mengenai hal ini ? ane ga ngerti soalnya tripitaka itu saking banyaknya dan ane ga perna sekolah agama Buddha ni.. Ampe skrng SMP - SMA sekolah di sekolah agama tetangga yg super fanatik..

pertama2 ini dolo ya.. mohon maaf kalo ada kesalahan pengucapan.. ane cmn pngen bertanya & i mean no offence tq !! ^-^

Silakan bertanya... :)


1) Dalam pandangan Buddhisme, manusia adalah perpaduan dari batin (nama) dan fisik jasmani (rupa). Batin dan fisik jasmani bekerja bersama-sama sehingga membentuk satu fenomena sebagai manusia yang hidup. Batin dan fisik jasmani ini berpadu karena ada penyebabnya. Ketika penyebabnya ini lenyap, maka batin dan fisik jasmani tidak lagi berpadu. Ketika tidak lagi berpadu, inilah yang dimaksud dengan kematian.

Dalam pandangan Buddhisme, sikap terbaik kita untuk menghormati orang yang telah meninggal adalah dengan cara menjadi orang yang baik; dan mendedikasikan kebaikan kita untuk orang yang sudah meninggal itu. Bukan dengan cara bersedih dan menangis, atau terus mendoakan orang yang sudah meninggal itu. Mendoakan orang yang sudah meninggal tidak bertentangan dengan pandangan Buddhisme. Asalkan bukan hanya itu saja yang dijadikan prioritas.


2) Tidak ada keharusan untuk mengambil Tisarana. Mengambil Tisarana hanya sebagai bentuk komitmen yang kuat untuk teguh dalam pandangan Buddhisme. Komitmen berkaitan dengan tekad dan pikiran; komitmen bukan diukur berdasarkan ritual atau formalitas.


3) Di dalam Tipitaka Pali, tidak ada kewajiban untuk menjadi seorang vegetarian. Sang Buddha hanya menganjurkan agar para perumah tangga sebaiknya tidak membunuh makhluk hidup, bukan melarang memakan daging. Sedangkan untuk bhikkhu dan bhikkhuni, Sang Buddha hanya mengizinkan daging yang telah memenuhi 3 syarat yang boleh dikonsumsi. Selain itu, Sang Buddha juga menetapkan 10 jenis daging yang sebaiknya tidak dikonsumsi.

Di dalam Tripitaka Sanskrit, juga tidak ada kewajiban untuk menjadi seorang vegetarian. Namun Sang Buddha menganjurkan kepada Para Bodhisattva untuk mengambil jalan vegetarian. Selain itu, dalam berbagai Sutra, Sang Buddha juga menyatakan bahwa sebenarnya Beliau menganjurkan agar para Bodhisattva, bhiksu dan bhiksuni untuk menghindari daging meski telah memenuhi 3 syarat; dan menjadi vegetarian.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: eew on 07 March 2010, 03:23:37 PM
okeh suhu

nanti kalo saya ud kelar ujian dan lain lain lanjut lagi ya

 _/\_ _/\_ _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 15 March 2010, 08:48:40 AM
 _/\_  mau nanya nih
1. mengenai pelimpahan jasa
    dalam Brahma Vihara Pharana (betul gak tulisannya?) pada bagian Upekkha ada dijelaskan tentang kamma kita , tetapi dalam pelimpahan jasa , jasa2 perbuatan baik itu kita limpahkan / salurkan kepada makhluk2 lain
dalam pikiran saya ini bertentangan jadi mohon penjelasannya para senior

2. dana
    ini kejadian nyata sseorang melarikan uang dana pelita yang dikumpulkannya (dia ini anggota vihara jadi kita percaya padanya mungkin keadaan yang memaksanya melakukan demikian)
yang ingin saya tanyakan jika kita menitipkan dana kita kepada orang tersebut yang kemudian dilarikan apa yg harus kita perbuat apakah kita harus berdana ulang ataukah kita berprinsip bahwa kita sudah berdana dengan tekad yg baik dan apa yg terjadi dengan uang itu jangan kita pikirkan lagi

terima kasih :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 15 March 2010, 10:25:49 PM
1. prinsip pelimpahan jasa adalah menanamkan pikiran baik bagi makhluk-makhluk lain.
misalnya kita berbuat baik, maka orang lain turut berpikiran baik juga. dalam kasus tertentu ada makhluk-makhluk di alam peta tertentu yang bila kita mempersembahkan dana, maka mereka turut berpikiran baik dan karena perbuatan mereka sendiri (pikiran) maka mereka bisa menerima buah yang baik juga. jadi kita tetap menerima buah yang baik, makhluk-makhluk tersebut juga menerima buah yang baik akibat pikiran mereka sendiri.

2. prinsipnya dana adalah berbuat baik, dan belajar untuk melepas atau mengurangi kemelekatan. tentu saja yang penting adalah niat ketika kita berdana. pikiran yang timbul setelah kita berdana juga akan mempengaruhi dana tersebut. misalnya kita berdana dengan niat yang baik, kemudian setelah tahu dana yang kita berikan rusak karena bencana, maka timbul penyesalan (pikiran buruk), maka tentu saja buahnya berkurang. lebih lengkap tentang dana bisa dibaca di sini:
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,15307.0.html (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,15307.0.html)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: eew on 16 March 2010, 09:41:56 PM
Dari pada berdebat...

bilang aja kalau berani...
minggu ini bersama-sama ke gereja..
   minggu berikutnya ke wihara (dan seterusnya)..

supaya sama2 bisa memahamin lebih mendalam..

waduh kalo ini mah jgn harap

saya ini gt2 cukup sering lho ke gereja diajakkin temen2..

tapi pas gantian gw ajakin ke vihara ketakutan mereka.. blg melanggar perintah bapa lah bla bla bla bla bla bla bla bla *ga perlu dijelasin kan*

 _/\_ _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: stephen chow on 22 March 2010, 11:54:38 AM
Mau tanya neh..
1. Karma kan dari niat pikiran, ucapan, perbuatan, MISALnya anak umur 2 tahun bermain dengan pisau dan menusuk ibunya  yg sedang tidur terus mati ibuny, apakah ada karma buruk? Kan anak itu tidak ada niat.
2. Misalnya juga orang gila lempar orang lain dengan batu, apakah ada karma buruk? Kan juga tidak ada niat, karena sudah gila..
3. Misalnya saya sebagai pimpiman sebuah perusahaan, saya ada 1 orang pengurus dan 1 orang supir mobil truk, tiba2 suatu hari supir mobil truk menabrak orang di jalan dan mati karena remnya bermasalah karena setiap pergi tidak selalu di cek, adakah yg melakukan karma buruk? Apakah saya pimpinan perusahaan karena tidak memerintahkan pengurus buat cek mobik truk tiap saat sebelum pergi, kalau tiap saat di cek pasti tidak ada kecelakaan itu? Atau supirnya yg menabrak?
Thanx..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 22 March 2010, 12:05:43 PM
Mau tanya neh..
1. Karma kan dari niat pikiran, ucapan, perbuatan, MISALnya anak umur 2 tahun bermain dengan pisau dan menusuk ibunya  yg sedang tidur terus mati ibuny, apakah ada karma buruk? Kan anak itu tidak ada niat.
2. Misalnya juga orang gila lempar orang lain dengan batu, apakah ada karma buruk? Kan juga tidak ada niat, karena sudah gila..
3. Misalnya saya sebagai pimpiman sebuah perusahaan, saya ada 1 orang pengurus dan 1 orang supir mobil truk, tiba2 suatu hari supir mobil truk menabrak orang di jalan dan mati karena remnya bermasalah karena setiap pergi tidak selalu di cek, adakah yg melakukan karma buruk? Apakah saya pimpinan perusahaan karena tidak memerintahkan pengurus buat cek mobik truk tiap saat sebelum pergi, kalau tiap saat di cek pasti tidak ada kecelakaan itu? Atau supirnya yg menabrak?
Thanx..

1. tanpa niat tidak mungkin si anak bisa melakukan tusukan, ungkin saja niatnya bukan membunuh, tapi jelas ada niat untuk menusuk.

2. kalau orang gila saya percaya tidak ada niat.

3. si supir memang tidak berniat tapi kecelakaan disebabkan karena kelalaiannya dam ketidak-hati2annya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: stephen chow on 22 March 2010, 12:29:22 PM
[At] Glomod Indra
Saya masi bingung jawabannya, mohon jawabannya lagi. Hehehehe.
1. Berarti anak umur 2 tahun tersebut melakukan karma buruk?
2. Berarti orang gila itu tidak melakukan karma buruk?
3. Berarti saya sebagai pimpinan perusahaan tidak ada karma buruk atas kejadian anak buah saya yg menyebabkan kematiaan orang lain?
Thanx.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 22 March 2010, 12:34:44 PM
[At] Glomod Indra
Saya masi bingung jawabannya, mohon jawabannya lagi. Hehehehe.
1. Berarti anak umur 2 tahun tersebut melakukan karma buruk?
2. Berarti orang gila itu tidak melakukan karma buruk?
3. Berarti saya sebagai pimpinan perusahaan tidak ada karma buruk atas kejadian anak buah saya yg menyebabkan kematiaan orang lain?
Thanx.

1. karma buruk
2. saya tidak bisa menebak apakah orang gila itu berniat atau tidak, karena orang gila kadang2 tetap bisa sadar juga. dan kalau saat melakukan didorong oleh niat, tentu karma buruk juga.
3. pemimpin perusahaan tentu sudah menetapkan peraturan kerja yg harus dilakukan setiap hari dan selanjutnya tugas2 itu menjadi tanggung jawab si pekerja. anda tidak secara langsung bertanggung jawab atas kejadian tersebut. tetapi karena pekerja itu bekerja pada anda maka tentu anda juga harus turut bertanggung jawab, yaitu dengan cara mengganti kerugian, dll. jika anda melalaikan tanggung jawab ini, maka ada melakukan karma buruk.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: stephen chow on 22 March 2010, 12:55:50 PM
Mau tanya lagi neh. Hehehe
1. Jika saya membuka restoran seafood apakah melakukan karma buruk?
2. Koki saya pemotong ikan, ayam, kepiting dan lain2 pasti melakukan karma buruk, apakah saya mendapat karma buruk karena koki tersebut membunuh karena saya?
Thanx.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hengki on 23 March 2010, 11:58:16 AM
stephen,
jelas dong kamu berbuat karma buruk karena kamu yg menyuruh koki kamu membunuh. dan koki kamu juga melakukan karma buruk krn membunuh hewan atas permintaan kamu.
gitu aja koq repot :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: chen83 on 23 March 2010, 12:10:11 PM
Mau tanya lagi neh. Hehehe
1. Jika saya membuka restoran seafood apakah melakukan karma buruk?
2. Koki saya pemotong ikan, ayam, kepiting dan lain2 pasti melakukan karma buruk, apakah saya mendapat karma buruk karena koki tersebut membunuh karena saya?
Thanx.
1. iya.
2. iya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: chen83 on 23 March 2010, 12:12:12 PM
Mau tanya neh..
1. Karma kan dari niat pikiran, ucapan, perbuatan, MISALnya anak umur 2 tahun bermain dengan pisau dan menusuk ibunya  yg sedang tidur terus mati ibuny, apakah ada karma buruk? Kan anak itu tidak ada niat.
2. Misalnya juga orang gila lempar orang lain dengan batu, apakah ada karma buruk? Kan juga tidak ada niat, karena sudah gila..
3. Misalnya saya sebagai pimpiman sebuah perusahaan, saya ada 1 orang pengurus dan 1 orang supir mobil truk, tiba2 suatu hari supir mobil truk menabrak orang di jalan dan mati karena remnya bermasalah karena setiap pergi tidak selalu di cek, adakah yg melakukan karma buruk? Apakah saya pimpinan perusahaan karena tidak memerintahkan pengurus buat cek mobik truk tiap saat sebelum pergi, kalau tiap saat di cek pasti tidak ada kecelakaan itu? Atau supirnya yg menabrak?
Thanx..

1. salah ibunya (atau yang nanya), koq piso bisa di tangan anak kecil.
2. tidak.
3. tidak ada yang karma membunuh (berat), tapi kalau kejadian lagi jadi karma kebiasaan.  ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: chen83 on 23 March 2010, 12:16:31 PM
Namo Buddhaya

karena ini topic Q&A

ane jg mau tanya dikit2 ya gan.. hehe

tp pertama2 ni maap dulu kalo pertanyaan terkesan konyol/lucu.. maklum pngetahuan ane masi blom ad apa2ntya jadi tolong minta bantuan guru2 dsini ya  ^:)^

1. bagaimanakah pandangan umat Buddha mengenai kematian ? Apakah seseorang yang telah meninggal harus didoakan terus menerus ATAU dibiarkan  dengan anggapan itu adalah efek dari kamma mereka?

2. saya belum ikut trisarana (tiap taun tertunda mulu gara2 ada halangan, mulai dari ujian ampe ada retret sekola), apakah itu suatu kewajiban untuk ikut trisarana & apakah ada batas umurnya ?

3. kalo vegetarian itu wajib ga ya ? apakah sabda Sang Buddha mengenai hal ini ? ane ga ngerti soalnya tripitaka itu saking banyaknya dan ane ga perna sekolah agama Buddha ni.. Ampe skrng SMP - SMA sekolah di sekolah agama tetangga yg super fanatik..

pertama2 ini dolo ya.. mohon maaf kalo ada kesalahan pengucapan.. ane cmn pngen bertanya & i mean no offence tq !! ^-^
1. doakan lha.
2. wajib.  makin cepat makin baik. jodoh jgn sampai hilang.
3. wajib ceit capgo buat latihan. lumayan bersihin usus.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: chen83 on 23 March 2010, 12:19:32 PM
_/\_  mau nanya nih
1. mengenai pelimpahan jasa
    dalam Brahma Vihara Pharana (betul gak tulisannya?) pada bagian Upekkha ada dijelaskan tentang kamma kita , tetapi dalam pelimpahan jasa , jasa2 perbuatan baik itu kita limpahkan / salurkan kepada makhluk2 lain
dalam pikiran saya ini bertentangan jadi mohon penjelasannya para senior

2. dana
    ini kejadian nyata sseorang melarikan uang dana pelita yang dikumpulkannya (dia ini anggota vihara jadi kita percaya padanya mungkin keadaan yang memaksanya melakukan demikian)
yang ingin saya tanyakan jika kita menitipkan dana kita kepada orang tersebut yang kemudian dilarikan apa yg harus kita perbuat apakah kita harus berdana ulang ataukah kita berprinsip bahwa kita sudah berdana dengan tekad yg baik dan apa yg terjadi dengan uang itu jangan kita pikirkan lagi

terima kasih :)
1. jadi Anda pelit gitu bagi karma baik Anda?
2. kejar dananya! bisa gawat karma dia (yang nyuri) nantinya.
Title: Tentang paritta
Post by: AvolutionZ on 28 March 2010, 12:19:09 AM
Namo buddhaya..
nich saya mau nanya bagaimana membaca paritta yang benar?
contoh yang dhammanussati yang isinya svakkhato bhagavata dhammo

sanditthiko pikaliko ehipassiko

opanayiko paccatam veditabbo vinnuhi'ti

saya kurang mengerti tentang kata o yang terdapat dibelakang kata kata ini"svakhato sanditthiko pikaliko"karena saya tidak tau kapan kalimat tersebut dibaca oa seperti sanditthikoa pikalikoa(itu yang saya tau) tapi ehipassiko saya masih ragu apakah dibaca ehipassiko atau ehipassikoa. mohon petunjuknya. thanks...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 28 March 2010, 12:29:11 AM
bukan pikaliko, tapi akaliko
akhiran o di belakang memang banyak variasi pengucapannya, tergantung budaya daerahnya biasanya.
saran saya, ikuti aja kebiasaan di vihara.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 28 March 2010, 07:57:34 AM
Mau tanya neh..
2. Misalnya juga orang gila lempar orang lain dengan batu, apakah ada karma buruk? Kan juga tidak ada niat, karena sudah gila..
Thanx..

2. kalau orang gila saya percaya tidak ada niat.


sori kalau mo ralat dikit, bahwa yg disebut dengan niat/cetana itu adalah salah satu dari 7 faktor batin yg selalu ada dalam setiap citta/pikiran

dengan itu, bisa disimpulkan bahwa dalam setiap tindakan apapun yg dilakukan, apakah itu org gila, atau org koma, tetap ada niat/cetana

kembali pada kata "org gila", apa sih org gila itu? ....... secara batin, yg "salah" dari org gila adalah fungsi "Sanna" atau persepsinya dimana persepsi pada org itu, berbeda dengan persepsi pada org awam kebanyakan
Ini membuat dia tidak merasa salah dengan "gila" dan apa yg dia lakukan "wajar" menurut persepsinya

semoga bermanfaat

Mau tanya lagi neh. Hehehe
1. Jika saya membuka restoran seafood apakah melakukan karma buruk?
2. Koki saya pemotong ikan, ayam, kepiting dan lain2 pasti melakukan karma buruk, apakah saya mendapat karma buruk karena koki tersebut membunuh karena saya?
Thanx.

1. karma buruk apa dulu nih? karma buruk dari hasil membunuh tidak, tapi yg jelas usaha anda membuat banyak kehidupan hilang.... sedangkan buddhism mengajarkan utk mnghargai setiap bentuk kehidupan

misal dengan memberikan cinta kasih kepada semua mahluk, dengan berharap kebahagiaan utk semua mahluk, merasa kasihan terhadap mahluk yg menderita, dsbnya

2. karma buruk membunuh koki tidak "menular" kepada anda, tapi dalam kondisi itu, semuanya "terpengaruh", misal karena anda punya restoran, tentu akan undang sanak saudara, trus anda minta utk bunuh ikan, kepiting, dsbnya..... jadi karma buruk ada di tiap individu, tapi lingkungan yg sama, bertedensi utk membuat semua yang ada di dalamnya berpotensi membuat karma buruk yg mirip........
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 28 March 2010, 08:07:04 AM
_/\_  mau nanya nih
1. mengenai pelimpahan jasa
    dalam Brahma Vihara Pharana (betul gak tulisannya?) pada bagian Upekkha ada dijelaskan tentang kamma kita , tetapi dalam pelimpahan jasa , jasa2 perbuatan baik itu kita limpahkan / salurkan kepada makhluk2 lain
dalam pikiran saya ini bertentangan jadi mohon penjelasannya para senior

2. dana
    ini kejadian nyata sseorang melarikan uang dana pelita yang dikumpulkannya (dia ini anggota vihara jadi kita percaya padanya mungkin keadaan yang memaksanya melakukan demikian)
yang ingin saya tanyakan jika kita menitipkan dana kita kepada orang tersebut yang kemudian dilarikan apa yg harus kita perbuat apakah kita harus berdana ulang ataukah kita berprinsip bahwa kita sudah berdana dengan tekad yg baik dan apa yg terjadi dengan uang itu jangan kita pikirkan lagi

terima kasih :)


1. prinsip pelimpahan jasa adalah menanamkan pikiran baik bagi makhluk-makhluk lain.
misalnya kita berbuat baik, maka orang lain turut berpikiran baik juga. dalam kasus tertentu ada makhluk-makhluk di alam peta tertentu yang bila kita mempersembahkan dana, maka mereka turut berpikiran baik dan karena perbuatan mereka sendiri (pikiran) maka mereka bisa menerima buah yang baik juga. jadi kita tetap menerima buah yang baik, makhluk-makhluk tersebut juga menerima buah yang baik akibat pikiran mereka sendiri.

2. prinsipnya dana adalah berbuat baik, dan belajar untuk melepas atau mengurangi kemelekatan. tentu saja yang penting adalah niat ketika kita berdana. pikiran yang timbul setelah kita berdana juga akan mempengaruhi dana tersebut. misalnya kita berdana dengan niat yang baik, kemudian setelah tahu dana yang kita berikan rusak karena bencana, maka timbul penyesalan (pikiran buruk), maka tentu saja buahnya berkurang. lebih lengkap tentang dana bisa dibaca di sini:
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,15307.0.html (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,15307.0.html)


cuma mo menambahi sedikit :

1. konsep yg salah adalah pada pengertian "pelimpahan jasa" itu sendiri, seolah2 ada transfer karma baik, yg diberikan ke para "leluhur".....

kesalahan persepsi ini juga bisa terjadi karena isi dari paritta yg dibaca "persembahan jasa"... padahal yg dimaksud adalah bhw dengan para leluhur yg melihat bhw keturunannya berbuat baik, mengkondisikan mereka utk jadi "berbahagia"

jadi bagi saya sendiri, lebih baik menggunakan istilah aslinya yaitu "pattidana" agar tidak menimbulkan kesalah pahaman

2. konsep berdana sudah dijelaskan dengan baik sekali, saya hanya ingin menambahkan sedikit.

Berdanalah dengan bijak
Saat ada kesempatan berdana, lakukan dengan segera. Ini akan membuat batin anda terbiasa berbuat baik
Tapi jika anda tahu bhw org yg dipercaya ternyata menipu, atau objek yg didanakan ternyata menggunakan utk kepentingan yg tidak baik, alihkan dana itu kepada objek lain

semoga bermanfaat
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 01 April 2010, 08:41:37 PM
Tanya dunk om,
Ada beberapa pedagang yg tidak menetapkan harga dagangnya secara multak,*lihat costumer dulu..kalo costumernya tampilannya berduit di jual sekian,kalo costumernya tampang melarat di jual harga sekian..
Nah,contoh pedagang begini termasuk mata pencarian salah ga om?
Thank ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kullatiro on 01 April 2010, 08:45:46 PM
kalo di jual murah ke yang tidak berduit tidak salah.
yang salah kalo liat tampang berduit jual rada mahalan ( mau untung gede an) itu salah karena terlalu serakah.

yang bener tidak lihat tampang berduit tidak berduit tetap sama harganya.( termasuk uphekka tidak terguncang karena kaya atau miskin)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 01 April 2010, 08:55:20 PM
bagaimana pandangan buddhism mengenai "berhutang budi kepada orang lain"??
Begini,sy kadang merasa takut berhutang budi kepada orang lain..*takut ga sanggup balasnya..
Apa sebaiknya menghindari berhutang budi kepada orang lain?

*cukup jelas pertanyaannya om?
Thank
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dae Hyun on 01 April 2010, 08:55:44 PM
Tanya dunk om,
Ada beberapa pedagang yg tidak menetapkan harga dagangnya secara multak,*lihat costumer dulu..kalo costumernya tampilannya berduit di jual sekian,kalo costumernya tampang melarat di jual harga sekian..
Nah,contoh pedagang begini termasuk mata pencarian salah ga om?
Thank ;D

Tidak lah. Itu namanya subsidi silang. Misal wa jual celana wanita. Yang beli wanita kaya saya jual 10.000  kalo yang miskin 8000  harga jual sebenarnya 9000. Yang penting masih cuan
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 01 April 2010, 08:58:55 PM
kalo di jual murah ke yang tidak berduit tidak salah.
yang salah kalo liat tampang berduit jual rada mahalan ( mau untung gede an) itu salah karena terlalu serakah.

yang bener tidak lihat tampang berduit tidak berduit tetap sama harganya.( termasuk uphekka tidak terguncang karena kaya atau miskin)
Masa si? ;D
Tapi cara dagang begini mah termasuk pandangan salah dalam marketing :) *joke

Thank berlian & dha yhun,kita tunggu pandangan teman2 laennya.._/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kullatiro on 01 April 2010, 08:59:59 PM
Tidak lah. Itu namanya subsidi silang. Misal wa jual celana wanita. Yang beli wanita kaya saya jual 10.000  kalo yang miskin 8000  harga jual sebenarnya 9000. Yang penting masih cuan

wakaka tidak bakal jalan tuh, kalo yang beli kaya cuma satu orang sehari sedang yang beli murah 50 orang sehari bagaimana?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dae Hyun on 01 April 2010, 09:08:31 PM
Tidak lah. Itu namanya subsidi silang. Misal wa jual celana wanita. Yang beli wanita kaya saya jual 10.000  kalo yang miskin 8000  harga jual sebenarnya 9000. Yang penting masih cuan

wakaka tidak bakal jalan tuh, kalo yang beli kaya cuma satu orang sehari sedang yang beli murah 50 orang sehari bagaimana?

Tidak apa-apa jual 8000 nya masih tetap cuan 60 % :))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 01 April 2010, 11:25:09 PM
Tanya dunk om,
Ada beberapa pedagang yg tidak menetapkan harga dagangnya secara multak,*lihat costumer dulu..kalo costumernya tampilannya berduit di jual sekian,kalo costumernya tampang melarat di jual harga sekian..
Nah,contoh pedagang begini termasuk mata pencarian salah ga om?
Thank ;D


Itu bisa saja termasuk mata pencaharian salah, yakni "ketidak-jujuran" atau "penipuan". Dalam skala yang lebih dasar, sikap berbisnis seperti itu sudah menunjukkan sikap "licik" yang didominasi oleh dorongan lobha.

Sebagai penjual, sebaiknya kita mempunya standar harga tetap terhadap suatu produk. Standar harga ini harus berlaku untuk semua kalangan. Namun kita perlu fleksibel dalam berbisnis. Salah satu cara bersikap fleksibel adalah dengan cara menetapkan range discount pada suatu produk. Dengan adanya range discount ini, kita bisa menetukan harga jual kita yang bisa dicocokkan dengan kondisi tiap customer (pembeli).

Misalnya, kita menetapkan standar harga untuk produk A senilai Rp 100.000,-. Kita memiliki range discount sebesar 5%. Jadi seumpamanya jika kita bertemu dengan "orang kaya", kita masih bisa menawarkan harga produk A senilai Rp 100.000,-. Atau kita pun bisa memakai discount seadanya saja. Namun bila kita bertemu dengan "orang sederhana", kita bisa "membantu" mereka dengan memberikan discount lebih besar - namun batasnya hanya sampai 5%.

Menentukan harga standar sendiri memiliki nilai positif dalam sisi intern berbisnis. Selain itu, dengan menetapkan range discount, kita bisa membatasi diri dari dorongan untuk meraup keuntungan banyak lewat cara "menipu". Dalam konteks ini, range discount berfungsi sebagai batasan yang mengendalikan keserakahan kita. Sistem ini bisa diterapkan di awal terlebih dahulu. Jika sudah mapan dan teguh dalam prinsip etika bisnis yang baik, sistem seperti ini tidak perlu dijadikan pedoman tetap. Sebab kelak kesadaran untuk meredam keserakahan akan timbul dengan sendirinya.

bagaimana pandangan buddhism mengenai "berhutang budi kepada orang lain"??
Begini,sy kadang merasa takut berhutang budi kepada orang lain..*takut ga sanggup balasnya..
Apa sebaiknya menghindari berhutang budi kepada orang lain?

*cukup jelas pertanyaannya om?
Thank

Saya mungkin kurang pantas untuk mengemukakan pandangan dari sisi Buddhisme... Tapi saya akan coba memberikan pendapat dari pandangan saya...

Terima atau tidak terima, tidak ada orang di dunia ini yang bisa sukses tanpa mendapat bantuan dari orang lain. Bahkan seorang otodidak sejati pun pasti mendapat "bantuan" dari orang lain, entah sadar atau tidak. Oleh karena itu, sebenarnya dalam setiap keberhasilan dan kebaikan yang kita dapatkan, kita memiliki "hutang budi" kepada orang lain. Maka dari itu, keberhasilan kita akan jauh lebih bermanfaat jika dapat kita bagikan untuk kebaikan banyak orang. Untuk menjadi orang yang baik dan sukses, yang perlu kita lakukan adalah menjadi orang yang berarti dan memberi manfaat bagi orang lain. Semakin banyak orang yang mendapat manfaat dari kebaikan kita, maka kita akan semakin sukses. Namun kenyataannya, bila kita mampu memberikan manfaat yang besar bagi banyak orang, kita pun sebenarnya sudah menerima manfaat dari orang-orang lain.

Hutang budi sebenarnya adalah salah satu produk pikiran yang menganggap bahwa suatu kebaikan harus ada balasannya. Produk pikiran ini menciptakan perasaan semangat karena mendapat motivasi darinya. Namun bisa juga menciptakan perasaan bersalah bila kenyataan berbicara sebaliknya. Oleh sebab itu, hutang budi bukanlah suatu keharusan dalam wujud harga mati. Menumbuhkan perasaan berhutang budi adalah menciptakan satu tuntutan baru di dalam batin. Padahal tidak semua orang menuntut balas jasa, namun diri kita sendiri yang cenderung manuntut untuk bisa membalas jasa pada orang lain.

Namun bukan berarti kita menjadi "kacang lupa kulitnya". Kita tetap harus mengingat jasa dari orang lain. Ketika kita duduk di pohon yang rindang di sebuah taman, renungkanlah hal ini berkat jasa dari orang yang merawatnya. Ingatlah segala kebaikan dan jasa orang lain, namun jangan jadikan hal itu sebagai beban yang harus kita lunasi.

Di paragraf sebelumnya saya sudah menyatakan bahwa alangkah baiknya jika kita bisa berbagi kebaikan dengan orang lain. Oleh karena itu, jika kita meraih satu keberhasilan, "rayakanlah" dengan berbagi bersama orang-orang yang telah berjasa atas keberhasilan ini. Setiap kita mendapat kebaikan, bagikanlah kebaikan ini bersama dengan orang lain. Tidak ada "neraca rugi-laba" yang menghitung seberapa banyak hutang-piutang kita. Yang perlu kita lakukan adalah menjadi orang yang bermanfaat, karena kita memberikan kebaikan kepada orang lain dari kebaikan yang sudah kita dapat dari orang lain.

:)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: eew on 02 April 2010, 02:48:11 PM
maap ni guru2 sekalian tp saya pny pertanyaan yang mungkin sangat simpel

1. Apakah bener Buddha bisa "Memberkati" kita? bukankah Buddha yang sudah ada di paranibbana? lalu bagaimana memberkatinya ? --"

saya sering ngebaca kalimat Buddha memberkati, dan kok mirip ya kek kata2 mutiara tetangga kita.. hehe

btw.. maap banget kalo REPOST, saya cari cari tapi belum ketemu di topic ini.. :'(
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 02 April 2010, 03:45:14 PM
dear eew,

hal ini pernah dibahas dahulu bhw betul sekali buddha sudah mahaparinibbana jadi sudah tidak ada panca khandhanya lagi yg bisa membuat terjadinya kelahiran kembali

jadi hendaknya buddhist ga perlu sampe ikut2an nulis BBU karena yg hendak diharapkan dari buddhism adalah kesejahteraan, kebahagiaan bagi semua mahluk bukan pada objek2 yang ada ikatan dengan kita saja

semoga bs bermanfaat
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: eew on 04 April 2010, 02:40:33 PM
okeh koko

thx ya atas pencerahannya..  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 05 April 2010, 12:41:19 PM
senang bisa bermanfaat bro  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Kelana on 05 April 2010, 01:50:59 PM
maap ni guru2 sekalian tp saya pny pertanyaan yang mungkin sangat simpel

1. Apakah bener Buddha bisa "Memberkati" kita? bukankah Buddha yang sudah ada di paranibbana? lalu bagaimana memberkatinya ? --"

saya sering ngebaca kalimat Buddha memberkati, dan kok mirip ya kek kata2 mutiara tetangga kita.. hehe

btw.. maap banget kalo REPOST, saya cari cari tapi belum ketemu di topic ini.. :'(

Menurut saya, ada 2 pemahaman dari kata “Buddha” dalam harapan “Buddha memberkati kita”.

Pemahaman Pertama, Buddha sebagai person atau pribadi, seperti Buddha Sejarah yaitu Buddha Gotama. Dalam pemahaman ini, seperti yang disampaikan oleh Sdr. Markos, Buddha Gotama telah parinibbana sehingga tidak bisa melakukan pemberkatan apapun. Oleh karena itu, berdasarkan pada pemahaman ini adalah tidak tepat untuk mengatakan “Buddha memberkati kita”.

Pemahaman Kedua, Buddha sebagai sifat atau nilai luhur yang perlu kita laksanakan. Dengan demikian perbuatan luhur atau baik atau disebut Kamma Baik akan menghasilkan kebaikan pula bagi kita. Hasil kebaikan inilah disebut dengan Berkah/Berkat. Berdasarkan pada pemahaman ini adalah tepat untuk mengatakan “Buddha memberkati kita”.

Namun, secara umum, orang lebih memahami Buddha sebagai person atau pribadi. Dengan demikian ada baiknya kita sebagai umat awam lebih memilih tidak menggunakan “Buddha memberkati kita”, tetapi lebih memilih “Semoga Kamma Baik (Perbuatan Baik) Memberkati Kita” atau Good Kamma Bless U/Us dengan demikian dapat mengingatkan dan memicu kita sebagai umat awam untuk lebih senantiasa mengembangkan kebajikan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: eew on 09 April 2010, 10:32:19 PM
wadu berarti ntar ada yg baru ya

GKBU

Good Kamma Bless U  :P
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 11 April 2010, 05:31:07 PM
kalo bagi saya, lebih baik tidak perlu ikut2an dengan standar yang udah jelas berbeda......

kalau menurut paham samawi, jelas bhw ada yg memberkahi, melindungi yaitu mahluk adi kuasa

tapi dalam buddhism, aku adl pemilik, pewaris kammaku sendiri..... baik atau buruk, itulah yang akan kuwarisi....

jadi kalau ada rekan yg nulis GBU, tinggal bilang thx, tengkiu, terima kasih, atau kalau buddhis : anumodana..... tidaklah perlu kita membuat pesan lain, yg dimirip2kan dengan GBU  :P
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: stephen chow on 14 April 2010, 04:07:07 PM
Saya mau tanya dalam ajaran Buddha..
1. Jika kita nae motor tiba2 di tengah jalan ada polisi razia, trus kita sudah lewat, nah yg lawan arah kita yg nae motor tidak tahu ada razia, apakah yg harus di lakukan? Apakah cuek saja jadi kalo orang tersebut tidak melanggar ya tidak di razia dan melanggar ya di razia(ini menolong polisi walaupun kadang polisi bisa di sogok duit)? Bilangin pengendara motor ada razia jadi kalo merasa melanggar ya jadi putar arah(menolong pengendara kalo ada yg melenggar)?
2. Saya punya teman, papanya bilang saya kalo anaknya bandel suruh kasih tahu papanya diam2 jadi anaknya tidak tahu saya yg kasih tahu, apakah yg harus saya lakukan? Cuek saja kalo anaknya bandel? Ato kasih tahu diam2 sama papanya kalo anaknya bandel?
Thanx sebelumnya..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: eew on 24 April 2010, 11:29:25 PM
guru2.. mau tanya dong.. pertanyaan super simpell..

1. apa itu trisarana ?
2. apakah wajib bagi seorang buddhis untuk ikut ?
3. ada range umur ga ya ?

 _/\_ _/\_ _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Kelana on 25 April 2010, 06:50:55 AM
wadu berarti ntar ada yg baru ya

GKBU

Good Kamma Bless U  :P

Sebenarnya dalam pengertiannya tidak juga baru, karena Sang Buddha juga menasihatkan seperti:kamma adalah pelindung kita, kemudian jadikan diri sendiri pulau, dsb
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 25 April 2010, 07:12:52 AM
wadu berarti ntar ada yg baru ya

GKBU

Good Kamma Bless U  :P

Sebenarnya dalam pengertiannya tidak juga baru, karena Sang Buddha juga menasihatkan seperti:kamma adalah pelindung kita, kemudian jadikan diri sendiri pulau, dsb
...
tau gak..
kesannya seperti org yg berusaha mempersonifikasi kamma...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 25 April 2010, 07:30:55 AM
Saya mau tanya dalam ajaran Buddha..
1. Jika kita nae motor tiba2 di tengah jalan ada polisi razia, trus kita sudah lewat, nah yg lawan arah kita yg nae motor tidak tahu ada razia, apakah yg harus di lakukan? Apakah cuek saja jadi kalo orang tersebut tidak melanggar ya tidak di razia dan melanggar ya di razia(ini menolong polisi walaupun kadang polisi bisa di sogok duit)? Bilangin pengendara motor ada razia jadi kalo merasa melanggar ya jadi putar arah(menolong pengendara kalo ada yg melenggar)?
2. Saya punya teman, papanya bilang saya kalo anaknya bandel suruh kasih tahu papanya diam2 jadi anaknya tidak tahu saya yg kasih tahu, apakah yg harus saya lakukan? Cuek saja kalo anaknya bandel? Ato kasih tahu diam2 sama papanya kalo anaknya bandel?
Thanx sebelumnya..

1. klo anda memang sempat untuk berhenti dan sempat memperigatkan org tsb ada polisi, yg lebih baik adalah... dari pada bilang ada polisi, lebih mending anda bilang..jgn lewat sini, melanggar lalu lintas...
tp klo gak sempat biarin saja

2. klo bandel anaknya, yah di ajarin biar ga bandel...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Kelana on 25 April 2010, 07:40:18 AM
jadi kalau ada rekan yg nulis GBU, tinggal bilang thx, tengkiu, terima kasih, atau kalau buddhis : anumodana..... tidaklah perlu kita membuat pesan lain, yg dimirip2kan dengan GBU  :P
Yang di tanya di awal adalah BBU (Buddha Bless U) bukan GBU

Mengenai  GBU = God Bless U
Menurut saya, tergantung siapa yang dimaksud dengan 'rekan' disini. Jika 'rekan' di sini adalah dari agama tetangga sih Ok Ok saja, cukup bilang "terima kasih" (jika dijawab "anumodana", apakah dia mengerti artinya  :P) karena kepercayaannya memang demikian (meskipun kita perlu juga memberitahukan pandangan Buddhis), tapi jika 'rekan' di sini adalah sesama Buddhis kita patut meluruskan pandangan dan kebiasaan yang keliru.

Apakah membuat pesan baru dengan merubah BBU atau GBU menjadi pesan lain untuk digunakan oleh rekan Buddhis yang berkebiasaan "memberkati"  orang lain adalah suatu keburukan? Saya pikir tidak. Justru patut dipertanyakan jika kita hanya membiarkan kekeliruan pandangan yang terjadi pada rekan Buddhis kita.

Kebiasaan mungkin sukar diubah namun kita bisa memodifikasi kebiasaan itu sehingga pelaku tetap bisa melakukan kebiasaan itu tanpa pandangan keliru.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Kelana on 25 April 2010, 07:52:13 AM
wadu berarti ntar ada yg baru ya

GKBU

Good Kamma Bless U  :P

Sebenarnya dalam pengertiannya tidak juga baru, karena Sang Buddha juga menasihatkan seperti:kamma adalah pelindung kita, kemudian jadikan diri sendiri pulau, dsb
...
tau gak..
kesannya seperti org yg berusaha mempersonifikasi kamma...

Di satu sisi, saya rasa tidak jika kita sudah memahami pengertian apa itu Kamma.
Di sisi lain, jika ditelusuri pengertian kamma adalah perbuatan kita, dan perbuatan kita tentunya berasal dari kita, maka diri kita sendirilah pelindung kita. Bukankah diri kita ini adalah person? ;D Jadi kita hanya mempersonifikasi diri kita sendiri 8)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Kelana on 25 April 2010, 08:28:54 AM
Saya coba menanggapi no 1 dulu ya
Saya mau tanya dalam ajaran Buddha..
1. Jika kita nae motor tiba2 di tengah jalan ada polisi razia, trus kita sudah lewat, nah yg lawan arah kita yg nae motor tidak tahu ada razia, apakah yg harus di lakukan? Apakah cuek saja jadi kalo orang tersebut tidak melanggar ya tidak di razia dan melanggar ya di razia(ini menolong polisi walaupun kadang polisi bisa di sogok duit)? Bilangin pengendara motor ada razia jadi kalo merasa melanggar ya jadi putar arah(menolong pengendara kalo ada yg melenggar)?

Pertanyaan akan muncul, Sdr. Stephen, jika kita tidak cuek saja, 1, 2, 3 motor bisa kita beri tahu, tapi jika 100 motor berlawanan arah yang akan lewat dan razia dilakukan selama 2 jam, apakah kita akan memberitahu 100 orang pengendara motor tersebut dan kita berada disekitar jalan itu selama 2 jam? Apa kita tidak ada kerjaan lain?

Kita toh tidak tahu apa yang akan terjadi, kita tidak tahu si pengendara motor itu akan melanggar atau tidak, jadi ya lakukan yang wajar-wajar saja sesuai sikon, jangan dijadikan beban.

(kadang kita sebagai manusia sering merepotkan diri kita sendiri dengan hal-hal yang tidak seharusnya  ^-^ )
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 25 April 2010, 08:38:46 AM
wadu berarti ntar ada yg baru ya

GKBU

Good Kamma Bless U  :P

Sebenarnya dalam pengertiannya tidak juga baru, karena Sang Buddha juga menasihatkan seperti:kamma adalah pelindung kita, kemudian jadikan diri sendiri pulau, dsb
...
tau gak..
kesannya seperti org yg berusaha mempersonifikasi kamma...

Di satu sisi, saya rasa tidak jika kita sudah memahami pengertian apa itu Kamma.
Di sisi lain, jika ditelusuri pengertian kamma adalah perbuatan kita, dan perbuatan kita tentunya berasal dari kita, maka diri kita sendirilah pelindung kita. Bukankah diri kita ini adalah person? ;D Jadi kita hanya mempersonifikasi diri kita sendiri 8)
yah klo udah memahami kamma..malah pernyataan kamma bless u , menjadi salah...
soalnya, emang ada kamma yg bisa memberkati? sedangkan kata memberkati sendiri.. terdiri dari 2 objek berbeda (yg terpisah).. ada yg memberkati dan yg satunya menerima berkat itu..

tp bagi yg tidak memahami kamma..itu mungkin bisa menjadi personifikasi..dan hasilnya pandangannya jd keliru..

mengenai memberikan berkat ke org lain, bukan suatu keburukan..jika anda ingin memberikan berkat kepada org lain..
kenapa gak bilang saja.. I bless U? kenapa harus sosok guru yg telah parinibanna yg di buat seakan2 belum parinibanna.. terus dtg buat memberkati?

bagi yg mengetahui..bahwa.. Buddha telah parinibanna..dan konsep nibanna ,kata BBU itu rancu.. dan salah...
tp bagi yg tidak mengetahui, ttg parinibanna..kata itu benar... (bahkan ada yg ngaku bertemu Buddha di surga, dan minum kopi)..tp hal tsb justru menimbulkan pandangan salah ttg nibanna....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: I_Want_To_Be_Monk_2010 on 26 April 2010, 12:27:54 AM
  _/\_

Sesi pabajja samanera, setahun cuman ada sekali yach?

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 26 April 2010, 10:51:10 AM
  _/\_

Sesi pabajja samanera, setahun cuman ada sekali yach?

 _/\_

Itu kan kebiasaan modern aja bro. Dan gak setiap tempat ngadain.
Kalau mau seperti jaman Sang Buddha langsung mau jadi samanera juga bisa, asalkan ada yang mau menahbiskan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 03 May 2010, 05:27:11 AM
Mau tanyak :)
apa makna tulisan di bawah ini;
"Jangan menjadi bodhisatta,jangan menjadi Arahat,jangan menjadi apapun juga. Bila anda seorang bodhisatta, Anda akan menderita; bila Anda seorang arahat, Anda akan menderita; bila Anda menjadi apapun juga,Anda akan menderita."Ajahn chah

Lalu,apakah termasuk kekotoran batin jika ingin jadi arahat?

Thank sebelumnya

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 03 May 2010, 11:13:21 AM
Mau tanyak :)
apa makna tulisan di bawah ini;
"Jangan menjadi bodhisatta,jangan menjadi Arahat,jangan menjadi apapun juga. Bila anda seorang bodhisatta, Anda akan menderita; bila Anda seorang arahat, Anda akan menderita; bila Anda menjadi apapun juga,Anda akan menderita."Ajahn chah

Lalu,apakah termasuk kekotoran batin jika ingin jadi arahat?

Thank sebelumnya

Dalam konteks ini, Ajahn Chah bermaksud untuk menjelaskan bahwa "keinginan" (tanha), bahkan termasuk berhasrat untuk menjadi Bodhisatta ataupun Arahanta adalah tidak bermanfaat; dan akan membawa pada ketidak-puasan. Lepaskanlah semua "keinginan", maka justru Anda bisa menjadi Bodhisatta dan Arahanta.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Hendra Susanto on 03 May 2010, 11:30:27 AM
Mau tanyak :)
apa makna tulisan di bawah ini;
"Jangan menjadi bodhisatta,jangan menjadi Arahat,jangan menjadi apapun juga. Bila anda seorang bodhisatta, Anda akan menderita; bila Anda seorang arahat, Anda akan menderita; bila Anda menjadi apapun juga,Anda akan menderita."Ajahn chah

Lalu,apakah termasuk kekotoran batin jika ingin jadi arahat?

Thank sebelumnya

Dalam konteks ini, Ajahn Chah bermaksud untuk menjelaskan bahwa "keinginan" (tanha), bahkan termasuk berhasrat untuk menjadi Bodhisatta ataupun Arahanta adalah tidak bermanfaat; dan akan membawa pada ketidak-puasan. Lepaskanlah semua "keinginan", maka justru Anda bisa menjadi Bodhisatta dan Arahanta.

great :jempol:
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 15 May 2010, 09:04:49 PM
Om2 yang ganteng2,perkenankanlah hamba bertanya ;D ;D
Mohon jelaskan mengenai upasampada..


Anumodana sebelumnya :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 15 May 2010, 11:06:28 PM
yang ditahbisin dipanggil naga. yang menahbiskan dipanggil tissa.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 16 May 2010, 07:12:10 AM
^ kamsud aye pengertiannya om..:)
Thank sebelumnya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 16 May 2010, 08:42:05 AM
Upasampada -> penahbisan bhikkhu
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 16 May 2010, 10:43:01 AM
Apakah seseorang bisa diktakan bhikkhu jika menjalankan vinaya(mencukur rambut,berjubah) tapi tidak di umpasampada??
Thank
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 16 May 2010, 10:50:58 AM
Apakah seseorang bisa diktakan bhikkhu jika menjalankan vinaya(mencukur rambut,berjubah) tapi tidak di umpasampada??
Thank

tidak bisa, itu disebut sebagai umat awam yg bertingkah sebagai bhikkhu
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: stephen chow on 16 May 2010, 11:28:52 AM
Mau tanya neh..
Apakah seseorang yg sudah jadi Bhikkhu terus tidak sanggup dalam kehidupan Bhikkhu terus jadi umat biasa, apakah ada karma buruknya?
Thanx sebelumnya..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 16 May 2010, 11:30:54 AM
Apakah seseorang bisa diktakan bhikkhu jika menjalankan vinaya(mencukur rambut,berjubah) tapi tidak di umpasampada??
Thank
apakah bisa mencapai magga dan phala????

tidak bisa, itu disebut sebagai umat awam yg bertingkah sebagai bhikkhu
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 16 May 2010, 11:32:03 AM
Mau tanya neh..
Apakah seseorang yg sudah jadi Bhikkhu terus tidak sanggup dalam kehidupan Bhikkhu terus jadi umat biasa, apakah ada karma buruknya?
Thanx sebelumnya..
keknya GA dhe..
selama beliau tidak melanggar sila
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 16 May 2010, 11:32:40 AM
Mau tanya neh..
Apakah seseorang yg sudah jadi Bhikkhu terus tidak sanggup dalam kehidupan Bhikkhu terus jadi umat biasa, apakah ada karma buruknya?
Thanx sebelumnya..

lepas jubah adalah prosedur yang dibenarkan, tindakan lepas jubah bukanlah suatu perbuatan buruk. adalah lebih baik lepas jubah daripada tetap pake jubah namun berperilaku seperti umat awam.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 16 May 2010, 11:34:37 AM
Apakah seseorang bisa diktakan bhikkhu jika menjalankan vinaya(mencukur rambut,berjubah) tapi tidak di umpasampada??
Thank

tidak bisa, itu disebut sebagai umat awam yg bertingkah sebagai bhikkhu
apakah bisa mencapai magga dan phala????

magga dan phala tidak ada hubungannya dengan kepala gundul
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 16 May 2010, 12:02:59 PM
tapi kalau dia mengaku-aku bahwa dia anggota sangha, konon katanya dia adalah pencuri terbesar, dan itu merupakan salah satu penyebab tidak bisa tercapainya jhana, apalagi magga dan phala
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: stephen chow on 16 May 2010, 01:09:43 PM
Mau tanya lagi neh..
Apakah kalau kita membunuh dengan tidak ada niat akan menimbulkan karma buruk???
Misalnya kita naek motor, tidak sengaja injak semut mati..
Thanx sebelumnya..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: stephen chow on 16 May 2010, 01:10:04 PM
Mau tanya lagi neh..
Apakah kalau kita membunuh dengan tidak ada niat akan menimbulkan karma buruk???
Misalnya kita naek motor, tidak sengaja injak semut mati..
Thanx sebelumnya..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 16 May 2010, 01:39:06 PM
Mau tanya lagi neh..
Apakah kalau kita membunuh dengan tidak ada niat akan menimbulkan karma buruk???
Misalnya kita naek motor, tidak sengaja injak semut mati..
Thanx sebelumnya..

naek motor dan menginjak semut tidak mungkin dilakukan tanpa sengaja. normalnya orang yg naik motor kakinya tidak menginjak tanah, jadi orang naik motor pasti menginjak semut dengan sengaja.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: J.W on 16 May 2010, 01:44:22 PM
^

mksd dia mungkin "menabrak" semut
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 16 May 2010, 06:22:07 PM
Kamma bukan soal sengaja atau tidak sengaja,tetapi soal ada kehendak atau tidak.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 16 May 2010, 06:28:05 PM
ada kehendak = ada niat = disengaja
tidak ada kehendak = tidak ada niat = tidak sengaja
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Deva19 on 16 May 2010, 08:33:28 PM
dalam  ajaran sang ada yang disebut lima landasan pembebasan. salah satunya adalah "mengulang". pertanyaan saya, apa yang dimaksud "mengulang" dan bagaiman praktiknya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 16 May 2010, 09:42:32 PM
Apakah seseorang bisa diktakan bhikkhu jika menjalankan vinaya(mencukur rambut,berjubah) tapi tidak di umpasampada??
Thank

tidak bisa, itu disebut sebagai umat awam yg bertingkah sebagai bhikkhu
apakah bisa mencapai magga dan phala????

magga dan phala tidak ada hubungannya dengan kepala gundul
Apakah bisa di katakan;
Upasampada adalah 'tradisi' pada zaman sang buddha?

Thank sebelumnya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 16 May 2010, 09:44:06 PM
Apakah seseorang bisa diktakan bhikkhu jika menjalankan vinaya(mencukur rambut,berjubah) tapi tidak di umpasampada??
Thank

tidak bisa, itu disebut sebagai umat awam yg bertingkah sebagai bhikkhu
apakah bisa mencapai magga dan phala????

magga dan phala tidak ada hubungannya dengan kepala gundul
Apakah bisa di katakan;
Upasampada adalah 'tradisi' pada zaman sang buddha?

Thank sebelumnya

bukan tradisi juga, tapi peraturan, bahwa seseorang harus menerima penahbisan (upasampada) untuk menjadi bhikkhu.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: acong on 25 May 2010, 12:35:01 AM
Salam sejahtera semua teman-teman...  _/\_

Thread ini dibuat karena saya melihat antusias dari rekan-rekan yang cukup besar pada Board Buddhisme untuk Pemula ini. Saya bermaksud untuk menjadikan thread ini sebagai forum tanya-jawab seputar Buddhisme, khususnya untuk rekan-rekan yang ingin menggali pemahaman lebih lanjut tentang Buddhisme. Topik pertanyaannya bebas, asal masih berada dalam jalur sudut pandang Ajaran Sang Buddha. Saya harap thread ini dapat memfasilitasi rekan-rekan yang masih pemula, dan juga sebagai media bacaan yang ringkas, menyenangkan dan mencerahkan.

Untuk menjaga kenyamanan di thread ini, ada beberapa ketentuan yang saya buat, yaitu :
1) Thread ini adalah dari, oleh dan untuk kita bersama. Oleh karena itu, semua rekan boleh memberikan pertanyaan atau menyampaikan jawabannya masing-masing.
2) Thread ini adalah kolom tanya-jawab seputar Buddisme untuk pemula. Oleh karena itu, semua rekan diharapkan untuk tetap menjaga format Q&A ini.
3) Postingan yang hanya berisikan pernyataan Out of Topic, akan saya tindak-lanjuti dengan tegas; dengan atau tanpa pemberitahuan sebelumnya.
4) Semua pertanyaan, jawaban maupun pernyataan harus disampaikan dengan bahasa yang sopan.

Semoga semua berbahagia.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 25 May 2010, 10:03:44 AM
dalam  ajaran sang ada yang disebut lima landasan pembebasan. salah satunya adalah "mengulang". pertanyaan saya, apa yang dimaksud "mengulang" dan bagaiman praktiknya?

Bro, bisakah Anda menyebutkan apa saja yang termasuk dalam Lima Landasan Pembebasan? Mungkin saya lupa... Tapi yang saya tahu, mungkin maksud Anda adalah "Empat Landasan Keberhasilan". (?)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 25 May 2010, 07:39:17 PM
ada kehendak = ada niat = disengaja
tidak ada kehendak = tidak ada niat = tidak sengaja

Maaf, sdr. Indra, memang benar jika disengaja pasti ada niat dan sebaliknya. Namun dalam pertanyaan diajukan si penanya di atas, ia memang sengaja naik motor (misalnya untuk pergi ke rumah teman), tetapi menurut saya pada contoh kasus ini tidak ada niat (cetana) untuk membunuh semut dalam perjalanan naik motor karena tidak ada niat langsung untuk membunuh si semut. Lain halnya jika ia mengetahui ada banyak semut di jalan tertentu yang akan ia lewati dan mengetahui secara sadar akan membunuh semut tersebut dalam perjalanan, tetapi ia tetap melakukan perjalanan tersebut dengan dalih "Biarlah semut-semut itu terbunuh, siapa suruh membuat sarang di jalan" misalnya. CMIIW.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: acong on 25 May 2010, 11:37:48 PM
teman2..ada yg bisa bantu saya jawab pertanyaan ini..
dibuddhisme kan katanya anatta(tiada inti/aku),jadi sebenarnya siapa yg melewati dunia ini?siapa yg berbuat kebajikan?siapa yg mencapai pencerahan?kalo tiada aku lalu siapa pelakunya n siapa yg mendapat karma baiknya?
mohon dibantu jawabannya..thanx frenz
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 26 May 2010, 11:25:27 AM
teman2..ada yg bisa bantu saya jawab pertanyaan ini..
dibuddhisme kan katanya anatta(tiada inti/aku),jadi sebenarnya siapa yg melewati dunia ini?siapa yg berbuat kebajikan?siapa yg mencapai pencerahan?kalo tiada aku lalu siapa pelakunya n siapa yg mendapat karma baiknya?
mohon dibantu jawabannya..thanx frenz

Dalam Buddhisme dikatakan anatta, sebab tidak dapat ditemukan inti dari seseorang (makhluk). Dalam pandangan Buddhisme, seseorang (makhluk) adalah paduan dari nama (batin) dan rupa (fisik jasmani). Nama dan rupa ini pun dapat dibagi lagi menjadi komponen-komponen yang lebih detil, sehingga memang tidak bisa ditemukan inti dari seseorang (makhluk).

Yang melewati dan mengarungi hidup ini adalah paduan nama (batin) dan rupa (fisik jasmani). Yang berbuat kebajikan adalah seseorang (makhluk) tersebut. Yang mencapai Pencerahan adalah seseorang (makhluk) tersebut. Namun karena tidak dapat ditemukan inti dari seseorang (makhluk) itu, maka tidak tepat jika kita menyimpulkan bahwa ada "jiwa" yang berbuat kebajikan maupun mencapai Pencerahan. Demikian pula yang mendapat buah kamma baik adalah makhluk yang terdiri dari nama dan rupa itu.

Untuk memperjelas, sekarang saya akan bertanya kepada Anda... Apakah Anda bisa menentukan dimana Acong berada? Apakah ada di kepalanya, di badannya, di tangannya, atau di kakinya? Ataukah ada di fisik jasmaninya, di perasaannya, di persepsinya, di kesadarannya, atau di kehendaknya?

Selain itu, Sang Buddha selalu mengajarkan 3 karekteristik kehidupan seperti berikut... "Apakah segala sesuatu yang bersyarat itu kekal? Sudah tentu jawabannya adalah tidak kekal. Mengenai segala sesuatu yang tidak kekal, apakah akan membawa kebahagiaan sejati atau ketidak-puasan? Sudah tentu jawabannya adalah membawa ketidak-puasan. Terhadap segala sesuatu yang tidak kekal dan tidak memuaskan, apakah pantas untuk disebut sebagai "aku", "diriku" atau "milikku"? Sudah tentu jawabannya adalah tidak pantas disebut "aku", "diriku", atau "milikku". Karena itulah, orang yang sudah melihat karekteristik ini sudah memahami bahwa dirinya hanyalah paduan beberapa faktor yang berkondisi, ditakdirkan untuk lapuk dan musnah, sarang berbagai macam penyakit dan penderitaan, membutuhkan perawatan dan makanan untuk tetap bekerja, dan tidak ada inti (roh atau jiwa) yang dapat ditemukan.

Pemahaman mengenai anatta ini penting untuk mendapatkan gambaran mengenai Nibbana. Jika pemahaman anatta secara intelektual saja masih kurang jelas, bisa saja Nibbana dipersepsikan sebagai kehidupan abadi.

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: marcedes on 27 May 2010, 12:02:29 PM
teman2..ada yg bisa bantu saya jawab pertanyaan ini..
dibuddhisme kan katanya anatta(tiada inti/aku),jadi sebenarnya siapa yg melewati dunia ini?siapa yg berbuat kebajikan?siapa yg mencapai pencerahan?kalo tiada aku lalu siapa pelakunya n siapa yg mendapat karma baiknya?
mohon dibantu jawabannya..thanx frenz
kasih contoh sederhana saja...

contoh roti....roti itu apa?

roti terdiri dari "terigu,gula,panas(oven),tenaga kerja, mentega"
jadi yg manakah disebut inti roti?

sama manusia...
manusia terdiri dari 5 khandha...
1.pencerapan
2.kesadaran
3.perasaan
4.fisik/tubuh
5.bentuk pikiran.

nah gabungan 5 itu yg membentuk manusia.....sama hal nya roti...
dan kelima itu tidak ada yg kekal...terus berubah-ubah.

misalkan anda...anda sama persis dengan anda yg dulu? tentu beda...
dulu mungkin suka nonton film karton, sekarang mah sinetron atau film action laga...hahaha
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 04 June 2010, 01:12:46 AM
teman2..ada yg bisa bantu saya jawab pertanyaan ini..
dibuddhisme kan katanya anatta(tiada inti/aku),jadi sebenarnya siapa yg melewati dunia ini?siapa yg berbuat kebajikan?siapa yg mencapai pencerahan?kalo tiada aku lalu siapa pelakunya n siapa yg mendapat karma baiknya?
mohon dibantu jawabannya..thanx frenz
ikutan nimbrung...
misalnya bro cong buat kebaikan, apakah selamanya dapat dikatakan yg melakukan kebaikan itu broo? (apa ketika bro buat jahat, masih dapat dikatakan yg baik itu bro?)kita tdk bisa melekat pada kebaikan ituu, kata org kita baik, tapi itu gak selamanya, itu slalu berubahh... tdk dpt dikatakan, yg baik itu bro, yg buruk itu bro, hal itu tdk dpt dikatakan selamanya begitu..

cth lbh mudahnya, ketika bro sedang sadar penuh atas segala gerak2 yg bro lakukan, ketika itu memang bro sedang sadar, tapi, apa dapat dikatakan selamanya yg sadar itu adalah bro acong?
ketika kesadaran itu pergi/lenyap, apa kita masih bisa mengatakan yg sadar itu bro acong?
lalu, siapa yg sadar ketika itu? :-?
kesadaran itu sendirii... ;D ;D ;D
jadi kita gak bisa menyombongkannyaa... ;D ;D ;D
menyombongkan sesuatu hal yg bukan diri inii... ;D ;D ;D (walau konsep aku masih kuat... :P)
kita tdk bisa mengatakan, weii.... 8) 8) , yang baik ini akuu... akuuu.... 8) 8) 8)
ngga begituu...
segalanya senantiasa berubahh.. ;D ;D ;D
aku tdk bisa selamanya dianggap sebagai aku, karena aku selalu berubah2, misalnya, kehidupan terdahuluku, dahulunya seorg yg jahat sekalii, lalu ketika di kehidupan sekarang, apakah masih dapat dikatakan yg jahat itu akuu?(makanya, itu yg membedakan antara reinkarnasi dgn punnabhava)
jadi, segala sesuatu itu selalu berubah2, begitu juga yg dianggap sebagai akuu \;D/ \;D/ \;D/
kyk cth yg dikasih bro marcedes, dulu dgn sekarang dah bedaa... dulu suka nonton kartun, sekarang dah ngga... \;D/ \;D/ \;D/ (tapi w masih lhoo... ^-^ tapi itu hanya menyangkut beberapa kartun... :P :P gak kyk kecil dulu lagi lhaa, power rangers masih sour nontonnya, skrg paling liat gitu aja, gak ikutin ceritanya dari awal mpe akhir lagi, kyk dulu... :P )

kgk bisa lanjut lagii...==""
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: anakbuanganlangit on 04 June 2010, 07:43:51 PM
gw cuma pgn tanya...kita itu asalnya darimana sih? maksudnya, klo ga yg ciptain, apa kita ada dgn sendirinya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 07 June 2010, 09:48:44 PM
Mau tanya,
Menurut Ajahn Chah pikiran dan hati/perasaan itu ibarat minyak dan air."... pikiran dan perasaan kita akan berada pada satu sisi dan hati akan berada di sisi yang lain. Sama seperti minyak dan air - keduanya bisa berada di dalam satu botol, tetapi dalam keadaan terpisah" *sumber sebatang pohon di tengah hutan
Bisa di jelaskan lebih rinci?,
Apa buddhsim mengenal istilah perasaan?apa bahasa palinya?

Lalu, Ajahn chah sering mengatakan jangan melekat pada perasaan,mohon di jelasakan lebih rinci..


Thank sebelumnya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: ShiningWizard on 08 June 2010, 02:05:47 AM
Halo KK Atau CC sekalian..
Mohon Maap Ya Kalo Pertanyaan Saya Kurang Pantas..
Sebagai Seorang Pemula
Saya Ingin Bertanya ...
1. Bagaimana Caranya Meyakinkan Teman-Temanku Bahwa Membicarakan/Mendiskusikan  Hal Mengenai Hantu Dan Sejenisnya Dalam Keadaan Remang2 adalah hal yg sebenarnya tidak patut dilakukan..?
2. Salah Satu Teman Saya Memiliki Six Sense Untuk Melihat Ke Makhluk dari  Alam Lain, Teman Saya pernah Memberi Tahu Bahwa Itu Diturunkan dari garis keturunan(seperti ahli waris) , dari Sudut Pandang Buddhisme, Apakah bisa terjadi hal Seperti Itu?
3. "Berbuat Baik Dibarengi Dengan Kebijaksanaan"... Hal Yg Sering di dengar, ditulis dan diucapkan ..
tetapi sulit diterapkan... Dalam Hal Berorganisasi Sebagai Seorang Ketua,Saya Pernah Gagal ...
Mohon Diberi Pencerahan mengenai "Berbuat Baik Dibarengi Dengan Kebijaksanaan"?

Terima kasih Kepada KK dan CC yg bersedia Menjawab..
^^

Hup All Beings Will Be Well And Happy

Namaste
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 08 June 2010, 07:14:53 AM
1. Bagaimana Caranya Meyakinkan Teman-Temanku Bahwa Membicarakan/Mendiskusikan  Hal Mengenai Hantu Dan Sejenisnya Dalam Keadaan Remang2 adalah hal yg sebenarnya tidak patut dilakukan..?

kenapa ya tidak patut membicarakan mengenai Hantu dalam keadaan remang2? kita hanya bisa meyakinkan orang jika kita memiliki argumentasi dan alasan yg kuat yg mendukung pernyataan kita.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: pemula on 08 June 2010, 08:29:36 AM
Bro Upasaka, saya ingin mengajukan pertanyaan :

1. Kenapa Sang BUddha Mengajarkan kita 5 sila? dan jalan tengah? apa manfaatnya?
2. Hidup ini penuh dengan godaan, kekotoran, kesusahan, jalan apakah yang harus diambil?
3. Apa manfaat dari menjalankan Sila?

sementara ini dulu :) _/\_ :lotus:

Mao tau? oba aja dulu... :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: pemula on 08 June 2010, 08:32:47 AM
Halo KK Atau CC sekalian..
Mohon Maap Ya Kalo Pertanyaan Saya Kurang Pantas..
Sebagai Seorang Pemula
Saya Ingin Bertanya ...
1. Bagaimana Caranya Meyakinkan Teman-Temanku Bahwa Membicarakan/Mendiskusikan  Hal Mengenai Hantu Dan Sejenisnya Dalam Keadaan Remang2 adalah hal yg sebenarnya tidak patut dilakukan..?
2. Salah Satu Teman Saya Memiliki Six Sense Untuk Melihat Ke Makhluk dari  Alam Lain, Teman Saya pernah Memberi Tahu Bahwa Itu Diturunkan dari garis keturunan(seperti ahli waris) , dari Sudut Pandang Buddhisme, Apakah bisa terjadi hal Seperti Itu?
3. "Berbuat Baik Dibarengi Dengan Kebijaksanaan"... Hal Yg Sering di dengar, ditulis dan diucapkan ..
tetapi sulit diterapkan... Dalam Hal Berorganisasi Sebagai Seorang Ketua,Saya Pernah Gagal ...
Mohon Diberi Pencerahan mengenai "Berbuat Baik Dibarengi Dengan Kebijaksanaan"?

Terima kasih Kepada KK dan CC yg bersedia Menjawab..
^^

Hup All Beings Will Be Well And Happy

Namaste
 _/\_

Jangan pernah berusaha membuat orang lain seperti mu, karena setiap orang memiliki jalannya sendiri, berusaha lah menjadi lebih baik, dengan demikian, semoga segala sesuatunya menjadi lebih baik. TQ..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: pemula on 08 June 2010, 08:41:34 AM
teman2..ada yg bisa bantu saya jawab pertanyaan ini..
dibuddhisme kan katanya anatta(tiada inti/aku),jadi sebenarnya siapa yg melewati dunia ini?siapa yg berbuat kebajikan?siapa yg mencapai pencerahan?kalo tiada aku lalu siapa pelakunya n siapa yg mendapat karma baiknya?
mohon dibantu jawabannya..thanx frenz

Anatta (Tiada aku, inti) / pelenyapan ego, "(keadaan batin seseorang yang tidak melekat, terlepas akan segala konseps)" hingga, tidak tersinggung, tidak menginginkan sesuatu, tidak juga menerapkan sesuatu. yang untuk dipelajari dan dicapai. itu aja maksudnya,,,,
bukan pertanyaan untuk, siapa...? "Materi khusus pemula"
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 08 June 2010, 10:15:18 AM
Mau tanya,
Menurut Ajahn Chah pikiran dan hati/perasaan itu ibarat minyak dan air."... pikiran dan perasaan kita akan berada pada satu sisi dan hati akan berada di sisi yang lain. Sama seperti minyak dan air - keduanya bisa berada di dalam satu botol, tetapi dalam keadaan terpisah" *sumber sebatang pohon di tengah hutan
Bisa di jelaskan lebih rinci?,
Apa buddhsim mengenal istilah perasaan?apa bahasa palinya?

Lalu, Ajahn chah sering mengatakan jangan melekat pada perasaan,mohon di jelasakan lebih rinci..


Thank sebelumnya

Dalam istilah Bahasa Pali, "perasaan" disebut dengan vedana. Mungkin dalam hal ini, Ajahn Chah menjelaskan bahwa keputusan yang kita ambil karena perasaan bisa berbeda dengan keputusan yang kita ambil karena pikiran (pertimbangan akal sehat; dalam konteks ini mungkin maksudnya adalah panna).

Perasaan dan pikiran bisa ada dalam diri kita, namun bisa saling bertolak-belakang. Karena itu sebaiknya mengambil keputusan berdasarkan apa yang bermanfaat, bukan mengambil keputusan berdasarkan apa yang disukai atau apa yang tidak disukai.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 08 June 2010, 10:15:27 AM
Halo KK Atau CC sekalian..
Mohon Maap Ya Kalo Pertanyaan Saya Kurang Pantas..
Sebagai Seorang Pemula
Saya Ingin Bertanya ...
1. Bagaimana Caranya Meyakinkan Teman-Temanku Bahwa Membicarakan/Mendiskusikan  Hal Mengenai Hantu Dan Sejenisnya Dalam Keadaan Remang2 adalah hal yg sebenarnya tidak patut dilakukan..?
2. Salah Satu Teman Saya Memiliki Six Sense Untuk Melihat Ke Makhluk dari  Alam Lain, Teman Saya pernah Memberi Tahu Bahwa Itu Diturunkan dari garis keturunan(seperti ahli waris) , dari Sudut Pandang Buddhisme, Apakah bisa terjadi hal Seperti Itu?
3. "Berbuat Baik Dibarengi Dengan Kebijaksanaan"... Hal Yg Sering di dengar, ditulis dan diucapkan ..
tetapi sulit diterapkan... Dalam Hal Berorganisasi Sebagai Seorang Ketua,Saya Pernah Gagal ...
Mohon Diberi Pencerahan mengenai "Berbuat Baik Dibarengi Dengan Kebijaksanaan"?

Terima kasih Kepada KK dan CC yg bersedia Menjawab..
^^

Hup All Beings Will Be Well And Happy

Namaste
 _/\_

Halo ShiningWizard...

1) Apa alasan Anda bahwa hal itu tidak patut dilakukan?

2) Buddhisme tidak membahas perihal itu. Mungkin saja hal itu bisa terjadi, namun sepertinya tidak mungkin terjadi hanya karena satu sebab saja.

3) Ketika menjadi kepala organisasi, apapun keputusan yang Anda ambil mungkin mengundang pro dan kontra. Setiap keputusan penting yang diambil cenderung menguntungkan salah satu pihak, dan mungkin bisa merugikan salah satu pihak. Karena itu, keputusan baik yang tepat dan bijaksana adalah keputusan yang diambil untuk kepentingan masa kini yang bisa memberikan keuntungan positif bagi bersama dalam jangka waktu yang panjang. Jika keputusan ini bisa merugikan salah satu pihak, jelaskanlah bahwa keputusan ini penting diambil untuk kesejahteraan bersama. Namun usahakanlah agar pihak yang dirugikan itu bisa memetik manfaatnya, cepat atau lambat.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 08 June 2010, 10:20:34 AM
gw cuma pgn tanya...kita itu asalnya darimana sih? maksudnya, klo ga yg ciptain, apa kita ada dgn sendirinya?

Buddhisme tidak menjelaskan seputar asal mula kehidupan. Sebab bila ada asal mula kehidupan, maka pasti ada asal mula yang mengakibatkan adanya kehidupan. Dengan demikian ada pula asal mula yang mengakibatkan adanya asal mula yang mengakibatkan adanya kehidupan, dan seterusnya...

Dalam hal ini, Buddhisme memilih untuk tidak berkomentar lebih jauh daripada menciptakan spekulasi yang panjang dan mudah dibantah.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: ShiningWizard on 09 June 2010, 06:30:04 AM
Terima Kasih... atas jawaban kk dan cc2 sekalian
 [at] kk Pemula : maap kk.. ^^
mengenai jawaban anda ...
saya tidak pernah memaksakan orang lain untuk menjadi seperti saya..
saya bukan manusia yg sempurna..
karena tiada yg kekal d dunia ini..
bahkan seandainya kalo bisa tidak perlu ada kata saya.. ^^

 [at] kk upasaka:
mengenai Jawaban mengapa alasan hal itu tidak patut dilakukan..(pertanyaan pertama)
Penjelasan begini kk
Saya memimpin sebuah organisasi komunitas kegiatan seni...
Pada Hari Sabtu kemarin.. tidak Biasanya..
pada saat istirahat setelah jadwal latihan sekitar jam 7-8 malam..
tiba2 lampu dimatikan dan hanya menyisakan sedikit lampu kecil dan keadaan ampir gelap seutuhnya..
dan sebagian anak didik berkumpul dalam keadaan gelap dan sepakat membicarakan hal2 mengenai hantu.. 
semacam tantangan agar terasa lebih seru atau menegangkan..
saya merasa apabila ini berlanjut akan berdampak efek yg tidak positif..
setelah itu saya menasehati mereka dan berusaha meyakinkan mereka ..
hal seperti itu tidak ada habisnya untuk dibicarakan atau dibahas..
namun saya merasa masih blum menggunakan kata yang tepat..
dengan alasan itu saya menanyakan pada kk dan cc sekalian..
itu lah alasan saya mengapa saya merasa hal itu tidak patut dilakukan..
^^



Sekali lagi Mohon Maap kalo ada kata2 kurang berkenan

Terima kasih

Namaste
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 09 June 2010, 10:42:28 AM
[at] kk upasaka:
mengenai Jawaban mengapa alasan hal itu tidak patut dilakukan..(pertanyaan pertama)
Penjelasan begini kk
Saya memimpin sebuah organisasi komunitas kegiatan seni...
Pada Hari Sabtu kemarin.. tidak Biasanya..
pada saat istirahat setelah jadwal latihan sekitar jam 7-8 malam..
tiba2 lampu dimatikan dan hanya menyisakan sedikit lampu kecil dan keadaan ampir gelap seutuhnya..
dan sebagian anak didik berkumpul dalam keadaan gelap dan sepakat membicarakan hal2 mengenai hantu.. 
semacam tantangan agar terasa lebih seru atau menegangkan..
saya merasa apabila ini berlanjut akan berdampak efek yg tidak positif..
setelah itu saya menasehati mereka dan berusaha meyakinkan mereka ..
hal seperti itu tidak ada habisnya untuk dibicarakan atau dibahas..
namun saya merasa masih blum menggunakan kata yang tepat..
dengan alasan itu saya menanyakan pada kk dan cc sekalian..
itu lah alasan saya mengapa saya merasa hal itu tidak patut dilakukan..
^^



Sekali lagi Mohon Maap kalo ada kata2 kurang berkenan

Terima kasih

Namaste
 _/\_

Yang saya tanyakan dari awal adalah: "Apa alasan Anda bahwa hal itu bisa memberi dampak efek yang tidak positif?" :)

Kalau Anda tidak ingin mereka membicarakan hal itu, usulkan saja: "Lebih baik kita membahas topik yang lain." Tapi Anda harus sudah siap mental, bahwa terkadang usul Anda bisa ditolak.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 09 June 2010, 06:40:09 PM
gw cuma pgn tanya...kita itu asalnya darimana sih? maksudnya, klo ga yg ciptain, apa kita ada dgn sendirinya?

Buddhisme tidak menjelaskan seputar asal mula kehidupan. Sebab bila ada asal mula kehidupan, maka pasti ada asal mula yang mengakibatkan adanya kehidupan. Dengan demikian ada pula asal mula yang mengakibatkan adanya asal mula yang mengakibatkan adanya kehidupan, dan seterusnya...

Dalam hal ini, Buddhisme memilih untuk tidak berkomentar lebih jauh daripada menciptakan spekulasi yang panjang dan mudah dibantah.

Jawaban sdr. Upasaka sudah tepat, saya cuma menambahkan kutipan sutta yang mendukung jawaban tsb:

Quote
Tidak terbayangkan, para bhikkhu, lingkaran kehidupan (samsara) ini, tidak dapat ditemukan awal mula dari makhluk pertama, yang dihalangi oleh ketidaktahuan dan diliputi oleh nafsu keinginan, berkelana ke sana ke mari dalam lingkaran kelahiran kembali ini.

(Samyutta Nikaya, XV:5)

_/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: ShiningWizard on 10 June 2010, 02:01:09 AM

Yang saya tanyakan dari awal adalah: "Apa alasan Anda bahwa hal itu bisa memberi dampak efek yang tidak positif?" :)

Kalau Anda tidak ingin mereka membicarakan hal itu, usulkan saja: "Lebih baik kita membahas topik yang lain." Tapi Anda harus sudah siap mental, bahwa terkadang usul Anda bisa ditolak.

maap kk..
lalu apakah saya membiarkan akankah memberi efek positif??
:)
bukan bermaksud argumen..
saya cuman bertanya..

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 10 June 2010, 10:54:04 AM
maap kk..
lalu apakah saya membiarkan akankah memberi efek positif??
:)
bukan bermaksud argumen..
saya cuman bertanya..

 _/\_

Belum tentu ada efek positif juga. :)

Memang ada banyak pendapat yang mengatakan kalau membicarakan seputar hantu di tempat gelap itu pamali, karena bisa saja hantunya datang atau "jahil". Kalau Anda mencemaskan hal ini juga, sebaiknya Anda ajak teman-teman Anda untuk "permisi" sebelum membicarakan hal itu. Seharusnya tidak ada yang perlu dirisaukan lebih jauh setelah itu. Kalau Anda masih belum merasa nyaman, ada baiknya Anda menegor mereka. Jika mereka tidak menghiraukan kata-kata Anda, Anda juga bisa untuk tidak mengikuti pembicaraan itu.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sudargo on 15 June 2010, 12:19:35 PM
Rekan-rekan sedharma, mohon bantuannya.
Ketika saya melakukan meditasi anapanasati, meskipun belum terpusat  tapi sedikit banyak sudah dapat mengendalikan pikiran yang mengembara. Tapi yang jadi masalahnya adalah setelah selesai meditasi, saya merasa semua nafsu seperti birahi, benci, kesal, sebel, gelisah dll bergejolak tak menentu. Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya? Mohon penjelasannya.

Trims
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DragonHung on 15 June 2010, 12:41:01 PM
Rekan-rekan sedharma, mohon bantuannya.
Ketika saya melakukan meditasi anapanasati, meskipun belum terpusat  tapi sedikit banyak sudah dapat mengendalikan pikiran yang mengembara. Tapi yang jadi masalahnya adalah setelah selesai meditasi, saya merasa semua nafsu seperti birahi, benci, kesal, sebel, gelisah dll bergejolak tak menentu. Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya? Mohon penjelasannya.

Trims


Sedikit menyumbangkan pendapat.

Saya pernah menanyakan pada guru saya, apa tanda latihan meditasi kita itu tidak salah jalan atau salah arah?

Guru saya menjawab, kalo disederhanakan,  setelah anda SELESAI meditasi, batin anda menjadi tenang, bahagia, jernih dan damai, itu berarti arah anda sudah benar.
Jika hasilnya menjadi sebaliknya, berarti dalam proses meditasi anda, ada hal yg salah.

Kejadian yg anda alami adalah hal yg wajar apalagi jika baru2 belajar meditasi. Hal itu terjadi karna anda TERLALU memaksa untuk menaklukkan pikiran anda, dan pikiran anda melawannya. Tapi jangan takut, banyak yg mengalami hal demikian. Ini adalah proses yg normal.

Cara mengatasinya, pikiran dan batin boleh bergejolak (selama anda terus berlatih) tapi jangan sampai gejolak2 itu membuat anda melanggar sila.
Jadi caranya adalah dengan memegang kuat sila anda terus menerus, dan teruskan latihan anda. Lama kelamaan semua itu akan mengendap dan batin anda akan menjadi tenang.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sudargo on 15 June 2010, 12:59:58 PM
Terimakasih atas nasehat dan sarannya. Anumodana. Saya jadi lebih pede lagi untuk bermeditasi.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 17 June 2010, 02:55:33 PM
Mo nanya dong, dalam ajaran sang Buddha kan ada yang namanya anatta yaitu tidak mengenal yang namanya aku sejati. Kalo misalnya ada orang yang meninggal trus dia jadi arwah penasaran ato gentayangan, itu namanya roh ato bukan ? atukah itu bentuk baru tumimbal lahirnya ?

Mohon penjelasannya...^^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: marcedes on 17 June 2010, 08:32:20 PM
Mo nanya dong, dalam ajaran sang Buddha kan ada yang namanya anatta yaitu tidak mengenal yang namanya aku sejati. Kalo misalnya ada orang yang meninggal trus dia jadi arwah penasaran ato gentayangan, itu namanya roh ato bukan ? atukah itu bentuk baru tumimbal lahirnya ?

Mohon penjelasannya...^^
arwah itu juga merupakan sebuah bentuk dari tumimbal lahir....
jadi Roh dalam manusia tidak ada...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 24 June 2010, 01:43:50 AM
Mo nanya lagi...

Sutra Hati itu ada ga dalam mazhab Theravada ? Dengar2 banyak yang bilang kalo sutra hati itu sutra yang sangat bagus isinya, boleh dikasih ringkasan ga tentang sutra hati itu intinya tentang apa ?  _/\_

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: pemula on 24 June 2010, 08:12:27 AM
Mo nanya lagi...

Sutra Hati itu ada ga dalam mazhab Theravada ? Dengar2 banyak yang bilang kalo sutra hati itu sutra yang sangat bagus isinya, boleh dikasih ringkasan ga tentang sutra hati itu intinya tentang apa ?  _/\_

 _/\_ maksudnya Insting geto y?
 :-?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: pemula on 24 June 2010, 08:16:29 AM
Mo nanya dong, dalam ajaran sang Buddha kan ada yang namanya anatta yaitu tidak mengenal yang namanya aku sejati. Kalo misalnya ada orang yang meninggal trus dia jadi arwah penasaran ato gentayangan, itu namanya roh ato bukan ? atukah itu bentuk baru tumimbal lahirnya ?

Mohon penjelasannya...^^

y, menurut Dhamma-Nya,

Patisandhi (Pali) / Punarbhava (Sangsekerta) berati, tumimbal-lahir yaitu, kelahiran-kembali atau lebih sederhana adalah suatu bentuk proses  penerusan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 24 June 2010, 11:31:47 AM
Mo nanya lagi...

Sutra Hati itu ada ga dalam mazhab Theravada ? Dengar2 banyak yang bilang kalo sutra hati itu sutra yang sangat bagus isinya, boleh dikasih ringkasan ga tentang sutra hati itu intinya tentang apa ?  _/\_
Sutra Hati tidak tertulis di Tipitaka (Aliran Theravada). Ada banyak pembahasan mengenai Sutra Hati di Forum ini. Anda bisa membaca beberapa pembahasannya di Board Studi Sutta/Sutra (http://dhammacitta.org/forum/index.php/board,25.0.html).


y, menurut Dhamma-Nya,

Patisandhi (Pali) / Punarbhava (Sangsekerta) berati, tumimbal-lahir yaitu, kelahiran-kembali atau lebih sederhana adalah suatu bentuk proses  penerusan.
Patisandhi (tambahan: patisandhi vinnana) yang hendak Anda maksudkan artinya adalah "kesadaran penerus"; dan artinya bukan tumimbal-lahir. Dalam kosakata Bahasa Pali, tumimbal lahir disebut dengan istilah "punnabhava".
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 24 June 2010, 01:56:05 PM
Kalo Sang Hyang Adi Buddha itu apa ?  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 24 June 2010, 09:03:16 PM
Kalo Sang Hyang Adi Buddha itu apa ?  _/\_
Tuhan Yang Maha Esa ;D ;D ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 25 June 2010, 12:39:05 AM
Tuhan yang Maha Esa itu merujuk pada Nibbana atau sebuah sosok ?

Kalau arwah gentayangan itu adalah bentuk tumimbal lahir, bagaimana dengan konteks orang yang kerasukan, sebuah wujud tumimbal lahir bersatu dengan wujud tumimbal lahir lain ? 

Buddha Dipankara itu termasuk dalam salah satu dari 28 SammaSamBuddha yang pernah dilahirkan di dunia kita ini ga ? _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 25 June 2010, 10:56:06 AM
Tuhan yang Maha Esa itu merujuk pada Nibbana atau sebuah sosok ?

Kalau arwah gentayangan itu adalah bentuk tumimbal lahir, bagaimana dengan konteks orang yang kerasukan, sebuah wujud tumimbal lahir bersatu dengan wujud tumimbal lahir lain ? 

Buddha Dipankara itu termasuk dalam salah satu dari 28 SammaSamBuddha yang pernah dilahirkan di dunia kita ini ga ? _/\_
Sang Hyang Adi Buddha yang diusungkan oleh Buddhayana ini merujuk pada konsep ketuhanan sebagai personal dan sekaligus impersonal. Sang Hyang Adi Buddha ini merujuk pada benih kebudhaan yang ada di setiap makhluk, dan juga merujuk pada Tiga Tubuh Dharma yang dipopulerkan oleh Agama Buddha Aliran Mahayana.

Belum ada penjelasan detil dari Tipitaka mengenai kondisi seseorang yang kesurupan. Kalau saya berkomentar bahwa kesurupan bukanlah "roh" (hantu) yang masuk dan menguasai tubuh seseorang. Namun entah bagaimana caranya "roh" (hantu) itu mempengaruhi pikiran seseorang yang lemah, sehingga pikiran orang tersebut berhasil diberi sugesti dan diarahkan sedemikian rupa sehingga yang tampak adalah kesurupan.

Buddha Dipankara termasuk dalam formasi Sammasambuddha yang pernah muncul sebelum Buddha Gotama. Tetapi Buddha Dipankara bukan muncul di Planet Bumi kita ini.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sukuhong on 25 June 2010, 11:56:58 AM
Tuhan yang Maha Esa itu merujuk pada Nibbana atau sebuah sosok ?

Kalau arwah gentayangan itu adalah bentuk tumimbal lahir, bagaimana dengan konteks orang yang kerasukan, sebuah wujud tumimbal lahir bersatu dengan wujud tumimbal lahir lain ? 

Buddha Dipankara itu termasuk dalam salah satu dari 28 SammaSamBuddha yang pernah dilahirkan di dunia kita ini ga ? _/\_
Sang Hyang Adi Buddha yang diusungkan oleh Buddhayana ini merujuk pada konsep ketuhanan sebagai personal dan sekaligus impersonal. Sang Hyang Adi Buddha ini merujuk pada benih kebudhaan yang ada di setiap makhluk, dan juga merujuk pada Tiga Tubuh Dharma yang dipopulerkan oleh Agama Buddha Aliran Mahayana.

Belum ada penjelasan detil dari Tipitaka mengenai kondisi seseorang yang kesurupan. Kalau saya berkomentar bahwa kesurupan bukanlah "roh" (hantu) yang masuk dan menguasai tubuh seseorang. Namun entah bagaimana caranya "roh" (hantu) itu mempengaruhi pikiran seseorang yang lemah, sehingga pikiran orang tersebut berhasil diberi sugesti dan diarahkan sedemikian rupa sehingga yang tampak adalah kesurupan.

Buddha Dipankara termasuk dalam formasi Sammasambuddha yang pernah muncul sebelum Buddha Gotama. Tetapi Buddha Dipankara bukan muncul di Planet Bumi kita ini.

Bumi kita sampai sekarang hanya pernah dihuni 4 Buddha, dan akan datang adalah Buddha Metteya (hanya 5 Buddha) sesudah itu akan hancur dan terbentuk lagi bumi dst ............... tanpa ada akhir .........

Buddha Dipankara ada 'dibumi' jauh sebelum planet bumi ini terbentuk (artinya bumi ini sudah berproses berkali-kali) dari mulai hancur terbentuk bumi, hancur terbentuk bumi, hancur terbentuk bumi dst  ...............) tidak ada akhir......

kamsia
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sukuhong on 25 June 2010, 12:06:23 PM
Quote
Belum ada penjelasan detil dari Tipitaka mengenai kondisi seseorang yang kesurupan. Kalau saya berkomentar bahwa kesurupan bukanlah "roh" (hantu) yang masuk dan menguasai tubuh seseorang. Namun entah bagaimana caranya "roh" (hantu) itu mempengaruhi pikiran seseorang yang lemah, sehingga pikiran orang tersebut berhasil diberi sugesti dan diarahkan sedemikian rupa sehingga yang tampak adalah kesurupan.

Setuju !
IMO
pikiran lemah adalah salah satu penyebab seseorang bisa 'dipengaruhi' oleh makhluk halus lainnya
bisa juga penyebab lainnya yaitu hubungan Kamma masa lampau seseorang dengan makhluk halus itu,  sehingga pikirannya bisa 'terkoneting' dengan makhluk2 halus tersebut (hantu, asura, dewa).
kamsia
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 25 June 2010, 12:08:43 PM
Quote
Bumi kita sampai sekarang hanya pernah dihuni 4 Buddha, dan akan datang adalah Buddha Metteya (hanya 5 Buddha) sesudah ini akan hancur dan terbentuk lagi bumi dst ............... tanpa ada akhir .........

Buddha Dipankara ada 'dibumi' jauh sebelum planet bumi ini terbentuk (artinya bumi ini sudah berproses berkali) dari mulai hancur terbentuk bumi, hancur terbentuk bumi, hancur terbentuk bumi dst  ...............)

 
Maksudnya dari bumi ini terbentuk sampe hancur nantinya itu satu kalpa ya ? dan di kalpa kita ini pernah ada 4 SammaSamBuddha Buddha yang akan menjadi 5 pada saat Bodhisattva Maitreya mencapai KeBudhaan ?

jadi Buddha Dipankara itu Buddha yang pernah hidup jauh sebelum kalpa kita karena bumi ini sudah berulangkali terbentuk dan hancur...  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 25 June 2010, 04:00:27 PM
Lanjut nanya lagi yah...  :D

Beda meditasi Vipassana ama Samantha apa ?

Arahat itu sudah tidak menanam karma lagi, itu maksudnya bagaimana ? Kalo mereka melakukan interaksi kan pasti mau tidak mau bisa saja menanam karma lagi.. apakah mereka bisa mengetahui batasan-batasan sikap yang merupakan penanaman karma dan yang bukan ?

Apakah orang awam yang telah menjadi Arahat, harus ditahbiskan sebagai bhikku ? Apa akibatnya jika tidak ditahbiskan ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DragonHung on 25 June 2010, 06:25:52 PM
Lanjut nanya lagi yah...  :D

Beda meditasi Vipassana ama Samantha apa ?

Arahat itu sudah tidak menanam karma lagi, itu maksudnya bagaimana ? Kalo mereka melakukan interaksi kan pasti mau tidak mau bisa saja menanam karma lagi.. apakah mereka bisa mengetahui batasan-batasan sikap yang merupakan penanaman karma dan yang bukan ?

Apakah orang awam yang telah menjadi Arahat, harus ditahbiskan sebagai bhikku ? Apa akibatnya jika tidak ditahbiskan ?

Kalo disederhanakan, samantha = meditasi ketenangan, vipasanna = meditasi pandangan terang

Untuk pertanyaan kedua, sang buddha mengatakan kehendak (cetana) itulah yg menimbulkan karma.
Para arahat dalam melakukan sesuatu tidak mempunyai kehendak lagi.

Yg ketiga, kalo tidak ditabhiskan, biasanya meninggal dunia
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: marcedes on 26 June 2010, 12:12:45 AM
Lanjut nanya lagi yah...  :D

Beda meditasi Vipassana ama Samantha apa ?

Arahat itu sudah tidak menanam karma lagi, itu maksudnya bagaimana ? Kalo mereka melakukan interaksi kan pasti mau tidak mau bisa saja menanam karma lagi.. apakah mereka bisa mengetahui batasan-batasan sikap yang merupakan penanaman karma dan yang bukan ?

Apakah orang awam yang telah menjadi Arahat, harus ditahbiskan sebagai bhikku ? Apa akibatnya jika tidak ditahbiskan ?

Kalo disederhanakan, samantha = meditasi ketenangan, vipasanna = meditasi pandangan terang

Untuk pertanyaan kedua, sang buddha mengatakan kehendak (cetana) itulah yg menimbulkan karma.
Para arahat dalam melakukan sesuatu tidak mempunyai kehendak lagi.

Yg ketiga, kalo tidak ditabhiskan, biasanya meninggal dunia
masa sih arahat melakukan sesuatu tidak pakai kehendak?
mau makan, mau adakan upacara ga pakai kehendak, reflex aja gitu?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 27 June 2010, 11:24:34 AM
Kalo disederhanakan, samantha = meditasi ketenangan, vipasanna = meditasi pandangan terang

Untuk pertanyaan kedua, sang buddha mengatakan kehendak (cetana) itulah yg menimbulkan karma.
Para arahat dalam melakukan sesuatu tidak mempunyai kehendak lagi.

Yg ketiga, kalo tidak ditabhiskan, biasanya meninggal dunia
masa sih arahat melakukan sesuatu tidak pakai kehendak?
mau makan, mau adakan upacara ga pakai kehendak, reflex aja gitu?

setahu saya cetana yang menemani arahat adalah maha kiriya. bukan ldm, bukan aldm, sehingga tidak menghasilkan kamma lagi.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 30 June 2010, 10:45:28 PM
Lanjut nanya ya...

Dalam Buddhisme Mahayana menempuh jalur Bodhisattva untuk menjadi seorang SammaSamBuddha sehingga harus menyempurnakan sepuluh paramita dan mencegah dirinya agar tidak menjadi arahat sampai dirinya mencapai titi saturasi, tidak peduli berapa kalpa yang dibutuhkan sampai pada akhirnya dapat menyatakan tekad di depan seorang SammaSamBuddha dan kemudian dapat merealisasikan Nibanna, mempunyai pengetahuan yang luas tentang alam semesta, serta dapat membabarkan Dhamma yang dapat menjadi pegangan bagi umat manusia dalam hidup . -> Apakah benar ?

Jika bisa menjadi seorang Samma SamBuddha, mengapa ada yang hanya ingin mencapai arahat, apakah karena sulit ?

Apa ruginya hanya mencapai tingkat arahat ?

Kalau yang terlahir di tanah suci Buddha seperti Amitabha buddha, itu jalur Bodhisttva juga ato hanya sampai arahat ?

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 30 June 2010, 10:48:27 PM
dalam literatur theravada pun dikatakan jika ingin menjadi arahat, harus memenuhi 10 parami juga.
kemudian dalam literatur theravada pun tidak eksklusif hanya arahat saja, ada juga makhluk-makhluk yang beradithana menjadi sammasambuddha.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 01 July 2010, 09:34:22 AM
 _/\_
mau nanya lagi
orang yang bunuh diri akibat apa yang terjadi padanya ?
dari yang telah saya dengar ada 2 versi akibatnya :
1. akan bunuh diri lagi sebanyak 7 kali kelahiran jika terlahir sebagai manusia
    tidak ada dijelaskan apakah bunuh diri yg ke 2 kalinya ini membawa akibat yang sama lagi

2. dalam 500 tahun jika terlahir kembali menjadi manusia akan cenderung bunuh diri lagi
    di sini dijelaskan jika ia bunuh diri lagi maka akan berulang lagi hal yang diatas

adakah sutta yang menjelaskan tentang akibat dari bunuh diri ?
 _/\_ terima kasih sebelumnya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Yi FanG on 01 July 2010, 10:13:30 AM
temen2, sy mw tnya nih..
sbenerny krishna yang d TPI itu, dewa to brahma?
 ::)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Yi FanG on 01 July 2010, 06:11:55 PM
temen2, ad yg tw g??
kenapa org yg ud meninggal 2 hari masih bisa nangis??..
 ::)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 08 July 2010, 03:47:11 PM
_/\_
mau nanya lagi
orang yang bunuh diri akibat apa yang terjadi padanya ?
dari yang telah saya dengar ada 2 versi akibatnya :
1. akan bunuh diri lagi sebanyak 7 kali kelahiran jika terlahir sebagai manusia
    tidak ada dijelaskan apakah bunuh diri yg ke 2 kalinya ini membawa akibat yang sama lagi

2. dalam 500 tahun jika terlahir kembali menjadi manusia akan cenderung bunuh diri lagi
    di sini dijelaskan jika ia bunuh diri lagi maka akan berulang lagi hal yang diatas

adakah sutta yang menjelaskan tentang akibat dari bunuh diri ?
 _/\_ terima kasih sebelumnya

orang melakukan bunuh diri atas dasar dosa mula citta, dan jika orang meninggal dengan kondisi dosa mula citta, maka yg bersangkutan akan lahir di alam niraya

temen2, ad yg tw g??
kenapa org yg ud meninggal 2 hari masih bisa nangis??..
 ::)

tau dari mana nangis, sis?

kalo yg saya tahu selama ini, adalah berdasar dari org yg bisa "melihat" padahal bisa saja itu mahluk lain dengan wujud yg mirip dengan almarhum
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 08 July 2010, 03:53:54 PM
_/\_
mau nanya lagi
orang yang bunuh diri akibat apa yang terjadi padanya ?
dari yang telah saya dengar ada 2 versi akibatnya :
1. akan bunuh diri lagi sebanyak 7 kali kelahiran jika terlahir sebagai manusia
    tidak ada dijelaskan apakah bunuh diri yg ke 2 kalinya ini membawa akibat yang sama lagi

2. dalam 500 tahun jika terlahir kembali menjadi manusia akan cenderung bunuh diri lagi
    di sini dijelaskan jika ia bunuh diri lagi maka akan berulang lagi hal yang diatas

adakah sutta yang menjelaskan tentang akibat dari bunuh diri ?
 _/\_ terima kasih sebelumnya

orang melakukan bunuh diri atas dasar dosa mula citta, dan jika orang meninggal dengan kondisi dosa mula citta, maka yg bersangkutan akan lahir di alam niraya

wah terima kasih udah di jawab, wa kira karena pertanyaannya aneh jadi gak dijawab  ;D
mengenai lahir ke alam niraya sudah pasti
maksudnya jika terlahir sebagai manusia apa yang terjadi ?
ada sutta yang mendukung ko ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: markosprawira on 08 July 2010, 04:03:58 PM
kalo menjadi manusia, biasanya akan menjadi manusia cacat (ahetuka puggala) karena untuk bisa bunuh diri, itu perlu dosamula citta yang "besar"....

ehm ini saya menjawab berdasar abhidhamma agar jelas bhw dengan proses citta yg seperti itu, akan berdampak seperti apa

untuk sutta, mgkn ada rekan2 DC lain yang lebih berkompeten
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: J.W on 08 July 2010, 05:08:55 PM
temen2, ad yg tw g??
kenapa org yg ud meninggal 2 hari masih bisa nangis??..
 ::)

tau dari mana nangis, sis?

kalo yg saya tahu selama ini, adalah berdasar dari org yg bisa "melihat" padahal bisa saja itu mahluk lain dengan wujud yg mirip dengan almarhum

Pernah dibahas dlm kasus yg hampir mirip..
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,6733.msg113271.html#msg113271 (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,6733.msg113271.html#msg113271)

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Yi FanG on 08 July 2010, 09:34:43 PM
tau dari mana nangis, sis?

kalo yg saya tahu selama ini, adalah berdasar dari org yg bisa "melihat" padahal bisa saja itu mahluk lain dengan wujud yg mirip dengan almarhum

sy tw na dr dd sy..
wktu plg dr balai sosial, dia crita..
katanya, wktu anakny nangis, mayatny nangis jg..  hidungnya keluar darah,..
ap dia bs dnger anakny nangis trus sedih y??
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 09 July 2010, 10:53:33 AM
sy tw na dr dd sy..
wktu plg dr balai sosial, dia crita..
katanya, wktu anakny nangis, mayatny nangis jg..  hidungnya keluar darah,..
ap dia bs dnger anakny nangis trus sedih y??
Terkadang, cairan di dalam mayat bisa keluar dari lubang-lubang di tubuh. Mungkin cairan di dalam, mungkin juga karena formalin yang berlebihan...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 09 July 2010, 11:42:58 AM
tau dari mana nangis, sis?

kalo yg saya tahu selama ini, adalah berdasar dari org yg bisa "melihat" padahal bisa saja itu mahluk lain dengan wujud yg mirip dengan almarhum

sy tw na dr dd sy..
wktu plg dr balai sosial, dia crita..
katanya, wktu anakny nangis, mayatny nangis jg..  hidungnya keluar darah,..
ap dia bs dnger anakny nangis trus sedih y??

tanda2 menangis adalah keluar air mata dari mata,
kalau keluar darah dari hidung namanya MIMISAN
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 09 July 2010, 10:57:35 PM
tau dari mana nangis, sis?

kalo yg saya tahu selama ini, adalah berdasar dari org yg bisa "melihat" padahal bisa saja itu mahluk lain dengan wujud yg mirip dengan almarhum

sy tw na dr dd sy..
wktu plg dr balai sosial, dia crita..
katanya, wktu anakny nangis, mayatny nangis jg..  hidungnya keluar darah,..
ap dia bs dnger anakny nangis trus sedih y??

tanda2 menangis adalah keluar air mata dari mata,
kalau keluar darah dari hidung namanya MIMISAN
Harus cepat2 di kompress tuch ... biar darahnya gak keluar lagi  :hammer:

Yi fang .... mayat tidak bisa lagi mendengar ato-pun menangis
"dia" sudah tidak merasakan apa-pun yg terjadi pada dirinya ....
keluar darah dri hidung .... itu mungkin metabolisme tubuh yg terakhir bukan karna bisa mendengar anaknya menangis  ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Yi FanG on 10 July 2010, 12:56:18 AM
tq JW.. link tu banyak x jawabanny,, beda" lagi. .  jadi bingung. . ??? ???

acek, maksud saya,,, matanya keluar air mata.. n idungnya juga keluar darah.. gitu lorr

kk virya,, mayatny ud d kremasi k0q..  ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 11 July 2010, 05:15:34 PM
Mo nanya dong, kalo petani kebun gt misalnya panen umbi2an, itu termasuk pembunuhan bukan ? kan harus dicabut ampe ke akar2nya...

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 11 July 2010, 05:31:58 PM
Mo nanya dong, kalo petani kebun gt misalnya panen umbi2an, itu termasuk pembunuhan bukan ? kan harus dicabut ampe ke akar2nya...

 _/\_


mangnya siapa yang dibunuh?
 
Makhluk hidup dalam ajaran Buddhism terdiri dari manusia dan hewan. Tumbuhan tidak termasuk. Makhluk hidup(manusia dan hewan) tersusun atas lima kelompok kehidupan yang disebut lima khandha, yang terdiri dari rupa (wujud yang tampak/badan jasmani), vedana (perasaan), sanna (pencerapan,mengingat), sankhara (keadaan-keadaan pikiran), vinnana (kesadaran). Lima khandha ini secara ringkas disebut jasmani dan batin (rupa  dan nama).

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 11 July 2010, 05:43:02 PM
Tumbuhan makhluk hidup kan ? (Menurut IPA), syarat2 terjadinya pembunuhan apa ? Mohon penjelasannya...

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 11 July 2010, 05:45:39 PM
Tumbuhan makhluk hidup kan ? (Menurut IPA), syarat2 terjadinya pembunuhan apa ? Mohon penjelasannya...

 _/\_

Menurut Dhamma ada 5 syarat yang kelimanya harus dipenuhi agar suatu perbuatan bisa disebut suatu tindakan membunuh:
-Adanya satu mahluk.
-Sadar bahwa itu mahluk.
-Niat untuk membunuh.
-Langkah-langkah perbuatan.
-Kematian sebagai akibatnya (mahluk itu betul-betul mati).

Dan menurut Dhamma, yang disebut makhluk secara umum adalah yang terdiri dari nama (batin) dan rupa (jasmani).

Nah, sebuah kasus kita membeli seonggok daging di pasar dan memasaknya dan memakannya, apakah ini disebut perbuatan pembunuhan? Mari kita cek 5 syarat tersebut.
- Apakah adanya satu makhluk ? Tidak, yang kita beli adalah seonggok daging. Ingat, yang namanya makhluk itu memiliki batin dan jasmani, sedangkan yang kita beli adalah hanya daging bagian dari jasmani.
- Apakah Sadar bahwa itu makhluk? Tidak, justru sadar bahwa itu bukan makhluk.
- Apakah ada niat untuk membunuh suatu makhluk? Tidak, hanya membeli untuk kemudian dimakan.
- Apakah ada langkah-langkah perbuatan sehingga makhluk tsb mati? Tidak, karena ketika kita datang sudah tergeletak seonggok daging.
- Apakah ada kematian sebagai akibat perbuatan kita? Tidak, jika tidak ada langkah-langkah perbuatan membunuh yang kita lakukan maka kita tidak bisa dipersalahkan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr. pao on 11 July 2010, 05:51:55 PM
Mo nanya dong, kalo petani kebun gt misalnya panen umbi2an, itu termasuk pembunuhan bukan ? kan harus dicabut ampe ke akar2nya...

 _/\_

Saat retret di "Pondok" ada seorang peserta menanya ke Sang Guru, pertanyaannya kira2 begitu : "Bhante, gmn kami harus bersikap, saat kita melewati kebun, tapi dibawah kebun itu tentu ada semut, belalang, dan binatang kecil lainnya, jika kita lewat pasti ada makluk yang keinjak mati, kalo saya tidak lewat kami tidak bisa mandi dan buang hajat?"
Ini sedikit kutipan yang masih gw ingat, : ".............. Kalo duduk aja tidak bergerak bearti sila-nya melebihi sila bhikkhu"  ^:)^ ^:)^ ^:)^
=)) =)) =))

Jika orang itu masuk kebun niatnya adalah mencari makhluk hidup untuk dibunuh bearti dia sedang melakukan pembunuhan. Jika Niatnya untuk menghidupkan keluarga ( mencari nafkah ) ini lain cerita.

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 11 July 2010, 06:00:01 PM
Kalo orang yang profesinya tukang jagal kan menjagal juga untuk menghidupi keluarga, brarti bukan pembunuhan ato tetap pembunuhan karena hewan terdiri dari nama dan rupa ?

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Terasi on 11 July 2010, 06:19:08 PM
Ikutan ah.. soalnya barusan baca ini hehe... kayaknya ada yang bilang jadi tukang jagal itu bukan penghidupan yang benar, makanya lebih baik dihindari. Mungkin maksudnya, hampir tak ada orang yang pilih profesi penjagal karena ditodong/diancam orang. Jadi bila sadar jadi penjagal bukanlah penghidupan yang benar, si penjagal bisa coba pikir-pikir alih profesi, jadi pedagang sayuran atau apa gitu.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Terasi on 11 July 2010, 06:25:21 PM
Tolong tanya, apa benar habis Asalha nanti bhikkhu-bhikkhu (and bhikkhuni-bhikkhuni) Theravada bakal masuk kandang, tidak akan mengajar di luar lagi? Kalau mengajar di dalam vihara mereka sendiri boleh tidak?
Selama masa vassa itu (bener vassa ya?), mereka ngapain saja?

Dan bpk-bpk ibu-ibu di sini, selama masa itu, bagaimana bila ingin dengarin dhamma talk dari bhante langsung?

Satu lagi, sorry, kalau bhikkhu boleh dipanggil bhante, kalau bhikkhuni Theravada dipanggil apa?
Belum pernah ketemu bhikkhuni Theravada sih.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 11 July 2010, 06:37:34 PM
Jadi..

Penjagal -> Pencaharian salah karena yang dijadikan objek adalah makhluk yang punya nama dan rupa

Petani -> Tidak salah karena tumbuhan punya rupa , namun tidak punya nama

^
Bener ga ?

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr. pao on 11 July 2010, 07:39:30 PM
Jadi..

Penjagal -> Pencaharian salah karena yang dijadikan objek adalah makhluk yang punya nama dan rupa

Petani -> Tidak salah karena tumbuhan punya rupa , namun tidak punya nama

^
Bener ga ?

 _/\_
Yap, tumbuhan tidak punya nama, khususnya bentuk2 pikiran tidak dimiliki oleh tumbuh-tumbuhan.

--------------------------------------------------------------------------

Suatu saat Ajahn Chah pergi ke desa nelayan untuk membabarkan dhamma, setelah berkumpul ma nelayan, Ajahn Chah menasehati para nelayan agar dapat menjauhi diri dari pembunuhan. Saat itu ada seorang nelayan memprotes "Kalo saya tidak menangkap ikan, saya makan apa? Dan keluarga ku makan apa? jika aku tidak tangkap ikan bagaimana orang bisa makan ikan, jika dunia ini tidak ada orang menangkap ikan, maka orang tidak akan bisa makan ikan, dan kalau anak-anak tidak makan ikan maka gizi mereka akan berkurang, jika gizi mereka kurang maka kesehatan akan terancam ? dan  .......... "
(sangat masuk akal statmen orang ini )

Ajahn Chah menjawab: "Aku menasehati kamu, karena aku mengenal sama kamu, dan aku menyarankan agar kamu bisa meninggalkan mata pencaharian dari pembunuhan dan mengalih ke mata pencaharian yang lebih baik. Kamu tidak usah kwatir dunia ini tidak ada orang menangkap ikan, kekurangan gizi, kesehatan mereka terancam dan lain sebagainya, karena jika kamu tidak nangkap ikan maka ada orang lain yang akan menangkap ikan, dan kalo orang itu aku kenal, aku akan menasehati dia juga, kalo orang itu tidak nangkap ikan, jangan kwatir, nanti akan ada orang lain lagi yang menangkap ikan, dan jika orang itu aku kenal, aku akan tetap menasehati dia juga. dan ........
( Ini jauh lebih masuk akal lagi ketimbang statmen yang diatas =))  )

-----------------------------------------------
Cerita ini gw dengar beberapa tahun yang lalu, inti percakapan kira2  begitulah, jika teman ada cerita ini yang lebih lengkap mohon share disini juga, karena sangat bermanfaat. semoga teman-teman bisa mengambil inti dari cerita ini.




Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 11 July 2010, 09:56:47 PM
Tolong tanya, apa benar habis Asalha nanti bhikkhu-bhikkhu (and bhikkhuni-bhikkhuni) Theravada bakal masuk kandang, tidak akan mengajar di luar lagi? Kalau mengajar di dalam vihara mereka sendiri boleh tidak?
Selama masa vassa itu (bener vassa ya?), mereka ngapain saja?

Dan bpk-bpk ibu-ibu di sini, selama masa itu, bagaimana bila ingin dengarin dhamma talk dari bhante langsung?

Satu lagi, sorry, kalau bhikkhu boleh dipanggil bhante, kalau bhikkhuni Theravada dipanggil apa?
Belum pernah ketemu bhikkhuni Theravada sih.

Setelah Asadha ...  Kathina
Selama Vassa (3 bulan) para Bhikkhu/ni .... tidak diperkenakan keluar/pergi dari Vihara ... kecuali ada hal2 penting ....
Bhikkhu ber-vassa kahn masih tetap di Vihara dan bole ceramah  ;D ....
Bhikkhuni Theravada dipanggil Ayya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 13 July 2010, 07:25:24 AM
Kalo Arahat Sariputta dan Mogallana meninggal karena apa ? bukannya Arahat bisa tetap bertahan hidup kalo dia mau ?

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 13 July 2010, 11:20:32 AM
Kalau YM. Sariputta disinggung sedikit di Mahaparinibanna Sutta, kemungkinan raungan singa terakhir sebelum parinibanna di tanah kelahirannya.

Kalau YM. Mogallana setelah diremukkan tulang2nya masih bertahan sampai minta ijin parinibanna sama Sang Buddha.

konon sih gak bisa parinibanna sebelom minta ijin, dan harus sebelum Sang Buddha parinibanna.

Yang gak bisa parinibanna sampai akhir kalpa itu khusus Sammasambuddha.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 13 July 2010, 01:14:51 PM
Jadi, Arahat tetap harus menjalani hisup sebagaimana mestinya dan mengimpasi karma ? trus yang harus minta izin brarti syarat ga wajib ya, karena YM. Sariputta parinibbana sebelum minta izin kan ?

Kalo paritta itu isinya itu dari sutta ya ?


 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Terasi on 21 July 2010, 09:58:40 PM
Ini pertanyaan agak selfish ya, tapi tolong jangan dimarahi dulu...

Kan katanya kita ini kayak gelombang radio, habis mati gelombangnya cari sel telur yang udah dibuahi untuk terlahir lagi. Gelombang radionya membawa kepribadian, kesukaan, kecenderungan kita dari kehidupan sebelumnya. Ntar apa jadinya kita di kehidupan yang baru, adalah hasil perpaduan gelombang radio asal plus kondisi kita dibesarkan (pengajaran ortu, ada kesempatan belajar agama atau tidak). Jadi nasihatnya, dalam kehidupan ini kita harus rajin membina diri. Kalau sebelumnya pemarah, kehidupan ini aslinya terlahir cenderung pemarah juga tapi karena rajin membina diri jadi tidak gampang marah lagi. Intinya, kalau ingin terlahir dalam keadaan yang lebih baik + kepribadian lebih baik di kehidupan sekarang, rajin-rajinlah membina diri saat ini.

(NB: Itu perumpamaan gelombang radio diatas dari bukunya Bhante S. Dhammika, Good Questions Good Answers. Kalau saya salah mengerti, tolong dikasih tahu.)

Pertanyaannya:
Kalau nurut konsep anatta, si Terasi di kehidupan mendatang sudah bukan Terasi lagi. Sudah tak ada ingatan atas kehidupan si Terasi saat ini.

Kalau sudah bukan Terasi lagi, kan sudah jadi "orang lain"?
Jadi, ngapain juga si Terasi repot-repot membina diri sekarang, toh nggak akan ingat? Kalau nanti terlahir lebih enak, yang menikmati juga sudah "orang lain" kan?

 ^:)^



Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 25 July 2010, 02:25:21 PM
slmat siang, mau tanya nihhhh

Terinspirasi dari posting gw tentang produk2 bergambar Buddha.

Tanggapan mengenai sejauh mana makanan, cookies dan permen yg dijual bergambar
  art line Buddha Gautama (bukan Buddha yg lain lho). apakah itu baik atau tidak ?

contoh : cookies bulat bergambar wajah Buddha Gautama.

thanks sebelumnya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 25 July 2010, 02:31:10 PM
IMO, semua hanya ada di pikiran..hahhaa....(teori)

gw ga berani loh pake sepatu yang ada gbr buddhanya...hahhaha...

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 25 July 2010, 04:01:17 PM
slmat siang, mau tanya nihhhh

Terinspirasi dari posting gw tentang produk2 bergambar Buddha.

Tanggapan mengenai sejauh mana makanan, cookies dan permen yg dijual bergambar
  art line Buddha Gautama (bukan Buddha yg lain lho). apakah itu baik atau tidak ?

contoh : cookies bulat bergambar wajah Buddha Gautama.

thanks sebelumnya.
Selamat sore,

Menurut saya, bukan masalah bila ada cookies bergambar Buddha. Kita makan pun sebenarnya bukan masalah. Tapi sebaiknya figur rohaniawan besar seperti Sang Buddha tidak pantas dijadikan "icon" di sebuah cookies, terlebih tujuannya supaya bisa dimakan. Itu tidak sopan. Bila bukan umat Buddha yang menghormati figur Sang Buddha, lalu siapa lagi? Demikian pula tidak pantas bila ada cookies lain yang memakai figur rohaniawan lainnya...

Saya pernah mendegar suatu kisah dari teman saya. Kisah ini kalau tidak salah ada di Jataka atau ada di Kitab Komentar (Atthakatha). Dikatakan bahwa ada seseorang yang menghormati Sang Buddha. Dia membangun sebuah gundukan pasir yang menyerupai stupa. Dengan pikiran yang terfokus dan menghormat pada Sang Buddha (meskipun Sang Buddha tidak ada di sana), orang tersebut mengelilingi stupa pasir tersebut (padakkhina). Dari sikap menghormat yang tinggi itu, berkah pun muncul kepadanya. Di dalam gundukan pasir itu, ternyata muncul relik (sarira). Dari kisah ini bisa ditarik kesimpualan bahwa: "jika kita bisa menghormati figur yang terhormat, meskipun hanya menghormati simbolisasi-Nya; tapi itu merupakan suatu perbuatan baik yang tinggi".
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 27 July 2010, 07:30:43 PM
Tanya;
Apakah seseorang yg ketika menjelang ajal(nafas terakhir) pikirannya diliputi keragu-raguan terhadap 'keyakinannya',apakah setelah meninggal akan terlahir di alam rendah(seperti halnya ketika pikiran di kuasai rasa benci)

Thank sebelumnya _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 27 July 2010, 07:32:32 PM
Tanya;
Apakah seseorang yg ketika menjelang ajal(nafas terakhir) pikirannya diliputi keragu-raguan terhadap 'keyakinannya',apakah setelah meninggal akan terlahir di alam rendah(seperti halnya ketika pikiran di kuasai rasa benci)

Thank sebelumnya _/\_

orang yg ragu-ragu pasti tidak punya keyakinan, sebaliknya orang yg punya keyakinan pasti tidak ragu-ragu.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 27 July 2010, 08:46:23 PM
Ok,pertanyaannya di rubah..
Tanya;
Apakah seseorang yg ketika menjelang
ajal(nafas terakhir) pikirannya diliputi
keragu-raguan terhadap
'keyakinannya'
,apakah setelah
meninggal akan terlahir di alam rendah
(seperti halnya ketika pikiran di kuasai
rasa benci)
Thank sebelumnya _/\_

Ambil contoh,ketika menjelang ajal,si A menjadi ragu;"apakah pola hidup yg berdasarkan dhamma bakal mendapat manfaat setelah kematian atau sebaliknya"
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 27 July 2010, 08:50:31 PM
Ok,pertanyaannya di rubah..
Tanya;
Apakah seseorang yg ketika menjelang
ajal(nafas terakhir) pikirannya diliputi
keragu-raguan terhadap
'keyakinannya'
,apakah setelah
meninggal akan terlahir di alam rendah
(seperti halnya ketika pikiran di kuasai
rasa benci)
Thank sebelumnya _/\_

Ambil contoh,ketika menjelang ajal,si A menjadi ragu;"apakah pola hidup yg berdasarkan dhamma bakal mendapat manfaat setelah kematian atau sebaliknya"

keragu-raguan akan mendorong munculnya pandangan salah, dan dalam banyak sutta dikatakan orang yg berpandangan salah akan terlahir di neraka. tapi tentu akumulasi kamma juga berperan di sini
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Terasi on 29 July 2010, 03:37:02 PM
Wah kok ga ada yang mau jawab pertanyaan saya ya???
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Ricko on 29 July 2010, 07:21:35 PM
om"..

numpang nanya donk..

guru dari Pangeran Sidharta siapa yah? tq..  ;D ;D ;D _/\_ _/\_ _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: marcedes on 30 July 2010, 12:42:28 AM
om"..

numpang nanya donk..

guru dari Pangeran Sidharta siapa yah? tq..  ;D ;D ;D _/\_ _/\_ _/\_
sewaktu Siddhara gotama blm mencapai pencerahan salah satu guru nya adalah "alara kalama" dan "uddaka ramaputta" itu saja yg sy ketahui.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Terasi on 03 August 2010, 11:23:35 PM
Kalo masakan Cina kan banyak pakai arak sedikit, paling 1 sendok makan per wajan gede. Dan sebenarnya araknya itu langsung menguap begitu tersentuh wajan panas, tinggal rasa manisnya aja yang meresap.
Kan tidak mungkin bikin mabuk, boleh ga ini?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sumedho on 04 August 2010, 05:41:24 AM
kl tidak salah dulu ada yg sempat mengetes, jadi kalau alkohol di panaskan maka akan menguap, sebagian. jadi masih tetap ada alkoholnya walaupun kecil, cmiiw.

kekna ini jadi daerah abu2. ada yg melihat dari sudut, mau makan seberapa banyak baru mabuk? tapi ini bisa juga jadi llubang pembenaran, bikin masakan yg isinya alkohol semua lalu makan yg banyak2 supaya mendekati mabuk mungkin?

yah kembali ke niatnya :) duren kematengan jg ada alkoholnya dikit loh
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 04 August 2010, 06:55:16 AM
kl tidak salah dulu ada yg sempat mengetes, jadi kalau alkohol di panaskan maka akan menguap, sebagian. jadi masih tetap ada alkoholnya walaupun kecil, cmiiw.

kekna ini jadi daerah abu2. ada yg melihat dari sudut, mau makan seberapa banyak baru mabuk? tapi ini bisa juga jadi llubang pembenaran, bikin masakan yg isinya alkohol semua lalu makan yg banyak2 supaya mendekati mabuk mungkin?

yah kembali ke niatnya :) duren kematengan jg ada alkoholnya dikit loh

bukan hanya itu..hasil fermentasi jg ada alkoholnya loh..contohnya tape..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 04 August 2010, 06:56:41 AM
Kalo masakan Cina kan banyak pakai arak sedikit, paling 1 sendok makan per wajan gede. Dan sebenarnya araknya itu langsung menguap begitu tersentuh wajan panas, tinggal rasa manisnya aja yang meresap.
Kan tidak mungkin bikin mabuk, boleh ga ini?

kalo menurut gw boleh aja ..asal tujuannya ga bikin hilang kesadaran..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: ryu on 04 August 2010, 07:48:36 AM
Kalo masakan Cina kan banyak pakai arak sedikit, paling 1 sendok makan per wajan gede. Dan sebenarnya araknya itu langsung menguap begitu tersentuh wajan panas, tinggal rasa manisnya aja yang meresap.
Kan tidak mungkin bikin mabuk, boleh ga ini?

kalo menurut gw boleh aja ..asal tujuannya ga bikin hilang kesadaran..
"Furthermore, abandoning the use of intoxicants, the disciple of the noble ones abstains from taking intoxicants. In doing so, he gives freedom from danger, freedom from animosity, freedom from oppression to limitless numbers of beings. In giving freedom from danger, freedom from animosity, freedom from oppression to limitless numbers of beings, he gains a share in limitless freedom from danger, freedom from animosity, and freedom from oppression. This is the fifth gift, the fifth great gift — original, long-standing, traditional, ancient, unadulterated, unadulterated from the beginning — that is not open to suspicion, will never be open to suspicion, and is unfaulted by knowledgeable contemplatives & priests. And this is the eighth reward of merit, reward of skillfulness, nourishment of happiness, celestial, resulting in happiness, leading to heaven, leading to what is desirable, pleasurable, & appealing; to welfare & to happiness."
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Terasi on 08 August 2010, 06:25:01 PM
Katanya upekkha itu: 1) a neutral feeling in the absence of pleasure and pain, and 2) an attitude of even-mindedness in the face of every sort of experience, regardless of whether pleasure and pain are present or not.

Apa meditasi bisa membantu untuk mencapai upekkha?

Trus kalo udah bisa upekkha, apa benar kita jadi gak goncang oleh kesedihan, kemarahan dll (yang ini bagus), tapi juga jadi gak bisa senang banget walaupun misalnya menang lotre (yang ini ragu-ragu dah, kan orang hidup pengen senang, yang jelas saya masih pengen senang) ?

Mohon penjelasannya, terima kasih..  :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Terasi on 08 August 2010, 06:28:57 PM
Quote
"Furthermore, abandoning the use of intoxicants, the disciple of the noble ones abstains from taking intoxicants. In doing so, he gives freedom from danger, freedom from animosity, freedom from oppression to limitless numbers of beings. In giving freedom from danger, freedom from animosity, freedom from oppression to limitless numbers of beings, he gains a share in limitless freedom from danger, freedom from animosity, and freedom from oppression. This is the fifth gift, the fifth great gift — original, long-standing, traditional, ancient, unadulterated, unadulterated from the beginning — that is not open to suspicion, will never be open to suspicion, and is unfaulted by knowledgeable contemplatives & priests. And this is the eighth reward of merit, reward of skillfulness, nourishment of happiness, celestial, resulting in happiness, leading to heaven, leading to what is desirable, pleasurable, & appealing; to welfare & to happiness."

Jadi maksudnya kalau ragu-ragu mendingan tidak ya?

Ini ada resep drunken chicken, masaknya pakai arak 2 botol dimasak dengan 1 ekor ayam utuh, kelihatannya yummy sih.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 08 August 2010, 11:14:06 PM
Ini pertanyaan agak selfish ya, tapi tolong jangan dimarahi dulu...

Kan katanya kita ini kayak gelombang radio, habis mati gelombangnya cari sel telur yang udah dibuahi untuk terlahir lagi. Gelombang radionya membawa kepribadian, kesukaan, kecenderungan kita dari kehidupan sebelumnya. Ntar apa jadinya kita di kehidupan yang baru, adalah hasil perpaduan gelombang radio asal plus kondisi kita dibesarkan (pengajaran ortu, ada kesempatan belajar agama atau tidak). Jadi nasihatnya, dalam kehidupan ini kita harus rajin membina diri. Kalau sebelumnya pemarah, kehidupan ini aslinya terlahir cenderung pemarah juga tapi karena rajin membina diri jadi tidak gampang marah lagi. Intinya, kalau ingin terlahir dalam keadaan yang lebih baik + kepribadian lebih baik di kehidupan sekarang, rajin-rajinlah membina diri saat ini.

(NB: Itu perumpamaan gelombang radio diatas dari bukunya Bhante S. Dhammika, Good Questions Good Answers. Kalau saya salah mengerti, tolong dikasih tahu.)

Pertanyaannya:
Kalau nurut konsep anatta, si Terasi di kehidupan mendatang sudah bukan Terasi lagi. Sudah tak ada ingatan atas kehidupan si Terasi saat ini.

Kalau sudah bukan Terasi lagi, kan sudah jadi "orang lain"?
Jadi, ngapain juga si Terasi repot-repot membina diri sekarang, toh nggak akan ingat? Kalau nanti terlahir lebih enak, yang menikmati juga sudah "orang lain" kan?

 ^:)^


ha3...km musti baca bukti2 ilmiah anak2 yang bisa ingat kehidupan lampau, biasanya mati muda sebelumnya
anak2 itu bisa kok inget dan sudah dibuktikan bahwa mereka bukan ngayal.

baca juga ini http://henkykuntarto.wordpress.com/2009/10/16/titanic/
ada bocah yang bisa inget desain titanic dengan detil dan mengetahui dengan pasti penyebab tenggelam, sudah dikroscek juga.
masih banyak lagi yang lain
hal2 di atas membuktikan bahwa memori kehidupan lampau itu ada, cuma lupa aja

kalau kamu bilang, setelah lahir lagi km lupa semua trus sekarang km nda mau membina diri karena jadi orang lain, salah tu

km 3 bulan lalu tanggal 12  makan ga? inget ga makan apa (siang, pagi, malem)? kalo ga bisa jawab berarti sesuai argumen mu, saya tidak percaya km makan. lebih baik km nda usah makan aja mulai sekarang, toh nanti laper lagi, toh km lupa lezatnya rasa makanan.


tth anatta, tidak usah menunggu setelah mati dan lahir lagi trus km jadi orang lain, saat kamu baca ini aja, kamu sudah beda dengan saat km nyalain komputer barusan sebelum ke forum DC. semua proses kimiawi tubuh dan fisika sampai level atomik di tubuh tidak ada yang pernah terulang persis, selalu berubah, posisi mu di jagad ini aja berubah terus setiap detik.

kalo km lahir di alam dewa, besar kemungkinan km bisa inget kehidupan lampau, pokoknya kelahiran tanpa lewat telur atau kandungan. Itupun kalau mati muda masih bisa.
Salah satu abhinna adalah mengingat kehidupan lampau.
Ajhan Brahm bilang dengan mencapai jhana2, banyak peserta retretnya yang bisa mengingat kehidupan lampau, bukan khayalan, mereka bener2 bisa merasa mereka hidup di masa lampau dengan detil.

pertanyaanmu bagus
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: yasavaddhano on 09 August 2010, 10:14:25 AM
Katanya upekkha itu: 1) a neutral feeling in the absence of pleasure and pain, and 2) an attitude of even-mindedness in the face of every sort of experience, regardless of whether pleasure and pain are present or not.

Apa meditasi bisa membantu untuk mencapai upekkha?

Trus kalo udah bisa upekkha, apa benar kita jadi gak goncang oleh kesedihan, kemarahan dll (yang ini bagus), tapi juga jadi gak bisa senang banget walaupun misalnya menang lotre (yang ini ragu-ragu dah, kan orang hidup pengen senang, yang jelas saya masih pengen senang) ?

Mohon penjelasannya, terima kasih..  :)
Yang aku tahu meditasi bisa membantu mencapai upekkha, khususnya meditasi vipassana. Karena dalam vipassana kita hanya mengamati sensasi yang timbul dalam tubuh kita akibat kontak dengan berbagai objek. Sensasi hanya diamati sebagai sensasi saja, kita tidak bereaksi terhadap sensasi yang timbul akibat kontak tersebut. Meskipun kita tahu kalau ada sensasi menyenangkan/tidak menyenangkan di tubuh kita, kita tidak bereaksi. Karena suatu saat sensasi menyenangkan/tidak menyenangkan itu pasti akan lenyap dari tubuh kita.
Jadi saat kita mengalami peristiwa paling membahagiakan , kita tetap seimbang dan tidak melekat. Karena saat2 bahagia itupun pasti akan berubah dan hilang.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 09 August 2010, 05:36:49 PM
om"..

numpang nanya donk..

guru dari Pangeran Sidharta siapa yah? tq..  ;D ;D ;D _/\_ _/\_ _/\_

Buddha tidak punya guru, Buddha pernah bilang," Tiada guru bagiku, tiada yang setara denganku."
kalau Buddha ternyata punya guru mosok Buddha gengsi nda ngaku.

bahkan Buddha waktu dipanggil Awuso sama temen2nya, Buddha bilang, "jangan panggil aku awuso karena aku telah tercerahkan" keren banget Buddha pokoknya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Terasi on 10 August 2010, 06:52:34 PM
tth anatta, tidak usah menunggu setelah mati dan lahir lagi trus km jadi orang lain, saat kamu baca ini aja, kamu sudah beda dengan saat km nyalain komputer barusan sebelum ke forum DC.

kalo km lahir di alam dewa, besar kemungkinan km bisa inget kehidupan lampau, pokoknya kelahiran tanpa lewat telur atau kandungan. Itupun kalau mati muda masih bisa.
Salah satu abhinna adalah mengingat kehidupan lampau.
Ajhan Brahm bilang dengan mencapai jhana2, banyak peserta retretnya yang bisa mengingat kehidupan lampau, bukan khayalan, mereka bener2 bisa merasa mereka hidup di masa lampau dengan detil.

pertanyaanmu bagus

Terima kasih Bro Ray, saya pernah juga tanya ini di forum lain (abis di sini belum dijawab  :(), tapi penjelasan Bro di atas bikin saya lumayan mengerti (pemula sih)... jadi ini berkaitan dengan konsep anatta ya, belum belajar sampai ke tingkat anatta sih haha...

Jadi membina diri berarti membentuk mental habit yang lebih baik, dan mental habit yang baik akan berbuah entah kehidupan ini ataupun kehidupan berikutnya. Konsep rebirth dan alam kehidupan lainnya perlu dimengerti/diyakini, pelan-pelan saya akan sampai ke situ juga. Tapi yang jelas benar sekali bahwa dalam kehidupan ini "Terasi saat ini" perlu membina diri supaya "Terasi di tahun depan" bisa jadi orang yang lebih baik karena mempunyai mental habit lebih baik. Apakah pengertian saya ini benar? Kalau tidak tolong dikasih tahu.

Saya lagi baca autobiografi Bhante Y Rahula. Masa muda dia penuh obat terlarang dan kehidupan bebas mengumbar nafsu, tapi begitu dia bersentuhan dengan Dhamma, mendadak lengket kayak super glue, dan dia bisa dengan gamblang merefleksi konsep dukkha dengan perjalanan hidupnya sendiri. Mungkin fenomena aneh ini adalah buah dari mental habit dia di kehidupan lalu ya, mungkin dia adalah teratai yang sudah agak mentas dari air makanya gampang buat dia untuk mengerti.

Baca soal Titanic itu bikin merinding, kata orang soal "roh" penasaran menitis lagi karena ada misi tertentu. Pengertian "roh" jelas tidak benar menurut Buddhism ya, tapi mungkin benar dia lahir kembali dengan ingatan akan kehidupan sebelumnya karena dia penasaran banget dan ingin memberitahu dunia mengapa Titanic tenggelam.

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Terasi on 10 August 2010, 06:55:07 PM
Katanya upekkha itu: 1) a neutral feeling in the absence of pleasure and pain, and 2) an attitude of even-mindedness in the face of every sort of experience, regardless of whether pleasure and pain are present or not.

Apa meditasi bisa membantu untuk mencapai upekkha?

Trus kalo udah bisa upekkha, apa benar kita jadi gak goncang oleh kesedihan, kemarahan dll (yang ini bagus), tapi juga jadi gak bisa senang banget walaupun misalnya menang lotre (yang ini ragu-ragu dah, kan orang hidup pengen senang, yang jelas saya masih pengen senang) ?

Mohon penjelasannya, terima kasih..  :)
Yang aku tahu meditasi bisa membantu mencapai upekkha, khususnya meditasi vipassana. Karena dalam vipassana kita hanya mengamati sensasi yang timbul dalam tubuh kita akibat kontak dengan berbagai objek. Sensasi hanya diamati sebagai sensasi saja, kita tidak bereaksi terhadap sensasi yang timbul akibat kontak tersebut. Meskipun kita tahu kalau ada sensasi menyenangkan/tidak menyenangkan di tubuh kita, kita tidak bereaksi. Karena suatu saat sensasi menyenangkan/tidak menyenangkan itu pasti akan lenyap dari tubuh kita.
Jadi saat kita mengalami peristiwa paling membahagiakan , kita tetap seimbang dan tidak melekat. Karena saat2 bahagia itupun pasti akan berubah dan hilang.

Tapi kalau lagi mengalami sesuatu yang baik, misalnya dapet lotere, jadi tidak terlalu senang dong? Apa tidak rugi hidup jadi manusia tak bisa senang waktu seharusnya merasa senang?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DragonHung on 10 August 2010, 08:30:30 PM
Masalahnya tidak ada di dunia ini yg sifatnya kekal.  Kebahagiaan itu sendiri juga tidak kekal, misalnya anda menang lotre, besoknya sewaktu anda ingin menebus duit hadiah, eh . . .  tahunya anda di rampok orang.

Guna keseimbangan batin itu disini adalah, sewaktu anda mengalami hal yg membahagiakan, anda tidak hanyut dan terikat kepada kebahagiaan itu, sehingga sewaktu kebahagiaan itu berlalu anda tidak 'tergila-gila' untuk mengejar kebahagiaan itu kembali.

Sama halnya dengan jika anda di rampok, anda tidak terus menerus larut dalam penyesalan kehilangan uang itu karena batin anda seimbang.

Title: Bagaimana pandangan buddhis dalam hal beli nomor buntut
Post by: EVO on 10 August 2010, 09:21:10 PM
Mau tanya ini benaran!aku mimpi ada kakek2 pakai baju putih kasih nomor.maksa suruh beli aku dak mau.terakhir dia bil aku tulis dikertas.aku cuek aja karna sibuk...eh tiba2 pegawaiku cerita ya tentang nomor intinya.aku cuek.keesokan harinya aku mimpi lg sama kakek itu ditulis sampai 1 buku nomor yg sama sampai aku bangun dak lupa nomor itu.aku cuek... keesokan hari ada yg datang nanya kue
Title: Bagaimana pandangan buddhis dalam hal beli nomor buntut
Post by: EVO on 10 August 2010, 09:21:25 PM
Mau tanya ini benaran!aku mimpi ada kakek2 pakai baju putih kasih nomor.maksa suruh beli aku dak mau.terakhir dia bil aku tulis dikertas.aku cuek aja karna sibuk...eh tiba2 pegawaiku cerita ya tentang nomor intinya.aku cuek.keesokan harinya aku mimpi lg sama kakek itu ditulis sampai 1 buku nomor yg sama sampai aku bangun dak lupa nomor itu.aku cuek... keesokan hari ada yg datang nanya kue
Title: Bagaimana pandangan buddhis dalam hal beli nomor buntut
Post by: EVO on 10 August 2010, 09:21:36 PM
Mau tanya ini benaran!aku mimpi ada kakek2 pakai baju putih kasih nomor.maksa suruh beli aku dak mau.terakhir dia bil aku tulis dikertas.aku cuek aja karna sibuk...eh tiba2 pegawaiku cerita ya tentang nomor intinya.aku cuek.keesokan harinya aku mimpi lg sama kakek itu ditulis sampai 1 buku nomor yg sama sampai aku bangun dak lupa nomor itu.aku cuek... keesokan hari ada yg datang nanya kue
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: yudiboy on 10 August 2010, 09:30:59 PM
ya dibeli aja nomornya..mana tau keluar..kan duitnya bisa dimanfaatin...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: EVO on 10 August 2010, 09:34:19 PM
Eh cerita punya2 cerita melencengkan ke nomor dia bilang "ah hampir kena aku"emang bukak nomor berapa 34 ktnya langsung pegawai HAAA karna aku emang cerita kepegawaiku.berarti benar.lalu aku kelemari cr kertas.weleh ada kertas kecil telipat aku ingat bentuknya dak ada nomornya penasaran kita lihat kematahari nomor 33 oh cik itu bilang ini yg kemarinya.haa aku kaget masak begitu kebetulan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: EVO on 10 August 2010, 09:35:27 PM
Eh cerita punya2 cerita melencengkan ke nomor dia bilang "ah hampir kena aku"emang bukak nomor berapa 34 ktnya langsung pegawai HAAA karna aku emang cerita kepegawaiku.berarti benar.lalu aku kelemari cr kertas.weleh ada kertas kecil telipat aku ingat bentuknya dak ada nomornya penasaran kita lihat kematahari nomor 33 oh cik itu bilang ini yg kemarinya.haa aku kaget masak begitu kebetulan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: EVO on 10 August 2010, 09:35:41 PM
Eh cerita punya2 cerita melencengkan ke nomor dia bilang "ah hampir kena aku"emang bukak nomor berapa 34 ktnya langsung pegawai HAAA karna aku emang cerita kepegawaiku.berarti benar.lalu aku kelemari cr kertas.weleh ada kertas kecil telipat aku ingat bentuknya dak ada nomornya penasaran kita lihat kematahari nomor 33 oh cik itu bilang ini yg kemarinya.haa aku kaget masak begitu kebetulan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 10 August 2010, 09:36:11 PM
tth anatta, tidak usah menunggu setelah mati dan lahir lagi trus km jadi orang lain, saat kamu baca ini aja, kamu sudah beda dengan saat km nyalain komputer barusan sebelum ke forum DC.

kalo km lahir di alam dewa, besar kemungkinan km bisa inget kehidupan lampau, pokoknya kelahiran tanpa lewat telur atau kandungan. Itupun kalau mati muda masih bisa.
Salah satu abhinna adalah mengingat kehidupan lampau.
Ajhan Brahm bilang dengan mencapai jhana2, banyak peserta retretnya yang bisa mengingat kehidupan lampau, bukan khayalan, mereka bener2 bisa merasa mereka hidup di masa lampau dengan detil.

pertanyaanmu bagus

Terima kasih Bro Ray, saya pernah juga tanya ini di forum lain (abis di sini belum dijawab  :(), tapi penjelasan Bro di atas bikin saya lumayan mengerti (pemula sih)... jadi ini berkaitan dengan konsep anatta ya, belum belajar sampai ke tingkat anatta sih haha...

Jadi membina diri berarti membentuk mental habit yang lebih baik, dan mental habit yang baik akan berbuah entah kehidupan ini ataupun kehidupan berikutnya. Konsep rebirth dan alam kehidupan lainnya perlu dimengerti/diyakini, pelan-pelan saya akan sampai ke situ juga. Tapi yang jelas benar sekali bahwa dalam kehidupan ini "Terasi saat ini" perlu membina diri supaya "Terasi di tahun depan" bisa jadi orang yang lebih baik karena mempunyai mental habit lebih baik. Apakah pengertian saya ini benar? Kalau tidak tolong dikasih tahu.

Saya lagi baca autobiografi Bhante Y Rahula. Masa muda dia penuh obat terlarang dan kehidupan bebas mengumbar nafsu, tapi begitu dia bersentuhan dengan Dhamma, mendadak lengket kayak super glue, dan dia bisa dengan gamblang merefleksi konsep dukkha dengan perjalanan hidupnya sendiri. Mungkin fenomena aneh ini adalah buah dari mental habit dia di kehidupan lalu ya, mungkin dia adalah teratai yang sudah agak mentas dari air makanya gampang buat dia untuk mengerti.

Baca soal Titanic itu bikin merinding, kata orang soal "roh" penasaran menitis lagi karena ada misi tertentu. Pengertian "roh" jelas tidak benar menurut Buddhism ya, tapi mungkin benar dia lahir kembali dengan ingatan akan kehidupan sebelumnya karena dia penasaran banget dan ingin memberitahu dunia mengapa Titanic tenggelam.



kalau mau dibilang yang berpindah badan itu 'Roh' boleh2 saja tapi dalam buddhisme, roh itu sendiri merupakan perpaduan unsur2, jadi anatta juga.

untuk memahami anatta secara simple, coba kamu liat apa yang km tunjuk sebagai mobil? apakah rodanya? apakah chassisnya? apakah setirnya? Mesinnya? Koplingnya? Bodi mobilnya saja? atau gabungan semuanya itu?

kalau kamu membongkar semua bagian mobil itu, apakah ada inti sejati mobil yang dapat kamu temukan? tidak ada kan?
semua yang berkondisi dan tak berkondisi adalah hanya perpaduan unsur2 (anatta)

km dulu pas smp kan dijelasin teori atom ( a= tidak, tome= potong), atom artinya tidak dapat dibagi tetapi kenyataannya sekarang ilmuwan bisa membagi atom/membelah atom, bukti ada bom atom => yg pakai reaksi fisi nuklir
http://id.wikipedia.org/wiki/Atom
http://id.wikipedia.org/wiki/Fisi_nuklir
jadi konsep anatta dalam buddhisme sejalan dengan fisika modern.
semua fenomena yang km sebutin hanyalah perpaduan unsur2
kalimat saya ini hanyalah perpaduan dari huruf2 saja.coba kamu lepas setiap huruf ini, apakah ada yang terbaca? hanya background putih saja, (background putih pun hanya kumpulan pixel)

iya, jadi jangan takut lupa. karena km akan melalui tahapan kehidupan dari waktu  ke waktu dari satu kehidupan ke kehidupan lain pasti kamu sadar, kayak kamu jalan kaki, kamu sadar saat jalan kaki tetapi kamu akan lupa beberapa hari setelahnya kalau km jalan kaki hari itu. jadi tetap perlu membina diri. kayak kmu hari ini makan supaya km punya tenaga buat besok hidup. tapi toh km akan lupa suatu saat kalau km hari itu makan apa, jam brapa, rasanya apa? makan atau tidak? coba dah, km inget 2 minggu lalu km makan atau ga? (km cuma akan berpikir, wah aku sampai hari ini kan sehat aja, pastinya minggu lalu makan, tapi kamu lupa padahal, cuma reasoning aja)

Buddha aja pas kecil nda ingat kalo Beliau bakal jadi Buddha.ha3
tidak ingat bukan berarti ingatan itu hancur

ingat konsep anicca...
tidak ada yang namanya ingat selamanya
tidak ada juga yang lupa selamanya
yang ada hanyalah timbul tenggelamnya ingatan daan kesadaran

ok selamat belajar, semoga sukses

thx
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: EVO on 10 August 2010, 09:36:34 PM
Eh cerita punya2 cerita melencengkan ke nomor dia bilang "ah hampir kena aku"emang bukak nomor berapa 34 ktnya langsung pegawai HAAA karna aku emang cerita kepegawaiku.berarti benar.lalu aku kelemari cr kertas.weleh ada kertas kecil telipat aku ingat bentuknya dak ada nomornya penasaran kita lihat kematahari nomor 33 oh cik itu bilang ini yg kemarinya.haa aku kaget masak begitu kebetulan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Apui on 11 August 2010, 01:14:46 AM
Hmmm... Mo tanya nih (karena masih dangkal pengetahuan nya dan baru sebentar belajar). Beberapa bulan yang lalu saya ada baca di buku (lupa judulnya), dan di sana ada di tulis kalau mo mencapai pencerahan harus lepas dari kemelekatan. Kemelekatan yg dimaksud seperti emosi dsb kah? Klo berkeluarga termasuk bentuk kemelekatan ga?
Terus ada temen lagi yg bilang klo hidup ini penderitaan.
Jadi waktu itu pernah merenung dan mikir2, klo hidup ini penderitaan, buat apa berkeluarga? Toh happynya cuma sebentar aj (palingan 60 tahun) abis itu kita sedih ninggalin keluarga ato mungkin malah kita di tinggalin duluan. Apakah pikiran seperti ini benar atau salah?

sorry kalo kata2nya agak buruk (ternyata tuangin pikiran dalam bentuk tulisan susahnya minta ampun). Terima kasih sebelumnya atas jawaban2 yang akan di berikan  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Apui on 11 August 2010, 01:25:17 AM
Sekalian tanya lagi nih teman2.
Karena sangat bingung sekali dengan adanya beberapa aliran dalam agama Buddha (kalau ga salah ada Theravada, Mahayana dan Tantrayana), kira2 kalau untuk pemula bagusnya start dari mana ya biar bisa lebih mengerti ajaran Buddha? Apakah kelenteng termasuk vihara Buddha juga?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 11 August 2010, 01:36:26 AM
Vihara dan Klentheng
(http://4.bp.blogspot.com/_Ld0_EurdZ_s/TFGLGuG-YGI/AAAAAAAAAY8/FLXU7jkZGHU/s400/sdsrewl3.jpg)
Dua hal ini sering dicampuradukkan. Vihara itu Bahasa Indonesia sementara Klentheng adalah Bahasa Jawa, demikian sangkaan saya dulu. Namun ternyata faktanya tidak sesederhana itu. Singkatnya, Vihara adalah rumah ibadah umat Buddha sementara klentheng adalah rumah ibadah umat Tridharma.

Tridharma adalah gabungan Buddha, Kong Hu Chu, dan Taoisme. Pada zaman orde baru, dua agama terakhir tadi tidak diakui pemerintah meskipun jumlah pengikutnya cukup signifikan. Akibatnya, mereka meleburkan tempat ibadahnya bersama vihara Buddha.

Ketiganya menamai diri mereka dengan sebutan Tridharma (tiga ajaran). Klentheng masih tetap eksis meskipun agama Kong Hu Chu kini sudah diakui pemerintah. Tempat ibadah khusus umat Kong Hu Chu disebut dengan istilah Lithang. Jadi jangan lupa kalau melihat tempat ibadah yang serba merah meriah, besar kemungkinan itu milik umat Tridharma.

Star yg bagus .... baca2 dulu n kalo bisa ikut kursus ag Buddha yg di selenggarakan di vihara
www.Bhagavanta.com
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 11 August 2010, 08:57:52 AM
Terus ada temen lagi yg bilang klo hidup ini penderitaan.
Jadi waktu itu pernah merenung dan mikir2, klo hidup ini penderitaan, buat apa berkeluarga? Toh happynya cuma sebentar aj (palingan 60 tahun) abis itu kita sedih ninggalin keluarga ato mungkin malah kita di tinggalin duluan. Apakah pikiran seperti ini benar atau salah?

ha3..bagus nih kalimatnya, saya suka.
itu tidak salah tapi realistis namanya, memang kenyataannya gitu kan? Buddha juga mengajarkan bagaimana memiliki perkawinan dan keluarga bahagia, tetapi tetap saja tidak langgeng.
Bahagia menjadi bhikkhu, kebahagiaannya juga paling 60 tahunan, kalau badan sudah sakit dan tua, apanya yang bahagia? Kecuali menjadi bhikkhu yang sudah menembus tingkat kesucian tertentu, atau arhat malah, kalau ini bahagia terus memang, tapi brapa banyak jaman sekarang yang bisa?
tetapi yang jelas berumah tangga yang baik atau jadi petapa yang baik meskipun tidak merah kesucian apapun di kehidupan ini, kemampuan hasil latihan dan buah karma baik bisa dinikmati di kehidupan mendatang.

kalau ada temen yang bilang hidup ini menderita, itu sih bener cuman kurang lengkap karena mati juga menderita
kawin menderita, melajang juga menderita, jadi bhikkhu juga ada penderitaannya,
kita ini hanya tukar menukar bentuk dukkha (arti dukkha yang sejati lebih dalam drpd penderitaan)
contoh: dulu punya rumah kecil punya dukkhanya rumah kecil, (sempit, panas)
             dulu punya rumah besar punya dukkhanya rumah besar (listrik lebih mahal, susah dibersihin, pajak mahal,dsb)
             punya istri, punya dukkha juga (isteri kadang cerewet, nda sabar, suka marah,dll)
             tidak punya istri, ada juga dukkhanya (sepi, sendiri, tidak ada yg masaki, anak tidak ada dll)

     cuma tukeran aja, jadi bhikkhu tidak langsung semua penderitaan lenyap.ha3
     menerima segala sesuatu dengan kepuasan, itu namanya bahagia, jadi suami ya puas jadi suami (tidak punya pikiran aneh mau berubah jadi istri)
     
o ya petapa Sumedha sebelum jadi Buddha kan mengalami rebirth banyak sekali, tapi Beliau hanya 9 kali jadi bhikkhu.
bahkan pangeran Siddhartha, kan juga pernah nikah to?

ttg untuk mencapai pencerahan harus melepas kemelekatan, itu bener,
karena apapun yang dilekati pastilah hal yang akan membuat kecewa karena itu jangan menggantungkan kebahagiaan pada kesehatan, kekayaan, istri, anak, kesakitan, kemiskinan (kaya aja dukkha apalagi miskin), teman, musuh, pendidikan, kebodohan. dll
kata ajahn Chah, Joy at last to know, there is no happiness in this world

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Apui on 11 August 2010, 09:26:31 AM
Vihara dan Klentheng
(http://4.bp.blogspot.com/_Ld0_EurdZ_s/TFGLGuG-YGI/AAAAAAAAAY8/FLXU7jkZGHU/s400/sdsrewl3.jpg)
Dua hal ini sering dicampuradukkan. Vihara itu Bahasa Indonesia sementara Klentheng adalah Bahasa Jawa, demikian sangkaan saya dulu. Namun ternyata faktanya tidak sesederhana itu. Singkatnya, Vihara adalah rumah ibadah umat Buddha sementara klentheng adalah rumah ibadah umat Tridharma.

Tridharma adalah gabungan Buddha, Kong Hu Chu, dan Taoisme. Pada zaman orde baru, dua agama terakhir tadi tidak diakui pemerintah meskipun jumlah pengikutnya cukup signifikan. Akibatnya, mereka meleburkan tempat ibadahnya bersama vihara Buddha.

Ketiganya menamai diri mereka dengan sebutan Tridharma (tiga ajaran). Klentheng masih tetap eksis meskipun agama Kong Hu Chu kini sudah diakui pemerintah. Tempat ibadah khusus umat Kong Hu Chu disebut dengan istilah Lithang. Jadi jangan lupa kalau melihat tempat ibadah yang serba merah meriah, besar kemungkinan itu milik umat Tridharma.

Star yg bagus .... baca2 dulu n kalo bisa ikut kursus ag Buddha yg di selenggarakan di vihara
www.Bhagavanta.com
Ko, sorry nih. website www.bhagavanta.com ga bisa di buka. Websitenya error... Thx b4.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 11 August 2010, 09:50:17 AM
Vihara dan Klentheng
(http://4.bp.blogspot.com/_Ld0_EurdZ_s/TFGLGuG-YGI/AAAAAAAAAY8/FLXU7jkZGHU/s400/sdsrewl3.jpg)
Dua hal ini sering dicampuradukkan. Vihara itu Bahasa Indonesia sementara Klentheng adalah Bahasa Jawa, demikian sangkaan saya dulu. Namun ternyata faktanya tidak sesederhana itu. Singkatnya, Vihara adalah rumah ibadah umat Buddha sementara klentheng adalah rumah ibadah umat Tridharma.

Tridharma adalah gabungan Buddha, Kong Hu Chu, dan Taoisme. Pada zaman orde baru, dua agama terakhir tadi tidak diakui pemerintah meskipun jumlah pengikutnya cukup signifikan. Akibatnya, mereka meleburkan tempat ibadahnya bersama vihara Buddha.

Ketiganya menamai diri mereka dengan sebutan Tridharma (tiga ajaran). Klentheng masih tetap eksis meskipun agama Kong Hu Chu kini sudah diakui pemerintah. Tempat ibadah khusus umat Kong Hu Chu disebut dengan istilah Lithang. Jadi jangan lupa kalau melihat tempat ibadah yang serba merah meriah, besar kemungkinan itu milik umat Tridharma.

Star yg bagus .... baca2 dulu n kalo bisa ikut kursus ag Buddha yg di selenggarakan di vihara
www.Bhagavanta.com
Ko, sorry nih. website www.bhagavanta.com ga bisa di buka. Websitenya error... Thx b4.

setau saya ini http://bhagavant.com/home.php
he3...

ini aja, lengkap dan gampang
http://www.ehipassiko.net/index.php?option=com_content&view=article&id=30&Itemid=12&showall=1
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DragonHung on 11 August 2010, 10:43:36 AM
Hmmm... Mo tanya nih (karena masih dangkal pengetahuan nya dan baru sebentar belajar). Beberapa bulan yang lalu saya ada baca di buku (lupa judulnya), dan di sana ada di tulis kalau mo mencapai pencerahan harus lepas dari kemelekatan. Kemelekatan yg dimaksud seperti emosi dsb kah? Klo berkeluarga termasuk bentuk kemelekatan ga?
Terus ada temen lagi yg bilang klo hidup ini penderitaan.
Jadi waktu itu pernah merenung dan mikir2, klo hidup ini penderitaan, buat apa berkeluarga? Toh happynya cuma sebentar aj (palingan 60 tahun) abis itu kita sedih ninggalin keluarga ato mungkin malah kita di tinggalin duluan. Apakah pikiran seperti ini benar atau salah?

sorry kalo kata2nya agak buruk (ternyata tuangin pikiran dalam bentuk tulisan susahnya minta ampun). Terima kasih sebelumnya atas jawaban2 yang akan di berikan  _/\_

3 jenis kemelekatan yg harus dihilangkan jika ingin mencapai pembebasan :

1. Kemelekatan terhadap nafsu rendah duniawi
2. Kemelekatan terhadap perwujudan atau keinginan untuk menjadi (misalnya keinginan menjadi kaya, terkenal, bahagia)
3. Kemelekatan untuk TIDAK menjadi (misalnya tidak ingin miskin, tidak ingin menderita dll)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Apui on 11 August 2010, 08:04:12 PM
Hmmm... Mo tanya nih (karena masih dangkal pengetahuan nya dan baru sebentar belajar). Beberapa bulan yang lalu saya ada baca di buku (lupa judulnya), dan di sana ada di tulis kalau mo mencapai pencerahan harus lepas dari kemelekatan. Kemelekatan yg dimaksud seperti emosi dsb kah? Klo berkeluarga termasuk bentuk kemelekatan ga?
Terus ada temen lagi yg bilang klo hidup ini penderitaan.
Jadi waktu itu pernah merenung dan mikir2, klo hidup ini penderitaan, buat apa berkeluarga? Toh happynya cuma sebentar aj (palingan 60 tahun) abis itu kita sedih ninggalin keluarga ato mungkin malah kita di tinggalin duluan. Apakah pikiran seperti ini benar atau salah?

sorry kalo kata2nya agak buruk (ternyata tuangin pikiran dalam bentuk tulisan susahnya minta ampun). Terima kasih sebelumnya atas jawaban2 yang akan di berikan  _/\_

3 jenis kemelekatan yg harus dihilangkan jika ingin mencapai pembebasan :

1. Kemelekatan terhadap nafsu rendah duniawi
2. Kemelekatan terhadap perwujudan atau keinginan untuk menjadi (misalnya keinginan menjadi kaya, terkenal, bahagia)
3. Kemelekatan untuk TIDAK menjadi (misalnya tidak ingin miskin, tidak ingin menderita dll)
Terima kasih atas jawabannya.
Apakah berkeluarga termasuk 3 kemelekatan tersebut?
1. nafsu rendah duniawi.
Menurut survey yang pernah saya baca dari majalah (tidak ingat, tapi bacanya di pesawat), mayoritas orang (tidak semua) menikah mengincar kepuasan s*x. Dan karena sifat manusia yang tidak pernah puas, terjadilah perselingkuhan. Apakah boleh saya sebut kalau ini adalah kemelekatan nafsu yang menghambat manusia dalam mencari pencerahan?
2. perwujudan / keinginan untuk menjadi
karena kita berkeluarga, yang pertama ada di benak kita adalah bahagia. Kenyataannya mahluk hidup tidak terhindar dari penyakit dan usia tua. penyakit berat dan kritis bahkan dapat mengakhiri hidup manusia. Apakah boleh saya simpulkan bahwa berkeluarga dapat menghambat untuk melepaskan diri dari kemelekatan perwujudan?
3. Tidak menjadi
Bagaimanakah sikap manusia ketika mengetahui bahwa seseorang yang di kasihi nya (istri atau anak) tiba2 mengalami musibah yang mungkin membuatnya cacat atau meninggal? Bolehkah saya sebut bahwa keterikatan dalam hubungan antar manusia yang sangat dekat dapat menghambat pencerahan?

Apakah pikiran saya ini sesat? Perenungan seperti ini selalu saya peroleh ketika mau tidur dan pikiran ngalor ngidul ga tentu arahnya. Thx b4.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Apui on 11 August 2010, 08:38:08 PM
Ups, sorry ternyata ada jawaban di www.bhagavant.com.  ;D
I
Kebenaran Ariya tentang Dukkha
(Dukkha Ariya Sacca)

Guru Buddha bersabda, “Sekarang, O, para bhikkhu, Kebenaran Ariya tentang Dukkha, yaitu : kelahiran adalah dukkha, usia tua adalah dukkha, penyakit adalah dukkha, kematian adalah dukkha, sedih, ratap tangis, derita (badan), dukacita, putus asa adalah dukkha; berkumpul dengan yang tidak disenangi adalah dukkha, berpisah dari yang dicintai adalah dukkha, tidak memperoleh apa yang diinginkan adalah dukkha. Singkatnya Lima Kelompok Kemelekatan merupakan dukkha.”

Apakah ini berarti harus jadi petapa untuk mencapai pencerahan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DragonHung on 11 August 2010, 08:41:35 PM
Boleh dibilang pemikiran anda secara umum sudah betul.  Dalam  kehidupan berkeluarga umumnya akan menimbulkan rintangan yg lebih besar dalam mencapai pembebasan dibandingkan dengan hidup tidak berkeluarga.

Makanya Sang Buddha mengajarkan metode untuk mengatasi ketiga jenis kemelekatan ini, yaitu jalan mulia beruas delapan.

Mencapai pembebasan melalui kehidupan berkeluarga sangat sangat sulit dan lama, namun hal ini mungkin saja terjadi.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Apui on 11 August 2010, 11:10:13 PM
Mau tanya lagi nih, bedanya sutta, sutra, parrita, mantra itu apa yah? Trus, Theravada, Mahayana ama Tantrayana bedanya di mana? Apa Theravada itu bahasa India, Mahayana China, Tantrayana Tibet? Dari segi ajaran, ada perbedaan ga diantara ke tiga aliran tsb? Terima kasih atas jawabannya sebelumnya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 12 August 2010, 12:45:43 PM
Mau tanya lagi nih, bedanya sutta, sutra, parrita, mantra itu apa yah? Trus, Theravada, Mahayana ama Tantrayana bedanya di mana? Apa Theravada itu bahasa India, Mahayana China, Tantrayana Tibet? Dari segi ajaran, ada perbedaan ga diantara ke tiga aliran tsb? Terima kasih atas jawabannya sebelumnya.

sutta itu kotbah Buddha yang dicatat atau dihapal,
sutra sama dengan sutta cuma istilah sanskrit
kalau parrita itu artinya kata2 perlindungan (biasanya merupakan penggalan sutta)
dharani:penggalan sutta juga
mantra: penggalan dari dharani contoh: gate2 paragate para san gate bodhi svaha, (aslinya dari sutta prajana paramita hrdaya)

theravada: ajaran berdasar kanon pali, (dianggap yg paling otentik, mementingkan jalan menjadi savaka)
mahayana: kitabnya hampir sama, malah ditambah kitab2 lain (tidak mengubah arti, mementingkan jadi bodhisatta)
tantrayana masuk dalam mahayana

semua aliran di atas sama2 berpegang pada 4 kebenaran mulia dan 8 JMB
jadi sama2 sah dan benar, silahkan pilih yang cocok
dulunya cuma ada 1 ajaran Buddha, cuma beda sudut pandang aja jadi ada beberapa aliran

ok semoga sukses dan bahagia
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 15 August 2010, 07:05:07 PM
Menurut kabar,  bhikku Sayadaw U. Kowida umurnya sampe 1026 ya ? (1994)


 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 16 August 2010, 08:33:04 PM
Menurut kabar,  bhikku Sayadaw U. Kowida umurnya sampe 1026 ya ? (1994)


 _/\_

yup betul, kalau saya percaya kok
dengan kesaktian apapun mungkin
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Terasi on 26 August 2010, 03:19:09 PM
Mau tanya soal meditasi, tapi di bagian sana gak ada thread untuk pemula nanya-nanya, jadi malu buka thread baru.

Saya dengar anapanasati bisa gabung sama metta bhavana ya? Malah ada yang bilang bagus karena yang satu fokus ke dalam, yang satu ke luar, jadi seimbang. Masalah saya, lama-lama metta bhavana-nya jadi lebih enak daripada ngeliatin napas. Ikutin napas susah sekali, tapi begitu pindah ke metta, beberapa kali terasa begitu damainya, sampai tidak ingin berhenti. Dan setelah itu di manapun saya berada, di kendaraan umum, di antrian, di jalanan, gampang sekali untuk balik ke present moment, sambil terus metta.

Ini normal gak, apa ada yang merasa begitu juga?
Apakah berbahaya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 26 August 2010, 09:06:10 PM
Mau tanya soal meditasi, tapi di bagian sana gak ada thread untuk pemula nanya-nanya, jadi malu buka thread baru.

Saya dengar anapanasati bisa gabung sama metta bhavana ya? Malah ada yang bilang bagus karena yang satu fokus ke dalam, yang satu ke luar, jadi seimbang. Masalah saya, lama-lama metta bhavana-nya jadi lebih enak daripada ngeliatin napas. Ikutin napas susah sekali, tapi begitu pindah ke metta, beberapa kali terasa begitu damainya, sampai tidak ingin berhenti. Dan setelah itu di manapun saya berada, di kendaraan umum, di antrian, di jalanan, gampang sekali untuk balik ke present moment, sambil terus metta.

Ini normal gak, apa ada yang merasa begitu juga?
Apakah berbahaya?

sebaiknya tidak campur2. pada saat mempraktikkan meditasi pernafasan, lakukanlah meditasi pernafasan. pada saat mau meditasi metta, lakukanlah meditasi metta, tapi jangan lakukan keduanya sekaligus, karena mustahil kita bisa konsentrasi pada dua obyek pada saat yg sama.

jika merasa lebih nyaman dengan metta bhavana, lanjutkan aja metta bhavana.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: yasavaddhano on 27 August 2010, 06:25:26 AM
Mau tanya soal meditasi, tapi di bagian sana gak ada thread untuk pemula nanya-nanya, jadi malu buka thread baru.

Saya dengar anapanasati bisa gabung sama metta bhavana ya? Malah ada yang bilang bagus karena yang satu fokus ke dalam, yang satu ke luar, jadi seimbang. Masalah saya, lama-lama metta bhavana-nya jadi lebih enak daripada ngeliatin napas. Ikutin napas susah sekali, tapi begitu pindah ke metta, beberapa kali terasa begitu damainya, sampai tidak ingin berhenti. Dan setelah itu di manapun saya berada, di kendaraan umum, di antrian, di jalanan, gampang sekali untuk balik ke present moment, sambil terus metta.

Ini normal gak, apa ada yang merasa begitu juga?
Apakah berbahaya?
Tujuan kita bermeditasi untuk melatih pikiran dengan memusatkan pada suatu objek. Pada saat anda berpikir untuk mengubah objek nafas menjadi metta atau metta menjadi nafas, sebenarnya pada saat itu konsentrasi pikiran anda sudah terpecah. Apalagi kalau anda bolak-balik berpindah objek, sama saja konsentrasi anda sudah terpecah berulang kali. Jadi lebih baik menggunakan hanya satu objek saja.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Terasi on 27 August 2010, 07:42:20 PM
Oh bukan dicampur, tapi setelah 15 menit pernapasan, trus 15 menit metta, bukan barengan kok.

Hanya katanya, pemula kan mesti belajar pernapasan dulu... tapi terima kasih jawabannya, berarti tidak ada masalah ya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Terasi on 27 August 2010, 07:44:08 PM
jika merasa lebih nyaman dengan metta bhavana, lanjutkan aja metta bhavana.

Makasih banyak, saya akan tetap berusaha pernapasan juga, tapi tidak akan kuatir lagi mengapa kok mettanya terasa lebih nyaman daripada pernapasan. Lega bahwa tidak salah.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: aitristina on 30 August 2010, 11:34:34 AM
idem nih ...

Mau tanya soal meditasi, tapi di bagian sana gak ada thread untuk pemula nanya-nanya, jadi malu buka thread baru.

Saya dengar anapanasati bisa gabung sama metta bhavana ya? Malah ada yang bilang bagus karena yang satu fokus ke dalam, yang satu ke luar, jadi seimbang. Masalah saya, lama-lama metta bhavana-nya jadi lebih enak daripada ngeliatin napas. Ikutin napas susah sekali, tapi begitu pindah ke metta, beberapa kali terasa begitu damainya, sampai tidak ingin berhenti. Dan setelah itu di manapun saya berada, di kendaraan umum, di antrian, di jalanan, gampang sekali untuk balik ke present moment, sambil terus metta.

Ini normal gak, apa ada yang merasa begitu juga?
Apakah berbahaya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: aitristina on 30 August 2010, 11:48:33 AM
apa yang kamu alami sama dengan saya...

awalnya ... sesuai dengan carita yg saya miliki, saya lebih cocok untuk anapanasati...dan sudah dipraktekkan selama beberapa wktu, fine2 aja...

namun nowadays... makin sulit fokus pd napas, so akhirnya beralih ke metta bhavana..

benar, apa yg dikatakan oleh bro indra...praktekkan meditasi yg nyaman dan sesuai dengan kondisi kita saat ini... semua hal yang dilakukan sesuai dengan "keinginan hati" ...hasilnya akan lebih luarrr biasa...

met think metta!!!

jika merasa lebih nyaman dengan metta bhavana, lanjutkan aja metta bhavana.

Makasih banyak, saya akan tetap berusaha pernapasan juga, tapi tidak akan kuatir lagi mengapa kok mettanya terasa lebih nyaman daripada pernapasan. Lega bahwa tidak salah.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Hendra Susanto on 30 August 2010, 11:55:19 AM
idem nih ...

Mau tanya soal meditasi, tapi di bagian sana gak ada thread untuk pemula nanya-nanya, jadi malu buka thread baru.

Saya dengar anapanasati bisa gabung sama metta bhavana ya? Malah ada yang bilang bagus karena yang satu fokus ke dalam, yang satu ke luar, jadi seimbang. Masalah saya, lama-lama metta bhavana-nya jadi lebih enak daripada ngeliatin napas. Ikutin napas susah sekali, tapi begitu pindah ke metta, beberapa kali terasa begitu damainya, sampai tidak ingin berhenti. Dan setelah itu di manapun saya berada, di kendaraan umum, di antrian, di jalanan, gampang sekali untuk balik ke present moment, sambil terus metta.

Ini normal gak, apa ada yang merasa begitu juga?
Apakah berbahaya?

pake yang paling mantep... no problemo
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 31 August 2010, 06:58:55 PM
Kalo meditasi itu bagusnya pake bantalan ato ga ya ?   _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jerry on 01 September 2010, 02:46:27 AM
Utk awalnya, pake lah.. Ngga ada salahnya. Sekalian juga biar bisa duduk lebih lama. Selanjutnya, terserah Anda ada bantalan atau tidak.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Terasi on 05 September 2010, 11:25:37 AM
Tanya lagi ..  :)

Di ceritanya Ven Culla-Panthaka, katanya kakak dia Ven Maha-Panthaka jadi Bhikkhu duluan, tapi kemudian kedua-duanya jadi arahat setelah sang Buddha kasih Culla pengajaran khusus. Tapi kenapa kemudian kedua kakak-beradik ini masih bisa satu sama lain mengeluarkan trik-trik. Yang kakak berusaha menghalangi adiknya ikut ke perjamuan makan, sedangkan si adik main sembunyi-sembunyian dengan membuat ilusi 1000 bhikkhu tiruan (kok kayak Sun Go Kong).

Apakah arahat-arahat masih bisa berbuat seperti itu?
Kisah-kisah Jataka itu posisinya gimana kalo nurut Theravada? Kenapa dimasukkan di Tipitaka? Bisa dianggap serius gak?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 05 September 2010, 02:53:12 PM
Tanya lagi ..  :)

Di ceritanya Ven Culla-Panthaka, katanya kakak dia Ven Maha-Panthaka jadi Bhikkhu duluan, tapi kemudian kedua-duanya jadi arahat setelah sang Buddha kasih Culla pengajaran khusus. Tapi kenapa kemudian kedua kakak-beradik ini masih bisa satu sama lain mengeluarkan trik-trik. Yang kakak berusaha menghalangi adiknya ikut ke perjamuan makan, sedangkan si adik main sembunyi-sembunyian dengan membuat ilusi 1000 bhikkhu tiruan (kok kayak Sun Go Kong).

Apakah arahat-arahat masih bisa berbuat seperti itu?
Kisah-kisah Jataka itu posisinya gimana kalo nurut Theravada? Kenapa dimasukkan di Tipitaka? Bisa dianggap serius gak?

Saya rasa kisahnya tidak seperti itu. Mahapanthaka, sang kakak tidak mengajak serta adiknya, Culapanthaka yang saat itu belum menjadi Arahat karena memandangnya tidak layak ikut perjamuan makan yang diadakan Jivaka untuk menjamu Sang Buddha dan para bhikkhu. Mahapanthaka berusaha memberikan suatu pelajaran kepada adiknya dan sama sekali tidak ada persaingan antara keduanya. Soal ilusi 1000 bhikkhu tiruan itu bukan trik untuk mengelabui sang kakak, melainkan menunjukkan kepada para bhikkhu lain termasuk kakaknya bahwa ia sudah menjadi Arahat (walaupun belum tentu orang yang memiliki abhinna sudah menjadi Arahat, tetapi Sang Buddha ada saat itu dan bisa mengkonfirmasi hal tersebut)

Kisah ringkasnya sbb
Quote
    Kisah Culapanthaka


    DHAMMAPADA II : 25


    Bendahara Kerajaan di Rajagaha mempunyai dua orang cucu laki-laki bernama Mahapanthaka dan Culapanthaka. Mahapanthaka, yang tertua, selalu menemani kakeknya mendengarkan khotbah Dhamma. Kemudian Mahapanthaka bergabung menjadi murid Sang Buddha.

    Culapanthaka mengikuti jejak kakaknya menjadi bhikkhu pula. Tetapi, karena pada kehidupannya yang lampau pada masa keberadaan Buddha Kassapa, Culapanthaka telah menggoda seorang bhikkhu yang sangat bodoh, maka dia dilahirkan sebagai orang dungu pada kehidupannya saat ini. Dia tidak mampu mengingat meskipun hanya satu syair dalam empat bulan. Mahapanthaka sangat kecewa dengan adiknya dan mengatakan bahwa adiknya tidak berguna.

    Suatu waktu, Jivaka datang ke vihara mengundang Sang Buddha dan para bhikkhu yang ada, untuk berkunjung makan siang di rumahnya. Mahapanthaka, yang diberi tugas untuk memberitahu para bhikkhu tentang undangan makan siang tersebut, mencoret Culapanthaka dari daftar undangan. Ketika Culapanthaka mengetahui hal itu dia merasa sangat kecewa dan memutuskan untuk kembali hidup sebagai seorang perumah tangga.


    Mengetahui keinginan tersebut, Sang Buddha membawanya dan menyuruhnya duduk di depan Gandhakuti. Kemudian Beliau memberikan selembar kain bersih kepada Culapanthaka dan menyuruhnya untuk duduk menghadap ke timur dan menggosok-gosok kain itu. Pada waktu bersamaan dia harus mengulang kata "Rajoharanam", yang berarti "kotor". Sang Buddha kemudian pergi ke tempat kediaman Jivaka, menemani para bhikkhu.

    Culapanthaka mulai menggosok selembar kain tersebut, sambil mengucapkan "Rajoharanam", Berulang kali kain itu digosok dan berulang kali pula kata-kata rajoharanam meluncur dari mulutnya.

    Berulang dan berulang kali.

    Karena terus-menerus digosok, kain tersebut menjadi kotor. Melihat perubahan yang terjadi pada kain tersebut, Culapanthaka tercenung. Ia segera menyadari ketidak-kekalan segala sesuatu yang berkondisi.

    Dari rumah Jivaka, Sang Buddha dengan kekuatan supranatural-Nya mengetahui kemajuan Culapanthaka. Beliau dengan kekuatan supranatural-Nya menemui Culapanthaka, sehingga seolah-olah Beliau tampak duduk di depan Culapanthaka, dan berkata:

    "Tidak hanya selembar kain yang dikotori oleh debu; dalam diri seseorang ada debu hawa nafsu (raga), debu keinginan jahat (dosa), dan debu ketidak-tahuan (moha), seperti ketidak-tahuan akan empat kesunyataan mulia. Hanya dengan menghapuskan hal-hal tersebut seseorang dapat mencapai tujuannya dan mencapai arahat".

    Culapanthaka mendengarkan pesan tersebut dan meneruskan bermeditasi. Dalam waktu yang singkat mata batinnya terbuka dan ia mencapai tingkat kesucian arahat, bersamaan dengan memiliki "Pandangan Terang Analitis". Maka Culapanthaka tidak lagi menjadi orang dungu.

    Di rumah Jivaka, para umat akan menuang air sebagai tanda telah melakukan perbuatan dana; tetapi Sang Buddha menutup mangkoknya dengan tangan dan berkata bahwa masih ada bhikkhu yang ada di vihara. Semuanya mengatakan bahwa tidak ada bhikkhu yang tertinggal. Sang Buddha menjawab bahwa masih ada satu orang bhikkhu yang tertinggal dan memerintahkan untuk menjemput Culapanthaka di vihara.

    Ketika pembawa pesan dari rumah Jivaka tiba di vihara, dia menemukan tidak hanya satu orang, tetapi ada seribu orang bhikkhu yang serupa. Mereka semua diciptakan oleh Culapanthaka, yang sekarang telah memiliki kekuatan supranatural. Utusan tersebut kagum dan dia pulang kembali dan melaporkan hal ini kepada Jivaka.

    Utusan itu kembali diutus ke vihara untuk kedua kalinya dan diperintahkan untuk mengatakan bahwa Sang Buddha mengundang bhikkhu yang bernama Culapanthaka. Tetapi ketika dia menyampaikan pesan tersebut, seribu suara menjawab, "Saya adalah Culapanthaka". Dengan bingung, dia kembali ke rumah Jivaka untuk kedua kalinya.

    Untuk ketiga kalinya dia disuruh kembali ke vihara. Kali ini, dia diperintahkan untuk menarik bhikkhu yang dilihatnya pertama kali mengatakan bahwa dia adalah Culapanthaka. Dengan cepat dia memegangnya dan semua bhikkhu yang lain menghilang, dan Culapanthaka menemani utusan tersebut ke rumah Jivaka.


    Setelah makan siang, seperti yang diperintahkan oleh Sang Buddha, Culapanthaka menyampaikan khotbah Dhamma, khotbah tentang keyakinan dan keberanian, mengaum bagaikan raungan seekor singa muda. Ketika masalah Culapanthaka dibicarakan di antara para bhikkhu. Sang Buddha berkata bahwa seseorang yang rajin dan tetap pada perjuangannya akan mencapai tingkat kesucian arahat.

    Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 25 berikut ini:

    Dengan usaha yang tekun, semangat, disiplin dan pengendalian diri,
    hendaklah orang bijaksana membuat pulau bagi dirinya sendiri
    yang tidak dapat ditenggelamkan oleh banjir.

http://www.w****a.com/forum/kumpulan-sutra-vinaya-buddhist/3324-kisah-kisah-dhammapada-bab-ii-appamada-vagga-21-22-23-24-25-a.html#post35369 (http://www.w****a.com/forum/kumpulan-sutra-vinaya-buddhist/3324-kisah-kisah-dhammapada-bab-ii-appamada-vagga-21-22-23-24-25-a.html#post35369)

Kisah lengkapnya ada di http://web.ukonline.co.uk/buddhism/story25.htm (http://web.ukonline.co.uk/buddhism/story25.htm). Berikut kutipan tentang kejadian tidak diundangnya Culapanthaka dan pertunjukan kekuatan batinnya:

Quote
At that time Jivaka, the Komarabhacca (the foster child of a prince), taking with him plenty of flowers and scents went to his mango-grove, offered them to the Master. Having listened to the preachings, he left the seat, paid obeisance to the Master and approaching Mahapanthaka enquired, "Sir, how many monks are living with the Teacher?"

"Monks numbering about five hundred".

"Sir, to-morrow may you please take your food at my house with five hundred monks headed by the Buddha."

Said the Elder, "Lay-devotee, a certain Culapanthaka is dull and unprogressive in the Dhamma, except him I accept your invitation for the rest."

Culapanthaka heard this and thought "The Elder in accepting the invitation for so many monks has left me out. Surely he must have been disappointed with me. Then, what good is there for me (to stay on) in this Order? I should (better) revert to a household life and live giving charity and doing other meritorious deeds."

dan

Quote
At this moment Culapanthaka thinking, "My brother said that there were no monks at the monastery, I will show him that there are." He created a thousand monks and filled the entire mango-grove with them, some tending to the robes, some dyeing and others being engaged in their studies, thus differing in pursuits. That man, seeing many monks in the monastery, turned back and reported to Jivaka. saying "Master, the entire mango-grove is full of monks."

"The Thera Culapanthaka having created a thousand monks like himself, sat in the beautiful mango-grove awaiting intimation of the time (for meal)."

Thereupon the Master said to the person "Go to the monastery and say that the Teacher summons the monk by name Culapanthaka."

When he went and said that, voices saying "I am Culapanthaka, I am Culapanthaka" came out of thousand mouths.

The man went back and reported "Lord, all of them said that they were Culapanthakas."

"Then please go and catch hold of the monk who first says that he is Culapanthaka and the rest will disappear." He did as he was told. And at that very moment the rest of the monks disappeared.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Terasi on 06 September 2010, 07:49:01 PM
Makasih.. wah kok lain sama buku baru saya  :(

Trus soal ini gimana:
Kisah-kisah Jataka itu posisinya gimana kalo nurut Theravada? Bisa dianggap serius gak?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 06 September 2010, 10:22:48 PM
Makasih.. wah kok lain sama buku baru saya  :(

Trus soal ini gimana:
Kisah-kisah Jataka itu posisinya gimana kalo nurut Theravada? Bisa dianggap serius gak?

Oh ya ketinggalan... :)

Kisah-kisah Jataka itu berasal dari kitab komentar Jataka (Jataka Atthakatha), sedangkan kitab Jataka-nya sendiri tidak ada narasi (kisah/ceritanya) tetapi merupakan kumpulan syair (ada 547 syair) seperti Dhammapada. Dari penjelasan 547 syair itulah muncul 547 kisah Jataka yang berkaitan dengan syair tersebut dalam komentar Jataka.

Beberapa kisah Jataka seperti kisah kelinci bulan (Sasa Jataka, Jataka no. 316) ditemukan dalam berbagai legenda/mitos bangsa-bangsa di dunia ini. Kisah-kisah Jataka versi bahasa Sanskerta seperti Jatakamala mengandung kisah yang sama tetapi berbeda dalam detailnya dengan kisah Jataka bahasa Pali.

Walaupun kebanyakan ahli menganggap kisah Jataka itu tidak canonical (tidak dianggap kata-kata asli Sang Buddha) [hanya syair-syairnya saja yang bisa dianggap canonical], tetapi kisah-kisah ini mengandung nilai-nilai moral yang tinggi dan sangat efektif sebagai media penyampaian Dhamma yang mudah dicerna oleh umat awam sekali pun sehingga tetap dianggap bagian dari kitab suci Tipitaka.

Soal serius/nyata atau tidaknya, sangat sulit ditentukan (apalagi kita orang biasa yang tidak memiliki kemampuan mengetahui kehidupan lampau), tetapi diyakini dalam tradisi Buddhis (tidak hanya Theravada, tetapi juga Mahayana) bahwa kisah-kisah tersebut asli/sesuai dengan kehidupan masa lampau Bodhisatta Gotama.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: KLSC on 07 September 2010, 06:53:47 PM
 _/\_ All,,
         Me mau nanya 5 Pertanyaan aja..
   1. Apa bedanya menumbuhkan keyakinan terhadap Triratna, Arahat, Deva, Bodisatva, dan Tripitaka?
       (Tolong jelaskan mendetail) :)
   2. Apa bedanya Tiap2 tingkat Kesucian? bukankah kalau cuma mencapai Sotapanna sudah dijamin masuk nibanna?   
                        kalo gitu apa ada gunanya jadi arahat?
   3. Bagaimana cara belajar yang tepat bagi seorang buddhist? Manfaat yang didapat daripada cara biasa gimana?
   4. Tokoh-tokoh Buddhist Dunia yang lumayan terkenal siapa aja? (Tolong kasih contoh kisah kenapa dia jadi Buddhist)
   5. Bagaimana pandangan Buddhist terhadap Tekad? apa beda tekad dengan janji/sumpah?

Thx lho buat yang uda bantuin memecahkan teka-teki Dhamma ini..
 _/\_  :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: JimyTBH on 07 September 2010, 07:29:44 PM
_/\_ All,,
         Me mau nanya 5 Pertanyaan aja..
   1. Apa bedanya menumbuhkan keyakinan terhadap Triratna, Arahat, Deva, Bodisatva, dan Tripitaka?
       (Tolong jelaskan mendetail) :)
   2. Apa bedanya Tiap2 tingkat Kesucian? bukankah kalau cuma mencapai Sotapanna sudah dijamin masuk nibanna?   
                        kalo gitu apa ada gunanya jadi arahat?
   3. Bagaimana cara belajar yang tepat bagi seorang buddhist? Manfaat yang didapat daripada cara biasa gimana?
   4. Tokoh-tokoh Buddhist Dunia yang lumayan terkenal siapa aja? (Tolong kasih contoh kisah kenapa dia jadi Buddhist)
   5. Bagaimana pandangan Buddhist terhadap Tekad? apa beda tekad dengan janji/sumpah?

Thx lho buat yang uda bantuin memecahkan teka-teki Dhamma ini..
 _/\_  :)
dhamma mana ada teka teki
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 07 September 2010, 07:55:25 PM
_/\_ All,,
         Me mau nanya 5 Pertanyaan aja..
   1. Apa bedanya menumbuhkan keyakinan terhadap Triratna, Arahat, Deva, Bodisatva, dan Tripitaka?
       (Tolong jelaskan mendetail) :)
   2. Apa bedanya Tiap2 tingkat Kesucian? bukankah kalau cuma mencapai Sotapanna sudah dijamin masuk nibanna?   
                        kalo gitu apa ada gunanya jadi arahat?
   3. Bagaimana cara belajar yang tepat bagi seorang buddhist? Manfaat yang didapat daripada cara biasa gimana?
   4. Tokoh-tokoh Buddhist Dunia yang lumayan terkenal siapa aja? (Tolong kasih contoh kisah kenapa dia jadi Buddhist)
   5. Bagaimana pandangan Buddhist terhadap Tekad? apa beda tekad dengan janji/sumpah?

Thx lho buat yang uda bantuin memecahkan teka-teki Dhamma ini..
 _/\_  :)

1. Dengan berkeyakinan kepada triratna berarti kita mengangkat Buddha, Dhamma, dan Sangha sebagai guru kita dan bertekad untuk melaksanakan ajaran-ajaran sang Buddha yaitu Dhamma.

2.Jika seseorang telah mencapai Sotapanna, maka dia sudah tau apa lagi selanjutnya yang harus dia lakukan untuk melenyapkan dukkha dan dia harus berusaha untuk melenyapkan dukkha hingga mencapai kearahatan. Dalam Buddhisme ditekankan jika seseorang menginginkan sesuatu, maka dia harus berusaha dengan cara yang benar, tanpa menyakiti makhluk lain. Tiada ada jaminan seseorang akan menjadi ini atau itu. Seorang yang telah mencapai Sotapanna tidak lagi mempunyai pikiran bahwa karena dia sudah Sotapanna, maka dia dijamin akan selamat. Maksud dari Sotapanna  hanya akan terlahir maks 7x lagi itu perkiraan karena seorang Sotapanna sudah menjadi pemasuk arus yang telah punya landasan kualitas untuk mencapai tingkat-tingkat kesucian lain.

3. Cara belajar disini itu mksdnya cara belajar tentang ilmu pengetahuan atau tentang kehidupan ?

4. Y.M. Dalai Lama Tenzin Gyatso, Master Cheng Yen, Y.M. Thich Nhat Hanh, Master Hsing Yun, Ajahn Buddhadasa.

5. Mempunyai tekad tentu tidak salah, asalkan dilakukan dengan cara yang benar dan tanpa menyakiti makhluk lain. Kalau tekad itu merujuk pada visi kita di masa yang akan datang, sedangkan sumpah itu pernyataan di depan seseorang atau kumpulan orang untuk melaksanakan sesuatu.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Terasi on 11 September 2010, 04:11:01 PM
1. Apa bedanya Buddha dengan Arahat, sama-sama sudah tercerahkan?

2. Katanya ada 4 macam Buddha, dan Arahat termasuk salah satu diantara 4 itu.
Apakah itu Mahayana saja atau Theravada juga berpendapat demikian?

3. Apa bedanya kriya-nya Arahat dengan kamma vipaka netral kita-kita yang belum tercerahkan?

4. Apa benar Arahat tidak bisa meninggal secara fisik kalau tidak semua kammanya terlunasi?
Kalau begitu calon-calon Arahat sudah muncul sejak lahir dong, tinggal dia bisa meneruskan usahanya ke arah pencerahan atau tidak.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 11 September 2010, 05:12:28 PM
1. Apa bedanya Buddha dengan Arahat, sama-sama sudah tercerahkan?

Perbedaan terletaknya terletak pada usaha yang dilakukan untuk mencapai Pencerahan: Buddha mencapai Pencerahan dengan usaha sendiri, tidak dibimbing oleh seorang guru; sedangkan Arahat mencapai Pencerahan dengan bimbingan orang lain/guru.

Quote
2. Katanya ada 4 macam Buddha, dan Arahat termasuk salah satu diantara 4 itu.
Apakah itu Mahayana saja atau Theravada juga berpendapat demikian?

Menurut komentar (misalnya dalam Appatividita Sutta (http://dhammaweb.net/Tipitaka/read.php?id=193)), terdapat 4 jenis Buddha:

1. Sabbannuta Buddha (Buddha yang Mengetahui Segalanya), yaitu seorang yang telah mencapai Pencerahan (Kemahatahuan/Sabbannu-nana) dengan upaya sendiri. Dengan kata lain, jenis Buddha ini sama dengan Samma Sambuddha.

2. Pacceka Buddha, yaitu seseorang yang mencapai Pencerahan dengan upaya sendiri, tetapi tidak dapat mengajarkan Dhamma kepada orang lain.

3. Catusacca Buddha (Buddha yang memahami Empat Kebenaran Mulia), yaitu seseorang yang mencapai Pencerahan dengan merealisasikan Empat Kebenaran Mulia melalui belajar dari orang lain. Buddha jenis ini sama dengan Savaka Buddha atau Arahat.

4. Suta Buddha, yaitu seseorang yang belum tercerahkan, hanya memahami Empat Kebenaran Mulia secara intelektual.

Jenis no. 1-3 merupakan para Buddha yang sebenarnya (sudah tercerahkan), sedangkan no. 4 adalah orang-orang biasa yang memahami Dhamma secara intelektual saja.

Penggolongan ini berasal dari komentar Pali, saya gak tahu apakah dalam Mahayana juga dikenal penggolongan ini.

Quote
3. Apa bedanya kriya-nya Arahat dengan kamma vipaka netral kita-kita yang belum tercerahkan?

Kalau pertanyaan yang ini agak sulit menjawabnya (harus menguasai Abhidhamma dulu, sedangkan saya belum memahami Abhidhamma :) ), tetapi saya jawab sepengetahuan saya aja. Cmiiw.....

Vipaka merupakan hasil/akibat dari suatu perbuatan yang menghasilkan fungsi mental yang bersifat netral (yaitu bukan baik/kusala maupun bukan buruk/akusala), misalnya perasaan menyenangkan, tidak menyenangkan, maupun netral. [Ingat, perasaan (vedana) tidak termasuk baik atau buruk karena ia tidak termasuk kamma baik atau pun buruk]

Sedangkan kiriya merupakan fungsi mental yang netral (bukan baik/kusala maupun bukan buruk/akusala) dan bukan berasal dari vipaka. Jika perbuatan makhluk belum tercerahkan berasal dari cetana yang menghasilkan kamma baik ataupun buruk yang kemudian memberikan akibatnya (vipaka), maka perbuatan makhluk tercerahkan (Arahat) berasal dari kiriya ini yang bukan kusala maupun akusala dan tidak menghasilkan akibat.

Quote
4. Apa benar Arahat tidak bisa meninggal secara fisik kalau tidak semua kammanya terlunasi?
Kalau begitu calon-calon Arahat sudah muncul sejak lahir dong, tinggal dia bisa meneruskan usahanya ke arah pencerahan atau tidak.

Sepertinya tidak demikian, bukan tidak bisa meninggal sebelum semua kamma terlunasi karena tidak semua kamma itu pasti memberikan akibat, sebab ada kamma yang ahosi (tidak memberikan akibat karena kekuatannya telah habis). Tetapi yang tepat adalah para Arahat hanya meninggal jika sudah waktunya meninggal dunia (habisnya masa kehidupan/ayukkhaya, sebagai salah satu dari 4 sebab kematian).

Namun ada juga Arahat yang meninggal karena buah kamma buruknya seperti YA Moggallana yang membunuh orang tuanya di kehidupan lampau. Kalau kasus seperti ini termasuk kematian karena munculnya kamma penghancur (upacchedaka-kamma).
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 12 September 2010, 11:17:35 AM
asal kata manusia itu apa ya? saya lupa

kalau tidak salah makhluk yang berpikir ya?

kalau bergitu dewa dan Brahma tidak berpikir to? kalau berpikir mereka kan termasuk manusia?

berarti pikiran manusia dan dewa, bagus manusia?

thx
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 12 September 2010, 09:10:55 PM
asal katanya manu = manusia
ada yang menghubungkan dengan mano = pikiran
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 13 September 2010, 07:40:11 AM
Menurut mitologi India,manusia (manushya/Pali: manussa) mengenal peradaban setelah munculnya Manu yg mengajarkan mrk kehidupan yg beradab. Dg demikian manusia memiliki makna "anak2 keturunan Manu" (tetapi Manu bkn manusia pertama,krn tdk ada konsep manusia pertama dlm mitologi India/Hindu). Dalam Buddhis, Manu tak lain adl Bodhisatta Gotama pd kehidupan lampau & oleh para manusia diangkat sbg raja pertama dg gelar Mahasammata (lihat RAPB).
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 13 September 2010, 08:23:24 AM
oo....berarti para Brahma dan Dewa tetap bisa berpikir seperti kita?
berarti mereka lebih pintar juga dari manusia?

kalo asal kata manusia menurut buddhisme?

thanks2
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 13 September 2010, 12:32:58 PM
Menurut buku The Buddha and His Teaching oleh Bhante Narada Mahathera:

Quote
[Manussa] Literally, those who have an uplifted or developed mind (mano ussannam etasam). The Samskrit equivalent of manussa is manushya which means the sons of Manu. They are so called because they became civilized after Manu the seer.

Jadi manusia itu artinya "mereka yang memiliki pikiran yang maju atau berkembang". Disebut demikian karena manusia dapat mengembangkan pikirannya untuk memajukan dirinya (membuat perabadan); dalam pengertian spiritual, manusia dapat mengembangkan pikirannya untuk mencapai Kebuddhaan (karena hanya di alam manusia dan terlahir sebagai manusia, para Bodhisatta dapat berjuang dalam kehidupan terakhirnya menjadi Buddha yang maha sempurna).
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 13 September 2010, 03:06:35 PM
Menurut buku The Buddha and His Teaching oleh Bhante Narada Mahathera:

Quote
[Manussa] Literally, those who have an uplifted or developed mind (mano ussannam etasam). The Samskrit equivalent of manussa is manushya which means the sons of Manu. They are so called because they became civilized after Manu the seer.

Jadi manusia itu artinya "mereka yang memiliki pikiran yang maju atau berkembang". Disebut demikian karena manusia dapat mengembangkan pikirannya untuk memajukan dirinya (membuat perabadan); dalam pengertian spiritual, manusia dapat mengembangkan pikirannya untuk mencapai Kebuddhaan (karena hanya di alam manusia dan terlahir sebagai manusia, para Bodhisatta dapat berjuang dalam kehidupan terakhirnya menjadi Buddha yang maha sempurna).

thanks. kalo dewa dan brahma pikirannya juga berkembang ga? kalo iya berarti mereka termasuk manusia juga? karena manusia kan julukan untuk makhluk yang berpikir
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Kelana on 13 September 2010, 05:10:05 PM

2. Katanya ada 4 macam Buddha, dan Arahat termasuk salah satu diantara 4 itu.
Apakah itu Mahayana saja atau Theravada juga berpendapat demikian?

Menurut komentar (misalnya dalam Appatividita Sutta (http://dhammaweb.net/Tipitaka/read.php?id=193)), terdapat 4 jenis Buddha:

1. Sabbannuta Buddha (Buddha yang Mengetahui Segalanya), yaitu seorang yang telah mencapai Pencerahan (Kemahatahuan/Sabbannu-nana) dengan upaya sendiri. Dengan kata lain, jenis Buddha ini sama dengan Samma Sambuddha.

2. Pacceka Buddha, yaitu seseorang yang mencapai Pencerahan dengan upaya sendiri, tetapi tidak dapat mengajarkan Dhamma kepada orang lain.

3. Catusacca Buddha (Buddha yang memahami Empat Kebenaran Mulia), yaitu seseorang yang mencapai Pencerahan dengan merealisasikan Empat Kebenaran Mulia melalui belajar dari orang lain. Buddha jenis ini sama dengan Savaka Buddha atau Arahat.

4. Suta Buddha, yaitu seseorang yang belum tercerahkan, hanya memahami Empat Kebenaran Mulia secara intelektual.

Jenis no. 1-3 merupakan para Buddha yang sebenarnya (sudah tercerahkan), sedangkan no. 4 adalah orang-orang biasa yang memahami Dhamma secara intelektual saja.

Penggolongan ini berasal dari komentar Pali, saya gak tahu apakah dalam Mahayana juga dikenal penggolongan ini.


Saya memiliki info yang berbeda mengenai hal ini khususnya no.3, info dari Kamus Umum Buddha Dharma, karya Panjika yang mengutip dari Vijja Dhamma halaman 34:

Suta Buddha = Orang yang telah mencapai Penerangan Sempurna setelah mendengar Dharma langsung dari Sang Buddha

Tambahan dari A History  of Pali Literature, Bimala Churn Law, PhD, http://www.scribd.com/doc/28831900/Pali-Literature

Mungkin ada yang bisa dan mau menjelaskan mana yang benar.

Thanks
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 13 September 2010, 06:05:50 PM

thanks. kalo dewa dan brahma pikirannya juga berkembang ga? kalo iya berarti mereka termasuk manusia juga? karena manusia kan julukan untuk makhluk yang berpikir

Menurut saya, dewa ya golongan makhluk surgawi, brahma ya golongan makhluk rupa dan arupaloka; jadi berbeda dengan manusia, walaupun sama-sama memiliki pikiran yang berkembang. Mungkin kalau dalam biologi, dewa, brahma dan manusia itu beda spesies....

Saya memiliki info yang berbeda mengenai hal ini khususnya no.3, info dari Kamus Umum Buddha Dharma, karya Panjika yang mengutip dari Vijja Dhamma halaman 34:

Suta Buddha = Orang yang telah mencapai Penerangan Sempurna setelah mendengar Dharma langsung dari Sang Buddha

Tambahan dari A History  of Pali Literature, Bimala Churn Law, PhD, http://www.scribd.com/doc/28831900/Pali-Literature

Mungkin ada yang bisa dan mau menjelaskan mana yang benar.

Thanks


Wah bingung juga, kebetulan saya gak punya kamus Buddha Dharma, jadi cari info tentang ke-4 jenis Buddha dengan googling....

Dari DPN (Dictionary of Pali Names), dalam entri kata Buddha dikatakan:

Quote
The Commentaries, however (e.g., SA.i.20; AA.i.65) make mention of four classes of Buddha:

    * Sabaññu-Buddhā
    * Pacceka Buddhā
    * Catusacca Buddhā
    * Suta Buddhā

All arahants (khīnāsavā) are called Catusacca Buddhā and all learned men Bahussuta Buddhā. A Pacceka Buddha practises the ten perfections (pāramitā) for two asankheyyas and one hundred thousand kappas, a Sabbañu Buddha practises it for one hundred thousand kappas and four or eight or sixteen asankheyyas, as the case may be (see below).

Sumber: http://www.palikanon.com/english/pali_names/b/buddha.htm (http://www.palikanon.com/english/pali_names/b/buddha.htm)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 21 September 2010, 07:35:44 AM
Quote
Sariputra's Nirvana

When Buddha announced that He would be entering Parinirvana after three months, everyone was very sad, Sariputra could not bear to see Buddha enter into the final Nirvana and he thought: "In the past, the chief disciples of all Buddhas entered Nirvana before their masters did. As a chief disciple of the Buddha, I should also enter Nirvana before Buddha."So he asked the Buddha's permission to enter Nirvana first. After some explanation, he finally got the Buddha's consent and they prepared to return to his hometown to enter Nirvana.

Before Sariputra left, Buddha gathered all disciples to say farewell to him. Sariputra said to Buddha: "Lord Buddha! For the past forty years, I have been guided by your compassionate teachings, therefore I am able to understand the Truth and to attain enlightenment. No word can describe my happiness and gratitude. I am glad that I have been able to learn the Buddha Dharma which leads me to attain liberation from all sufferings and enter Nirvana. Before I leave, Buddha, please accept my reverence." Sariputra prostrated himself in front of the Buddha. The atmosphere then was filled with solemnity and silence.

Buddha said: "Sariputra! I predict one day you will become a Buddha by the name of Pamaprabha. You will come to this world again to save all living beings and achieve the highest state of Buddhahood."

After that everyone sent Sariputra off. Many of the monks were so sad that they could not help shedding tears.

Sariputra said to those who were sending him off, "The appearance of the Buddha in this world is as rare as the blooming of Udumbara tree which happens once in thousands and millions of years. Our human body is hard to come by. So is the Buddha Dharma. But in this present life, we not only become monks but also personally listen to Buddha's teachings, which is very rare indeed. I hope all of you practise Dharma diligently so to achieve Nirvana."

Knowing that this was Sariputra's last discourse, everyone was very sad and asked, "Venerable sir, you are the chief disciple of the Buddha and elder of all the monks. The propagation and development of the Buddha Dharma in future still needs you. Why would you want to enter Nirvana so soon?"

Sariputra replied, "Don't be sad. Has the Buddha not always told us this is an impermanent world? Death is a fact of life. I hope you can continue on in your Dharma practice, until you are free from all sufferings. I also hope you strive to spread the Dharma and work for the well being of the people. In future, as long as beings wished to be free of suffering and attain the final happiness of Nirvana, they will come forward to prolong the wisdom-life of the Buddhas."

Everybody was very touched by what Sariputra had said. After bidding farewell, Sariputra, together with Kunti (his devoted disciple), began his journey home. Seeing him off, the monks shed tears of sorrow as they knew they would never be able to see Sariputra again.

Disquieting thoughts surged in Sariputra's mind when he was on his way home. But he felt that brightness was just before him.

When Sariputra reached his home, his mother was so glad that tears started to roll down her face, simply because her son had not been home for a long time. However, his mother and family were very shocked to learn that Sariputra had returned home for the purpose of entering Nirvana. So Sariputra said, "Don't worry. This is different from the normal death. I accept and practise the teachings of my master, Buddha and have already attained liberation. As a matter of fact, nobody in this world can escape death. I an indeed fortunate to be able to enter the state of Nirvana with a clear mind. You ought to be happy for me."

The news that Sariputra had returned to enter Nirvana quickly spread through the village. Though it was in the middle of the night, villagers who had taken refuge in the Buddha before, and even King Ajatasatru from Rajagrha and his ministers, had gathered at Sariputra's house, all wishing to pay their respect to the Venerable and listen to his last teachings. They waited quietly outside Sariputra's room until the next morning when Kunti informed them that Sariputra wanted to see them. They then happily gathered in Sariputra's room.

Sariputra said to the crowd, "For the past forty years, I have been following the teachings of my master, Lord Buddha, and have either preached at various places or learned the Dharma under the Buddha's guidance. I feel very much indebted to my great teacher, Lord Buddha. Though I feel ashamed for not being able to fully comprehend. His profound teachings, I do understand Buddha's compassion towards all living beings. I practise His teachings diligently and have also attained enlightenment. I hope you can understand that it is a rare opportunity to meet the Buddha. Therefore, you should learn and practise His teachings accordingly. Sariputra went into deep meditation and then entered the bliss of Nirvana.

After Sariputra had entered Nirvana for seven days, Kunti cremated his body and brought his relics to the Buddha.

Then Buddha took the relics of Sariputra from Kunti and said to all monks, "Bhikkhus! This is Sariputra whose wisdom is profound and great. He realised the Truth and practised Dharma accordingly. He also strived to propagate the Dharma for the sake of the people. He had already attained liberation from all sufferings. Just look, Bhikkhus! These are the relics of the Buddha's son!"
With great respect, all the monks prostrated themselves before the relics of Sariputra.


^
Cerita di atas itu versi Mahayana ya ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 21 September 2010, 07:48:07 AM
^
Cerita di atas itu versi Mahayana ya ?

Benar.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 06 October 2010, 06:26:13 PM
dalam buddhisme memang benar ya selalu ada kesempatan untuk memperbaiki diri dari kesalahan?

thanks
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 06 October 2010, 06:36:27 PM
dalam buddhisme memang benar ya selalu ada kesempatan untuk memperbaiki diri dari kesalahan?

thanks
iya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 06 October 2010, 06:58:20 PM
Untuk mencapai jhana, harus menjaga sila. Dalam hal ini, kenapa Devadatta mampu mencapai jhana, padahal dia banyak melanggar sila ?


 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 06 October 2010, 07:03:29 PM
Untuk mencapai jhana, harus menjaga sila. Dalam hal ini, kenapa Devadatta mampu mencapai jhana, padahal dia banyak melanggar sila ?


 _/\_
untuk mencapai Jhanna yg di perlukan adalah melatih konsentrasi... bukan melatih sila
jd.. jgn heran klo ada yg mempunyai "kekuatan batin" tp tidak bermoral...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 06 October 2010, 07:05:57 PM
Untuk mencapai jhana, harus menjaga sila. Dalam hal ini, kenapa Devadatta mampu mencapai jhana, padahal dia banyak melanggar sila ?


 _/\_
untuk mencapai Jhanna yg di perlukan adalah melatih konsentrasi... bukan melatih sila
jd.. jgn heran klo ada yg mempunyai "kekuatan batin" tp tidak bermoral...

Ow, bukannya yang tidak menjaga sila itu akan susah melakukan absorpsi ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 06 October 2010, 07:11:20 PM
Untuk mencapai jhana, harus menjaga sila. Dalam hal ini, kenapa Devadatta mampu mencapai jhana, padahal dia banyak melanggar sila ?


 _/\_
untuk mencapai Jhanna yg di perlukan adalah melatih konsentrasi... bukan melatih sila
jd.. jgn heran klo ada yg mempunyai "kekuatan batin" tp tidak bermoral...

Ow, bukannya yang tidak menjaga sila itu akan susah melakukan absorpsi ?

kyk devadatta..lol
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 06 October 2010, 07:13:15 PM
imo..kl uda mhr jhana seh mungkin ga mengganggu konsentrasi kl tidak mnjga sila..tp kl yg blm mahir...mesti jga sila
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kullatiro on 06 October 2010, 07:20:47 PM
devadata punya kesaktian atau abhina dengan cepat menghilang karena tidak mempunyai landasan sila.

dan ada contoh semasa Buddha lahir sebagai bodhisatva beliau pernah lahir sebagai pertapa yang mempunyai kesaktian tinggi tetapi kemudian kesaktian nya lenyap seketika  karena tidak mampu menahan nafsu birahi setlah bertapa kembali dan mampu menekan nafsu birahi maka kesaktian nya kembali lagi.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kullatiro on 06 October 2010, 07:25:03 PM
Untuk mencapai jhana, harus menjaga sila. Dalam hal ini, kenapa Devadatta mampu mencapai jhana, padahal dia banyak melanggar sila ?


 _/\_


dalam hal ini devadatta mempunyai kamma baik yang tinggi karena membantu sang Bodhisatva dalam pencapaian nya untuk menjadi sammasamBuddha.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 06 October 2010, 08:28:36 PM
Tanya;
Jika bukan roh,lalu siapa yg bertumibal lahir/terlahir kembali? Citta kah?

Thank sebelumnya :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 07 October 2010, 10:34:41 AM

Untuk mencapai jhana, harus menjaga sila. Dalam hal ini, kenapa Devadatta mampu mencapai jhana, padahal dia banyak melanggar sila ?


 _/\_


jhana-jhana yg telah dicapai Devadatta menjadi hilang sejak ia melakukan pelanggaran2. jadi bukan mencapai jhana setelah melakukan pelanggaran
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sukma Kemenyan on 07 October 2010, 11:22:02 AM
Tanya;
Jika bukan roh,lalu siapa yg bertumibal lahir/terlahir kembali? Citta kah?

Thank sebelumnya :)
Kamma (momentum).

Untuk memahami tumimbal lahir,
Gue memakai prinsip bilyard.
dimana bola putih mendorong bola hitam.

yg berpindah dari bola-putih ke bola hitam hanya momentum (kamma).
tidak ada esensi  (anatta) dari pada bola-putih yg pindah ke bola-hitam.

CMIIW
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 07 October 2010, 12:57:03 PM
kalau misalnya saya di rumah tidak punya altar dan menggunakan patung Buddha yang kecil (harga 20 ribu) untuk sasaran namaskara boleh? terima kasih
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: 7 Tails on 07 October 2010, 01:18:23 PM
kalau yg gak ada patung buddha. boleh gak pakai robot voltus aye yg masih ada dikamar ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: fabian c on 07 October 2010, 01:24:19 PM
Tanya;
Jika bukan roh,lalu siapa yg bertumibal lahir/terlahir kembali? Citta kah?

Thank sebelumnya :)

Bro Jhonz yang baik, menurut Abhidhamma kalau tidak salah dikatakan bahwa, setiap detik pancakhandha kita mati, hidup kembali, mati lagi, hidup lagi dstnya lebih dari jutaan kali...

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 07 October 2010, 01:25:28 PM
kalau yg gak ada patung buddha. boleh gak pakai robot voltus aye yg masih ada dikamar ?

hmm...lebih baek beli patung yang kecil aja yang penting bentuk Buddha.. (meskipun Buddha tidak pernah nyuruh bikin patung, setidaknya kalau bentuknya Buddha maka kita bisa ingat kehebatan Beliau, kalau robot voltus sih bisa saja kalau dipaksain, tetapi kan lebih cocok saat kita merenungi kehebatan robot voltus.)kalau mau puja Buddha ya patung Buddha, pas mau puja robot voltus jangan pakai yang laen selain voltus
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 07 October 2010, 05:52:10 PM
hmm...lebih baek beli patung yang kecil aja yang penting bentuk Buddha.. (meskipun Buddha tidak pernah nyuruh bikin patung, setidaknya kalau bentuknya Buddha maka kita bisa ingat kehebatan Beliau, kalau robot voltus sih bisa saja kalau dipaksain, tetapi kan lebih cocok saat kita merenungi kehebatan robot voltus.)kalau mau puja Buddha ya patung Buddha, pas mau puja robot voltus jangan pakai yang laen selain voltus

Menurut saya justru tidak perlu memaksakan diri harus memiliki patung. Ironis memang melihat kenyataan bahwa seseorang yang mengajarkan bahwa pemujaan terhadap figur pribadi manapun adalah tidak bermanfaat, justru Beliau malah dipuja (jika bukan adalah disembah) setelah sepeninggalan-Nya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 07 October 2010, 05:57:35 PM
Tanya;
Jika bukan roh,lalu siapa yg bertumibal lahir/terlahir kembali? Citta kah?

Thank sebelumnya :)

Bro Jhonz yang baik, menurut Abhidhamma kalau tidak salah dikatakan bahwa, setiap detik pancakhandha kita mati, hidup kembali, mati lagi, hidup lagi dstnya lebih dari jutaan kali...

 _/\_
Apa artinya,pertanyaan ini tidak bisa dijawab dengan penjelasan duniawi?
 Pertanyaann ini masuk klasifikasi saddha/iman/belief?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 07 October 2010, 06:47:19 PM
ada pancakhanda, mati, karena ada kamma niyama, maka lahir pancakhanda yang baru. ini terjadi dalam kehidupan sekarang, demikian juga kalau ada makhluk yang mati, cuma lahirnya di "makhluk" yang berbeda aja.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: fabian c on 07 October 2010, 06:49:55 PM
Tanya;
Jika bukan roh,lalu siapa yg bertumibal lahir/terlahir kembali? Citta kah?

Thank sebelumnya :)

Bro Jhonz yang baik, menurut Abhidhamma kalau tidak salah dikatakan bahwa, setiap detik pancakhandha kita mati, hidup kembali, mati lagi, hidup lagi dstnya lebih dari jutaan kali...

 _/\_
Apa artinya,pertanyaan ini tidak bisa dijawab dengan penjelasan duniawi?
 Pertanyaann ini masuk klasifikasi saddha/iman/belief?

Bro Jhonz yang baik, maksudnya kesadaran/citta yang terasa seolah-olah tersambung, sebenarnya hanya muncul lenyap-muncul lenyap jadi pada waktu terjadi kematian pada non-Arahat kesadaran/citta yang berhenti disini muncul kembali disana.

Kesadaran muncul bukan karena ada tempat, tetapi kesadaran muncul karena ada pendukung kesadaran, contohnya pada kesadaran penglihatan, mata bukan tempat kesadaran, ia hanya pendukung kesadaran, demikian juga hidung, telinga dll.
Bila pendukung kesadaran berhenti maka kesadaran juga berhenti. (teman-teman Abhidhamma tolong dikoreksi kalau salah).
 
_/\_


Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 08 October 2010, 08:45:48 PM
Di zaman sang Buddha, ada pake kebaktian ga ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 09 October 2010, 04:57:54 PM
Di zaman sang Buddha, ada pake kebaktian ga ?

kalau menurut saya, nda ada. paling cuma Buddha ngajar. trus ada orang sujud trus dengerin..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 09 October 2010, 05:12:41 PM
saya mau tanya ttg milinda panha bab 1 jiwa bagian ini:

"Naik kereta, Yang Mulia."  (jawaban Raja Milinda)

"Kalau begitu, tolong jelaskan apakah kereta itu?
Apakah porosnya? Apakah rodanya, atau sasisnya, atau kendalinya, atau kuknya, yang disebut kereta?
Ataukah gabungan dari itu semua, ataukah sesuatu di luar semua itu?"

"Bukan semuanya itu, Yang Mulia."

pertanyaan saya, mengapa tidak dijawab gabungan dari itu semua?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DragonHung on 09 October 2010, 05:14:25 PM
saya mau tanya ttg milinda panha bab 1 jiwa bagian ini:

"Naik kereta, Yang Mulia."  (jawaban Raja Milinda)

"Kalau begitu, tolong jelaskan apakah kereta itu?
Apakah porosnya? Apakah rodanya, atau sasisnya, atau kendalinya, atau kuknya, yang disebut kereta?
Ataukah gabungan dari itu semua, ataukah sesuatu di luar semua itu?"

"Bukan semuanya itu, Yang Mulia."

pertanyaan saya, mengapa tidak dijawab gabungan dari itu semua?


Untuk menunjukkan bahwa kereta itu juga tanpa inti, hanya gabungan dari berbagai komponen kereta.  Sama halnya dengan manusia, merupakan gabungan dari berbagai unsur.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 09 October 2010, 05:50:07 PM
saya mau tanya ttg milinda panha bab 1 jiwa bagian ini:

"Naik kereta, Yang Mulia."  (jawaban Raja Milinda)

"Kalau begitu, tolong jelaskan apakah kereta itu?
Apakah porosnya? Apakah rodanya, atau sasisnya, atau kendalinya, atau kuknya, yang disebut kereta?
Ataukah gabungan dari itu semua, ataukah sesuatu di luar semua itu?"

"Bukan semuanya itu, Yang Mulia."

pertanyaan saya, mengapa tidak dijawab gabungan dari itu semua?


Untuk menunjukkan bahwa kereta itu juga tanpa inti, hanya gabungan dari berbagai komponen kereta.  Sama halnya dengan manusia, merupakan gabungan dari berbagai unsur.

yoi mestinya kan dijawab gabungan dari itu semua.. tapi kok malah dijawab bukan semua itu? padahal opsi jawaban "gabungan dari itu semua" kan ada..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 10 October 2010, 03:39:46 PM
Ada ga yang sudah jadi pemasuk arus, setelah itu ambil jalan Bodhisatta ?  :-?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 10 October 2010, 04:44:37 PM
hmm... ga tau... yg jd "pemasuk arus" siapa saja aku ga tau...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DragonHung on 10 October 2010, 04:48:34 PM
saya mau tanya ttg milinda panha bab 1 jiwa bagian ini:

"Naik kereta, Yang Mulia."  (jawaban Raja Milinda)

"Kalau begitu, tolong jelaskan apakah kereta itu?
Apakah porosnya? Apakah rodanya, atau sasisnya, atau kendalinya, atau kuknya, yang disebut kereta?
Ataukah gabungan dari itu semua, ataukah sesuatu di luar semua itu?"

"Bukan semuanya itu, Yang Mulia."

pertanyaan saya, mengapa tidak dijawab gabungan dari itu semua?


Untuk menunjukkan bahwa kereta itu juga tanpa inti, hanya gabungan dari berbagai komponen kereta.  Sama halnya dengan manusia, merupakan gabungan dari berbagai unsur.

yoi mestinya kan dijawab gabungan dari itu semua.. tapi kok malah dijawab bukan semua itu? padahal opsi jawaban "gabungan dari itu semua" kan ada..

Iya yah, kan ada pilihan itu, apa jawaban gw juga termasuk salah yah?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 10 October 2010, 04:50:19 PM
hmm... ga tau... yg jd "pemasuk arus" siapa saja aku ga tau...

Pemasuk arus ya dari Sotapanna - Sakadagami - Anagami - Arahat...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 10 October 2010, 04:55:07 PM
pemasuk arus itu sotapanna... masalahnya..aku ga tau siap saja yg bener2 sudah jd sotapanna(pemasuk arus)...  mungkin klo ada daftar nama2 org yg sudah sotapanna..kita bisa cari tau..ada gak di antara mereka yg ambil jalur bhodisatta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 10 October 2010, 04:58:15 PM
pemasuk arus itu sotapanna... masalahnya..aku ga tau siap saja yg bener2 sudah jd sotapanna(pemasuk arus)...  mungkin klo ada daftar nama2 org yg sudah sotapanna..kita bisa cari tau..ada gak di antara mereka yg ambil jalur bhodisatta

Pernah dgr kalo ada jenis Sotapanna Bodhisatta, hmmm apa benar ada jenis seperti itu ? menurut kabar, katanya Ven. Ariyadhamma Mahatera ambil jalan Bodhisatta...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 10 October 2010, 05:02:23 PM
saya mau tanya ttg milinda panha bab 1 jiwa bagian ini:

"Naik kereta, Yang Mulia."  (jawaban Raja Milinda)

"Kalau begitu, tolong jelaskan apakah kereta itu?
Apakah porosnya? Apakah rodanya, atau sasisnya, atau kendalinya, atau kuknya, yang disebut kereta?
Ataukah gabungan dari itu semua, ataukah sesuatu di luar semua itu?"

"Bukan semuanya itu, Yang Mulia."

pertanyaan saya, mengapa tidak dijawab gabungan dari itu semua?


Untuk menunjukkan bahwa kereta itu juga tanpa inti, hanya gabungan dari berbagai komponen kereta.  Sama halnya dengan manusia, merupakan gabungan dari berbagai unsur.

yoi mestinya kan dijawab gabungan dari itu semua.. tapi kok malah dijawab bukan semua itu? padahal opsi jawaban "gabungan dari itu semua" kan ada..

hmm..knp gak di jawab "gabungan dari semua itu"
menurut ku.. walau kesemuanya di gabung..belum menjadi kereta, karena masih ada bagian2 yg tidak di sebutkan
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 10 October 2010, 07:14:14 PM
Ada ga yang sudah jadi pemasuk arus, setelah itu ambil jalan Bodhisatta ?  :-?

menurut saya sih, nda bisa, kalau udh pemasuk arus, udh terlambat kalau mau jadi bodhisatta. kalau jadi bodhisatta, jgn meraih kesucian apapun
Title: 1
Post by: cen_cen on 16 October 2010, 03:51:06 PM
sore n slm sejahtera...
pengen tau,, pernah dengar klo buddha itu ada 3 masa..buddha masa lalu, masa kini dan masa mendatang..nah, koq bisa dibagi² gitu ya? :-?sang beliau siddharta gautama termasuk buddha yg dalam masa mana?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 16 October 2010, 04:07:24 PM
knp di bagi 3... buat simple aja...
siddharta gautama..Buddha masa kini (sekarang)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 16 October 2010, 05:51:06 PM
baru ingat...di bagi demikian..untuk membedakan buddha menurut masa kedatangannya.. :P
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 16 October 2010, 08:45:22 PM
sore n slm sejahtera...
pengen tau,, pernah dengar klo buddha itu ada 3 masa..buddha masa lalu, masa kini dan masa mendatang..nah, koq bisa dibagi² gitu ya? :-?sang beliau siddharta gautama termasuk buddha yg dalam masa mana?

Itu hanya pernyataan sepihak dari Aliran Maitreya. Dalam Agama Buddha, tidak ada 3 masa Buddha seperti itu.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 17 October 2010, 05:32:35 PM
sore n slm sejahtera...
pengen tau,, pernah dengar klo buddha itu ada 3 masa..buddha masa lalu, masa kini dan masa mendatang..nah, koq bisa dibagi² gitu ya? :-?sang beliau siddharta gautama termasuk buddha yg dalam masa mana?

Itu hanya pernyataan sepihak dari Aliran Maitreya. Dalam Agama Buddha, tidak ada 3 masa Buddha seperti itu.

Maaf, sdr. Upasaka, dalam pelajaran agama Buddha di bangku sekolah dulu, dalam pembahasan tentang Keyakinan terhadap Tiratana (Buddha, Dhamma, Sangha) dijelaskan bahwa Buddha yang diyakini umat Buddha bukan hanya Buddha Gotama yang merupakan Buddha masa sekarang (Paccupanna-Buddha), tetapi juga para Buddha yang muncul di masa lampau (Atita-Buddha) dan para Buddha yang muncul di masa yang akan datang (Anagata-Buddha). Jadi memang keyakinan umum umat Buddha bukan hanya dalam aliran tertentu saja.

 [at] cen_cen:

Buddha masa sekarang adalah Buddha Gotama (Siddhattha Gotama). Buddha masa lampau adalah para Buddha mulai dari Dipankara sampai Kassapa. Riwayat para Buddha masa lampau dan Buddha Gotama secara lengkap disebutkan dalam Buddhavamsa (Riwayat Para Buddha). Buddha yang akan datang adalah Buddha Metteya (Maitreya). Riwayat Buddha Metteya disebutkan dalam Anagatavamsa (Riwayat Masa yang Akan Datang); dalam Anagatavamsa juga menyebutkan sembilan nama Bodhisatta yang akan menjadi Buddha setelah Metteya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 17 October 2010, 10:02:18 PM
Maaf, sdr. Upasaka, dalam pelajaran agama Buddha di bangku sekolah dulu, dalam pembahasan tentang Keyakinan terhadap Tiratana (Buddha, Dhamma, Sangha) dijelaskan bahwa Buddha yang diyakini umat Buddha bukan hanya Buddha Gotama yang merupakan Buddha masa sekarang (Paccupanna-Buddha), tetapi juga para Buddha yang muncul di masa lampau (Atita-Buddha) dan para Buddha yang muncul di masa yang akan datang (Anagata-Buddha). Jadi memang keyakinan umum umat Buddha bukan hanya dalam aliran tertentu saja.

Terimakasih atas infonya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: skeptiphus on 19 October 2010, 11:42:46 AM
halo semua, saya baru dan sangat baru malah. saya tertarik ingin mengenal buddhisme lebih jauh. pertanyaan saya sederhana:

darimana sebaiknya saya memulai untuk mempelajari buddhisme?

terima kasih  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 19 October 2010, 11:50:34 AM
halo semua, saya baru dan sangat baru malah. saya tertarik ingin mengenal buddhisme lebih jauh. pertanyaan saya sederhana:

darimana sebaiknya saya memulai untuk mempelajari buddhisme?

terima kasih  _/\_

mulai dari sini (http://dhammacitta.org/forum/index.php?board=10.0)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: skeptiphus on 19 October 2010, 12:54:39 PM
halo semua, saya baru dan sangat baru malah. saya tertarik ingin mengenal buddhisme lebih jauh. pertanyaan saya sederhana:

darimana sebaiknya saya memulai untuk mempelajari buddhisme?

terima kasih  _/\_

mulai dari sini (http://dhammacitta.org/forum/index.php?board=10.0)

saya tahu....terima kasih jawabannya. untuk itu saya masuk ke bagian pemula ini dulu. tapi setelah baca2 saya juga bingung mau memulai dari mana di bagian pemula ini, terlalu banyak informasi yang saya sendiri tidak tahu mana awalannya.

salam
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 19 October 2010, 12:57:05 PM
halo semua, saya baru dan sangat baru malah. saya tertarik ingin mengenal buddhisme lebih jauh. pertanyaan saya sederhana:

darimana sebaiknya saya memulai untuk mempelajari buddhisme?

terima kasih  _/\_

mulai dari sini (http://dhammacitta.org/forum/index.php?board=10.0)

saya tahu....terima kasih jawabannya. untuk itu saya masuk ke bagian pemula ini dulu. tapi setelah baca2 saya juga bingung mau memulai dari mana di bagian pemula ini, terlalu banyak informasi yang saya sendiri tidak tahu mana awalannya.

salam

dari 4 kebenaran mulia saja dulu (dukkha,sebabnya,akhir dukkha dan jalan untuk mengakhiri)...dan tilakhana/ 3 corak dunia...(anicca,anatta,dukkha)..

kalau ada yang ingin ditanyakan lagi, langsung tanya aja disini.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 19 October 2010, 01:07:41 PM
dari sini juga bisa :  http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6525.0 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6525.0)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: skeptiphus on 19 October 2010, 01:51:03 PM
halo semua, saya baru dan sangat baru malah. saya tertarik ingin mengenal buddhisme lebih jauh. pertanyaan saya sederhana:

darimana sebaiknya saya memulai untuk mempelajari buddhisme?

terima kasih  _/\_

mulai dari sini (http://dhammacitta.org/forum/index.php?board=10.0)

saya tahu....terima kasih jawabannya. untuk itu saya masuk ke bagian pemula ini dulu. tapi setelah baca2 saya juga bingung mau memulai dari mana di bagian pemula ini, terlalu banyak informasi yang saya sendiri tidak tahu mana awalannya.

salam

dari 4 kebenaran mulia saja dulu (dukkha,sebabnya,akhir dukkha dan jalan untuk mengakhiri)...dan tilakhana/ 3 corak dunia...(anicca,anatta,dukkha)..

kalau ada yang ingin ditanyakan lagi, langsung tanya aja disini.

terima kasih
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cen_cen on 19 October 2010, 05:12:40 PM
mengenai 9 boddhisatva...apakah semuanya berasal dari manusia? trims..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cen_cen on 19 October 2010, 05:15:21 PM
halo semua, saya baru dan sangat baru malah. saya tertarik ingin mengenal buddhisme lebih jauh. pertanyaan saya sederhana:




darimana sebaiknya saya memulai untuk mempelajari buddhisme?

terima kasih  _/\_

mulai dari sini (http://dhammacitta.org/forum/index.php?board=10.0)

saya tahu....terima kasih jawabannya. untuk itu saya masuk ke bagian pemula ini dulu. tapi setelah baca2 saya juga bingung mau memulai dari mana di bagian pemula ini, terlalu banyak informasi yang saya sendiri tidak tahu mana awalannya.

salam

dari 4 kebenaran mulia saja dulu (dukkha,sebabnya,akhir dukkha dan jalan untuk mengakhiri)...dan tilakhana/ 3 corak dunia...(anicca,anatta,dukkha)..

kalau ada yang ingin ditanyakan lagi, langsung tanya aja disini.

terima kasih

skeptiphus..bareng dunk nyari taunya...slm kenal...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 19 October 2010, 06:24:40 PM
mengenai 9 boddhisatva...apakah semuanya berasal dari manusia? trims..

Maksudnya 10 bodhisatta yang disebutkan dalam Anagatavamsa akan menjadi Buddha yang akan datang (ditambah Metteya) ya?

Berikut ini kutipan bagian pendahuluan Anagatavamsa:

Quote
       Uttamo Metteyyo Ramo Pasenadi Kosalo ca
      Abhibhu Dighasoni ca Candani ca Subo Todeyyabrahmano
      Nalagiri Palaleyyo bodhisatta anukkamena
      Sambodhim labhanti anagate.

(Buddha Gotama predicted as follows: )

      In the future (ten) Bodhisattas will attain full awakening
      in the following order: the most honourable (Ariya) Metteyya,
      (King) Rama, (King) Pasenadi of Kosala, (the Deva) Abhibhu,
      (the Asura Deva) Dighasoni, (the Brahman) Candani, (the young
      man) Subha, the Brahman Todeyya, (the elephant) Nalagiri,
      and (the elephant) Palaleya.

(Buddha Gotama meramalkan sebagai berikut: )

Pada masa yang akan datang (sepuluh orang) Bodhisatta akan mencapai pencerahan sempurna dalam urutan berikut: Yang Mulia (Ariya) Metteya, (Raja) Rama, (Raja) Pasenadi Kosala, (Dewa) Abhibhu, (Dewa Asura) Dighasoni, (Brahmana) Candani, (pemuda) Subha, Brahmana Todeyya, (gajah) Nalagiri, dan (gajah) Palaleya.

Sumber: http://www.buddhanet.net/budsas/ebud/metteya/arimet01.htm (http://www.buddhanet.net/budsas/ebud/metteya/arimet01.htm)

Nama-nama di atas adalah nama-nama makhluk (manusia dan non-manusia) yang hidup pada masa Sang Buddha, misalnya Raja Pasenadi Kosala adalah raja kerajaan Kosala pada masa Buddha Gotama, gajah Nalagiri adalah gajah yang dibuat mabuk oleh Devadatta untuk membunuh Sang Buddha (tetapi gagal), gajah Palaleya adalah gajah yang melayani Sang Buddha pada saat menjalankan masa vassa di hutan dekat Kosambi ketika terjadi perselisihan antara para bhikkhu.

Tentu saja mereka adalah para calon Buddha (Bodhisatta) yang bisa terlahir di alam mana pun selama masa pengembaraan mereka di samsara (kecuali beberapa kelahiran rendah yang tidak mungkin dialami oleh Bodhisatta). Namun pada kelahiran mereka yang terakhir, mereka akan terlahir kembali di alam manusia untuk mencapai pencerahan sempurna sebagai Samma Sambuddha.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 19 October 2010, 06:50:54 PM
Raja Pasenadi Kosala itu Ajatassatu kan ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 19 October 2010, 06:53:21 PM
bukan.. itu raja bimisara...sry klo salah spell
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 19 October 2010, 06:54:10 PM
Raja Pasenadi Kosala itu Ajatassatu kan ?

Raja Pasenadi adalah pamannya Ajatasattu, ayahnya Ajatasattu, Raja Bimbisara, masih bersaudara dengan Raja Pasenadi.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 19 October 2010, 06:57:38 PM
Raja Pasenadi Kosala itu Ajatassatu kan ?

Raja Pasenadi adalah pamannya Ajatasattu, ayahnya Ajatasattu, Raja Bimbisara, masih bersaudara dengan Raja Pasenadi.

bukannya Ajatassatu itu salah satu Bodhisatta ya ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 19 October 2010, 07:00:37 PM
bukan lah.. dia membunuh ayahnya sendiri...salah satu yg tampaknya tak mungkin dilakukan boddhisatta, n alam kelahiran berikutnya kemungkinan gede avici..salah satu alam yg ga mungkin boddhisatta terlahir di sana
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 19 October 2010, 07:02:55 PM
bukan lah.. dia membunuh ayahnya sendiri...salah satu yg tampaknya tak mungkin dilakukan boddhisatta, n alam kelahiran berikutnya kemungkinan gede avici..salah satu alam yg ga mungkin boddhisatta terlahir di sana

Bodhisatta Siddharta pernah membunuh ortu juga kan ? Mungkin sebelum menyatakan tekad di depan Buddha Dipankara...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 19 October 2010, 07:10:13 PM
mungkin..aku ga tau...
tapi ....setelah menyatakan tekad..baru di sebut bodhistta...

cth nya : si A udah lulus baru di sebut sarjana, trus ada anak kecil masih sd  di sebut sarjana juga..., dgn alasan si A dulukan juga pernah SD

itu sebabnya saya bilang ajattasatu bukan boddhisatta... sama halnya sanya mengatakan anak kecil itu (cth di atas) bukan sarjana
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 19 October 2010, 07:31:16 PM
Quote
Bila terlahir kembali sebagai binatang, ia tidak pernah lahir sebagai binatang yang lebih kecil dari burung puyuh atau lebih besar dari gajah. Ia tidak pernah dilahirkan sebagai peta (setan) atau di alam neraka Avici. Ia tidak pernah lahir sebagai Mara (dewa hawa nafsu), lahir di alam asannasata (tanpa kesadaran), di alam suddhavasa (kediaman murni), di alam arupa (tanpa wujud), ataupun di cakkavala (tata surya) lain.


^
Mara itu aspek dari dalam diri sendiri kan ? Tapi diatas kenapa dibilang bahwa seseorang bisa terlahir sebagai mara ???


Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 19 October 2010, 07:35:54 PM
di buddhist ada 5 jenis Mara... salah satunya adalah Dewa di alam yg menguasai ciptaan dewa laen
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 19 October 2010, 07:37:36 PM
wait ada yang aneh dr 10 bodhisatta yang disebutkan..

setau saya gajah nalagiri udah sotapanna bukan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 19 October 2010, 07:39:23 PM
Quote
Bila terlahir kembali sebagai binatang, ia tidak pernah lahir sebagai binatang yang lebih kecil dari burung puyuh atau lebih besar dari gajah. Ia tidak pernah dilahirkan sebagai peta (setan) atau di alam neraka Avici. Ia tidak pernah lahir sebagai Mara (dewa hawa nafsu), lahir di alam asannasata (tanpa kesadaran), di alam suddhavasa (kediaman murni), di alam arupa (tanpa wujud), ataupun di cakkavala (tata surya) lain.


^
Mara itu aspek dari dalam diri sendiri kan ? Tapi diatas kenapa dibilang bahwa seseorang bisa terlahir sebagai mara ???




mara itu dewa...tinggalnya  setingkat lebih atas dr surga 33 dewa kalo ga salah (lupa namanya)


yang dibawa itu rambutnya bodhisatta Sidharta..bukan orangnya..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 19 October 2010, 07:39:42 PM
wait ada yang aneh dr 10 bodhisatta yang disebutkan..

setau saya gajah nalagiri udah sotapanna bukan?

binatang tidak bisa mencapai kesucian, Sang Buddha berkata, "Kalau bukan gajah, Nalagiri tentu sudah mencapai kesucian sotapatti."
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 19 October 2010, 07:44:46 PM
Quote
Bila terlahir kembali sebagai binatang, ia tidak pernah lahir sebagai binatang yang lebih kecil dari burung puyuh atau lebih besar dari gajah. Ia tidak pernah dilahirkan sebagai peta (setan) atau di alam neraka Avici. Ia tidak pernah lahir sebagai Mara (dewa hawa nafsu), lahir di alam asannasata (tanpa kesadaran), di alam suddhavasa (kediaman murni), di alam arupa (tanpa wujud), ataupun di cakkavala (tata surya) lain.


^
Mara itu aspek dari dalam diri sendiri kan ? Tapi diatas kenapa dibilang bahwa seseorang bisa terlahir sebagai mara ???




mara itu dewa...tinggalnya  setingkat lebih atas dr surga 33 dewa kalo ga salah (lupa namanya)


yang dibawa itu rambutnya bodhisatta Sidharta..bukan orangnya..

Mara itu keknya ga smuanya dewa, dia murni aspek psikologis juga. Apa untungnya mara gangguin Bodhisatta saat bermeditasi di bawah pohon Bodhi ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 19 October 2010, 07:46:16 PM
wait ada yang aneh dr 10 bodhisatta yang disebutkan..

setau saya gajah nalagiri udah sotapanna bukan?

binatang tidak bisa mencapai kesucian, Sang Buddha berkata, "Kalau bukan gajah, Nalagiri tentu sudah mencapai kesucian sotapatti."

saya jg penh dgr itu..tapi kok sptnya saya pernah baca kalo nalagiri itu udah pemasuk arus yak? yang ceritanya masayarakat wkt itu mengalungi bunga ke dia..bla bla..lupa rincinya gmn..tapi overall saya yakin kalo sumber cerita yang pernah saya baca menyatakan demikian..hehehe
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 19 October 2010, 07:49:28 PM
Quote
Bila terlahir kembali sebagai binatang, ia tidak pernah lahir sebagai binatang yang lebih kecil dari burung puyuh atau lebih besar dari gajah. Ia tidak pernah dilahirkan sebagai peta (setan) atau di alam neraka Avici. Ia tidak pernah lahir sebagai Mara (dewa hawa nafsu), lahir di alam asannasata (tanpa kesadaran), di alam suddhavasa (kediaman murni), di alam arupa (tanpa wujud), ataupun di cakkavala (tata surya) lain.


^
Mara itu aspek dari dalam diri sendiri kan ? Tapi diatas kenapa dibilang bahwa seseorang bisa terlahir sebagai mara ???




mara itu dewa...tinggalnya  setingkat lebih atas dr surga 33 dewa kalo ga salah (lupa namanya)


yang dibawa itu rambutnya bodhisatta Sidharta..bukan orangnya..

Mara itu keknya ga smuanya dewa, dia murni aspek psikologis juga. Apa untungnya mara gangguin Bodhisatta saat bermeditasi di bawah pohon Bodhi ?

mara itu pengen semua makhluk berada dalam samsara..dia pengen semua makhluk berada dalam kekuasaan dia..itu juga saya baca dimana gt...lupa..intinya dia gak mau Buddha membabarkan Dhamma dengan motivasi tersebut..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 19 October 2010, 07:52:38 PM
Quote
Bila terlahir kembali sebagai binatang, ia tidak pernah lahir sebagai binatang yang lebih kecil dari burung puyuh atau lebih besar dari gajah. Ia tidak pernah dilahirkan sebagai peta (setan) atau di alam neraka Avici. Ia tidak pernah lahir sebagai Mara (dewa hawa nafsu), lahir di alam asannasata (tanpa kesadaran), di alam suddhavasa (kediaman murni), di alam arupa (tanpa wujud), ataupun di cakkavala (tata surya) lain.


^
Mara itu aspek dari dalam diri sendiri kan ? Tapi diatas kenapa dibilang bahwa seseorang bisa terlahir sebagai mara ???




mara itu dewa...tinggalnya  setingkat lebih atas dr surga 33 dewa kalo ga salah (lupa namanya)


yang dibawa itu rambutnya bodhisatta Sidharta..bukan orangnya..

Mara itu keknya ga smuanya dewa, dia murni aspek psikologis juga. Apa untungnya mara gangguin Bodhisatta saat bermeditasi di bawah pohon Bodhi ?

mara itu pengen semua makhluk berada dalam samsara..dia pengen semua makhluk berada dalam kekuasaan dia..itu juga saya baca dimana gt...lupa..intinya dia gak mau Buddha membabarkan Dhamma dengan motivasi tersebut..

Memangnya dunia manusia adalah kekuasaan mara ? Apa motivasi dia ingin semua makhluk berada dalam samsara ???
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 19 October 2010, 07:56:58 PM
Quote
Bila terlahir kembali sebagai binatang, ia tidak pernah lahir sebagai binatang yang lebih kecil dari burung puyuh atau lebih besar dari gajah. Ia tidak pernah dilahirkan sebagai peta (setan) atau di alam neraka Avici. Ia tidak pernah lahir sebagai Mara (dewa hawa nafsu), lahir di alam asannasata (tanpa kesadaran), di alam suddhavasa (kediaman murni), di alam arupa (tanpa wujud), ataupun di cakkavala (tata surya) lain.


^
Mara itu aspek dari dalam diri sendiri kan ? Tapi diatas kenapa dibilang bahwa seseorang bisa terlahir sebagai mara ???




mara itu dewa...tinggalnya  setingkat lebih atas dr surga 33 dewa kalo ga salah (lupa namanya)


yang dibawa itu rambutnya bodhisatta Sidharta..bukan orangnya..

Mara itu keknya ga smuanya dewa, dia murni aspek psikologis juga. Apa untungnya mara gangguin Bodhisatta saat bermeditasi di bawah pohon Bodhi ?

mara itu pengen semua makhluk berada dalam samsara..dia pengen semua makhluk berada dalam kekuasaan dia..itu juga saya baca dimana gt...lupa..intinya dia gak mau Buddha membabarkan Dhamma dengan motivasi tersebut..

Memangnya dunia manusia adalah kekuasaan mara ? Apa motivasi dia ingin semua makhluk berada dalam samsara ???

kalo menurut yang saya baca, dia ingin menjadi makhluk yang paling berkuasa..ya semacam begitulah..nah, makanya bodhisatta diganggu2 terus pas di bawah pohon bodhi spy gagal mencapai pencerahan..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 19 October 2010, 08:00:37 PM
Quote
Bila terlahir kembali sebagai binatang, ia tidak pernah lahir sebagai binatang yang lebih kecil dari burung puyuh atau lebih besar dari gajah. Ia tidak pernah dilahirkan sebagai peta (setan) atau di alam neraka Avici. Ia tidak pernah lahir sebagai Mara (dewa hawa nafsu), lahir di alam asannasata (tanpa kesadaran), di alam suddhavasa (kediaman murni), di alam arupa (tanpa wujud), ataupun di cakkavala (tata surya) lain.


^
Mara itu aspek dari dalam diri sendiri kan ? Tapi diatas kenapa dibilang bahwa seseorang bisa terlahir sebagai mara ???




mara itu dewa...tinggalnya  setingkat lebih atas dr surga 33 dewa kalo ga salah (lupa namanya)


yang dibawa itu rambutnya bodhisatta Sidharta..bukan orangnya..

Mara itu keknya ga smuanya dewa, dia murni aspek psikologis juga. Apa untungnya mara gangguin Bodhisatta saat bermeditasi di bawah pohon Bodhi ?

mara itu pengen semua makhluk berada dalam samsara..dia pengen semua makhluk berada dalam kekuasaan dia..itu juga saya baca dimana gt...lupa..intinya dia gak mau Buddha membabarkan Dhamma dengan motivasi tersebut..

Memangnya dunia manusia adalah kekuasaan mara ? Apa motivasi dia ingin semua makhluk berada dalam samsara ???

kalo menurut yang saya baca, dia ingin menjadi makhluk yang paling berkuasa..ya semacam begitulah..nah, makanya bodhisatta diganggu2 terus pas di bawah pohon bodhi spy gagal mencapai pencerahan..

makhluk yang paling berkuasa ??? terdengar seperti film banget
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 19 October 2010, 08:04:05 PM
Quote
Bila terlahir kembali sebagai binatang, ia tidak pernah lahir sebagai binatang yang lebih kecil dari burung puyuh atau lebih besar dari gajah. Ia tidak pernah dilahirkan sebagai peta (setan) atau di alam neraka Avici. Ia tidak pernah lahir sebagai Mara (dewa hawa nafsu), lahir di alam asannasata (tanpa kesadaran), di alam suddhavasa (kediaman murni), di alam arupa (tanpa wujud), ataupun di cakkavala (tata surya) lain.


^
Mara itu aspek dari dalam diri sendiri kan ? Tapi diatas kenapa dibilang bahwa seseorang bisa terlahir sebagai mara ???




mara itu dewa...tinggalnya  setingkat lebih atas dr surga 33 dewa kalo ga salah (lupa namanya)


yang dibawa itu rambutnya bodhisatta Sidharta..bukan orangnya..

Mara itu keknya ga smuanya dewa, dia murni aspek psikologis juga. Apa untungnya mara gangguin Bodhisatta saat bermeditasi di bawah pohon Bodhi ?

mara itu pengen semua makhluk berada dalam samsara..dia pengen semua makhluk berada dalam kekuasaan dia..itu juga saya baca dimana gt...lupa..intinya dia gak mau Buddha membabarkan Dhamma dengan motivasi tersebut..

Memangnya dunia manusia adalah kekuasaan mara ? Apa motivasi dia ingin semua makhluk berada dalam samsara ???

kalo menurut yang saya baca, dia ingin menjadi makhluk yang paling berkuasa..ya semacam begitulah..nah, makanya bodhisatta diganggu2 terus pas di bawah pohon bodhi spy gagal mencapai pencerahan..

makhluk yang paling berkuasa ??? terdengar seperti film banget

yoi..toh dia memang dewa tingkat tertinggi kan? sampe2 pas waktu dia mau menganggu bodhisatta, sakka dan lainnya menyingkir..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 19 October 2010, 08:06:43 PM
Quote
Bila terlahir kembali sebagai binatang, ia tidak pernah lahir sebagai binatang yang lebih kecil dari burung puyuh atau lebih besar dari gajah. Ia tidak pernah dilahirkan sebagai peta (setan) atau di alam neraka Avici. Ia tidak pernah lahir sebagai Mara (dewa hawa nafsu), lahir di alam asannasata (tanpa kesadaran), di alam suddhavasa (kediaman murni), di alam arupa (tanpa wujud), ataupun di cakkavala (tata surya) lain.


^
Mara itu aspek dari dalam diri sendiri kan ? Tapi diatas kenapa dibilang bahwa seseorang bisa terlahir sebagai mara ???




mara itu dewa...tinggalnya  setingkat lebih atas dr surga 33 dewa kalo ga salah (lupa namanya)


yang dibawa itu rambutnya bodhisatta Sidharta..bukan orangnya..

Mara itu keknya ga smuanya dewa, dia murni aspek psikologis juga. Apa untungnya mara gangguin Bodhisatta saat bermeditasi di bawah pohon Bodhi ?

mara itu pengen semua makhluk berada dalam samsara..dia pengen semua makhluk berada dalam kekuasaan dia..itu juga saya baca dimana gt...lupa..intinya dia gak mau Buddha membabarkan Dhamma dengan motivasi tersebut..

Memangnya dunia manusia adalah kekuasaan mara ? Apa motivasi dia ingin semua makhluk berada dalam samsara ???

kalo menurut yang saya baca, dia ingin menjadi makhluk yang paling berkuasa..ya semacam begitulah..nah, makanya bodhisatta diganggu2 terus pas di bawah pohon bodhi spy gagal mencapai pencerahan..

makhluk yang paling berkuasa ??? terdengar seperti film banget

yoi..toh dia memang dewa tingkat tertinggi kan? sampe2 pas waktu dia mau menganggu bodhisatta, sakka dan lainnya menyingkir..

Dia berarti tau dong ttg dhamma sebelum Bodhisatta jadi Buddha ? DIa bisa ngatur alam lain dgn cara apa ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 19 October 2010, 08:09:46 PM
Quote
Di Dhammapada Atthakattha, dikisahkan bahwa Gajah Nalagiri yang mabuk berhasil ditenangkan oleh Sang Buddha. Tubuh Gajah Nalagiri gemetar ketika berhasil ditenangkan oleh Sang Buddha, dan saat itu pula Gajah Nalagiri mencapai tingkat Sotapanna.

Mahasi Sayadaw juga menambahkan bahwa sejak saat itu, Gajah Nalagiri menjalani hidup sesuai Pancasila Buddhis. Dahulu Gajah Nalagiri adalah seekor gajah algojo yang sering ditugaskan untuk menginjak orang sampai mati. Sejak saat itu, Gajah Nalagiri tidak lagi membunuh orang; dan demikian juga ia menghindari pelanggaran moralitas lainnya.

Kontradiksi di Sutta (Dhammapada Atthakattha) dengan Abhidhamma ini sebenarnya pernah dibahas oleh Bro Sumedho dan Bro Eka Wirajhana di Milis Samaggi Phala.

coba baca di thread ini
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=14677.45

saya baca jg dr sana...dan setelah gw googling dengan keyword : nalagiri sotapanna..

banyak result yang muncul..apakah ini kontradiksi..?

di mana sebenarnya yang dapat mencapai tingkat kesucian adalah tihetuka puggala..selain itu jg, katanya sotapanna max 7 kali kehidupan..mang bisa jd bodhisatta?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 19 October 2010, 08:12:55 PM
Quote
Bila terlahir kembali sebagai binatang, ia tidak pernah lahir sebagai binatang yang lebih kecil dari burung puyuh atau lebih besar dari gajah. Ia tidak pernah dilahirkan sebagai peta (setan) atau di alam neraka Avici. Ia tidak pernah lahir sebagai Mara (dewa hawa nafsu), lahir di alam asannasata (tanpa kesadaran), di alam suddhavasa (kediaman murni), di alam arupa (tanpa wujud), ataupun di cakkavala (tata surya) lain.


^
Mara itu aspek dari dalam diri sendiri kan ? Tapi diatas kenapa dibilang bahwa seseorang bisa terlahir sebagai mara ???




mara itu dewa...tinggalnya  setingkat lebih atas dr surga 33 dewa kalo ga salah (lupa namanya)


yang dibawa itu rambutnya bodhisatta Sidharta..bukan orangnya..

Mara itu keknya ga smuanya dewa, dia murni aspek psikologis juga. Apa untungnya mara gangguin Bodhisatta saat bermeditasi di bawah pohon Bodhi ?

mara itu pengen semua makhluk berada dalam samsara..dia pengen semua makhluk berada dalam kekuasaan dia..itu juga saya baca dimana gt...lupa..intinya dia gak mau Buddha membabarkan Dhamma dengan motivasi tersebut..

Memangnya dunia manusia adalah kekuasaan mara ? Apa motivasi dia ingin semua makhluk berada dalam samsara ???

kalo menurut yang saya baca, dia ingin menjadi makhluk yang paling berkuasa..ya semacam begitulah..nah, makanya bodhisatta diganggu2 terus pas di bawah pohon bodhi spy gagal mencapai pencerahan..

makhluk yang paling berkuasa ??? terdengar seperti film banget

yoi..toh dia memang dewa tingkat tertinggi kan? sampe2 pas waktu dia mau menganggu bodhisatta, sakka dan lainnya menyingkir..

Dia berarti tau dong ttg dhamma sebelum Bodhisatta jadi Buddha ? DIa bisa ngatur alam lain dgn cara apa ?

seharusnya tau..denger2 dia keponakan "Bhante mogallana" loh. dulu ceritanya bhante mogallana jg pernah terlahir jd mara dan mengganggu salah satu buddha masa lampau..
denger2 mara itu dewa yang paling powerful ;D
ngaturnya saya kgk tau roon..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 19 October 2010, 09:45:35 PM
Apakah dana kepada sangha, karma baiknya lebih besar dibandingkan kepada seorang Sammasambuddha ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 19 October 2010, 09:52:31 PM
Quote
Di Dhammapada Atthakattha, dikisahkan bahwa Gajah Nalagiri yang mabuk berhasil ditenangkan oleh Sang Buddha. Tubuh Gajah Nalagiri gemetar ketika berhasil ditenangkan oleh Sang Buddha, dan saat itu pula Gajah Nalagiri mencapai tingkat Sotapanna.

Mahasi Sayadaw juga menambahkan bahwa sejak saat itu, Gajah Nalagiri menjalani hidup sesuai Pancasila Buddhis. Dahulu Gajah Nalagiri adalah seekor gajah algojo yang sering ditugaskan untuk menginjak orang sampai mati. Sejak saat itu, Gajah Nalagiri tidak lagi membunuh orang; dan demikian juga ia menghindari pelanggaran moralitas lainnya.

Kontradiksi di Sutta (Dhammapada Atthakattha) dengan Abhidhamma ini sebenarnya pernah dibahas oleh Bro Sumedho dan Bro Eka Wirajhana di Milis Samaggi Phala.

coba baca di thread ini
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=14677.45

saya baca jg dr sana...dan setelah gw googling dengan keyword : nalagiri sotapanna..

banyak result yang muncul..apakah ini kontradiksi..?

di mana sebenarnya yang dapat mencapai tingkat kesucian adalah tihetuka puggala..selain itu jg, katanya sotapanna max 7 kali kehidupan..mang bisa jd bodhisatta?

Kayaknya kesalahan terjemahan dalam teks tentang Nalagiri mencapai Sotapanna. Bandingkan dengan kutipan dari DPN (Dictionary of Pali Names) berikut:

Quote
Nālāgiri

An elephant of the royal stalls at Rājagaha. Devadatta, after several vain attempts to kill the Buddha, obtained Ajātasattu's consent to use Nālagiri as a means of encompassing the Buddha's death. The elephant, he said, knows nothing of the Buddha's virtues and will have no hesitation in destroying him. Nālagiri was a fierce animal, and in order to increase his fierceness, Devadatta instructed his keeper to give him twice his usual amount of toddy. Proclamation was made, by the beating of drums, that the streets of the city should be cleared as Nālāgiri would be let loose upon them. When the Buddha was informed of this and warned against going into the city for alms, he ignored the warning, and went into Rājagaha with the monks of the eighteen monasteries of the city. At the sight of Nālāgiri all the people fled in terror. Ananda, seeing the elephant advancing towards the Buddha, went, in spite of the Buddha's orders to the contrary, and stood in front of the Buddha, who had to make use of his supernatural power to remove him from his place. Just then, a woman, carrying a child, saw the elephant coming and fled, in her terror dropping the child at the Buddha's feet. As the elephant was about to attack the child, the Buddha spoke to him, suffusing him with all the love at his command, and, stretching out his right hand, he stroked the animal's forehead. Thrilling with joy at the touch, Nālāgiri sank on his knees before the Buddha, and the Buddha taught him the Dhamma.

It is said that had the elephant not been a wild beast he would have become a sotāpanna.[Jika sang gajah bukan binatang, ia akan menjadi seorang Sotapanna] Marvelling at the sight, the assembled populace threw all their ornaments on the elephant's body, covering it entirely, and henceforth the elephant was known as Dhanapāla (Dhanapālaka). The Buddha returned to Veluvana, and that day, at eventide, preached the Cullahamsa Jātaka in praise of Ananda's loyalty to himself (Vin.ii.194f.: J.v.333ff.; Avedānas i. 177).

It is said (Mil. 349) that nine hundred million living beings, who saw the miracle, realized the Truth.

The Bodhisatta, in a past life, was once riding an elephant when he saw a Pacceka Buddha. Intoxicated by his own glory, he made the elephant charge the Pacceka Buddha. It was as a result of this action that the Buddha, in this birth, was charged by Nālāgiri (UdA.265; Ap.i.300). cp. Donamukha.

http://www.palikanon.com/english/pali_names/n/naalaagiri.htm (http://www.palikanon.com/english/pali_names/n/naalaagiri.htm)

Kemudian jika kita lihat teks asli Cullavagga VII bab 3 yang merupakan sumber kisah ini:

Quote
11. Now at that time there was at Rajagaha an elephant named Nalagiri, fierce, and a manslayer. And Devadatta went into Rajagaha, and to the elephant stables, and said to the elephant-keepers: 'I, my friends, am a relative of the raja's, and am able to advance a man occupying a low position to a high position, and to order increase of rations or of pay. Therefore, my friends, when the Samana Gotama shall have arrived at this carriage-road, then loose the elephant Nalagiri, and let him go down the road.'

'Even so, Sir,' said those elephant-keepers in assent to Devadatta.

And when the Blessed One early in the morning had dressed himself, he entered Rajagaha duly bowled and robed, and with a number of Bhikkhus, for alms; and he entered upon that road. On seeing him the elephant-keepers loosed Nalagiri, and let it go down the road. And the elephant saw the Blessed One coming from the distance; and as soon as it saw him, it rushed towards the Blessed One with uplifted trunk, and with its tail and ears erect.

When those Bhikkhus saw the elephant Nalagiri coming in the distance, they said to the Blessed One: 'This elephant, Lord, Nalagiri, is fierce, and a manslayer, and it has got into this road. Let the Blessed One, Lord, turn back: let the Happy One turn back.'

'Come on, O Bhikkhus. Be not alarmed. There is, O Bhikkhus, no possibility [etc., as in last section, down to the end].'

[And a second and a third time the Bhikkhus made the same appeal, and received the same reply.]

12. Then at that time the people climbed up on to the upper storeys of the houses, and on to the balconies, and on to the roofs. And those of them who were unbelievers and without faith or insight, said, 'Truly the countenance of the great Samana is beautiful; but the elephant will do him a hurt.' But those who were believers, full of
devotion, able, and gifted with insight, said, '?Twill be long e?er the elephant can fight a fight with the elephant (of men)!'

And the Blessed One caused the sense of his love to pervade the elephant Nalagiri; and the elephant, touched by the sense of his love, put down his trunk, and went up to the place where the Blessed One was, and stood still before him. And the Blessed One, stroking the elephant's forehead with his right hand, addressed him in these stanzas:

'Touch not, O elephant, the elephant of men; for sad, O elephant, is such attack,
For no bliss is there, O elephant, when he is passed from hence, for him who strikes the elephant of men.
Be not then mad, and neither be thou careless, for the careless enter not into a state of bliss,
Rather do thou thyself so act, that to a state of bliss thou mayest go.'

And Nalagiri the elephant took up with his trunk the dust from off the feet of the Blessed One, and sprinkled it over its head, and retired, bowing backwards the while it gazed upon the Blessed One.

And Nalagiri the elephant returned to the elephant stables, and stood in its appointed place, and
became once more the tame Nalagiri.
And at that time the people sung these verses:

'They can be tamed by sticks, and goads, and whips,
But the great Sage has tamed this elephant without a weapon or a stick.'

http://www.sacred-texts.com/bud/sbe20/sbe20076.htm (http://www.sacred-texts.com/bud/sbe20/sbe20076.htm)

Jadi, jelaslah bahwa dalam teks Cullavagga di atas tidak dikatakan bahwa gajah Nalagiri mencapai kesucian Sotapanna, melainkan menjadi lebih jinak (lebih tenang batinnya) setelah mendengarkan Dhamma dari Sang Buddha. Dalam penjelasan kisah ini dikatakan bahwa jika Nalagiri bukan seekor gajah (setidaknya terlahir sebagai manusia), ia akan mencapai kesucian Sotapanna setelah mendengarkan Dhamma dari Sang Buddha.

Kesalahan terjemahan kisah Nalagiri ini terletak pada terjemahan kalimat: Had the elephant not been a wild beast, he would have be a Sotapanna. Jika dterjemahkan secara kata per kata, memang bermakna "Sang gajah bukan binatang liar, ia telah menjadi Sotapanna" Padahal kalimat di atas dengan kata bantu "had" sebelum subjek merupakan kalimat conditional sentence (dlm kalimat biasa kata bantu ditempatkan setelah subjek).

Kalimat di atas merupakan bentuk ringkas dari kalimat If the elephant had not been a wild beast, he would have become a Sotapanna (conditional sentence type 3). Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi: Jika sang gajah bukan binatang liar, ia akan menjadi Sotapanna
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 19 October 2010, 09:53:26 PM
iya, demikianlah yang dikatakan seorang sammasambuddha sendiri.
hal ini tersebar di berbagai sutta, contohnya di dakkhināvibhanga sutta, sang buddha mengatakan kepada ananda bahwa tidak mungkin dana kepada individu berbuah lebih besar daripada buah dana kepada sangha
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 19 October 2010, 10:31:13 PM
Apakah dana kepada sangha, karma baiknya lebih besar dibandingkan kepada seorang Sammasambuddha ?

Quote from: MN 142  Dakkhiṇāvibhanga Sutta
2. Kemudian Mahāpajāpatī Gotamī membawa sepasang jubah baru dan mendatangi Sang Bhagavā,.  Setelah bersujud kepada Beliau, ia duduk di satu sisi dan berkata kepada Sang Bhagavā: “Yang Mulia, sepasang jubah baru ini telah dipintal oleh saya, ditenun oleh saya, khusus untuk Sang Bhaagvā. Yang Mulia, sudilah Sang Bhagavā menerima ini demi belas kasihan.”

Ketika hal ini dikatakan, Sang Bhagavā berkata kepadanya: “Persembahkanlah kepada Sangha, Gotami. Jika engkau mempersembahkannya kepada Sangha, maka baik Aku maupun Sangha telah dihormati.”

Untuk ke dua kali dan ke tiga kalinya ia berkata kepada Sang Bhagavā: “Yang Mulia, … menerima ini demi belas kasihan.”

Untuk ke dua kali dan ke tiga kalinya Sang Bhagavā berkata kepadanya: “Persembahkanlah kepada Sangha, Gotami. Jika engkau mempersembahkannya kepada Sangha, maka baik Aku maupun Sangha telah dihormati.”
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 20 October 2010, 12:07:33 PM
Ok tentang MARA yg posisinya yg tertingi di alam 2 napsu...alam yg masih di liputi napsu adalah alam di bawah alam Brahma, yg paling tinggi adalah alam dewa yg menguasai ciptaan org laen (nah Mara yg kita maksudkan ..berada disana)

selama para mahluk masih di dlm alam samsara..dia menganggap itu masih di wilayah kekuasaannya.. dan jelas dia tidak ingin mahluk2 tsb pergi dari cengkramannya
dia juga di anggap penyiksa terhebat... (tampaknya dia juga suka menyiksa org2 jahat)

"klo di misalkan.. dia seperti seorg pemimpin suatu negara, yg diktaktor.. n kejam, di sisi laen dia tidak ingin warganya pergi (alias pindah jd warga negara laen)..mungkin perbatasannya di tutup, di buat semacam tembok berlin, di termbak mati bila melewati wilayah kekuasaannya... intinya dia gak mau warganya nya pergi..padahal warganya itu gak suka dia"
also..jelas si pemimpin ini akan ngasih hukuman berat ke org "jahat" (yg menurutnya jahat..)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cen_cen on 20 October 2010, 04:51:45 PM
mengenai 9 boddhisatva...apakah semuanya berasal dari manusia? trims..

Maksudnya 10 bodhisatta yang disebutkan dalam Anagatavamsa akan menjadi Buddha yang akan datang (ditambah Metteya) ya?

Berikut ini kutipan bagian pendahuluan Anagatavamsa:

Quote
       Uttamo Metteyyo Ramo Pasenadi Kosalo ca
      Abhibhu Dighasoni ca Candani ca Subo Todeyyabrahmano
      Nalagiri Palaleyyo bodhisatta anukkamena
      Sambodhim labhanti anagate.

(Buddha Gotama predicted as follows: )

      In the future (ten) Bodhisattas will attain full awakening
      in the following order: the most honourable (Ariya) Metteyya,
      (King) Rama, (King) Pasenadi of Kosala, (the Deva) Abhibhu,
      (the Asura Deva) Dighasoni, (the Brahman) Candani, (the young
      man) Subha, the Brahman Todeyya, (the elephant) Nalagiri,
      and (the elephant) Palaleya.

(Buddha Gotama meramalkan sebagai berikut: )

Pada masa yang akan datang (sepuluh orang) Bodhisatta akan mencapai pencerahan sempurna dalam urutan berikut: Yang Mulia (Ariya) Metteya, (Raja) Rama, (Raja) Pasenadi Kosala, (Dewa) Abhibhu, (Dewa Asura) Dighasoni, (Brahmana) Candani, (pemuda) Subha, Brahmana Todeyya, (gajah) Nalagiri, dan (gajah) Palaleya.

Sumber: http://www.buddhanet.net/budsas/ebud/metteya/arimet01.htm (http://www.buddhanet.net/budsas/ebud/metteya/arimet01.htm)

Nama-nama di atas adalah nama-nama makhluk (manusia dan non-manusia) yang hidup pada masa Sang Buddha, misalnya Raja Pasenadi Kosala adalah raja kerajaan Kosala pada masa Buddha Gotama, gajah Nalagiri adalah gajah yang dibuat mabuk oleh Devadatta untuk membunuh Sang Buddha (tetapi gagal), gajah Palaleya adalah gajah yang melayani Sang Buddha pada saat menjalankan masa vassa di hutan dekat Kosambi ketika terjadi perselisihan antara para bhikkhu.

Tentu saja mereka adalah para calon Buddha (Bodhisatta) yang bisa terlahir di alam mana pun selama masa pengembaraan mereka di samsara (kecuali beberapa kelahiran rendah yang tidak mungkin dialami oleh Bodhisatta). Namun pada kelahiran mereka yang terakhir, mereka akan terlahir kembali di alam manusia untuk mencapai pencerahan sempurna sebagai Samma Sambuddha.

dari 10 calon buddha, hanya 1 yg akan menjadi buddha ya?apakah itu urutan yg pertama?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 20 October 2010, 04:58:41 PM
Semuanya bakal jadi Buddha, sesuai dengan urutannya...  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cen_cen on 20 October 2010, 05:01:26 PM
Semuanya bakal jadi Buddha, sesuai dengan urutannya...  _/\_

kalo begitu...masa sekarang buddha ada brp bnyk?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 20 October 2010, 05:18:55 PM
Semuanya bakal jadi Buddha, sesuai dengan urutannya...  _/\_

kalo begitu...masa sekarang buddha ada brp bnyk?

Tentu saja satu yaitu Buddha Sakyamuni. Kenapa satu ? Beliau termasuk dalam golongan Arahat Sammasambuddha, yaitu orang yang berhasil mencapai KeBuddhaan dengan usahanya sendiri dan mampu membabarkan dhamma yang telah ditemukannya. Seorang Sammasambuddha hanya akan terlahir jika ajaran Buddha yang sebelumnya telah dilupakan oleh umat manusia. Selebihnya, orang yang mempraktekkan ajaran seorang Sammasambuddha dan berhasil merealisasikan nibbana adalah seorang Arahat Savaka Buddha yaitu orang yang berhasil merealisasikan nibbana berkat adanya ajaran dari seorang Sammasambuddha. Savaka dan Sammasambuddha kemampuannya sama dalam melenyapkan dukkha. Perbedaannya hanya terletak pada kemampuannya untuk membabarkan dhamma dan pengetahuannya tentang alam semesta karena jumlah parami yang dikumpulkan sebelum merealisasikan nibbana adalah berbeda.

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Terasi on 20 October 2010, 05:32:17 PM
Seorang Sammasambuddha hanya akan terlahir jika ajaran Buddha yang sebelumnya telah dilupakan oleh umat manusia.

Saat ini memang tak ada Sammasambuddha karena ajaran Buddha Gautama masih ada, tapi adakah Pacceka Buddha?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 20 October 2010, 05:35:12 PM
Seorang Sammasambuddha hanya akan terlahir jika ajaran Buddha yang sebelumnya telah dilupakan oleh umat manusia.

Saat ini memang tak ada Sammasambuddha karena ajaran Buddha Gautama masih ada, tapi adakah Pacceka Buddha?

Mungkin ya mungkin tidak... Karena pertanyaannya dalam konteks Buddha (Saya mengartikannya Sammasambuddha), maka tentu saja hanya satu...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 20 October 2010, 05:44:25 PM
Seorang Sammasambuddha hanya akan terlahir jika ajaran Buddha yang sebelumnya telah dilupakan oleh umat manusia.

Saat ini memang tak ada Sammasambuddha karena ajaran Buddha Gautama masih ada, tapi adakah Pacceka Buddha?

Ajaran Buddha Gotama masih belum lenyap sekarang ini. tentu saja yang dinamakan pacceka buddha tidak ada skrg ini..Dinamakan pacceka buddha karena jenis buddha ini juga merealisasikan nibbanna dengan usaha sendiri tetapi tidak memiliki kapasitas untuk mengajarkan apa yang beliau temukan..Pacceka buddha muncul pada era lenyapnya dhamma, dimana makhluk tidak lagi mengenal dhamma (biasanya disebut era kekosongan)

cmiiw
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 20 October 2010, 05:44:48 PM
klo maksudnya pancceka Buddha kurasa juga gak ada..secara dia dpt belajar Dhamma dari Buddha skrg, dan klo dia mencapai Arahat.. , bukan berupa pancceka Buddha, tp Savaka Buddha
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cen_cen on 22 October 2010, 02:23:04 PM
Seorang Sammasambuddha hanya akan terlahir jika ajaran Buddha yang sebelumnya telah dilupakan oleh umat manusia.

Saat ini memang tak ada Sammasambuddha karena ajaran Buddha Gautama masih ada, tapi adakah Pacceka Buddha?

Ajaran Buddha Gotama masih belum lenyap sekarang ini. tentu saja yang dinamakan pacceka buddha tidak ada skrg ini..Dinamakan pacceka buddha karena jenis buddha ini juga merealisasikan nibbanna dengan usaha sendiri tetapi tidak memiliki kapasitas untuk mengajarkan apa yang beliau temukan..Pacceka buddha muncul pada era lenyapnya dhamma, dimana makhluk tidak lagi mengenal dhamma (biasanya disebut era kekosongan)

cmiiw

yg dinamakan pacceka buddha itu yg gimana ya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: silemot on 22 October 2010, 02:57:57 PM
^
seseorang yg mencapai penerangan sempurna dengan belajar dari sutta2 dan kitab suci yang ada
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 22 October 2010, 03:19:01 PM
Seorang Sammasambuddha hanya akan terlahir jika ajaran Buddha yang sebelumnya telah dilupakan oleh umat manusia.

Saat ini memang tak ada Sammasambuddha karena ajaran Buddha Gautama masih ada, tapi adakah Pacceka Buddha?

Ajaran Buddha Gotama masih belum lenyap sekarang ini. tentu saja yang dinamakan pacceka buddha tidak ada skrg ini..Dinamakan pacceka buddha karena jenis buddha ini juga merealisasikan nibbanna dengan usaha sendiri tetapi tidak memiliki kapasitas untuk mengajarkan apa yang beliau temukan..Pacceka buddha muncul pada era lenyapnya dhamma, dimana makhluk tidak lagi mengenal dhamma (biasanya disebut era kekosongan)

cmiiw

yg dinamakan pacceka buddha itu yg gimana ya?

pancceka buddha..seseorg yg mencapai penerangan sempurna dgn kemampuannya sendiri



^
seseorang yg mencapai penerangan sempurna dengan belajar dari sutta2 dan kitab suci yang ada
itu namanya savaka Buddha... klo belajar dari ajaran Buddha yg masih ada
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: silemot on 22 October 2010, 06:08:21 PM
^
yg belajar sendiri bukannya paceka buddha?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 22 October 2010, 06:14:28 PM
^
yg belajar sendiri bukannya paceka buddha?

Pacekka Buddha itu hampir mirip Sammasambuddha. Dia memahami Dhamma dengan usaha sendiri, bedanya dia kemampuannya terbatas dalam membabarkan Dhamma.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 22 October 2010, 06:35:04 PM
^
seseorang yg mencapai penerangan sempurna dengan belajar dari sutta2 dan kitab suci yang ada

Itu Savaka... Hahaha
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kullatiro on 22 October 2010, 07:43:14 PM
Seorang Sammasambuddha hanya akan terlahir jika ajaran Buddha yang sebelumnya telah dilupakan oleh umat manusia.

Saat ini memang tak ada Sammasambuddha karena ajaran Buddha Gautama masih ada, tapi adakah Pacceka Buddha?

Ajaran Buddha Gotama masih belum lenyap sekarang ini. tentu saja yang dinamakan pacceka buddha tidak ada skrg ini..Dinamakan pacceka buddha karena jenis buddha ini juga merealisasikan nibbanna dengan usaha sendiri tetapi tidak memiliki kapasitas untuk mengajarkan apa yang beliau temukan..Pacceka buddha muncul pada era lenyapnya dhamma, dimana makhluk tidak lagi mengenal dhamma (biasanya disebut era kekosongan)

cmiiw

yg dinamakan pacceka buddha itu yg gimana ya?


tahu devadata nah suatu ketika nanti devadata akan  terlahir kembali bernama Atisara dan mampu mencapai kesucian menjadi Paceka Buddha.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 22 October 2010, 08:11:20 PM
^
yg belajar sendiri bukannya paceka buddha?
ya belajar sendiri..bukan seperti di kasih buku pelajaran n belajar....
tp... belajar sendiri itu artinya  mengertahui 4 kebenaran mulia atas usaha sendiri (bukannya baca 4 kebenaran mulia hasil usaha org laen)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Elin on 25 October 2010, 03:04:23 PM
3 Jenis Buddha :

1. Sammasam-Buddha:
Seseorang yang mencapai Penerangan Sempurna atau tingkat ke-Buddhaan dengan kekuatan sendiri tanpa bantuan makhluk lain, dan mampu memberikan pelajaran pada umat manusia dan para dewa.

2. Pacceka-Buddha:
Seseorang yang mencapai Penerangan Sempurna atau tingkat ke-Buddhaan dengan kekuatan sendiri tanpa bantuan makhluk lain, tetapi tidak mampu memberikan pelajaran pada umat manusia dan para dewa.

3. Anu-Buddha atau Savaka-Buddha:
Seseorang yang mencapai Penerangan Sempurna atau tingkat ke-Buddhaan setelah melaksanakan Ajaran Sammasam-Buddha.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cen_cen on 28 October 2010, 03:58:47 PM
tq all...btw²...dewa chikung (dlu ada filmnya, emak gw suka nontonnya) ^-^..termasuk buddha yg mn ya? :-?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 28 October 2010, 04:04:05 PM
tq all...btw²...dewa chikung (dlu ada filmnya, emak gw suka nontonnya) ^-^..termasuk buddha yg mn ya? :-?

Dia itu bhiksu, kemungkinan ambil ikrar Bodhisattva, juga punya jhana (Menurut film)... Kalo dalam Taoisme dianggap sebagai dewa...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 28 October 2010, 11:17:10 PM
tq all...btw²...dewa chikung (dlu ada filmnya, emak gw suka nontonnya) ^-^..termasuk buddha yg mn ya? :-?
Buddha Chikung??
(http://www.absolutechinatours.com/UploadFiles/ImageBase/upload_200714145013(1).jpg)

cerita film yg ngaco abiiis .....
diceritakan dengan jelas ..... Biksu berpenampilan jorok, pakaian compang- camping bahkan dakinya-pun bisa di jadikan obat ..... Biksu bole pergi di rumah Bordir, minum arak disertai makan daging (paha ayam) dengan rakus
ini jelas ...... mengambarkan kehidupan Biksu yg di lecehkan oleh pembuat film

Papa gw jg suka nonton film ini dan ketika gw masih kecil .... liat film ini senang dan lucu (masih ada tuch vcd di rumah)
tapi sekarang gw mengerti ..... cerita kehidupan Biksu Chi kung sebagai bentuk pelecehan terhadap figur Biksu sesengguhnya ......
Gw tau yg membuat film ini adalah Show Bross sering disingkat SB
 produser SB ...... non Buddhis
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 29 October 2010, 12:30:47 AM
tq all...btw²...dewa chikung (dlu ada filmnya, emak gw suka nontonnya) ^-^..termasuk buddha yg mn ya? :-?
Buddha Chikung??
(http://www.absolutechinatours.com/UploadFiles/ImageBase/upload_200714145013(1).jpg)

cerita film yg ngaco abiiis .....
diceritakan dengan jelas ..... Biksu berpenampilan jorok, pakaian compang- camping bahkan dakinya-pun bisa di jadikan obat ..... Biksu bole pergi di rumah Bordir, minum arak disertai makan daging (paha ayam) dengan rakus
ini jelas ...... mengambarkan kehidupan Biksu yg di lecehkan oleh pembuat film

Papa gw jg suka nonton film ini dan ketika gw masih kecil .... liat film ini senang dan lucu (masih ada tuch vcd di rumah)
tapi sekarang gw mengerti ..... cerita kehidupan Biksu Chi kung sebagai bentuk pelecehan terhadap figur Biksu sesengguhnya ......
Gw tau yg membuat film ini adalah Show Bross sering disingkat SB
 produser SB ...... non Buddhis

Wew, pelecehan  [at]  [at]
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cen_cen on 29 October 2010, 03:34:52 PM
tq all...btw²...dewa chikung (dlu ada filmnya, emak gw suka nontonnya) ^-^..termasuk buddha yg mn ya? :-?
Buddha Chikung??
(http://www.absolutechinatours.com/UploadFiles/ImageBase/upload_200714145013(1).jpg)

cerita film yg ngaco abiiis .....
diceritakan dengan jelas ..... Biksu berpenampilan jorok, pakaian compang- camping bahkan dakinya-pun bisa di jadikan obat ..... Biksu bole pergi di rumah Bordir, minum arak disertai makan daging (paha ayam) dengan rakus
ini jelas ...... mengambarkan kehidupan Biksu yg di lecehkan oleh pembuat film

Papa gw jg suka nonton film ini dan ketika gw masih kecil .... liat film ini senang dan lucu (masih ada tuch vcd di rumah)
tapi sekarang gw mengerti ..... cerita kehidupan Biksu Chi kung sebagai bentuk pelecehan terhadap figur Biksu sesengguhnya ......
Gw tau yg membuat film ini adalah Show Bross sering disingkat SB
 produser SB ...... non Buddhis

Wew, pelecehan  [at]  [at]

Wow..mksi infonya...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cen_cen on 29 October 2010, 03:37:15 PM
bagi yg melaksanakan 5 sila..imbalannya bisa hidup di alam bahagia?bener ya begitu?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 29 October 2010, 03:44:26 PM
bagi yg melaksanakan 5 sila..imbalannya bisa hidup di alam bahagia?bener ya begitu?

Kok imbalan ? Sapa yang kasih imbalan ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 29 October 2010, 04:19:17 PM
Quote
Dittinca anupagamma
Silava dassanena sampanno
Kamesu vineyya gedham
Nahi jatu gabbhaseyyam punaretiti


Ia yang mengembangkan metta,tak berpandangan salah,
TEGUH DALAM SILA dan berpengetahuan sempurna,
dan melenyapkan kesenangan nafsu indria;
Tak akan lahir dalam rahim lagi.


Imani pancasikkhapadani.
Silena sugatim yanti.
Silena bhogasampada.
Silena nibbutim yanti.
Tasma silam visodhaye.


Ini adalah lima pelatihan sila
dengan merawat sila,tercapai alam bahagia.
Dengan merawat sila,diperoleh kekayaan (lahir dan batin)
Dengan merawat sila,tercapai padamnya kilesa.
Oleh karena itu,rawatlah sila dengan sempurna


Buat apa menjalankan sila? Ini adalah pertanyaan yang umumnya tidak dimengerti oleh sebagian umat Buddha, bahkan oleh mereka yang telah lama mempelajari Dhamma. Banyak yg menganggap remeh pelaksanaan sila, bhw sila seolah2 hanya sebagai larangan utk tidak berbuat ini dan itu, padahal sesungguhnya saat kita melaksanakan sila, saat itu juga sesungguhnya kita sedang membiasakan batin kita utk melakukan hal2 yg bermanfaat (kusala)

Ada dua alasan penting mengapa bila memungkinkan kita harus selalu menjalankan Sila.

Alasan pertama: Menjalankan sila membuat batin kita lebih bersih, sehingga dengan demikian dapat membuat kita lebih mudah memusatkan perhatian kita. Sebagian dari kita yang pernah bermeditasi mungkin tahu mengenai hal ini.

Alasan kedua yang lebih penting yaitu: memberikan rasa aman dan nyaman bagi lingkungan anda. Mungkin pernyataan ini terdengar naif, tetapi memang demikianlah yang sebenarnya.
Apakah anda merasa aman bila tetangga-tetangga anda tidak menjaga sila? Bila mereka suka mencuri, suka memeras, suka minum-minuman keras, suka menganiaya dll? Tentu anda tak akan merasa aman tinggal di satu komunitas bersama orang-orang seperti itu.

Sebaliknya bila anda tinggal bersama orang-orang yang memiliki sila tinggi, tentu akan merasa nyaman, sehingga anda tak perlu selalu mengunci pintu, tak perlu, merasa takut pergi keluar di malam hari, tak perlu takut kehilangan barang, tak kuatir keluarga anda akan ada yang mengganggu, anda merasa nyaman dan bahagia disana.

Inilah sebabnya dikatakan bahwa sila adalah berkah bagi umat manusia, sila yang kita lakukan memberikan rasa aman dan nyaman bagi lingkungan di sekitar kita. Jadi menjalankan sila bukan untuk kebaikan bagi diri sendiri, tetapi juga memberikan kebahagiaan bagi semua mahluk yang ada di sekitar kita. Oleh karena itu,

Dengan merawat sila,tercapai alam bahagia
Dengan merawat sila,diperoleh kekayaan
Dengan merawat sila,tercapai padamnya kilesa



Credit : fabian c + markosprawira

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cen_cen on 30 October 2010, 02:23:14 PM
alam bahagia, mksdnya alam yg setelah alam ini ya?
kilesa,,kata lainnya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 30 October 2010, 05:54:59 PM
Alam bahagia itu direpresentasikan oleh alam surga dan brahma...

Kilesa itu kekotoran batin yang yang berakar dari lobha(keserakahan), dosa(kebencian), dan moha(kebodohan batin) yang terwujud dalam perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat. Kilesa dan ketiga akar tersebut merupakan dasar dari eksistensi samsara...


Quote
Kita sebagai manusia mempunyai dua unsur: jasmani dan batin yang disebut kăya dan citta.

Kăya atau jasmani selalu diganggu oleh penyakit (roga) sedangkan citta atau batin selalu diganggu oleh kekotoran batin (kilesa).

Kalau jasmani sakit kita mencari penyembuhnya. Ada upaya kerokan, minum obat atau ke dokter ~ diperiksa, diberi resep obat, ditebus untuk menyembuhkan.

Kekotoran batin ini seperti halnya penyakit pada kăya juga harus diobati. Kekotoran batin merupakan penyakit pada citta disebabkan oleh avijjă atau ketidak tahuan. Ketidak tahuan ini dapat “disembuhkan” bilamana kita mengenal jenis-jenis kilesa tersebut.

Menurut penggolongannya, kilesa terdiri dari 3 jenis:
1. LOBHA atau disebut juga răga, yaitu kilesa yang membuat pikiran selalu merasa lapar, serakah serta tidak pernah puas dengan apa yang telah dimiliki
2. DOSA yaitu kilesa yang membuat pikiran selalu jengkel, penuh emosi dan penuh dengan kebencian
3. MOHA yaitu kilesa yang membuat pikiran selalu merasa frustrasi dan memiliki kegelapan batin

Kekotoran batin ini merupakan penyakit umum yang selalu menghinggapi masyarakat. Ibarat pohon yang tumbuh dan berkembang karena mendapatkan air dan pupuk, demikian juga halnya citta atau batin manusia akan tumbuh dan berkembang bila melaksanakan dhamma dalam kehidupan sehari-hari.

Bilamana manusia melaksanakan sila, antara lain dengan tidak membunuh, mencuri, berdusta, melakukan perbuatan melanggar kesusilaan dan mimum minuman keras, berjudi, menodong, merampok atau perbuatan tidak bermanfaat lainnya, maka hal itu merupakan penyembuh “kilesa” yang dimaksud.Orang melakukan perbuatan tidak bermanfaat, atau disebut juga “akusala kamma” hendaknya mempunyai adhitthana atau tekad untuk menghentikan perbuatan tidak bermanfaat yang dimaksud.(lawan kata “akusala kamma” adalah “kusala kamma” = perbuatan bermanfaat)

Apabila seorang telah melakukan kesalahan, kesalahan tersebut tetap membekas walaupun pada waktunya dia tidak melakukan kesalahan yang sama. Demikian juga, ada yang telah menjalani hukuman karena melakukan kesalahan, dia akan melakukan kesalahan yang sama bila telah seleai menjalani hukumannya. Hal ini yang tidak boleh terjadi bila kita mau menjadi baik. Menjadi baik berarti meningkatkan kualitas hidup kita.
Untuk tidak mengulangi kesalahan, maka akar dari kesalahan tersebut yang harus dilenyapkan. Itulah sebabnya kita wajib melenyapkan 3 kilesa yaitu lobha (keserakahan), dosa (kebencian) dan moha (kegelapan batin) yang ada pada batin kita masing-masing.

Jagalah batin yang bersih, perilaku yang bermanfaat dan pikiran yang terkonsentrasi


Source : Ringkasan Dhammadesana Vihara Candra Kinnara ~ Semarang
Credit  : Rocahjono [at] wordpress


Bagaimana cara menyingkirkan kilesa ? Ini pembahasan singkatnya -> http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1572.0 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1572.0)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 30 October 2010, 06:09:22 PM
Quote
AKUSALA KAMMAPATTHA 10 (10 SALURAN TUK BERBUAT TAK BERMANFAAT)
1. Panatipata (Membunuh)
2. Adinnadana (Mencuri)
3. Kamesumicchacara (Berbuat Asusila)
4. Musavada (Berdusta)
5. Micchaditthi (Pandangan Salah)
6. Pisunavaca (Bicara Fitnah)
7. Pharusavaca (Kata kasar)
8. Byapada (Itikat Jahat)
9. Samphappalapa (Gosip)
10. Abhijjha (Hasrat Rendah, ketamakan)

LOKA DHAMMA 8 (8 KONDISI DUNIA)
1. Alabha (Rugi)
2. Ayasa (Tidak Masyur)
3. Ninda (cela)
4. Dukkha (Penderitaan)
5. Labha (Untung)
6. Yasa (Kemasyuran)
7. Pasamsa (Pujian)
8. Sukha (kebahagiaan)

MACCHARIYA 5 (5 JENIS KEKIKIRAN)
1. Dhammamacchariya (Kekikiran terhadap kebenaran/pengetahuan/ajaran/Dhamma)
2. Vannamacchariya (Kekikiran terhadap kemasyuran/keterkenalan)
3. Labhamacchariya (Kekikiran terhadap keuntungan/rejeki)
4. Kulamacchariya (Kekikiran terhadap keluarga)
5. Avasamacchariya (Kekikiran terhadap tempat tinggal)

NIVARANA 6/7 (RINTANGAN BATIN)
1. Kukkucca (Kekhawatiran)
2. Vicikiccha (Keragu-raguan)
3. Kamaraga (Hawa nafsu, nafsu indera)
4. Byapada (Itikat Jahat)
5. Thina-Middha (Malas-Lamban)
6. Uddhaca (Kegelisahan)
7. Avijja (Kegelapan batin )

SANYOJANA 10 (10 BELENGGU)
1. Ditthi (Pandangan)
2. Vicikiccha (Keragu-raguan)
3. Silabataparamasa (Kepercayaan bahwa dengan upacara saja bisa mencapai kesucian)
4. Kamaraga (Hawa Nafsu, Nafsu Indera)
5. Patigha (Kebencian, kemarahan)
6. Ruparaga (Nafsu untuk bertubuh dengan materi/nafsu untuk lahir di alam bermateri)
7. Aruparaga (Nafsu untuk menjadi bertubuh tanpa materi/nafsu untuk lahir di alam tanpa materi)
8. Mana (kesombongan)
9. Uddhacca (Kegelisahan)
10. Avijja (Kegelapan batin)

KILESA 10 (10 KEKOTORAN BATIN)
1. Ditthi (pandangan)
2. Vicikiccha (Keragu-raguan)
3. Dosa (Kebencian)
4. Ahirika (tidak malu akan kejahatan)
5. Anottappa (tidak takut akibat perbuatan jahat)
6. Thina (Kemalasan)
7. Uddhacca (Kegelisahan)
8. Mana (kesombongan)
9. Moha (kebodohan batin, kegelapan batin)
10. Lobha (Keserakahan)

MICCHATTA DHAMMA 10 (10 KEKELIRUAN)
1. Miccha-ditthi (Pengertian keliru)
2. Miccha-Vaca (Ucapan salah)
3. Miccha-Kammanta (Perbuatan jasmani salah)
4. Miccha-Avijja (Penghidupan salah)
5. Miccha-Sankhappa (Pikiran salah)
6. Miccha-Vayama (Daya upaya salah)
7. Miccha-Sati (Perhatian salah)
8. Miccha-Samadhi (Konsentrasi salah)
9. Miccha-Nana (Pengetahuan salah)
10. Miccha-Vimutti (Pembebasan salah)

VIPALLASA DHAMMA 12 (12 KESEMUAN)
1. Nicca-Sanna (Persepsi/pencerapan tentang segalanya kekal)
2. Nicca-Citta (Pemikiran tentang segalanya kekal)
3. NicchaDitthi (Pandangan/paham tentang segalanya kekal)
4. Atthasanna (Persepsi/pencerapan tentang sesuatu mengandung inti kekal/atta)
5. Attacitta (Pemikiran tentang sesuatu mengandung inti kekal/atta)
6. Atthaditthi (Pandangan/paham tentang sesuatu mengandung inti kekal/atta)
7. Sukhaditthi (Pandangan bahwa segala sesuatu itu menggembirakan)
8. Subhaditth (Pandangan bahwa segala sesuatu itu indah) i
9. Subhasanna (Persepsi/pencerapan bahwa segala sesuatu itu indah)
10. Subhacitta (Pemikiran bahwa segala sesuatu itu indah)
11. Sukhasanna (Persepsi/pecerapan bahwa segala sesuatu itu menggembirakan)
12. Sukhacitta (Pemikiran bahwa segala sesuatu itu menggembirakan)

AKUSALA DHAMMA 12 (12 DHAMMA TAK BERMANFAAT)
1. Ditthigatasampayutta 4 (4 jenis Citta yg bersekutu dengan pandangan keliru)
2. Ditthigatavippayutta 4 (4 jenis Citta yang tidak bersekutu dengan pandangan keliru)
3. Dosamulacitta 2 (2 jenis Citta yang dipimpin oleh kebencian)
4. Vicikiccha-sampayutta 1 (1 jenis Citta yang dipimpin oleh keraguan-raguan)
5. Uddhaccasampayutta 1 (1 jenis Citta yang dipimpin oleh kegelisahan)


^
Itu semua di atas namanya apa ? Banyak banget  :o
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 30 October 2010, 10:58:56 PM
orang india udah biasa dengan klasifikasi dari jaman dulu.
kalau sekarang sih yang terkenal adalah navakovada, ditulis dari thailand.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 01 November 2010, 12:03:41 AM
orang india udah biasa dengan klasifikasi dari jaman dulu.
kalau sekarang sih yang terkenal adalah navakovada, ditulis dari thailand.

Oh ternyata itu pengelolaan Dhamma toh...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: choroqie on 09 November 2010, 01:05:45 AM
Namo Buddhaya,

sehubungan dengan 31 alam kehidupan ada beberapa hal yg ingin saya tanyakan,saya sudah berusaha menggunakan fitur "search" kalau2 ternyata sudah ada yg posting/menanyakan hal y sama, tapi ternyata saya belum menemukannya,mungkin saya yg "ga becus" make fitur ini hehehe...

1. apakah dalam tiap satu tata surya(solar system) atau satu galaksi terdapatnya 1 set 31 alam kehidupan??
2. sepengetahuan saya ada 4 makhluk yg hidup "berdampingan" dengan manusia yaitu peta,asura(di lautan??),hewan dan catumaharajika deva(mohon koreksi jika salah)pertanyaannya selain keempat makhluk itu adakah makhluk lainnya yg tinggal berdampingan dengan manusia?
3. dan diantara makhluk2 itu mengapa hanya hewan yg bisa terlihat kasat mata oleh manusia??
4. apakah ada sebab2 tertentu makhluk2 itu tinggal berdampingan/ lebih dekat dengan manusia dibanding lainnya??(misalnya mengapa bukan para brahma atau penghuni alam niraya yg tinggal dekat dengan manusia)

sementara itu dulu deh,kalo ada referensi sutta-nya lebih bagus, tapi kalo ga ada pun ga apa2,tidak harus kanonikal,pendapat/pemikiran pribadi juga ok :) saya hanya ingin berbagi apa yg mengganjal di pikiran saya selama ini(mau bertanya ke bhante ga berani hahahha) jadinya kesini aja deh,saya tahu pertanyaan saya ini mungkin tidak membawa manfaat apa2 bagi perkembangan batin saya,dan memang ini murni rasa penasaran dan keingin-tahuan saya sebagai seorang manusia :) terima kasih
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 12 November 2010, 12:18:07 PM
[at] choroqie
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: choroqie on 13 November 2010, 12:04:04 AM
[at] TS/ bro upasaka

terima kasih atas jawabannya, tampaknya memang tidak ada penjelasan otentik dari Tipitaka untuk pertanyaan2 ini, tapi saya cukup "senang" dengan jawaban dari bro upasaka,sedikit banyak bisa jadi bahan pemikiran untuk saya  :) wah mau tanya apalagi ya....kalo lg offline kayanya bnyk pertanyaan tp kalo uda online malah lupa semua  :'(
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 13 November 2010, 12:17:15 AM
[at] TS/ bro upasaka

terima kasih atas jawabannya, tampaknya memang tidak ada penjelasan otentik dari Tipitaka untuk pertanyaan2 ini, tapi saya cukup "senang" dengan jawaban dari bro upasaka,sedikit banyak bisa jadi bahan pemikiran untuk saya  :) wah mau tanya apalagi ya....kalo lg offline kayanya bnyk pertanyaan tp kalo uda online malah lupa semua  :'(

mulai pikun  :P ..... makanya belajar meditasi
daftar n ikut retreat meditasi yaaak .....  ;D
Sini http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18693.0
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Pinguin on 15 November 2010, 11:37:18 AM
ada yang tahu 8 ciri khas dhamma????
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dhammadinna on 15 November 2010, 01:14:19 PM
^ ^ ^ Pinguin, baca atau dengar darimana tentang 8 ciri khas itu?

Maksudnya yang di Dhammanusati bukan? tapi gak sampe 8 sih..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 15 November 2010, 09:22:14 PM
nambah pertanyaannya ya... :D
saya masih bingung, Mara yang diceritakan dalam kisah2 Sang Buddha itu beneran sosok dewa yang jahat ya?
ataukah hanya pikiran2 yang muncul?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 15 November 2010, 09:34:40 PM
Dhammanusati

1. Dhamma Sang Bhagava telah sempurna dibabarkan,
2. berada sangat dekat,
3. tak lapuk oleh waktu,
4. mengundang untuk dibuktikan,menuntun ke dalam batin,
5 .dapat diselami oleh para bijaksana dalam batin masing2

yah ini ciri khas dhamma


ttg Mara... di Buddha... yah sebenarnya ada bermacam2 mara di buddhist... tergangung penamaannya yg dewa itu, di sebut devaputta mara,
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 15 November 2010, 09:53:47 PM
ttg Mara... di Buddha... yah sebenarnya ada bermacam2 mara di buddhist... tergangung penamaannya yg dewa itu, di sebut devaputta mara,

kalo boleh tau, ada berapa macam mara ya??
jadi ada yang bentukan dewa, ada yang tidak ya?
masih bingung..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 15 November 2010, 10:42:16 PM
dalam naskah Pali dikenal lima macam Mara yaitu:

1. Devaputta Mara yaitu Mara sebagai dewa
2. Kilesa Mara yaitu Mara yang berarti kekotoran batin
3. Mara yang mempengaruhi perilaku moral dan tidak bermoral (Abhisamkara)
4. Maccu Mara atau Mara sebagai kematian, dan
5. Khanda Mara yaitu Mara sebagai paduan unsur.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: choroqie on 15 November 2010, 11:59:50 PM
Namo Buddhaya,
sebenarnya ini bukan murni pertanyaan tetapi lebih kepada ajakan berdiskusi tapi karena saya masih pemula saya masih "takut" untuk posting di board "diskusi umum"  ^:)^

Berkenaan dengan "Naga" ; tulisan berikut saya temukan dalam tanya jawab dhamma(12) oleh Bhikkhu Uttamo :
http://www.sam*ggi-phala.or.id/download/tanya%20jawab%20dhamma%2012.pdf

[?] Naga termasuk di alam yang mana??
[J] Naga atau Mahanaga sering menjadi lambang Sang Buddha atau orang-orang yang
telah terbebas dari kelahiran kembali. Naga juga berarti mahluk setengah dewa yang pada
musim semi berada di surga dan di musim dingin tinggal di dalam bumi. Naga dalam
pengertian kedua tersebut termasuk salah satu jenis asura yang menghuni alam
surga Catumaharajika


Saya tidak meragukan sama sekali jawaban dari Bhante Uttamo namun ada beberapa kalimat yang agak membingungkan untuk saya secara konsep, dikatakan bahwa Naga dapat tinggal di 2 alam yaitu di surga pada musim semi dan di bumi pada musim dingin, namun juga dikatakan bahwa Naga adalah jenis Asura yg menghuni alam surga Catumaharajika. Jika diperhatikan kata "alam" disini menjadi rancu karena menurut yg saya ketahui para deva Catumaharajika hidup berdampingan/berdekatan dengan manusia,lalu apa sesungguhnya makna "alam" dalam 31 alam kehidupan,apakah berupa "tempat/ruang" ataukah "keadaan batin" semata??(untuk kalimat biru sudah jelas maknanya adalah sebagai tempat/ruang)tetapi secara umum saya pribadi lebih cenderung pada arti yg kedua yaitu "keadaan batin" seperti kita ketahui terlahir di alam binatang pun ternyata puggala(makhluknya) hidup/tinggal di bumi berdampingan dengan manusia

sebenernya agak ribet juga untuk menyampaikan maksud/pertanyaan saya(coba aplikasikan kedua makna dari kata "alam" tersebut kepada jawaban Bhante Uttamo diatas,dengan catatan para deva Catumaharajika juga hidup di bumi berdampingan dengan manusia) :D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 16 November 2010, 06:41:39 AM
alam bukan keadaan batin saja...
menurut ku kata alam itu mewakili :
1. meteri penyusun fisik mahluk tersebut, serta bentuk2 fisiknya (cth : manusia fisiknya begini, binatang begini..dll)
2. kemampuan suatu mahluk ( cth : manusia bisa ini, binatang bisa itu, dewa bisa itu)
3. tempat tinggal suatu mahluk (cth, manusia tinggal di situ, dewa tinggal di sana, hewan di situ..dll)
4. kondisi dan situasi suatu tempat (cth : alam manusia mengalami ini itu, alam dewa mengalami ini itu,memiliki ini itu..dll)
apa lagi ya...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 16 November 2010, 07:33:34 AM
Dlm istilah Buddhis, alam atau dunia (loka) ada 3 jenis:

1. Sankhara loka (dunia bentukan),yaitu segala hal yg terbentuk dr makanan apakah makanan fisik ataupun makanan batin. Dunia atau alam ini mrpk dunia internal (pancakkhanda) semua makhluk yg bergantung pd sebab akibat yg saling bergantungan. Lebih jelasnya bs dilihat pd thread "Mencari Akhir Dunia" dlm ruang Theravada > Sutta Vinaya.

2. Satta loka (dunia makhluk hidup),yang berhubungan dg jenis kelahiran para makhluk sesuai dg kamma nya masing2. Dlm pengertian ini,dunia atau alam manusia berbeda dg alam binatang krn jenis kelahirannya berbeda (satu terlahir sbg manusia,yg lain sbg binatang)

3. Okasa loka (dunia ruang),yaitu dunia atau alam tempat kehidupan para makhluk. Dg kata lain,dunia ruang ini mrpk dimensi ruang atau tempat bg dunia makhluk hidup. Dlm pengertian ini,alam manusia dan binatang adalah sama,krn keduanya mendiami tempat hidup yg sama.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: choroqie on 16 November 2010, 10:46:53 AM
Dlm istilah Buddhis, alam atau dunia (loka) ada 3 jenis:

1. Sankhara loka (dunia bentukan),yaitu segala hal yg terbentuk dr makanan apakah makanan fisik ataupun makanan batin. Dunia atau alam ini mrpk dunia internal (pancakkhanda) semua makhluk yg bergantung pd sebab akibat yg saling bergantungan. Lebih jelasnya bs dilihat pd thread "Mencari Akhir Dunia" dlm ruang Theravada > Sutta Vinaya.

2. Satta loka (dunia makhluk hidup),yang berhubungan dg jenis kelahiran para makhluk sesuai dg kamma nya masing2. Dlm pengertian ini,dunia atau alam manusia berbeda dg alam binatang krn jenis kelahirannya berbeda (satu terlahir sbg manusia,yg lain sbg binatang)

3. Okasa loka (dunia ruang),yaitu dunia atau alam tempat kehidupan para makhluk. Dg kata lain,dunia ruang ini mrpk dimensi ruang atau tempat bg dunia makhluk hidup. Dlm pengertian ini,alam manusia dan binatang adalah sama,krn keduanya mendiami tempat hidup yg sama.

[at] bro seniya
Makasih ya atas jawabannya  :)
Jadi jika dikatakan "naga adalah makhluk asura yang tinggal di alam Catumaharajika" seperti jawaban Bhante Uttamo menurut bro itu mksdnya gimana??bukankah jika suatu makhluk terlahir di alam Catumaharajika ia terlahir sebagai deva dan ia berbagi tempat hidup yang sama sebagai manusia(di bumi)?


[at] bro ronald,
tq atas jawabannya ,menambah wawasan saya  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: choroqie on 16 November 2010, 12:31:02 PM
[Edit]
maaf ada kesalahan pengetikan,"bukankah jika suatu makhluk terlahir di alam Catumaharajika ia terlahir sebagai deva dan ia berbagi tempat hidup yang sama SEBAGAI manusia(di bumi)?" seharusnya "bukankah jika suatu makhluk terlahir di alam Catumaharajika ia terlahir sebagai deva dan ia berbagi tempat hidup yang sama DENGAN manusia(di bumi)?"
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Pinguin on 16 November 2010, 06:10:11 PM
HAHAHA....
TANKS JAWABANNYA
ADA TUGAS DARI GURU, NYARI BUKU KEMANA-MANA NGAK KETEMU JAWABANNYA.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 16 November 2010, 08:47:15 PM
[at] bro seniya
Makasih ya atas jawabannya  :)
Jadi jika dikatakan "naga adalah makhluk asura yang tinggal di alam Catumaharajika" seperti jawaban Bhante Uttamo menurut bro itu mksdnya gimana??bukankah jika suatu makhluk terlahir di alam Catumaharajika ia terlahir sebagai deva dan ia berbagi tempat hidup yang sama dengan manusia(di bumi)?


Berdasarkan Atanatiya Sutta, para naga mendiami alam surga Catummaharajika bagian barat yang dipimpin oleh raja dewa Virupakkha. Menurut kosmologi Buddhis, alam Catummaharajika terletak di lereng gunung Sineru ke atas. Gunung Sineru sendiri merupakan pusat cakkavala (tata surya). Dikatakan bahwa alam Tavatimsa terletak di puncak Sineru dan alam Asura terletak di kaki gunung Sineru. Dengan demikian alam Asura, Catummaharajika dan Tavatimsa masih terletak berdekatan dengan alam manusia.

Intinya, 31 alam kehidupan masing2 menunjuk pada satta loka yang berbeda, namun semuanya berada dalam satu sistem dunia (lokadhatu) yang sama dan merupakan satu kesatuan yang disebut okasa loka. Seperti yang dikatakan dalam Ananda Vagga dari Anguttara Nikaya:

“Ananda, sejauh matahari dan bulan berotasi pada garis orbitnya, dan sejauh pancaran sinar matahari dan bulan di angkasa, sejauh itulah luas seribu tata surya. Didalam seribu tata surya terdapat seribu matahari, seribu bulan, seribu gunung Sineru, seribu Jambudipa, seribu Aparayojana, seribu Uttarakuru, seribu Pubbavidehana, empat ribu maha samudera, empat ribu maha raja, seribu Catummaharajika, seribu Tavatimsa, seribu Yamma, seribu Tusita, seribu Nimmanarati,seribu Parinimmitavassavati, dan seribu alam Brahma. Inilah Ananda, yang dianamakan seribu tata surya kecil (Sahasi culanika lokadhatu). Ananda, seribu kali Sahasi culanika lokadhatu dinamakan Dvisahassa majjhimanika lokadhatu; Ananda, seribu kali Dvisahassa majjhimanika lokadhatu dinamakan Tisahassi Mahasahassi lokadhatu; Ananda, bilamana Sang Tathagata mau, maka ia dapat memperdengarkan suaraNya sampai terdengar di Tisahassi Mahasahassi lokadhatu ataupun melebihi itu lagi.”
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lovianettesherry on 17 November 2010, 09:35:29 PM
ayeee mau tanya nih...semoga pertanyaannya tidak kedengaran bodoh

apa ettavata itu termasuk pelimpahan jasa?
_/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 17 November 2010, 11:23:30 PM
Menurutku sih bukan...
Pelimpahan jasa.. Harus ada dana dulu, kamma dari berdana itu lah yg di limpahkan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Forte on 18 November 2010, 06:16:19 AM
ayeee mau tanya nih...semoga pertanyaannya tidak kedengaran bodoh

apa ettavata itu termasuk pelimpahan jasa?
_/\_
yup. termasuk..
ketika kita membaca paritta, kita telah berbuat baik..
jasa kebaikan tersebut yang dilimpahkan sesuai dengan isi paritta ettavata yaitu ke :
- dewa
- makhluk halus
- semua makhluk
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: junxiong on 18 November 2010, 08:40:23 PM
Ettavata sendiri makanya "pelimpahan jasa" bukan yah??

kalau menurut saya, membaca paritta Ettavata termasuk pelimpahan jasa.
di vihara kan biasanya kita mendengarkan dhamma dan membaca paritta2...
Jadi mungkin itukah yang dimaksud dengan "jasa yang sudah kami kumpulkan ini" ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lovianettesherry on 19 November 2010, 03:25:25 PM
trus apa adanya bedany pelimpahan jasa saat ettavata dengan ulambana?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: williamhalim on 19 November 2010, 03:51:34 PM
Istilah 'Pelimpahan Jasa' sendiri menurut sy kurang pas. Istilah 'Pelimpahan Jasa' kontradiksi/bertentangan dengan 'Baik/Buruk, kamma tsb, kita sendiri yg mewarisi'.

Jasa Baik yg sudah kita kumpulkan, sdh jelas tidak bisa kita limpahkan -yg artinya kita transfer- ke makhluk lain.

Kemungkinan proses pelimpahan jasa ini adalah:
Ketika melakukan paritta pelimpahan jasa, makhluk2 lain tsb mengetahui bahwa kita melimpahkan/mengatasnamakan perbuatan baik kita selama ini untuk, mereka... mereka ter-aspirasi dan merasa bahagia, yg kemudian mengkondisikan kamma baik dipikiran mereka.

Proses ini hanyalah dugaan saja, krn kita tidak tau tepatnya bagaimana Jasa baik kita berguna buat mereka, namun yg pasti, dalam melakukan Pelimpahan Jasa baik, kita telah melakukan perbuatan yg bermanfaat pada diri sendiri, yakni: mengenang kembali perbuatan2 baik kita, dan mau 'membagikannya' kepada makhluk lain.

::
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lovianettesherry on 19 November 2010, 05:00:42 PM
Istilah 'Pelimpahan Jasa' sendiri menurut sy kurang pas. Istilah 'Pelimpahan Jasa' kontradiksi/bertentangan dengan 'Baik/Buruk, kamma tsb, kita sendiri yg mewarisi'.

Jasa Baik yg sudah kita kumpulkan, sdh jelas tidak bisa kita limpahkan -yg artinya kita transfer- ke makhluk lain.

Kemungkinan proses pelimpahan jasa ini adalah:
Ketika melakukan paritta pelimpahan jasa, makhluk2 lain tsb mengetahui bahwa kita melimpahkan/mengatasnamakan perbuatan baik kita selama ini untuk, mereka... mereka ter-aspirasi dan merasa bahagia, yg kemudian mengkondisikan kamma baik dipikiran mereka.

Proses ini hanyalah dugaan saja, krn kita tidak tau tepatnya bagaimana Jasa baik kita berguna buat mereka, namun yg pasti, dalam melakukan Pelimpahan Jasa baik, kita telah melakukan perbuatan yg bermanfaat pada diri sendiri, yakni: mengenang kembali perbuatan2 baik kita, dan mau 'membagikannya' kepada makhluk lain.

::

kalau begitu apa bedanya dengan kita melimpahkan jasa/kamma baik kita ke mereka dengan kita melakukan kamma baik untuk atau mengatasnamakan mereka? :hammer:

mohon penjelasannya _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: junxiong on 19 November 2010, 07:25:30 PM
kalau menurut saya pelimpahan jasa itu merupakan salah satu praktek metta di mana memancarkan cinta kasih mengharapkan
semua mendapat kebaikan. Jadi walaupun praktek pelimpahan jasa mungkin ternyata tidak membawa manfaat, setidaknya kita
sudah melakukan praktek metta. Kita sudah mengembangkan cinta kasih. Dan itu menurut saya merupakan perbuatan yang menghasilkan karma baik

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: junxiong on 19 November 2010, 07:37:32 PM
ulambana itu sejenis festival atau sebuah perayaan di mana kita memberi
persembahan kepada para sangha dengan harapan dapat menolong makhluk peta atau penghuni alam-alam menyedihkan lainnya (terutama alam hantu)
asal muasalnya dari Y.A Maudgalyāyana yang dengan kesaktiannya melihat ibunya yang sengsara di neraka avicci tetapi walaupun memberi makan atau
minum ternyata ibunya tidak dapat memakannya (makanan berubah jadi arang yang membara). Walau mengerahkan seluruh kesaktiannya pun
ternyata memang tidak bisa diberikan, akhirnya dari Buddha memberi petunjuk untuk berdana kepada Sangha. Setelah mendapat dana, para sangha kemudian
melakukan pelimpahan jasa, sehingga neraka Avicci tempat ibu Maudgalyāyana pun padam apinya, dan makhluk yang menghuni di sana terbebas dari penderitaan (terlahir di alam yang lebih baik). Semenjak itu diadakanlah upacara ulambana~

Sedangkan menurut saya, Ettavata itu paritta yang bersifat universal..
Saya di internet mendapat beberapa pendapat mengenai Ettavata ini :
Quote
"Dalam semua kemungkinan, Bodhisattvacaryavatara adalah sumber dari gatha Pali ini (Ettavata)." (Rangama Chandawimala Thero)
"Syair ini populer di antara Buddhis Sinhalese dalam ritual dan upacara mereka sampai sekarang. Sedikit yang tahu bahwa syair ini diambil dari Bodhisattvacaryavatara." (D. Amarasiri Weeraratne)
Kalau nggak salah ingat nih....Vihara Abhayagiri di Srilanka adalah vihara Theravada yang menjadi pusat pengajaran Mahayana dan Vajrayana. Jadi cukup masuk akal dan wajar saja jika Theravada sedikit banyak terpengaruh oleh Mahayana dan Vajrayana dalam hal melantunkan paritta atau gatha.
Sedangkan di Thailand sendiri tidak menggunakan paritta Ettavata ketika melakukan pembacaan Pelimpahan jasa, tapi menggunakan : paritta "Yathā vārivahā pūrā ..."
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: choroqie on 21 November 2010, 02:03:17 AM
Tambahin lagi pertanyaannya : ;D

dikatakan maksud dari pelimpahan jasa adalah membuat makhluk lain merasa bahagia ketika mereka mengetahui/melihat kita berbuat baik "atas nama" mereka,lalu sering juga ada istilah pelimpahan jasa untuk leluhur kita,nah pertanyaannya,apakah leluhur kita yg telah lahir sebagai makhluk baru itu dapat mengingat kita sebagai keluarga mereka di masa lalu?bukankah makhluk yg telah meninggal akan lahir kembali sebagai makhluk bukan sama dan bukan juga makhluk yg berbeda,lalu siapakah "leluhur" ini???

Istilah "pelimpahan jasa untuk leluhur" ini saya masih bingung jika dipadukan dengan konsep "anatta" karena ini spesifik,ada identitas/diri yg dituju,padahal seperti kita tahu makhluk2 yg lahir kembali adalah bukan berbeda dan bukan juga sama(cmiiw) kecuali jika dikatakan "pelimpahan jasa terhadap makhluk2" nah ini bisa saya cerna,karena sifatnya "random" semua makhluk dapat menikmati

mohon pencerahannya  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lovianettesherry on 21 November 2010, 07:13:58 AM
Tambahin lagi pertanyaannya : ;D

dikatakan maksud dari pelimpahan jasa adalah membuat makhluk lain merasa bahagia ketika mereka mengetahui/melihat kita berbuat baik "atas nama" mereka,lalu sering juga ada istilah pelimpahan jasa untuk leluhur kita,nah pertanyaannya,apakah leluhur kita yg telah lahir sebagai makhluk baru itu dapat mengingat kita sebagai keluarga mereka di masa lalu?bukankah makhluk yg telah meninggal akan lahir kembali sebagai makhluk bukan sama dan bukan juga makhluk yg berbeda,lalu siapakah "leluhur" ini???
aku pernah denger dari suhu Xian Bing atau Sami Neng Xiu katanya karmanya akan balik lagi ke kita sendiri ???
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: char101 on 21 November 2010, 08:50:28 AM
Tambahin lagi pertanyaannya : ;D

dikatakan maksud dari pelimpahan jasa adalah membuat makhluk lain merasa bahagia ketika mereka mengetahui/melihat kita berbuat baik "atas nama" mereka,lalu sering juga ada istilah pelimpahan jasa untuk leluhur kita,nah pertanyaannya,apakah leluhur kita yg telah lahir sebagai makhluk baru itu dapat mengingat kita sebagai keluarga mereka di masa lalu?bukankah makhluk yg telah meninggal akan lahir kembali sebagai makhluk bukan sama dan bukan juga makhluk yg berbeda,lalu siapakah "leluhur" ini???

Kalau terlahir kembali di alam deva dari alam peta mereka akan mengingat kehidupan mereka sebelumnya.

Kelahiran kembali itu seperti kita melempar koin A ke koin B. Koin A berhenti dan koin B bergerak. Jasmani dan mentalnya berbeda tapi ada energi yang berpindah, dalam kelahiran kembali energi itu adalah kamma (bukan jiwa).
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 21 November 2010, 09:25:54 AM
Menurut ku :
Klo di misalkan kita bekerja adalah kamma, dan upah adalah buah kamma nya
Maka pelimpahan jasa (pattidana) itu adalah seperti kita memberikan uang kepada org miskin

Tidak semua mahluk dpt mengingat kehidupan lampaunya.. Manusia pun tidak semuanya mengingati kehidupan lampaunya
Tp.. Pada mahluk di alam peta, kelahirannya ada yg berupa kelahiran spontan, yaitu saat dia jd mahluk misalkan manusia.. Dan mati, dia terlahir spontan.. Di alam peta, makanya dia masih ingat siapa dia sebelumnya....

Yg dimaksudkan leluhur, itu kakek, nenek, ibu , ayah.., buyut.. Dll.. Di kehidupan skrg org kehidupan lampau
Yg di maksudkan bukan sama , bukan juga beda... Itu secara fisik.. Dia bukan org yg sama, secara prilaku dia juga belum tentu berlaku sama, pikirannya juga blm tentu sama saat mengahdapi suatu problem.. Dll, tp tidak berbeda.. Dalam artian.. Perbuatannya masa lampau, pasti tetap akan berbuah ke dia.. Bukan ke org lain.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 21 November 2010, 12:05:11 PM
Tambahin lagi pertanyaannya : ;D

dikatakan maksud dari pelimpahan jasa adalah membuat makhluk lain merasa bahagia ketika mereka mengetahui/melihat kita berbuat baik "atas nama" mereka,lalu sering juga ada istilah pelimpahan jasa untuk leluhur kita,nah pertanyaannya,apakah leluhur kita yg telah lahir sebagai makhluk baru itu dapat mengingat kita sebagai keluarga mereka di masa lalu?bukankah makhluk yg telah meninggal akan lahir kembali sebagai makhluk bukan sama dan bukan juga makhluk yg berbeda,lalu siapakah "leluhur" ini???

Istilah "pelimpahan jasa untuk leluhur" ini saya masih bingung jika dipadukan dengan konsep "anatta" karena ini spesifik,ada identitas/diri yg dituju,padahal seperti kita tahu makhluk2 yg lahir kembali adalah bukan berbeda dan bukan juga sama(cmiiw) kecuali jika dikatakan "pelimpahan jasa terhadap makhluk2" nah ini bisa saya cerna,karena sifatnya "random" semua makhluk dapat menikmati

mohon pencerahannya  _/\_

Jika berbicara mengenai "pelimpahan jasa", kita tidak bisa menyampingkan elemen "mistis" di dalamnya. Komentar-komentar belakangan ini cenderung menjelaskan bahwa pelimpahan jasa adalah membuat makhluk lain merasa berbahagia setelah mengetahui kita melakukan perbuatan baik atas nama mereka. Namun kenyataannya di dalam Sutta tidaklah seperti itu.

Kisah pelimpahan jasa pertama kali yang tercatat dalam Sutta menceritakan Raja Bimbisara yang mempersembahkan makanan dan jubah kepada Sang Buddha dan Sangha. Raja Bimbisara memberikan persembahan ini dengan mengarahkan pikiran agar para leluhurnya (yang terlahir sebagai makhluk peta) dapat berbahagia. Pada saat "pelimpahan jasa" ini, para leluhur Raja Bimbisara menikmati suguhan makanan yang lezat di alamnya, muncul kolam yang menyegarkan tubuh mereka, dan seketika itu pula mereka terlahir kembali menjadi makhluk deva. Jika pelimpahan jasa hanya sebatas "melimpahkan pikiran baik", tentu Raja Bimbisara tidak perlu mempersembahkan makanan dan jubah untuk Sangha. Jauh lebih efisien jika Raja Bimbisara menuangkan air ke dalam mangkuk dengan merenungkan "semoga para leluhurku berbahagia", bukan? *lihat contoh gambar di bawah ini*
Spoiler: ShowHide
(http://www.muri.org/mlampah/_files/Image/k.%20keagamaan/Upacara%20Pattidana%20dengan%20Peserta%20Terbanyak.JPG)


Kenyataannya, pelimpahan jasa tidak sesederhana itu. Pelimpahan jasa bukanlah sekadar menuang pemikiran baik kita. Juga bukan berupa ilmu mentransfer buah kamma baik kita. Lebih lanjut di Sutta, tercatat bahwa Sang Buddha menjelaskan: "...namun bila persembahan didanakan kepada Sangha atas nama mereka, hal ini bermanfaat untuk waktu yang lama, dan mereka langsung memetiknya." Ini artinya pelimpahan jasa adalah sebuah perbuatan baik dari kita kepada orang lain, yang jika dengan mengarahkan pikiran kita kepada makhluk peta (leluhur) yang menderita, maka jasa atau kebaikan yang kita lakukan ini akan menjadi rangkap dua. Got it?

Sang Buddha juga pernah menjelaskan bahwa tidak mungkin kita tidak mempunyai leluhur yang berada di alam peta. Karena alasan apakah? Karena dalam pandangan Buddhisme, kita dikatakan sudah mengalami hidup-mati berulang kali sejak dahulu kala. Oleh karena itu, kita sebenarnya mempunyai banyak sanak-saudara dari kehidupan lampau. Bahkan Sang Buddha menjelaskan hal ini dengan sedikit "hiperbolis": "tidak ada makhluk yang tidak pernah menjadi saudara kita". Oleh karena itu, setiap pelimpahan jasa yang ditujukan kepada para leluhur kita, maka jasa ini akan ditujukan kepada semua makhluk peta yang pernah menjadi saudara / leluhur kita.

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 21 November 2010, 12:05:30 PM
Kalau terlahir kembali di alam deva dari alam peta mereka akan mengingat kehidupan mereka sebelumnya.

Kelahiran kembali itu seperti kita melempar koin A ke koin B. Koin A berhenti dan koin B bergerak. Jasmani dan mentalnya berbeda tapi ada energi yang berpindah, dalam kelahiran kembali energi itu adalah kamma (bukan jiwa).

Benar sekali dan tidak benar sekali secara bersamaan. :)

Tidak ada elemen apapun yang berpindah, termasuk energi sekalipun. Kelahiran kembali ibarat perubahan es batu yang mencair menjadi air, lalu air menjadi uap, kemudian uap air menjadi embun, dan seterusnya. Bentuk dan paduan unsurnya berbeda, namun pada dasarnya mereka bukanlah berbeda. Sedangkan kamma akan berbuah jika kondisinya sesuai. Ada kamma yang akan berbuah di "fase" air, ada pula kamma yang akan berbuah di "fase" uap, dan sebagainya. Kamma sendiri juga bukan elemen yang berpindah ke kehidupan selanjutnya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 21 November 2010, 12:05:58 PM
Menurut ku :
Klo di misalkan kita bekerja adalah kamma, dan upah adalah buah kamma nya
Maka pelimpahan jasa (pattidana) itu adalah seperti kita memberikan uang kepada org miskin

Tidak semua mahluk dpt mengingat kehidupan lampaunya.. Manusia pun tidak semuanya mengingati kehidupan lampaunya
Tp.. Pada mahluk di alam peta, kelahirannya ada yg berupa kelahiran spontan, yaitu saat dia jd mahluk misalkan manusia.. Dan mati, dia terlahir spontan.. Di alam peta, makanya dia masih ingat siapa dia sebelumnya....

Yg dimaksudkan leluhur, itu kakek, nenek, ibu , ayah.., buyut.. Dll.. Di kehidupan skrg org kehidupan lampau
Yg di maksudkan bukan sama , bukan juga beda... Itu secara fisik.. Dia bukan org yg sama, secara prilaku dia juga belum tentu berlaku sama, pikirannya juga blm tentu sama saat mengahdapi suatu problem.. Dll, tp tidak berbeda.. Dalam artian.. Perbuatannya masa lampau, pasti tetap akan berbuah ke dia.. Bukan ke org lain.

Contoh yang baik, Bro... Jika kita bekerja adalah kamma, dan upah kita adalah buah kamma; maka pelimpahan jasa adalah kita bekerja dengan pemikiran "semoga para leluhur berbahagia", sehingga para leluhur pun mendapatkan kenyamanan dari apa yang kita kerjakan. Para leluhur bukan mendapatkan upah.

Memang makhluk yang terlahir spontan selalu diidentikan dengan masih mengingat kehidupan lampau. Namun Ambapali yang juga terlahir spontan, justru tidak bisa mengingat kehidupan lampaunya. Jadi, makhluk yang masih bisa mengingat kehidupan lampaunya tidak selalu ditandai dengan kelahirannya yang spontan. Ada faktor lain yang menyebabkan suatu makhluk masih bisa mengingat kehidupan lampaunya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kullatiro on 21 November 2010, 01:28:59 PM
Jika berbicara mengenai "pelimpahan jasa", kita tidak bisa menyampingkan elemen "mistis" di dalamnya. Komentar-komentar belakangan ini cenderung menjelaskan bahwa pelimpahan jasa adalah membuat makhluk lain merasa berbahagia setelah mengetahui kita melakukan perbuatan baik atas nama mereka. Namun kenyataannya di dalam Sutta tidaklah seperti itu.

Kisah pelimpahan jasa pertama kali yang tercatat dalam Sutta menceritakan Raja Bimbisara yang mempersembahkan makanan dan jubah kepada Sang Buddha dan Sangha. Raja Bimbisara memberikan persembahan ini dengan mengarahkan pikiran agar para leluhurnya (yang terlahir sebagai makhluk peta) dapat berbahagia. Pada saat "pelimpahan jasa" ini, para leluhur Raja Bimbisara menikmati suguhan makanan yang lezat di alamnya, muncul kolam yang menyegarkan tubuh mereka, dan seketika itu pula mereka terlahir kembali menjadi makhluk deva. Jika pelimpahan jasa hanya sebatas "melimpahkan pikiran baik", tentu Raja Bimbisara tidak perlu mempersembahkan makanan dan jubah untuk Sangha. Jauh lebih efisien jika Raja Bimbisara menuangkan air ke dalam mangkuk dengan merenungkan "semoga para leluhurku berbahagia", bukan? *lihat contoh gambar di bawah ini*
Spoiler: ShowHide
(http://www.muri.org/mlampah/_files/Image/k.%20keagamaan/Upacara%20Pattidana%20dengan%20Peserta%20Terbanyak.JPG)


Kenyataannya, pelimpahan jasa tidak sesederhana itu. Pelimpahan jasa bukanlah sekadar menuang pemikiran baik kita. Juga bukan berupa ilmu mentransfer buah kamma baik kita. Lebih lanjut di Sutta, tercatat bahwa Sang Buddha menjelaskan: "...namun bila persembahan didanakan kepada Sangha atas nama mereka, hal ini bermanfaat untuk waktu yang lama, dan mereka langsung memetiknya." Ini artinya pelimpahan jasa adalah sebuah perbuatan baik dari kita kepada orang lain, yang jika dengan mengarahkan pikiran kita kepada makhluk peta (leluhur) yang menderita, maka jasa atau kebaikan yang kita lakukan ini akan menjadi rangkap dua. Got it?

Sang Buddha juga pernah menjelaskan bahwa tidak mungkin kita tidak mempunyai leluhur yang berada di alam peta. Karena alasan apakah? Karena dalam pandangan Buddhisme, kita dikatakan sudah mengalami hidup-mati berulang kali sejak dahulu kala. Oleh karena itu, kita sebenarnya mempunyai banyak sanak-saudara dari kehidupan lampau. Bahkan Sang Buddha menjelaskan hal ini dengan sedikit "hiperbolis": "tidak ada makhluk yang tidak pernah menjadi saudara kita". Oleh karena itu, setiap pelimpahan jasa yang ditujukan kepada para leluhur kita, maka jasa ini akan ditujukan kepada semua makhluk peta yang pernah menjadi saudara / leluhur kita.

perumpamaan tentang pelimpahaan jasa yang kudapat seperti ini apa bila kita menyalakan lilin maka bukan kita saja yang dapat menikmati cahaya lilin tersebut tetapi orang orang di sekitar kita juga dapat merasakan cahaya lilin tersebut.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Udyata-sahanubhuti on 21 November 2010, 02:17:06 PM
 [at] Daimond:  _/\_
Bro, mungkin saya boleh tambahkan sedikit: Api (cahaya) lilin tersebut dibagikan ke lilin yang lain agar menyala, maka kualitas api (cahaya) lilin tersebut juga tidak akan berkurang.
 ^:)^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Terasi on 21 November 2010, 03:54:12 PM
Nanya 3 hal ya:

1. Pelimpahan merit kayak di Ettavata itu, misalnya ada makhluk peta yang menerima: apakah dia dapat efek seakan-akan dia yang melakukan perbuatan baik, atau dia dapat makanan/minuman di "dunia sono"? (Maksudnya, dia dapat pancingnya atau dapat ikannya?)

2. Pernah dikasih tahu sama seorang Dhammaduta kalau waktu kita melakukan sesuatu yang baik, kita ucapkan (dalam hati saja) Idam vo natinam hotu sukhita hontu natayo 3x. Kalau waktu melakukan justru lupa, tapi trus inget lagi sejam kemudian, sudah terlambat nggak untuk mengucap?

3. Dana jubah pakai nama ortu, tapi ortu bukan Buddhist dan malah tidak tahu kita dana atas nama dia. Ini ada manfaatnya tidak?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sumedho on 21 November 2010, 09:02:22 PM
1. kgk tahu. Tapi ada pernah denger versi demikian, bahwa kita mengkondisikan peta tersebut berbahagia, impuls berbahagia itu memberikan kondisi utk berbuat baik dengan pikiran. Tapi dalam Tirokudda Kanda ada bagian

Quote
...For there [in their realm] there's
   no farming,
   no herding of cattle,
   no commerce,
   no trading with money.
They live on what is given here,
   hungry shades
   whose time here is done.
...

Dari penjelasan disana bahwa makanannya nyampe kesono.


2. Kekna kgk masalah deh kalau telat. Semua itu di niatnya. Jadi dipikirkan perbuatan baik itu baru dikatakan.


3. Ada donk, utk sendiri. Kamma itu adalah kehendak yg dilakukan oleh pikiran, ucapan dan perbuatan. Jadi buat si ortu (yg masih hidup tentunya), sepertinya tidak ada karena tidak ada kehendak disana. unless... lihat point 1 (kalau terlahir di peta dan mengetahui kita berbuat baik utk dia)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 21 November 2010, 09:55:55 PM
Beda Agga Savaka sama Maha Savaka apa ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 21 November 2010, 10:03:23 PM
agga savaka = 2 murid utama. masa berlatihnya 1 asankheyya kappa dan 100.000 kapa. yang satu kebijaksanaannya no 2 setelah sang buddha, yang kedua kesaktiannya kedua setelah sang buddha.
maha savaka = murid-murid yang pencapaian khusus seperti abhinna dan patisambhida. masa berlatihnya  100.000 kappa. biasanya yang disebut yang terunggul dalam ... (misalnya terunggul dalam penerimaan dana, yang terunggul dalam beratih di hutan)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 22 November 2010, 03:14:44 PM
agga savaka = 2 murid utama. masa berlatihnya 1 asankheyya kappa dan 100.000 kapa. yang satu kebijaksanaannya no 2 setelah sang buddha, yang kedua kesaktiannya kedua setelah sang buddha.
maha savaka = murid-murid yang pencapaian khusus seperti abhinna dan patisambhida. masa berlatihnya  100.000 kappa. biasanya yang disebut yang terunggul dalam ... (misalnya terunggul dalam penerimaan dana, yang terunggul dalam beratih di hutan)

Masa berlatih itu akhirnya kan pada saat mereka menjadi arahat. Kalo awal masa berlatih itu sejak kapan ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 22 November 2010, 03:33:44 PM
Masa berlatih itu akhirnya kan pada saat mereka menjadi arahat. Kalo awal masa berlatih itu sejak kapan ?

sejak berikrar...spt bhante sariputta dan mogallana di hadapan buddha terdahulu..
untuk mahasavaka juga demikian..kalo ga salah di hdapan buddha terdahulu..misalnya: kondanna, yang mencapai arahat hanya dengan beberapa patah kata doang (lupa namanya), dkk
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 22 November 2010, 05:17:49 PM
sejak berikrar...spt bhante sariputta dan mogallana di hadapan buddha terdahulu..
untuk mahasavaka juga demikian..kalo ga salah di hdapan buddha terdahulu..misalnya: kondanna, yang mencapai arahat hanya dengan beberapa patah kata doang (lupa namanya), dkk

Oh, jadi mereka berikrar untuk jadi Arahat Savaka ? Kenapa tidak pada saat itu saja mereka berusaha untuk merealisasikan Nibbana ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: aitristina on 25 November 2010, 11:14:51 AM
apakah merealisasikan nibbana semudah membalikkan telapak tangan?

Oh, jadi mereka berikrar untuk jadi Arahat Savaka ? Kenapa tidak pada saat itu saja mereka berusaha untuk merealisasikan Nibbana ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Terasi on 27 November 2010, 06:14:33 PM
Waktu Sang Buddha baru menjadi Buddha, dia kan mikir-mikir mau ngajari orang lain atau tidak. Lalu Brahma Sahampati datang mohon dia mengajarkan Dhamma pada makhluk-makhluk lain.

1. Kenapa Sang Buddha yang compassionate masih perlu diminta-minta untuk menyebarkan Dhamma?

2. Kalau misalnya Brahma Sahampati gagal membujuk, lalu Buddha Gotama tidak mengajarkan Dhamma, apakah itu berarti Buddha Gotama tetap sammasambuddha tapi Paceka Buddha doang - atau gimana nih?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kullatiro on 27 November 2010, 06:17:27 PM
yang nomer tiga menurut pandangan wa pasti nyampai meski mereka tidak tahu.
 
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 29 November 2010, 07:22:49 AM
1. Krn sebelum ada ajaran Buddha pada saat itu, sudah ada ajaran lainnya, dan pada dasarnya adalah ajaran brahmana, klo tidak salah, brahma sahamppati dilambangkan sebagai matahari, pemujaan hampir di seluruh dunia, berfokus terhadap matahari sebagai essensi tertinggi
Itu sebabnya, sudah tradisi.. Pada setiap Buddha, dtg brahmana yg paling di puja pada masa itu, dtg meminta agar Buddha mengajarkan dhammanya.

2. Wah ga tau...tp pasti akan di minta..n sudah terjadi demikian..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cen_cen on 29 November 2010, 04:00:37 PM
buddha siddharta gautama, buddha yang ke berapa ya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 29 November 2010, 09:18:39 PM
buddha siddharta gautama, buddha yang ke berapa ya?

Jika dihitung dari masa kalpa sekarang, Buddha Gotama adalah Buddha ke-4 dari 5 Buddha yang muncul di masa kalpa saat ini. Jika dihitung dari para Buddha yang menyatakan kemunculan Buddha Gotama sejak 4 asankheyya dan 100 ribu kalpa yang lampau, Buddha Gotama adalah Buddha ke-25 dari rangkaian para Buddha yang dimulai dari Buddha Dipankara (yang pertama kali menyatakan bahwa Bodhisatta Sumedha akan menjadi Buddha Gotama pada masa yang akan datang).
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 29 November 2010, 09:26:22 PM
O ya mau nanya juga, buat para sesepuh DC.....

Dalam kisah kelahiran Bodhisatta kita mengetahui bahwa ibu yang melahirkan Bodhisatta pasti akan meninggal tujuh hari kemudian. Ini merupakan ketetapan hukum Dhamma Niyama (Dhammata, menurut Mahapadana Sutta). Demikian juga, para Bodhisatta akan "turun" (terlahir kembali) dari surga Tusita ke alam manusia jika usia ibu yang akan mengandungnya tidak lebih dari tujuh hari (ini adalah salah satu penyelidikan yang dilakukan Bodhisatta sebelum turun ke dunia).

Pertanyaannya, mengapa harus berusia tujuh hari? Adakah penjelasannya dalam komentar Tipitaka? Thx
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 29 November 2010, 10:08:05 PM
O ya mau nanya juga, buat para sesepuh DC.....

Dalam kisah kelahiran Bodhisatta kita mengetahui bahwa ibu yang melahirkan Bodhisatta pasti akan meninggal tujuh hari kemudian. Ini merupakan ketetapan hukum Dhamma Niyama (Dhammata, menurut Mahapadana Sutta). Demikian juga, para Bodhisatta akan "turun" (terlahir kembali) dari surga Tusita ke alam manusia jika usia ibu yang akan mengandungnya tidak lebih dari tujuh hari (ini adalah salah satu penyelidikan yang dilakukan Bodhisatta sebelum turun ke dunia).

Pertanyaannya, mengapa harus berusia tujuh hari? Adakah penjelasannya dalam komentar Tipitaka? Thx

konon, rahim dari ibu seorang Bodhisatta pada kelahiran terakhirnya tidak bisa/tidak boleh digunakan lagi untuk mengandung bayi lainnya (dhammatta lainnya).

maaf kalau ini tidak menjawab
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 29 November 2010, 10:51:37 PM
Waktu Sang Buddha baru menjadi Buddha, dia kan mikir-mikir mau ngajari orang lain atau tidak. Lalu Brahma Sahampati datang mohon dia mengajarkan Dhamma pada makhluk-makhluk lain.

1. Kenapa Sang Buddha yang compassionate masih perlu diminta-minta untuk menyebarkan Dhamma?

2. Kalau misalnya Brahma Sahampati gagal membujuk, lalu Buddha Gotama tidak mengajarkan Dhamma, apakah itu berarti Buddha Gotama tetap sammasambuddha tapi Paceka Buddha doang - atau gimana nih?

Brahmà Sahampati Memohon Pengajaran Dhamma

Setelah mencapai Pencerahan Sempurna di kaki Pohon Bodhi, selama tujuh minggu Bhagava tetap berada di sekitar pohon tersebut.

Pada hari ke lima puluh, Buddha bangkit dari duduknya di dekat Pohon Rajayatana (minggu ke 7), dan kembali duduk di dekat Pohon Ajapala (minggu ke 5). Saat itu, muncullah perasaan kasih sayang yang luar biasa (Maha Karuna) bagi semua mahluk dan Buddha berpikir :
"Bagaimanakah cara yang baik untuk menjelaskan Dhamma yang agung ini supaya para makhluk yang menderita akan sanggup menerimanya?"

Ketika Buddha masih tidak berkeinginan untuk berusaha mengajarkan Dhamma, Mahàbrahmà Sahampati berpikir, “Nassati vata bho loko! Vinassati vata bho loko!” “O teman, dunia akan binasa! O teman, dunia akan binasa!” Buddha yang layak mendapat penghormatan oleh dewa dan manusia karena telah menembus pengetahuan semua Dhamma di dunia tidak sudi mengajarkan Dhamma!” Kemudian dalam sekejap, dengan kecepatan bagaikan seorang kuat yang merentangkan tangannya yang terlipat atau melipat tangannya yang terentang, Brahmà Sahampati lenyap dari alam brahmà bersama-sama dengan sepuluh ribu Mahàbrahmà lainnya, muncul di hadapan Buddha. Pada waktu itu, Mahàbrahmà Sahampati meletakkan selendangnya (selendang brahmà) di bahu kirinya dan berlutut dengan lutut kanannya menyentuh tanah (duduk cara brahmà). Bersujud kepada Buddha dengan mengangkat kedua tangannya yang dirangkapkan dan berkata:
Spoiler: ShowHide
(http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash1/hs266.ash1/19371_277209796940_263212646940_3255330_4341702_n.jpg)

“Buddha yang agung, sudilah Buddha mengajarkan Dhamma kepada semua makhluk, manusia, dewa, dan brahmà. Buddha agung yang memiliki bahasa yang baik, sudilah Buddha mengajarkan Dhamma kepada semua makhluk, manusia, dewa, dan brahmà. Ada banyak makhluk-makhluk yang memiliki sedikit debu kotoran di mata pengetahuan dan kebijaksanaan mereka. Jika makhluk-makhluk ini tidak berkesempatan mendengarkan Dhamma Buddha, mereka akan menderita kerugian besar karena tidak memperoleh Dhamma yang luar biasa Magga-Phala yang layak mereka dapatkan. Buddha yang mulia, akan terbukti bahwa ada dari mereka yang mampu memahami Dhamma yang Engkau ajarkan.”


Kemuncullan Brahma Sahampati, diiringi para dewata, menghadap Buddha. Setelah memberi hormat, Brahma Sahampati memohon Buddha untuk membabarkan Dharma.
Dengan demikian lengkaplah dua unsur, yaitu secara intern ada kasih sayang Buddha dan secara extern ada permohonan Brahma Sahampati.

Saat itu memang para mahluk menganggap Brahma Sahampati adalah pribadi yang tertinggi dan paling berkuasa. Dengan melihat kenyataan bahwa bahkan Brahma Sahampati pun berlutut menghormat Buddha, para dewa, naga, yakkha dan para mahluk akan sekalian turut mengikuti teladan tersebut. Hal itu membuat mereka akan lebih siap menerima Dhamma.

BRAHMA CA LOKADHIPATI SAHAMPATI
KATANJALI ANDIUVARAM AYACATHA
SANTIDHA SATTAPPARAJAKKHAJATIKA
DESETU DHAMMAM ANUKAMPIMAM PAJAM>


Brahma Sahampati, penguasa dunia
Merangkap kedua tangannya (beranjali) dan memohon:
Ada makhluk-makhluk yang memiliki sedikit debu di mata mereka.
Ajarkanlah Dhamma demi kasih sayang kepada mereka


Menyanggupi permohonan Brahma Sahampati, mulailah Buddha memilah-milah mahluk yang layak untuk menerima Dhamma yang indah pada awalnya, indah pada pertengahannya dan indah pada akhirnya ini. Bhagava melihat jelas bahwa ada empat jenis mahluk yang dapat diumpamakan seperti tanaman teratai

(http://photos-a.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc4/hs200.snc4/38328_144962095513955_100000004961322_470545_6951552_a.jpg)
tanaman yang hidup dalam air, tumbuh di dalam air, dan bakal bunganya pun masih di dalam air


tanaman yang hidup dalam air, mulai berkembang di dalam air, dan bakal bunganya tepat di bawah permukaan air


tanaman yang hidup dalam air, berkembang dalam air, dan bakal bunganya sudah berada di atas permukaan air


tanaman yang sakit dalam air, dan tidak akan mungkin tumbuh sampai ke permukaan air


Demikianlah seperti teratai-teratai ini, ada mahluk-mahluk dengan jumlah debu kilesa yang berbeda di mata kebijaksaan mereka, yang akan mempengaruhi kapasitas mereka dalam menerima Dhamma. Namun ada pula kelompok yang tidak mungkin pernah bisa menerima Dhamma walau seberapa sering pun mereka mendengarnya.

Sehubungan Bhagava mengetahui bahwa guru Beliau saat masih sebagai Petapa Gotama, yaitu Alara Kalama dan Uddaka Ramaputta telah wafat, Buddha memutuskan untuk pergi ke Taman Rusa dan memberikan kotbah Dhammacakka di sana kepada kelompok lima petapa (Pancavaggiya) yang pernah bersamanya saat melaksanakan dukkacariyaya selama enam tahun sebelum itu.


Catatan tambahan
(Brahmà Sahampati yang agung adalah seorang Thera mulia bernama Sahaka pada masa Buddha Kassapa. Dalam kapasitasnya, ia berhasil mencapai Jhàna Pertama Råpàvacara dan karena ia meninggal dunia tanpa terjatuh dari Jhàna, ia terlahir di Alam Jhàna Pertama dan menjadi Mahàbrahmà yang memiliki umur kehidupan enam puluh empat antara kappa yang setara dengan satu asaïkhyeyya kappa. Ia disebut Brahmà Sahampati di alam brahmà tersebut. Saÿyutta Atthakatthà dan Sàrattha Tikà).


jawaban no 2 .... Gak tau ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cen_cen on 30 November 2010, 11:44:03 AM
Jika dihitung dari masa kalpa sekarang, Buddha Gotama adalah Buddha ke-4 dari 5 Buddha yang muncul di masa kalpa saat ini. Jika dihitung dari para Buddha yang menyatakan kemunculan Buddha Gotama sejak 4 asankheyya dan 100 ribu kalpa yang lampau, Buddha Gotama adalah Buddha ke-25 dari rangkaian para Buddha yang dimulai dari Buddha Dipankara (yang pertama kali menyatakan bahwa Bodhisatta Sumedha akan menjadi Buddha Gotama pada masa yang akan datang).

jika dihitung dari pertama x munculnya buddha?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 30 November 2010, 01:15:08 PM
Tak bisa di ketahui.. Klo tidak salah, aku pernah baca.. Saat boddhisatta mempunyai keinginan menjadi Buddha, dan saat itu belum mendapat ramalan pasti.. Saat itu sampai saat ini.. Sudah ada 100ribu buddha lebih, ( jika tak salah)
Nah ramalan pasti itu di mulai saat Buddha Dipankara,..yaitu 24 Buddha sebelum.. Buddha Gotama
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 30 November 2010, 07:21:48 PM
jika dihitung dari pertama x munculnya buddha?

Rangkaian Buddha yang tidak terhitung banyaknya telah muncul di masa lampau dan tak terhitung banyaknya para Buddha yang akan muncul pada masa yang akan datang. Dengan demikian, jumlah para Buddha ada tak terhitung dan tidak dikenal adanya Buddha pertama/Buddha awal mula (primordial Buddha) dalam rangkaian tak terhingga Buddha seperti ini. Hal ini bisa diibaratkan seperti sistem bilangan real di mana tidak ada bilangan pertama dan terakhir yang bisa diketahui, kecuali bilangan positif tak terhingga dan negatif tidak terhingga (tetapi tidak ada orang yang bisa mengatakan bilangan tak terhingga itu berapa nilainya).
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: vifa on 01 December 2010, 09:42:44 PM
Bro...numpang nanya..masih awam... _/\_
klo dalam ajaran agama budha tuh sebenernya ada Tuhan tidak sih?
apakah kita menyembah Budha?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 02 December 2010, 05:43:24 AM
tidak ada, dan tidak menyembah melainkan menghormati..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Asia on 02 December 2010, 08:16:58 AM
Bro...numpang nanya..masih awam... _/\_
klo dalam ajaran agama budha tuh sebenernya ada Tuhan tidak sih?
apakah kita menyembah Budha?

Tentang Tuhan sudah cukup sering dibahas, coba disearching dulu. Bahkan saking seringnya dibahas, akan terlihat banyak sudut pandang yang berbeda. Ada yang bilang tidak ada, ada yang bilang ada (dalam pengertian tertentu tentang Tuhan). Jadi, kalau ada yang tanya tentang Tuhan, coba tanyakan dulu pengertian Tuhan menurut dia. Setelah tau definisi Tuhan menurut dia, baru bisa kita jawab, apakah Tuhan versi dia, ada atau tidak ada dalam agama Buddha.

Apakah kita menyembah Buddha? Apa itu “menyembah”? IMO, jangan pake kata “kita”. Sekalipun kita sama-sama beragama Buddha, tapi perlakuan kita terhadap BuddhaDhamma bisa jauh berbeda, entah menyembah, percaya buta, ikut-ikutan, memuji, menguji, acuh tak acuh, dst. Jadi pertanyaan ini dijawab secara personal saja.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: choroqie on 03 December 2010, 12:07:00 AM
Tentang Tuhan sudah cukup sering dibahas, coba disearching dulu. Bahkan saking seringnya dibahas, akan terlihat banyak sudut pandang yang berbeda. Ada yang bilang tidak ada, ada yang bilang ada (dalam pengertian tertentu tentang Tuhan). Jadi, kalau ada yang tanya tentang Tuhan, coba tanyakan dulu pengertian Tuhan menurut dia. Setelah tau definisi Tuhan menurut dia, baru bisa kita jawab, apakah Tuhan versi dia, ada atau tidak ada dalam agama Buddha.

Apakah kita menyembah Buddha? Apa itu “menyembah”? IMO, jangan pake kata “kita”. Sekalipun kita sama-sama beragama Buddha, tapi perlakuan kita terhadap BuddhaDhamma bisa jauh berbeda, entah menyembah, percaya buta, ikut-ikutan, memuji, menguji, acuh tak acuh, dst. Jadi pertanyaan ini dijawab secara personal saja.

 _/\_
kalo saya pribadi lebih suka menggunakan kata "menghormat" daripada "menyembah" dan untuk ini saya melakukannya secara harfiah dengan namakara/bersujud atau anjali depan rupangnya sebagai tanda hormat dan terima kasih layaknya ungkapan terima kasih seorang murid terhadap jasa gurunya serta menghormat dengan cara berusaha melatih diri menjalankan Dhamma yg ditemukan Sang Buddha
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: choroqie on 05 December 2010, 01:31:26 AM
 _/\_
berkenaan dengan 31 alam kehidupan kita mengenal adanya banyak 31 alam kehidupan di luar dari yg kita "tinggali" saat ini,yg berarti ada banyak alam manusia-alam manusia lainnya,pertanyaan saya apakah di alam manusia "tetangga" itu juga mengenal Buddha-Dhamma?? apakah Sang Buddha juga membabarkan Dhamma disana?? lalu adakah "kriteria"/aturan/hukum tertentu mengenai mengapa Bodhisatta terlahir sebagai manusia(Siddharta) di alam manusia yg kita tempati sekarang dibanding alam manusia "tetangga" , terima kasih  :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: marcedes on 06 December 2010, 09:36:38 AM
helow setahu saya memang benar tidak menutup bahwa ada alam manusia lain di alam semesta ini....
tetapi yg saya tahu 1 Buddha mewakili 10rb tatasurya...jadi dalam 10rb tatasurya tersebut tidak ada Sammasambuddha.

semua berhak menjadi Buddha....bahkan di alam manusia tetangga tersebut.

dan mengapa Buddha Gotama terlahir di bumi kita?
itu disebabkan karena ikatan kamma/karma kita.....entahlah di kehidupan beberapa yg tak terhitung, mungkin saja anda pernah bersosialisasi dengan beliau entah dalam bentuk apa.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: choroqie on 06 December 2010, 02:45:28 PM
helow setahu saya memang benar tidak menutup bahwa ada alam manusia lain di alam semesta ini....
tetapi yg saya tahu 1 Buddha mewakili 10rb tatasurya...jadi dalam 10rb tatasurya tersebut tidak ada Sammasambuddha.

semua berhak menjadi Buddha....bahkan di alam manusia tetangga tersebut.

dan mengapa Buddha Gotama terlahir di bumi kita?
itu disebabkan karena ikatan kamma/karma kita.....entahlah di kehidupan beberapa yg tak terhitung, mungkin saja anda pernah bersosialisasi dengan beliau entah dalam bentuk apa.

terima kasih bro marcedes ats jawabannya _/\_
jika dalam tiap 10ribu tatasurya memang diwakili oleh 1 sammasambuddha,berarti dalam 9999 alam manusia pada tatasurya lain itu juga terdapat Dhamma?atau mungkinkah setiap Sang Buddha membabarkan Dhamma di alam manusia kita ini, 9999 alam manusia lainnya juga ikut mendengarkan???
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lovianettesherry on 07 December 2010, 09:43:15 AM
numpang mau tanya lagi dong,temen-temen :o

aku ditanyain sama papaku yang sering dengerin ceramahnya Master Chin Kung, jadi kental pengetahuan tentang aliran Pure Land dan fasih Mandarin :hammer: trus aku ditanyain begini :
Sakyamuni punya alam tersendiri ga, kayak Amitabha bermukim di alam Sukhavati?
menurut papaku, ada katanya So Pho Se Cie (ga tau artinya apa)
menurutku, ga ada soalnya Buddha Sakyamuni udah Nibbana (Nibbana bahasa mandarinnya apa sih?)

kalau memang ada misalnya, trus kenapa Sakyamuni juga menganjurkan untuk menyebut nama Amitabha dan terlahir di alam Sukhavati?
klo yang ini aku ga jawab,tapi aku berpendapat ajaran-ajaran Pure Land itu bertujuan supaya terlahir di alam Sukhavati dan baru belajar Dhamma di sana dengan Budha Amitabha sampai mencapai Nibbana. Pure Land cuma salah satu cara mencapai Nibbana. (pendapatku bener atau salah?klo salah tolong diberi pengertian?) Kenapa aku ga jawab pertanyaan papaku, soalnya papaku nganggep agama Buddha semuanya menujunya ke Sukhavati (Ci Le Se Cie) padahal temenku pernah bilang dari ceramah Master Chin Kung juga, mencapai Kebudhaan/Nibbana itu banyak caranya, salah satunya Nien Fo seperti tradisi Pure Land.

trus ini pertanyaanku sendiri :
arahat itu tingkat kesucian seperti apa sih?apakah sama dengan tingkat kesucian Buddha, jadi begitu meninggal langsung mencapai Nibbana?
aku baca di suatu thread di DC ini klo theravada tujuannya mencapai arahat trus mahayana mencapai bodhisatva, betul kah?

sekian pertanyaanku :hammer: xie xie _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 07 December 2010, 10:53:36 AM
 [at] lovianettesherry:

Menurut Mahayana, sistem dunia (lokadhatu) yang kita tempati sekarang merupakan tanah Buddha Sakyamuni yang disebut dunia Saha (mungkin itu arti dari "So Pho Se Cie" yang dikatakan ayah anda). Bedanya dengan tanah Buddha Amitabha di Sukhavati adalah tanah Buddha kita tidak murni, sedangkan tanah Buddha Amitabha merupakan tanah murni.

Tentang ketidakmurnian tanah Buddha Sakyamuni ini, dalam buku Mahayana Buddhism: The Doctrinal Foundation dikatakan:

Quote
Tetapi di mana ini menyisakan tempat untuk Sakyamuni yang malang? Tanah Buddha Beliau tidak murni, oleh sebabnya Sakyamuni dan aktivitas pemurnian-Nya sebagai seorang Bodhisattva jelas sekali tidak efektif. Mengutip dari pernyataan Sariputra dalam Vimalakirtinirdesa Sutra:
“Jika Tanah Buddha murni hanya karena tingkat pikiran dari para Bodhisattva yang murni, maka ketika Buddha Sakyamuni menjalankan karir Bodhisattva, pikiran-Nya pasti tidak murni. Kalau tidak, bagaimana mungkin Tanah Buddha ini sangat tidak murni?”

Lebih jauh lagi, Sakyamuni sekarang sudah wafat, sementara masih banyak makhluk di sini di dunia ini yang harus diselamatkan. Oleh sebab itu, mahakaruna Beliau pasti tidak sempurna.

Terdapat sejumlah cara di mana seseorang dapat menjawab pertanyaan ini. Pertama, seseorang dapat dengan mudah mengatakan bahwa semua Buddha kenyataannya identik. Sakyamuni telah muncul untuk menolong para makhluk pada waktu dan tempat tertentu. Walaupun Beliau telah wafat, masih ada banyak Buddha lainnya, dan juga Tanah Murni di luar sana. Para Buddha ini sedang melanjutkan menolong para makhluk di dunia Saha ini. Seseorang dapat menggabungkan jawaban ini dengan konsep tubuh Buddha [Trikaya], Sakyamuni merupakan Tubuh Perubahan [Nirmalakaya], sebuah perwujudan dari Buddha lain, yang berdiam di Tanah Buddha yang murni, masih aktif dalam semua cara demi kepentingan semua makhluk di dunia ini. Dengan kata lain, Tanah Buddha yang tidak murni bukan Tanah Buddha yang utama, tetapi merupakan upaya kausalya seorang Buddha yang tentunya, sebagai seorang Buddha, sesungguhnya memiliki Tanah Buddha yang murni. Kemungkinan Buddha di luar dunia ini tak lain adalah Sakyamuni sendiri (seperti dalam Sutra Teratai).

Strategi lain adalah melihat Tanah Buddha sebagai jangkauan aktivitas seorang Buddha, tetapi tidak mesti dimurnikan melalui aktivitas-Nya yang sebelumnya. Karena Beliau berbelas kasih, seorang Buddha membuat Tanah Buddha-Nya sebagai tempat yang paling sesuai untuk para makhluk tertentu yang akan ditolong. Strategi ini dipakai dalam Karunapundarika Sutra, sebuah sutra yang bertujuan memulihkan Sakyamuni kembali ke keunggulan dalam menghadapi kultus Tanah Murni yang dipusatkan pada Amitayus dan Aksobhya. Para Buddha lainnya mengajar para makhluk yang dapat sampai di Tanah Buddha mereka. Namun yang teragung di antara para Bodhisattva, Bodhisattva yang sejati, berikrar untuk muncul sebagai seorang Buddha di dunia yang tidak murni, Tanah Buddha yang bernoda, semata-mata karena mahakaruna-Nya (Yamada 1968: I, 78). Kenyataan bahwa Sakyamuni muncul di dunia Saha, tempat yang tidak menguntungkan, menunjukkan mahakaruna Beliau yang luar biasa.

Namun pemecahan atas dilema Sariputra [di atas] yang paling umum dan paling penting dalam Buddhisme di Asia Timur diberikan oleh Vimalakirtinirdesa itu sendiri. Tanah Buddha yang tidak murni ini sesungguhnya Tanah Murni. Ia hanya kelihatannya tidak murni karena pikiran para makhluk yang berdiam di dalamnya. Jika terdapat gunung di dunia ini, dan semuanya rata di Tanah Murni, itu karena terdapat gunung dalam pikiran. Sakyamuni bukan Buddha yang tidak sempurna. Bagi Beliau semuanya adalah murni. Ketidakmurnian yang kita lihat adalah hasil kesadaran yang tidak murni, dan juga belas kasih Buddha dalam membuat sebuah dunia yang di dalamnya para makhluk yang tidak murni dapat berkembang (Thurman 1976: 18–19; cf. Rowell 1937: 142 ff.). Dengan demikian jalan sejati untuk mencapai Tanah Murni adalah dengan memurnikan pikiran kita. Dengan kata lain, kita telah berada dalam Tanah Murni jika kita mengetahuinya. Apa pun dunianya, jika ia dihuni oleh orang-orang dengan pikiran murni yang tercerahkan maka itulah Tanah Murni. Ini sangat mirip dengan konsep sifat Kebuddhaan/Tathagatagarbha bahwa kita sudah menjadi Buddha yang telah mencapai pencerahan sempurna jika kita menyadari kenyataannya, dan ini bukan hanya langkah [mencapai pencerahan] singkat dari gagasan Chan (Zen) bahwa Tanah Murni sesungguhnya hanya pikiran yang tenang, jernih, cerah, dan murni. Oleh sebab itu, Tanah Murni sesungguhnya bukan ‘kediaman surgawi’ namun di-demitologi-kan sebagai pencerahan itu sendiri.

Sumber: http://www.wi ha ra.com/forum/mahayana/6589-tanah-buddha-buddhaksetra.html

Untuk pertanyaan tentang mengapa Buddha Sakyamuni mengajarkan agar terlahir kembali di tanah Sukhavati, menurut Mahayana, itu merupakan salah satu metode jitu (upaya kausalya) yang digunakan Buddha Sakyamuni untuk menolong para makhluk mencapai Pencerahan. Tidak semua makhluk memiliki watak dan pembawaan yang sama; oleh sebab itu tidak semua makhluk cocok dengan satu metode pencapaian pencerahan melalui meditasi (dengan objek pernapasan misalnya), tetapi nien-fo (membaca nama Buddha) dapat dilakukan oleh semua orang yang bahkan tidak berbakat meditasi sekali pun. Sesungguhnya metode nien-fo menurut Mahayana adalah tak lain dari meditasi Buddhanusmrti (Pali: Buddhanussati), yaitu perenungan terhadap Buddha. Silahkan lihat di http://www.wi ha ra.com/forum/mahayana/6587-buddhanusmrti-perenungan-terhadap-buddha.html untuk lebih jelasnya.

Untuk pertanyaan tentang Arahat, menurut Buddhisme awal (dan Theravada saat ini), kesucian seorang Arahat dan seorang Buddha adalah sama; menurut Mahayana, tidak sama. Benar bahwa Mahayana menganjurkan agar meninggalkan cita-cita menjadi Arahat dan lebih fokus bercita-cita menjadi Samma Sambuddha (seperti kita baca dalam sutra-sutra Mahayana); tetapi dalam Buddhisme awal, dalam sutta-sutta Nikaya (atau Agama dalam bahasa Sanskerta) Sang Buddha lebih memfokuskan pada realisasi Empat Kesunyataan Mulia sebagai jalan mencapai Nibbana, sedangkan cita-cita menjadi Samma Sambuddha sangat sedikit dibahas (terbatas pada teks-teks tertentu seperti Buddhavamsa, Cariyapitaka, dst).
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 23 December 2010, 11:28:37 AM
saya sedang membaca buku "Pancasila Buddhis dan Uposatha Sila"
yang disusun oleh Bhikkhu Thitayanno Thera

didalam buku itu tertulis upaya untuk terjadinya pembunuhan tertulis ada 6 upaya yaitu melalui :
1. tangan sendiri (sahatthika)
2. perintah atau suruhan (anattika)
3. pelontaran (nissaggiya)
4. berdiri diam (thavara)
5. jampi jampi (vijjamaya) dan
6. ilmu gaib (iddhimaya)

apa maksud dari upaya yang dilakukan melalui pelontaran (nissaggiya) dan berdiri diam (thavara) ?
jika ada senior yang bisa menjelaskan please sharing  ^:)^  ^:)^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sumedho on 23 December 2010, 05:55:40 PM
pelontaran -> lempar

berdiam diri -> misalnya membiarkan mati, atau nunggu abis pasang jebakan

cmiiw
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 23 December 2010, 07:27:05 PM
pelontaran menurut gw kayak gini...

A:"ahh..gw ga mau bunuh ayam itu..kalo mau, u aja yang bunuh.."
B: (langsung gorok leher ayam)

berdiri diam

A: (lagi gorok leher ayam)...
B: (mengamati..masa bodoh akhh)

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 24 December 2010, 08:24:51 AM
pelontaran menurut gw kayak gini...

A:"ahh..gw ga mau bunuh ayam itu..kalo mau, u aja yang bunuh.."
B: (langsung gorok leher ayam)

keknya contoh yang ini masuk di "perintah atau suruhan"

berdiri diam

A: (lagi gorok leher ayam)...
B: (mengamati..masa bodoh akhh)

ada terpikir juga mungkin seperti itu


pelontaran -> lempar

diambil dr kata dasarnya gitu guru medho
pelontaran ~> lontar = lempar

berdiam diri -> misalnya membiarkan mati, atau nunggu abis pasang jebakan

mungkin juga ??


cmiiw
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: willian on 24 December 2010, 09:48:30 AM
Perbuatan asusila tuh gmana ya?
Kalo kiss trmasuk ga?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 25 December 2010, 03:18:46 PM
tergantung kiss nya gimana dulu..
hehehe..
kalo ciuman ke pipi ato jidat ya ndak lah..
tapi kalo mulut ke mulut ya termasuk asusila..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: bawel on 25 December 2010, 09:29:29 PM
tergantung kiss nya gimana dulu..
hehehe..
kalo ciuman ke pipi ato jidat ya ndak lah..
tapi kalo mulut ke mulut ya termasuk asusila..

berarti kalo begini (http://2.bp.blogspot.com/_620knFolqqs/TFb9tvUbuxI/AAAAAAAAAAM/CpWFuTdhdlQ/S220/one.jpg) ngakpapa yah nona hema? ;D

hm... comel... eh... jadi eh..  :-[ ngak jadi deh  :-[ :-[

mengenai kecup mengecupan semuanya tergantung budaya setempat sih ada yang mencium tangan, ada yang menggesekkan hidung, ada yang cipika cipiki, ada yang mencium kaki, ada juga yang di bibir dsb, asal dilakukan bukan dilandasi dengan nafsu dan bukan salah orang ;D.

Perbuatan asusila tuh gmana ya?
Kalo kiss trmasuk ga?

ini mengenai sila ketiga.

Spoiler: ShowHide
Sila ke 3, “Kamesumicchacara”
Istilah “kamesumicchacara “ terdiri dari 3 kosa kata : “kamesu” yang berarti persetubuhan, “miccha” yang berarti menyimpang (cabul) dan “cara” yang berarti prilaku.
Secara harafiah berarti prilaku (perbuatan) seks yang menyimpang atau cabul
Inti pemahaman dari sila ini adalah :
- Menghargai ikatan suci perkawinan, pengendalian nafsu indriya
Suatu perbuatan dapat dikategorikan sebagai prilaku seks yang menyimpang atau cabul apabila faktor yang mendasari terpenuhi :
1.   Adanya obyek (orang) yang tak patut (tak memenuhi syarat) untuk disetubuhi (agamaniya-vatthu)
2.   Mempunyai kehendak (niat) menyetubuhi ( tasmim-sevacittam)
3.   Usaha, upaya untuk menyetubuhi (sevanappayogo)
4.   Berhasil menyetubuhi ( maggena maggapatipatti adhivasanam)
Ada 3 macam orang yang tak pantas disetubuhi :
1.   Telah menikah
2.   Masih dalam pengawasan suatu pihak
3.   Dilarang karena adat atau agama
3.1   masih dalam garis keturunan keluarga
3.2   rohaniawan yang berdasarkan peraturan agama dilarang menikah
3.3   mereka yang dilarang karena hukum negara
Berdasarkan pengertian agamaniya-vatthu, ada 20 wanita yang tak pantas disetubuhi, yaitu :
1.   Wanita dalam perlindungan ibunya (maturakkhita)
2.   Wanita dalam perlindungan ayahnya (piturakkhita)
3.   Wanita dalam perlindungan ayah dan ibunya (matapiturakkhita)
4.   Wanita dalam perlindungan kakak atau adik perempuannya (bhaginirakkhita)
5.   Wanita dalam perlindungan kakak atau adik lakinya (bhaturakkhita)
6.   Wanita dalam perlidungan sanak keluarganya (natirakkhita)
7.   Wanita dalam perlidungan marganya /sukunya (gotarakkhita)
8.   Wanita dalam perlidungan orang orang yang berpraktek Dhamma (dhammarakkhita)
9.   Wanita pesanan raja atau penguasa (saridanda)
10.   Wanita yang telah dipertunangkan (sarakkha)
11.   Wanita yang telah dibeli oleh seorang laki-laki atau digadaikan (danakkita)
12.   Wanita yang tinggal serumah dengan orang yang dicintai (chandavasini)
13.   Wanita yang rela dinikahi seorang laki-laki karena mengharapkan memiliki kekayaannya
(bhogavasini)
14.   Wanita yang rela dinikahi seorang laki-laki karena mengharapkan barang sandang (patavasini)
15.   Wanita yang telah dinikahi secara resmi oleh seorang laki-laki berdasarkan hukum adat (odapattagini)
16.   Wanita yang dinikahi secara resmi oleh seorang laki-laki yang telah menolong membebaskannya dari perbudakan (obhatasumbatta)
17.   Wanita tawanan yang kemudian secara resmi dinikahi (dhajahata)
18.   Wanita pekerja yang secara resmi dinikahi oleh majikannya (kammakaribhariya)
19.   Budak wanita yang dinikahi secara resmi oleh majikannya (dasibhariya)
20.   Wanita yang dinikahi seorang laki-laki dalam jangka waktu tertentu (muhuttika)
Seorang pria yang telah terikat tali perkawinan mengauli satu atau lebih dari 20 jenis perempuan kategori ini, dapat dikatakan telah melakukan perzinahan (pelanggaran sila).
Kategori wanita no 1 hingga 8, belum mempunyai suami, mereka masih mempunyai hak mutlak atas tubuh ,batin, serta kehidupannya, sehingga bila mereka dengan sadar, rela dan saling suka menyerahkan dirinya kepada seorang laki-laki (yang tidak terikat hukum perkawinan) dan hidup bersama (kumpul kebo) tidaklah dapat dikatakan melakukan perzinahan. Sedangkan wanita kategori 9 – 20 karena mereka telah terikat tali perkawinan, bila mereka menyerahkan tubuhnya kepada seorang laki-laki yang bukan suaminya maka dikatakan telah melakukan perzinahan.,

Persetubuhan antar dua orang lesbian atau homoseksual tidak dapat dikatakan melanggar sila, bila kedua pelakunya tidak terikat tali perkawinan dengan seorang wanita.
Seorang wanita yang disebut sebagai pelacur, berarti ia telah melepaskan diri dari lindungan, perawatan orang tuanya atau pihak-pihak lain, dan secara sadar telah memilih profesinya sebagai pemuas nafsu seks laki-laki, maka apabila seorang bujangan yang mengauli wanita semacam ini, dan telah memberi bayaran yang pantas sesuai yang diminta, mendapat persetujuan dari pengasuhnya (induk semang) tidak dapat dikatakan melakukan perzinahan. Hanya saja perbuatannya itu melanggar norma etika masyarakat dan tak pantas dilakukan, demikian pula sepasang suami-istri , ketika mencari kepuasan seksual dengan cara sodomi atau oral tidak dapat dikatakan melanggar sila, hanya sekali lagi ! Tidak pantas dilakukan dan akan menimbulkan akibat buruk ( mis.: penyakit), dan perlu diingat pemuasan nafsu seks secara berlebih-lebihan dan dengan cara yang kurang pantas berdasarkan etika moral akan menyeret seseorang dalam alam kehidupan yang rendah dan menjauhkan dari kebajikan.
Dalam hal ini, agama Buddha tidak dapat dikatakan lebih rendah nilai moralitasnya dibanding agama-agama yang lain karena seakan-akan menghalalkan prilaku yang melanggar norma etika seks yang berlaku dalam masyarakat umum tetapi ajaran Buddha senantiasa bertindak obyektif, tidak memvonis suatu hal yang buruk secara berlebih-lebihan, melainkan meletakkan suatu persoalan pada proporsi sebenarnya. Karena Sang Buddha telah mengajarkan, salah satu sebab kehancuran nama baik, reputasi, harga diri adalah mengunjungi pelacur.
Perzinahan dapat mengakibatkan :
-   Mempunyai banyak musuh, dibenci
-   Terlahir kembali sebagai waria
-   Mempunyai kelainan jiwa, senantiasa gelisah
-   Gagal bercinta atau sukar mendapat jodoh, dipisahkan dari orang yang dicintai
-   Tidak mendapat kebahagiaan berberumah tangga

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 26 December 2010, 08:23:58 PM
hehehhe...
kayaknya sih gpapa.. itu ciuman ke pipi kan?? ;D

berarti kalo begini (http://2.bp.blogspot.com/_620knFolqqs/TFb9tvUbuxI/AAAAAAAAAAM/CpWFuTdhdlQ/S220/one.jpg) ngakpapa yah nona hema? ;D

hm... comel... eh... jadi eh..  :-[ ngak jadi deh  :-[ :-[

mengenai kecup mengecupan semuanya tergantung budaya setempat sih ada yang mencium tangan, ada yang menggesekkan hidung, ada yang cipika cipiki, ada yang mencium kaki, ada juga yang di bibir dsb, asal dilakukan bukan dilandasi dengan nafsu dan bukan salah orang ;D.

ini mengenai sila ketiga.

Spoiler: ShowHide
Sila ke 3, “Kamesumicchacara”
Istilah “kamesumicchacara “ terdiri dari 3 kosa kata : “kamesu” yang berarti persetubuhan, “miccha” yang berarti menyimpang (cabul) dan “cara” yang berarti prilaku.
Secara harafiah berarti prilaku (perbuatan) seks yang menyimpang atau cabul
Inti pemahaman dari sila ini adalah :
- Menghargai ikatan suci perkawinan, pengendalian nafsu indriya
Suatu perbuatan dapat dikategorikan sebagai prilaku seks yang menyimpang atau cabul apabila faktor yang mendasari terpenuhi :
1.   Adanya obyek (orang) yang tak patut (tak memenuhi syarat) untuk disetubuhi (agamaniya-vatthu)
2.   Mempunyai kehendak (niat) menyetubuhi ( tasmim-sevacittam)
3.   Usaha, upaya untuk menyetubuhi (sevanappayogo)
4.   Berhasil menyetubuhi ( maggena maggapatipatti adhivasanam)
Ada 3 macam orang yang tak pantas disetubuhi :
1.   Telah menikah
2.   Masih dalam pengawasan suatu pihak
3.   Dilarang karena adat atau agama
3.1   masih dalam garis keturunan keluarga
3.2   rohaniawan yang berdasarkan peraturan agama dilarang menikah
3.3   mereka yang dilarang karena hukum negara
Berdasarkan pengertian agamaniya-vatthu, ada 20 wanita yang tak pantas disetubuhi, yaitu :
1.   Wanita dalam perlindungan ibunya (maturakkhita)
2.   Wanita dalam perlindungan ayahnya (piturakkhita)
3.   Wanita dalam perlindungan ayah dan ibunya (matapiturakkhita)
4.   Wanita dalam perlindungan kakak atau adik perempuannya (bhaginirakkhita)
5.   Wanita dalam perlindungan kakak atau adik lakinya (bhaturakkhita)
6.   Wanita dalam perlidungan sanak keluarganya (natirakkhita)
7.   Wanita dalam perlidungan marganya /sukunya (gotarakkhita)
8.   Wanita dalam perlidungan orang orang yang berpraktek Dhamma (dhammarakkhita)
9.   Wanita pesanan raja atau penguasa (saridanda)
10.   Wanita yang telah dipertunangkan (sarakkha)
11.   Wanita yang telah dibeli oleh seorang laki-laki atau digadaikan (danakkita)
12.   Wanita yang tinggal serumah dengan orang yang dicintai (chandavasini)
13.   Wanita yang rela dinikahi seorang laki-laki karena mengharapkan memiliki kekayaannya
(bhogavasini)
14.   Wanita yang rela dinikahi seorang laki-laki karena mengharapkan barang sandang (patavasini)
15.   Wanita yang telah dinikahi secara resmi oleh seorang laki-laki berdasarkan hukum adat (odapattagini)
16.   Wanita yang dinikahi secara resmi oleh seorang laki-laki yang telah menolong membebaskannya dari perbudakan (obhatasumbatta)
17.   Wanita tawanan yang kemudian secara resmi dinikahi (dhajahata)
18.   Wanita pekerja yang secara resmi dinikahi oleh majikannya (kammakaribhariya)
19.   Budak wanita yang dinikahi secara resmi oleh majikannya (dasibhariya)
20.   Wanita yang dinikahi seorang laki-laki dalam jangka waktu tertentu (muhuttika)
Seorang pria yang telah terikat tali perkawinan mengauli satu atau lebih dari 20 jenis perempuan kategori ini, dapat dikatakan telah melakukan perzinahan (pelanggaran sila).
Kategori wanita no 1 hingga 8, belum mempunyai suami, mereka masih mempunyai hak mutlak atas tubuh ,batin, serta kehidupannya, sehingga bila mereka dengan sadar, rela dan saling suka menyerahkan dirinya kepada seorang laki-laki (yang tidak terikat hukum perkawinan) dan hidup bersama (kumpul kebo) tidaklah dapat dikatakan melakukan perzinahan. Sedangkan wanita kategori 9 – 20 karena mereka telah terikat tali perkawinan, bila mereka menyerahkan tubuhnya kepada seorang laki-laki yang bukan suaminya maka dikatakan telah melakukan perzinahan.,

Persetubuhan antar dua orang lesbian atau homoseksual tidak dapat dikatakan melanggar sila, bila kedua pelakunya tidak terikat tali perkawinan dengan seorang wanita.
Seorang wanita yang disebut sebagai pelacur, berarti ia telah melepaskan diri dari lindungan, perawatan orang tuanya atau pihak-pihak lain, dan secara sadar telah memilih profesinya sebagai pemuas nafsu seks laki-laki, maka apabila seorang bujangan yang mengauli wanita semacam ini, dan telah memberi bayaran yang pantas sesuai yang diminta, mendapat persetujuan dari pengasuhnya (induk semang) tidak dapat dikatakan melakukan perzinahan. Hanya saja perbuatannya itu melanggar norma etika masyarakat dan tak pantas dilakukan, demikian pula sepasang suami-istri , ketika mencari kepuasan seksual dengan cara sodomi atau oral tidak dapat dikatakan melanggar sila, hanya sekali lagi ! Tidak pantas dilakukan dan akan menimbulkan akibat buruk ( mis.: penyakit), dan perlu diingat pemuasan nafsu seks secara berlebih-lebihan dan dengan cara yang kurang pantas berdasarkan etika moral akan menyeret seseorang dalam alam kehidupan yang rendah dan menjauhkan dari kebajikan.
Dalam hal ini, agama Buddha tidak dapat dikatakan lebih rendah nilai moralitasnya dibanding agama-agama yang lain karena seakan-akan menghalalkan prilaku yang melanggar norma etika seks yang berlaku dalam masyarakat umum tetapi ajaran Buddha senantiasa bertindak obyektif, tidak memvonis suatu hal yang buruk secara berlebih-lebihan, melainkan meletakkan suatu persoalan pada proporsi sebenarnya. Karena Sang Buddha telah mengajarkan, salah satu sebab kehancuran nama baik, reputasi, harga diri adalah mengunjungi pelacur.
Perzinahan dapat mengakibatkan :
-   Mempunyai banyak musuh, dibenci
-   Terlahir kembali sebagai waria
-   Mempunyai kelainan jiwa, senantiasa gelisah
-   Gagal bercinta atau sukar mendapat jodoh, dipisahkan dari orang yang dicintai
-   Tidak mendapat kebahagiaan berberumah tangga



:jempol: :jempol: :jempol:
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: willian on 27 December 2010, 11:23:40 AM
Jadi kiss ke mulut trmasuk asusila?hehe
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 27 December 2010, 10:37:08 PM
sepertinya begitu..
jika dilakukan dengan nafsu...  ;D
tapi kalo orang tua ke anaknya ga kali ya..
kan itu karna sayang doang... bukan niat yang macem2...
coba cari sumber yang lebih pasti dan jelas deh yang bisa menerangkan hal ini...  ;D
Title: Arti kalimat dan contohnya
Post by: Sostradanie on 27 December 2010, 11:15:23 PM
6. “Apakah hal-hal yang tidak layak untuk diperhatikan yang ia perhatikan? Yaitu hal-hal yang ketika ia memperhatikannya, maka noda-noda keinginan indria yang belum muncul menjadi muncul dalam dirinya dan noda-noda keinginan indria yang telah muncul menjadi bertambah, noda-noda penjelmaan yang belum muncul menjadi muncul dalam dirinya dan noda-noda penjelmaan yang telah muncul menjadi bertambah, noda-noda kebodohan yang belum muncul menjadi muncul dalam dirinya, dan noda-noda kebodohan yang telah muncul menjadi bertambah. Ini adalah hal-hal yang tidak layak diperhatikan yang ia perhatikan.

Adakah yang bisa membantu memberikan contoh dari maksud kata tebal diatas?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 27 December 2010, 11:36:39 PM
Jadi kiss ke mulut trmasuk asusila?hehe
Ajaran Guru Agung kita tidak memberi label ..... ini bole, itu tidak bole ato ini haram itu halal .... TIDAK ADA  [-X
tetapi Ajaran Buddha memberi petunjuk .... bila kau lakukan ini dan itu, akan berakibat itu dan ini

Jika dikatakan kiss termasuk asusila ato tidak .... Gak tau  ;D
hanya mungkin .... bila kecenderungan sering punya keinginan itu (kiss) maka bisa mempertebal Keserakahan (lobha) terhadarp kenikmatan indera .....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 29 December 2010, 11:57:52 AM
Ajaran Guru Agung kita tidak memberi label ..... ini bole, itu tidak bole ato ini haram itu halal .... TIDAK ADA  [-X
tetapi Ajaran Buddha memberi petunjuk .... bila kau lakukan ini dan itu, akan berakibat itu dan ini

Jika dikatakan kiss termasuk asusila ato tidak .... Gak tau  ;D
hanya mungkin .... bila kecenderungan sering punya keinginan itu (kiss) maka bisa mempertebal Keserakahan (lobha) terhadarp kenikmatan indera .....

bro Adhit, nikmat lho !!!!
sering menikmati jadi ketagihan
=)) =))

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 29 December 2010, 03:12:01 PM
adakah manfaat spt ikan2 mendengarkan audio sutta spt (tapeico) ?

(maksudnya dibuatkan speaker dalam air begitu... sehingga ikan2
 tsb 24 jam mendengarkan sutta tsb ?)

trims sebelumnya...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 29 December 2010, 06:03:23 PM
bagaimana dgn mata pencaharian budidaya ikan ? pakan ikan ? nelayan ?

ikan2 tsb sewaktu dibudidayakan kita kasih dengar sutta2 (loudspeaker dlm air)
   semoga nanti kalau reinkarnasi moga2 bisa lebih baik ? apakah bisa begitu?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: willian on 29 December 2010, 08:10:45 PM
Kiss jdi serakah?
Bukannya ketangihan?‎​​(◦'⌣'◦)
Atau sama ya tuh?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 29 December 2010, 11:24:37 PM
bro Adhit, nikmat lho !!!!
sering menikmati jadi ketagihan
=)) =))

 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU (bermamfaat mengurangi keSERAKAHan[/i]), Ini Bukan AKU (bermamfaat mengurangi keSOMBONGan), Ini Bukan DIRIKU (Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH)  ^-^
  _/\_ ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 29 December 2010, 11:26:18 PM
Kiss jdi serakah?
Bukannya ketangihan?‎​​(◦'⌣'◦)
Atau sama ya tuh?
Bukankah ketagihan bikin orang jd serakah?
pengen lagi ... pengen lagi  ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 29 December 2010, 11:28:27 PM
Kiss jdi serakah?
Bukannya ketangihan?‎​​(◦'⌣'◦)
Atau sama ya tuh?

wahh ketagihan minum ludah orang lain ?
pasti banyak bakterinya ya.....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 30 December 2010, 05:57:20 AM
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU (bermamfaat mengurangi keSERAKAHan[/i]), Ini Bukan AKU (bermamfaat mengurangi keSOMBONGan), Ini Bukan DIRIKU (Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH)  ^-^
  _/\_ ;D

  :-$

 ;D

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 30 December 2010, 05:58:50 AM
wahh ketagihan minum ludah orang lain ?
pasti banyak bakterinya ya.....

ujung2nya sakit gigi :'(

 :)) _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 30 December 2010, 06:09:16 AM
adakah manfaat spt ikan2 mendengarkan audio sutta spt (tapeico) ?

(maksudnya dibuatkan speaker dalam air begitu... sehingga ikan2
 tsb 24 jam mendengarkan sutta tsb ?)

trims sebelumnya...
Kurasa ada manfaatnya... Tp ga perlu taruh speaker di dlm air..
Tp bagusnya mendegarkan pembabaran dhamma..
Yah ntar mungkin jd salah satu kisah di dhammpada.. Ada ayam krn tinggal di sekitar vihara, dan sering mendengarkan dhamma.. Terlahir menjadi seorg putri.. Dst
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: willian on 02 January 2011, 08:32:46 PM
Ko adithana,
Haha
Bner jga..hehee

Ko Johan,
Ahhaa
Mana ada bakteri a?hhihi
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 02 January 2011, 10:16:18 PM
Jadi kiss ke mulut trmasuk asusila?hehe

1. kenapa diludahin orang lain kita marah
2. kenapa orang (pacar) meludahin di piring/gelas kita merasa jorok utk meminumnya
3. ludahnya sama (pacar), sewaktu FKiss tidak terasa "JOROK" ?
4. kenapa ludah jenis ini menjadi favorite ?

bagaimana bro menjelasinnya ? padahal ludahnya sama!  :))


bakterinya tak terhitung bro.....(hati2 lah)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: stephen chow on 12 January 2011, 11:18:03 AM
Apakah ada kejadian seperti ini:
jika kita dalm kehidupan kali ini ada karma buruk meninggal dalam kecelakaan tapi kita sering melakukan kebajikan terus waktu kecelakaan tidak meninggal tapi malah patah kaki karena kita banyak melakukan karma baik dalam kehidupan sekarang..
Apakah artinya ini?
Apakah karma buruk kita terkikis dari mati dalam kecelakaan tapi tidak mati malah patah kaki karena kita telah banyak melakukan kebajikan?
Atau hanya menimbulkan karma baik saja karena kebajikan kita berbuah saat kehidupan ini tapi karma buruk kita meninggal dalam kecelakaan cuma tertunda karena kebajikan kita dalam kehidupan ini, pada kehidupan selanjut2nya baru akan terjadi?
Thx sebelumnya..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: tesla on 12 January 2011, 04:08:18 PM
1. kenapa diludahin orang lain kita marah
2. kenapa orang (pacar) meludahin di piring/gelas kita merasa jorok utk meminumnya
3. ludahnya sama (pacar), sewaktu FKiss tidak terasa "JOROK" ?
4. kenapa ludah jenis ini menjadi favorite ?

bagaimana bro menjelasinnya ? padahal ludahnya sama!  :))

ah, masa ga tau bro... gampang saja

yg diinginkan (ludah yg ditunggu2) datang = senang
yg tidak diinginkan (ludah yg tidak ditunggu) datang = marah

jadi masalahnya bukan ludah = jorok... tetapi kita nya, menginginkan atau tidak...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dhammadinna on 12 January 2011, 04:10:10 PM
 [at]  stephen chow:

IMHO, tidak perlu menyelidiki karma. Nanti jadinya hanya tebak2an saja.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: stephen chow on 12 January 2011, 05:18:44 PM
[at]  stephen chow:

IMHO, tidak perlu menyelidiki karma. Nanti jadinya hanya tebak2an saja.
Cuma ingin tahu tentang hukum karma saja.. Mohon bagi yg tahu pernah baca di sutta ato dimana bisa di post di sini.. Thx sebelumnya..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 12 January 2011, 10:05:35 PM
Cuma ingin tahu tentang hukum karma saja.. Mohon bagi yg tahu pernah baca di sutta ato dimana bisa di post di sini.. Thx sebelumnya..

 MN 135 Culakammavibhanga Sutta (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18173.msg305172#msg305172)

dan

 MN 136 Mahakammavibhanga Sutta (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18173.msg305174#msg305174)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 17 January 2011, 12:38:45 PM
Apakah ada kejadian seperti ini:
jika kita dalm kehidupan kali ini ada karma buruk meninggal dalam kecelakaan tapi kita sering melakukan kebajikan terus waktu kecelakaan tidak meninggal tapi malah patah kaki karena kita banyak melakukan karma baik dalam kehidupan sekarang..
Apakah artinya ini?
Apakah karma buruk kita terkikis dari mati dalam kecelakaan tapi tidak mati malah patah kaki karena kita telah banyak melakukan kebajikan?
Atau hanya menimbulkan karma baik saja karena kebajikan kita berbuah saat kehidupan ini tapi karma buruk kita meninggal dalam kecelakaan cuma tertunda karena kebajikan kita dalam kehidupan ini, pada kehidupan selanjut2nya baru akan terjadi?
Thx sebelumnya..

hmm...jalannya hukum karma secara pasti hanya sammasambuddha yang tahu.

mati kecelakaan dalam mobil menurut saya itu karena seseorang mengendarai mobil atau numpang mobil itu.
kalau dia naik sepeda motor belum tentu mati kecelakaan kalaupun mati karena kecelakaan maka akan disebut kecelakaan sepeda motor bukan kecelakaan mobil namanya

selamat dari kecelakaan...bisa saja celaka karena sakit dsb....don't happy be worry pokoknya

tapi yang jelas meninggal karena kecelakaan lebih sering karena lalai dalam mengemudi. tidak perlu berpikir jauh2. banyak berbuat baik saja, sebisa mungkin kurangi berbuat jahat dan menyucikan pikiran banyak2 trus jangan lupa pakai sabuk pengaman.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: junxiong on 17 January 2011, 01:35:34 PM
mantap jawabannya...  ^-^

Dulu pernah nanya hitung menghitung kamma di sini. Tetapi akhirnya saya mengerti bahwa cara kerja kamma terlalu kompleks dan tidak membawa manfaat dalam melatih diri. Jadi lebih baik banyak berbuat kebaikan saja, dan hindari perbuatan jahat saja..
sering-sering meditasi sehingga konsentrasi lebih baik biar gak kelupaan pakai sabuk pengaman (akibat kurangnya sati)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 21 January 2011, 11:57:11 PM
tak akan terjadi padamu jika itu bukan milikmu..
makanya tak perlu takut..  :)
hitung2an kamma tak semudah menghitung uang..
intinya kalo berbuat baik ya dapat yang baik, kalo berbuat jahat ya dapat yang jahat..
kalo udah berbuat baik, mengapa harus takut akan dapat yang jahat..
nah kalo takut dapat yang jahat., makanya banyak buat yang baik..
It's soo simple..  ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 06 February 2011, 06:49:30 PM
tanya; apakah di buddhism terdapat dogma?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 06 February 2011, 07:56:18 PM
tanya; apakah di buddhism terdapat dogma?

Kalau ajaran Buddha dipelajari hanya sebagai teori, itu bisa jadi dogma. Jika dipraktekkan dan telah merealisasi sendiri hasilnya, itu bukan dogma lagi....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 06 February 2011, 10:21:12 PM
Apakah Bodhisatta Sidhatta pernah membunuh makhluk hidup karena welas asih ? Pernah dengar kalo upaya kausalya dapat dilakukan dengan cara membunuh  :-?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 06 February 2011, 10:23:06 PM
Apakah Bodhisatta Sidhatta pernah membunuh makhluk hidup karena welas asih ? Pernah dengar kalo upaya kausalya dapat dilakukan dengan cara membunuh  :-?

salah satunya penyebrangan roh.. :P
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 06 February 2011, 10:35:50 PM
Apakah Bodhisatta Sidhatta pernah membunuh makhluk hidup karena welas asih ? Pernah dengar kalo upaya kausalya dapat dilakukan dengan cara membunuh  :-?

kalo gak salah dulu pernah dibahas di thread pertanyaan kritis mahayana, tentang insiden di kapal, persis spt pertanyaan anda
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 06 February 2011, 10:44:38 PM
kalo gak salah dulu pernah dibahas di thread pertanyaan kritis mahayana, tentang insiden di kapal, persis spt pertanyaan anda

Kalo di canon pali ada ga ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 06 February 2011, 10:51:52 PM
Kalo di canon pali ada ga ?

kalo di Pali sptnya tidak ada, maksudnya saya belum pernah membaca ada kisah spt itu
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 07 February 2011, 04:39:58 PM
Dalam TiPitaka adakah sutta sutta yang menjelaskan mengapa Sang Buddha menerapkan peraturan2 untuk para bhikkhu,
maksudnya apa yang melatarbelakangi munculnya peraturan seperti itu ?

cth. seorang bhikkhu tidak akan mengajarkan Dhamma kpd org yg mengenakan tutup kepala dikepalanya (jika bukan krn sakit) atau membawa tongkat dan lain sebagainya
apakah sebabnya ?

kalau ada dimana ya bisa di baca ?

untuk yang tau atau mengerti tolong sharing ya  ^:)^ ^:)^
terima kasih _/\_

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 07 February 2011, 04:46:14 PM
Dalam TiPitaka adakah sutta sutta yang menjelaskan mengapa Sang Buddha menerapkan peraturan2 untuk para bhikkhu,
maksudnya apa yang melatarbelakangi munculnya peraturan seperti itu ?

cth. seorang bhikkhu tidak akan mengajarkan Dhamma kpd org yg mengenakan tutup kepala dikepalanya (jika bukan krn sakit) atau membawa tongkat dan lain sebagainya
apakah sebabnya ?

kalau ada dimana ya bisa di baca ?

untuk yang tau atau mengerti tolong sharing ya  ^:)^ ^:)^
terima kasih _/\_



sebagian kecil memang ada di sutta, tapi lengkapnya silahkan baca Vinaya Pitaka
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 11 February 2011, 01:47:37 AM
Quote
Kita mengucapkan 'Namo' tiga kali, untuk memantapkan sati (perhatian/kewaspadaan) kita pada apa yang sedang kita lakukan atau untuk menghormati, pertama: Buddha yang lalu (Dipankara), kedua: Buddha yang akan datang (Ariya Metteyya) dan yang terakhir: Buddha yang sekarang (Gotama). Bila Anda mengatakan:

"Namo tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa".

lakukanlah dengan kebijaksanaan dan bakti karena hanya dengan begitu kata-kata Anda ada maknanya.


Source : Link (http://www.webbuddhist.com/index.php?option=com_content&view=article&id=356%3Anamo-tassa-bhagavato-arahato-sammasambuddhassa&catid=54%3Abuddhist-tingkat-lanjut&Itemid=131&lang=in)


^
Bener ga itu maknanya ? Kok yang lampau cuma Buddha Dipankara doang ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 11 February 2011, 02:25:40 AM

^
Bener ga itu maknanya ? Kok yang lampau cuma Buddha Dipankara doang ?

spertinya ada yang rancu di artikel web itu..ada bebrapa yang tdk sesuai pemahaman saya

bukannya tradisi 'tiga kali' itu diwariskan dr jaman sang buddha ya?

seperti halnya: sadhu sadhu sadhu, tisarana, dll
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sumedho on 11 February 2011, 06:43:29 AM
itu mah cuma guthak gathuk aja, "komentar" yg maksa. mencoba menjelaskan dengan memberikan pemaknaan. Masa kalau tidak melakukan itu, jadi tidak ada maknanya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 11 February 2011, 05:42:24 PM
spertinya ada yang rancu di artikel web itu..ada bebrapa yang tdk sesuai pemahaman saya

bukannya tradisi 'tiga kali' itu diwariskan dr jaman sang buddha ya?

seperti halnya: sadhu sadhu sadhu, tisarana, dll

Sekarang banyak informasi yang maksa yo...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Landy Chua on 11 February 2011, 05:53:36 PM
senior , bisakah kita bertemu dengan Buddha ?  ::)

maap klo dah pernah di tanyakan ~
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 11 February 2011, 05:56:01 PM
senior , bisakah kita bertemu dengan Buddha ?  ::)

maap klo dah pernah di tanyakan ~

buddha uda parinibbana...

kalo mau ketemu, ntar ketemu ama buddha maitreya aja ...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 11 February 2011, 06:16:23 PM
senior , bisakah kita bertemu dengan Buddha ?  ::)

maap klo dah pernah di tanyakan ~

pernah dengar yg melihat ajaran Buddha, melihat Buddha!

kita nunggu jawaban senior2 yg lebih mantep lagi dehhh
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kullatiro on 11 February 2011, 08:32:34 PM
senior , bisakah kita bertemu dengan Buddha ?  ::)

maap klo dah pernah di tanyakan ~

capai nibbana dulu baru  bisa ketemu.
jawaban nya sangat mudah tapi mencapai nya susah yahh! 
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Landy Chua on 11 February 2011, 09:38:03 PM
 Sebelum bertanya mengenai " bisakah kita bertemu dengan Buddha ? " kisah dien dau , wanita yg menggugurkan kandungan [ garuka kamma ] tapi pada akhirnya bisa "tercerahkan" setelah bertemu dengan Buddha Cahaya Maha Bijaksana , .... apa Zaman dulu bisa ketemu and zaman skrg gak bisa? atau...... ?

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 11 February 2011, 10:15:25 PM
senior , bisakah kita bertemu dengan Buddha ?  ::)

maap klo dah pernah di tanyakan ~

Quote from: SN 22.87 Vakkali Sutta

“Sejak lama, Yang Mulia, aku berkeinginan untuk mengunjungi Sang Bhagavà, namun aku tidak cukup sehat untuk melakukannya.”

“Cukup, Vakkali! Mengapa engkau ingin mengunjungi tubuh menjijikkan ini? Seseorang yang melihat Dhamma, melihat Aku; seseorang yang melihat Aku, melihat Dhamma.  Karena dalam melihat Dhamma, Vakkali, maka ia melihat Aku; dan dalam melihat Aku, maka ia melihat Dhamma.

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 12 February 2011, 01:06:55 AM
capai nibbana dulu baru  bisa ketemu.
jawaban nya sangat mudah tapi mencapai nya susah yahh! 
 _/\_

bukannya agak aneh ya..kok bisa ketemu? ;D
kalo masih bisa merasakan "ketemu" berarti masih berkondisi dong (msh ada khandha2)?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 13 February 2011, 06:05:44 PM
ada yang saya bingung

katanya:

pacceka buddha tidak memiliki kemampuan untuk mengajar makhluk lain untuk mencapai magga-phala karena tidak dapat menjabarkan esensi yang ditemukan..
tetapi di sisi lain arahat yang notabene meraih pembebasan dengan bantaun seorang sammasambuddha dapat mengajar makhluk lain untuk mencapai magga-phala..

bukankah seorang pacceka buddha mungkin saja memiliki kemampuan untuk "mengingat masa lampau"? sehingga beliau bisa mengingat ajaran2 sang buddah masa lampau sehingga bisa mencocokan kembali apa yang ditemukan beliau dan dapat mengajarkan makhluk lain dnegan kemampuannya itu?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 13 February 2011, 06:08:33 PM
ada yang saya bingung

katanya:

pacceka buddha tidak memiliki kemampuan untuk mengajar makhluk lain untuk mencapai magga-phala karena tidak dapat menjabarkan esensi yang ditemukan..
tetapi di sisi lain arahat yang notabene meraih pembebasan dengan bantaun seorang sammasambuddha dapat mengajar makhluk lain untuk mencapai magga-phala..

bukankah seorang pacceka buddha mungkin saja memiliki kemampuan untuk "mengingat masa lampau"? sehingga beliau bisa mengingat ajaran2 sang buddah masa lampau sehingga bisa mencocokan kembali apa yang ditemukan beliau dan dapat mengajarkan makhluk lain dnegan kemampuannya itu?

Kalo uda capai magga-phala, ngapain dicocokin lagi ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 13 February 2011, 06:17:18 PM
Kalo uda capai magga-phala, ngapain dicocokin lagi ?

jadi begini sdr. rooney
jadi penaglaman dia dicocokan dengan ajaran buddha lampau melalui kemampuan mengingatnya..sehingga beliau tau cara menjabarkan pengalamannya sehingga dapat mengajarkan kepada makhluk lain..

misal: dia dul;u pernah baca tipitaka...pasti dijabarin dong di sana teknik2nya..nah, dia ingat2 lagi trus mengajar sesuai dengan kemampuan mengingatnya (tentunya dicocokan dnegn pengalamannya) sheingga dapat menjelaskan secara akurat..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 13 February 2011, 06:29:27 PM
jadi begini sdr. rooney
jadi penaglaman dia dicocokan dengan ajaran buddha lampau melalui kemampuan mengingatnya..sehingga beliau tau cara menjabarkan pengalamannya sehingga dapat mengajarkan kepada makhluk lain..

misal: dia dul;u pernah baca tipitaka...pasti dijabarin dong di sana teknik2nya..nah, dia ingat2 lagi trus mengajar sesuai dengan kemampuan mengingatnya (tentunya dicocokan dnegn pengalamannya) sheingga dapat menjelaskan secara akurat..

menurut bacaan2 yg pernah saya baca sptnya para pacceka buddha setelah pencapaiannya, mereka langsung terbang ke gunung tertentu yg tidak dihuni manusia. jadi saya menyimpulkan bukan tidak bisa mengajar, melainkan jarang sekali atau nyaris tidak pernah bertemu manusia biasa, sehingga tidak berkesempatan untuk mengajar.

secara logika, tentu saja siapapun yg telah menguasai sesuatu pasti mampu mengajarkan apa yg ia kuasai tsb kepada orang lain.

Dalam salah satu kisah jataka yg saya sudah lupa nomor ataupun judulnya, dikisahkan pada suatu ketika di masa lampau Sang Bodhisatta memiliki seorang putera, sang putera ini bertemu dengan sekelompok paccekabuddha, dan dari mereka ia belajar hingga berhasil menjadi paccekabuddha juga. ini menujukkan jika paccekabuddha sesungguhnya bisa mengajar.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 13 February 2011, 06:37:25 PM
berdasarkan link di bawah:

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18825.0

pad hal 34.. sub bab III.5 paragraf 2..

"From this passage it is clear that even if a Paccekabuddha intends to teach, he is thought to be
incapable of revealing the essence of teaching what he thinks is unteachable."

untuk tempat tinggal pacceka buddha di hal 27..

"Mount Gandhamādana, with its Nandamūlaka-slope situated in the northern Himalayas is
mentioned as the favourite place of residence for Paccekabuddhas."

kalau begitu menurut bro indar, pacceka buddha memiliki kemampuan mengajar ya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 13 February 2011, 06:41:29 PM
Memangnya dengan menyamakan apa yang telah didapat dengan ajaran Buddha sebelumnya , maka dia bisa mengadopsi cara mengajar ? Saya rasa cara mengajar adalah suatu kualitas yang unik. Tidak dapat dengan mudahnya diitru walau bisa diingat...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 13 February 2011, 06:46:16 PM
berdasarkan link di bawah:

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18825.0

pad hal 34.. sub bab III.5 paragraf 2..

"From this passage it is clear that even if a Paccekabuddha intends to teach, he is thought to be
incapable of revealing the essence of teaching what he thinks is unteachable."

untuk tempat tinggal pacceka buddha di hal 27..

"Mount Gandhamādana, with its Nandamūlaka-slope situated in the northern Himalayas is
mentioned as the favourite place of residence for Paccekabuddhas."

kalau begitu menurut bro indar, pacceka buddha memiliki kemampuan mengajar ya?

saya asumsikan "indar" itu adalah saya.
berdasarkan kisah jataka yg saya sebutkan, maka jawaban saya adalah YES.

hal lain lagi yg menyebabkan dikatakan tidak mengajar, adalah karena pada umumnya pencapaian paccekabuddha terjadi begitu saja misalnya ketika melihat sekuntum bunga, mendadak tercerahkan, jadi mereka menjadi kesulitan untuk menjelaskan lagi bagaimana proses pencapaian itu. mereka tidak menguasai berbagai keterampilan dalam hal istilah2 teknis misalnya samatha, vipassana, dll.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 13 February 2011, 06:49:32 PM
Memangnya dengan menyamakan apa yang telah didapat dengan ajaran Buddha sebelumnya , maka dia bisa mengadopsi cara mengajar ? Saya rasa cara mengajar adalah suatu kualitas yang unik. Tidak dapat dengan mudahnya diitru walau bisa diingat...

cara mengajar adalah satu hal..

yang saya maksud di sini..dikatakan pacceka buddha tidak dapat mendeskripsikan apa yang ditemukannya..jadi susah untuk mengajar..nah, bisa saj dong dia dia mengingat2 lagi spy bisa tahu menjabarkan dengan tepat?

kalo berhubungan dengan kualitas cara mengajar
tipitka sendiri apakah bisa mengajar? setelah buddha parinibbana kok masih ada ariya puggala? ya karena ajaran sammasambuddha masih ada...bisa saja beliau mengingat2 lagi ajaran2 buddha lampau..kemudian meneruskannya sehingga makhluk lain mengerti..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 13 February 2011, 06:51:39 PM
saya asumsikan "indar" itu adalah saya.
berdasarkan kisah jataka yg saya sebutkan, maka jawaban saya adalah YES.

hal lain lagi yg menyebabkan dikatakan tidak mengajar, adalah karena pada umumnya pencapaian paccekabuddha terjadi begitu saja misalnya ketika melihat sekuntum bunga, mendadak tercerahkan, jadi mereka menjadi kesulitan untuk menjelaskan lagi bagaimana proses pencapaian itu. mereka tidak menguasai berbagai keterampilan dalam hal istilah2 teknis misalnya samatha, vipassana, dll.

justru itu bro indra..
bisa saja mereka bisa mengingat masa lampau mereka ttg ajaran2 buddha yang mereka pelajarin kan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 13 February 2011, 06:56:22 PM
justru itu bro indra..
bisa saja mereka bisa mengingat masa lampau mereka ttg ajaran2 buddha yang mereka pelajarin kan?

mengingat masa lampau tidak wajib dimiliki oleh para paccekabuddha, dan mengingat masa lampau juga ada limitnya seberapa lampau jauhnya. jika dalam rentang yg bisa mereka ingat itu mereka ternyata tidak pernah bertemu dengan Sammasambuddha, apa yg bisa diingat sehubungan dengan ajaran? seandainya mereka pernah bertemu dan bisa ingat, yg mereka ingat adalah bagaimana mereka gagal mencapai pencerahan pada masa Buddha itu, jadi ingatan itu sama sekali tidak membantu, bukan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 13 February 2011, 06:59:46 PM
cara mengajar adalah satu hal..

yang saya maksud di sini..dikatakan pacceka buddha tidak dapat mendeskripsikan apa yang ditemukannya..jadi susah untuk mengajar..nah, bisa saj dong dia dia mengingat2 lagi spy bisa tahu menjabarkan dengan tepat?

kalo berhubungan dengan kualitas cara mengajar
tipitka sendiri apakah bisa mengajar? setelah buddha parinibbana kok masih ada ariya puggala? ya karena ajaran sammasambuddha masih ada...bisa saja beliau mengingat2 lagi ajaran2 buddha lampau..kemudian meneruskannya sehingga makhluk lain mengerti..

Tipitaka kan benda mati, kalo diinterpretasikan secara benar maka tentu bisa membawa seseorang memasuki magga phala. Tapi tetap saja ada perbedaan di antara para arahat dalam kapasitas pengajaran. Jadi dalam hal ini, saya rasa seroang pacekka Buddha agak sulit untuk mendeskripsikan apa yang ditemukannya kepada tiap orang, kemungkinan dia banyak bertemu dengan orang-orang yang memang agak lambat menyerap Dhamma
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 13 February 2011, 07:04:01 PM
mengingat masa lampau tidak wajib dimiliki oleh para paccekabuddha, dan mengingat masa lampau juga ada limitnya seberapa lampau jauhnya. jika dalam rentang yg bisa mereka ingat itu mereka ternyata tidak pernah bertemu dengan Sammasambuddha, apa yg bisa diingat sehubungan dengan ajaran? seandainya mereka pernah bertemu dan bisa ingat, yg mereka ingat adalah bagaimana mereka gagal mencapai pencerahan pada masa Buddha itu, jadi ingatan itu sama sekali tidak membantu, bukan?

saya sudah mebak apa yang akan bro indra sampaikan..bentar2 saya cari dulu rentang waktu mengingat masa lamapu yang dimiliiki pacceka buddha..

karena mereka gagal pada masa buddha lampau makanya jadi pacceka buddha skrang, tetapi setidaknya kan masih mengingat...seperti bro indra kalo tidak bisa mencapai kehidupan masa skrg, suatu saat bisa jadi pacceka buddha..kan bisa ingat ajaran2 di tipitaka .. ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 13 February 2011, 07:08:32 PM
saya sudah mebak apa yang akan bro indra sampaikan..bentar2 saya cari dulu rentang waktu mengingat masa lamapu yang dimiliiki pacceka buddha..

karena mereka gagal pada masa buddha lampau makanya jadi pacceka buddha skrang, tetapi setidaknya kan masih mengingat...seperti bro indra kalo tidak bisa mencapai kehidupan masa skrg, suatu saat bisa jadi pacceka buddha..kan bisa ingat ajaran2 di tipitaka .. ;D

Kakak menggambarkan ingatan seperti layaknya mencari file dalam database wkwkwk...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 13 February 2011, 07:11:19 PM
Tipitaka kan benda mati, kalo diinterpretasikan secara benar maka tentu bisa membawa seseorang memasuki magga phala. Tapi tetap saja ada perbedaan di antara para arahat dalam kapasitas pengajaran. Jadi dalam hal ini, saya rasa seroang pacekka Buddha agak sulit untuk mendeskripsikan apa yang ditemukannya kepada tiap orang, kemungkinan dia banyak bertemu dengan orang-orang yang memang agak lambat menyerap Dhamma

andaikan ada seorang yang ahli tipitaka..tidak mustahil dia bisa menjabarkan apa2 aja ayng ada di tiptika sehingga dapat memberikan pengertian yang benar mengenai cara pembebasan.

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 13 February 2011, 07:12:33 PM
saya sudah mebak apa yang akan bro indra sampaikan..bentar2 saya cari dulu rentang waktu mengingat masa lamapu yang dimiliiki pacceka buddha..

karena mereka gagal pada masa buddha lampau makanya jadi pacceka buddha skrang, tetapi setidaknya kan masih mengingat...seperti bro indra kalo tidak bisa mencapai kehidupan masa skrg, suatu saat bisa jadi pacceka buddha..kan bisa ingat ajaran2 di tipitaka .. ;D

saya harus mengoreksi sedikit, bahwa bukan karena gagal pada masa buddha lampau yg menyebabkan seseorang menjadi paccekabuddha di masa depan.

kalau saya akhirnya menjadi paccekabuddha beberapa trilyun assankheyya kappa di masa depan, sepertinya memory pada kehidupan masa kini berada di luar rentang daya ingat saya. seandainya pun saya bisa ingat, apalah gunanya ingatan atas teks2 itu kalau saya tidak bertemu dengan orang yg mau mempelajarinya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 13 February 2011, 07:25:16 PM
saya harus mengoreksi sedikit, bahwa bukan karena gagal pada masa buddha lampau yg menyebabkan seseorang menjadi paccekabuddha di masa depan.

kalau saya akhirnya menjadi paccekabuddha beberapa trilyun assankheyya kappa di masa depan, sepertinya memory pada kehidupan masa kini berada di luar rentang daya ingat saya. seandainya pun saya bisa ingat, apalah gunanya ingatan atas teks2 itu kalau saya tidak bertemu dengan orang yg mau mempelajarinya?

berarti ini kan kemabli ke tujuannya lagi ya? bagaimaan bisa tau orang mau mempelajari atau tdk kalo tidak mengajar? ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 13 February 2011, 07:32:46 PM
berarti ini kan kemabli ke tujuannya lagi ya? bagaimaan bisa tau orang mau mempelajari atau tdk kalo tidak mengajar? ;D

lah kalau sama sekali tidak bertemu orang bagaimana? para mulia hanya mengajar ketika diminta, kebiasaan ini sampai bahkan juga diberlakukan pada para bhikkhu walaupun tidak mulia, misalnya, pada kebaktian di vihara, kita akan membacakan paritta "brahma ca loka ..." untuk mengundang bhikkhu agar memberikan ceramah. Sang Buddha juga demikian, ingat?

terlepas dari semua ini, saya berpendapat bahwa paccekabuddha bisa mengajar jika ada murid yg siap menerima ajarannya, terbukti dari kisah jataka yg saya sebutkan di atas.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 14 February 2011, 12:38:43 PM
Apakah hal-hal di bawah ini pasti dibutuhkan untuk menjadi seorang Buddha ?


Aspirasi mental di depan 125 Buddha hidup (7 asankheya kappa)
Aspirasi verbal di depan 387 Buddha hidup (9 asankheya kappa)
Aspirasi fisik di depan seorang Buddha hidup (dapat ramalan kepastian pencerahan)
Aspirasi fisik di depan 23 Buddha hidup (4 asankheya dan 100.000 kappa) Cerita Jataka 545 kelahiran

^
Link1 (http://i1176.photobucket.com/albums/x336/miau_chang/pratimoksayana.jpg) Link2 (http://i1176.photobucket.com/albums/x336/miau_chang/bodhisattvayana1.jpg)
Berdasarkan jalan yang ditempuh Bodhisattva Sidhatta. Kalo ga salah ada 3 macam kan Bodhisatta, yang kuat kebijaksanaan, keyakinan, dan semangat ?

Apa pengertian aspirasi mental, verbal, dan fisik ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 14 February 2011, 12:43:06 PM
Apakah hal-hal di bawah ini pasti dibutuhkan untuk menjadi seorang Buddha ?


Aspirasi mental di depan 125 Buddha hidup (7 asankheya kappa)
Aspirasi verbal di depan 387 Buddha hidup (9 asankheya kappa)
Aspirasi fisik di depan seorang Buddha hidup (dapat ramalan kepastian pencerahan)
Aspirasi fisik di depan 23 Buddha hidup (4 asankheya dan 100.000 kappa) Cerita jatakan 545 kelahiran

^
Berdasarkan jalan yang ditempuh Bodhisattva Sidhatta. Kalo ga salah ada 3 macam kan Bodhisatta, yang kuat kebijaksanaan, keyakinan, dan semangat ?

Apa pengertian aspirasi mental, verbal, dan fisik ?


sumbernya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 15 February 2011, 03:30:06 PM
setahu saya dari komentar Buddhavamsa.

Itu minimal, karena Buddha Metteyya jauh lebih lama lagi. Secara total dari aspirasi mental sekitar 64 asankheyya kappa.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 15 February 2011, 03:32:57 PM
setahu saya dari komentar Buddhavamsa.

Itu minimal, karena Buddha Metteyya jauh lebih lama lagi. Secara total dari aspirasi mental sekitar 64 asankheyya kappa.

beda aspirasi mental, verbal dan fisik?

soalnya saya juga br pernah kali dgr..

aspirasi mental: dalam hati (gak ketemu buddha)?
aspirasi verbal: melalui ucapan (gak ketemu buddha)?
aspirasi fisik: ketemu buddha langsung?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 15 February 2011, 04:51:27 PM
Yang aspirasi verbal itu mengucapkan di depan Sammasambuddha, tapi belon disetujuin.
Yang aspirasi fisik itu mengucapkan, disetujuin. Udah jadi Bodhisatta.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 15 February 2011, 05:21:59 PM
Yang aspirasi verbal itu mengucapkan di depan Sammasambuddha, tapi belon disetujuin.
Yang aspirasi fisik itu mengucapkan, disetujuin. Udah jadi Bodhisatta.

kalo aspirasi gt mang ada ketentuan brp jumlahnya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 15 February 2011, 08:25:28 PM
Gak ngerti. Kayaknya sih memang ada hukum alamnya sendiri. Kalo kata Bhante yang penting perjuangan Bodhisattanya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: fabian c on 16 February 2011, 10:03:57 AM
Yang aspirasi verbal itu mengucapkan di depan Sammasambuddha, tapi belon disetujuin.
Yang aspirasi fisik itu mengucapkan, disetujuin. Udah jadi Bodhisatta.

Bro Sunkmanitu yang baik, mau menambahkan sedikit. Menurut yang saya baca, setiap aspirasi seorang calon Bodhisatta sebelum ditetapkan selalu SammaSambuddha melihat dulu apakah parami calon Bodhisatta telah cukup...? Apakah kondisi-kondisinya memenuhi syarat...?

Bila kondisi telah memenuhi syarat dan paraminya telah cukup, barulah Sang Buddha memberikan penetapan dengan melihat segala kemungkinan bahwa di masa yang akan datang calon Bodhisatta tersebut akan menjadi Buddha dengan nama demikian, lalu disebutkan nama orang tua, kasta, jenis pohon Bodhinya, pembantu utama, dlsbnya...

Mettacittena,
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 17 February 2011, 12:41:38 AM
setahu saya dari komentar Buddhavamsa.

Itu minimal, karena Buddha Metteyya jauh lebih lama lagi. Secara total dari aspirasi mental sekitar 64 asankheyya kappa.

64 asankheyya kappa??  :o
6 asankheyya kappa kaleeeeee ..... Buddha Gotama 4 asankheyya kappa  ;D

ingat antara parami Buddha Gotama dengan Bodhisatva Metteyya jadi ..... 64 ??  :))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 17 February 2011, 07:18:28 AM
64 asankheyya kappa??  :o
6 asankheyya kappa kaleeeeee ..... Buddha Gotama 4 asankheyya kappa  ;D

ingat antara parami Buddha Gotama dengan Bodhisatva Metteyya jadi ..... 64 ??  :))

4 oleh Bodhisatta Gotama adalah aspirasi fisik, sedangkan Bodhisatta Metteya harus menjalani 16 assankheyya kappa. Metteya telah lebih dulu memulai karirnya sbg Bodhisatta daripada Gotama.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 17 February 2011, 08:09:37 AM
Itu aspirasi mentalnya 64. setelah itu kan ada aspirasi verbal, terakhir baru jadi Bodhisatta 16.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: xenocross on 17 February 2011, 08:42:37 AM
4 oleh Bodhisatta Gotama adalah aspirasi fisik, sedangkan Bodhisatta Metteya harus menjalani 16 assankheyya kappa. Metteya telah lebih dulu memulai karirnya sbg Bodhisatta daripada Gotama.

Buddha Gautama masuk jenis Pannadhika Bodhisattva, hanya butuh 4 asankheya dan 100ribu kalpa
Buddha Maitreya masuk Viriyadhika Bodhisattva, butuh 16 asankheya dan 100ribu kalpa

itu aspirasi fisik doang, belum dihitung mental dan verbal
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: xenocross on 17 February 2011, 08:45:29 AM
Apakah hal-hal di bawah ini pasti dibutuhkan untuk menjadi seorang Buddha ?


Aspirasi mental di depan 125 Buddha hidup (7 asankheya kappa)
Aspirasi verbal di depan 387 Buddha hidup (9 asankheya kappa)
Aspirasi fisik di depan seorang Buddha hidup (dapat ramalan kepastian pencerahan)
Aspirasi fisik di depan 23 Buddha hidup (4 asankheya dan 100.000 kappa) Cerita Jataka 545 kelahiran

^
Link1 (http://i1176.photobucket.com/albums/x336/miau_chang/pratimoksayana.jpg) Link2 (http://i1176.photobucket.com/albums/x336/miau_chang/bodhisattvayana1.jpg)
Berdasarkan jalan yang ditempuh Bodhisattva Sidhatta. Kalo ga salah ada 3 macam kan Bodhisatta, yang kuat kebijaksanaan, keyakinan, dan semangat ?

Apa pengertian aspirasi mental, verbal, dan fisik ?


itu bagan saya yg bikin, maaf kalau gak rapi dan salah-salah

Kalau Buddha Gautama kan masuk jenis Pannadhika Bodhisattva, yang paling cepat mencapai keBuddha-an. Sengaja aku gak masukin 2 tipe lainnya karena bagannya akan lebih rumit lagi, susah ngeditnya...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 17 February 2011, 11:43:36 PM
4 oleh Bodhisatta Gotama adalah aspirasi fisik, sedangkan Bodhisatta Metteya harus menjalani 16 assankheyya kappa. Metteya telah lebih dulu memulai karirnya sbg Bodhisatta daripada Gotama.

Bodhisatta Metteya perlu waktu 6, 16, apa 64 Assankheyya kappa ??
jadi bingung banyak angka2 ..... seingetku 6 assankheyya ?

Belum ngerti aspirasi fisik, mental, verbal .... apa perbedaannya
terangin donk ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: xenocross on 18 February 2011, 11:37:30 AM
ada di Buddhavamsa kok. Tapi kalau yang Buddha Maitreya aku gak terlalu ngerti angkanya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 18 February 2011, 04:42:24 PM
64 -> makhluk biasa -> berniat mental (kalo bahasa kerennya bodhicitta)
16 -> beraditthana -> resmi bodhisatta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 18 February 2011, 08:28:45 PM
64 -> makhluk biasa -> berniat mental (kalo bahasa kerennya bodhicitta)
16 -> beraditthana -> resmi bodhisatta

apakah ada kemungkinan kita ini termasuk makhluk biasa yang sedang menjalani 64 Assankheyya kappa berniat mental?

atau mungkin kita termasuk yang resmi bodhisatta?

apakah memang memungkinkan untuk jadi bodhisatta? jarang dibahas ya?

berarti inget selalu misi kehidupan lalu?

thx
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 22 February 2011, 07:53:36 PM
Abhidhamma Materialism itu maksudnya apa ?

Sepertinya menjadi masalah di zaman ancient Buddhism ya ?

Apakah heart sutra itu refute nya ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 22 February 2011, 08:14:18 PM
Abhidhamma Materialism itu maksudnya apa ?

Sepertinya menjadi masalah di zaman ancient Buddhism ya ?

Apakah heart sutra itu refute nya ?

mkasudnya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 22 February 2011, 08:20:25 PM
mkasudnya?

Kalo gw tau ngapain nanya zzzzzzz
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 22 February 2011, 08:25:15 PM
Kamsudnya yang rada jelas. Baca di mana, terus kenapa bisa milih topik, terus kenapa bisa berkesimpulan gitu. Konon sih pertanyaan yang baik udah setengah jawabannya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 22 February 2011, 08:28:02 PM
Kalo gw tau ngapain nanya zzzzzzz

abhidhamma materialism itu sumbernya dr mn? jaman ancient buddhism? heart sutra refutenya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mas Tidar on 22 February 2011, 08:32:21 PM
kenapa Sang Buddha rambutnya masi ada walaupun sdh meninggalkan keduniawian?
ini berbeda dengan para bhikkhu yang harus dicukur habis rambut-nya.



mohon pencerahannya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 22 February 2011, 08:34:34 PM
abhidhamma materialism itu sumbernya dr mn? jaman ancient buddhism? heart sutra refutenya?

Oh iya, sorry  ;D

Dari sini -> Link (http://theravadin.wordpress.com/2009/02/19/when-mahayana-started-as-a-reformation/)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 23 February 2011, 12:05:51 AM
kenapa Sang Buddha rambutnya masi ada walaupun sdh meninggalkan keduniawian?
ini berbeda dengan para bhikkhu yang harus dicukur habis rambut-nya.



mohon pencerahannya
(http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc4/hs251.snc4/39875_150283118315186_100000004961322_501513_5128961_n.jpg)
MENYEBERANGI SUNGAI ANOMA DAN MENCUKUR RAMBUT


Setelah mencapai tepi Sungai Anomà, Bodhisatta mulia mengistirahatkan kuda-Nya di tepi sungai dan bertanya kepada Channa, “Apa nama sungai ini?” Ketika dijawab oleh Channa bahwa sungai tersebut adalah Sungai Anomà, Bodhisatta menganggap itu adalah pertanda baik, dan berkata, “Pertapaan-Ku tidak akan gagal, bahkan sebaliknya akan memiliki kualitas yang baik,” (karena anomà artinya ‘bukan sesuatu yang rendah’). Kemudian menepuk Kanthaka dengan tumit-Nya untuk memberikan aba-aba kepadanya untuk menyeberangi sungai, dan Kanthaka melompat ke sisi seberang sungai yang lebarnya delapan usabha dan berdiri di sana.


Setelah turun dari punggung kuda, dan berdiri di atas pasir di tepi sungai, Bodhisatta menyuruh Channa, “Channa sahabat-Ku, bawalah kuda Kanthaka bersama dengan semua perhiasan-Ku pulang. Aku akan menjadi petapa.” Ketika Channa mengatakan bahwa ia juga ingin melakukan hal yang sama, Bodhisatta melarangnya sampai tiga kali dengan mengatakan, “Engkau tidak boleh menjadi petapa. Channa sahabat-Ku, pulanglah ke kota.” Dan Ia menyerahkan Kanthaka dan semua perhiasan-Nya kepada Channa.

Setelah itu, dengan mempertimbangkan, “Rambut-Ku ini tidak cocok untuk seorang petapa; Aku akan memotongnya dengan pedang-Ku.” Bodhisatta, dengan pedang di tangan kanan-Nya memotong rambut-Nya dan mencengkeramnya bersama mahkota-Nya dengan tangan kiri-Nya. Rambut-Nya yang tersisa sepanjang dua jari mengeriting ke arah kanan dan menempel di kulit kepala-Nya. Sisa rambut itu tetap sepanjang dua jari hingga akhir hidup-Nya meskipun tidak pernah dipotong lagi. Janggut dan cambang-Nya juga tetap ada seumur hidup-Nya dengan panjang yang cukup untuk terlihat indah seperti rambut-Nya. Bodhisatta tidak perlu mencukur-Nya lagi.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mas Tidar on 23 February 2011, 07:28:34 AM
(http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc4/hs251.snc4/39875_150283118315186_100000004961322_501513_5128961_n.jpg)
MENYEBERANGI SUNGAI ANOMA DAN MENCUKUR RAMBUT


Setelah mencapai tepi Sungai Anomà, Bodhisatta mulia mengistirahatkan kuda-Nya di tepi sungai dan bertanya kepada Channa, “Apa nama sungai ini?” Ketika dijawab oleh Channa bahwa sungai tersebut adalah Sungai Anomà, Bodhisatta menganggap itu adalah pertanda baik, dan berkata, “Pertapaan-Ku tidak akan gagal, bahkan sebaliknya akan memiliki kualitas yang baik,” (karena anomà artinya ‘bukan sesuatu yang rendah’). Kemudian menepuk Kanthaka dengan tumit-Nya untuk memberikan aba-aba kepadanya untuk menyeberangi sungai, dan Kanthaka melompat ke sisi seberang sungai yang lebarnya delapan usabha dan berdiri di sana.


Setelah turun dari punggung kuda, dan berdiri di atas pasir di tepi sungai, Bodhisatta menyuruh Channa, “Channa sahabat-Ku, bawalah kuda Kanthaka bersama dengan semua perhiasan-Ku pulang. Aku akan menjadi petapa.” Ketika Channa mengatakan bahwa ia juga ingin melakukan hal yang sama, Bodhisatta melarangnya sampai tiga kali dengan mengatakan, “Engkau tidak boleh menjadi petapa. Channa sahabat-Ku, pulanglah ke kota.” Dan Ia menyerahkan Kanthaka dan semua perhiasan-Nya kepada Channa.

Setelah itu, dengan mempertimbangkan, “Rambut-Ku ini tidak cocok untuk seorang petapa; Aku akan memotongnya dengan pedang-Ku.” Bodhisatta, dengan pedang di tangan kanan-Nya memotong rambut-Nya dan mencengkeramnya bersama mahkota-Nya dengan tangan kiri-Nya. Rambut-Nya yang tersisa sepanjang dua jari mengeriting ke arah kanan dan menempel di kulit kepala-Nya. Sisa rambut itu tetap sepanjang dua jari hingga akhir hidup-Nya meskipun tidak pernah dipotong lagi. Janggut dan cambang-Nya juga tetap ada seumur hidup-Nya dengan panjang yang cukup untuk terlihat indah seperti rambut-Nya. Bodhisatta tidak perlu mencukur-Nya lagi.


makasih info-nya,
jadi panjang rambut tsb otomatis ga pernah panjang lagi yah? kenapa bisa bgt?

boleh tau referensinya dari mana ?



salam nuwbie  :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 23 February 2011, 08:11:12 AM
coba baca di rapb.

lagian vinaya para bhikkhu rambutnya boleh sepanjang 2 ruas jari koq. tapi emang umat biasanya gak enak ngeliatnya kalo bhikkhu ada rambutnya dikit.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mas Tidar on 23 February 2011, 09:03:41 AM
coba baca di rapb.

lagian vinaya para bhikkhu rambutnya boleh sepanjang 2 ruas jari koq. tapi emang umat biasanya gak enak ngeliatnya kalo bhikkhu ada rambutnya dikit.


dikira udah gondrong kali yah....
menurut saya pribadi lbh baik klo seorang bhikkhu rambut dikepalanya dibersihkan steipa 5 s/d 7 hari.
biar tetap kelihatan bersih, ga hitam/putih/uban



salam,
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mas Tidar on 23 February 2011, 08:00:49 PM

Diantara sekian banyak model jubah dan warna jubah,
model atau warna apa yang mendekati jaman Sang Buddha ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 23 February 2011, 08:15:03 PM
Diantara sekian banyak model jubah dan warna jubah,
model atau warna apa yang mendekati jaman Sang Buddha ?

sedikitnya ada 3 jawaban untuk pertanyaan ini.

bagi para bhikkhu berjubah warna coklat jawabannya adalah COKLAT
bagi para bhikkhu berjubah oranye jawabannya adalah ORANYE
bagi para bhikkhu berjubah merah marun jawabannya adalah MERAH MARUN.

karena tidak mungkin para bhikkhu myanmar menjawab COKLAT namun tetap menggunakan warna merah marun.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 23 February 2011, 08:15:06 PM
Kalau gak salah ada di vinaya atau komentar yang menyebutkan tumbuhan tertentu. Dan warnanya safron.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 23 February 2011, 08:19:45 PM
Kalau gak salah ada di vinaya atau komentar yang menyebutkan tumbuhan tertentu. Dan warnanya safron.

apakah safron india berwarna sama dgn safron thailand atau safron myanmar?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 23 February 2011, 08:48:24 PM
Ada tanemannya. Kalo gak salah, aye pernah post gambarnya dalam waktu kurang dari 1 taon.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mas Tidar on 23 February 2011, 08:53:31 PM

pada saat kita bermeditasi, ada beberapa postur kaki:
full lotus (telapak kaki menghadap keatas)
, half lotus (hanya satu telapak kaki yang menghadap ketas dan yang satunya berada dibawah (ditindih)
, burmese style (tanpa tumpang tindih)
 dan gaya silang "X" (telapak kaki menghadap kedalam / tidak terlihat).

diantara postur kaki tersebut, mana yang menjadi favorit Sang Buddha atau siswa2Nya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 23 February 2011, 08:56:36 PM
Ada tanemannya. Kalo gak salah, aye pernah post gambarnya dalam waktu kurang dari 1 taon.

tanaman yg sama di tanah dan iklim berbeda juga bisa memiliki karakteristik berbeda. jambu bandung beda dgn jambu bangkok walaupun sama2 jambu
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 23 February 2011, 08:59:07 PM
pada saat kita bermeditasi, ada beberapa postur kaki:
full lotus (telapak kaki menghadap keatas)
, half lotus (hanya satu telapak kaki yang menghadap ketas dan yang satunya berada dibawah (ditindih)
, burmese style (tanpa tumpang tindih)
 dan gaya silang "X" (telapak kaki menghadap kedalam / tidak terlihat).

diantara postur kaki tersebut, mana yang menjadi favorit Sang Buddha atau siswa2Nya?

sewaktu berjalan orang bisa memulai dengan kaki kanan dulu juga bisa dengan kaki kiri dulu, kaki manakah yg digunakan oleh Sang Buddha ketika mulai berjalan?

banyak pertanyaan menarik tapi sedikit yg bermanfaat
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mas Tidar on 24 February 2011, 02:44:06 AM
sewaktu berjalan orang bisa memulai dengan kaki kanan dulu juga bisa dengan kaki kiri dulu, kaki manakah yg digunakan oleh Sang Buddha ketika mulai berjalan?

banyak pertanyaan menarik tapi sedikit yg bermanfaat


terus terang saya tertarik dengan meditasi setelah berlindung pada Ti Rarana.
dan pada suatu kesempatan banyak melihat aktivitas meditasi dan akhirnya pula ikut retreat meditasi.

dari sanalah ujian untuk mendptkan postur kaki yang paling cocok untuk saya berlangsung. saya mencoba 2 gaya semi lotus dan burmese. saya melakukan percobaan tersebut selama mengikuti retreat selama berbulan2 dan akhirnya burmese style lah yang paling cocok dengan karakter kaki saya.

pada kesempatan lain, saya melihat, mendengar dan merasakan sendiri peserta retreat yogi ataupun meditator mengeluh dengan postur kaki mereka saat duduk meditasi selama berjam2 pada kurun waktu yang lama selama retreat (retreat bukan berdasarkan hitungan hari ataupun minggu tapi berbulan2).

jadi kalau saya bertanya apakah postur kaki yang terbaik bagi seorang meditator yang diambil dari pengalaman Sang Buddha kiranya dapat memberikan sedikit masukan bagi para yogi ataupun meditator ketika masuk ke dalam kondisi retreat dalam jangka waktu yang lama dan memberikan sedikit jalan pintas dari pada harus mencoba satu persatu postur kaki yang ada (jalan pintas) sehingga mereka dapat lebih mempunyai waktu yang lebih banyak untuk mencurahkan perhatian dan konsentrasi pada kemajuan batin.





salam dan semoga bermanfaat
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 24 February 2011, 07:38:45 AM
Kalau mau tau postur, baca aja Mahasatipatthana
Title: Mohon petunjuknya..
Post by: satrio11 on 25 February 2011, 06:54:03 AM
Namo Buddhaya..
Kk-kk skalian mohon petunjuknya, sya mendapatkan sebuah tugas untuk mencari ada itu definisi agama menurut ajaran Theravada.. Nah setelah mencari-cari di berbagai media, dari buku-buku, blog sampai google pun, sepertinya tidak ada yang bisa saya temukan mengenai definisi agama menurut ajaran Theravada..
Jadi, sya mau minta bantuannya nh, kira2 menurut kk-kk skalian yang pastinya lebih mengerti dari saya, sebenarnya bagaimana ajaran Theravada mendefinisikan agama? Dan kira2 mengapa di dunia ini ada agama yaa?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: junxiong on 25 February 2011, 07:57:37 AM
dulu guru agama saya pernah menjelaskan definisi agama (gak tau itu Theravada atau bukan)
beliau menjelaskan bahwa agama terdiri dari dua kata yakni a-gama
nah dalam bahasa Pali "a" itu artinya tidak, sedangkan "gama" itu kekhawatiran.
jadi diartikan "tanpa kekhawatiran"

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 25 February 2011, 08:03:10 AM
menurut KBBI

aga·ma n ajaran, sistem yg mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kpd Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yg berhubungan dng pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya: -- Islam; -- kr****n; -- Buddha;
-- samawi agama yg bersumberkan wahyu Tuhan, spt agama Islam dan kr****n;
ber·a·ga·ma v 1 menganut (memeluk) agama: saya ~ Islam dan dia ~ kr****n; 2 beribadat; taat kpd agama; baik hidupnya (menurut agama): ia datang dr keluarga yg ~; 3 cak sangat memuja-muja; gemar sekali pd; mementingkan: mereka ~ pd harta benda;
ke·ber·a·ga·ma·an n perihal beragama;
meng·a·ga·ma·kan v menjadikan sbg penganut atau pemeluk suatu agama;
ke·a·ga·ma·an n yg berhubungan dng agama

-------------------------------------

jika agama adalah spt definisi di atas, artinya Theravada tidak pernah membahas mengenai Agama. jika digali lebih jauh lagi, akan dapat disimpulkan dari sudut pandang Theravada bahwa Agama adalah suatu pandangan/ajaran yang keliru, minimal keliru dalam beberapa hal.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Lex Chan on 25 February 2011, 08:53:31 AM
Namo Buddhaya..
Kk-kk skalian mohon petunjuknya, sya mendapatkan sebuah tugas untuk mencari ada itu definisi agama menurut ajaran Theravada.. Nah setelah mencari-cari di berbagai media, dari buku-buku, blog sampai google pun, sepertinya tidak ada yang bisa saya temukan mengenai definisi agama menurut ajaran Theravada..
Jadi, sya mau minta bantuannya nh, kira2 menurut kk-kk skalian yang pastinya lebih mengerti dari saya, sebenarnya bagaimana ajaran Theravada mendefinisikan agama? Dan kira2 mengapa di dunia ini ada agama yaa?

hmm.. apa ya? kayaknya ajaran Theravada itu sendiri bukan agama deh..
apakah mungkin suatu yang bukan agama bisa mendefinisikan agama? ???

maaf kalau komentar ini tidak membantu menjawab pertanyaan.. :)

tapi kalau mau lihat definisi menurut Wikipedia, kira2 begini:
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Agama
 
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: morpheus on 25 February 2011, 09:23:30 AM
Namo Buddhaya..
Kk-kk skalian mohon petunjuknya, sya mendapatkan sebuah tugas untuk mencari ada itu definisi agama menurut ajaran Theravada.. Nah setelah mencari-cari di berbagai media, dari buku-buku, blog sampai google pun, sepertinya tidak ada yang bisa saya temukan mengenai definisi agama menurut ajaran Theravada..
Jadi, sya mau minta bantuannya nh, kira2 menurut kk-kk skalian yang pastinya lebih mengerti dari saya, sebenarnya bagaimana ajaran Theravada mendefinisikan agama? Dan kira2 mengapa di dunia ini ada agama yaa?
persisnya theravada tidak mengenal istilah agama, namun yg senada mungkin adalah "buddha sasana" atau "buddha dhamma"
bagi penganut theravada, buddha sasana di sini adalah sistematika doktrin yg berbasis pada output dari konsili ketiga serta chronicle2 srilanka dipavamsa dan mahavamsa.
Title: tanya..
Post by: satrio11 on 25 February 2011, 04:52:31 PM
dulu guru agama saya pernah menjelaskan definisi agama (gak tau itu Theravada atau bukan)
beliau menjelaskan bahwa agama terdiri dari dua kata yakni a-gama
nah dalam bahasa Pali "a" itu artinya tidak, sedangkan "gama" itu kekhawatiran.
jadi diartikan "tanpa kekhawatiran"
Makasih yaa kk junxiong..
Hmm, definisi agama yg a-gama itu juga sudah pernah sya dengar tpi katanya itu adalah definisi harafiah..
Dan setelah sya bertanya-tanya dengan beberapa orang, trnyata tidak ada kata agama dalam theravada..

Kalau begitu sya ganti aj dh pertanyaannya, "nah kira2 menurut pengikut Buddhisme Theravada, apa pandangan kalian mengenai agama?"
Mohon dibantu yaa buat tugas.. Pendek2 jga gpp kok..^^ hehee..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: satrio11 on 25 February 2011, 05:01:01 PM
menurut KBBI

aga·ma n ajaran, sistem yg mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kpd Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yg berhubungan dng pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya: -- Islam; -- kr****n; -- Buddha;
-- samawi agama yg bersumberkan wahyu Tuhan, spt agama Islam dan kr****n;
ber·a·ga·ma v 1 menganut (memeluk) agama: saya ~ Islam dan dia ~ kr****n; 2 beribadat; taat kpd agama; baik hidupnya (menurut agama): ia datang dr keluarga yg ~; 3 cak sangat memuja-muja; gemar sekali pd; mementingkan: mereka ~ pd harta benda;
ke·ber·a·ga·ma·an n perihal beragama;
meng·a·ga·ma·kan v menjadikan sbg penganut atau pemeluk suatu agama;
ke·a·ga·ma·an n yg berhubungan dng agama

-------------------------------------

jika agama adalah spt definisi di atas, artinya Theravada tidak pernah membahas mengenai Agama. jika digali lebih jauh lagi, akan dapat disimpulkan dari sudut pandang Theravada bahwa Agama adalah suatu pandangan/ajaran yang keliru, minimal keliru dalam beberapa hal.

Makasih kk Indra, jadi Theravada menganggap ada hal yang keliru dalam agama, kira2 bisa diberi contoh ga yaa apa yg keliru? Maap kalo ngerepotin..^^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: satrio11 on 25 February 2011, 05:03:23 PM
hmm.. apa ya? kayaknya ajaran Theravada itu sendiri bukan agama deh..
apakah mungkin suatu yang bukan agama bisa mendefinisikan agama? ???

maaf kalau komentar ini tidak membantu menjawab pertanyaan.. :)

Makasih kk Lex chan, cukup membantu kok komentarnya, tpi kalo bleh, bsa minta ga kira2 mnurut pandangan kk (kalo kk pengikut Theravada), kira2 apa sih agama itu, knapa bisa ada di dunia kita ini?^^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 25 February 2011, 05:06:56 PM
Makasih kk Indra, jadi Theravada menganggap ada hal yang keliru dalam agama, kira2 bisa diberi contoh ga yaa apa yg keliru? Maap kalo ngerepotin..^^

menurut definis di atas, agama disebutkan sbg sistem kepercayaan kepada tuhan yg maha esa, ini tentu saja bukan ajaran Theravada
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: satrio11 on 25 February 2011, 05:07:25 PM
persisnya theravada tidak mengenal istilah agama, namun yg senada mungkin adalah "buddha sasana" atau "buddha dhamma"
bagi penganut theravada, buddha sasana di sini adalah sistematika doktrin yg berbasis pada output dari konsili ketiga serta chronicle2 srilanka dipavamsa dan mahavamsa.
Makasih kk morpheus.. kalau boleh tau lebih jauh lagi, kira2 "buddha sasana" itu doktrin yang seperti apa yaa?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Lex Chan on 25 February 2011, 05:13:09 PM
wah.. ini mau jawaban yang sesungguhnya atau sekedar mengerjakan tugas sekolah?

kalau mau jawaban yang sesungguhnya, ya Theravada bukanlah agama. Jadi, tidak ada definisinya. ;D
tapi kalau ingin sekedar mengerjakan tugas untuk dapat nilai, ya silakan mengarang indah.. hehehe.. ^-^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: satrio11 on 25 February 2011, 05:19:38 PM
wah.. ini mau jawaban yang sesungguhnya atau sekedar mengerjakan tugas sekolah?

kalau mau jawaban yang sesungguhnya, ya Theravada bukanlah agama. Jadi, tidak ada definisinya. ;D
tapi kalau ingin sekedar mengerjakan tugas untuk dapat nilai, ya silakan mengarang indah.. hehehe.. ^-^
sbenernya sh ga buat kejer nilai juga.. Soalnya sya jga umat buddhis, tpi krang ngerti.. jdi pas dapet tugas ini, yaa lumayan jga skalian cari2 pengetahuan baru gitu.. hehehe..^^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: morpheus on 25 February 2011, 09:20:04 PM
Makasih kk morpheus.. kalau boleh tau lebih jauh lagi, kira2 "buddha sasana" itu doktrin yang seperti apa yaa?
gampangnya sebut aja agama buddha theravada. walaupun tidak ada istilah agama, namun yg diajarkan dalam theravada juga adalah sebuah sistematika doktrin dan sistematika kepercayaan.

doktrin2 utama theravada ya tidak lain adalah tiratana, four noble truth, eightfold path, tilakkhana, tumimbal lahir, kamma, paticca samuppada.
bisa digoogle sendiri.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 25 February 2011, 09:27:22 PM
persisnya theravada tidak mengenal istilah agama, namun yg senada mungkin adalah "buddha sasana" atau "buddha dhamma"
bagi penganut theravada, buddha sasana di sini adalah sistematika doktrin yg berbasis pada output dari konsili ketiga serta chronicle2 srilanka dipavamsa dan mahavamsa.

Bukannya Buddha Sasana itu artinya adalah masa keberlangsungan ajaran Buddha ?

Title: Re: Mohon petunjuknya..
Post by: Landy Chua on 25 February 2011, 09:51:12 PM
Namo Buddhaya..
Kk-kk skalian mohon petunjuknya, sya mendapatkan sebuah tugas untuk mencari ada itu definisi agama menurut ajaran Theravada.. Nah setelah mencari-cari di berbagai media, dari buku-buku, blog sampai google pun, sepertinya tidak ada yang bisa saya temukan mengenai definisi agama menurut ajaran Theravada..
Jadi, sya mau minta bantuannya nh, kira2 menurut kk-kk skalian yang pastinya lebih mengerti dari saya, sebenarnya bagaimana ajaran Theravada mendefinisikan agama? Dan kira2 mengapa di dunia ini ada agama yaa?

maap boleh tahu satrio kelas brp? atau kuliah? atau...?



Title: Re: Mohon petunjuknya..
Post by: satrio11 on 26 February 2011, 08:10:28 AM
maap boleh tahu satrio kelas brp? atau kuliah? atau...?
Sbenernya sh uda kuliah, tpi maklum dari kecil kurang diajarin agama buddha, jadinya ga tau apa-apa dh.. hehee..^^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 21 March 2011, 02:02:37 PM
Kalo di canon pali, wanita pengemis yang berdana pelita pada Buddha itu kelak bakal jadi Buddha yang bernama Alokaprabha ga ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: KeithV on 06 April 2011, 01:57:17 PM
Suhu suhu disini mau tanya ya?
Kalau ada kasus  orang kesurupan,
yang kesurupan ada yang dibawa ke pendeta Taoisme (Laoya),
ada yang dibawa ke pak Haji,
ada yang dibawa ke pendeta gereja,
Yang mau saya tanyakan apakah ada yang pernah melihat seorang Bhikkhu menyembuhkan kesurupan?
Hanya penasaran soalnya sering melihat umat Buddhis sering membawa kasus kesurupan ke Laoya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 06 April 2011, 02:50:58 PM
kalau dulu teman perempuan saya kesurupan saya tampar.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DragonHung on 06 April 2011, 03:20:17 PM
kalau dulu teman perempuan saya kesurupan saya tampar.

Sembuh atau dapat bonus bengkak?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Umat Awam on 06 April 2011, 07:33:14 PM
Suhu suhu disini mau tanya ya?
Kalau ada kasus  orang kesurupan,
yang kesurupan ada yang dibawa ke pendeta Taoisme (Laoya),
ada yang dibawa ke pak Haji,
ada yang dibawa ke pendeta gereja,
Yang mau saya tanyakan apakah ada yang pernah melihat seorang Bhikkhu menyembuhkan kesurupan?
Hanya penasaran soalnya sering melihat umat Buddhis sering membawa kasus kesurupan ke Laoya.


Saya pernah membaca di salah satu buku Ajahn Brahm, katanya beliau pernah dan sering menangani kasus2 kesurupan, namun katanya, dari sekian banyak kasus kesurupan yang beliau tangani, hanya 1 kasus yg benar2 terjadi kesurupan, dan yang lainnya hanya efek psikologi saja... Jadi, sepertinya yang benar2 kesurupan itu sangat jarang terjadi bahkan hampir tidak pernah, dan sebagian besar hanya gangguan psikologi saja.. Thanks..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: KeithV on 06 April 2011, 09:53:12 PM
Saya pernah membaca di salah satu buku Ajahn Brahm, katanya beliau pernah dan sering menangani kasus2 kesurupan, namun katanya, dari sekian banyak kasus kesurupan yang beliau tangani, hanya 1 kasus yg benar2 terjadi kesurupan, dan yang lainnya hanya efek psikologi saja... Jadi, sepertinya yang benar2 kesurupan itu sangat jarang terjadi bahkan hampir tidak pernah, dan sebagian besar hanya gangguan psikologi saja.. Thanks..
Yang saya bingung kalo hanya psikologi, waktu ke laoya malah ada yang sembuh setelah didoain atau ritual apa gitu..
Sebenarnya gak mau percaya sih.. mohon pencerahannya....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Umat Awam on 06 April 2011, 11:04:59 PM
Yang saya bingung kalo hanya psikologi, waktu ke laoya malah ada yang sembuh setelah didoain atau ritual apa gitu..
Sebenarnya gak mau percaya sih.. mohon pencerahannya....

Iya, begitu jg kalo anda membawa pada psikiater, kalo dia bukan kesurupan beneran, pasti juga akan "sembuh" koq..
Faktor psikologi itu saya sebenarnya kurang paham seperti apa psikologi org yg terlihat seperti kesurupan itu, dan saya pun tidak tahu membedakan mana yg benar2 kesurupan dan mana yg tidak.. Saya hanya mengutip kalimat dari Ajahn Brahm aja sih..  :P

Tapi yg saya tahu mereka yg kesurupan butuh "obat penenang" seprti doa atau ritual2 atau hal2 lainnya, mengenai mental saya tidak paham sama sekali, jadi maaf, belum bisa menjelaskan lebih detail.. mungkin bisa tanya ke Ajahn Brahm langsung atau orang2 yg lebih ngerti..  :D ;D

 ^:)^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: ryu on 08 April 2011, 10:46:51 AM
mau tanya, buda itu harusnya botak atau ada benjolan2 sih?

kok hampir semua rupang ada benjolan2nya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 08 April 2011, 03:24:24 PM
^^
benjolannya yang dimana ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: ryu on 08 April 2011, 04:16:37 PM
kek gini (http://3.bp.blogspot.com/_8tuIVs5H7Fw/TGQiQdgL1mI/AAAAAAAABfQ/R6RNMK-nfsQ/s1600/buddha-1.jpg)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: stephen chow on 08 April 2011, 04:38:27 PM
rambut bisa digituin.. jaman Buddha hebat juga tempat salonnya.. mang jaman dulu Buddha ke salon ya sampai gitu rambutnya??
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kullatiro on 10 April 2011, 11:18:21 AM
walah tuh rambut Buddha yang melingkar lingkar itu merupakan salah satu keajaiban yang ada pada Sang Buddha, ketika sang Bodhisatva memotong rambutnya di sungai anoma  waktu meninggalkan keduniawian, rambutnya jadi model seperti itu tidak perlu potong rambut lagi selamanya karena setelah di potong rambutnya tidak bertambah panjang lagi. 

Bahkan kalau tidak salah ada hitungan nya tuh lingkaran- lingkaran rambut sang Buddha ini (sampai sedetil itu ). wah ada nihh di cerita Sang Buddha.

(http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc4/hs251.snc4/39875_150283118315186_100000004961322_501513_5128961_n.jpg)

Quote
MENYEBERANGI SUNGAI ANOMA DAN MENCUKUR RAMBUT


Setelah mencapai tepi Sungai Anomà, Bodhisatta mulia mengistirahatkan kuda-Nya di tepi sungai dan bertanya kepada Channa, “Apa nama sungai ini?” Ketika dijawab oleh Channa bahwa sungai tersebut adalah Sungai Anomà, Bodhisatta menganggap itu adalah pertanda baik, dan berkata, “Pertapaan-Ku tidak akan gagal, bahkan sebaliknya akan memiliki kualitas yang baik,” (karena anomà artinya ‘bukan sesuatu yang rendah’). Kemudian menepuk Kanthaka dengan tumit-Nya untuk memberikan aba-aba kepadanya untuk menyeberangi sungai, dan Kanthaka melompat ke sisi seberang sungai yang lebarnya delapan usabha dan berdiri di sana.


Setelah turun dari punggung kuda, dan berdiri di atas pasir di tepi sungai, Bodhisatta menyuruh Channa, “Channa sahabat-Ku, bawalah kuda Kanthaka bersama dengan semua perhiasan-Ku pulang. Aku akan menjadi petapa.” Ketika Channa mengatakan bahwa ia juga ingin melakukan hal yang sama, Bodhisatta melarangnya sampai tiga kali dengan mengatakan, “Engkau tidak boleh menjadi petapa. Channa sahabat-Ku, pulanglah ke kota.” Dan Ia menyerahkan Kanthaka dan semua perhiasan-Nya kepada Channa.

Setelah itu, dengan mempertimbangkan, “Rambut-Ku ini tidak cocok untuk seorang petapa; Aku akan memotongnya dengan pedang-Ku.” Bodhisatta, dengan pedang di tangan kanan-Nya memotong rambut-Nya dan mencengkeramnya bersama mahkota-Nya dengan tangan kiri-Nya.  Rambut-Nya yang tersisa sepanjang dua jari mengeriting ke arah kanan dan menempel di kulit kepala-Nya. Sisa rambut itu tetap sepanjang dua jari hingga akhir hidup-Nya meskipun tidak pernah dipotong lagi. Janggut dan cambang-Nya juga tetap ada seumur hidup-Nya dengan panjang yang cukup untuk terlihat indah seperti rambut-Nya. Bodhisatta tidak perlu mencukur-Nya lagi.

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18041.15 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=18041.15)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: morpheus on 10 April 2011, 04:25:53 PM
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=19090.msg315296#msg315296
Sebenarnya Sang Buddha juga botak/gundul seperti pada bhikkhu lainnya karena dalam Majjhima Nikaya dikatakan bahwa saat meninggalkan istana, Pangeran Siddhattha memotong janggut dan rambutnya:

Kemudian, sewaktu Aku masih muda, seorang pemuda berambut hitam memiliki berkah kemudaan, dalam tahap kehidupan utama, walaupun ibu dan ayahku menginginkan sebaliknya dan menangis dengan wajah basah oleh air mata, Aku mencukur rambur dan janggutKu, mengenakan jubah kuning, dan pergi meninggalkan kehidupan rumah tangga dan menjalani kehidupan tanpa rumah. (Ariyapariyesana Sutta)

Kemudian dalam Nikaya yang sama (Subha Sutta) dikisahkan bahwa brahmana Sangarava menghina Sang Buddha sebagai "pertapa gundul" setelah mendengar seorang wanita brahmana yang berkeyakinan dalam Buddha, Dhamma, Sangha memuji Sang Bhagava:

Pada saat itu seorang brahmana perempuan bernama Dhānañjāni sedang menetap di Caṇḍalakappa, memiliki keyakinan penuh pada Sang Buddha, Dhamma, dan Sangha.  Suatu ketika ia tersandung, dan [ketika mengembalikan keseimbangannya] menyerukan tiga kali: “Hormat kepada Sang Bhagavā, yang sempurna dan tercerahkan sempurna! Hormat kepada Sang Bhagavā, yang sempurna dan tercerahkan sempurna! Hormat kepada Sang Bhagavā, yang sempurna [210] dan tercerahkan sempurna!”

Pada saat itu seorang murid brahmana bernama Sangārava sedang menetap di Caṇḍalakappa. Ia adalah seorang yang menguasai Tiga Veda dengan kosa-kata, liturgi, fonologi, dan etimologi, dan sejarah-sejarah sebagai yang ke lima; mahir dalam ilmu bahasa dan tata bahasa, ia mahir dalam filosofi alam dan dalam tanda-tanda manusia luar biasa. Setelah mendengar brahmana perempuan Dhānañjāni mengucapkan kata-kata itu, ia berkata kepadanya: “Brahmana perempuan Dhānañjāni harus dipermalukan dan direndahkan, karena ketika ada para brahmana di sekitar sini ia justru memuji petapa gundul itu.


Dalam Samannaphala Sutta dikatakan bahwa Raja Ajatasattu tidak dapat mengenali Sang Buddha di antara para bhikkhu di hutan mangga milik tabib Jivaka sebelum sang tabib menunjukkan di mana Sang Buddha berada. Walaupun tidak dikatakan alasannya kenapa sang raja tidak dapat mengenali Sang Buddha, tetapi dapat dipastikan salah satunya karena Beliau juga berpenampilan layaknya para bhikkhu lainnya (gundul dan berjubah kuning).

Demikian juga dalam Mahapadana Sutta dikisahkan bahwa setelah melihat pertapa yang gundul, Bodhisatta Vipassi meninggalkan keduniawian dengan mencukur rambut dan janggutnya.

Hanya dalam komentar Pali seperti Nidanakatha (pendahuluan komentar Jataka) mengatakan bahwa setelah Pertapa Gotama memotong rambut dan janggut dengan menyisakan sedikit rambutnya (2 inchi), rambut tersebut tidak tumbuh lagi sepanjang hidup Beliau:
Quote
Quote
Then  he thought, These  locks  of mine  are not suited  for a mendicant.  Now it is right for any one else  to cut the hair  of a future  Buddha, so I will cut them off myself  with  sword.'  Then, taking  his sword  in his right  hand, and  holding  the  plaited tresses, together  with the diadem  on them, with his left, he cut them  off.  So his heir was thus reduced to two inches in length, and curling  from the right, it lay close to his head.  It remained that length as long as he lived, and the beard  the same.  There was no need  at all to shave  either  hair  or beard  any more.

Kemungkinan gambaran Sang Buddha memiliki rambut berasal dari tradisi yang muncul kemudian, seperti yang terdapat dalam salah satu ciri manusia agung (Mahapurisa lakkhana) bahwa rambutnya menggulung ke arah kanan, yang juga terdapat dalam Lakkhana Sutta dari Digha Nikaya. Menurut Ramaprasad Chanda dalam artikelnya "The hair and the Usnisa on the head of the Buddha and the jinars":
Quote
So by the time when the sculptors  of Mathura began to carve images of Gautama   Buddha  there  were  two  rival  traditions relating  to hair on the Buddha's  head: an older one now preserved in the Pali Nikayas represented Gautama as  mundaka  or  shaven-headed   monk;   and  another tradition    preserved in the Mahavastu,   the Lalitavistava  and the Nidanakatha represented him as having cut his hair with his sword leaving part of it intact on the head. The  shaven-headedd  images  of the  Buddha  found  at Mathura, Mankuar and Sarnath represent  the older tradition, and the images  of the Buddha with hair on the head arranged in ringlets represent the other and more popular  tradition, because  it is found both in Sanskrit and Pali texts.

Sumber: http://ccbs.ntu.edu.tw/FULLTEXT/JR-ENG/cha2.htm
Lihat juga pendapat bhikkhu S. Dhammika yang senada dengan hal ini dalam tulisan di blog beliau: http://sdhammika.blogspot.com/2009/07/buddhas-hail.html (http://sdhammika.blogspot.com/2009/07/buddhas-hail.html)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wi chen on 07 May 2011, 02:04:04 PM
namo buddhaya,.
 _/\_

sya ingin bertanya dalam agam buddha t'dpt tradisi mahayana dan theravada.
bagaimana cra kita dapat menentukan umat tersebut mahayana atau thervada.
dan apa perbedaan antar mahayana dan thervada,.,

mohon bimbimngan na   ^:)^
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kuswanto on 07 May 2011, 02:08:38 PM
namo buddhaya,.
 _/\_

sya ingin bertanya dalam agam buddha t'dpt tradisi mahayana dan theravada.
bagaimana cra kita dapat menentukan umat tersebut mahayana atau thervada.
dan apa perbedaan antar mahayana dan thervada,.,

mohon bimbimngan na   ^:)^
 _/\_

kl umat, ya harus lsg tanya ke yg bersangkutan, karena kl berasumsi tidak baik juga hehe6..

tapi kl ciri2 anggota sangha tersebut adalah mahayana atau theravada seperti nya sangat jelas, dr jubah bhikkhu dan biksu kan sangat berbeda.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wi chen on 07 May 2011, 03:42:51 PM
kl umat, ya harus lsg tanya ke yg bersangkutan, karena kl berasumsi tidak baik juga hehe6..

tapi kl ciri2 anggota sangha tersebut adalah mahayana atau theravada seperti nya sangat jelas, dr jubah bhikkhu dan biksu kan sangat berbeda.


contoh perbedaan na sprti ap y kk.,
jjr na d sktr sy kbnykan hnya agama buddha ktp aj,.,
Tp ajaran na tdk bgtu d knl,,
sya dr dl smpi skrg msh bgg sy in mahayana atau theravada,.,
dan mahayana it sprti ap?
theravad it sprti ap?

mohon bimbingan dan pencerahaannya,.,
_/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: OBAMA on 07 May 2011, 03:47:34 PM

contoh perbedaan na sprti ap y kk.,
jjr na d sktr sy kbnykan hnya agama buddha ktp aj,.,
Tp ajaran na tdk bgtu d knl,,
sya dr dl smpi skrg msh bgg sy in mahayana atau theravada,.,
dan mahayana it sprti ap?
theravad it sprti ap?

mohon bimbingan dan pencerahaannya,.,
_/\_

Mahayana=kendaraan besar
Theravada=ajaran sesepuh

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wi chen on 07 May 2011, 05:08:18 PM
Mahayana=kendaraan besar
Theravada=ajaran sesepuh

Mahayana=kendaraan besar??mksd na?
Theravada=ajaran sesepuh??ajaran yg srpti ap?

mohon bimbingan dan pencerahaannya,.,
_/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wang ai lie on 07 May 2011, 05:18:11 PM
saya malah gak mau bingung  ;D
mau di sebut mahayana gak masalah, mau di sebut theravada juga gak masalah
yang saya tau belajar memperbaiki diri , mempelajari dhamma.
bagi saya gak ada aliran yg mengajarkan untuk berbuat jahat, semua mengajarkan kebaikan , tinggal tergantung kita nya aja, lebih sreg yang mana.
 _/\_

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 07 May 2011, 05:48:36 PM
Mahayana=kendaraan besar??mksd na?
Theravada=ajaran sesepuh??ajaran yg srpti ap?

mohon bimbingan dan pencerahaannya,.,
_/\_
cb bc2 thread mahayana n theravada aj jadi bs tahu bedanya apa hehe...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: OBAMA on 08 May 2011, 03:18:47 PM
Mahayana=kendaraan besar??mksd na?
Yang telah kudengar adalah mereka yang bertekad untuk menjadi  bodhisatva sehingga bisa menyelamatkan banyak makhluk.
Dan yang kulihat definisi dari tulisan rekan di dhammacitta kendaraan besar yang dimaksud adalah tronton(truk besar).

Quote
Theravada=ajaran sesepuh??ajaran yg srpti ap?

Ajaran yang telah diturunkan dari Sang Buddha dan murid-muridnya yang terwujud dalam Tipitaka sehingga sangat mendekati keaslian ajaran.
Dan yang kudengar dari agama Buddha mahayana di golongkan hinayana(kendaraan kecil) yang diartikan kendaraan kecil sehingga memunculkan pendapat oleh rekan di dhammacita kendaraan kecil yang dimaksud adalah ojek.

Jadi terserah kk wichen untuk memilih apakah ingin naik tronton atau naik ojek. Selamat menempuh perjalanan sis.

Damai sejahtera selalu
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 08 May 2011, 07:27:02 PM
sebenarnya terjemahan hina itu bukan kecil, melainkan rendah, atau memiliki konotasi negatif lainnya.

kata yang tepat untuk kecil tanpa konotasi adalah cula.

kata hina di khotbahh pertama sang buddha merujuk dua pandangan salah, yang mementingkan kesenangan, dan yang mementingkan penyiksaan diri.

jadi wajar saja banyak yang beranggapan penggolongan mahayana - hinayana adalah tambahan belakangan, bukan dari sang buddha sendiri.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: canape-girl on 09 May 2011, 12:47:27 AM
Halo semua, Namo Buddhaya..

Ada yg tau bahasa pali-nya "Semoga Dhamma awet di bumi/semua alam" gag?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 09 May 2011, 01:06:55 AM
Halo semua, Namo Buddhaya..

Ada yg tau bahasa pali-nya "Semoga Dhamma awet di bumi/semua alam" gag?

boleh tau mau digunakan pada event apa ya ? (gw yakin bukan utk ngusir mahluk halus tohh)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: canape-girl on 09 May 2011, 01:13:11 AM
buat pasang pm di jejaring sosial, secara dah dekat waisak :P
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 09 May 2011, 06:11:28 AM
buat pasang pm di jejaring sosial, secara dah dekat waisak :P

Semoga Dhamma awet di bumi/semua alam

apekkhī dhamma rakkhitāhāra  avicchinnaṃ pavatteti upari kaccha samantā

mohon koreksinya dari senior PALI....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wi chen on 09 May 2011, 12:25:12 PM
cb bc2 thread mahayana n theravada aj jadi bs tahu bedanya apa hehe...

ok kk M14ka,.,
akan sy cb membc dan memahami na,.,

_/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wi chen on 09 May 2011, 01:02:37 PM
Yang telah kudengar adalah mereka yang bertekad untuk menjadi  bodhisatva sehingga bisa menyelamatkan banyak makhluk.
Dan yang kulihat definisi dari tulisan rekan di dhammacitta kendaraan besar yang dimaksud adalah tronton(truk besar).

Ajaran yang telah diturunkan dari Sang Buddha dan murid-muridnya yang terwujud dalam Tipitaka sehingga sangat mendekati keaslian ajaran.
Dan yang kudengar dari agama Buddha mahayana di golongkan hinayana(kendaraan kecil) yang diartikan kendaraan kecil sehingga memunculkan pendapat oleh rekan di dhammacita kendaraan kecil yang dimaksud adalah ojek.

Jadi terserah kk wichen untuk memilih apakah ingin naik tronton atau naik ojek. Selamat menempuh perjalanan sis.

Damai sejahtera selalu

ow,.,
klu bgtu umat theravada lbh bnyk dr mahayana donk.
:)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wi chen on 09 May 2011, 01:04:07 PM
sebenarnya terjemahan hina itu bukan kecil, melainkan rendah, atau memiliki konotasi negatif lainnya.

kata yang tepat untuk kecil tanpa konotasi adalah cula.

kata hina di khotbahh pertama sang buddha merujuk dua pandangan salah, yang mementingkan kesenangan, dan yang mementingkan penyiksaan diri.

jadi wajar saja banyak yang beranggapan penggolongan mahayana - hinayana adalah tambahan belakangan, bukan dari sang buddha sendiri.

ow,.,
bgtu y kk,.,
makasi y info na,.
_/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wi chen on 09 May 2011, 01:49:29 PM
ad yang bs bntu sy thread http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=14577.msg345387#msg345387
sprti na thread in sepi.,,.  :(

pertnyaan sy d thread sblh arti dr DHAMMA DAYIKO 

mohon pencerahan dan bimbingan na,.,
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: OBAMA on 09 May 2011, 02:11:57 PM
ow,.,
klu bgtu umat theravada lbh bnyk dr mahayana donk.
:)

Belum survey.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: icykalimu on 13 May 2011, 09:32:49 PM
ow,.,
klu bgtu umat theravada lbh bnyk dr mahayana donk.
:)

tergantung negaranya. kalau di thailand, srilanka mungkin lebih banyak theravada. kalau di china mungkin lebih banyak mahayana.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: aitristina on 18 May 2011, 10:43:51 AM
guys...menurut kalian,

apa beda keduanya...yang mana yang menurut kalian lebih nyaman?kenapa?

Im prefer Thera, becoz from kid, sekolah gw alirannya buddha theravada...
dan menurut sy, sepertinya ya ( correct me if Im wrong), mahayana adalah pengembangan dari theravada.jadi akar dhamma buddha dr zaman buddha gotama adalah theravada.

Dan, yang pas utk sy adalah theravada, baik dr vinaya, cara utk kebaktian, maupun suasananya.

 
tergantung negaranya. kalau di thailand, srilanka mungkin lebih banyak theravada. kalau di china mungkin lebih banyak mahayana.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 18 May 2011, 10:45:56 AM
Kebaktian Mahayana dan Theravada bedanya apa aja ya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 18 May 2011, 11:19:58 AM
sebenarnya terjemahan hina itu bukan kecil, melainkan rendah, atau memiliki konotasi negatif lainnya.

kata yang tepat untuk kecil tanpa konotasi adalah cula.

kata hina di khotbahh pertama sang buddha merujuk dua pandangan salah, yang mementingkan kesenangan, dan yang mementingkan penyiksaan diri.

jadi wajar saja banyak yang beranggapan penggolongan mahayana - hinayana adalah tambahan belakangan, bukan dari sang buddha sendiri.

Sudah pasti bukan dari Sang Buddha... :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: manusiatidakbiasa on 18 May 2011, 12:18:56 PM
Kebaktian Mahayana dan Theravada bedanya apa aja ya?

Beda bahasa dan tata cara. Kebanyakan Mahayana menggunakan bahasa Mandarin, atau Tibet (Vajrayana). Ada juga bahasa lain seperti Jepang, cuma belum pernah lihat kalau yang ini.
Sementara tata caranya biasanya lebih meriah, sering kali melibatkan alat musik seperti genta, simbal atau lonceng.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: PIKOCHAN RAPTOR on 18 May 2011, 07:52:07 PM
Permisi Sis/Bro, sy tny sst nih  :) :

Apakah Mantra Tiada Tara berefek jika hny dilafalkan dalam ht? Penjelasannya?

 _/\_ SSBS

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dhammadinna on 19 May 2011, 04:37:18 PM
Apakah Mantra Tiada Tara berefek jika hny dilafalkan dalam ht? Penjelasannya?

Itu mantra apa? tujuannya untuk apa?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: PIKOCHAN RAPTOR on 19 May 2011, 06:56:59 PM
Mantra Prajnaparamita ("gate gate paragate parasamgate bodhi svaha"), tujuan utamannya sedang sy cr th lbh dlm......
mungkin Anda bs memberi masukan.......

 _/\_ SSBS
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wang ai lie on 19 May 2011, 08:23:59 PM
Itu mantra apa? tujuannya untuk apa?
kalau bagi saya , mantra atau pun parita dan sutta mempunyai tujuan untuk memberikan pandangan, ketenangan bathin, melatih diri, mengontrol diri. tapi apa yang saya katakan belum tentu benar, barangkali member lain bisa memberikan jawaban yang lebih berkenan terhadap anda  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kullatiro on 19 May 2011, 09:30:23 PM
Beda bahasa dan tata cara. Kebanyakan Mahayana menggunakan bahasa Mandarin, atau Tibet (Vajrayana). Ada juga bahasa lain seperti Jepang, cuma belum pernah lihat kalau yang ini.
Sementara tata caranya biasanya lebih meriah, sering kali melibatkan alat musik seperti genta, simbal atau lonceng.

yang wa perhatikan bila kita ber Namaskara gatha, bersikap anjali pada saat akan menunduk ( meletakan ke dua tangan di lantai dan menyentuh kan kepala kelantai) pasti ada bunyi gong sebagai tanda.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dhammadinna on 20 May 2011, 08:18:01 AM
Permisi Sis/Bro, sy tny sst nih  :) :

Apakah Mantra Tiada Tara berefek jika hny dilafalkan dalam ht? Penjelasannya?

Mantra Prajnaparamita ("gate gate paragate parasamgate bodhi svaha"), tujuan utamannya sedang sy cr th lbh dlm......
mungkin Anda bs memberi masukan.......

 _/\_ SSBS

Dulu papa saya bilang, mantra "gate-gate, paragate...." berarti : "Pergi, pergilah, menyeberang ke pantai seberang". Tolong koreksi kalau salah.

Note: "pantai seberang" = Nibbana

Jadi mantra ini sepertinya adalah motivasi untuk berjuang menuju Nibbana. IMHO, tidak masalah apakah mantra itu dibaca dalam hati atau dengan bersuara. Yang penting adalah mengerti maknanya.

Ada teman saya yang senang melakukan kebaktian sendiri di rumah. Uniknya, dia tidak membaca mantra atau paritta, tapi membaca sutta. Sutta tersebut dibaca dengan bersuara. Dia bilang, agar selain bermanfaat untuk diri sendiri, siapa tau ada makhluk lain (makhluk yang tidak terlihat), yang turut mendengarkan khotbah Sang Buddha. Saya rasa ini ide yang bagus.

kalau bagi saya , mantra atau pun parita dan sutta mempunyai tujuan untuk memberikan pandangan, ketenangan bathin, melatih diri, mengontrol diri. tapi apa yang saya katakan belum tentu benar, barangkali member lain bisa memberikan jawaban yang lebih berkenan terhadap anda  _/\_

Awalnya sy berpikir bahwa mantra adalah kata-kata yang sedikit mistis, yang tidak jelas dari bahasa apa, dan apa artinya. Jadi, sampai di sini saya berpikir bahwa mantra adalah alat bantu untuk berkonsentrasi saja.

Tapi sekarang, saya berpendapat bahwa mantra adalah apapun yang sering kita pikirkan, lakukan, atau ucapkan, sehari-hari.

Misalnya kita berpikir dan mengucapkan: "saya benci dia, saya benci dia", lalu dilanjutkan dengan memikirkan berulang-ulang tentang kejahatan yang telah dia lakukan pada kita, atau tentang betapa menderitanya kita karena dia. Maka inilah, mantra kita. Mantra yang akhirnya menjadi belenggu (mempertebal kebencian kita).

Atau contoh lain, kita berpikir: "saya suka dia, saya suka dia", lalu kita memikirkan sisi luar biasa darinya, apalagi didramatisir dengan lagu-lagu cinta yang kita dengar berulang-ulang. Maka inilah mantra yang mempertebal kemelekatan kita, nafsu keinginan kita. Ini juga belenggu.

Jadi intinya, berhati-hatilah pada ucapan dan perbuatan, apalagi pikiran. Sudah banyak mantra dan belenggu yang tercipta selama kita hidup. Dan tentu saja cukup merepotkan dan menimbulkan penderitaan ;D Tapi kita cukup beruntung mengenal Dhamma, jadi bisa belajar pelan-pelan memutus belenggu.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: aitristina on 20 May 2011, 11:27:40 AM
guna mantra...hanya org yg tenang yg dapat mendapatkan manfaat dr membaca paritta...memang betul...dpt menenangkan pikiran ...terlebih lagi melatih fokus serta pikiran kita ...


pernah...

pas ada trouble in my life...mau bc paritta...anehnya gak bs! padahal awal diluar otak...heran khan... maybe saat itu g lagi gak tenang dan tidak dalam situasi kondisi yg memungkinkan baca paritta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: aitristina on 20 May 2011, 11:30:36 AM
tanya ya...apakah suasana vhr mempengaruhi kalian umat buddha utk berkunjung?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 20 May 2011, 11:38:18 AM
tanya ya...apakah suasana vhr mempengaruhi kalian umat buddha utk berkunjung?

klo dari aku pribadi iya....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wang ai lie on 20 May 2011, 05:03:59 PM
tanya ya...apakah suasana vhr mempengaruhi kalian umat buddha utk berkunjung?

pernah saya berkunjung ke vihara di luar kota, tempatnya nyaman, tenang, bikin pikiran ikut tenang... sampai saya pengin ke sana lagi.
inti nya , suasana vihara mempengaruhi saya untuk berkunjung  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: manusiatidakbiasa on 20 May 2011, 08:18:14 PM
tanya ya...apakah suasana vhr mempengaruhi kalian umat buddha utk berkunjung?

Iyalah
Bayangin aja kalau Vihara ada di sebelah pabrik yang penuh debu dan sangat ribut.
Jangankan kebaktian, mau datang aja malas.

Suasana apa nih yang dimaksud?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: BeeReaper on 22 May 2011, 04:43:25 PM
Iyalah
Bayangin aja kalau Vihara ada di sebelah pabrik yang penuh debu dan sangat ribut.
Jangankan kebaktian, mau datang aja malas.

Suasana apa nih yang dimaksud?

Tentu sj suasana lingkungan di sekitar Vihara
Bayangin aja kalo di sebelah Vihara ada bengkel mobil
pade buyar tuh kalo lg meditate
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 25 May 2011, 03:58:30 PM
Tentu sj suasana lingkungan di sekitar Vihara
Bayangin aja kalo di sebelah Vihara ada bengkel mobil
pade buyar tuh kalo lg meditate

yoi vihara yang tenang dan sejuk sangat cocok buat meditasi dan banyak pengunjungnya juga karena senang..

tapi kalau mencari tempat meditasi yang benar2 tenang selamanya dan ga bakal diganggu juga tidak ada rasanya..

mungkin kalau tempatnya agak ribut bisa buat latihan menyadari bahwa adalah kondisi tenang dan sejuk itu memang tidak kekal
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: itong on 28 May 2011, 01:36:14 PM
Salam sejahtera semua teman-teman...  _/\_

Thread ini dibuat karena saya melihat antusias dari rekan-rekan yang cukup besar pada Board Buddhisme untuk Pemula ini. Saya bermaksud untuk menjadikan thread ini sebagai forum tanya-jawab seputar Buddhisme, khususnya untuk rekan-rekan yang ingin menggali pemahaman lebih lanjut tentang Buddhisme. Topik pertanyaannya bebas, asal masih berada dalam jalur sudut pandang Ajaran Sang Buddha. Saya harap thread ini dapat memfasilitasi rekan-rekan yang masih pemula, dan juga sebagai media bacaan yang ringkas, menyenangkan dan mencerahkan.

Untuk menjaga kenyamanan di thread ini, ada beberapa ketentuan yang saya buat, yaitu :
1) Thread ini adalah dari, oleh dan untuk kita bersama. Oleh karena itu, semua rekan boleh memberikan pertanyaan atau menyampaikan jawabannya masing-masing.
2) Thread ini adalah kolom tanya-jawab seputar Buddisme untuk pemula. Oleh karena itu, semua rekan diharapkan untuk tetap menjaga format Q&A ini.
3) Postingan yang hanya berisikan pernyataan Out of Topic, akan saya tindak-lanjuti dengan tegas; dengan atau tanpa pemberitahuan sebelumnya.
4) Semua pertanyaan, jawaban maupun pernyataan harus disampaikan dengan bahasa yang sopan.

Semoga semua berbahagia.

itong newbie di sini, mhn pencerahannya kokoh & cicik semuannya  ^:)^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 30 May 2011, 01:54:29 PM
 _/\_
bro dan sis semua, mau tanya...

apakah dlm buddhist theravada mengakui adanya buddha yang akan datang, yaitu buddha maitreya?

aku search di internet dan menemukan dari wikipedia sebagai berikut.

Dalam agama Buddha, Bodhisattva Maitreya adalah Buddha yang akan datang. Dalam bahasa Tionghoa, Maitreya terkenal sebagai Mile Pusa (彌勒菩薩).

Dalam agama Buddha diajarkan bahwa buddha merupakan sebuah gelar, sehingga Buddha bukanlah menunjuk kepada Buddha Sakyamuni saja. Buddha yang akan datang setelah Buddha Sakyamuni adalah Buddha Maitreya yang sekarang ini masih bergelar sebagai bodhisattva (calon Buddha).


Jika benar demikian, bagaimana bisa diketahui berikut nama dari buddha yg akan datang?
apa Buddha Gotama sendiri pernah mengatakan hal ini? adakah sutta yg menyatakan hal tersebut?

terima kasih sebelumnya...
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 30 May 2011, 02:00:06 PM
salah satu referensinya... http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_26:_Cakkavati-Sihanada_Sutta
dibaca sampe habis yaaaa
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: itong on 30 May 2011, 08:18:43 PM
salam kokoh cicik semuannya, langsung 2 the point ya  ^:)^
10 contoh pekerjaan/profesi yg istilahnnya halal menurut buddhist (sesuai dgn mata pencaharian bnr)?
arigato  ^:)^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 30 May 2011, 08:32:44 PM
aku coba yaaa
1. jual-beli bahan bangunan
2. jual-beli komputer/HP/ pulsa..dll
3. konsultan
4. president/ anggota dpr/mpr
5.kontraktor
6. tukang becak, sopir angkot, tukang ojek
7. maskapai penerbangan, transportasi, kapal, ekspedisi
8. petani, tukang kebun, tukang sayur
9. dokter
10. jual beli hasil bumi
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: itong on 30 May 2011, 08:41:36 PM
aku coba yaaa
1. jual-beli bahan bangunan
2. jual-beli komputer/HP/ pulsa..dll
3. konsultan
4. president/ anggota dpr/mpr
5.kontraktor
6. tukang becak, sopir angkot, tukang ojek
7. maskapai penerbangan, transportasi, kapal, ekspedisi
8. petani, tukang kebun, tukang sayur
9. dokter
10. jual beli hasil bumi

kalo:
 [at]  it programmer, teknisi com?
 [at]  model, artis, penyayi?
 [at]  terapis fisik (ahli pijat, akupuntur, sinsei, dll)?
 [at]  tukang jahit, kain, tekstil?
 [at]  pengrajin mebel, pengrajin kesenian kayu?
bgmn?

btw, kokoh nm lengkapnnya ronald frank ya?
 ^:)^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 30 May 2011, 08:48:44 PM
kalo:
 [at]  it programmer, teknisi com?
 [at]  model, artis, penyayi?
 [at]  terapis fisik (ahli pijat, akupuntur, sinsei, dll)?
 [at]  tukang jahit, kain, tekstil?
 [at]  pengrajin mebel, pengrajin kesenian kayu?
bgmn?

btw, kokoh nm lengkapnnya ronald frank ya?
 ^:)^
boleh tuh semua....

bukan..itu bukan nama lengkap ku
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: itong on 30 May 2011, 08:54:26 PM
boleh tuh semua....

bukan..itu bukan nama lengkap ku

 :)) itong pikir kokoh ronald frank, kalo mis kokoh rf, itong bs belajar cr2 pdktnya (itong prnh googling www.pencinta-wanita.com)

slm  :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 30 May 2011, 09:16:05 PM
:)) itong pikir kokoh ronald frank, kalo mis kokoh rf, itong bs belajar cr2 pdktnya (itong prnh googling www.pencinta-wanita.com)

slm  :)
.... bused dah....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wang ai lie on 31 May 2011, 12:41:33 AM
.... bused dah....

nah lho bro...ketahuan.. ternyata oh ternyata.. =))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: William_phang on 31 May 2011, 07:09:02 AM
kayaknya kalo aktris/aktor pemain film kurang cocok deh...coba seacrh sudah pernah bahas panjang lebar di thread sebelumnya....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wang ai lie on 31 May 2011, 07:11:42 AM
kayaknya kalo aktris/aktor pemain film kurang cocok deh...coba seacrh sudah pernah bahas panjang lebar di thread sebelumnya....

apalagi jaman sekarang artis/aktor kebanyakan mengumbar sensualitas, beradegan sex , apa tidak melanggar sila?
Title: [ask] penghapusan dosa
Post by: coolfx89 on 03 June 2011, 12:22:56 PM
selamat pagi saudara-saudara ku..
saya ingin bertanya mengenai sutra buddha, tepatnya The Dharani Sutra of the Buddha on Longevity the Extinction of offence and the Protection of young Children
di sutra tersebut ada dikatakan bahwa dosa dapat dihapus jika melakukan perbuatan baik..
yang mau saya tanyakan apakah ada aliran ajaran Buddha yang mendukung penghapusan dosa?
saya sempat mengepost sutra ini di suatu forum dan salah satu member mengatakan bahwa sutra ini ngawur dan mengatakan bahwa ini bukanlah ajaran aliran Buddha dengan alasan sebagai berikut

Quote
8 PERSAMAAN THERAVADA DAN MAHAYANA (MENURUT KONGRES SANGHA BUDDHIS SEDUNIA DI SRI LANGKA, DESEMBER 1966)

1. BUDDHA GOTAMA SEBAGAI GURU SUCI JUNJUNGAN YANG MEMBABARKAN DHAMMA

2. BERLINDUNG KEPADA TIRATANA (BUDDHA, DHAMMA DAN SANGHA)

3. SAMA-SAMA MENGAKUI BAHWA JALAN KEHIDUPAN INI TIDAK MENGIKUTI KEHENDAK DEWA, KARENA JIKA MENGIKUTI KEHENDAK DEWA, MAKA PERBUATAN BAIK DAN BURUK TIDAK ADA ARTINYA LAGI

4. MENGAKUI AJARAN EMPAT KEBENARAN MULIA

5. MENGAKUI AJARAN PATICCA SAMUPPADA

6. MENGAKUI AJARAN TILAKKHANA

7. MENGAKUI TERDAPAT 3 JALAN MEREALISASI KESEMPURNAAN SESUAI KEMAMPUAN
INDIVIDU, YAITU:
* SEBAGAI SAVAKA BUDDHA
* SEBAGAI PACCEKA BUDDHA
* SEBAGAI SAMMASAM BUDDHA

8. MENGAKUI 37 FAKTOR YANG DAPAT MEMBAWA KE KEBAHAGIAAN KEKAL
(BODHIPAKKHIYA DHAMMA):
* SATIPATTHANA 4
* SAMMAPPADHANA 4
* IDDHIPADA 4
* INDRIYA 5
* BALA 5
* BOJJHANGA 7
* ARIYA MAGGA 8


Nah kriteria apakah itu agama Buddha atau tidak, tergantung dari 8 kriteria diatas.
Jika satu saja tidak terpenuhi, misal aliran itu ada penghapusan dosa, berarti aliran itu sebenarnya bukan buddhism

member lain yang mempelajari aliran Theravada mengatakan bahwa memang di dalam ajaran Theravada tidak terdapat penghapusan dosa tapi tidak mengetahui dengan baik ajaran aliran Buddha lainnya.

bagi teman-teman yang ingin mengetahui isi sutra ini dapat membacanya di therad ini
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=466.0 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=466.0)

mungkin ada teman-teman di sini yang bisa membantu memberi penjelasan untuk menjawab keraguan saya ini.
terima kasih buat teman-teman yang sudah mau membantu,
maaf kalo saya salah tempat dalam bertanya
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kakao on 03 June 2011, 01:10:22 PM
kalau penghapusan dosa keknya belm pernah denger, tapi kalau kamma yang tdk berkondisi itu pernah denger sedikit yaitu ahosi kamma kalau nggak salah. Hukum karma adalah hukum yang meliputi perbuatan badan jasmani, ucapan dan pikiran, baik itu perbuatan baik atau perbuatan buruk, dan tidak mengenal kondisi, tua, muda, ganteng, jelek, wanita, ataupun pria ataupun AC/DC, dan dilandasi oleh cetana, dan akan menghasilkan dan dipetik oleh sipembuatnya sendiri.
aq teringat Y.A Angulimala Thera,..beliau semasa hidup melakukan pembunuhan manusia, hampir seribu nyawa, tapi beliau nggak bisa menghapuskan karmanya, yaitu digebukin orang sekampung, juga Bhante Y.A.Mogallana, walaupun memiliki kesaktian dan harus menerima karma lampaunya yaitu dibunuh orang beramai2 dan jasadnya dihancurkan, namun hidup lagi dan merealisasi mahaparinibbana, tetap harus menerima karmanya walaupun ia bisa menghindari dan jago dalam ilmu kesaktian.
kalau agama buddha mendukung penghapusan dosa ini, tanggung jawab sebagai manusia sdh tdk ada lagi,..maka umat akan berpikir, dosanya sdh diampuni, atau dihapuskan, maka dia siap melakukan dosa lagi, bertobat lagi, trus berbuat lagi,..takkan ada habisnya. Agama buddha menekankan Hukum Karma yang harus diimani oleh umatnya, bukan menakuti, lakukan kejahatan akan menuai kejahatan, lakukan kebaikan akan menuai kebaikan.
melantunkan sutra mungkin maksudnya setelah mendengar sutra dan membaca sutra org tersebut menjadi sadar dan tercerahkan dg sifat2 luhur seorang buddha, dan seterusnya berlaku baik dimasyarakat sehingga orang yang tadinya memiliki ketidak sempurnaan dalam hidupnya menjadi sedikit lebih baik setelah membaca dan menghafal sutra tersebut, itu jg baik, karena dg mendengar sutra atau membaca pikirannya menjadi tenang dan terkendali, sehingga niat buruk menjadi hilang, dsb,..mungkin juga terjadi ahosi kamma, ketika pikirannya ingin menyakiti makhluk lain, tiba2 mendengar sutra menjadi lupa dan terbawa sambil ikut melafalkan sutra itu. ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 03 June 2011, 09:15:27 PM
selamat pagi saudara-saudara ku..
saya ingin bertanya mengenai sutra buddha, tepatnya The Dharani Sutra of the Buddha on Longevity the Extinction of offence and the Protection of young Children
di sutra tersebut ada dikatakan bahwa dosa dapat dihapus jika melakukan perbuatan baik..
yang mau saya tanyakan apakah ada aliran ajaran Buddha yang mendukung penghapusan dosa?
saya sempat mengepost sutra ini di suatu forum dan salah satu member mengatakan bahwa sutra ini ngawur dan mengatakan bahwa ini bukanlah ajaran aliran Buddha dengan alasan sebagai berikut

member lain yang mempelajari aliran Theravada mengatakan bahwa memang di dalam ajaran Theravada tidak terdapat penghapusan dosa tapi tidak mengetahui dengan baik ajaran aliran Buddha lainnya.

bagi teman-teman yang ingin mengetahui isi sutra ini dapat membacanya di therad ini
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=466.0 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=466.0)

mungkin ada teman-teman di sini yang bisa membantu memberi penjelasan untuk menjawab keraguan saya ini.
terima kasih buat teman-teman yang sudah mau membantu,
maaf kalo saya salah tempat dalam bertanya
 _/\_


menarik...
sebenarnya ada bbrp cara yg kelihatannya seperti menghapus dosa (lebih tepatnya menghapus kamma buruk)..ingat..kelihatannya saja loh
yaitu saat kamma pemotong dtg.. yaitu dikarenakan kamma baik yg lebih kuat dtg di saat kamma buruk lg berlangsung...
seakan2... masalah atau sakit tiba2 sembuh...
nah itu kelihatannya saja.. krn..ada kemungkinan kamma buruk yg kepotong td bisa berbuah lg di kehidupan berikutnya

tp ada cara yg bisa bener2 ampuh agar kamma buruk tidak berbuah lagi..dikarenakan tidak ada kondisi untuk berbuah selama2nya.... yaitu menjadi arahat dan parinibanna...  :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: coolfx89 on 04 June 2011, 12:16:55 AM
hmm..jadi dapat dikatakan bahwa dalam semua aliran Buddha tidak mengenal penghapusan dosa atau memang ada aliran yang meyakininya?
karena yang saya tangkap dari Sutra ini adalah murni penghapusan dosa bukan seperti yang dikatakan bro The Ronald  :).
dan kalo menurut bro kakao saya dapat simpulkan tidak meyakini adanya penghapusan dosa (maaf kalo saya salah menyimpulkan  ^:)^ .)

saya ingin mengutip beberapa kalimat dari sutra tersebut

Quote
Ada lagi, Mansjuhri, setelah Saya moksa, di dunia 5 kejahatan, jika ada yang setelah meninggal, dalam 7 hari atau 49 hari, sanak saudaranya yang masih hidup, sanak saudaranya yang masih hidup dapat melakukan kabajikan untuknya. Maka almarhumah akan menerima seperttujuh dari pahala tersebut.”
Sebaliknya, dalam 49 hari, jika ada orang dalam kehidupan sekarang dapat berhenti melakukan perbuatan duniawi dan mau menulis, memberi persembahan berupa dupa, bunga, kepada Sutra ini dan memberikan penghormatan kepada Sang Buddha. Juga menyediakan makanan vegetarian sebanyak 7 kali sebagai persembahan kepada Sangha. Maka kebaikan yang terkumpul akan sebanyak pasir di sungai gangga.”
Dengan melakukan hal ini, orang tersebut dikehidupan sekarang bisa berumut panjang. Ia tidak akan jatuh menderita di 3 alam sengsara. Jika ia telah meninggal dunia , keturunanya akan menggunakan warisan kekayaanya untuk berdana kepada orang miskin dan memberi persembahan kepada Buddha-Buddha di sepuluh penjuru. Jika mereka dapat melakukan kebajikan ini, maka pahala kebajikan akan diterima seluruhnya oleh almarhumah.”

bagaimana pendapat teman2 dari kutipan tersebut? (terutama oleh teman2 Mahayana karena setau saya Boddhisatva Mansjuhri terdapat pada ajaran Mahayana.) apakah meyakini akan pelimpahan berkat tersebut? karena menurut saya pelimpahan berkat tersebut boleh dikatakan sama dengan penghapusan dosa, apakah sutra ini diakui di aliran Mahayana atau mungkin ada aliran lain (maaf saya pemula dalam ajaran Buddha, saya bahkan kurang mengetahui apa perbedaan dari aliran-aliran tersebut  :) )

oh iya..saya ada menemukan gambar ini
(http://2.bp.blogspot.com/_5XSzDHUY-0s/SSPzaMLI-SI/AAAAAAAAAus/E5e3yldtG28/s320/Image000.jpg)

apakah mungkin penghapusan dosa ada pada sekte Sukhavati (Pure Land / Tanah Suci) ?
karena di banner tersebut tertulis acara khotbah tersebut diselenggarakan oleh Sukhavati Education Centre, Medan
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunyata on 04 June 2011, 01:03:29 AM
Mungkin yang dalam gambar tersebut dosa yang dimaksud adalah kebencian. Bisa saja...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 04 June 2011, 07:21:14 AM
yah..begitulah kurang lebih menurut Theravada, untuk pertanyaan mu secara Buddhist..lebih cocok adakah penghapusan kamma buruk?
soalnya dosa dlam agama buddha..di artikan kebencian...tp aku tau dosa yg kmu maksud...
klo di Theravada.... pelimpahan jasa, bukan  menghapus kamma buruk  tp paling tinggi adalah menjadi kamma pemotong
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 15 June 2011, 09:22:30 AM
 _/\_
para senior..... mau tanya...
1. kenapa ada penggolongan akusala kamma, kenapa ada garuka kamma?
mengapa membunuh orang tua merupakan kamma buruk yg sangat besar, demikian juga membunuh arahat?
apa bedanya, kan sama2 makhluk hidup... dan utk arahat hanya berbeda dari sisi konsep pemikiran dlm memandang kehidupan?
2. apakah dlm ajaran sang buddha menguak adanya makhluk sederajat dengan alam manusia (dimana kebahagiaan dan kesedihan seimbang) tapi bukan sebagai manusia di bumi..? karena sejauh yg aku pernah baca, sekalipun sang buddha bisa melihat kehidupan2 lampaunya, tetap saja yg terkuak adalah beliau sebagai manusia, atw mungkin kisah yg menceritakan arahat yg dlm kehidupan lampaunya sebagai kelelawar.... tetap saja itu menceritakan kehidupan di bumi.

terima kasih sebelumnya....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kakao on 15 June 2011, 09:56:42 AM
_/\_
para senior..... mau tanya...
1. kenapa ada penggolongan akusala kamma, kenapa ada garuka kamma?
mengapa membunuh orang tua merupakan kamma buruk yg sangat besar, demikian juga membunuh arahat?
apa bedanya, kan sama2 makhluk hidup... dan utk arahat hanya berbeda dari sisi konsep pemikiran dlm memandang kehidupan?
2. apakah dlm ajaran sang buddha menguak adanya makhluk sederajat dengan alam manusia (dimana kebahagiaan dan kesedihan seimbang) tapi bukan sebagai manusia di bumi..? karena sejauh yg aku pernah baca, sekalipun sang buddha bisa melihat kehidupan2 lampaunya, tetap saja yg terkuak adalah beliau sebagai manusia, atw mungkin kisah yg menceritakan arahat yg dlm kehidupan lampaunya sebagai kelelawar.... tetap saja itu menceritakan kehidupan di bumi.

terima kasih sebelumnya....
kakao bukan senior mau coba sharing
1.adanya akusala kamma karena adanya kusala kamma, ada buruk ada baik, ada hitam, ada putih ,ada yang jelek dan yang ganteng, kecil , gede itu diatur oleh hukum sebab musabab yang saling ketergantungan. garuka kamma karma berat yang intinya kl kita lakukan kita bisa masuk neraka avicci, orang tua adalah buddha hidup, arahat juga sama makhluk hidup, cuma jasa2 yang mereka berikan pada kita begitu besar, contoh orang tua, mama kamu mengandung 9 bulan(coba km bawa batu ukuran 5-10 kilo ikat diperut kamu bawa selama 9 bulan)bayangkan penderitaan mama kamu, trus mama km yang dulu cantik,..perutnya membesar dan berubah tdk cantik lagi karena melahirkan kamu, ayah kamu, mencari nafkah untuk biaya sekolah kamu, melindungi kamu dari bahaya, bertanggung jawab atas perbuatan kamu, lalu ibu kamu memberikan kamu makan tiap hari dan selalu memberi yang terbaik buat kamu, orang tua rela kelaparan demi anaknya makan sesuatu.jasa ortu kamu blm bisa dibalas maka jika dibunuh km masih berhutang sama mereka dan nggak akan bisa kamu tebus, ya pastilah neraka tempatmu, demikian jg arahat, menjadi seorang arahat itu sangat sulit dan melewati beberapa kelahiran, jika km membunuh arahat km menyetop sseorang arahat berbuat kebajikan untuk org lain dg kata lain km memutus karma baik beliau, ya pastilah neraka tempatnya untuk yang membunuh arahat.
2.kehidupan lampau buddha gotama sebelum menjadi buddha memang banyak menjadi manusia, hewan namun km bayangkan jk dulu petapa sumedho tdk memiliki tekad tuk menjadi buddha ketika Buddha Padumuttara akan melewati lumpur, pertapa sumedho menjembataninya dg tubuhnya dan bertekad akan menjadi samma sambuddha, bayangkan jika saat itu petapa sumedho lahir dialam dewa, pasti akan lama mencapai pencerahannya, dialam dewa semua tersedia, dan tekad beliau kala itu akan menjadi sammasambuddha dialam manusia dan memberikan ajaran pada manusia seperti Buddha Padumuttara.karena dialam manusia ini sebenarnya alam netral, kita bisa mencapai nibbana, bahkan bisa neraka terdalam sekalipun, waktu itu jg ada seorang batara(mungkin batara Indra) yang menjaga pertapa Sumedho dan membantu tekad nya. jd logikanya semua bisa terjadi saat dialam manusia aja. ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 15 June 2011, 10:24:22 AM
thanks 4 sharingnya bro kakao... tp aku kurang puaaasss...  ;D  maksudku begini:
kakao bukan senior mau coba sharing
1.adanya akusala kamma karena adanya kusala kamma, ada buruk ada baik, ada hitam, ada putih ,ada yang jelek dan yang ganteng, kecil , gede itu diatur oleh hukum sebab musabab yang saling ketergantungan. garuka kamma karma berat yang intinya kl kita lakukan kita bisa masuk neraka avicci, orang tua adalah buddha hidup, arahat juga sama makhluk hidup, cuma jasa2 yang mereka berikan pada kita begitu besar, contoh orang tua, mama kamu mengandung 9 bulan(coba km bawa batu ukuran 5-10 kilo ikat diperut kamu bawa selama 9 bulan)bayangkan penderitaan mama kamu, trus mama km yang dulu cantik,..perutnya membesar dan berubah tdk cantik lagi karena melahirkan kamu, ayah kamu, mencari nafkah untuk biaya sekolah kamu, melindungi kamu dari bahaya, bertanggung jawab atas perbuatan kamu, lalu ibu kamu memberikan kamu makan tiap hari dan selalu memberi yang terbaik buat kamu, orang tua rela kelaparan demi anaknya makan sesuatu.jasa ortu kamu blm bisa dibalas maka jika dibunuh km masih berhutang sama mereka dan nggak akan bisa kamu tebus, ya pastilah neraka tempatmu, demikian jg arahat, menjadi seorang arahat itu sangat sulit dan melewati beberapa kelahiran, jika km membunuh arahat km menyetop sseorang arahat berbuat kebajikan untuk org lain dg kata lain km memutus karma baik beliau, ya pastilah neraka tempatnya untuk yang membunuh arahat.
bro, bukannya aku berpikir yg aneh2, dan bermaksud kurang ajar... tp coba kalo sudut pandang kita netral..
orang tua makhluk yg berkehendak dan bertumimbal lahir, karena mereka, sekarang ada kita. lepas dari itu, ttg jasa2 mereka membesarkan kita... bukankah bisa juga dpandang bahwa itu adalah konsekuensi dari keputusan yg mereka ambil atas perbuatan mereka, sehingga aku ada sekarang ini... bisa dbilang kamma phalla juga.
jika dpandang dari aku sebagai seorang anak, bukankah itu merupakan buah kamma ku mendapatkan keluarga yg penuh perhatian dan merawat aku sejak kecil... kan pikiran kita yg menjadi pelindung kita sendiri...
arahat, ya.. mereka memang orang suci... lepas dari kesulitan2 yg mereka jalani utk menjadi seorang arahat, bukankah mereka juga saat itu merupakan mahkluk hidup? aku pernah membaca di forum ini juga, ada yg berpendapat bahwa mahkluk suci dengan mahkluk hidup lainnya, sama dalam fisik, atau wujud jasmani, hanya saja berbeda dari sisi memandang kehidupan.

nah dari pemikiran ku yg seperti itu kemudian timbul, kenapa kok akusala kamma dibedakan dari membunuh makhluk biasa dengan orang tua atau arahat? kan sama2 tindakan membunuh, cuma objek sasarannya saja yg berbeda... nah kemudian apa yg membedakan objek sasaran itu? itu yg aku pertanyakan...

2.kehidupan lampau buddha gotama sebelum menjadi buddha memang banyak menjadi manusia, hewan namun km bayangkan jk dulu petapa sumedho tdk memiliki tekad tuk menjadi buddha ketika Buddha Padumuttara akan melewati lumpur, pertapa sumedho menjembataninya dg tubuhnya dan bertekad akan menjadi samma sambuddha, bayangkan jika saat itu petapa sumedho lahir dialam dewa, pasti akan lama mencapai pencerahannya, dialam dewa semua tersedia, dan tekad beliau kala itu akan menjadi sammasambuddha dialam manusia dan memberikan ajaran pada manusia seperti Buddha Padumuttara.karena dialam manusia ini sebenarnya alam netral, kita bisa mencapai nibbana, bahkan bisa neraka terdalam sekalipun, waktu itu jg ada seorang batara(mungkin batara Indra) yang menjaga pertapa Sumedho dan membantu tekad nya. jd logikanya semua bisa terjadi saat dialam manusia aja. ;D
;D
iya bro... aku setuju... tp tidak sesuai dengan yg aku pertanyakan...

tp, tetep terima kasih buat sharing nya bro kakao...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kakao on 15 June 2011, 10:46:41 AM
thanks 4 sharingnya bro kakao... tp aku kurang puaaasss...  ;D  maksudku begini:bro, bukannya aku berpikir yg aneh2, dan bermaksud kurang ajar... tp coba kalo sudut pandang kita netral..
orang tua makhluk yg berkehendak dan bertumimbal lahir, karena mereka, sekarang ada kita. lepas dari itu, ttg jasa2 mereka membesarkan kita... bukankah bisa juga dpandang bahwa itu adalah konsekuensi dari keputusan yg mereka ambil atas perbuatan mereka, sehingga aku ada sekarang ini... bisa dbilang kamma phalla juga.
jika dpandang dari aku sebagai seorang anak, bukankah itu merupakan buah kamma ku mendapatkan keluarga yg penuh perhatian dan merawat aku sejak kecil... kan pikiran kita yg menjadi pelindung kita sendiri...
arahat, ya.. mereka memang orang suci... lepas dari kesulitan2 yg mereka jalani utk menjadi seorang arahat, bukankah mereka juga saat itu merupakan mahkluk hidup? aku pernah membaca di forum ini juga, ada yg berpendapat bahwa mahkluk suci dengan mahkluk hidup lainnya, sama dalam fisik, atau wujud jasmani, hanya saja berbeda dari sisi memandang kehidupan.

nah dari pemikiran ku yg seperti itu kemudian timbul, kenapa kok akusala kamma dibedakan dari membunuh makhluk biasa dengan orang tua atau arahat? kan sama2 tindakan membunuh, cuma objek sasarannya saja yg berbeda... nah kemudian apa yg membedakan objek sasaran itu? itu yg aku pertanyakan...
 ;D
iya bro... aku setuju... tp tidak sesuai dengan yg aku pertanyakan...

tp, tetep terima kasih buat sharing nya bro kakao...
iy aq jg berpikiran mungkin itulah kenapa surga ada tingkatan, neraka ada kelas tingkatan pula, karena perbuatan  dan karma setiap orang tidak lah sama.tungu master2 aja lah kakao jg numpang nyimak aj ;D ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 15 June 2011, 10:53:16 AM
nah dari pemikiran ku yg seperti itu kemudian timbul, kenapa kok akusala kamma dibedakan dari membunuh makhluk biasa dengan orang tua atau arahat? kan sama2 tindakan membunuh, cuma objek sasarannya saja yg berbeda... nah kemudian apa yg membedakan objek sasaran itu? itu yg aku pertanyakan...
 ;D
iya bro... aku setuju... tp tidak sesuai dengan yg aku pertanyakan...

tp, tetep terima kasih buat sharing nya bro kakao...

Arahat Sammasambuddha, Savaka, dan orang tua merupakan makhluk-makhluk yang punya jasa besar. Jika berdana berdana ataupun melakukan perbuatan baik kepada mereka akan menghasilkan karma baik yang besar. Begitu pula sebaliknya, jika melakukan perbuatan yang buruk kepada salah satu dari mereka maka akan mendapatkan karma buruk yang besar pula.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 15 June 2011, 11:06:09 AM
Arahat Sammasambuddha, Savaka, dan orang tua merupakan makhluk-makhluk yang punya jasa besar. Jika berdana berdana ataupun melakukan perbuatan baik kepada mereka akan menghasilkan karma baik yang besar. Begitu pula sebaliknya, jika melakukan perbuatan yang buruk kepada salah satu dari mereka maka akan mendapatkan karma buruk yang besar pula.
Kalo misalnya orangtuanya membenci anaknya, suka menyiksa ato bahkan membuangnya apakah tetap memiliki jasa yg besar?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 15 June 2011, 11:12:37 AM
Arahat Sammasambuddha, Savaka, dan orang tua merupakan makhluk-makhluk yang punya jasa besar. Jika berdana berdana ataupun melakukan perbuatan baik kepada mereka akan menghasilkan karma baik yang besar. Begitu pula sebaliknya, jika melakukan perbuatan yang buruk kepada salah satu dari mereka maka akan mendapatkan karma buruk yang besar pula.
thanks bro rooney...
tapi itu tidak menjawab pertanyaannya... apa yg membedakan orang tua, makhluk2 suci, dengan makhluk2 biasa(diluar kategori itu)..?
thanks b4...  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 15 June 2011, 11:20:28 AM
thanks bro rooney...
tapi itu tidak menjawab pertanyaannya... apa yg membedakan orang tua, makhluk2 suci, dengan makhluk2 biasa(diluar kategori itu)..?
thanks b4...  _/\_

Yang membedakannya mungkin parami dan kedalaman praktek Jalan Mulia Berunsur delapan ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: bawel on 15 June 2011, 12:06:15 PM
Kalo misalnya orangtuanya membenci anaknya, suka menyiksa ato bahkan membuangnya apakah tetap memiliki jasa yg besar?

orang tua itu berjasa besar karena memberi kesempatan untuk mahkluk lain terlahir sehingga dapat berusaha untuk mencapai tingkat kesucian bahkan menjadi buddha ;D.

mengenai anak yang dibenci atau disiksa atau dibuang itu adalah buah kamma si anak, tapi si anak dengan terlahir di sini mempunyai kesempatan yang besar untuk mengetahui, memahami dan mempraktekkan dhamma dengan sempurna ;D.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kakao on 15 June 2011, 12:12:31 PM
Kalo misalnya orangtuanya membenci anaknya, suka menyiksa ato bahkan membuangnya apakah tetap memiliki jasa yg besar?
sebenernya banyak juga sih orangtua kayak gitu, nah agar nggak bikin karma buruk ma org tua, apapun tindakan orang tua adalah masa lalu,..tinggalkan aja, buat sekarang hal2 yang lebih baik, kita harus jd contoh anak2 yang nggak membenci ortu kita walaupun diperlakukan tdk baik ;D
pupuskan niat jahat kita pd orang tua, kita maklumi ortu kita melakukan itu dulu mungkin karena ada tekanan entah ekonomi, bathin dll, dan kita anak2nya tetap belajar Dhamma untuk lebih bijak dan sabar menghadapi kehidupan ini ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 15 June 2011, 12:34:58 PM
_/\_
para senior..... mau tanya...
1. kenapa ada penggolongan akusala kamma, kenapa ada garuka kamma?
mengapa membunuh orang tua merupakan kamma buruk yg sangat besar, demikian juga membunuh arahat?
apa bedanya, kan sama2 makhluk hidup... dan utk arahat hanya berbeda dari sisi konsep pemikiran dlm memandang kehidupan?
2. apakah dlm ajaran sang buddha menguak adanya makhluk sederajat dengan alam manusia (dimana kebahagiaan dan kesedihan seimbang) tapi bukan sebagai manusia di bumi..? karena sejauh yg aku pernah baca, sekalipun sang buddha bisa melihat kehidupan2 lampaunya, tetap saja yg terkuak adalah beliau sebagai manusia, atw mungkin kisah yg menceritakan arahat yg dlm kehidupan lampaunya sebagai kelelawar.... tetap saja itu menceritakan kehidupan di bumi.

terima kasih sebelumnya....
Ini pertanyaan yang juga terpikirkan oleh saya. Dan sampai hari ini juga saya belum dapat jawaban yang pasti. Karena cara kerja hukum kamma termasuk salah satu hal diluar kemampuan pikiran kita. Jadi kita hanya bisa mengira-ngira.

Disebut akusala kamma (kehendak jahat/buruk)karena kamma dilihat berdasarkan sifat-nya.
 Disebut garuka kamma (kamma berat) karena kamma dilihat dari hasil/akibat yang diterima. Jika dalam hal baik maka disebut Kusala Garuka Kamma. Jika dalam hal buruk disebut Akusala Garuka Kamma

Saya pribadi melihat cara kerja hukum kamma seperti orang yang melakukan tarik tambang. Hasil kamma yang kita inginkan/wujudkan adalah lawan tarik tambang. Dan lawan tarik tambang itu bekerja dengan  menyesuaikan/mengimbangi dengan tenaga/kemampuan yang kita keluarkan.
Jika kita mengeluarkan tenaga besar maka lawan juga menyediakan kapasitas sebesar itu sehingga tali-nya bisa tegang. Tali tegang ini kita anggap kamma yang terjadi.

Mengapa membunuh orang tua/arahat menghasilkan kamma buruk yang besar? Karena mereka termasuk orang-orang yang memberikan jasa besar tapi dalam hal yang berbeda.
Orang tua karena melalui merekalah maka kita ada. Dan kita akan bertanya, bukankah kita tidak minta dilahirkan? Dengan daya ingat kita sekarang maka kita berbicara seperti itu. Tapi kita tidak ingat apa yang kita inginkan dulu. Jika tidak ada keinginan maka kita tidak akan terlahir lagi pada si A atau si B dll. Jadi keberadaan kita karena semua faktor-faktor pendukung untuk kita menjadi ada sudah lengkap.

Mungkin sutta ini bisa sedikit membantu: DN 15 Mahanidana sutta

21. ‘Aku mengatakan: “Kesadaran mengondisikan batin-dan-jasmani.” ... [63] jika kesadaran tidak masuk ke dalam rahim ibu, akankah batin-dan-jasmani berkembang di sana?’ ‘Tidak, Bhagavā.’

‘Atau jika kesadaran, setelah memasuki rahim ibu, kemudian dibelokkan, akankah batin-dan-jasmani itu dilahirkan dalam kehidupan ini?’ ‘Tidak Bhagavā.’ ‘Dan jika kesadaran dari makhluk muda tersebut, laki-laki atau perempuan, dipotong, akankah batin-dan-jasmani tumbuh, berkembang dan dewasa?’ ‘Tidak, Bhagavā.’ ‘Oleh karena itu, Ānanda, kesadaran ini adalah akar, penyebab, asal-mula, kondisi bagi batin-dan-jasmani.’

Jadi tanpa orang tua maka keberadaan kita juga tidak mungkin terjadi.

Mengenai arahat, saya pikir mungkin karena seorang arahat memberikan jasa besar karena bisa memberikan jalan kebebasan pada kita. Arahat seperti lahan yang sangat subur. Yang jika ditanami bibit akan menghasilkan panen terbaik yang bisa kita miliki. Dan jika kita menghancurkan sebuah lahan yang subur, bukan hanya kita yang tidak bisa menanam tapi juga orang lain. Bukan hanya kita yang kelaparan tapi juga orang lain.

Dan satu lagi karena arahat sudah mencapai kebebasan jadi dia lepas dari sistem hukum kamma. Jadi tidak seperti tarik tambang lagi. Sistem-nya berubah menjadi dinding elastis yang bekerja seperti per. Sesuatu yang netral dan hanya menunggu tindakan kita. Jika kamu melemparkan bola ke dinding tersebut, maka dinding tersebut akan memantulkan kembali bola tersebut dengan kekuatan yang jauh lebih besar.

Ini semua hanyalah pandangan pribadi saya. Mungkin bisa membantu untuk pertimbangan bro.

Sang Buddha bukan hanya menjadi manusia, juga pernah menjadi dewa pohon, jadi binatang. Dan juga pernah menderita di neraka. Karena sudah begitu lama tumimbal lahir yang terjadi. Yang tidak mungkin diceritakan satu per satu oleh sang buddha.

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 15 June 2011, 01:24:55 PM
Apakah karma ditentukan oleh objek ato oleh niat ato dua2nya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 15 June 2011, 01:35:22 PM
Apakah karma ditentukan oleh objek ato oleh niat ato dua2nya?
Hasil karma dipengaruhi oleh objek/niat atau keduanya maksud sis?
Jika hasil karma menurut saya memang kedua-nya dilihat.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 15 June 2011, 02:02:11 PM
Hasil karma dipengaruhi oleh objek/niat atau keduanya maksud sis?
Jika hasil karma menurut saya memang kedua-nya dilihat.
Kalo objeknya berarti karma membunuh nyamuk dengan membunuh ayam sptnya beda krn nyamuk termsuk mahluk merugikan ato makin berjasa suatu mahluk yg kita bunuh makin berat dosanya hehe....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 15 June 2011, 02:03:32 PM
thanks sis buat penjelasannya... tp aku debat sedikit ya...

......
Saya pribadi melihat cara kerja hukum kamma seperti orang yang melakukan tarik tambang. Hasil kamma yang kita inginkan/wujudkan adalah lawan tarik tambang. Dan lawan tarik tambang itu bekerja dengan  menyesuaikan/mengimbangi dengan tenaga/kemampuan yang kita keluarkan.
Jika kita mengeluarkan tenaga besar maka lawan juga menyediakan kapasitas sebesar itu sehingga tali-nya bisa tegang. Tali tegang ini kita anggap kamma yang terjadi.
maksud pernyataan sis sriyeklina, buah kamma tergantung dari niat yg mendasari kamma tersebut. benarkah demikian?  jika iya, aku setuju... jika pemahamanku salah... tolong dperjelas...  :)

.....
Jadi tanpa orang tua maka keberadaan kita juga tidak mungkin terjadi.

Mengenai arahat, saya pikir mungkin karena seorang arahat memberikan jasa besar karena bisa memberikan jalan kebebasan pada kita. Arahat seperti lahan yang sangat subur. Yang jika ditanami bibit akan menghasilkan panen terbaik yang bisa kita miliki. Dan jika kita menghancurkan sebuah lahan yang subur, bukan hanya kita yang tidak bisa menanam tapi juga orang lain. Bukan hanya kita yang kelaparan tapi juga orang lain.

Dan satu lagi karena arahat sudah mencapai kebebasan jadi dia lepas dari sistem hukum kamma. Jadi tidak seperti tarik tambang lagi. Sistem-nya berubah menjadi dinding elastis yang bekerja seperti per. Sesuatu yang netral dan hanya menunggu tindakan kita. Jika kamu melemparkan bola ke dinding tersebut, maka dinding tersebut akan memantulkan kembali bola tersebut dengan kekuatan yang jauh lebih besar.
ttg jasa org tua, aku bisa menerima dan memahami...
tp penjelasan ttg arahat, tetap tidak masuk dlm pemahamanku. karena jika alasannya demikian, kenapa membunuh guru agama (guru pelajaran agama), guru meditasi, atau pun penunjuk jalan lainnya tidak termasuk garuka kamma?
kan sama2 bisa menyampaikan jalan pembebasan, bedanya seorang arahat telah mencapai pencerahan, sedangkan seorang guru awam blm. 
penjelasan sis sriyeklina ttg bola dan dinding, bukankah itu konsep hukum kamma umum? smua makhluk dan kondisi adalah dinding dan melempar bola adalah kamma yg kita lakukan.

...
Sang Buddha bukan hanya menjadi manusia, juga pernah menjadi dewa pohon, jadi binatang. Dan juga pernah menderita di neraka. Karena sudah begitu lama tumimbal lahir yang terjadi. Yang tidak mungkin diceritakan satu per satu oleh sang buddha.
ya sis... maksudku, apakah sang buddha pernah menceritakan ttg kehidupan sebelumnya pernah menjadi makhluk yg setara dengan manusia tapi bukan di bumi....?
karena kalo dewa pohon, binatang... analogi kita umat awam akan menangkap itu sebagai kehidupan di bumi.  jika memang ada alam manusia selain di bumi, brarti sang buddha telah membuktikan bahwa ada alam kehidupan manusia (dimana kondisi bahagia dan menderita seimbang) di semesta lain, selain bumi.
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 15 June 2011, 02:10:47 PM
Kalo objeknya berarti karma membunuh nyamuk dengan membunuh ayam sptnya beda krn nyamuk termsuk mahluk merugikan ato makin berjasa suatu mahluk yg kita bunuh makin berat dosanya hehe....
Seharusnya contoh seperti ini sis, bagaimana jika kita menusuk sebuah patung buddha dengan menusuk buddha sewaktu dia masih hidup? Apakah hasil-nya akan sama?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kakao on 15 June 2011, 02:12:36 PM
thanks sis buat penjelasannya... tp aku debat sedikit ya...
maksud pernyataan sis sriyeklina, buah kamma tergantung dari niat yg mendasari kamma tersebut. benarkah demikian?  jika iya, aku setuju... jika pemahamanku salah... tolong dperjelas...  :)
ttg jasa org tua, aku bisa menerima dan memahami...
tp penjelasan ttg arahat, tetap tidak masuk dlm pemahamanku. karena jika alasannya demikian, kenapa membunuh guru agama (guru pelajaran agama), guru meditasi, atau pun penunjuk jalan lainnya tidak termasuk garuka kamma?
kan sama2 bisa menyampaikan jalan pembebasan, bedanya seorang arahat telah mencapai pencerahan, sedangkan seorang guru awam blm. 
penjelasan sis sriyeklina ttg bola dan dinding, bukankah itu konsep hukum kamma umum? smua makhluk dan kondisi adalah dinding dan melempar bola adalah kamma yg kita lakukan.
ya sis... maksudku, apakah sang buddha pernah menceritakan ttg kehidupan sebelumnya pernah menjadi makhluk yg setara dengan manusia tapi bukan di bumi....?
karena kalo dewa pohon, binatang... analogi kita umat awam akan menangkap itu sebagai kehidupan di bumi.  jika memang ada alam manusia selain di bumi, brarti sang buddha telah membuktikan bahwa ada alam kehidupan manusia (dimana kondisi bahagia dan menderita seimbang) di semesta lain, selain bumi.
 _/\_
belum tentu dibumi yang sama bro,..mungkin saja dibumi2 yang lain,..soalnya kalau melihat usia yang sampai berkalpa2,.itu sama dengan berjuta2 tahun lamanya,..mungkin saja bumi meledak atau hacur tp kehidupan manusia tetap ada,.soalnya masih ada bumi2 yang lainnya dialam semesta ini.kalau kita org bumi pergi keplanet mereka mungkin namanya orang luar angkasa, demikian jg kita dicap oleh penghuni bumi lainnya ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 15 June 2011, 02:21:22 PM
belum tentu dibumi yang sama bro,..mungkin saja dibumi2 yang lain,..soalnya kalau melihat usia yang sampai berkalpa2,.itu sama dengan berjuta2 tahun lamanya,..mungkin saja bumi meledak atau hacur tp kehidupan manusia tetap ada,.soalnya masih ada bumi2 yang lainnya dialam semesta ini.kalau kita org bumi pergi keplanet mereka mungkin namanya orang luar angkasa, demikian jg kita dicap oleh penghuni bumi lainnya ;D
iya... bener juga bro kakao...
berarti di bumi2 selain bumi tempat kita berada ini, juga hidup berdampingan dengan alam binatang dan tumbuhan ya... soalnya sejauh yg pernah aku baca, penggambaran alam waktu itu, mengacu pada bumi tempat sekarang kita berada... ~CMIIW
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kakao on 15 June 2011, 02:27:07 PM
Seharusnya contoh seperti ini sis, bagaimana jika kita menusuk sebuah patung buddha dengan menusuk buddha sewaktu dia masih hidup? Apakah hasil-nya akan sama?
wew disinilah kebijaksanaan harus digunakan, jika kita dihadapkan dg ular derik didepan kita, dg sebatang tongkat kayu, apa kita menyerahkan hidup kita agar di patok ular itu? atau membunuh ular itu ?
orang bijak :"bunuh ularnya dg tongkat kalau tdk mau diusir"
orang agamais:"biarkan karma kita menentukan dipatok atau nggak itu karma yang menentukan"
demikian jg nyamuk dg ayam kita membunuh nyamuk karena dia bisa menyebabkan penyakit, kita membunuh ayam karena memenuhi kebutuhan hidup(pedagang ayam) org bijaksana selalu memandang jika memang sdh tak ada cara lain terpaksa bunuh nyamuk, untuk pedagang ayam, mulai dari sekarang carilah mata pencaharian yang tampa pembunuhan, jangan menggantungkan diri dg pembunuhan ayam terus2an dan memupuk kekayaan dari hasilnya, ada kemauan pasti ada jalan.
kebijaksanaan lah yang harus berperan ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: bawel on 15 June 2011, 02:34:21 PM
wew disinilah kebijaksanaan harus digunakan, jika kita dihadapkan dg ular derik didepan kita, dg sebatang tongkat kayu, apa kita menyerahkan hidup kita agar di patok ular itu? atau membunuh ular itu ?
orang bijak :"bunuh ularnya dg tongkat kalau tdk mau diusir"
orang agamais:"biarkan karma kita menentukan dipatok atau nggak itu karma yang menentukan"
demikian jg nyamuk dg ayam kita membunuh nyamuk karena dia bisa menyebabkan penyakit, kita membunuh ayam karena memenuhi kebutuhan hidup(pedagang ayam) org bijaksana selalu memandang jika memang sdh tak ada cara lain terpaksa bunuh nyamuk, untuk pedagang ayam, mulai dari sekarang carilah mata pencaharian yang tampa pembunuhan, jangan menggantungkan diri dg pembunuhan ayam terus2an dan memupuk kekayaan dari hasilnya, ada kemauan pasti ada jalan.
kebijaksanaan lah yang harus berperan ;D

ular ngak akan mematok manusia kok, kecuali kalo manusianya iseng mukulin ularnya atau karena ketidaktahuan ada ular di sana ;D. dan lebih baik berjalan menjauhi dibanding berusaha untuk memukulnya karena pasti ularnya akan melawan ;D.

nyamuk juga ngak akan menyerang manusia kok, kalo manusia tidak menggangu tempat tinggal mereka dan menjaga lingkungannya tetap bersih dan sehat ;D.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 15 June 2011, 02:50:59 PM
thanks sis buat penjelasannya... tp aku debat sedikit ya...
maksud pernyataan sis sriyeklina, buah kamma tergantung dari niat yg mendasari kamma tersebut. benarkah demikian?  jika iya, aku setuju... jika pemahamanku salah... tolong dperjelas...  :)
Saya ingin tahu definis kamma bagi bro. Supaya saya tidak salah sambung.

Quote
ttg jasa org tua, aku bisa menerima dan memahami...
tp penjelasan ttg arahat, tetap tidak masuk dlm pemahamanku. karena jika alasannya demikian, kenapa membunuh guru agama (guru pelajaran agama), guru meditasi, atau pun penunjuk jalan lainnya tidak termasuk garuka kamma?
kan sama2 bisa menyampaikan jalan pembebasan, bedanya seorang arahat telah mencapai pencerahan, sedangkan seorang guru awam blm. 
Bro sudah melihat perbedaan-nya. Bagi saya memang itu yang membedakan kenapa seorang yang suci memberikan efek lebih besar dari pada orang biasa.


Quote
penjelasan sis sriyeklina ttg bola dan dinding, bukankah itu konsep hukum kamma umum? smua makhluk dan kondisi adalah dinding dan melempar bola adalah kamma yg kita lakukan.
Bagi saya tidak bro, kenapa hukum kamma terhadap arahat yang saya lihat seperti dinding sedangkan yang lain saya lihat seperti tarik tambang?
Apapun yang dilakukan arahat tidak memberikan hasil kamma lagi seperti yang terjadi pada manusia biasa. Sedangkan orang biasa tetap akan terjadi tarik menarik sehingga menghasilkan tumimbal lahir.

Kenapa begitu?Karena faktor batin yang bekerja pada arahat tidak sama dengan faktor batin pada manusia biasa. Faktor batin kita masih berlandaskan LDM. Sedangkan arahat sudah tidak ada LDM.

Quote
ya sis... maksudku, apakah sang buddha pernah menceritakan ttg kehidupan sebelumnya pernah menjadi makhluk yg setara dengan manusia tapi bukan di bumi....?
karena kalo dewa pohon, binatang... analogi kita umat awam akan menangkap itu sebagai kehidupan di bumi.  jika memang ada alam manusia selain di bumi, brarti sang buddha telah membuktikan bahwa ada alam kehidupan manusia (dimana kondisi bahagia dan menderita seimbang) di semesta lain, selain bumi.
 _/\_
Bro masih jauh berpikir kemungkinan di bumi lain. Sedangkan saya setelah membaca sutta, saya malah berpikir kenapa Sang Buddha ini tidak pernah lahir di amerika,afrika atau daerah lain? Umum-nya daerah itu-itu saja cuma pada waktu yang beda dan dengan nama daerah yang beda.

Terjadilah tebak-tebakkan pada pikiran kita. Apakah perkataan Sang Buddha itu benar? Apakah Sang Buddha benar-benar tahu? Kalau memang dia tahu apa salah-nya menceritakan sedikit yang berbeda jaman-nya. Kenapa Sang Buddha tidak mengatakan pernah hidup dijaman modern yang ada internet-nya? Jika memang bumi ini hancur dan terbentuk lagi seperti Sang Buddha ceritakan. Jika memang tumimbal lahir itu ada. Bukankah begitu bro?

Bro, coba baca sutta ini : http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_29:_Pasadika_Sutta

28. ‘Jika “masa lampau” merujuk pada apa yang bukan kenyataan, pada dongeng,[34] pada apa yang tidak bermanfaat, Sang Tathāgata tidak akan menjawab. Jika merujuk pada kenyataan, bukan dongeng, tetapi tidak bermanfaat, Sang Tathāgata tidak akan menjawab. Tetapi jika “masa lampau” merujuk pada kenyataan, bukan dongeng, dan bermanfaat, maka Sang Tathāgata mengetahui waktu yang tepat untuk menjawab. Hal yang sama berlaku untuk masa depan dan masa sekarang. [135] Oleh karena itu, Cunda, Sang Tathāgata disebut seorang yang menyatakan di waktu yang tepat, kenyataan, dan yang bermanfaat, Dhamma dan disiplin. Itulah sebabnya maka disebut Tathāgata.[35]’

30. ‘Atau para pengembara itu mungkin berkata: “Apakah Sang Tathāgata ada setelah kematian?”[38] “Apakah itu benar, dan semua pandangan lainnya salah?” Mereka harus diberitahu: “Teman, hal ini tidak pernah diungkapkan oleh [136] Sang Bhagavā.” ... ”Apakah Sang Tathāgata tidak ada setelah kematian?” ... “Apakah Sang Tathāgata bukan ada dan juga bukan tidak ada setelah kematian?” Mereka harus diberitahu: “Teman, hal ini tidak pernah diungkapkan oleh Sang Bhagavā.”’

31. ‘Kemudian mereka mungkin berkata: “Mengapakah Petapa Gotama tidak mengungkapkan hal ini?” Mereka harus diberitahu: “Teman, hal ini tidak mendukung kesejahteraan atau Dhamma, atau tidak mendukung kehidupan suci yang lebih tinggi, atau tidak mendukung kekecewaan, kebosanan, pelenyapan, ketenangan, penembusan, pencerahan, Nibbāna. Itulah sebabnya, maka Sang Bhagavā tidak mengungkapkannya.”’

Setelah saya membaca ini bro, saya berpikir dan mengerti kenapa tidak kita temukan hal yang kita bicarakan diatas tadi. Sang Buddha tidak akan mengatakan segala sesuatu yang menurut dia itu tidak mendukung pada ajaran-nya. Karena tujuan sang buddha hanya kita lepas dari penderitaan. Jika dia menceritakan hal-hal lain maka yang terjadi bukan kita lepas dari penderitaan malah semakin terikat.

Karena pikiran kita sangat liar. Contoh saja sekarang ini, kita sibuk spekulasi tentang hal-hal yang tidak dikatakan oleh Sang Buddha. Karena rasa ingin tahu kita yang besar. Andaikan kita sudah tahu-pun tetap akan keluar spekulasi dengan hal lain lagi. Demikianlah menurut saya kenapa di dalam sutta tidak ditemukan hal-hal yang seperti itu.




Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 15 June 2011, 03:20:25 PM
klo perumpamaan ..ttg np membunuh arahat kamma buruknya lebih gede.. bahkan termasuk garuka kamma...
perumpamaannya..
jika anda membunuh penjahat..hukuman apa yg diberikan??
sama gak klo anda mebunuh sorg tukang bakso??
sama gak dgn membunuh seorg perwira kepolisian??
jika semuanya di adili.. dgn motif sama..yaitu benci... alat nya juga sama... kira2..hukumannya sama ato beda?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 15 June 2011, 03:28:01 PM
klo perumpamaan ..ttg np membunuh arahat kamma buruknya lebih gede.. bahkan termasuk garuka kamma...
perumpamaannya..
jika anda membunuh penjahat..hukuman apa yg diberikan??
sama gak klo anda mebunuh sorg tukang bakso??
sama gak dgn membunuh seorg perwira kepolisian??
jika semuanya di adili.. dgn motif sama..yaitu benci... alat nya juga sama... kira2..hukumannya sama ato beda?
Beda, tergantung hakim....  ;D
Kalo misalnya kita membunuh dgn tidak sengaja apakah karmanya sama? misalnya gak sengaja menabrak orang...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 15 June 2011, 03:37:19 PM
wew disinilah kebijaksanaan harus digunakan, jika kita dihadapkan dg ular derik didepan kita, dg sebatang tongkat kayu, apa kita menyerahkan hidup kita agar di patok ular itu? atau membunuh ular itu ?
orang bijak :"bunuh ularnya dg tongkat kalau tdk mau diusir"
orang agamais:"biarkan karma kita menentukan dipatok atau nggak itu karma yang menentukan"
demikian jg nyamuk dg ayam kita membunuh nyamuk karena dia bisa menyebabkan penyakit, kita membunuh ayam karena memenuhi kebutuhan hidup(pedagang ayam) org bijaksana selalu memandang jika memang sdh tak ada cara lain terpaksa bunuh nyamuk, untuk pedagang ayam, mulai dari sekarang carilah mata pencaharian yang tampa pembunuhan, jangan menggantungkan diri dg pembunuhan ayam terus2an dan memupuk kekayaan dari hasilnya, ada kemauan pasti ada jalan.
kebijaksanaan lah yang harus berperan ;D


org bijak koq membunuh... org bijak tuh tidak membunuh, dan tidak menyarankan org lain membunh..krn tau akibatnya yg di terima bakal tidak sebanding
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 15 June 2011, 03:38:02 PM
Beda, tergantung hakim....  ;D
Kalo misalnya kita membunuh dgn tidak sengaja apakah karmanya sama? misalnya gak sengaja menabrak orang...
kammanya beda...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 15 June 2011, 03:38:25 PM
Saya ingin tahu definis kamma bagi bro. Supaya saya tidak salah sambung.

menurutku, kamma adalah perbuatan. perbuatan bisa dilakukan dengan fisik tangan, kaki, mulut.
sebenarnya, aku sendiri ga yakin apa yg sesuai utk pengertian kamma. apakah hanya sebatas aktivitas fisik, ataukah aktivitas fisik dan niat/pikiran?

...
Bagi saya tidak bro, kenapa hukum kamma terhadap arahat yang saya lihat seperti dinding sedangkan yang lain saya lihat seperti tarik tambang?
Apapun yang dilakukan arahat tidak memberikan hasil kamma lagi seperti yang terjadi pada manusia biasa. Sedangkan orang biasa tetap akan terjadi tarik menarik sehingga menghasilkan tumimbal lahir.
apakah maksudnya 'tarik menarik'?
bisakah dimisalkan seperti ini: A memukul B.  kemudian perbuatan A itu langsung berbuah, misalnya terpeleset kulit pisang saat jalan.  saat itu berarti A menanam kamma buruk, dan B menuai buah kamma buruk masa lampau.  di saat yg lain, A menuai kamma buruk saat memukul B dengan terpeleset kulit pisang.
itu jika A dan B sama2 orang awam, sis sriyeklina katakan sebagai 'tarik menarik'....
tp jika B adalah seorang arahat, bagaimana maksudnya 'dinding'? bukankah itu berarti B yg seorang arahat sedang menerima buah kamma masa lampau?


....
Bro masih jauh berpikir kemungkinan di bumi lain. Sedangkan saya setelah membaca sutta, saya malah berpikir kenapa Sang Buddha ini tidak pernah lahir di amerika,afrika atau daerah lain? Umum-nya daerah itu-itu saja cuma pada waktu yang beda dan dengan nama daerah yang beda.

Terjadilah tebak-tebakkan pada pikiran kita. Apakah perkataan Sang Buddha itu benar? Apakah Sang Buddha benar-benar tahu? Kalau memang dia tahu apa salah-nya menceritakan sedikit yang berbeda jaman-nya. Kenapa Sang Buddha tidak mengatakan pernah hidup dijaman modern yang ada internet-nya? Jika memang bumi ini hancur dan terbentuk lagi seperti Sang Buddha ceritakan. Jika memang tumimbal lahir itu ada. Bukankah begitu bro?
ya benar, aku pikiranku jg akan berkembang sampai ke situ.  :)

Bro, coba baca sutta ini : http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_29:_Pasadika_Sutta
......
Karena pikiran kita sangat liar. Contoh saja sekarang ini, kita sibuk spekulasi tentang hal-hal yang tidak dikatakan oleh Sang Buddha. Karena rasa ingin tahu kita yang besar. Andaikan kita sudah tahu-pun tetap akan keluar spekulasi dengan hal lain lagi. Demikianlah menurut saya kenapa di dalam sutta tidak ditemukan hal-hal yang seperti itu.
ya sis, aku dapat poin nya... penjelasan yg sama juga aku dapatkan waktu aku mencecar pertanyaan asal mula kehidupan...
tapi kemudian, apakah yg menjadi beda ajaran sang buddha dengan ajaran tetangga (maaf memperbandingkan)... ?
bukankah itu berarti sesuatu yg dogmatis... sang buddha tidak akan menjawab hal-hal yg menimbulkan pertanyaan bagi umat awam, selain pertanyaan yg mendukung ajaran beliau...
pandangan saya keliru ya sis?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 15 June 2011, 03:39:16 PM
kammanya beda...
Apakah ada karmanya juga? Kan tidak sengaja (tidak berniat)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kakao on 15 June 2011, 03:41:58 PM
Apakah ada karmanya juga? Kan tidak sengaja (tidak berniat)
bukan karma yang nabrak tapi karma buruk buat yang ketabrak :)) tapi tetap ada hukum negara dan sipenabrak harus bertanggung jawab ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 15 June 2011, 03:43:18 PM
klo perumpamaan ..ttg np membunuh arahat kamma buruknya lebih gede.. bahkan termasuk garuka kamma...
perumpamaannya..
jika anda membunuh penjahat..hukuman apa yg diberikan??
sama gak klo anda mebunuh sorg tukang bakso??
sama gak dgn membunuh seorg perwira kepolisian??
jika semuanya di adili.. dgn motif sama..yaitu benci... alat nya juga sama... kira2..hukumannya sama ato beda?
Beda, tergantung hakim....  ;D
Kalo misalnya kita membunuh dgn tidak sengaja apakah karmanya sama? misalnya gak sengaja menabrak orang...
setuju sama sis miaka....
itu kan tergantung subyektifitas dari hakim yg mengadili... bisa menilai secara objektif atau tidak.
kalo perumpamaannya gitu kan pengaruhnya ada di tingkat politik....
lah kalo secara dhamma kan, smua memiliki derajat yg sama.... bener gak ya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: bawel on 15 June 2011, 03:55:32 PM
Apakah ada karmanya juga? Kan tidak sengaja (tidak berniat)

niatnya memang tidak membunuh, tapi cuma niat mendorong tapi akibatnya terjatuh tertancap besi dan mati ;D.
nah awalnya kan dari niat juga kan? ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 15 June 2011, 04:07:22 PM
niatnya memang tidak membunuh, tapi cuma niat mendorong tapi akibatnya terjatuh tertancap besi dan mati ;D.
nah awalnya kan dari niat juga kan? ;D

Misalnya kita buka pintu, ternyata ada cicak kejepit....gmn?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 15 June 2011, 04:10:20 PM
menurutku, kamma adalah perbuatan. perbuatan bisa dilakukan dengan fisik tangan, kaki, mulut.
sebenarnya, aku sendiri ga yakin apa yg sesuai utk pengertian kamma. apakah hanya sebatas aktivitas fisik, ataukah aktivitas fisik dan niat/pikiran?

Yang ini nanti saya copaskan tentang hukum kamma.

Quote
apakah maksudnya 'tarik menarik'?
bisakah dimisalkan seperti ini: A memukul B.  kemudian perbuatan A itu langsung berbuah, misalnya terpeleset kulit pisang saat jalan.  saat itu berarti A menanam kamma buruk, dan B menuai buah kamma buruk masa lampau.  di saat yg lain, A menuai kamma buruk saat memukul B dengan terpeleset kulit pisang.
itu jika A dan B sama2 orang awam, sis sriyeklina katakan sebagai 'tarik menarik'....
tp jika B adalah seorang arahat, bagaimana maksudnya 'dinding'? bukankah itu berarti B yg seorang arahat sedang menerima buah kamma masa lampau?
Bro, apa saja yang bro tahu tentang arahat??  Coba ceritakan dulu.


Quote
ya benar, aku pikiranku jg akan berkembang sampai ke situ.  :)
ya sis, aku dapat poin nya... penjelasan yg sama juga aku dapatkan waktu aku mencecar pertanyaan asal mula kehidupan...
tapi kemudian, apakah yg menjadi beda ajaran sang buddha dengan ajaran tetangga (maaf memperbandingkan)... ?
bukankah itu berarti sesuatu yg dogmatis... sang buddha tidak akan menjawab hal-hal yg menimbulkan pertanyaan bagi umat awam, selain pertanyaan yg mendukung ajaran beliau...
pandangan saya keliru ya sis?
Coba bro jelaskan apa arti penderitaan dari sisi ajaran tetangga dan arti penderitaan yang bro ketahui dari sisi buddhisme?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: bawel on 15 June 2011, 04:12:37 PM
Misalnya kita buka pintu, ternyata ada cicak kejepit....gmn?

nah itu niatnya membuka pintu, tapi karena ketidakhati-hatian malah menghilangkan nyawa cicak ;D.
maka akibatnya kita menjadi orang yang ceroboh nanti bahkan mulai dari sebelumnya ;D.

Spoiler: ShowHide
ini membuka atau menutup pintu pas ngebunuhnya? ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Wijayananda on 15 June 2011, 04:21:14 PM
Wah mungkin harus di ingat lagi bahwa jalan kerja hukum karma tdk bs dipikirkan proses komplitnya..kita hanya bs berspekulasi aja _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 15 June 2011, 05:03:50 PM
menurutku, kamma adalah perbuatan. perbuatan bisa dilakukan dengan fisik tangan, kaki, mulut.
sebenarnya, aku sendiri ga yakin apa yg sesuai utk pengertian kamma. apakah hanya sebatas aktivitas fisik, ataukah aktivitas fisik dan niat/pikiran?
apakah maksudnya 'tarik menarik'?
bisakah dimisalkan seperti ini: A memukul B.  kemudian perbuatan A itu langsung berbuah, misalnya terpeleset kulit pisang saat jalan.  saat itu berarti A menanam kamma buruk, dan B menuai buah kamma buruk masa lampau.  di saat yg lain, A menuai kamma buruk saat memukul B dengan terpeleset kulit pisang.
itu jika A dan B sama2 orang awam, sis sriyeklina katakan sebagai 'tarik menarik'....
tp jika B adalah seorang arahat, bagaimana maksudnya 'dinding'? bukankah itu berarti B yg seorang arahat sedang menerima buah kamma masa lampau?

ya benar, aku pikiranku jg akan berkembang sampai ke situ.  :)
ya sis, aku dapat poin nya... penjelasan yg sama juga aku dapatkan waktu aku mencecar pertanyaan asal mula kehidupan...
tapi kemudian, apakah yg menjadi beda ajaran sang buddha dengan ajaran tetangga (maaf memperbandingkan)... ?
bukankah itu berarti sesuatu yg dogmatis... sang buddha tidak akan menjawab hal-hal yg menimbulkan pertanyaan bagi umat awam, selain pertanyaan yg mendukung ajaran beliau...
pandangan saya keliru ya sis?

1. kamma tuh dari 3 saluran.. pikiran, ucapan , perbuatan

2.  mengenai si A si B ya kurang lebih begitu...

klo di misalkan bola mantul di dinding juga ada benernya
setuju sama sis miaka....
itu kan tergantung subyektifitas dari hakim yg mengadili... bisa menilai secara objektif atau tidak.
kalo perumpamaannya gitu kan pengaruhnya ada di tingkat politik....
lah kalo secara dhamma kan, smua memiliki derajat yg sama.... bener gak ya?


tidak bener....
di dlm dhamma derajat beda2...
banyak contoh....
salah satunya ttg garuka kamma
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: K.K. on 15 June 2011, 06:43:00 PM
1. kenapa ada penggolongan akusala kamma, kenapa ada garuka kamma?
mengapa membunuh orang tua merupakan kamma buruk yg sangat besar, demikian juga membunuh arahat?
apa bedanya, kan sama2 makhluk hidup... dan utk arahat hanya berbeda dari sisi konsep pemikiran dlm memandang kehidupan?
Penggolongan akusala dan kusala adalah berdasarkan 'akar' yang menyertai niat tersebut.
Akusala adalah niat yang didasari keserakahan, kebencian, dan kebodohan bathin. Akibatnya adalah perasaan tidak menyenangkan, baik secara fisik maupun bathin.

Kusala adalah niat yang tidak didasari keserakahan, kebencian, dan kebodohan bathin. Akibatnya adalah perasaan yang menyenangkan, baik secara fisik maupun bathin.

Kamma bisa berbuah di kehidupan ini, kehidupan setelah ini, atau kehidupan-kehidupan yang jauh di masa mendatang karena setiap saat kita membuat kamma baru dan kamma baru ini bisa mendukung atau menghambat kamma lain dalam interaksi yang rumit (tak terpikirkan manusia biasa). Tapi jika ada satu kamma berat, maka kamma itu PASTI berbuah, paling lambat setelah kehidupan sekarang. Kamma ini begitu dominan sehingga kamma-kamma penghambatnya menjadi tidak signifikan. Kamma berat ini disebut 'garuka kamma'.

Perbedaan perbuatan pada seseorang, walaupun sama-sama makhluk hidup, adalah karena kemuliaannya berbeda. Perumpamaan sederhana, kalau anda sebagai rakyat biasa meludahi sesama rakyat, akibatnya 'biasa' saja. Tapi kalau anda rakyat biasa lalu meludah anak presiden/raja, maka akibatnya akan 'luar biasa'. Apapun yang kita lakukan pada orang mulia, hasilnya akan besar, apakah perbuatan baik maupun buruk. Ukuran mulia adalah sejauh mana orang tersebut telah meninggalkan keserakahan, kebencian, dan kebodohan bathin. Bagi Arahat yang sudah sepenuhnya bebas dari 3 hal tersebut, tentu perbuatan terhadap mereka (yang baik maupun jahat) akan maksimal hasilnya.

Orang tua dalam hal ini juga mulia (subjektif terhadap kita, anaknya) karena orang tua telah merawat kita sewaktu kita kecil, tidak berdaya, menjadi guru pertama bagi kita. Maka membunuh orang tua adalah sungguh adalah perbuatan sangat hina.


Quote
2. apakah dlm ajaran sang buddha menguak adanya makhluk sederajat dengan alam manusia (dimana kebahagiaan dan kesedihan seimbang) tapi bukan sebagai manusia di bumi..? karena sejauh yg aku pernah baca, sekalipun sang buddha bisa melihat kehidupan2 lampaunya, tetap saja yg terkuak adalah beliau sebagai manusia, atw mungkin kisah yg menceritakan arahat yg dlm kehidupan lampaunya sebagai kelelawar.... tetap saja itu menceritakan kehidupan di bumi.
Seorang bodhisatta setelah bertekad mencapai Samma Sambuddha dan menerima ramalan pasti, maka ia tidak akan terlahir di 'tata surya' lainnya. Maka memang yang diceritakan adalah alam manusia di 'sini', walau tidak dijelaskan juga secara detailnya. Walaupun sekitar bumi-bumi juga, tapi kita bisa lihat bahwa alam manusia ini sangat luas variasinya. Misalnya pada jaman Buddha Kassapa saja, umur rata-rata manusia adalah 20.000 tahun dan tingginya (kalau tidak salah) sekitar 20-an meter. Kalau baca di Agannasutta, bahkan sebelum manusia 'evolusi' jadi padat, ketika bermula kappa pengembangan, manusia berwujud cahaya seperti di alam Abhassara.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 15 June 2011, 09:26:57 PM
Yang ini nanti saya copaskan tentang hukum kamma.
Bro, apa saja yang bro tahu tentang arahat??  Coba ceritakan dulu.
thanks b4 sis buat bantuannya... sangat berarti bagiku...
ttg arahat, ga banyak yg aku tau... awal aku gabung DC pun bingung apa itu arahat, dan ternyata arahat adalah seorang yg telah mencapai penerangan sempurna, jawaban itu yg aku dapat dari forum ini...
yg jg sebenarnya masih ragu2 mengenai definisinya... kenapa kok ada 2 istilah utk org yg telah mencapai nibbana.. ada arahat dan buddha...?

"tapi kemudian, apakah yg menjadi beda ajaran sang buddha dengan ajaran tetangga (maaf memperbandingkan)... ?
bukankah itu berarti sesuatu yg dogmatis... sang buddha tidak akan menjawab hal-hal yg menimbulkan pertanyaan bagi umat awam, selain pertanyaan yg mendukung ajaran beliau...
pandangan saya keliru ya sis?"

Coba bro jelaskan apa arti penderitaan dari sisi ajaran tetangga dan arti penderitaan yang bro ketahui dari sisi buddhisme?
yg aku maksudkan d sini, bukan ttg ajarannya, tapi "dogmatis"nya...
di ajaran tetangga kan mempertanyakan apa yg tertulis dlm kitab, kl aku tdk salah, itu merupakan sesuatu yg tabu.
nah, jika benar penafsirannya bahwa sang buddha tidak mau menjelaskan ttg sesuatu di luar hal yg mendukung ajaran pencapaian nibbana, bukankah itu sama dengan sebuah dogma...
maksudnya... umat awam yg tidak mengerti ttg suatu hal dlm ajaran akan mencari tau jawaban atas ketidaktahuannya pada sosok yg dijadikan sebagai guru... kl tidak bertanya pada gurunya, atau jika gurunya dtanya tidak memberi jawaban... harus mencari tau kemana umat awam tersebut...?

 [at] bro ronald.. terima kasih buat masukannya...

bro kainyn thanks jg buat masukan2nya... tp ada sedikit pertanyaan yg berkembang dari penjelasan di bawah.
Perbedaan perbuatan pada seseorang, walaupun sama-sama makhluk hidup, adalah karena kemuliaannya berbeda. Perumpamaan sederhana, kalau anda sebagai rakyat biasa meludahi sesama rakyat, akibatnya 'biasa' saja. Tapi kalau anda rakyat biasa lalu meludah anak presiden/raja, maka akibatnya akan 'luar biasa'. Apapun yang kita lakukan pada orang mulia, hasilnya akan besar, apakah perbuatan baik maupun buruk. Ukuran mulia adalah sejauh mana orang tersebut telah meninggalkan keserakahan, kebencian, dan kebodohan bathin. Bagi Arahat yang sudah sepenuhnya bebas dari 3 hal tersebut, tentu perbuatan terhadap mereka (yang baik maupun jahat) akan maksimal hasilnya.
jika demikian berarti dhamma tidak berlaku sama rata ya? td memang sudah ada di tanggapan bro ronald, tp aku ingin tau pendapat dari bro kainyn.
bro... apakah berlaku juga jika kita berbuat baik (dgn tujuan tertentu) pada seorang arahat pasti akan membuahkan kebahagiaan yg sangat besar?  dlm hal ini aku kaitkan dengan pekerjaan... dimana seorang karyawan (umat awam) yg menjilat (selalu menunjukkan perbuatan baik) di depan bos (arahat) agar dia mendapat peningkatan gaji (kebahagiaan)..

Seorang bodhisatta setelah bertekad mencapai Samma Sambuddha dan menerima ramalan pasti, maka ia tidak akan terlahir di 'tata surya' lainnya. Maka memang yang diceritakan adalah alam manusia di 'sini', walau tidak dijelaskan juga secara detailnya. Walaupun sekitar bumi-bumi juga, tapi kita bisa lihat bahwa alam manusia ini sangat luas variasinya. Misalnya pada jaman Buddha Kassapa saja, umur rata-rata manusia adalah 20.000 tahun dan tingginya (kalau tidak salah) sekitar 20-an meter. Kalau baca di Agannasutta, bahkan sebelum manusia 'evolusi' jadi padat, ketika bermula kappa pengembangan, manusia berwujud cahaya seperti di alam Abhassara.
baru tau ttg yg 1 ini...
bro, siapa/apa yg meramalkan seorang bodhisatta?  apakah bodhisatta bisa memilih dimana dia akan dilahirkan?
jika demikian, mengapa dulu pangeran sidharta larut dalam kemegahan istana, padahal saat dia lahir,dia berkata bahwa ini adalah kelahiranku yg terakhir... dengan kata lain, dia sejak dilahirkan di alam manusia sadar bahwa dia memiliki tekad utk mencapai nibbana....? mengapa kesadaran utk mjadi seorang pertapa baru muncul di usia 27 tahun... tidak sejak kecil?

bro dan sis senior2 DC.. mohon maaf sebelumnya, aku mempertanyakan ini karena benar2 tidak tau... bukan menguji atau berusaha menyangkal ajaran sang buddha....
terima kasih sebelumnya....
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 15 June 2011, 10:08:47 PM
hmm.. mengenai asal usul mahluk ter-awal... or something like that.. emang ga di jawab
klo di agama laen... saat ajarannya di pertanyakan..itu tabu
seperti anda bilang "di ajaran tetangga kan mempertanyakan apa yg tertulis dlm kitab, kl aku tdk salah, itu merupakan sesuatu yg tabu."

selanjutnya anda mengatakan "nah, jika benar penafsirannya bahwa sang buddha tidak mau menjelaskan ttg sesuatu di luar hal yg mendukung ajaran pencapaian nibbana, bukankah itu sama dengan sebuah dogma... "

"maksudnya... umat awam yg tidak mengerti ttg suatu hal dlm ajaran akan mencari tau jawaban atas ketidaktahuannya pada sosok yg dijadikan sebagai guru... kl tidak bertanya pada gurunya, atau jika gurunya dtanya tidak memberi jawaban... harus mencari tau kemana umat awam tersebut...?"

aku bahas kalimat yg ini saja yahhh...
"maksudnya... umat awam yg tidak mengerti ttg suatu hal dlm ajaran"
nah.. dlm ajaran Buddha memang tidak bertujuan mengajarkan asal usul ..awal mula...
tp tujuannya adalah bagaimana cara mengakhiri.. jd yg dia tanya..bukan dlm ajaran..tp diluar ajaran..
walau ada sangkut pautnya....tp tidak bermanfaat
ku kasih contoh kalimat asal yg terlintas di pikiran ku...
marilah kita berbuat baik, tinggalkan kejahatan, seperti membunuh dll
trus di tanya... bagaimana cara membunuh manusia yg paling manusiawi atau yg paling baik...
pertanyaan ini berhubungan(ada sangkut paut..dgn kata membunuh td)..tp bertentangan secara makna.... ini jebakan...jika di jawab.. berarti ada dunk cara membunuh yg manusiawi atau yg paling baik

sama seperti halnya ajaran sang Buddha.. sudah di beritahu bagaimana manusia selalu lahir mati lahir.. seperti lingkaran(siklus) tampa putus....muncul tengelam dll... hanya saat tanha sudak tidak ada maka lingkaran/siklus itu berhenti
saat di tanya bagaimanakah mahluk pertama muncul di 31 alam kehidupan...ini pertanyaan menjebak...
(klo bagaimana alam mahluk pertama muncul di alam semesta kan udah di jelaskan...
awal bumi juga udah...)

so krn itu juga tidak menuju pencerahan..dan itu hanya demi pemuasan rasa ingin tahu semata..itu tidak di jawab

mo cari dimana..itu urusannya si murid..
klo tdk salah ada muridnya yg komplain demikian...

Quote
Beberapa hari yang lalu Sunakkhatta mengunjungi-Ku, memberi hormat kepada-Ku, duduk di satu sisi, dan berkata: “Bhaggava, aku meninggalkan Sang Bhagavā
1.5. ‘“Bhagavā, Engkau tidak mengajarkan asal-usul segala sesuatu.” “Dan apakah Aku pernah berkata kepadamu: ‘Tunduklah di bawah peraturan-Ku, Sunakkhatta, dan Aku akan mengajarkan asal-usul segala sesuatu?’” “Tidak, Bhagavā
Atau apakah engkau pernah berkata kepada-Ku: ‘Bhagavā, aku akan tunduk di bawah peraturan-Mu jika Engkau mengajarkan asal-usul segala sesuatu? “Tidak, Bhagavā "
“Maka, sepertinya, Sunakkhatta, Aku tidak pernah menjanjikan demikian, dan engkau tidak menuntut syarat demikian. Oleh karena itu, engkau orang bodoh, siapakah yang engkau dan apakah yang engkau tinggalkan?”
itu versi panjangnya...
http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_24:_Patika_Sutta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 15 June 2011, 10:27:50 PM
bro chandra...
ini bahan bacaan yg bagus...
http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/milinda-panha/
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 15 June 2011, 11:26:19 PM
ttg arahat, ga banyak yg aku tau... awal aku gabung DC pun bingung apa itu arahat, dan ternyata arahat adalah seorang yg telah mencapai penerangan sempurna, jawaban itu yg aku dapat dari forum ini...
yg jg sebenarnya masih ragu2 mengenai definisinya... kenapa kok ada 2 istilah utk org yg telah mencapai nibbana.. ada arahat dan buddha...?
Yang mencapai penerangan sempurna disebut sammasambuddha, selain sammasambuddha ada juga pacceka buddha dan savaka buddha.
Pertanyaan bro berikut-nya, kenapa bisa banyak jenis buddha?  ;D

Dan ada 4 tingkat kesucian yang dibagi berdasarkan lenyap-nya noda (lepas-nya belenggu):
Sotapanna (pemasuk arus) , sakadagami (yang kembali sekali lagi), Anagami (yang tidak kembali), Arahat (yang layak/terbebaskan)

Jadi seorang arahat sudah tidak punya kemelekatan. Sehingga perbuatan seorang arahat tidak menimbulkan kamma seperti manusia biasa.

Quote
yg aku maksudkan d sini, bukan ttg ajarannya, tapi "dogmatis"nya...
di ajaran tetangga kan mempertanyakan apa yg tertulis dlm kitab, kl aku tdk salah, itu merupakan sesuatu yg tabu.
nah, jika benar penafsirannya bahwa sang buddha tidak mau menjelaskan ttg sesuatu di luar hal yg mendukung ajaran pencapaian nibbana, bukankah itu sama dengan sebuah dogma... 
Jika bro bisa menjelaskan penderitaan yang saya tanya, disitu bisa kelihatan beda-nya antara dogmatis atau tidak-nya.
Saya singgung sekilas, pada ajaran lain penderitaan itu adalah cobaan/ujian. Itu pertanda kita masih disayangi, untuk mengingatkan kita pada-Nya, itu memang takdir/nasib yang sudah digariskan. Itulah yang ditanamkan kepada kita.

Sedangkan dalam Buddhisme, penderitaan itu karena kemelekatan. Karena kemelekatan sehingga terjadi kamma. Kamma kita yang membuat dan menanggung hasil-nya sendiri. Dan ini harus dipahami/dimengerti.

Quote
maksudnya... umat awam yg tidak mengerti ttg suatu hal dlm ajaran akan mencari tau jawaban atas ketidaktahuannya pada sosok yg dijadikan sebagai guru... kl tidak bertanya pada gurunya, atau jika gurunya dtanya tidak memberi jawaban... harus mencari tau kemana umat awam tersebut...?

Selama pertanyaan itu menyangkut bagaimana seseorang itu bisa melenyapkan penderitaan maka selalu dipaparkan oleh Sang Buddha dan itu juga sesuai dengan tingkat kemampuan batin masing-masing pendengar-nya.
Tapi jika ditanya bagaimana membuat nuklir tentu tidak akan dijawab. Sekarang kembali kepada bro sendiri dulu, tujuan belajar Buddhisme apa?


Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 16 June 2011, 12:23:33 AM
[at]candra

Ini  copas yang saya janjikan:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20598.0
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 16 June 2011, 08:19:18 AM
......
saat di tanya bagaimanakah mahluk pertama muncul di 31 alam kehidupan...ini pertanyaan menjebak...
(klo bagaimana alam mahluk pertama muncul di alam semesta kan udah di jelaskan...
awal bumi juga udah...)
......
terima kasih bnyk bro ronald....
aku baru tau kalo ada penjelasan jg ttg kemunculan alam makhluk pertama...  bisa minta referensinya bro... sekedar menambah pengetahuan saja, kalau awal mula bumi, aku sudah pernah membaca di forum ini...

Yang mencapai penerangan sempurna disebut sammasambuddha, selain sammasambuddha ada juga pacceka buddha dan savaka buddha.
Pertanyaan bro berikut-nya, kenapa bisa banyak jenis buddha?  ;D

Dan ada 4 tingkat kesucian yang dibagi berdasarkan lenyap-nya noda (lepas-nya belenggu):
Sotapanna (pemasuk arus) , sakadagami (yang kembali sekali lagi), Anagami (yang tidak kembali), Arahat (yang layak/terbebaskan)

Jadi seorang arahat sudah tidak punya kemelekatan. Sehingga perbuatan seorang arahat tidak menimbulkan kamma seperti manusia biasa.
....
terima kasih sis buat penjelasan & bantuannya...
kalo ada 3 jenis buddha, kmrn sudah ada yg pernah menyinggung di forum ini...
seingatku kalo sammasambuddha, buddha yg mencapai nibbana dengan usaha sendiri dan dapat mengajarkannya kepada orang lain.
pacceka buddha, buddha yg mencapai nibbana setelah dbimbing langsung oleh sang buddha.
savaka buddha, buddha yg mencapai nibbana dengan usaha sendiri, namun tidak dapat mengajarkannya kepada orang lain.
kl salah, mohon koreksinya...  :)

apa yg membedakan buddha dengan arahat? aku blm bisa menangkap perbedaannya. knapa kok ada sebutan buddha dan arahat.

 _/\_

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 16 June 2011, 08:29:18 AM
kalo ada 3 jenis buddha, kmrn sudah ada yg pernah menyinggung di forum ini...
seingatku kalo sammasambuddha, buddha yg mencapai nibbana dengan usaha sendiri dan dapat mengajarkannya kepada orang lain.
pacceka buddha, buddha yg mencapai nibbana setelah dbimbing langsung oleh sang buddha.
savaka buddha, buddha yg mencapai nibbana dengan usaha sendiri, namun tidak dapat mengajarkannya kepada orang lain.
kl salah, mohon koreksinya...  :)

apa yg membedakan buddha dengan arahat? aku blm bisa menangkap perbedaannya. knapa kok ada sebutan buddha dan arahat.


yg di atas, pacceka buddha dan savaka buddha ketuker, savaka buddha = arahat para siswa dari sammasambuddha
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 16 June 2011, 09:05:28 AM
ini adalah  kisah alam semesta

http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_1:_Brahmajala_Sutta

Quote
‘Akan tiba waktunya, para bhikkhu, cepat atau lambat setelah rentang waktu yang panjang, ketika dunia ini menyusut. Pada saat penyusutan, makhluk-makhluk sebagian besar terlahir di alam Brahmā Ābhassara.[38] Dan di sana mereka berdiam, dengan ciptaan-pikiran,[39] dengan kegembiraan sebagai makanan,[40] bercahaya, melayang di angkasa, agung – dan mereka hidup demikian selama waktu yang sangat lama.’
2.3. ‘Tetapi akan tiba saatnya, cepat atau lambat setelah rentang waktu yang panjang, ketika dunia ini mulai mengembang. Dalam dunia yang mengembang ini, sebuah istana Brahmā[41] muncul. Dan kemudian satu makhluk, karena habisnya masa kehidupannya atau jasa baiknya,[42] jatuh dari alam Ābhassara dan muncul kembali dalam istana Brahmā yang kosong. Dan di sana ia berdiam, dengan ciptaan-pikiran, dengan kegembiraan sebagai makanan, bercahaya, melayang di angkasa, agung – dan mereka hidup demikian selama waktu yang sangat lama.’
2.4. ‘Kemudian dalam diri makhluk ini yang telah menyendiri sekian lama, muncullah kegelisahan, ketidakpuasan, dan kekhawatiran, ia berpikir: “Oh, seandainya beberapa makhluk lain dapat datang ke sini!” dan makhluk-makhluk lain, [18] karena habisnya masa kehidupan mereka atau jasa-jasa baik mereka, jatuh dari alam Ābhassara dan muncul kembali di dalam istana Brahmā sebagai teman-teman bagi makhluk ini. Dan di sana ia berdiam, dengan ciptaan-pikiran, ... dan mereka hidup demikian selama waktu yang sangat lama.’
2.5. ‘Dan kemudian, para bhikkhu, makhluk yang pertama muncul di sana berpikir: “Aku adalah Brahmā, Mahā-Brahmā, sang penakluk, yang tidak tertaklukkan, maha melihat, mahasakti, yang termulia, pembuat dan pencipta, penguasa, pengambil keputusan dan pemberi perintah, Ayah dari semua yang telah ada dan yang akan ada. Makhluk-makhluk ini diciptakan olehku. Mengapa demikian? Karena akulah yang pertama memiliki pikiran: ‘Oh, seandainya beberapa makhluk lain dapat datang ke sini!’ itu adalah keinginanku, dan kemudian makhluk-makhluk ini muncul!” Tetapi makhluk-makhluk lain yang muncul belakangan berpikir: “Ini, Teman-teman, adalah Brahmā, Mahā-Brahmā, sang penakluk, yang tidak tertaklukkan, maha melihat, mahasakti, yang termulia, pembuat dan pencipta, penguasa, pengambil keputusan dan pemberi perintah, Ayah dari semua yang telah ada dan yang akan ada. Mengapa demikian? Kita telah melihat bahwa dia adalah yang pertama di sini, dan bahwa kita muncul setelah dia.”’

tambahan.. biar ga salah pengertian... yg aku maksudkan alam semesta..bukan 31 alam kehidupan.. hanya sampe alam brahma 1
dimana tiap kali hancur..alam semesta hancur sampe di sana....
jd dunia seakan2 kosong.. yah konsepnya alfa dan omega lah....
dst dst
coba search d..dah sering di bahas ini
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 16 June 2011, 09:16:45 AM
terima kasih bnyk bro ronald....
aku baru tau kalo ada penjelasan jg ttg kemunculan alam makhluk pertama...  bisa minta referensinya bro... sekedar menambah pengetahuan saja, kalau awal mula bumi, aku sudah pernah membaca di forum ini...
terima kasih sis buat penjelasan & bantuannya...
kalo ada 3 jenis buddha, kmrn sudah ada yg pernah menyinggung di forum ini...
seingatku kalo sammasambuddha, buddha yg mencapai nibbana dengan usaha sendiri dan dapat mengajarkannya kepada orang lain.
pacceka buddha, buddha yg mencapai nibbana setelah dbimbing langsung oleh sang buddha.
savaka buddha, buddha yg mencapai nibbana dengan usaha sendiri, namun tidak dapat mengajarkannya kepada orang lain.
kl salah, mohon koreksinya...  :)

apa yg membedakan buddha dengan arahat? aku blm bisa menangkap perbedaannya. knapa kok ada sebutan buddha dan arahat.

 _/\_



 ada bedanya..Buddha dgn Arahat tp hanya beda arti, yg tidak beda.. seorg arahat..pastilah seorg Buddha, dan sorg Buddha pastilah seorg Arahat.... knp di bedain hanya buat ga salah pengertian aja, soalnya dewasa ini kata Buddha kebanyakan Merujuk kepada SammasamBuddha, sedangkan kata arahat merujuk ke Savaka Buddha (mungkin klo tulis SammasamBuddha kepanjangan..jd di singkat Buddha saja)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 16 June 2011, 09:44:10 AM
ada bedanya..Buddha dgn Arahat tp hanya beda arti, yg tidak beda.. seorg arahat..pastilah seorg Buddha, dan sorg Buddha pastilah seorg Arahat.... knp di bedain hanya buat ga salah pengertian aja, soalnya dewasa ini kata Buddha kebanyakan Merujuk kepada SammasamBuddha, sedangkan kata arahat merujuk ke Savaka Buddha (mungkin klo tulis SammasamBuddha kepanjangan..jd di singkat Buddha saja)
Kalo Pacceka Buddha termasuk arahat juga kan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 16 June 2011, 09:50:58 AM
[at]candra

Ini  copas yang saya janjikan:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20598.0

thanks sis sriyeklina.. baru sempat baca yg 1 itu...
dari uraian ttg kamma, ada bbrp hal yg tidak aku pahami:
1. sebenarnya apa pengertian moha(kebodohan batin)? kalau lobha dan dosa, bisa dmengerti.

Quote
Yang disebut Akusala Garuka Kamma (Perbuatan jahat yang berat) adalah Niyatamicchaditthi-Kamma (Perbuatan pandangan salah yang pasti) dan Pancanantariya-Kamma (Lima perbuatan durhaka...)

2. apa pengertian perbuatan pandangan salah yg pasti? dan mengapa itu digolongkan ke dlm garuka kamma? padahal jika aku menerima apa adanya ttg pengertian pandangan salah = pandangan keliru... tentunya umat awam, bnyk yg melakukannya...

Quote
Asanna Kamma adalah kusala kamma (perbuatan baik) dan akusala kamma (perbuatan buruk/jahat) yang dilakukan seseorang sebelum saat ajalnya, yang dapat dilakukan dengan lahir dan bathin. Dengan batin misalnya; memikirkan, merasakan, mengingat-ingat semua perbuatan baik atau buruk yang telah dilakukan, atau memikirkan kebaikan atau kejahatan terhadap makhluk lain.
3. dari pengertian asanna kamma, aku menangkap bahwa ada anjuran utk mengingat perbuatan baik yg telah dilakukan, saat menjelang ajal....  di sini aku jd mempertanyakan, bagaimana dengan ketulusan perbuatan saat melakukannya?  apakah itu tidak mempengaruhi buah kamma yg akan dterima, jika saat berbuat baik, yg ada di pikiran ku hanyalah agar aku bisa menerima kebahagiaan di masa yg akan datang... ?  kan kebaikan ku jd tidak tulus lagi...

ada bedanya..Buddha dgn Arahat tp hanya beda arti, yg tidak beda.. seorg arahat..pastilah seorg Buddha, dan sorg Buddha pastilah seorg Arahat.... knp di bedain hanya buat ga salah pengertian aja, soalnya dewasa ini kata Buddha kebanyakan Merujuk kepada SammasamBuddha, sedangkan kata arahat merujuk ke Savaka Buddha (mungkin klo tulis SammasamBuddha kepanjangan..jd di singkat Buddha saja)
bro ronald... jika demikian...
sejak sang buddha parinibbana, tentunya sudah bnyk bhikkhu yg tercerahkan dan menjadi seorang arahat...
apakah tidak ada satu pun dari mereka yg dapat mengajarkan kepada yg lain? dengan kata lain, mengapa dari sekian banyak arahat, tidak ada satu pun yg mendapat predikat buddha seperti sang buddha gotama?
malah ada buddha yg akan datang, sekian kalpa yg akan datang.  apakah predikat buddha hanya diberikan pada orang pertama yg berhasil mencapai nibbana pada suatu masa?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 16 June 2011, 10:54:07 AM

2. apa pengertian perbuatan pandangan salah yg pasti? dan mengapa itu digolongkan ke dlm garuka kamma? padahal jika aku menerima apa adanya ttg pengertian pandangan salah = pandangan keliru... tentunya umat awam, bnyk yg melakukannya...

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=19706.0;message=331432 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=19706.0;message=331432)
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=19706.0 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=19706.0)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 16 June 2011, 10:54:32 AM
Kalo Pacceka Buddha termasuk arahat juga kan?
iya


bro ronald... jika demikian...
sejak sang buddha parinibbana, tentunya sudah bnyk bhikkhu yg tercerahkan dan menjadi seorang arahat...
apakah tidak ada satu pun dari mereka yg dapat mengajarkan kepada yg lain? dengan kata lain, mengapa dari sekian banyak arahat, tidak ada satu pun yg mendapat predikat buddha seperti sang buddha gotama?
malah ada buddha yg akan datang, sekian kalpa yg akan datang.  apakah predikat buddha hanya diberikan pada orang pertama yg berhasil mencapai nibbana pada suatu masa?


benar banyak Bhikkhu yg tercerahkan...
ada yg menjarkan kepada yg laen... oleh sebabnya mereka di sebut Savaka Buddha , bukan Pacceka Buddha
kenapa mereka tidak mendapat predikat yg sama dgn Buddha Gotama, jawabannya..krn mereka menjadi tercerahkan krn memperlajari  apa yg telah di temukan oleh Buddha Gotama, itu sebabnya mereka di sebut Savaka Buddha, bukan SammasamBuddha.
krn Savaka Buddha sendiri artinya..org yang mencapai keBuddhan, karn mempelari/mengikuti jalan yg di temukan oleh SammasamBuddha, setelah itu dia mau mengajar atau tidak..tidak jd masalah...

Predikat Buddha..bukan kepada org pertama mencapai pencerahan pada suatu masa...tp Buat yg tercerahkan
Predikat SammasamBuddha... juga bukan kepada org yg mencapai penerangan pada suatu masa, tp kepada org yg mencapai penerangan, karena usahanya sendiri, dan mampu mengajarkannya

krn ada masa2 dimana ada Pacceka Buddha , masa2 itu Pacceka Buddha..mencapai percerahan oleh usahanya sendiri juga, tp tidak mengajarkannya


ya yg di maksudkan yg akan datang adalah SammasamBuddha

Quote
‘Di antara mereka yang memiliki umur kehidupan delapan puluh ribu tahun, anak-anak perempuan menikah dalam usia lima ratus tahun. Dan orang-orang pada masa itu hanya mengetahui tiga jenis penyakit: keserakahan, lapar, dan usia tua.[18] Dan pada masa itu, Benua Jambudīpa akan kuat dan makmur, dan jarak antar desa dan kota hanya sejauh jarak terbang ayam antara satu sama lainnya.[19] Jambudīpa ini seperti Avīci,[20] ramai oleh manusia bagaikan hutan belantara yang dipenuhi tanaman merambat dan semak belukar. Pada masa itu, Vārāṇasi[21] sekarang adalah kota kerajaan yang bernama Ketumatī, kuat dan makmur, ramai oleh orang-orang dan memiliki persediaan yang sangat mencukupi. Di Jambudīpa akan terdapat delapan puluh empat ribu kota dengan Ketumatī sebagai ibu kota kerajaan.’
24. ‘Dan pada masa itu, ketika manusia memiliki umur kehidupan delapan puluh ribu tahun, akan muncul di ibu kota Ketumatī seorang raja bernama Sankha, seorang raja pemutar-roda, raja yang jujur dan adil, penakluk empat penjuru (seperti paragraf 2).’
25. ‘Dan pada masa itu, ketika manusia memiliki umur kehidupan delapan puluh ribu tahun, [76] akan muncul di dunia ini Sang Tathāgata, seorang Arahant, Buddha yang mencapai Penerangan Sempurna bernama Metteyya,[22] memiliki kebijaksanaan dan perilaku sempurna, Yang Sempurna menempuh Sang Jalan, Pengenal seluruh alam, Penjinak manusia yang dapat dijinakkan yang tiada bandingnya, guru para dewa dan manusia, Tercerahkan dan Terberkahi, seperti halnya Aku sekarang ini. Beliau akan mengetahui segalanya dengan pengetahuan-super yang Beliau miliki, dan menyatakan, di semesta ini dengan para dewa dan māra dan Brahmā, para petapa dan Brahmana, dan generasi ini dengan para raja dan umat manusia, seperti yang Kulakukan sekarang. Beliau akan mengajarkan Dhamma yang indah di awal, indah di pertengahan, dan indah di akhir, dalam makna dan katanya, dan membabarkan, seperti yang Kulakukan sekarang, kehidupan suci dalam kesempurnaannya dan kemurniannya. Ia akan diiringi oleh ribuan bhikkhu, seperti halnya Aku diiringi ratusan bhikkhu.’

http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_26:_Cakkavati-Sihanada_Sutta       rekomendasi untuk dibaca
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: K.K. on 16 June 2011, 11:25:53 AM
Numpang jawab lagi.

yg aku maksudkan d sini, bukan ttg ajarannya, tapi "dogmatis"nya...
di ajaran tetangga kan mempertanyakan apa yg tertulis dlm kitab, kl aku tdk salah, itu merupakan sesuatu yg tabu.
nah, jika benar penafsirannya bahwa sang buddha tidak mau menjelaskan ttg sesuatu di luar hal yg mendukung ajaran pencapaian nibbana, bukankah itu sama dengan sebuah dogma...
Bedanya dogma dengan penolakan jawaban Buddha adalah di sisi 'dogma' itu termasuk dalam ajaran agamanya, sementara hal di luar pencapaian kesucian TIDAK berhubungan dengan Ajaran Buddha. Pendek kata: anda harus percaya dogma untuk belajar agama dogmatis, tapi anda tidak perlu percaya sesuatu yang tidak dipercaya untuk belajar Ajaran Buddha.

Mengenai 4 hal yang tidak terpikirkan, juga masih bukan dogma, karena bisa kita buktikan sendiri (dengan mencapai penerangan sempurna).

Quote
maksudnya... umat awam yg tidak mengerti ttg suatu hal dlm ajaran akan mencari tau jawaban atas ketidaktahuannya pada sosok yg dijadikan sebagai guru... kl tidak bertanya pada gurunya, atau jika gurunya dtanya tidak memberi jawaban... harus mencari tau kemana umat awam tersebut...?
Jika seorang murid bertanya tentang ajaran guru dan tidak dijawab, maka guru itu bukan guru yang baik. Tapi jika seorang murid bertanya tentang yang bukan ajaran gurunya dan tidak dijawab, maka itu adalah wajar. Bayangkan saja jika seorang 'biku' datang kepada Buddha dan bertanya, "Guru, kunci A Major 7 di gitar gimana yah?" Bukankah wajar kalau Buddha tidak menjawab karena memang bukan itu yang diajarkan kepada muridnya?


Quote
bro kainyn thanks jg buat masukan2nya... tp ada sedikit pertanyaan yg berkembang dari penjelasan di bawah.jika demikian berarti dhamma tidak berlaku sama rata ya? td memang sudah ada di tanggapan bro ronald, tp aku ingin tau pendapat dari bro kainyn.
Sepertinya bukan 'tidak berlaku sama rata', tapi memang di samping objek penderita, hasilnya juga tergantung pada subjektifitas si pelaku. Contoh gampangnya A mau dibunuh B. B adalah orang tua dari C dan sangat sayang pada C. A bunuh B karena bela diri dan C bunuh B karena benci tidak diberi uang jajan, sudah tentu kondisi niat dan pikirannya waktu membunuh si B (objek yang sama) adalah berbeda, maka hasilnya juga berbeda.


Quote
bro... apakah berlaku juga jika kita berbuat baik (dgn tujuan tertentu) pada seorang arahat pasti akan membuahkan kebahagiaan yg sangat besar?  dlm hal ini aku kaitkan dengan pekerjaan... dimana seorang karyawan (umat awam) yg menjilat (selalu menunjukkan perbuatan baik) di depan bos (arahat) agar dia mendapat peningkatan gaji (kebahagiaan)..
Kembali lagi, ini spekulasi yah. Tapi kalau menurut saya perbuatan baik tidak selalu bisa diarahkan pada hasil tertentu. Misalnya saya berbuat baik mengajarkan matematika lalu mengharap berbuah dapat istri, maka sepertinya kurang mungkin, walaupun mungkin perbuatan baik tersebut bisa saja menunjang kamma baik lain yang akhirnya berbuah pada dapatnya istri tersebut.

Berbuat sesuatu kebaikan, jika disertai niat baik, maka adalah kamma baik. Tapi jika disertai niat jahat, maka perbuatan yang kelihatan baik belum tentu berarti kamma baik. Jika perbuatan baik itu bukan berdasarkan kerelaan/belas kasih, maka bisa jadi tidak ada kamma baik tertanam di sana.

Keinginan mendapatkan sesuatu adalah bentuk keserakahan, walaupun mungkin ada yang sangat halus. Bagaimanapun juga keserakahan menghasilkan ketidakpuasan, terutama kalau yang diinginkan itu tidak terwujud sesuai keinginannya.


Quote
baru tau ttg yg 1 ini...
bro, siapa/apa yg meramalkan seorang bodhisatta?  apakah bodhisatta bisa memilih dimana dia akan dilahirkan?
jika demikian, mengapa dulu pangeran sidharta larut dalam kemegahan istana, padahal saat dia lahir,dia berkata bahwa ini adalah kelahiranku yg terakhir... dengan kata lain, dia sejak dilahirkan di alam manusia sadar bahwa dia memiliki tekad utk mencapai nibbana....? mengapa kesadaran utk mjadi seorang pertapa baru muncul di usia 27 tahun... tidak sejak kecil?
Seorang bodhisatta mengalami 'perjalanan' sangat panjang sebelum dia bisa disebut 'bodhisatta'. Setelah tekadnya bulat dan punya potensi yang cukup, maka jika ia berkesempatan bertemu dengan seorang Buddha, ia bisa menerima ramalan pasti, seperti Bodhisatta Gotama (pada kelahirannya sebagai Petapa Sumedha) menerima ramalan pasti pada saat pertemuan dengan Buddha Dipankara.

Bodhisatta tetap terlahir sesuai kammanya. Perjalanannya juga seperti wajarnya manusia saja, bisa 'membaik' dan 'merosot' juga (yang menjelaskan kenapa Buddha masih menerima akibat-akibat buruk seperti difitnah dan dilukai, adalah karena dalam kelahiran2 sebelumnya juga masih berbuat salah). Tapi karena kecenderungannya pada kesempurnaan, maka kualitasnya juga selalu cenderung membaik, bukan memburuk.

Pangeran Siddhata sejak kecil sudah punya 'sifat' petapa, bahkan dikatakan pada umur 8 tahun (kalau tidak salah), sewaktu ada upacara pembajakan sawah, ia tidak menyukai keramaian dan duduk di bawah pohon, bermeditasi, dan mencapai jhana pertama. Sebab dari telatnya meninggalkan keduniawian, karena ayahnya menginginkannya menjadi Cakkavati (penguasa dunia), bukan seorang Buddha, maka ia dijauhkan dari hal-hal yang bisa 'mengingatkannya' pada petapaan, dan diberikan hal-hal kenikmatan duniawi.


Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 16 June 2011, 11:58:15 AM
1. sebenarnya apa pengertian moha(kebodohan batin)? kalau lobha dan dosa, bisa dmengerti.
 
2. apa pengertian perbuatan pandangan salah yg pasti? dan mengapa itu digolongkan ke dlm garuka kamma? padahal jika aku menerima apa adanya ttg pengertian pandangan salah = pandangan keliru... tentunya umat awam, bnyk yg melakukannya...
2 pertanyaan ini saya gabungkan. Saya coba terangkan berdasarkan yang saya pelajari sampai hari ini. Moha itu bisa dibilang kebodohan/ketidak-tahuan pada faktor batin. Akibat dari moha maka bisa terjadi pandangan salah. Akibat pandangan salah terlahir di alam derita atau neraka.

Contoh:
1. Seseorang yang mempunyai pandangan tanpa diri. Dan dia melihat semua makhluk hidup itu adalah sama. Hanya serangkaian tulang dan daging dalam bentuk yang berbeda.  Dia tidak percaya dengan adanya alam derita,tidak percaya dengan adanya neraka. Yang nanti-nya setelah mati, maka selesailah sudah. Tidak akan ada kehidupan lagi setelah itu. Karena keyakinan yang dimiliki seperti itu, membuat dia tidak takut melakukan apa-pun. Dia membunuh manusia sama seperti membunuh hewan. Dia membunuh hewan  dan memakan daging-nya untuk memuaskan indera pengecap-nya. Dia memuaskan nafsu seksual-nya dengan berbagai wanita dll. Karena keyakinan itu-lah, setelah dia meninggal maka dia terlahir di alam penderitaan bahkan neraka. Itu salah satu contoh kebodohan batin.

2. Seseorang yang mempunyai pandangan salah tentang hukum kamma. Dia mengetahui bahwa setiap manusia adalah pewaris kamma-nya sendiri. Karena mengetahui itu, ketika ada yang tertimpa kesusahan. Maka dia hanya menonton, dan berpikir itu adalah kamma yang harus ditanggung si orang tersebut. Atau ketika diri-nya sendiri yang tertimpa kemalangan yang menyebabkan hancur-nya usaha yang dia miliki. Dia hanya merenung dan berpikir inilah kamma-ku. Dan dia tidak pernah bangkit dari keterpurukan yang dialami-nya. Membiarkan anak istri-nya terlantar, dengan pikiran ini juga kamma anak istrinya yang harus mereka jalani. Ini juga adalah contoh kebodohan batin.

Quote
3. dari pengertian asanna kamma, aku menangkap bahwa ada anjuran utk mengingat perbuatan baik yg telah dilakukan, saat menjelang ajal....  di sini aku jd mempertanyakan, bagaimana dengan ketulusan perbuatan saat melakukannya?  apakah itu tidak mempengaruhi buah kamma yg akan dterima, jika saat berbuat baik, yg ada di pikiran ku hanyalah agar aku bisa menerima kebahagiaan di masa yg akan datang... ?  kan kebaikan ku jd tidak tulus lagi...

Jika bro sudah mengetahui cara yang benar maka lakukanlah dengan cara yang benar. Jadi disaat melakukan sesuatu, misalnya berdana maka berpikirlah bahwa bro melakukan itu memang demi kebahagiaan orang lain. Bukan demi nama baik, bukan demi mendapatkan pujian dari orang lain ataupun sekedar memenuhi kewajiban dari pada terlahir di neraka.

Dan Pangeran Pāyāsi, karena ia telah menyelenggarakan persembahan dengan enggan, tidak dengan kedua tangannya, dan tanpa perhatian yang selayaknya, seperti membuang sesuatu, setelah kematiannya, saat hancurnya jasmani, terlahir kembali di tengah-tengah Empat Raja Dewa, di dalam istana kosong Serīsaka. Tetapi Uttara yang telah menyelenggarakan persembahan tidak dengan enggan, dengan kedua tangannya, dan dengan perhatian yang selayaknya, tidak seperti membuang sesuatu, setelah kematiannya, saat hancurnya jasmani, terlahir kembali di alam bahagia, di alam surga, di tengah-tengah Tiga-Puluh-Tiga Dewa

Contoh sutta diatas, pangeran payasi sebagai penyantun dana dan uttara adalah kaki tangan pangeran payasi sebagai pelaksana. Tapi hasil yang diterima uttara jauh lebih baik dari pada pangeran payasi si penyantun dana. Dari sini kita bisa lihat bahwa ketulusan mempengaruhi nilai dari suatu perbuatan baik.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: jin mabok on 17 June 2011, 11:11:52 AM
Namo buddhaya,

Ini...karma burukkah?

Misalnya si A yg berprofesi sbg seorg nelayan ylagi otw pulang ke bibir pantai.
Tapi pas d tengah laut, dia liat si B lagi tenggelam.
Sialnya nasib si B, si A malah meninggalkannya n gak mau nolong sama sekali karna satu dan lain hal.


Intinya, menurut Anda sekalian,

Ketika kita mempunyai kesempatan untuk menolong makhluk lain, namun kita memilih untuk tidak menolongnya.
Yang kita lakukan itu karma burukkah?
Atau kita hanya melewatkan kesempatan untuk berbuat karma baik dengan menolong makhluk tersebut.

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: zeo on 17 June 2011, 11:21:21 AM
Salam sejahtera semua teman-teman...  _/\_

Thread ini dibuat karena saya melihat antusias dari rekan-rekan yang cukup besar pada Board Buddhisme untuk Pemula ini. Saya bermaksud untuk menjadikan thread ini sebagai forum tanya-jawab seputar Buddhisme, khususnya untuk rekan-rekan yang ingin menggali pemahaman lebih lanjut tentang Buddhisme. Topik pertanyaannya bebas, asal masih berada dalam jalur sudut pandang Ajaran Sang Buddha. Saya harap thread ini dapat memfasilitasi rekan-rekan yang masih pemula, dan juga sebagai media bacaan yang ringkas, menyenangkan dan mencerahkan.

Untuk menjaga kenyamanan di thread ini, ada beberapa ketentuan yang saya buat, yaitu :
1) Thread ini adalah dari, oleh dan untuk kita bersama. Oleh karena itu, semua rekan boleh memberikan pertanyaan atau menyampaikan jawabannya masing-masing.
2) Thread ini adalah kolom tanya-jawab seputar Buddisme untuk pemula. Oleh karena itu, semua rekan diharapkan untuk tetap menjaga format Q&A ini.
3) Postingan yang hanya berisikan pernyataan Out of Topic, akan saya tindak-lanjuti dengan tegas; dengan atau tanpa pemberitahuan sebelumnya.
4) Semua pertanyaan, jawaban maupun pernyataan harus disampaikan dengan bahasa yang sopan.

Semoga semua berbahagia.

paman upa, alien termasuk dalam alam kehidupan mana ya?
salamot  :D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 17 June 2011, 11:26:33 AM
paman upa, alien termasuk dalam alam kehidupan mana ya?
salamot  :D

Jika memakai kacamata Buddhisme, alien itu tidak bisa disebut sebagai binatang, bukan pula ashura, juga bukan deva, apalagi brahma. Makhluk niraya lebih gak masuk akal lagi, masa makhluk niraya bisa jalan-jalan pakai UFO?! LOL. Jadi dalam kacamata Buddhisme, alien itu tidak termasuk dalam 31 Alam Kehidupan. ;D

Kalau dalam pandangan saya, alien adalah makhluk hidup di planet lain. Mungkin saja alien adalah "makhluk manusia" di planet lain. Sama seperti manusia, namun dengan fisik yang berbeda karena hidup di planet berbeda. Daripada pusing mencari-cari spekulasi dari alam kehidupan mana, saya lebih suka melihat bahwa semua makhluk adalah makhluk. Tidak ada alam ini dan alam itu. ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: K.K. on 17 June 2011, 11:27:23 AM
Namo buddhaya,

Ini...karma burukkah?

Misalnya si A yg berprofesi sbg seorg nelayan ylagi otw pulang ke bibir pantai.
Tapi pas d tengah laut, dia liat si B lagi tenggelam.
Sialnya nasib si B, si A malah meninggalkannya n gak mau nolong sama sekali karna satu dan lain hal.


Intinya, menurut Anda sekalian,

Ketika kita mempunyai kesempatan untuk menolong makhluk lain, namun kita memilih untuk tidak menolongnya.
Yang kita lakukan itu karma burukkah?
Atau kita hanya melewatkan kesempatan untuk berbuat karma baik dengan menolong makhluk tersebut.

 _/\_
Karma itu tergantung niatnya. Menurut saya, kalau kita tidak menolong karena memang tidak peduli, berarti hanya melewatkan kesempatan. Jika karena memang kita 'menikmati' kematian makhluk tersebut, berarti kita menanam karma buruk. Jika memang kita berusaha tapi tidak mampu dan meninggalkannya, maka berarti sudah menanam karma baik, walaupun 'tidak lengkap'.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: zeo on 17 June 2011, 11:52:00 AM
Jika memakai kacamata Buddhisme, alien itu tidak bisa disebut sebagai binatang, bukan pula ashura, juga bukan deva, apalagi brahma. Makhluk niraya lebih gak masuk akal lagi, masa makhluk niraya bisa jalan-jalan pakai UFO?! LOL. Jadi dalam kacamata Buddhisme, alien itu tidak termasuk dalam 31 Alam Kehidupan. ;D

Kalau dalam pandangan saya, alien adalah makhluk hidup di planet lain. Mungkin saja alien adalah "makhluk manusia" di planet lain. Sama seperti manusia, namun dengan fisik yang berbeda karena hidup di planet berbeda. Daripada pusing mencari-cari spekulasi dari alam kehidupan mana, saya lebih suka melihat bahwa semua makhluk adalah makhluk. Tidak ada alam ini dan alam itu. ;D

zeo nanya lg ya om upa  :D
cara khusus utk mencegah kesemutan kaki pd saat duduk bersila?
Anugurihiitusomi om upa  :D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 17 June 2011, 11:57:47 AM
zeo nanya lg ya om upa  :D
cara khusus utk mencegah kesemutan kaki pd saat duduk bersila?
Anugurihiitusomi om upa  :D

Kesemutan itu reaksi alamiah dari aliran darah di pembuluh darah kita yang terhimpit saat dalam posisi "menekuk" cukup lama. Tidak ada cara untuk mencegah kesemutan, kecuali kalau kamu tidak punya darah yang mengalir di pembuluh darah. ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: zeo on 17 June 2011, 12:06:59 PM
Kesemutan itu reaksi alamiah dari aliran darah di pembuluh darah kita yang terhimpit saat dalam posisi "menekuk" cukup lama. Tidak ada cara untuk mencegah kesemutan, kecuali kalau kamu tidak punya darah yang mengalir di pembuluh darah. ;D

=))
biasannya gejala tersebut muncul pd saat liam keng, ada rs gengsi kalo misnya terlalu ketok kesemutan wkt posisi berdiri.
jd biasannya bnyk umat yg purapura kuat padahal kesemutan =))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 17 June 2011, 12:16:07 PM
=))
biasannya gejala tersebut muncul pd saat liam keng, ada rs gengsi kalo misnya terlalu ketok kesemutan wkt posisi berdiri.
jd biasannya bnyk umat yg purapura kuat padahal kesemutan =))

It's OK. Kalau begitu, demi gengsimu; saya mendukung supaya kamu tetap bertahan untuk liamkeng dalam kondisi seperti itu. Jia you, Bro! ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: zeo on 17 June 2011, 12:28:51 PM
It's OK. Kalau begitu, demi gengsimu; saya mendukung supaya kamu tetap bertahan untuk liamkeng dalam kondisi seperti itu. Jia you, Bro! ;D

oce om upa, wa pamit dl
 até à próxima :D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kakao on 17 June 2011, 12:53:33 PM
Jika memakai kacamata Buddhisme, alien itu tidak bisa disebut sebagai binatang, bukan pula ashura, juga bukan deva, apalagi brahma. Makhluk niraya lebih gak masuk akal lagi, masa makhluk niraya bisa jalan-jalan pakai UFO?! LOL. Jadi dalam kacamata Buddhisme, alien itu tidak termasuk dalam 31 Alam Kehidupan. ;D

Kalau dalam pandangan saya, alien adalah makhluk hidup di planet lain. Mungkin saja alien adalah "makhluk manusia" di planet lain. Sama seperti manusia, namun dengan fisik yang berbeda karena hidup di planet berbeda. Daripada pusing mencari-cari spekulasi dari alam kehidupan mana, saya lebih suka melihat bahwa semua makhluk adalah makhluk. Tidak ada alam ini dan alam itu. ;D
alien tuh termasuk dewa om,..kan adanya diatas... :)) dia bisa bikin pesawat terbang canggih :))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 17 June 2011, 12:56:32 PM
alien tuh termasuk dewa om,..kan adanya diatas... :)) dia bisa bikin pesawat terbang canggih :))

Mohon sertakan referensi Sutta bahwa deva ada di atas (kutub utara atau kutub selatan??) dan bisa membuat pesawat terbang yang canggih!

Mohon juga sertakan referensi Sutta bahwa deva itu bentuknya cebol, kulit seperti kulit amfibi, kepala besar, tangan dan kaki kecil kurus, mata hitam besar, dan yang jelas kalah cakep dibanding Sule.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 17 June 2011, 05:14:44 PM
Mohon sertakan referensi Sutta bahwa deva ada di atas (kutub utara atau kutub selatan??) dan bisa membuat pesawat terbang yang canggih!

Mohon juga sertakan referensi Sutta bahwa deva itu bentuknya cebol, kulit seperti kulit amfibi, kepala besar, tangan dan kaki kecil kurus, mata hitam besar, dan yang jelas kalah cakep dibanding Sule.

yang ada bro kakao lagi sariawan kali  ???
jadi waktu cuap2 asal2an  :-?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 17 June 2011, 05:15:35 PM
yang ada bro kakao lagi sariawan kali  ???
jadi waktu cuap2 asal2an  :-?

;D Kurang Vitamin C?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wang ai lie on 17 June 2011, 08:36:07 PM
 [at] bro upasaka : bagaimana bertanya dan menjawab pertanyaan yang baik dalam buddhisme  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunyata on 17 June 2011, 08:53:57 PM
Tanya:
apakah ada hukum lain selain hukum kamma yang berlaku di dunia ini? Terima kasih _/\_

[at] bro upasaka : bagaimana bertanya dan menjawab pertanyaan yang baik dalam buddhisme  _/\_
Nunggu sama2 yang ko. Gpp kan? ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 17 June 2011, 09:12:46 PM
[at] bro upasaka : bagaimana bertanya dan menjawab pertanyaan yang baik dalam buddhisme  _/\_

pertanyaan yg membawa/menuju/membuahkan pencerahan.
pertanyaan yg dpt mengurangin 3 racun dunia...
dan juga lebih penting pada siapa anda bertanya.. =))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 17 June 2011, 09:18:05 PM
Tanya:
apakah ada hukum lain selain hukum kamma yang berlaku di dunia ini? Terima kasih _/\_
Nunggu sama2 yang ko. Gpp kan? ;D

1. Utu-niyama : hukum energi menyangkut tatanan fisik inorganic, seperti cuaca, angin, dan hujan. Tatanan musim, sifat panas, perubahan iklim yang menyertai perubahan musim, termasuk dalam kelompok ini.
2. Bija-niyama : hukum hereditas menyangkut tatanan biologi atau alam organic, seperti beras yang diproduksi dari padi, rasa manis dari tebu atau madu, karakteristik dari buah-buahan tertentu, dll. Teori sel, gen dan kemiripan kembar juga termasuk dalam kelompok ini.
3. Kamma-niyama : hukum karma menyangkut tatanan sebab dan akibat.
4. Citta-niyama : hukum keteraturan alam batiniah menyangkut tatanan pikiran, seperti proses kesadaran, kemunculan dan kemusnahan kesadaran, komponen kesadaran, dan kekuatan pikiran. Telepati, kemampuan membaca pikiran orang lain, kemampuan memprediksi, dan hal-hal lain yang tak bisa dijelaskan dalam sains, termasuk dalam kelompok ini.
5. Dhamma-niyama : hukum kodrat menyangkut tatanan sifat-dasar fenomena, seperti naluri, gaya gravitasi dan hukum fisika lainnya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 18 June 2011, 06:58:01 AM
Tanya;
Mohon jelaskan sedikit mengenai 'bentuk-bentuk kehendak' dalam paticasamupada..
Dalam bahasa indonesia,kehendak=keinginan
Apa bentuk2 kehendak=bentuk2 keinginan?

Thank
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 18 June 2011, 11:25:19 AM
[at] bro upasaka : bagaimana bertanya dan menjawab pertanyaan yang baik dalam buddhisme  _/\_

Sepertinya Sang Buddha pernah membahas hal ini, tapi saya lupa referensi Sutta-nya. Saya sarikan sedikit yang saya ketahui saja di sini... Dalam bertanya, kita harus mengajukan pertanyaan yang bermanfaat, pertanyaan disampaikan sesuai tempat, kondisi dan waktunya, pertanyaan diajukan tidak untuk menyakiti orang lain, dan harus siap menerima konsekuensi jika jawaban yang didapat tidak sesuai dengan harapan kita.

Sedangkan dalam menghadapi pertanyaan, kita dapat menjawab dengan 4 metode sesuai dengan model pertanyaan yang diajukan. Metode menjawab yang pertama adalah memberikan jawaban berupa persetujuan ("ya") atau bukan persetujuan ("tidak"). Metode menjawab yang kedua adalah memberikan penjelasan atau uraian yang jelas agar dapat dimengerti sang penanya. Metode menjawab yang ketiga adalah melemparkan pertanyaan kembali ke sang penanya. Metode menjawab yang keempat adalah dengan tidak menjawab pertanyaannya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 18 June 2011, 11:27:10 AM
Tanya;
Mohon jelaskan sedikit mengenai 'bentuk-bentuk kehendak' dalam paticasamupada..
Dalam bahasa indonesia,kehendak=keinginan
Apa bentuk2 kehendak=bentuk2 keinginan?

Thank

Saya kurang paham soal sankhara dan Paticcasamuppada. Mungkin teman-teman yang lain bisa memberikan penjelasan lebih baik. Saya cantumkan sumber bacaan yang pernah saya tulis di sini saja. => Sumber (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6525.msg159484#msg159484)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Nevada on 18 June 2011, 11:27:19 AM
Tanya:
apakah ada hukum lain selain hukum kamma yang berlaku di dunia ini? Terima kasih _/\_
Nunggu sama2 yang ko. Gpp kan? ;D

Sudah dijawab oleh M14ka. :D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: K.K. on 18 June 2011, 12:00:31 PM
Tanya;
Mohon jelaskan sedikit mengenai 'bentuk-bentuk kehendak' dalam paticasamupada..
Dalam bahasa indonesia,kehendak=keinginan
Apa bentuk2 kehendak=bentuk2 keinginan?

Thank

Setahu saya, sankhara dalam Paticcasamuppada adalah kehendak dalam artian niat/kamma. Kalau keinginan (tanha), sepertinya lebih ke arah tujuan mencapai/mempertahankan suatu perasaan yang menyenangkan atau mengakhiri/menghindari suatu perasaan tidak menyenangkan.
Sementara kalau kemelekatan (upadana) adalah jika pikiran menetap dan mempertahankan suatu kondisi.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 20 June 2011, 09:51:48 AM
 _/\_
sebelumnya thanks buat para senior yg sudah mau sharing pengetahuannya di sini....

mau tanya lagi nih... mohon petunjuknya ya....  ^:)^

1. dalam Cakkavati-Sīhanadā Sutta http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_26:_Cakkavati-Sihanada_Sutta (http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_26:_Cakkavati-Sihanada_Sutta) ada yg disebut sebagai 'pemutar roda', 'pusaka roda suci'.  sebenarnya apakah itu? apakah itu hanya sebuah perumpamaan, ataukah suatu istilah yg berkaitan dengan budaya pada saat itu?
agak susah memahami sutta tersebut, karena istilah2 yg susah dicerna.
2. dalam uraian ttg kamma http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20598.0 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20598.0), pengertian ttg akusala garuka kamma, yang disebut:
Quote
....Akusala Garuka Kamma (Perbuatan jahat yang berat) adalah Niyatamicchaditthi-Kamma
(Perbuatan pandangan salah yang pasti) dan Pancanantariya-Kamma.....
dan dari uraian para senior...  :-? bisakah aku mengambil kesimpulan bahwa:
pindah agama dari agama buddha ke agama lain pun, akan mengakibatkan terlahir di alam menderita... sama seperti agama2 tetangga, bahwa pindah ke agama seberang akan membawa malapetaka... karena hanya di agama buddha yg memandang binatang dan alam menderita lainnya dengan belas kasihan, sedangkan di agama2 tetangga, bumi dan seisinya adalah utk kesejahteraan manusia (~CMIIW), jd sah2 aja kalo mo membunuh binatang.... dgn kata lain itu akan menjadi salah satu pandangan salah yg akan berlangsung terus-menerus sepanjang hidup si pelaku.
3. mengapa dalam bbrp sutta, sejauh yg aku baca, sang buddha menghardik orang lain dengan kata2 'bodoh' dan 'tolol'? terlepas dari kebodohan yg memang dilakukan si pelaku (aku tidak hafal siapa namanya), bukankah secara psikologis, kata2 seperti itu bisa memancing kebencian dari lawan bicara? apakah kenyataannya dahulu demikian, ataukah itu hanya masalah penafsiran yg tidak sesuai, ataukah itu ungkapan dari bhikkhu yg mengingat peristiwa saat itu, sebelum akhirnya dituliskan dlm sutta2 buddha?
apakah akan menjadi suatu kamma buruk, jika kita (umat awam) membodoh2kan orang lain, walaupun secara kenyataannya dia bodoh atau berpandangan salah?

terima kasih sebelumnya...  :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wang ai lie on 20 June 2011, 09:16:06 PM
untuk kamma sedang di diskusikan pada tread ini http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20598.0;topicseen (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20598.0;topicseen)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 20 June 2011, 09:29:54 PM
yg tolol n bodoh.. itu bicara biasa..bukan menghardik... (nada saat ngomong itu penting)
klo di bilang.. dpt menimbulkan kebencian, ato kemarahan..tentu saja dapat... (klo di bilang memancing ga cukup tepat..seakan2 emang di sengaja untuk org2 tsb marah...padahal tujuannya agar org menyadari kebodohannya)
spekulasi ku..emang dilakukan...bukan salah terjemahkan...
so.. tolong hapus image anda..jika anda bertemu Buddha, dan melakukan sesuatu yg pantas di kecam, malah di beri kata2 manis oleh Buddha, dan di nasehati baik2...
tidak demikian... yg patut di kecam..pasti di kecam... khususnya bagi para Bhikkhu

untuk pindah agama..kurasa belom tentu pandagan salah... yg padagan salah itu klo pandagannya salah :P..bukan agamanya yg salah
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 20 June 2011, 10:17:14 PM
 [at] Kk ronald
"Pandangan" nya salah ketik mulu ​​​​HE³³E³;){^⌣^}HE³³E³;)³E³:D
Tp :jempol:
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 20 June 2011, 10:23:12 PM
[at] Kk ronald
"Pandangan" nya salah ketik mulu ​​​​HE³³E³;){^⌣^}HE³³E³;)³E³:D
Tp :jempol:

[starmild]
obsesi ... editor
[/starmild]
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 21 June 2011, 07:06:04 AM
[at] Kk ronald
"Pandangan" nya salah ketik mulu ​​​​HE³³E³;){^⌣^}HE³³E³;)³E³:D
Tp :jempol:
wakakaka...gitu deh :P  thx
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: icykalimu on 01 July 2011, 06:34:30 PM
Saya kurang paham soal sankhara dan Paticcasamuppada. Mungkin teman-teman yang lain bisa memberikan penjelasan lebih baik. Saya cantumkan sumber bacaan yang pernah saya tulis di sini saja. => Sumber (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=6525.msg159484#msg159484)

And what, bhikkhus, are the mental formations (sankhara)? There are these three kinds of mental formations: the bodily mental formation, the verbal mental formation, the mind mental formation. These are called the mental formations." The meaning of sankhara is sometimes debated because this is a word that does have many meanings in different places. If one wishes to see the word sankhara used as a cause for rebirth, one can go to the Sankharupapatti Sutta (MN 120). Sankharupapatti means `rebirth according to sankhara'. Here, The Buddha talks about how certain beings arise in different realms according to their planned actions of body, speech or mind. These are actions of body, speech and mind, which are accompanied by will (cetana); and it is this kamma which gives rise to future rebirth. This is called sankhara. In another sutta (SN 12, 51) The Buddha talks about how, if a person who has ignorance (avijjagato, who has gone to ignorance) plans a meritorious sankhara (punnam sankharam abhisankaroti), his consciousness goes to a meritorious place. If he plans a demeritorious sankhara (apunnam sankharam abhisankaroti), his consciousness goes to an apunna place, a demeritorious place. If he plans an anenja sankhara (anenja being something in-between), then his consciousness goes to that place accordingly. Again, this shows that there are three types of sankhara - meritorious, demeritorious and in-between - and that sankhara is the working of kamma. In much the same way that kamma can be made by body, speech and mind, so too there are three types of sankhara - body, speech and mind sankhara.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 02 July 2011, 10:35:50 PM
 _/\_ Namo Buddhaya..
saya sedang mencari referensi dari tulisan Sigalovada Sutta yang lengkap, semoga ada yang berkenan memberikannya..  ;D
kalau boleh yang versi indonesia..  ;D
Terima kasih sebelumnya..  :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wang ai lie on 02 July 2011, 10:49:42 PM
_/\_ Namo Buddhaya..
saya sedang mencari referensi dari tulisan Sigalovada Sutta yang lengkap, semoga ada yang berkenan memberikannya..  ;D
kalau boleh yang versi indonesia..  ;D
Terima kasih sebelumnya..  :)

ini bukan ya cc http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=257.0 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=257.0)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 02 July 2011, 10:56:45 PM
ini bukan ya cc http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=257.0 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=257.0)
_/\_ makasih om wang..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wang ai lie on 02 July 2011, 10:58:19 PM
_/\_ makasih om wang..
sama2 cc hema, semoga bermanfaat  :) _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 03 July 2011, 10:33:28 PM
apa artinya titisan ? apakah buddha, arahat dapat melakukan penitisan ?  kelompok mana yg dpt melakukan penitisan ?

thx
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: andry on 03 July 2011, 11:32:45 PM
apa artinya titisan ? apakah buddha, arahat dapat melakukan penitisan ?  kelompok mana yg dpt melakukan penitisan ?

thx
jika mengacu pada term titisan menurut umat awam
seperti,
IMHO(maaf kawan2 hindu)
khrisna adalah titisan brahma
ataw
Kali adalah titisan Shiva.

titisan, di sini merujuk ke menjelma. nampaknya hal ini tidak mungkin menurut konsep buddhisme (IMO) sebab adanya satu "entity" yang menjelma,berwujud,berpindah ke 'wujud' yg baru. adanya ke 'eksistensi'an sang 'aku'

namun akan berbeda jika titisan adalah pengejewantahana/emanasi/cerminan.

Misal, Hyang Shiva di kenal dengan sifatnya,penyeimbang,penghancur kejahatan,dll...
Shiva disini hanyalah 'nama'/'sebutan' agar mudah/dikenali,
bahwa segala sesuatu yg memiliki sifat2 seperti, penyeimbang,penghancur kejahata,dll.., ialah Hyang Shiva/di asosiasikan dengan Hyang shiva.

andai kata, Khrisna adalah titisan shiva.
Dengan pola pikir dan sudut pandaga diatas, bahwa titisan adalah (beda point of view) ceriman dari hyang shiva, yg nota bene 'shiva' pun hanya 'istilah'/'sebutan'/'nama' dari sifat2 yg tertera di atas.

begitu pula dgn hyang khrisna,(IMHO, tidak tahu , kalau memang pada jaman dulu kala, ada org dgn nama khrisna, dan sifat2 nya benar2 mirip)

Jadi, Mungkin saja bahwa X adalah titisan Y, dengan pola pikir yg ke 2.


*silahkan di sanggah, jika kurang di mengerti/dirasa janggal/kacau.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Paulus Teguh on 07 July 2011, 11:11:52 PM
salam kenal ya....  :)
Saya belakangan ini membaca beberapa artikel dan buku mengenai Budha namun saya kurang mengerti. Saya ingin bertanya beberapa hal. Mohon maaf kalau sebelumnya sudah pernah dibahas, jujur saya agak malas untuk memeriksa halaman-halaman forum ini 1 demi 1  ;D

1. Apakah agama Budha mempercayai bahwa dosa bisa dibayar/dilunasi dengan perbuatan baik? Apakah semacam debet-kredit dalam akuntansi gitu?
2. Agama budha mengajarkan tentang ketiadaan diri. Saya sangat kesulitan memahami konsep ini. Bisa tolong dijelaskan?

Terima kasih  :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: andry on 08 July 2011, 07:30:33 AM
salam kenal ya....  :)
Saya belakangan ini membaca beberapa artikel dan buku mengenai Budha namun saya kurang mengerti. Saya ingin bertanya beberapa hal. Mohon maaf kalau sebelumnya sudah pernah dibahas, jujur saya agak malas untuk memeriksa halaman-halaman forum ini 1 demi 1  ;D

1. Apakah agama Budha mempercayai bahwa dosa bisa dibayar/dilunasi dengan perbuatan baik? Apakah semacam debet-kredit dalam akuntansi gitu?
2. Agama budha mengajarkan tentang ketiadaan diri. Saya sangat kesulitan memahami konsep ini. Bisa tolong dijelaskan?

Terima kasih  :)
1. http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=4997.msg83189#msg83189 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=4997.msg83189#msg83189)
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1206.msg19464#msg19464 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1206.msg19464#msg19464)

2.http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17871.msg290659#msg290659 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17871.msg290659#msg290659)
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17503.msg281464#msg281464 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17503.msg281464#msg281464)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Paulus Teguh on 08 July 2011, 08:36:13 AM
Maaf.... saya sudah buka link untuk pertanyaan saya yang no.1, tapi kok sepertinya di sana tidak ada kaitannya dengan apa yang saya tanyakan?
Saya lihat di sana sepertinya cuma dibahas tentang hukum sebab-akibat....
Atau saya yang terlewat membacanya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 08 July 2011, 08:47:37 AM
salam kenal ya....  :)
Saya belakangan ini membaca beberapa artikel dan buku mengenai Budha namun saya kurang mengerti. Saya ingin bertanya beberapa hal. Mohon maaf kalau sebelumnya sudah pernah dibahas, jujur saya agak malas untuk memeriksa halaman-halaman forum ini 1 demi 1  ;D

1. Apakah agama Budha mempercayai bahwa dosa bisa dibayar/dilunasi dengan perbuatan baik? Apakah semacam debet-kredit dalam akuntansi gitu?
2. Agama budha mengajarkan tentang ketiadaan diri. Saya sangat kesulitan memahami konsep ini. Bisa tolong dijelaskan?

Terima kasih  :)

1. kata "dosa" dalam buddhisme bermakna "kebencian", tapi yg anda maksudkan di sini mungkin adalah dosa dalam konteks agama anda yg bermakna segala jenis perbuatan jahat.

dalam Buddhisme Theravada perbuatan jahat tidak bisa dikompensasi dengan perbuatan baik spt hitung2an dalam akuntansi. anda akan tetap menerima akibat dari perbuatan jahat itu, walaupun jika anda imbangi dengan perbuatn baik, maka akibat dari perbuatan jahat itu menjadi tidak terasa. misalnya ketika anda sedang mengalami masalah yg adalah akibat dari perbuatan jahat anda, sekonyong2 ada seseorang yg menolong anda keluar dari masalah anda, ini adalah akibat dari perbuatan baik anda.

2. Dokstrin Anatta (tanpa diri, tiada diri) memang cukup sulit dipahami, apalagi jika anda berasal dari kepercayaan lain. jika anda sungguh2 ingin mempelajari doktrin ini, sudah banyak pembahasan mengenai Anatta ini di forum ini, gunakan fitur search dengan keyword Anatta. silakan dibaca2 dulu
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: andry on 08 July 2011, 09:04:59 AM
Maaf.... saya sudah buka link untuk pertanyaan saya yang no.1, tapi kok sepertinya di sana tidak ada kaitannya dengan apa yang saya tanyakan?
Saya lihat di sana sepertinya cuma dibahas tentang hukum sebab-akibat....
Atau saya yang terlewat membacanya?

santaii ajee...

Kamma sebagai satu keselarasan / ‘hukum’ alamiah
Buddha mengajarkan bahwa segala sesuatu yang berkondisi, baik materi maupun bukan materi, sepenuhnya merupakan subjek dari sebab-sebab, dan saling tergantung.
 

apakah "dosa" merupakn suatu hubungan sebab akibat?

Hukum-hukum alamiah ini, walaupun secara seragam didasarkan pada prinsip sebab-musabab yang saling tergantung, namun demikian dapat dipilah ke dalam model hubungan yang berbeda.  Komentar Buddha Dhamma menggambarkan lima kategori dari hukum alamiah, atau Niyama.  Mereka adalah:

4.   Kammaniyama: hukum alamiah yang berkenaan dengan tingkah laku mahluk hidup, yaitu proses dari pembentukan perbuatan-perbuatan dan hasil-hasilnya. Khususnya, hal ini mengacu kepada bekerjanya kehendak, atau proses proliferasi batiniah dan konsekuensi-konsekuensinya. Intinya, hal ini dapat disingkat dalam kata-kata:’perbuatan-perbuatan baik membawa hasil-hasil yang baik, perbuatan-perbuatan buruk membawa hasil-hasil yang buruk.’

5.   Dhammaniyama: hukum alamiah yang mengatur hubungan dan keterkaitan segala sesuatu: yaitu, cara segala sesuatu muncul, berproses dan kemudian padam - ini adalah aturannya: semua mahluk mengalami kelahiran, ketuaan, kesakitan dan kematian sebagai satu kondisi normal, mahluk hidup secara normal hidup sampai kurang dari seratus tahun; tanpa memperhatikan apakah seorang Buddha muncul ataukah tidak, segala sesuatu secara teratur merupakan subjek dari perubahan, tidak memuaskan dan bukan diri / aku / tanpa kepemilikan.  Inilah aturannya.


2.   Kedua, di dalam analisa kita terhadap sebuah hukum alamiah ini, kita seharusnya tidak mengartikannya mengurangi kejadian-kejadian seluruhnya ke arah satu hukum tunggal.  Di dalam kenyataannya, satu atau kejadian yang sama di alam mungkin muncul dari salah satu dari hukum-hukum ini, atau sebuah kombinasi darinya.  Sebagai contoh, mengembangnya bunga teratai pada siang hari dan menguncup pada malam hari bukan merupakan efek utuniyama (hukum alamiah unsur-unsur) sendiri, namun juga merupakan subjek dari bijaniyama (hereditas), Ketika seseorang menitikkan air mata, hal itu mungkin dikarenakan kebanyakan oleh efek cittaniyama, berhubungan dengan kondisi batin senang atau sedih, atau dapat juga merupakan kerja dari utuniyama, seperti dari masuknya asap rokok ke dalam mata. Atau kombinasi dari cittaniyama, utuniyama dan kammaniyama sehingga dapat mengalami fenomena tersebut.

3.   Ketiga, dan paling penting, di dalam hal ini komentator sedang menunjukkan kepada kita bahwa hukum kamma, atau kammaniyama, hanya merupakan salah satu dari sejumlah hukum-hukum alamiah.   Kenyataan bahwa hukum itu diberikan sebagai hanya satu di antara lima hukum alamiah yang berbeda mengingatkan kepada kita bahwa kita seyogyanya tidak segera menuliskan semua kejadian, menyenangkan atau tidak menyenangkan, dikarenakan bekerjanya kamma.  Kita mungkin mengatakan bahwa kamma adalah kekuatan yang mengarahkan masyarakat, atau memutuskan nilai-n ilai dan kehidupan di dalamnya.  Walaupun kamma hanya merupakan salah satu dari hukum alamiah itu, kamma merupakan satu yang terpenting bagi mahluk hidup, karena sifat tanggung jawab yang khusus bagi mereka. Mahluk hidup melakukan kamma dan kamma membentuk keberuntungan dan kondisi-kondisi kehidupan mereka. Memperhatikan dunia seperti kebanyakan orang cenderung melakukan, bahwa  dibagi ke dalam jangkauan pengaruh bagi alam yang mana yang bertanggung jawab, dan bahwa bagi mahluk mana yang bertanggung jawab, kita akan melihat bahwa kammaniyama adalah benar-benar merupakan satu tanggung jawab mahluk hidup.  Sedangkan bagi niyama yang lain, mereka sepenuhnya mempengaruhi alam semesta termasuk mahluk hidup.

Di dalam cakupan kammaniyama, faktor kehendak adalah sangat penting. Demikian, apakah suatu perbuatan yg berdosa, di dsarkan pada kehendak? kammaniyama adalah hukum yang mengendalikan alam kehendak, atau dunia dari kehendak batin mahluk hidup dan perbuatannya.  Apakah mereka harus terlibat dengan niyama lain ataupun tidak, mahluk hidup harus bergelut dengan kammaniyama.  Bahkan keterlibatan mereka dengan niyama lain pasti dipengaruhi oleh kammaniyama. Demikian, kammaniyama merupakan satu hal utama bagi mahluk hidup, yang mengatur luasnya mahluk hidup untuk dapat menciptakan dan mengontrol segala sesuatu di sekeliling mereka.

ketika seseorang mendapati suatu sakit penyakit, yg di katakan ia telah berdosa , maka dari itu ia menderita sakit. sakit menurun nya kesehatan di sebab kan oleh ini... 
 Kesehatan / keberlangsungan fisik disebabkan oleh 4 faktor, yaitu kamma, citta, utu dan ahara. Kamma hanya satu dari empat faktor penentu kesehatan fisik.

Demikianlah saudara pembaca, ulasan singkat yang terkait dengan sebagian doktrin kamma. Semoga ulasan ini dapat mengantisipasi berkembangnya fatalisme baru ala Buddhist, fatalisme Kamma. Semoga semua mahluk berbahagia.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: anggadi88 on 08 July 2011, 10:58:19 AM
mohon maap sbelumnya bila pertanyaan ini sudah dibahas sbelumnya..

pertanyaan saya:
apa dalam agama Budha, sang Buhda sendiri pernah menjelaskan asal muasal mkhluk hidup.??

mohon penjelasannya..
thx..  :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kakao on 08 July 2011, 11:04:52 AM
mohon maap sbelumnya bila pertanyaan ini sudah dibahas sbelumnya..

pertanyaan saya:
apa dalam agama Budha, sang Buhda sendiri pernah menjelaskan asal muasal mkhluk hidup.??

mohon penjelasannya..
thx..  :)
kakao mo coba jawab
pernah,.beliau menjelaskan tentang asal muasal makhluk hidup tp kakao lupa ;D , dan juga intinya manusia pertama bukan seperti agama lain yang bilang adam dan hava sebagai manusia pertama, bisa mungkin dinosaurus, dll,..
mengenai bumi,..kl dilihat ditatasurya, apakah nggak menutup kemungkinan adanya kehidupan diluar sana(bumi yang lain) terinspirasi Film Thor bahwa alien adalah Para Dewa ^_^! wkwkwkwkw main ngawur ya,.yang lain aja yang jawab,..kakao nungguin ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 08 July 2011, 07:04:46 PM
 [at] anggadi88:
Dlm ajaran Buddha tdk bnyk ttg asal mula makhluk pertama. Dlm Agganna Sutta dikisahkan asal-usul manusia d bumi kt sekarang yg berasal dr para makhluk Abhassara yg terlahir kembali d alam manusia. Mrk ad bnyk bkn satu atau dua org spt pd ajaran lain. Mrk berasal dr makhluk yg sudah ad sebelumny,yaitu para manusia yg terlahir kembali d alam Abhassara ketika kehancuran bumi seb bumi kt yg skrg terbentuk. Dmkian jg kelak bumi kt akan hancur & para manusia yg ad akan terlahir kembali umumny d alam Abhassara,ketika bumi ini terbentuk kembali para makhluk tsb akan terlahir kembali sbg manusia d bumi yg baru. Dmkian seterusny,siklus kehancuran & terbentukny bumi ini tak terhitung bnyknya.

Jika terdpt seorg pertapa dg kemampuan mengingat kehidupan lampau tdk terbatas,maka ia akan menemukan bhw ad tak terhingga siklus hancur & terbentukny bumi ini & tdk dpt menemukan awal mula pertamanya. Oleh sebab itu,dikatakan dlm Samyutta Nikaya bhw asal mula pertama kehidupan adl tak terbayangkan,tdk dpt diketahui. Alih2 mengajarkan awal mula pertama,Buddha mengajarkan sebab utama siklus kehidupan,yaitu ketidaktahuan (avijja) yg hrs dilenyapkan jk ingin lepas dr siklus yg melelahkan ini.

Dlm ajaran Buddha mempertanyakan asal usul kehidupan dan yg sejenisny dianggap tdk membw kemajuan spiritual,tetapi menambah spekulasi yg tdk bermanfaat. Hal ini diumpamakan org yg terkena panah beracun tdk mau mencabut panahny seb mengetahui siapa yg memanahny,siapa yg membuat panah,dst hingga akhirny ia tewas.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: andry on 08 July 2011, 08:00:45 PM
ada di digha nikaya...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Paulus Teguh on 08 July 2011, 08:33:00 PM
saya ingin bertanya lagi

Jadi perbuatan jahat tidak bisa dibayar oleh perbuatan baik? Kalau begitu, jika misalnya saja. Misalnya saya adalah orang yang sangat banyak berbuat jahat sepanjang hidup. Namun saya juga sangat banyak berbuat baik dan amal sepanjang hidup. Lalu kemudian saya mati.
Di kehidupan mendatang, saya akan di rebirth jadi apa? Manusia? Binatang?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: johan3000 on 08 July 2011, 08:43:56 PM
apakah pada jaman kehidupan sang Buddha,
   udah ada jual beli arca2 (terutama arca sang Buddha, mogalana, etc) ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 08 July 2011, 11:57:14 PM
saya ingin bertanya lagi

Jadi perbuatan jahat tidak bisa dibayar oleh perbuatan baik? Kalau begitu, jika misalnya saja. Misalnya saya adalah orang yang sangat banyak berbuat jahat sepanjang hidup. Namun saya juga sangat banyak berbuat baik dan amal sepanjang hidup. Lalu kemudian saya mati.
Di kehidupan mendatang, saya akan di rebirth jadi apa? Manusia? Binatang?

dugaan saya anda akan terlahir jadi kecoak ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wang ai lie on 09 July 2011, 02:59:18 AM
dugaan saya anda akan terlahir jadi kecoak ;D

masukan untuk batara indra, dari yang saya lihat dari teraja... naaa...  dia akan kembali terlahir menjadi klonengan  :))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 09 July 2011, 05:25:53 AM
saya ingin bertanya lagi

Jadi perbuatan jahat tidak bisa dibayar oleh perbuatan baik? Kalau begitu, jika misalnya saja. Misalnya saya adalah orang yang sangat banyak berbuat jahat sepanjang hidup. Namun saya juga sangat banyak berbuat baik dan amal sepanjang hidup. Lalu kemudian saya mati.
Di kehidupan mendatang, saya akan di rebirth jadi apa? Manusia? Binatang?

dugaan saya sih TUYUL
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: andry on 09 July 2011, 10:24:58 AM
saya ingin bertanya lagi

Jadi perbuatan jahat tidak bisa dibayar oleh perbuatan baik? Kalau begitu, jika misalnya saja. Misalnya saya adalah orang yang sangat banyak berbuat jahat sepanjang hidup. Namun saya juga sangat banyak berbuat baik dan amal sepanjang hidup. Lalu kemudian saya mati.
Di kehidupan mendatang, saya akan di rebirth jadi apa? Manusia? Binatang?

Anda ini bodoh atau apa ya?

misalkan dalam seumur hidup, saya hidup sangat jorok... dan kotor....
lalu, saya juga gemar bersih2, dan suka hidup bersih, kira2 di masa yang akan datang, rumah saya jadi apa ya?
tlg jelaskan hal ini pada saya. (analogi ini sama dgn yg anda ungkapkan)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: ryu on 09 July 2011, 10:39:36 AM
saya ingin bertanya lagi

Jadi perbuatan jahat tidak bisa dibayar oleh perbuatan baik? Kalau begitu, jika misalnya saja. Misalnya saya adalah orang yang sangat banyak berbuat jahat sepanjang hidup. Namun saya juga sangat banyak berbuat baik dan amal sepanjang hidup. Lalu kemudian saya mati.
Di kehidupan mendatang, saya akan di rebirth jadi apa? Manusia? Binatang?
perbuatan jahat dengan baik itu hal yang berbeda, dan hasilnya bisa berbeda juga, kadang berbuat baik terlihat hasilnya tidak baik, kadang berbuat jahat terlihat baik hasilnya, bisa juga kebalikannya.

intinya adalah ada satu perbuatan yang bila dilakukan terus menerus menuntun ke arah yang lebih baik, ada juga yang ke arah lebih buruk, tinggal anda memilih mau ke arah mana, dibutuhkan JMB 8 untuk mengetahui perbuatan yang menuntun ke arah mana.

untuk urusan rebirth itu hal nanti, sekarang anda ingin kedepannya mau kemana? dengan anda memutuskan untuk menjadi apa tinggal lihat guide dan lakukna dengan yang anda ingin lakukan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 10 July 2011, 01:28:36 PM
Tanya;tips fangshen yg tepat apa ya?

*sejak kapan glomodnya diganti jadi nevada? :hammer:
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Big Brother on 12 July 2011, 10:31:12 PM
Salam sejahtera semua teman-teman...  _/\_

Thread ini dibuat karena saya melihat antusias dari rekan-rekan yang cukup besar pada Board Buddhisme untuk Pemula ini. Saya bermaksud untuk menjadikan thread ini sebagai forum tanya-jawab seputar Buddhisme, khususnya untuk rekan-rekan yang ingin menggali pemahaman lebih lanjut tentang Buddhisme. Topik pertanyaannya bebas, asal masih berada dalam jalur sudut pandang Ajaran Sang Buddha. Saya harap thread ini dapat memfasilitasi rekan-rekan yang masih pemula, dan juga sebagai media bacaan yang ringkas, menyenangkan dan mencerahkan.

Untuk menjaga kenyamanan di thread ini, ada beberapa ketentuan yang saya buat, yaitu :
1) Thread ini adalah dari, oleh dan untuk kita bersama. Oleh karena itu, semua rekan boleh memberikan pertanyaan atau menyampaikan jawabannya masing-masing.
2) Thread ini adalah kolom tanya-jawab seputar Buddisme untuk pemula. Oleh karena itu, semua rekan diharapkan untuk tetap menjaga format Q&A ini.
3) Postingan yang hanya berisikan pernyataan Out of Topic, akan saya tindak-lanjuti dengan tegas; dengan atau tanpa pemberitahuan sebelumnya.
4) Semua pertanyaan, jawaban maupun pernyataan harus disampaikan dengan bahasa yang sopan.

Semoga semua berbahagia.

gimana carannya agar seseorang memiliki kemampuan dibbacakkhu?
terima kasih atas perhatiannya   :D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kuswanto on 13 July 2011, 11:47:55 AM
gimana carannya agar seseorang memiliki kemampuan dibbacakkhu?
terima kasih atas perhatiannya   :D

meditasi saja..  :D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dhammadinna on 13 July 2011, 11:59:04 AM
Tanya;tips fangshen yg tepat apa ya?

Di sini ada sedikit info (mulai dari reply #50):
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=16029.45
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: navy on 13 July 2011, 03:45:43 PM
 Namo Buddhaya _/\_

Saya ingin bertanya tentang Sutta yang dapat dibaca saat bangun tidur, makan, dan ketika ingin tidur.

Anumodana :)

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: William_phang on 13 July 2011, 04:59:47 PM
Namo Buddhaya _/\_

Saya ingin bertanya tentang Sutta yang dapat dibaca saat bangun tidur, makan, dan ketika ingin tidur.

Anumodana :)



mungkin metta kali ya.... kalo sutta karaniya metta sutta...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 13 July 2011, 07:45:27 PM
Namo Buddhaya _/\_

Saya ingin bertanya tentang Sutta yang dapat dibaca saat bangun tidur, makan, dan ketika ingin tidur.

Anumodana :)



adakah saat2 dimana anda jadi buta huruf ketika anda bangun tidur, makan, dan ingin tidur, sehingga anda jadi tdk bisa membaca? kalau anda selalu bisa membaca pada saat2 itu berarti anda bisa membaca semua sutta.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: litphantom on 14 July 2011, 12:53:17 PM
saya ingin bertanya lagi

Jadi perbuatan jahat tidak bisa dibayar oleh perbuatan baik? Kalau begitu, jika misalnya saja. Misalnya saya adalah orang yang sangat banyak berbuat jahat sepanjang hidup. Namun saya juga sangat banyak berbuat baik dan amal sepanjang hidup. Lalu kemudian saya mati.
Di kehidupan mendatang, saya akan di rebirth jadi apa? Manusia? Binatang?

sepanjang yang saya tahu, perbuatan jahat memang tak bisa di bayar dengan perbuatan baik, Anda harus menerima keduanya. Nah, jika memakai contoh yang Anda berikan, bisa saja Anda terlahir sebagai manusia (karma baik), tapi memiliki wajah buruk dan sering mendapatkan perlakuan buruk dari orang lain ( karma buruk). Atau Anda mungkin lahir sebagai binatang, misalnya saja Anjing( karma buruk) tapi Anda mendapat majikan yang sangat baik dan peduli terhadap Anda, seperti di film Air Bud gitu ( karma baik).
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dhammadinna on 14 July 2011, 02:20:15 PM
Namo Buddhaya _/\_

Saya ingin bertanya tentang Sutta yang dapat dibaca saat bangun tidur, makan, dan ketika ingin tidur.

Anumodana :)

sudah pernah dibahas di sini:

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=19288.0

tapi kalau belum jelas, silakan bertanya di thread tersebut.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 20 July 2011, 05:48:32 AM
Tanya;
kira2 terlahir di alam apa?orang yg pada saat menjelang ajal kondisi vedananya diliputiin perasaan terharu?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 20 July 2011, 08:24:06 PM
^^
IMO : peta atau neraka :'(
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 20 July 2011, 09:14:47 PM
^^
IMO : peta atau neraka :'(
Logikanya kek gimana?
Contoh kasus,si A kecelakaan tertimpa bangunan,ketika menjelang ajal,si A sadar dirinya sedang di tolong seorang anak kecil,ketika si A sedang diliputi perasaan terharu,si A lalu matee..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DragonHung on 20 July 2011, 09:18:49 PM
IMO: terharu itu kan perasaan sedih yang 'bahagia' kan? seharusnya alam bahagia dong
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: frendygo on 21 July 2011, 08:59:19 AM
Permisi dan Selamat pagi semuanya
sy baru bergabung di forum ini.
Sebenarnya sy dari dl sdh beragama Budha tp ga pernah pergi kebaktian  ^:)^  ^:)^
Nah sekarang sy pengen ikut kebaktian
So minggu kemaren sy pg kebaktian & ternyata pas kebaktian tuh ada banyak metode yang sy ga tau  :'(  :'(
salah satu nya anjali dan namaskara  :o  :o
sepertinya sy liat stiap orang mempunyai sikap anjali dan namaskara yang berbeda.
Bole ga sesepuh dan senior disini ngasih contoh ( kalo bisa video ) tentang sikap anjali dan namaskara yang baik dan benar
trims.

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 21 July 2011, 09:09:25 AM
Permisi dan Selamat pagi semuanya
sy baru bergabung di forum ini.
Sebenarnya sy dari dl sdh beragama Budha tp ga pernah pergi kebaktian  ^:)^  ^:)^
Nah sekarang sy pengen ikut kebaktian
So minggu kemaren sy pg kebaktian & ternyata pas kebaktian tuh ada banyak metode yang sy ga tau  :'(  :'(
salah satu nya anjali dan namaskara  :o  :o
sepertinya sy liat stiap orang mempunyai sikap anjali dan namaskara yang berbeda.
Bole ga sesepuh dan senior disini ngasih contoh ( kalo bisa video ) tentang sikap anjali dan namaskara yang baik dan benar
trims.

 _/\_

Kalo anjali itu untuk pria lebih bagus kalu tumit ditekuk, kalo wanita diluruskan. Posisi telapak tangan saling menempel kiri dan kanan serta jari-jari dirapatkan. Posisikan di bagian dada.

Untuk namaskara, dari sikap anjali terus kedua tangan yang menempel diangkat ke depan wajah agak turun dikit, badan dibungkukkan ke bawah perlahan, lalu pertama kedua telapak tangan menyentuh tanah dilanjutkan dahi yang menyentuh tanah, terakhir baru siku. Jadi ada 5 titik yang menyentuh tanah (dahi, 2 telapak tangan, 2 siku). Posisi telapak tangan jika dilihat dari atas rapat dengan samping kepala dan posisi siku rapat dengan bagian samping lutut.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: ryu on 21 July 2011, 10:22:53 AM
Kalo anjali itu untuk pria lebih bagus kalu tumit ditekuk, kalo wanita diluruskan. Posisi telapak tangan saling menempel kiri dan kanan serta jari-jari dirapatkan. Posisikan di bagian dada.

Untuk namaskara, dari sikap anjali terus kedua tangan yang menempel diangkat ke depan wajah agak turun dikit, badan dibungkukkan ke bawah perlahan, lalu pertama kedua telapak tangan menyentuh tanah dilanjutkan dahi yang menyentuh tanah, terakhir baru siku. Jadi ada 5 titik yang menyentuh tanah (dahi, 2 telapak tangan, 2 siku). Posisi telapak tangan jika dilihat dari atas rapat dengan samping kepala dan posisi siku rapat dengan bagian samping lutut.
kegunaannya apa? kalau 5 titik tidak menyentuh tanah semua gimana? kalau menyentuh tanah semua gimana? ada pengaruh tidak?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 21 July 2011, 11:07:19 AM
Logikanya kek gimana?
Contoh kasus,si A kecelakaan tertimpa bangunan,ketika menjelang ajal,si A sadar dirinya sedang di tolong seorang anak kecil,ketika si A sedang diliputi perasaan terharu,si A lalu matee..

ndak pakai logika
harus matee dulu, baru ketahuan  :))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: xenocross on 21 July 2011, 01:26:55 PM
Permisi dan Selamat pagi semuanya
sy baru bergabung di forum ini.
Sebenarnya sy dari dl sdh beragama Budha tp ga pernah pergi kebaktian  ^:)^  ^:)^
Nah sekarang sy pengen ikut kebaktian
So minggu kemaren sy pg kebaktian & ternyata pas kebaktian tuh ada banyak metode yang sy ga tau  :'(  :'(
salah satu nya anjali dan namaskara  :o  :o
sepertinya sy liat stiap orang mempunyai sikap anjali dan namaskara yang berbeda.
Bole ga sesepuh dan senior disini ngasih contoh ( kalo bisa video ) tentang sikap anjali dan namaskara yang baik dan benar
trims.

 _/\_

ikuti aja orang di depanmu
kalau salah pertamanya jg ga apa2, kalau ada yg ketawain omelin aja: "bukannya bantu ngajarin malah ketawa!"

Lagian salah jg Buddha gak akan marah kok

btw, frendygo ini yg main erep bukan ya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 21 July 2011, 01:59:28 PM
kegunaannya apa? kalau 5 titik tidak menyentuh tanah semua gimana? kalau menyentuh tanah semua gimana? ada pengaruh tidak?

Saya juga tidak tau apa kegunaannya  ;D. Kalo tidak menyentuh semua sih tidak apa-apa. Mungkin karena kita hidup berpijak di bumi, maka saat kita menghormati seseorang maka akan lebih baik untuk menyentuh bumi tempat kita berpijak sebagai bentuk kerendahan hati.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: marcedes on 21 July 2011, 03:37:38 PM
Kalau menyentuh 5 titik itu bisa d sebut anjali dgn benar ala india lah waktu itu.... Tp kalau nga juga ga apa apa kok.....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Adhitthana on 21 July 2011, 10:05:31 PM
kegunaannya apa? kalau 5 titik tidak menyentuh tanah semua gimana? kalau menyentuh tanah semua gimana? ada pengaruh tidak?
kalo 5 titik tidak menyentuh tanah itu namanya Ngambang dan gak mungkin  ;D
kalo 5 titik menyentuh tanah itu namanya Sikap ber-namasakara yg baik dan benar

no 1 .... gak guna sama sekali, wong orang ngambang kok  8)
no 2 .... melatih diri utk selalu rendah hati
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 21 July 2011, 10:58:38 PM
kegunaannya apa? kalau 5 titik tidak menyentuh tanah semua gimana? kalau menyentuh tanah semua gimana? ada pengaruh tidak?

saat ini sebenarnya tidak ada lagi orang yg bernamaskara dengan menyentuh tanah, kalau ada mohon dilaporkan ke sini, biar kita atur penggalangan dana untuk renovasi vihara
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: frendygo on 22 July 2011, 08:28:55 AM
ikuti aja orang di depanmu
kalau salah pertamanya jg ga apa2, kalau ada yg ketawain omelin aja: "bukannya bantu ngajarin malah ketawa!"

Lagian salah jg Buddha gak akan marah kok

btw, frendygo ini yg main erep bukan ya?

Iya bro..maen erep :D
ketemu lagi disini
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 22 July 2011, 08:35:17 AM
saat ini sebenarnya tidak ada lagi orang yg bernamaskara dengan menyentuh tanah, kalau ada mohon dilaporkan ke sini, biar kita atur penggalangan dana untuk renovasi vihara

Kalo gitu menyentuh lantai   :P
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: ryu on 22 July 2011, 09:41:40 AM
saat ini sebenarnya tidak ada lagi orang yg bernamaskara dengan menyentuh tanah, kalau ada mohon dilaporkan ke sini, biar kita atur penggalangan dana untuk renovasi vihara
lah kalau san pu yi pai khan nyentuh tanah loh =))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: jin mabok on 30 July 2011, 01:34:38 PM
Saat bernamaskara, apa yg sebaiknya kita pikirkan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 31 July 2011, 07:24:15 PM
Saat bernamaskara, apa yg sebaiknya kita pikirkan?
dulu waktu SD, saya pernah diberi tau sama guru agama saya, katanya saat namaskara, dalam hati kita mesti merenungkan demikian:
dengan pikiran, ucapan, dan perbuatan, aku menghormat kepada buddha untuk namaskara yang pertama
dengan pikiran, ucapan, dan perbuatan, aku menghormat kepada dhamma untuk namaskara yang kedua
dengan pikiran, ucapan, dan perbuatan, aku menghormat kepada sangha untuk namaskara yang ketiga
tapi saya g tau apa maknanya, karna waktu itu saya g terpikir untuk bertanya..
cuma sekarang saya sering mengartikan sendiri kata2 itu sebagai perenungan kembali atas pikiran, ucapan dan perbuatan kita. ketika kita menghormat (dengan cara namaskara) kita sekaligus mengadari apakah pikiran, ucapan dan perbuatan kita sudah sesuai dengan apa yang diajarkan oleh buddha, dhamma dan sangha.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mr.Jhonz on 31 July 2011, 08:15:17 PM
Logikanya kek gimana?
Contoh kasus,si A kecelakaan tertimpa bangunan,ketika menjelang ajal,si A sadar dirinya sedang di tolong seorang anak kecil,ketika si A sedang diliputi perasaan terharu,si A lalu matee..
belum ada jawaban?
contoh lain,si A sedang diserang oleh si B mengunakan pisau,tiba2 si C datang menolong,tanpa basa-basi si B balik menyerang si C,saat2 menjelang ajal (karena di tusuk beberapa kali) si C timbul perasaan terharu(karena berhasil menyelamatkan nyawa seseorang,sekaligus sedih karena harus mati dengan cara seperti ini),dan MATI..
DENGAN KONDISI demikian,kira2 si C terlahir di alam mana?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 31 July 2011, 08:22:32 PM
lah kalau san pu yi pai khan nyentuh tanah loh =))

di mana? di mana?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dhammadinna on 01 August 2011, 08:56:52 AM
Saat bernamaskara, apa yg sebaiknya kita pikirkan?

Apa tujuan Jin Mabok bernamaskara? pertanyaan Jin tsb, CMIIW, menunjukkan kalau Jin tidak tau tujuan bernamaskara..

Ya, saya juga sering begitu. Seringkali saya bernamaskara hanya karena sudah kebiasaan, yang diawali oleh tradisi atau "ikut-ikutan". Sesampai di vihara, pada umumnya orang bersujud, yah... saya juga deh.. ;D Saat membaca Namaskara Gatha, seharusnya bersujud, okelah... ;D

Seperti quote Hemayanti, saya setuju bahwa tujuan namaskara bisa berarti menghormati Tiratana. Saya juga pernah dengar ada yang bilang tentang "mengurangi keangkuhan". Selain itu ada ceramah juga yang mengatakan bahwa ketika kita bernamaskara, artinya kita mengagumi kualitas seorang Buddha, jadi tanamkanlah dalam hati agar suatu saat nanti kita bisa memiliki kualitas yang sama.

Tapi ada juga yang lebih sederhana, yaitu ketika sedang bernamaskara atau aktivitas jasmani lainnya, kita sambil melakukan perenungan pada jasmani, memperhatikan tubuh yang membungkuk, atau sensasi lainnya. Perhatian ini adalah salah satu dari empat landasan perhatian murni.

Intinya ya, terserah Jin Mabok. Kecenderungannya Jin yang mana, Jin senang yang mana di saat itu (di saat lain mungkin berbeda lagi).
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: ryu on 01 August 2011, 09:54:21 AM
di mana? di mana?
kalau kek acara waisakan di borobudur gitu pada namaskara gak?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Pikochan_chan on 01 August 2011, 10:40:01 AM
Salam sejahtera semua teman-teman...  _/\_

Thread ini dibuat karena saya melihat antusias dari rekan-rekan yang cukup besar pada Board Buddhisme untuk Pemula ini. Saya bermaksud untuk menjadikan thread ini sebagai forum tanya-jawab seputar Buddhisme, khususnya untuk rekan-rekan yang ingin menggali pemahaman lebih lanjut tentang Buddhisme. Topik pertanyaannya bebas, asal masih berada dalam jalur sudut pandang Ajaran Sang Buddha. Saya harap thread ini dapat memfasilitasi rekan-rekan yang masih pemula, dan juga sebagai media bacaan yang ringkas, menyenangkan dan mencerahkan.

Untuk menjaga kenyamanan di thread ini, ada beberapa ketentuan yang saya buat, yaitu :
1) Thread ini adalah dari, oleh dan untuk kita bersama. Oleh karena itu, semua rekan boleh memberikan pertanyaan atau menyampaikan jawabannya masing-masing.
2) Thread ini adalah kolom tanya-jawab seputar Buddisme untuk pemula. Oleh karena itu, semua rekan diharapkan untuk tetap menjaga format Q&A ini.
3) Postingan yang hanya berisikan pernyataan Out of Topic, akan saya tindak-lanjuti dengan tegas; dengan atau tanpa pemberitahuan sebelumnya.
4) Semua pertanyaan, jawaban maupun pernyataan harus disampaikan dengan bahasa yang sopan.

Semoga semua berbahagia.

:) Koko Nevada yg baek & smart, permisi….. sy minta izin utk bertanya sesuatu(tanya mode on):

1.   Sikap terbaik(paling bijaksana) yg sebaiknnya dilakukan seseorang jika mengetahui bahwa dirinnya sedang difitnah?

2.   Ketika sy bermeditasi, dalam batin sy mencoba utk menyatukan/meleburkan/menyelaraskan/mengkondisikan atom2 tubuh&pikiran sy dgn atom2 lingkungan(alam semesta) di sekitar sy. Pertanyaanya adalah, apakah yg perlu sy tambahkan/perbaiki dlm teknik meditasi sy tersebut?

:) Nis2mitU Koko Nevada, siyUegen…… ;)

Spoiler: ShowHide
(http://www.digyourowngrave.com/content/ceilingfancat.jpg)


_/\_ SSBS
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 05 August 2011, 08:03:50 PM

saya mau tanya, kisah ini ada di sutta mana ya?


Spoiler: ShowHide
Satu cerita di zaman Sang Buddha
ada seorang pertapa yang bisa berjalan di
atas air, menyeberangi sungai. Dia
menunjukkan kepandaiannya itu di
depan Sang Buddha.
"Pertapa, berapa lama kamu bisa
mempunyai kepandaian seperti itu?"
tanya Sang Buddha. "Dua puluh tahun,
Bhagava".
Kalau kita mendengar jawaban
seperti itu, kita akan mengatakan,"Aduh,
kamu hebat sekali! Dua puluh tahun
dengan keuletan, kesungguhan
bermeditasi sehingga bisa berjalan di atas
air. Aku tidak mampu."
Tetapi komentar Sang Buddha
berbeda. Apa komentar Sang Buddha?
"Pertapa, kalau Aku dengan uang
satu ketip bisa menyeberang sungai
(yaitu dengan mengupah perahu
menyeberang sungai), tidak perlu 20
tahun."


diambil dari sini http://dhammacitta.org/pustaka/ebook/dawai/dawai-43.pdf (bab kebijaksanaan Dhamma)

thx
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 05 August 2011, 08:15:40 PM
kalau kek acara waisakan di borobudur gitu pada namaskara gak?

pengalaman anda bagaimana?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 05 August 2011, 08:21:31 PM
satu ketip = addhamasikam, saya lupa dari mana, cuma ingat bahasa pali nya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mahadeva on 05 August 2011, 08:39:25 PM
satu ketip = addhamasikam, saya lupa dari mana, cuma ingat bahasa pali nya

jadi memang ada ya...kalau ketemu tolong kasi tau ya..thanks
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: ryu on 05 August 2011, 10:29:27 PM
pengalaman anda bagaimana?
kaga tau juga sih, tapi kalau san bu yi bai di vihara kelenteng ngelilingin kelenteng yang notabene masih aspal dan tanah. karena outdoor.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 05 August 2011, 10:44:51 PM
kaga tau juga sih, tapi kalau san bu yi bai di vihara kelenteng ngelilingin kelenteng yang notabene masih aspal dan tanah. karena outdoor.

kelenteng bukan vihara
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: ryu on 05 August 2011, 11:03:11 PM
kelenteng bukan vihara
secara di kelenteng itu ada vihara mahayana, dan merayakan waisak.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: jin mabok on 07 August 2011, 04:41:02 PM
Apa tujuan Jin Mabok bernamaskara? pertanyaan Jin tsb, CMIIW, menunjukkan kalau Jin tidak tau tujuan bernamaskara..

Ya, saya juga sering begitu. Seringkali saya bernamaskara hanya karena sudah kebiasaan, yang diawali oleh tradisi atau "ikut-ikutan". Sesampai di vihara, pada umumnya orang bersujud, yah... saya juga deh.. ;D Saat membaca Namaskara Gatha, seharusnya bersujud, okelah... ;D

Seperti quote Hemayanti, saya setuju bahwa tujuan namaskara bisa berarti menghormati Tiratana. Saya juga pernah dengar ada yang bilang tentang "mengurangi keangkuhan". Selain itu ada ceramah juga yang mengatakan bahwa ketika kita bernamaskara, artinya kita mengagumi kualitas seorang Buddha, jadi tanamkanlah dalam hati agar suatu saat nanti kita bisa memiliki kualitas yang sama.

Tapi ada juga yang lebih sederhana, yaitu ketika sedang bernamaskara atau aktivitas jasmani lainnya, kita sambil melakukan perenungan pada jasmani, memperhatikan tubuh yang membungkuk, atau sensasi lainnya. Perhatian ini adalah salah satu dari empat landasan perhatian murni.

Intinya ya, terserah Jin Mabok. Kecenderungannya Jin yang mana, Jin senang yang mana di saat itu (di saat lain mungkin berbeda lagi).

Ya, saya jg pernah dengar ttg hal tsb.
Kalau aku sih cenderung menganggap kalau rupang Buddha yg ada d vihara itu seakan-akan adalah Buddha nyata.

Walaupun sebenarnya itu cuma patung, tp dgn berpikiran seperti itu, aku namaskara udah gk pernah lg maen asal jungkat jungkit aja.
Tapi betul-betul khusyuk, seakan-akan sedang bernamaskara dgn Buddha.
Pas baca paritta jg jadi lebih khusyuk.
Dulunya sering ngobrol samma temen atau maen hp, skrg jadi enggak lg.
Mikirnya gini, heeii!! masa d depan seorg Buddha gua masih bisa-bisanya maen hp?? Apa kata duniaa????
hehe.

Anyway, thx buat sis hemayanti dan sis mayvise yg telah berkenan menjawab pertanyaanku
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: frendygo on 26 August 2011, 10:33:58 AM
 _/\_

Selamat Siang..
Sy mo bertanya..kira" ada yg punya video cara namaskara Budha Mahayana yang tepat ga?
Sy uda cari di youtube dan google tp ga ada..smua berupa tulisan dan agak membingungkan  :o
Jadi kalo bisa ada yang punya foto/video langkah" namaskara dan anjali yang tepat mohon di share ato diPM ke ane juga bole
Thanks  ^:)^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mas Tidar on 31 August 2011, 10:16:07 AM
_/\_

Selamat Siang..
Sy mo bertanya..kira" ada yg punya video cara namaskara Budha Mahayana yang tepat ga?
Sy uda cari di youtube dan google tp ga ada..smua berupa tulisan dan agak membingungkan  :o
Jadi kalo bisa ada yang punya foto/video langkah" namaskara dan anjali yang tepat mohon di share ato diPM ke ane juga bole
Thanks  ^:)^


Banyak diceritakan di RAPB jilid ke-3 (http://dhammacitta.org/perpustakaan/riwayat-agung-para-buddha/ (http://dhammacitta.org/perpustakaan/riwayat-agung-para-buddha/)), pada cerita seseorang bertemu dengan pacceka buddha, orang tsb bermanaskara dengan 5 titik menyentuh tanah (dahi, telapak tangan s/d siku, dengkul dan jari kaki).

Untuk versi Mahayana, blm pernah tau...



Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 07 September 2011, 11:56:47 AM
at all: nanya dong

asal mula dr lobha, dosa, dan moha? drmn munculnya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 07 September 2011, 02:00:49 PM
at all: nanya dong

asal mula dr lobha, dosa, dan moha? drmn munculnya?

begitu pula asal mula Nibbana ! dari mana munculnya ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 07 September 2011, 02:03:53 PM
at all: nanya dong

asal mula dr lobha, dosa, dan moha? drmn munculnya?

Mental yang terkondisi  ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 07 September 2011, 02:06:21 PM
at all: nanya dong

asal mula dr lobha, dosa, dan moha? drmn munculnya?
Dari batin?  :-?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 07 September 2011, 02:07:40 PM
begitu pula asal mula Nibbana ! dari mana munculnya ?

Mental yang terkondisi  ;D

Dari batin?  :-?

duh semuanya tidak menjawab keingintahuan saya..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 07 September 2011, 02:09:05 PM
duh semuanya tidak menjawab keingintahuan saya..

Harus diselidiki untuk dapat memahaminya... :D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 07 September 2011, 02:10:47 PM
Harus diselidiki untuk dapat memahaminya... :D

tidak menjawab jg .. :(
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 07 September 2011, 02:19:15 PM
coba search Paticcasamuppada
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 07 September 2011, 02:24:11 PM
coba search Paticcasamuppada

sudah..dan saya tidak melihat asal mula dr lobha, dosa, dan moha ini serta darimana munculnya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 07 September 2011, 02:30:31 PM
sudah..dan saya tidak melihat asal mula dr lobha, dosa, dan moha ini serta darimana munculnya?

lobha bersinonim dengan tanha, dosa adalah lawan dari lobha
moha bersinonim dengan avijja
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 07 September 2011, 02:31:54 PM
lobha bersinonim dengan tanha, dosa adalah lawan dari lobha
moha bersinonim dengan avijja


kalo itu saya tau ...cmn tidak ada penjelasan pada paticcasamupada..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 07 September 2011, 02:42:31 PM
kalo itu saya tau ...cmn tidak ada penjelasan pada paticcasamupada..

lah untuk jawaban atas pertanyaan asal-mula... telusurin aja mata rantai paticcasamuppada itu kan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 07 September 2011, 02:44:20 PM
Quote
”Dan apakah sebab-musabab yang bergantungan itu? Dari ketidaktahuan (avijja) sebagai kondisi penyebab maka muncullah bentuk-bentuk perbuatan/kamma (sankhara). Dari bentuk-bentuk perbuatan/kamma (sankhara) sebagai kondisi penyebab maka muncullah kesadaran (vinnana). Dari kesadaran (vinnana) sebagai kondisi penyebab maka muncullah batin dan jasmani (nama-rupa). Dari batin dan jasmani (nama-rupa) sebagai konsisi penyebab maka muncullah enam indera (salayatana). Dari enam indera (salayatana) sebagai kondisi penyebab maka muncullah kesan-kesan (phassa). Dari kesan-kesan (phassa) sebagai kondisi penyebab maka muncullah perasaan (vedana). Dari perasaan (vedana) sebagai konsisi penyebab maka muncullah keinginan/kehausan (tanha). Dari keinginan/kehausan (tanha) sebagai kondisi penyebab maka muncullah kemelekatan (upadana). Dari kemelekatan (upadana) sebagai kondisi penyebab maka muncullah proses kelahiran kembali (bhava). Dari proses kelahiran kembali (bhava) sebagai kondisi penyebab maka muncullah kelahiran kembali (jati). Dari kelahiran kembali (jati) sebagai kondisi penyebab maka muncullah kelapukan dan kematian, duka cita, sakit, kesusahan dan keputus-asaan (jaramaranang). Demikianlah penyebab dari seluruh kesusahan dan penderitaan.”
(Paticca-samuppada-vibhanga Sutta; Samyutta Nikaya 12.2 {S 2.1})
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 07 September 2011, 02:55:36 PM
lah untuk jawaban atas pertanyaan asal-mula... telusurin aja mata rantai paticcasamuppada itu kan?

penderitaan menimbulkan LDM?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 07 September 2011, 03:01:21 PM
penderitaan menimbulkan LDM?
Kayanya urutannya Moha/Avijja menimbulkan LD sehingga menimbulkan penderitaan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 07 September 2011, 03:03:57 PM
ada yang bisa jelaskan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: K.K. on 07 September 2011, 03:08:35 PM
penderitaan menimbulkan LDM?
Avijja menyebabkan bentukan (sankhara). Dari Sankhara, timbul bathin-jasmani, 6 landasan indriah, kontak, perasaan. Keinginan akan perasaan tersebut kemudian memunculkan kemelekatan yang adalah keserakahan (pada perasaan menyenangkan) dan kebencian (pada perasaan tidak menyenangkan). Kalau tidak salah, begitu.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 07 September 2011, 03:12:09 PM
Avijja menyebabkan bentukan (sankhara). Dari Sankhara, timbul bathin-jasmani, 6 landasan indriah, kontak, perasaan. Keinginan akan perasaan tersebut kemudian memunculkan kemelekatan yang adalah keserakahan (pada perasaan menyenangkan) dan kebencian (pada perasaan tidak menyenangkan). Kalau tidak salah, begitu.

kalo dari penjelasan bro kaiyn, jadi sumber avijja itu apa? drmn munculnya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mas Tidar on 07 September 2011, 03:32:29 PM
coba membantu untuk menjawab sebisa-nya :
LDM muncul karena kebiasaan, pengaruh lingkungan (baik itu yang eksternal maupun yang internal) dan pendidikan.

tp menurut kami asal muasalnya yang paling kuat dari lingkungan yang membiasakan diri unt LDM.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: No Pain No Gain on 07 September 2011, 03:35:01 PM
coba membantu untuk menjawab sebisa-nya :
LDM muncul karena kebiasaan, pengaruh lingkungan (baik itu yang eksternal maupun yang internal) dan pendidikan.

tp menurut kami asal muasalnya yang paling kuat dari lingkungan yang membiasakan diri unt LDM.

blm menjawab keingintahuan saya :(
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: K.K. on 07 September 2011, 03:44:07 PM
kalo dari penjelasan bro kaiyn, jadi sumber avijja itu apa? drmn munculnya?
Paticca-samuppada tidak menjelaskan 'asal mula' dari segala sesuatu, namun menjelaskan bahwa Avijja sebagai akar dari perputaran dalam samsara. Dengan tidak adanya Avijja, maka berhenti pula akibat berikutnya, yang berarti berakhirnya penderitaan, tua, sakit, mati.

Jadi kalau ditanyakan apa sumber Avijja, sepertinya tidak ditemukan dalam Ajaran Buddha yang tujuannya 'sebatas' berakhirnya penderitaan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: bawel on 07 September 2011, 10:20:47 PM
akar kejahatan itu kan sebenarnya LDM + irsia atau iri hati, tapi kenapa yang terkenal cuma LDM yah? kemana si irsianya? ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 08 September 2011, 12:08:18 PM
irsia hanya mengikuti LDM
kalau LDM kikis habis, irsianya juga hilang  :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: K.K. on 08 September 2011, 01:59:15 PM
akar kejahatan itu kan sebenarnya LDM + irsia atau iri hati, tapi kenapa yang terkenal cuma LDM yah? kemana si irsianya? ;D
Iri hati = benci lihat orang lain senang.
Kalau benci (Dosa) sudah hilang, jelas iri hati ikut hilang.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 09 September 2011, 09:51:08 PM
kalo dari penjelasan bro kaiyn, jadi sumber avijja itu apa? drmn munculnya?

Menurut Sammaditthi Sutta (Majjhima Nikaya 9):

Quote
65. "Dan apakah kebodohan, apakah asal-mula kebodohan, apakah lenyapnya kebodohan, apakah jalan menuju lenyapnya kebodohan? Tidak mengetahui penderitaan, tidak mengetahui asal-mula penderitaan, tidak mengetahui lenyapnya penderitaan, tidak mengetahui jalan menuju lenyapnya penderitaan – ini disebut kebodohan. Dengan munculnya noda-noda maka muncul pula kebodohan. Dengan lenyapnya noda-noda maka lenyap pula bentukan kebodohan. Jalan menuju lenyapnya kebodohan adalah Jalan Mulia Berunsur Delapan ini; yaitu, pandangan benar … konsentrasi benar."

Sumber: http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17327.msg278140#msg278140 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17327.msg278140#msg278140)

Di sini kebodohan = ketidaktahuan (avijja) dan noda-noda = kekotoran batin (asava). Menurut sutta yg sama, terdapat 3 jenis noda: noda keinginan indria (kamasava), noda penjelmaan (bhava), dan noda kebodohan (avijjasava). Dan noda-noda ini muncul bergantung pada kebodohan juga:

Quote
70. "Dan apakah noda-noda, apakah asal-mula noda-noda, apakah lenyapnya noda-noda, apakah jalan menuju lenyapnya noda-noda? Ada tiga noda ini: noda keinginan indria, noda penjelmaan, dan noda kebodohan. Dengan munculnya kebodohan maka muncul pula noda-noda.  Dengan lenyapnya kebodohan maka lenyap pula noda-noda. Jalan menuju lenyapnya noda-noda adalah Jalan Mulia Berunsur Delapan ini; yaitu, pandangan benar, kehendak benar, ucapan benar, perbuatan benar, penghidupan benar, usaha benar, perhatian benar, dan konsentrasi benar."

Dengan demikian, ketidaktahuan dan kekotoran batin merupakan hal yang muncul saling bergantungan dan menjadi awal lingkaran samsara. Oleh sebab itu, ketidaktahuan menjadi nidana pertama dalam Paticcasamuppada. Dalam Avijja Sutta (Anguttara Nikaya 10.61) dikatakan:

Quote
"Tidak ada asal mula pertama ketidaktahuan yang dapat diketahui, para bhikkhu, sebelumnya tidak ada ketidaktahuan, setelahnya muncullah ketidaktahuan. Tetapi dapat diketahui bahwa ketidaktahuan memiliki kondisi yang mendukung."

Sumber: http://www.metta.lk/tipitaka/2Sutta-Pitaka/4Anguttara-Nikaya/Anguttara6/10-dasakanipata/007-yamakavaggo-e.html (http://www.metta.lk/tipitaka/2Sutta-Pitaka/4Anguttara-Nikaya/Anguttara6/10-dasakanipata/007-yamakavaggo-e.html)
(Terjemahan alternatif diambil dari Visuddhimagga: Path of Puritification terjemahan Bhikkhu Nanamoli)
Title: apakah budha menurut anda?
Post by: gunawan2005 on 13 September 2011, 12:10:49 PM
saya melihat budha suatu yg besar dan damai..berbagi dengan sesama hidup rukun dan bijakasana..menurut saya sudah menjadi budha...bagaimana menurut anda
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: bawel on 17 September 2011, 02:45:50 PM
mau tanya ;D.

kalo membaca buku komentar dari sutta, sebaiknya kita langsung baca buku komentar itu atau kita harus baca dulu sutta nya? dan kenapa? ;D

Spoiler: ShowHide
dan kalo memang harus baca dulu suttanya, saya berharap di dalam buku komentar yang dicetak dibagian awalnya sebaiknya ditaruh suttanya terlebih dahulu, bukan suttanya ditaruh di akhir komentar ;D.

begitu juga dengan di forum, sebaiknya diberi link rujukan ke sutta yang dimaksud di awal topik ;D.

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lindacuties67 on 24 September 2011, 09:22:29 AM
Namo Buddhaya
all mau tanya...
Tuhan adalah Tuhan Yang Maha Esa, artinya Tuhan hanya ada satu. Jelaskan mengapa Tuhan mempunyai sebutan yang berbeda?
Mohon tolong dijawab sesuai pertanyaan diatas,karena tugas sekolah... :(
Thx..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rooney on 24 September 2011, 09:43:13 AM
Namo Buddhaya
all mau tanya...
Tuhan adalah Tuhan Yang Maha Esa, artinya Tuhan hanya ada satu. Jelaskan mengapa Tuhan mempunyai sebutan yang berbeda?
Mohon tolong dijawab sesuai pertanyaan diatas,karena tugas sekolah... :(
Thx..

Dalam Buddhist, tidak ada yang namanya Tuhan yang Maha Esa...

Ini tugas pelajaran agama Buddha ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 24 September 2011, 10:19:45 AM
Namo Buddhaya
all mau tanya...
Tuhan adalah Tuhan Yang Maha Esa, artinya Tuhan hanya ada satu. Jelaskan mengapa Tuhan mempunyai sebutan yang berbeda?
Mohon tolong dijawab sesuai pertanyaan diatas,karena tugas sekolah... :(
Thx..
bukannya KeTuhanan Yang Maha esa.  ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lindacuties67 on 24 September 2011, 04:55:18 PM
Dalam Buddhist, tidak ada yang namanya Tuhan yang Maha Esa...

Ini tugas pelajaran agama Buddha ?
iyh tugas agama buddha.., bisakah anda menjelaskan lebih detail..soalnya tidak mungkin aku menjawab begitu..terima kasih
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 24 September 2011, 07:02:55 PM
Namo Buddhaya
all mau tanya...
Tuhan adalah Tuhan Yang Maha Esa, artinya Tuhan hanya ada satu. Jelaskan mengapa Tuhan mempunyai sebutan yang berbeda?
Mohon tolong dijawab sesuai pertanyaan diatas,karena tugas sekolah... :(
Thx..
seingat saya dulu juga pernah dapat ini waktu masih SMA, cuma waktu itu kalimatnya agak sedikit berbeda, sesuai dengan sila pertama dalam pancasila negara Ketuhanan Yang Maha Esa. Dulu itu penjelasannya begini, yang dimaksud disini adalah "Ketuhanan", bukan Tuhan itu sendiri, tetapi sifat2 yang digambarkan sebagai sosok Tuhan, yaitu maha pengasih, maha penyanyang, meha pencipta, dan sebagainya.
Itulah yang dimaksud dalam sila pertama, walaupun Tuhan muncul dengan sebutan yang berbeda, tetapi sifat2 Ketuhanan itu tetap sama dalam setiap penggambaran akan sosok Tuhan.
Kecuali dalam Agama Buddha, konsep Ketuhan dalam agama Buddha disebutkan dalam kitab sutta pitaka, udana VIII :3 isinya ;
"Ketahuilah para Bhikkhu, bahwa ada sesuatu yang tidak dilahirkan , yang tidak menjelma, yang tidak tercipta, yang mutlak. Duhai para bhikku, apabila ada yang tidak dilahirkan, yang tidak menjelma, yang tidak tercipta, yang mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan dan pemunculan dari sebab yang lalu. tetapi para bhikkhu, karena ada yang tidak dilahirkan, yang tidak menjelma , yang tidak tercipta, yang mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu."

jika ingin melibatkan Agama Buddha dalam kalimat "Ketuhanan Yang Maha Esa", sifat2 Tuhan yang dimaksud bisa diganti dengan  sesuatu yang tidak dilahirkan , yang tidak menjelma, yang tidak tercipta, yang mutlak. Maka jadilah Ketuhan Yang Maha Esa.  ;D
karena dalam agama lain juga pasti menyetujui bahwa sifat Tuhan itu seperti yang disebutkan dalam Kitab Udana, yaitu kalimat yang dibold di atas.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lindacuties67 on 24 September 2011, 09:03:14 PM
seingat saya dulu juga pernah dapat ini waktu masih SMA, cuma waktu itu kalimatnya agak sedikit berbeda, sesuai dengan sila pertama dalam pancasila negara Ketuhanan Yang Maha Esa. Dulu itu penjelasannya begini, yang dimaksud disini adalah "Ketuhanan", bukan Tuhan itu sendiri, tetapi sifat2 yang digambarkan sebagai sosok Tuhan, yaitu maha pengasih, maha penyanyang, meha pencipta, dan sebagainya.
Itulah yang dimaksud dalam sila pertama, walaupun Tuhan muncul dengan sebutan yang berbeda, tetapi sifat2 Ketuhanan itu tetap sama dalam setiap penggambaran akan sosok Tuhan.
Kecuali dalam Agama Buddha, konsep Ketuhan dalam agama Buddha disebutkan dalam kitab sutta pitaka, udana VIII :3 isinya ;
"Ketahuilah para Bhikkhu, bahwa ada sesuatu yang tidak dilahirkan , yang tidak menjelma, yang tidak tercipta, yang mutlak. Duhai para bhikku, apabila ada yang tidak dilahirkan, yang tidak menjelma, yang tidak tercipta, yang mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan dan pemunculan dari sebab yang lalu. tetapi para bhikkhu, karena ada yang tidak dilahirkan, yang tidak menjelma , yang tidak tercipta, yang mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu."

jika ingin melibatkan Agama Buddha dalam kalimat "Ketuhanan Yang Maha Esa", sifat2 Tuhan yang dimaksud bisa diganti dengan  sesuatu yang tidak dilahirkan , yang tidak menjelma, yang tidak tercipta, yang mutlak. Maka jadilah Ketuhan Yang Maha Esa.  ;D
karena dalam agama lain juga pasti menyetujui bahwa sifat Tuhan itu seperti yang disebutkan dalam Kitab Udana, yaitu kalimat yang dibold di atas.

Makasih infony.... :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 24 September 2011, 09:05:31 PM
Makasih infony.... :)
sama2..
semoga bisa membantu dan tidak menyesatkan..  ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lindacuties67 on 24 September 2011, 09:26:05 PM
maaf semuanya mau tny lg...
Jelaskan  Konsep keselamtan dalam agama Buddha..
terima kasih
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 24 September 2011, 09:40:11 PM
maaf semuanya mau tny lg...
Jelaskan  Konsep keselamtan dalam agama Buddha..
terima kasih
ini pendapat pribadi yah,,  ;D
kalo dalam agama lain, keselamatan bisa diperoleh melalui iman dan kepercayaan kepada sosok yang dianggap penyelamat, yang maha segalanya. tapi kalo dalam agama Buddha, keselamatan itu bisa diusahakan oleh diri sendiri. yang menyelamatkan adalah perbuatan kita sendiri, tidak ada seorang pun yang bisa menyelamatkan orang lain, tidak juga Buddha, Dhamma maupun Sangha.
Buddha hanya menunjukkan jalannya, dan kita sendiri yang harus melewatinya.  :)
dan keselamatan yang benar2 selamat adalah ketika seseorang tidak lagi terlahir, dalam arti mencapai suatu kondisi yang disebut Nibbana, itulah keselamatan sejati.  :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lindacuties67 on 26 September 2011, 02:42:55 PM
terima kasih lg..ya..
pngn tny lagi nih... XD
1. Menurut pendapat kalian apa maksud dari kalimat "Jalan ke Nirwana terletak di ddlm pikiran masing2?
2. Mengapa agama buddha sering diasumsikan sebagai agama tanpa Tuhan?
Mohon penjelsannya...terima kasih..sadhu2... :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 26 September 2011, 03:48:25 PM
terima kasih lg..ya..
pngn tny lagi nih... XD
1. Menurut pendapat kalian apa maksud dari kalimat "Jalan ke Nirwana terletak di ddlm pikiran masing2?
2. Mengapa agama buddha sering diasumsikan sebagai agama tanpa Tuhan?
Mohon penjelsannya...terima kasih..sadhu2... :)
masih pertanyaan sekolah nih?
dan lagi ini adalah pendapat pribadi yah  ;D
1. karena untuk mencapai kondisi batin yang disebut Nibbana atau Nirwana adalah dengan mengendalikan pikiran, dengan mengikis habis lobha, dosa, dan moha dengan jalan melaksanakan sila, samadhi dan panna. seperti itulah semua bermula dari pikiran, pikiran adalah pelopor, pikiran adalah pembentuk, pikiran adalah pemimpin.
2. karena konsep Ketuhan yang lazim dikenal adalah sosok adikuasa yang maha pencipta, maha pengasih, maha penyayang, dan yang mengatur segalanya, semua yang terjadi adalah bersumber dariNya. Sedangkan agama buddha tidak menyetujui konsep Tuhan yang seperti itu, tidak ada sosok adikuasa yang mengatur dan menciptakan segalanya. Mungkin karena perbedaan konsep Ketuhanan itulah sehingga agama buddha sering diasumsikan sebagai agama tanpa Tuhan, Tuhan dalam artian yang seperti disebutkan diatas.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lindacuties67 on 27 September 2011, 09:51:34 PM
masih pertanyaan sekolah nih?
dan lagi ini adalah pendapat pribadi yah  ;D
1. karena untuk mencapai kondisi batin yang disebut Nibbana atau Nirwana adalah dengan mengendalikan pikiran, dengan mengikis habis lobha, dosa, dan moha dengan jalan melaksanakan sila, samadhi dan panna. seperti itulah semua bermula dari pikiran, pikiran adalah pelopor, pikiran adalah pembentuk, pikiran adalah pemimpin.
2. karena konsep Ketuhan yang lazim dikenal adalah sosok adikuasa yang maha pencipta, maha pengasih, maha penyayang, dan yang mengatur segalanya, semua yang terjadi adalah bersumber dariNya. Sedangkan agama buddha tidak menyetujui konsep Tuhan yang seperti itu, tidak ada sosok adikuasa yang mengatur dan menciptakan segalanya. Mungkin karena perbedaan konsep Ketuhanan itulah sehingga agama buddha sering diasumsikan sebagai agama tanpa Tuhan, Tuhan dalam artian yang seperti disebutkan diatas.
iyh..msh dr skul..hehe..
tq..yh
kalo gt..
1. Jelaskan Apa arti dari Tapabrata?
2.Jelaskan apa kunci penyebab rasa sakit dan kekecewaan dlm hidup?
makasih yh..udh mw bantu...^^b
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 28 September 2011, 07:21:23 AM
iyh..msh dr skul..hehe..
tq..yh
kalo gt..
1. Jelaskan Apa arti dari Tapabrata?
2.Jelaskan apa kunci penyebab rasa sakit dan kekecewaan dlm hidup?
makasih yh..udh mw bantu...^^b
lah memang di buku sekolah g ada jawabannya ya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lindacuties67 on 28 September 2011, 03:37:30 PM
gk lho...disuruh buat tugas..suruh cari sendiri... :(
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 28 September 2011, 10:23:32 PM
2. Mgkn avijja/ketidaktahuan akan tanha/keinginan atau kemelekatan
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sanz on 29 September 2011, 07:45:32 PM
mau tanya, apa inti dari Buddhisme yah?

Tolong jawabannya

Terima kasih
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 29 September 2011, 09:26:45 PM
intinya sudah sangat umum di kalangan buddhisme, yaitu jalan mulia berunsur delapan, atau disingkat menjadi sila(aturan), samadhi(konsentrasi), dan panna(kebijaksanaan)...
bila dijabarkan kembali menjadi:
jangan berbuat jahat(sila)
tambahkan kebajikan(samadhi)
sucikan hati dan pikiran(panna)

semoga bermanfaat...

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kiemhay on 08 October 2011, 07:41:23 PM
kk senior saya mau tanya forum untuk meditasi di mana ya? :) maaf masi baru kk
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mas Tidar on 08 October 2011, 07:43:47 PM
kk senior saya mau tanya forum untuk meditasi di mana ya? :) maaf masi baru kk


langsung ke TKP gan : http://dhammacitta.org/forum/index.php?board=9.0 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?board=9.0)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Rina Hong on 08 October 2011, 08:15:00 PM
maaf semuanya mau tny lg...
Jelaskan  Konsep keselamtan dalam agama Buddha..
terima kasih

semua makhluk mewarisi kamma nya sendiri, jadi tidak ada pelindung lain, kamma lah yang melindungi masing"
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kiemhay on 08 October 2011, 08:42:32 PM
saya rasa seperti itu reina karma ibarat benih yang di tabur maka hasilnya akan kita petik.
yang melindungi kita adalah perbuatan kita sendiri semakin banyak kita berbuat baik maka kebaikan  yang akan kita petik cuman kita tidak tau kapan karma itu akan berbuah kadang mungkin kita sudah melakukan kebaikan tapi kita malah menerima sebaliknya ya ini lah yang dinamakan proses kehidupan.  ^-^  tidak mengharpkan baik dan buruk hanya jalanin aja itu resep yang baik rasanya ha ha ha. salam buat kk2 senior mohon pencerahan ^:)^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: HerdiWijaya on 23 November 2011, 01:01:39 AM
kk saya mo tanya nih...
1. apa yang menjadi dasar / pondasi untuk menjalankan sila dan meditasi ?
2. apa akibat klo melanggar sila ? apakah ada tolak ukur nya klo kita telah melanggar sila ?

terima kasih :D.. mohon pencerahannya hehehehe

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 23 November 2011, 08:18:22 AM
saya coba jawab ya,,
1. sila-samadhi-panna ini adalah 3 hal yang saling mendukung, jadi kalau menurut saya, yang menjadi dasar atau pondasi dari sila dan samadhi adalah panna (kebijaksanaan), dalam JMB8 panna itu sendiri meliputi pandangan / pengertian benar dan pikiran benar. dengan dilandasi dengan pengertian yang benar maka seseorang akan melakukan hal2 yang bermanfaat, yang membawa pada kemajuan batin.

2. akibat melanggar sila, secara umum pasti adalah akibat yang buruk, tidak menguntungkan, namun ini akan berbeda tergantung sila mana yang dilanggar. begitu juga dengan tolak ukur apakah kita telah melanggar atau tidak, ada faktor2 yang harus terpenuhi dulu.
mungkin ini bisa sedikit memberi gambaran.

Ada lima faktor agar suatu perbuatan dapat disebut membunuh :
1. adanya makhluk hidup (pano)
2. mengetahui bahwa makhluk itu masih hidup (panasannita)
3. berpikir untuk membunuhnya (vadhakacittam)
4. berusaha untuk membunuhnya (upakkamo)
5. makhluk itu mati sebagai akibat dari usaha tersebut (tena maranam)

Akibat Melanggar Sila Pertama

1. lahir kembali dalam keadaan cacat
2. mempunyai wajah yang buruk
3. mempunyai perawakan yang jelek
4. berbadan lemah, berpenyakitan
5. tidak begitu cerdas
6. selalu khawatir / cemas, takut
7. dimusuhi dan dibenci banyak orang, tidak mempunyai pengikut
8. terpisahkan dari orang yang dicintai
9. berusia pendek
10. mati dibunuh orang lain

Ada 5 faktor untuk dapat disebut mencuri :

1.  Parapariggahitam : suatu barang milik pihak lain (article(s) with a concerned owner )
2.  Parapariggahita-sannita : mengetahui barang itu ada pemiliknya / dipersepsikan sebagai milik orang lain (one knows there is a concerned owner)
3.   Theyyacittam : berpikir untuk mencurinya (the intention to steal )
4.   Upakkamo : berusaha untuk mencurinya (the effort to steal )
5.   Tera haranam : berhasil mencuri barang itu melalui usaha tersebut (the article(s) is (are) stolen through that effort )


Akibat melanggar sila kedua:
1.   Tidak begitu mempunyai harta benda dan kekayaan
2.   Terlahirkan dalam keadaan melarat / miskin
3.   Menderita kelaparan
4.   Tidak berhasil memperoleh apa yang diinginkan
5.   Menderita kebangkrutan atau kerugian dalam usaha dagang
6.   Mengalami kehancuran karena bencana atau malapetaka


Empat faktor untuk dapat disebut asusila:
1.   Agamaniya-vatthu : orang yang tidak patut digauli
2.   Tasmim sevacittam : mempunyai pikiran untuk menyetubuhi orang tersebut
3.   Sevanappayoga : berusaha menyetubuhi
4.   Maggena maggapatipatti adhivasanam : berhasil menyetubuhi (dalam arti berhasil memasukkan kemaluan ke dalam satu lubang walaupun hanya sedalam biji wijen)

Tiga lubang yang menjadi sasaran pelaggaran sila ketiga adalah mulut, anus, dan alat kelamin.

Akibat dari melanggar sila ketiga:
1.   Mempunyai banyak musuh
2.   Dibenci banyak orang
3.   Sering diancam dan dicelakai
4.   Terlahir sebagai banci/waria atau wanita
5.   Mempunyai kelainan jiwa
6.   Diperkosa orang lain
7.   Sering mendapat aib/malu
8.   Tidur maupun bangun dalam keadaan gelisah
9.   Tidak begitu disenangi oleh laki-laki maupun perempuan
10.   Gagal dalam bercinta
11.   Sukar mendapatkan jodoh
12.   Tidak memperoleh kebahagiaan dalam berumah tangga
13.   Terpisahkan dari orang yang dicintai

Empat faktor untuk dapat disebut berkata tidak benar :
1.   Atthama-vatthu : sesuatu atau hal yang tidak benar
2.   Visamvadanacittam : mempunyai pikiran untuk berdusta
3.   Tajjo vayamo : berusaha berdusta
4.   Parassa tadatthavijanam : pihak lain memahami maksud yang dikatakannya

Akibat dari melanggar sila ke empat :
1.   Bicaranya tidak jelas
2.   Giginya jelek dan tidak rata / rapi
3.   Mulutnya berbau busuk
4.   Perawakannya tidak normal, terlalu gemuk atau kurus, terlalu tinggi atau pendek
5.   Sorot matanya tidak wajar
6.   Perkataannya tidak dipercayai walaupun oleh orang-orang terdekat atau bawahannya

Ada empat faktor untuk dapat disebut pemabukan:

1. surameraya-majjabhavo : sesuatu yang merupakan sura, meraya, atau majja, yaitu sesuatu yang membuat nekat, mabuk, dan tak sadarkan diri yang menjadi dasar dari kelengahan dan kecerobohan
2. pivitukamata : mempunyai keinginan untuk meminum / menggunakannya
3. pivanam : meminum / menggunakannya
4. maddanam : timbul gejala mabuk

Akibat melanggar sila kelima:

1. terlahirkan kembali sebagai orang gila
2. tingkat kesadarannya rendah
3.  tidak memiliki kecerdasan
4. tidak mempunyai banyak pengetahuan
5. bersifat ceroboh
6. pikun
7. pemalas
8. sulit mencari pekerjaan
9. sukar memperoleh kepercayaan dari orang lain

Spoiler: ShowHide
untuk lebih lengkap mengenai pembahasan setiap sila, bisa lihat disini http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20495.210
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 23 November 2011, 01:54:56 PM
 _/\_

Bro HerdiWijaya.. sedikit menambah tanggapan point 2, seperti yg pernah aku dengar/baca - lupa dapetnya darimana  ;D - tolak ukur umum, sila dikatakan tidak baik jika, merugikan orang lain atau diri sendiri, dan tidak membawa manfaat bagi diri sendiri atau pun orang lain.

Sis Hemayanti..
1. Jika sudah ada ketentuan seperti itu, bagaimana dengan timbunan buah kamma baik yg blm berbuah sampai pada masa kehidupan dimana seseorang melakukan kamma buruk yg ekstrim, apakah akan hilang? Jika tidak hilang dan mungkin bisa mempengaruhi buah kamma buruk dari kehidupan paling akhir, bagaimana ketentuan suatu kondisi yg diterima akibat melakukan suatu kamma buruk itu bisa ada?
2. Sejauh yg aku ketahui, asusila menurut pandangan umum, termasuk di dalamnya adalah aktivitas pemenuhan nafsu diri sendiri tanpa perlu ada pasangan (CMIIW  :) )   Bagaimana dengan pengertian asusila tersebut?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 23 November 2011, 08:07:27 PM
Sis Hemayanti..
1. Jika sudah ada ketentuan seperti itu, bagaimana dengan timbunan buah kamma baik yg blm berbuah sampai pada masa kehidupan dimana seseorang melakukan kamma buruk yg ekstrim, apakah akan hilang? Jika tidak hilang dan mungkin bisa mempengaruhi buah kamma buruk dari kehidupan paling akhir, bagaimana ketentuan suatu kondisi yg diterima akibat melakukan suatu kamma buruk itu bisa ada?
2. Sejauh yg aku ketahui, asusila menurut pandangan umum, termasuk di dalamnya adalah aktivitas pemenuhan nafsu diri sendiri tanpa perlu ada pasangan (CMIIW  :) )   Bagaimana dengan pengertian asusila tersebut?
1. pertanyaan ini tentang akibat2 pelanggaran sila ya?
sebenarnya itu juga bukan hak paten, orang yang melanggar sila yang dimaksud bisa saja mendapatkan akibat seperti yang disebutkan, berat atau tidak tergantung si pembuat. tapi ada yang perlu diingat juga, saya contohkan misalnya terlahir sebagai waria atau pun wanita akibat sering melanggar sila ketiga, bukan berarti semua yang terlahir sebagai wanita itu doyan melanggar sila ketiga dikehidupan lampaunya.

jika kamma buruk ekstrem yang om candra maksud itu adalah garuka kamma, setahu saya, garuka kamma itu memang punya kekuatan yang dapat mengalahkan kamma ringan lainnya, sehingga kalau ini dilakukan maka memang akan mendahului kamma2 kecil lainnya dalam hal waktu berbuahnya. kalau menghilangkan semua kamma lain sepertinya tidak, mengingat kisah devadata yang melakukan akusala garuka kamma, menyebabkan ia terlahir di neraka avici, tapi saya pernah dengar/baca (kalau g salah ya), nanti pada waktu yang tidak tau kapan (saya lupa), devatada ini akan menjadi seorang paceka buddha. kesimpulan saya, kamma baik yang pernah ia lakukan tetap tidak hilang walaupun ia terlahir di neraka avici.
hanya saja, ada yang disebut dengan ahosi kamma, yaitu kamma mandul, kamma yang tidak menghasilkan akibat, kalau g salah ini karena waktu berbuahnya udah habis.
Quote
Jika tidak hilang dan mungkin bisa mempengaruhi buah kamma buruk dari kehidupan paling akhir, bagaimana ketentuan suatu kondisi yg diterima akibat melakukan suatu kamma buruk itu bisa ada?
seperti yang saya contohkan sebelumnya, misalnya seseorang yang gemar melakukan tindakan asusila, dan karena perbuatannya itu akan mengakibatkan ia terlahir menjadi waria, namun timbunan kamma baik yang pernah ia lakukan mungkin punya kekuatan yang cukup berpengaruh juga sehingga dia terlahir bukan sebagai waria, tapi sebagai wanita.

2. setiap tindakan pelanggaran sila itu pasti ada yang mendahului, ada kondisi2 yang mendukung, sehingga terjadilah pelanggaran sila. aktifitas pemenuhan nafsu tanpa makhluk lain, ini adalah benih2 yang akan memicu timbulnya tindakan asusila.
walaupun tidak termasuk tindakan asusila, tapi ini sebaiknya dihindari, termasuk kebiasaan menonton bokep, pasti akan memicu tindakan asusila.
seperti gambar dibawah ini.
Spoiler: ShowHide
(http://1.bp.blogspot.com/-5V5IkF3ty6s/TnAsDtZNnII/AAAAAAAAAUI/1t1wu00QtCM/s1600/panah.jpg)

pada awalnya memang masih putih, aktifitas pemenuhan nafsu bisa jadi masih di daerah putih, tapi lama kelamaan itu akan menuju daerah hitam, asusila.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 23 November 2011, 09:02:21 PM
kalau menghilangkan semua kamma lain sepertinya tidak, mengingat kisah devadata yang melakukan akusala garuka kamma, menyebabkan ia terlahir di neraka avici, tapi saya pernah dengar/baca (kalau g salah ya), nanti pada waktu yang tidak tau kapan (saya lupa), devatada ini akan menjadi seorang paceka buddha. kesimpulan saya, kamma baik yang pernah ia lakukan tetap tidak hilang walaupun ia terlahir di neraka avici.
devadatta akan terlahir kembali sebagai seorang pacceka buddha yang menjembatani ajaran buddha gotama dan buddha metteya di masa depan...
jadi bisa disimpulkan bahwa devadatta akan terlahir menjadi seorang pacceka buddha ketika ajaran buddha gotama sekarang tidak eksis lagi...

ketika devadatta hampir tenggelam ke dalam neraka avici, ia berucap "aku berlindung kepada buddha" dengan sepenuh hati.
itulah sebabnya mengapa devadatta akan menjadi seorang pacceka buddha di kehidupan selanjutnya, jadi bukan karena kamma baik dari perbuatan semasa hidupnya...
CMIIW
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lala on 23 November 2011, 09:06:51 PM
Saya mau tanya, apa sih arahat itu?
Dan juga apa itu relik arahat?

Thanks
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 23 November 2011, 09:17:07 PM
Saya mau tanya, apa sih arahat itu?
Dan juga apa itu relik arahat?

Thanks
:hammer:
ga pernah belajar agama buddha ya??

arahat disebut juga savaka-buddha(savaka=murid)
arahat itu adalah seorang yang telah mencapai nibbana(pencerahan), sama seperti sang buddha, akan tetapi pencapaiannya adalah dikarenakan diajari oleh seorang buddha, berbeda dengan seorang buddha yang mencapai nibbana tanpa bantuan orang lain....
tetapi pada intinya sama saja, semuanya telah memasuki gerbang nibbana dan tidak akan terlahirkan lagi dimanapun..

relik arahat adalah, sisa-sisa dari pembakaran jasad seorang arahat, kadang relik arahat bisa berwarna-warni, seperti batu mulia...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lala on 23 November 2011, 09:35:10 PM
:hammer:
ga pernah belajar agama buddha ya??

arahat disebut juga savaka-buddha(savaka=murid)
arahat itu adalah seorang yang telah mencapai nibbana(pencerahan), sama seperti sang buddha, akan tetapi pencapaiannya adalah dikarenakan diajari oleh seorang buddha, berbeda dengan seorang buddha yang mencapai nibbana tanpa bantuan orang lain....
tetapi pada intinya sama saja, semuanya telah memasuki gerbang nibbana dan tidak akan terlahirkan lagi dimanapun..

relik arahat adalah, sisa-sisa dari pembakaran jasad seorang arahat, kadang relik arahat bisa berwarna-warni, seperti batu mulia...

Iy, emang ga perna belajar  :(

Makasih penjelasannya ^^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 23 November 2011, 09:43:32 PM
sama-sama...
  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mas Tidar on 23 November 2011, 09:45:12 PM
devadatta akan terlahir kembali sebagai seorang pacceka buddha yang menjembatani ajaran buddha gotama dan buddha metteya di masa depan...
jadi bisa disimpulkan bahwa devadatta akan terlahir menjadi seorang pacceka buddha ketika ajaran buddha gotama sekarang tidak eksis lagi...

ketika devadatta hampir tenggelam ke dalam neraka avici, ia berucap "aku berlindung kepada buddha" dengan sepenuh hati.
itulah sebabnya mengapa devadatta akan menjadi seorang pacceka buddha di kehidupan selanjutnya, jadi bukan karena kamma baik dari perbuatan semasa hidupnya...
CMIIW

pada cerita YA. Mogallana menerima karma buruknya pada kehidupan Buddha Gotama berupa dibunuh, dicincang s/d tubuhnya tercerai berai sedemikian rupa dikarenakan membunuh ayah & ibunya (dihasut oleh istrinya). YA. Mogallana juga bunuh karena para pembunuhnya juga dihasut oleh para pertapa berpandangan salah.

bagaimana dengan calon pacceka buddha Devadatta ? Karma buruk apa yang akan diterima-nya ? (Dengan melakukan perbuatan buruk yang telah dilakukan kepada Sang Buddha)
yang lebih ditekankan disini adalah karma buruk seperti apa yang akan diterima ? (setelah Devadatta keluar dari neraka avici)
Title: bagaimana sikap terhadap rekan yg meninggal ?
Post by: johan3000 on 24 November 2011, 04:58:01 AM
adakah cerita (suta) tentang bagaimana murid2 Buddha menyikapin muridnya yg meninggal ?
  (spt bagaimana murid2 menyikapin sewaktu mogalana meninggal dunia?
   apakah banyak yg nangis atau bersedih ? banyakah murid2 yg meninggal sebelum Buddha Gautama?
   apakah kebanyakan mereka juga merasa kehilangan atau sedih ?)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 24 November 2011, 08:55:32 AM
adakah cerita (suta) tentang bagaimana murid2 Buddha menyikapin muridnya yg meninggal ?
  (spt bagaimana murid2 menyikapin sewaktu mogalana meninggal dunia?
   apakah banyak yg nangis atau bersedih ? banyakah murid2 yg meninggal sebelum Buddha Gautama?
   apakah kebanyakan mereka juga merasa kehilangan atau sedih ?)

bro sacheng sudah baca buku RAPB jilid 3 ?
diyakini pertanyaan bisa terjawab, dibuku ini banyak cerita tentang murid Sang Tathagata,
boleh dibaca !
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: noyxjr on 24 November 2011, 10:49:44 AM
berhubung masih pemula, mantau aja deh  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 26 November 2011, 09:40:37 AM

jika kamma buruk ekstrem yang om candra maksud itu adalah garuka kamma, setahu saya, ....

thanks ya sis Hema.... tp kok aku dpanggil om??? perasaan blm setua itu deh...  :D

bro sacheng sudah baca buku RAPB jilid 3 ?
diyakini pertanyaan bisa terjawab, dibuku ini banyak cerita tentang murid Sang Tathagata,
boleh dibaca !

bro adi lim, RAPB tu buku apa ya?
apakah memang ada ketentuan bagaimana seharusnya menyikapi org yg sudah meninggal? 
selama ini aku blm pernah tau bagaimana menurut pandangan Buddhist.... kl secara awam kan kl ada yg meninggal jgn ditangisi, katanya bikin yg sudah meninggal itu menderita...
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 26 November 2011, 02:48:19 PM

bro adi lim, RAPB tu buku apa ya?
apakah memang ada ketentuan bagaimana seharusnya menyikapi org yg sudah meninggal? 
selama ini aku blm pernah tau bagaimana menurut pandangan Buddhist.... kl secara awam kan kl ada yg meninggal jgn ditangisi, katanya bikin yg sudah meninggal itu menderita...
 _/\_
RAPB itu singkatan dari Riwayat Agung Para Buddha...
e-booknya bisa download di perpus dhammacitta, cari saja keyword riwayat agung para buddha..

kita harusnya bisa memahami dengan kesadaran penuh, bahwa kematian itu adalah hal yang pasti akan terjadi pada semua orang...
dengan memahami bahwa semua orang akan meninggal, hendaknya kita tidak merasa sedih akan kematian orang yang kita cintai, karena apapun yang bertemu suatu saat akan mengalami perpisahan...
setelah memahaminya, hendaknya kita dapat menerima kematian tersebut secara lapang dada, alih-alih bersedih dan menangis...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 29 November 2011, 07:49:31 AM
Bro n Sis semua mohon pencerahannya...
1. Dlm Buddhist mengenal anatta dan yg terus berproses dlm arus lahir mati adalah kesadaran.  Ingatan akan terurai seiring terurainya kesadaran dari tubuh.
Itu yang aku pahami selama ini. 
Benarkah demikian?  Mohon koreksinya jika pengertian yang aku pahami tidak tepat.

2. Berkaitan dengan itu, jd timbul pertanyaan dlm diriku.  Saat ini, aku selalu berusaha menjaga sila.  Jika entah dalam bbrp kehidupan yg akan datang, kesadaranku saat itu diberi kondisi yg menyenangkan, umumnya dlm kondisi seperti itu rasa sombong dan lingkungan sekitar pasti mempengaruhi karakter kesadaranku pd saat itu.
Apakah ada yg bisa dilakukan pada kehidupan kali ini agar dlm kehidupan2 yg akan datang, kesadaranku selalu bisa menjaga sikap dan perilaku, dan berada dlm lingkungan yg mengenal Dhamma?

3. Secara biologis, salah satu bagian tubuh dari manusia yg tidak pernah beristirahat adalah otak.  Saat kita tertidur pun, mimpi dianggap sebagai aktivitas otak.  Bagaimana ttg mimpi dlm pandangan Buddhist?  Dan kemanakah kesadaran kita saat kita tertidur? 
Jika sudah pernah dibahas, minta tolong ditunjukkan link bahasannya ya..  aku mencari di forum ini dengan kata kunci 'mimpi', aku blm mendapatkan artikel yg membahas ttg apa sebenarnya yg terjadi saat kita tertidur dan bermimpi.

Terima kasih sebelumnya....  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 29 November 2011, 12:23:31 PM
bro adi lim, RAPB tu buku apa ya?
sudah dijawab bro will
Quote
apakah memang ada ketentuan bagaimana seharusnya menyikapi org yg sudah meninggal? 
selama ini aku blm pernah tau bagaimana menurut pandangan Buddhist.... kl secara awam kan kl ada yg meninggal jgn ditangisi, katanya bikin yg sudah meninggal itu menderita...
 _/\_
orang mati, hanya tinggal sisa tubuh/jasad yg akan membengkak, hancur, membusuk, dan tidak berharga.
Referensi saya tubuh orang mati paling bagus dikremasi/bakar

Bro Wie, mungkin yang anda maksud adalah orang hidupnya sakit/nyawa keadaan kritis.
Menurut  cerita pengalaman yang pernah terjadi,
Andai ada umat awam/orang biasa sakit dan yang nyawa keadaan sakit kritis, diharapkan sanak saudaranya terdekat jangan menangisi dengan teriakan dan histeris, karena akan mempergaruhi kondisi batin yang sakit kritis itu.
Orang yang belum mati (masih kritis) kesadaran nya masih ada dan peka terhadap kondisi disekitarnya.
Apabila ada tangisan tentunya bisa menyebabkan kesedihan juga pada batin yang sakit itu, sehingga yang sakit jadi nya melekat pada saudara2 dekatnya.

dan menurut Abhidhamma, kondisi  batin pada orang menjelang ajal biasanya bergejolak antara pikiran baik dan buruk saling berlomba utk eksis. Dan kebetulan ada teriakan dan histeris dari sanak saudara tentunya akan sangat mempengaruhi batin si sakit, sehingga terjadi kemelekatan pada sanak sauadara tsb, dan bila keadaan ini terjadi, yang sakit itu bisa meninggal terlahir menjadi mahluk peta(hantu), atau meninggal dengan pikiran terakhir penuh kebencian akan terlahir jadi mahluk penghuni neraka.

Boleh baca buku 'Kamma Pencipta Sesungguhnya' hal 152 tentang Wanita Penyedia Poci Air,
karya Dr. Tien M, Myanmar.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 29 November 2011, 04:56:10 PM
...
Bro Wie, mungkin yang anda maksud adalah orang hidupnya sakit/nyawa keadaan kritis.
Menurut  cerita pengalaman yang pernah terjadi,
Andai ada umat awam/orang biasa sakit dan yang nyawa keadaan sakit kritis, diharapkan sanak saudaranya terdekat jangan menangisi dengan teriakan dan histeris, karena akan mempergaruhi kondisi batin yang sakit kritis itu.
Orang yang belum mati (masih kritis) kesadaran nya masih ada dan peka terhadap kondisi disekitarnya.
Apabila ada tangisan tentunya bisa menyebabkan kesedihan juga pada batin yang sakit itu, sehingga yang sakit jadi nya melekat pada saudara2 dekatnya.

dan menurut Abhidhamma, kondisi  batin pada orang menjelang ajal biasanya bergejolak antara pikiran baik dan buruk saling berlomba utk eksis. Dan kebetulan ada teriakan dan histeris dari sanak saudara tentunya akan sangat mempengaruhi batin si sakit, sehingga terjadi kemelekatan pada sanak sauadara tsb, dan bila keadaan ini terjadi, yang sakit itu bisa meninggal terlahir menjadi mahluk peta(hantu), atau meninggal dengan pikiran terakhir penuh kebencian akan terlahir jadi mahluk penghuni neraka.

Boleh baca buku 'Kamma Pencipta Sesungguhnya' hal 152 tentang Wanita Penyedia Poci Air,
karya Dr. Tien M, Myanmar.

thanks Bro Adi Lim  _/\_
kl dipikir sih ya lebih masuk akal utk kasus si penderita sedang dlm keadaan kritis / di ambang kematian.

Tapi berdasarkan pengalaman, setelah seseorang meninggal, khususnya keluarga dekat yg serumah dengan ku, aku merasakan ada sesuatu yg berbeda selama bbrp hari setelah meninggalnya org tersebut, rasanya kok agak2 mistis.
aku tdk tau persis, apakah itu akibat pengaruh tradisi yg selama ini aku pahami, ataukah memang ada semacam masa peralihan - kalo dalam tradisi yg aku tau, ada 49 hari setelah hari kematian, roh org mati itu masih berada di sekitar tempat tinggalnya - ? 
Suatu tradisi jika dpikir secara logika, pasti punya suatu pemikiran atau kejadian yg mendasari dimulainya tradisi tersebut.
Apakah ada yang tau penjelasan tradisi tersebut?

Kalo menurut pandangan Buddhist, sejauh yg aku tau, sesaat setelah kesadaran terurai dari badan jasmani, akan langsung terlahir lagi.
Apakah benar demikian, ataukah pemahamanku yg tidak tepat?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 29 November 2011, 05:07:34 PM
kalau dalam tradisi mahayana(maaf kalo salah) kesadaran bagi orang yang tidak terlalu baik ataupun orang yang tidak terlalu jahat, alaya-vijnananya(kesadaran) akan berdiam "tanpa alam" selama maksimal 49 hari, hingga ia dilahirkan kembali menjadi makhluk...
tapi kalau orangnya sangat baik, atau sangat jahat misalnya, maka ia akan dilahirkan secara spontan langsung di alam lain...
kalau dalam tradisi theravada, memang kesadaran langsung terurai ketika tubuh ini mati
jadi tidak ada yang salah dengan pandangan anda...
tergantung mau dari tradisi mana anda memandangnya...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 29 November 2011, 05:17:05 PM
sory dobel  post
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 29 November 2011, 07:40:51 PM
kalau dalam tradisi mahayana(maaf kalo salah) kesadaran bagi orang yang tidak terlalu baik ataupun orang yang tidak terlalu jahat, alaya-vijnananya(kesadaran) akan berdiam "tanpa alam" selama maksimal 49 hari, hingga ia dilahirkan kembali menjadi makhluk...
tapi kalau orangnya sangat baik, atau sangat jahat misalnya, maka ia akan dilahirkan secara spontan langsung di alam lain...
kalau dalam tradisi theravada, memang kesadaran langsung terurai ketika tubuh ini mati
jadi tidak ada yang salah dengan pandangan anda...
tergantung mau dari tradisi mana anda memandangnya...

jadi di mahayana ada `alam terminal`untuk persinggahan atau tanpa alam. ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 30 November 2011, 12:47:39 PM
Istilahnya antarabhava,yaitu keadaan yg dialami org yg telah meninggal seb terlahir kembali d alam yg sesuai. Ini adlh proses kesadaran setelah kesadaran terakhir pd kehidupan ini (cuti citta),tetapi seb kesadaran pertama pd kehidupan mendtg (patisandhi vinnana). Menurut Abhidhamma Theravada,proses kesadaran cuti citta langsung dilanjutkan dg patisandhi vinnana tanpa jeda,tetapi menurut Abhidharma Mahayana,ad proses peralihannya selama beberapa waktu (tidak selalu 49 hari lamanya)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 30 November 2011, 02:06:50 PM
jadi di mahayana ada `alam terminal`untuk persinggahan atau tanpa alam. ;D
iyah om..
nunggu penumpang dulu baru jalan.... =)) =))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 30 November 2011, 02:50:54 PM
=))
makanya dd wil cepat ke terminal, biar busnya bisa jalan.  :P
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 30 November 2011, 03:49:45 PM
=))
makanya dd wil cepat ke terminal, biar busnya bisa jalan.  :P
iya cc...
on the way...  :P :P
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 01 December 2011, 09:49:13 PM
Istilahnya antarabhava,yaitu keadaan yg dialami org yg telah meninggal seb terlahir kembali d alam yg sesuai. Ini adlh proses kesadaran setelah kesadaran terakhir pd kehidupan ini (cuti citta),tetapi seb kesadaran pertama pd kehidupan mendtg (patisandhi vinnana). Menurut Abhidhamma Theravada,proses kesadaran cuti citta langsung dilanjutkan dg patisandhi vinnana tanpa jeda,tetapi menurut Abhidharma Mahayana,ad proses peralihannya selama beberapa waktu (tidak selalu 49 hari
lamanya)
Jadi BENAR mana?  ^:)^
 
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 01 December 2011, 09:50:13 PM
Jadi BENAR mana?  ^:)^
tanya kenapa??
ehipassiko donk!!
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: HerdiWijaya on 02 December 2011, 12:43:39 AM
sebelum nya saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Sis Hemayanti dan CandraWie
atas pencerahannya.. thx  _/\_
saya mau tanya lagi nih...
1 - kebijaksanaan itu artinya apa?
   - kebijaksanaan muncul dari mana?
   - dan apa contohnya ? (maaf pertanyaan saya terlalu bertele-tele)
2.kenapa ya menjalankan sila itu dengan baik bisa katakan sulit untuk menjalankannya secara kontinyu / berkelanjutan? padahal kita telah mengetahui penjelasan umum tentang sila misalnya akibatnya, cara menjalankannya yang telah diuraikan oleh sis hemayanti bisa dikatakan sudah jelas.. tapi kenapa masih aja suka melanggar dengan menggunakan asas manfaat atau baik disengaja ataupun tidak disengaja.. jujur saja, saya merasa frustasi menjadi agama buddha karena untuk menjalankan ajaran dasarnya aja bisa dikatakan kurang mampu.. :(
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 02 December 2011, 06:09:57 AM
tanya kenapa??
ehipassiko donk!!

caranya ? mati dulu ! ^-^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 02 December 2011, 10:13:33 AM
sebelum nya saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Sis Hemayanti dan CandraWie
atas pencerahannya.. thx  _/\_
saya mau tanya lagi nih...
1 - kebijaksanaan itu artinya apa?
   - kebijaksanaan muncul dari mana?
   - dan apa contohnya ? (maaf pertanyaan saya terlalu bertele-tele)
2.kenapa ya menjalankan sila itu dengan baik bisa katakan sulit untuk menjalankannya secara kontinyu / berkelanjutan? padahal kita telah mengetahui penjelasan umum tentang sila misalnya akibatnya, cara menjalankannya yang telah diuraikan oleh sis hemayanti bisa dikatakan sudah jelas.. tapi kenapa masih aja suka melanggar dengan menggunakan asas manfaat atau baik disengaja ataupun tidak disengaja.. jujur saja, saya merasa frustasi menjadi agama buddha karena untuk menjalankan ajaran dasarnya aja bisa dikatakan kurang mampu.. :(

 _/\_
aku coba jawab ya.. kl salah, tolong dikoreksi...
1. kebijaksanaan tu kesadaran memahami segala sesuatu sebagaimana wajarnya.
muncul dari pikiran yg terlatih.
contoh: membunuh itu kamma buruk, termasuk membunuh nyamuk. tp apakah nyamuk yg membawa penyakit harus dbiarkan berkembangbiak? kalo dibasmi kan brarti membunuh makhluk lain?  di situ lah diperlukan kebijaksanaan dlm bertindak.

2. menjalankan sila dengan baik itu sulit krn diri kita sebagai umat awam, masih dipenuhi dengan lobha(keserakahan), dosa(kebencian), dan moha(kebodohan batin).  ditambah lagi, sifat alami manusia akan menikmati sesuatu yg menyenangkan, dan melekat pada hal itu, yg akan diikuti keserahakan utk mendapatkan yg lebih dan lebih.  kebencian timbul saat menghadapi suatu kondisi yg tidak sesuai dengan keinginan (tanha).
Krn umumnya hal2 yg tidak baik itu menyenangkan  ;D

3. frustasi?  ga perlu menghafalkan aturan2nya, cukup dipahami dan dipraktekkan.  di saat ingat kl yg kita lakukan itu tdk sesuai, coba utk mengubahnya.  membina pikiran butuh proses, bukan cuma sekedar melafalkan sebaris kata2 atau doa.  jadi harus dijalani, bukan cuma perenungan.

Selamat berlatih...  ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 02 December 2011, 12:26:21 PM
_/\_
aku coba jawab ya.. kl salah, tolong dikoreksi...
1. kebijaksanaan tu kesadaran memahami segala sesuatu sebagaimana wajarnya.
muncul dari pikiran yg terlatih.
contoh: membunuh itu kamma buruk, termasuk membunuh nyamuk. tp apakah nyamuk yg membawa penyakit harus dbiarkan berkembangbiak? kalo dibasmi kan brarti membunuh makhluk lain?  di situ lah diperlukan kebijaksanaan dlm bertindak.

2. menjalankan sila dengan baik itu sulit krn diri kita sebagai umat awam, masih dipenuhi dengan lobha(keserakahan), dosa(kebencian), dan moha(kebodohan batin).  ditambah lagi, sifat alami manusia akan menikmati sesuatu yg menyenangkan, dan melekat pada hal itu, yg akan diikuti keserahakan utk mendapatkan yg lebih dan lebih.  kebencian timbul saat menghadapi suatu kondisi yg tidak sesuai dengan keinginan (tanha).
Krn umumnya hal2 yg tidak baik itu menyenangkan  ;D

3. frustasi?  ga perlu menghafalkan aturan2nya, cukup dipahami dan dipraktekkan.  di saat ingat kl yg kita lakukan itu tdk sesuai, coba utk mengubahnya.  membina pikiran butuh proses, bukan cuma sekedar melafalkan sebaris kata2 atau doa.  jadi harus dijalani, bukan cuma perenungan.

Selamat berlatih...  ;D

kebijaksanaan duniawi
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 02 December 2011, 12:30:29 PM
kebijaksanaan duniawi

yg levelnya lebih tinggi, kebijaksanaan itu seperti apa bro Adi?
share ilmunya dong...  ^:)^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 02 December 2011, 01:07:34 PM
caranya ? mati dulu ! ^-^
mau mau mau???

perlu saya bantu??

=)) =))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 02 December 2011, 01:14:04 PM
2.kenapa ya menjalankan sila itu dengan baik bisa katakan sulit untuk menjalankannya secara kontinyu / berkelanjutan? padahal kita telah mengetahui penjelasan umum tentang sila misalnya akibatnya, cara menjalankannya yang telah diuraikan oleh sis hemayanti bisa dikatakan sudah jelas.. tapi kenapa masih aja suka melanggar dengan menggunakan asas manfaat atau baik disengaja ataupun tidak disengaja.. jujur saja, saya merasa frustasi menjadi agama buddha karena untuk menjalankan ajaran dasarnya aja bisa dikatakan kurang mampu.. :(
kalau tidak bisa dijalankan secara kontinu, setidaknya bisa dijalankan beberapa hari sekali, misalnya pada hari uposatha, dengan begitu akan lebih mudah...
kalau sudah terbiasa dengan seminggu sekali, coba lagi jalankan 3 hari sekali, dst dst...
untuk apa frustasi tidak bisa menjalankan ajaran buddhis??
ane aja hingga akhir2 ini, jarang sekali menjalankan pancasila, tapi kaga stress tuh(ajaran sesat)...
untuk menjalankan sila, dibutuhkan saddha dan panna(pandangan benar) terlebih dahulu...
seperti yang saya baca dari buku ven. ajahn chah:
"pada teorinya, memang sila berada di urutan pertama, tapi setelah saya(ajahn chah) teliti, sebenarnya pandangan benar harus datang terlebih dahulu, agar dapat menunjang sila. dan dari praktik sila, bhavana akan berkembang.."
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 02 December 2011, 05:07:28 PM
kalau tidak bisa dijalankan secara kontinu, setidaknya bisa dijalankan beberapa hari sekali, misalnya pada hari uposatha, dengan begitu akan lebih mudah...
kalau sudah terbiasa dengan seminggu sekali, coba lagi jalankan 3 hari sekali, dst dst...
untuk apa frustasi tidak bisa menjalankan ajaran buddhis??
ane aja hingga akhir2 ini, jarang sekali menjalankan pancasila, tapi kaga stress tuh(ajaran sesat)...
untuk menjalankan sila, dibutuhkan saddha dan panna(pandangan benar) terlebih dahulu...
seperti yang saya baca dari buku ven. ajahn chah:
"pada teorinya, memang sila berada di urutan pertama, tapi setelah saya(ajahn chah) teliti, sebenarnya pandangan benar harus datang terlebih dahulu, agar dapat menunjang sila. dan dari praktik sila, bhavana akan berkembang.."
sepertinya yang dimaksud oleh om herdi ini pancasila deh, jadi masa dilaksanakan pada hari2 tertentu saja de?  :)
kalo uposatha sila bisa saja.
tapi kalo pancasila, mesti diusahakan setiap hari dong, walaupun g sempurna, yang jelas usaha.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 02 December 2011, 05:58:25 PM
sebelum nya saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Sis Hemayanti dan CandraWie
atas pencerahannya.. thx  _/\_
saya mau tanya lagi nih...
1 - kebijaksanaan itu artinya apa?
   - kebijaksanaan muncul dari mana?
   - dan apa contohnya ? (maaf pertanyaan saya terlalu bertele-tele)
2.kenapa ya menjalankan sila itu dengan baik bisa katakan sulit untuk menjalankannya secara kontinyu / berkelanjutan? padahal kita telah mengetahui penjelasan umum tentang sila misalnya akibatnya, cara menjalankannya yang telah diuraikan oleh sis hemayanti bisa dikatakan sudah jelas.. tapi kenapa masih aja suka melanggar dengan menggunakan asas manfaat atau baik disengaja ataupun tidak disengaja.. jujur saja, saya merasa frustasi menjadi agama buddha karena untuk menjalankan ajaran dasarnya aja bisa dikatakan kurang mampu.. :(
dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan:
1. pandangan benar (samma ditthi)
2. pikiran benar (samma sankappa)
3. ucapan benar (samma vaca)
4. perbuatan benar (samma kammanta)
5. matapencaharian benar (samma ajiva)
6. daya upaya benar (samma vayama)
7. perhatian benar (samma sati)
8. konsentrasi benar (samma samadhi)

poin 1 dan 2, yaitu pandangan benar dan pikiran benar itu termasuk kelompok panna.
3, 4, dan 5 adalah kelompok sila
6, 7 dan 8 adalah kelompok samadhi
Pandangan benar
1. pandangan benar tentang 4 kebenaran mulia (masing2 terdiri dari 3 tahap)
2. menurut kitab Uparipannasa
    a. Kammassakata Sammaditthi : pandangan benar tentang hukum perbuatan (kamma niyama).
    b. Vipassana Sammaditthi : pandangan benar yang timbul setelah penyadaran jeli terhadap nama (batin) dan rupa (jasmani) yang terkena Tilakkhana
    c. Magga Sammaditthi : pengetahuan benar dalam perenungan terhadap objek-objek indera dan batin sebagaimana adanya (yaitu dicengkeram oleh anicca, dukkha, anatta)
    d. Phala Sammaditthi : pendangan benar yang menyertai empat tingkat 'buah' yang merupakan hasil dari empat tingkat 'jalan'
    e. Paccavekkhana Sammaditthi : pandangan benar berupa swarenungan yang terjadi dengan sendirinya setelah pencapaian 'jalan' dan 'buah'.

Pikiran benar
pikiran benar ialah pikiran yang menghindari kejahatan dan pikiran yang cenderung pada kebajikan, yaitu :
1. pikiran yang bebas dari akusalamula 3 (lobha, dosa, dan moha)
2. pikiran yang berisi metta (cinta kasih)
3. pikiran yang berisi karuna (belas kasih)

untuk pertanyaan kedua, ini mungkin sama dengan ketika anak2 bertanya tentang mengapa ya menulis itu susah?
padahal udah tau ini huruf A, B, C, dst, udah dicontohkan pula, udah dipegang tangannya, tapi kenapa ya masih sulit, masih bengkok2 tulisannya, masih g jelas, dan sebagainyalah.
ini butuh latihan, sama seperti menjalankan sila, latihan, sila itu sendiri sering disebut / diterjemahkan sebagai latihan kemoralan, 5 sila, 5 latihan kemoralan.
tidak ada sesuatu yang instan, semua butuh usaha om herdi, butuh latihan yang kontinu. dan yang paling penting ya butuh usaha.  :)
bukan hanya sila saya pikir, semua hal apapun yang baru dan masih asing bagi kita, pasti butuh usaha, butuh latihan untuk membuatnya menjadi mudah, untuk menjadi seorang ahli yang mahir, pasti butuh latihan dan butuh usaha.
coba om ingat waktu masih kecil, apakah langsung bisa berjalan?
tentu tidak kan, awalnya belajar merangkak dulu, kemudian, berdiri, setelah itu selangkah demi selangkah, jatuh, ya bangun lagi, jatuh lagi, bangun lagi.
nah sekarang inilah hasilnya, bisa berjalan dengan baik, bahkan kalo harus tutup mata pun tetap bisa berjalan. karna sudah mahir, sudah terbiasa, begitu juga menulis sudah mahir, tutup mata pun bisa, sudah terlatih.  :)
jangankan sila, mencuri pun butuh latihan om, kalo g terlatih ya bisa2 ketangkep.  :P
tidak ada yang perlu disesali, apalagi sampai merasa frustasi, semua itu adalah hal yang wajar kok om. :)
selama masih mau melatih, masih mau berusaha ya pasti bisa, frustasi itu termasuk salah satu faktor batin (cetasika) yang buruk, makanya jangan dipelihara om.  ;D
inilah uniknya, istimewanya agama buddha, kita disuruh membuktikan sendiri, menjalankan sendiri, kita harus bisa berdiri diatas kaki kita sendiri.
sama seperti anak2 yang belajar berjalan, dia harus mandiri, g boleh bergantung sama orang lain, sama orang tuanya.
nah ibaratnya seorang anak yang berpikir, untuk apa saya belajar berjalan? toh selalu ada mama, selalu ada papa yang menggendong saya, dia menggantungkan dirinya pada orang lain yang dianggap berkuasa, diangkap bisa menolong, bisa membantu, nah begitulah jadinya, dia g mau belajar berjalan, jadinya lumpuh, g bisa apa2. hidupnya tergantung pada orang lain. kasihan..
tapi kalo orang tua yang sayang sama anaknya, orang tua yang bijak, yah anaknya diajar, dikasi pengertian, hingga akhirnya tau kalo dia harus belajar, berlatih berjalan, karna dia g boleh terus2an bergantung sama orangtuanya. nah itu panna, pengertian yang benar. itulah agama buddha, Sang Buddha menunjukkan ini lho jalannya, nah kamu jalani sendiri, praktekkan sendiri, Sang Buddha sudah praktek, muridnya juga sudah banyak yang berhasil, nah sekarang giliran kita, kalo mau ya silahkan, udah ditunjukkan, ini lho. kalo kita menutup mata, g mau tau, masa bodoh, cari gampang, g terima sendiri.  :)
makanya kalo sekarang kita pikir2 lagi, pasti tidak ada satu orangpun yang pernah menyesal walaupun dulu mereka pernah berkali2 jatuh ketika belajar berjalan, sebab hasilnya ada, diterima sekarang.
sama ketika belajar menyetir, lalu tabrak sana sini, sampai mobilnya g berbentuk  :))
akhirnya menjadi bisa, mahir, nah apakah menyesal?
menyesal kalo kakinya patah atau masuk rumah sakit.  ;D
tapi jika tidak ya tidak akan menyesal, hasilnya ada, jadi bisa mandiri, g bergantung sama pak supir.
makanya kalo menyetir mesti hati2, tau aturannya, mana gas, mana rem, tau rambu2 jalan, jangan asal tancap, kemudian mesti hati2.
nah begitu juga sama kalo melaksanakan sila, harus tau aturannya, dan mesti hati2, mesti sati.  :)
cukup dulu deh om...
oh iya nanti ada tambahan untuk pandangan benar, saya ketik dulu yah,  ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 02 December 2011, 06:46:45 PM
tambahan penjelasan tentang pandangan / pengertian benar:
A. Lokiya Sammaditthi (yang bersift duniawi)
1. Kammassakata Sammaditthi (pandangan benar atas dalil kamma), meliputi:
    kammassaka (pandangan bahwa semua makhluk memiliki kammanya masing-masing)
    kammadayada (mewarisi kammanya masing2)
    kammayoni (terlahir dari kammanya masing2)
    kammabandhu (berhubungan dengan kammanya masing2)
    kammapatisarana ( terlindungi oleh kammanya masing2)
    yam kamman karisanti; kalyanam va papakam va tassa dayada bhavisanti (apapun kamma yang diperbuatnya, baik atau buruk, itulah yang akan diwarisinya)

2. Dasavatthuka Sammaditthi (pandangan benar atas sepuluh hal), yaitu:
- atthi dinnam (pandangan bahwa pemberian dana memberikan hasil / buah dan bermanfaat)
- atthi yittham (pandangan bahwa penghormatan terhadap yang patut di puja memberikan hasil / buah dan bermanfaat)
- atthi hutam (pandangan bahwa penyambutan terhadap tamu memberikan hasil / buah dan bermanfaat)
- atthi sukatadukkhatanam kamanam phalam vipako (pandangan bahwa perbuatan baik dan jahat memeberikan akibat yang setimpal, secara langsung maupun tidak langsung)
- atthi ayam loko (pandangan bahwa ada dunia sekarang)
- atthi paroloko (pandangan bahwa ada dunia mendatang)
- atthi mata (pandangan bahwa perlakuan baik / buruk terhadap ibu niscaya memberikan akibat di masa datang)
- atthi pita (pandangan bahwa perlakuan baik / buruk terhadap ayah niscaya memberikan akibat di masa datang)
- atthi satta opapatika (pandangan bahwa ada makhluk yang terlahir secara spontan misalnya mahkluk2 niraya, peta, asurakaya, dewa dan brahma)
- atthi loke samana brahmana samaggata sammapatipanna ye imanca lokam paranca lokam sayam abhinna saccikatva pavedenti (pandangan bahwa di dunia ini ada petapa atau brahmana yang telah menjalankan praktek yang benar, yang telah menempuh kehidupan yang baik; serta memiliki ketenangan batin, yang dengan kebijaksanaan sendiri telah menembus dunia sini maupun dunia sana dan selanjutnya mengamalkan pengetahuannya pada makhluk lain)
(Mana cattarisakka Sutta 5, 6, 7; Anupada Vagga, Majjhima Nikaya, (KBBD70)

B. Lokuttara Sammaditthi (yang bersifat mengatasi duniawi)
yaitu Catusacca Sammaditthi (pandangan benar atas empat kebenaran mulia)
1. pengetahuan atas kebenaran mulia tentang dukkha
2. pengetahuan atas kebenaran mulia tentang sebab dukkha
3. pengetahuan atas kebenaran mulia tentang terhentinya dukkha
4. pengetahuan atas kebenaran mulia tentang jalan menuju terhentinya dukkha
pandangan benar ini muncul dalam batin para suciwan (ariya puggala). merupakan salah satu faktor dari Jalan Mulia, yaitu sebagai kebijaksanaan (panna), sebagai indera kebijaksanaan (pannindriya), sebagai kekuatan kebijaksanaan (pannabala), sebagai penelaahan Dhamma yang merupakan penceraha (dhammavicayasambojjhanga).
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 02 December 2011, 07:12:01 PM
Bro n Sis semua mohon pencerahannya...
3. Secara biologis, salah satu bagian tubuh dari manusia yg tidak pernah beristirahat adalah otak.  Saat kita tertidur pun, mimpi dianggap sebagai aktivitas otak.  Bagaimana ttg mimpi dlm pandangan Buddhist?  Dan kemanakah kesadaran kita saat kita tertidur? 
Jika sudah pernah dibahas, minta tolong ditunjukkan link bahasannya ya..  aku mencari di forum ini dengan kata kunci 'mimpi', aku blm mendapatkan artikel yg membahas ttg apa sebenarnya yg terjadi saat kita tertidur dan bermimpi.
Terima kasih sebelumnya....  _/\_
saat yang tepat untuk membalas, kebetulan semalam dapat pelajaran tentang mimpi.  ;D
penjelasan tentang kamma sih, tapi sedikit membahas mimpi.
ada 4 sebab yang menimbulkan mimpi:
1. pubba nimitta, ditimbulkan oleh perbuatan sehari-hari
2. citta avarana, kesadaran yang melekat pada hal-hal yang berkesan
3. deva sapharana, dewa yang memberikan mimpi
4. dhatu, unsur dalam tubuh ada yang tidak bekerja normal

6 macam makhluk yang dapat bermimpi :
- duggati ahetuk puggala (tidak termasuk mahkluk neraka)
- sugati ahetuka puggala
- dvihetuka puggala & tihetuka puggala
- sotapanna dan sakadagami
penjelasan:
- makhluk neraka tersiksa setiap saat, tidak ada waktu untuk bermimpi
- rupa brahma, arupa brahma, anagami, dan arahat tidak bermimpi karena telah terbebas dari kamaraga (nafsu indera)
- makhluk yang dapat bermimpi hanya mahkluk yang masih mempunyai kamaraga (nafsu indera) dan kamachanda (kesenangan dan kepuasan dalam nafsu)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 02 December 2011, 08:24:02 PM
B. Lokuttara Sammaditthi (yang bersifat mengatasi duniawi)
yaitu Catusacca Sammaditthi (pandangan benar atas empat kebenaran mulia)
1. pengetahuan atas kebenaran mulia tentang dukkha
2. pengetahuan atas kebenaran mulia tentang sebab dukkha
3. pengetahuan atas kebenaran mulia tentang terhentinya dukkha
4. pengetahuan atas kebenaran mulia tentang jalan menuju terhentinya dukkha
pandangan benar ini muncul dalam batin para suciwan (ariya puggala). merupakan salah satu faktor dari Jalan Mulia, yaitu sebagai kebijaksanaan (panna), sebagai indera kebijaksanaan (pannindriya), sebagai kekuatan kebijaksanaan (pannabala), sebagai penelaahan Dhamma yang merupakan penceraha (dhammavicayasambojjhanga).
mau tanya donk cc...
kalau pandangan benar jenis ini sudah dimiliki seseorang, apakah ia telah menjadi arahat, atau bisa saja masih sotapana, sakadagami, dan anagami??
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 02 December 2011, 08:39:09 PM
Quote
B. Lokuttara Sammaditthi (yang bersifat mengatasi duniawi)
yaitu Catusacca Sammaditthi (pandangan benar atas empat kebenaran mulia)
1. pengetahuan atas kebenaran mulia tentang dukkha
2. pengetahuan atas kebenaran mulia tentang sebab dukkha
3. pengetahuan atas kebenaran mulia tentang terhentinya dukkha
4. pengetahuan atas kebenaran mulia tentang jalan menuju terhentinya dukkha
pandangan benar ini muncul dalam batin para suciwan (ariya puggala). merupakan salah satu faktor dari Jalan Mulia, yaitu sebagai kebijaksanaan (panna), sebagai indera kebijaksanaan (pannindriya), sebagai kekuatan kebijaksanaan (pannabala), sebagai penelaahan Dhamma yang merupakan penceraha (dhammavicayasambojjhanga).
kalau saya g salah, ariya puggala ini mencakup 4 tingkat kesucian itu. :)
bagaimana suhu adi lim?  ;D
ingat sanghanusati, sepertinya disana ada, sotapati magga, sotapatti phala, sakadagami magga, sakadagami phala, anagami magga, anagami phala, arahatta magga, arahatta phala.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 02 December 2011, 08:42:48 PM
oh iya...
engga terlalu menyimak di bagian ariya pugalanya...  ;D ;D

niat ngasih GRP, tapi ada tulisan "Sorry, you can't repeat a karma action without waiting 720 hours."
 ??? ??? ???
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: HerdiWijaya on 02 December 2011, 08:43:57 PM
_/\_
aku coba jawab ya.. kl salah, tolong dikoreksi...
1. kebijaksanaan tu kesadaran memahami segala sesuatu sebagaimana wajarnya.
muncul dari pikiran yg terlatih.
contoh: membunuh itu kamma buruk, termasuk membunuh nyamuk. tp apakah nyamuk yg membawa penyakit harus dbiarkan berkembangbiak? kalo dibasmi kan brarti membunuh makhluk lain?  di situ lah diperlukan kebijaksanaan dlm bertindak.

2. menjalankan sila dengan baik itu sulit krn diri kita sebagai umat awam, masih dipenuhi dengan lobha(keserakahan), dosa(kebencian), dan moha(kebodohan batin).  ditambah lagi, sifat alami manusia akan menikmati sesuatu yg menyenangkan, dan melekat pada hal itu, yg akan diikuti keserahakan utk mendapatkan yg lebih dan lebih.  kebencian timbul saat menghadapi suatu kondisi yg tidak sesuai dengan keinginan (tanha).
Krn umumnya hal2 yg tidak baik itu menyenangkan  ;D

3. frustasi?  ga perlu menghafalkan aturan2nya, cukup dipahami dan dipraktekkan.  di saat ingat kl yg kita lakukan itu tdk sesuai, coba utk mengubahnya.  membina pikiran butuh proses, bukan cuma sekedar melafalkan sebaris kata2 atau doa.  jadi harus dijalani, bukan cuma perenungan.

Selamat berlatih...  ;D

terima kasih atas penjelasannya  _/\_..
iya, semoga saya bisa berlatih pancasila dengan baik :D..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: HerdiWijaya on 02 December 2011, 09:01:18 PM
dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan:
1. pandangan benar (samma ditthi)
2. pikiran benar (samma sankappa)
3. ucapan benar (samma vaca)
4. perbuatan benar (samma kammanta)
5. matapencaharian benar (samma ajiva)
6. daya upaya benar (samma vayama)
7. perhatian benar (samma sati)
8. konsentrasi benar (samma samadhi)

poin 1 dan 2, yaitu pandangan benar dan pikiran benar itu termasuk kelompok panna.
3, 4, dan 5 adalah kelompok sila
6, 7 dan 8 adalah kelompok samadhi
Pandangan benar
1. pandangan benar tentang 4 kebenaran mulia (masing2 terdiri dari 3 tahap)
2. menurut kitab Uparipannasa
    a. Kammassakata Sammaditthi : pandangan benar tentang hukum perbuatan (kamma niyama).
    b. Vipassana Sammaditthi : pandangan benar yang timbul setelah penyadaran jeli terhadap nama (batin) dan rupa (jasmani) yang terkena Tilakkhana
    c. Magga Sammaditthi : pengetahuan benar dalam perenungan terhadap objek-objek indera dan batin sebagaimana adanya (yaitu dicengkeram oleh anicca, dukkha, anatta)
    d. Phala Sammaditthi : pendangan benar yang menyertai empat tingkat 'buah' yang merupakan hasil dari empat tingkat 'jalan'
    e. Paccavekkhana Sammaditthi : pandangan benar berupa swarenungan yang terjadi dengan sendirinya setelah pencapaian 'jalan' dan 'buah'.

Pikiran benar
pikiran benar ialah pikiran yang menghindari kejahatan dan pikiran yang cenderung pada kebajikan, yaitu :
1. pikiran yang bebas dari akusalamula 3 (lobha, dosa, dan moha)
2. pikiran yang berisi metta (cinta kasih)
3. pikiran yang berisi karuna (belas kasih)

untuk pertanyaan kedua, ini mungkin sama dengan ketika anak2 bertanya tentang mengapa ya menulis itu susah?
padahal udah tau ini huruf A, B, C, dst, udah dicontohkan pula, udah dipegang tangannya, tapi kenapa ya masih sulit, masih bengkok2 tulisannya, masih g jelas, dan sebagainyalah.
ini butuh latihan, sama seperti menjalankan sila, latihan, sila itu sendiri sering disebut / diterjemahkan sebagai latihan kemoralan, 5 sila, 5 latihan kemoralan.
tidak ada sesuatu yang instan, semua butuh usaha om herdi, butuh latihan yang kontinu. dan yang paling penting ya butuh usaha.  :)
bukan hanya sila saya pikir, semua hal apapun yang baru dan masih asing bagi kita, pasti butuh usaha, butuh latihan untuk membuatnya menjadi mudah, untuk menjadi seorang ahli yang mahir, pasti butuh latihan dan butuh usaha.
coba om ingat waktu masih kecil, apakah langsung bisa berjalan?
tentu tidak kan, awalnya belajar merangkak dulu, kemudian, berdiri, setelah itu selangkah demi selangkah, jatuh, ya bangun lagi, jatuh lagi, bangun lagi.
nah sekarang inilah hasilnya, bisa berjalan dengan baik, bahkan kalo harus tutup mata pun tetap bisa berjalan. karna sudah mahir, sudah terbiasa, begitu juga menulis sudah mahir, tutup mata pun bisa, sudah terlatih.  :)
jangankan sila, mencuri pun butuh latihan om, kalo g terlatih ya bisa2 ketangkep.  :P
tidak ada yang perlu disesali, apalagi sampai merasa frustasi, semua itu adalah hal yang wajar kok om. :)
selama masih mau melatih, masih mau berusaha ya pasti bisa, frustasi itu termasuk salah satu faktor batin (cetasika) yang buruk, makanya jangan dipelihara om.  ;D
inilah uniknya, istimewanya agama buddha, kita disuruh membuktikan sendiri, menjalankan sendiri, kita harus bisa berdiri diatas kaki kita sendiri.
sama seperti anak2 yang belajar berjalan, dia harus mandiri, g boleh bergantung sama orang lain, sama orang tuanya.
nah ibaratnya seorang anak yang berpikir, untuk apa saya belajar berjalan? toh selalu ada mama, selalu ada papa yang menggendong saya, dia menggantungkan dirinya pada orang lain yang dianggap berkuasa, diangkap bisa menolong, bisa membantu, nah begitulah jadinya, dia g mau belajar berjalan, jadinya lumpuh, g bisa apa2. hidupnya tergantung pada orang lain. kasihan..
tapi kalo orang tua yang sayang sama anaknya, orang tua yang bijak, yah anaknya diajar, dikasi pengertian, hingga akhirnya tau kalo dia harus belajar, berlatih berjalan, karna dia g boleh terus2an bergantung sama orangtuanya. nah itu panna, pengertian yang benar. itulah agama buddha, Sang Buddha menunjukkan ini lho jalannya, nah kamu jalani sendiri, praktekkan sendiri, Sang Buddha sudah praktek, muridnya juga sudah banyak yang berhasil, nah sekarang giliran kita, kalo mau ya silahkan, udah ditunjukkan, ini lho. kalo kita menutup mata, g mau tau, masa bodoh, cari gampang, g terima sendiri.  :)
makanya kalo sekarang kita pikir2 lagi, pasti tidak ada satu orangpun yang pernah menyesal walaupun dulu mereka pernah berkali2 jatuh ketika belajar berjalan, sebab hasilnya ada, diterima sekarang.
sama ketika belajar menyetir, lalu tabrak sana sini, sampai mobilnya g berbentuk  :))
akhirnya menjadi bisa, mahir, nah apakah menyesal?
menyesal kalo kakinya patah atau masuk rumah sakit.  ;D
tapi jika tidak ya tidak akan menyesal, hasilnya ada, jadi bisa mandiri, g bergantung sama pak supir.
makanya kalo menyetir mesti hati2, tau aturannya, mana gas, mana rem, tau rambu2 jalan, jangan asal tancap, kemudian mesti hati2.
nah begitu juga sama kalo melaksanakan sila, harus tau aturannya, dan mesti hati2, mesti sati.  :)
cukup dulu deh om...
oh iya nanti ada tambahan untuk pandangan benar, saya ketik dulu yah,  ;D

terima kasih atas pencerahan yang telah km uraikan dengan jelas  _/\_.. semoga dengan penjelasan ini dapat menjadi inspirasi bagi umat awam yang mau berlatih berlatih berlatih menjalankan sila dan hal-hal yang baru mereka pelajarin.. :D.
terima kasih sis hemayanti   _/\_
wew, tolong jgn panggil saya om coz nya saya masih remaja menuju dewasa.. thx :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 02 December 2011, 09:41:00 PM
hehhe..
iya baiklah, sama2 herdi. :)
 _/\_ sadhu..sadhu..sadhu..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 07 December 2011, 09:53:37 AM
saat yang tepat untuk membalas, kebetulan semalam dapat pelajaran tentang mimpi.  ;D
penjelasan tentang kamma sih, tapi sedikit membahas mimpi.
ada 4 sebab yang menimbulkan mimpi:
1. pubba nimitta, ditimbulkan oleh perbuatan sehari-hari
2. citta avarana, kesadaran yang melekat pada hal-hal yang berkesan
3. deva sapharana, dewa yang memberikan mimpi
4. dhatu, unsur dalam tubuh ada yang tidak bekerja normal

6 macam makhluk yang dapat bermimpi :
- duggati ahetuk puggala (tidak termasuk mahkluk neraka)
- sugati ahetuka puggala
- dvihetuka puggala & tihetuka puggala
- sotapanna dan sakadagami
penjelasan:
- makhluk neraka tersiksa setiap saat, tidak ada waktu untuk bermimpi
- rupa brahma, arupa brahma, anagami, dan arahat tidak bermimpi karena telah terbebas dari kamaraga (nafsu indera)
- makhluk yang dapat bermimpi hanya mahkluk yang masih mempunyai kamaraga (nafsu indera) dan kamachanda (kesenangan dan kepuasan dalam nafsu)

terima kasih sis Hema...

tapi kemudian, bagaimana atau apa yg terjadi dengan kesadaran kita saat bermimpi? apakah kesadaran itu lenyap dari tubuh?
dan bagaimana dengan kesadaran org yg mengalami kesurupan?

Bro n Sis semua mohon pencerahannya...
2. Berkaitan dengan itu, jd timbul pertanyaan dlm diriku.  Saat ini, aku selalu berusaha menjaga sila.  Jika entah dalam bbrp kehidupan yg akan datang, kesadaranku saat itu diberi kondisi yg menyenangkan, umumnya dlm kondisi seperti itu rasa sombong dan lingkungan sekitar pasti mempengaruhi karakter kesadaranku pd saat itu.
Apakah ada yg bisa dilakukan pada kehidupan kali ini agar dlm kehidupan2 yg akan datang, kesadaranku selalu bisa menjaga sikap dan perilaku, dan berada dlm lingkungan yg mengenal Dhamma?

Terima kasih sebelumnya....  _/\_
Apakah yg bisa membantu menjelaskan pertanyaanku yg blm terjawab (seandainya ada jawabannya  ;D)?


Terima kasih...  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 07 December 2011, 11:27:58 AM
terima kasih sis Hema...

tapi kemudian, bagaimana atau apa yg terjadi dengan kesadaran kita saat bermimpi? apakah kesadaran itu lenyap dari tubuh?
dan bagaimana dengan kesadaran org yg mengalami kesurupan?
sepertinya bukan lenyap om, tapi kesadaran menurun / melemah.
sama seperti orang yang lagi mabuk, kesadarannya g hilang tapi melemah, sehingga kadang lupa apa yang terjadi atau apa yang ia lakukan sewaktu sedang mabuk.
kerasukan, sepertinya ini juga karna kesadarannya yang melemah, atau karena kurangnya perhatian (sati), sehingga mudah terpengaruhi (atau orang2 sering menyebutnya kerasukan).

tentang mimpi, coba jalan2 ke sini http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=11406.975
Quote
Bro n Sis semua mohon pencerahannya...
2. Berkaitan dengan itu, jd timbul pertanyaan dlm diriku.  Saat ini, aku selalu berusaha menjaga sila.  Jika entah dalam bbrp kehidupan yg akan datang, kesadaranku saat itu diberi kondisi yg menyenangkan, umumnya dlm kondisi seperti itu rasa sombong dan lingkungan sekitar pasti mempengaruhi karakter kesadaranku pd saat itu.
Apakah ada yg bisa dilakukan pada kehidupan kali ini agar dlm kehidupan2 yg akan datang, kesadaranku selalu bisa menjaga sikap dan perilaku, dan berada dlm lingkungan yg mengenal Dhamma?

Terima kasih sebelumnya....  _/\_
hmm.. makanya jangan sampai menjadi sombong om. ;D
melatih sila kan tujuannya bukan untuk menjadi sombong, malah seharusnya mengikis kesombongan itu.  :)
mungkin ini pentingnya perhatian, perhatian secara terus-menerus terhadap batin, sehingga bisa megetahui jika perasaan2 yang tidak baik itu muncul, dan hal ini ada hubungannya dengan samadhi, jadi selain sila, samadhi itu juga penting.
apa yang kita latih saat ini pasti akan berpengaruh, jika itu tertanam kuat tentu akan membuatnya terbawa pada kehidupan selanjutnya. maka tidak perlu takut kalau kita terlahir di lingkungan yang mengenal dhamma atau tidak. selama dhamma masih ada, pasti akan ketemu, dengan dasar latihan itu, dengan parami yang cukup, pasti akan kenal lagi dengan dhamma.  :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 07 December 2011, 11:36:49 AM
mau tanya donk cc...
kalau pandangan benar jenis ini sudah dimiliki seseorang, apakah ia telah menjadi arahat, atau bisa saja masih sotapana, sakadagami, dan anagami??

sudah melihat, tapi belum merealisasi, tunggu waktu.
kata bro Dilbert, tunggu SK keluar  ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 07 December 2011, 11:50:13 AM
tapi kemudian, bagaimana atau apa yg terjadi dengan kesadaran kita saat bermimpi? apakah kesadaran itu lenyap dari tubuh?
dan bagaimana dengan kesadaran org yg mengalami kesurupan?
karena memang pikirannya lemah atau memang sengaja dilemahkan,
akhirnya mudah di pengaruhi dari 'luar'
dan biasanya keduanya ada hubungan masa lalu ( frekwensinya klop ).

Quote

Apakah yg bisa membantu menjelaskan pertanyaanku yg blm terjawab (seandainya ada jawabannya  ;D)?
jawaban Sis Hemayanti udah bagus tuh.

Prinsipnya jangan terlalu mencemaskan/khawatir masalah yang akan datang.
tapi perhatikan yang sekarang ini (point penting), kalau memang sedang berlatih diri praktek sila dan belajar Dhamma, jalankan terus. _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 09 December 2011, 12:59:05 PM
terima kasih sis Hema dan bro Adi buat masukannya...


sepertinya bukan lenyap om, tapi kesadaran menurun / melemah.
sama seperti orang yang lagi mabuk, kesadarannya g hilang tapi melemah, sehingga kadang lupa apa yang terjadi atau apa yang ia lakukan sewaktu sedang mabuk.
kerasukan, sepertinya ini juga karna kesadarannya yang melemah, atau karena kurangnya perhatian (sati), sehingga mudah terpengaruhi (atau orang2 sering menyebutnya kerasukan).

mengacu dari penjelasannya sis Hema, apakah kesadaran itu identik dengan ingatan?  karena yg bisa lupa adalah ingatan, bukan kesadaran...
atau pemahamanku salah ya?
kalo kesadaran identik dengan ingatan, bagaimana org yg punya penyakit dimana dia hanya bisa mengingat sampai suatu waktu tertentu... setelah bangun tidur, ingatannya akan kembali ke saat terakhir yg terekam dalam ingatannya, bukan malam sebelum dia tertidur.
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 09 December 2011, 07:28:00 PM
terima kasih sis Hema dan bro Adi buat masukannya...


mengacu dari penjelasannya sis Hema, apakah kesadaran itu identik dengan ingatan?  karena yg bisa lupa adalah ingatan, bukan kesadaran...
atau pemahamanku salah ya?
kalo kesadaran identik dengan ingatan, bagaimana org yg punya penyakit dimana dia hanya bisa mengingat sampai suatu waktu tertentu... setelah bangun tidur, ingatannya akan kembali ke saat terakhir yg terekam dalam ingatannya, bukan malam sebelum dia tertidur.
 _/\_

identik apakah maksudnya sama? mirip? begitu yah?
dalam bahasa pali, pencerapan / ingatan itu adalah sanna.
sedangkan kesadaran adalah citta.
sepertinya ini memang saling berhubungan,
citta (kesadaran) itu selalu diikuti / diwarnai oleh cetasika (faktor batin), ada 7 faktor batin yang selalu muncul menyertai citta, yaitu phassa (kontak), vedana (perasaan), sanna (pencerapan), cetana (kehendak), ekaggata (konsentrasi), manasikara (perhatian pada objek), jivitindriya (vitalitas hidup).
nah ternyata disitu ada sanna juga, sanna ini pada tahap pertama bisa diartikan sebagai pencerapan, dan seterusnya bisa sebagai ingatan,
Spoiler: ShowHide
misalnya pertama kali saya bertemu om chandra, kita kenalan, nah disini ada sanna (pencerapan), saya melihat wajahnya om dan menyimpan itu sebagai ingatan saya, sehingga ketika kali kedua bertemu sanna itu muncul sebagai ingatan, saya mengenali om chandra karena saya ingat ciri2nya, bentuk wajahnya, dan sebagainya.

citta (kesadaran) dan cetasika (faktor batin) ini adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, citta itu selalu diikuti oleh cetasika, ibaratnya ada sebatang pohon, ketika ada matahari (dilambangkan sebagai citta), maka pasti akan ada bayangan pohon (cetasika), dan ketika mataharinya hilang, maka bayangan pohon itupun akan ikut hilang.

hmm.. kalo ada yang salah, mohon dikoreksi ya suhu lim.  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 10 December 2011, 12:15:39 PM
terima kasih sis Hema dan bro Adi buat masukannya...


mengacu dari penjelasannya sis Hema, apakah kesadaran itu identik dengan ingatan?  karena yg bisa lupa adalah ingatan, bukan kesadaran...
atau pemahamanku salah ya?
kalo kesadaran identik dengan ingatan, bagaimana org yg punya penyakit dimana dia hanya bisa mengingat sampai suatu waktu tertentu... setelah bangun tidur, ingatannya akan kembali ke saat terakhir yg terekam dalam ingatannya, bukan malam sebelum dia tertidur.
 _/\_

bagus sis hema.  :jempol:

menurut kebenaran mutlak bahwa manusia itu terdiri dari nama(batin)+ rupa (pancakhanda)
basicnya, nama (kelompok batin) terdiri dari,
Vedana (perasaan) manusia bisa merasakan perasaan menyenangkan, tidak menyenangkan atau netral
Sanna (persepsi), manusia pasti punya ingatan(rekaman), ingatan berupa apa saja yang sudah terkonsepsi.
Sankhara (Bentuk2 Pikiran), pikiran manusia bisa pikiran baik atau pikiran buruk dst.
Vinanna (Kesadaran), sadar mata utk melihat yang indah atau jelek dst,
sadar telinga utk mendengar yang indah atau yang buruk dst,
sadar hidung mencium yang wangi atau bau dst,
sadar lidah mengecap yang enak atau tidak enak dst
sadar kulit utk yang halus atau kasar dst

dan ke 4 faktor itu semua saling berkaitan, makanya dinamakan batin (nama)

Rupa = fisik

kalau mau belajar mengenai nama batin+rupa bisa search di Abhidhamma, disana di kupas/bahas lebih detail.
Dan memang perlu waktu utk memahaminya, bahkan berulang2 membacanya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: andry on 10 December 2011, 12:59:45 PM
bagus sis hema.  :jempol:

menurut kebenaran mutlak bahwa manusia itu terdiri dari nama(batin)+ rupa (pancakhanda)  ?
basicnya, nama (kelompok batin) terdiri dari,

-deleted-
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 10 December 2011, 01:37:33 PM
nah, disini yang saya heran...
sewaktu kita meninggal, kan yang 'berpindah' itu hanya kesadaran seseorang saja...
lalu, kenapa dari kesadaran itu bisa muncul ingatan-ingatan akan pengetahuan masa lampau kita??
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 12 December 2011, 09:05:33 AM
Terima kasih sis Hema dan Bro Adi buat pencerahannya..

identik apakah maksudnya sama? mirip? begitu yah?
......
citta (kesadaran) dan cetasika (faktor batin) ini adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, citta itu selalu diikuti oleh cetasika, ibaratnya ada sebatang pohon, ketika ada matahari (dilambangkan sebagai citta), maka pasti akan ada bayangan pohon (cetasika), dan ketika mataharinya hilang, maka bayangan pohon itupun akan ikut hilang.

iya, yg aku maksudkan identik itu, bisa dianggap sama antara kesadaran dan ingatan....

pertanyaan yg spontan muncul dari penjelasan sis Hema, saat citta itu ada/muncul, disana pasti ada cetasika. saat citta itu lenyap, lenyap pula cetasika.
saat citta itu muncul sebagai manusia, apakah cetasika itu muncul dlm kondisi yg baru?

ibarat komputer, apakah lenyap itu berarti komputer di-shutdown? ataukah seperti komputer yg di-format?
saat komputer di-shutdown, komputer (citta) mati, tp harddisk (salah satu komponen cetasika) masih menyimpan data2, dan saat komputer dinyalakan lagi, harddisk masih bisa dibaca dan menampilkan program2 seperti sebelum komputer di-shutdown.
saat komputer di-format, komputer mati, dan untuk mengoperasikannya, harddisk diberi sistem operasi yg baru dan memory komputer hilang sama sekali.

bagus sis hema.  :jempol:
...
kalau mau belajar mengenai nama batin+rupa bisa search di Abhidhamma, disana di kupas/bahas lebih detail.
Dan memang perlu waktu utk memahaminya, bahkan berulang2 membacanya.
thanks buat sarannya bro Adi Lim... aku coba pelajari Abhidhamma...

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 12 December 2011, 09:12:13 AM
nah, disini yang saya heran...
sewaktu kita meninggal, kan yang 'berpindah' itu hanya kesadaran seseorang saja...
lalu, kenapa dari kesadaran itu bisa muncul ingatan-ingatan akan pengetahuan masa lampau kita??
bro Will_i_am... mengacu dari penjelasan sis Hema, kesadaran(citta) itu tidak lepas dari cetasika, berarti bukan kesadaran aja yg berpindah dlm arus kehidupan...

terkait dgn pertanyaan yg muncul jg dari pikiranku... maksud dari lenyapnya kesadaran itu, apakah lenyap sekedar lenyap dengan cetasika seperti kondisi terakhir sebelum citta itu lenyap, ataukah lenyapnya kesadaran diiringi dengan hilangnya cetasika dan saat kesadaran itu timbul lagi, maka cetasika yg muncul adalah cetasika baru yg benar2 baru...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 12 December 2011, 03:15:45 PM
bro Will_i_am... mengacu dari penjelasan sis Hema, kesadaran(citta) itu tidak lepas dari cetasika, berarti bukan kesadaran aja yg berpindah dlm arus kehidupan...

ya, tapi mengacu pada tipitaka, hanya kesadaran yang berpindah ketika seseorang mati...
saya rasa cetasika itu tidak ikut berpindah dari satu kehidupan ke kehidupan lain, tapi cetasika tercipta dari citta di tubuh yang baru..
CMIIW
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 12 December 2011, 10:43:11 PM
Terima kasih sis Hema dan Bro Adi buat pencerahannya..

iya, yg aku maksudkan identik itu, bisa dianggap sama antara kesadaran dan ingatan....

pertanyaan yg spontan muncul dari penjelasan sis Hema, saat citta itu ada/muncul, disana pasti ada cetasika. saat citta itu lenyap, lenyap pula cetasika.
saat citta itu muncul sebagai manusia, apakah cetasika itu muncul dlm kondisi yg baru?

ibarat komputer, apakah lenyap itu berarti komputer di-shutdown? ataukah seperti komputer yg di-format?
saat komputer di-shutdown, komputer (citta) mati, tp harddisk (salah satu komponen cetasika) masih menyimpan data2, dan saat komputer dinyalakan lagi, harddisk masih bisa dibaca dan menampilkan program2 seperti sebelum komputer di-shutdown.
saat komputer di-format, komputer mati, dan untuk mengoperasikannya, harddisk diberi sistem operasi yg baru dan memory komputer hilang sama sekali.
hmmm.. kalo contoh komputer itu, mungkin ya... kesadaran itu adalah hardisknya, bukan monitornya yang mati, monitor itu hanya seperti jasmani. dan hardisk itu adalah batinnya.
atau seperti baterai handphone, jadi baterai itu adalah nyawanya, energinya ada disana. nah kalo misalnya batereinya dipindahkan ke handphone yang lain, dan karena baterai itu bisa buat handphonenya nyala, mungkin seperti itulah kesadaran yang berlanjut setelah kematian, jasmaninya mati, tapi kesadarannya yang berlanjut, menerus ke jasmani yang lain.

ini tabel cetasika.
Spoiler: ShowHide
(http://img805.imageshack.us/img805/7445/imgtp.jpg)
(http://img708.imageshack.us/img708/8210/img1ac.jpg)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 12 December 2011, 11:00:27 PM
thanks buat sarannya bro Adi Lim... aku coba pelajari Abhidhamma...

 _/\_
boleh donlod di internet, keyword buddha abhidhamma...
tapi bahasa inggris..  :P :P
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CandraWie on 13 December 2011, 08:07:26 AM
hmmm.. kalo contoh komputer itu, mungkin ya... kesadaran itu adalah hardisknya, bukan monitornya yang mati, monitor itu hanya seperti jasmani. dan hardisk itu adalah batinnya.
atau seperti baterai handphone, jadi baterai itu adalah nyawanya, energinya ada disana. nah kalo misalnya batereinya dipindahkan ke handphone yang lain, dan karena baterai itu bisa buat handphonenya nyala, mungkin seperti itulah kesadaran yang berlanjut setelah kematian, jasmaninya mati, tapi kesadarannya yang berlanjut, menerus ke jasmani yang lain.
...

Jd bingung...  ;D
kalo kesadaran = nyawa = supply kehidupan, brarti harusnya org ga mungkin hilang kesadaran dong selama dia masih hidup. bukankah saat tidur, kesadaran terhadap tubuh itu melemah/hilang?

ya, tapi mengacu pada tipitaka, hanya kesadaran yang berpindah ketika seseorang mati...
saya rasa cetasika itu tidak ikut berpindah dari satu kehidupan ke kehidupan lain, tapi cetasika tercipta dari citta di tubuh yang baru..
CMIIW

Sepemahamanku juga gitu, kata buku2 yg aku baca, yg berpindah hanya kesadaran...
nah karena penjelasan sis Hema dikaitkan dengan cetasika, jd aku bertanya lebih lanjut, cetasika-nya ikut berpindah dari keadaan kehidupan terakhir ke kehidupan yg berikutnya atau reset lagi (kl dianalogikan dengan teknologi komputer), cetasika tumbuh sesuai kondisi fisik dan lingkungan?

aku menanyakan ini, bukan bermaksud menguji, tp mencari hal2 yg mungkin d luar yg selama ini aku tau...
soalnya, aku sendiri ga bisa fokus belajar dhamma saja... dan materi yg pernah aku baca baru sedikit sekali...

boleh donlod di internet, keyword buddha abhidhamma...
tapi bahasa inggris..  :P :P

;D waduuuhh...
kl potongan2 artikel abhidhamma yg udah pake bahasa indonesia itu, penerjemahannya tepat ga ya? soalnya effortnya gede bgt kalo berusaha memahami dari bahasa inggris... bahasa inggrisku pas2an...  8)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 13 December 2011, 02:01:30 PM
Jd bingung...  ;D
kalo kesadaran = nyawa = supply kehidupan, brarti harusnya org ga mungkin hilang kesadaran dong selama dia masih hidup. bukankah saat tidur, kesadaran terhadap tubuh itu melemah/hilang?
bukannya hilang...
kesadaran pada saat kita tidur berubah menjadi kesadaran pasif atau yang disebut juga bhavanga
kalau saat kita tidak tidur, kesadaran yang muncul kesadaran aktif(lupa nama :P)
kalau engga mau yang bahasa inggris, buka aja, studi abhidhamma dari bhante kheminda, pake bahasa indo(audio, bukan buku)
di ceramah dhamma dot kom...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 13 December 2011, 02:02:27 PM
bukannya hilang...
kesadaran pada saat kita tidur berubah menjadi kesadaran pasif atau yang disebut juga bhavanga
kalau saat kita tidak tidur, kesadaran yang muncul kesadaran aktif(lupa nama :P)
kalau engga mau yang bahasa inggris, buka aja, studi abhidhamma dari bhante kheminda, pake bahasa indo(audio, bukan buku)
di ceramah dhamma dot kom...
satu kali ceramah kira2 satu jam..
total ada 10 hari,..
kemarin baru download sampe hari ke-5..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 13 December 2011, 08:35:43 PM
sepertinya melemah bukan berarti hilang.  :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Kipasangin on 14 December 2011, 03:07:53 PM
nice
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 14 December 2011, 11:12:24 PM
sepertinya melemah bukan berarti hilang.  :)
kalau dalam komputer, istilahnya seperti otak yang dalam keadaan stand by...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jhohsun on 15 December 2011, 07:00:11 AM
Mau tnya, apa saja Adhi sila (Sila tertinggi)?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 15 December 2011, 09:33:00 AM
Mau tnya, apa saja Adhi sila (Sila tertinggi)?
baru dgr sila itu....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jhohsun on 15 December 2011, 12:49:19 PM
baru dgr sila itu....
sumbernya dari ini:
~ UPASAKA DHAMMA 7 (7 macam Dhamma untuk kemajuan batiniah Upasaka-Upasika) yaitu:
1. Sering mengunjung para Bhikkhu
2. Sering mendengarkan Dhamma
3. Melatih diri melaksanakan adhi-sila (sila tertinggi)
4. Mempunyai Kenyakinan terhadap para Bhikkhu yang tua dan muda vassanya.
5. Mendengarkan Dhamma tanpa tujuan untuk mengeritik
6. Tidak mencari sumber kebaikkan dan kebenaran di luar Dhamma
7. Berbuat kebaikkan sesuai dengan Dhamma
(Anguttaranikaya IV. 25.26)
*.kemudian mungkin ini juga:
Vajjiputtaka Sutta
A Vajjian monk visits the Buddha at the Kútágárasálá in Vesáli, and complains that he has to recite over two hundred and fiftyrules twice a month. "I cannot stand such training," he says. The Buddha then asks him if he can train himself in three particulars. The monk agrees to do this andis told to develop higher morality, the higher thought and higher insight (adhisíla,adhicitta, adhipaññá). The monk develops these, and, as a result, gets rid of lust, malice, and delusion. A.i.230f.
Terjemahannya maaf apabl ada salah :D
*.Vajjiputtaka Sutta
seorang Bhikku dari Vajji mengunjungi Sang buddha dekat Kútágárasálá di Vesali, dan mengeluh bahwa dia harus membaca lebih dari dua ratus lima puluh aturan dua kali sebulan."Saya tidak tahan pelatihan tersebut," katanya.Sang Buddha kemudian meminta apakah dia dapat melatih dirinya dalam tiga khusus.bhikkhu itu setuju untuk melakukan ini dan diberitahu untuk mengembangkan moralitas yang lebih tinggi, pemikiran yang lebih tinggi dan wawasan(kebijaksanaan) yang lebih tinggi (adhisíla, adhicitta, adhipaññá).Bhikkhu itu mengembangkannya, dan, sebagai hasilnya,akan menyingkirkan nafsu, kebencian, dan delusi. Ai230f.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Jhohsun on 01 January 2012, 11:22:51 PM
buseet deh apa makin sepi y forum, 
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 01 January 2012, 11:43:08 PM
hehehe..gitu pada sibuk fb an..btw adhi silanya aku ga tau...tunggu DC terbitkan anguttara nikaya aja ya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 09 January 2012, 07:59:52 PM
hehehe..gitu pada sibuk fb an..btw adhi silanya aku ga tau...tunggu DC terbitkan anguttara nikaya aja ya
kan ada yang versi lain??
kok demen amet sama terjemahan om indra??  :P :P
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 10 January 2012, 08:25:42 PM
Quote from: Jhohsun link=topic=9554.msg383a dengan311#msg383311 date=1323907211
Mau tnya, apa saja Adhi sila (Sila tertinggi)?
yang ini saya sudah coba tanya sama pak guru saya, dan katanya ini kalo bagi umat awam sama seperti atthasila, sila yang lebih tinggi.
kalau pengertian lainnya adalah pelaksanaan sila dengan tujuan yang lebih tinggi, yaitu pencapaian nibbana.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 10 January 2012, 08:34:17 PM
;D waduuuhh...
kl potongan2 artikel abhidhamma yg udah pake bahasa indonesia itu, penerjemahannya tepat ga ya? soalnya effortnya gede bgt kalo berusaha memahami dari bahasa inggris... bahasa inggrisku pas2an...  8)
udah saya coba terjemahkan...  ;D
silahkan buka disini (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=21686.0)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: bawel on 12 January 2012, 10:24:46 AM
yang ini saya sudah coba tanya sama pak guru saya, dan katanya ini kalo bagi umat awam sama seperti atthasila, sila yang lebih tinggi.
kalau pengertian lainnya adalah pelaksanaan sila dengan tujuan yang lebih tinggi, yaitu pencapaian nibbana.

pernah saya copas di thread saya ;D.

Quote
tika nipata, anguttara nikaya

39. Latihan Berunsur Tiga

Pada suatu ketika Sang Buddha berdiam di Vesali di Hutan Besar di Balai dengan Atap Meruncing.

Saat itu seorang bhikkhu dari suku Vajjian menghampiri Beliau... dan berkata kepada Beliau demikian:

"Bhante, saya tidak dapat menghafal lebih dari seratus lima puluh peraturan yang harus diucapkan ulang setiap dua minggu."

"Kalau demikian, bhikkhu, ada tiga jenis latihan ini:

latihan dalam moralitas yang lebih tinggi, latihan dalam pikiran yang lebih tinggi, dan latihan dalam kebijaksanaan yang lebih tinggi.

"Dan apakah latihan dalam moralitas yang lebih tinggi itu?

Di sini, seorang bhikkhu memiliki keluhuran, terkendali oleh pengendalian Patimokkha, sempurna di dalam perilaku dan usaha, melihat bahaya di dalam kesalahan yang terkecil sekalipun.

Setelah menjalankan peraturan-peraturan latihan, dia berlatih di dalamnya.

Inilah yang disebut latihan dalam moralitas yang lebih tinggi.

"Dan apakah latihan dalam pikiran yang lebih tinggi itu?

Di sini, terpisah dari kesenangan-kesenangan indera, terpisah dari keadaan-keadaan yang tidak bermanfaat, seorang bhikkhu masuk dan berdiam di jhana pertama, yang dibarengi oleh buah-pikir dan pemeriksaan.

Dia memiliki kegembiraan dan kebahagiaan yang terlahir dari kesendirian.

Dengan meredanya buah-pikir dan pemeriksaan, dia masuk dan berdiam di jhana kedua, yang memiliki keyakinan internal dan kemanunggalan pikiran, tanpa buah-pikir dan pemeriksaan.

Dia memiliki kegembiraan dan kebahagiaan yang terlahir dari konsentrasi.

Dengan memudarnya kegembiraan, dia berdiam dengan tenang-seimbang.

Dengan kewaspadaan dan pemahaman yang jernih, dia mengalami kebahagiaan dengan tubuh.

Dia berdiam di jhana ketiga, yang dinyatakan demikian oleh mereka yang agung:

'Dia tenang seimbang, waspada, orang yang berdiam dengan bahagia.'

Dengan lenyapnya rasa senang dan rasa sakit, dan dengan lenyapnya suka cita dan kesedihan sebelumnya, dia masuk dan berdiam di jhana keempat, yang tidak menyakitkan namun juga tidak menyenangkan, dan mencakup kemurnian kewaspadaan lewat ketenang-seimbangan.

Inilah latihan dalam pikiran yang lebih tinggi itu.

"Dan apakah latihan dalam kebijaksanaan yang lebih tinggi itu?

Di sini, seorang bhikkhu memahami segala sesuatu sebagaimana adanya:

Ini adalah penderitaan.

Ini adalah asal mula penderitaan.

Ini adalah berhentinya penderitaan.

Ini adalah jalan menuju berhentinya penderitaan.'

Inilah kebijaksanaan yang lebih tinggi itu.

"Bhikkhu, apakah engkau mampu berlatih dalam tiga latihan ini?"

"Ya, Bhante."

"Kalau demikian, bhikkhu, berlatihlah dalam tiga latihan ini:

moralitas yang lebih tinggi, pikiran yang lebih tinggi, dan kebijaksanaan yang lebih tinggi.

Jika engkau berlatih demikian, engkau akan meninggalkan nafsu, kebencian dan kebodohan batin.

Dengan lenyapnya hal-hal itu, engkau tidak akan melakukan apapun yang tidak bermanfaat atau menjadi sumber kejahatan apapun."

Sesudah itu bhikkhu tersebut mempraktekkan latihan dalam moralitas yang tebih tinggi, latihan dalam pikiran yang lebih tinggi, dan latihan dalam kebijaksanaan yang lebih tinggi.

Karena dia berlatih demikian, dia pun meninggalkan nafsu, kebencian dan kebodohan batin.

Dengan lenyapnya hal-hal itu, dia tidak lagi melakukan apapun yang tidak bermanfaat atau menjadi sumber kejahatan apapun.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Flouren on 19 January 2012, 10:20:14 PM
DC, saya mau tanya nih.
bagaimana cara umat buddha berdoa?
apakah menggunakan dupa/yosua   :|
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 20 January 2012, 08:58:26 AM
DC, saya mau tanya nih.
bagaimana cara umat buddha berdoa?
apakah menggunakan dupa/yosua   :|
saya coba jawab yah. :)
kalau doa yang flouren maksud itu adalah doa yang tujuannya meminta sesuatu, sesungguhnya dalam agama buddha tidak ada hal demikian. :)
dupa itu adalah salah satu simbol, yang maknanya adalah keharuman. seperti dupa yang dibakar, harumnya menyebar kemana-mana.
begitu pula dhamma, ajaran Sang Buddha, seseorang yang melaksanakan dhamma, yang berbuat kebajikan, maka harum kebajikan itu akan tersebar bahkan dapat melawan arah angin. lebih dari dupa, harum dupa tak dapat melawan arah angin, tapi kebajikan dapat.  :)
kalau masih kurang jelas, bisa ditanyakan lagi. :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: audreyhalim on 29 January 2012, 03:06:10 PM
Hallo, kawan.. Nama saya Audrey, tapi saya bukan cewe mlainkan cwo asli..hehe
Sebelumnya saya adalah agama k*tholik, namun belakangan saya merasa sudah tidak cocok dngan agama itu yg mngharuskan percaya dngan Y*sus. pertanyaan saya, kalau di Buddha siapakah yang harus kita sembah ??.. saya baca2, kalau di buddha, kita memuji bukan menyembah, apakah benar ?..
terimaksih kawan, tolong dibalas ya.. ;)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 29 January 2012, 04:41:10 PM
Hallo, kawan.. Nama saya Audrey, tapi saya bukan cewe mlainkan cwo asli..hehe
Sebelumnya saya adalah agama k*tholik, namun belakangan saya merasa sudah tidak cocok dngan agama itu yg mngharuskan percaya dngan Y*sus. pertanyaan saya, kalau di Buddha siapakah yang harus kita sembah ??.. saya baca2, kalau di buddha, kita memuji bukan menyembah, apakah benar ?..
terimaksih kawan, tolong dibalas ya.. ;)

Tidak ada yg disembah maupun tidak ada dipuji. Yang ada menghormati Sang Buddha sebagai Guru Junjungan Agung. "Menghormati yang patut dihormati" adalah salah satu "berkah utama" dalam ajaran Buddha.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 29 January 2012, 08:19:46 PM
Hallo, kawan.. Nama saya Audrey, tapi saya bukan cewe mlainkan cwo asli..hehe
Sebelumnya saya adalah agama k*tholik, namun belakangan saya merasa sudah tidak cocok dngan agama itu yg mngharuskan percaya dngan Y*sus. pertanyaan saya, kalau di Buddha siapakah yang harus kita sembah ??.. saya baca2, kalau di buddha, kita memuji bukan menyembah, apakah benar ?..
terimaksih kawan, tolong dibalas ya.. ;)
iya bener apa kata om seniya. :)
kita menghormat kepada Sang Buddha karena beliau adalah guru, para dewa dan manusia.
sama halnya ketika kita menghormat guru kita yang ada di sekolah, namun Sang Buddha jauh lebih luar biasa, karna yang diajakan adalah jauh lebih berharga. :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wendy_wanara on 09 March 2012, 12:36:11 AM
Halo teman2 Dhamma Citta

saya tertarik untuk mencoba mengenal ajaran Buddha..
Saya dilahirkan hingga skrg umur 18 beragama Buddha (ktp), orang tua saya Buddha tapi tidak terlalu mengajarkan kepada saya, saya sejak kecil hingga sekolah di sekolah Katholik, selama ini yg saya percayai adalah Yesus.. Kedua cc permpuan saya jg sejak kecil sekolah di lingkungan Katholik dan skrg keduanya telah resmi pindah agama kr****n dan setiap minggu ke Gereja. Berbeda dengan mereka, saya adalah anak bungsu laki-laki satu2nya, saya pernah sempat ikut cc saya ke Gereja, namun ditentang oleh ortu saya terutama papa saya. Hingga sekrg kurang lebih 6 bulanan ini saya seperti orang yg tidak memiliki tujuan/agama.

Awalnya saya kurang begitu tertarik dgn agama Buddha namun setelah mencari tahu lebih banyak di internet, forum2, dsb saya jadi mulai tertarik terutama ajaran Buddha yang universal dan saya mungkin mau mencoba ke vihara.

Saya ingin tanya, jika di agama Islam ada pelajaran mengaji apakah di agama Buddha diharuskan bisa membaca paritta? saya masih awam sekali mengenai tata cara beribadah di vihara. Kalo di gereja kan doa pakai bahasa Indonesia, puji2an dengan bahasa sehari2 jg, lalu kalo di vihara itu gimna? mohon pencerahannya


 :) terima kasih

(saya tidak menanyakan hal ini ke ortu saya karena skrg ini berbicara mengenai agama di keluarga saya itu seperti hal tabu dan saya jg ragu apakah ortu saya jg bisa menjawab)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 09 March 2012, 01:18:15 AM
paritta hingga batas-batas tertentu, dapat membantu membuahkan kamma baik kita, tetapi hal ini juga bergantung pada perbuatan kita sendiri, kalau kamma kita mencukupi, maka paritta tersebut akan bermanfaat, namun kalau tidak, maka tidak akan memiliki pengaruh apa-apa sama sekali...

paritta tidak diharuskan untuk dihafal/dibaca, hanya sekedar mengetahuinya saja sudah cukup :)
yang harus selalu diingat adalah, tidak ada yang dapat melindungi kita selain diri kita sendiri..
mau baca berapapun banyaknya paritta tetap tidak akan berpengaruh apabila tidak ada usaha dari diri sendiri..  :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cumi polos on 09 March 2012, 07:05:23 AM
bila punya waktu luang, bisa aja digunakan utk ngucapkan parita/mantra.
memang ini gak usah dihafal, tapi kalau udah mengulanginnya 1.000 X
otomatis dpt diucapkan kembali dgn sempurna tanpa usaha yg berat.

jadi bila punya hobi, parita/mantra dpt menjadi pelengkap!
semua yg baik boleh dilengkapin....

sewaktu dlm antrian, dari pada bengong... bisa baca parita/mantra dlm hati...

menurut gw sih begitu...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 09 March 2012, 02:51:14 PM
bila punya waktu luang, bisa aja digunakan utk ngucapkan parita/mantra.
memang ini gak usah dihafal, tapi kalau udah mengulanginnya 1.000 X
otomatis dpt diucapkan kembali dgn sempurna tanpa usaha yg berat.

jadi bila punya hobi, parita/mantra dpt menjadi pelengkap!
semua yg baik boleh dilengkapin....

sewaktu dlm antrian, dari pada bengong... bisa baca parita/mantra dlm hati...

menurut gw sih begitu...
:hamemr: :hammer: :hammer:
cumpol jangan ajarin yang aneh2 donk..  [-X [-X [-X
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Rico Tsiau on 09 March 2012, 03:04:19 PM
:hamemr: :hammer: :hammer:
cumpol jangan ajarin yang aneh2 donk..  [-X [-X [-X

cumpol  :)) :)) :)) :))

bisa disingkat juga toh.  ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 09 March 2012, 03:31:56 PM
cumpol  :)) :)) :)) :))

bisa disingkat juga toh.  ;D
itu singkatan dari sis landy chua kalo gak salah..  ;D ;D
aye cuma niru aje..  :P
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 09 March 2012, 08:18:17 PM
Halo teman2 Dhamma Citta

saya tertarik untuk mencoba mengenal ajaran Buddha..
Saya dilahirkan hingga skrg umur 18 beragama Buddha (ktp), orang tua saya Buddha tapi tidak terlalu mengajarkan kepada saya, saya sejak kecil hingga sekolah di sekolah Katholik, selama ini yg saya percayai adalah Yesus.. Kedua cc permpuan saya jg sejak kecil sekolah di lingkungan Katholik dan skrg keduanya telah resmi pindah agama kr****n dan setiap minggu ke Gereja. Berbeda dengan mereka, saya adalah anak bungsu laki-laki satu2nya, saya pernah sempat ikut cc saya ke Gereja, namun ditentang oleh ortu saya terutama papa saya. Hingga sekrg kurang lebih 6 bulanan ini saya seperti orang yg tidak memiliki tujuan/agama.

Awalnya saya kurang begitu tertarik dgn agama Buddha namun setelah mencari tahu lebih banyak di internet, forum2, dsb saya jadi mulai tertarik terutama ajaran Buddha yang universal dan saya mungkin mau mencoba ke vihara.

Saya ingin tanya, jika di agama Islam ada pelajaran mengaji apakah di agama Buddha diharuskan bisa membaca paritta? saya masih awam sekali mengenai tata cara beribadah di vihara. Kalo di gereja kan doa pakai bahasa Indonesia, puji2an dengan bahasa sehari2 jg, lalu kalo di vihara itu gimna? mohon pencerahannya


 :) terima kasih

(saya tidak menanyakan hal ini ke ortu saya karena skrg ini berbicara mengenai agama di keluarga saya itu seperti hal tabu dan saya jg ragu apakah ortu saya jg bisa menjawab)
kalo menurut saya sih tidak diharuskan. :)
tapi tentu ada manfaat yang di dapat dari membaca paritta, karna paritta itu sendiri berisi perenungan2 dan petuah2 yang pernah diberikan oleh Sang Buddha. Sehingga ketika kita membaca dengan sungguh2, pertama kita telah mengkondisikan diri kita untuk berucap yang baik, mengarahkan pikiran ke hal2 yang baik. kemudian jika bisa memahami isi dari paritta itu jauh lebih baik, terlebih jika bisa mempraktekkannya dalam kehidupan sehari2. :)
tetapi selain paritta sebenarnya masih banyak hal dari buddhism. :)
ritual itu sebenarnya penting tapi bukan yang utama menurut saya, karna hanya dilakukan sewaktu2, yang lebih penting adalah bagaimana menanamkan nilai buddhism, memelihara dhamma itu di dalam kehidupan kita sehari2, menjadikan ajaran itu sebagai pegangan kita. :)
jadi bukan hanya ketika menjalani ritual saja baru menjadi agama buddha, tapi beragama buddhalah setiap saat.
hehehhe..
semoga bisa membantu. :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wendy_wanara on 10 March 2012, 10:20:31 PM
terima kasih buat teman2 diatas ..

sabtu ini saya sudah mencoba ikut kebaktian di vihara, walau awalnya masih kurang paham tata caranya  ^-^
ketika membaca paritta (pertama x) ada perasaan tenang dan damai, semoga selanjutnya bukan saja dibaca/dihafalkan tapi juga bisa dipahami dan diwujudkan dalam kehidupan
oya ada yg tau download ebook paritta yg lengkap #-o?

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 10 March 2012, 10:33:17 PM
terima kasih buat teman2 diatas ..

sabtu ini saya sudah mencoba ikut kebaktian di vihara, walau awalnya masih kurang paham tata caranya  ^-^
ketika membaca paritta (pertama x) ada perasaan tenang dan damai, semoga selanjutnya bukan saja dibaca/dihafalkan tapi juga bisa dipahami dan diwujudkan dalam kehidupan
oya ada yg tau download ebook paritta yg lengkap #-o?

 _/\_
coba cari disini.. :)
http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/download-files/paritta-suci/ (http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/download-files/paritta-suci/)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Leo T on 11 March 2012, 09:47:57 AM
Hi wendy winara, sama dong saya juga pemula hehe. Yah mengenal ajaran Buddha itu banyak cara, contohnya bisa ke vihara spt yg disarankan teman2. Bisa juga ke gramedia dan cari lah buku dhamma yang bisa membuat anda tertarik. Komik juga ok. Buku yg saya sarankan 'si cacing dan kotoran kesayangannya'. Come and see. Terserah anda, karena tiap org berbeda. Anda cari tahu sendiri kemana jodoh anda. Jalannya / alirannya banyak. Bisa juga mulai dari mengerjakan Tzu Chi. Kalau saya pribadi sarankan jangan dimulai dari mengikuti upacara2 dulu. Membosankan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 11 March 2012, 09:18:48 PM
Hi wendy winara, sama dong saya juga pemula hehe. Yah mengenal ajaran Buddha itu banyak cara, contohnya bisa ke vihara spt yg disarankan teman2. Bisa juga ke gramedia dan cari lah buku dhamma yang bisa membuat anda tertarik. Komik juga ok. Buku yg saya sarankan 'si cacing dan kotoran kesayangannya'. Come and see. Terserah anda, karena tiap org berbeda. Anda cari tahu sendiri kemana jodoh anda. Jalannya / alirannya banyak. Bisa juga mulai dari mengerjakan Tzu Chi. Kalau saya pribadi sarankan jangan dimulai dari mengikuti upacara2 dulu. Membosankan.
setiap orang mungkin punya ketertarikan yang berbeda. :)
ada yang lebih tertarik dengan acara sosial, mungkin ada juga yang lebih senang dengan ritual, meditasi, ceramah, dan sebagainya.
jadi tidak bisa langsung menjudge bahwa ritual itu membosankan. :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 11 March 2012, 10:46:06 PM
setiap orang mungkin punya ketertarikan yang berbeda. :)
ada yang lebih tertarik dengan acara sosial, mungkin ada juga yang lebih senang dengan ritual, meditasi, ceramah, dan sebagainya.
jadi tidak bisa langsung menjudge bahwa ritual itu membosankan. :)

Kalo saya agak "unik". Pertama kali mengenal agama Buddha krn tertarik dg kisah hidup Buddha Gotama, trus krn di vihara sering ada ritual baca sutra dan nien-fo (membaca nama Buddha), jadi tertarik dg ritual. Lama2 membaca banyak ajaran Buddha, tertarik pd ajaran-Nya yg non-ritual. Jadinya tertarik dg meditasi. Jadinya gado-gado la.... ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wendy_wanara on 12 March 2012, 07:22:32 PM
terima kasih buat teman2 diatas terutama yg kasih link paritta ud say download tadi  ^-^

ya saya akan coba satu2, ke vihara jg ..

oh buku yg cacing itu tentang agama Buddha kah? sepertinya kaka saya pernah pinjem, tadinya saya pikir itu buku biasa karena depannya gambar kartun gt  :))

nanti saya coba cari2 lg deh

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 12 March 2012, 07:50:17 PM
terima kasih buat teman2 diatas terutama yg kasih link paritta ud say download tadi  ^-^

ya saya akan coba satu2, ke vihara jg ..

oh buku yg cacing itu tentang agama Buddha kah? sepertinya kaka saya pernah pinjem, tadinya saya pikir itu buku biasa karena depannya gambar kartun gt  :))

nanti saya coba cari2 lg deh

 _/\_
itu buku yang cukup bagus kalau menurut saya..
banyak kisah yang menginspirasi..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kelie_r on 13 March 2012, 08:18:41 PM
Namo buddhaya..
maaf sebelumnya , mau tanya nih..
cara berdoa di agama Buddha itu gimana ya?
thnks _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 13 March 2012, 08:45:04 PM
yah gitu deh.. :hammer:
dalam buddhisme sebenarnya tidak ada doa untuk memohon sesuatu kepada makhluk lain..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 14 March 2012, 07:49:38 AM
Namo buddhaya..
maaf sebelumnya , mau tanya nih..
cara berdoa di agama Buddha itu gimana ya?
thnks _/\_
kalau berdoa dengan tujuan untuk meminta tentu tidak ada hal yang demikian dalam agama buddha.
tapi kalau doa yang dimaksud adalah ritual2 keagamaan itu ada, biasanya dengan membaca peritta, tapi tujuannya bukan meminta, hanya mengulang dengan tujuan untuk lebih mengerti dan memahami apa yang pernah diajarkan oleh Sang Buddha pada murid2nya di waktu lampau.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wendy_wanara on 14 March 2012, 01:52:16 PM
kalau berdoa dengan tujuan untuk meminta tentu tidak ada hal yang demikian dalam agama buddha.
tapi kalau doa yang dimaksud adalah ritual2 keagamaan itu ada, biasanya dengan membaca peritta, tapi tujuannya bukan meminta, hanya mengulang dengan tujuan untuk lebih mengerti dan memahami apa yang pernah diajarkan oleh Sang Buddha pada murid2nya di waktu lampau.

istilahnya kalo di agama Buddha itu ga ada Tuhan ya cc  :-? ? trs kalo misalnya lagi kesulitas/susah sebaiknya apa yg dilakukan ya? kalo di agama2 lain kan berdoa kepada Tuhan untuk bisa melewati cobaan dsb.. kalo di agama Buddha seperti apa?

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 14 March 2012, 02:30:31 PM
istilahnya kalo di agama Buddha itu ga ada Tuhan ya cc  :-? ? trs kalo misalnya lagi kesulitas/susah sebaiknya apa yg dilakukan ya? kalo di agama2 lain kan berdoa kepada Tuhan untuk bisa melewati cobaan dsb.. kalo di agama Buddha seperti apa?

 _/\_
dalam menghadapi kesulitan dalam hidup, kita harus sepenuhnya sadar, dan menghadapi cobaan itu...
kita juga perlu menyadari kesulitan yang kita alami juga adalah hasil kamma masa lampau kita, sekaligus bisa buat pelajaran..
"kesulitan ini diakibatkan oleh kammaku yang sedang berbuah, maka agar di masa depan aku tidak menghadapi kesulitan seperti ini lagi, aku akan berusaha menghindari perbuatan-perbuatan buruk yang akan mengakibatkan kesulitan seperti ini di masa depan"
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 14 March 2012, 08:15:39 PM
istilahnya kalo di agama Buddha itu ga ada Tuhan ya cc  :-? ? trs kalo misalnya lagi kesulitas/susah sebaiknya apa yg dilakukan ya? kalo di agama2 lain kan berdoa kepada Tuhan untuk bisa melewati cobaan dsb.. kalo di agama Buddha seperti apa?

 _/\_
iya de.. :)
kalo sedang mendapat kesulitan, yang tentu harus dilakukan adalah mencari jalan dan berusaha untuk keluar dari kesulitan itu. entah itu dengan usaha sendiri atau dengan bantuan orang lain, lebih nyata bukan? ketimbang meminta bantuan pada makhluk yang kita tidak tau siapa.
berdoa tidak dapat menyelesaikan masalah, namun terkadang dengan berdoa orang2 bisa lebih melepas, melepaskan beban masalah itu dan menyerahkannya kepada yang diatas (Tuhan). nah, tanpa berdoa pun ketika kita bisa belajar melepas, maka akan terasa lebih ringan. :)
karna masalahnya adalah kita selalu membawa kesulitan itu kemana2, masalah di tempat kerja dibawa ke rumah, masalah di rumah dibawa ke kampus, dan sebagainya, sehingga hidup kita yang susah2 terus. hehe..
ketika kita bisa meletakkan beban itu, membiarkan pikiran kita lebih tenang, maka tidak akan ada masalah, kita bisa berpikir lebih jernih, lebih baik dan dengan begini bisa mengatasi kesulitan yang ada dengan cara yang tepat. :)
makanya kenapa meditasi itu penting, :)
pada saat yang genting, kebiasaan meditasi itu akan terasa.
selebihnya seperti yang sudah dijelaskan dd wil diatas, ketika kita mendapat kesulitan kita tidak menyalahkan orang lain, tidak juga melepas tanggung jawab kepada orang lain, tetapi bisa dengan bijak menyadari bahwa apa yang kita alami sekarang itu adalah akibat dari apa yang pernah kita tanam, oleh karenanya jika ingin mendapat yang baik nanti yah harus menanam yang baik sekarang. :)
semoga bisa membantu.. :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 15 March 2012, 12:03:09 PM
Namo buddhaya..
maaf sebelumnya , mau tanya nih..
cara berdoa di agama Buddha itu gimana ya?
thnks _/\_
Berdoa dlm Buddhism bisa juga dengan mengucapkan serta mengharapkan spt ini :
Semoga semua makhluk, hidup berbahagia... \;D/\;D/\;D/
Sabbe satta bhavantu sukhitatta... ;D _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wendy_wanara on 15 March 2012, 05:59:31 PM
iya de.. :)
kalo sedang mendapat kesulitan, yang tentu harus dilakukan adalah mencari jalan dan berusaha untuk keluar dari kesulitan itu. entah itu dengan usaha sendiri atau dengan bantuan orang lain, lebih nyata bukan? ketimbang meminta bantuan pada makhluk yang kita tidak tau siapa.
berdoa tidak dapat menyelesaikan masalah, namun terkadang dengan berdoa orang2 bisa lebih melepas, melepaskan beban masalah itu dan menyerahkannya kepada yang diatas (Tuhan). nah, tanpa berdoa pun ketika kita bisa belajar melepas, maka akan terasa lebih ringan. :)
karna masalahnya adalah kita selalu membawa kesulitan itu kemana2, masalah di tempat kerja dibawa ke rumah, masalah di rumah dibawa ke kampus, dan sebagainya, sehingga hidup kita yang susah2 terus. hehe..
ketika kita bisa meletakkan beban itu, membiarkan pikiran kita lebih tenang, maka tidak akan ada masalah, kita bisa berpikir lebih jernih, lebih baik dan dengan begini bisa mengatasi kesulitan yang ada dengan cara yang tepat. :)
makanya kenapa meditasi itu penting, :)
pada saat yang genting, kebiasaan meditasi itu akan terasa.
selebihnya seperti yang sudah dijelaskan dd wil diatas, ketika kita mendapat kesulitan kita tidak menyalahkan orang lain, tidak juga melepas tanggung jawab kepada orang lain, tetapi bisa dengan bijak menyadari bahwa apa yang kita alami sekarang itu adalah akibat dari apa yang pernah kita tanam, oleh karenanya jika ingin mendapat yang baik nanti yah harus menanam yang baik sekarang. :)
semoga bisa membantu.. :)

terima kasih cc atas pencerahannya  _/\_ memang dgn meditasi akan menenangkan hati dan meringankan beban  ^-^
oya ada artikel cara meditasi yg baik?

oya ketika bermeditasi apa yg sebaiknya dipikirkan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mas Tidar on 15 March 2012, 06:43:10 PM
terima kasih cc atas pencerahannya  _/\_ memang dgn meditasi akan menenangkan hati dan meringankan beban  ^-^
oya ada artikel cara meditasi yg baik? ada silakan dikunjungi, http://dhammacitta.org/forum/index.php/board,9.0.html (http://dhammacitta.org/forum/index.php/board,9.0.html)

oya ketika bermeditasi apa yg sebaiknya dipikirkan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 16 March 2012, 08:36:13 PM
terima kasih cc atas pencerahannya  _/\_ memang dgn meditasi akan menenangkan hati dan meringankan beban  ^-^
oya ada artikel cara meditasi yg baik?

oya ketika bermeditasi apa yg sebaiknya dipikirkan?
nah itu link yang dikasi sama mas tidar bisa dibaca2 dulu. :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhamma Sukkha on 17 March 2012, 02:27:07 AM
terima kasih cc atas pencerahannya  _/\_ memang dgn meditasi akan menenangkan hati dan meringankan beban  ^-^
oya ada artikel cara meditasi yg baik?

oya ketika bermeditasi apa yg sebaiknya dipikirkan?
Meditasi ada 2 jenis ;D ,
Samatha Bhavana => Meditasi untuk Ketenangan Batin
Vipassana Bhavana => Meditasi untuk Pandangan Terang... \;D/\;D/\;D/

Kemarin, pas kami ikutan meditasi (yg samatha ya... ;D ) diajarkan ma profesor spt ini :
Meditasi bukanlah duduk diam saja... tetapi penuh perhatian terhadap objek meditasi...
Cara meditasi anapanasati (meditasi pernafasan),  Meditasi anapanasati dianggap sebagai meditasi yg plg sesuai untuk setiap karakter seseorg \;D/ , dan meditasi ini merupakan meditasi yg plng populer di kalangan para Buddha, Arahat, dan Bodhisatta... \;D/\;D/\;D/
Bila dengan menggunakan posisi duduk, duduk dgn kaki silang, ataupun klo bisa dgn posisi bunga teratai...
duduk yg tegak yaa... kepalanya lurus... \;D/\;D/\;D/ tapi rileks ajaa... gak usah tegang... ;D ;D ;D
Kemudian, Tutup mata Anda (tutup mata bertujuan agar mata anda tdk mengamati ke sana kemari sehingga tdk fokus pada objek, tujuannya utk lbh fokus pada objek), dan penuh perhatian memperhatikan keluar masuknya nafas... \;D/
nafasnya tdk perlu dibuat2...  [-X [-X [-X bernafaslah sewajarnya dan senormalnya, seperti biasanyaa... \;D/\;D/\;D/
Ketika nafas masuk panjang, seseorg itu menyadari nafas panjang.... :)
Ketika bernafas keluar panjang, ia pun menyadarinyaa... \;D/
Ketika bernafas pendek, baik itu nafas masuk maupun keluar, ia juga menyadari nafas yg pendek tsb... \;D/
Ia menyadari nafasnya secara keseluruhan... \;D/
Oh iya, untuk awal2, bila sulit untuk fokus/kendalikan pikiran, seseorg juga bisa melakukan metode penghitungan,
Dalam menghitungnya, seseorg hrs menghitung nafas masuk, kemudian keluar, sebagai 1
nafas masuk-keluar lagi sebagai 2
dst... sampe 8 aja klo bisaa.... krn klo ngitungnya lbh dari itu, nanti seseorg malah jdnya bukan fokus ma nafasnya, malah fokus pada hitungannya... ;D
klo sampe 8, 8 itu melambangkan jalan mulia berunsur 8, makanya sampe 8 aja bagusnyaa... \;D/\;D/\;D/
stlh itu 1-8 nafas masuk-keluarnya, kembali lagi itung dari 1... dst... ;D
Meditator menyadari nafas scr menyeluruh dari permulaan hingga akhir melalui poin/titik sentuh...
Untuk org yg hidungnya panjang/mancung, biasanya titik sentuhnya berada pada ujung bibir atasnyaa... ;D
Untuk yg hidungnya pendek, biasa titik sentuh berada di ujung lubang hidungnyaa...
coba perhatikan ajaa... \;D/\;D/\;D/
Biasanya titik sentuhnya berada di antara kedua area ituu... \;D/
Seseorg sebaiknya tdk mengikuti aliran kemana nafas itu pergi...
Sebaiknya, yg dilakukan oleh meditator yg mengamati keluar masuknya nafas, adalah bagaikan seorg penjaga gerbang di sebuah kota... \;D/
Penjaga gerbang kota tdk mengikuti org yg keluar masuk area kota tsb, tetapi mereka hanya mengamati/ memperhatikannya...
Mereka tau, ada org yg masuk... dan ada org yg keluar....
Sama halnya juga seorg meditator/yogi yg mengamati nafasnya, ia tau/sadar nafas masuk.... dan sadar ketika nafas keluar...
Namun tdk mengikuti kemana aliran nafas tsb...  [-X [-X [-X
Penjaga gerbang kota tau, jumlah org yg masuk tadi, jlh yg keluar seberapa banyak jumlahnyaa...
Demikian pula halnya dgn seorg yogi, ia tau ketika sedang bernafas masuk panjang/pendek, ia menyadari nafas yg keluar panjang/pendek... \;D/
Penjaga Gerbang kota hanya berkonsentrasi pada org2 yg tiba di pintu gerbang, tetapi tdk mengikuti kemana org2 tsb akan pergi...
Sama halnya, dgn para meditator, tdk memperhatikan nafas masuk dan keluar yg sdh pergi, tetapi ia setiap kali berkonsentrasi pada nafas yg masuk ataupun nafas keluar yg tiba di gerbang area lubang hidung.
Meditator juga hrs bertindak bagaikan penebang kayu. Penebang kayu memfokuskan perhatiannya pada titik kontak antara gigi gergajinya dengan kayu yg dipotongnya...
Hal yg sama buat para meditator, meditator membangun perhatiannya pada titik poin sentuhan yg berhubungan dengan lubang hidung ataupun ujung bibirnya... \;D/
Ketika seseorg sudah dapat tenang dan berperhatian penuh pada nafas masuk-keluar di awal, tengah maupun akhir selama 1 jamatau lbh setiap kali duduk, ia harus melanjutkan langkah selanjutnya.
Menenangkan nafas
Sebagaimana ia berperhatian penuh pada nafas yg masuk dan keluar secara keseluruhan, nafasnya lama kelamaan akan menjadi lembut dan halus...
Lama2 nafasnya menjadi tak terlihat jelas/ spt menghilang...  :o :o :o di sini meditator tdk seharusnya bangun kemudian pergi...  [-X [-X :no:
Bila hal ini dilakukan olehnya, ia berarti harus memulainya dari awal...
Jadi, Ia sebaiknya harus tetap duduk sebagaimananya... dan untuk sementara waktu mengganti tempat dimana nafasnya menyentuh utk nafas yg sebenarnya sebagai objek perenungannya...
jika nafas tdk menjadi halus bahkan ketika ia berkonsentrasi pada keseluruhan nafas di awal, tengah, dan akhir, selama 1 jam lbh, seseorg bisa membuat harapan batin, "Semoga nafasku menjadi tenang..."
Pada akhirnya, nafas akan menjadi lembut, halus, dan tenang dengan sendirinya. Seseorg tdk hrs dgn sengaja bertujuan utk membuat nafasnya tenang, dan halus, karena bila begitu, org tsb akan berusaha menghembuskan nafasnya scr perlahan, dan menjadi lelah. Ia akan merusak konsentrasinyaa... :no:  [-X
Jika nafas sudah menjdi halus dgn sendirinya, dan pikirannya sudah tenang, kebanyakan meditator lama2 tdk akan merasakan kepala, hidung, dan badannya lagi...
Yg ada hanyalah keberadaan nafasnya dan pikiran yg sadar akan nafas tsb... \;D/
Pada saat itu, "AKU" ataupun "Ia" sudah tdk dpt ditemukan lagii... \8)/

Tentunya, ketika konsentrasinya meningkat, nafasnya akan semakin tenang, dan haluss... \;D/
Dan bila konsentrasi semakin meningkat, bisa sampai muncul tanda2 byngn hsl meditasi (nimitta), mpe jhana pun bisa... \;D/\;D/\;D/
Sekian aja dehh...^^/""
Dicobaa yaa... \;D/\;D/\;D/
dan musti semangatt... \;D/\;D/\;D/
ada faktor2 yg mendukung kemajuan dalam meditasi tsb, antara lain :
1. Adanya Chanda, Keinginan/hasrat yg kuat utk meditasi...\;D/
2. Viriya - Semangat yg pantang menyerah... \;D/\8)/\;D/
3. Citta - Kesadaran yg kuat untuk bermeditasi... \;D/
4. Vimamsa - Kebijaksanaan... \;D/

Met Berusahaa... \;D/
Adapun objek meditasi yg lain, yg Sang Buddha ajarkan ada 40 objek (kasina), mo bahas tapi dah larut banget ini... jadi kapan2 aja yaa... ;D ;D ;D
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: palibaya on 17 June 2012, 01:21:58 PM
Saya Mau nanya nih..
Akhir-akhir ini ane tertarik buat mendalami ajaran Buddhis.
Saya sebenarnya dari agama lain, dan untuk convert ke Buddhis sebenarnya terbilang mustahil kalau secara terang-terangan.
Bapak dan ibu tiri saya sangat religius. Ibu kandung saya aliran keras, kalau pindah agama maka harus di hukum mati

Pertanyaannya, kalau misalnya saya nikah ama wanita Buddhist gimana yah? Dalam ajaran Buddhis apa di bolehkan?
Karena seperti yang saya bilang tadi, mustahil convert secara terang-terangan, jadi KTP saya mau ga mau harus tertulis bukan Buddha.

O ya, saya tertarik ajaran Buddhis bukan karena wanita, karena saya sendiri belum pernah bertemu wanita Buddhis, kalo ada yaa ng mau ngenalin juga boleh deh   :-[

Satu-satunya hal yang mendukung saya dapat belajar Buddhis dengan leluasa karena orang tua saya jaraknya 2000km dari tempat ane tinggal sekarang, dan hanya pulang sekali setahun, dan juga berencana untuk tinggal lama disini.

Agama yang tertulis di KTP saya saat ini yakni agama terbesar di Indonesia, ga perlu disebutin juga udah pada tau kan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: senbudha on 17 June 2012, 01:47:48 PM
Tidak perlu buru-buru dalam belajar Buddhism karena memang butuh waktu dan butuh latihan. Untuk beberapa tahun pertama,banyaklah membaca buku-buku Buddhist dan tanyakan dalam batinmu,apakah ajaran Buddhism itu masuk akal sehat atau tidak. Soal menikah dengan wanita Buddhist,itu tergantung karmamu. Apakah kemudian hari kamu masih tertarik pada latihan Buddhism atau tidak,masih tergantung kesungguhanmu hatimu,karena bisa saja anda mengalah pada tekanan ketidakbenaran daripada membela hati nuranimu. Jadi jangan berpikir dulu soal menikah dengan orang buddhist. Kamu bisa jalankan ajaran Buddhism tanpa ganti bajumu tapi ganti batinmu,ganti cara berpikirmu,ganti pandangan hidupmu terhadap segala sesuatu yang terjadi di dunia ini.Siap-siap untuk mendapatkan suatu pandangan yang sangat berbeda dengan ajaran lamamu dan LIHATLAH DENGAN BATINMU YANG JERNIH.Selamat mencoba.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 17 June 2012, 02:01:59 PM
Dalam Ajaran Buddhis, tidak ada larangan bagi seseorang untuk berpasangan dengan orang yang berbeda keyakinan dengan kita..

menjadi seorang Buddhis tidak harus tertulis di KTP demikian, itu hanya label.. ;D
seorang Buddhis sejati adalah mereka yang mempraktikkan nilai-nilai ajaran Buddhis, bukan yang ber-KTP Buddhis.. ;D
banyak member disini yang ber-KTP agama lain, namun "Buddhis"... ;D

kalau masalah dengan orang tua, kalau menurut anda mustahil, yah sebaiknya tidak usah diberitahu..
tunjukkan pada orang tua anda, kalau anda bisa berubah menjadi orang yang jauh lebih baik setelah menjadi Buddhis, setelah itu baru katakan bahwa anda berniat berpindah agama ke Buddhis..
orang tua anda mungkin akan setuju bila melihat perubahn pada diri anda setelah  menjadi seorang Buddhis..  :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: antiganti on 24 June 2012, 09:39:47 PM
saya masih newbie,mohon bimbingannya  :)
stiap saya baca paritta di wihara saya selalu ngantuk,nyoba buat konsen tapi gak bisa. mungkin ada yang bisa kasih saran biar gak ngantuk lagi?
xie" _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 24 June 2012, 11:49:50 PM
saya masih newbie,mohon bimbingannya  :)
stiap saya baca paritta di wihara saya selalu ngantuk,nyoba buat konsen tapi gak bisa. mungkin ada yang bisa kasih saran biar gak ngantuk lagi?
xie" _/\_

ngantuk bisa disebabkan karena tubuh yg butuh istirahat, atau kurang tidur. Jika ini yg terjadi, maka solusinya adalah istirahat/tidur. Tapi jika anda merasa cukup istirahat dan cukup tidur tapi masih ngantuk, kemungkinan lain adalah ketiadaan semangat (kemalasan), cobalah untuk membangkitkan semangat untuk membaca paritta sampai selesai.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 25 June 2012, 06:23:41 AM

Pertanyaannya, kalau misalnya saya nikah ama wanita Buddhist gimana yah? Dalam ajaran Buddhis apa di bolehkan?
Karena seperti yang saya bilang tadi, mustahil convert secara terang-terangan, jadi KTP saya mau ga mau harus tertulis bukan Buddha.


KTP hanya IDentitas diri, tetaplah dibutukan secara legal.
Seorang Buddhis yang benar adalah praktek melatih diri dan bermoral yang baik.
di Indo banyak orang ber KTP agama Buddha tetapi tidak melatih diri dan tidak bermoral.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: senbudha on 25 June 2012, 03:41:14 PM
Apakah ada sesuatu yang kamu suka? Misalkan lagu? Kalau kamu suka,tanyakan kenapa suka. Periksa dengan teliti,maka akan ditemukan jawabannya,kalau kita jujur pada diri sendiri.Pada umumnya semua makhluk menyukai  sesuatu yang sesuai dengan 3 akar kemelekatan yaitu moha,loba,dosa, biasanya tidak membuat ngantuk tapi akan menyeret kita pada penderitaan yang lebih dalam.Tapi kalau sesuatu yang melawan 3 akar itu,maka kadang tanpa kita sadari,segala sifat kekotoran batin yang membuat kita menyerah akan timbul terus-menerus ,misal malas,ngantuk,benci,marah,angkuh dll. Terkadang sesuatu yang menurut kita baik untuk dilaksanakan,maka kebaikan itu bisa dilakukan dengan niat yang tidak baik.Maka dalam Buddhism itu selalu diajarkan agar selalu "sadar" sebelum segala sesuatu terjadi. Contoh sedikit,pada saat kita mulai sakit parah dan susah diobati lagi,tiba-tiba kita sadar akan kematian.Tiba-tiba ada kesadaran akan semua sifat-sifat kita yang buruk,disinilah mulai ada perubahan sikap dan cara pandang yang baru terhadap kehidupan.Walau banyak juga mereka yang menyerah dengan bunuh diri karena tidak sadar.Saya pribadi kalau lagi menjenguk saudara atau teman yang sakit,sering saya nonkrong di UGD hanya untuk memperhatikan orang -orang yang hampir menuju kematiannya.Ini sedikit sharing saja.Namaste.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: antiganti on 27 June 2012, 11:46:08 PM
wah xie" mo nanya lg dong
adakah dewa yg masih mengurusi urusan manusia? soalnya aku pernah denger ada orang yang bisa ngomong sama dewa,jadi kita tanya apa nanti lewat orang itu dewanya jawab apa yang kita tanyain.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 19 July 2012, 08:03:33 PM
ada yg gak..ada yg iya..tergantung dewa na...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: HerdiWijaya on 23 July 2012, 11:12:06 PM
semua tanya dong.. disini ada yang punya tentang uraian lengkap tentang culla kammavibanga sutta gak?
klo ada yang bisa jelasin tentang sutta itu.. mohon penjelasan dan bimbingannya thx :D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhachi33 on 22 August 2012, 08:40:43 AM
diskusinya sampai panjang sekali ,,

dari diskusi ini apakah kita bisa mengambil nilai - nilai yang penting dan dampak kedepannya apa buat kita ,,,

kita semua menginginkan perubahan pastinya ,, yang jelas perubahan yang membawa kita kearah yang lebih baik lagi bukan begitu;..

mari kita cari kebenaran yang sesungguhnya ,,agar kita semua terselamatkan ,, ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Dhammapada on 25 August 2012, 02:44:10 PM
mau tanya nih :)
klo di altar (biasanya yang mahayana) ada 3 rupang buddha yang sama, arti/maksud 3 rupang tsb apa??

terima kasih banyak.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juli wu on 25 August 2012, 08:48:16 PM
 _/\_ mau tanya dong

Sonandanda Sutta,apakah Sang Buddha memenuhi permintaan Sonandanda

"Yang Mulia Gotama,jika ketika aku mendatangi pertemuan itu aku bangkit dan memberi hormat kepada Sang Bhagava,teman2 akan mencelaku,dan dgn demikian,reputasiku akan rusak,dan jika reputasi seseorang rusak,maka pendapatnnya juga akan rusak..... maka jika pada pertemuan itu,aku merangkapkan tanganku untuk menyapa,sudilah Yang Mulia Gotama menganggap aku telah bangkit dari dudukku........

 _/\_ thanks

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: linda.eng on 31 August 2012, 07:52:41 PM
Mo nanya jg nih,...gue sering denger nih.kalo perbuatan(karma )pasti akan kita tuai....ceritanya kalo karma itu kita terima setelah kehidupan mendatang,kyknya gimana ya.kita lahir aja kita lupa kehidupan kita yg lalu.kalau kehidupan selalu berulang dan kita jg lupa.bukannya seperti orang lain yg terima karma kita.jadi bingung sendiri he....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 31 August 2012, 10:16:59 PM
Mo nanya jg nih,...gue sering denger nih.kalo perbuatan(karma )pasti akan kita tuai....ceritanya kalo karma itu kita terima setelah kehidupan mendatang,kyknya gimana ya.kita lahir aja kita lupa kehidupan kita yg lalu.kalau kehidupan selalu berulang dan kita jg lupa.bukannya seperti orang lain yg terima karma kita.jadi bingung sendiri he....
kamma itu gak mesti tnggu kehidupan mendatang baru berbuah, bisa saja di kehidupan ini juga, atau di beberapa kehidupan mendatang...
sewaktu kecil saya pernah mengalami luka bakar, hingga sekarang berbekas di tangan saya, namun saya sendiri sudah tidak ingat kapan luka ini saya dapat...
apakah luka ini seperti orang lain yang terima kamma kita?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: K.K. on 01 September 2012, 09:11:42 AM
Mo nanya jg nih,...gue sering denger nih.kalo perbuatan(karma )pasti akan kita tuai....ceritanya kalo karma itu kita terima setelah kehidupan mendatang,kyknya gimana ya.kita lahir aja kita lupa kehidupan kita yg lalu.kalau kehidupan selalu berulang dan kita jg lupa.bukannya seperti orang lain yg terima karma kita.jadi bingung sendiri he....
Memang demikian. Yang biasa kita sebut sebagai 'diri sendiri' adalah sebatas persepsi dan ingatan kita. Persepsi maksudnya adalah kesan yang ditangkap oleh indera kita. Jadi misalnya seorang atlet lompat tinggi sudah pensiun, tua, renta, bahkan berjalan pun sulit, maka bagi dia, 'atlet lompat tinggi' itu sudah seperti orang lain, karena dia sudah tidak lagi mempersepsi dirinya demikian.

Kalau ingatan rasanya sudah jelas. Contoh gampang seperti kalau orang mabuk tidak sadar, berbuat yang tidak lazim, lalu direkam kamera. Ketika sadar, dia melihat dirinya sendiri yang mabuk itu juga seperti orang lain, karena dia tidak ingat.

Di dalam Buddhisme memang tidak dikenal suatu hal yang disebut sebagai 'diri', semua hanyalah fenomena yang berproses dan bergantung pada kondisinya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: khiong on 01 September 2012, 11:11:21 AM
Tanya nih.. Menjual daging kalengan,seperti sarden ikan,Maling babi,korned sapi, apakah termasuk pelanggaran Penghidupan Benar..? ^:)^ _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 02 September 2012, 06:48:55 AM
Mo nanya jg nih,...gue sering denger nih.kalo perbuatan(karma )pasti akan kita tuai....ceritanya kalo karma itu kita terima setelah kehidupan mendatang,kyknya gimana ya.kita lahir aja kita lupa kehidupan kita yg lalu.kalau kehidupan selalu berulang dan kita jg lupa.bukannya seperti orang lain yg terima karma kita.jadi bingung sendiri he....

supaya tidak bingung, jangan pikirkan proses kerja kamma, karena kamma tidak bisa di pikirkan, tetapi kita harus yakin adanya hukum kamma.

jika anda umat Buddhis wajib latih praktek lima sila, lebih bagus lagi praktek atthasila pada hari2 uposatha, sering baca dan bahas buku2 Dhamma supaya mendapat pengetahuan yang lebih baik.
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 02 September 2012, 06:49:47 AM
Tanya nih.. Menjual daging kalengan,seperti sarden ikan,Maling babi,korned sapi, apakah termasuk pelanggaran Penghidupan Benar..? ^:)^ _/\_

tidak melanggar, karna anda menjual makanan, bukan daging.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: khiong on 02 September 2012, 03:03:34 PM
tidak melanggar, karna anda menjual makanan, bukan daging.
_/\_.. bagaimana dengan menjual racun cair /padat yang dapat menbunuh makhluk hidup..?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 02 September 2012, 03:40:59 PM
_/\_.. bagaimana dengan menjual racun cair /padat yang dapat menbunuh makhluk hidup..?
itu ya termasuk penghidupan salah...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 02 September 2012, 04:28:29 PM
itu termasuk penghidupan salah
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 03 September 2012, 12:51:04 PM
_/\_.. bagaimana dengan menjual racun cair /padat yang dapat menbunuh makhluk hidup..?

sudah dijawab bro Wil
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: linda.eng on 06 September 2012, 11:49:23 AM
Memang demikian. Yang biasa kita sebut sebagai 'diri sendiri' adalah sebatas persepsi dan ingatan kita. Persepsi maksudnya adalah kesan yang ditangkap oleh indera kita. Jadi misalnya seorang atlet lompat tinggi sudah pensiun, tua, renta, bahkan berjalan pun sulit, maka bagi dia, 'atlet lompat tinggi' itu sudah seperti orang lain, karena dia sudah tidak lagi mempersepsi dirinya demikian.
Kalau ingatan rasanya sudah jelas. Contoh gampang seperti kalau orang mabuk tidak sadar, berbuat yang tidak lazim, lalu direkam kamera. Ketika sadar, dia melihat dirinya sendiri yang mabuk itu juga seperti orang lain, karena dia tidak ingat.
Di dalam Buddhisme memang tidak dikenal suatu hal yang disebut sebagai 'diri', semua hanyalah fenomena yang berproses dan bergantung pada
kondisinya.

  kalau contoh diatas dapat di megerti,walau ngk sepenuhnya.maklum pemula.tp thanks...nanya lagi...dlm agama budha ktnya tidak mengajarkan konteks ttg tuhan...dan budha pun tidak bisa menolong. umat (karma yg berlaku)...manusia ada saat ngebleng dong...kalau denger budha ngk. Bs tolong .kalo saya berdoa dr kecil tuh gini 'budha berkati keluaga ku....bla...bla...) saya pernah denger bhante yg ngm gitu.jadi agama budha kalau berdoa gimana?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 06 September 2012, 01:36:27 PM
  kalau contoh diatas dapat di megerti,walau ngk sepenuhnya.maklum pemula.tp thanks...nanya lagi...dlm agama budha ktnya tidak mengajarkan konteks ttg tuhan...dan budha pun tidak bisa menolong. umat (karma yg berlaku)...manusia ada saat ngebleng dong...kalau denger budha ngk. Bs tolong .kalo saya berdoa dr kecil tuh gini 'budha berkati keluaga ku....bla...bla...) saya pernah denger bhante yg ngm gitu.jadi agama budha kalau berdoa gimana?
http://dhammacitta.org/dcpedia/Pertanyaan_Baik_Jawaban_Baik_%28Dhammika%29#Buddhisme_dan_Pandangan-Tentang-Tuhan (http://dhammacitta.org/dcpedia/Pertanyaan_Baik_Jawaban_Baik_%28Dhammika%29#Buddhisme_dan_Pandangan-Tentang-Tuhan)

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dhammadinna on 07 September 2012, 10:05:33 AM
 [at] linda.eng: ini saya bantu copas dari link yang diberikan will_i_am ya..


Apakah Buddhis percaya akan tuhan?

Tidak. Ada beberapa alasannya. Seperti sosiologis dan psikologis moderen, Sang Buddha melihat bahwa banyak pandangan agama dan khususnya pandangan-tentang-tuhan itu berasal dari kegelisahan dan ketakutan. Sang Buddha berkata:

    "Karena diselubungi ketakuan orang-orang pergi ke gunung-gunung keramat, hutan-hutan keramat, pohon-pohon keramat dan kuil-kuil." Dp. 188

Manusia primitif hidup di alam yang berbahaya dan tidak bersahabat, rasa takut pada binatang buas, takut tidak mendapatkan makanan yang cukup, terluka atau penyakit, dan fenomena alam seperti guntur, petir dan gunung berapi selalu bersama mereka. Tidak menemukan rasa aman, mereka menciptakan konsep tuhan untuk memberikan rasa nyaman pada saat-saat baik, keberanian pada saat-saat berbahagia dan kekuatan pada saat-saat tidak baik. Sampai hari ini anda akan melihat bahwa orang-orang sering menjadi lebih religius disaat-saat krisis, anda akan mendengar mereka berkata bahwa keyakinan pada tuhan atau dewa-dewa memberikan mereka kekuatan yang mereka butuhkan untuk menjalani kehidupan. Sering kali mereka menjelaskan bahwa mereka percaya pada tuhan tertentu karena mereka berdoa pada saat membutuhkan dan doanya terjawab. Semua ini sepertinya mendukung ajaran Sang Buddha bahwa pandangan-tentang-tuhan itu merupakan respon dari rasa takut dan frustasi. Sang Buddha mengajarkan kita untuk mengerti rasa takut kita, mengurangi keinginan kita dan dengan tenang dan berani menerima hal-hal yang tidak dapat kita rubah. Beliau menggantikan rasa takut dengan pemahaman rasional tidak dengan keyakinan tidak berdasar.

Kalau mau baca lanjutannya, klik di sini:

http://dhammacitta.org/dcpedia/Pertanyaan_Baik_Jawaban_Baik_%28Dhammika%29#Buddhisme_dan_Pandangan-Tentang-Tuhan (http://dhammacitta.org/dcpedia/Pertanyaan_Baik_Jawaban_Baik_%28Dhammika%29#Buddhisme_dan_Pandangan-Tentang-Tuhan)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: joeraygaul on 14 September 2012, 11:13:06 AM
Namaste all  _/\_

Salam hormat buat Suhu dan semua senior di sini, ijin bertanya bagaimana pandangan Buddhisme mengenai evolusi dan big bang theory?

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 14 September 2012, 12:51:46 PM
Namaste all  _/\_

Salam hormat buat Suhu dan semua senior di sini, ijin bertanya bagaimana pandangan Buddhisme mengenai evolusi dan big bang theory?
coba buka Aggañña sutta (http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_27:_Agga%C3%B1%C3%B1a_Sutta)

Quote
Spoiler: ShowHide

10. ‘Akan tiba waktunya, Vāseṭṭha, cepat atau lambat setelah rentang waktu yang panjang, ketika dunia ini menyusut.[16] Pada saat penyusutan, makhluk-makhluk sebagian besar terlahir di alam Brahmā Ābhassara. Dan di sana mereka berdiam, dengan ciptaan-pikiran, dengan kegembiraan sebagai makanan, bercahaya, melayang di angkasa, agung – dan mereka hidup demikian selama waktu yang sangat lama. Cepat atau lambat setelah rentang waktu yang panjang, ketika dunia ini mulai mengembang lagi. Pada saat mengembang ini, makhluk-makhluk dari alam Brahmā Ābhassara, [85] setelah meninggal dunia dari sana, sebagian besar terlahir kembali di alam ini. Di sini mereka berdiam, dengan ciptaan-pikiran, dengan kegembiraan sebagai makanan, bercahaya, melayang di angkasa, agung[17] – dan mereka hidup demikian selama waktu yang sangat lama.’

11. ‘Pada masa itu, Vāseṭṭha, hanya ada air, dan diselimuti kegelapan, kegelapan yang membutakan, tidak ada bulan dan tidak ada matahari yang muncul, tidak ada bintang, siang dan malam tidak dapat dibedakan, tidak juga bulan dan minggu, tidak juga tahun atau musim, dan tidak ada laki-laki dan perempuan, makhluk-makhluk hanya dikenal sebagai makhluk-makhluk.[18] Dan cepat atau lambat, setelah waktu yang sangat lama, tanah yang lezat[19] muncul dengan sendirinya di atas permukaan air di mana makhluk-makhluk itu berada. Terlihat seperti lapisan yang terbentuk sendiri di atas susu panas ketika mendingin. Tanah ini memiliki warna, bau dan rasa. Seperti warna ghee atau mentega kualitas terbaik, dan sangat manis bagaikan madu murni.’

12. ‘Kemudian beberapa makhluk yang bersifat serakah berkata: “Aku mengatakan, apakah ini?” dan mengecap tanah lezat itu dengan jarinya. Karena melakukan hal itu, ia menjadi menyukai rasa itu, dan keserakahan muncul dalam dirinya.[20] Kemudian makhluk-makhluk lain, mengambil contoh dari makhluk pertama itu, juga mengecap benda itu dengan jari mereka. Mereka juga menyukai rasa itu, dan keserakahan muncul dalam diri mereka. Maka mereka mulai dengan tangan mereka, memecahkan potongan-potongan benda itu untuk dapat memakannya. Dan [86] akibat dari perbuatan ini adalah cahaya tubuh mereka lenyap. Dan sebagai akibat dari lenyapnya cahaya tubuh mereka, bulan dan matahari muncul, malam dan siang dapat dibedakan, bulan dan minggu muncul, dan tahun dan musim. Sampai sejauh itu, dunia berevolusi.’

13. ‘Dan makhluk-makhluk itu terus berpesta tanah lezat dalam waktu yang lama, memakan tanah dan mendapatkan nutrisi dari tanah. Dan karena melakukan hal itu, jasmani mereka menjadi lebih kasar,[21] dan perbedaan penampilan mulai berkembang di antara mereka. Beberapa makhluk terlihat lebih rupawan, sedangkan yang lain terlihat buruk-rupa. Dan yang rupawan merendahkan yang lainnya, berkata: “Kami lebih rupawan daripada mereka.” Dan karena mereka menjadi sombong dan angkuh akan penampilan mereka, tanah yang lezat itu lenyap. Mengetahui hal ini, mereka berkumpul dan meratap: “Oh, rasa itu! Oh, rasa itu!” Dan masa kini, ketika orang mengucapkan: “Oh, rasa itu!” ketika mereka mendapatkan sesuatu yang menarik, mereka mengulangi kalimat masa lampau tanpa menyadarinya.’

14. ‘Dan kemudian, ketika tanah yang lezat lenyap, [87] jamur[22] tumbuh, berjenis cendawan. Jamur ini memiliki warna, bau dan rasa. Seperti warna ghee atau mentega kualitas terbaik, dan sangat manis bagaikan madu murni. Dan makhluk-makhluk itu mulai memakan jamur itu. Dan hal ini berlangsung selama waktu yang sangat lama. Dan karena mereka terus-menerus memakan jamur, maka tubuh mereka menjadi lebih kasar lagi, dan perbedaan dalam penampilan mereka lebih meningkat lagi. Dan mereka yang rupawan merendahkan yang buruk rupa .... Dan karena mereka menjadi sombong dan angkuh akan penampilan mereka, jamur manis itu lenyap. Berikutnya, tanaman merambat muncul, menjulur bagaikan bambu ..., dan tanaman itu juga sangat manis, bagaikan madu murni.’

15. ‘Dan makhluk-makhluk itu mulai memakan tanaman rambat itu. Dan karena mereka terus-menerus memakan tanaman rambat itu, maka tubuh mereka menjadi lebih kasar lagi, dan perbedaan dalam penampilan mereka lebih meningkat lagi ... [88] Dan mereka menjadi semakin sombong, dan karena itu, tanaman rambat itu lenyap. Mengetahui hal ini, mereka berkumpul dan meratap: “Aduh, tanaman rambat kita lenyap! Apakah yang telah kita hilangkan!” Dan masa kini, ketika orang-orang ditanya mengapa mereka bersedih, mereka mengucapkan: “Oh, apakah yang telah kita hilangkan!” mereka mengulangi kalimat masa lampau tanpa menyadarinya.’

16. ‘Dan kemudian, setelah tanaman merambat lenyap, beras muncul di ruang terbuka,[23] bebas dari dedak dan sekam, harum dan berbutiran bersih.[24] Dan apa yang mereka ambil untuk makan malam akan tumbuh lagi dan masak di pagi harinya, dan apa yang mereka ambil untuk sarapan pagi akan masak lagi di malam hari, tidak ada tanda-tanda telah dipanen. Dan makhluk-makhluk ini mulai memakan beras ini, dan hal ini berlangsung selama waktu yang sangat lama. Dan karena mereka melakukan hal itu, maka tubuh mereka menjadi lebih kasar lagi, dan perbedaan dalam penampilan mereka lebih meningkat lagi. Dan yang perempuan menumbuhkan alat kelamin perempuan,[25] dan yang laki-laki menumbuhkan alat kelamin laki-laki. Dan yang perempuan menjadi tertarik dengan laki-laki, dan yang laki-laki tertarik dengan perempuan, nafsu tumbuh, dan tubuh mereka terbakar oleh nafsu. Dan kemudian, karena terbakar oleh nafsu, mereka terlibat dalam aktivitas seksual.[26] Tetapi mereka yang melihat perbuatan itu melemparkan debu, abu, atau [89] kotoran sapi kepada mereka, meneriakkan: “Matilah, engkau binatang kotor! Bagaimana mungkin seseorang melakukan hal demikian terhadap orang lain!” seperti di masa kini, ketika seorang menantu perempuan di bawa keluar, beberapa orang melemparkan kotoran padanya, beberapa melemparkan abu, dan beberapa melemparkan kotoran-sapi, tanpa menyadari bahwa mereka mengulangi perilaku masa lampau. Apa yang dianggap bentuk yang buruk di masa itu, sekarang dianggap bentuk yang baik.[27]’

17. ‘Dan makhluk-makhluk yang pada masa itu melakukan hubungan seksual tidak diperbolehkan memasuki desa atau kota selama satu atau dua bulan. Oleh sebab itu, mereka yang melakukan perbuatan itu selama waktu yang lama mulai membangun rumah agar perbuatan mereka tidak terlihat.[28]’

‘Kemudian pikiran ini muncul dalam salah satu dari makhluk itu yang cenderung malas: “Mengapa aku harus bersusah payah mengumpulkan beras di malam hari untuk makan malam dan di pagi hari untuk makan pagi. Mengapa aku tidak mengumpulkan sekaligus untuk dua kali makan?” Dan ia melakukan hal itu. Kemudian makhluk lain mendatanginya dan berkata: “Ayo, mari kita mengumpulkan beras.” “Tidak perlu, temanku, aku telah mengumpulkan cukup untuk dua kali makan.” Kemudian makhluk lain, mengikuti teladannya, mengumpulkan cukup beras untuk dua hari sekaligus, berkata: “Ini cukup.” Kemudian makhluk lain mendatangi makhluk ke dua dan berkata: [90] “Ayo, mari kita mengumpulkan beras.” “Tidak perlu, temanku, aku telah mengumpulkan cukup untuk dua hari.” (hal yang sama untuk 4, kemudian 8 hari). Akan tetapi, ketika makhluk-makhluk itu membuat lumbung beras dan hidup dari lumbung itu, dedak dan sekam mulai membungkus beras itu, dan ketika dipanen, tidak tumbuh lagi, dan tempat panen mulai terlihat, dan beras tumbuh dalam lahan-lahan yang berbeda.’

18. ‘Dan kemudian makhluk-makhluk itu berkumpul dan meratap: “Cara-cara jahat meliputi kita: pada mulanya kita adalah ciptaan-pikiran, makan dari kegembiraan ... (semua kejadian diulangi hingga yang terakhir, setiap perubahan dikatakan disebabkan oleh; ‘cara jahat dan tidak bermanfaat’) ... [91] [92] dan beras tumbuh di lahan-lahan berbeda. Mari kita membagi beras ini menjadi lahan-lahan dengan perbatasan.” Dan mereka melakukan hal itu.’

19. ‘Kemudian, Vāseṭṭha, satu makhluk yang memiliki sifat serakah, sewaktu melihat lahannya sendiri, mengambil lahan lain yang tidak diberikan kepadanya, dan menikmati buahnya juga. Maka mereka menangkapnya dan berkata: “Engkau telah melakukan kejahatan, mengambil lahan makhluk lain seperti itu! Jangan pernah melakukan hal itu lagi!” “Aku tidak akan melakukan hal itu lagi,” ia berkata, tetapi ia melakukan hal yang sama untuk ke dua kali dan ke tiga kalinya. Sekali lagi mereka menangkapnya dan memarahinya, dan beberapa memukulnya dengan tinju mereka, beberapa menggunakan batu, dan beberapa menggunakan tongkat. Dan demikianlah, Vāseṭṭha, mengambil apa yang tidak diberikan, dan mencela, dan berbohong, dan hukuman berasal-mula.’

20. ‘Dan kemudian makhluk-makhluk itu berkumpul dan meratapi munculnya hal-hal jahat di tengah-tengah mereka: mengambil apa yang tidak diberikan, dan mencela, dan berbohong, dan hukuman. Dan mereka berpikir: “Bagaimana jika kita menunjuk satu makhluk tertentu, yang menunjukkan kemarahan ketika kemarahan diperlukan, mencela mereka yang patut dicela, dan mengusir mereka yang patut diusir! Dan sebagai imbalannya, kita akan menyerahkan sebagian dari beras kita.” [93] Maka mereka mendatangi salah satu di antara mereka yang paling tampan, paling menarik, paling menyenangkan dan mampu, dan memintanya untuk melakukan hal itu untuk mereka dan sebagai imbalannya, mereka akan memberikan kepadanya sebagian beras mereka, dan ia menyetujuinya.’

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Andre lung on 14 September 2012, 02:04:40 PM
[at] linda.eng: ini saya bantu copas dari link yang diberikan will_i_am ya..


Apakah Buddhis percaya akan tuhan?

Tidak. Ada beberapa alasannya. Seperti sosiologis dan psikologis moderen, Sang Buddha melihat bahwa banyak pandangan agama dan khususnya pandangan-tentang-tuhan itu berasal dari kegelisahan dan ketakutan. Sang Buddha berkata:

    "Karena diselubungi ketakuan orang-orang pergi ke gunung-gunung keramat, hutan-hutan keramat, pohon-pohon keramat dan kuil-kuil." Dp. 188

Manusia primitif hidup di alam yang berbahaya dan tidak bersahabat, rasa takut pada binatang buas, takut tidak mendapatkan makanan yang cukup, terluka atau penyakit, dan fenomena alam seperti guntur, petir dan gunung berapi selalu bersama mereka. Tidak menemukan rasa aman, mereka menciptakan konsep tuhan untuk memberikan rasa nyaman pada saat-saat baik, keberanian pada saat-saat berbahagia dan kekuatan pada saat-saat tidak baik. Sampai hari ini anda akan melihat bahwa orang-orang sering menjadi lebih religius disaat-saat krisis, anda akan mendengar mereka berkata bahwa keyakinan pada tuhan atau dewa-dewa memberikan mereka kekuatan yang mereka butuhkan untuk menjalani kehidupan. Sering kali mereka menjelaskan bahwa mereka percaya pada tuhan tertentu karena mereka berdoa pada saat membutuhkan dan doanya terjawab. Semua ini sepertinya mendukung ajaran Sang Buddha bahwa pandangan-tentang-tuhan itu merupakan respon dari rasa takut dan frustasi. Sang Buddha mengajarkan kita untuk mengerti rasa takut kita, mengurangi keinginan kita dan dengan tenang dan berani menerima hal-hal yang tidak dapat kita rubah. Beliau menggantikan rasa takut dengan pemahaman rasional tidak dengan keyakinan tidak berdasar.

Kalau mau baca lanjutannya, klik di sini:

http://dhammacitta.org/dcpedia/Pertanyaan_Baik_Jawaban_Baik_%28Dhammika%29#Buddhisme_dan_Pandangan-Tentang-Tuhan (http://dhammacitta.org/dcpedia/Pertanyaan_Baik_Jawaban_Baik_%28Dhammika%29#Buddhisme_dan_Pandangan-Tentang-Tuhan)

kalain yg tidak percaya pada Tuhan tidak akan pernah menikmati kebahagiaan surga pada waktunnya.........gue saranin utk kalian umat budhist segera bertobat dan menjadikan Tuhan Yesusu sebagai juru selamat kalian
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 14 September 2012, 02:36:59 PM
saat diajak untuk keluar jalan2 oleh teman atau yang lain, terkadang disebabkan oleh malas atau tidak tertarik sering menolak dengan alasan sibuk blablabla gt
padahal karena ingin untuk istirahat saja dirumah sambil baca2 buku atau online
termasuk berbohong ga ya ?
pernah jujur aja bilang mau istirahat malah katanya kita itu sombong
jadinya terkadang malah nyari2 kerjaan rumah untuk dikerjain jadi bener jadinya sibuk ngerjain pekerjaan rumah ga jadi istirahat jadi cocok dengan alasan yg diutarakan yaitu "sibuk"
bohong ga ya ??
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 14 September 2012, 03:02:31 PM
kalain yg tidak percaya pada Tuhan tidak akan pernah menikmati kebahagiaan surga pada waktunnya.........gue saranin utk kalian umat budhist segera bertobat dan menjadikan Tuhan Yesusu sebagai juru selamat kalian

itu maksudnya Tuhan tukang susu atau Tuhan tukang nyusu?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: khiong on 14 September 2012, 03:12:29 PM
kalain yg tidak percaya pada Tuhan tidak akan pernah menikmati kebahagiaan surga pada waktunnya.........gue saranin utk kalian umat budhist segera bertobat dan menjadikan Tuhan Yesusu sebagai juru selamat kalian
:)) :)) :)) :))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: joeraygaul on 14 September 2012, 04:16:28 PM
coba buka Aggañña sutta (http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_27:_Agga%C3%B1%C3%B1a_Sutta)

Anumodana  _/\_

Agganna Sutta dan Brahmajala Sutta memang referensi yang sangat cocok.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 12 October 2012, 11:37:35 AM
saat diajak untuk keluar jalan2 oleh teman atau yang lain, terkadang disebabkan oleh malas atau tidak tertarik sering menolak dengan alasan sibuk blablabla gt
padahal karena ingin untuk istirahat saja dirumah sambil baca2 buku atau online
termasuk berbohong ga ya ?
pernah jujur aja bilang mau istirahat malah katanya kita itu sombong
jadinya terkadang malah nyari2 kerjaan rumah untuk dikerjain jadi bener jadinya sibuk ngerjain pekerjaan rumah ga jadi istirahat jadi cocok dengan alasan yg diutarakan yaitu "sibuk"
bohong ga ya ??
Em.... kl niatnya baik, bukan untuk menyakiti orang lain kayanya karmanya ga gt berat cc.....

saya mau tanya kalau makan di restoran seafood apakah kita telah mendukung pembunuhan? 
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sanjiva on 12 October 2012, 12:11:58 PM
saya mau tanya kalau makan di restoran seafood apakah kita telah mendukung pembunuhan?

Kalo kepiting hidup dan ikan hidup trus kita pilih dan tunjuk buat dijadikan hidangan yg kita makan, maka jawabannya:  YA, melakukan pembunuhan (dengan menyuruh orang lain).
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 12 October 2012, 01:47:53 PM
Kalo kepiting hidup dan ikan hidup trus kita pilih dan tunjuk buat dijadikan hidangan yg kita makan, maka jawabannya:  YA, melakukan pembunuhan (dengan menyuruh orang lain).

Kalau ga tunjuk tapi kita tau sebelum dipesan masih hidup (fresh), gimana ya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 12 October 2012, 02:46:30 PM
keknya masih tetap termasuk pembunuhan....
soalnya kan kita tau ada makhluk yang dibunuh karena pesanan kita
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sanjiva on 12 October 2012, 03:54:22 PM
keknya masih tetap termasuk pembunuhan....
soalnya kan kita tau ada makhluk yang dibunuh karena pesanan kita

Betul, dan tahu akan dibunuh ini adalah kata kuncinya.

Kalau ga tunjuk tapi kita tau sebelum dipesan masih hidup (fresh), gimana ya?

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DragonHung on 12 October 2012, 06:24:10 PM
Kalau 'tahu', 'melihat' atau 'mendengar' suatu makhluk dibunuh untuk disantap maka termasuk pembunuhan
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sanjiva on 12 October 2012, 06:44:25 PM
Kalau 'tahu', 'melihat' atau 'mendengar' suatu makhluk dibunuh untuk disantap maka termasuk pembunuhan

Maksudnya 'tahu' di sini adalah tahu persis bahwa setelah pesan makanan, maka si makhluk yg kita lihat/dengar/tahu masih hidup akan dibikin mati oleh orang restoran.  Dengan memesan artinya kita menyuruh mereka mempersiapkan dan menyajikan mahkluk hidup itu (dengan kata lain kita pesan / menyuruh orang agar bikin mati tu makhluk).

Bahkan meskipun tidak menyuruh (memesan), khusus para bhikkhu tidak akan makan makanan yg berasal dari binatang yg dilihat / didengar / dicurigai dibunuh khusus untuk mereka.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: khiong on 17 October 2012, 10:21:39 AM
Tanya ya... Daging binatang apakah yang dilarang Sang Buddha untuk dimakan..? ^:)^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 17 October 2012, 10:30:20 AM
Tanya ya... Daging binatang apakah yang dilarang Sang Buddha untuk dimakan..? ^:)^

Quote
Theravada tidak menganut vegetarianism tapi ada batasan 10 jenis daging yg tidak boleh di makan, yaitu:
daging manusia, gajah, kuda, anjing, ular, singa, macan, macan-tutul, beruang dan hyena karena alasan binatang2 yg menjadi simbol kerajaan dan karena binatang itu dapat terprovokasi oleh aroma dari jenisnya yg dimakan oleh orang itu.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sanjiva on 17 October 2012, 12:42:23 PM
Quote

    Theravada tidak menganut vegetarianism tapi ada batasan 10 jenis daging yg tidak boleh di makan, yaitu:
    daging manusia, gajah, kuda, anjing, ular, singa, macan, macan-tutul, beruang dan hyena karena alasan binatang2 yg menjadi simbol kerajaan dan karena binatang itu dapat terprovokasi oleh aroma dari jenisnya yg dimakan oleh orang itu.

Aturan larangan makan 10 jenis daging ini diberlakukan Sang Buddha untuk para bhikkhu. Alasannya seperti di atas antara lain karena zaman itu bhikkhu2 banyak tinggal di hutan yg akan sering bertemu bintang2 tersebut.   

Untuk perumah tangga setahu gw tidak ada larangan.  ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: maitri88 on 17 October 2012, 03:03:07 PM
Numpang tanya... kepada para member disini, terutama para senior :

Apakah benih ke-Buddha an yang  terdapat pada setiap makhluk hidup itu bersifat anicca dan anatta?

Dimanakah letak benih ke- Buddha an itu? Apakah di dalam batin?

Kalau iya... di bagian mana ? vedana, sanna, citta atau vijnanna?

Mohon pencerahannya dan salam metta untuk semuanya....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 17 October 2012, 03:50:11 PM
Numpang tanya... kepada para member disini, terutama para senior :

Apakah benih ke-Buddha an yang  terdapat pada setiap makhluk hidup itu bersifat anicca dan anatta?

Dimanakah letak benih ke- Buddha an itu? Apakah di dalam batin?

Kalau iya... di bagian mana ? vedana, sanna, citta atau vijnanna?

Mohon pencerahannya dan salam metta untuk semuanya....

Wah pertanyaannya rumit bngt.....  sblmnya pernah dibahas sedikit sih coba search aja cc di forum ini....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: K.K. on 17 October 2012, 04:56:00 PM
Numpang tanya... kepada para member disini, terutama para senior :

Apakah benih ke-Buddha an yang  terdapat pada setiap makhluk hidup itu bersifat anicca dan anatta?

Dimanakah letak benih ke- Buddha an itu? Apakah di dalam batin?

Kalau iya... di bagian mana ? vedana, sanna, citta atau vijnanna?

Mohon pencerahannya dan salam metta untuk semuanya....
Kalau dalam Buddhisme Tradisi Theravada, tidak ada yang disebut 'benih kebuddhaan'. Selama orang tidak mengikis kekotoran bathin, maka akan terus terlahir kembali untuk jangka waktu tidak terbatas.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: maitri88 on 17 October 2012, 07:17:32 PM
Terima kasih atas pencerahannya, saya memang belum memilih aliran.

Saya ingin bertanya lagi, maaf karena masih junior, banyak yang belum saya mengerti dalam buddhisme.
1. Manusia terdiri atas nama dan rupa. Dua duanya bersifat anicca (tidak kekal) dan anatta (tiada inti sejati).
    Pada waktu tumimbal lahir...rupa jelas berbeda (baru), lalu nama (batin)..., saya  bayangkan ketika masih
    bayi , itu juga baru...., tidak ada apapun yang kita ingat dalam batin kita (seperti di reset ke titik 0). Semua
    elemen batin dari vedana, citta, sanna dan vijnnana semua seperti start dari titik 0. Kita seperti manusia baru
    sama sekali yang berbeda dengan kita pada kelahiran sebelumnya. Ada yang mengumpamakan tumimbal lahir
    itu dengan lilin pertama yang tepat sebelum habis dan padam apinya, disulut dengan lilin kedua. Saya mengerti
    perumpamaan ini, tetapi juga sekaligus bingung. Apakah ini bukan berarti pada waktu tumimbal lahir , kita ini
    adalah manusia baru yang  berbeda sama sekali.  Saya merasa bahwa setelah
    mati kita itu sebetulnya lenyap, karena yang terlahir baru adalah bukan kita yang lampau, karena tiada sesuatu
    yang kita ingat (maksud saya untuk orang awam, bukan untuk tingkatan arahat), rupa baru, nama juga baru...
    Pertanyaan saya , sebenarnya siapakah atau apakah yang tumimbal lahir itu, karena semua serba baru?
   
2. Pada waktu mencapai nibbana, dikatakan batin padam total.... Ini saya juga kurang mengerti. Kalau pikiran padam
    kesadaran padam, tiada apapun bukankah ini sama dengan lenyap, musnah.  Akan tetapi dikatakan buddhisme
    bukan aliran nihilisme.  Apakah kondisi ini berarti para arahat , para buddha dll yang mencapai nibbana sudah
    tidak memikirkan apapun, tidak menyadari apapun? Saya bayangkan seperti orang tidur saja, kondisi ini.
 
Saya tahu hal ini pernah dibahas dalam thread sebelumnya, akan tetapi saya tetap belum bisa memahami dengan
jelas. Dan ini penting untuk saya karena dikatakan Nibbana adalah tujuan tertinggi dalam buddhisme, dan saya sebagai
umat buddhis walaupun junior ingin tahu, karena bagi saya apa artinya saya mempelajari sesuatu ajaran kalau saya, ti
dak mengerti tujuan akhirnya, atau tujuan tertinggi. Dan saya tahu ajaran buddhis bukan mengajarkan kepercayaan
saja ,tetapi bersifat ehipassiko...  Sayangnya saya tidak bisa ber ehipassiko untuk kedua hal di atas.

Mohon pencerahannya, sebelumnya anumodhana.

salam metta
 
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 17 October 2012, 08:27:17 PM
Terima kasih atas pencerahannya, saya memang belum memilih aliran.

Saya ingin bertanya lagi, maaf karena masih junior, banyak yang belum saya mengerti dalam buddhisme.
1. Manusia terdiri atas nama dan rupa. Dua duanya bersifat anicca (tidak kekal) dan anatta (tiada inti sejati).
    Pada waktu tumimbal lahir...rupa jelas berbeda (baru), lalu nama (batin)..., saya  bayangkan ketika masih
    bayi , itu juga baru...., tidak ada apapun yang kita ingat dalam batin kita (seperti di reset ke titik 0). Semua
    elemen batin dari vedana, citta, sanna dan vijnnana semua seperti start dari titik 0. Kita seperti manusia baru
    sama sekali yang berbeda dengan kita pada kelahiran sebelumnya. Ada yang mengumpamakan tumimbal lahir
    itu dengan lilin pertama yang tepat sebelum habis dan padam apinya, disulut dengan lilin kedua. Saya mengerti
    perumpamaan ini, tetapi juga sekaligus bingung. Apakah ini bukan berarti pada waktu tumimbal lahir , kita ini
    adalah manusia baru yang  berbeda sama sekali.  Saya merasa bahwa setelah
    mati kita itu sebetulnya lenyap, karena yang terlahir baru adalah bukan kita yang lampau, karena tiada sesuatu
    yang kita ingat (maksud saya untuk orang awam, bukan untuk tingkatan arahat), rupa baru, nama juga baru...
    Pertanyaan saya , sebenarnya siapakah atau apakah yang tumimbal lahir itu, karena semua serba baru?

Kalo mau dibahas ttg proses kelahiran kembali secara detil bisa panjang (bahkan melebar ke topik tingkat dewa spt Abhidhamma), tetapi secara singkat kelahiran kembali itu bukan proses perpindahan krn memang tidak ada yg berpindah dari satu kehidupan ke kehidupan lainnya. Kelahiran kembali itu proses sebab akibat yang saling bergantungan (paticcasamupadda): dengan timbulnya ini maka timbullah itu, dengan lenyapnya ini maka lenyaplah itu.

Sederhananya dikatakan dlm Milinda Panha sbb: bergantung pada nama rupa saat ini, suatu perbuatan dilakukan; bergantung pada perbuatan tersebut, nama rupa baru terbentuk.

Walaupun nama rupa sebelumnya telah lenyap, tetapi nama rupa baru tetap berhubungan dg yg lama krn ada hubungan sebab akibat. Sama halnya seseorang menyalakan api kecil kemudian tanpa sengaja membakar seluruh desa, walaupun ia mengatakan api yg ia nyalakan tidak sama dg api yg membakar desa tsb, namun api tsb tetap disebabkan/muncul karena api yang pertama shg ia tetap dihukum.

Quote
   
2. Pada waktu mencapai nibbana, dikatakan batin padam total.... Ini saya juga kurang mengerti. Kalau pikiran padam
    kesadaran padam, tiada apapun bukankah ini sama dengan lenyap, musnah.  Akan tetapi dikatakan buddhisme
    bukan aliran nihilisme.  Apakah kondisi ini berarti para arahat , para buddha dll yang mencapai nibbana sudah
    tidak memikirkan apapun, tidak menyadari apapun? Saya bayangkan seperti orang tidur saja, kondisi ini.
 
Saya tahu hal ini pernah dibahas dalam thread sebelumnya, akan tetapi saya tetap belum bisa memahami dengan
jelas. Dan ini penting untuk saya karena dikatakan Nibbana adalah tujuan tertinggi dalam buddhisme, dan saya sebagai
umat buddhis walaupun junior ingin tahu, karena bagi saya apa artinya saya mempelajari sesuatu ajaran kalau saya, ti
dak mengerti tujuan akhirnya, atau tujuan tertinggi. Dan saya tahu ajaran buddhis bukan mengajarkan kepercayaan
saja ,tetapi bersifat ehipassiko...  Sayangnya saya tidak bisa ber ehipassiko untuk kedua hal di atas.

Mohon pencerahannya, sebelumnya anumodhana.

salam metta
 


Kalo soal Nibbana itu bukan nihilisme juga bukan eternalisme. Keadaan Nibbana itu tdk dpt digambarkan dg kata2 kita yg mrpkan produk/hasil dari yang berkondisi (sankhara/sankhata: timbul, bertahan sebentar, lalu lenyap) krn Nibbana itu tdk berkondisi (asankhata: tdk timbul, oleh sebab itu tdk lenyap).

Bukan nihilisme krn Nibbana bisa dicapai tanpa harus menunggu lenyapnya unsur2 yg berkondisi (nama rupa), misalnya Pertapa Gotama mencapai Nibbana pada usia 29 tahun di bawah pohon bodhi.

Bukan eternalisme krn Nibbana tdk dicirikan dg adanya suatu diri kekal yg mencapai Nibbana tsb.

Sederhananya Nibbana itu di luar jangkauan kita yg masih berada dan mengalami hal2 yg berkondisi. Sama halnya seekor ikan yg tdk pernah melihat daratan/tanah yg kering tdk dapat membayangkan hal tersebut walaupun seekor kura-kura yg pernah ke tempat tsb menjelaskannya.

Semoga jelas. Kurang atau lebihnya silahkan teman2 yg lain memperbaiki/menambahkan.

_/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: maitri88 on 17 October 2012, 09:34:54 PM
To : sis M14KA , bro Kainyn Kutho, bro Aria Kumara.....

Terima kasih atas petunjuknya dan pencerahannya..., kelihatannya memang saya masih harus banyak belajar ...

Salam metta, semoga karma baik anda semua bisa segera membuahkan banyak kebaikan.

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 18 October 2012, 10:34:20 AM
Terima kasih atas pencerahannya, saya memang belum memilih aliran.

Saya ingin bertanya lagi, maaf karena masih junior, banyak yang belum saya mengerti dalam buddhisme.
1. Manusia terdiri atas nama dan rupa. Dua duanya bersifat anicca (tidak kekal) dan anatta (tiada inti sejati).
    Pada waktu tumimbal lahir...rupa jelas berbeda (baru), lalu nama (batin)..., saya  bayangkan ketika masih
    bayi , itu juga baru...., tidak ada apapun yang kita ingat dalam batin kita (seperti di reset ke titik 0). Semua
    elemen batin dari vedana, citta, sanna dan vijnnana semua seperti start dari titik 0. Kita seperti manusia baru
    sama sekali yang berbeda dengan kita pada kelahiran sebelumnya. Ada yang mengumpamakan tumimbal lahir
    itu dengan lilin pertama yang tepat sebelum habis dan padam apinya, disulut dengan lilin kedua. Saya mengerti
    perumpamaan ini, tetapi juga sekaligus bingung. Apakah ini bukan berarti pada waktu tumimbal lahir , kita ini
    adalah manusia baru yang  berbeda sama sekali.  Saya merasa bahwa setelah
    mati kita itu sebetulnya lenyap, karena yang terlahir baru adalah bukan kita yang lampau, karena tiada sesuatu
    yang kita ingat (maksud saya untuk orang awam, bukan untuk tingkatan arahat), rupa baru, nama juga baru...
    Pertanyaan saya , sebenarnya siapakah atau apakah yang tumimbal lahir itu, karena semua serba baru?
   
2. Pada waktu mencapai nibbana, dikatakan batin padam total.... Ini saya juga kurang mengerti. Kalau pikiran padam
    kesadaran padam, tiada apapun bukankah ini sama dengan lenyap, musnah.  Akan tetapi dikatakan buddhisme
    bukan aliran nihilisme.  Apakah kondisi ini berarti para arahat , para buddha dll yang mencapai nibbana sudah
    tidak memikirkan apapun, tidak menyadari apapun? Saya bayangkan seperti orang tidur saja, kondisi ini.
 
Saya tahu hal ini pernah dibahas dalam thread sebelumnya, akan tetapi saya tetap belum bisa memahami dengan
jelas. Dan ini penting untuk saya karena dikatakan Nibbana adalah tujuan tertinggi dalam buddhisme, dan saya sebagai
umat buddhis walaupun junior ingin tahu, karena bagi saya apa artinya saya mempelajari sesuatu ajaran kalau saya, ti
dak mengerti tujuan akhirnya, atau tujuan tertinggi. Dan saya tahu ajaran buddhis bukan mengajarkan kepercayaan
saja ,tetapi bersifat ehipassiko...  Sayangnya saya tidak bisa ber ehipassiko untuk kedua hal di atas.

Mohon pencerahannya, sebelumnya anumodhana.

salam metta

Nyambung ga ya? Buat baca" deh.... ;D

Quote
Pernyataan yang paling eksplisit yang mendukung keadaan antara mungkin adalah Kutuhalasāla Sutta, yang mengatakan bagaimana suatu makhluk telah meletakkan tubuh ini tetapi belum terlahir kembali ke dalam tubuh lainnya.

    “Vaccha, Aku menyatakan bahwa terdapat kelahiran kembali bagi seseorang dengan bahan bakar [dengan kemelekatan],[24] bukan bagi seseorang tanpa bahan bakar [tanpa kemelekatan]. Vaccha, seperti halnya api yang membakar dengan bahan bakar, bukan tanpa bahan bakar, demikian juga, Vaccha, Aku menyatakan bahwa terdapat kelahiran kembali bagi seseorang dengan bahan bakar [dengan kemelekatan], bukan bagi seseorang tanpa bahan bakar [tanpa kemelekatan].”

    “Tetapi, Guru Gotama, ketika suatu nyala api tertiup oleh angin dan telah berjalan jauh, apakah yang Guru Gotama nyatakan sebagai bahan bakarnya?”

    “Vaccha, ketika suatu nyala api tertiup oleh angin dan telah berjalan jauh, Aku menyatakan bahwa ia diberi bahan bakar oleh udara. Karena, Vaccha, pada saat itu, udara adalah bahan bakarnya.”

    “Dan lebih jauh, Guru Gotama, ketika suatu makhluk telah meletakkan tubuh ini, tetapi belum terlahir kembali pada tubuh lainnya, apakah yang Guru Gotama nyatakan sebagai bahan bakarnya?”

    “Vaccha, ketika suatu makhluk meletakkan tubuh ini, tetapi belum terlahir kembali pada tubuh lainnya, Ku-katakan ia diberi bahan bakar oleh keinginan.[25] Karena, Vaccha, pada saat itu, keinginan adalah bahan bakarnya.”[26]

Dari hal ini kita dapat menyimpulkan bahwa Sang Buddha, mengikuti gagasan yang berlaku pada masa itu – karena Vacchagotta adalah seorang pengembara non-Buddhis (paribbājaka) – menerima bahwa terdapat sejenis interval antara kehidupan yang satu dan berikutnya. Selama waktu ini, ketika seseorang telah “meletakkan” tubuh ini, tetapi belum terlahir kembali ke dalam tubuh lainnya, ia ditopang oleh keinginan, bagaikan suatu nyala api yang tertiup oleh angin ditopang oleh angin. Perumpamaan ini menyatakan, mungkin, bahwa intervalnya dalam waktu singkat; tetapi tujuan perumpamaan ini adalah untuk menggambarkan sifat ketergantungan dari periode, bukan panjang waktu yang dihabiskannya. Di sini, seperti dalam konteks lain yang akan kita selidiki di bawah ini, ini sungguh tidak mungkin untuk mengambil kesimpulan tentang panjang waktu di dalam keadaan antara. Sementara api terbakar secara normal, ia ditopang oleh faktor-faktor yang kompleks, seperti bahan bakar, oksigen, dan panas. Tetapi ketika suatu lidah api secara sementara tertiup dari api sumbernya, ia dapat bertahan selama waktu yang singkat, dan pada waktu itu ia dengan lemah ditopang oleh suplai oksigen yang tak terputus. Hal yang sama dalam kehidupan kita, kita ditopang oleh makanan, rangsangan indera, dan seterusnya, tetapi dalam keadaan antara, hanya benang tipis keinginan yang mendorong kita maju. Tentu saja bedanya adalah nyala api akan dengan mudah padam, sedangkan bahan bakar keinginan tak terhindarkan mendorong seorang yang belum tercerahkan menuju kelahiran kembali di masa depan.
http://dhammacitta.org/dcpedia/Kelahiran_Kembali_dan_Keadaan_Antara_Dalam_Buddhisme_Awal_%28Sujato%29 (http://dhammacitta.org/dcpedia/Kelahiran_Kembali_dan_Keadaan_Antara_Dalam_Buddhisme_Awal_%28Sujato%29)

Quote
Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang berdiam di Sāvatthī, di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika….

“Para bhikkhu, terdapat empat jenis makanan untuk memelihara makhluk-makhluk yang telah terlahir dan untuk membantu mereka yang akan terlahir.[1] Apakah empat ini? Makanan yang dapat dimakan, kasar atau halus; ke dua, kontak; ke tiga, kehendak batin, ke empat, kesadaran. Ini adalah empat jenis makanan untuk memelihara makhluk-makhluk yang telah terlahir dan untuk membantu mereka yang akan terlahir.[2]

“Para bhikkhu, empat jenis makanan ini memiliki apakah sebagai sumbernya, [12] apakah sebagai asal-mulanya, muncul dan dihasilkan dari apakah? Empat jenis makanan ini memiliki ketagihan sebagai sumbernya, ketagihan sebagai asal-mulanya; muncul dan dihasilkan dari ketagihan.[3]

“Dan ketagihan ini memiliki apakah sebagai sumbernya, apakah sebagai asal-mulanya, muncul dan dihasilkan dari apakah? Ketagihan memiliki perasaan sebagai sumbernya; perasaan sebagai asal-mula; muncul dan dihasilkan dari perasaan.

“Dan perasaan ini memiliki apakah sebagai sumbernya...? Perasaan memiliki kontak sebagai sumbernya.... Dan kontak ini memiliki apakah sebagai sumbernya...? Kontak memiliki enam landasan indria sebagai sumbernya .... Dan enam landasan indria ini memiliki apakah sebagai sumbernya...? Enam landasan indria memiliki nama-dan-bentuk sebagai sumbernya.... Dan nama-dan-bentuk ini memiliki apakah sebagai sumbernya...? Nama-dan-bentuk memiliki kesadaran sebagai sumbernya.... Dan kesadaran ini memiliki apakah sebagai sumbernya...? Kesadaran memiliki bentukan-bentukan kehendak sebagai sumbernya.... Dan bentukan-bentukan kehendak ini memiliki apakah sebagai sumbernya, apakah sebagai asal-mulanya, muncul dan dihasilkan dari apakah? Bentukan-bentukan kehendak memiliki kebodohan sebagai sumbernya; kebodohan sebagai asal-mula; muncul dan dihasilkan dari kebodohan.

“Demikianlah, para bhikkhu dengan kebodohan sebagai kondisi, bentukan-bentukan kehendak [muncul]; dengan bentukan-bentukan kehendak sebagai kondisi, kesadaran.... Demikianlah asal-mula keseluruhan kumpulan penderitaan ini. Tetapi dengan peluruhan tanpa sisa dan lenyapnya kebodohan maka lenyap pula bentukan-bentukan kehendak; dengan lenyapnya bentukan-bentukan kehendak, lenyap pula kesadaran.... Demikianlah lenyapnya keseluruhan kumpulan penderitaan.”

http://dhammacitta.org/dcpedia/SN_12.11:_%C4%80h%C4%81ra_Sutta (http://dhammacitta.org/dcpedia/SN_12.11:_%C4%80h%C4%81ra_Sutta)



Quote
Nibbāna (Sanskrit: Nirvana) adalah kondisi dimana yang menjadi tujuan tertinggi dan termulia yang diajarkan oleh Sang Buddha. Dikenal juga dengan pembebasan dan terbebas dari kelahiran kembali di Saṃsāra. Secara literal bermakna "padamnya api". Kondisi ini dicapai dengan hancurnya kekotoran. Seseorang yang sudah mencapai kondisi ini disebut dengan Arahant.

Seseorang yang sudah mencapai kondisi nibbāna ketika mati dikenal dengan istilah parinibbāna (Sanskrit: parinirvāṇa) yang berarti nibbāna total. Sisa hidupnya setelah pencapaian, karena masih memiliki sisa nama-rupa, masih mengalami dukkha.
Definisi

    “Bagi mereka yang nafsu dan kebencian
    Bersama dengan kebodohan telah dihapuskan,
    Para Arahanta dengan noda dihancurkan:
    Bagi mereka, kekusutan terurai.

            — Saṃyutta Nikāya 7.6: Jaṭā Sutta

Nama-Rupa lenyap tanpa sisa

    “Di mana nama-dan-bentuk lenyap,
    Berhenti tanpa sisa,
    Dan juga kontak dan persepsi bentuk:
    Di sinilah kekusutan dipotong.”

            — Saṃyutta Nikāya 7.6: Jaṭā Sutta

http://dhammacitta.org/dcpedia/Nibbana (http://dhammacitta.org/dcpedia/Nibbana)

Banyak orang bertanya ke mana Sang Buddha pergi? Jika seseorang mengatakan bahwa Sang Buddha pergi ke Nibbāna maka mereka berpikir bahwa Nibbāna itu adalah suatu tempat. Nibbāna bukanlah suatu tempat, Nibbāna merupakan kondisi batin bagi kita yang mencapai pengalaman akan pembebasan akhir. Kita tidak bisa mengatakan bahwa Sang Buddha telah pergi ke suatu tempat atau Sang Buddha tetap ada tetapi ia mengalami Nibbāna atau tujuan akhir dalam hidup. Jadi jawaban terbaik untuk pertanyaan “Di Manakah Sang Buddha?” adalah Sang Buddha berada dalam pikiran anda yang telah merealisasikan Kebenaran Tertinggi.

http://dhammacitta.org/dcpedia/Di_Manakah_Sang_Buddha_%28Dhammananda%29 (http://dhammacitta.org/dcpedia/Di_Manakah_Sang_Buddha_%28Dhammananda%29)

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rice on 18 October 2012, 11:46:34 AM
 _/\_

aq mau tnya nich...
ttg atthasilla yg gx boleh makan lwt jm 12siang,,stelah itu boleh gx minum susu/teh???? :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: bluppy on 18 October 2012, 12:13:31 PM
_/\_

aq mau tnya nich...
ttg atthasilla yg gx boleh makan lwt jm 12siang,,stelah itu boleh gx minum susu/teh???? :)

teh boleh, susu tidak dianjurkan
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 18 October 2012, 12:13:39 PM
_/\_

aq mau tnya nich...
ttg atthasilla yg gx boleh makan lwt jm 12siang,,stelah itu boleh gx minum susu/teh???? :)
teh boleh, tapi susu dan segala yang mengandung susu g boleh. :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 18 October 2012, 12:17:06 PM
teh boleh, susu tidak dianjurkan

kalo susu non-dairy, misalnya susu kedelai, ini diperlukan seperti jus buah, jadi masih diperbolehkan
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rice on 18 October 2012, 01:09:43 PM
 _/\_

klw atthasila yg gx bleh pakai assesoris,make up,dll

klw pakai bedak and perhiasan seperti : cincin,gelang budha bloh gx???? :)
mhon petunjuknya... ;)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 18 October 2012, 01:11:04 PM
_/\_

klw atthasila yg gx bleh pakai assesoris,make up,dll

klw pakai bedak and perhiasan seperti : cincin,gelang budha bloh gx???? :)
mhon petunjuknya... ;)

apakah bedak termasuk make up? apakah cincin, gelang termasuk assesoris [sic]?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rice on 18 October 2012, 01:14:19 PM
apakah bedak termasuk make up? apakah cincin, gelang termasuk assesoris [sic]?



termasuk sich.... ;D
jdi gx boleh yach???? ;D ::) ::)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 18 October 2012, 01:25:35 PM


termasuk sich.... ;D
jdi gx boleh yach???? ;D ::) ::)

karena "klw atthasila yg gx bleh pakai assesoris,make up,dll" maka tidak boleh
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rice on 18 October 2012, 01:41:50 PM
karena "klw atthasila yg gx bleh pakai assesoris,make up,dll" maka tidak boleh


 :'( wahh susah bngt klw cewek mau atthasila :(

tapi ttp hrs semangat asal ada tekad pasti bisa :)

trimis ko atz penjelasannya jdi lbh tau mn yg bleh mn yg gx bleh _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 18 October 2012, 02:30:07 PM

 :'( wahh susah bngt klw cewek mau atthasila :(

tapi ttp hrs semangat asal ada tekad pasti bisa :)

trimis ko atz penjelasannya jdi lbh tau mn yg bleh mn yg gx bleh _/\_
awalnya mungkin susah, tapi kalo udah terbiasa akan terasa lebih mudah. :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rice on 19 October 2012, 10:02:43 AM
awalnya mungkin susah, tapi kalo udah terbiasa akan terasa lebih mudah. :)

trimis cece,,,, :)
salam knl cece,_/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 19 October 2012, 10:04:48 AM
trimis cece,,,, :)
salam knl cece,_/\_
Salam knl ^^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rice on 19 October 2012, 10:12:25 AM
Salam knl ^^

salam knl jga cece mikha.... :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Kelana on 19 October 2012, 10:51:06 AM
Berkaitan dengan atthasila, saya butuh konfirmasi mengenai sila ke-8 tentang tidur di tempat tinggi. Apakah ini termasuk tidak boleh tidur di lantai 2 (tingkat atas) suatu rumah meskipun tidur di lantai, atau hanya berkaitan dengan ketinggian dari ranjang saja?

Thanks.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 19 October 2012, 10:59:08 AM
Berkaitan dengan atthasila, saya butuh konfirmasi mengenai sila ke-8 tentang tidur di tempat tinggi. Apakah ini termasuk tidak boleh tidur di lantai 2 (tingkat atas) suatu rumah meskipun tidur di lantai, atau hanya berkaitan dengan ketinggian dari ranjang saja?

Thanks.

menurut penjelasannya (yg saya lupa pernah baca di mana), tempat tidur itu didefinisikan sbg dipan dengan empat kaki, jadi IMO lantai yg ditinggiin gak termasuk tempat tidur
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Kelana on 19 October 2012, 11:07:02 AM
menurut penjelasannya (yg saya lupa pernah baca di mana), tempat tidur itu didefinisikan sbg dipan dengan empat kaki, jadi IMO lantai yg ditinggiin gak termasuk tempat tidur

IC.
Saya coba cari penjelasannya. Thanks.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Kelana on 19 October 2012, 01:32:42 PM
IC.
Saya coba cari penjelasannya. Thanks.

Sudah saya dapat infonya di  Samannaphala Sutta, Digha Nikaya 2, di sana yang diuraikan (dicontohkan) adalah wadah untuk berbaring/tidurnya (Pali: sayana) seperti āsandi (dipan/sofa). Jadi sepertinya memang bukan ruangannya/letaknya, tapi memang wadahnya.

Thanks
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 20 October 2012, 07:41:47 AM
trimis cece,,,, :)
salam knl cece,_/\_
_/\_ salam kenal cc rice..
bagaimana latihan 8silanya? :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rice on 20 October 2012, 07:05:10 PM
_/\_ salam kenal cc rice..
bagaimana latihan 8silanya? :)

kmrn" sih lancar...
tpi hri nich bolong.. :(
zoalnya ketahuan ortu gx mkn sore jdi kena marah... :(
aq pngen tanya nich ce hema,atthasila sngt berpengaruh gx klw kita bru bljr meditasi???? _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DragonHung on 21 October 2012, 07:37:33 AM
kmrn" sih lancar...
tpi hri nich bolong.. :(
zoalnya ketahuan ortu gx mkn sore jdi kena marah... :(
aq pngen tanya nich ce hema,atthasila sngt berpengaruh gx klw kita bru bljr meditasi???? _/\_


Sangat, sangat berpengaruh bagi kemajuan meditasi.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rice on 21 October 2012, 09:58:56 AM
Sangat, sangat berpengaruh bagi kemajuan meditasi.

Ce,klw atthasila ap manfaat untk meditasi and kerugian jika tdk atthasila???
mhon bantuannya ce zoal mau bljr meditasi lbh dlm lagi...^_^

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: oeda on 21 October 2012, 10:08:38 AM
dasar-dasar moralitas. benteng kedua. (perbuatan).
dasarnya adalah pikiran. (latihan meditasi)

semoga rice mengerti
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rice on 21 October 2012, 10:25:10 AM
dasar-dasar moralitas. benteng kedua. (perbuatan).
dasarnya adalah pikiran. (latihan meditasi)

semoga rice mengerti
 _/\_

Mknya ko,,krg ngerti.....^_^


Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: oeda on 21 October 2012, 10:50:08 AM
Mknya ko,,krg ngerti.....^_^

aku ilustrasikan..., latihan meditasi itu seperti seseorang (mengendalikan arah jalan kendaraan) belajar bawa mobil. dan pada akhirnya terbiasa membawanya.
setir kendaraan adalah pikiran. semakin terbiasa terlatih, kan... semakin (kesadaran) bahkan gerak refleknya bagus.
bukan kendaraan/pikiran membawa kita kemana. tetapi kendaraan/pikiran menjadi alat bagi kita untuk menuju kepada hal yang baik dan berguna (kita yang menguasai/mengendalikan).

attasila dsbnya, sama seperti peraturan lalulintas. meskipun seseorang mahir membawa (menguasai) kendaraan, bisakah peraturan lalulintas dilanggar? peraturan itu adalah benteng kedua atas tindakan.

dari penjelasanku, jadi meditasi itu berguna untuk tujuan apa?

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rice on 21 October 2012, 12:14:30 PM
aku ilustrasikan..., latihan meditasi itu seperti seseorang (mengendalikan arah jalan kendaraan) belajar bawa mobil. dan pada akhirnya terbiasa membawanya.
setir kendaraan adalah pikiran. semakin terbiasa terlatih, kan... semakin (kesadaran) bahkan gerak refleknya bagus.
bukan kendaraan/pikiran membawa kita kemana. tetapi kendaraan/pikiran menjadi alat bagi kita untuk menuju kepada hal yang baik dan berguna (kita yang menguasai/mengendalikan).

attasila dsbnya, sama seperti peraturan lalulintas. meskipun seseorang mahir membawa (menguasai) kendaraan, bisakah peraturan lalulintas dilanggar? peraturan itu adalah benteng kedua atas tindakan.

dari penjelasanku, jadi meditasi itu berguna untuk tujuan apa?

 _/\_




Ohh,,jdi mksdnya meditasi berguna untk menjga pikiran agr ttp sadar/konsentrasi,,sdgkan athasila sbuah peraturan yg hrs ditaati spya kita ttp konsisten/tdk lengah dlm menjaga pikiran..
Makasih atz penjelasannya...^_^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: oeda on 21 October 2012, 12:23:12 PM



Ohh,,jdi mksdnya meditasi berguna untk menjga pikiran agr ttp sadar/konsentrasi,,sdgkan athasila sbuah peraturan yg hrs ditaati spya kita ttp konsisten/tdk lengah dlm menjaga pikiran..
Makasih atz penjelasannya...^_^

aku tambahkan lagi yach biar jelas....

pikiran, it is just a tool. hanyalah alat.
jangan terjebak oleh paradigma umum pada tulisan-tulisan umum.

terima kasih buat pengertiannya.

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: bluppy on 21 October 2012, 12:24:47 PM
sila = moralitas (ucapan, perbuatan) 
samadhi = konsentrasi (pikiran)
panna = kebijaksanaan (pikiran)

ketiga hal ini saling mendukung
jika sila menguat, maka akan mendukung samadhi, panna
jika samadhi menguat, maka akan mendukung sila, panna
jika panna menguat, maka akan mendukung sila, samadhi

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Kelana on 21 October 2012, 01:23:20 PM
Ketika seorang pemula mengendalikan arah jalan kendaraan ia memerlukan konsentrasi mengarahkan pandangannya ke depan. Ia tidak akan bisa mengendalikan arah jalan kendaraan (meditasi) dengan benar jika ia terganggu terus dengan HP yang berdering, terkesima dengan pemandangan di kiri kanan jalan,  atau ia mengantuk (amoral). Ia perlu mematikan HP tersebut, berhenti terkesima dengan pemandangan kiri-kanan, dan  jangan mengantuk. (melakukan moral)

Ini hanyalah ilustrasi bagaimana moralitas bisa mempengaruhi meditasi, bukan hanya meditasi mempengaruhi moralitas.

Seperti Sdr. Bluppy, Sila-Samadhi-Panna adalah saling mendukung.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 21 October 2012, 07:21:49 PM
iya, setuju sama cc bluppy. :)
dan seperti penjelasannya om kelana
Quote
Ia tidak akan bisa mengendalikan arah jalan kendaraan (meditasi) dengan benar jika ia terganggu terus dengan HP yang berdering, terkesima dengan pemandangan di kiri kanan jalan,  atau ia mengantuk (amoral). Ia perlu mematikan HP tersebut, berhenti terkesima dengan pemandangan kiri-kanan, dan  jangan mengantuk. (melakukan moral)
ketika menjalankan sila, khususnya 8 sila, kita berusaha untuk mengurangi gangguan2 luar yang tidak penting, nonton tv misalnya, menimati lagu, jalan2 ke mol, santap malam yang menggiurkan, dan sebagainya. dengan mengendalikan diri demikian akan mengurangi beban pikiran karna semakin sediit hal2 yang harus kita pikirkan, nah dengan begitu akan lebih banyak waktu untuk mengarahkan pikiran ke hal2 yang positif, misalnya meditasi. :)
ketika meditasi juga tidak perlu memikirkan banyak hal yang memang tidak perlu kita lakukan ketika sedang menjalankan sila.
yang saya rasakan sih seperti itu. ;D
sehingga mengapa 8 sila sering menjadi titik balik bagi saya untuk kembali ke jalan yang benar. seperti rem saat saya sudah terlalu larut dalam kesenangan duniawi.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: rice on 21 October 2012, 08:19:00 PM
 _/\_ semuanya..... :)
trima kasih atz penjelasannya,,jdi zkrg aq lbih tahu apa" yg hrs q lakukan dlm melatih meditasi....

trima kasih banyak""""""..... _/\_ ^:)^
Title: sotapanna
Post by: Rico Tsiau on 23 October 2012, 10:51:23 AM
saya mau tanya :

di sutta apa kah disebutkan bahwa Pemasuk Arus hanya akan kembali (sebagai manusia) maksimal 7 kali lagi, sebelum akhirnya merealisasi Nibbanna.

tq
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 23 October 2012, 06:47:56 PM
yg di maksudkan "kembali" setau saya..mengacu ke alam napsu indria (manusia dan dewa)
mengenai 7x max..ada di sutta
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 23 October 2012, 06:50:45 PM
50 (10) Sineru (2)
“Para bhikkhu, misalkan Sineru, raja pegunungan, dihancurkan dan
dilenyapkan kecuali tujuh butir kerikil seukuran kacang hijau.411 Bagaimana
menurut kalian, para bhikkhu, manakah yang lebih banyak:
bagian dari Sineru, raja pegunungan, yang telah dihancurkan dan dilenyapkan
atau ketujuh butir kerikil seukuran kacang hijau yang tersisa?”
“Yang Mulia, bagian dari Sineru, raja pegunungan, yang telah dihancurkan
dan dilenyapkan adalah lebih banyak. Ketujuh butir kerikil
seukuran kacang hijau itu adalah tidak berarti. Dibandingkan dengan
Sineru, raja pegunungan, ketujuh butir kerikil seukuran kacang hijau
itu tidak perlu dihitung, tidak dapat dijadikan perbandingan, tidak sebanding
bahkan dengan sebagian kecilnya.”
“Demikian pula, para bhikkhu, bagi seorang siswa mulia, seorang
yang sempurna dalam pandangan yang telah menembus, [459] penderitaan
yang telah dihancurkan dan dilenyapkan adalah lebih banyak,
sementara yang masih tersisa adalah sangat sedikit. Dibandingkan
dengan kumpulan penderitaan yang telah dihancurkan dan dilenyap
kan, yang tersisa adalah tidak perlu dihitung, tidak dapat dijadikan
perbandingan, tidak sebanding bahkan dengan sebagian kecilnya. Karena
hanya ada maksimum tujuh kali kehidupan lagi. Ia adalah seorang
yang memahami sebagaimana adanya: ‘Ini adalah penderitaan’ … ‘Ini
adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’
“Oleh karena itu, para bhikkhu, suatu usaha harus dikerahkan untuk
memahami: ‘Ini adalah penderitaan.’ … Suatu usaha harus dikerahkan
untuk memahami: ‘Ini adalah jalan menuju lenyapnya penderitaan.’”
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mas Tidar on 23 October 2012, 09:08:26 PM
Om Roland, Sutta Sineru kah nama-nya ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 24 October 2012, 06:57:05 AM
Om Roland, Sutta Sineru kah nama-nya ?
keknya bukan...
itu mungkin diambil dari SN terjemahan DC dari Bhikkhu Bodhi, yang biasanya tidak menggunakan penamaan berdasarkan sutta asli..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: khiong on 04 December 2012, 07:22:13 PM
 Hari ini saya di binggungkan dengan kata-kata Kosong=isi , isi=kosong, tidak paham sama sekali, pertanyaannya : suatu pemahaman akan timbul keyakinan, apabila tidak memahami apakah bisa disebut suatu keyakinan..? ^:)^ .
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 04 December 2012, 07:30:05 PM
Hari ini saya di binggungkan dengan kata-kata Kosong=isi , isi=kosong, tidak paham sama sekali, pertanyaannya : suatu pemahaman akan timbul keyakinan, apabila tidak memahami apakah bisa disebut suatu keyakinan..? ^:)^ .

Sebaiknya jangan tanyakan ini di thread bagi pemula bro, ini udah ajaran Mahayana yang tingkat tinggi.... ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: khiong on 04 December 2012, 07:39:59 PM
Sebaiknya jangan tanyakan ini di thread bagi pemula bro, ini udah ajaran Mahayana yang tingkat tinggi.... ;D
Maaf..saya lebih hafal parita seperti Ta Pei Cou, Wang Sen Cou,San kui, apakah saya aliran Mahayana..? tapi saya tidak memahami, gimana Bro..??
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 04 December 2012, 08:59:06 PM
ya, itu aliran mahayana
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 04 December 2012, 09:11:21 PM
Maaf..saya lebih hafal parita seperti Ta Pei Cou, Wang Sen Cou,San kui, apakah saya aliran Mahayana..? tapi saya tidak memahami, gimana Bro..??

Hmmm... Saya coba jelaskan pengertian konsep kekosongan (sunyata) yang menjadi dasar ungkapan "isi rupa adalah kosong" dan "kosong adalah isi rupa" sesuai pemahaman saya dari pandangan Theravada.

Pertama-tama kita bahas dulu apa itu Pancaskhanda (Pancakkhanda) yang diterjemahkan sebagai "lima kelompok kehidupan". Pancaskhanda merupakan lima kelompok/unsur kehidupan yang membentuk apa yang disebut makhluk hidup. Mereka terdiri dari:

1. Rupaskhanda (rupakkhanda) atau kelompok fisik/jasmani
2. Vedanaskhanda (vedanakkhanda) atau kelompok perasaan: perasaan menyenangkan, tidak menyenangkan, dan netral yang timbul dari kontak indera dengan objeknya.
3. Sajnaskhanda (sannakkhanda) atau kelompok pencerapan/persepsi: faktor mental berfungsi sebagai pengenal terhadap adanya objek (mengetahui adanya objek, tetapi belum menyadarinya).
4. Samkharaskhanda (sankharakkhanda) atau kelompok bentuk-bentuk pikiran: faktor mental yang memberikan tanggapan atas interaksi atas indera dengan objeknya dan di sinilah kehendak (cetana) yang menimbulkan perbuatan (karma/kamma) melalui tubuh, ucapan, dan pikiran.
5. Vijnanaskhanda (vinnanakkhanda) atau kelompok kesadaran, yang membentuk fungsi mental/pikiran/kesadaran kita yang timbul akibat interaksi indera dengan objeknya.

Kelimanya disebut nama-rupa (batin-jasmani) dengan batin = no. 2 s/d no. 5 dan jasmani = no. 1 atau dapat digolongkan menjadi rupa (jasmani = no. 1), citta (batin/pikiran = no. 5), dan cetasika (faktor mental, yaitu no. 2, 3, 4). Dalam hal ini citta selalu muncul bersamaan dengan cetasika yang selalu menyertainya, jadi sangat sulit untuk membedakan citta dari cetasika (walaupun bukan tidak mungkin membedakannya, yaitu melalui pengamatan terhadap batin saat meditasi). Kombinasi citta dan cetasika inilah yang membentuk proses berpikir kita. Untuk lebih jelasnya tentang pancakkhanda/nama-rupa ini dapat di-search pada pembahasan di thread-thread lain.

Tidak ada makhluk/diri/aku selain dari hasil bekerjanya pancakkhanda ini. Masing2 unsur pancakkhanda tidak dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada khanda lainnya; mereka timbul dan lenyap bergantung pada sebab dan kondisi. Oleh sebab itu, pancakkhanda itu tidak kekal (anicca), tidak memuaskan (dukkha), dan bukan aku, diriku, milikku (anatta).

Selanjutnya, sunyata yang sering diterjemahkan sebagai "kekosongan". Kekosongan di sini berarti kosong dari eksistensi/keberadaan yang sejati. Menurut Buddhadharma, semua dharma/dhamma (yaitu semua fenomena baik fisik maupun mental) muncul dari jalinan sebab akibat (paticcasamuppada): "dengan timbulnya ini maka timbul itu, dengan tidak timbulnya ini maka tidak timbul itu". Semua fenomena hanyalah proses sebab akibat yang timbul, bertahan sebentar, dan lenyap (jadi tidak kekal atau anicca/anitya). Inilah yang disebut ketiadaan inti (anatta): semua fenomena adalah tanpa inti karena baik subjek, objek, maupun interaksi antara keduanya tidak dapat eksis secara independen (yaitu bergantung satu sama lainnya) Dengan demikian kekosongan itu tak lain proses sebab akibat itu sendiri (lihat jg artikel di [urlhttp://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23460.0.html[/url])

Di sini "rupa adalah kosong" merupakan pernyataan tentang kekosongan materi/rupa: materi bukanlah inti yang kekal/tidak memiliki eksistensi yang sejati. Menurut para guru spiritual India Kuno, semua materi (rupa) tersusun atas unit terkecil (atom) yang disebut Paramanu. Setitik partikel debu sama dengan satu Ratharenu. 1 Ratharenu = 36 Tajjari; 1 Tajjari = 36 Anu; 1 Anu = 36 Paramanu. Dengan demikian, sebuah partikel debu mengandung 46.656 Paramanu. Dengan menggunakan kekuatan batin-Nya Sang Buddha menganalisa partikel Paramanu dan menyatakan bahwa Paramanu terdiri atas unsur terkecil yang memberikan sifat pada materi yang disebut Paramattha, yaitu Pathavi (unsur tanah), Apo (unsur air), Tejo (unsur api), dan Vayo (unsur angin).

1. Pathavi merupakan unsur perluasan, yang menjadi landasan semua materi. Tanpanya materi tidak dapat menempati ruang. Sifat-sifat kekerasan dan kelembutan yang relatif adalah dua kondisi dari unsur ini.
2. Apo adalah unsur kohesi (tarik-menarik). Unsur ini menyebabkan atom-atom materi saling tarik-menarik membentuk materi. Ketika materi padat mencair, unsur ini lebih berperan dalam membentuk materi cair. Bahkan sifat tarik-menarik ini juga ditemukan ketika benda padat dihancurkan menjadi bubuk.
3. Tejo adalah unsur panas atau energi. Sifat dingin juga merupakan bentuk dari unsur ini. Dengan kata lain unsur ini memberikan energi pada materi. Pembentukan dan kehancuran materi disebabkan oleh unsur ini. Oleh sebab itu ia disebut juga Utu dan memiliki kemampuan untuk membentuk kembali dirinya sendiri (ingat hukum kekekalan energi: energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan; energi hanya berubah dari satu bentuk ke bentuk lain).
4. Vayo adalah unsur gerak. Semua pergerakan disebabkan oleh unsur ini. Unsur ini juga dianggap sebagai penghasil energi/unsur panas.

Selain keempat unsur utama (Mahabhuta) di atas, materi juga tersusun dari empat unsur tambahan/turunan lainnya, yaitu warna (vanna), bau (gandha), rasa (rasa) dan sari makanan (oja). Keempat unsur dan turunannya tidak terpisahkan dan berhubungan satu sama lainnya, tetapi salah satu unsur dapat melebihi kekuatan unsur lain, misalnya unsur perluasan jauh lebih berperan dalam materi padat; unsur kohesi dalam materi cair; unsur panas dalam bentuk api; unsur gerak dalam bentuk udara. Selain itu menurut Abhidhamma, materi hanya bertahan selama 17 saat pikiran*. Inilah teori atom Buddhis (yang tentu saja agak berbeda dengan teori atom modern).

__________
* Para komentator Tipitaka mengatakan bahwa satu saat pikiran bahkan lebih singkat daripada sepermilyaran bagian dari waktu yang diperlukan untuk terjadinya sekilat halilintar.

Dalam teori atom modern, semua materi tersusun atas atom-atom yang terdiri atas unsur yang memiliki sifat yang tidak terbagi lagi. Misalnya air adalah kumpulan molekul H2O yang saling tarik-menarik melalui gaya Van Der Waals. Masing-masing molekul air terdiri atas sebuah atom Hidrogen (H) dan 2 buah atom Oksigen (O) yang saling berikatan melalui ikatan kovalen (bagi yang pernah belajar kimia pasti ngerti ). Lebih lanjut lagi sebuah atom tersusun atas elektron yang berikatan dengan inti atom (proton dan neutron). Atom H terdiri atas 1 elektron dan 1 proton sebagai inti atom; atom O terdiri atas 6 elektron dengan 6 proton dan 6 neutron sebagai intinya. Walaupun pada mulanya dianggap bahwa elektron, proton, dan neutron merupakan partikel materi terkecil yang tidak dapat dibagi lagi (disebut partikel elementer dalam fisika), ternyata penemuan terbaru menunjukkan bahwa elektron, proton dan neutron dapat dibagi lagi menjadi partikel yang lebih kecil lagi (kalau tidak salah disebut quark, cmiiw).

Dengan demikian, baik secara Buddhis maupun secara sains, materi fisik yang ada di sekeliling kita maupun dalam tubuh kita merupakan perpaduan unsur-unsur. Mereka tidak kekal (timbul, bertahan sebentar, dan lenyap) sesuai dengan hukum fisika yang mengaturnya. Tidak ada unsur utama dalam materi yang merupakan inti/eksistensi sejati materi itu sendiri. Melalui analisa seperti ini seseorang dapat memahami kekosongan materi secara intelektual; untuk lebih mendalaminya lagi seseorang harus menerapkannya dalam meditasi perenungan terhadap tubuh fisik ini.

Demikian juga dengan pikiran/batin (nama), yang terdiri atas 52 keadaan mental yang terdiri atas perasaan (vedana) dan persepsi/pencerapan (sanna) serta 50 lainnya merupakan bentuk-bentuk pikiran (sankhara), yang diantaranya adalah cetana (kehendak) yang menentukan terjadinya kamma/karma. Semua keadaan mental ini menyertai/muncul dalam proses kesadaran (vinnana). Tidak ada momen di mana kita tidak mengalami kesadaran tertentu yang bergantung pada objeknya fisik atau mental. Sebuah proses kesadaran berlangsung dalam satu saat pikiran; satu saat pikiran selalu diikuti oleh saat pikiran yang lain. Begitu cepatnya satu saat pikiran ini sehingga dikatakan bahwa dalam satu waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya kilat/halilintar, bermilyar-milyar saat pikiran telah terjadi.

Setiap proses kesadaran terdiri atas tiga tahap singkat (khana), yaitu muncul (uppada), bertahan sebentar (thiti) dan lenyap (bhanga). Setelah lenyapnya suatu proses kesadaran akan segera diikuti oleh proses kesadaran berikutnya yang juga muncul, bertahan sebentar, kemudian lenyap. Karena cepatnya pergantian dari satu proses kesadaran ke proses kesadaran lainnya, orang-orang yang tidak memahami jalannya proses kesadaran yang demikian menganggap bahwa kesadaran selalu tetap/kekal atau tidak berubah dan menganggapnya sebagai jiwa/roh/aku. Tetapi dalam meditasi vipassana bhavana seorang meditator dapat menganalisa proses kesadarannya sendiri dan mengetahui bahwa tidak ada inti/eksistensi yang sejati dalam proses berpikir. Dengan kata lain "proses berpikir itu sendirilah sang pemikir".
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Innuendo on 19 December 2012, 03:44:48 PM
Mau tanya:

Di link ini http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka/ratana-sutta/ , pd bagian bawahnya ada catatan kaki.. Catatan ini siapa yg buat ya? Buddha/Murid lgsg Buddha/gmn? Apa tujuannya catatan ini dibuat? Kok sepertinya ga nyambung dg 17 point yg ada?

Point2 tertulis di web samaghi palla itu terjemahan dr teks asli tipitaka/ rangkuman dan terjemahan dr teks asli tipitaka?

Trimakasih :)

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 19 December 2012, 03:48:03 PM
Mau tanya:

Di link ini http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka/ratana-sutta/ , pd bagian bawahnya ada catatan kaki.. Catatan ini siapa yg buat ya? Buddha/Murid lgsg Buddha/gmn? Apa tujuannya catatan ini dibuat? Kok sepertinya ga nyambung dg 17 point yg ada?

Point2 tertulis di web samaghi palla itu terjemahan dr teks asli tipitaka/ rangkuman dan terjemahan dr teks asli tipitaka?

Trimakasih :)



pertanyaan ini seharusnya ditujukan kepada pengelola website http://www.samaggi-phala.or.id
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Innuendo on 19 December 2012, 05:26:32 PM
pertanyaan ini seharusnya ditujukan kepada pengelola website http://www.samaggi-phala.or.id

Betul jg.. Makasih sdh mengingatkan :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 20 December 2012, 12:11:16 AM
catatan kaki itu biasanya tulisan dari penerjemah bukunya (pali-english), namun ada sebagian yang dikutip dari kitab komentar
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Innuendo on 20 December 2012, 07:42:39 PM
catatan kaki itu biasanya tulisan dari penerjemah bukunya (pali-english), namun ada sebagian yang dikutip dari kitab komentar

Makasih buat infonya :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: khiong on 22 December 2012, 10:03:43 AM
Tanya; Ajaran Buddha tidak mengenal adanya Roh/Jiwa beda dengan ajaran-ajaran tetangga, Jadi manusia/binatang bisa hidup dikarenakan ada apa..? ^:)^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sanjiva on 22 December 2012, 10:16:27 AM
Tanya; Ajaran Buddha tidak mengenal adanya Roh/Jiwa beda dengan ajaran-ajaran tetangga, Jadi manusia/binatang bisa hidup dikarenakan ada apa..? ^:)^

Karena adanya pancakhanda, jasmani dan batin.

Jasmani terdiri dari 4 unsur: padat, cair, gas, panas.

Batin terdiri dari : perasaan, bentuk2 pikiran, ingatan, dan kesadaran.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sunna on 26 December 2012, 02:35:12 AM
Insomnia kumat mikirin tepekong, mau tanya...
Kalau mau ngurus tepekong keluarga dan dewa tanah gmn ya crnya? Bingung sy..

Kalau mau ganti teh jg ada crnya ya? Gmn y crny?

Mohon rekomendasi link dan info lengkap ttg hal yg berhub dg tepekong..

Thx^^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: khiong on 26 December 2012, 06:26:24 AM
Insomnia kumat mikirin tepekong, mau tanya...
Kalau mau ngurus tepekong keluarga dan dewa tanah gmn ya crnya? Bingung sy..

Kalau mau ganti teh jg ada crnya ya? Gmn y crny?

Mohon rekomendasi link dan info lengkap ttg hal yg berhub dg tepekong..

Thx^^
Apakah maksud anda altar kecil yang taruh dilantai? Kalau bisa bersihin tiap pagi hari juga ganti tehnya..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 26 December 2012, 09:50:36 PM
apakah ada sutta yang menceritakan tentang pelepasan makhluk?
*fangseng
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sunna on 26 December 2012, 10:51:09 PM
Apakah maksud anda altar kecil yang taruh dilantai? Kalau bisa bersihin tiap pagi hari juga ganti tehnya..

Ya, g ahanya tepekong yg di lantai tp jg tepekong leluhur dll

Sekeluarga hanya tinggal opa yg konghucu, yg lain semua udah lepas tepekong.. Nah skrg sy mau mulai urus lg.. Bingung aja, gatau mau tanya siapa crny.. Opa sudah tua.. Apa ada cara khusus buat bersihin dan ganti tehnya?

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: tatamargaretta on 06 January 2013, 05:24:59 PM
Tidak semua orang jahat akan terlahir kembali (pergi) ke neraka. Neraka merupakan salah satu dari alam-alam rendah, yang terdapat penderitaan hebat di sana. Penderitaan yang dirasakan para penghuni neraka bukan datang dari penyiksaan para algojo atau juru siksa. Makhluk-makhluk penghuni neraka merasakan penderitaan, karena memang kondisi alam neraka yang amat sengsara dan menyedihkan. Coba Anda bayangkan hidup di istana dengan hidup di daerah kumuh. Perbedaan kontras seperti itu adalah sebagai simbolisasi perbedaan alam kehidupan manusia dengan kehidupan para penghuni neraka.

Niraya
Niraya biasa sering disebut sebagai “neraka”. Alam Niraya adalah alam kehidupan yang penuh dengan penderitaan hebat. Makhluk-makhluk yang berada di alam ini akan selalu merasa dirinya tersiksa, menderita, kesakitan, kepanasan, dan berbagai penderitaan lainnya yang tanpa henti. Terdapat delapan Maha Niraya (Neraka Besar), yang masing-masingnya terbagi lagi sehingga keseluruhannya terdapat 136 Neraka. Delapan Maha Niraya itu antara lain :

<1> Sanjiva Niraya
      Makhluk yang berada di alam ini akan merasakan penderitaan tubuhnya terpotong-potong menjadi kepingan-kepingan tiada putusnya. Makhluk di alam ini akan mati dan bertumimbal lahir lagi di alam ini lagi, sampai berkali-kali hingga kamma buruknya telah habis. Kata “Sanjiva” itu berarti “hidup lagi dan hidup lagi”.
<2> Kalasuta Niraya
      “Kalasuta” berarti “benang hitam”. Penghuni alam ini akan merasakan seluruh tubuhnya terjerat oleh benang hitam dan selalu merasakan hantaman dan pukulan ke arah tubuh mereka.
<3> Sanghata Niraya
      Sanghata Niraya (Neraka Penghancur) adalah neraka yang penghuninya merasakan dirinya dihantam dan dihancurkan oleh batu karang raksasa yang menyala-nyala.
<4> Roruva Niraya
      Penghuni Neraka Roruva (daerah Tartarus) merasakan nyala api dan asap memasuki tubuh mereka melalui sembilan lubang seperti telinga, hidung, mulut, mata, dan sebagainya.
<5> Maha Roruva Niraya
      Sementara itu di Neraka Maha Roruva (Roruva Besar), penghuninya merasakan dipanggang dalam nyala api yang besar sekali.
<6> Tapana Niraya
      Makhluk yang menghuni alam ini akan berada dalam satu keadaan dimana mereka terikat dan melekat pada batang yang menyala, dan di seluruh lantai dan sekelilingnya pun menyala kobaran api yang luar biasa.
<7> Patapa Niraya
      Sementara itu di Patapa Niraya (pembakaran yang hebat), penghuninya merasa dipaksa oleh pukulan “senjata otomatis” dan menyala-nyala, untuk mendaki gunung yang diliputi api, dan api itu menyerangnya kembali dengan kuat sehingga mereka terjatuh ke bawah dan kembali terikat pada `batang besi menyala, dan menderita demikian serta tidak dapat bergerak.
<8> Avici Niraya
      Neraka Avici (yang berarti tanpa penghentian), yang merupakan neraka terbesar dan neraka yang paling menakutkan dan amat sengsara. Penghuni neraka ini akan merasakan semua penderitaan yang ada di 7 neraka lainnya, dan dengan frekuensi dan kualitas yang lebih dashyat.

saya mau tanya, kan di agama Buddha gak ada jiwa yang kekal, jadi kalau terlahir di alam neraka itu jiwa kita akan terbawa kesana, berarti kekal dong,kita ngerasain itu akibat dari perbuatan kita masa kini dong? atau gimana.
saya masih bingung niih, masi dalam thap belajar . mohon ya penjelasannya ,trims kak.

sabbe satta bhavantu sukhitata
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Forte on 06 January 2013, 05:45:50 PM
saya mau tanya, kan di agama Buddha gak ada jiwa yang kekal, jadi kalau terlahir di alam neraka itu jiwa kita akan terbawa kesana, berarti kekal dong,kita ngerasain itu akibat dari perbuatan kita masa kini dong? atau gimana.
saya masih bingung niih, masi dalam thap belajar . mohon ya penjelasannya ,trims kak.

sabbe satta bhavantu sukhitata
coba diperjelas lagi pertanyaannya, soalnya statement 1 dan statement 2 bertabrakan jadi member sini mengerti apa yang ingin anda tanyakan

1. di dalam agama buddha tidak mengenal jiwa yang kekal => benar.. dan tidak mengenal konsep adanya jiwa / roh = anatta
2. jadi kalau terlahir di alam neraka, jiwa kita terbawa => membingungkan, karena di awal sudah dibunyikan bahwa dalam agama buddha tidak mengenal jiwa yang kekal ;D

tapi intinya, terlahir di alam neraka, bukan seperti api penyucian di agama K pada umumnya, terlahir di alam neraka diakibatkan karena kumpulan kamma buruk yang berbuah sehingga mengkondisikan terlahir di alam neraka.. dan ketika kamma buruk sudah berkurang dan menjadi tidak signifikan maka bisa meninggal dan terlahir lagi di alam lain..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: khiong on 06 January 2013, 05:48:09 PM
Ya, g ahanya tepekong yg di lantai tp jg tepekong leluhur dll

Sekeluarga hanya tinggal opa yg konghucu, yg lain semua udah lepas tepekong.. Nah skrg sy mau mulai urus lg.. Bingung aja, gatau mau tanya siapa crny.. Opa sudah tua.. Apa ada cara khusus buat bersihin dan ganti tehnya?
intinya kan menjaga kebersihan,sebelumnya kita bersihkan badan(mandi) kita dulu, pasang 1 hio minta izin, setelah selesai pasang hio lagi, kalau bisa baca parita/keng.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: learner on 06 January 2013, 07:08:22 PM
nanya juga ah,

apakah dalam agama buddha ada penggolongan alam berdasar spesies?

apakah alam digolong berdasarkan kondisi kesadaran saja, padahal alamnya adalah tetap pada tempat yang sama?
misalnya,
alam dibedakan menjadi alam manusia, alam hewan, alam tumbuhan

apakah alam digolongkan berdasarkan kondisi tempat, dimana ada perbedaan tempat dan dimensi?

apakah para dewa hidup di alam yang sama dengan manusia?

dimana letak alam mimpi berada?

apakah kondisi alam bagi setiap makhluk adalah tidak sama?
ditinjau dari kondisi kesadaran setiap individu yang memang tidak seragam.
Quote
alam bagi seekor ikan yang lahir didalam sebuah kolam,
bila tidak ada yang memindahkan ikan itu,
maka alam ikan itu hanyalah sebatas kolam.
adakah penjelasan mengenai hal ini?

hahaha..........
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 06 January 2013, 07:20:01 PM
alam mimpi tidak termasuk dalam 31 alam kehidupan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: learner on 06 January 2013, 07:44:52 PM
lalu bagaimana tanggapan umat buddha tentang kemunculan sebuah alam yang tergolong baru dilihat dari umurnya.
penghuninya pun hanya terbatas oleh koneksi internet.
alam ini adalah alam buatan manusia.
alam ini sangat nyata bagi sebagian manusia,

tergolong kedalam alam apakah alam yang demikian menurut buddhisme?


Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Forte on 06 January 2013, 08:01:20 PM
lalu bagaimana tanggapan umat buddha tentang kemunculan sebuah alam yang tergolong baru dilihat dari umurnya.
penghuninya pun hanya terbatas oleh koneksi internet.
alam ini adalah alam buatan manusia.
alam ini sangat nyata bagi sebagian manusia,

tergolong kedalam alam apakah alam yang demikian menurut buddhisme?
:))
menurut bro.. apa definisi alam itu.. dan apakah definisi alam menurut bro sama dengan definisi alam dalam buddhisme..

sebelum menjawab pertanyaan ada baiknya persepsi disamakan dulu.. jika tidak nanti ada pertanyaan :
- pandangan buddhisme mengenai alam facebook
- mengapa alam friendster bisa berubah menjadi alam game, dan bagaimana pandangan buddhisme dalam hal ini ?
- bagaimana pandangan buddhisme mengenai alam DOTA
- bagaimana pandangan buddhisme mengenai alam StarCraft
- bagaimana pandangan buddhisme mengenai alam Counter Strike

 ;D


alam mimpi tidak termasuk dalam 31 alam kehidupan.
sangat menyeramkan jika alam mimpi masuk dalam 31 alam kehidupan..
ketika saya memimpikan si A, dalam sekejab si A meninggal di dunia sana.. dan terlahir di alam mimpi saya terus saya terbangun mati lagi.. dan terlahir lagi di alam lain ?


kalau dipersempit.. saya teringat si X, apakah si X meninggal dan terlahir di alam pikiran saya ? bagaimana kalau si X dipikirkan banyak orang.. si X mau dipecah jadi berapa bagian supaya terlahir di alam para "fans" nya secara serentak ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 06 January 2013, 08:03:02 PM
lalu bagaimana tanggapan umat buddha tentang kemunculan sebuah alam yang tergolong baru dilihat dari umurnya.
penghuninya pun hanya terbatas oleh koneksi internet.
alam ini adalah alam buatan manusia.
alam ini sangat nyata bagi sebagian manusia,

tergolong kedalam alam apakah alam yang demikian menurut buddhisme?
dunia maya?
bisa diperjelas maksudnya om?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: learner on 06 January 2013, 08:16:48 PM
maksud saya,

dunia maya

apakah dunia maya ini dapat dikatagorikan sebagai sebuah alam menurut buddhisme?

karena seringkali hal2 yang terjadi di dunia maya ini menimbulkan efek yang tidak ringan bagi eksistensi alam nyata.
penghuni alam maya ini jg adalah penghuni alam nyata,
malah tidak sedikit orang yang mata pencahariannya tergantung pada dunia maya ini (developer game online contohnya)

untuk jaman sekarang apakah masih relevan membatasi definisi alam hanya pada yang fisik?
kalau alam hanya terbatas pada fisik,
bagaimana keberadaan alam dewa?

mohon tanggapannya,

lalu ada lagi fenomena orang gila,
apakah orang gila hidup di alam yang sama dengan orang normal?

apa saja batasan katagori alam menurut buddhisme?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Top1 on 06 January 2013, 08:25:16 PM
Dunia Maya masuk dalam alam Manusia, karena teknologi internet kan dipakai oleh manusia.

Dunia maya emang menimbulkan efek bagi kehidupan nyata begitu juga dunia games hehe, karena cara interaksi di dunia maya yang mudah tanpa harus ketemu, bisa menimbulkan friksi2 yang mempengaruhi dunia nyata pada umumnya, karena komunikasi dalam dunia maya mengikutsertakan pikiran.

Dalam dunia maya sama dengan alam manusia cuma bedanya tidak bertemu secara fisik, cuma visualisasi gambar, suara atau tulisan.

Kecuali kalau misalnya alam hantu ikut2an pakai internet nah itu berarti ada interaksi antara manusia dan hantu  >:D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Forte on 06 January 2013, 08:33:29 PM
maksud saya,

dunia maya

apakah dunia maya ini dapat dikatagorikan sebagai sebuah alam menurut buddhisme?

karena seringkali hal2 yang terjadi di dunia maya ini menimbulkan efek yang tidak ringan bagi eksistensi alam nyata.
penghuni alam maya ini jg adalah penghuni alam nyata,
malah tidak sedikit orang yang mata pencahariannya tergantung pada dunia maya ini (developer game online contohnya)

untuk jaman sekarang apakah masih relevan membatasi definisi alam hanya pada yang fisik?
kalau alam hanya terbatas pada fisik,
bagaimana keberadaan alam dewa?

mohon tanggapannya,

lalu ada lagi fenomena orang gila,
apakah orang gila hidup di alam yang sama dengan orang normal?

setahu saya, jika terlahir di dunia manussa, maka peran yang dilakoni adalah peran manussa, bukan peran peta, peran hewan, dll.

coba bro pikirkan lagi ya pertanyaan bro
1. apakah hewan bisa dikatakan manusia ? tentu tidak. maka ada alam hewan ada alam manusia
2. katakanlah ada dunia maya yang diakui oleh buddhisme.. apakah penghuni dunia maya juga melakukan perannya di dunia manusia ? jelas ada, maka dikategorikan sebagai alam manusia
3. apakah orang gila hidup di alam sendiri.. bisa anda jawab sendiri bukan, apakah orang gila termasuk dalam orang / bukan ? anda sudah menyebutkan "orang" gila bukan "hewan" gila atau "peta gila".. jika anda ingin mengatakan orang gila hidup di alam berbeda, kenapa masih menggunakan kata "ORANG" ? Bagaimana dengan ANJING GILA ? apakah bukan dalam alam "HEWAN" ?

makanya dari awal saya katakan, anda cobalah untuk pelajari dulu definisi nya.. ;D

dan buddhisme tentunya mengajarkan sesuatu yang sifatnya MUTLAK / ABSOLUT, dan sifatnya UNIVERSAL..

karena seringkali hal2 yang terjadi di dunia maya ini menimbulkan efek yang tidak ringan bagi eksistensi alam nyata.
penghuni alam maya ini jg adalah penghuni alam nyata,
malah tidak sedikit orang yang mata pencahariannya tergantung pada dunia maya ini (developer game online contohnya)

apakah statement di atas MUTLAK ? ABSOLUT ? dan SIFATNYA UNIVERSAL ?

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: learner on 06 January 2013, 08:40:37 PM
setahu saya, jika terlahir di dunia manussa, maka peran yang dilakoni adalah peran manussa, bukan peran peta, peran hewan, dll.

coba bro pikirkan lagi ya pertanyaan bro
1. apakah hewan bisa dikatakan manusia ? tentu tidak. maka ada alam hewan ada alam manusia
2. katakanlah ada dunia maya yang diakui oleh buddhisme.. apakah penghuni dunia maya juga melakukan perannya di dunia manusia ? jelas ada, maka dikategorikan sebagai alam manusia
3. apakah orang gila hidup di alam sendiri.. bisa anda jawab sendiri bukan, apakah orang gila termasuk dalam orang / bukan ? anda sudah menyebutkan "orang" gila bukan "hewan" gila atau "peta gila".. jika anda ingin mengatakan orang gila hidup di alam berbeda, kenapa masih menggunakan kata "ORANG" ? Bagaimana dengan ANJING GILA ? apakah bukan dalam alam "HEWAN" ?

makanya dari awal saya katakan, anda cobalah untuk pelajari dulu definisi nya.. ;D

dan buddhisme tentunya mengajarkan sesuatu yang sifatnya MUTLAK / ABSOLUT, dan sifatnya UNIVERSAL..

karena seringkali hal2 yang terjadi di dunia maya ini menimbulkan efek yang tidak ringan bagi eksistensi alam nyata.
penghuni alam maya ini jg adalah penghuni alam nyata,
malah tidak sedikit orang yang mata pencahariannya tergantung pada dunia maya ini (developer game online contohnya)

apakah statement di atas MUTLAK ? ABSOLUT ? dan SIFATNYA UNIVERSAL ?
hahaha.........

penjelasan yang sangat jelas.
trims
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 06 January 2013, 09:04:36 PM
Menarik juga diskusi tentang dunia maya ini.... :)

Saya cuma ingin menambahkan pendapat sehubungan dengan definisi "dunia" dalam teks Buddhis. Menurut komentar, kata “dunia” (loka) memiliki tiga makna:

1. sankhara loka (dunia bentukan): dunia mental/psikologis makhluk hidup yang terbentuk dari nama rupa makhluk tersebut.
2. satta loka (dunia makhluk hidup): tiga jenis kelahiran (bhava) yang berhubungan dengan tiga alam kehidupan (tiloka), yaitu kamabhava, rupabhava dan arupabhava.
3. okasa loka (dunia ruang): ruang tempat kediaman para makhluk hidup.

(Selengkapnya tentang definisi dunia ini bisa dilihat di http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,16664.0/topicseen.html (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,16664.0/topicseen.html))

Menurut saya, dunia maya termasuk dunia juga jika dikaitkan dengan makna dunia bentukan krn dunia ini membentuk persepsi dan psikologis kita seakan-akan nyata dan ada, bisa menyebabkan perasaan menyenangkan, tidak menyenangkan, dan netral yang pada akhirnya menimbulkan keinginan dan kemelekatan pada dunia itu sendiri. Just IMHO :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: tatamargaretta on 08 January 2013, 08:36:42 PM
coba diperjelas lagi pertanyaannya, soalnya statement 1 dan statement 2 bertabrakan jadi member sini mengerti apa yang ingin anda tanyakan

1. di dalam agama buddha tidak mengenal jiwa yang kekal => benar.. dan tidak mengenal konsep adanya jiwa / roh = anatta
2. jadi kalau terlahir di alam neraka, jiwa kita terbawa => membingungkan, karena di awal sudah dibunyikan bahwa dalam agama buddha tidak mengenal jiwa yang kekal ;D

tapi intinya, terlahir di alam neraka, bukan seperti api penyucian di agama K pada umumnya, terlahir di alam neraka diakibatkan karena kumpulan kamma buruk yang berbuah sehingga mengkondisikan terlahir di alam neraka.. dan ketika kamma buruk sudah berkurang dan menjadi tidak signifikan maka bisa meninggal dan terlahir lagi di alam lain..

maksudnya.. kan kita tidak bisa ingat kita terlahir sebagai apa di masa lampau. bagaimana nanti kita tau kita yang terlahir di alam neraka, sadar bila kita adalah manusia sebelumnya, dan udah buat banyak kesalahan? berarti bukan kita yang merasakan seutuhnya di neraka itu. misalnya seperti saya sekarang. saya lupa masa lampau itu terlahir sebagai apa. kita tidak berkelanjutan dari masa lampau, tapi terlahir lagi. saya mengenal ajaran Buddha, makanya saya tau hidup saya terlahir ini karena karma baik di masa lampau, bgmn bila terlahir di alam neraka? bagaimana bisa tau, sementara disana tidak bs mengenal dhamma? mohon penjelasannya, trimakasih  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dhammadinna on 09 January 2013, 09:31:13 AM
maksudnya.. kan kita tidak bisa ingat kita terlahir sebagai apa di masa lampau. bagaimana nanti kita tau kita yang terlahir di alam neraka, sadar bila kita adalah manusia sebelumnya, dan udah buat banyak kesalahan?

kalau tidak punya kemampuan melihat masa lampau, ya kita tidak tau..

Quote
berarti bukan kita yang merasakan seutuhnya di neraka itu.

kenapa begitu? saya kurang paham pertanyaannya. Maksudmu, seandainya kamu dulu memang lahir di neraka, dan karena kamu tidak mengingat panasnya api-neraka lagi sekarang, berarti dulu itu kamu tidak merasakannya seutuhnya? ???

Quote
misalnya seperti saya sekarang. saya lupa masa lampau itu terlahir sebagai apa. kita tidak berkelanjutan dari masa lampau, tapi terlahir lagi.

Kalo kita tau bahwa dulu kita terlahir sebagai apa, menurutmu, apa manfaatnya?

Quote
saya mengenal ajaran Buddha, makanya saya tau hidup saya terlahir ini karena karma baik di masa lampau, bgmn bila terlahir di alam neraka? bagaimana bisa tau, sementara disana tidak bs mengenal dhamma? mohon penjelasannya, trimakasih  _/\_

Kalo kita tidak percaya bahwa kita terlahir karena karma baik, menurutmu, apa ruginya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 09 January 2013, 09:47:36 AM
kalau tidak punya kemampuan melihat masa lampau, ya kita tidak tau..

kenapa begitu? saya kurang paham pertanyaannya. Maksudmu, seandainya kamu dulu memang lahir di neraka, dan karena kamu tidak mengingat panasnya api-neraka lagi sekarang, berarti dulu itu kamu tidak merasakannya seutuhnya? ???

Kalo kita tau bahwa dulu kita terlahir sebagai apa, menurutmu, apa manfaatnya?

Kalo kita tidak percaya bahwa kita terlahir karena karma baik, menurutmu, apa ruginya?

kl ga slah bukannya makhluk peta bisa mengingat kehidupan sebelumnya ya? Atau makhluk alam mana ya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Hadisantoso on 09 January 2013, 10:25:34 AM
ikut nimbrung ya.
saya umat Buddhist pemula,baca kitab paling banyak 5%.
tapi saya tidak pernah merasa bingung tentang surga dan neraka.
masa lalu saya seperti apa dan darimana?
rumus yang saya pakai sangat sederhana.
masa lalu saya sudah tercermin(bisa diketahui) didalam kehidupan saya sekarang,apa yang saya rasakan sekarang kurang lebihnya ----itulah masa lalu saya.
apa yang saya kerjakan sekarang adalah jawaban keadaan saya di masa yang akan datang.

apakah rumus ini sudah betul?
tolong kasih pencerahan buat saya.
TQ
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: tatamargaretta on 10 January 2013, 08:13:46 PM
kalau tidak punya kemampuan melihat masa lampau, ya kita tidak tau..

kenapa begitu? saya kurang paham pertanyaannya. Maksudmu, seandainya kamu dulu memang lahir di neraka, dan karena kamu tidak mengingat panasnya api-neraka lagi sekarang, berarti dulu itu kamu tidak merasakannya seutuhnya? ???

Kalo kita tau bahwa dulu kita terlahir sebagai apa, menurutmu, apa manfaatnya?

Kalo kita tidak percaya bahwa kita terlahir karena karma baik, menurutmu, apa ruginya?

maksudnya kita kan tidak tau di masa lampau itu karma baik ap yg kita tlh lakukan.lalu perbuatan baik adalah cerminan kita di masa mendatang. di msa mendatang kita tidak ingat karma buruk apa yang telah kita lakukan di masa kini, krn kita kan bukan jiwa kita seutuhnya, tpi berasal dari unsur2 bukan kita?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 10 January 2013, 08:20:26 PM
kita tidak ingat karena udah masuk ke dalam rahim dan mengalami perkembangan dari embrio yang membuat kita hilang ingatan tentang kehidupan lampau kita, hal ini tidak ada hubungannya dengan doktrin tanpa aku.. ;D
ingatan sewaktu kita masih bayi saja pasti kita sudah lupa jg toh?? ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: tatamargaretta on 10 January 2013, 08:55:14 PM
kita tidak ingat karena udah masuk ke dalam rahim dan mengalami perkembangan dari embrio yang membuat kita hilang ingatan tentang kehidupan lampau kita, hal ini tidak ada hubungannya dengan doktrin tanpa aku.. ;D
ingatan sewaktu kita masih bayi saja pasti kita sudah lupa jg toh?? ;D
jadi bkn kita lg yg merasakan bila kita masuk alam manapun ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 10 January 2013, 09:10:26 PM
jadi bkn kita lg yg merasakan bila kita masuk alam manapun ?
pertanyaannya tidak relevan, karena pada kenyataannya memang "tidak ada kita" ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: learner on 11 January 2013, 12:34:35 AM
maksudnya.. kan kita tidak bisa ingat kita terlahir sebagai apa di masa lampau. bagaimana nanti kita tau kita yang terlahir di alam neraka, sadar bila kita adalah manusia sebelumnya, dan udah buat banyak kesalahan? berarti bukan kita yang merasakan seutuhnya di neraka itu. misalnya seperti saya sekarang. saya lupa masa lampau itu terlahir sebagai apa. kita tidak berkelanjutan dari masa lampau, tapi terlahir lagi. saya mengenal ajaran Buddha, makanya saya tau hidup saya terlahir ini karena karma baik di masa lampau, bgmn bila terlahir di alam neraka? bagaimana bisa tau, sementara disana tidak bs mengenal dhamma? mohon penjelasannya, trimakasih  _/\_

tolong jawab pertanyaan ini,

apakah anda sewaktu berumur 1 tahun adalah anda yang sama?

analoginya,
suatu ketika anda lupa dengan suatu peristiwa yang pernah terjadi dalam hidup anda pada kehidupan ini juga,
apakah karena telah melupakan peristiwa tersebut,
maka anda dapat menganggap bahwa anda tidak pernah mengalami peristiwa tersebut.

ketika anda masih berumur 1 tahun anda pernah hidup,
sekarang anda sudah tidak mengingat setiap peristiwa yang terjadi pada anda pada umur 1 tahun itu,

pertanyaannya,
apakah anda yakin bahwa anda pernah berumur 1 tahun?

hahaha..................
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunya on 11 January 2013, 05:58:01 AM
jadi bkn kita lg yg merasakan bila kita masuk alam manapun ?

pertanyaannya tidak relevan, karena pada kenyataannya memang "tidak ada kita" ;D

Hm, perlu diingat ini topik "Buddhisme untuk Pemula". :)

Rekan Tata, tentu saja kita sendiri yang merasakan masuk ke alam manapun, termasuk saat ini Anda sedang membaca dan memahami. Tentu saja ini diri Anda yang Anda rasakan.

Tapi akan berbeda ketika Anda mengingat pengalaman yang sudah lampau (past). Dengan ingatan, Anda akan berusaha memahami apa yang Anda lakukan saat itu.
Misalnya, ketika berusia balita, Anda pernah menarik taplak meja hingga vas bunga dan barang lainnya jatuh mengenai Anda.
Diri Anda sekarang akan mengingat, "Mengapa saya dulu seperti itu ya, padahal itu 'kan berbahaya."

Atau saat Anda mengalami peristiwa yang tidak enak, misalnya sakit, maka diri Anda sekarang akan mengingat betapa tidak enaknya kondisi saat itu.
Ingatan kita akan secara standar (default) mengidentifikasikan si sakit itu sebagai saya (di masa lalu).
Padahal, ketika kita tersadar lagi dari lamunan kita, kita sedang disini baik-baik saja (sehat dan tak kurang suatu apapun).

Ketika kita sedang marah atau sedih juga bisa demikian. Kita bisa membuat keputusan yang mungkin biasanya tidak akan kita ambil/lakukan.
Dalam keadaan sadar (ketika peristiwa itu sudah lewat), maka baru kita akan bertanya, "Kenapa saya lakukan ya, seharusnya jangan seperti itu."

Masa lalu adalah pengalaman. Yang nyata adalah sekarang. Itu yang dimaksud bahwa yang lalu itu bukan sepenuhnya kita, tapi hanya ingatan dan pengalaman (bekasnya tentu masih ada, karena kita yang sekarang adalah lanjutan dari masa lalu; bahkan detik ini ada karena detik sebelumnya).

Hidup adalah proses mengalami dari satu momen ke momen berikutnya. Semua bisa berubah dan tidak tetap. Itulah corak hidup yang ditemukan dan diajarkan Sang Buddha Gautama. :)

Salam. Semoga berbahagia.  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 14 January 2013, 07:31:52 AM
jadi kalau begitu, berbuat jahat saja sebanyak2nya, toh nanti jadi apa kita juga udah g tau dan g ingat apa2. ngapain capek2 berbuat baik? ;D
IMO, terkadang kita terlalu jauh melihat sampai ke kehidupan akan datang dan mundur ke kehidupan sebelumnya.
dalam kehidupan sekarang sebenarnya juga terlihat sangat jelas. Kemarin - hari ini - besok, jika kemarin berbohong, hari ini ketahuan bohongnya, itukan hasilnya udah terlihat dalam kehidupan ini, jadi g perlu jauh2 dan capek2 memikirkan tentang kehidupan yang akan datang.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 14 January 2013, 08:19:11 PM
Tentang pertanyaan jika kita tidak ingat telah melakukan perbuatan salah di kehidupan lampau, bagaimana mungkin kita harus bertanggung jawab atas akibat perbuatan tersebut, ini dijelaskan dalam Milinda Panha dalam bentuk tanya jawab sbb:

Raja Milinda (M): "Apakah ada makhluk yang berpindah dari satu tubuh ke tubuh yang lain?"
Bhikkhu Nagasena (N): "Tidak, tidak ada."
M: "Jika begitu, apakah tidak ada jalan agar terlepas dari hasil perbuatan jahat?"
N: "Ya, ada jalan keluarnya jikalau mereka tidak dilahirkan kembali, tetapi jika dilahirkan kembali  maka  tidak akan ada jalan keluar. Proses batin dan badan ini menghasilkan perbuatan, yang suci maupun yang tidak suci, dan karena kamma tersebut maka proses batin dan badan lainnya terlahir lagi. Karena itulah batin dan badan ini tidak terbebas dari perbuatan jahatnya."
M: "Berilah saya ilustrasi."
N: "Jika seorang  pencuri mencuri mangga orang lain, apakah ia patut dihukum?"
M: "Tentu saja."
N : "Tetapi mangga yang dicurinya bukanlah mangga yang ditanam oleh si pemilik; mengapa ia patut dihukum?"
M: "Karena mangga yang dicuri itu berasal dari mangga yang ditanam orang itu."
N: "Demikianlah juga, 0 Baginda, proses batin dan badan ini melakukan perbuatan, baik yang suci maupun yang tidak suci, dan oleh karena kamma tersebut maka proses batin dan badan lainnya terlahir lagi. Karena itulah maka batin dan badan ini tidak terbebas dari perbuatan jahatnya."
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: khiong on 15 January 2013, 06:56:12 PM
Tanya:
Untuk menghindari orang pinjam barang, dengan alasan barang tersebut sudah rusak, pada hal masih bisa dipakai. Apakah ini sudah melanggar sila ke 4 ? ^:)^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 15 January 2013, 07:14:31 PM
tentu saja...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 16 January 2013, 09:03:03 AM
Tanya:
Untuk menghindari orang pinjam barang, dengan alasan barang tersebut sudah rusak, pada hal masih bisa dipakai. Apakah ini sudah melanggar sila ke 4 ? ^:)^
Musa : sesuatu yang bukan kebenaran
Vada : ucapan atau perkataan
Gabungan kedua kosa kata itu bermakna mengucapkan sesuatu yang bukan merupakan kebenaran atau pendustaan.
Menahan diri dari ucapan bohong atau pendustaan atau dari berkata yang tidak benar.

Empat faktor untuk dapat disebut berkata tidak benar :
1.   Atthama-vatthu : sesuatu atau hal yang tidak benar
2.   Visamvadanacittam : mempunyai pikiran untuk berdusta
3.   Tajjo vayamo : berusaha berdusta
4.   Parassa tadatthavijanam : pihak lain memahami maksud yang dikatakannya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: khiong on 16 January 2013, 11:37:21 AM
tentu saja...
Musa : sesuatu yang bukan kebenaran
Vada : ucapan atau perkataan
Gabungan kedua kosa kata itu bermakna mengucapkan sesuatu yang bukan merupakan kebenaran atau pendustaan.
Menahan diri dari ucapan bohong atau pendustaan atau dari berkata yang tidak benar.

Empat faktor untuk dapat disebut berkata tidak benar :
1.   Atthama-vatthu : sesuatu atau hal yang tidak benar
2.   Visamvadanacittam : mempunyai pikiran untuk berdusta
3.   Tajjo vayamo : berusaha berdusta
4.   Parassa tadatthavijanam : pihak lain memahami maksud yang dikatakannya
jadi, harus bagaimanakah kami bersikap?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 16 January 2013, 11:48:47 AM
jadi, harus bagaimanakah kami bersikap?
pinjamkan saja.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: khiong on 16 January 2013, 11:54:04 AM
http://
pinjamkan saja.
:(
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 16 January 2013, 12:33:07 PM
apatuh om?
cuma terlihat kotak putih.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 16 January 2013, 01:07:15 PM
http:// :(

Np ga mo pinjamin kk?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: khiong on 16 January 2013, 06:44:34 PM
Np ga mo pinjamin kk?
sudah sering dipinjamin,barang tidak dijaga/dipakai dengan benar, tidak diminta tidak dibalikin.jadi barang saya sudah rusak 50% :(
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 16 January 2013, 07:14:29 PM
sudah sering dipinjamin,barang tidak dijaga/dipakai dengan benar, tidak diminta tidak dibalikin.jadi barang saya sudah rusak 50% :(

Kalo gitu ngomong jujur aja: tiap kali dipinjamkan rusak trus barangku, aku jadi ragu mau minjamkan lagi..... ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: khiong on 19 January 2013, 11:07:16 AM
Kalo gitu ngomong jujur aja: tiap kali dipinjamkan rusak trus barangku, aku jadi ragu mau minjamkan lagi..... ;D
gak berani Om  ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 19 January 2013, 01:14:29 PM
Kalo gitu anggap saja barang itu "bukan milikku, bukan aku, bukan diriku" ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 24 January 2013, 04:42:50 PM
sudah sering dipinjamin,barang tidak dijaga/dipakai dengan benar, tidak diminta tidak dibalikin.jadi barang saya sudah rusak 50% :(

Blg jaga baik2 yaa soalnya tu favku susah didapat....  ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adist on 29 January 2013, 01:30:15 PM
Nanya

Akhr2 ini wa bermasalah terus sama org Karesten.. Td sore, ada kk yg ngajak saya ke vihara tuh, dia ternyata temennya temen saya, emg udh direncanain mau ngajak saya ke viharanya  :)) lg debat ma 1 org Karesten. Awalnya sh pengen ajak dia ke vihara juga, ternyata stlh ngmng2 panjang lebar eh br tau dia Karesten.

Ada bbrp pertanyaan yg masih menjangal nih.. Temen2 bantuin yah..
Dia nanyanya banyak, gw tulis yg seingetnya aja ya

T : Di dalam agama Budha itu yg paling tinggi posisinya siapa sih? Saya bingung, banyak sekali Budha di dalam agama Budha.
J : Semua ajaran sama, menuju ke 1 titik yaitu Tuhan.
T : Kalo yg paling tinggi itu Tuhan, kenapa ga berdoa langsung ke Tuhannya saja?

T : Inti semua ajaran kan sama. Cuma jalannya aja yg beda kan? Tapi masalahnya bisa sampe ga?

T : Pernah denger 10 ajaran ga? Lupa*
Yg saya inget salah satunya tuh ada yg blg gini "ga boleh sembah patung2" krg lebih gt
J : Kk yg ngajak saya itu da jelasin kalo itu cuma simbol doank bkn sembah berhala bla2..

T : Ok, saya ngerti. Sekarang kalo mis saya pecahin patung Budhanya di depan kamu, kamu marah ga?
J : Ya pasti marah lah.
T : Knp marah? Itu kan cuma benda mati? Kalo kamu patahin salib depan saya, saya ga marah. Kalo kamu bakar alkitab depan saya, saya juga ga marah. Knp? Soalnya itu cuma benda mati. Yg hidup itu adalah firman kita bla2..

Kk saya yg ajak itu : ...............................................

Ada yg bisa bantu isiin ga?  :'( :'( :'(
Jujur temen2 sekalian disini, kalo ada yg nanya gitu gmn? Kalo ada yg pecahin patung Budha di depan kalian gmn? Kalo gw sih pasti ga rela lah.. Tapi.. *censored* tuh agama Karesten. Punya kepercayaan sendiri ya sendiri lah, parah banget sih. Wa br tau ternyata pandangan agama Budha di depan dia gitu tuh? Knp sih banyak yg mojokin agama Budha......


 ^:)^ kenapa baru baca sekarang ya *nyesel*
makasih udah tanya begini, membuat saya juga mencari jawaban-jawabanya
meluncur ke next post reply.......jreng jreng
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 30 January 2013, 10:52:29 AM
kalo mau mempelajari tipitaka sebaiknya mulai dari mana ya? dari dulu bacanya loncat-loncat sehingga malah jadi nggak terarah belajarnya :hammer:
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dhammadinna on 30 January 2013, 12:10:01 PM
kalo mau mempelajari tipitaka sebaiknya mulai dari mana ya? dari dulu bacanya loncat-loncat sehingga malah jadi nggak terarah belajarnya :hammer:

mulai dari apa yang kamu suka.. IMHO, loncat-loncat juga ga apa... tidak baca semua tipitaka juga ga masalah.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 30 January 2013, 01:14:58 PM
kalo mau mempelajari tipitaka sebaiknya mulai dari mana ya? dari dulu bacanya loncat-loncat sehingga malah jadi nggak terarah belajarnya :hammer:
bisa mulai dari DN, SN, MN, atau AN. ;D
semuanya udah tersedia di dc. :D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 30 January 2013, 10:37:22 PM
4 nikaya keknya terlalu berat deh...
mending mulai dari Khuddaka aja deh... ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 31 January 2013, 07:04:53 AM
4 nikaya keknya terlalu berat deh...
mending mulai dari Khuddaka aja deh... ;D
hmmm.... mulai dari kisah jataka? :hammer:
rusa, kera, gajah. :))
MN rasanya tidak terlalu sulit, dibandingkan dengan DN yang panjang.
oh... atau mulai dari Kumpulan Khotbah Sang Buddha aja, itu udah dirangkumkan per tema jadi lebih mudah, sumber teks juga dari tipitaka.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 31 January 2013, 07:42:32 AM
Mulai dr sutta2 yg paling dekat dg praktek kita sbg umat awam, misalnya Sigalovada Sutta, Mangala Sutta, Parabhava Sutta, Karaniyametta Sutta, dst. Tp kalo bingung KKSB pilihan yg paling tepat ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 01 February 2013, 09:57:32 AM
mulai dari apa yang kamu suka.. IMHO, loncat-loncat juga ga apa... tidak baca semua tipitaka juga ga masalah.

pengennya si jenis2 sutta yang di sebut Mr. Ariyakumara, yang meliputi praktik2 langsung. cara belajar saya terstruktur, jadi lebih baik tidak loncat2 :))
ya semoga umur saya ini cukup untuk membaca semua tipitaka :))

4 nikaya keknya terlalu berat deh...
mending mulai dari Khuddaka aja deh... ;D
hmmm.... mulai dari kisah jataka? :hammer:
rusa, kera, gajah. :))
MN rasanya tidak terlalu sulit, dibandingkan dengan DN yang panjang.
oh... atau mulai dari Kumpulan Khotbah Sang Buddha aja, itu udah dirangkumkan per tema jadi lebih mudah, sumber teks juga dari tipitaka.
Mulai dr sutta2 yg paling dekat dg praktek kita sbg umat awam, misalnya Sigalovada Sutta, Mangala Sutta, Parabhava Sutta, Karaniyametta Sutta, dst. Tp kalo bingung KKSB pilihan yg paling tepat ;D
okesip 8)
makasih banyak _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sanjiva on 01 February 2013, 10:11:33 AM
Kalau mau belajar agama Buddha secara runut dan cepat, IMHO bisa membaca buku :
1.  Riwayat Hidup Buddha Gotama --> ringkasan RAPB
2.  Dhammasari. --> ringkasan ajaran pokok (dhamma).

Kedua buku ini karangan MP S.Widyadharma,  termasuk buku lama (tahun 90'an) dan gw lihat masih ada diperpustakaan vihara2.  Sayang sekali buku sebaik ini (IMHO) tidak dicetak ulang lagi.  Sangat cespleng dan cepat untuk mempelajari ajaran agama Buddha dari kedua buku ini.
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunyata on 23 February 2013, 02:33:06 PM
Saya ada pertanyaan. Apakah sunnata/sunyata sama atau tidak sama dengan nihilisme? Jika sama, kesamaannya apa? Jika beda, perbedaannya apa? Mohon pencerahannya. Terima kasih.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 23 February 2013, 08:29:52 PM
kalau Nihilisme itu kan pandangan tentang kehancuran (setelah mati, manusia musnah selamanya), sedangkan Sunyata kan kekosongan yang menunjukkan ketidakkekalan semua fenomena (mirip Anatta)...
CMIIW
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 27 February 2013, 11:35:40 AM
Saya ada pertanyaan. Apakah sunnata/sunyata sama atau tidak sama dengan nihilisme? Jika sama, kesamaannya apa? Jika beda, perbedaannya apa? Mohon pencerahannya. Terima kasih.

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17560.0 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17560.0)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: secangkir teh polos on 28 February 2013, 01:10:30 PM
Salam sejahtera semua teman-teman...  _/\_

Thread ini dibuat karena saya melihat antusias dari rekan-rekan yang cukup besar pada Board Buddhisme untuk Pemula ini. Saya bermaksud untuk menjadikan thread ini sebagai forum tanya-jawab seputar Buddhisme, khususnya untuk rekan-rekan yang ingin menggali pemahaman lebih lanjut tentang Buddhisme. Topik pertanyaannya bebas, asal masih berada dalam jalur sudut pandang Ajaran Sang Buddha. Saya harap thread ini dapat memfasilitasi rekan-rekan yang masih pemula, dan juga sebagai media bacaan yang ringkas, menyenangkan dan mencerahkan.

Untuk menjaga kenyamanan di thread ini, ada beberapa ketentuan yang saya buat, yaitu :
1) Thread ini adalah dari, oleh dan untuk kita bersama. Oleh karena itu, semua rekan boleh memberikan pertanyaan atau menyampaikan jawabannya masing-masing.
2) Thread ini adalah kolom tanya-jawab seputar Buddisme untuk pemula. Oleh karena itu, semua rekan diharapkan untuk tetap menjaga format Q&A ini.
3) Postingan yang hanya berisikan pernyataan Out of Topic, akan saya tindak-lanjuti dengan tegas; dengan atau tanpa pemberitahuan sebelumnya.
4) Semua pertanyaan, jawaban maupun pernyataan harus disampaikan dengan bahasa yang sopan.

Semoga semua berbahagia.

mao nanya nih, apa yg dimaksud dgn angkara Buddha....dan contohnya
thx3
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 01 March 2013, 08:08:14 PM
mao nanya nih, apa yg dimaksud dgn angkara Buddha....dan contohnya
thx3
angkara buddha?
baru dengar.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 01 March 2013, 09:43:42 PM
Kalo "angkara" atau "angkara murka" ada dalam KBBI:

 ang·ka·ra 1 n kebengisan: janganlah Anda berbuat -- thd sesama manusia; 2 n kekurangajaran (thd perempuan dsb): ia tidak pernah berbuat -- thd istri orang; 3 a loba; tamak;
-- murka kebengisan dan ketamakan: raja yg -- murka;
ke·ang·ka·ra·an n 1 kekejaman; kebengisan; 2 kebiadaban; 3 ketamakan; kelobaan
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 04 March 2013, 01:57:17 PM
Mau tanya ad yg tau ajaran tentang jalan tengah ada di sutta apa ya? Thanks...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dhammadinna on 04 March 2013, 02:10:01 PM
Mau tanya ad yg tau ajaran tentang jalan tengah ada di sutta apa ya? Thanks...

Klik di sini:

http://dhammacitta.org/dcpedia/SN_56.11:_Dhammacakkapavattana_Sutta (http://dhammacitta.org/dcpedia/SN_56.11:_Dhammacakkapavattana_Sutta)

____________________

Sedangkan penjelasan untuk Jalan Mulia berunsur delapan, lebih lengkap di sini:

dhammacitta.org/dcpedia/DN_22:_Mahasatipatthana_Sutta#5._Empat_Kebenaran_Mulia (http://dhammacitta.org/dcpedia/DN_22:_Mahasatipatthana_Sutta#5._Empat_Kebenaran_Mulia)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 04 March 2013, 02:15:41 PM
http://dhammacitta.org/dcpedia/SN_56.11:_Dhammacakkapavattana_Sutta (http://dhammacitta.org/dcpedia/SN_56.11:_Dhammacakkapavattana_Sutta)

Jalan tengah dengan Jalan Mulia Berunsur 8 sama ya? Kenapa disebut jalan tengah ya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 04 March 2013, 02:24:45 PM
Jalan tengah dengan Jalan Mulia Berunsur 8 sama ya? Kenapa disebut jalan tengah ya?

karena ada jalan yg belok ke kiri dan ke kanan
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 04 March 2013, 02:25:46 PM
karena ada jalan yg di kiri dan ada di kanan

 :)) Kirain selama ini jalan tengah tu ga bole terlalu fanatik/ekstrim spt dawai gitar hehe...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dhammadinna on 04 March 2013, 02:31:09 PM
Jalan tengah dengan Jalan Mulia Berunsur 8 sama ya? Kenapa disebut jalan tengah ya?

Jalan tengah sama dengan JMB8. Disebut jalan tengah karena tidak mengarah ke 2 ekstrim yaitu tidak mengejar kenikmatan  indria, dan tidak menyiksa diri.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 04 March 2013, 02:32:22 PM
 [at] Miaka: Dalam Dhammacakkapavattana sutta itu Sang Buddha sendiri sudah mengatakan mengapa JMB8 disebut Jalan Tengah....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: M14ka on 04 March 2013, 03:02:02 PM
Oh ia di awal" uda ada ya.... Thank you...  _/\_

Quote
Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang berdiam di Bārāṇasī di Taman Rusa di Isipatana. Di sana Sang Bhagavā berkata kepada Kelompok Lima Bhikkhu sebagai berikut:[1]

“Para bhikkhu, kedua ekstrim ini tidak boleh diikuti oleh seorang yang telah meninggalkan kehidupan rumah tangga dan menjalani kehidupan tanpa rumah. Apakah dua ini? Mengejar kebahagiaan indria dalam kenikmatan indria, yang rendah, kasar, cara-cara kaum duniawi, tidak mulia, tidak bermanfaat; dan praktek penyiksaan diri, yang menyakitkan, tidak mulia, tidak bermanfaat. Tanpa berbelok ke arah salah satu dari ekstrim-ekstrim ini, Sang Tathāgata telah membangkitkan jalan tengah, yang memunculkan penglihatan, yang memunculkan pengetahuan, yang menuntun menuju kedamaian, menuju pengetahuan langsung, menuju pencerahan, menuju Nibbāna.

“Dan apakah, para bhikkhu, jalan tengah yang dibangkitkan oleh Sang Tathāgata, yang memunculkan penglihatan ... yang menuntun menuju Nibbāna? Adalah Jalan Mulia Berunsur Delapan ini; yaitu, pandangan benar, kehendak benar, ucapan benar, perbuatan benar, penghidupan benar, usaha benar, perhatian benar, konsentrasi benar. Ini, para bhikkhu, adalah jalan tengah yang dibangkitkan oleh Sang Tathāgata, yang memunculkan penglihatan, yang memunculkan pengetahuan, yang menuntun menuju kedamaian, menuju pengetahuan langsung, menuju pencerahan, menuju Nibbāna.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 04 March 2013, 06:28:43 PM
:)) Kirain selama ini jalan tengah tu ga bole terlalu fanatik/ekstrim spt dawai gitar hehe...
jalan kiri biasanya diintepretasikan sbg jalan penyiksaan diri, kalau jalan kanan sbg pemuasan nafsu indria..
jalan tengah menghindari kedua ekstrim tersebut, jadi sebenarnya benar-benar aja kok... ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 04 March 2013, 07:06:08 PM
:)) Kirain selama ini jalan tengah tu ga bole terlalu fanatik/ekstrim spt dawai gitar hehe...

Tentang perumpamaan tali gitar/kecapi terdapat dalam AN 6.55 Sona Sutta di mana Sang Buddha memberikan nasehat kepada bhikkhu Sona Kolivasa: jika tali kecapi ditarik terlalu kencang, talinya akan putus dan tidak bisa menghasilkan suara; jika tali kecapi ditarik terlalu longgar, tidak akan terdengar suara apa pun. Namun kecapi yang ditarik dengan tidak terlalu kencang dan tidak terlalu longgar serta dengan petikan yang tepat, barulah suara yang merdu akan dihasilkan.

Quote
AN 6.55
Sona Sutta: About Sona


translated from the Pali by
Thanissaro Bhikkhu

I have heard that on one occasion the Blessed One was staying near Rajagaha, on Vulture Peak Mountain. And on that occasion Ven. Sona was staying near Rajagaha in the Cool Wood. Then, as Ven. Sona was meditating in seclusion [after doing walking meditation until the skin of his soles was split & bleeding], this train of thought arose in his awareness: "Of the Blessed One's disciples who have aroused their persistence, I am one, but my mind is not released from the fermentations through lack of clinging/sustenance. Now, my family has enough wealth that it would be possible to enjoy wealth & make merit. What if I were to disavow the training, return to the lower life, enjoy wealth, & make merit?"

Then the Blessed One, as soon as he perceived with his awareness the train of thought in Ven. Sona's awareness — as a strong man might stretch out his bent arm or bend his outstretched arm — disappeared from Vulture Peak Mountain, appeared in the Cool Wood right in front of Ven. Sona, and sat down on a prepared seat. Ven. Sona, after bowing down to the Blessed One, sat to one side. As he was sitting there, the Blessed One said to him, "Just now, as you were meditating in seclusion, didn't this train of thought appear to your awareness: 'Of the Blessed One's disciples who have aroused their persistence, I am one, but my mind is not released from the fermentations... What if I were to disavow the training, return to the lower life, enjoy wealth, & make merit?'"

"Yes, lord."

"Now what do you think, Sona. Before, when you were a house-dweller, were you skilled at playing the vina?"

"Yes, lord."

"And what do you think: when the strings of your vina were too taut, was your vina in tune & playable?"

"No, lord."

"And what do you think: when the strings of your vina were too loose, was your vina in tune & playable?"

"No, lord."

"And what do you think: when the strings of your vina were neither too taut nor too loose, but tuned[1] to be right on pitch, was your vina in tune & playable?"

"Yes, lord."

"In the same way, Sona, over-aroused persistence leads to restlessness, overly slack persistence leads to laziness. Thus you should determine the right pitch for your persistence, attune[2]the pitch of the [five] faculties [to that], and there pick up your theme."

"Yes, lord," Ven. Sona answered the Blessed One. Then, having given this exhortation to Ven. Sona, the Blessed One — as a strong man might stretch out his bent arm or bend his outstretched arm — disappeared from the Cool Wood and appeared on Vulture Peak Mountain.

So after that, Ven. Sona determined the right pitch for his persistence, attuned the pitch of the [five] faculties [to that], and there picked up his theme. Dwelling alone, secluded, heedful, ardent, & resolute, he in no long time reached & remained in the supreme goal of the holy life for which clansmen rightly go forth from home into homelessness, knowing & realizing it for himself in the here & now. He knew: "Birth is ended, the holy life fulfilled, the task done. There is nothing further for the sake of this world." And thus Ven. Sona became another one of the arahants.

Selengkapnya ada di http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an06/an06.055.than.html (http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an06/an06.055.than.html)

Ini adalah pendekatan latihan yang tidak terlalu keras juga tidak terlalu lembut, namun Sang Buddha juga mengajarkan pendekatan latihan keras (dhutanga) bagi para bhikkhu yang mampu melakukannya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: urban888 on 05 March 2013, 12:17:15 PM
permisi

saya lg nyari kisah2 YM Saripputta(selain kisah YM Saripputta yg dipukul dr belakang)

ada yg punya kisah2 lain?

thx  ;)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dhammadinna on 05 March 2013, 12:24:49 PM
^ ^ ^ coba liat di sini:

http://dhammacitta.org/perpustakaan/tag/sariputta/ (http://dhammacitta.org/perpustakaan/tag/sariputta/)

ini hasil googling, saya juga belum baca..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 05 March 2013, 12:26:18 PM
permisi

saya lg nyari kisah2 YM Saripputta(selain kisah YM Saripputta yg dipukul dr belakang)

ada yg punya kisah2 lain?

thx  ;)

http://dhammacitta.org/perpustakaan/sariputta-i/ (http://dhammacitta.org/perpustakaan/sariputta-i/)

http://dhammacitta.org/perpustakaan/sariputta-ii/ (http://dhammacitta.org/perpustakaan/sariputta-ii/)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: urban888 on 05 March 2013, 12:30:09 PM
ok.....

tengkyu Cici Mel and Paman Indra  _/\_

semoga  kebaikan kalian bermanfaat bg all creauture ;)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: urban888 on 10 March 2013, 08:32:38 PM
kok negara Jepang sering dilanda gearthquake n tsunami ya? apakah ini kamma karena negara jepang pernah menjajah n terkenal dngn produk pornografinnya?

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 10 March 2013, 08:53:16 PM
kok negara Jepang sering dilanda gearthquake n tsunami ya? apakah ini kamma karena negara jepang pernah menjajah n terkenal dngn produk pornografinnya?

 _/\_
karena letaknya di atas Lingkaran Api Pasifik di pertemuan tiga lempeng tektonik yang menyebabkan jepang sering mengalami gempa dan letusan gunung api.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 10 March 2013, 09:05:50 PM
kok negara Jepang sering dilanda gearthquake n tsunami ya? apakah ini kamma karena negara jepang pernah menjajah n terkenal dngn produk pornografinnya?

 _/\_

Baca DN 16 Mahaparinibbana Sutta di mana Sang Buddha menyatakan 8 sebab gempa bumi:

Quote
3.13. ‘Ānanda, ada delapan alasan, delapan penyebab terjadinya gempa bumi dahsyat. Bumi ini terletak di atas air, air di atas angin, angin di atas ruang. Dan ketika angin kencang berhembus, hal ini akan mengaduk air, dan karena air teraduk, bumi bergetar. Ini [108] adalah alasan pertama.’

3.14. ‘Ke dua, ada petapa atau Brāhmaṇa yang telah mengembangkan kekuatan batin, atau dewa yang sakti dan berkuasa yang kesadaran-tanah-nya lemah dan kesadaran-air-nya tidak terukur,[42] dan ia membuat bumi ini bergoyang dan bergetar dan berguncang keras. Ini adalah alasan ke dua.’

3.15. ‘Kemudian, ketika seorang Bodhisatta turun dari surga Tusita, penuh perhatian dan berkesadaran jernih, dan masuk ke dalam rahim ibu-Nya, kemudian bumi ini bergoyang dan bergetar dan berguncang keras. Ini adalah alasan ke tiga.’

3.16. ‘Kemudian, ketika seorang Bodhisatta keluar dari rahim ibu-Nya, penuh perhatian dan berkesadaran jernih, kemudian bumi ini bergoyang dan bergetar dan berguncang keras. Ini adalah alasan ke empat.’

3.17. ‘Kemudian, ketika Tathāgata mencapai penerangan sempurna yang tanpa bandingnya, kemudian bumi ini bergoyang dan bergetar dan berguncang keras. Ini adalah alasan ke lima.’

3.18. ‘Kemudian, ketika Tathāgata memutar Roda Dhamma, kemudian bumi ini bergoyang dan bergetar dan berguncang keras. Ini adalah alasan ke enam.’

3.19. ‘Kemudian, ketika Tathāgata, dengan penuh perhatian, dan dengan kesadaran jernih, melepaskan prinsip-kehidupan, kemudian bumi ini bergoyang dan bergetar dan berguncang keras. Ini adalah alasan ke tujuh.’

3.20. ‘Kemudian, ketika Tathāgata [109] mencapai unsur Nibbāna tanpa sisa,[43] kemudian bumi ini bergoyang dan bergetar dan berguncang keras. Ini adalah alasan ke delapan. Semua ini, Ānanda, adalah delapan alasan, delapan penyebab bagi terjadinya gempa bumi dahsyat.’

Sebab pertama merupakan sebab alamiah terjadinya gempa bumi (dalam bahasa ilmiah iptek sekarang karena adanya pergeseran lempeng bumi), sebab kedua karena kekuatn batin seorang pertapa, sebab ketiga dan terakhir karena kemunculan seorang Bodhisatta/Buddha (yang tidak mungkin terjadi lagi saat ini).

Kalau merujuk pada sutta di atas, kemungkinan besar sebab gempa bumi (dan tsunami) yang sering terjadi di Jepang memang karena faktor alam. Seperti yang telah kita ketahui, kepulauan Jepang terletak di antara pertemuan lempeng Asia dan lempeng Pasifik sehingga merupakan jalur gempa tektonik yang aktif. Jadi, tidak ada hubungannya dengan kamma yang dilakukan orang-orang Jepang.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: gryn tea on 10 March 2013, 09:17:34 PM
Baca DN 16 Mahaparinibbana Sutta di mana Sang Buddha menyatakan 8 sebab gempa bumi:

Sebab pertama merupakan sebab alamiah terjadinya gempa bumi (dalam bahasa ilmiah iptek sekarang karena adanya pergeseran lempeng bumi), sebab kedua karena kekuatn batin seorang pertapa, sebab ketiga dan terakhir karena kemunculan seorang Bodhisatta/Buddha (yang tidak mungkin terjadi lagi saat ini).

Kalau merujuk pada sutta di atas, kemungkinan besar sebab gempa bumi (dan tsunami) yang sering terjadi di Jepang memang karena faktor alam. Seperti yang telah kita ketahui, kepulauan Jepang terletak di antara pertemuan lempeng Asia dan lempeng Pasifik sehingga merupakan jalur gempa tektonik yang aktif. Jadi, tidak ada hubungannya dengan kamma yang dilakukan orang-orang Jepang.

jawban yg bgus n baik neh,,, lgkp dgn kisah di sutta,, kerennn , apalg baca yg Boddhisatva itu
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 10 March 2013, 09:51:17 PM
Baca DN 16 Mahaparinibbana Sutta di mana Sang Buddha menyatakan 8 sebab gempa bumi:

Sebab pertama merupakan sebab alamiah terjadinya gempa bumi (dalam bahasa ilmiah iptek sekarang karena adanya pergeseran lempeng bumi), sebab kedua karena kekuatn batin seorang pertapa, sebab ketiga dan terakhir karena kemunculan seorang Bodhisatta/Buddha (yang tidak mungkin terjadi lagi saat ini).

Kalau merujuk pada sutta di atas, kemungkinan besar sebab gempa bumi (dan tsunami) yang sering terjadi di Jepang memang karena faktor alam. Seperti yang telah kita ketahui, kepulauan Jepang terletak di antara pertemuan lempeng Asia dan lempeng Pasifik sehingga merupakan jalur gempa tektonik yang aktif. Jadi, tidak ada hubungannya dengan kamma yang dilakukan orang-orang Jepang.

Ralat:
Yang di-bold seharusnya "sampai dengan"
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 10 March 2013, 11:41:43 PM
kok negara Jepang sering dilanda gearthquake n tsunami ya? apakah ini kamma karena negara jepang pernah menjajah n terkenal dngn produk pornografinnya?

 _/\_
bagaimana pula sebuah negara bisa kena karma? :hammer:
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: urban888 on 11 March 2013, 07:49:21 AM
bagaimana pula sebuah negara bisa kena karma? :hammer:


KORELASI ANTARA ENERGI KARMA DENGAN BENCANA ALAM


Menurut agama Buddha, perbuatan ( karma ) negative yang serupa yang dilakukan banyak orang dalam frekuensi dan internsitas yang tinggi akan menghasilkan karma kolektif yang cukup kuat untuk menghasilkan bencana alam.

Berdasarkan ajaran-ajaran yang merujuk pada Lankavatara-sutra, Avatamsaka-sutra, dan Surangama-sutra, energi karma memicu aktivasi salah satu dari keempat unsure penyusun alam-semesta : tanah, air, api, dan angin, tergantung jenis karma kolektif kolektif yang dilakukan.

Kebencian, kemarahan, dan seks yang berlebihan berkaitan dengan unsure api yang bersifat panas.

Nafsu keinginan, keserakahan, dan kemelekatan berkaitan dengan unsure air yang bersifat menggapai – itulah sebabnya ada cairan di mulut saat memikirkan makanan lezat, cairan / lender di organ seks saat berfantasi adu-asmara dengan kekasih-pujaan-hati, cairan di mata saat memikirkan peristiwa yang penuh nostalgia.

Energi pikiran yang dilahirkan dari keangkuhan, penindasan dan perlakuan semena-mena, berkaitan dengan unsure padat yang bersifat menghantam, menubruk, menabrak. Dalam tindakan penindasan, bila terdapat juga unsure ketidakadilan yang sangat dominant, maka akan mengaktifkan energi gesekan yang menyebabkan gempa-bumi.

Energi pikiran dari pandangan-salah yang keliru dan menyesatkan yang bertolak-belakang dengan realitas-fenomena yang sesungguhnya, sehingga terjadi aktivitas “gerakan”, dan karenanya berkaitan dengan unsure angina. Dari keempat unsure, unsure angin yang terhalus, sesuai dengan energi dari pandangan terbalik yang paling halus tak kentara.




Karma-Kolektif: Kebencian, kemarahan, seks yang berlebihan
   
unsur yg terkait: Api
   
jenis bencana: Gunung berapi meletus, kebakaran hutan, cuaca panas, musim kemarau panjang, pemanasan global.





Karma-Kolektif:Nafsu keinginan, keserakahan, kemelekatan
   
unsur yg terkait:Air
   
jenis bencana:Banjir, permukaan air laut naik secara global,badai hujan, musim hukan yang terlalu panjang, air laut balik ke air sungai.





Karma-Kolektif:Penindasan dan perlakuan semena-mena
   
unsur yg terkait:Tanah
   
jenis bencana:Tubrukan, tabrakan; bila ketidakadilan sangat dominant, terjadi gesekan, sehingga mengakibatkan gempa-bumi.





Karma-Kolektif:Pandangan-salah, keliru, menyesatkan, tidak sesuai realitas / hakekat
   
unsur yg terkait:Angin
   
jenis bencana:Angin topan, tornado, dan berbagai bentuk badai-angin.





sebelumnya sy pikir Jepang sering gempa karena di masa lampau sebagian orang2nya menjadi penjajah yg semena2 sehingga manghasilkan kamma yg berhubungan dgn unsur tanah.......cmiiw  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: morpheus on 11 March 2013, 09:19:27 AM
nafsu keinginan, kemarahan, kebencian dan nafsu seks ada di setiap manusia (unenlightened).
karena jepang memproduksi banyak bokep bukan berarti nafsu seks di jepang lebih banyak atau lebih tinggi secara kolektif.

imo, secara kultural orang jepang banyak mensuppress atau mengekang emosi dan mentabukan seks ditambah pola hidup sibuk dan stress tinggi, maka ledakannya muncul keluar dalam bentuk fantasi dan pemikiran yang aneh2 sebagai pelampiasannya.

kalo mau googling data dari internet mengenai top 10 berbau seks:
Quote
PERCENTAGE OF ADULTS HAVING SEX AT LEAST ONCE A WEEK
Greece 87%
Brazil     82%
Russia   80%
China     78%
Italy       76%
Poland  76%
Malaysia 74%
Switzerland 72%
Spain     72%
Mexico 71%

Top 10 Most Sexually Satisfied Countries
Nigeria 67%
Mexico 63%
India 61%
Poland 54%
Greece 51%
Holland 50%
South Africa 50%
Spain 49%
Canada 48%
USA 48%
Sadly, Japan ranked last with only 15%.

Which Countries Have Sex First?
HERE’S THE TOP TEN BY AGE IN YEARS:
Iceland:    15.6
Denmark: 16.1
Sweden:    16.2
Finland:    16.5
Norway:    16.5
Israel:        16.7
Portugal:   16.9
Bulgaria:   16.9
Chile:          17.2
Belgium:    17.2
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: bluppy on 11 March 2013, 09:55:24 AM
sebelumnya sy pikir Jepang sering gempa karena di masa lampau sebagian orang2nya menjadi penjajah yg semena2 sehingga manghasilkan kamma yg berhubungan dgn unsur tanah.......cmiiw  _/\_



apakah anda hanya mempertimbangkan sejarah jepang dari 50-100 tahun terakhir?

jika dilihat dari ruang lingkup yg lebih luas
sejarah jepang sudah ribuan tahun
http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Japan
dan dari ribuan tahun itu,
kira2 mungkin puluhan tahun jepang menjajah negara lain

dan alasan yg lebih sederhana kenapa jepang sering gempa
adalah karena kepulauan jepang berada di persimpangan lempeng 3 benua
yg saling bergesekan satu sama lain
http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/asia/japan/8375788/Japan-earthquake-what-causes-them.html

dan penjajah lain seperti British empire, spanyol, portugal, dll
ditambah china, indonesia, mesir, dll juga punya sejarah "menjajah" daerah lain
seperti menguasai daerah lain dan meminta upeti
dan masih banyak jenis2 penjajahan lainnya

perbuatan ( karma ) negative yang serupa yang dilakukan banyak orang dalam frekuensi dan internsitas yang tinggi akan menghasilkan karma kolektif yang cukup kuat untuk menghasilkan bencana alam.

jika mengasumsikan adalah benar bahwa
setiap satu mahkluk terlahir kembali jutaan, miliaran, triliuan, tak terhitung jumlahnya
adalah sangat sulit, hampir mustahil menganalisa proses kammanya

lebih sulit lagi untuk menganalisa karma kolektif dari sekelompok mahkluk
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 11 March 2013, 02:29:44 PM

KORELASI ANTARA ENERGI KARMA DENGAN BENCANA ALAM


Menurut agama Buddha, perbuatan ( karma ) negative yang serupa yang dilakukan banyak orang dalam frekuensi dan internsitas yang tinggi akan menghasilkan karma kolektif yang cukup kuat untuk menghasilkan bencana alam.

Berdasarkan ajaran-ajaran yang merujuk pada Lankavatara-sutra, Avatamsaka-sutra, dan Surangama-sutra, energi karma memicu aktivasi salah satu dari keempat unsure penyusun alam-semesta : tanah, air, api, dan angin, tergantung jenis karma kolektif kolektif yang dilakukan.

Kebencian, kemarahan, dan seks yang berlebihan berkaitan dengan unsure api yang bersifat panas.

Nafsu keinginan, keserakahan, dan kemelekatan berkaitan dengan unsure air yang bersifat menggapai – itulah sebabnya ada cairan di mulut saat memikirkan makanan lezat, cairan / lender di organ seks saat berfantasi adu-asmara dengan kekasih-pujaan-hati, cairan di mata saat memikirkan peristiwa yang penuh nostalgia.

Energi pikiran yang dilahirkan dari keangkuhan, penindasan dan perlakuan semena-mena, berkaitan dengan unsure padat yang bersifat menghantam, menubruk, menabrak. Dalam tindakan penindasan, bila terdapat juga unsure ketidakadilan yang sangat dominant, maka akan mengaktifkan energi gesekan yang menyebabkan gempa-bumi.

Energi pikiran dari pandangan-salah yang keliru dan menyesatkan yang bertolak-belakang dengan realitas-fenomena yang sesungguhnya, sehingga terjadi aktivitas “gerakan”, dan karenanya berkaitan dengan unsure angina. Dari keempat unsure, unsure angin yang terhalus, sesuai dengan energi dari pandangan terbalik yang paling halus tak kentara.




Karma-Kolektif: Kebencian, kemarahan, seks yang berlebihan
   
unsur yg terkait: Api
   
jenis bencana: Gunung berapi meletus, kebakaran hutan, cuaca panas, musim kemarau panjang, pemanasan global.





Karma-Kolektif:Nafsu keinginan, keserakahan, kemelekatan
   
unsur yg terkait:Air
   
jenis bencana:Banjir, permukaan air laut naik secara global,badai hujan, musim hukan yang terlalu panjang, air laut balik ke air sungai.





Karma-Kolektif:Penindasan dan perlakuan semena-mena
   
unsur yg terkait:Tanah
   
jenis bencana:Tubrukan, tabrakan; bila ketidakadilan sangat dominant, terjadi gesekan, sehingga mengakibatkan gempa-bumi.





Karma-Kolektif:Pandangan-salah, keliru, menyesatkan, tidak sesuai realitas / hakekat
   
unsur yg terkait:Angin
   
jenis bencana:Angin topan, tornado, dan berbagai bentuk badai-angin.





sebelumnya sy pikir Jepang sering gempa karena di masa lampau sebagian orang2nya menjadi penjajah yg semena2 sehingga manghasilkan kamma yg berhubungan dgn unsur tanah.......cmiiw  _/\_

Konsep kamma kolektif memang ada dalam Buddhisme, namun dalam sutta Pali agak berbeda dengan yang disebutkan di atas. Coba perhatikan sutta berikut:

Quote
Anguttara Nikaya 4
70 (10) Tidak Baik <762>

“Para bhikkhu, ketika raja-raja tidak baik,<763> maka para pejabat kerajaan menjadi tidak baik. Ketika para pejabat kerajaan tidak baik, maka para brahmana dan perumah tangga menjadi tidak baik.<764> Ketika para brahmana dan perumah tangga menjadi tidak baik, maka para penduduk di pemukiman-pemukiman dan di pedalaman menjadi tidak baik. Ketika para penduduk di pemukiman-pemukiman dan di pedalaman tidak baik, maka matahari dan rembulan [75] berputar di luar jalurnya. Ketika matahari dan rembulan berputar di luar jalurnya, maka konstelasi dan bintang-bintang berputar di luar jalurnya. Ketika konstelasi dan bintang-bintang berputar di luar jalurnya, maka siang dan malam berjalan di luar waktunya … bulan-bulan dan dwimingguan berjalan di luar waktunya … musim-musim dan tahun-tahun berjalan di luar waktunya. Ketika musim-musim dan tahun-tahun berjalan di luar waktunya, maka angin bertiup di luar jalurnya dan secara acak. Ketika angin bertiup di luar jalurnya dan secara acak, maka para dewata menjadi marah. Ketika para dewata menjadi marah, maka hujan tidak turun dengan cukup. Ketika hujan tidak turun dengan cukup, pertanian menjadi masak dengan tidak teratur. Ketika orang-orang memakan hasil pertanian yang masak dengan tidak teratur, mereka menjadi pendek umur, buruk rupa, lemah, dan banyak penyakit.<765>

“Para bhikkhu, ketika raja-raja baik, maka para pejabat kerajaan menjadi baik. Ketika para pejabat kerajaan baik, maka para brahmana dan perumah tangga menjadi baik. Ketika para brahmana dan perumah tangga menjadi baik, maka para penduduk di pemukiman-pemukiman dan di pedalaman menjadi baik. Ketika para penduduk di pemukiman-pemukiman dan di pedalaman baik, maka matahari dan rembulan berputar sesuai jalurnya. Ketika matahari dan rembulan berputar sesuai jalurnya, maka konstelasi dan bintang-bintang berputar sesuai jalurnya. Ketika konstelasi dan bintang-bintang berputar sesuai jalurnya, maka siang dan malam berjalan sesuai waktunya … bulan-bulan dan dwimingguan berjalan sesuai waktunya … musim-musim dan tahun-tahun berjalan sesuai waktunya. Ketika musim-musim dan tahun-tahun berjalan sesuai waktunya, maka angin bertiup sesuai jalurnya dan dapat diandalkan. Ketika angin bertiup sesuai jalurnya dan dapat diandalkan, maka para dewata tidak menjadi marah. Ketika para dewata tidak menjadi marah, maka hujan turun dengan cukup. Ketika hujan turun dengan cukup, pertanian menjadi masak sesuai musimnya. Ketika orang-orang memakan hasil pertanian yang masak sesuai musimnya, mereka menjadi panjang umur, cantik, kuat, dan sehat.

   Ketika ternak sedang menyeberangi [suatu penyeberangan]
   Ketika sapi pemimpin berjalan berbelok-belok,
   Maka semua yang lainnya berjalan berbelok-belok
   Karena pemimpin mereka berjalan berbelok-belok.

   Demikian pula, di antara manusia,
   Ketika seseorang yang dianggap sebagai pemimpin
   Berperilaku tidak baik,
   Maka orang-orang lain juga melakukan demikian. [76]
   Seluruh kerajaan menjadi kecewa
   Jika rajanya tidak baik.

   Ketika ternak sedang menyeberangi [suatu penyeberangan]
   Ketika sapi pemimpin berjalan lurus,
   Maka semua yang lainnya berjalan lurus
   Karena pemimpin mereka berjalan lurus.

   Demikian pula, di antara manusia,
   Ketika seseorang yang dianggap sebagai pemimpin
   Berperilaku baik,
   Maka orang-orang lain juga melakukan demikian.
   Seluruh kerajaan bergembira
   Jika rajanya baik.

Dalam RAPB (Riwayat Agung Para Buddha/Buddhavamsa) dikisahkan penghancuran suku Sakya (genosida) oleh Raja Vidudabha yang dijelaskan sebagai akibat pada kehidupan lampau orang-orang Sakya telah melakukan suatu kejahatan bersama-sama (termasuk Sang Buddha sendiri juga terlibat dalam kejahatan bersama itu, namun Beliau dapat lolos karena kekuatan parami yang dikumpulkan-Nya sewaktu masih Bodhisatta).
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: lao.biao on 11 March 2013, 05:17:46 PM
Genosida juga termasuk matangnya karma kolektif ya? atau sebatas bencana alam saja?
Lalu karma apa yg ditanggung Raja Vidudabha yg mematangkan karma suku Sakya (dgn melakukan genosida) tsb?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: William_phang on 11 March 2013, 05:26:17 PM
Genosida juga termasuk matangnya karma kolektif ya? atau sebatas bencana alam saja?
Lalu karma apa yg ditanggung Raja Vidudabha yg mematangkan karma suku Sakya (dgn melakukan genosida) tsb?

Setelah penyerangan tsb, raja Vidudabha mengalami bencana, mereka ketika berkemah di lembah, pasukannya dan Raja terhanyut oleh air bah....

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 11 March 2013, 06:35:12 PM
Genosida juga termasuk matangnya karma kolektif ya? atau sebatas bencana alam saja?

Kalo kasus genosida suku Sakya menurut RAPB ya, itu kamma kolektif, tetapi kayaknya hal ini tidak bisa digeneralisasi bahwa semua genosida karena kamma kolektif masa lampau yang berbuah sebab jalannya hukum kamma tidak seorang pun dapat mengetahui secara pasti, kecuali seorang Samma Sambuddha.

Kalo bencana alam sebagai akibat kamma kolektif, juga tidak semua bencana alam. Dalam AN 4.70 di atas, hanya dikatakan bahwa akibatnya berupa ketidaksesuaian musim yang menyebabkan hasil pertanian yang tidak berkualitas sehingga orang-orang menjadi berumur pendek, buruk rupa, lemah dan penyakitan.

Quote
Lalu karma apa yg ditanggung Raja Vidudabha yg mematangkan karma suku Sakya (dgn melakukan genosida) tsb?

Sudah dijawab sdr. William Phang di atas, selengkapnya bisa dibaca sendiri di RAPB....
Title: Pertanyaan saya sangat mendalam,mohon penjelasannya..
Post by: Boenfukliem on 12 April 2013, 04:23:33 PM
sebelum saya mengajukan pertanyaan,salam nammo omi to hut kepada semuanya..semoga kita berbahagia semua.
saya david saya ingin bertanya banyak hal,yang sangat sulit saya mengerti
1.saya terlahir dari keluarga yang bisa lok thung,dimana kakek saya bisa,dan papa saya juga bisa,tetapi papa dan kakek saya adalah mertua dan menantu,dari sini saya kadang bertanya?apa semua ada hubungan dengan pertanyaan saya selanjutnya dan apa jawabannya?
2.sejak kelas 6 sd,saya mengalami banyak hal aneh..berupa mimpi,tetapi seperti nyata,adapun mimpi itu adalah
- saya pernah mimpi buddha berbadan gemuk,kepala botak,dan tertawa (mungkin maitreya),dia pernah bilang saya adalah naga
-saya mimpi raja langit,raja akhirat,buddha chikung,bahkan juru selamat umat kr****n yaitu yesus,di alam surga berlapis emas,dan buddha maitreya lebih dr 5x
-sejak peristiwa itu,saya mengalami ke anehan,setiap kali saya bermimpi dimana kondisi saya dalam mimpi berjubah putih,pasti mimpi itu jadi nyata,dan belakangan ini apa yang saya ucapkan sering jadi nyata..padahal saya tidak bisa lihat masa depan,mengapa bisa begini?
3.disaat saya masih kecil papa saya katanya bermimpi melihat batu api masuk ke kepala saya sampai ke seluruh tubuh saya,dan papa saya baru cerita saat saya usia 23thn..dan saat papa saya pergi dr dunia ini,tidak lama kakek saya pun pergi,dan teman papa saya sekaligus yang bantu lokthung,bercerita bahwa ada shin fut masuk ke badan saya,berupa batu api..katanya itu bukan mimpi..
4.sejak itu saya cari tahu,kemana mana,tapi tidak ada yg bisa menjawab,cuma ada 1 orang yang bisa menjawab,katanya saya berjodoh dengan buddha,dan dia suruh saya puasa tdk makan selama 40 hari,dan setiap malam melafalkan namo omi to hut sebanyak 1000x
5.saya mencari di internet mengenai naga,ternyata katanya jaman dulu ada titisan naga,naik dr sebuah danau berubah menjadi batu api
jadi dr semua pernyataan saya di atas ada beberapa pertanyaan:
1.kata teman saya,kalau di kasih mimpi,katanya saya berdosa,jadi harus bertobat,alias mereka mengingatkan saya,apa itu betul?
2.seandainya saya tiba2 bicara,dan terjadi nyata..padahal saya tidak menyumpahinya,apa itu berdosa?
3.sejak pristiwa itu,saya melihat khdpn beragama ini hanya kamuflase,alias akting2an,ngak setulus masa lalu..jadi setiap saya melihat kebohongan mereka,saya hanya bisa tertawa,apa itu dosa?
4.saya disuruh orang berpuasa,cuma saya tidak lengkap mendapat informasinya..puasa seperti apa?sehari tdk makan saja saya sudah gemetaran,gimana yang dia maksud,sementara saya sudah tdk ketemu dia..apa maksudnya?dan seandainya tdk saya lakukan apa yang terjadi?
5.ada suatu hari,teman saya bilang,dia melihat saya,ditengah malam,badan saya bercahaya?,dan dia ketakutan,katanya saya besar sekali..saya jadi bingung?.
6.seandainya saya dapat mimpi,saya perlu ceritakan ke orang lain atau tidak mimpi itu?misalnya saya mimpi ada orang mau di bunuh,kalau saya ceritakan ke dia,mngkn dia panjang umur..tapi banyak orang bilang,kalau saya cerita,saya melangkahi tuhan,jd berdosa...jadi harus gimana?
adakah diantara saudara sedharma yang mempunyai buku tri pitaka?yang sudah tidak di baca?bolehkah saya meminjamnya?..saya ingin baca,sebab punya saya dulu belum sempat dibaca,dan hilang entah kemana..trima kasih,,mohon penjelasannya..
Title: Re: Pertanyaan saya sangat mendalam,mohon penjelasannya..
Post by: sanjiva on 13 April 2013, 05:40:44 AM
Spoiler: ShowHide
sebelum saya mengajukan pertanyaan,salam nammo omi to hut kepada semuanya..semoga kita berbahagia semua.
saya david saya ingin bertanya banyak hal,yang sangat sulit saya mengerti
1.saya terlahir dari keluarga yang bisa lok thung,dimana kakek saya bisa,dan papa saya juga bisa,tetapi papa dan kakek saya adalah mertua dan menantu,dari sini saya kadang bertanya?apa semua ada hubungan dengan pertanyaan saya selanjutnya dan apa jawabannya?
2.sejak kelas 6 sd,saya mengalami banyak hal aneh..berupa mimpi,tetapi seperti nyata,adapun mimpi itu adalah
- saya pernah mimpi buddha berbadan gemuk,kepala botak,dan tertawa (mungkin maitreya),dia pernah bilang saya adalah naga
-saya mimpi raja langit,raja akhirat,buddha chikung,bahkan juru selamat umat kr****n yaitu yesus,di alam surga berlapis emas,dan buddha maitreya lebih dr 5x
-sejak peristiwa itu,saya mengalami ke anehan,setiap kali saya bermimpi dimana kondisi saya dalam mimpi berjubah putih,pasti mimpi itu jadi nyata,dan belakangan ini apa yang saya ucapkan sering jadi nyata..padahal saya tidak bisa lihat masa depan,mengapa bisa begini?
3.disaat saya masih kecil papa saya katanya bermimpi melihat batu api masuk ke kepala saya sampai ke seluruh tubuh saya,dan papa saya baru cerita saat saya usia 23thn..dan saat papa saya pergi dr dunia ini,tidak lama kakek saya pun pergi,dan teman papa saya sekaligus yang bantu lokthung,bercerita bahwa ada shin fut masuk ke badan saya,berupa batu api..katanya itu bukan mimpi..
4.sejak itu saya cari tahu,kemana mana,tapi tidak ada yg bisa menjawab,cuma ada 1 orang yang bisa menjawab,katanya saya berjodoh dengan buddha,dan dia suruh saya puasa tdk makan selama 40 hari,dan setiap malam melafalkan namo omi to hut sebanyak 1000x
5.saya mencari di internet mengenai naga,ternyata katanya jaman dulu ada titisan naga,naik dr sebuah danau berubah menjadi batu api

jadi dr semua pernyataan saya di atas ada beberapa pertanyaan:
1.kata teman saya,kalau di kasih mimpi,katanya saya berdosa,jadi harus bertobat,alias mereka mengingatkan saya,apa itu betul?
2.seandainya saya tiba2 bicara,dan terjadi nyata..padahal saya tidak menyumpahinya,apa itu berdosa?
3.sejak pristiwa itu,saya melihat khdpn beragama ini hanya kamuflase,alias akting2an,ngak setulus masa lalu..jadi setiap saya melihat kebohongan mereka,saya hanya bisa tertawa,apa itu dosa?
4.saya disuruh orang berpuasa,cuma saya tidak lengkap mendapat informasinya..puasa seperti apa?sehari tdk makan saja saya sudah gemetaran,gimana yang dia maksud,sementara saya sudah tdk ketemu dia..apa maksudnya?dan seandainya tdk saya lakukan apa yang terjadi?
5.ada suatu hari,teman saya bilang,dia melihat saya,ditengah malam,badan saya bercahaya?,dan dia ketakutan,katanya saya besar sekali..saya jadi bingung?.
6.seandainya saya dapat mimpi,saya perlu ceritakan ke orang lain atau tidak mimpi itu?misalnya saya mimpi ada orang mau di bunuh,kalau saya ceritakan ke dia,mngkn dia panjang umur..tapi banyak orang bilang,kalau saya cerita,saya melangkahi tuhan,jd berdosa...jadi harus gimana?

1. Tidak betul.
2. Tidak berdosa.  Itu karma mereka sendiri.
3. Bukan dosa.
4. Untuk puasa, lebih baik anda menjalankan attasila, tidak makan setelah tengah hari. Jadi maksimal makan 2X sehari. Tapi minum tetap diperbolehkan sepanjang hari.
5. Dia bermimpi atau tidak?  Pada saat kejadian anda sedang apa dan berada di mana?
6. Ini resiko mereka yg 'bisa melihat' kejadian yang akan terjadi.  Ada yg berpendapat kalau sering membuka hal semacam ini justru akan membuat yg mengungkapkannya menjadi pendek umur. Tapi gw sendiri tidak tahu alasannya dan dasarnya apa.  Lebih baik menahan diri anda sendiri tidak sembarangan bicara ke orang lain. Kalau benar terjadi mungkin tidak apa2, kalau tidak benar terjadi maka anda sudah menakuti orang, dan juga bisa saja disalahkan orang lain.

Quote
adakah diantara saudara sedharma yang mempunyai buku tri pitaka?yang sudah tidak di baca?bolehkah saya meminjamnya?..saya ingin baca,sebab punya saya dulu belum sempat dibaca,dan hilang entah kemana..trima kasih,,mohon penjelasannya..
Tripitaka yg lengkap bisa sampai satu lemari banyaknya. Lebih baik anda membaca dulu buku dasar2 agama Buddha, di DC banyak dan bisa didonload gratis di sini http://dhammacitta.org/perpustakaan/ (http://dhammacitta.org/perpustakaan/)

Pelajari juga tentang hukum karma di http://dhammacitta.org/perpustakaan/tag/kamma/ (http://dhammacitta.org/perpustakaan/tag/kamma/)

 _/\_
Title: Re: Pertanyaan saya sangat mendalam,mohon penjelasannya..
Post by: Chinpoko on 13 April 2013, 07:09:26 AM
sebelum saya mengajukan pertanyaan,salam nammo omi to hut kepada semuanya..semoga kita berbahagia semua.
saya david saya ingin bertanya banyak hal,yang sangat sulit saya mengerti
1.saya terlahir dari keluarga yang bisa lok thung,dimana kakek saya bisa,dan papa saya juga bisa,tetapi papa dan kakek saya adalah mertua dan menantu,dari sini saya kadang bertanya?apa semua ada hubungan dengan pertanyaan saya selanjutnya dan apa jawabannya?
2.sejak kelas 6 sd,saya mengalami banyak hal aneh..berupa mimpi,tetapi seperti nyata,adapun mimpi itu adalah
- saya pernah mimpi buddha berbadan gemuk,kepala botak,dan tertawa (mungkin maitreya),dia pernah bilang saya adalah naga
-saya mimpi raja langit,raja akhirat,buddha chikung,bahkan juru selamat umat kr****n yaitu yesus,di alam surga berlapis emas,dan buddha maitreya lebih dr 5x
-sejak peristiwa itu,saya mengalami ke anehan,setiap kali saya bermimpi dimana kondisi saya dalam mimpi berjubah putih,pasti mimpi itu jadi nyata,dan belakangan ini apa yang saya ucapkan sering jadi nyata..padahal saya tidak bisa lihat masa depan,mengapa bisa begini?
3.disaat saya masih kecil papa saya katanya bermimpi melihat batu api masuk ke kepala saya sampai ke seluruh tubuh saya,dan papa saya baru cerita saat saya usia 23thn..dan saat papa saya pergi dr dunia ini,tidak lama kakek saya pun pergi,dan teman papa saya sekaligus yang bantu lokthung,bercerita bahwa ada shin fut masuk ke badan saya,berupa batu api..katanya itu bukan mimpi..
4.sejak itu saya cari tahu,kemana mana,tapi tidak ada yg bisa menjawab,cuma ada 1 orang yang bisa menjawab,katanya saya berjodoh dengan buddha,dan dia suruh saya puasa tdk makan selama 40 hari,dan setiap malam melafalkan namo omi to hut sebanyak 1000x
5.saya mencari di internet mengenai naga,ternyata katanya jaman dulu ada titisan naga,naik dr sebuah danau berubah menjadi batu api
jadi dr semua pernyataan saya di atas ada beberapa pertanyaan:
1.kata teman saya,kalau di kasih mimpi,katanya saya berdosa,jadi harus bertobat,alias mereka mengingatkan saya,apa itu betul?
2.seandainya saya tiba2 bicara,dan terjadi nyata..padahal saya tidak menyumpahinya,apa itu berdosa?
3.sejak pristiwa itu,saya melihat khdpn beragama ini hanya kamuflase,alias akting2an,ngak setulus masa lalu..jadi setiap saya melihat kebohongan mereka,saya hanya bisa tertawa,apa itu dosa?
4.saya disuruh orang berpuasa,cuma saya tidak lengkap mendapat informasinya..puasa seperti apa?sehari tdk makan saja saya sudah gemetaran,gimana yang dia maksud,sementara saya sudah tdk ketemu dia..apa maksudnya?dan seandainya tdk saya lakukan apa yang terjadi?
5.ada suatu hari,teman saya bilang,dia melihat saya,ditengah malam,badan saya bercahaya?,dan dia ketakutan,katanya saya besar sekali..saya jadi bingung?.
6.seandainya saya dapat mimpi,saya perlu ceritakan ke orang lain atau tidak mimpi itu?misalnya saya mimpi ada orang mau di bunuh,kalau saya ceritakan ke dia,mngkn dia panjang umur..tapi banyak orang bilang,kalau saya cerita,saya melangkahi tuhan,jd berdosa...jadi harus gimana?
adakah diantara saudara sedharma yang mempunyai buku tri pitaka?yang sudah tidak di baca?bolehkah saya meminjamnya?..saya ingin baca,sebab punya saya dulu belum sempat dibaca,dan hilang entah kemana..trima kasih,,mohon penjelasannya..


1.sama sekali bukan bro perlu meluruskan pandangan bro ttg arti mimpi

2.apa yg bro ucapkan menjadi nyata adalah hasil gaya tarik menarik pikiran terhadap semesta yg menjadi sebuah afirmasi....so control ur mind

3.disebut dosa bukan...namun hal tersebut tergolong pikiran yg kurang baik(berlawanan dgn mudita)

4. tidak perlu puasa mutih atau puasa penyiksaan diri....yg terpenting adalah bro menjalankan  Eightfold Path scr baik n benar

5. cb bro konfirmasi ke teman bro... pd saat ia melihat bro...ia sedang melek atau tidur berjalan?....teman bro memiliki rabun jauh/lupa memakai kacamatanya?.....tus di mana lokasi n kapan ia melihat bro?.....apakah ukuran tinggi asli badan bro lbh dr 2m?.....apakah pada saat bertemu bro menggunakan bahan pakaian yg mengandung fosfor?....... mohon penggambaran secara detail mengenai sikon saat itu

6. tidak ada salahnya jika bro menceritakan mimpi bro ke orang lain toh belum 100% akan terjadi....hal tersebut sama sekali tdk melangkahi tuhan......boro2 dilangkahi......tuhannya sj dilihat tak terlihat....so gimana bs dilangkahi

untuk tripitaka coba bro izin utk pinjam di vihara2 setempat
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 16 April 2013, 08:41:22 AM
mmm, saya ada yang mau ditanyakan.. sepertinya lewat thread ini saja ya..
begini, kan saya ingin mulai mencoba menjalankan PancaSila Buddhis..
karena saya non Buddhis, apa langsung saja membaca niat PancaSila nya dalam hati atau bagaimana?
apa sebelum membaca PancaSila, mesti membaca Trisarana terlebih dulu dalam hati?

terima kasih..  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 16 April 2013, 09:05:24 AM
mmm, saya ada yang mau ditanyakan.. sepertinya lewat thread ini saja ya..
begini, kan saya ingin mulai mencoba menjalankan PancaSila Buddhis..
karena saya non Buddhis, apa langsung saja membaca niat PancaSila nya dalam hati atau bagaimana?
apa sebelum membaca PancaSila, mesti membaca Trisarana terlebih dulu dalam hati?

terima kasih..  _/\_

kalau berniat menjalankan, langsung aja jalankan, tanpa melakukan ritual baca ini itu dulu juga bisa dan sah kok.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: William_phang on 16 April 2013, 09:09:02 AM
mmm, saya ada yang mau ditanyakan.. sepertinya lewat thread ini saja ya..
begini, kan saya ingin mulai mencoba menjalankan PancaSila Buddhis..
karena saya non Buddhis, apa langsung saja membaca niat PancaSila nya dalam hati atau bagaimana?
apa sebelum membaca PancaSila, mesti membaca Trisarana terlebih dulu dalam hati?

terima kasih..  _/\_

Kalo secara ritual saya kurang tau bagaimana... kalo mnrt saya menjalankan 5 sila tanpa perlu upacara, ya dalam kehidupan setiap saat kita menjalankan 5 sila tsb.

5 sila yaitu:
1. Bertekad tidak melakukan pembunuhan makhluk hidup
2. bertekad untuk tidak mengambillan barang yg tidak diberikan
3. bertekad untuk tidak melakukan sexual misconduct.
4. bertekad untuk tidak berkata yg tidak benar
5. bertekad untuk tidak meminum/makanan yang melemahkan kesadaran.

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sanjiva on 16 April 2013, 09:10:13 AM
mmm, saya ada yang mau ditanyakan.. sepertinya lewat thread ini saja ya..
begini, kan saya ingin mulai mencoba menjalankan PancaSila Buddhis..
karena saya non Buddhis, apa langsung saja membaca niat PancaSila nya dalam hati atau bagaimana?
apa sebelum membaca PancaSila, mesti membaca Trisarana terlebih dulu dalam hati?

terima kasih..  _/\_

Pancasila buddhis bukan semacam 'sumpah mati' tapi lebih seperti semacam latihan, yaitu melatih diri menghindari membunuh, mengambil barang yg tidak diberikan, asusila, perkataan tidak benar, dan miras.

Bagaimana kalau melanggar?  Ya terus dilatih dari hari ke hari sampai seminimal mungkin melanggarnya.  Konon hanya mereka yang sudah mencapai tingkat kesucian sotapana dan seterusnya yang sudah sempurna pelaksanaan pancasilanya.

Apakah perlu membaca Pancasila dulu sebelum mulai?  Tidak perlu, tapi idealnya bila pas ke vihara dan ada bhikkhu bisa meminta tisarana dan sila, sebagai peneguhan tekad kita. Tradisi buddhis ini sudah berjalan sejak dulu.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 16 April 2013, 09:21:32 AM
at bro Indra, William, Sanjiva...

makasih atas jawaban-jawabannya...
maksudnya kan seperti puasa, mesti mengucap niat dulu..

tapi sudah cukup jelas jawaban dari bro Sanjiva..  ^:)^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 16 April 2013, 11:53:53 AM
siang...
mau tanya lagi..
mengenai PancaSila Buddhis..

cara pengucapan (pronounciation) nya yang benar bagaimana ya?

1. Pannatipatta veramani sikkhapadam samadiyami
    *pan-na-ti-pat-ta veramani sik-kha-pa-dam samadiyami* ? atau
    *panatipata veramani sikapadam samadiyami* ?
    (Aku bertekad akan melatih diri, menghindari pembunuhan makhluk hidup)

2. Adinnadana veramani sikkhapadam samadiyami
    *adin-nadana atau adinadana* ?
    (Aku bertekad akan melatih diri, menghindari pengambilan barang-barang milik orang lain yang tidak diberikan)

3. Kamesumicchacara veramani sikkhapadam samadiyami
    *Kamesumichakara atau kamesumichacara atau kamesumikhacara atau ...* ?
    (Aku bertekad akan melatih diri, menghindari perbuatan-perbuatan yang tidak suci)

4. Musavada veramani sikkhapadam samadiyami
    *musavada* ?
    (Aku bertekad untuk melatih diri, menghindari ucapan yang tidak benar)

5. Surameraya-majjhapammadatthana veramani sikkhapadam samadiyami
    *suramerayamajhapamadathana atau suramerayamaj-jha-pam-ma-dat-thana* ?
    (Aku bertekad untuk melatih diri, menghindari konsumsi makanan dan minuman yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran)

supaya gak salah pengucapan aja..
terima kasih..  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sanjiva on 16 April 2013, 12:30:33 PM
siang...
mau tanya lagi..
mengenai PancaSila Buddhis..

cara pengucapan (pronounciation) nya yang benar bagaimana ya?
Spoiler: ShowHide

1. Pannatipatta veramani sikkhapadam samadiyami
    *pan-na-ti-pat-ta veramani sik-kha-pa-dam samadiyami* ? atau
    *panatipata veramani sikapadam samadiyami* ?
    (Aku bertekad akan melatih diri, menghindari pembunuhan makhluk hidup)

2. Adinnadana veramani sikkhapadam samadiyami
    *adin-nadana atau adinadana* ?
    (Aku bertekad akan melatih diri, menghindari pengambilan barang-barang milik orang lain yang tidak diberikan)

3. Kamesumicchacara veramani sikkhapadam samadiyami
    *Kamesumichakara atau kamesumichacara atau kamesumikhacara atau ...* ?
    (Aku bertekad akan melatih diri, menghindari perbuatan-perbuatan yang tidak suci)

4. Musavada veramani sikkhapadam samadiyami
    *musavada* ?
    (Aku bertekad untuk melatih diri, menghindari ucapan yang tidak benar)

5. Surameraya-majjhapammadatthana veramani sikkhapadam samadiyami
    *suramerayamajhapamadathana atau suramerayamaj-jha-pam-ma-dat-thana* ?
    (Aku bertekad untuk melatih diri, menghindari konsumsi makanan dan minuman yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran)

supaya gak salah pengucapan aja..
terima kasih..  _/\_

Bacanya biasa aja sesuai kaidah umum.

Contoh: kata dhamma, di situ ada 2 huruf m, jadi bacanya dham-ma, bukan da-ma. Huruf h nya bunyi.

Buat yg belum tahu, beberapa yg penting diingat:
- v dibaca w
- m dan ṅ yg ada titik di atasnya dibaca ng
  contoh : saṅgha dibaca sang-gha.
- ň dibaca ny
  contoh: panna dibaca pany-nya

Lebih lengkapnya bisa dibaca di buku Paritta Suci (sampul biru) halaman xix.


BTW, supaya tidak  usah mengetik terima kasih lagi, boleh klik 'Thank You' di bagian kanan atas posting.
  ^-^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kamala on 16 April 2013, 12:33:47 PM
coba dengarkan video ini sista

[ Invalid YouTube link ]

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Piggy on 16 April 2013, 07:00:22 PM
Dari pada berdebat...

bilang aja kalau berani...
minggu ini bersama-sama ke gereja..
   minggu berikutnya ke wihara (dan seterusnya)..

supaya sama2 bisa memahamin lebih mendalam..

kalo bs seperti itu...bumi ini sudah jadi surga om jo......

wong bro2 diajak ke vihara........mendengar ttg agama lain saja para pendeta2 kristin dgn lantangnya langsung berkata:
Spoiler: ShowHide
"ajaran sesat!!!"  [spoiler]"antikris!!!" [spoiler]"kafir!!!"  :P
[/spoiler][/spoiler]
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 17 April 2013, 11:53:03 AM
di DC ada penjelasan mengenai tahun Buddhist ngga??
dimulainya itu sejak kelahiran Pangeran Siddharta atau sejak beliau menjadi Buddha?
ada bulan-bulan nya seperti Januari-Desember?
1 bulan berapa hari?
tadi searching sih belum nemu..
thx u..  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 17 April 2013, 03:06:38 PM
CMIIW, perhitungan tahun Buddhis dimulai sejak Wafatnya Sang Buddha..
perhitungannya hampir identik dengan perhitungan Kalender Lunar/Kalender Chinese,..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 18 April 2013, 08:05:47 AM
CMIIW, perhitungan tahun Buddhis dimulai sejak Wafatnya Sang Buddha..
perhitungannya hampir identik dengan perhitungan Kalender Lunar/Kalender Chinese,..

jadi bulan n tanggalnya sama seperti kalender Lunar..?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 18 April 2013, 09:26:04 AM
kk-kk, mau tanya...

Dhamma dan Dharma itu sama saja ya pengertiannya??  :-[

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: William_phang on 18 April 2013, 09:34:53 AM
kk-kk, mau tanya...

Dhamma dan Dharma itu sama saja ya pengertiannya??  :-[

 _/\_

dhamma = dharma seharusnya.. dhamma itu bahasa pali... dharma itu bahasa sanskerta.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: khiong on 20 April 2013, 07:46:57 AM
Tanya.
Siapapun yang membunuh,
Akan mendapatkan seorang pembunuh!
Siapapun yang merebut,
Akan menjumpai seorang perebut!
Siapapun yang mencaci maki,
Akan memperoleh cacian!
Jadi, sebagai akibat dari tindakannya sendiri,
Si pengganggu pada saatnya akan diganggu juga!
  ( Samyutta Nikaya I,85 )

tolong dijelasin dengan contoh kah. ^:)^  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 20 April 2013, 08:19:25 AM
Tanya.
Siapapun yang membunuh,
Akan mendapatkan seorang pembunuh!
Siapapun yang merebut,
Akan menjumpai seorang perebut!
Siapapun yang mencaci maki,
Akan memperoleh cacian!
Jadi, sebagai akibat dari tindakannya sendiri,
Si pengganggu pada saatnya akan diganggu juga!
  ( Samyutta Nikaya I,85 )

tolong dijelasin dengan contoh kah. ^:)^  _/\_

Quote from: Dari Samyutta Nikaya DCPress, Buku 1, hal 165

15 (5) Perang (2)
[84] (Pembukaan seperti pada §14:)
Dalam perang itu, Raja Pasenadi mengalahkan Raja Ajātasattu dan
menangkapnya hidup-hidup. Kemudian Raja Pasenadi berpikir:
“Walaupun Raja Ajātasattu dari Magadha telah melawanku sementara
aku tidak melawannya, namun ia tetap keponakanku. Biarlah aku
merampas semua pasukan gajahnya, semua pasukan berkudanya,
semua pasukan keretanya, dan semua prajurit infantrinya, dan
membiarkannya pergi tanpa memiliki apa pun kecuali hidupnya.”

Kemudian Raja Pasenadi merampas semua pasukan gajah Raja
Ajātasattu, semua pasukan berkudanya, semua pasukan keretanya, dan
semua prajurit infantrinya, dan membiarkannya pergi tanpa memiliki
apa pun kecuali hidupnya.

Kemudian, di pagi harinya, sejumlah bhikkhu merapikan jubah,
dan membawa mangkuk dan jubah mereka, memasuki Sāvatthī
untuk menerima dana makanan. Ketika mereka telah berjalan untuk
menerima dana makanan dan telah kembali dari menerima dana
makanan, setelah makan, mereka mendekati Sang Bhagavā, memberi
hormat kepada Beliau, duduk di satu sisi, dan melaporkan apa yang
telah terjadi.

Kemudian Sang Bhagavā, setelah memahami maknanya, pada
kesempatan itu mengucapkan syair-syair berikut ini:

405. “Seseorang akan terus merampas
Selama rampasan itu berguna baginya,
Tetapi ketika orang lain merampasnya,
Perampas dirampas.

406. “Si dungu berpikir keberuntungan berada di pihaknya
Selama kejahatannya belum masak,
Tetapi ketika kejahatan masak
Si dungu mengalami penderitaan.

407. “Pembunuh melahirkan pembunuh,
Seorang yang menaklukkan adalah seorang penakluk.
Penyiksa melahirkan siksaan,
Pemaki adalah seseorang yang memaki.
Demikianlah dengan membentangkan kamma
Si perampas dirampas.”

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 20 April 2013, 03:07:02 PM
mau tanya, buku PDF atau artikel PDF yang menjelaskan secara sangat detail mengnai Sila *lebih dari 5 sila* bisa cari dimana? judulnya apa?

yang penjabarannya seperti di buku 5 Aturan Moralitas Buddhis - Ronald Satya Surya..

saya ingin membaca lebih rinci mengenai aturan dan penjelasan sila 6 sampai 8..

thx u..  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 20 April 2013, 05:08:22 PM
jadi bulan n tanggalnya sama seperti kalender Lunar..?
iya, bulan dan tanggalnya sama... ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: morpheus on 20 April 2013, 08:40:53 PM
sekadar saran, daripada mempelajari garis2 batas sila butir demi butir, mending jalankan saja sesuai pengertian garis besarnya dan barengi dengan meditasi yang rutin... menurut saya begini lebih efektif dan lebih bermanfaat.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 20 April 2013, 08:53:52 PM
mau tanya, buku PDF atau artikel PDF yang menjelaskan secara sangat detail mengnai Sila *lebih dari 5 sila* bisa cari dimana? judulnya apa?

yang penjabarannya seperti di buku 5 Aturan Moralitas Buddhis - Ronald Satya Surya..

saya ingin membaca lebih rinci mengenai aturan dan penjelasan sila 6 sampai 8..

thx u..  _/\_
oh ia, saya rencana mau kasi yang d terjemahin ama wil. Tpi selalu lupa.  ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 20 April 2013, 09:43:01 PM
sekadar saran, daripada mempelajari garis2 batas sila butir demi butir, mending jalankan saja sesuai pengertian garis besarnya dan barengi dengan meditasi yang rutin... menurut saya begini lebih efektif dan lebih bermanfaat.

oh gittuu.. soalnya kan ternyata pengertian sila itu luas per point..  :)

 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 21 April 2013, 12:35:33 AM
oh ia, saya rencana mau kasi yang d terjemahin ama wil. Tpi selalu lupa.  ;D
c violet masuk ke grup (https://www.facebook.com/groups/AtthasilaSupportGroup/?fref=ts) aja.. ;D
downloadnya disana... ;)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 21 April 2013, 07:35:46 AM
c violet masuk ke grup (https://www.facebook.com/groups/AtthasilaSupportGroup/?fref=ts) aja.. ;D
downloadnya disana... ;)

iya, udah masuk n donlot.. thx u ya,, kk will..  :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 27 April 2013, 10:12:46 PM
kan dalam JMB8, terdapat Pencaharian Benar..
tentang cara cari uang yang benar..
salah satunya kan jangan menjual daging..

berarti kalau bekerja di Restoran Non Vegetarian termasuk tidak benar donk ya??  (http://dhammacitta.org/forum/Smileys/ym/sad.gif)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 28 April 2013, 07:36:11 AM
kan dalam JMB8, terdapat Pencaharian Benar..
tentang cara cari uang yang benar..
salah satunya kan jangan menjual daging..

berarti kalau bekerja di Restoran Non Vegetarian termasuk tidak benar donk ya??  (http://dhammacitta.org/forum/Smileys/ym/sad.gif)

“Lima perdagangan ini, O para bhikkhu, tidak boleh dilakukan oleh seorang umat awam: berdagang senjata, berdagang makhluk-makhluk hidup, berdagang daging, berdagang minuman memabukkan, berdagang racun.”
(AN 5:177; III 208)

Yang tidak boleh itu menjual makhluk hidup, bukan makhluk mati (baca: daging)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DeNova on 28 April 2013, 05:38:14 PM
“Lima perdagangan ini, O para bhikkhu, tidak boleh dilakukan oleh seorang umat awam: berdagang senjata, berdagang makhluk-makhluk hidup, berdagang daging, berdagang minuman memabukkan, berdagang racun.”
(AN 5:177; III 208)

Yang tidak boleh itu menjual makhluk hidup, bukan makhluk mati (baca: daging)

Kan ada tuh berdagang daging om ariya? Termasuk gag boleh brarti?
Oh ya soal berdagang racun.. Bukankah obat baik herbal maupun medis kimiawi juga bisa meracuni.. Kalau begitu apakah juga doilarang?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 28 April 2013, 05:46:06 PM
Menurut gw, berdagang daging boleh krn memang sudah mati, spt penjual daging mentah atau restoran yg bukan membeli makhluk hidup lalu membunuhnya utk dijual. Untuk obat kalo tujuannya memang utk penyembuhan gak masalah, soal bisa digunakan sbg racun itu penyalahgunaan oleh konsumen bukan kesalahan penjual.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DeNova on 28 April 2013, 06:14:59 PM
Menurut gw, berdagang daging boleh krn memang sudah mati, spt penjual daging mentah atau restoran yg bukan membeli makhluk hidup lalu membunuhnya utk dijual. Untuk obat kalo tujuannya memang utk penyembuhan gak masalah, soal bisa digunakan sbg racun itu penyalahgunaan oleh konsumen bukan kesalahan penjual.
Ini kisah nyata ya om, minta pendapat om ariya ma temen2 semua...
Ada seorang pasien ke t4 penjual ramuan herbal sambil bawa racun tikus. Dy beli ramuan herbal buat sakitnya DM namun karena saat itu si pasien lagi jengkel ma istrinya so dy mau campur ramuan itu ma racun tikus.
Si penjual tentu tidak mengijinkan karena takut dianggap ikut membunuh si pasien...
Karena ramuan tsb dibawa pulang so gag tahu jadi ditambah racun pa gag minumnya.
Pertanyaannya: apakah si penjual bersalah jikalau si pasien meninggal akibat minum ramuannya+racun tsb?
Apakah dengan menjual ramuan herbal itu dy dapat dianggap ikut mensukseskan usaha bunuh diri pasiennya?
Trims b4
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 28 April 2013, 06:41:39 PM
Ini kisah nyata ya om, minta pendapat om ariya ma temen2 semua...
Ada seorang pasien ke t4 penjual ramuan herbal sambil bawa racun tikus. Dy beli ramuan herbal buat sakitnya DM namun karena saat itu si pasien lagi jengkel ma istrinya so dy mau campur ramuan itu ma racun tikus.
Si penjual tentu tidak mengijinkan karena takut dianggap ikut membunuh si pasien...
Karena ramuan tsb dibawa pulang so gag tahu jadi ditambah racun pa gag minumnya.
Pertanyaannya: apakah si penjual bersalah jikalau si pasien meninggal akibat minum ramuannya+racun tsb?
Apakah dengan menjual ramuan herbal itu dy dapat dianggap ikut mensukseskan usaha bunuh diri pasiennya?
Trims b4

Menurut gw, si penjual tidak bersalah krn tdk berkehendak membunuh, ia juga sudah berusaha mencegah.....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DeNova on 28 April 2013, 06:49:26 PM
Menurut gw, si penjual tidak bersalah krn tdk berkehendak membunuh, ia juga sudah berusaha mencegah.....
Ow gitu ya om... Soalnya penjualnya terbeban juga actually...
Atas jawabannya om ariya saya +1GRP soalnya thanksnya dihapus udahan hehehe...

Ow ya setahuku ada juga dalam JMB8 tentang Ucapan Benar... Lalu bagaimana pandangan Buddhist soal dusta putih seperti contohnya jika ortu berbohong kepada anaknya tentang suatu hal.. Apakah itu juga dianggap salah dalam Buddhist?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 28 April 2013, 08:12:49 PM
Ow gitu ya om... Soalnya penjualnya terbeban juga actually...
Atas jawabannya om ariya saya +1GRP soalnya thanksnya dihapus udahan hehehe...

Ow ya setahuku ada juga dalam JMB8 tentang Ucapan Benar... Lalu bagaimana pandangan Buddhist soal dusta putih seperti contohnya jika ortu berbohong kepada anaknya tentang suatu hal.. Apakah itu juga dianggap salah dalam Buddhist?

Berbohong apa pun alasannya tetap berbohong, tidak ada pengecualian. Misalkan seseorang berbohong demi menyelamatkan nyawa org lain, itu dianggap 2 perbuatan yg berbeda: satu berbohong, satu menyelamatkan nyawa org lain....

GRP Back :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DeNova on 28 April 2013, 09:57:56 PM
Berbohong apa pun alasannya tetap berbohong, tidak ada pengecualian. Misalkan seseorang berbohong demi menyelamatkan nyawa org lain, itu dianggap 2 perbuatan yg berbeda: satu berbohong, satu menyelamatkan nyawa org lain....

GRP Back :)
Kalau begitu kamma baiknya setara ma kamma buruknya alias sia2??
Seperti misal: ada org dituduh mencuri trus bersembunyi dibalik pintu rumah kita...
Ketika kita ditanya oleh massa yang mengejarnya kira2 harus jujur "dy ada tuh di balik pintu" atau kita bohong "gag tahu tuh?" Lebih baik mana donk?
Pertahanin sila atau bohong tapi selamatin nyawa org lain..

Thanks 4 GRPnya, sorry mau balikin kagak bisa... Harus tunggu wkt kembali... Wkwkwkwk...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 29 April 2013, 07:05:15 AM
Kammanya tdk akan sia2 krn 2 perbuatan yg berbeda tsb masing2 akan berbuah pd saat yg tepat, tetapi tdk saling meniadakan.

Utk cth kasus pencuri td, di sini hrs menggunakan kebijaksanaan: apakah mau mempertahankan sila atau melanggar? Kalo gw pribadi, kita bisa memilih utk tdk mengatakan apa2, jd tdk melanggar sila jg bisa menyelamatkan nyawa org lain. Namun resikonya org2 tsb akan marah lalu menghajar/membunuh kita supaya buka mulut, tetapi kalo berhasil menyelamatkan nyawa org lain, bukankah ini wujud nyata tindakan Bodhisatta. Tapi ini cuma teori, mgkn dlm situasi nyata gw lbh cenderung berbohong drpd diam... ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: khiong on 29 April 2013, 09:59:07 AM
berbohong demi kebaikan/keselamatan, keputusan yang sulit diambil.
melanggar sila, saya memilih diam.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: khiong on 29 April 2013, 10:08:51 AM
tanya om,
Menghentikan pengobatan terhadap orangatua kita sendiri sehingga menyebabkan meninggal lebih cepat atau menderita lebih lama dengan alasan ekonomi,
apakah itu melanggar sila dan karma buruk..? _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 29 April 2013, 11:09:15 AM
tanya om,
Menghentikan pengobatan terhadap orangatua kita sendiri sehingga menyebabkan meninggal lebih cepat atau menderita lebih lama dengan alasan ekonomi,
apakah itu melanggar sila dan karma buruk..? _/\_

Itu euthanasia, jelas melanggar sila pertama pembunuhan
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Piggy on 29 April 2013, 02:23:27 PM
Berbohong apa pun alasannya tetap berbohong, tidak ada pengecualian. Misalkan seseorang berbohong demi menyelamatkan nyawa org lain, itu dianggap 2 perbuatan yg berbeda: satu berbohong, satu menyelamatkan nyawa org lain....

GRP Back :)

piggy jadi keingetan robin hood.........mencuri dari sikaya........untuk diberikan kepada yg miskin........berbuat "mencuri" namun di lain pihak "berdana"
suatu pilihan yg dilematis  :D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sanjiva on 29 April 2013, 02:49:33 PM
Itu euthanasia, jelas melanggar sila pertama pembunuhan

Perlu diperjelas dulu apa yg dimaksud euthanasia dan kriterianya?  Menghentikannya seperti apa, apa mencabut selang nafas atau cuma tak mampu membeli obat dan ke RS/dokter lagi?

Jika euthanasia = pembunuhan, artinya si anak melakukan akusala garuka kamma dong? 
Masuk neraka avici ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 29 April 2013, 02:52:41 PM
Perlu diperjelas dulu apa yg dimaksud euthanasia dan kriterianya?  Menghentikannya seperti apa, apa mencabut selang nafas atau cuma tak mampu membeli obat dan ke RS/dokter lagi?

Jika euthanasia = pembunuhan, artinya si anak melakukan akusala garuka kamma dong? 
Masuk neraka avici ?

Nah, ini bukan pertanyaan Buddhis pemula lagi ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sanjiva on 29 April 2013, 03:05:49 PM
Nah, ini bukan pertanyaan Buddhis pemula lagi ;D

Gara2 lo ngomong begitu entar semua anak yg ortunya masuk RS, meski perlu operasi2 canggih, operasi otak, bypass nafas, mesin jantung, mesin paru, mesin ginjal, dan kemungkinan kecil bisa bertahan, akan terpaksa jual rumah, jual harta benda, tabungan pendidikan anak, jadi gelandangan dan tuna wisma, demi membayar biaya2 tindakan RS seperti di atas.  Kalo masih kurang, masih bisa ambil hutangan.

Kalo ga mau masuk neraka avici.  Semua karena jawaban lo di atas bro.  :whistle:
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 29 April 2013, 03:39:34 PM
Gara2 lo ngomong begitu entar semua anak yg ortunya masuk RS, meski perlu operasi2 canggih, operasi otak, bypass nafas, mesin jantung, mesin paru, mesin ginjal, dan kemungkinan kecil bisa bertahan, akan terpaksa jual rumah, jual harta benda, tabungan pendidikan anak, jadi gelandangan dan tuna wisma, demi membayar biaya2 tindakan RS seperti di atas.  Kalo masih kurang, masih bisa ambil hutangan.

Kalo ga mau masuk neraka avici.  Semua karena jawaban lo di atas bro.  :whistle:

Maksud gw, pertanyaan apakah euthanasia thd ortu = garuka kamma yg bisa membawa ke avici itu bukan kategori pertanyaan pemula lagi, hampir sejenis dengan pertanyaan yg diajukan pd thread http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,24041.0.html (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,24041.0.html)

Soal konsekuensi yg anda sebutkan, terus terang saya tdk kepikiran ke sana krn memang diajarkan dlm pelajaran agama Buddha di bangku sekolah dulu bahwa euthanasia dg alasan apa pun = pembunuhan. Kalo jawaban tsb dirasa tdk tepat, saya rasa anda yg lebih mengerti bisa mengoreksinya. Trims
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: ardb on 01 May 2013, 01:02:56 PM
newbie nih,mau tanya ya.

kita yang mempelajari dharma/ajaran buddha itu disebut umat buddha atau murid buddha atau umat beragama buddha?

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: ardb on 01 May 2013, 02:31:07 PM
[at] Virya

- Kalau ingin mentraktir teman, hindari saja tempat makan yang menyediakan 'hewan segar' untuk disantap. Kalau ditraktir teman, asalkan Anda tidak berniat membunuh hewan untuk dimakan, maka Anda tidak melanggar sila ke-1.

- Syarat-syarat yang melandasi satu tindakan pencurian adalah (i)adanya sesuatu yang merupakan milik makhluk lain (objek), (ii) kesadaran makhluk yang bersangkutan (subjek) akan hal ini, (iii) niat untuk mencuri, (iv) langkah-langkah perbuatan, dan (v) peralihan benda ke makhluk yang bertindak sebagai akibatnya. Tindakan Anda benar. Jadi lain kali minta izin saja, supaya lebih sopan, halal dan syah. ;D

- Sila ke-5 itu yang ditekankan adalah 'tidak meminum'. Objeknya adalah 'minuman yang dapat melemahkan kesadaran'. Jadi bukan masalah 'mabuknya'. Ketika Anda meminumnya, meski tidak sampai mabuk, Anda tetap sudah melanggar sila ke-5. Kalau Anda ingin teguh dalam menjalankan sila, Anda dapat menolak ajakan ini. Tolaklah tawaran yang baik itu dengan ramah dan tegas.


Pernah dipaksa 'minum' sama Boss,
upasaka

mau tanya yang di bold, apa karena kita ada niat belanja,maka pihak penjual membunuh hewan tersebut tuk dijual. jd blh dikatakan secara tdk langsung kita telah meminta penjual untuk membunuh hewan tsb?

3. Di pesta pernikahan sih, saya ga pernah dipaksa utk minum yg beralkohol tuh, kecuali atas kemauan sendiri. Jika memang "dipaksa", bisa anda akali dgn pura2 minum khan?
Sebaiknya tidak memulai "perbuatan yg buruk" walau sekecil apapun karena lambat laun akan jadi kebiasaan

semoga bermanfaat

metta

yg di bold melanggar sila " membohong" kah?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 26 May 2013, 10:03:21 PM
Tidak semua orang jahat akan terlahir kembali (pergi) ke neraka. Neraka merupakan salah satu dari alam-alam rendah, yang terdapat penderitaan hebat di sana. Penderitaan yang dirasakan para penghuni neraka bukan datang dari penyiksaan para algojo atau juru siksa. Makhluk-makhluk penghuni neraka merasakan penderitaan, karena memang kondisi alam neraka yang amat sengsara dan menyedihkan. Coba Anda bayangkan hidup di istana dengan hidup di daerah kumuh. Perbedaan kontras seperti itu adalah sebagai simbolisasi perbedaan alam kehidupan manusia dengan kehidupan para penghuni neraka.

Niraya
Niraya biasa sering disebut sebagai “neraka”. Alam Niraya adalah alam kehidupan yang penuh dengan penderitaan hebat. Makhluk-makhluk yang berada di alam ini akan selalu merasa dirinya tersiksa, menderita, kesakitan, kepanasan, dan berbagai penderitaan lainnya yang tanpa henti. Terdapat delapan Maha Niraya (Neraka Besar), yang masing-masingnya terbagi lagi sehingga keseluruhannya terdapat 136 Neraka. Delapan Maha Niraya itu antara lain :

<1> Sanjiva Niraya
      Makhluk yang berada di alam ini akan merasakan penderitaan tubuhnya terpotong-potong menjadi kepingan-kepingan tiada putusnya. Makhluk di alam ini akan mati dan bertumimbal lahir lagi di alam ini lagi, sampai berkali-kali hingga kamma buruknya telah habis. Kata “Sanjiva” itu berarti “hidup lagi dan hidup lagi”.
<2> Kalasuta Niraya
      “Kalasuta” berarti “benang hitam”. Penghuni alam ini akan merasakan seluruh tubuhnya terjerat oleh benang hitam dan selalu merasakan hantaman dan pukulan ke arah tubuh mereka.
<3> Sanghata Niraya
      Sanghata Niraya (Neraka Penghancur) adalah neraka yang penghuninya merasakan dirinya dihantam dan dihancurkan oleh batu karang raksasa yang menyala-nyala.
<4> Roruva Niraya
      Penghuni Neraka Roruva (daerah Tartarus) merasakan nyala api dan asap memasuki tubuh mereka melalui sembilan lubang seperti telinga, hidung, mulut, mata, dan sebagainya.
<5> Maha Roruva Niraya
      Sementara itu di Neraka Maha Roruva (Roruva Besar), penghuninya merasakan dipanggang dalam nyala api yang besar sekali.
<6> Tapana Niraya
      Makhluk yang menghuni alam ini akan berada dalam satu keadaan dimana mereka terikat dan melekat pada batang yang menyala, dan di seluruh lantai dan sekelilingnya pun menyala kobaran api yang luar biasa.
<7> Patapa Niraya
      Sementara itu di Patapa Niraya (pembakaran yang hebat), penghuninya merasa dipaksa oleh pukulan “senjata otomatis” dan menyala-nyala, untuk mendaki gunung yang diliputi api, dan api itu menyerangnya kembali dengan kuat sehingga mereka terjatuh ke bawah dan kembali terikat pada `batang besi menyala, dan menderita demikian serta tidak dapat bergerak.
<8> Avici Niraya
      Neraka Avici (yang berarti tanpa penghentian), yang merupakan neraka terbesar dan neraka yang paling menakutkan dan amat sengsara. Penghuni neraka ini akan merasakan semua penderitaan yang ada di 7 neraka lainnya, dan dengan frekuensi dan kualitas yang lebih dashyat.

kalau alam Niraya sebegitu mengerikannya, apakah yang terlahir di alam Niraya dapat terlahir di alam lain yang lebih baik?
lalu bagaimana para makhluk di alam Niraya mendapatkan karma baik untuk bisa terbebas dari Dukkha?
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 26 May 2013, 10:16:36 PM
kalau alam Niraya sebegitu mengerikannya, apakah yang terlahir di alam Niraya dapat terlahir di alam lain yang lebih baik?
lalu bagaimana para makhluk di alam Niraya mendapatkan karma baik untuk bisa terbebas dari Dukkha?
 _/\_

semua makhluk pasti punya timbunan kamma baik dan buruk, kamma buruknya telah mengantarkan seseorang ke alam niraya, tapi setelah akibat dari kamma buruk itu habis, maka ia selanjutnya akan terlahir kembali ke alam yg lebih baik sebagai akibat dari timbunan kamma baiknya sebelumnya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 26 May 2013, 10:53:24 PM
semua makhluk pasti punya timbunan kamma baik dan buruk, kamma buruknya telah mengantarkan seseorang ke alam niraya, tapi setelah akibat dari kamma buruk itu habis, maka ia selanjutnya akan terlahir kembali ke alam yg lebih baik sebagai akibat dari timbunan kamma baiknya sebelumnya.

berarti lamanya suatu makhluk terlahir di alam Niraya itu tergantung dari seberapa banyak kamma buruknya yah?
dan juga timbunan kamma baiknya menentukan lamanya ia berada di dalam Niraya? betul begitu?

lalu apakah makhluk yg hidup itu terlahir di alam Niraya, persis setelah mati dari kehidupan dimana ia melakukan kamma buruk (yg mengakibatkan ia terlahir di Niraya)??
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 26 May 2013, 10:58:14 PM
mau tanya lagi nih man teman,

saya sudah 2 x ke Vihara dan Dhamma nya dibabarkan oleh Romo. baru tau kalo ada Romo di Buddhis..

nah, Romo itu sebenarnya siapa/pangkatnya apa dalam Buddhisme?? bedanya dengan Bhante/Bhikkhu?
dan bagaimana seseorang itu menjadi Romo? menjalankan sila seperti Bhikkhu juga kah??

thx u..

oya, Bhante dan Bhikkhu itu sama saja kan? cuma beda di istilah? benar tidak?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 27 May 2013, 12:17:50 AM
berarti lamanya suatu makhluk terlahir di alam Niraya itu tergantung dari seberapa banyak kamma buruknya yah?
dan juga timbunan kamma baiknya menentukan lamanya ia berada di dalam Niraya? betul begitu?


berapa lamanya suatu buah kamma berlangsung tergantung dari kondisi2nya, jika kamma baiknya memiliki kondisi yg sesuai untuk berbuah maka kamma baiknya itu bisa berbuah dalam bentuk kelahiran kembali yg lebih baik. secara pastinya hal ini hanya bisa diketahui oleh seorang Buddha, kita orang2 biasa hanya bisa berspekulasi.

Quote
lalu apakah makhluk yg hidup itu terlahir di alam Niraya, persis setelah mati dari kehidupan dimana ia melakukan kamma buruk (yg mengakibatkan ia terlahir di Niraya)??

suatu akibat dari kamma dapat berbuah jika kamma itu telah masak dan memiliki kondisi yg sesuai untuk berbuah. berbuahnya itu bisa dalam kehidupan ini juga, bisa dalam kehidupan berikutnya, dan bisa juga dalam beberapa atau banyak kehidupan berikutnya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 27 May 2013, 12:59:33 AM
thx u, ko indra..


Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 27 May 2013, 01:17:13 AM
mau tanya,

kan kalau di agama lain, misalnya seseorang melakukan yang dianggap salah oleh orang lain, tapi bagi diri yg melakukan itu benar, maka orang tersebut dan orang yang pro akan berkata "biar saja, yang menentukan/menilai dosa(sin) itu kan tuhan, bukan orang."


nah, kalau di Buddhis, berarti diri kita sendiri ya yang menilai segala sesuatu perbuatan kita, karena kita kan sudah diajarkan tentang hukum Kamma?? tapi sebijaksana nya manusia, apakah penilaian manusia tentang dirinya akan bisa 100% benar?? atau hanya yang mencapai pencerahan yang bisa begitu? atau Bhikkhu? (eh, tapi bikkhu aja bisa melanggar vinaya ya??) binun..  ::)
atau pada akhirnya ya kamma nya itu yg nantinya akan menilai... ketika kamma perbuatannya berbuah..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 27 May 2013, 06:08:23 PM
mau nanya lagi..

apa bedanya:

Sabbe Satta Sukhita Hontu

dan

Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta ??

itu artinya sama-sama "Semoga Semua Makhluk Berbahagia" ??

thx u..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 27 May 2013, 06:41:28 PM
mau tanya,

kan kalau di agama lain, misalnya seseorang melakukan yang dianggap salah oleh orang lain, tapi bagi diri yg melakukan itu benar, maka orang tersebut dan orang yang pro akan berkata "biar saja, yang menentukan/menilai dosa(sin) itu kan tuhan, bukan orang."


nah, kalau di Buddhis, berarti diri kita sendiri ya yang menilai segala sesuatu perbuatan kita, karena kita kan sudah diajarkan tentang hukum Kamma?? tapi sebijaksana nya manusia, apakah penilaian manusia tentang dirinya akan bisa 100% benar?? atau hanya yang mencapai pencerahan yang bisa begitu? atau Bhikkhu? (eh, tapi bikkhu aja bisa melanggar vinaya ya??) binun..  ::)
atau pada akhirnya ya kamma nya itu yg nantinya akan menilai... ketika kamma perbuatannya berbuah..


Menurut ajaran Buddha, suatu perbuatan dapat dikategorikan baik (kusala) atau buruk (akusala) bergantung pada 3 faktor:

1. Motivasi atau dorongan yang melandasi perbuatan tersebut, yang dikenal sebagai akar kejahatan atau kebaikan. Jika akar kejahatan (akusala-mula) yang terdiri dari keserakahan (lobha), kebencian (dosa), dan kebodohan batin (moha) yang melandasi perbuatan tersebut, maka perbuatan itu dikatakan perbuatan buruk (akusala kamma). Jika yang melandasi adalah akar kebajikan (kusala-mula) yang terdiri dari tanpa keserakahan (alobha), tanpa kebencian (adosa), dan tanpa kebodohan batin (amoha), maka dikatakan sebagai perbuatan baik (kusala kamma). Pedoman untuk menilai apakah suatu perbuatan itu baik atau buruk berdasarkan motivasi ini dapat kita temukan dalam Kalama Sutta:

Quote
4. "Sekarang, bagaimana pendapatmu, warga suku Kalama? Kalau keserakahan (lobha) timbul dalam diri seorang manusia, apakah itu membawa keuntungan atau kerugian?"
"Akan membawa kerugian, Yang Mulia."
"Sekarang, warga suku Kalama, seseorang yang serakah dicengkeram oleh keserakahan dan tidak dapat mengendalikan dirinya lagi; apakah orang itu tidak mungkin akan membunuh makhluk hidup, mengambil sesuatu yang tidak diberikan, melakukan perzinahan, mengucapkan kata-kata yang tidak benar, dan juga menyebabkan orang lain berbuat demikian; bukankah hal itu akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan baginya untuk waktu yang lama?"
"Memang demikian, Yang Mulia."

5. "Sekarang, bagaimana pendapatmu, warga suku Kalama? Kalau kebencian (dosa) timbul dalam diri seorang manusia, apakah itu akan membawa keuntungan atau kerugian?"
"Akan membawa kerugian, Yang Mulia."
"Sekarang, warga suku Kalama, seseorang yang membenci, dicengkeram oleh kebencian dan tidak dapat mengendalikan dirinya lagi; apakah orang itu tidak mungkin akan membunuh makhluk hidup, mengambil sesuatu yang tidak diberikan, melakukan perzinahan, mengucapkan kata-kata yang tidak benar, dan juga menyebabkan orang lain berbuat demikian; bukankah hal itu akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan baginya untuk waktu yang lama?"
"Memang demikian, Yang Mulia."

6. "Sekarang, bagaimana pendapatmu, warga suku Kalama? Kalau kegelapan batin (moha) timbul dalam diri seorang manusia, apakah itu akan membawa keuntungan atau kerugian?"
"Akan membawa kerugian, Yang Mulia."
"Sekarang, warga suku Kalama, seseorang yang diliputi kegelapan batin (moha), dicengkeram oleh kegelapan batin dan tidak dapat mengendalikan dirinya lagi; apakah orang itu tidak mungkin akan membunuh makhluk hidup, mengambil sesuatu yang tidak diberikan, melakukan perzinahan, mengucapkan kata-kata yang tidak benar, dan juga menyebabkan orang lain berbuat demikian; bukankah hal itu akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan baginya untuk waktu yang lama?"
"Memang demikian, Yang Mulia."

7. "Kalau begitu, warga suku Kalama, bagaimana pendapatmu? Apakah hal-hal tersebut baik atau tidak baik?"
"Tidak baik, Yang Mulia."
"Apakah hal-hal tersebut tercela atau tidak tercela?"
"Tercela, Yang Mulia."
"Apakah hal-hal tersebut dibenarkan atau tidak dibenarkan oleh para Bijaksana?"
"Tidak dibenarkan, Yang Mulia."
"Kalau terus dilakukan, apakah itu akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan?"
"Akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan, Yang Mulia. Demikianlah pendapat kami."

8. "Karena itu, warga suku Kalama, itulah yang Kumaksud dengan mengatakan, 'Janganlah percaya begitu saja berita yang disampaikan kepadamu; atau oleh karena sesuatu yang merupakan tradisi; atau sesuatu yang didesas-desuskan. Janganlah percaya begitu saja apa yang dikatakan di dalam kitab-kitab suci; juga apa yang katanya sesuai dengan logika atau kesimpulan belaka; juga apa yang katanya merupakan hasil dari suatu penelitian; juga apa yang katanya telah direnungkan dengan seksama; juga apa yang terlihat cocok dengan pandanganmu; atau karena ingin menghormat seorang pertapa yang menjadi gurumu.'
Tetapi, warga suku Kalama, kalau setelah diselidiki sendiri, kamu mengetahui, 'Hal ini tidak berguna, hal ini tercela, hal ini tidak dibenarkan oleh para Bijaksana; hal ini kalau terus dilakukan akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan,' maka sudah selayaknya kamu menolak hal-hal tersebut."

..... [omitted]

10. "Bagaimana pendapatmu, warga suku Kalama? Apabila seseorang telah terbebas dari keserakahan (lobha), apakah hal ini merupakan keuntungan atau kerugian?"
"Keuntungan, Yang Mulia."
"Bukankah orang ini, yang telah terbebas dari keserakahan dan tidak lagi dicengkeram oleh keserakahan, dan oleh karena ia dapat mengendalikan dirinya dengan baik, akan berhenti membunuh makhluk hidup, berhenti mengambil sesuatu yang tidak diberikan (mencuri), berhenti melakukan perzinahan berhenti mengucapkan kata-kata yang tidak benar, berhenti menjadi penyebab yang menyesatkan orang lain, tidak akan mendapatkan kerugian dan penderitaan untuk waktu yang lama?"
"Memang demikian halnya, Yang Mulia."

11. "Sekarang, bagaimana pendapatmu, warga suku Kalama? Apabila seseorang telah terbebas dari kebencian (dosa), apakah hal ini merupakan keuntungan atau kerugian?"
"Keuntungan, Yang Mulia."
"Bukankah orang ini, yang telah terbebas dari kebencian tidak lagi dicengkeram oleh kebencian….., berhenti menjadi penyebab yang menyesatkan orang lain, tidak akan mendapatkan kerugian dan penderitaan untuk waktu yang lama?"
"Memang demikian halnya, Yang Mulia."

12. "Sekarang, bagaimana pendapatmu, warga suku Kalama? Apabila seseorang telah terbebas dari kegelapan batin (moha), apakah hal ini merupakan keuntungan atau kerugian?"
"Keuntungan, Yang Mulia."
"Bukankah orang ini, yang telah terbebas dari kegelapan batin dan tidak lagi dicengkeram oleh kegelapan batin ….., berhenti menjadi penyebab yang menyesatkan orang lain, tidak akan mendapat kerugian dan penderitaan untuk waktu yang lama?"
"Memang demikian halnya, Yang Mulia."

13. "Kalau begitu, warga suku Kalama, bagaimana pendapatmu? Apakah hal-hal tersebut menguntungkan atau tidak menguntungkan?"
"Menguntungkan, Yang Mulia."
"Apakah hal-hal tersebut tercela atau tidak tercela?"
"Tidak tercela, Yang Mulia."
"Apakah hal-hal tersebut dibenarkan atau tidak dibenarkan oleh para Bijaksana?"
"Dibenarkan, Yang Mulia."
"Kalau terus dilakukan, apakah akan membawa kebahagiaan atau tidak?"
"Tentu akan membawa kebahagiaan. Demikianlah pendapat kami."

14. "Demikianlah, warga suku Kalama, itulah yang Kumaksud dengan mengatakan, 'Janganlah percaya begitu saja….., Tetapi apabila setelah diselidiki sendiri, kamu mengetahui hal ini berguna; hal ini tidak tercela; hal ini dibenarkan oleh para Bijaksana; hal ini kalau terus dilakukan akan membawa keberuntungan dan kebahagiaan, maka sudah selayaknya kamu menerima dan hidup sesuai dengan hal-hal tersebut.' Itulah sebabnya, mengapa Aku mengucapkan kata-kata tersebut."

2. Akibat langsung dari perbuatan tersebut terhadap diri sendiri dan orang lain
apakah menyebabkan kebahagiaan atau penderitaan. Hal ini dijelaskan dalam Ambalatthika-rahulovada Sutta sebagai berikut:

Quote
“Kapan pun kamu ingin melakukan perbuatan melalui jasmani, kamu harus bercermin: ‘Perbuatan melalui jasmani yang ingin kulakukan ini – akankah ia membawa pada penderitaan bagi diri sendiri, orang lain, atau keduanya? Apakah ia suatu perbuatan jasmani yang tidak baik, dengan akibat yang menyedihkan, hasil yang menyakitkan?’ Jika, dalam bercermin, kamu mengetahui bahwa ia akan membawa pada penderitaan bagi diri sendiri, orang lain, atau keduanya; ia adalah perbuatan jasmani yang tidak baik dengan akibat yang menyedihkan, hasil yang menyakitkan, maka segala perbuatan jasmani yang semacam itu sesungguhnya tidak pantas kamu lakukan. Namun jika dalam bercermin kamu mengetahui bahwa ia tidak akan mengakibatkan penderitaan… ia adalah perbuatan jasmani yang baik dengan akibat yang membahagiakan, hasil yang menyenangkan, maka segala perbuatan jasmani yang semacam itu pantas kamu lakukan.”

“Saat kamu melakukan suatu perbuatan jasmani, kamu harus bercermin: ‘Perbuatan jasmani yang kulakukan ini – apakah membawa pada penderitaan bagi diri sendiri, orang lain, atau keduanya? Apakah ia suatu perbuatan jasmani yang tidak baik, dengan akibat yang menyedihkan, hasil yang menyakitkan?’ Jika, dalam bercermin, kamu mengetahui bahwa ia membawa pada penderitaan bagi diri sendiri, orang lain, atau keduanya… kamu harus menghentikannya. Namun jika dalam bercermin kamu mengetahui bahwa ia bukan… kamu dapat melanjutkannya.”

“Setelah melakukan suatu perbuatan jasmani, kamu harus bercermin padanya…. Jika, dalam bercermin, kamu mengetahui bahwa ia membawa pada penderitaan bagi diri sendiri, orang lain, atau keduanya; ia adalah perbuatan jasmani yang tidak baik dengan akibat yang menyakitkan, hasil yang menyedihkan, maka kamu harus mengakuinya, mengungkapkannya, mengatakannya secara terbuka kepada Sang Guru atau kepada seorang sahabat yang berpengetahuan dalam kehidupan suci. Setelah mengakuinya… kamu harus berlatih mengendalikan diri pada masa yang akan datang. Namun jika dalam bercermin kamu mengetahui bahwa ia tidak membawa pada penderitaan… ia adalah perbuatan jasmani yang baik dengan akibat yang menyenangkan, hasil yang membahagiakan, maka kamu harus tetap tersegarkan secara mental dan bergembira, dengan berlatih siang dan malam dalam kualitas mental yang baik.”

..... [dst berlaku juga untuk perbuatan melalui ucapan dan pikiran]

Sumber: Ambalatthika-rahulovada Sutta

3. Kontribusi atau pengaruh perbuatan tersebut pada kemajuan batin, yaitu apakah perbuatan tsb bisa membawa pada pelenyapan dukkha, Pencerahan, dan Nibbana atau tidak. Perbuatan yang bermanfaat (kusala) adalah perbuatan yang dapat membawa pada kemajuan batin, yaitu sesuai dengan Jalan Mulia Berunsur Delapan; perbuatan yang tidak bermanfaat adalah kebalikannya.

Berdasarkan ketiga faktor di atas, suatu perbuatan dikatakan benar-benar perbuatan baik jika dilandasi oleh alobha, adosa, dan amoha, menyebabkan kebahagiaan orang lain dan diri sendiri, serta membawa kemajuan batin hingga tercapainya Nibbana.

mau nanya lagi..

apa bedanya:

Sabbe Satta Sukhita Hontu

dan

Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta ??

itu artinya sama-sama "Semoga Semua Makhluk Berbahagia" ??

thx u..


Kalo gak salah:

sabbe = semua
sattā = makhluk
bhavantu = semoga (mereka) menjadi
 sukhitattā = sukhita + attā = bahagia dalam hati.
hontu = menjadi

Sabbe satta sukhita hontu = Semoga semua makhluk berbahagia
Sabbe satta bhavantu sukhitatta = Semoga semua makhluk berbahagia dalam hatinya

Cmiiw
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 27 May 2013, 09:51:07 PM
thx u, bro ariyakumara atas penjelasan dan referensi sutta nya..  ^:)^


mau nanya lagi..

kalau kita berusaha melepaskan sesuatu atau seseorang, tapi sesuatu atau seseorang itu masih membuat kita kepikiran atau masih membuat kita beremosi, berarti belum benar-benar melepaskan ya?

lalu bagaimana caranya agar emosi itu hilang? walau kita tau emosi itu tidak baik, tapi tetap masih nyangkut, kesal.. walau kita juga tau, itu cuma bikin diri kita cape.. tapi kok ya belum bisa berhadapan dengan sesuatu atau seseorang itu tanpa emosi apapun (terutama dosa/benci, karena akhirnya dosa yg dirasakan) lagi...

pada prakteknya susah sekali melepaskan dosa itu...  :'(
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 27 May 2013, 09:55:51 PM
Kalo gak salah:

sabbe = semua
sattā = makhluk
bhavantu = semoga (mereka) menjadi
 sukhitattā = sukhita + attā = bahagia dalam hati.
hontu = menjadi

Sabbe satta sukhita hontu = Semoga semua makhluk berbahagia
Sabbe satta bhavantu sukhitatta = Semoga semua makhluk berbahagia dalam hatinya

Cmiiw

hontu = menjadi

tapi kalau di

niddukha hontu
avera hontu
abyapajjha hontu
*dari Brahmaviharapharana*

sepertinya hontu = bebas, ya??
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 28 May 2013, 06:20:26 AM
thx u, bro ariyakumara atas penjelasan dan referensi sutta nya..  ^:)^


mau nanya lagi..

kalau kita berusaha melepaskan sesuatu atau seseorang, tapi sesuatu atau seseorang itu masih membuat kita kepikiran atau masih membuat kita beremosi, berarti belum benar-benar melepaskan ya?

lalu bagaimana caranya agar emosi itu hilang? walau kita tau emosi itu tidak baik, tapi tetap masih nyangkut, kesal.. walau kita juga tau, itu cuma bikin diri kita cape.. tapi kok ya belum bisa berhadapan dengan sesuatu atau seseorang itu tanpa emosi apapun (terutama dosa/benci, karena akhirnya dosa yg dirasakan) lagi...

pada prakteknya susah sekali melepaskan dosa itu...  :'(

Berusahalah berlatih terus sampai emosi (kekesalan) tsb hilang/lenyap. Bagaimana caranya? Ini pernah dibahas oleh om Indra di http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23886.0.html (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23886.0.html)

hontu = menjadi

tapi kalau di

niddukha hontu
avera hontu
abyapajjha hontu
*dari Brahmaviharapharana*

sepertinya hontu = bebas, ya??

"Hontu" itu sinomin dengan "bhavantu". Selengkapnya bisa dilihat di kamus Pali-English: http://dsalsrv02.uchicago.edu/cgi-bin/philologic/getobject.pl?c.2:1:3509.pali (http://dsalsrv02.uchicago.edu/cgi-bin/philologic/getobject.pl?c.2:1:3509.pali)

Nidukkha = ni (tanpa) + dukkha (penderitaan)
Avera = a (tanpa) + vera (kebencian)
Abyāpajjha = a (tanpa) + byāpajjha (kesulitan)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 28 May 2013, 06:51:09 AM
Berusahalah berlatih terus sampai emosi (kekesalan) tsb hilang/lenyap. Bagaimana caranya? Ini pernah dibahas oleh om Indra di http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23886.0.html (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23886.0.html)

"Hontu" itu sinomin dengan "bhavantu". Selengkapnya bisa dilihat di kamus Pali-English: http://dsalsrv02.uchicago.edu/cgi-bin/philologic/getobject.pl?c.2:1:3509.pali (http://dsalsrv02.uchicago.edu/cgi-bin/philologic/getobject.pl?c.2:1:3509.pali)

Nidukkha = ni (tanpa) + dukkha (penderitaan)
Avera = a (tanpa) + vera (kebencian)
Abyāpajjha = a (tanpa) + byāpajjha (kesulitan)

oh, kok terjemahan di Brahmaviharapharana begini:

 Aham sukhito homi
Semoga aku berbahagia

Niddukho homi
Bebas dari penderitaan

Avero homi
Bebas dari penyakit

Anigho homi
Bebas dari kesukaran

Sukhi attanam pariharami
Semoga aku dapat mempertahankan kebahagianku sendiri

Sabbe satta sukhita hontu
Semoga semua makhluk berbahagia

Niddukha hontu
Bebas dari penderitaan

Avera hontu
Bebas dari kebencian

Abyapajjha hontu
Bebas dari kesakitan

Anigha hontu
Bebas dari kesukaran

makanya saya pikir hontu = bebas..

eh tapi kok terjemahannya sama yah antara yang nidukkho homi dan nidukkha hontu??
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 28 May 2013, 07:22:01 AM
mau tanya lagi..  ;D


mengenai garuka kamma.. apakah kita bisa tahu jika di kehidupan sebelum ini apakah kita pernah melakukan garuka kamma??

saya teringat novelnya Dee Lestari, disitu tokoh Bodhi digambarkan tidak bisa mati, dan sering bisa roh/jiwa nya terbang atau mengalami kejadian dimana dia merasakan apa yg hewan rasakan ketika dia menatap mata hewan tersebut? atau seperti melayang meninggalkan badan/jasadnya secara tiba2? dan kata gurunya mungkin karena dikehidupan sebelumnya dia pernah melakukan garuka kamma? tapi anehnya dia selalu selamat dari peristiwa yg dapat membahayakan nyawa nya??

apa iya, garuka kamma tidak langsung berbuah di kehidupan berikutnya sehingga dia terlahir kembali di alam manusia??

atau apakah orang yg pernah melakukan garuka kamma, setelah masuk avici, dapat terlahir menjadi manusia lagi tapi masih ada sisa2 garuka kamma nya yang membuatnya mengalami sensasi dukkha yg lebih dari biasa??

thx u..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 28 May 2013, 07:29:55 AM
mau tanya lagi..

kalau kita sedang mencari pekerjaan, kita kan berusaha mencari kerjaan yang baik..
tapi belum dapat, lalu kemudian tawaran atau panggilan yang datang pada kita adalah tempat dmana kerjaan tersebut kurang baik menurut dhamma.. misal di resto seafood (walaupun bukan jd koki/yg motong2 hewan), di bar (walaupun bukan jadi bartendernya)..

nah, apakah mesti kita tolak? tapi sama saja dengan menolak rejeki bukan?
atau kita tolak karena memang itu kurang baik dan yakin saja bahwa saat mencari lagi, kita akan menemukan yg baik nantinya??

thx u..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: bluppy on 28 May 2013, 09:44:21 AM
eh tapi kok terjemahannya sama yah antara yang nidukkho homi dan nidukkha hontu??

saya kurang paham ttg bahasa pali,
tapi dari dasar2 grammar bahasa pali,
ada "kata dasar" yg bisa berubah ekornya, dengan keadaan tertentu
misal past, present, future tense.
atau ketika tertuju untuk female, male, jamak, tunggal dll
seperti dalam inggris,
go - went - gone (arti katanya hampir sama, tapi bentuk tulisan berbeda)

kalau kita sedang mencari pekerjaan, kita kan berusaha mencari kerjaan yang baik..
tapi belum dapat, lalu kemudian tawaran atau panggilan yang datang pada kita adalah tempat dmana kerjaan tersebut kurang baik menurut dhamma.. misal di resto seafood (walaupun bukan jd koki/yg motong2 hewan), di bar (walaupun bukan jadi bartendernya)..

nah, apakah mesti kita tolak? tapi sama saja dengan menolak rejeki bukan?
atau kita tolak karena memang itu kurang baik dan yakin saja bahwa saat mencari lagi, kita akan menemukan yg baik nantinya??
kalau saran saya, kalau memang sedang meperlukan pekerjaan itu, diterima saja.
dan sembari bekerja, jika menemukan pekerjaan yg lebih ideal lagi, baru berganti ke pekerjaan yg lebih baik lagi.
Jika, masih banyak tabungan, dan masih menanti pekerjaan lagi, yag terserah juga.
Tapi semua tergantung kondisi, dan pilihan tetap di tangan anda.

mengenai garuka kamma.. apakah kita bisa tahu jika di kehidupan sebelum ini apakah kita pernah melakukan garuka kamma??

kita tidak bisa tahu, kecuali kita sudah mencapai kemampuan melihat kehidupan lampau.


saya teringat novelnya Dee Lestari, disitu tokoh Bodhi digambarkan tidak bisa mati, dan sering bisa roh/jiwa nya terbang atau mengalami kejadian dimana dia merasakan apa yg hewan rasakan ketika dia menatap mata hewan tersebut? atau seperti melayang meninggalkan badan/jasadnya secara tiba2? dan kata gurunya mungkin karena dikehidupan sebelumnya dia pernah melakukan garuka kamma? tapi anehnya dia selalu selamat dari peristiwa yg dapat membahayakan nyawa nya??

apa iya, garuka kamma tidak langsung berbuah di kehidupan berikutnya sehingga dia terlahir kembali di alam manusia??

untuk novel ttg Bodhi. intinya itu hanya novel, dan novel intinya fiksi. jadi ini tidak cocok dijadikan acuan, karena ini ranah kreativitas penulis.
kalo tidak salah ingat, garuka kamma akan langsung terlahir di neraka avici, dan setelah buah kammanya berlalu, baru bisa terlahir di alam lainnya

atau apakah orang yg pernah melakukan garuka kamma, setelah masuk avici, dapat terlahir menjadi manusia lagi tapi masih ada sisa2 garuka kamma nya yang membuatnya mengalami sensasi dukkha yg lebih dari biasa??

mungkin saja. tapi kita hanya bisa menebak2
lagian masa lalu tidak dapat dirubah lagi.
hanya "saat ini" yg bisa dihadapi,
jadi lebih penting, bagaimana kita belajar menerima "saat ini" dengan lebih tenang seimbang
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 28 May 2013, 01:03:47 PM
oh, kok terjemahan di Brahmaviharapharana begini:

 Aham sukhito homi
Semoga aku berbahagia

Niddukho homi
Bebas dari penderitaan

Avero homi
Bebas dari penyakit

Anigho homi
Bebas dari kesukaran

Sukhi attanam pariharami
Semoga aku dapat mempertahankan kebahagianku sendiri

Sabbe satta sukhita hontu
Semoga semua makhluk berbahagia

Niddukha hontu
Bebas dari penderitaan

Avera hontu
Bebas dari kebencian

Abyapajjha hontu
Bebas dari kesakitan

Anigha hontu
Bebas dari kesukaran

makanya saya pikir hontu = bebas..

eh tapi kok terjemahannya sama yah antara yang nidukkho homi dan nidukkha hontu??


Spt yang dikatakan sis Bluppy, secara makna homi = hontu hanya berbeda bentuk katanya (morfologi) karena yang satu ("homi") untuk kata pengganti orang pertama tunggal (aku = "aham") dan yang lain ("hontu") untuk kata pengganti orang ketiga jamak (semua makhluk = "sabbe satta"). Saya juga tdk mendalami bahasa Pali, hanya tahu sedikit2 ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 02 June 2013, 03:04:24 AM
bingung mau tanya dimana.. disini aja deh..

mau tanya, ada ebook tentang biografi/otobiografi tokoh-tokoh ajaran Buddha di Indonesia gak??

thx u..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Asia on 03 June 2013, 08:12:44 AM
 [at] CintaViolet:

http://dhammacitta.org/perpustakaan/kategori/ebook/biografi-ebook/


Ralat: sori setelah baca ulang pertanyaannya, ternyata yang ditanya adlaah tokoh yang di Indonesia. Kalau tokoh yang di Indonesia, saya tidak tahu.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula (bersenang-senang tidak perlu?)
Post by: CintaViolet on 03 June 2013, 10:58:52 PM
mau nanya..

pas gak ya tanya disini..  ::)

kalau kita mau jadi orang yang baik.. dengan melatih sila, samadhi, melepas kemelekatan dan belajar dhamma..
sebagai umat perumah tangga yg baik..
lalu apa kita gak perlu bersenang-senang lagi??

kan seperti kita tahu bersenang-senang itu kurang baik..
jadi apa kita udah sama sekali gak perlu bersenang-senang?
kalau masih perlu, bersenang2 gimana yg teman2 masih lakukan??

thx u..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 03 June 2013, 11:05:37 PM
mau nanya..

pas gak ya tanya disini..  ::)

kalau kita mau jadi orang yang baik.. dengan melatih sila, samadhi, melepas kemelekatan dan belajar dhamma..
sebagai umat perumah tangga yg baik..
lalu apa kita gak perlu bersenang-senang lagi??

kan seperti kita tahu bersenang-senang itu kurang baik..
jadi apa kita udah sama sekali gak perlu bersenang-senang?
kalau masih perlu, bersenang2 gimana yg teman2 masih lakukan??

thx u..


bersenang2lah dengan tidak melanggar sila
bersenang2lah dengan tetap menjaga perhatian, tidak membiarkan pikiran dikuasai oleh kesenangan tersebut.
bersenang2lah dengan tidak melekat pada kesenangan tersebut, dan memahami bahwa kesenangan itu adalah tidak kekal dan segera berlalu dan berubah.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 04 June 2013, 06:00:15 AM
bersenang2lah dengan tidak melanggar sila
bersenang2lah dengan tetap menjaga perhatian, tidak membiarkan pikiran dikuasai oleh kesenangan tersebut.
bersenang2lah dengan tidak melekat pada kesenangan tersebut, dan memahami bahwa kesenangan itu adalah tidak kekal dan segera berlalu dan berubah.

 :jempol:
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sanjiva on 04 June 2013, 08:14:36 AM
bersenang2lah dengan tidak melanggar sila
bersenang2lah dengan tetap menjaga perhatian, tidak membiarkan pikiran dikuasai oleh kesenangan tersebut.
bersenang2lah dengan tidak melekat pada kesenangan tersebut, dan memahami bahwa kesenangan itu adalah tidak kekal dan segera berlalu dan berubah.

T O P !
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 04 June 2013, 01:50:41 PM
T O P !

Tiap Orang Pakai
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cumi polos on 06 June 2013, 02:04:42 PM
kemarin dulu dengar radio tentang lingkungan hidup, sampah, kebersihan...

kemungkinan karna masih barusan Waisak... pembicara mengatakan...

kalau Buddha selesai makan, piringnya sangat bersih, sehingga tidak perlu dicuci...

menjadi pertanyaan...

1. bagaimana cara makan Buddha sehingga piringnya bisa sebersih ini
2. apakah merupakan kebiasaaan, kalau Buddha makan juga pakai piring

trims sebelumnya..

(note: pembicara menyarankan kalau makan, janganlah disisakan/dibuang...janganlah memboros makanan2 tsb.... sehingga memberi contoh piring yg bersih...)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 06 June 2013, 07:53:49 PM
kemarin dulu dengar radio tentang lingkungan hidup, sampah, kebersihan...

kemungkinan karna masih barusan Waisak... pembicara mengatakan...

kalau Buddha selesai makan, piringnya sangat bersih, sehingga tidak perlu dicuci...

menjadi pertanyaan...

1. bagaimana cara makan Buddha sehingga piringnya bisa sebersih ini
2. apakah merupakan kebiasaaan, kalau Buddha makan juga pakai piring

trims sebelumnya..

(note: pembicara menyarankan kalau makan, janganlah disisakan/dibuang...janganlah memboros makanan2 tsb.... sehingga memberi contoh piring yg bersih...)

Sang Buddha selalu bepergian dengan membawa mangkuknya. dan setelah Sang Buddha makan mangkuknya selalu bersih, caranya sama seperti kita juga, yaitu cuci mangkuk makan setelah selesai makan.

ref: MN 91 Brahmāyu Sutta

13. “Ketika Beliau menerima air untuk mencuci mangkuknya, Beliau tidak mengangkat atau menurunkan mangkuknya atau memiringkannya ke depan atau ke belakang. Beliau tidak menerima terlalu banyak atau terlalu sedikit air untuk mencuci mangkuknya. Beliau mencuci mangkuknya tanpa menimbulkan suara berkecipak. Beliau mencuci mangkuknya tanpa membalikkannya. Beliau tidak meletakkan mangkuknya di lantai untuk mencuci tangannya: ketika mencuci tangannya, mangkuknya juga tercuci; dan ketika mencuci mangkuknya, tangannya juga tercuci. Beliau menuangkan air pencuci mangkuk dengan tidak terlalu jauh juga tidak terlalu dekat dan Beliau tidak menuangkannya ke sekeliling.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 06 June 2013, 07:59:58 PM
ref: MN 91 Brahmāyu Sutta

13. “Ketika Beliau menerima air untuk mencuci mangkuknya, Beliau tidak mengangkat atau menurunkan mangkuknya atau memiringkannya ke depan atau ke belakang. Beliau tidak menerima terlalu banyak atau terlalu sedikit air untuk mencuci mangkuknya. Beliau mencuci mangkuknya tanpa menimbulkan suara berkecipak. Beliau mencuci mangkuknya tanpa membalikkannya. Beliau tidak meletakkan mangkuknya di lantai untuk mencuci tangannya: ketika mencuci tangannya, mangkuknya juga tercuci; dan ketika mencuci mangkuknya, tangannya juga tercuci. Beliau menuangkan air pencuci mangkuk dengan tidak terlalu jauh juga tidak terlalu dekat dan Beliau tidak menuangkannya ke sekeliling.

gak terbayang... bingung sendiri...  ::) ::)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 06 June 2013, 08:12:17 PM
gak terbayang... bingung sendiri...  ::) ::)

intinya adalah bahwa Sang Buddha mencuci mangkuknya setelah selesai makan, tidak menggunakan sihir untuk membuat mangkuknya jadi bersih.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cumi polos on 06 June 2013, 08:16:23 PM
gak terbayang... bingung sendiri...  ::) ::)


tak terbayangkan si pembicara radio tsb udah pantas banyak
belajar dari bro Indra yg lmemaparkan lengkap dgn refensi.


Tapi apakah tepat dikatakan MANGKUK ? setau cumpol itu bukang mangkok yg dipakai orang Tiongkok mau Jepang lhoo...

ref: MN 91 Brahmāyu Sutta

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 06 June 2013, 08:19:33 PM

tak terbayangkan si pembicara radio tsb udah pantas banyak
belajar dari bro Indra yg lmemaparkan lengkap dgn refensi.


Tapi apakah tepat dikatakan MANGKUK ? setau cumpol itu bukang mangkok yg dipakai orang Tiongkok mau Jepang lhoo...

ref: MN 91 Brahmāyu Sutta



hmm, dari zaman Buddha, gak berubah kan bentuknya?
IMO, bentuk yg sekarang dipakai emang seperti mangkuk.. ya kan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 06 June 2013, 08:22:06 PM

tak terbayangkan si pembicara radio tsb udah pantas banyak
belajar dari bro Indra yg lmemaparkan lengkap dgn refensi.


Tapi apakah tepat dikatakan MANGKUK ? setau cumpol itu bukang mangkok yg dipakai orang Tiongkok mau Jepang lhoo...

ref: MN 91 Brahmāyu Sutta



mangkuk = bowl (english) = patta (pali)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cumi polos on 06 June 2013, 09:19:15 PM
bila relik Buddha disimpan pada beberapa stupa di beberapa negara....

dimanakah mangkuk nya Buddha disimpan saat ini ?
apakah patta yg dimaksud adalah mangkuk kecil atau besar ?


trims sbelumnya.. :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 06 June 2013, 09:56:07 PM
Kayaknya mangkuk Sang Buddha pastinya sudah hancur karena dimakan usia krn kalo tidak salah mangkuk tsb terbuat dari bahan kayu.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 06 June 2013, 09:58:52 PM
Kayaknya mangkuk Sang Buddha pastinya sudah hancur karena dimakan usia krn kalo tidak salah mangkuk tsb terbuat dari bahan kayu.

mangkuk kayu tidak diperbolehkan dalam vinaya, jadi sepertinya tidak mungkin Sang Buddha menggunakan mangkuk kayu.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 07 June 2013, 06:39:00 AM
mangkuk kayu tidak diperbolehkan dalam vinaya, jadi sepertinya tidak mungkin Sang Buddha menggunakan mangkuk kayu.

Waduh, ketahuan "asbun" :hammer:

Jadi yang diperbolehkan yang gmn, om?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sanjiva on 07 June 2013, 07:19:24 AM
Kayaknya mangkuk Sang Buddha pastinya sudah hancur karena dimakan usia krn kalo tidak salah mangkuk tsb terbuat dari bahan kayu.

Mangkuk atau patta yg digunakan Sang Buddha terbuat dari 4 mangkuk batu warna hijau persembahan dari 4 raja dewa.  Empat mangkuk ini kemudian disatukan menjadi satu. Apakah setelah itu pattaNya pernah diganti lagi atau tidak, tidak ada referensinya lagi. CMIIW.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cumi polos on 09 June 2013, 07:51:00 AM
Mangkuk atau patta yg digunakan Sang Buddha terbuat dari 4 mangkuk batu warna hijau persembahan dari 4 raja dewa.  Empat mangkuk ini kemudian disatukan menjadi satu. Apakah setelah itu pattaNya pernah diganti lagi atau tidak, tidak ada referensinya lagi. CMIIW.


pertanyaannya sekarang mangkuk tsb ada dimana ya ?
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sunna on 14 June 2013, 12:59:55 PM
Gmn ya cara supaya pas meditasi vipasanna bisa lama... soalnya cm sanggup 5 menit..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: William_phang on 14 June 2013, 01:35:34 PM
Gmn ya cara supaya pas meditasi vipasanna bisa lama... soalnya cm sanggup 5 menit..

Sabar
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sunna on 14 June 2013, 04:12:01 PM
Sabar


 :'(
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 14 June 2013, 04:20:09 PM
Yups

Kesabaran adalah cara bertapa yang tertinggi
~ Dhammapada 184
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dhammadinna on 14 June 2013, 04:22:26 PM
Gmn ya cara supaya pas meditasi vipasanna bisa lama... soalnya cm sanggup 5 menit..

kalo meditasi pake ukuran (merasa bagus/afdol kalo begini atau begitu), ntar stres sendiri.. kalo ga stres, minimal bingung..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sunna on 14 June 2013, 04:28:52 PM
YupsKesabaran adalah cara bertapa yang tertinggi~ Dhammapada 184



 :-[  Vipasanna meditasi membuktikan sy ndak sabar dan tukang ngintip  :))



kalo meditasi pake ukuran (merasa bagus/afdol kalo begini atau begitu), ntar stres sendiri.. kalo ga stres, minimal bingung..



Kok ada ya..  yg bisa meditasi berbulan2 ga makan ga minum.. kayak Ram Bomjon itu..
Trs gmn crny bisa meditasi tanpa terganggu nyamuk..  :-?


Salam sejahtera semua teman-teman...  _/\_ Thread ini dibuat karena saya melihat antusias dari rekan-rekan yang cukup besar pada Board Buddhisme untuk Pemula ini. Saya bermaksud untuk menjadikan thread ini sebagai forum tanya-jawab seputar Buddhisme, khususnya untuk rekan-rekan yang ingin menggali pemahaman lebih lanjut tentang Buddhisme. Topik pertanyaannya bebas, asal masih berada dalam jalur sudut pandang Ajaran Sang Buddha. Saya harap thread ini dapat memfasilitasi rekan-rekan yang masih pemula, dan juga sebagai media bacaan yang ringkas, menyenangkan dan mencerahkan.Untuk menjaga kenyamanan di thread ini, ada beberapa ketentuan yang saya buat, yaitu :1) Thread ini adalah dari, oleh dan untuk kita bersama. Oleh karena itu, semua rekan boleh memberikan pertanyaan atau menyampaikan jawabannya masing-masing.2) Thread ini adalah kolom tanya-jawab seputar Buddisme untuk pemula. Oleh karena itu, semua rekan diharapkan untuk tetap menjaga format Q&A ini.3) Postingan yang hanya berisikan pernyataan Out of Topic, akan saya tindak-lanjuti dengan tegas; dengan atau tanpa pemberitahuan sebelumnya.4) Semua pertanyaan, jawaban maupun pernyataan harus disampaikan dengan bahasa yang sopan.Semoga semua berbahagia.


Hi.. terimakasih buat peringatannya

Sy ini pemula yg sdg bertanya..

SSMB
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dhammadinna on 14 June 2013, 04:45:38 PM
Kok ada ya..  yg bisa meditasi berbulan2 ga makan ga minum.. kayak Ram Bomjon itu..

saya juga tidak tau. Kamu mau bisa begitu?

Quote
Trs gmn crny bisa meditasi tanpa terganggu nyamuk..  :-?

pake kelambu.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sunna on 14 June 2013, 04:52:05 PM
saya juga tidak tau. Kamu mau bisa begitu?

pake kelambu.


 ::) Nah.. kalo pakai kelambu memang masuk di akal.. Kalo yg ga pake kelambu tp bs bertapa di hutan.. Bgmnkah crny? :-?


Bukan mau/ndak mau.. Heran dan bertanya2..  :-?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 16 June 2013, 02:48:39 PM
di vihara yang besar patung Buddha nya ada bermacam2 bentuk.. ada yg duduk, ada yang berdiri.. ada yang tangannya banyak.. ada yg seperti dewi kwan im.. ada yg gendut n ketawa..

pertanyaannya kenapa masing2 patung itu di namaskara oleh umat??

bukankah waktu puja bakti, umat sudah menghormat pada Buddha, mengingat para dewa...  ::)

lalu apakah masih perlu saat baru datang dan mau pulang, menghormat berkeliling ke patung2 Buddha tersebut??

atau sekedar kebiasaan??

thx u..

*binun*
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 16 June 2013, 03:16:18 PM
di vihara yang besar patung Buddha nya ada bermacam2 bentuk.. ada yg duduk, ada yang berdiri.. ada yang tangannya banyak.. ada yg seperti dewi kwan im.. ada yg gendut n ketawa..

pertanyaannya kenapa masing2 patung itu di namaskara oleh umat??

bukankah waktu puja bakti, umat sudah menghormat pada Buddha, mengingat para dewa...  ::)

lalu apakah masih perlu saat baru datang dan mau pulang, menghormat berkeliling ke patung2 Buddha tersebut??

atau sekedar kebiasaan??

thx u..

*binun*


Ya, itu kebiasaan yang sudah menjadi tradisi dalam Buddhis. DN 16 Mahaparinibbana Sutta menyatakan penghormatan tertinggi adalah melalui praktek Dhamma dalam kehidupan sehari-hari:

"Ananda, pohon sala ini berbunga banyak tidak pada musimnya, yang jatuh bertaburan di atas tubuh Sang Tathagata. Bunga-bunga pohon koral surgawi jatuh dari angkasa, serbuk cendana surgawi jatuh dari angkasa, menaburkan dan menyelimuti tubuh Sang Tathagata. Musik dan nyanyian surgawi terdengar di angkasa. Semua ini sebagai penghormatan kepada Tathāgata. Belum pernah sebelumnya, Tathāgata begitu dihormati, dipuja, dihargai, dan disembah.

Akan tetapi, Ananda, para bhikkhu, bhikkhuni, umat awam laki-laki atau perempuan mana pun juga yang mempraktikkan Dhamma dengan benar, dan dengan sempurna memenuhi jalan Dhamma, ia telah memberikan penghormatan dan pemujaan tertinggi kepada Sang Tathagata. Oleh karena itu, Ananda, 'Kami harus mempraktikkan Dhamma dengan benar dan dengan sempurna memenuhi jalan-Dhamma' – demikianlah seharusnya kalian berlatih."
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 16 June 2013, 03:18:38 PM
Ya, itu kebiasaan yang sudah menjadi tradisi dalam Buddhis

tapi bila tidak mengikuti, gpp kan??
yang penting saat puja bakti, tujuan menghormat n mengingat sang Buddha kan sudah dilaksanakan..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 16 June 2013, 03:19:57 PM
tapi bila tidak mengikuti, gpp kan??
yang penting saat puja bakti, tujuan menghormat n mengingat sang Buddha kan sudah dilaksanakan..

Menurut gw, gak pa2. Btw, post di atas gw edit jg
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 16 June 2013, 03:51:31 PM
Menurut gw, gak pa2. Btw, post di atas gw edit jg

thx u, kk ariyakumara..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sunna on 16 June 2013, 05:42:21 PM
Mau tanya soal meditasi...


Kan ada 2 tuh.. Samatha dan Vipassana
Bedanya apa ya?
Kata org2 lebih gampangan Samatha...


Vipasanna susah dan butuh kesabaran...  :'(
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sunna on 16 June 2013, 05:42:49 PM
Mau tanya soal meditasi...


Kan ada 2 tuh.. Samatha dan Vipassana
Bedanya apa ya?
Kata org2 lebih gampangan Samatha...


Vipasanna susah dan butuh kesabaran...  :'(
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 17 June 2013, 05:19:06 AM
jadi intinya yang menentukan kita lahir, sakit, tua dan mati itu hukum karma kan..??

kapan dan kenapa kita mati atau sakit juga karena hukum karma kan??

entah itu buah karma baik atau buruk di masa ini atau masa lalu..

betul begitu yah??

thx u..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 17 June 2013, 05:24:12 AM
Mau tanya soal meditasi...


Kan ada 2 tuh.. Samatha dan Vipassana
Bedanya apa ya?
Kata org2 lebih gampangan Samatha...


Vipasanna susah dan butuh kesabaran...  :'(

coba dibaca http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,5976.0.html
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sunna on 17 June 2013, 06:42:44 AM
coba dibaca http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,5976.0.html


Wah makasihh
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 17 June 2013, 12:52:38 PM
jadi intinya yang menentukan kita lahir, sakit, tua dan mati itu hukum karma kan..??
Gak juga, menurut Paticcasamuppada, bhava paccaya jati (kemenjadian/penjelmaan mengkondisikan kelahiran), jati paccaya jaramarana (kelahiran mengkondisikan usia tua dan kematian). Kalo ditelusuri, bhava dikondisikan oleh upadana (kemelekatan), dst, sampai dengan avijja (ketidaktahuan) sbg akarnya.

Quote
kapan dan kenapa kita mati atau sakit juga karena hukum karma kan??

entah itu buah karma baik atau buruk di masa ini atau masa lalu..

betul begitu yah??

thx u..


Kematian bisa karena buah karma yang menghancurkan kehidupan seseorang (kamma penghancur istilahnya, tetapi gw tdk ingat bahasa Pali-nya) atau habisnya masa kehidupan (jadi memang udah waktunya mati krn usia tua). Yang pasti selama masih ada kelahiran maka selama itu juga ada usia tua dan kematian seperti rumusan Paticcasamuppada di atas.

IMO....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 17 June 2013, 01:33:53 PM
Gak juga, menurut Paticcasamuppada, bhava paccaya jati (kemenjadian/penjelmaan mengkondisikan kelahiran), jati paccaya jaramarana (kelahiran mengkondisikan usia tua dan kematian). Kalo ditelusuri, bhava dikondisikan oleh upadana (kemelekatan), dst, sampai dengan avijja (ketidaktahuan) sbg akarnya.

udah sempet baca dikit tentang hukum paticcasamupada, tapi blm paham banget..
ngertinya semua saling berkesinambungan hampir seprti rantai makanan gitu..

Kematian bisa karena buah karma yang menghancurkan kehidupan seseorang (kamma penghancur istilahnya, tetapi gw tdk ingat bahasa Pali-nya) atau habisnya masa kehidupan (jadi memang udah waktunya mati krn usia tua). Yang pasti selama masih ada kelahiran maka selama itu juga ada usia tua dan kematian seperti rumusan Paticcasamuppada di atas.

IMO....

yang menentukan habisnya masa kehidupan / usia tua itu apa? atau siapa?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 17 June 2013, 08:04:33 PM
udah sempet baca dikit tentang hukum paticcasamupada, tapi blm paham banget..
ngertinya semua saling berkesinambungan hampir seprti rantai makanan gitu..

Saling bergantungan tepatnya, tetapi bukan dalam satu rangkaian sebab-akibat yg linear (satu sebab pasti menghasilkan satu akibat)

Quote
yang menentukan habisnya masa kehidupan / usia tua itu apa? atau siapa?

Masing-masing alam kehidupan memiliki batas usia rata-ratanya, kalo sudah mencapai batas usia tersebut, maka matilah makhluk tsb.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 17 June 2013, 08:39:53 PM
Saling bergantungan tepatnya, tetapi bukan dalam satu rangkaian sebab-akibat yg linear (satu sebab pasti menghasilkan satu akibat)

Masing-masing alam kehidupan memiliki batas usia rata-ratanya, kalo sudah mencapai batas usia tersebut, maka matilah makhluk tsb.

masih penasaran..
batas usia tua A dan B beda.. kenapa? kok begitu.. ada yg 60 thn, 80 thn, bahkan 100thn..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 17 June 2013, 09:57:32 PM
masih penasaran..
batas usia tua A dan B beda.. kenapa? kok begitu.. ada yg 60 thn, 80 thn, bahkan 100thn..
IMO, ada pengaruh ketahanan fisik juga...
bukan berarti semua orang yang mati alami itu karena habis umurnya, ada juga yang disebabkan karena habisnya kamma pendukung kehidupannya..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 17 June 2013, 10:10:23 PM
masih penasaran..
batas usia tua A dan B beda.. kenapa? kok begitu.. ada yg 60 thn, 80 thn, bahkan 100thn..

Empat sebab kematian menurut Abhidhamma (yang baru sempat saya buka lagi, seharusnya dijelaskan dari awal pertanyaan tadi :) ):

1. Habisnya kekuatan kamma penghasil (kammakkhaya): kamma penghasil kehidupan (janaka kamma) adalah yang menyebabkan kelahiran suatu makhluk pada alam tertentu; jika kekuatan kamma ini habis, maka aktivitas organis yang membentuk kehidupan (jivitindiriya) akan lenyap bahkan jika usia kehidupannya belum berakhir.

2. Berakhirnya masa kehidupan (ayukkhaya): kematian alamiah karena usia tua, yaitu ketika usia kehidupannya sudah mencapai maksimum batas kehidupan di alam tersebut.

3. Habisnya kekuatan kamma penghasil yang bersamaan dengan berakhirnya masa kehidupan (ubhayakkhaya): gabungan faktor 1 dan 2 di atas.

4. Munculnya kamma yang bekerja berlawanan dengan kamma penghasil (upacchedaka-kamma): Ini adalah kamma penghancur yang melenyapkan kehidupan seseorang karena bekerja berlawanan dengan kamma penghasil pada faktor 1 di atas.

Sebab 1-3 disebut kematian pada waktunya (kala-marana) dan yang terakhir adalah kematian tidak pada waktunya (akala-marana).
Ini diibaratkan sebuah pelita yang bisa padam karena habisnya minyak (sebab 1), habisnya sumbu (sebab 2), habisnya minyak dan sumber bersamaan (sebab 3), dan bertiupnya angin kencang (sebab 4).

Jadi, kalo si A mati pada usia 60 tahun sedangkan si B mati pada usia 80 tahun, bisa saja karena si A habis kekuatan kamma penghasilnya dan si B memang sudah habis usia kehidupannya (dengan asumsi batas usia kehidupan manusia sekarang sekitar 80 tahun). Tetapi persisnya kita tidak tahu bagaimana bekerjanya kamma dan proses kematian itu.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 18 June 2013, 10:57:12 AM
ooooh, okee, thx u, kk will n kk ariyakumara..  ^:)^
*masih mencoba memahami pelan2*
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 18 June 2013, 11:24:41 AM
mau tanya, kalau untuk meditasi, misalkan kita duduk sila yang kakinya tidak saling tumpang tindih dan sudah kira2 20menit kan mulai berasa kesemutan, apa kita biarkan saja, sampai misalkan 1-2 jam tidak bergerak..??
bahaya gak sih untuk si kaki itu sendiri?? *peredaran darah n otot, pokoknya bagian kaki lah gitu*

trus kan, kalo meditasi gitu lama2 badan seperti lemas, agak jatuh sedikit bungkuk gtu punggung, kepala.. kan boleh ditegakkan lagi.. tapi pas menegakkan itu, brarti konsentrasi buyar donk..??

mohon pengertiannya, kk..

thx u..  ^:)^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: morpheus on 18 June 2013, 01:05:11 PM
mau tanya, kalau untuk meditasi, misalkan kita duduk sila yang kakinya tidak saling tumpang tindih dan sudah kira2 20menit kan mulai berasa kesemutan, apa kita biarkan saja, sampai misalkan 1-2 jam tidak bergerak..??
bahaya gak sih untuk si kaki itu sendiri?? *peredaran darah n otot, pokoknya bagian kaki lah gitu*

trus kan, kalo meditasi gitu lama2 badan seperti lemas, agak jatuh sedikit bungkuk gtu punggung, kepala.. kan boleh ditegakkan lagi.. tapi pas menegakkan itu, brarti konsentrasi buyar donk..??

mohon pengertiannya, kk..

thx u..  ^:)^
kalo orang normal sih, 1 - 2 jam gak akan mengakibatkan gangguan kesehatan. misalnya ada problem kesehatan atau obesitas, ya coba posisi yang lebih enak, pantatnya ditinggikan atau sekalian aja duduk di kursi tapi punggung sebaiknya tetap lurus tidak bersandar...

badan sebaiknya rileks tapi tidak loyo. yang penting adalah bagaimana anda menyadari badan, batin dan hubungan keduanya. di saat batin anda berkelahi melawan sakit badan yang anda rasakan, maka berarti anda sudah tidak lagi sadar. di saat batin anda sibuk menyesali konsentrasi yang buyar, berarti anda sudah tidak sadar lagi. apapun yang terjadi di dalam dan di luar, anda perhatikan dan sadari saja. apabila pikiran anda ingin membetulkan posisi duduk dan badan anda bergerak mematuhi pikiran anda, diperhatikan saja. jangan berkelahi, jangan berusaha memaksakan sesuatu...

ada saatnya sewaktu perhatian anda penuh, badan anda terasa sangat rileks namun batin anda jernih dan siaga.
semua sakit fisik hilang dengan sendirinya...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 18 June 2013, 02:01:09 PM
badan sebaiknya rileks tapi tidak loyo. yang penting adalah bagaimana anda menyadari badan, batin dan hubungan keduanya. di saat batin anda berkelahi melawan sakit badan yang anda rasakan, maka berarti anda sudah tidak lagi sadar. di saat batin anda sibuk menyesali konsentrasi yang buyar, berarti anda sudah tidak sadar lagi. apapun yang terjadi di dalam dan di luar, anda perhatikan dan sadari saja. apabila pikiran anda ingin membetulkan posisi duduk dan badan anda bergerak mematuhi pikiran anda, diperhatikan saja. jangan berkelahi, jangan berusaha memaksakan sesuatu...

ada saatnya sewaktu perhatian anda penuh, badan anda terasa sangat rileks namun batin anda jernih dan siaga.
semua sakit fisik hilang dengan sendirinya...

tidak sadar karena batin menuruti hawa nafsu dari rasa sakit ya??
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: morpheus on 18 June 2013, 02:32:28 PM
tidak sadar karena batin menuruti hawa nafsu dari rasa sakit ya??
bukan. saat mikirin betapa sakitnya kakiku atau menyesali betapa payahnya konsentrasiku, berarti saat itu batin tidak sedang menyadari keluar masuk nafas atau menyadari gerak gerik batin atau objek lainnya...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 18 June 2013, 02:48:16 PM
bukan. saat mikirin betapa sakitnya kakiku atau menyesali betapa payahnya konsentrasiku, berarti saat itu batin tidak sedang menyadari keluar masuk nafas atau menyadari gerak gerik batin atau objek lainnya...

ooohhhh... tapi kalo udah sakit, susah ya buat konsen..  :(

thx u atas penjelasannya, kk morph.. ^:)^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: William_phang on 18 June 2013, 02:55:36 PM
tidak sadar karena batin menuruti hawa nafsu dari rasa sakit ya??

kalo menurut saya tergantung jenis meditasi yg dilakukan dan juga metode meditasi.
Kalo Anapannasati, setahu saya sih kesemutan atau Baal atau sakit diabaikan saja.
kalo Vipasana metode Mahasi, sakit/baal/kesemutan tsb dijadikan obyek meditasi sampai fenomena tsb lenyap.....


Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 18 June 2013, 02:59:56 PM

kalo menurut saya tergantung jenis meditasi yg dilakukan dan juga metode meditasi.
Kalo Anapannasati, setahu saya sih kesemutan atau Baal atau sakit diabaikan saja.
kalo Vipasana metode Mahasi, sakit/baal/kesemutan tsb dijadikan obyek meditasi sampai fenomena tsb lenyap.....

saya msih belajar anapanasati..
tapi kalau ada rasa gatal atau kesemutan, jd konsen ke rasa itu sampai terbiasa n hilang, baru ke nafas lagi..
coz gak bisa konsen ke nafas kalau lg gatal/sakit.. :(
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: William_phang on 18 June 2013, 03:08:23 PM
saya msih belajar anapanasati..
tapi kalau ada rasa gatal atau kesemutan, jd konsen ke rasa itu sampai terbiasa n hilang, baru ke nafas lagi..
coz gak bisa konsen ke nafas kalau lg gatal/sakit.. :(

setahu saya sih untuk Anapannasati sih seharusnya apapun fenomena yg muncul itu diabaikan, tetap fokus ke napas untuk mengembangkan konsentrasi....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 18 June 2013, 03:11:19 PM
setahu saya sih untuk Anapannasati sih seharusnya apapun fenomena yg muncul itu diabaikan, tetap fokus ke napas untuk mengembangkan konsentrasi....

hihi.. salah yaa.. mmm, baiklah, dicoba dibenerin..  ::)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: William_phang on 18 June 2013, 03:21:46 PM
hihi.. salah yaa.. mmm, baiklah, dicoba dibenerin..  ::)

di link ini ada buku ttg anapanasati dan vipasana metode mahasi:

http://dhammacitta.org/perpustakaan/kategori/ebook/meditasi/
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: morpheus on 18 June 2013, 03:48:59 PM
ooohhhh... tapi kalo udah sakit, susah ya buat konsen..  :(
gimana kalo anda eksperimen, coba kalo sakitnya ditahanin sampe lama, trus coba juga kalo anda langsung nyerah dan ganti posisi kaki, terakhir coba juga kalo anda terima rasa sakitnya sambil disadari aja...

ntar share ke kita2 ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: CintaViolet on 18 June 2013, 03:54:35 PM
di link ini ada buku ttg anapanasati dan vipasana metode mahasi:

http://dhammacitta.org/perpustakaan/kategori/ebook/meditasi/

thx u...

gimana kalo anda eksperimen, coba kalo sakitnya ditahanin sampe lama, trus coba juga kalo anda langsung nyerah dan ganti posisi kaki, terakhir coba juga kalo anda terima rasa sakitnya sambil disadari aja...

ntar share ke kita2 ;D


kalo nyerah trus ganti posisi ngerasa gagal, buyar.. jd buka mata n ulang dr awal..
kalo gak gerak, blom bisa konsen ke objek nafas, jd kesel, makanya fokus ke sakit sambil bilang "ntar juga ilang sakitnya" berulang2..  :)
jadi blom pernah sampe tahap mana2 meditasinya.. palingan kayak badannya mau jatuh, jd takut, trus bergerak atau buka mata.. gagal deh..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 18 June 2013, 04:54:36 PM
rasa sakit itu jangan ditolak, jangan mikir "aku ga mau sakit ini ada", tapi diterima aja rasa sakit itu, sebagai suatu hal yang memang alami terjadi...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 24 June 2013, 02:06:16 PM
apakah setiap tindakan / perbuatan kita selalu / pasti adalah kamma?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 24 June 2013, 02:09:20 PM
kamma artinya perbuatan...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 24 June 2013, 02:15:28 PM
kamma artinya perbuatan...
jadi jawabannya "yes"??
kalo duduk, mandi, buang air, termasuk kamma juga gak om?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 24 June 2013, 03:49:41 PM
jadi jawabannya "yes"??
kalo duduk, mandi, buang air, termasuk kamma juga gak om?
kamma netral ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 24 June 2013, 04:09:22 PM
kamma netral ;D
bagaimana cara membedakan antara kamma netral, baik dan buruk?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 24 June 2013, 07:30:32 PM
233 (2) Secara Terperinci <941>

“Para bhikkhu, ada empat jenis kamma ini yang dinyatakan olehKu setelah Aku merealisasikannya untuk diriKu sendiri dengan pengetahuan langsung. Apakah empat ini? Ada kamma gelap dengan akibat gelap; ada kamma terang dengan akibat terang; ada kamma [231] gelap dan terang dengan akibat gelap-dan-terang; ada kamma yang tidak gelap juga tidak terang dengan akibat yang tidak-gelap-juga-tidak-terang, kamma yang mengarah pada hancurnya kamma.

(1) “Dan apakah, para bhikkhu, kamma gelap dengan akibat gelap? Di sini, seseorang melakukan aktvitas berkehendak melalui jasmani yang menyakitkan, aktivitas melalui ucapan yang menyakitkan, dan aktivitas melalui pikiran yang menyakitkan.<942> Sebagai konsekuensinya, ia terlahir kembali di alam yang menyakitkan. Ketika ia terlahir kembali di alam demikian, kontak yang menyakitkan menyentuhnya. Karena tersentuh oleh kontak yang menyakitkan, ia merasakan perasaan-perasaan yang menyakitkan, sangat menyakitkan, seperti pada kasus makhluk-makhluk neraka. Ini disebut kamma gelap dengan akibat gelap.

(2) “Dan apakah kamma terang dengan akibat terang? Di sini, seseorang melakukan aktvitas berkehendak melalui jasmani yang tidak-menyakitkan, aktivitas melalui ucapan yang tidak-menyakitkan, dan aktivitas melalui pikiran yang tidak-menyakitkan.<943> Sebagai konsekuensinya, ia terlahir kembali di alam yang tidak-menyakitkan.<944> Ketika ia terlahir kembali di alam demikian, kontak yang tidak-menyakitkan menyentuhnya. Karena tersentuh oleh kontak yang tidak-menyakitkan, ia merasakan perasaan-perasaan yang tidak-menyakitkan, sangat menyenangkan, seperti pada kasus para deva dengan keagungan gemilang.<945> Ini disebut kamma terang dengan akibat terang.

(3) “Dan apakah kamma gelap-dan-terang dengan akibat gelap-dan-terang? Di sini, seseorang melakukan aktvitas berkehendak melalui jasmani yang menyakitkan dan juga tidak menyakitkan, aktivitas melalui ucapan yang menyakitkan dan juga tidak menyakitkan, dan aktivitas melalui pikiran yang menyakitkan dan juga tidak menyakitkan. Sebagai konsekuensinya, ia terlahir kembali di alam yang menyakitkan  dan juga tidak menyakitkan. Ketika ia terlahir kembali di alam demikian, kontak yang menyakitkan dan juga tidak menyakitkan menyentuhnya. Karena tersentuh oleh kontak yang menyakitkan dan juga tidak menyakitkan, ia merasakan perasaan-perasaan yang menyakitkan dan juga tidak menyakitkan,campuran kenikmatan dan kesakitan, seperti pada kasus manusia dan beberapa makhluk di alam-alam yang lebih rendah. Ini disebut kamma gelap-dan-terang dengan akibat gelap-dan-terang.

(4) “Dan apakah kamma yang tidak-gelap-juga-tidak-terang dengan akibat yang tidak-gelap-juga-tidak-terang, kamma yang mengarah pada hancurnya kamma? Kehendak untuk meninggalkan jenis kamma yang gelap dengan akibat gelap, kehendak untuk meninggalkan jenis kamma yang terang dengan akibat terang, dan kehendak untuk meninggalkan jenis kamma yang gelap-dan-terang dengan akibat gelap-dan-terang: ini disebut kamma yang tidak-gelap-juga-tidak-terang dengan akibat yang tidak-gelap-juga-tidak-terang, kamma yang mengarah pada hancurnya kamma.<946>

“Ini, para bhikkhu, adalah  keempat jenis kamma itu yang dinyatakan olehKu setelah Aku merealisasikannya untuk diriKu sendiri dengan pengetahuan langsung.”
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 24 June 2013, 08:49:28 PM
i see..
anumodana penjelasannya ko ronald.
jenis kamma yang keempat, contohnya apa?
tapi kok gak disebutkan tentang kamma netral?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 25 June 2013, 08:18:18 AM
"Kehendak untuk meninggalkan jenis kamma yang gelap dengan akibat gelap, kehendak untuk meninggalkan jenis kamma yang terang dengan akibat terang, dan kehendak untuk meninggalkan jenis kamma yang gelap-dan-terang dengan akibat gelap-dan-terang: ini disebut kamma yang tidak-gelap-juga-tidak-terang dengan akibat yang tidak-gelap-juga-tidak-terang, kamma yang mengarah pada hancurnya kamma"

singkatnya kehendak (perbuatan) yg mengarah kepada hancurnya noda- noda...
contohnya seseorg merenungkan bahwa jasmani bukan aku,bukan milik ku, bukan diri ku..dst
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 25 June 2013, 09:26:37 AM
ohhh,,, ya.. ya...  :)
kalau misalnya dalam melakukan kegiatan sehari2 ko, makan, minum, tidur, itu masuk yang mana?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 25 June 2013, 12:13:03 PM
ntah banyak faktor...tergantung klo makannya krn kehendak..ini hanya untuk menopang tubuh..bukan untuk kenikmatan indria dst maka condong dgn yg ke 4...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 25 June 2013, 12:35:14 PM
ntah banyak faktor...tergantung klo makannya krn kehendak..ini hanya untuk menopang tubuh..bukan untuk kenikmatan indria dst maka condong dgn yg ke 4...
kalo makan dengan keserakahan artinya masuk yang ke 2 ya?
tapi kan gak menyakitkan siapa2 ko.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 25 June 2013, 04:08:23 PM
berarti masuk yg ke 3...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 25 June 2013, 10:21:23 PM
alasannya ko?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 25 June 2013, 10:27:58 PM
bagaimana cara membedakan antara kamma netral, baik dan buruk?
soal kamma netral itu, aku cuma pernah baca di buku sekilas sih... ;D
tapi IMO, belum tentu kegiatan sehari2, seperti mandi, makan, minum, dll itu termasuk kamma netral, karena sering ada niat dibalik tindakan yang kita lakukan tsb.. (cetana = kamma)

kalo misal kita mau jalan kerumah si A, biasanya kita punya landasan niat dulu, mau ngapain, tujuannya apa..
kalo mau cari ribut di sana, yah berarti cetananya dilandasi akar dosa... ;D
kalo maunya buat berdana, ya cetananya dilandasi alobha.. ;D

jadi gak bisa dipukul rata juga... :D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 26 June 2013, 09:17:30 AM
soal kamma netral itu, aku cuma pernah baca di buku sekilas sih... ;D
tapi IMO, belum tentu kegiatan sehari2, seperti mandi, makan, minum, dll itu termasuk kamma netral, karena sering ada niat dibalik tindakan yang kita lakukan tsb.. (cetana = kamma)

kalo misal kita mau jalan kerumah si A, biasanya kita punya landasan niat dulu, mau ngapain, tujuannya apa..
kalo mau cari ribut di sana, yah berarti cetananya dilandasi akar dosa... ;D
kalo maunya buat berdana, ya cetananya dilandasi alobha.. ;D

jadi gak bisa dipukul rata juga... :D
kalo contoh kasus tidur bagaimana? ;D
tidur dengan kebencian? :-?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 26 June 2013, 09:27:06 AM
kalo contoh kasus tidur bagaimana? ;D
tidur dengan kebencian? :-?

besok pagi2 gue mau bunuh orang, jadi tubuh gue harus dalam kondisi fit, oleh karena itu sekarang gue harus tidur.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 26 June 2013, 09:30:57 AM
besok pagi2 gue mau bunuh orang, jadi tubuh gue harus dalam kondisi fit, oleh karena itu sekarang gue harus tidur.
kalo mo tidur terus tidur aja, gak mikir apa2 atau ketiduran, bagaimana dong?

lagi, 5 sila kalo dilanggar jelas menghasilkan kamma buruk, tapi kalo tambahan 3 sila & perubahan sila ke 3 di formasi atthasila, apa kamma buruk juga?
misalnya makan udah lewat tengah hari pas udah bertekad katanya mau 8sila.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: williamhalim on 26 June 2013, 09:40:41 AM
kalo mo tidur terus tidur aja, gak mikir apa2 atau ketiduran, bagaimana dong?


Saat tidur, meski pikiran dalam kondisi lemah, namun pikiran terus beraksi
Batin anda bergolak, pikiran bergolak, tidur tidak nyenyak dan aksi-reaksi kamma banyak terjadi dalam alam pikiran.

Seperti contoh Bro Indra, sebelum tidur sudah diniati membunuh besok, maka pikiran akan sibuk mengatur rencana2 besok, dipenuhi dosa yg terus memotivasi pikiran kita saat tidur.


Demikian juga dengan tidur tanpa motivasi pikiran yg kuat sebelumnya, alias ketiduran maka pikiran akan dimotivasi oleh aksi-reaksi dari kejadian2 lain.


Kejadian sebelum tidur, mirip saat menjelang kematian, pikiran mana yg paling kuat sebelum tidur, itu yg akan menentukan arah batin kita saat tidur, klu ga ada, maka pikiran2 lain yg akan muncul

::
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 26 June 2013, 09:43:10 AM
Saat tidur, meski pikiran dalam kondisi lemah, namun pikiran terus beraksi
Batin anda bergolak, pikiran bergolak, tidur tidak nyenyak dan aksi-reaksi kamma banyak terjadi dalam alam pikiran.

Seperti contoh Bro Indra, sebelum tidur sudah diniati membunuh besok, maka pikiran akan sibuk mengatur rencana2 besok, dipenuhi dosa yg terus memotivasi pikiran kita saat tidur.


Demikian juga dengan tidur tanpa motivasi pikiran yg kuat sebelumnya, alias ketiduran maka pikiran akan dimotivasi oleh aksi-reaksi dari kejadian2 lain.


Kejadian sebelum tidur, mirip saat menjelang kematian, pikiran mana yg paling kuat sebelum tidur, itu yg akan menentukan arah batin kita saat tidur, klu ga ada, maka pikiran2 lain yg akan muncul

::
begitu yah. :)
jadi intinya tetap ada kamma disana?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 26 June 2013, 10:27:22 AM
kalo mo tidur terus tidur aja, gak mikir apa2 atau ketiduran, bagaimana dong?

"ketiduran" adalah ungkapan bahwa seseorang tertidur secara tidak sengaja, dan segala perebuatan yg tidak sengaja adalah tidak didorong oleh kehendak, oleh karena itu bukan kamma.

Quote
lagi, 5 sila kalo dilanggar jelas menghasilkan kamma buruk, tapi kalo tambahan 3 sila & perubahan sila ke 3 di formasi atthasila, apa kamma buruk juga?
misalnya makan udah lewat tengah hari pas udah bertekad katanya mau 8sila.
hanya jika memakan makanan yg diperoleh dengan mencuri
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 26 June 2013, 11:07:56 AM
"ketiduran" adalah ungkapan bahwa seseorang tertidur secara tidak sengaja, dan segala perebuatan yg tidak sengaja adalah tidak didorong oleh kehendak, oleh karena itu bukan kamma.
ya..ya,... :)

Quote
hanya jika memakan makanan yg diperoleh dengan mencuri
kenapa makan lewat tengah hari gak termasuk kamma buruk om?
kan udah bertekad kalo akan menjalankan sila.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 26 June 2013, 07:50:12 PM

kenapa makan lewat tengah hari gak termasuk kamma buruk om?
kan udah bertekad kalo akan menjalankan sila.

IMO, sila yang tidak makan lewat tengah hari adalah sila yang bersifat pelatihan (sikkhapada), bukan sbg penjagaan ucapan dan perbuatan (carita) ataupun penghindaran ucapan dan perbuatan buruk (varitta).
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 26 June 2013, 09:49:23 PM
IMO, sila yang tidak makan lewat tengah hari adalah sila yang bersifat pelatihan (sikkhapada), bukan sbg penjagaan ucapan dan perbuatan (carita) ataupun penghindaran ucapan dan perbuatan buruk (varitta).
apakh semua perbuatan yang dilandasi lobha, dosa dan moha termasuk kamma buruk om?
kalo makan lewat tengah hari itu dengan lobha, bagaimana?

maaf agak bawel.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 26 June 2013, 10:02:26 PM
apakh semua perbuatan yang dilandasi lobha, dosa dan moha termasuk kamma buruk om?
kalo makan lewat tengah hari itu dengan lobha, bagaimana?

maaf agak bawel.

perbuatan baik juga bisa dilandasi oleh lobha, dosa, dan moha, tetapi ini adalah kamma baik. misalnya orang berdana karena didorong oleh pikiran "konon dengan berdana bisa jadi kaya", ini adalah perbuatan berdana yg didorong oleh lobha, tapi bagaimanapun juga berdana adalah kamma baik.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 26 June 2013, 10:11:49 PM
perbuatan baik juga bisa dilandasi oleh lobha, dosa, dan moha, tetapi ini adalah kamma baik. misalnya orang berdana karena didorong oleh pikiran "konon dengan berdana bisa jadi kaya", ini adalah perbuatan berdana yg didorong oleh lobha, tapi bagaimanapun juga berdana adalah kamma baik.
iya juga yah.
jadi bagaimana membedakan antara kamma baik dan buruk om?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 26 June 2013, 11:44:52 PM
iya juga yah.
jadi bagaimana membedakan antara kamma baik dan buruk om?

MN 41 Sāleyyaka Sutta
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,17327.msg279173.html#msg279173
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: williamhalim on 27 June 2013, 07:31:45 AM
begitu yah. :)
jadi intinya tetap ada kamma disana?

Jika yg dimaksudkan adalah 'ketiduran'nya, maka seperti yg dijelasin Bro Indra, maka 'ketiduran' itu sendiri adalah proses yg tidak disengaja, maka tidak ada kamma krn kita 'ketiduran'.

Tapi, didalam tidur itu sendiri, terjadi mimpi2.. artinya pikiran berproses, ada kesadaran pikiran yg sedang bekerja. Jika ini yg dimaksud: apakah ada kamma dalam pikiran saat tidur? Sejauh yg saya tau, tergantung kualitas tidurnya. Jika tidurnya nyenyak sekali, maka tidak akan mimpi, sehingga tidak terjadi kamma. Ini tidur berkualitas yg biasanya terjadi jika kita lelah sekali atau selalu terjadi pada orang2 suci.

Jika tidurnya tidak nyenyak alias banyak mimpi, maka terjadi proses kesadaran disini. Saat tidur, kesadaran kita tetap mengambil objek (yakni: objek pikiran) dan memprosesnya. Tetap terjadi kamma disini.

::
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 27 June 2013, 08:48:54 AM
Jika yg dimaksudkan adalah 'ketiduran'nya, maka seperti yg dijelasin Bro Indra, maka 'ketiduran' itu sendiri adalah proses yg tidak disengaja, maka tidak ada kamma krn kita 'ketiduran'.

Tapi, didalam tidur itu sendiri, terjadi mimpi2.. artinya pikiran berproses, ada kesadaran pikiran yg sedang bekerja. Jika ini yg dimaksud: apakah ada kamma dalam pikiran saat tidur? Sejauh yg saya tau, tergantung kualitas tidurnya. Jika tidurnya nyenyak sekali, maka tidak akan mimpi, sehingga tidak terjadi kamma. Ini tidur berkualitas yg biasanya terjadi jika kita lelah sekali atau selalu terjadi pada orang2 suci.

Jika tidurnya tidak nyenyak alias banyak mimpi, maka terjadi proses kesadaran disini. Saat tidur, kesadaran kita tetap mengambil objek (yakni: objek pikiran) dan memprosesnya. Tetap terjadi kamma disini.

::
_/\_ makasih penjelasnnya om.


MN 41 Sāleyyaka Sutta
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,17327.msg279173.html#msg279173
mantap mentong... :jempol:
clearrr... :)

 _/\_ terima kasih untuk semuanya yang sudah memberikan penjelasan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 23 July 2013, 06:33:47 PM
ma tanya nih rekan-rekan,

kenapa di Buddhisme ada anjuran agar tak terikat dan melekat pada tempat  tinggal? apakah ini berarti sebaiknya berpindah-pindah tempat tinggal?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 23 July 2013, 07:10:08 PM
ma tanya nih rekan-rekan,

kenapa di Buddhisme ada anjuran agar tak terikat dan melekat pada tempat  tinggal? apakah ini berarti sebaiknya berpindah-pindah tempat tinggal?
dimana anjurannya om? ;D

IMO, kalo kemelekatan sih sebaiknya tidak dikembangbiakkan, bukan cuma pada tempat aja. Berpindah2 belum tentu juga gak melekat, sekalipun berpindah tapi pikirannya tetap terarah dan ingin ke sana, itu udah melekat namanya.
Dan menetap disuatu tempat pun belum tentu terikat dan melekat terhadap tempat itu. :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 23 July 2013, 07:57:20 PM
dimana anjurannya om? ;D

IMO, kalo kemelekatan sih sebaiknya tidak dikembangbiakkan, bukan cuma pada tempat aja. Berpindah2 belum tentu juga gak melekat, sekalipun berpindah tapi pikirannya tetap terarah dan ingin ke sana, itu udah melekat namanya.
Dan menetap disuatu tempat pun belum tentu terikat dan melekat terhadap tempat itu. :)
makasih atas replynya ci _/\_
anjurannya dari Ajahn Chah.
Quote
Lihatlah diri sendiri, apa yang bermanfaat  bagi diri Anda. Misalnya membiasakan diri tidak tinggal menetap terlalu  lama di satu tempat [kuti], agar tak terikat dan melekat pada tempat  tinggal.

http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/tanya-jawab-dengan-ajahn-chah-seputar-meditasi/ (http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/tanya-jawab-dengan-ajahn-chah-seputar-meditasi/)
gimana pendapat cici seputar anjuran dari beliau?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 23 July 2013, 08:09:18 PM
makasih atas replynya ci _/\_
anjurannya dari Ajahn Chah.gimana pendapat cici seputar anjuran dari beliau?
itu anjurannya kan untuk bhikkhu, bukan untuk kita2 ini.. ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 23 July 2013, 08:19:53 PM
itu anjurannya kan untuk bhikkhu, bukan untuk kita2 ini.. ;D
iya cih. tapi penyakit kemelekatan tidak pandang bulu kan? :))

jadi menurut bro will umat awam nggak perlu ngikutin anjuran tersebut? atau mungkin ada caranya sendiri?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 23 July 2013, 09:36:24 PM
iya cih. tapi penyakit kemelekatan tidak pandang bulu kan? :))

jadi menurut bro will umat awam nggak perlu ngikutin anjuran tersebut? atau mungkin ada caranya sendiri?
Kalau untuk anjuran berlama2 tinggal di satu tempat, itu sebenarnya untuk bhikkhu yang memang tidak punya tempat tinggal tetap,,
kalau kita punya rumah, masa mau pindah2 rumah tiap bulan?? ;D
kemelekatan pada tempat tinggal itu bisa mempengaruhi meditasi para bhikkhu, tapi untuk umat awam, karena ga memungkinkan, anjuran ini bisa di skip aja...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 23 July 2013, 09:40:25 PM
makasih atas replynya ci _/\_
anjurannya dari Ajahn Chah.gimana pendapat cici seputar anjuran dari beliau?
mungkin ini terkait dengan salah satu kebutuhan pokok para bhikkhu, kuti.
makanya dikatakan gak boleh melekat, salah satu caranya dengan tinggal berpindah2, karna seseorang menjadi bhikkhu bukan untuk memperoleh kuti, melainkan bagaimana kebutuhan itu bisa digunakan untuk mencapai tujuan tertinggi dari latihan.
kalau bhikkhunya mulai melekat, nanti akan menjadi penghalang dalam latihan.

seperti kata wil.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 25 July 2013, 08:06:20 AM
Kalau untuk anjuran berlama2 tinggal di satu tempat, itu sebenarnya untuk bhikkhu yang memang tidak punya tempat tinggal tetap,,
kalau kita punya rumah, masa mau pindah2 rumah tiap bulan?? ;D
kemelekatan pada tempat tinggal itu bisa mempengaruhi meditasi para bhikkhu, tapi untuk umat awam, karena ga memungkinkan, anjuran ini bisa di skip aja...

begitu ya bro... oke dah sip.
soalnya posisi saya lagi pindah2 kos selama beberapa waktu. jadinya saya tahu rasa sakit dari kemelekatan pada tempat tinggal.... dan mencoba berbagai cara untuk menguranginya

mungkin ini terkait dengan salah satu kebutuhan pokok para bhikkhu, kuti.
makanya dikatakan gak boleh melekat, salah satu caranya dengan tinggal berpindah2, karna seseorang menjadi bhikkhu bukan untuk memperoleh kuti, melainkan bagaimana kebutuhan itu bisa digunakan untuk mencapai tujuan tertinggi dari latihan.
kalau bhikkhunya mulai melekat, nanti akan menjadi penghalang dalam latihan.

seperti kata wil.
dimengerti, ci. jadi disesuaikan dengan kebutuhan ya.

thank you all _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 25 July 2013, 08:42:21 AM
Anguttara Nikaya 5:223 Menetap Terlalu Lama

“Para bhikkhu, ada lima bahaya ini jika menetap terlalu lama [di tempat yang sama]. Apakah lima ini? (1) Seseorang menjadi memiliki dan mengumpulkan banyak benda; (2) ia menjadi memiliki dan mengumpulkan banyak obat-obatan; (3) ia melakukan banyak tugas dan pekerjaan dan menjadi kompeten dalam berbagai hal yang harus dilakukan; (4) ia membentuk keterikatan dengan para perumah tangga dan kaum monastik dalam cara yang tidak selayaknya seperti halnya umat awam; dan (5) ketika ia meninggalkan vihara itu, ia pergi dengan penuh kecemasan. Ini adalah kelima bahaya itu jika menetap terlalu lama [di tempat yang sama].

“Para bhikkhu, ada lima manfaat ini jika menetap selama waktu yang seimbang [di tempat yang sama]. Apakah lima ini? (1) Seseorang tidak memiliki dan tidak mengumpulkan banyak benda; (2) ia tidak memiliki dan tidak mengumpulkan banyak obat-obatan; (3) ia tidak melakukan banyak tugas dan pekerjaan dan tidak menjadi kompeten dalam berbagai hal yang harus dilakukan; (4) ia tidak membentuk keterikatan dengan para perumah tangga dan kaum monastik dalam cara yang tidak selayaknya seperti halnya umat awam; dan (5) ketika ia meninggalkan vihara itu, ia pergi tanpa kecemasan. Ini adalah kelima manfaat itu jika menetap terlalu lama [di tempat yang sama].”
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 26 July 2013, 04:06:37 PM
Anguttara Nikaya 5:223 Menetap Terlalu Lama

“Para bhikkhu, ada lima bahaya ini jika menetap terlalu lama [di tempat yang sama]. Apakah lima ini? (1) Seseorang menjadi memiliki dan mengumpulkan banyak benda; (2) ia menjadi memiliki dan mengumpulkan banyak obat-obatan; (3) ia melakukan banyak tugas dan pekerjaan dan menjadi kompeten dalam berbagai hal yang harus dilakukan; (4) ia membentuk keterikatan dengan para perumah tangga [] dan kaum monastik dalam cara yang tidak selayaknya seperti halnya umat awam; dan (5) ketika ia meninggalkan vihara itu, ia pergi dengan penuh kecemasan. Ini adalah kelima bahaya itu jika menetap terlalu lama [di tempat yang sama].

“Para bhikkhu, ada lima manfaat ini jika menetap selama waktu yang seimbang [di tempat yang sama]. Apakah lima ini? (1) Seseorang tidak memiliki dan tidak mengumpulkan banyak benda; (2) ia tidak memiliki dan tidak mengumpulkan banyak obat-obatan; (3) ia tidak melakukan banyak tugas dan pekerjaan dan tidak menjadi kompeten dalam berbagai hal yang harus dilakukan; (4) ia tidak membentuk keterikatan dengan para perumah tangga dan kaum monastik dalam cara yang tidak selayaknya seperti halnya umat awam; dan (5) ketika ia meninggalkan vihara itu, ia pergi tanpa kecemasan. Ini adalah kelima manfaat itu jika menetap terlalu lama [di tempat yang sama].”
wah mantap Om. yang saya bold itulah yang saya rasakan... :jempol:

Yang dimaksud "waktu yang seimbang" itu kira-kira berapa lama ya Om?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 30 August 2013, 08:27:14 PM
Dalam Buddhisme, apakah pemuja setan masuk neraka atau alam rendah, dll (yang negatif pokoknya :)) )?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 30 August 2013, 08:48:15 PM
Kalau LaVeyan Satanism malah kayaknya orangnya rasional semua.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 30 August 2013, 08:54:16 PM
menurut banyak sutta, penyebab masuk neraka atau alam rendah adalah pandangan salah dan moralitas yang buruk. jadi sepertinya menyembah batu juga gak masalah atau moralitasnya baik dan berpandangan benar.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 31 August 2013, 05:31:59 AM
Dalam Buddhisme, apakah pemuja setan masuk neraka atau alam rendah, dll (yang negatif pokoknya :)) )?


kok bisa tahu si setan bisa masuk neraka ?
dan bagaimana cara memuja si setan masuk neraka !
apa syarat2 jadi pemuja setan masuk neraka ?
anggapan umum memang setan itu kayak hantu juga, kategori mahluk penghuni alam rendahkan.
 :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 31 August 2013, 05:36:37 AM
mungkin ini terkait dengan salah satu kebutuhan pokok para bhikkhu, kuti.
makanya dikatakan gak boleh melekat, salah satu caranya dengan tinggal berpindah2, karna seseorang menjadi bhikkhu bukan untuk memperoleh kuti, melainkan bagaimana kebutuhan itu bisa digunakan untuk mencapai tujuan tertinggi dari latihan.
kalau bhikkhunya mulai melekat, nanti akan menjadi penghalang dalam latihan.

seperti kata wil.

makanya mulailah hidup berpindah tempat :))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 31 August 2013, 07:05:34 AM
Anguttara Nikaya 5:223 Menetap Terlalu Lama

“Para bhikkhu, ada lima bahaya ini jika menetap terlalu lama [di tempat yang sama]. Apakah lima ini? (1) Seseorang menjadi memiliki dan mengumpulkan banyak benda; (2) ia menjadi memiliki dan mengumpulkan banyak obat-obatan; (3) ia melakukan banyak tugas dan pekerjaan dan menjadi kompeten dalam berbagai hal yang harus dilakukan; (4) ia membentuk keterikatan dengan para perumah tangga dan kaum monastik dalam cara yang tidak selayaknya seperti halnya umat awam; dan (5) ketika ia meninggalkan vihara itu, ia pergi dengan penuh kecemasan. Ini adalah kelima bahaya itu jika menetap terlalu lama [di tempat yang sama].

“Para bhikkhu, ada lima manfaat ini jika menetap selama waktu yang seimbang [di tempat yang sama]. Apakah lima ini? (1) Seseorang tidak memiliki dan tidak mengumpulkan banyak benda; (2) ia tidak memiliki dan tidak mengumpulkan banyak obat-obatan; (3) ia tidak melakukan banyak tugas dan pekerjaan dan tidak menjadi kompeten dalam berbagai hal yang harus dilakukan; (4) ia tidak membentuk keterikatan dengan para perumah tangga dan kaum monastik dalam cara yang tidak selayaknya seperti halnya umat awam; dan (5) ketika ia meninggalkan vihara itu, ia pergi tanpa kecemasan. Ini adalah kelima manfaat itu jika menetap terlalu lama [di tempat yang sama].”

Kalimat terakhir itu ga salah om
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Indra on 31 August 2013, 08:49:47 AM
Kalimat terakhir itu ga salah om

ya salah, mudah2an terdeteksi oleh editor
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 31 August 2013, 12:35:09 PM
Kalimat terakhir itu ga salah om

harusnya "Ini adalah kelima manfaat itu jika tidak menetap terlalu lama [di tempat yang sama].”


Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 03 September 2013, 08:39:43 PM
Kalau LaVeyan Satanism malah kayaknya orangnya rasional semua.
he eh. bahkan mendukung keakuan sebagai kunci menikmati hidup :))

menurut banyak sutta, penyebab masuk neraka atau alam rendah adalah pandangan salah dan moralitas yang buruk. jadi sepertinya menyembah batu juga gak masalah atau moralitasnya baik dan berpandangan benar.
gitu ya Om... oh ya mau tanya dalam Buddhisme Mara itu memang suatu entitas nyata atau cuman simbol dari sifat2 buruk manusia?

kok bisa tahu si setan bisa masuk neraka ?
dan bagaimana cara memuja si setan masuk neraka !
apa syarat2 jadi pemuja setan masuk neraka ?
anggapan umum memang setan itu kayak hantu juga, kategori mahluk penghuni alam rendahkan.
 :)
kata Tuhan di akhir zaman setan masuk neraka :P
karena setan melawan Tuhan, maka otomatis pemujanya juga ikut masuk neraka :))

heeh di kalangan orang berTuhan setan sudah ditakdirkan tinggal di neraka namun dikalangan orang berSetan, Setan dianggap pemomong duniawi :))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 06 September 2013, 10:49:44 AM
dengan berbasis pandangan semua fenomena adalah berkondisi, apakah unconditional love memang benar-benar ada?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 06 September 2013, 11:28:40 AM
dengan berbasis pandangan semua fenomena adalah berkondisi, apakah unconditional love memang benar-benar ada?

"Berkondisi" di sini berarti muncul, bertahan sebentar dan lenyap. Atau menurut sutta dlm AN 3.47:

“Para bhikkhu, ada tiga karakteristik ini yang mendefinisikan keterkondisian.<405> Apakah tiga ini? Kemunculannya terlihat, kelenyapannya terlihat, dan perubahannya selama berlangsung terlihat. Ini adalah ketiga karakteristik yang mendefinisikan keterkondisian itu.

Karena unconditional love juga muncul, bertahan sebentar lalu lenyap, maka ia tidak benar-benar tidak berkondisi dalam pengertian Buddhis. Menurut Buddhis, yang tidak berkondisi hanya Nibbana itu sendiri.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 10 September 2013, 11:24:25 AM
"Berkondisi" di sini berarti muncul, bertahan sebentar dan lenyap. Atau menurut sutta dlm AN 3.47:

“Para bhikkhu, ada tiga karakteristik ini yang mendefinisikan keterkondisian.<405> Apakah tiga ini? Kemunculannya terlihat, kelenyapannya terlihat, dan perubahannya selama berlangsung terlihat. Ini adalah ketiga karakteristik yang mendefinisikan keterkondisian itu.

Karena unconditional love juga muncul, bertahan sebentar lalu lenyap, maka ia tidak benar-benar tidak berkondisi dalam pengertian Buddhis. Menurut Buddhis, yang tidak berkondisi hanya Nibbana itu sendiri.
_/\_
kadang saya berpikir kalo ada seseorang yang memberi unconditional love pada orang/benda/dll lain, itu karena avijja ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 10 September 2013, 12:14:06 PM
Kalo mau bahas ttg keterkondisian cinta mgkn bisa dibuat topik baru, but IMO bahkan metta karuna pun termasuk berkondisi
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 11 September 2013, 07:49:57 PM
Kalo mau bahas ttg keterkondisian cinta mgkn bisa dibuat topik baru, but IMO bahkan metta karuna pun termasuk berkondisi
wah urusan cinta sy kurang referensi ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 11 September 2013, 07:52:00 PM
tanya lagi,
apa iya semakin sedikit keinginan maka semakin sedikit pula penderitaan? ko pengalaman sy tidak sesuai dengan rumus tersebut y :))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 11 September 2013, 09:45:24 PM
tanya lagi,
apa iya semakin sedikit keinginan maka semakin sedikit pula penderitaan? ko pengalaman sy tidak sesuai dengan rumus tersebut y :))

Emang pengalamannya spt apa?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Shasika on 11 September 2013, 09:52:07 PM
_/\_
kadang saya berpikir kalo ada seseorang yang memberi unconditional love pada orang/benda/dll lain, itu karena avijja ;D
:)) :))
Berarti para istri raja Avijja semua donk, karena mereka harus mencintai raja tanpa syarat, bahkan raja punya istri sampe 500 pun kgk ape2.... ^:)^ ^:)^


Padahal kita tahu Ratu Khema itu istri raja Bimbisara, Ratu Samavati istri raja Pasenadi  ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 11 September 2013, 10:01:08 PM
:)) :))
Berarti para istri raja Avijja semua donk, karena mereka harus mencintai raja tanpa syarat, bahkan raja punya istri sampe 500 pun kgk ape2.... ^:)^ ^:)^


Padahal kita tahu Ratu Khema itu istri raja Bimbisara, Ratu Samavati istri raja Pasenadi  ;D

Gak juga, Ratu Mallika, istri Raja Pasenadi Kosala, lebih mencintai dirinya sendiri daripada suaminya. Demikian pula suaminya lebih mencintai dirinya sendiri daripada sang istri:

Quote from: SN 3.8 Mallikā Sutta
Di Sāvatthī. Pada saat itu, Raja Pasenadi dari Kosala bersama dengan Ratu Mallikā di teras atas istana. Kemudian Raja Pasenadi dari Kosala berkata kepada Ratu Mallikā: “Adakah, Mallikā, seseorang yang lebih engkau sayangi daripada dirimu sendiri?”[1]

“Tidak ada, Baginda, orang yang lebih kusayangi daripada diriku sendiri. Tetapi adakah, Baginda, orang yang lebih engkau sayangi daripada dirimu sendiri?”

“Bagiku juga, Mallikā, tidak ada orang yang lebih kucintai daripada diriku sendiri.”

Kemudian Raja Pasenadi dari Kosala turun dari istana dan mendatangi Sang Bhagavā. Setelah mendekat, ia memberi hormat kepada Sang Bhagavā, duduk di satu sisi, dan menceritakan kepada Sang Bhagavā tentang percakapannya dengan Ratu Mallikā. Kemudian Sang Bhagavā, setelah memahami maknanya, pada kesempatan itu mengucapkan syair berikut ini:

    “Setelah melintasi segala penjuru dengan pikiran,
    Seseorang tidak menemukan di mana pun yang lebih ia sayangi daripada dirinya sendiri.
    Demikian pula, bagi setiap orang, dirinya sendiri adalah yang paling disayangi;
    Oleh karena itu, ia yang menyayangi dirinya sendiri seharusnya tidak mencelakai orang lain.”
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Shasika on 11 September 2013, 10:27:47 PM
 :jempol:
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 14 September 2013, 09:03:50 PM
Emang pengalamannya spt apa?
dulu sy nulis 100 keinginan duniawi di secarik kertas dengan harapan semua keinginan tersebut bisa perlahan tercapai dengan usaha (plus biar ga lupa). suatu ketika sy mrasa menderita karena seperti dikejar2 harus meraih semua keinginan tersebut. lalu sy nyoba gagasan kalo semakin sedikit keinginan maka semakin sedikit penderitan. sy hapus semua keinginan tersebut. awalnya terasa lega... namun sy malah merasa menderita karena tidak ada selama hidup tidak ada pencapaian apa-apa. no progress, no achievement, no mestory :'(   
tolong pencerahannya ;D

:)) :))
Berarti para istri raja Avijja semua donk, karena mereka harus mencintai raja tanpa syarat, bahkan raja punya istri sampe 500 pun kgk ape2.... ^:)^ ^:)^


Padahal kita tahu Ratu Khema itu istri raja Bimbisara, Ratu Samavati istri raja Pasenadi  ;D
memang begitu seharusnya ci ;D
avijja is ART in earth 8)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 14 September 2013, 09:53:15 PM
dulu sy nulis 100 keinginan duniawi di secarik kertas dengan harapan semua keinginan tersebut bisa perlahan tercapai dengan usaha (plus biar ga lupa). suatu ketika sy mrasa menderita karena seperti dikejar2 harus meraih semua keinginan tersebut. lalu sy nyoba gagasan kalo semakin sedikit keinginan maka semakin sedikit penderitan. sy hapus semua keinginan tersebut. awalnya terasa lega... namun sy malah merasa menderita karena tidak ada selama hidup tidak ada pencapaian apa-apa. no progress, no achievement, no mestory :'(   
tolong pencerahannya ;D


IMO, sebagai umat awam, boleh saja memiliki keinginan dalam bentuk cita-cita ataupun tujuan hidup yang ingin dicapai, asalkan jangan melekat pada keinginan tersebut sehingga hanya menjurus pada pemuasan kesenangan indera semata. Misalnya cita-cita untuk menjadi orang kaya dan makmur adalah sah-sah saja selama tidak menganggap kekayaan dan kemakmuran sebagai sumber kepuasan indera semata, tetapi menyadari bahwa kekayaan tersebut hanya bersifat sementara dan tidak melekat padanya serta digunakan sebaik-baiknya untuk menunjang kebutuhan sehari-hari semata. Dengan demikian, ketika cita-cita tersebut tidak terwujud, tidak timbul penderitaan; atau ketika cita-cita tersebut tercapai, tidak menjadi serakah karenanya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: allthingmustpass on 29 September 2013, 03:34:26 PM
suhu-suhu izinkan saya menanyakan:
1. darimana cerita asal usul hidup buddha berasal? apakah dari tipitaka?
2. dari cerita buddha, saya membaca kalau buddha baru pertama kali melihat orang sakit, mati dan tua saat keluar dari kerajaan? apakah ini bukannya berkontradiksi dengan logika:
          - dimana ibunya sendiri (Ratu Maya) sudah meninggal
          - siddharta sejak kecil sudah dididik dengan guru pribadi dan memiliki prestasi yang hebat dalam ilmu pengetahuan. masa pintar baru sadar hal paling DASAR dalam logika manusia ketika baru keluar dari istana. bukankah itu suatu kejanggalan menurut suhu-suhu?
3. bagaimana menyikapi kisah-kisah dalam cerita buddha yang terkesan metafisik (maaf terkesan tahyul), seperti waktu buddha lahir apa yang diinjak jadi teratai, dewa-dewi turun melihat buddha dan sebagainya? apakah ini cuma penambahan-penambahan saja atau memang ajaran asli buddha.

mohon jawaban suhu-suhu sekalian.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 29 September 2013, 07:18:44 PM
suhu-suhu izinkan saya menanyakan:
1. darimana cerita asal usul hidup buddha berasal? apakah dari tipitaka?

Sebagian kehidupan Sang Buddha dapat ditemukan dalam Tipitaka, terutama Vinaya dan Sutta Pitaka. Namun detail kehidupan-Nya kebanyakan dari teks komentar, yaitu penjelasan Tipitaka yang ditulis kemudian.

Quote
2. dari cerita buddha, saya membaca kalau buddha baru pertama kali melihat orang sakit, mati dan tua saat keluar dari kerajaan? apakah ini bukannya berkontradiksi dengan logika:
          - dimana ibunya sendiri (Ratu Maya) sudah meninggal
          - siddharta sejak kecil sudah dididik dengan guru pribadi dan memiliki prestasi yang hebat dalam ilmu pengetahuan. masa pintar baru sadar hal paling DASAR dalam logika manusia ketika baru keluar dari istana. bukankah itu suatu kejanggalan menurut suhu-suhu?

IMO, walaupun mungkin Pangeran Siddhattha sudah diajarkan berbagai ilmu pengetahuan, termasuk tentang kehidupan dan kematian, namun setelah melihat peristiwa-peristiwa kehidupan dan kematian tsb secara langsung, barulah beliau merenungkan mengapa demikian, apakah bisa bebas dari dukkha tsb, bagaimana mencarinya. Dalam Ariyapariyesana Sutta juga dikatakan bahwa setelah merenungkan hal-hal tsb, beliau memutuskan untuk meninggalkan keduniawian. Walaupun sutta ini tidak menyebutkan pangeran melihat peristiwa2 itu, namun dalam Devaduta Sutta Sang Buddha menyebutkan peristiwa2 tsb sebagai "utusan dewa" (devaduta) yang mengingatkan kita semua agar senantiasa berbuat kebaikan namun kebanyakan orang melalaikannya.

Quote
3. bagaimana menyikapi kisah-kisah dalam cerita buddha yang terkesan metafisik (maaf terkesan tahyul), seperti waktu buddha lahir apa yang diinjak jadi teratai, dewa-dewi turun melihat buddha dan sebagainya? apakah ini cuma penambahan-penambahan saja atau memang ajaran asli buddha.

mohon jawaban suhu-suhu sekalian.

IMO, hal tsb menyatakan keagungan Sang Buddha sebagai guru para dewa dan manusia yang diungkapkan dalam bentuk suatu peristiwa yang melampaui pemahaman manusia biasa, terlepas dari benar-benar terjadi atau tidak. Jika pun ada yang tidak mempercayainya, tidak masalah karena hal-hal demikian tidak menjadi dasar keyakinan umat Buddha. Dasar keyakinan umat Buddha adalah dengan mempelajari, melaksanakan dan menembus ajaran Sang Buddha memahami hakekat kehidupan adalah anicca (tidak kekal), dukkha (tidak memuaskan), dan anatta (bukan diri) sehingga mencapai kedamaian, ketenangan dan kebahagiaan sejati.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: allthingmustpass on 29 September 2013, 08:28:58 PM
terima kasih bro shinichi... jawabannya memuaskan penasaran saya. mau bertanya lagi nih...

dalam buddhisme tidak dikenal adanya takdir... bener tidak ya?
nah ketika Siddharta bayi dibaca nasibnya oleh pertapa, dikatakan Dia akan menjadi Orang Suci atau Raja diatas raja. bukankah itu malah sudah menjadi takdir bahwa Siddharta akan menjadi seseorang yang luar biasa?
lalu saya baca waktu masih bayi bahkan Siddharta sudah bisa berbicara bahwa dia akan menjadi Raja diatas raja.

yang saya tangkap berarti ketika Siddharta terlahir bahwa sudah jelas masa depannya bahwa dia akan menjadi orang spesial. itu bagi saya merupakan konsep takdir

mohon pencerahannya suhu-suhu
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 29 September 2013, 09:44:00 PM
terima kasih bro shinichi... jawabannya memuaskan penasaran saya. mau bertanya lagi nih...

dalam buddhisme tidak dikenal adanya takdir... bener tidak ya?

Benar

Quote
nah ketika Siddharta bayi dibaca nasibnya oleh pertapa, dikatakan Dia akan menjadi Orang Suci atau Raja diatas raja. bukankah itu malah sudah menjadi takdir bahwa Siddharta akan menjadi seseorang yang luar biasa?
lalu saya baca waktu masih bayi bahkan Siddharta sudah bisa berbicara bahwa dia akan menjadi Raja diatas raja.

yang saya tangkap berarti ketika Siddharta terlahir bahwa sudah jelas masa depannya bahwa dia akan menjadi orang spesial. itu bagi saya merupakan konsep takdir

mohon pencerahannya suhu-suhu


Sebagai Bodhisatta (calon Buddha), Siddhattha telah menyempurnakan kebajikan-kebajikan (parami = kesempurnaan) selama tak terhitung masa kehidupan sejak kelahiran-kelahiran sebelumnya (dikatakan dalam Buddhavamsa selama 4 asankheyya dan 100 ribu kappa). Karena kesempurnaan inilah, dalam kehidupan terakhirnya Beliau mendapatkan buah yang tertinggi dari kehidupan duniawi (sebagai raja dunia/cakkavatti) atau buah tertinggi dari kehidupan spiritual (sebagai guru tertinggi dari para dewa dan manusia). Tiada hasil lain lagi, kecuali salah satu dari 2 hal ini yang merupakan buah kesempurnaan yang telah dipupuk selama berkappa-kappa kehidupan.

Jadi, bukan takdir dalam arti sudah ditetapkan oleh suatu sosok yang maha kuasa, melainkan hasil perjuangan sendiri yang telah mencapai puncaknya, seperti pohon yang pasti akan menghasilkan buah yang sangat manis karena pemeliharaan dan perawatan yang sangat intensif sejak masih benih.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: allthingmustpass on 01 October 2013, 08:30:35 AM
mau bertanya lagi suhu:
1. apa beda kanon pali dan kanon sanskrit? misalnya selain bahasa apakah ada perbedaan isi, penulisnya, sejarahnya (apa disadur saja) dll?

2. saya membaca tipitaka theravada (yang katanya paling orisinil) berbeda dengan tradisi mahayana dan tantrayana.... apakah ada penambahan? nah siapa yang menambahkan itu? kalau ada penambahan yang bukan langsung dari ajaran Buddha, berarti tradisi tersebut bukankah sudah mengaburkan dhamma?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: allthingmustpass on 01 October 2013, 08:33:36 AM


maaf jadi dopost, pengen nambah pertanyaan lagi

3. Buddha Gotama parinibana sekitar 500 BC sedang kanon tertulis dimulai sekitar 100 BC. seberapa yakin suhu dan alasan keyakinannya, bahwa dalam jangka waktu 400 tahun tersebut, ajaran buddha yang ditulis masih murni, bukan ditambahkan/dimodifikasi oleh muridnya. entah modifikasi tidak sengaja (lupa lisan, dll), akulturasi (buddhisme dalam sejarahnya gampang berakulturasi), atau sengaja dimodifikasi,

 
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: allthingmustpass on 01 October 2013, 08:34:10 AM


maaf jadi dopost, pengen nambah pertanyaan lagi

3. Buddha Gotama parinibana sekitar 500 BC sedang kanon tertulis dimulai sekitar 100 BC. seberapa yakin suhu dan alasan keyakinannya, bahwa dalam jangka waktu 400 tahun tersebut, ajaran buddha yang ditulis masih murni, bukan ditambahkan/dimodifikasi oleh muridnya. entah modifikasi tidak sengaja (lupa lisan, dll), akulturasi (buddhisme dalam sejarahnya gampang berakulturasi), atau sengaja dimodifikasi,
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 01 October 2013, 08:59:43 AM
1. kanon pali..kebanyakan merujuk dgn tipitaka pali theravada, kanon sangkrit kebanyakan merujuk pada tripitaka mahayana.. banyak isinya beda...semisal contoh mahaparinibanna sutta di pali... di sangkrit ada bbrp versi..mulai versi awal yg mirip dgn kanon pali, sampai yg isinya berbeda jauh...

2. theravada di katakan paling original..di karenakan..pada perpecahan pertama..buddhist jadi sekte2..rata2 masih pake tipitaka yg sama dipake oleh theravada saat ini..yg membuatnya beda...kebanyakan ada yg dilengkapi syair..ada penguragan.. dan cara memaknai suatu sutta (tp sutta nya tidak di ubah), saat muncul mahayana... maka muncul sutta(pali) atau sutra(sangkrit) yg baru... yg isinya berbeda.

3. krn sutta pada dasarnya berupa hafalan jaman itu (sebelum di tulis).. dan hasil hafalan buddhisme awal (klo ga salah ada 5 sekte jaman dulu) tidak jauh berbeda... maka di katakan cukup otentik ..sekte2 awal ini di katakan sebagai aliran buddhisme awal...jd kurasa masih cukup otentik .
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: allthingmustpass on 01 October 2013, 09:26:11 AM
1. kanon pali..kebanyakan merujuk dgn tipitaka pali theravada, kanon sangkrit kebanyakan merujuk pada tripitaka mahayana.. banyak isinya beda...semisal contoh mahaparinibanna sutta di pali... di sangkrit ada bbrp versi..mulai versi awal yg mirip dgn kanon pali, sampai yg isinya berbeda jauh...

2. theravada di katakan paling original..di karenakan..pada perpecahan pertama..buddhist jadi sekte2..rata2 masih pake tipitaka yg sama dipake oleh theravada saat ini..yg membuatnya beda...kebanyakan ada yg dilengkapi syair..ada penguragan.. dan cara memaknai suatu sutta (tp sutta nya tidak di ubah), saat muncul mahayana... maka muncul sutta(pali) atau sutra(sangkrit) yg baru... yg isinya berbeda.

3. krn sutta pada dasarnya berupa hafalan jaman itu (sebelum di tulis).. dan hasil hafalan buddhisme awal (klo ga salah ada 5 sekte jaman dulu) tidak jauh berbeda... maka di katakan cukup otentik ..sekte2 awal ini di katakan sebagai aliran buddhisme awal...jd kurasa masih cukup otentik .

Quote
1. kanon pali..kebanyakan merujuk dgn tipitaka pali theravada, kanon sangkrit kebanyakan merujuk pada tripitaka mahayana.. banyak isinya beda...semisal contoh mahaparinibanna sutta di pali... di sangkrit ada bbrp versi..mulai versi awal yg mirip dgn kanon pali, sampai yg isinya berbeda jauh...
kalau berbeda tentu ada yang ajaran asli Buddha ada yang tidak. berarti bs disimpulan kalau kanon mahayana ada yang didalamnya bukan ajaran asli Buddha Gotama?

Quote
3. krn sutta pada dasarnya berupa hafalan jaman itu (sebelum di tulis).. dan hasil hafalan buddhisme awal (klo ga salah ada 5 sekte jaman dulu) tidak jauh berbeda... maka di katakan cukup otentik ..sekte2 awal ini di katakan sebagai aliran buddhisme awal...jd kurasa masih cukup otentik .
saya baca kalau tipitaka itu kalau dituliskan bisa ribuan lembar. apakah ada bukti yang bisa diterima logika kalau ribuan lembar ini bisa dihapal selama 400 tahun tanpa adanya perubahan (baik kata atau makna)?
apakah kita harus mengambil pendekatan bahwa tipitaka tidak semuanya merupakan ajaran asli buddha, tapi intinya tetap sama? (ehipasiko saja)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 01 October 2013, 09:45:15 AM
akan sulit menelusuri apakah Buddha ngomong gitu atau ga... tp lebih mungkin menelusuri..apakah terjadi perubahan significant antara tipitaka/tripitaka aliran2 awal buddhism..krn masing2 membuat tipitakanya sendiri2.... jika pada dasarnya sama..maka..boleh lah di setujui..itu cukup otentik.

btw... apakah anda punya kemampuan bahasa mandarin? jika iya..mungkin aku bisa kasih link salah satu sumber tripitaka nya mandarin .. dan bandingkan dgn punya pali (ini 2 sekte berbeda...)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: William_phang on 01 October 2013, 10:02:17 AM
kalau berbeda tentu ada yang ajaran asli Buddha ada yang tidak. berarti bs disimpulan kalau kanon mahayana ada yang didalamnya bukan ajaran asli Buddha Gotama?
saya baca kalau tipitaka itu kalau dituliskan bisa ribuan lembar. apakah ada bukti yang bisa diterima logika kalau ribuan lembar ini bisa dihapal selama 400 tahun tanpa adanya perubahan (baik kata atau makna)?
apakah kita harus mengambil pendekatan bahwa tipitaka tidak semuanya merupakan ajaran asli buddha, tapi intinya tetap sama? (ehipasiko saja)

Kalo untuk menelusuri buddhisme awal, mgkn perlu mempelajari sejarah Buddhisme...dan bagaimana perpecahan tsb dimulai...

Kalo membanding Tipitaka dan Tripitaka, krn berasal dari satu sumber yang sama pasti ada bagian yang sama....mgkn bagian yang sama antar kedua aliran tsb bisa memberikan petunjuk mengenai buddhisme awal.

Kalo soal menghapal Tipitaka sampai saat ini pun masih ada Bikkhu yang mempunyai kemampuan tsb.
dan kalo tidak salah Bikkhu yang menulis "Riwayat Agung Para Buddha" mampu menghapal, dan masuk dalam guiness book.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: allthingmustpass on 01 October 2013, 10:31:52 AM

Kalo untuk menelusuri buddhisme awal, mgkn perlu mempelajari sejarah Buddhisme...dan bagaimana perpecahan tsb dimulai...

Kalo membanding Tipitaka dan Tripitaka, krn berasal dari satu sumber yang sama pasti ada bagian yang sama....mgkn bagian yang sama antar kedua aliran tsb bisa memberikan petunjuk mengenai buddhisme awal.

Kalo soal menghapal Tipitaka sampai saat ini pun masih ada Bikkhu yang mempunyai kemampuan tsb.
dan kalo tidak salah Bikkhu yang menulis "Riwayat Agung Para Buddha" mampu menghapal, dan masuk dalam guiness book.

iya saya sedang membaca sejarah buddhisme awal. sekarang lagi diposisi bertemunya Buddha dengan Mahavira.

boleh diberi sumber yang bisa menghapal ribuan lembar itu tidak bro?  ;)
tentu secara logika, menghapal yang sudah tertulis lebih gampang dari menghapal lisan ke lisan. sulit secara nalar saya 400 tahun penurunan dari lisan ke lisan tidak ada perubahan. namun itulah menariknya Buddhisme, tidak ada dogma yang harus diterima bulat-bulat. datang dan buktikan dulu.

akan sulit menelusuri apakah Buddha ngomong gitu atau ga... tp lebih mungkin menelusuri..apakah terjadi perubahan significant antara tipitaka/tripitaka aliran2 awal buddhism..krn masing2 membuat tipitakanya sendiri2.... jika pada dasarnya sama..maka..boleh lah di setujui..itu cukup otentik.

btw... apakah anda punya kemampuan bahasa mandarin? jika iya..mungkin aku bisa kasih link salah satu sumber tripitaka nya mandarin .. dan bandingkan dgn punya pali (ini 2 sekte berbeda...)

 saya batak bro ndak bisa mandarin. hehehe. nah itu yang membingungkan saya.
 
 
Quote
ika pada dasarnya sama..maka..boleh lah di setujui..itu cukup otentik.
 
saya baca aliran theravada tidak mengakui lotus sutra yang malah katanya jadi sutra paling penting dalam aliran mahayana. apakah menurut anda, lotus sutra itu tambah-tambahan saja dari akibat akulturasi di tanah tiongkok?
 
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sanjiva on 01 October 2013, 11:05:34 AM
boleh diberi sumber yang bisa menghapal ribuan lembar itu tidak bro?  ;)
tentu secara logika, menghapal yang sudah tertulis lebih gampang dari menghapal lisan ke lisan. sulit secara nalar saya 400 tahun penurunan dari lisan ke lisan tidak ada perubahan.

Di Burma dalam 50 tahun terdapat 9 orang tipitakadhara (mampu menghapal seluruh isi Tipitaka)

silahkan dibaca2 :
http://www.thisismyanmar.com/nibbana/tipitaka/tpdkdhra.htm (http://www.thisismyanmar.com/nibbana/tipitaka/tpdkdhra.htm)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 02 October 2013, 09:14:17 AM
coba googling: Mingun Sayadaw
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: allthingmustpass on 02 October 2013, 10:56:37 AM
coba googling: Mingun Sayadaw

"In 1985, the Guinness Book of Records recorded the sayadaw as a record holder in the Human memory category. The exact entry was Human memory: Bhandanta Vicitsara (sic) recited 16,000 pages of Buddhist canonical text in Rangoon, Burma in May 1954. Rare instances of eidetic memory -- the ability to project and hence "visually" recall material-- are known to science"

luar biasa.... baru tau saya ada yang kayak gini. semoga Bhante tersebut terlahir di alam yang lebih baik/ sudah nibbana. _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 02 October 2013, 10:03:52 PM
tanya dunk, lima, empat, dan satu gugusan pembentuk.
contoh yang empat dan satu itu makhluk2 d alam mana ya?
arupa untuk yang satu bukan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 03 October 2013, 06:13:20 AM
tanya dunk, lima, empat, dan satu gugusan pembentuk.
contoh yang empat dan satu itu makhluk2 d alam mana ya?
arupa untuk yang satu bukan?

patokan 31 alam tingkat kehidupan
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 03 October 2013, 06:25:47 AM
Sumbernya bukan dari sutta ya hema?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 03 October 2013, 10:39:42 AM
tanya dunk, lima, empat, dan satu gugusan pembentuk.
contoh yang empat dan satu itu makhluk2 d alam mana ya?
arupa untuk yang satu bukan?

Yg empat gugusan pembentuk itu makhluk arupa (tanpa rupakkhanda/kelompok jasmani)

Yg satu itu makhluk asannasatta (tanpa batin, yaitu tanpa kelompok perasaan, persepsi, bentukan pikiran, dan kesadaran [menurut komentar Theravada])
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 03 October 2013, 10:43:22 AM
Sumbernya bukan dari sutta ya hema?

Itu dari paritta Pattidana
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Shasika on 03 October 2013, 01:52:16 PM
Yg empat gugusan pembentuk itu makhluk arupa (tanpa rupakkhanda/kelompok jasmani)

Yg satu itu makhluk asannasatta (tanpa batin, yaitu tanpa kelompok perasaan, persepsi, bentukan pikiran, dan kesadaran [menurut komentar Theravada])
Boleh tanya lebih lanjut tentang Asannasatta ? Sutta apa yg menjelaskan hal tsb ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 03 October 2013, 06:05:25 PM
Boleh tanya lebih lanjut tentang Asannasatta ? Sutta apa yg menjelaskan hal tsb ?

Yang saya tahu:

Quote from: DN 1 Brahmajala Sutta
Ada, para bhikkhu, para dewa tertentu yang disebut tanpa persepsi. Segera setelah suatu persepsi muncul dalam diri mereka, para dewa itu jatuh dari alam tersebut.

Quote from: AN 9.24 Sattavasa Sutta
“Para bhikkhu, ada sembilan alam makhluk-makhluk ini. Apakah sembilan ini?

(1) “Ada, para bhikkhu, makhluk-makhluk yang berbeda dalam jasmani dan berbeda dalam persepsi, seperti manusia, beberapa deva, dan beberapa makhluk di alam rendah. Ini adalah alam pertama makhluk-makhluk.

(2) “Ada makhluk-makhluk yang berbeda dalam jasmani tetapi identik dalam persepsi, seperti para deva kumpulan Brahmā yang terlahir kembali melalui [jhāna] pertama. Ini adalah alam ke dua makhluk-makhluk.

(3) “Ada makhluk-makhluk yang identik dalam jasmani tetapi berbeda dalam persepsi, seperti para deva dengan cahaya gemerlap. Ini adalah alam ke tiga makhluk-makhluk.

(4) “Ada makhluk-makhluk yang identik dalam jasmani dan identik dalam persepsi, seperti para deva dengan keagungan gemilang. Ini adalah alam ke empat makhluk-makhluk.

(5) “Ada makhluk-makhluk yang tanpa-persepsi, tanpa pengalaman, seperti para deva yang tanpa-persepsi. Ini adalah alam ke lima makhluk-makhluk.

(6) “Ada makhluk-makhluk yang, dengan sepenuhnya melampaui persepsi bentuk, dengan lenyapnya persepsi kontak indria, dengan tanpa-perhatian pada persepsi keberagaman, [mempersepsikan] ‘ruang adalah tanpa batas,’ menjadi bagian dari landasan ruang tanpa batas. Ini adalah alam ke enam makhluk-makhluk.

(7) “Ada makhluk-makhluk yang, dengan sepenuhnya melampaui landasan ruang tanpa batas, [mempersepsikan] ‘kesadaran adalah tanpa batas, menjadi bagain dari landasan kesadaran tanpa batas. Ini adalah alam ke tujuh makhluk-makhluk.

(8 ) “Ada makhluk-makhluk yang, dengan sepenuhnya melampaui landasan kesadaran tanpa batas, [mempersepsikan] ‘tidak ada apa-apa,’ menjadi bagian dari landasan kekosongan. Ini adalah alam ke delapan makhluk-makhluk.

(9) “Ada makhluk-makhluk yang, dengan sepenuhnya melampaui landasan kekosongan, menjadi bagian dari landasan bukan persepsi juga bukan bukan-persepsi. Ini adalah alam ke sembilan makhluk-makhluk.

“Ini adalah kesembilan alam makhluk-makhluk itu.”
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Shasika on 03 October 2013, 07:12:26 PM
Yang saya tahu:
Quote from: DN 1 Brahmajala Sutta
Quote
Ada, para bhikkhu, para dewa tertentu yang disebut tanpa persepsi. Segera setelah suatu persepsi muncul dalam diri mereka, para dewa itu jatuh dari alam tersebut.


Quote from: AN 9.24 Sattavasa Sutta
Quote
“Para bhikkhu, ada sembilan alam makhluk-makhluk ini. Apakah sembilan ini?
<blockquote>
(1) “Ada, para bhikkhu, makhluk-makhluk yang berbeda dalam jasmani dan berbeda dalam persepsi, seperti manusia, beberapa deva, dan beberapa makhluk di alam rendah. Ini adalah alam pertama makhluk-makhluk.

(2) “Ada makhluk-makhluk yang berbeda dalam jasmani tetapi identik dalam persepsi, seperti para deva kumpulan Brahmā yang terlahir kembali melalui [jhāna] pertama. Ini adalah alam ke dua makhluk-makhluk.

(3) “Ada makhluk-makhluk yang identik dalam jasmani tetapi berbeda dalam persepsi, seperti para deva dengan cahaya gemerlap. Ini adalah alam ke tiga makhluk-makhluk.

(4) “Ada makhluk-makhluk yang identik dalam jasmani dan identik dalam persepsi, seperti para deva dengan keagungan gemilang. Ini adalah alam ke empat makhluk-makhluk.

(5) “Ada makhluk-makhluk yang tanpa-persepsi, tanpa pengalaman, seperti para deva yang tanpa-persepsi. Ini adalah alam ke lima makhluk-makhluk.

(6) “Ada makhluk-makhluk yang, dengan sepenuhnya melampaui persepsi bentuk, dengan lenyapnya persepsi kontak indria, dengan tanpa-perhatian pada persepsi keberagaman, [mempersepsikan] ‘ruang adalah tanpa batas,’ menjadi bagian dari landasan ruang tanpa batas. Ini adalah alam ke enam makhluk-makhluk.

(7) “Ada makhluk-makhluk yang, dengan sepenuhnya melampaui landasan ruang tanpa batas, [mempersepsikan] ‘kesadaran adalah tanpa batas, menjadi bagain dari landasan kesadaran tanpa batas. Ini adalah alam ke tujuh makhluk-makhluk.

(8 ) “Ada makhluk-makhluk yang, dengan sepenuhnya melampaui landasan kesadaran tanpa batas, [mempersepsikan] ‘tidak ada apa-apa,’ menjadi bagian dari landasan kekosongan. Ini adalah alam ke delapan makhluk-makhluk.

(9) “Ada makhluk-makhluk yang, dengan sepenuhnya melampaui landasan kekosongan, menjadi bagian dari landasan bukan persepsi juga bukan bukan-persepsi. Ini adalah alam ke sembilan makhluk-makhluk.

“Ini adalah kesembilan alam makhluk-makhluk itu.” </blockquote>
Makasih bro shinichi atas bantuannya ;D
Pembagian 9 alam ini berdasarkan "persepsi" pdhal nama itu khan tdk hny persepsi saja.
Lantas pembagian 31 alam itu membagi berdasarkan apa?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 03 October 2013, 08:01:14 PM

Quote from: AN 9.24 Sattavasa Sutta
Makasih bro shinichi atas bantuannya ;D
Pembagian 9 alam ini berdasarkan "persepsi" pdhal nama itu khan tdk hny persepsi saja.
Lantas pembagian 31 alam itu membagi berdasarkan apa?

Mengambil dari berbagai sutta tentang alam kehidupan dan makhluk-makhluknya, termasuk salah satunya:

Quote from: MN 12 Mahasihanada Sutta
35. “Sāriputta, terdapat lima alam tujuan kelahiran ini. Apakah lima ini? Neraka, alam binatang, alam hantu, alam manusia, dan dewa.

36. (1) “Aku memahami neraka, dan jalan dan cara yang mengarah menuju neraka. Dan Aku juga memahami bagaimana seseorang yang telah memasuki jalan ini akan, setelah hancurnya jasmani, setelah kematian, muncul kembali dalam kondisi buruk, di alam rendah, dalam kesengsaraan, dalam neraka.

(2) “Aku memahami alam binatang, dan jalan dan cara yang mengarah menuju alam binatang. Dan Aku juga memahami bagaimana seseorang yang telah memasuki jalan ini akan, setelah hancurnya jasmani, setelah kematian, muncul kembali di alam binatang.

(3) “Aku memahami alam hantu, dan jalan dan cara yang mengarah menuju alam hantu. Dan Aku juga memahami bagaimana seseorang yang telah memasuki jalan ini akan, setelah hancurnya jasmani, setelah kematian, muncul kembali di alam hantu.
 
(4) “Aku memahami alam manusia, dan jalan dan cara yang mengarah menuju alam manusia. Dan Aku juga memahami bagaimana seseorang yang telah memasuki jalan ini akan, setelah hancurnya jasmani, setelah kematian, muncul kembali di antara manusia.

(5) “Aku memahami alam dewa, dan jalan dan cara yang mengarah menuju alam dewa. Dan Aku juga memahami bagaimana seseorang yang telah memasuki jalan ini akan, setelah hancurnya jasmani, setelah kematian, muncul kembali di alam bahagia, di alam surga.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Shasika on 03 October 2013, 08:12:35 PM
Mengambil dari berbagai sutta tentang alam kehidupan dan makhluk-makhluknya, termasuk salah satunya:

Quote from: MN 12 Mahasihanada Sutta
Quote
35. “Sāriputta, terdapat lima alam tujuan kelahiran ini. Apakah lima ini? Neraka, alam binatang, alam hantu, alam manusia, dan dewa.

36. (1) “Aku memahami neraka, dan jalan dan cara yang mengarah menuju neraka. Dan Aku juga memahami bagaimana seseorang yang telah memasuki jalan ini akan, setelah hancurnya jasmani, setelah kematian, muncul kembali dalam kondisi buruk, di alam rendah, dalam kesengsaraan, dalam neraka.

(2) “Aku memahami alam binatang, dan jalan dan cara yang mengarah menuju alam binatang. Dan Aku juga memahami bagaimana seseorang yang telah memasuki jalan ini akan, setelah hancurnya jasmani, setelah kematian, muncul kembali di alam binatang.

(3) “Aku memahami alam hantu, dan jalan dan cara yang mengarah menuju alam hantu. Dan Aku juga memahami bagaimana seseorang yang telah memasuki jalan ini akan, setelah hancurnya jasmani, setelah kematian, muncul kembali di alam hantu.
 
(4) “Aku memahami alam manusia, dan jalan dan cara yang mengarah menuju alam manusia. Dan Aku juga memahami bagaimana seseorang yang telah memasuki jalan ini akan, setelah hancurnya jasmani, setelah kematian, muncul kembali di antara manusia.

(5) “Aku memahami alam dewa, dan jalan dan cara yang mengarah menuju alam dewa. Dan Aku juga memahami bagaimana seseorang yang telah memasuki jalan ini akan, setelah hancurnya jasmani, setelah kematian, muncul kembali di alam bahagia, di alam surga.
Makasih Glomod Shinichi atas bantuannya  :jempol:
Tadi 9 alam berdasarkan persepsi, saya masih menanyakan itu, nama ada 5 tidak hanya "sanna" saja, ada vedana, sankhara, dll adakah pembagian alamnya?

Untuk pembagian 5 alam tujuan kelahiran ini apakah hasil dari pelanggaran pancasila (umat perumah tangga), dasasila (meninggalkan keduniawian), aturan monastik (vinaya), begitu bro ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 03 October 2013, 09:07:35 PM

Makasih Glomod Shinichi atas bantuannya  :jempol:
Tadi 9 alam berdasarkan persepsi, saya masih menanyakan itu, nama ada 5 tidak hanya "sanna" saja, ada vedana, sankhara, dll adakah pembagian alamnya?

Setahu saya tidak ada dalam sutta, mungkin yang lain bisa membantu kalo ada.

Quote
Untuk pembagian 5 alam tujuan kelahiran ini apakah hasil dari pelanggaran pancasila (umat perumah tangga), dasasila (meninggalkan keduniawian), aturan monastik (vinaya), begitu bro ?

IMO, tidak juga, kelahiran di alam manusia dan dewa bukan hasil pelanggaran sila, justru karena menjaga sila karena dikatakan bahwa sangat sulit untuk terlahir di alam manusia.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Shasika on 03 October 2013, 09:15:52 PM
Setahu saya tidak ada dalam sutta, mungkin yang lain bisa membantu kalo ada.

IMO, tidak juga, kelahiran di alam manusia dan dewa bukan hasil pelanggaran sila, justru karena menjaga sila karena dikatakan bahwa sangat sulit untuk terlahir di alam manusia.
Jadi selain pembagian alam berdasarkan "Sanna" tidak ada ya pembagian alamnya, boleh donk yang lain bantu. Anumodana sebelomnya. ^:)^

Kalo 5 alam tujuan kelahiran yang oma maksud melanggar sila itu yang no 1-3 (Neraka, Binatang, Hantu)  ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cumi polos on 04 October 2013, 10:14:20 AM
bagimana tanggapan Buddhist tentang peternak tawon yg menjual MADU hasil jerih payah serangga tsb ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 04 October 2013, 11:15:40 AM
Setahu saya tidak ada dalam sutta, mungkin yang lain bisa membantu kalo ada.

IMO, tidak juga, kelahiran di alam manusia dan dewa bukan hasil pelanggaran sila, justru karena menjaga sila karena dikatakan bahwa sangat sulit untuk terlahir di alam manusia.

kalo menurut bro Sin, alam manusia dan alam dewa enakan mana? :-?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 04 October 2013, 11:23:52 AM
trus alam dewa dan alam brahma enakan mana?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 04 October 2013, 11:24:34 AM
kalo menurut bro Sin, alam manusia dan alam dewa enakan mana? :-?

Gak tahu, gak ingat pernah lahir di alam dewa ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Shasika on 04 October 2013, 11:34:23 AM
Gak tahu, gak ingat pernah lahir di alam dewa ;D
:)) :))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: hemayanti on 05 October 2013, 10:55:19 PM
makasih om2 dan oma.
ko ronald : udah d jawab om ariya, dari paritta patidana.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 06 October 2013, 06:19:21 AM
kalo menurut bro Sin, alam manusia dan alam dewa enakan mana? :-?

trus alam dewa dan alam brahma enakan mana?

ketiganya tidak enak, karna bukan makanan :))
yang enak itu, mie goreng, nasi, ayam goreng, sate, babi panggang !
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: learner on 07 October 2013, 05:48:32 AM
adakah literatur buddhis yang menjelaskan operasi numeric?
arithmetic telah diketahui oleh bangsa ancient india dan tercantum dalam weda (vedic math).
bagaimana dengan numeric dlm buddhisme?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 07 October 2013, 08:23:19 PM
Gak tahu, gak ingat pernah lahir di alam dewa ;D
u got me :))

ketiganya tidak enak, karna bukan makanan :))
yang enak itu, mie goreng, nasi, ayam goreng, sate, babi panggang !
wah tu makanan fave bro adi mesti :))

bagimana tanggapan Buddhist tentang peternak tawon yg menjual MADU hasil jerih payah serangga tsb ?
iya ya... ini dianggap mencuri nggak ya? sama halnya dengan telur ayam, susu sapi, dll... mengambil tanpa "izin" :-?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cumi polos on 11 October 2013, 12:24:18 PM
apakah pengajaran/pembabaran dhamma sebaiknya dilindungin copyrighted ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: will_i_am on 11 October 2013, 11:11:01 PM
Dilindungi terhadap apa??
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cumi polos on 12 October 2013, 04:27:12 AM
Dilindungi terhadap apa??
bila dilindingin copy right, dan bila ada yg mencopy/memperbanyak tanpa seizin dari pemegang
copy right, makan akan dpt dituntuk uang maupun dipenjarakan... :o
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: michaelfallion on 15 October 2013, 07:55:31 PM
Namo Buddhaya,


Nama saya Michael. saya ingin bertanya. Beberapa teman-teman saya mengatakan bahwa Buddhist itu munafik karena mengajarkan metta kepada semua makhluk tapi tidak melarang umatnya untuk makan daging.
mereka mengatakan apalah bedanya makan daging dengan membunuh hewan? kan sama saja intinya.


mohon bantuan teman-teman untuk memberikan penjelasan yang sederhana (mungkin jika pernah ada Bhante atau tokoh Buddhist yang pernah menjelaskan hal ini, bisa sharing alamat web nya) kepada saya sehingga saya bisa menyampaikan kepada teman-teman saya bahwa makan daging berbeda dengan membunuh hewan. mohon penjelasan sederhana untuk orang non-Buddhist


Namo Buddhaya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: gryn tea on 15 October 2013, 08:06:25 PM
Namo Buddhaya,


Nama saya Michael. saya ingin bertanya. Beberapa teman-teman saya mengatakan bahwa Buddhist itu munafik karena mengajarkan metta kepada semua makhluk tapi tidak melarang umatnya untuk makan daging.
mereka mengatakan apalah bedanya makan daging dengan membunuh hewan? kan sama saja intinya.


mohon bantuan teman-teman untuk memberikan penjelasan yang sederhana (mungkin jika pernah ada Bhante atau tokoh Buddhist yang pernah menjelaskan hal ini, bisa sharing alamat web nya) kepada saya sehingga saya bisa menyampaikan kepada teman-teman saya bahwa makan daging berbeda dengan membunuh hewan. mohon penjelasan sederhana untuk orang non-Buddhist


Namo Buddhaya

Maaf, manx teman mu agama apa ?? N manx dia gx makan daging ??


Trz manx daging yg kamu makan itu hidup ??
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: allthingmustpass on 15 October 2013, 11:31:09 PM
Namo Buddhaya,


Nama saya Michael. saya ingin bertanya. Beberapa teman-teman saya mengatakan bahwa Buddhist itu munafik karena mengajarkan metta kepada semua makhluk tapi tidak melarang umatnya untuk makan daging.
mereka mengatakan apalah bedanya makan daging dengan membunuh hewan? kan sama saja intinya.


mohon bantuan teman-teman untuk memberikan penjelasan yang sederhana (mungkin jika pernah ada Bhante atau tokoh Buddhist yang pernah menjelaskan hal ini, bisa sharing alamat web nya) kepada saya sehingga saya bisa menyampaikan kepada teman-teman saya bahwa makan daging berbeda dengan membunuh hewan. mohon penjelasan sederhana untuk orang non-Buddhist


Namo Buddhaya

halo salam kenal michael, namanya persis nama asli saya di dunia nyata. selamat bergabung di DC

silahkan baca
http://dhammacitta.org/dcpedia/Pandangan_Sang_Buddha_Tentang_Makan_Daging_%28Dhammavuddho%29

Quote
Beberapa teman-teman saya mengatakan bahwa Buddhist itu munafik karena mengajarkan metta kepada semua makhluk tapi tidak melarang umatnya untuk makan daging.
mereka mengatakan apalah bedanya makan daging dengan membunuh hewan? kan sama saja intinya.
[/qoute]

teman-temannya kayak devadatta abad 21 nih  :P , atau anaknya La* M*
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 16 October 2013, 05:57:25 AM
Namo Buddhaya,


Nama saya Michael. saya ingin bertanya. Beberapa teman-teman saya mengatakan bahwa Buddhist itu munafik karena mengajarkan metta kepada semua makhluk tapi tidak melarang umatnya untuk makan daging.

mahluk hidup dan daging(bangkai) pasti tidak sama

Quote
mereka mengatakan apalah bedanya makan daging dengan membunuh hewan? kan sama saja intinya.

anda atau teman anda, walaupun tidak makan daging alias vegetarian selama hidup pun, pembantaian/pembunuhan mahluk hidup tetap akan terjadi, dan tidak bisa dicegah.

dipastikan intinya tidak sama
 
Quote
mohon bantuan teman-teman untuk memberikan penjelasan yang sederhana (mungkin jika pernah ada Bhante atau tokoh Buddhist yang pernah menjelaskan hal ini, bisa sharing alamat web nya) kepada saya sehingga saya bisa menyampaikan kepada teman-teman saya bahwa makan daging berbeda dengan membunuh hewan. mohon penjelasan sederhana untuk orang non-Buddhist

yang saya heran, mengapa anda harus mendapat penjelasan dari 'tokoh buddhis' baru mau di dengar, sedangkan di 'alam DC' banyak kok penjelasan2 yang tidak perlu tokoh2 buddhis.

penjelasan yang diatas sudah cukup, kalau mereka masih ngotot, biar aja, toh mereka tidak akan pernah puas
dan memang ada beberapa oknum umat tetangga suka mencela dan membandingkan kepercayaan.

kesimpulan : tidak usah dilayani dan di perdebatkan masalah ini, bahkan banyak umat yang mengaku pengikut ajaran Buddha mencela orang yang tidak vegetarian atau makan daging.
atau bisa juga jawab, keyakinan saya dan kepercayaan anda memang berbeda, jadi tidak usah di bahas, dan mari kita tidak jadi teman baik, tanpa lihat perbedaan agama.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 18 October 2013, 05:47:10 AM
^^ Koreksi
atau bisa juga jawab, keyakinan saya dan kepercayaan anda memang berbeda, jadi tidak usah di bahas, dan mari kita jadi teman baik, tanpa lihat perbedaan agama.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cumi polos on 19 October 2013, 10:49:31 PM
apa yg seharusnya dikatakan seorang Buddhist,
   kalao mendengar tetangganya beli mobil baru, atao rumah baru ?

 :x
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: allthingmustpass on 20 October 2013, 12:04:10 AM
apa yg seharusnya dikatakan seorang Buddhist,
   kalao mendengar tetangganya beli mobil baru, atao rumah baru ?

 :x

mode biasa: wah keren ya mobil baru/rumah barunya. blablalala (memuji2)

mode ekstrim:
Sabbe sankhara anicca

Sabbe sankhara dukkha
Sabbe dhamma anatta

sambil ber _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 04 November 2013, 08:02:52 AM
mode biasa: wah keren ya mobil baru/rumah barunya. blablalala (memuji2)

mode ekstrim:
Sabbe sankhara anicca

Sabbe sankhara dukkha
Sabbe dhamma anatta

sambil ber _/\_
yang mode ekstrim bisa dibilang mode apa adanya juga ya :))




tanya: di Mahayana ada istilah pengikut dewi kwan im. kamsudnya gimana ya? bukankah semua buddhist itu pengikut sang Buddha Gautama?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 04 November 2013, 09:42:13 AM

tanya: di Mahayana ada istilah pengikut dewi kwan im. kamsudnya gimana ya? bukankah semua buddhist itu pengikut sang Buddha Gautama?

Maksudnya pengikut Mahayana yang memuja dan mengikuti ajaran Bodhisattva Avalokitesvara, seperti nien-fo nama sang Bodhisattva, vegetarianisme, tidak makan daging sapi (karena dipercaya sebagai kelahiran kembali ayah Miaoshan), dst.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dipasena on 04 November 2013, 10:14:15 AM
Maksudnya pengikut Mahayana yang memuja dan mengikuti ajaran Bodhisattva Avalokitesvara, seperti nien-fo nama sang Bodhisattva, vegetarianisme, tidak makan daging sapi (karena dipercaya sebagai kelahiran kembali ayah Miaoshan), dst.

ada tuh pengikut theravada yg memuja dan mengikuti ajaran Boddhisattva avalokitesvara...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 04 November 2013, 01:43:42 PM
 [at] aa: Sesuai pertanyaannya, yg ditanyakan konteks yg dimaksud adalah dlm kalangan Mahayana :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 05 November 2013, 05:36:15 PM
Maksudnya pengikut Mahayana yang memuja dan mengikuti ajaran Bodhisattva Avalokitesvara, seperti nien-fo nama sang Bodhisattva, vegetarianisme, tidak makan daging sapi (karena dipercaya sebagai kelahiran kembali ayah Miaoshan), dst.
begitu ya... terus (yang paling otentik) sebenarnya dewi kwan im ini representasi Avalokiteswara, Niang2 ato Mio Shan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 05 November 2013, 06:18:21 PM
begitu ya... terus (yang paling otentik) sebenarnya dewi kwan im ini representasi Avalokiteswara, Niang2 ato Mio Shan?

Kalo yang dimaksud dengan otentik adalah berdasarkan sumber yang paling awal, maka sebenarnya Avalokitesvara dalam salah satu sutra Mahayana yang paling awal, Gandavyuha Sutra, digambarkan sebagai seorang pertapa laki-laki yang tinggal di gunung Potalaka (menurut salah satu penelitian, gunung Potalaka kemungkinan ada di daerah Tamilnadu di India Barat Daya). Sedangkan tokoh Miao Shan tampaknya adalah legenda pra-Buddhis Cina (Taois?) yang mendapat pengaruh Buddhis.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 06 November 2013, 11:35:51 AM
Kalo yang dimaksud dengan otentik adalah berdasarkan sumber yang paling awal, maka sebenarnya Avalokitesvara dalam salah satu sutra Mahayana yang paling awal, Gandavyuha Sutra, digambarkan sebagai seorang pertapa laki-laki yang tinggal di gunung Potalaka (menurut salah satu penelitian, gunung Potalaka kemungkinan ada di daerah Tamilnadu di India Barat Daya). Sedangkan tokoh Miao Shan tampaknya adalah legenda pra-Buddhis Cina (Taois?) yang mendapat pengaruh Buddhis.
begitu ya... tentang Avalokitesvara ini, sebenarnya pencapaian apa yang telah ia raih sehingga bisa mendapat 'posisi spesial' dalam Mahayana?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 06 November 2013, 11:36:48 AM
tanya lagi,

kalo seorang Bikkhu mengetahui dirinya menderita cacingan kira-kira apa yang akan ia lakukan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 06 November 2013, 01:43:08 PM
begitu ya... tentang Avalokitesvara ini, sebenarnya pencapaian apa yang telah ia raih sehingga bisa mendapat 'posisi spesial' dalam Mahayana?

Avalokitesvara dlm Mahayana adalah seorang Bodhisattva yang terkemuka dlm hal belas kasih (karuna), seperti halnya Manjusri yg terkemuka dlm hal kebijaksanaan (prajna/panna).

Menurut Mahayana, 2 aspek pencerahan Sang Buddha adalah prajna dan karuna. Mahayana awal lebih menekankan pada aspek prajna spt dlm teks2 Prajnaparamita di mana peran Manjusri lbh menonjol. Belakangan penekanannya berubah ke aspek karuna shg Avalokitesvara lbh banyak dipuja sbg Bodhisattva yg menunda Pencerahan utk menolong makhluk-makhluk yg menderita di samsara.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: allthingmustpass on 06 November 2013, 02:18:17 PM
ada seorang penjudi/penjagal ingin mendanakan hasil kerjanya kepada vihara/sangha, tapi terlebih dulu mereka menjelaskan sumber dari dana ini.

apakah dana ini diterima/tidak? adakah referensi sutta jawabannya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 06 November 2013, 02:36:43 PM
tanya lagi,

kalo seorang Bikkhu mengetahui dirinya menderita cacingan kira-kira apa yang akan ia lakukan?

itu hak si bhikkhu nya.. masing2 bhikkhu punya cara sendiri2..mo biarkan, mo minum obat cacing..kemungkinan2 itu selalu ada
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 06 November 2013, 07:32:51 PM
itu hak si bhikkhu nya.. masing2 bhikkhu punya cara sendiri2..mo biarkan, mo minum obat cacing..kemungkinan2 itu selalu ada
kalo misal ia pake obat cacing kira2 melanggar sila 1 nggak ya?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 06 November 2013, 07:44:38 PM
Avalokitesvara dlm Mahayana adalah seorang Bodhisattva yang terkemuka dlm hal belas kasih (karuna), seperti halnya Manjusri yg terkemuka dlm hal kebijaksanaan (prajna/panna).

Menurut Mahayana, 2 aspek pencerahan Sang Buddha adalah prajna dan karuna. Mahayana awal lebih menekankan pada aspek prajna spt dlm teks2 Prajnaparamita di mana peran Manjusri lbh menonjol. Belakangan penekanannya berubah ke aspek karuna shg Avalokitesvara lbh banyak dipuja sbg Bodhisattva yg menunda Pencerahan utk menolong makhluk-makhluk yg menderita di samsara.
dimengerti. terima kasih banyak _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: suli on 19 November 2013, 02:38:59 PM
Barusan sy jalan2 ke Perpustakaan DC & membaca koleksi2nya, diantaranya 'Riwayat Hidup Yasodhara', buku yg indah & menginspirasi. Ada bbrp hal yg ingin sy tanyakan :

-  disana dikatakan bahwa :

Merupakan bukan suatu kebetulan pangeran Siddharta saat usia 16 tahun memilih putri Yasodhara sebagai istrinya tetapi merupakan suatu ikatan kamma masa lampau yang sangat kuat karena ternyata putri Yasodhara terlah menjadi pasangan, mendampingi selama beratus-ratus kelahiran. Dengan cinta yang mendalam, ia mendampingi selama masa kehidupan terakhir mereka.

pertanyaan sy : cinta yg seperti apa yang dimiliki putri Yasodhara & pangeran Siddharta sehingga dapat menjadi pasangan selama beratus2 kelahiran? apakah ikatan cinta seperti antara pria & wanita sprt umumnya kita manusia biasa ini ? mengingat bahwa baik putri Yasodhara maupun pangeran Siddharta terlahir di bbrp ratus kelahiran tersebut adalah sebagai manusia .......
(mohon maaf kalo ada salah kata  ^:)^ )
Kisah putri Yasodhara ini menjadi teladan bagi kita kaum wanita, sy senang kita memiliki seorg putri yg agung yg dpt kita contoh sikap2nya.... _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: William_phang on 19 November 2013, 02:48:01 PM
Barusan sy jalan2 ke Perpustakaan DC & membaca koleksi2nya, diantaranya 'Riwayat Hidup Yasodhara', buku yg indah & menginspirasi. Ada bbrp hal yg ingin sy tanyakan :

-  disana dikatakan bahwa :

Merupakan bukan suatu kebetulan pangeran Siddharta saat usia 16 tahun memilih putri Yasodhara sebagai istrinya tetapi merupakan suatu ikatan kamma masa lampau yang sangat kuat karena ternyata putri Yasodhara terlah menjadi pasangan, mendampingi selama beratus-ratus kelahiran. Dengan cinta yang mendalam, ia mendampingi selama masa kehidupan terakhir mereka.

pertanyaan sy : cinta yg seperti apa yang dimiliki putri Yasodhara & pangeran Siddharta sehingga dapat menjadi pasangan selama beratus2 kelahiran? apakah ikatan cinta seperti antara pria & wanita sprt umumnya kita manusia biasa ini ? mengingat bahwa baik putri Yasodhara maupun pangeran Siddharta terlahir di bbrp ratus kelahiran tersebut adalah sebagai manusia .......
(mohon maaf kalo ada salah kata  ^:)^ )
Kisah putri Yasodhara ini menjadi teladan bagi kita kaum wanita, sy senang kita memiliki seorg putri yg agung yg dpt kita contoh sikap2nya.... _/\_

kalo baca RAPB dari awal harusnya bisa melihat bagaimana mereka bertemu.....

ada 4 hal yang membuat pasangan bisa berkumpel bersama dikehidupan selanjutnya:
1. berkeyakinan yang sama (samma saddha)
2. kedermawanan yang sepadan (samma cagga)
3. moralitas yang sepadan (samma sila)
4. kebijaksanaan yang sepadan (samma panna)

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 20 November 2013, 12:06:44 PM
kalo baca RAPB dari awal harusnya bisa melihat bagaimana mereka bertemu.....

ada 4 hal yang membuat pasangan bisa berkumpel bersama dikehidupan selanjutnya:
1. berkeyakinan yang sama (samma saddha)
2. kedermawanan yang sepadan (samma cagga)
3. moralitas yang sepadan (samma sila)
4. kebijaksanaan yang sepadan (samma panna)
kemelekatan nda dihitung ya Om? :P
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dhammadinna on 20 November 2013, 01:03:07 PM
Quote
Acquisition (upadhi): The mental “baggage” that the unawakened mind carries around. The Culaniddesa lists ten types of acquisition: craving, views, defilement, action, misconduct, nutriment (physical and mental), resistance, the four physical properties sustained in the body (earth, water, wind, and fire), the six external sense media (forms, sounds, smells, tastes, tactile sensations, and ideas), and the six forms of sensory consciousness (eye-consciousness, ear-, nose-, tongue-, body-, and intellect-consciousness). The state without acquisitions is Unbinding.

Ada yang tau istilah pali untuk sepuluh acquisition itu? mungkin bisa telusuri ke Culaniddesa? saya cari tapi tidak ketemu..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: suli on 20 November 2013, 01:26:40 PM
kalo baca RAPB dari awal harusnya bisa melihat bagaimana mereka bertemu.....

ada 4 hal yang membuat pasangan bisa berkumpel bersama dikehidupan selanjutnya:
1. berkeyakinan yang sama (samma saddha)
2. kedermawanan yang sepadan (samma cagga)
3. moralitas yang sepadan (samma sila)
4. kebijaksanaan yang sepadan (samma panna)



Trims utk jawabannya Bo William  _/\_
tp mksd pertanyaan saya : apakah selama terlahir sebagai manusia di bbrp ratus kehidupan itu, baik putri Yasodhara maupun pangeran Sidharta mengalami cinta antar lawan jenis ? adanya saling ketertarikan, kemudian jatuh cinta seperti manusia awam pd umumnya?
terimakasih  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 20 November 2013, 02:27:43 PM
Ada yang tau istilah pali untuk sepuluh acquisition itu? mungkin bisa telusuri ke Culaniddesa? saya cari tapi tidak ketemu..

Menurut Bhikkhu Bodhi dalam catatan kaki pada terjemahan MN 26:

299) Upadhi: makna akarnya adalah fondasi, dasar, landasan (PED). Dalam komentar dijelaskan berbagai jenis upadhi, di antaranya adalah kelima kelompok unsur kehidupan, objek-objek kenikmatan indria, kekotoran-kekotoran, dan kamma. Ñm menerjemahkan kata ini secara konsisten sepanjang sutta sebagai “sifat dasar kehidupan”, yang sering kali mengaburkan makna kontekstualnya. Saya mencoba menangkap beberapa konotasi kata ini dengan menerjemahkannya menjadi “perolehan-perolehan” yang mana makna objektifnya lebih menonjol (seperti di sini) dan sebagai “perolehan” yang mana makna subjektifnya lebih menonjol. Pada MN 26.19, Nibbāna disebut “lepasnya segala perolehan” (sabb’ ūpadhipaṭinissagga), dengan kedua makna itu yang dimaksudkan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dhammadinna on 20 November 2013, 02:44:02 PM
^ ^ ^ 

sip.. thanks :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 20 November 2013, 04:58:23 PM


Trims utk jawabannya Bo William  _/\_
tp mksd pertanyaan saya : apakah selama terlahir sebagai manusia di bbrp ratus kehidupan itu, baik putri Yasodhara maupun pangeran Sidharta mengalami cinta antar lawan jenis ? adanya saling ketertarikan, kemudian jatuh cinta seperti manusia awam pd umumnya?
terimakasih  _/\_

Dalam kisah-kisah kehidupan lampau Sang Buddha yang ditemukan dalam Jataka seringkali mengisahkan cinta Bodhisatta dan Yasodhara seperti layaknya sepasang kekasih (wajar karena memang Bodhisatta itu belum tercerahkan dan masih diliputi dengan keinginan dan kemelekatan). Misalnya:

“Hidup bersama-sama di kehidupan lalu dan karena kebajikan dalam kehidupan kali ini, cinta lahir bagaikan teratai di atas air. Dengan hidup bersama, dengan pandangan, dengan senyuman, cinta lahir di antara pria dan wanita. Ketika cinta masuk ke dalam pikiran dan hati menjadi gembira, laki-laki yang memahami akan menjadi yakin, dengan berkata, 'Ia berbahagia bersamaku pada masa lampau'." (Nalini Jataka, Mahavastu)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Andrew Blulab on 30 November 2013, 09:40:44 PM
Saya mau tanya, apa bedanya tu di kong dan fu de cheng sen? Pertanyaan saya yg ke dua, apa mantranya? Terima kasih.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DeNova on 03 December 2013, 06:24:36 PM
1. Sebenernya menurut mahayana apakah avalokitesvara telah mencapai ke buddhaan atau blom? Hingga sekarang?
2. Bagaimana mahayana memandang pelafalan mantra atau chanting? Apakah kegunaannya? Apakah untuk sarana mencapai tingkat konsentrasi tertentu? Atau adakah kemampuan magis yang dihasilkan dari pelafalan tsb?
3. Dalam mahayana dikenal istilah thian atau tuhan padahal di agama Buddha tak dikenal istilah satu wujud yang esa.. Lalu thian disini perwujudan apa ya?
Trims b4. _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 04 December 2013, 07:32:23 AM
1. Sebenernya menurut mahayana apakah avalokitesvara telah mencapai ke buddhaan atau blom? Hingga sekarang?

Setahuku sudah tetapi menunda/menangguhkan pencerahannya untuk menolong makhluk-makhluk di samsara

Quote
2. Bagaimana mahayana memandang pelafalan mantra atau chanting? Apakah kegunaannya? Apakah untuk sarana mencapai tingkat konsentrasi tertentu? Atau adakah kemampuan magis yang dihasilkan dari pelafalan tsb?

Dalam Mahayana pelafalan mantra dikatakan bisa digunakan untuk objek melatih konsentrasi (meditasi). Kalo soal kemampuan magis kurang tahu, tetapi mantra memang diyakini memiliki manfaat magis yang sulit dijelaskan secara logika.

Quote
3. Dalam mahayana dikenal istilah thian atau tuhan padahal di agama Buddha tak dikenal istilah satu wujud yang esa.. Lalu thian disini perwujudan apa ya?
Trims b4. _/\_

Setahuku gak ada istilah Thian/Tuhan dalam Mahayana, yang ada istilah Tathagatagarbha/Dharmakaya/Adi Buddha yang dalam beberapa aliran dianggap Tuhan personal, tetapi non-personifikasi dalam Mahayana awal.

Cmiiw.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sumedho on 04 December 2013, 10:44:44 AM
Setahuku gak ada istilah Thian/Tuhan dalam Mahayana, yang ada istilah Tathagatagarbha/Dharmakaya/Adi Buddha yang dalam beberapa aliran dianggap Tuhan personal, tetapi non-personifikasi dalam Mahayana awal.

Cmiiw.
kecuali utk beberapa "tempat" yg sudah ada sinkretisme dengan yg lainnya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 04 December 2013, 12:21:36 PM
kecuali utk beberapa "tempat" yg sudah ada sinkretisme dengan yg lainnya

Tuhan sampai turun tangan  ^:)^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DeNova on 04 December 2013, 03:11:05 PM
Setahuku sudah tetapi menunda/menangguhkan pencerahannya untuk menolong makhluk-makhluk di samsara

Dalam Mahayana pelafalan mantra dikatakan bisa digunakan untuk objek melatih konsentrasi (meditasi). Kalo soal kemampuan magis kurang tahu, tetapi mantra memang diyakini memiliki manfaat magis yang sulit dijelaskan secara logika.

Setahuku gak ada istilah Thian/Tuhan dalam Mahayana, yang ada istilah Tathagatagarbha/Dharmakaya/Adi Buddha yang dalam beberapa aliran dianggap Tuhan personal, tetapi non-personifikasi dalam Mahayana awal.

Cmiiw.

berarti bisa dikatakan chanting sebagai metode pengantar meditasi selain menggunakan objek napas, sensasi atau unsur? :-?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sanjiva on 04 December 2013, 03:42:36 PM
Tuhan sampai turun tangan  ^:)^

tuhan juga manusia...  ^-^ :whistle:
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 04 December 2013, 04:24:03 PM
berarti bisa dikatakan chanting sebagai metode pengantar meditasi selain menggunakan objek napas, sensasi atau unsur? :-?

Pengantar meditasi maksudnya gimana?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DeNova on 04 December 2013, 06:23:38 PM
Pengantar meditasi maksudnya gimana?

maksudnya chanting bisa membantu seseorang memusatkan konsentrasi sehingga membantu mereka melatih meditasi...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 04 December 2013, 06:35:36 PM
asekkk pada mbahas avalokitesvara ;D

kalo kitab Kitab Suci Koo Ong Kwan She Im Keng tu termasuk dalam tripitaka apa tidak? di sana Thien juga disinggung (yang menurut juan Tuhannya orang cina?)

maksudnya chanting bisa membantu seseorang memusatkan konsentrasi sehingga membantu mereka melatih meditasi...
bisa... fokusnya pada getaran tubuh saat chanting.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 04 December 2013, 09:59:36 PM
maksudnya chanting bisa membantu seseorang memusatkan konsentrasi sehingga membantu mereka melatih meditasi...

Ooh, kalo chanting = pelantunan, IMO gak mungkin meditasi sambil melantunkan mantra. Kalo melafalkan dalam hati mungkin bisa ;D

asekkk pada mbahas avalokitesvara ;D

kalo kitab Kitab Suci Koo Ong Kwan She Im Keng tu termasuk dalam tripitaka apa tidak? di sana Thien juga disinggung (yang menurut juan Tuhannya orang cina?)


Menurut sumber Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Sutra_Raja_Agung_Avalokitesvara), walaupun disebut sutra (jing/keng) kitab ini bukan bagian dari Kanon Tripitaka Mahayana karena bukan ajaran Buddha Sakyamuni secara langsung melainkan diturunkan melalui mimpi. Dilihat dari sumber Wiki dan di sini (http://dharmaprabha.blogspot.com/2010/11/gao-wang-guan-shi-yin-zhen-jing.htmla), isinya tidak menyebutkan adanya Thien (Tuhan) yang dimaksud.

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: morpheus on 04 December 2013, 11:37:06 PM
maksudnya chanting bisa membantu seseorang memusatkan konsentrasi sehingga membantu mereka melatih meditasi...
ada manfaatnya bagi mereka yang berhaluan "samatha"...

setelah sibuk berduniawiria sehari penuh, kemudian duduk bersila, maka chanting bisa membantu menyiapkan batin anda yang tadinya sangat ribut menjadi sedikit hening. setelah sedikit berkurang keributannya, dilanjutkan dengan bermeditasi, meditasinya bisa menjadi relatif lebih "baik".

tentunya ini gak berlaku untuk haluan meditasi yang lainnya...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: adi lim on 05 December 2013, 05:50:23 AM
asekkk pada mbahas avalokitesvara ;D

kalo kitab Kitab Suci Koo Ong Kwan She Im Keng tu termasuk dalam tripitaka apa tidak? di sana Thien juga disinggung (yang menurut juan Tuhannya orang cina?)

bold, betul sekali !! buktinya tuhan penguasa DC juga china, coba aja telusuri silsilah leluhurnya, pasti dari china daratan  :))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 05 December 2013, 08:49:40 AM
ada manfaatnya bagi mereka yang berhaluan "samatha"...

setelah sibuk berduniawiria sehari penuh, kemudian duduk bersila, maka chanting bisa membantu menyiapkan batin anda yang tadinya sangat ribut menjadi sedikit hening. setelah sedikit berkurang keributannya, dilanjutkan dengan bermeditasi, meditasinya bisa menjadi relatif lebih "baik".

tentunya ini gak berlaku untuk haluan meditasi yang lainnya...
:jempol:

Ooh, kalo chanting = pelantunan, IMO gak mungkin meditasi sambil melantunkan mantra. Kalo melafalkan dalam hati mungkin bisa ;D

Menurut sumber Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Sutra_Raja_Agung_Avalokitesvara), walaupun disebut sutra (jing/keng) kitab ini bukan bagian dari Kanon Tripitaka Mahayana karena bukan ajaran Buddha Sakyamuni secara langsung melainkan diturunkan melalui mimpi. Dilihat dari sumber Wiki dan di sini (http://dharmaprabha.blogspot.com/2010/11/gao-wang-guan-shi-yin-zhen-jing.htmla), isinya tidak menyebutkan adanya Thien (Tuhan) yang dimaksud.


makasih bro ichi. iya maaf ralat... bukan di keng-nya tapi di 'prosedur' sembahyang ke kwan im dimana disarankan sembahyang dulu ke Thien kong... mungkin karena efek sinkretisasi ya?

disini ada pengikut kwan im kah? juan mo tanya2 ;D

bold, betul sekali !! buktinya tuhan penguasa DC juga china, coba aja telusuri silsilah leluhurnya, pasti dari china daratan  :))
chinese rocks!! =))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sanjiva on 05 December 2013, 09:52:19 AM
^^^   Thread SARA  ^-^ :whistle:
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DeNova on 05 December 2013, 07:00:38 PM
ada manfaatnya bagi mereka yang berhaluan "samatha"...

setelah sibuk berduniawiria sehari penuh, kemudian duduk bersila, maka chanting bisa membantu menyiapkan batin anda yang tadinya sangat ribut menjadi sedikit hening. setelah sedikit berkurang keributannya, dilanjutkan dengan bermeditasi, meditasinya bisa menjadi relatif lebih "baik".

tentunya ini gak berlaku untuk haluan meditasi yang lainnya...

Samatha??? itu yang gimana ya om??? tolong yang beginner dijelaskan pake "bahasa semudah2"nya soalnya kan pingin tahu tapi gag punya basic buddhism sama sekali :(
asekkk pada mbahas avalokitesvara ;D

kalo kitab Kitab Suci Koo Ong Kwan She Im Keng tu termasuk dalam tripitaka apa tidak? di sana Thien juga disinggung (yang menurut juan Tuhannya orang cina?)
bisa... fokusnya pada getaran tubuh saat chanting.

emg bisa bergetar??? :o :o :o :o koq baru tahu yah?? setahu saya kalau :o melakukan itu tercapailah suatu ketenangan yang "merilekskan"  ;D

Ooh, kalo chanting = pelantunan, IMO gak mungkin meditasi sambil melantunkan mantra. Kalo melafalkan dalam hati mungkin bisa ;D

Menurut sumber Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Sutra_Raja_Agung_Avalokitesvara), walaupun disebut sutra (jing/keng) kitab ini bukan bagian dari Kanon Tripitaka Mahayana karena bukan ajaran Buddha Sakyamuni secara langsung melainkan diturunkan melalui mimpi. Dilihat dari sumber Wiki dan di sini (http://dharmaprabha.blogspot.com/2010/11/gao-wang-guan-shi-yin-zhen-jing.htmla), isinya tidak menyebutkan adanya Thien (Tuhan) yang dimaksud.
ya dalam hati, sebelum mendalami vipassana  meditasi saya diawali dengan metode chanting ini  _/\_
ternyata beneran bisa ya, saya pikir cara ini keliru makanya gag saya praktekin lagi  ???

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 05 December 2013, 08:09:33 PM
Samatha??? itu yang gimana ya om??? tolong yang beginner dijelaskan pake "bahasa semudah2"nya soalnya kan pingin tahu tapi gag punya basic buddhism sama sekali :(
emg bisa bergetar??? :o :o :o :o koq baru tahu yah?? setahu saya kalau :o melakukan itu tercapailah suatu ketenangan yang "merilekskan"  ;D
ya dalam hati, sebelum mendalami vipassana  meditasi saya diawali dengan metode chanting ini  _/\_
ternyata beneran bisa ya, saya pikir cara ini keliru makanya gag saya praktekin lagi  ???
kalo pake suara ya getar mulut dan sekitarnya lah :)) (tapi ini teknik ala hindu si :hammer: ). lagipula 'ketenangan' tidak hanya dicapai dengan diam mematung saja loh :whistle:

hah? cici praktek vipassana tapi belum tau samatha? :o
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: morpheus on 06 December 2013, 12:28:09 AM
Samatha??? itu yang gimana ya om??? tolong yang beginner dijelaskan pake "bahasa semudah2"nya soalnya kan pingin tahu tapi gag punya basic buddhism sama sekali :(
...
ya dalam hati, sebelum mendalami vipassana  meditasi saya diawali dengan metode chanting ini  _/\_
ternyata beneran bisa ya, saya pikir cara ini keliru makanya gag saya praktekin lagi  ???
yang saya maksud samatha itu adalah meditasi yang bertujuan untuk mencapai one-pointedness, atau kasarnya, konsentrasi ke satu titik.

dalam pengertian samatha yang ini, diharapkan pikiran yang biasanya "ribut" berceloteh dengan segala macam topik menjadi makin tenang sampai akhirnya terpusat hanya kepada satu titik. keberhasilan haluan meditasi ini bisanya diawali dengan tercapainya nimitta. bahasa kasarnya nimitta itu adalah cahaya terang (bukan cahaya visual, melainkan cahaya pikiran) sampai akhirnya pikiran tercerap secara total ke satu titik.

karena tujuan meditasi samatha ini adalah ketenangan atau keterpusatan, maka teknik apapun yang membantu mengurangi pikiran yang "ribut" akan membantu meditasi ini, salah satunya chanting. ini penjelasan dari segi meditatif. tentu saja ada penjelasan lain dari segi supernatural.

penjelasan ini gak berlaku untuk mereka yang berhaluan vipassana atau sejenisnya, karena mereka tidak bertujuan untuk mencapai ketenangan satu titik. pikiran ribut atau tenang, pokoknya terus sadar atau "diamati".
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DeNova on 06 December 2013, 04:58:31 PM
kalo pake suara ya getar mulut dan sekitarnya lah :)) (tapi ini teknik ala hindu si :hammer: ). lagipula 'ketenangan' tidak hanya dicapai dengan diam mematung saja loh :whistle:

hah? cici praktek vipassana tapi belum tau samatha? :o

emg kan beda... kalau sesuai keterangan om morpheus sih pernah coba... hasilnya gag tercapai meditasinya malah pusing abis meditasi... entah mengapa begitu, jadi kagak sehat abis meditasi... karena sebenernya alasan awal meditasi saya adalah basic dari segi kesehatan... baru abis "kesini" baca buku trus ikut diskusi tujuan meditasinya berubah  ;D

yang saya maksud samatha itu adalah meditasi yang bertujuan untuk mencapai one-pointedness, atau kasarnya, konsentrasi ke satu titik.

dalam pengertian samatha yang ini, diharapkan pikiran yang biasanya "ribut" berceloteh dengan segala macam topik menjadi makin tenang sampai akhirnya terpusat hanya kepada satu titik. keberhasilan haluan meditasi ini bisanya diawali dengan tercapainya nimitta. bahasa kasarnya nimitta itu adalah cahaya terang (bukan cahaya visual, melainkan cahaya pikiran) sampai akhirnya pikiran tercerap secara total ke satu titik.

karena tujuan meditasi samatha ini adalah ketenangan atau keterpusatan, maka teknik apapun yang membantu mengurangi pikiran yang "ribut" akan membantu meditasi ini, salah satunya chanting. ini penjelasan dari segi meditatif. tentu saja ada penjelasan lain dari segi supernatural.

penjelasan ini gak berlaku untuk mereka yang berhaluan vipassana atau sejenisnya, karena mereka tidak bertujuan untuk mencapai ketenangan satu titik. pikiran ribut atau tenang, pokoknya terus sadar atau "diamati".


lalu adakah suatu metode meditasi satu dan yang lainnya ada yang cocok dan tidak bagi seseorang seperti contoh saya waktu praktekin meditasi samatha (jika sesuai penjelasan diatas saya pikir pernah mencoba nya) malah abis meditasi badan pegel2, kepala pusing berkunang2 dan gag tercapai sama sekali ketenangannya sedangkan dengan vipassana saya merasa sebaliknya... mohon pencerahannya  ^:)^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: morpheus on 06 December 2013, 09:18:01 PM
lalu adakah suatu metode meditasi satu dan yang lainnya ada yang cocok dan tidak bagi seseorang seperti contoh saya waktu praktekin meditasi samatha (jika sesuai penjelasan diatas saya pikir pernah mencoba nya) malah abis meditasi badan pegel2, kepala pusing berkunang2 dan gag tercapai sama sekali ketenangannya sedangkan dengan vipassana saya merasa sebaliknya... mohon pencerahannya  ^:)^
ya memang banyak sekali metode meditasi di luaran sana dan masing2 ada kecocokannya  ;D

penjelasan di atas adalah penjelasan mainstream theravada yang orthodoks. di luar mainstream masih banyak pendekatan2 meditasi yang berbeda2, menggunakan sutta yang berbeda, menggunakan penafsiran sutta yang berbeda, atau bahkan menggunakan kitab komentar yang berbeda. bisa mencoba shopping meditasi, dibaca argumen dari metode2 meditasi yang berbeda2 dan dicoba dicicipi. yang anda rasa paling cocok, coba ditekuni yang rajin...

kalo mengomentari pengalaman anda, biasanya yang anda alami itu adalah gejala2 berlatih meditasi terlalu ngotot alias terlalu banyak berusaha. biasanya terjadi karena terlalu banyak berteori... cmiiw.

metode apapun yang anda lakukan, meditasi (yg benar) akan selalu menghasilkan pengikisan kemelekatan dan melemahkan dosa-lobha-moha. kalo yang terjadi adalah sebaliknya, mungkin perlu dievaluasi cara yang selama ini anda lakukan...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DeNova on 07 December 2013, 05:26:14 PM
ya memang banyak sekali metode meditasi di luaran sana dan masing2 ada kecocokannya  ;D

penjelasan di atas adalah penjelasan mainstream theravada yang orthodoks. di luar mainstream masih banyak pendekatan2 meditasi yang berbeda2, menggunakan sutta yang berbeda, menggunakan penafsiran sutta yang berbeda, atau bahkan menggunakan kitab komentar yang berbeda. bisa mencoba shopping meditasi, dibaca argumen dari metode2 meditasi yang berbeda2 dan dicoba dicicipi. yang anda rasa paling cocok, coba ditekuni yang rajin...

kalo mengomentari pengalaman anda, biasanya yang anda alami itu adalah gejala2 berlatih meditasi terlalu ngotot alias terlalu banyak berusaha. biasanya terjadi karena terlalu banyak berteori... cmiiw.

metode apapun yang anda lakukan, meditasi (yg benar) akan selalu menghasilkan pengikisan kemelekatan dan melemahkan dosa-lobha-moha. kalo yang terjadi adalah sebaliknya, mungkin perlu dievaluasi cara yang selama ini anda lakukan...


Ya emg awalnya ngotot, gimana bisa rileks, wong pembimbingnya pelototin saya mulu salah diomelin.. salah dikit omelin lagi... ya isinya takut2 doank... :( :( :( :'( :'( :'(

ya emg dengan metode vipassana saya merasa kemelekatan saya semakin berkurang, actually mantan mod di DC ini juga bantu saya dikit banyak untuk hal itu dengan kirimin buku, bimbingannya supaya mengerti isinya, PM waktu malem nanya kalau gag ngerti...  :P :P :P

juga salah satu member yang "bantu" memperkenalkan metode meditasi asubha, makanya kalau udah mulai kemelekatannya terhadap jasmani muncul lagi, gambar yang dulu pernah saya download disini saya liat lagi dan mulai meditasi dengan objek "mayat" tsb yang sudah hancur... bantu banget, and saya merasa forum ini banyak bawa perubahan ma perilaku and cara pandang saya terhadap dunia... thanks a lot for DC, member and momodnya buat dukungannya ma saya sampai saya seperti ini...
anumodana.... _/\_ _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Shasika on 07 December 2013, 07:07:13 PM
Ya emg awalnya ngotot, gimana bisa rileks, wong pembimbingnya pelototin saya mulu salah diomelin.. salah dikit omelin lagi... ya isinya takut2 doank... :( :( :( :'( :'( :'(

ya emg dengan metode vipassana saya merasa kemelekatan saya semakin berkurang, actually mantan mod di DC ini juga bantu saya dikit banyak untuk hal itu dengan kirimin buku, bimbingannya supaya mengerti isinya, PM waktu malem nanya kalau gag ngerti...  :P :P :P

juga salah satu member yang "bantu" memperkenalkan metode meditasi asubha, makanya kalau udah mulai kemelekatannya terhadap jasmani muncul lagi, gambar yang dulu pernah saya download disini saya liat lagi dan mulai meditasi dengan objek "mayat" tsb yang sudah hancur... bantu banget, and saya merasa forum ini banyak bawa perubahan ma perilaku and cara pandang saya terhadap dunia... thanks a lot for DC, member and momodnya buat dukungannya ma saya sampai saya seperti ini...
anumodana.... _/\_ _/\_
:jempol: :jempol:
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 09 December 2013, 08:43:45 AM
ya memang banyak sekali metode meditasi di luaran sana dan masing2 ada kecocokannya  ;D

penjelasan di atas adalah penjelasan mainstream theravada yang orthodoks. di luar mainstream masih banyak pendekatan2 meditasi yang berbeda2, menggunakan sutta yang berbeda, menggunakan penafsiran sutta yang berbeda, atau bahkan menggunakan kitab komentar yang berbeda. bisa mencoba shopping meditasi, dibaca argumen dari metode2 meditasi yang berbeda2 dan dicoba dicicipi. yang anda rasa paling cocok, coba ditekuni yang rajin...

kalo mengomentari pengalaman anda, biasanya yang anda alami itu adalah gejala2 berlatih meditasi terlalu ngotot alias terlalu banyak berusaha. biasanya terjadi karena terlalu banyak berteori... cmiiw.

metode apapun yang anda lakukan, meditasi (yg benar) akan selalu menghasilkan pengikisan kemelekatan dan melemahkan dosa-lobha-moha. kalo yang terjadi adalah sebaliknya, mungkin perlu dievaluasi cara yang selama ini anda lakukan...

sepakat. kalo medit samatha imo lebih baik diniatkan untuk melepas bukan meraih... karena menurut sumber yang juan baca sejatinya batin itu tenang... semakin di'paksa' buat meraih sesuatu biasanya semakin berontak. kalo da waktu luang baca2 aja tulisan ajahn chah seputar meditasi. mungkin sista dapet poin2 utama yang bisa membantu dalam praktik medit samatha.
cekidot: ShowHide
http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/tanya-jawab-dengan-ajahn-chah-seputar-meditasi/ (http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/tanya-jawab-dengan-ajahn-chah-seputar-meditasi/)
Title: kebingungan masalah gunung meru...
Post by: allthingmustpass on 19 January 2014, 12:43:11 PM
teman-teman sedhamma

Sang Buddha mengatakan setiap belahan dunia lain memiliki Buddhanya sendiri, 4 benua dll.. termasuk Gunung Meru nya

nah di dunia kita, dimanakah gunung meru itu?

terima kasih. mohon jawabannya karena saya sangat bingung

salam metta
allthingmustpass
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: morpheus on 20 January 2014, 02:57:18 PM
http://en.wikipedia.org/wiki/Mount_Meru
http://buddhism.about.com/od/buddhisthistory/a/mountmeru.htm

semoga gak bertambah bingung... ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: allthingmustpass on 20 January 2014, 06:33:28 PM
itu saya sudah baca bro

intinya, apakah gunung meru itu kenyataan atau mitologi?
100 persen wilayah bumi sudah dipetakan sekarang, tidak ada deskripsi daerah seperti gunung meru... nah lo gimana itu.

kalau benar gunung meru itu di daerah utara india, kenapa disana tidak ada dewa-dewa atau hal-hal yang "wah" seperti deskripsi gunung meru di tipitaka... (apa deskripsi gunung meru itu di tipitaka bisa dilihat di link yang anda berikan)

saya melihat pola cerita "gunung meru" ini sama seperti cerita pengkultusan "kawah putih" oleh penganut sunda wiwitan di jaman kolonial dulu...
http://en.wikipedia.org/wiki/Kawah_Putih

mohon jawaban teman-teman DC

salam metta
allthingmustpass
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 20 January 2014, 07:55:09 PM
IMO, gunung Sineru/Semeru/Meru yang diyakini sebagai pusat cakkavala (tata surya) dalam mitologi India Kuno (tidak hanya Buddhis) hanyalah mitos karena tidak terbukti keberadaannya sampai saat ini.

Bacaan tambahan ttg Sineru dlm teks Pali: http://www.palikanon.com/english/pali_names/s/sineru.htm
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: K.K. on 21 January 2014, 10:56:30 AM
itu saya sudah baca bro

intinya, apakah gunung meru itu kenyataan atau mitologi?
100 persen wilayah bumi sudah dipetakan sekarang, tidak ada deskripsi daerah seperti gunung meru... nah lo gimana itu.

kalau benar gunung meru itu di daerah utara india, kenapa disana tidak ada dewa-dewa atau hal-hal yang "wah" seperti deskripsi gunung meru di tipitaka... (apa deskripsi gunung meru itu di tipitaka bisa dilihat di link yang anda berikan)

saya melihat pola cerita "gunung meru" ini sama seperti cerita pengkultusan "kawah putih" oleh penganut sunda wiwitan di jaman kolonial dulu...
http://en.wikipedia.org/wiki/Kawah_Putih

mohon jawaban teman-teman DC

salam metta
allthingmustpass
Konsep Gunung Sineru/Mahameru ini menganut sistem bumi datar seperti piringan yang bawahnya cembung. Bukan Buddhisme, tapi ini warisan dari kosmologi yang berkembang pada masa itu. Kalau melihat dari sudut pandang iptek sekarang tentu kita tahu sistem begitu salah dan tidak ada Sineru tersebut. Tapi para umat fanatik memang tidak pernah kehabisan ide membuat doktrin baru maka dikenal gagasan "hanya yang tercerahkan yang bisa lihat Sineru".

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: morpheus on 21 January 2014, 01:23:27 PM
itu saya sudah baca bro

intinya, apakah gunung meru itu kenyataan atau mitologi?
100 persen wilayah bumi sudah dipetakan sekarang, tidak ada deskripsi daerah seperti gunung meru... nah lo gimana itu.

kalau benar gunung meru itu di daerah utara india, kenapa disana tidak ada dewa-dewa atau hal-hal yang "wah" seperti deskripsi gunung meru di tipitaka... (apa deskripsi gunung meru itu di tipitaka bisa dilihat di link yang anda berikan)

saya melihat pola cerita "gunung meru" ini sama seperti cerita pengkultusan "kawah putih" oleh penganut sunda wiwitan di jaman kolonial dulu...
http://en.wikipedia.org/wiki/Kawah_Putih
kalo memang sudah baca, anda gak bingung namanya, melainkan mengalami konflik antara iman / kepercayaan dengan realita ;D
terserah anda untuk condong kepada iman atau kepada realita...
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 21 January 2014, 02:47:59 PM
bisa jd memang ada nama gunung yg itu.. kemungkinan salah satu dlm gugusan pegunugan himalaya atau dkt2 situ...dan kebetulan juga namanya sama dgn kosmologi kuno
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: allthingmustpass on 21 January 2014, 05:41:37 PM
okay berarti saya simpulkan gunung meru itu cuma mitos/legenda...
maupun penjelasan Gunung Meru langsung dari Sang Buddha dan tertulis di Tipitaka (bukan kitab komentar dll)

 _/\_

salam metta
allthingmustpass
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 24 January 2014, 08:41:08 PM
tanya, sebelum jadi Buddha, Siddharta saat menjadi pangeran memeluk agama apa?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: marcedes on 25 January 2014, 01:38:40 AM
tanya, sebelum jadi Buddha, Siddharta saat menjadi pangeran memeluk agama apa?
tidak tau pasti, tp yg jelas budaya hindu yg kental :D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cumi polos on 25 January 2014, 06:25:09 AM
apakah seorang Buddhist pedendam, dan pembenci ? (contoh: membenci/dendam dari istri pertama ke istri muda?)
klo tidak kenapa ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Lex Chan on 25 January 2014, 08:57:30 PM
apakah seorang Buddhist pedendam, dan pembenci ? (contoh: membenci/dendam dari istri pertama ke istri muda?)
klo tidak kenapa ?

pertanyaan yang tidak relevan...

pada umumnya manusia (terlepas dari agamanya) punya sifat pembenci dan pendendam.. bedanya ada di kadarnya: sedikit atau banyak..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: allthingmustpass on 26 January 2014, 01:00:05 PM
tanya, sebelum jadi Buddha, Siddharta saat menjadi pangeran memeluk agama apa?

ini dari sudut pandang hinduism
http://hinduism.about.com/od/gurussaintsofthepast/a/buddha.htm
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cumi polos on 26 January 2014, 08:00:48 PM
pertanyaan yang tidak relevan...

pada umumnya manusia (terlepas dari agamanya) punya sifat pembenci dan pendendam.. bedanya ada di kadarnya: sedikit atau banyak..

Bagaimana seorang Buddhist yg bijaksana tidak melekat (melakukan) pada kebencian dan kedendaman ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 27 January 2014, 12:07:15 PM
tidak tau pasti, tp yg jelas budaya hindu yg kental :D
gitu ya Om..

sebelum jadi Buddha sang pangeran nyoba aliran-aliran apa saja? Apakah dalam prosesnya ia:
1. Mencapai prestasi utama dari aliran tersebut namun belum puas? atau
2. Gagal mencapai, memilih berhenti, dan pindah ke aliran lain?

ini dari sudut pandang hinduism
http://hinduism.about.com/od/gurussaintsofthepast/a/buddha.htm
ini mengingatkan sy dengan opini Buddhisme adalah inti dari Hinduisme. apakah opini ini diterima oleh rekan-rekan Buddhis?

Quote
So  the  question  arises,  what  are  the
essentials  of  Hinduism  that  could  be
exported?  And  when  you  answer  that,
approximately you'll get Buddhism. As I
explained, the essential of Hinduism, the
real,  deep  root,  isn't  any  kind  of doctrine,  it  isn't  really  any  special  kind
of  discipline,  although  of  course
disciplines  are  involved.  The  center  of
Hinduism  is  an  experience  called
"maksha",  liberation,  in  which,
through  the  dissipation  of  the  illusion
that  each  man  and  each  woman  is  a
separate  thing  in  a  world  consisting  of
nothing  but  a  collection  of  separate
things,  you  discover  that  you  are,  in  a
way,  on  one  level  an  illusion,  but  on
another level, you are what they call 'the
self,' the one self, which is all that there
is.
Sumber: Alan Watts, The World as Emptiness

Bagaimana seorang Buddhist yg bijaksana tidak melekat (melakukan) pada kebencian dan kedendaman ?
imo, dengan mencoba mencari titik tawa pada hal2 yang bikin benci dan dendam.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: khiong on 08 February 2014, 07:05:08 PM
tanya:
Menujukin atau menberitahukan tempat penjualan Miras, apakah itu karma buruk?
(jual miras disini sah ada izin nya)  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: pocongmohawk on 08 February 2014, 07:24:18 PM
menurut om pocong sih apapun alassannya, dengan atau tanpa izin sah tetap saja merupakan karma buruk.
karena dengan kita memberitahukan tempat penjualan miras ke seseorang, kita secara tidak langsung telah terlibat dalam melemahkan kesadaran orang tersebut yg mana artinya melanggar sila ke 5 dalam buddhisme.

jadi saran om sih sebaiknya ketika ada org yang menanyakan hal tersebut, kita cukup menjawab tidak tahu saja. meskipun berbohong, tetapi niat kita sebenarnya adalah mencegah agar orang tersebut tidak mabuk  :whistle:
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 08 February 2014, 10:21:05 PM
tanya:
Menujukin atau menberitahukan tempat penjualan Miras, apakah itu karma buruk?
(jual miras disini sah ada izin nya)  _/\_

IMO, kalo hanya menunjukkan tempat penjualan miras tidak masalah karena kita tidak berniat menyebabkan orang tersebut mabuk-mabukan.

menurut om pocong sih apapun alassannya, dengan atau tanpa izin sah tetap saja merupakan karma buruk.
karena dengan kita memberitahukan tempat penjualan miras ke seseorang, kita secara tidak langsung telah terlibat dalam melemahkan kesadaran orang tersebut yg mana artinya melanggar sila ke 5 dalam buddhisme.

jadi saran om sih sebaiknya ketika ada org yang menanyakan hal tersebut, kita cukup menjawab tidak tahu saja. meskipun berbohong, tetapi niat kita sebenarnya adalah mencegah agar orang tersebut tidak mabuk  :whistle:

Belum tentu orang pergi ke tempat penjualan miras untuk mabuk-mabukan. Justru berbohong malah karma buruk yang secara langsung kita lakukan....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 20 February 2014, 09:50:48 AM
cara untuk mengembalikan semangat praktik gemana ya? akhir-akhir ini jadi males ngapa2in ne :hammer:
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Lex Chan on 20 February 2014, 10:49:59 AM
cara untuk mengembalikan semangat praktik gemana ya? akhir-akhir ini jadi males ngapa2in ne :hammer:

renungkan lagi alasan kenapa perlu praktik, keuntungan kalau praktik, dan kerugian kalau tidak praktik.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DeNova on 20 February 2014, 12:23:04 PM
Sebenarnya tripitaka yang asli itu ditulis dalam bahasa apa? Pali atau sansekerta?  ::)
Jikalau penterjemahan dari bahasa asli ke dalam bahasa lain contoh kalau yang asli bahasa Pali ke bahasa Inggris tidak tepat apakah tidak menimbulkan kesalahan dalam pemahaman yang membaca? :-?
lalu adakah suatu pokok yang dapat dijadikan pegangan dalam penterjemahan tsb misalnya kamus???  ;D

Trims  _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 20 February 2014, 01:09:51 PM
Sebenarnya tripitaka yang asli itu ditulis dalam bahasa apa? Pali atau sansekerta?  ::)

Tipitaka/Tripitaka ditulis berabad-abad kemudian setelah Parinibbana Sang Buddha. Tradisi Theravada memakai bahasa Pali yang diyakini sebagai bahasa asli Sang Buddha, sedangkan tradisi non-Theravada (Sarvastivada, Dharmaguptaka, Mahasanghika, dst) di daratan India menggunakan bahasa Buddhist Hybrid Sanskrit (BHS) yang lebih dekat dengan bahasa Prakrit kuno yang dipakai pada salah satu prasasti Raja Asoka daripada bahasa Sanskrit yang digunakan dalam Veda.

Untuk bahasa asli yang digunakan Sang Buddha sendiri menurut para ahli adalah bahasa Magadhi yang digunakan di kerajaan Magadha kuno (kerajaan terbesar pada masa itu di bawah Raja Bimbisara/Ajatasattu). Bahasa Pali dan Prakrit diduga adalah turunan dari salah satu dialek bahasa Magadhi tsb.

Quote
Jikalau penterjemahan dari bahasa asli ke dalam bahasa lain contoh kalau yang asli bahasa Pali ke bahasa Inggris tidak tepat apakah tidak menimbulkan kesalahan dalam pemahaman yang membaca? :-?

Yups....

Quote
lalu adakah suatu pokok yang dapat dijadikan pegangan dalam penterjemahan tsb misalnya kamus???  ;D

Trims  _/\_

Ada kamus Pali-English yang bisa dicari melalui Google atau belajar bahasa Pali ;D

Tetapi untuk terjemahan sutta-sutta Pali dalam bahasa Inggris, versi terjemahan Bhikkhu Bodhi yang juga digunakan di DC sudah diakui ketepatan terjemahannya. Jadi jangan khawatir :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DeNova on 20 February 2014, 02:53:24 PM
Tipitaka/Tripitaka ditulis berabad-abad kemudian setelah Parinibbana Sang Buddha. Tradisi Theravada memakai bahasa Pali yang diyakini sebagai bahasa asli Sang Buddha, sedangkan tradisi non-Theravada (Sarvastivada, Dharmaguptaka, Mahasanghika, dst) di daratan India menggunakan bahasa Buddhist Hybrid Sanskrit (BHS) yang lebih dekat dengan bahasa Prakrit kuno yang dipakai pada salah satu prasasti Raja Asoka daripada bahasa Sanskrit yang digunakan dalam Veda.

Untuk bahasa asli yang digunakan Sang Buddha sendiri menurut para ahli adalah bahasa Magadhi yang digunakan di kerajaan Magadha kuno (kerajaan terbesar pada masa itu di bawah Raja Bimbisara/Ajatasattu). Bahasa Pali dan Prakrit diduga adalah turunan dari salah satu dialek bahasa Magadhi tsb.

Yups....

Ada kamus Pali-English yang bisa dicari melalui Google atau belajar bahasa Pali ;D

Tetapi untuk terjemahan sutta-sutta Pali dalam bahasa Inggris, versi terjemahan Bhikkhu Bodhi yang juga digunakan di DC sudah diakui ketepatan terjemahannya. Jadi jangan khawatir :)


Lalu apa yang dimaksud dengan kitab komentar? seperti apakah bentuknya dan bedanya apa dengan kitab asli?
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 20 February 2014, 04:04:12 PM
Lalu apa yang dimaksud dengan kitab komentar? seperti apakah bentuknya dan bedanya apa dengan kitab asli?
 _/\_

Kitab komentar itu penjelasan/penafsiran terhadap sutta yang diakui dalam tradisi tertentu. Misalnya dalam Theravada yang diakui adalah karya2 komentar yang ditulis para guru seperti Buddhaghosa, Anuruddha, dst. Dalam tradisi Mahayana ada juga komentar sutra2 Mahayana yang ditulis para guru Mahayana seperti Nagarjuna, Asanga, dst.

Untuk panduan membaca kitab komentar Pali/Theravada, bisa membaca http://www.dhammacitta.org/dcpedia/Panduan_untuk_Literatur_Pāḷi_Pasca-Kitab_Suci_(Bullitt)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 21 February 2014, 09:52:28 AM
renungkan lagi alasan kenapa perlu praktik, keuntungan kalau praktik, dan kerugian kalau tidak praktik.
siap Om _/\_

 [at] Bro Shin
Buddha Gautama menurut versi tripitaka n versi tipitaka rasanya agak beda ya... bener ngga bro Shin? kira-kira kenapa ya? :-?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 21 February 2014, 10:13:34 AM

 [at] Bro Shin
Buddha Gautama menurut versi tripitaka n versi tipitaka rasanya agak beda ya... bener ngga bro Shin? kira-kira kenapa ya? :-?

Beda maksudnya gimana?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: btj on 11 April 2014, 11:21:15 AM
Mau tanya nih.
Apakah terdapat unsur lain dalam konteks "diri" menurut Buddhisme?
Maksudnya selain unsur yang terkandung dalam pancakhanda : fisik dan batin (perasaan, persepsi, bentuk-bentuk pikiran, dan kesadaran) apakah terdapat unsur lainnya dalam "diri"?
Sati termasuk bagian batin yang mana?

Anumodana.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 11 April 2014, 01:05:25 PM
Mau tanya nih.
Apakah terdapat unsur lain dalam konteks "diri" menurut Buddhisme?
Maksudnya selain unsur yang terkandung dalam pancakhanda : fisik dan batin (perasaan, persepsi, bentuk-bentuk pikiran, dan kesadaran) apakah terdapat unsur lainnya dalam "diri"?

Tidak ada, karena "Siapa pun pertapa atau brāhmana yang menganggap bermacam-macam (hal atau gagasan) sebagai diri, semuanya mengganggap lima kelompok kehidupan (sebagai diri) atau salah satu dari darinya." (SN 22:47)

Quote
Sati termasuk bagian batin yang mana?

Anumodana.

Bentukan pikiran (sankhara)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DeNova on 13 April 2014, 10:55:16 PM
baru2 ini saya membaca artikel di suatu buku buddhist yang mengatakan bahwa mengatakan 3 kalimat yang berbeda dapat berarti suatu kesombongan...
contoh:1. "Saya lebih pandai dari anda"
2. "Saya lebih bodoh dari anda"
3. "Saya sama dengan anda"
yang saya tanyakan kalimat ke 2 bukankah menunjukkan suatu keadaan yang merendahkan diri dari sesorang kepada orang lain yang ia ajak berdiskusi namun kenapa dianggap juga merupan suatu bentuk kesombongan si pemberi pernyataan???
trims... Anumodana..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dhammadinna on 14 April 2014, 03:43:32 AM
baru2 ini saya membaca artikel di suatu buku buddhist yang mengatakan bahwa mengatakan 3 kalimat yang berbeda dapat berarti suatu kesombongan...
contoh:1. "Saya lebih pandai dari anda"
2. "Saya lebih bodoh dari anda"
3. "Saya sama dengan anda"
yang saya tanyakan kalimat ke 2 bukankah menunjukkan suatu keadaan yang merendahkan diri dari sesorang kepada orang lain yang ia ajak berdiskusi namun kenapa dianggap juga merupan suatu bentuk kesombongan si pemberi pernyataan???
trims... Anumodana..

berikut ini saya copy-paste dari Samyutta Nikaya 22:49. Buku 3 (Khanda Vagga).
http://dhammacitta.org/perpustakaan/samyutta-nikaya-khotbah-khotbah-berkelompok-sang-buddha/

Quote
49 (7) Soṇa (1)

Demikianlah yang kudengar. Pada suatu ketika Sang Bhagavā sedang berdiam di Rājagaha di Hutan Bambu, Taman Suaka Tupai. Kemudian Soṇa putra perumah tangga mendekati Sang Bhagavā…. Kemudian Sang Bhagavā berkata kepada Soṇa putra perumah tangga:

“Soṇa, ketika petapa dan brahmana manapun juga, dengan berdasarkan pada bentuk – yang tidak kekal, penderitaan dan mengalami perubahan – menganggap diri mereka: ‘aku lebih mulia,’ atau ‘aku sama dengan,’ atau ‘aku lebih hina,’ apakah maksudnya kalau bukan berarti tidak melihat segala sesuatu sebagaimana adanya?66

“Ketika petapa dan brahmana manapun juga, dengan berdasarkan pada perasaan … berdasarkan pada persepsi … berdasarkan pada bentukan-bentukan kehendak … berdasarkan pada kesadaran – yang tidak kekal, penderitaan dan mengalami perubahan – menganggap diri mereka: ‘aku lebih mulia,’ atau ‘aku sama dengan,’ atau ‘aku lebih hina,’ apakah maksudnya kalau bukan berarti tidak melihat segala sesuatu sebagaimana adanya?

“Soṇa, ketika petapa dan brahmana manapun juga tidak, dengan berdasarkan pada bentuk – yang tidak kekal, penderitaan dan mengalami perubahan – menganggap diri mereka: ‘aku lebih mulia,’ atau ‘aku sama dengan,’ [49] atau ‘aku lebih hina,’ apakah maksudnya kalau bukan berarti melihat segala sesuatu sebagaimana adanya?

“Ketika petapa dan brahmana manapun juga tidak, dengan berdasarkan pada perasaan … berdasarkan pada persepsi … berdasarkan pada bentukan-bentukan kehendak … berdasarkan pada kesadaran – yang tidak kekal, penderitaan dan mengalami perubahan – menganggap diri mereka: ‘aku lebih mulia,’ atau ‘aku sama dengan,’ atau ‘aku lebih hina,’ apakah maksudnya kalau bukan berarti melihat segala sesuatu sebagaimana adanya?

[...]

Catatan Kaki:

66 Ini adalah tiga keangkuhan: kelebihan, kesetaraan, dan kekurangan.


kata 'keangkuhan' di sutta tersebut dan di artikel yang kamu baca, berasal dari kata 'māna'. "Māna" ada tiga jenis, yaitu: menganggap diri ini lebih tinggi, lebih rendah, dan sama dibanding orang lain.

Penerjemahan kata 'māna' menjadi "keangkuhan" di sini, sebetulnya tidak pas. Tapi tidak tau juga, apa kata yang pas.. Intinya sih, ini kesalahpahaman karena masalah penerjemahan.

__________________

baru2 ini saya membaca artikel di suatu buku buddhist yang mengatakan bahwa mengatakan 3 kalimat yang berbeda dapat berarti suatu kesombongan...
contoh:1. "Saya lebih pandai dari anda"
2. "Saya lebih bodoh dari anda"
3. "Saya sama dengan anda"

walaupun tidak mengucapkan kalimat tersebut, saat introspeksi diri masing-masing bisa ketahuan apakah masih ada "keangkuhan" atau tidak. Apakah kita masih menilai diri ini lebih/kurang/setara dibandingkan orang lain? apakah masih belum melihat segala sesuatu sebagaimana adanya?

_________________

Btw, orang yang merasa lebih rendah di suatu waktu, pasti merasa lebih tinggi di waktu yang lain. Tidak mungkin tidak. Tergantung saat itu dia membandingkan dirinya dengan siapa, tergantung apa yang dipikirkannya (tentang orang itu atau tentang dirinya), dst.

Ini karena akarnya sama. Apapun bisa muncul, tergantung sikon.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: K.K. on 14 April 2014, 09:37:39 AM
baru2 ini saya membaca artikel di suatu buku buddhist yang mengatakan bahwa mengatakan 3 kalimat yang berbeda dapat berarti suatu kesombongan...
contoh:1. "Saya lebih pandai dari anda"
2. "Saya lebih bodoh dari anda"
3. "Saya sama dengan anda"
yang saya tanyakan kalimat ke 2 bukankah menunjukkan suatu keadaan yang merendahkan diri dari sesorang kepada orang lain yang ia ajak berdiskusi namun kenapa dianggap juga merupan suatu bentuk kesombongan si pemberi pernyataan???
trims... Anumodana..

"Keangkuhan" di sini bukan dalam makna sehari-hari yang kita gunakan di mana kita menganggap diri tinggi dan orang lain rendah, tapi di sini adalah sebuah pengukuhan akan eksistensi/keberadaan "diri". Jadi dalam konteks ini, orang rendah diri pun memiliki 'keangkuhan' yang memandang adanya identitas 'diri' (yang dalam hal ini lebih rendah dari orang lain).
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DeNova on 15 April 2014, 12:46:57 AM
"Keangkuhan" di sini bukan dalam makna sehari-hari yang kita gunakan di mana kita menganggap diri tinggi dan orang lain rendah, tapi di sini adalah sebuah pengukuhan akan eksistensi/keberadaan "diri". Jadi dalam konteks ini, orang rendah diri pun memiliki 'keangkuhan' yang memandang adanya identitas 'diri' (yang dalam hal ini lebih rendah dari orang lain).
bukankah itu suatu pernyataan seseorang yang rendah diri? (minder???)
lalu yang dikatakan melihat seperti apa adanya itu yang seperti apa?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: K.K. on 15 April 2014, 09:29:02 AM
bukankah itu suatu pernyataan seseorang yang rendah diri? (minder???)
Tidak selalu. Kalau seseorang mengukuhkan misalnya, "saya lebih rendah setingkat dibanding Buddha Gotama", belum tentu adalah orang yang rendah diri.

Namun terlepas dari itu semua, ketika kita mengukuhkan posisi diri kita, posisi orang lain, kemudian membandingkannya, maka di situ sudah ada potensi kesombongan (mana).


Quote
lalu yang dikatakan melihat seperti apa adanya itu yang seperti apa?
Memahami semua fenomena bukan "aku", bukan "milikku", bukan "diriku".

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DeNova on 15 April 2014, 02:34:14 PM

Memahami semua fenomena bukan "aku", bukan "milikku", bukan "diriku".

Tidakkah seperti penyangkalan diri? kalau berbeda dimana poin utama bedanya?
Dengan begitu apakah dapat dikatakan bahwa umat buddhist tidak diperkenankan memiliki sesuatu sebagai milik pribadi?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: William_phang on 15 April 2014, 03:10:11 PM
Tidakkah seperti penyangkalan diri? kalau berbeda dimana poin utama bedanya?
Dengan begitu apakah dapat dikatakan bahwa umat buddhist tidak diperkenankan memiliki sesuatu sebagai milik pribadi?


Saya coba ikut jawab... saya kurang tau tentang penyankalan diri.....
Tetapi 5 kelompok unsur kehidupan ini muncul karena ada kondisi.....jd tidak ada "diri" yang kekal.

Jika apa pun dianggap sebagai “diri” kita, maka itu pasti tunduk pada kendali kehendak kita; akan tetapi, karena kita tidak dapat mengatur kelima kelompok unsur kehidupan sesuai kehendak kita, maka mereka semua tunduk pada penyakit dan oleh karena itu pasti bukan diri kita

http://dhammacitta.org/dcpedia/SN_22.59:_Anattalakkhana_Sutta (http://dhammacitta.org/dcpedia/SN_22.59:_Anattalakkhana_Sutta)


Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: K.K. on 15 April 2014, 04:02:46 PM
Tidakkah seperti penyangkalan diri? kalau berbeda dimana poin utama bedanya?
Bukan penyangkalan diri. Jika direnungkan, manakah bagian dari diri kita sendiri yang bisa ditunjuk sebagai identitas 'diri'? Semua unsurnya baik dari kesadaran, pikiran, perasaan, ingatan, maupun jasmaninya, semuanya adalah bagian dari proses yang berubah, tidak ada yang tetap. Karena tidak ada yang tetap, maka tidak ada yang bisa dianggap sebagai diri.

Dalam konteks sehari-hari, tentu saja yang disebut identitas diri itu ada, yaitu kumpulan batin-jasmani yang berproses ini.


Quote
Dengan begitu apakah dapat dikatakan bahwa umat buddhist tidak diperkenankan memiliki sesuatu sebagai milik pribadi?
Apa yang kita sebut sebagai "milik" hanyalah sebuah kondisi yang disepakati bersama saja. Ketika kondisi berubah, maka yang tadinya "milik kita" bisa jadi "milik orang lain". Misalkan pacar kita sebut sebagai 'milik kita' sesuai kondisi 'komitmen & sama-sama suka', namun ternyata dia dijodohkan oleh orangtuanya, maka kondisinya berubah dan jadilah 'milik orang lain'.

Apakah umat Buddha tidak boleh memiliki sesuatu? Tidak ada larangan demikian sama sekali. Memiliki sesuatu yang diperoleh bukan dengan cara yang tidak baik, sah-sah saja. Hanya saja perlu diingat pada hakikatnya kita tetap tidak bisa 'memiliki' apapun sehingga pikiran tidak cenderung pada melekati.

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: btj on 15 April 2014, 05:37:47 PM
Tidakkah seperti penyangkalan diri? kalau berbeda dimana poin utama bedanya?
Dengan begitu apakah dapat dikatakan bahwa umat buddhist tidak diperkenankan memiliki sesuatu sebagai milik pribadi?


Permisi ikutan juga ya.
Jika tidak ada yang namanya diri, tidak ada diri yang sesungguhnya, atau tidak ada inti diri kekal (anatta) karena apa yang disebut sebagai diri adalah terdiri dari unsur-unsur yang bukan diri, maka pertanyaan bahwa "apakah umat buddhist tidak diperkenankan memiliki sesuatu sebagai milik pribadi," dengan sendirinya akan menjadi tidak valid dong?
Oleh karena si pemilik sendiri kan tidak ada/tidak valid.

Dan karena kita memang tidak dapat menemukan diri yang kekal, maka dapat dikatakan bahwa memang demikian adanya, bukanlah penyangkalan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: The Ronald on 15 April 2014, 10:39:24 PM
Tidakkah seperti penyangkalan diri? kalau berbeda dimana poin utama bedanya?
Dengan begitu apakah dapat dikatakan bahwa umat buddhist tidak diperkenankan memiliki sesuatu sebagai milik pribadi?


ini yg jd ambigu bagi kebanyakan org..kadang bisa salah..

ajaran Buddha, pointnya yaitu ini bukan aku, ini bukan diriku, ini bukan milik ku

sedangkan ada 2 pandagan extreem yg di tolak yaitu..
1. tidak ada diri (nihilisme)
2. ada diri (eternalis)

nah ajaran bukan aku, bukan milik ku, bukan diri ku, kadang di salah artikan menjadi tidak ada diri..klo pake sisitim urut-urutan seh nyambung..klo semua bukan diri ku..apakah diri itu ada? simplenya org jawab tidak

tp dlm sutta pertanyaan ini tidak di jawab...krn akan menyebabkan pandagan nihilisme atau kebingungan bagi yg bertanya..

jd aku sebaiknya tetap di term bukan aku, bukan milik ku, bukan diri ku ...dan bukan pada.."tidak ada diri" atau "penyangkalan diri" dan sejenisnya...

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: btj on 16 April 2014, 08:04:30 AM
Mungkin karena manusia sudah terbiasa dengan pikiran dualitasnya, kalau ada berarti tidak mungkin tidak ada, kalau tidak ada berarti tidak mungkin ada.
Orang-orang sulit menerima sisi yang apa adanya (nondualitas).
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: jimmy my on 31 May 2014, 05:55:32 AM
Sorry ksalahan saya,pertanyaan diatas jd double..m0h0n m0derator delete aja pertanyaan diatas.
 
Mau tany lg neh

1.apa bedany antara TEKAD kuat pertapa gotama wakt meditasi brsama 4pertapa..dgn TEKAD kuat pertapa gotama wakt meditasi slah mendapat dana mkanan dari sujata?
Sepertiny 2duany trmasuk extrim(keras)..tekat yg ke 1 sampai hanya mkn nasi shari 1butir.tekat yg ke 2 juga tidak akan brhenti meditasi walaupn sampai mati(puasa jg sampai skian lama)
2.apa penjelasan budhist mengenai benda2 gaib yg mempunyai kekuatan seperti keris,batu keramat,dll

M0h0n bantuanny senior2..anum0dana
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Kelana on 04 June 2014, 08:20:43 AM
Sorry ksalahan saya,pertanyaan diatas jd double..m0h0n m0derator delete aja pertanyaan diatas.
 
Mau tany lg neh

1.apa bedany antara TEKAD kuat pertapa gotama wakt meditasi brsama 4pertapa..dgn TEKAD kuat pertapa gotama wakt meditasi slah mendapat dana mkanan dari sujata?
Sepertiny 2duany trmasuk extrim(keras)..tekat yg ke 1 sampai hanya mkn nasi shari 1butir.tekat yg ke 2 juga tidak akan brhenti meditasi walaupn sampai mati(puasa jg sampai skian lama)

Dalam riwayat kehidupan Buddha baik dari RAPB maupun sumber lainnya, pada waktu menjelang Pencerahan tidak dikatakan bahwa Petapa Gotama bertekad untuk tidak makan, tetapi bertekad untuk tidak mengubah posisi. Tekad itu adalah kebulatan "hati" untuk mencapai sesuatu. Kekuatan Tekad bisa saja sama tetapi cara menjalaninya bisa berbeda.
Jadi yang berbeda adalah caranya.

Quote
2.apa penjelasan budhist mengenai benda2 gaib yg mempunyai kekuatan seperti keris,batu keramat,dll
Yang pernah saya dengar (bukan berdasarkan literatur resmi), konon benda-benda tersebut memiliki kekuatan karena ditransfer energi. Bagaimana caranya? Saya tidak tahu.

Demikian.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: jimmy my on 04 June 2014, 05:17:53 PM
Dalam riwayat kehidupan Buddha baik dari RAPB maupun sumber lainnya, pada waktu menjelang Pencerahan tidak dikatakan bahwa Petapa Gotama bertekad untuk tidak makan, tetapi bertekad untuk tidak mengubah posisi. Tekad itu adalah kebulatan "hati" untuk mencapai sesuatu. Kekuatan Tekad bisa saja sama tetapi cara menjalaninya bisa berbeda.
Brtekad untuk tdk mengubah posisi..tp mis lapar gk ada yg bwkan makanan sampai wafat pun gk akan branjak dr t4 dudukny..sama jg lah kykny...tetap extrim..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Kelana on 04 June 2014, 07:25:57 PM
Brtekad untuk tdk mengubah posisi..tp mis lapar gk ada yg bwkan makanan sampai wafat pun gk akan branjak dr t4 dudukny..sama jg lah kykny...tetap extrim..

Tidak ekstem (sangat keras) menurut saya, keras/kuat ya. Tapi jika Anda katakan ekstrem ya silahkan. Tidak ekstem karena seperti yang disampaikan bahwa cara yang dilakukan memang tidak ekstrem. Dan Ia sudah tahu akan mencapai Pencerahan pada waktu tidak lebih dari 1 hari. Petapa Gotama sudah bermimpi pada malam sebelumnya. Jadi Ia tidak akan duduk lama-lama di sana sampai mati. Dan sekali lagi tekad adalah kebulatan "hati", dan diperlukan dengan kadar yang kuat agar seseorang benar-benar melakukan sekuat tenaga apa yang ingin ia capai.

Itu saja yang dapat saya sampaikan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: jimmy my on 05 June 2014, 12:55:44 AM
Tidak ekstem (sangat keras) menurut saya, keras/kuat ya........
Anum0dana atas jwbnny senior kelana
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: zijun on 09 September 2014, 08:34:34 AM
mohon pencerahan dari para senior senior di sini
saya pernah mempelajari agama Budha semasa kuliah dulu dan saya lupa nih hubungan Budha ( agama Budha ) dan Konghucu itu gimana yah?
apakah berdiri sendiri sendiri atau ada hubungannya gitu, mengingat kalau ke kelenteng kan ada banyak patung dewa dewi dan juga ada Sang Budha sendiri.
yang saya tahu sih Budha itu di atas para dewa yang udah diluar lingkaran reinkarnasi (tolong dikoreksi atau ditambahin kalau perlu )

terima kasih

sabbhe satta bahantu sukitata
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 09 September 2014, 02:23:05 PM
mohon pencerahan dari para senior senior di sini
saya pernah mempelajari agama Budha semasa kuliah dulu dan saya lupa nih hubungan Budha ( agama Budha ) dan Konghucu itu gimana yah?
apakah berdiri sendiri sendiri atau ada hubungannya gitu, mengingat kalau ke kelenteng kan ada banyak patung dewa dewi dan juga ada Sang Budha sendiri.
yang saya tahu sih Budha itu di atas para dewa yang udah diluar lingkaran reinkarnasi (tolong dikoreksi atau ditambahin kalau perlu )

terima kasih

sabbhe satta bahantu sukitata

Agama Konghucu atau Konfusianisme merupakan agama berdiri sendiri, namun banyak mendapat pengaruh dari ajaran lain seperti Buddhisme dan Taoisme. Sebenarnya agama yang dianut orang Tionghoa sejak zaman dahulu merupakan asimilasi dari 3 ajaran besar (disebut Tridharma) yang berkembang di Cina, yaitu Buddhisme, Konfusianisme (yang diajarkan Konfusius/Kong Hu Cu), dan Taoisme (yang diajarkan Lao Zi/Laotze). Jadi, ketiga agama inilah yang mempengaruhi tradisi dan kebudayaan orang Tionghoa. Kelenteng adalah rumah peribadatan Tridharma tsb, oleh sebab itu ada pemujaan dewa-dewi Tao dan Buddha di sana.

Menurut Buddhisme, para dewa-dewi bukan makhluk suci (belum mencapai pencerahan) dan oleh sebab itu masih mengalami kelahiran kembali. Tetapi menurut Taoisme, dewa-dewi itu sudah makhluk suci (telah mendapatkan Tao) dan setingkat dengan Buddha.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: zijun on 09 September 2014, 10:04:13 PM
Hmm....mantap penjelasannya
Jadi kalau mau tanya tentang dewa dewi bukan di forum buddhist yah ?
Trus kemana yah?
Di atas dikatakan menurut budhist dan tao tentang dewa dewi lantas menurut konghucu gimana?
Sebab saya benernya mau tanya tentang mantra untuk doa jadi sebelum terlalu jauh ingin memastikan dulu saya berada di tempat yg benar atau ga gt.

Terima kasih atas masukannya
Simple tapi dalam penjelasannya om shin...
Hehehhehe
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wijananda on 10 September 2014, 02:37:08 AM
Sdr.
U agama budha
Aliran kereta besar
Ada yg disebut sebagai
Sradha Atau keyakinan
Dengan Dewatanusati.
Infonya bisa langsung
Ke vihara mereka saja.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: wijananda on 10 September 2014, 03:00:11 AM
Sdr.
Sradha atau keyakinan
Disini berbeda dengan sadda
Keyakinan versi lainnya.
jadi u hal itu yakinkan
Ya ditanyakan di vihara
Sana adalah sradha
Bukan sadda.

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 10 September 2014, 07:38:28 AM
Hmm....mantap penjelasannya
Jadi kalau mau tanya tentang dewa dewi bukan di forum buddhist yah ?
Trus kemana yah?

Kalo bertanya tentang dewa-dewi di sini, tentu saja bisa, namun akan dijawab sesuai dengan pandangan Buddhis. Kalo untuk pandangan non-Buddhis bisa ditanyakan di board tentang Buddhisme dan kepercayaan lain di http://dhammacitta.org/forum/index.php/board,42.0.html (http://dhammacitta.org/forum/index.php/board,42.0.html), mudah2an ada member yang mengerti Tridharma yang bisa menjawab, atau ke forum Taois/Tridharma yang mungkin banyak di internet :)

Quote
Di atas dikatakan menurut budhist dan tao tentang dewa dewi lantas menurut konghucu gimana?
Sebab saya benernya mau tanya tentang mantra untuk doa jadi sebelum terlalu jauh ingin memastikan dulu saya berada di tempat yg benar atau ga gt.

Konfusius/Kong Hu Cu pada dasarnya hanya mengajarkan tentang moralitas dan tata krama sehari-hari dalam hubungan dengan sesama, tidak mengajarkan tentang dewa-dewi. Adanya unsur dewa-dewi berasal dari tradisi orang Tionghoa yang mendewakan tokoh-tokoh sejarah (seperti Kaisar Pertama Huang-di dan tokoh Tiga Kerajaan Guan Yu) dan juga mengambil mitologi dewa-dewi Taoisme (seperti Kaisar Langit Yi Huang Dadi).

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 10 September 2014, 07:49:44 AM
Sdr.
U agama budha
Aliran kereta besar
Ada yg disebut sebagai
Sradha Atau keyakinan
Dengan Dewatanusati.
Infonya bisa langsung
Ke vihara mereka saja.


Untuk devatanussati dikatakan sebagai pengingatan terhadap kualitas moral para dewa yang menjadikan mereka terlahir kembali sebagai dewa, seperti dalam AN 6.10 sbb:

(6) “Kemudian, Mahānāma, seorang siswa mulia mengingat para dewata sebagai berikut: ‘Ada para deva [yang dipimpin oleh] empat raja deva, para deva Tāvatiṃsa, para deva Yāma, para deva Tusita, para deva yang bersenang-senang dalam penciptaan, para deva yang mengendalikan apa yang diciptakan oleh para deva lain, para deva pengikut Brahmā, dan para deva yang bahkan lebih tinggi daripada deva-deva ini.<1260> Keyakinan demikian juga ada padaku seperti yang dimiliki oleh para dewata itu yang karenanya, ketika mereka meninggal dunia dari sini, mereka terlahir kembali di sana; perilaku bermoral demikian juga ada padaku … pembelajaran demikian … kedermawanan demikian … kebijaksanaan demikian juga ada padaku seperti yang dimiliki oleh para dewata itu yang karenanya, ketika mereka meninggal dunia dari sini, mereka terlahir kembali di sana.’ Ketika [288] seorang siswa mulia mengingat keyakinan, perilaku bermoral, pembelajaran, kedermawanan, dan kebijaksanaan dalam dirinya dan dalam diri para dewata, maka pada saat itu pikirannya tidak dikuasai oleh nafsu, kebencian, atau delusi; pada saat itu pikirannya lurus, berdasarkan pada para dewata. Seorang siswa mulia yang pikirannya lurus memperoleh inspirasi dalam makna, memperoleh inspirasi dalam Dhamma, memperoleh kegembiraan yang berhubungan dengan Dhamma. Ketika ia bergembira, maka sukacita muncul. Pada seseorang yang pikirannya bersukacita, maka jasmaninya menjadi tenang. Seorang yang jasmaninya tenang merasakan kenikmatan. Pada seseorang yang merasakan kenikmatan, pikirannya menjadi terkonsentrasi.  Ini disebut seorang siswa mulia yang berdiam seimbang di tengah-tengah populasi yang tidak seimbang, yang berdiam tanpa sengsara di tengah-tengah populasi yang sengsara. Sebagai seorang yang telah memasuki arus Dhamma, ia mengembangkan pengingatan pada para dewata.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: zijun on 10 September 2014, 09:09:43 AM
siippp

thanks om shinichi
njenengan pancen oye ^o^d
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: salam kasih on 09 November 2014, 05:19:44 PM
halo semua teman teman se Dharma salam kenal, saya bernama hendrik, umat maitreya dari pulau Bangka, saya mau tanya tentang riwayat hidup hu ci di jun (Maha Sesepuh Zhou), mohon bantuannya dari teman - teman semua ya..? xie xie ci bei  :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: ardb on 19 November 2014, 07:44:35 PM
 _/\_
halo DCers yang baik
saya mau tanya, dimana saya dapat mendapatkan jadwal retreat meditasi seperti hadayu vatthu ya(tempat tenang dan dipimpin oleh yg berpengalaman)? soalnya saya kunjungi web nya hadayu vatthu,keliahatannya webnya lg down.

mohon bimbingannya? saya tdk tau hrs tanya kemana,makanya saya tny di topic ini

terima kasih
Title: Memelihara hewan
Post by: juanpedro on 13 January 2015, 08:30:36 AM
Dear DCers,

Mo nanya,
kalo dari sudut pandang Buddhisme,
aktivitas memelihara ikan di akuarium kemungkinan lebih banyak mendatangkan hal yang bermanfaat atau tidak bermanfaat? kamma baik atau kamma buruk?

trims _/\_
Title: Re: Memelihara hewan
Post by: wuhan on 13 January 2015, 10:31:39 AM
Dear DCers,

Mo nanya,
kalo dari sudut pandang Buddhisme,
aktivitas memelihara ikan di akuarium kemungkinan lebih banyak mendatangkan hal yang bermanfaat atau tidak bermanfaat? kamma baik atau kamma buruk?

trims _/\_

Tergantung dari landasan motivasi anda utk memelihara ikan di akuarium tsb, apabila karena merasa kasihan  lalu ingin merawat nya itu karma baik, apabila ingin memeliharanya kemudian sdh besar dipotong utk dimakan itu karma buruk. Apabila ingin memeliharanya karena kesenangan indra maka bukan karma baik atau karma buruk hanya akan menambah kemelekatan
Title: Re: Memelihara hewan
Post by: dhammadinna on 13 January 2015, 01:06:12 PM
Dear DCers,

Mo nanya,
kalo dari sudut pandang Buddhisme,
aktivitas memelihara ikan di akuarium kemungkinan lebih banyak mendatangkan hal yang bermanfaat atau tidak bermanfaat? kamma baik atau kamma buruk?

trims _/\_

Sederhana saja. Manfaat bagi kamu apa, lalu manfaat bagi ikan itu apa. Apa ikan itu bisa hidup layak di tangan km?

Jadi tidak perlu repot meninjau dari sudut pandang Buddhism apalagi kamma..
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: komet on 13 January 2015, 06:27:18 PM
Bermanfaat
Menghasilkan ketekunan jika teratur memberikan makan
Membuahkan perhatian jika airnya sudah harus diganti, anda isi ulang airnya.
Membuahkan pengertian benar bahwa hewan memang seperti itu adanya.
Memberikan kesibukan yg baik daripada nganggur, kesana kemari tidak karuan.

Memelihara ikan hanya sarana saja
Buah yg baik dipetik berasal dari cara dan usaha yg dikerjakan.
Khusus ikan. Anjing tidak.
Title: Re: Memelihara hewan
Post by: juanpedro on 13 January 2015, 07:58:51 PM
Tergantung dari landasan motivasi anda utk memelihara ikan di akuarium tsb, apabila karena merasa kasihan  lalu ingin merawat nya itu karma baik, apabila ingin memeliharanya kemudian sdh besar dipotong utk dimakan itu karma buruk. Apabila ingin memeliharanya karena kesenangan indra maka bukan karma baik atau karma buruk hanya akan menambah kemelekatan
postingan sdr komet sedikit banyak mencerminkan motivasi saya. kebetulan saya masih belum berkeluarga, merantau, dan memiliki waktu luang yang seringnya malah memunculkan stres. Beberapa kawan menganjurkan buat pelihara hewan. Dan saya tertarik untuk mencobanya.

Sederhana saja. Manfaat bagi kamu apa, lalu manfaat bagi ikan itu apa. Apa ikan itu bisa hidup layak di tangan km?

Jadi tidak perlu repot meninjau dari sudut pandang Buddhism apalagi kamma..
kalo manfaat bagi saya mungkin jadi memiliki kesibukan dan hiburan. apakah ikan mendapat manfaat atau bisa hidup layak di tangan saya, saya belum bisa jawab karena belum nyoba :))

yah sekedar ingin tahu saja barangkali buddhisme punya manual seputar memelihara hewan.

Bermanfaat
Menghasilkan ketekunan jika teratur memberikan makan
Membuahkan perhatian jika airnya sudah harus diganti, anda isi ulang airnya.
Membuahkan pengertian benar bahwa hewan memang seperti itu adanya.
Memberikan kesibukan yg baik daripada nganggur, kesana kemari tidak karuan.

Memelihara ikan hanya sarana saja
Buah yg baik dipetik berasal dari cara dan usaha yg dikerjakan.
Khusus ikan. Anjing tidak.
kok anjing tidak? mengapa?

 [at] all: trima kasih atas responnya _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Mas Tidar on 13 January 2015, 08:45:55 PM
yang update jadwal retret di FB (https://www.facebook.com/hadaya.vatthu?fref=ts)

(http://i1085.photobucket.com/albums/j424/sn_lorun/Dhammacitta/10551011_10203140000211968_2875027995311109522_n_zps5c5a6773.jpg)


_/\_
halo DCers yang baik
saya mau tanya, dimana saya dapat mendapatkan jadwal retreat meditasi seperti hadayu vatthu ya(tempat tenang dan dipimpin oleh yg berpengalaman)? soalnya saya kunjungi web nya hadayu vatthu,keliahatannya webnya lg down.

mohon bimbingannya? saya tdk tau hrs tanya kemana,makanya saya tny di topic ini

terima kasih
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: khiong on 21 March 2015, 04:53:47 PM
 _/\_ seperti apakah cara bekerjanya pelimpahan jasa kebajikan kepada pada leluhur..?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 21 March 2015, 06:31:14 PM
_/\_ seperti apakah cara bekerjanya pelimpahan jasa kebajikan kepada pada leluhur..?

Menurut Tirokudda Sutta dan komentarnya (http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka/tirokudda-sutta/), jika leluhur tsb terlahir di alam setan kelaparan (peta) dan mengetahui adanya pelimpahan jasa utk mereka, mereka turut bergembira atas pelimpahan jasa tsb maka mereka memperoleh manfaatnya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: khiong on 22 March 2015, 04:07:01 PM
tanya lagi.. pelimpahan jasa kebajikan bisa diterima, bagaimana dengan dari usaha yang tidak benar..?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Kang_Asep on 22 March 2015, 04:25:28 PM
tanya lagi.. pelimpahan jasa kebajikan bisa diterima, bagaimana dengan dari usaha yang tidak benar..?

tidak bisa. dari usaha tidak benar tidak bisa melimpahkan jasa, tapi melimpahkan bencana.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 22 March 2015, 05:12:13 PM
tanya lagi.. pelimpahan jasa kebajikan bisa diterima, bagaimana dengan dari usaha yang tidak benar..?

Jika dari usaha tidak benar (misalnya menipu) kemudian hasilnya digunakan untuk berbuat kebajikan (misalnya berdana kepada Sangha), maka di sini ada 2 perbuatan yang berbeda yang akan menghasilkan akibat yg berbeda. Misalnya jika menipu akan berakibat tidak dipercaya orang lain, maka berdana kepada Sangha tetap memberikan buah karma baiknya tersendiri (misalnya kekayaan/kemakmuran). Oleh sebab itu, jika dalam melakukan perbuatan baik tsb dilimpahkan jasanya kepada leluhur, maka menurut teori pelimpahan jasa berdasarkan sumber di atas, ini tetap bisa memberikan manfaat kepada leluhur.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 22 March 2015, 05:34:55 PM
O ya, soal pelimpahan jasa atau pattidana ini, bisa dibaca juga di http://dhammacitta.org/dcpedia/Pattidāna (http://dhammacitta.org/dcpedia/Pattidāna)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: juanpedro on 10 April 2015, 11:21:00 AM
rekan DC ada yang pernah ngerayain waisak di candi borobudur? kalo ada share pengalamannya di mari yah.

thankyu [-o<
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sungaibesar on 10 April 2015, 11:40:02 AM
rekan DC ada yang pernah ngerayain waisak di candi borobudur? kalo ada share pengalamannya di mari yah.

thankyu [-o<

bagaimana ya caranya thouch satria dalam kurungan
di kurungan yg paling besar.

hanya chan ming yg bisa jawab.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: melatih kebijaksanaan on 13 April 2015, 03:11:25 PM
rekan-rekan sedhhamma, sy sring berdebat dgn umat agama lain yg ingin mengenal agama Buddha lbh dkat lg. mereka sering mengajukan beberapa pertanyaan berikut, sy mohon rekan2 memberi jwban terbaik utk bbrp prtnyaan berikut:

1. sy prnah baca(lupa sumbernya), pd suatu ketika ketika sang Buddha mengunjungi kapilvathu dan bertemu dgn orang tuanya, orang tuanya menunjukkan kekecewaan, kmudian saat itu sang Buddha melarang umatnya di kemudian hari apabila menjadi seorang bhikkhu harus mendapat ijin dr ortunya, pertanyaannya adalah apakah sang Buddha merasa berslalah krn dulu dia meninggalkan keluarganya tanpa restu/ijin?

2. pertanyaan ke 2 ini berhubungan dengan pembantaian sukui sakya, sang Buddha mencegah vityatubha sebanyak 3x namun stlah itu membiarkannya, nah sy sring brdbat, umat agama lain sring mengatakan mengapa sang Buddha tdk memperjuangkan pencegahan pembantaian tersebut lbh dr 3x?

maaf kalo bahasa sy kurang rapi, sy tunggu komentar dr rekan2 sedhamma  ^:)^
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 13 April 2015, 05:13:31 PM
rekan-rekan sedhhamma, sy sring berdebat dgn umat agama lain yg ingin mengenal agama Buddha lbh dkat lg. mereka sering mengajukan beberapa pertanyaan berikut, sy mohon rekan2 memberi jwban terbaik utk bbrp prtnyaan berikut:

1. sy prnah baca(lupa sumbernya), pd suatu ketika ketika sang Buddha mengunjungi kapilvathu dan bertemu dgn orang tuanya, orang tuanya menunjukkan kekecewaan, kmudian saat itu sang Buddha melarang umatnya di kemudian hari apabila menjadi seorang bhikkhu harus mendapat ijin dr ortunya, pertanyaannya adalah apakah sang Buddha merasa berslalah krn dulu dia meninggalkan keluarganya tanpa restu/ijin?

Kisah sebenarnya dlm Vinaya Pitaka dikatakan sewaktu Buddha berkunjung kembali ke Kapilavatthu untuk pertama kalinya setelah pencerahan, putranya Rahula merengek meminta harta kekayaan Siddhattha yang ditinggalkannya setelah meninggalkan istana karena bujukan sang ibu (Yasodhara). Tetapi Buddha berpikir untuk mewariskan harta kekayaan yang beliau peroleh di bawah pohon Bodhi, maka Rahula pun ditahbiskan sebagai samanera pertama. Mengetahui cucu yang akan mewarisi tahta kerajaan telah ditahbiskan, Raja Suddhodana sangat sedih maka ia meminta agar sejak saat itu jangan ada anak yang ditahbiskan lagi tanpa persetujuan orang tuanya dan Buddha pun menyetujui hal tersebut menjadi salah satu syarat penahbisan bagi calon bhikkhu.

Quote
2. pertanyaan ke 2 ini berhubungan dengan pembantaian sukui sakya, sang Buddha mencegah vityatubha sebanyak 3x namun stlah itu membiarkannya, nah sy sring brdbat, umat agama lain sring mengatakan mengapa sang Buddha tdk memperjuangkan pencegahan pembantaian tersebut lbh dr 3x?

maaf kalo bahasa sy kurang rapi, sy tunggu komentar dr rekan2 sedhamma  ^:)^

Menurut kisah dalam komentar Dhammapada, Buddha waktu ketiga kalinya mengalami sakit kepala sehingga beliau tidak dapat mencegah raja tsb menyerang lagi.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sungaibesar on 14 April 2015, 07:57:43 AM
Kisah sebenarnya dlm Vinaya Pitaka dikatakan sewaktu Buddha berkunjung kembali ke Kapilavatthu untuk pertama kalinya setelah pencerahan, putranya Rahula merengek meminta harta kekayaan Siddhattha yang ditinggalkannya setelah meninggalkan istana karena bujukan sang ibu (Yasodhara). Tetapi Buddha berpikir untuk mewariskan harta kekayaan yang beliau peroleh di bawah pohon Bodhi, maka Rahula pun ditahbiskan sebagai samanera pertama. Mengetahui cucu yang akan mewarisi tahta kerajaan telah ditahbiskan, Raja Suddhodana sangat sedih maka ia meminta agar sejak saat itu jangan ada anak yang ditahbiskan lagi tanpa persetujuan orang tuanya dan Buddha pun menyetujui hal tersebut menjadi salah satu syarat penahbisan bagi calon bhikkhu.

Menurut kisah dalam komentar Dhammapada, Buddha waktu ketiga kalinya mengalami sakit kepala sehingga beliau tidak dapat mencegah raja tsb menyerang lagi.

kebijakan lokutara sangat berbeda dengan lokiya.
setelah sidharta meninggalkan rumah, memotong rambut di sungai anuloma
ia melepas kepemilikan dengan tekad mencari keabadian, jalan tanpa
kematian.

setelah berhasil,
jika ia kembali ke kapilavatthu, itu karena sang ayah karena kebajikan yg dimilikinya
ia mampu tidak lahir kembali, walapun itu terjadi saat kematian tiba.
dan itu tidak mungkin terjadi jika rahula, cucu yg disayang melebihi sidharta
yg telah menjadi buddha, masih ada disampingnya.

kepemilikan thd anak atau cucu jauh lebih kuat daripada thd istri.

at momod seniya

apa tidak ada lagu baru, selain pitaka pitaka itu.
kamu bukan samana atau bhikkhu, tapi menggunakan referensi vinaya.

berapa vinaya yg engkau miliki sesungguhnya.
berapa phala yg sudah dimenangkan, sbg berani
menggunakan vinayapitaka sbg referensi.

di vihara, sbg kepala pelatihan
sy tidak akan pernah memberikan vinaya
sekalipun itu samanera 10 tahun jika masih belajar.




Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: sungaibesar on 14 April 2015, 08:12:42 AM
rekan-rekan sedhhamma, sy sring berdebat dgn umat agama lain yg ingin mengenal agama Buddha lbh dkat lg. mereka sering mengajukan beberapa pertanyaan berikut, sy mohon rekan2 memberi jwban terbaik utk bbrp prtnyaan berikut:

2. pertanyaan ke 2 ini berhubungan dengan pembantaian sukui sakya, sang Buddha mencegah vityatubha sebanyak 3x namun stlah itu membiarkannya, nah sy sring brdbat, umat agama lain sring mengatakan mengapa sang Buddha tdk memperjuangkan pencegahan pembantaian tersebut lbh dr 3x?

maaf kalo bahasa sy kurang rapi, sy tunggu komentar dr rekan2 sedhamma  ^:)^

suku sakya menjadi top pada jamannya karena raja sudhodana, pertapa asita, ratu maya,
6 pangeran, rahula, yasodara, dan adik ratu maya yg memiliki kebajikan yg lebih dari orang biasa dan yg utama sidharta.
sisanya tong kosong nyaring bunyinya.

tahu tidak siapa pangeran kami.
dia itu sang buddha
tahu tidak kesaktian buddha.
sudah pernah melihat budha bisa terbang diatas sungai
sudah pernah melihat buddha bisa begini begitu

buddhanya sendiri tidak seperti itu.
mereka meremehkan yg lainnya.
padahal mereka bukan buddha.

akibatnya lalai melatih diri
lalai menjaga kesusilaan kpd samana yg lain
menjadi arogan karena kemampuan pangerannya
bukan karena kemampuan sendiri.

wajar jika dikalahkan kerajaan lain.
buddha sdh putus hubungan
karena kelakuan mereka sendiri yg terlalu.

jika bisa mengukur kemampuan sendiri
dan tiada lalai melihat kerajaan lain
suku sakya akan bertahan lebih lama
daripada yg ditulis di pitaka pitaka itu

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Kelana on 14 April 2015, 11:21:00 AM

1. sy prnah baca(lupa sumbernya), pd suatu ketika ketika sang Buddha mengunjungi kapilvathu dan bertemu dgn orang tuanya, orang tuanya menunjukkan kekecewaan, kmudian saat itu sang Buddha melarang umatnya di kemudian hari apabila menjadi seorang bhikkhu harus mendapat ijin dr ortunya, pertanyaannya adalah apakah sang Buddha merasa berslalah krn dulu dia meninggalkan keluarganya tanpa restu/ijin?

Apakah Sang Buddha merasa bersalah krn dulu dia meninggalkan keluarganya tanpa restu/ijin?
Tentu tidak, Sang Buddha telah menemukan apa yang Ia cari yaitu Dhamma yang tidak ternilai yang dapat memberikan pembebasan bagi keluarga-Nya dan dunia dari dukkha (penderitaan). Dan Ia tahu bahwa jika meminta izin maka Ia tidak akan diperbolehkan dan tidak akan menemukan Dhamma yang dapat membebaskan tersebut.

Sama seperti perumpamaan, seseorang diberi tembaga oleh keluarganya dan ia pergi meninggalkan keluarga dan tembaganya tersebut untuk mencari emas dan akhirnya mendapatkannya dengan berlimpah kemudian membagikannya kepada keluarganya. Apakah orang itu menyesal meninggalkan tembaga dan keluarganya? Tentu tidak.

Quote
2. pertanyaan ke 2 ini berhubungan dengan pembantaian sukui sakya, sang Buddha mencegah vityatubha sebanyak 3x namun stlah itu membiarkannya, nah sy sring brdbat, umat agama lain sring mengatakan mengapa sang Buddha tdk memperjuangkan pencegahan pembantaian tersebut lbh dr 3x?

Kunci jawaban dari pertanyaan ini adalah kekuatan karma. Tidak ada yang mampu menghalangi kekuatan karma ketika sedang berbuah/menghasilkan, bahkan seorang Buddha pun. Sang Buddha melihat bahwa apa pun yang akan dilakukan-Nya untuk menolong suku Sakya hasilnya akan sama. Meskipun demikian Ia yang telah berusia lanjut (lebih dari 75 tahun) mencoba menghalangi sebanyak 3 kali yang akhirnya mengakibatkan Ia sakit kepala karena harus duduk di jalan yang akan dilalui Vidūdabha menuju Kapilavatthu di tengah udara panas pada waktu itu.

Beberapa sumber mengatakan saat peristiwa pembantaian terjadi, salah satu siswa Sang Buddha yaitu Mahā Moggallāna meskipun sudah diberitahukan oleh Sang Buddha bahwa adalah sia-sia membantu, Mahā Moggallāna tetap berusaha membantu 500 orang suku Sakya melarikan diri, dengan kekuatan supernaturalnya memasukan mereka ke dalam mangkuk dana, namun setelah keluar dari wilayah tersebut Mahā Moggallāna hanya menemukan darah di dalam mangkuknya.

Peristiwa ini merupakan akibat yang pernah dilakukan oleh orang-orang suku Sakya yang tewas tersebut pada kehidupan sekarang maupun kehidupan lampaunya.  Pada masa sekarang para bangsawan Sakya pernah menghina asal usul Vidūdabha sebagai keturunan budak. Pada kehidupan lampau suku Sakya pernah meracuni sungai. Tapi perlu diingat bahwa tidak semua suku Sakya tewas, ada yang mampu melarikan diri. Mereka ini yang tidak melakukan karma buruk tersebut.

Sakit kepalanya Sang Buddha pun ada penyebab lain (dari kehidupan lampau-Nya) selain karena duduk di udara yang panas. Mungkin rekan lain bisa menceritakannya.

Thanks
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 14 April 2015, 01:32:57 PM

Sakit kepalanya Sang Buddha pun ada penyebab lain (dari kehidupan lampau-Nya) selain karena duduk di udara yang panas. Mungkin rekan lain bisa menceritakannya.

Thanks

Kalo gak salah, sakit kepalanya Buddha karena Bodhisatta pada kehidupan lampau bersama-sama orang-orang yang terlahir sebagai Sakya saat ini membendung aliran sungai lalu membunuh ikan2 dan Bodhisatta melakukannya dengan memukul kepala ikan2 tsb....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: melatih kebijaksanaan on 14 April 2015, 10:30:28 PM
ok kamsia atas jawaban dari sodara2 skalian  ;)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: tanpawujud on 24 May 2015, 10:57:55 PM
teman2 sedhamma sy mao nanya nih, sprti yg kita tahu akusala garukan kamma ada 5 nah sy prnah bc ada yg ke 6 yaitu niyatamicchaditthi kamma(perbuatan pandangan slah yg pasti), tolong beri contoh yg trmasuk hal trsbut donk  ^:)^
apakah orng2 yg memiliki pandangan diluar ajaran BuddhaDhamma termasuk dalam hal trsbut(beragama di luar ajaran agama Buddha)?  :D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: vincenterics on 31 May 2015, 10:11:29 PM
Salam kenal utk senior2 di sini :)

Sy baru tertarik akan buddhism sekitar 3 tahun lalu, dan itu pun pengetahuan buddhist saya hanya sebatas buku-buku umum (namun sangat bermanfaat bagi saya) karangan Ajahn Brahm. Namun itu artinya saya baru tahu buddhism dari segi intelektualnya saja, blm ke praktek. Akhir-akhir ini saya ingin serius belajar meditasi dan bernaung dengan sungguh-sungguh ke buddha, dhamma, dan sangha, sehingga saya merasa perlu datang langsung ke wihara (jadi bukan cuma lewat bacaan lagi).

Saat ini usia saya 34 tahun dan seumur2 blm pernah ke wihara sekalipun. Yg menjadi pertanyaan saya, di wihara (theravada) itu kita sebagai umat ngapain aja sih? apa harus melakukan ritual2 tertentu atau hanya mendengar bikkhu ceramah? Lalu apakah di wihara itu ada jadwal mingguan seperti di ajaran agama lain atau bisa datang kapan saja?

Saya juga tertarik belajar serius meditasi (duduk dan berjalan). Selama ini saya sudah coba-coba sendiri lewat bacaan tapi saya tidak tahu apa sudah benar atau salah. Apa ada kelas meditasi untuk pemula (untuk aliran theravada) di Jakarta?

Itu dulu saja pertanyaan saya. Mohon maaf apabila sudah pernah ditanya dan dibahas sebelumnya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 27 July 2015, 01:40:26 AM
Apa yg dimaksud dg kecenderungan halus?apa yg mengondisikan kecenderungan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 27 July 2015, 02:57:27 PM
Apa yg dimaksud dg kecenderungan halus?apa yg mengondisikan kecenderungan?

http://www.dhammawiki.com/index.php?title=Anusaya (http://www.dhammawiki.com/index.php?title=Anusaya)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 27 July 2015, 03:47:28 PM
Tidak bisa memahami karena bahasanya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 28 July 2015, 01:09:42 PM
Tidak bisa memahami karena bahasanya.

Anusaya = kecenderungan tersembunyi, ada 7 jenis:

1. Kecenderungan tersembunyi pada keinginan indera (kāma-rāga)
2. Kecenderungan tersembunyi pada kebencian (patigha)
3. Kecenderungan tersembunyi pada pandangan salah (ditthi)
4. Kecenderungan tersembunyi pada keragu-raguan (vicikicchā)
5. Kecenderungan tersembunyi pada kesombongan (māna)
6. Kecenderungan tersembunyi pada keinginan terhadap kelangsungan (bhava-rāga)
7. Kecenderungan tersembunyi pada ketidaktahuan (avijjā)

Disebut kecenderungan tersembunyi karena mereka selalu muncul terus-menerus dari kehidupan ke kehidupan menjadi kondisi bagi munculnya kekotoran batin.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 28 July 2015, 08:05:31 PM
Spt rasa masakan yg tdk pas tapi tidak pernah tahu bumbunya.Hanya tahu rasa saat mencicipi masakan.Apakah itu bisa disebut kecenderungan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cumi polos on 29 July 2015, 12:15:21 AM
Spt rasa masakan yg tdk pas tapi tidak pernah tahu bumbunya.Hanya tahu rasa saat mencicipi masakan.Apakah itu bisa disebut kecenderungan?

pass menurut siapa ? karna aya yg kuat cabe rawit...
ada yg tidak spt cumpol....

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 30 July 2015, 02:11:50 PM
Spt rasa masakan yg tdk pas tapi tidak pernah tahu bumbunya.Hanya tahu rasa saat mencicipi masakan.Apakah itu bisa disebut kecenderungan?

Arti "kecenderungan" secara umum menurut KBBI:

kecenderungan/ke·cen·de·rung·an/ n kecondongan (hati); kesudian; keinginan (kesukaan) akan: ada ~ bahwa kesenian Bali disesuaikan dng selera turis; seluruh peserta rapat menyatakan ~ nya untuk menerima usul itu;
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 02 August 2015, 04:20:09 AM
[at]sumedho

Bisa tolong hapus postingan saya semuanya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 02 August 2015, 04:22:05 AM
[at]sumedho

Maaf sebelumnya kalau tempat postingan saya tidak sesuai.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 02 August 2015, 04:24:40 AM
[at]sumedho

Karena ada manusia yang suka meniru tapi tidak bisa membedakan antara dunia nyata dan maya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sostradanie on 02 August 2015, 04:30:42 AM
[at]sumedho

Walaupun saya sebenarnya senang belajar disini.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: suli on 10 August 2015, 08:01:16 AM
 _/\_
Mau tny ya, besar/berat mana pahala (karma baik) yg didpt antara meditasi, fang shen & bakti sosial?  Tq... _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cumi polos on 10 August 2015, 09:56:32 AM
_/\_
Mau tny ya, besar/berat mana pahala (karma baik) yg didpt antara meditasi, fang shen & bakti sosial?  Tq... _/\_

kepikir pertanyaan tsb menjadi pertanyaan cumpol pula....

klo dapat melakukan kedua-duanya.... (fangshen+meditasi), kenapa hanya dibatasin satu saja ?

1 apakah yg dpt dilakukan utk memupuk karma baik ?
   (apakah dpt dilakukan sewaktu kita menunggu, maupun di toilet) nahh!
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 10 August 2015, 11:16:28 AM
_/\_
Mau tny ya, besar/berat mana pahala (karma baik) yg didpt antara meditasi, fang shen & bakti sosial?  Tq... _/\_

[Sang Buddha berkata kepada Anāthapiṇḍika:] “Di masa lampau, perumah-tangga, ada seorang brahmana bernama Velāma. Ia memberikan persembahan besar sebagai berikut: delapan puluh empat ribu mangkuk emas penuh dengan perak; delapan puluh empat ribu mangkuk perak penuh dengan emas; delapan puluh empat ribu mangkuk perunggu penuh dengan emas dan perak; delapan puluh empat ribu gajah, sapi susu, pelayan, dan alas duduk, jutaan kain halus, dan makanan, minuman, salep, dan alas tidur dalam jumlah yang sangat banyak.

“Sebanyak persembahan yang diberikan oleh Brahmana Velāma, adalah bahkan lebih berbuah jika seseorang memberi makan satu orang yang memiliki pandangan benar.  [22] Sebanyak persembahan yang diberikan oleh Brahmana Velāma, dan walaupun seseorang mampu memberi makan kepada seratus orang yang memiliki pandangan benar, adalah bahkan lebih berbuah jika seseorang memberi makan satu orang yang-kembali-sekali. Sebanyak persembahan yang diberikan oleh Brahmana Velāma, dan walaupun seseorang mampu memberi makan kepada seratus orang yang-kembali-sekali adalah bahkan lebih berbuah jika seseorang memberi makan satu orang yang-tidak-kembali. Sebanyak persembahan yang diberikan oleh Brahmana Velāma, dan walaupun seseorang mampu memberi makan kepada seratus orang yang-tidak-kembali adalah bahkan lebih berbuah jika seseorang memberi makan satu orang Arahant. Sebanyak persembahan yang diberikan oleh Brahmana Velāma, dan walaupun seseorang mampu memberi makan kepada seratus orang Arahant adalah bahkan lebih berbuah jika seseorang memberi makan satu orang paccekabuddha.  [23] Sebanyak persembahan yang diberikan oleh Brahmana Velāma, dan walaupun seseorang mampu memberi makan kepada seratus orang paccekabudha adalah bahkan lebih berbuah jika seseorang memberi makan satu Buddha yang tercerahkan sempurna ... adalah bahkan lebih berbuah jika seseorang memberi makan Saṅgha para bhikkhu yang dipimpin oleh Sang buddha dan membangun vihara untuk Saṅgha dari empat penjuru … adalah bahkan lebih berbuah jika, dengan pikiran penuh keyakinan, seseorang berlindung kepada Buddha, Dhamma, dan Saṅgha, dan menjalankan lima aturan: menghindari perbuatan menghancurkan kehidupan, menghindari perbuatan mengambil apa yang tidak diberikan, menghindari melakukan hubungan seksual yang salah, menghindari kebohongan, dan menghindari minuman memabukkan. Sebanyak apapun semua ini, adalah bahkan lebih berbuah jika seseorang mengembangkan pikiran cinta-kasih bahkan selama waktu yang diperlukan untuk menarik ambing susu sapi. Dan  sebanyak apapun semua ini, adalah bahkan lebih berbuah jika seseorang mengembangkan persepsi ketidak-kekalan bahkan selama waktu yang diperlukan untuk menjentikkan jari.
(AN 9:20)

IMO, berdasarkan kutipan sutta di atas, bahkan jika seseorang mengembangkan cinta kasih dengan fangshen dan bakti sosial, masih lebih berbuah pahalanya jika ia mengembangkan persepsi ketidakkekalan dalam meditasi. Tetapi bukan berarti meditasi itu lebih baik daripada kegiatan fangshen dan bakti sosial lho :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: suli on 10 August 2015, 11:30:11 AM
Brarti hanya dalam skali dua kali meditasi pun sdh lbh berpahala drpd fang shen maupun bakti sosial gt ya Bro? meditasi metta bhavana tentunya ya Bro yg dimaksudkan?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 10 August 2015, 12:27:09 PM
Iya, itu pun kalo meditasinya bisa mencapai pandangan terang tentang ketidakkekalan (jadi harus benar2 fokus meditasinya). Untuk pengembangan cinta kasih tdk harus dengan meditasi saja, tetapi bisa melalui kegiatan sosial spt membantu sesama dlm bakti sosial.

Namun, pengembangan cinta kasih ini dianggap tdk lbh berpahala drpd pengembangan persepsi ketidakkekalan tsb krn pengembangan cinta kasih hanya membawa pd kelahiran kembali di alam2 brahma, sedangkan pengembangan persepsi ketidakkekalan akan membawa pada akhir dukkha, yaitu tidak terlahir kembali di mana pun....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dhammadinna on 10 August 2015, 06:06:10 PM
Tergantung konteks pahala kali ya? Misalnya dalam konteks sutta itu, pahala adiduniawi dibilang lebih besar..

Tapi bagi orang yang mencari pahala materi, maka pahala adiduniawi itu gak masuk kategori pahala besar.. misalnya, pahala besar ya uang 100 juta itu lebih besar dari 1 juta.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: suli on 11 August 2015, 03:52:00 PM
Perasaan tenang/damai yg didpt melalui meditasi & perasaan bahagia yg didpt melalui kegiatan fang shen & bakti sosial.... Apakah bs dikatakan sbg pahala jg Bro & Sis? Sebnrnya bentuk pahala itu sprt apa ya? Apakah buah dr karma baik? Sorry pertanyaannya nambah nih hehe _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 12 August 2015, 07:36:31 AM
Perasaan tenang/damai yg didpt melalui meditasi & perasaan bahagia yg didpt melalui kegiatan fang shen & bakti sosial.... Apakah bs dikatakan sbg pahala jg Bro & Sis? Sebnrnya bentuk pahala itu sprt apa ya? Apakah buah dr karma baik? Sorry pertanyaannya nambah nih hehe _/\_

Iya. Kalo yang dimaksud pahala itu adalah buah karma baik yang dirasakan sebagai menyenangkan, misalnya kelahiran kembali di alam2 bahagia, maka ini adalah pahala duniawi. Tetapi bagusnya kalo bisa dapat pahala duniawi dan adiduniawi bersama-sama, dengan mengembangkan cinta kasih dan juga mengembangkan pandangan terang (dalam meditasi). :)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cumi polos on 12 August 2015, 09:58:46 AM
kenapa ada orang kaya ada orang miskin dan
ada orang bahagia ada orang kehidupannya susah
ada yg gemuk dan ada yg kurus kering ?
ada yg cantik manis ada yg jelek gosong ?


mohon pencerahannya.... ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: dhammarakkhita on 22 October 2015, 02:21:53 PM
_/\_
Mau tny ya, besar/berat mana pahala (karma baik) yg didpt antara meditasi, fang shen & bakti sosial?  Tq... _/\_

IMHO, meditasi
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: aypih on 28 January 2016, 10:49:17 PM
kenapa ada orang kaya ada orang miskin dan
ada orang bahagia ada orang kehidupannya susah
ada yg gemuk dan ada yg kurus kering ?
ada yg cantik manis ada yg jelek gosong ?


mohon pencerahannya.... ;D

Nammo Buddhaya,

ijinkan saya yang awam ini lancang menjawab :

semua itu balik lagi ke karma kita, karma baik dan karma buruk, karma itu ada yang bawaan dari karma lampau maupun karma yang sekarang kita lakukan (dikehidupan ini)

yang jelas di agama buddha ada hukum tumimbal lahir.

Nah... kalo ajaran lain , saya tanya jawabannya KLISE :

Semua adalah karena Kehendak NYA....

NYA disini kok ga adil sih nyiptain orang beda beda... sekian

terima kasih,

Nammo Buddhaya
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cumi polos on 29 January 2016, 06:46:02 AM
Nammo Buddhaya,

ijinkan saya yang awam ini lancang menjawab :

semua itu balik lagi ke karma kita, karma baik dan karma buruk, karma itu ada yang bawaan dari karma lampau maupun karma yang sekarang kita lakukan (dikehidupan ini)

yang jelas di agama buddha ada hukum tumimbal lahir.

Nah... kalo ajaran lain , saya tanya jawabannya KLISE :

Semua adalah karena Kehendak NYA....

NYA disini kok ga adil sih nyiptain orang beda beda... sekian

terima kasih,

Nammo Buddhaya

bila yg dimaksud itu benar (karma),...
kenapa dlm cerita Liao Fan, dia dapat merubah nasib
dgn melakukan kebaikan (menolong orang banyak) ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DeNova on 31 January 2016, 10:37:31 AM
mau nanya soal meditasi nih... dari dulu sampai sekarang udah dipraktekin tapi masih bingung :-? :-? koq waktu praktek ma baca buku beda...
1. Bagaimana mengetahui kemajuan meditasi yang kita lakukan? parameter apa yang bisa dipakai untuk mengukur kemajuannya? dari ketenangan pikiran yang tercapai waktu meditasi? ataukah hilangnya kemelekatan setelah sekian lama meditasi...
2. Kadang ada bbrp orang yang mengatakan dirinya udah mencapai jhana? bagaimana mengetahui bahwa waktu kita meditasi udah mencapai tingkatan tersebut? karena saya takut bahwa yang sebenernya dicapai bukan jhana cuma baru tingkat tenang?
3. dalam Dhammapada 166 kisah Atthadatta Thera dikatakan " jangan karena katena kesejahteraan org lain, seseorg melalaikan kesejahteraannya sendiri... sebenarnya apakah maksudnya? bukankah memang kita selalu diajarkan mendahulukan kepentingan org lain/banyak diatas kepentingan sendiri tapi sutta itu nampaknya terbalik ???
mohon pencerahannya... trims _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 31 January 2016, 06:41:15 PM
mau nanya soal meditasi nih... dari dulu sampai sekarang udah dipraktekin tapi masih bingung :-? :-? koq waktu praktek ma baca buku beda...
1. Bagaimana mengetahui kemajuan meditasi yang kita lakukan? parameter apa yang bisa dipakai untuk mengukur kemajuannya? dari ketenangan pikiran yang tercapai waktu meditasi? ataukah hilangnya kemelekatan setelah sekian lama meditasi...

IMO, kalo menilai sendiri mungkin agak sulit, melainkan dari orang lain yang melihat bahwa kita setelah berlatih meditasi sekian lama menjadi sosok yang lebih baik, tidak mudah marah, lebih sabar, tenang, bijaksana, dst...

Quote
2. Kadang ada bbrp orang yang mengatakan dirinya udah mencapai jhana? bagaimana mengetahui bahwa waktu kita meditasi udah mencapai tingkatan tersebut? karena saya takut bahwa yang sebenernya dicapai bukan jhana cuma baru tingkat tenang?

Biasanya kalo dalam retreat ada guru pembimbing yang bisa menilai apakah muridnya telah mencapai jhana setelah melakukan tanya-jawab terhadap muridnya.

Quote
3. dalam Dhammapada 166 kisah Atthadatta Thera dikatakan " jangan karena katena kesejahteraan org lain, seseorg melalaikan kesejahteraannya sendiri... sebenarnya apakah maksudnya? bukankah memang kita selalu diajarkan mendahulukan kepentingan org lain/banyak diatas kepentingan sendiri tapi sutta itu nampaknya terbalik ???
mohon pencerahannya... trims _/\_

Dalam Anguttara Nikaya 4.95 dikatakan:

“Para bhikkhu, ada empat jenis orang ini terdapat di dunia. Apakah empat ini? (1) Seorang yang berlatih bukan demi kesejahteraannya sendiri juga bukan demi kesejahteraan orang lain; (2) seorang yang berlatih demi kesejahteraan orang lain tetapi bukan demi kesejahteraannya sendiri; (3) seorang yang berlatih demi kesejahteraannya sendiri tetapi bukan demi kesejahteraan orang lain; dan (4) seorang yang berlatih demi kesejahteraannya sendiri juga demi kesejahteraan orang lain.

(1) “Misalkan, para bhikkhu, sebatang kayu kremasi terbakar di kedua ujungnya dan berlumuran kotoran di bagian tengahnya: kayu itu tidak dapat dipergunakan sebagai kayu baik di desa atau pun di hutan. Persis seperti halnya kayu ini, Aku katakan, adalah seorang yang berlatih bukan demi kesejahteraannya sendiri juga bukan demi kesejahteraan orang lain.

(2) “Para bhikkhu, seorang di antara mereka yang berlatih demi kesejahteraan orang lain tetapi bukan demi kesejahteraannya sendiri adalah lebih unggul dan lebih luhur di antara kedua orang [pertama] ini.

(3) Seorang yang berlatih demi kesejahteraannya sendiri tetapi bukan demi kesejahteraan orang lain adalah lebih unggul dan lebih luhur di antara ketiga orang [pertama] ini.

(4) Seorang yang berlatih demi kesejahteraannya sendiri juga demi kesejahteraan orang lain adalah yang terunggul, terbaik, terkemuka, tertinggi, dan yang terutama di antara keempat orang ini. Seperti halnya dari seekor sapi dihasilkan susu, dari susu menjadi dadih, dari dadih menjadi mentega, dari mentega menjadi ghee, dan dari ghee menjadi krim-ghee, yang dikenal sebagai yang terbaik dari semua ini, demikian pula orang yang berlatih demi kesejahteraannya sendiri juga demi kesejahteraan orang lain adalah yang terunggul, terbaik, terkemuka, tertinggi, dan yang terutama di antara keempat orang ini.

“Ini, para bhikkhu, adalah keempat jenis orang itu yang terdapat di dunia.”

Dengan demikian, seseorang seharusnya (lebih bagus) berlatih demi kesejahteraan diri sendiri dan orang lain, tidak hanya memperhatikan kesejahteraan orang lain saja atau kesejahteraan diri sendiri saja.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: William_phang on 31 January 2016, 08:54:03 PM
mau nanya soal meditasi nih... dari dulu sampai sekarang udah dipraktekin tapi masih bingung :-? :-? koq waktu praktek ma baca buku beda...
1. Bagaimana mengetahui kemajuan meditasi yang kita lakukan? parameter apa yang bisa dipakai untuk mengukur kemajuannya? dari ketenangan pikiran yang tercapai waktu meditasi? ataukah hilangnya kemelekatan setelah sekian lama meditasi...
2. Kadang ada bbrp orang yang mengatakan dirinya udah mencapai jhana? bagaimana mengetahui bahwa waktu kita meditasi udah mencapai tingkatan tersebut? karena saya takut bahwa yang sebenernya dicapai bukan jhana cuma baru tingkat tenang?

Mungkin bisa membaca sutta perumpamaan jejak kaki gajah:

https://dhammacitta.org/teks/mn/mn027-id-bodhi.html

Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DeNova on 09 February 2016, 02:15:38 PM
Mungkin bisa membaca sutta perumpamaan jejak kaki gajah:

https://dhammacitta.org/teks/mn/mn027-id-bodhi.html


IMO, CMIIW untuk dikatakan seseorang mencapai tahap jhana dibutuhkan melewati tahap2 yang dijelaskan diatas... baru mungkin dapat dinilai pencapaiannya.
tapi apakah benar klo pencapaian jhana itu, apalagi yang awal2 kadang bisa dicapai kadang juga tidak, jadi sangat sulit untuk dipertahankan atau dikondisikan suatu meditasi untuk mencapai tahapan ini, semakin diniatkan maka semakin tak tercapai???
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: golden on 19 March 2016, 12:32:19 PM
Halo  _/\_

Saya mau tanya, gimana cara konversi ke agama buddha dengan sah di Indonesia?

Cerita singkatnya saya lahir dengan agama lain. Saya selama setahun kemarin sudah mempraktekan meditasi, dan dengan proses itu saya cukup bangga dengan pencapaian meditasi yang saya lakukan. Nilai-nilai spiritual yang muncul dari mengosongkan "diri" menjadi panduan hidup saya yang paling saya percayai, yang membuat saya meniggalkan kepercayaan dan nilai-nilai agama saya yang sebelumnya, karena saya sudah tersadari itu salah.

Saya belum pernah belajar yang bener-bener sebelumnya tentang agama buddha dan bahkan cuman tau sedikit tentang konsep-konsepnya. Tapi nilai spiritual yang saya dapat dari meditasi itu kalau dilihat ternyata sangat cocok dengan nilai-nilai ajaran buddha (sejauh yang saya ketahui). Menurut saya pribadi, untuk mempelajari nilai-nilai buddha tidak perlu terikat dengan status "agama" buddha. Oleh karena itu saya selama satu tahun tetap mempertahankan status agama saya yang sebelumnya, karena saya berfikir "apalah arti agama dalam KTP?"

Tapi sekarang saya berniat untuk mengubah status legal saya menjadi agama buddha. Karena saya mulai merasakan hal-hal kecil yang bermanfaat dari mengubah "status" di KTP saya. Nah dari pihak yang membuat KTP itu, katanya saya perlu untuk mengkonversi agama dengan sah ke vihara dan menyerahkan buktinya. Yang saya pengen tau adalah bagaimana proses perubahan agama ke agama buddha itu? Apa yang harus saya persiapkan? Apakah dengan pengetahuan minim saya dibolehkan untuk mendapat status agama buddha?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 23 March 2016, 01:44:54 PM
^ ganti aja di kecamatan, bawa surat visudhi dari vihara.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: gilang on 29 April 2016, 03:21:12 PM
Halo  _/\_

Saya mau tanya, gimana cara konversi ke agama buddha dengan sah di Indonesia?

Cerita singkatnya saya lahir dengan agama lain. Saya selama setahun kemarin sudah mempraktekan meditasi, dan dengan proses itu saya cukup bangga dengan pencapaian meditasi yang saya lakukan. Nilai-nilai spiritual yang muncul dari mengosongkan "diri" menjadi panduan hidup saya yang paling saya percayai, yang membuat saya meniggalkan kepercayaan dan nilai-nilai agama saya yang sebelumnya, karena saya sudah tersadari itu salah.

Saya belum pernah belajar yang bener-bener sebelumnya tentang agama buddha dan bahkan cuman tau sedikit tentang konsep-konsepnya. Tapi nilai spiritual yang saya dapat dari meditasi itu kalau dilihat ternyata sangat cocok dengan nilai-nilai ajaran buddha (sejauh yang saya ketahui). Menurut saya pribadi, untuk mempelajari nilai-nilai buddha tidak perlu terikat dengan status "agama" buddha. Oleh karena itu saya selama satu tahun tetap mempertahankan status agama saya yang sebelumnya, karena saya berfikir "apalah arti agama dalam KTP?"

Tapi sekarang saya berniat untuk mengubah status legal saya menjadi agama buddha. Karena saya mulai merasakan hal-hal kecil yang bermanfaat dari mengubah "status" di KTP saya. Nah dari pihak yang membuat KTP itu, katanya saya perlu untuk mengkonversi agama dengan sah ke vihara dan menyerahkan buktinya. Yang saya pengen tau adalah bagaimana proses perubahan agama ke agama buddha itu? Apa yang harus saya persiapkan? Apakah dengan pengetahuan minim saya dibolehkan untuk mendapat status agama buddha?



kalau udah ada jalan kasih tau saya ya, cz saya memang ingin mnjdi budhis juga
Title: bagaimana klo ajaran Buddha ada yg "bentrok" ?
Post by: cumi polos on 29 May 2016, 08:40:59 AM
(http://i.huffpost.com/gadgets/slideshows/417740/slide_417740_5317674_free.jpg)
 beberapa ajaran....spt :
1 hormatilah ortu
2 berkata benar (jujur)
3 dst dst....

Klo otru sangat senang dipuji...."masih AWET MUDA",...
sedangkan umurnya udah 70lebih.....nahhh

bagaimana pujian yg menjadi kesukaan ortu tsb tidak
mengandung banyak kebenaran ?....(spt masakannya ENAK, padahal.....) ?

mhon masukannya......

adakah Sutta2 yg membahas mengenai arti dari PUJIAN ?
 _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Lex Chan on 29 May 2016, 02:24:25 PM
(http://i.huffpost.com/gadgets/slideshows/417740/slide_417740_5317674_free.jpg)
 beberapa ajaran....spt :
1 hormatilah ortu
2 berkata benar (jujur)
3 dst dst....

Klo otru sangat senang dipuji...."masih AWET MUDA",...
sedangkan umurnya udah 70lebih.....nahhh

bagaimana pujian yg menjadi kesukaan ortu tsb tidak
mengandung banyak kebenaran ?....(spt masakannya ENAK, padahal.....) ?

mhon masukannya......

adakah Sutta2 yg membahas mengenai arti dari PUJIAN ?
 _/\_

nah, apakah PUJIAN itu harus pakai ucapan yang tidak benar?

rasanya masih banyak cara lain untuk memuji yang bisa disesuaikan dengan kondisi..

contoh:

"masih AWET MUDA" -> diganti "semangatnya masih muda" atau "masih sehat bugar"
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: YONI on 02 June 2016, 07:35:50 PM
 ^:)^ ;D ;D
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: cumi polos on 02 June 2016, 11:54:22 PM
nah, apakah PUJIAN itu harus pakai ucapan yang tidak benar?

rasanya masih banyak cara lain untuk memuji yang bisa disesuaikan dengan kondisi..

contoh:

"masih AWET MUDA" -> diganti "semangatnya masih muda" atau "masih sehat bugar"

jwaban yg diinginkan...

1 wah masih sangat mudah n cantik.....
2 ohhh ini masakannya melebihin resto bintang 5....

klo kurang dari itu sepertinya kagak mantep....kagak berfungsi....
jadi ?
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Lex Chan on 03 June 2016, 10:11:57 AM
jwaban yg diinginkan...

1 wah masih sangat mudah n cantik.....
2 ohhh ini masakannya melebihin resto bintang 5....

klo kurang dari itu sepertinya kagak mantep....kagak berfungsi....
jadi ?


gagal move on....  :)) :P
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: YONI on 03 June 2016, 06:39:28 PM
 _/\_ mama lawan papa --> baru filmnya seru, hillary lawan trump --> baru tontonannya asyik... ;D :))
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: kullatiro on 07 June 2016, 01:07:56 PM
Halo  _/\_

Saya mau tanya, gimana cara konversi ke agama buddha dengan sah di Indonesia?

Cerita singkatnya saya lahir dengan agama lain. Saya selama setahun kemarin sudah mempraktekan meditasi, dan dengan proses itu saya cukup bangga dengan pencapaian meditasi yang saya lakukan. Nilai-nilai spiritual yang muncul dari mengosongkan "diri" menjadi panduan hidup saya yang paling saya percayai, yang membuat saya meniggalkan kepercayaan dan nilai-nilai agama saya yang sebelumnya, karena saya sudah tersadari itu salah.

Saya belum pernah belajar yang bener-bener sebelumnya tentang agama buddha dan bahkan cuman tau sedikit tentang konsep-konsepnya. Tapi nilai spiritual yang saya dapat dari meditasi itu kalau dilihat ternyata sangat cocok dengan nilai-nilai ajaran buddha (sejauh yang saya ketahui). Menurut saya pribadi, untuk mempelajari nilai-nilai buddha tidak perlu terikat dengan status "agama" buddha. Oleh karena itu saya selama satu tahun tetap mempertahankan status agama saya yang sebelumnya, karena saya berfikir "apalah arti agama dalam KTP?"

Tapi sekarang saya berniat untuk mengubah status legal saya menjadi agama buddha. Karena saya mulai merasakan hal-hal kecil yang bermanfaat dari mengubah "status" di KTP saya. Nah dari pihak yang membuat KTP itu, katanya saya perlu untuk mengkonversi agama dengan sah ke vihara dan menyerahkan buktinya. Yang saya pengen tau adalah bagaimana proses perubahan agama ke agama buddha itu? Apa yang harus saya persiapkan? Apakah dengan pengetahuan minim saya dibolehkan untuk mendapat status agama buddha?


Biasanya di setiap vihara ada diadakan upacara menjadi upasaka dan upasika, tinggal tanya vihara tersebut kapan dan apa saja yang di perlukan dan apakah mendapat sertifikat visudhi dll.
Title: pasangan beda agama
Post by: Lindaaoct_ on 11 May 2017, 09:59:36 PM
Namo Buddhaya,

aku mau nanya ni, menurut kalian apabila kita berpacaran dengan seseorang yang agamanya berbeda (bukan agama Budddha) perlukah kita tetap lanjut atau kita hentikan saja hubungan tersebut ? Dan si Umat Buddha ini tidak mau dan tidak ada keinginan untuk pindah keagama tetangga tersebut. Mohon saran dari teman" semua.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Leslie on 07 October 2017, 11:51:02 AM
Apakaj menjadi Upasaka atau upasika perlu melalui pentabhisan secara formal ? Atau bisa hanya dengan  mengucapkan secara sadar vandana dan tisarana dan menjalankan lima ke-sila-an atau delapan ke-sila-an ???.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Gwi Cool on 11 October 2017, 11:49:54 AM
Apakah menjadi Upasaka atau upasika perlu melalui penabhisan secara formal? Atau bisa hanya dengan mengucapkan secara sadar vandana dan tisarana dan menjalankan lima sila atau delapan sila??
seorang upasaka/upasika adalah yang berkeyakinan pada Buddha, Dhamma, dan Sangha. lalu menjaga sila. Itu sudah bisa jadi upasaka/upasika (secara tidak langsung). Akan tetapi, kalau punya waktu ke Vihara, kunjungi saja bhikkhu, katakan saya belum menyatakan perlindungan di hadapan (patung) Buddha atau di hadapan bhikkhu (pilih satu atau dua-duanya). Prosesnya bentar aja, lebih cepat dari makan cemilan. Saya juga sudah 2 tahunan menjadi upasaka, tapi karena gak ada Vihara Theravada di kota saya, tunggu keluar kota ra.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: joe on 14 October 2017, 05:54:41 PM
ada sebab ada akibat.
akibat bisa datang dari kita atau orang lain.
hanya mereka yng telah luluslah yng berhak memakai kain kuning.
bila ada yng merusak para kain kuning haruslah mendamaikan.
mereka yng belum memakai kain kuning bila bisa jngn membalas bila kita disakiti.namun semua akan ada sebab dan akibat.
Title: Re: pasangan beda agama
Post by: joe on 14 October 2017, 05:58:25 PM
Namo Buddhaya,

aku mau nanya ni, menurut kalian apabila kita berpacaran dengan seseorang yang agamanya berbeda (bukan agama Budddha) perlukah kita tetap lanjut atau kita hentikan saja hubungan tersebut ? Dan si Umat Buddha ini tidak mau dan tidak ada keinginan untuk pindah keagama tetangga tersebut. Mohon saran dari teman" semua.

yakini dhamma.
ajarkan pasangan kebajikan.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: joe on 14 October 2017, 06:03:20 PM
salam kenal saya adalah pengembara dari keyakinan yang ada di nkri.
satu2nya aga di nkri.yang dalam kitab sucinya tidak ada kata MEMBUNUH MANUSIA LAIN cuma dlm buddha..
yakinlah jln budha adalah pembawa kedamaian dlm dunia.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: DeNova on 25 October 2017, 01:29:15 PM
Namo Buddhaya,

aku mau nanya ni, menurut kalian apabila kita berpacaran dengan seseorang yang agamanya berbeda (bukan agama Budddha) perlukah kita tetap lanjut atau kita hentikan saja hubungan tersebut ? Dan si Umat Buddha ini tidak mau dan tidak ada keinginan untuk pindah keagama tetangga tersebut. Mohon saran dari teman" semua.

IMO balik lagi ke komitmen keduanya, kalau sama2 mempertahankan status ego (agama, suku, status sosial, dsb) dan tidak ada yang mau mengalah perlu dipertanyakan kembali, apakah pacarannya karena cinta atau dasar hubungannya itu apa???  :-? :-? :-?
Menurut saya kalau komitmennya kuat tidak perlu mempermasalahkan siapa agamanya apa, atau siapa yang harus berpindah ke agama apa... Agama atau kepercayaan adalah urusan pribadi antara seorang individu dengan apapun yang dipercayai, kalau cuma mau menikah dan harus sama agamanya bisa pindah secara "surat" saja sebagai legalitas namun dalam kepercayaan biarlah setiap individu balik lagi kepada apapun yg dia percayai.... :D :D :D

Bukankah Cinta itu menyatukan perbedaan 2 individu dalam 1 ikatan bukannya memisahkan atau mengkotak2kan manusia menurut perbedaannya, dalam kasus anda adalah 2 agama yang beda. _/\_
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Gwi Cool on 13 November 2017, 09:42:44 AM
Nanya

T : Di dalam agama Budha itu yg paling tinggi posisinya siapa sih? Saya bingung, banyak sekali Budha di dalam agama Budha.
J : Semua ajaran sama, menuju ke 1 titik yaitu Tuhan.
T : Kalo yg paling tinggi itu Tuhan, kenapa ga berdoa langsung ke Tuhannya saja?

T : Inti semua ajaran kan sama. Cuma jalannya aja yg beda kan? Tapi masalahnya bisa sampe ga?

T : Pernah denger 10 ajaran ga? Lupa*
Yg saya inget salah satunya tuh ada yg blg gini "ga boleh sembah patung2" krg lebih gt
J : Kk yg ngajak saya itu da jelasin kalo itu cuma simbol doank bkn sembah berhala bla2..

T : Ok, saya ngerti. Sekarang kalo mis saya pecahin patung Budhanya di depan kamu, kamu marah ga?
J : Ya pasti marah lah.
T : Knp marah? Itu kan cuma benda mati? Kalo kamu patahin salib depan saya, saya ga marah. Kalo kamu bakar alkitab depan saya, saya juga ga marah. Knp? Soalnya itu cuma benda mati. Yg hidup itu adalah firman kita bla2..

Kk saya yg ajak itu : ...............................................

Ada yg bisa bantu isiin ga?  :'( :'( :'(
...  Knp sih banyak yg mojokin agama Budha
Mereka tidak memojokkan Ajaran Buddha, hanya saja ini salah dijawab, mereka ingin bertanya, seharusnya dijawab dengan benar, seperti ini:

T : Di dalam agama Budha itu yg paling tinggi posisinya siapa sih? Saya bingung, banyak sekali Budha di dalam agama Budha.
J : Yang paling tinggi Sammasambuddha.

T : Inti semua ajaran kan sama. Cuma jalannya aja yg beda kan? Tapi masalahnya bisa sampe ga?
J: Inti semua ajaran ada berbeda. Semua ajaran mengajarkan inti yang berbeda. Tidak ada ajaran manapun yang dapat mengajarkan Empat Kesunyatan Mulia, selain Ajaran Buddha. (kita harus jeli dengan pertanyaan, jangan terima pertanyaannya jika salah, tetapi kita perbaiki)

T : Pernah denger 10 ajaran ga? Lupa*
Yg saya inget salah satunya tuh ada yg blg gini "ga boleh sembah patung2" krg lebih gt
J : (Di sini kita harus tanya balik [jangan dijawab langsung]) Sehubungan dengan ini, saya akan mengajukan pertanyaan balik, jawablah sesuai dengan apa yang kamu anggap benar, sesuka kamu, bebas. Misalkan seseorang menghormati bendera, atau menghormati patung pahlawan, apakah itu berhala?
(si penanya): Tidak. itu adalah bentuk penghormatan karena dengan adanya bendera, kita telah merdeka dan jasa pahlawan dikenang dengan pembuatan patung atau lainnya, agar jasa mereka tetap dikenang. Itu adalah bentuk penghargaan.
jawab: Demikian pula, patung Buddha adalah untuk kami kenang, kami menghormati patung Buddha karena Sang Buddha sangat berjasa telah membabarkan Dhamma, ajaran Beliau. Kami menghormati jasa Beliau, itu adalah bentuk penghargaan.

J: (Kemudian tanya balik lagi) Bagaimana menurutmu, misalnya seseorang menghormati bendera dengan harapan semoga saya kaya, semoga saya jadi tampan, dll. Atau menghormati patung pahlwan dengan pikiran, semoga saya dipenuhi rezeki, semoga saya dapat anak, semoga saya jadi tampan?
(si penanya): itu penghormatan yang salah, itu seakan menyembah berhala.

J: (Kemudian tanya balik lagi) kalau begitu tepatkah jika dikatakan menghormati bendera adalah berhala?
(si penanya): Tentu saja tidak, orangnya yang salah, bukan bendera.

J: Demikian pula, jika seseorang menyembah Sang Buddha dengan minta rezeki atau minta tampan, dll. Itu hal yang salah, yang salah adalah orangnya, bukan patung Buddha. Seseorang yang menghormati patung Buddha adalah dengan cara merenungkan jasa Beliau yang telah mangajar dan mengukuhkan murid Beliau.


T : Ok, saya ngerti. Sekarang kalo mis saya pecahin patung Budha-nya di depan kamu, kamu marah ga?
J : Jika seseorang membakar bendera kita, bagaimana reaksimu? Atau jika seseorang menghancurkan patung pahlawan bagaimana reaksimu atau reaksi massa atau reaksi internasional bagaimana?
T: ... (isi sendiri)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: vicko1011 on 23 January 2018, 03:08:18 PM
Saya mau tanya, saya tertulis beragama Buddha di KTP, tetapi ketika saya bertanya ke ortu, ortu menjawab Konghucu. Tetapi saya dan keluarga biasanya beribadah ke kelenteng yang bertuliskan vihara di papan namanya. Di dalam kelenteng terdapat hio dan lilin. Di dalam kelenteng juga banyak tertera tulisan mandarin, banyak patung dewa, dan ada patung Buddha.  Saya sebenarnya bingung, saya ini beragama Buddha atau Konghucu? Bukankah agama Buddha berasal dari India dan menggunakan bahasa Pali dan Sansekerta? Jika saya beragama Buddha, mengapa ada tulisan mandarin di kelenteng? Selain itu, ada sekolah minggu di kelenteng yang memakai bahasa Pali, bukan Mandarin.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 24 January 2018, 07:25:50 AM
Saya mau tanya, saya tertulis beragama Buddha di KTP, tetapi ketika saya bertanya ke ortu, ortu menjawab Konghucu. Tetapi saya dan keluarga biasanya beribadah ke kelenteng yang bertuliskan vihara di papan namanya. Di dalam kelenteng terdapat hio dan lilin. Di dalam kelenteng juga banyak tertera tulisan mandarin, banyak patung dewa, dan ada patung Buddha.  Saya sebenarnya bingung, saya ini beragama Buddha atau Konghucu? Bukankah agama Buddha berasal dari India dan menggunakan bahasa Pali dan Sansekerta? Jika saya beragama Buddha, mengapa ada tulisan mandarin di kelenteng? Selain itu, ada sekolah minggu di kelenteng yang memakai bahasa Pali, bukan Mandarin.

Kelenteng itu tempat ibadah Tridharma, yaitu akulturasi dari 3 ajaran agama yang ada di Tiongkok (Konfusianisme/Kong Hu Cu, Taoisme, dan Buddhisme). Orang Chinese zaman dulu tidak menganggap ketiga ajaran sbg agama yg terpisah, mereka menganut ketiganya krn ketiganya sudah menyatu dlm kehidupan sehari2 mereka.
Tentu saja, jika anda ingin mempelajari Buddhisme bagi pemula, anda dapat membaca buku Pertanyaan Baik Jawaban Baik (https://dhammacitta.org/buku/pertanyaan-baik-jawaban-baik.html) terlebih dahulu sebelum mendalami lebih lanjut....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: vicko1011 on 24 January 2018, 01:03:53 PM
Kelenteng itu tempat ibadah Tridharma, yaitu akulturasi dari 3 ajaran agama yang ada di Tiongkok (Konfusianisme/Kong Hu Cu, Taoisme, dan Buddhisme). Orang Chinese zaman dulu tidak menganggap ketiga ajaran sbg agama yg terpisah, mereka menganut ketiganya krn ketiganya sudah menyatu dlm kehidupan sehari2 mereka.
Tentu saja, jika anda ingin mempelajari Buddhisme bagi pemula, anda dapat membaca buku Pertanyaan Baik Jawaban Baik (https://dhammacitta.org/buku/pertanyaan-baik-jawaban-baik.html) terlebih dahulu sebelum mendalami lebih lanjut....

Baik, saya akan membaca buku Pertanyaan Baik Jawaban Baik terlebih dahulu. Terima kasih banyak atas jawabannya.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: W.andi on 04 April 2018, 10:54:51 PM
Salam kenal,namo budhaya
Saya ingin tanya apakah untuk pindah ke agama budha perlu melakukan ritual khusus sprt belajar, dan lakukam baptis?
Dan apakah vihara membolehkan pemberkatan kepada umat yang berbeda agama?. (Saya budha dan calon saya ka****k)
Kami sama2 tetap ingin memeluk agam masing,tapi terkendala oleh urusan administrasi pemerintah yang begitu sulit untuk pernikahan agama. Mohon input2 nya kawan2. Thanks
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 05 April 2018, 09:32:59 AM
Salam kenal,namo budhaya
Saya ingin tanya apakah untuk pindah ke agama budha perlu melakukan ritual khusus sprt belajar, dan lakukam baptis?

Hanya perlu ikut upacara visuddhi upasaka/upasika aja utk secara formalnya

Quote
Dan apakah vihara membolehkan pemberkatan kepada umat yang berbeda agama?. (Saya budha dan calon saya ka****k)
Kami sama2 tetap ingin memeluk agam masing,tapi terkendala oleh urusan administrasi pemerintah yang begitu sulit untuk pernikahan agama. Mohon input2 nya kawan2. Thanks

Ada beberapa vihara yg mau/bisa ngasih pemberkatan beda agama, ada yg gak mau. Coba tanya2 vihara2 di sekitar lingkungan anda....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: W.andi on 06 April 2018, 04:42:12 PM
Hanya perlu ikut upacara visuddhi upasaka/upasika aja utk secara formalnya

Ada beberapa vihara yg mau/bisa ngasih pemberkatan beda agama, ada yg gak mau. Coba tanya2 vihara2 di sekitar lingkungan anda....

Terima kasih banyak inputnya  ^:)^ ^:)^ ^:)^
tapi masih mau tanya,maksud dari "secara formalnya" apa ya ?
karena apakah bisa saya mendapatkan surat tanpa mengikut upacara visudhi?. hanya dengan membuat surat pernyataan ke vihara apakah vihara bersedia mengeluarkan surat keterangan bahwa saya pindah agama untuk dilampirkan ke catatan sipil?.

maksud saya bertanya seperti ini karena hall sbb
1. ktp saya jakarta, saya kerja di pedalaman sumatra
2. mau ubah agama di ktp shg perlu surat dari vihara di jakarta, tidak bisa dari vihara di tempat saya bekerja
3. tapi ga bisa ikut acara visudhi pas hari waisak nanti di jakarta , jadi apa bisa ikut kebaktian saja di vihara di daerah saya kerja?. karena disini tidak bisa mengadaka upacara visudhi dengan alasan vihara tidak ada bhikhu/bhante nya.

Mohon petunjuknya  _/\_ _/\_ _/\_

terima kasih.
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: seniya on 08 April 2018, 04:18:39 PM
Terima kasih banyak inputnya  ^:)^ ^:)^ ^:)^
tapi masih mau tanya,maksud dari "secara formalnya" apa ya ?
karena apakah bisa saya mendapatkan surat tanpa mengikut upacara visudhi?. hanya dengan membuat surat pernyataan ke vihara apakah vihara bersedia mengeluarkan surat keterangan bahwa saya pindah agama untuk dilampirkan ke catatan sipil?

Tergantung viharanya ada yg mau mengeluarkan surat keterangan tanpa visuddhi, ada yg gak mau...

Quote
maksud saya bertanya seperti ini karena hall sbb
1. ktp saya jakarta, saya kerja di pedalaman sumatra
2. mau ubah agama di ktp shg perlu surat dari vihara di jakarta, tidak bisa dari vihara di tempat saya bekerja
3. tapi ga bisa ikut acara visudhi pas hari waisak nanti di jakarta , jadi apa bisa ikut kebaktian saja di vihara di daerah saya kerja?. karena disini tidak bisa mengadaka upacara visudhi dengan alasan vihara tidak ada bhikhu/bhante nya.

Mohon petunjuknya  _/\_ _/\_ _/\_

terima kasih.

Kalo gitu terpaksa ambil cuti utk visudhi di jkt aja. IMO....
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Panda00 on 23 April 2019, 04:17:12 PM
Saya mau tanya, saya tertulis beragama Buddha di KTP, tetapi ketika saya bertanya ke ortu, ortu menjawab Konghucu. Tetapi saya dan keluarga biasanya beribadah ke kelenteng yang bertuliskan vihara di papan namanya. Di dalam kelenteng terdapat hio dan lilin. Di dalam kelenteng juga banyak tertera tulisan mandarin, banyak patung dewa, dan ada patung Buddha.  Saya sebenarnya bingung, saya ini beragama Buddha atau Konghucu? Bukankah agama Buddha berasal dari India dan menggunakan bahasa Pali dan Sansekerta? Jika saya beragama Buddha, mengapa ada tulisan mandarin di kelenteng? Selain itu, ada sekolah minggu di kelenteng yang memakai bahasa Pali, bukan Mandarin.

 [at] Vicko,
Rasa bingung yang timbul sangat wajar (namun miris), karena keterbatasan leluhur kita di masa lalu.

Mudah-mudahan uraian di topik berikut ini bisa memberi menjawab beberapa kebingungan yang dialami.

https://forum.dhammacitta.org/index.php?topic=5230.new#new (https://forum.dhammacitta.org/index.php?topic=5230.new#new)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Panda00 on 23 April 2019, 04:18:36 PM
mohon pencerahan dari para senior senior di sini
saya pernah mempelajari agama Budha semasa kuliah dulu dan saya lupa nih hubungan Budha ( agama Budha ) dan Konghucu itu gimana yah?
apakah berdiri sendiri sendiri atau ada hubungannya gitu, mengingat kalau ke kelenteng kan ada banyak patung dewa dewi dan juga ada Sang Budha sendiri.
yang saya tahu sih Budha itu di atas para dewa yang udah diluar lingkaran reinkarnasi (tolong dikoreksi atau ditambahin kalau perlu )

terima kasih

sabbhe satta bahantu sukitata

Korelasi Buddhism dengan Ruism (Kong Hu Cu) bisa mengacu pada topik Tridharma, seperti pada tautan berikut:
https://forum.dhammacitta.org/index.php?topic=5230.new#new (https://forum.dhammacitta.org/index.php?topic=5230.new#new)
Title: Re: Tanya ? Jawab untuk Pemula
Post by: Panda00 on 23 April 2019, 04:23:12 PM
Hmm....mantap penjelasannya
Jadi kalau mau tanya tentang dewa dewi bukan di forum buddhist yah ?
Trus kemana yah?
Di atas dikatakan menurut budhist dan tao tentang dewa dewi lantas menurut konghucu gimana?
Sebab saya benernya mau tanya tentang mantra untuk doa jadi sebelum terlalu jauh ingin memastikan dulu saya berada di tempat yg benar atau ga gt.

Terima kasih atas masukannya
Simple tapi dalam penjelasannya om shin...
Hehehhehe

Di Kaskus saya pernah lihat ada topik tentang Taoism, coba di search saja.
Mengenai Kong Hu Cu, saya pernah lihat di facebook, ada Klenteng Kong Hu Cu, coba di search saja.