This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
76
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 01 August 2010, 10:48:38 PM »kalau sarira bukan indikasi tertentu, menurut anda apakah yang menjadi indikasi seseorang mencapai kesucian ?saya tidak mengenal kata sarira dari sutrayg saya maksudkan adalah Buddha Sakyamuni (orang suci) meninggalkan sarira. tetapi apakah ini berlaku sebaliknya? setiap yg meninggalkan sarira pasti adalah orang suci?
yang pasti buddha sakyamuni meninggalkan sarira saat wafat
apakah anda mau bilang itu kebetulan?Quotebegini saja, penyelesaiannya, anda pergi ke vihara terdekat dari rumah anda, dan tanyalah kepada salah satu anggota sangha apa sarira tidak menunjukkkan apapun
justru karena saya mendengar dari seorang bhikkhu yang mengatakan demikian bahwa sarira tidak mengindikasikan kesucian.
indikasi kesucian ini adalah pokok permasalahan sesungguhnya yang membuat perdebatan sepanjang 80 halaman dan mungkin akan terus berlanjut, bila tidak ada jawaban yang pasti. para penganut TBSN memiliki standar tersendiri dan penganut non-TBSN memiliki standar tersendiri tentang kesucian.
menurut saya yg menjadi indikasi adalah pernyataan Sang Buddha, atau kita sendiri yg menilai jika kita sudah mencapai kesucian tertinggi. selama ini saya mengetahui Sariputta adalah Arahat, Mahamoggallana adalah Arahat, Ananda, dsb adalah Arahat adalah berdasarkan sutta-sutta bukan dari sarira yg saya sendiri bahkan belum pernah melihatnya.
ngomong2 saya saat ini yg masih hidup juga sudah punya sarira loh, apakah menurut Bro 4DMYN saya adalah orang suci?
apakah menurut anda, tidak mungkin ada seseorang yang mencapai kesucian bila tidak dinyatakan oleh Sang Buddha itu sendiri? . kalau anda memang punya sarira, anda bisa periksa di X-Ray, lalu hasilnya di scan disini. Setau saya murid Acharya Maha Boowa juga memiliki sarira saat masih hidup, dan bisa diperiksa melalui X-Ray. Saya pengen tau pendapat anda apakah Maha Boowa itu sudah mencapai kesucian atau belum? indikasinya apa?
apakah ada tokoh-tokoh penganut Buddhist non-Theravada , yang mencapai kesucian (misalnya: Karmapa 16 - Rangjung Rigpe Dorje, Bhiksu Xu Yun )? indikasinya apa?
lebih lanjut lagi, apakah tokoh-tokoh non- Buddhist seperti: Mother Theresa, Mahatma Gandhi juga mencapai kesucian?
indikasinya apa?
kalau masih dalam tubuh mungkin itu batu ginjal, kalau punya saya udah keluar waktu gigi saya tanggal. bukankah Sang Buddha dan para Arahat juga memiliki relik gigi?
secara pribadi saya tidak akan berspekulasi apakah seseorang itu arahat atau bukan. jika ada yg mengaku demikian, kita bisa memverifikasinya melalui penyelidikan, melalui bertanya. tidak perlu menunggu mati dan melihat sariranya
http://www.w****a.com/forum/topik-umum/7351-timbulnya-relik-pada-saat-arahat-masih-hidup.html
Default Timbulnya Relik pada saat arahat masih hidup
Ternyata relik sudah terbentuk sewaktu arahat masih hidup. Pada kasus YM LP. Wen Sucinno (Thai) ketika beliau sedang menjalani operasi lutut, dokter dan paramedik (saksi mata) mendapati lutut beliau sudah menjadi relik. Kini beliau sudah Parinibbana.
Kejadian yang hampir sama juga pada saat LP Phien (*murid Luangta Maha Bua yang nomer 2) menjalani operasi jari kaki. Dokter juga mendapati ternyata tulang beliau sudah relik. Dari foto Röentgen (*X Ray), doktėr menemukan ternyata tulang tulang rusuk beliau juga sudah menjadi relik. Beliau masih hidup sampai kini. Jadi sewaktu Arahat masih hidup Relik bisa ditemukan pada kondisi sbb :
1. Saat operasi tulang dan dokter mendapati ternyata tulang beliau sudah menjadi relik
2. Rambut yang dicukur (dibuang) ternyata menjadi relik
3. Kuku yang digunting (dibuang) ternyata menjadi relik
4. Gigi yang tanggal atau dicabut ternyata menjadi relik ( YM LP Prasit - Thai)
5. Sampah sirih (Buah pinang) yang di kunyah dan di buang ( mengandung ludah) meng
kristal dan menjadi relik (YM LP Vira - Thai )
6.Relik datang bersamaan dengan tulang, atau rupang (patung) dari arahat ybs.
coba baca-baca dulu artikel tersebut. lalu jawab pertanyaan saya. apa indikasi seseorang mencapai kesucian?
77
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 01 August 2010, 10:42:06 PM »kalau sarira bukan indikasi tertentu, menurut anda apakah yang menjadi indikasi seseorang mencapai kesucian ?saya tidak mengenal kata sarira dari sutrayg saya maksudkan adalah Buddha Sakyamuni (orang suci) meninggalkan sarira. tetapi apakah ini berlaku sebaliknya? setiap yg meninggalkan sarira pasti adalah orang suci?
yang pasti buddha sakyamuni meninggalkan sarira saat wafat
apakah anda mau bilang itu kebetulan?Quotebegini saja, penyelesaiannya, anda pergi ke vihara terdekat dari rumah anda, dan tanyalah kepada salah satu anggota sangha apa sarira tidak menunjukkkan apapun
justru karena saya mendengar dari seorang bhikkhu yang mengatakan demikian bahwa sarira tidak mengindikasikan kesucian.
indikasi kesucian ini adalah pokok permasalahan sesungguhnya yang membuat perdebatan sepanjang 80 halaman dan mungkin akan terus berlanjut, bila tidak ada jawaban yang pasti. para penganut TBSN memiliki standar tersendiri dan penganut non-TBSN memiliki standar tersendiri tentang kesucian.
menurut saya yg menjadi indikasi adalah pernyataan Sang Buddha, atau kita sendiri yg menilai jika kita sudah mencapai kesucian tertinggi. selama ini saya mengetahui Sariputta adalah Arahat, Mahamoggallana adalah Arahat, Ananda, dsb adalah Arahat adalah berdasarkan sutta-sutta bukan dari sarira yg saya sendiri bahkan belum pernah melihatnya.
ngomong2 saya saat ini yg masih hidup juga sudah punya sarira loh, apakah menurut Bro 4DMYN saya adalah orang suci?
apakah menurut anda, tidak mungkin ada seseorang yang mencapai kesucian bila tidak dinyatakan oleh Sang Buddha itu sendiri? . kalau anda memang punya sarira, anda bisa periksa di X-Ray, lalu hasilnya di scan disini. Setau saya murid Acharya Maha Boowa juga memiliki sarira saat masih hidup, dan bisa diperiksa melalui X-Ray. Saya pengen tau pendapat anda apakah Maha Boowa itu sudah mencapai kesucian atau belum? indikasinya apa?
apakah ada tokoh-tokoh penganut Buddhist non-Theravada , yang mencapai kesucian (misalnya: Karmapa 16 - Rangjung Rigpe Dorje, Bhiksu Xu Yun )? indikasinya apa?
lebih lanjut lagi, apakah tokoh-tokoh non- Buddhist seperti: Mother Theresa, Mahatma Gandhi juga mencapai kesucian?
indikasinya apa?
78
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 01 August 2010, 10:22:29 PM »kalau sarira bukan indikasi tertentu, menurut anda apakah yang menjadi indikasi seseorang mencapai kesucian ?saya tidak mengenal kata sarira dari sutrayg saya maksudkan adalah Buddha Sakyamuni (orang suci) meninggalkan sarira. tetapi apakah ini berlaku sebaliknya? setiap yg meninggalkan sarira pasti adalah orang suci?
yang pasti buddha sakyamuni meninggalkan sarira saat wafat
apakah anda mau bilang itu kebetulan?Quotebegini saja, penyelesaiannya, anda pergi ke vihara terdekat dari rumah anda, dan tanyalah kepada salah satu anggota sangha apa sarira tidak menunjukkkan apapun
justru karena saya mendengar dari seorang bhikkhu yang mengatakan demikian bahwa sarira tidak mengindikasikan kesucian.
indikasi kesucian ini adalah pokok permasalahan sesungguhnya yang membuat perdebatan sepanjang 80 halaman dan mungkin akan terus berlanjut, bila tidak ada jawaban yang pasti. para penganut TBSN memiliki standar tersendiri dan penganut non-TBSN memiliki standar tersendiri tentang kesucian.
79
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 01 August 2010, 11:47:18 AM »
The Crown Today
In the early 1960s, the 16th Karmapa brought the Black Crown and other valuable relics of the Kagyu lineage to Rumtek monastery in Sikkim. They remained there in safekeeping until 1993 following the 16th Karmapa’s death. The ensuing split in his lineage caused a conflict at the monastery between supporters of the two rival claimants for the title of Karmapa. Since that time, it is said that many valuable items have disappeared from the cloister. On July 5th, 2004 the Indian Supreme Court delivered a final judgement to grant Rumtek monastery to the Karmapa Charitable Trust, principal supporters of Thaye Dorje, one of the rival candidates for the title of 17th Karmapa. Since then an inventory of valuables is being prepared. As such, the location and integrity of the Black Crown is currently unknown.
In the early 1960s, the 16th Karmapa brought the Black Crown and other valuable relics of the Kagyu lineage to Rumtek monastery in Sikkim. They remained there in safekeeping until 1993 following the 16th Karmapa’s death. The ensuing split in his lineage caused a conflict at the monastery between supporters of the two rival claimants for the title of Karmapa. Since that time, it is said that many valuable items have disappeared from the cloister. On July 5th, 2004 the Indian Supreme Court delivered a final judgement to grant Rumtek monastery to the Karmapa Charitable Trust, principal supporters of Thaye Dorje, one of the rival candidates for the title of 17th Karmapa. Since then an inventory of valuables is being prepared. As such, the location and integrity of the Black Crown is currently unknown.
80
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 01 August 2010, 11:45:42 AM »
http://www.dharma-haven.org/tibetan/karmapa-crown.htm#Origin
The Origin of the Vajra Crown
By Lama Karma Wangchuk
Let me briefly recount the story of the Black Crown. When the Emperor Yung Lo met the 5th Karmapa Dezhin Shegpa numerous miracles and signs appeared in the sky for the 18 days that Karmapa gave public teachings. Famous Chinese painters and calligraphers of the period copied these signs daily and wrote descriptions of them in the four main languages of the Chinese Empire Mongolian, Mandarin, Tibetan and Turkic. They form the basis of our understanding of how the Emperor came to give the Black Crown to the Karmapa.
After several days of teachings, the Emperor said to Karmapa, Whenever you perform a ceremony of blessing, you always appear to me in a special way. Your body is in the form of Vajradhara and you are wearing a kind of black turban or crown on your head.
Karmapa responded that it could be that when the body of a great bodhisattva is teaching in human, or nirmanakaya form, this body can also be simultaneously manifested in sambhogakaya, or ethereal form. To further answer the emperor's question, Karmapa explained that many eons in the past, in a previous life as a cave-meditator, Karmapa attained the eighth bodhisattva bhumi. Then, a hundred thousand wisdom dakinis cut their black hair and offered it to Karmapa as an offering. They manifested their hair as a crown that they placed on his head and enthroned Karmapa as a Buddha for their sambhogakaya land. The 5th Karmapa said that the 1st Karmapa, Dusum Khenpa was an emanation of that sambhogakaya Buddha for our world.
The emperor marveled at this story, and in his devotion offered to have a replica of this crown made for Karmapa: If I make a similar crown and offer it to you, can you give the blessing of the sambhogakaya Buddha to sentient beings?
Karmapa responded, Yes, the bodhisattva s blessing depends on his having attained the wish paramita--that whatever he wishes for sentient beings will come true--so this is possible.
The emperor was very pleased. He left Karmapa, and ordered the most skilled craftsmen to make a crown studded with precious stones and crowned by a rare ruby the size of a human fingertip. The 5th Karmapa accepted this gift and began the tradition of the Black Crown Ceremony. Since then, when any Karmapa performs this ceremony, he meditates in the form of a sambhogakaya Buddha and thus gives a unique empowerment of samadhi and wisdom to those in attendance. Karmapas from the 5th through the 16th wore this crown and gave this blessing through the ceremony.
The Origin of the Vajra Crown
By Lama Karma Wangchuk
Let me briefly recount the story of the Black Crown. When the Emperor Yung Lo met the 5th Karmapa Dezhin Shegpa numerous miracles and signs appeared in the sky for the 18 days that Karmapa gave public teachings. Famous Chinese painters and calligraphers of the period copied these signs daily and wrote descriptions of them in the four main languages of the Chinese Empire Mongolian, Mandarin, Tibetan and Turkic. They form the basis of our understanding of how the Emperor came to give the Black Crown to the Karmapa.
After several days of teachings, the Emperor said to Karmapa, Whenever you perform a ceremony of blessing, you always appear to me in a special way. Your body is in the form of Vajradhara and you are wearing a kind of black turban or crown on your head.
Karmapa responded that it could be that when the body of a great bodhisattva is teaching in human, or nirmanakaya form, this body can also be simultaneously manifested in sambhogakaya, or ethereal form. To further answer the emperor's question, Karmapa explained that many eons in the past, in a previous life as a cave-meditator, Karmapa attained the eighth bodhisattva bhumi. Then, a hundred thousand wisdom dakinis cut their black hair and offered it to Karmapa as an offering. They manifested their hair as a crown that they placed on his head and enthroned Karmapa as a Buddha for their sambhogakaya land. The 5th Karmapa said that the 1st Karmapa, Dusum Khenpa was an emanation of that sambhogakaya Buddha for our world.
The emperor marveled at this story, and in his devotion offered to have a replica of this crown made for Karmapa: If I make a similar crown and offer it to you, can you give the blessing of the sambhogakaya Buddha to sentient beings?
Karmapa responded, Yes, the bodhisattva s blessing depends on his having attained the wish paramita--that whatever he wishes for sentient beings will come true--so this is possible.
The emperor was very pleased. He left Karmapa, and ordered the most skilled craftsmen to make a crown studded with precious stones and crowned by a rare ruby the size of a human fingertip. The 5th Karmapa accepted this gift and began the tradition of the Black Crown Ceremony. Since then, when any Karmapa performs this ceremony, he meditates in the form of a sambhogakaya Buddha and thus gives a unique empowerment of samadhi and wisdom to those in attendance. Karmapas from the 5th through the 16th wore this crown and gave this blessing through the ceremony.
81
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 31 July 2010, 01:18:31 AM »
[at] indra
cape deh.. kapan kapan loe tulis buku aja deh, bikin cerita komik pasti laris manis.
cape deh.. kapan kapan loe tulis buku aja deh, bikin cerita komik pasti laris manis.
82
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 31 July 2010, 01:06:24 AM »kalo Mahaguru Lu Sheng Yen gak pernah mengaku pewaris Dalai Lama dan Ganden Tripa, kenapa musti menulisnya?Lu asserted that both the Dalai Lama and Ganden Tripa Rinpoche had endorsed him as an authority in Tibetan Buddhism.lah sumber di internet itu cuma copas aja.. memang ada yang ngecek dari buku Mahaguru Lu Sheng Yen mana yang menyatakan beliau diakui sebagai pewaris kekuasaan Dalai Lama dan Ganden Tripa?Kalau gak ada suratnya, rekaman videonya pun boleh ya (sah sah aja)... Tapi itu tahun berapa?[at] 4DMYN,wah.wah. . saya ini heran apakah undangan itu berarti penyerahan kekuasaan? anda ini bagaimana sih jalan pikirannya? undangan itu adalah undangan untuk berceramah dharma saja.
ada link ke sumber beritanya bro? untuk mencocokkan dengan data tempat dan waktunya.
surat undangan itu tidak membuktikan penyerahan kekuasaan Buddhisme Tibet kepada LSY oleh Dalai Lama dan Ganden Tripa Rinpoche
kalo soal gelar mentereng, gurunya master Lu Sheng Yen berasal dari desa, dan bukan orang terkenal. sehingga tidak memiliki gelar-gelar mentereng seperti aliran tibetan non-tbsn.
maaf saya kurang lengkap dalam menanyakan, yg saya maksudkan adalah ini:
"Lu asserted that both the Dalai Lama and Ganden Tripa Rinpoche had endorsed him as an authority in Tibetan Buddhism. This was rebutted by sources close to the Dalai Lama in Dharamsala, who asserted that it was merely an individual meeting."
gw lihat surat undangan itu thn 1996. Sekarang sih udah 2010....
Nah terakhir Bos ke Thailand dan negara2 Buddhist kapan ya ? siapa yg mengundangnya ?
mohon infonya dehhh.
nonik sabanDel kan gak bisa menyebut isterinya LSY tohhhh....ternyata otakmu memory nya dikit sekali
Mahaguru Lu Sheng Yeng gak pernah menyatakan hal yang di-bold ini. ada bukti ato cuma sumber dari infotainment?
silahkan anda google, ada banyak berita itu di internet, tapi saya tidak menemukan adanya bantahan dari pihak LSY
bukunya ada 200 lebih, coba sebutkan kapan dan dimana beliau mengaku demikian ini?
apa buku yg anda maksudkan adalah rekaman kegiatan LSY seumur hidupnya? menurut anda adakah peristiwa yg tidak tertulis dalam bukunya? kalau saya jadi penulis buku, saya tentu saja tidak akan menuliskan aib saya sendiri
lalu kalimat yang di bold itu dapet darimana? ada yang mengarang cerita disini ya?
memang repot kalau orang hobinya infotainment .
http://en.wikipedia.org/wiki/Lu_Sheng-yen
sumber dari wiki siapa saja bisa menulisnya, termasuk wartawan infotainment. . sudah pernah cross check belum dengan pihak TBSN ?
kenapa pihak LSY tidak menuliskan versi koreksinya seandainya informasi itu tidak benar?
darimana kalimat pengakuan Master Lu Sheng Yen adalah pewaris Dalai Lama dan Ganden Tripa? ngawur banget sih... otak loe
83
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 31 July 2010, 12:55:30 AM »Lu asserted that both the Dalai Lama and Ganden Tripa Rinpoche had endorsed him as an authority in Tibetan Buddhism.lah sumber di internet itu cuma copas aja.. memang ada yang ngecek dari buku Mahaguru Lu Sheng Yen mana yang menyatakan beliau diakui sebagai pewaris kekuasaan Dalai Lama dan Ganden Tripa?Kalau gak ada suratnya, rekaman videonya pun boleh ya (sah sah aja)... Tapi itu tahun berapa?[at] 4DMYN,wah.wah. . saya ini heran apakah undangan itu berarti penyerahan kekuasaan? anda ini bagaimana sih jalan pikirannya? undangan itu adalah undangan untuk berceramah dharma saja.
ada link ke sumber beritanya bro? untuk mencocokkan dengan data tempat dan waktunya.
surat undangan itu tidak membuktikan penyerahan kekuasaan Buddhisme Tibet kepada LSY oleh Dalai Lama dan Ganden Tripa Rinpoche
kalo soal gelar mentereng, gurunya master Lu Sheng Yen berasal dari desa, dan bukan orang terkenal. sehingga tidak memiliki gelar-gelar mentereng seperti aliran tibetan non-tbsn.
maaf saya kurang lengkap dalam menanyakan, yg saya maksudkan adalah ini:
"Lu asserted that both the Dalai Lama and Ganden Tripa Rinpoche had endorsed him as an authority in Tibetan Buddhism. This was rebutted by sources close to the Dalai Lama in Dharamsala, who asserted that it was merely an individual meeting."
gw lihat surat undangan itu thn 1996. Sekarang sih udah 2010....
Nah terakhir Bos ke Thailand dan negara2 Buddhist kapan ya ? siapa yg mengundangnya ?
mohon infonya dehhh.
nonik sabanDel kan gak bisa menyebut isterinya LSY tohhhh....ternyata otakmu memory nya dikit sekali
Mahaguru Lu Sheng Yeng gak pernah menyatakan hal yang di-bold ini. ada bukti ato cuma sumber dari infotainment?
silahkan anda google, ada banyak berita itu di internet, tapi saya tidak menemukan adanya bantahan dari pihak LSY
bukunya ada 200 lebih, coba sebutkan kapan dan dimana beliau mengaku demikian ini?
apa buku yg anda maksudkan adalah rekaman kegiatan LSY seumur hidupnya? menurut anda adakah peristiwa yg tidak tertulis dalam bukunya? kalau saya jadi penulis buku, saya tentu saja tidak akan menuliskan aib saya sendiri
lalu kalimat yang di bold itu dapet darimana? ada yang mengarang cerita disini ya?
memang repot kalau orang hobinya infotainment .
http://en.wikipedia.org/wiki/Lu_Sheng-yen
sumber dari wiki siapa saja bisa menulisnya, termasuk wartawan infotainment. . sudah pernah cross check belum dengan pihak TBSN ?
84
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 31 July 2010, 12:54:09 AM »gak ada yang bilang lsy yang nularin koq. koq anda bisa ngambil kesimpulan gitu? negatif thinking aja neh.lantas apa hubungan antara penyakit herpes dengan Mahaguru Lu Sheng Yen ?
apa pula hubungan sakit sariawan, panu, pilek, batuk, dengan Mahaguru Lu Sheng Yen?
ayo.. gue test kecerdasan loe nih..
85
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 31 July 2010, 12:51:56 AM »Lu asserted that both the Dalai Lama and Ganden Tripa Rinpoche had endorsed him as an authority in Tibetan Buddhism.lah sumber di internet itu cuma copas aja.. memang ada yang ngecek dari buku Mahaguru Lu Sheng Yen mana yang menyatakan beliau diakui sebagai pewaris kekuasaan Dalai Lama dan Ganden Tripa?Kalau gak ada suratnya, rekaman videonya pun boleh ya (sah sah aja)... Tapi itu tahun berapa?[at] 4DMYN,wah.wah. . saya ini heran apakah undangan itu berarti penyerahan kekuasaan? anda ini bagaimana sih jalan pikirannya? undangan itu adalah undangan untuk berceramah dharma saja.
ada link ke sumber beritanya bro? untuk mencocokkan dengan data tempat dan waktunya.
surat undangan itu tidak membuktikan penyerahan kekuasaan Buddhisme Tibet kepada LSY oleh Dalai Lama dan Ganden Tripa Rinpoche
kalo soal gelar mentereng, gurunya master Lu Sheng Yen berasal dari desa, dan bukan orang terkenal. sehingga tidak memiliki gelar-gelar mentereng seperti aliran tibetan non-tbsn.
maaf saya kurang lengkap dalam menanyakan, yg saya maksudkan adalah ini:
"Lu asserted that both the Dalai Lama and Ganden Tripa Rinpoche had endorsed him as an authority in Tibetan Buddhism. This was rebutted by sources close to the Dalai Lama in Dharamsala, who asserted that it was merely an individual meeting."
gw lihat surat undangan itu thn 1996. Sekarang sih udah 2010....
Nah terakhir Bos ke Thailand dan negara2 Buddhist kapan ya ? siapa yg mengundangnya ?
mohon infonya dehhh.
nonik sabanDel kan gak bisa menyebut isterinya LSY tohhhh....ternyata otakmu memory nya dikit sekali
Mahaguru Lu Sheng Yeng gak pernah menyatakan hal yang di-bold ini. ada bukti ato cuma sumber dari infotainment?
silahkan anda google, ada banyak berita itu di internet, tapi saya tidak menemukan adanya bantahan dari pihak LSY
bukunya ada 200 lebih, coba sebutkan kapan dan dimana beliau mengaku demikian ini?
apa buku yg anda maksudkan adalah rekaman kegiatan LSY seumur hidupnya? menurut anda adakah peristiwa yg tidak tertulis dalam bukunya? kalau saya jadi penulis buku, saya tentu saja tidak akan menuliskan aib saya sendiri
lalu kalimat yang di bold itu dapet darimana? ada yang mengarang cerita disini ya?
memang repot kalau orang hobinya infotainment .
86
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 31 July 2010, 12:47:36 AM »lah sumber di internet itu cuma copas aja.. memang ada yang ngecek dari buku Mahaguru Lu Sheng Yen mana yang menyatakan beliau diakui sebagai pewaris kekuasaan Dalai Lama dan Ganden Tripa?Kalau gak ada suratnya, rekaman videonya pun boleh ya (sah sah aja)... Tapi itu tahun berapa?[at] 4DMYN,wah.wah. . saya ini heran apakah undangan itu berarti penyerahan kekuasaan? anda ini bagaimana sih jalan pikirannya? undangan itu adalah undangan untuk berceramah dharma saja.
ada link ke sumber beritanya bro? untuk mencocokkan dengan data tempat dan waktunya.
surat undangan itu tidak membuktikan penyerahan kekuasaan Buddhisme Tibet kepada LSY oleh Dalai Lama dan Ganden Tripa Rinpoche
kalo soal gelar mentereng, gurunya master Lu Sheng Yen berasal dari desa, dan bukan orang terkenal. sehingga tidak memiliki gelar-gelar mentereng seperti aliran tibetan non-tbsn.
maaf saya kurang lengkap dalam menanyakan, yg saya maksudkan adalah ini:
"Lu asserted that both the Dalai Lama and Ganden Tripa Rinpoche had endorsed him as an authority in Tibetan Buddhism. This was rebutted by sources close to the Dalai Lama in Dharamsala, who asserted that it was merely an individual meeting."
gw lihat surat undangan itu thn 1996. Sekarang sih udah 2010....
Nah terakhir Bos ke Thailand dan negara2 Buddhist kapan ya ? siapa yg mengundangnya ?
mohon infonya dehhh.
nonik sabanDel kan gak bisa menyebut isterinya LSY tohhhh....ternyata otakmu memory nya dikit sekali
Mahaguru Lu Sheng Yeng gak pernah menyatakan hal yang di-bold ini. ada bukti ato cuma sumber dari infotainment?
silahkan anda google, ada banyak berita itu di internet, tapi saya tidak menemukan adanya bantahan dari pihak LSY
bukunya ada 200 lebih, coba sebutkan kapan dan dimana beliau mengaku demikian ini?
87
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 31 July 2010, 12:42:54 AM »Benar. Mahaguru Liansheng sudah keluar dari pertapaannya. Tetapi anehnya mengapa tuntutan itu tidak diajukan lagi ke pengadilan AS. Lagipula kalaupun Mahaguru kabur, mengapa AS tidak gunakan undang-undang ekstradisi. Pemikiran yang mudah.benar kalau seseorang dalam proses pengadilan berani kabur ke luar negeri, dia bakalan masuk daftar cekal/black list saat kembali ke amerika. gampang saja toh..
88
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 31 July 2010, 12:42:10 AM »gw pakai pentium 4 2.4 ghz. memang sudah ketinggalan jaman. tahun nawarin duit 2003 (seumuran prosesor gw), tahun dia kaburnya 2004.apa hubungannya sakit herpes dengan kasusnya?
nularin herpesnya tahun 2000
tambah lama tambah ngaco loe..
ntar kalo SHC sakit panu, sakit sariawan, sakit maag, sakit kepala kamu hubung-hubungkan lagi dengan Mahaguru Lu Sheng Yen ya.. .. error otak loe
89
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 31 July 2010, 12:38:18 AM »Kalau gak ada suratnya, rekaman videonya pun boleh ya (sah sah aja)... Tapi itu tahun berapa?[at] 4DMYN,wah.wah. . saya ini heran apakah undangan itu berarti penyerahan kekuasaan? anda ini bagaimana sih jalan pikirannya? undangan itu adalah undangan untuk berceramah dharma saja.
ada link ke sumber beritanya bro? untuk mencocokkan dengan data tempat dan waktunya.
surat undangan itu tidak membuktikan penyerahan kekuasaan Buddhisme Tibet kepada LSY oleh Dalai Lama dan Ganden Tripa Rinpoche
kalo soal gelar mentereng, gurunya master Lu Sheng Yen berasal dari desa, dan bukan orang terkenal. sehingga tidak memiliki gelar-gelar mentereng seperti aliran tibetan non-tbsn.
maaf saya kurang lengkap dalam menanyakan, yg saya maksudkan adalah ini:
"Lu asserted that both the Dalai Lama and Ganden Tripa Rinpoche had endorsed him as an authority in Tibetan Buddhism. This was rebutted by sources close to the Dalai Lama in Dharamsala, who asserted that it was merely an individual meeting."
gw lihat surat undangan itu thn 1996. Sekarang sih udah 2010....
Nah terakhir Bos ke Thailand dan negara2 Buddhist kapan ya ? siapa yg mengundangnya ?
mohon infonya dehhh.
nonik sabanDel kan gak bisa menyebut isterinya LSY tohhhh....ternyata otakmu memory nya dikit sekali
Mahaguru Lu Sheng Yeng gak pernah menyatakan hal yang di-bold ini. ada bukti ato cuma sumber dari infotainment?
90
Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain / Re: Seputar master LU (LSY) & Living Buddha & True Buddha School.
« on: 31 July 2010, 12:36:28 AM »di atas bukan bukti pengakuan dari dalai lama. itu undanganci kwaci,
tampaknya yang benar bukan terbukti tidak bersalah, tetapi yang bersangkutan kabur:
kalo cpu processornya sudah jaman baheula ya begini ini, susah diajak mikir. sejak awal sudah gue tegaskan bahwa surat itu adalah surat undangan bukan surat pengakuan . sedangkan kasus dari pengadilan ini sudah dijelaskan oleh sdr pariahina, bahwa Mahaguru Lu Sheng Yen bertapa sejak bulan Agustus 2000, sedangkan tuntutan baru diajukan akhir tahun 2000. ya jelas saja pengadilan menolak tuntutannya.
nah sekarang Mahaguru Lu Sheng Yen sudah keluar dari pertapaannya, kenapa gak berani mengajukan tuntutan lagi? coba pikir kenapa gak berani? kurang bukti atao memang PENGECUT ?
SAYA TANTANG ANDA UNTUK MAJU KE PENGADILAN