Salam teman2, namo buddhaya
Back to topic masih bisakah?
Kembali ke pencapaian nibbana, cuma penekanan pada dimanakah Arahat
dari pada berpage2 isinya cuma bantah - bantahan
Belum lama saya membaca buku dari perpus DC berjudul A SPIRITUAL BIOGRAPHY : Venerable Ācariya Man Bhūridatta Thera By Ācariya Mahā Boowa Ñāṇasampanno.
Pada Malam berikutnya saat Ācariya Man mencapai vimutti, sejumlah Buddha, didampingi para Arahat pengikut-Nya datang untuk memberikan selamat kepadanya atas vimuttidhamma-nya. Suatu malam, seorang Buddha, bersama sepuluh ribu siswa Arahat, datang berkunjung; malam berikutnya, ia juga dikunjungi oleh Buddha lainnya yang ditemani seratus ribu siswa Arahat. Tiap malam secara bergantian Buddha lainnya datang untuk menunjukkan apresiasinya.
Apa yang masih membuatnya bingung adalah: bagaimana Buddha dan Para Arahat yang telah mencapai anupādisesa-nibbāna tanpa ada yang tersisa, masih muncul dalam bentuk tubuh fisik. Buddha menjelaskan hal ini kepadanya: dst....
Hal ini di ceritakan oleh Acariya Man dan ditulis oleh Ācariya Mahā Boowa , bhikkhu Theravada yang mengembangkan silsilah Dhutanga Kammathana.
Dalam buku ini tidak dibicarakan mengenai kelahiran kembali seorang Arahat, namun sepertinya memberikan informasi baru tentang kondisi setelah parinibbana. Selama ini saya berpikir bahwa setelah Parinibbana makhluk akan "menjadi diluar konsep"
Pertanyaan nya :
Apakah hal ini dijelaskan dalam Tipitaka? Adakah penjelasan dan penceraham dari saudara2 se dhamma yang lebih senior? Atau penulisan dari acariya maha boowa tersebut yang salah masih diliputi noda mengagungkan gurunya ?
Jangan di bantai atau di tanya balik yah, saya memang baru buat id ini, tapi silent reader sudah lama. Cuma tertarik topik dan "pengembangan topik". Saya tahu pada akhirnya memang harus ehipasiko, menjadi arahat untuk mengetahui yang terjadi.